NO. 20 LAPORAN PENELITIAN KEPURBAKALAAN DAERAH LAMPUNG
BERITA PENELITIAN ARKEOLOGI
NO. 20
LAPORAN PENELITIAN KEPURBAKALAAN
DAERAH LAMPUNG
JAKARTA
1078
LAPORAN
PENELITIAN
DAERAH
LAMPUNG
NO.
Penyusun
Haris
KEPURBAKALAAN
20
Laporan :
Sukendar
Proyek Penelitian dan Penggalian Purbakala
Departemen P & K.
Copyright
Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional
1979
D A F T A R
I S I
Halaman
L
II.
Dewan Redaksi :
Satyawati Suleiman
Rumbl Mulia
R.P. Soejono
Soejatmi Satan
H asan M. Ambary
—
—
—
—
ketua
wakil ketua
anggota
anggota
anggota
i
A.
UMUM
i
B.
LOKASI DAN SITUASI
i
C.
CERITERA RAKYAT
2
DESKRIPSI TEMUAN
2
A.
SITUS CABANGDUA
2
B.
SITUS BUNGIN
3
C.
SITUS TLAGAMUKMIN
4
D.
SITUS CIPTAGARA
4
E.
SITUS PURAWIWITAN
5
F.
SITUS B A T U B E R A K D I P U R A J A Y A
5
G.
SITUS BATUTAMENG D I P U R A J A Y A
g
H.
SITUS PUGUNGRAHARJO
11
HL
P E R M A S A L A H A NtsonmliedcbaYWUTSRPONMLKJIHGEDCBA
17
IV.
RINGKASAN
ig
SUMMARY
20
LAMPIRAN
21
A.
D A F T A R PETA GAMBAR DAN FOTO
21
B.
PETA
23
C.
GAMBAR-GAMBAR
32
D.
FOTO-FOTO
40
V.
Percetakan Garuda Metropolitan Press - Jakarta.
PENDAHULUAN
L
A.
PENDAHULUAN
U M U M
Penelitian d i daerah i n i berlangsung selama
15 hari y a i t u sejak tanggal 7 Maret s/d 22 Maret
1 9 7 7 . W a k t u penelitian yang singkat, tidak dapat
mencakup seluruh obyek penelitian dengan sempemetaan
purna. B a i k penggambaran maupun
dan pengukuran belum dapat dilaksanakan secara
keseluruhan. Daerah dan situs yang akan diteliti
terlampau luas dibandingkan dengan w a k t u yang
tersedia. T e t a p i walaupun demikian
data-data
yang penting mengenai situs megalitik d i daerah
ini sebagian sudah dapat diketahui. Penelitian
d i l a k u k a n atas kerjasama antara Pusat Penelitian
Purbakala dan Peninggalan Nasional ( P u s . P 3 N )
Bidang Permuseuman, Sejarah dan K e p u r b a k a l a a n ,
K a n t o r Wilayah Departemen
Pendidikan
dan
Kebudayaan Propinsi L a m p u n g .
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh T e a m Pengumpul Data Masterplan dari Lembaga Purbakala
dan Peninggalan Nasional (struktur lama) tahun
1975.
Pada awal tahun 1977 Bidang Permuseuman,
Sejarah dan Kepurbakalaan telah melaksanakan
penelitian dengan melakukan penggambaran t e m u an, serta pengukuran.
Pada bulan Januari 1977, tiga orang mahasiswa
Jurusan Arkeologi
Universitas Indonesia juga
melakukan peninjauan dan pencatatan mengenai
temuan di sana.
B.
LOKASI DAN
SITUASI
Situs megalitik i n i terletak ± 24 k m d i
sebelah barat-laut Sumberjaya atau 84 k m dari
K o t a b u m i d i daerah pegunungan 650 m d i atas
permukaan air laut (Peta : 1). Keadaan udara
sangat sejuk. Permukaan tanah u m u m n y a tertutup
T e a m Pus. P 3 N terdiri dari : wutsrponmlkjihgedcbaYXWVTSRPNMLHGFEDCBA
belukar.
Situs-situs
kepurbakalaan
biasanya
Drs. Haris Sukendar
ditemukan oleh penduduk k e t i k a sedang m e m b u k a
Suroso (penggambaran)
hutan, u n t u k pertanian. Tetapi karena penduduk
Walujo (pemotretan)
banyak yang tidak mengetahui arti dari batu-batu
Sadjiman
tersebut m a k a tidak segera dilaporkan, sehingga
berita-berita mengenai situs baru agak terlambat.
disertai beberapa petugas dari Bidang PermuseumSitus megalitik d i Cabangdua, desa P u r a w i w i t a n
an, Sejarah dan Kepurbakalaan dibawah pimpinan
tidak
semuanya terletak pada tempat terbuka
D r s . Supangat.
tetapi
sebagian ada yang ditemukan d i semakPenelitian kepurbakalaan yang mencakup
semak
sehingga pengamatan yang sempurna tidak
daerah (situs) K e b o n t e b u , T l a g a m u k m i n , Batujagur
dapat d i l a k u k a n . Semua situs megalitik di sini
dan Cabangdua d i l a k u k a n berdasarkan laporan
terletak d i dataran tinggi atau di lereng suatu
dari Bidang P S K K a n w i l Dep. P. dan K . Propinsi
pegunungan. Pada u m u m n y a situs mudah dicapai
L a m p u n g . Selain situs-situs tersebut team mencokarena sudah ada jalan besar yang menghubungkan
ba juga u n t u k mentrasir peninggalan megalitik
situs
i n i dengan daerah lain. U n t u k mencapai
yang terdapat d i Mutaralam dan S u k a n a n t i , K e situs-situs i n i dapat dilakukan dengan berjalan k a k i .
camatan Sumberjaya, Kabupaten K o t a b u m i .
Situs yang terbesar d i kecamatan Sumberjaya
Perhatian terhadap peninggalan kepurbakalaadalah situs Kebontebu yang dapat dikatakan
an d i daerah i n i telah dimulai oleh V a n der Hoop,
merupakan
kompleks dolmen karena b a n y a k n y a
tahun 1932 di dalam "Megalithic Remains in
dolmen-dolmen
yang ditemukan. H a l i n i mengnama-nama
South
S u m a t r a " yang menyebut
ingatkan
kepada
kompleks peti-batu seperti yang
Pulaupanggung, Muaradua, Pagaralam, Batuberak
pernah dijumpai di Gunung K i d u l , Y o g y a k a r t a
dan lain-lain. K h u s u s peninggalan yang terdapat di
( V a n der Hoop, 1 9 3 5 ) atau kompleks kalamba d i
K e b o n t e b u , K e n a l i , Tlagamukmin dan lain-lain
Sulawesi
Tengah ( K a u d e r n , 1 9 3 8 ) . Dapat dikatapernah diteliti oleh F u n k e seorang J e r m a n yang
kan
bahwa
peninggalan
yang berupa dolmen
a k t i f melakukan penelitian sekitar tahun 1 9 5 4 .
d
i
daerah
i
n
i
lebih
menonjol.
B a i k lumpang batu,
D a r i hasil wawancara dengan Pangeran Syafei
batu dakon atau batu bergores serta unsur megalit
sesepuh kampung K e n a l i yang pernah menyertai
yang
lain h a n y a sedikit ditemukan. K o m p l e k s
penelitian tersebut h a l i n i dapat diketahui, tetapi
dolmen
yang lain sampai sekarang baru ditemukan
rupanya hasil penelitiannya i t u tidak dilaporkan.
1
d i beberapa tempat seperti d i Pasemah, Sumsel
( V a n der Hoop, 1 9 3 2 ) dan Besuki, Bondowoso
( V a n Heekeren, 1 9 3 1 ) dan beberapa di Sulawesi
Tengah ( K a u d e r n , 1 9 3 8 ) .
Situs megalitik di Kebontebu merupakan
kompleks terbesar: di sebelah utara terdapat
Gunung Abung, di sebelah barat B u k i t Asahan,
d i sebelah selatan terdapat B u k i t Gelung, dan
di sebelah t i m u r Gunung L e b u a i dan Gunung
Ringgis.
D i kompleks Kebontebu yang mempunyai
orientasi timur-barat, ditemukan beberapa dolmen
dan menhir, berjajar memenuhi areal tanah yang
luasnya sekitar 2 hektar. Situs i n i oleh penduduk
setempat masih dipandang sebagai tempat keramat
dan masih dipuja. Penduduk u m u m n y a beragama
Islam dan bermata pencaharian bertani, mencari
hasil h u t a n , berkebun k o p i , cengkeh dan lain-lain.
C.
CERITERA RAKYAT
Dolmen di situs T l a g a m u k m i n sekarang sudah
diberi rumah kecil (cungkup) oleh penduduk setempat dan digunakan sebagai tempat bersembahyang
bagi K y a i M u k m i n yang dianggap t o k o h besar dan
pendiri kampung i t u . D i k a t a k a n bahwa air sembahyang diperoleh dari telaga yang berada tidak j a u h
dari tempat tersebut. L e b i h lanjut d i k a t a k a n bahwa
i k a n yang terdapat d i telaga tersebut adalah peliharaan K y a i M u k m i n sehingga barangsiapa yang
berani menggangu a k a n mendapat celaka.
Ceritera r a k y a t tentang batu jagur sama
dengan ceritera r a k y a t mengenai batu jagur di
daerah K r a w a n g ( J a w a B a r a t ) . D i k a t a k a n bahwa
batu jagur i n i m e m p u n y a i kekuatan ialah bahwa,
barangsiapa yang m e l a k u k a n pengukuran dengan
tangannya berkali-kali, dan j i k a pengukuran i t u
selalu bertambah panjang m a k a ia akan mendapatk a n keberuntungan dalam h i d u p n y a .
II.
DESKRIPSI TEMUAN
A.
SITUS CABANGDUA
330 m d i sebelah t i m u r . T i d a k j a u h dari situs ini
mengalir sungai kecil yang disebut sungai Abung.
Batu-batu monolit sebagian berada d i tempat
terbuka, tetapi menurut keterangan
penduduk
masih banyak yang tertutup oleh semak belukar.
Pada penelitian i n i berhasil ditemukan puluhan
batu-batu monolit, batu datar, batu gores 2 (dua)
buah dan dolmen 4 (empat) buah. Secara keseluruhan batu-batu yang terdapat d i sana baik dolmen,
batu gores, batu tegak dan lain-lain merupakan
satu konteks yang mempunyai arah hadap timur
barat. B a t u bergores rupanya mempunyai peranan
penting. Beberapa situs megalit yang pernah
diteliti, yang juga m e m i l i k i peninggalan i n i terdapat di Pugungraharjo (lihat halaman belakang),
d i B a n y u u r i p Purworejo (laporan penelitian arkeologi Purworejo, i n press), Sumurpule, T e r j a n ,
Rembang (laporan penelitian di T e r j a n Rembang,
in press) serta di daerah Sulawesi Tengah (laporan
penelitian di daerah Sulawesi Tengah i n press).
B a t u bergores d i Cabangdua merupakan batu gores
terbesar pada dua buah dolmen besar berupa
goresan-goresan yang memenuhi permukaan. Masih
terlalu sulit u n t u k memecahkan peranan batu
bergores dari pendukung megalit i n i . U n t u k i t u
r u p a n y a perlu d i l a k u k a n penelitian pada tempattempat dimana tradisi i n i masih hidup sebagai
bahan perbandingan. R u p a n y a
goresan-goresan
dari tradisi megalitik i n i tidak h a n y a ditemukan di
berbagai tempat di Indonesia tetapi ditemukan
juga d i benua
E r o p a . Menurut keterangan yang
pernah diterima batu-batu bergores semacam i n i
terdapat juga di salah satu lembah di Irian J a y a ,
dipergunakan u n t u k mengasah alat dari besi.
D i sebelah kompleks Cabangdua terdapat
m a k a m baru ( m a k a m pak D j a n u n ) yang
arah
m a k a m n y a tidak utara-selatan seperti m a k a m
Islam tetapi timur-barat sejajar dengan arah batu
megalit. D i dekat m a k a m i n i terdapat sebuah batu
besar yang merupakan sebuah dolmen. Adapun
u k u r a n batu tersebut adalah D o l m e n Cabangdua
no. 1 :
panjang
: 360 c m
lebar
:
190 c m
Situs megalitik di Cabangdua i n i merupakan
tebal
: 8 B cm
kompleks megalitik yang baru ditemukanwutsrponmlkjihgedcbaYXWVTSRPNMLHGFEDCBA
(Peta : 2).
bahan
batu
andesit.
Situs i n i berbentuk memanjang sekitar 173 m.
K o m p l e k s i n i terletak d i sebelah k i r i jalan yang
menghubungkan
Bungin — Airdingin kira-kira
2
Tiang-tiang b a t u n y a h a n y a beberapa yang
hatan, karena tertutup tanah. (Foto : 1).
Pada jarak 1 7 , B m dari Dolmen Cabangdua
no. 1 ke arah barat terdapat sebuah dolmen ( D o l m e n Cabangdua no. 2 ) yang pada p e r m u k a a n n y a
terdapat goresan-goresan
dalam bentuk relief
r e n d a h , yang menggambarkan
garis-garis lurus
d a n lengkung yang tidak teratur arahnya. Sayang
d o l m e n tersebut telah pecah menjadi dua bagian.
A d a p u n u k u r a n dolmen tersebut adalah :
panjang
: 20B c m
lebar
: 12B c m
tebal batu
: 56 c m
tinggi dari permukaan tanah : 40 c m
tiang 4 buah dan dibuat dari batu andesit
(Foto : 2).
Pada j a r a k sekitar 9 m ke arah barat ditemuk a n lagi sebuah dolmen yang lebih k e c i l u k u r a n n y a
( D o l m e n Cabangdua n o . 3 ) .
panjang
: 145 cm
lebar
: 120 cm
tebal batu
: 50 c m
tinggi dari permukaan tanah : 4 5 c m
disangga oleh 4 buah tiang dan dibuat dari
jenis batu yang berlapis-lapis (Foto : 3).
D a r i dolmen Cabangdua no. 3 , 27,5 m ke
arah barat d i t e m u k a n 9 buah batu besar yang
m e r u p a k a n batu a l a m , tetapi dari k e l e t a k a n n y a
y a n g teratur m e n u n j u k k a n tepat arah t i m u r barat.
Selanjutnya pada j a r a k 75 m ke arah barat
dari batu-batu besar i n i ditemukan sebuah batu
bergores yang berbentuk bulat.
T e r n y a t a batu bergores i n i juga merupakan
sebuah dolmen. Sayang, semua tiang-tiangnya tidak
dapat diketahui dengan jelas karena tertutup
t a n a h . Goresan-goresan merupakan bentuk garisgaris lurus dan melengkung, dipahatkan pada
bagian permukaan b a t u . H a m p i r semua permukaann y a penuh dengan goresan. M a k n a dan fungsi
goresan-goresan tersebut belum diketahui secara
Pasti. Menurut pengamatan sementara terdapat
8°resan yang menggambarkan seolah-olah burung
y ^ g terbang dengan kecepatan tinggi (Foto : 4).
Di
samping megalit, team berusaha juga
survai dan mencari temuan lain d i
a t a s permukaan tanah. T e r n y a t a pada sekitar batu
k u g o r e s i n i b a n y a k d i t e m u k a n kereweng yang
k e t a n e k a ragam bentuk dan w a r n a n y a . A d a yang
mehgadakan
keli-
tebal dan ada juga yang tipis dengan variasi w a r n a
antara abu-abu, coklat dan coklat kehitam-hitaman.
Disamping i t u ditemukan juga batu-batu yang
disusun membentuk susunan segi empat panjang
yang diperkirakan merupakan bekas-bekas banguna n , yang m e m p u n y a i arah t i m u r - b a r a t . Pecahanpecahan k e r a m i k C i n a dari bahan seladon dan
" s t o n e w a r e " banyak pula d i t e m u k a n . Sebuah
alat dari batu yang berbentuk bulat berhasil d i t e m u k a n . A d a kemungkinan bahwa batu i n i
merupakan sebuah batu giling, u n t u k melumatkan
sesuatu. K e m u n g k i n a n lain merupakan alat yang
berhubungan dengan upacara religius. Daerah i n i
r u p a n y a merupakan tempat sakral disamping
digunakan sebagai tempat profan. R u p a n y a terdapat kecendrungan b a h w a tempat i n i m e m p u n y a i
peranan penting, h a l i n i antara lain diketahui
dari adanya pecahan-pecahan keramik C i n a yang
diperkirakan berasal dari abad ke 16 — 1 7 .
B.
SITUS BUNGIN
Situs i n i terletak di tengah-tengah kampung
Bungin tepat di tengah-tengah
sebuah pasar.
D i situs i n i terdapat 9 buah menhir yang l e t a k n y a
tidak beraturan. A d a beberapa yang sudah tidak
in situ lagi. Menhir tersebut adalah batu andesit
yang belum dikerjakan oleh tangan manusia.
Menhir-menhir i n i berorientasi arah timurbarat. D a l a m survai di daerah sekelilingnya tern y a t a tidak menghasilkan temuan l a i n , karena
disamping merupakan perkampungan dan pasar
juga terdapat semak-semak yang lebat. Hubungan
antara menhir yang satu dengan yang l a i n n y a
sudah tidak diketahui lagi. Menurut keterangan
Denduduk, dahulu d i sini terdapat banyak menhir
cetapi sebagian besar telah rusak oleh tangantangan j a h i l , dipergunakan u n t u k fondasi atau
pengeras jalan. Adapun u k u r a n menhir Bungin
yang terbesar adalah :
panjang
garis tengah
: 97 c m
: 55 c m (Foto
: 5)
A d a p u n u k u r a n menhir yang terkecil ialah :
panjang
: 55 c m
garis tengah
: 49 c m (Foto : 6).
T e m u a n batu-batu monolit yang lain m e n u n j u k k a n
bantuan lepas yang tidak m e m p u n y a i hubungan
dengan kompleks menhir i n i .
3
C.
SITUS
TLAGAMUKMIN
Dolmen
Tlagamukmin
Batu datar :
no. 3
Situs T l a g a m u k m i n terletak d i lereng sebelah
Dolmen i n i terletak 5,5 m di sebelah utara
selatan suatu b u k i t
10 m sebelah kanan jalan
dolmen induk. Orientasi seperti dolmen Tlagamukyang menghubungkan P u r a w i w i t a n — B u n g i n . Situs
m i n no. 1 y a i t u t i m u r — barat. T i m u r b a t u n y a
i n i tidak dapat ditempuh dengan kendaraan besar
sebagian terlihat, dan sebagian lagi berada d i bawah
karena tidak ada jalan besar terkecuali jalan setat a n a h . T i a n g batu i n i terbuat dari jenis batuan
p a k . U n t u k mencapai daerah i n i harus berjalan k a k i
andesit dan batu atasnya dari jenis batu padas.
selama 7 5 menit. D i situs T l a g a m u k m i n h a n y a
U k u r a n n y a adalah :
terdapat 4 buah dolmen, unsur megalitik yang
panjang
: 220 cm
lain tidak ditemukanwutsrponmlkjihgedcbaYXWVTSRPNMLHGFEDCBA
(Peta : 3).
lebar
: 145 c m (Gambar: 1 no. 3)
(Foto : 9)
Dolmen Tlagamukmin no. 1 :
tebal
:
55 c m .
D o l m e n i n i merupakan dolmen yang sangat
besar, batu atasnya disangga oleh tiang sebanyak
T i d a k j a u h dari dolmen T l a g a m u k m i n no.2 ter8 buah yang tingginya 30 c m d a r i permukaan
dapat sebuah batu besar yang tidak diketahui
tanah. T i a n g batu dibuat dari batu andesit sedang
dengan pasti apakah merupakan dolmen atau
batu atasnya dibuat dari batuan padas yang agak
bukan karena semua tiang-tiang batunya sama
l u n a k . D o l m e n i n d u k yang besar i n i sekarang masih
sekali tidak terlihat. U k u r a n batu t e r s e b u t :
dikeramatkan oleh
penduduk
setempat,
dan
panjang
: 180 c m
dianggap dapat memberikan pertolongan seperti
lebar
: 110 cm
sembuh dari p e n y a k i t , permohonan naik pangkat
tebal dari permukaan tanah : 25 c m .
dan lain-lain. U n t u k keamanan, dolmen i n i diberi
cungkup ( r u m a h k e c i l ) . Seperti juga situs lain d i
D.
SITUS CIPTAGARA
daerah i n i , m a k a situs i n i belum pernah diteliti
D i desa Ciptagara, kelurahan P u r a w i w i t a n
baik oleh arkeolog Indonesia maupun asing.
berhasil ditemukan sebuah menhir besar yang
Dengan demikian diharapkan bahwa dolmen i n i
masih asli dan belum pernah digali sehingga dataterkenal dengan nama " b a t u j a g u r " , sebuah batu
data asli diharapkan dapat dicatat secara keseludatar (altar?) dan 2 buah menhir (Peta : 4).
r u h a n . Dolmen tersebut m e m p u n y a i orientasi
Menhir no. 1
t i m u r — barat. A d a p u n u k u r a n dolmen tersebut
adalah :
Menhir terbesar i n i ditemukan 2V2 k m di
panjang
lebar
: 340 c m
: 2 1 0 c m (Gambar:
tebal
:
Dolmen
Tlagamukmin
1 no. 1)
(Foto : 7)
75 c m .
no. 2.
D o l m e n i n i berbentuk lebih k e c i l dan telah
rusak. B a t u atasnya telah bergeser dan miring
ke arah selatan sekitar 50 c m . Seperti juga dolmen
T l a g a m u k m i n no. 1 maka dolmen i n i dibuat dari
batu padas yang l u n a k . T i a n g batunya h a n y a
kelihatan 2 b u a h , yang lain masih terpendam dalam
tanah. A d a p u n u k u r a n dolmen i n i adalah :
panjang
lebar
: 150 c m
: 140 c m (Gambar:
tebal
:
25 c m .
1 no. 2)
(Foto : 8)
sebelah tenggara P u r a w i w i t a n , dan h a n y a dapat
ditempuh dengan berjalan k a k i . Terletak dalam
keadaan r u b u h , mengarah barat laut—tenggara,
puncak menhir terletak di barat laut. T e r b u a t dari
bahan batuan vulkanis berwarna abu-abu. Penampangnya berbentuk persegi m a k i n ke atas semakin
kecil dan m e n u n j u k k a n tanda-tanda telah dikerj a k a n manusia. B e n t u k dan penampangnya mem i l i k i persamaan dengan menhir-menhir yang
ditemukan d i sekitar kompleks dolmen Kebontebu
(halaman belakang). Menurut penduduk setempat
menhir i n i dahulu digunakan u n t u k menambatkan
kerbau yang akan d i k u r b a n k a n pada pemujaan
arwah nenek moyang.
U k u r a n menhir tersebut adalah :
panjang
lebar
: 430 c m
: 9 3 c m (Foto
Pada jarak 3,35 m ke arah t i m u r laut dari
menhir no. 1 terdapat sebuah batu datar yang
kemungkinan dahulu dipergunakan sebagai altar
dan m e m p u n y a i peranan penting dalam upacara
sebagai tempat sajian. Usaha penggalian u n t u k
mencari tiang-tiang b a t u n y a tidak berhasil, sehingga
sudah dapat dipastikan bahwa batu i n i bukan
merupakan sebuah dolmen. B a t u datar i n i dibuat
dari batuan padas yang l u n a k , kemungkinan u n t u k
memudahkan pemahatan agar dapat dicapai bentuk
yang diinginkan.
U k u r a n batu datar i n i ialah :
panjang
: 2 0 1 cm
lebar
: 169 cm
tebal
: 20 c m
A r a h batu datar i n i adalah 15° utara—selatan.
panjang
lebar
tebal batu atas
: 180 c m
: 128 cm
: 40 c m (Gambar : 2,
Foto : 11)
batu atasnya terangkat setinggi 30 c m dari
permukaan tanah.
Menhir no. 2
Menhir no. 2 i n i terletak 4 m d i sebelah t i m u r
batu altar. Menhir i n i dalam keadaan rubuh dan
bagian ujungnya terpendam dalam tanah.
U k u r a n menhir i n i adalah :
panjang
: 100 c m
lebar
: 37 c m
D i sekeliling menhir tersebut terdapat batu-batu
besar
(monolit)
yang beraturan
mengelilingi
menhir. A d a kemungkinan bahwa batu-batu i n i
merupakan batas dari daerah sakral yang dipergunakan sebagai tempat pemujaan. Survai di k o m pleks i n i tidak berhasil menemukan apa-apa terkecuali kereweng polos yang diragukan k e k u n a annya.
Menhir no. 3
Terletak 8,9 m di sebelah barat menhir no. 1 .
Menhir i n i dalam keadaan r u b u h dan sebagian
ujungnya tertutup oleh tanah. Dibuat dari batu
andesit yang berukuran :
panjang
: 110 c m
lebar/garis tengah : 40 c m
Y a n g menjadi persoalan adalah mengapa menhir
besar i n i terletak pada tempat yang j a u h d i luar
kompleks seperti d i Kebontebu.
E.
: 10)
Purajaya dan P u r a w i w i t a n .
Dolmen i n i merupakan dolmen tunggal, di
mana t i d a k ditemukan unsur-unsur megalit yang
l a i n . T e r l e t a k d i depan r u m a h seorang penduduk
bernama S u t i k n o . Dolmen i n i dibuat dari batuan
andesit, baik batu atasnya maupun batu penyangganya. Orientasinya menghadap barat-laut—tenggara. Penyangga terdiri dari 4 3 buah batu yang d i susun secara melingkar. Menurut keterangan
penduduk hampir saja dolmen i n i dihancurkan
karena t a n a h n y a akan dipergunakan. T e t a p i k e mudian tidak j a d i setelah yang e m p u n y a mendapat
penerangan
bahwa batu-batu
i t u merupakan
peninggalan k u n a yang sangat berguna dan sekaligus dianggap sebagai benda keramat.
A d a p u n u k u r a n dolmen i n i adalah :
SITUS PURAWIWITAN
Terdapat dolmen yang terletak ± 7 3 m d i
sebelah kanan jalan yang menghubungkan kampung
Survai d i sekitar dolmen P u r a w i w i t a n tidak menem u k a n temuan lain karena hampir semua tanah
d i sini dipergunakan sebagai pekarangan atau
halaman r u m a h .
F.
SITUS B A T U B E R A K D I PURAJAYA
Situs Batuberak terletak di atas sebuah b u k i t
kecil desa Kebontebu, kelurahan P u r a w i w i t a n ,
kecamatan Sumberjaya. Situs i n i terletak sekitar
1 1 5 m sebelah k i r i jalan yang menghubungkan
Purajaya dan Bungin. Pada tempat i n i banyak
sekali ditemukan dolmen; sejumlah 2 1 dolmen
yang berukuran besar dan k e c i l , menhir dan batu
datar. T e m p a t i n i masih dianggap keramat oleh
penduduk sekitarnya. Dolmen yang ditemukan d i
situs i n i kebanyakan masih dalam keadaan u t u h .
Tiang-tiang dolmennya banyak yang masih terpendanf dalam tanah, h a n y a sebagian k e c i l yang
kelihatan di atas tanah. A d a sebuah dolmen m i niatur yang telah dipecah-pecah oleh penduduk
dan batu-batunya
dihancurkan serta dibawa
pulang. T e t a p i karena ketakutan m a k a puingpuing dolmen tersebut dikembalikan lagi pada
tempatnya semula dan sekarang terletak d i bagian
barat laut situs Batuberak. C i r i khas dari situs
Batuberak adalah, dolmen maupun menhir disusun
5
sedemikian rupa sehingga membentuk baris (garis)
garis tengah
: 105 mm
lurus, yang secara keseluruhan mempunyai arah
tebal .
: 60 m m
hadap utara—selatanwutsrponmlkjihgedcbaYXWVTSRPNMLHGFEDCBA
(Peta : 5 dan 6). Hampir
dalam lubang
: 40 m m
semua menhir yang terletak d i dekat dolmen
lebar lubang
: 75 m m
telah r u b u h .
dan dibuat dari jenis batuan
agak lunak.(Foto : 12)
Pada situs Batuberak i n i ditemukan banyak
sekali manik-manik yang hampir semuanya dibuat
dari batuan karnelin dan h a n y a beberapa yang
dibuat dari kaca. T e a m telah berhasil m e l a k u k a n
deskripsi temuan manik-manik sejumlah 53 buah
yang berhasil ditemukan oleh pak Rasam k e t i k a
sedang m e l a k u k a n penggarapan tanah u n t u k penanaman palawija. Manik-manik yang dibuat dari
kaca berwarna h i t a m , kehijau-hijauan, k u n i n g dan
p u t i h , sedang yang dibuat d a r i jenis batuan karnelin
biasanya berwarna kemerah-merahan bening dan
sering terdapat urat-urat. Sebuah m a n i k - m a n i k
yang dibuat dari kaca m e m p u n y a i p o l a hias garisgaris lurus memanjang dengan w a r n a merah,
p u t i h , b i r u dan kuning. Manik-manik i n i berbentuk
silinder.
B e n t u k manik-manik adalah :
bentuk bulat berjumlah 30 buah
bentuk b i k o n berjumlah 18 buah
bentuk tong berjumlah
3 buah
Manik-manik yang berhasil ditemukan oleh penduduk d i sekitar kompleks dolmen d i Batuberak
m e n i m b u l k a n masalah. A p a k a h sebabnya m a k a
manik-manik tersebut dapat d i t e m u k a n , sedangkan
penggarapan tanah kemungkinan tidak akan lebih
dari 50 c m . Sedangkan kalau ditinjau lebih dalam
lagi dapat d i k e m u k a k a n bahwa m a n i k - m a n i k
tersebut t e n t u n y a dipergunakan sebagai bekal
k u b u r . J i k a demikian mengapa j u s t r u ditemukan
pada w a k t u menggarap tanah. A p a k a h ada kemungkinan lain bahwa manik-manik tersebut tidak d i pergunakan sebagai bekal k u b u r yang d i i k u t
sertakan dalam penguburan tetapi merupakan
perlengkapan upacara penguburan yang tidak
disertakan dengan mayat. U n t u k menjawab masalah i n i m a k a perlu sekali d i l a k u k a n ekskavasi
terutama pada dolmen-dolmen yang diperkirakan
masih u t u h .
Bersama-sama dengan manik-manik tersebut
ditemukan p u l a sebuah batu giling berbentuk
bulat yang pada bagian dasarnya telah pecah.
A d a p u n u k u r a n batu giling i n i adalah :
6
Dolmen
padas
yang
Pada w a k t u pelaksanaan survai team berhasil
menemukan kereweng polos dan berhias dalam
j u m l a h yang cukup banyak. Pola hias yang berhasil
ditemukan terdiri dari pola hias jala dan pola hias
tali.
Warnanya bervariasi antara coklat kemerahmerahan, abu-abu dan coklat kehitam-hitaman.
Ketebalan dari pecahan kereweng juga bervariasi
dari 2 m m - 12 m m . Kereweng tersebut tersebar
hampir d i seluruh situs. Disamping temuan-temuan
tersebut masih banyak juga ditemukan keramik
C i n a yang biasanya berglasur b i r u . Kereweng
l o k a l dan keramik C i n a banyak ditemukan pada
bagian t i m u r di utara situs Batuberak y a i t u di
sekitar kebun j e r u k dimana sebagian tanahnya
sudah digarap.
Dolmen yang berhasil ditemukan oleh team
peneliti dari
Pusat Penelitian Purbakala dan
Peninggalan Nasional adalah 2 1 buah. R u p a n y a
seluruh dolmen yang ditemukan di sini masih asli
dan belum pernah diteliti secara mendalam (ekskavasi). B a t u a n yang dipergunakan adalah batuan
andesit. Dalam penelitian yang d i l a k u k a n di
sekitar daerah i n i tidak berhasil ditemukan sumber
tempat bahan dolmen tersebut. Masih sangat sulit
diketahui apakah batu-batu monolit yang terdapat
d i situs i n i memang berasal dari tempat tersebut.
Dolmen-dolmen dari situs Batuberak i n i diletakkan
dalam satu garis lurus, dan diatur berjajar arah
utara—selatan. U n t u k lebih jelasnya baiklah diuraik a n satu persatu dari dolmen-dolmen yang berhasil
ditemukan d i daerah i n i .
Dolmen
Batuberak
no. 1:
Dolmen 1 i n i ditemukan pada situs Batuberak
yang paling utara. Permukaan b a t u n y a sangat
datar dan l i c i n . Dibuat dari batu yang berlapislapis. Semua k a k i - k a k i n y a terpendam d i dalam
tanah. Dengan jalan digali tiang-tiang batunya
dapat terlihat. U k u r a n dari dolmen tersebut adalah:
panjang
: 145 cm
lebar
: 112 c m
tebal batu atasnya : 12 c m (Foto
.13)
Batuberak
Dolmen
no. 2 :
D o l m e n i n i terletak sekitar 3 m dari dolmen
Batuberak 1 . Keadaan batu atasnya telah miring
dan h a n y a sebuah tiang yang kelihatan. Jenis
batuan yang dipakai adalah batu andesit.
Dolmen i n i termasuk dolmen k e c i l , yang berukuran:
panjang
: 120 c m
lebar
: 96 c m
tebal
: 23 c m (Foto : 14)
Dolmen
Batuberak
no. 3 :
Dolmen i n i merupakan dolmen k e c i l yang
dibuat dari batu papan. T i a n g b a t u n y a h a n y a 2
buah yang hiasih tampak sedang y a n g lain tidak
kelihatan lagi. Dolmen berukuran:
panjang
: 120 c m
lebar
: 110 c m
T i d a k j a u h dari dolmen i n i ± 7 m disebelah barat
terdapat 4 buah menhir besar yang disusun m e m bentuk persegi panjang.
Menhir i n i b e r u k u r a n :
a) .
b) .
c) .
d) .
Dolmen
130 x 62 x 28 c m
159 x 7 2 x 56 c m
1 2 5 x 8 1 x 55 c m
1 2 9 x 8 4 x 4 0 c m (Foto
Batuberak
no. 4:
Dolmen i n i merupakan dolmen besar yang
terletak 17 m di sebelah selatan dolmen no. 3.
B a h a n n y a batu sedimen, dan disangga oleh 3 buah
batu k a l i . T i a n g batu yang lain tidak terlihat,
adapun dolmen tersebut berukuran :
panjang
lebar
tebal
Dolmen
Batuberak
: 310 c m
: 225 c m
: 50 c m (Foto : 16)
(Gambar : 3 no. 4)
no. 5:
Dolmen Batuberak no. 5 terletak 7 5 c m
berjajar di sebelah selatan dari dolmen Batuberak
no. 4. Pada kanan k i r i dolmen i n i terdapat batubatu k a l i . Dolmen i n i disangga oleh 4 buah tiang
yang berupa batu k a l i . B a t u datar/atasnya terangkat sampai 4,5 c m .
U k u r a n dolmen i n i adalah :
panjang
lebar
tebal
: 200 cm
: 175 cm
: 75 c m (Foto : 17)
(Gambar : 3 no. 5)
no. 6 :
D o l m e n i n i merupakan dolmen besar, dan
sampai sekarang masih dipuja-puja. B a h a n n y a
batu andesit. T i a n g dolmen h a n y a 2 buah yang
terlihat, yang lain masih tertanam dalam tanah.
U k u r a n dolmen i n i adalah :
panjang
: 315 cm
lebar
: 210 c m
tinggi
: 66 c m
(Foto:18)
(Gambar : 3 no. 6)
T i d a k j a u h d a r i dolmen i n i d i t e m u k a n 3
menhir y a i t u :
buah
Menhir Batuberak no. 1 , berukuran :
panjang
: 196 c m
garis tengah
: 77 c m
Menhir Batuberak no. 2 , b e r u k u r a n :
panjang
: 105 c m
garis tengah
: 54 c m
Menhir Batuberak no. 3, berukuran :
panjang
: 290 c m
garis tengah
: 54 c m
Dolmen
: 15).
Batuberak
Batuberak
no. 7 :
T e r l e t a k pada j a r a k 6,55 m d i selatan dolmen
induk ( n o . 6 ) . Jenis batuan andesit berwarna
abu-abu. K a k i dolmen tidak kelihatan seluruhnya.
U k u r a n dolmen adalah :
panjang
lebar
tebal
Dolmen
Batuberak
: 1 5 6 cm
: 145 cm
: 46 c m (dari permukaan
tanah) (Foto : 19)
no. 8:
Dolmen i n i tepat berimpit d i sebelah selatan
dolmen 7. Jenis batuannya berlainan dengan
dolmen-dolmen yang lain karena berupa papan
batu. Permukaannya sangat datar dan rata, berukuran :
panjang
: 280 cm
lebar
: 140 cm
tebal
: 35 c m
E m p a t buah k a k i n y a masih nampak (Foto : 20)
Dolmen
Batuberak
no. 9 :
D o l m e n i n i terletak 6 meter di selatan dolmen
8, membujur arah utara selatan.
U k u r a n dolmen :
7
panjang
: 264 c m
lebar
: 220 cm
tebal
: 75 c m
terangkat kurang lebih 45 c m d i atas permukaan
tanah.wutsrponmlkjihgedcbaYXWVTSRPNMLHGFEDCBA
(Foto : 21)
Dolmen
Batuberak
no. 10 :
Terletak berimpit dengan dolmen 9 d i sebelah
selatan. B a t u penyangga h a n y a kelihatan 2 buah
y a i t u d i bagian t i m u r n y a . Penampangnya berpermukaan datar, dalam posisi miring ke barat.
Terbuat dari bahan batuan andesit.
U k u r a n dolmen:
panjang
lebar
tebal
Dolmen
Batuberak
: 147 c m
: 103 c m
: 37 c m (Foto
buah batu penyangga. Dibuat dari batuan andesit
berada dalam keadaan retak (Foto : 24).
Dolmen
no. 10 :
Terletak berimpit dengan dolmen 9 d i sebelah
selatan. B a t u penyangga h a n y a kelihatan 2 buah
y a i t u d i bagian t i m u r n y a . Penampangnya berpermukaan datar, dalam posisi miring ke barat.
Terbuat dari bahan batuan andesit.
U k u r a n dolmen :
panjang
: 147 c m
lebar
: 103 c m
tebal
: 37 c m (Foto : 22).
no.
13:
Terletak 530 c m di sebelah selatan dolmen
1 2 . Bagian permukaan mengalami pengelupasan
(pecah-pecah). Disangga oleh 4 buah tiang. Pada
bagian bawahnya banyak ditemukan batu-batu
kecil.
U k u r a n dolmen :
panjang
: 240 c m
lebar
: 130 c m
tebal
: 49 c m (Foto:
25)
Dolmen
: 21)
Batuberak
Batuberak
no. 14 :
Terletak pada j a r a k 10,5 m d i selatan dolmen
no. 1 3 . Terbuat dari batuan andesit, permukaan
rata. Berada pada arah utara selatan.
U k u r a n dolmen adalah :
panjang
: 240 cm
lebar
: 189 c m
tebal
: 39 c m (Foto : 26)
D i antara dolmen Batuberak no. 1 3 dan dolmen
Batuberak no. 14 terdapat 3 buah menhir berada
dalam posisi rebah dan arah yang berbeda-beda.
Dolmen
Batuberak
no.
15.
D i sebelah selatan ± 150 c m terdapat sebuah
menhir yang berdiri tetapi sekarang dalam keadaan
miring ke arah utara-selatan.
U k u r a n menhir :
panjang tinggi
: 205 cm
garis tengah
: 76 c m
Terletak pada j a r a k 5 m di sebelah tenggara
dari dolmen Batuberak no. 14 di dekat kebun
k o p i . Tiang-tiang dolmennya sebagian besar tidak
kelihatan.
Dolmen i n i berukuran :
panjang
: 210 c m
lebar
: 160 c m
tebal
: 30 c m
Dolmen
Dolmen
Menhir Batuberak
Batuberak
no. 4
•
no. 11 :
P e r m u k a a n n y a datar tetapi tidak halus.
Disangga oleh : 5 buah batu besar dan k e c i l ,
terletak di sebelah baratdaya dari dolmen no. 10.
U k u r a n dolmen :
panjang
: 250 c m
lebar
: 245 cm
tebal
: 63 c m (Foto : 23)
Dolmen
Batuberak
no. 12 :
Terletak 550 c m d i sebelah selatan dolmen
no. 1 1 . Dolmen i n i dalam keadaan miring ke
selatan. Bagian atasnya rata dan disangga oleh ±3
8
Batuberak
no.
16.
Penelitian dan penggambaran terhadap dolmen no. 16 dan seterusnya belum dapat dilaksanakan karena w a k t u yang sangat mendesak dan situasi
yang tidak memungkinkan u n t u k penelitian lebih
lanjut.
panjang
: 156 c m
lebar
: 140 c m
tebal
: 26 c m
D o l m e n i n i dibuat dari batu andesit berwarna
hitam abu-abu.
Seperti disebutkan di atas, d i situs Batuberak
i n i ditemukan dolmen-dolmen juga batu tegak
( m e n h i r ) yang berjumlah sangat banyak. Menhir
ini ada yang diatur menjadi dua baris ada yang
berdiri sendiri (Foto : 27) dan ada yang mengelompok tidak teratur. Disamping i t u masih ditemukan
menhir yang diatur membentuk segi empat terdiri
dari 4 buah batu. B e n t u k batu tegak semacam i n i
mengingatkan kepada bentuk menhir besar d i
Gunungmegang dan Tegurwangi. ( V a n der H o o p ,
1932).
D i selatan dan utara dari situs Batuberak no.3
terdapat pula semacam umpak-umpak dari batu
yang diatur membentuk segi empat dan empat
persegi panjang. B e n t u k yang segi empat terdiri
dari 4 buah batu sedang bentuk persegi panjang
terdiri dari 8 buah batu umpak. Masih diragukan
apakah
umpak-umpak
i n i merupakan
bekas
bangunan atau b u k a n . U m p a k yang membentuk
segi empat ditemukan di daerah padang Sepe,
Bada (Sul-Teng) k e t i k a team mengadakan penelitian ke sana. ( L a p o r a n penelitian d i Sulawesi
Tengah 1 9 7 8 ) .
G.
SITUS B A T U T A M E N G D I P U R A J A Y A
Situs Batutameng terletak sekitar 3 5 0 m d i
sebelah t i m u r situs Batuberak, pada sebuah b u k i t
k e c i l yang ditumbuhi kebun k o p i . A r e a l B a t u tameng meliputi 1 0 0 m 2 t e r d i r i dari monumenmonumen megalit yang disusun dari batu-batu
monolit. (Peta : 7).
Istilah " b a t u t a m e n g " sendiri sebenarnya m u n c u l
dari gambaran p i k i r a n penduduk setempat bahwa
dolmen-dolmen pada kompleks i n i menyerupai
sebuah tameng. Secara keseluruhan kompleks
megalit mempunyai orientasi timurlaut-baratdaya.
Bangunan induk atau pusat terletak d i ujung baratd a y a . Pada tempat tersebut ditemukan sebuah
dolmen besar yang kemudian k a m i sebut sebagai :
Dolmen
Batutameng
no. 1 :
Dolmen i n i sekarang berada dalam posisi
miring ke t i m u r . B a t u atasnya disangga oleh 5 buah
tiang yang dibuat dari jenis andesit. 150 c m d i
sebelah barat dan 4 5 0 c m t i m u r dolmen terdapat
2 buah menhir dalam keadaan r u b u h .
U k u r a n dolmen no. 1 i n i adalah :
panjang
: 200 c m
lebar
: 175 c m
tebal
: 40 c m (Foto
: 28).
Menhir Batutameng
no.
1.:
Sedang u k u r a n menhir Batutameng no. 1
(di barat) tersebut d i atas masing-masing adalah:
panjang
garis tengah
Menhir Batutameng
berukuran :
panjang
garis tengah
Dolmen
Batutameng
: 330 c m
: 45 c m
no. 2 ( d i t i m u r ) yang lain
: 360 c m
: 45 c m
no. 2 :
D o l m e n i n i terletak tidak j a u h dari dolmen
Batutameng n o . 1 , dibuat dari batu andesit. B a t u
datarnya terlihat disangga oleh 3 buah tiang,
batu penyangga yang lain t i d a k tampak. Orientasi
dolmen i n i adalah b a r a t d a y a - T i m u r l a u t . Keadaann y a masih u t u h . Penelitian yang bersifat ekskavasi
r u p a n y a sangat tepat j i k a diterapkan d i dolmen
i n i , karena erosi tidak begitu b a n y a k mengikis
bagian bawah dolmen, seperti yang terjadi pada
dolmen Batutameng n o . 1 .
Adapun u k u r a n dolmen i n i adalah:
panjang
lebar
tebal
Dolmen
Batutameng
: 250 c m
: 160 c m
: 75 c m (Foto
: 29)
no. 3. :
D o l m e n i n i terletak pada tempat terbuka di
tengah sebuah sawah kering, dengan orientasi
t i m u r barat. Seperti juga dolmen yang lain m a k a
dolmen i n i dibuat dari jenis batuan andesit dan
disangga oleh 4 buah tiang dari batu k a l i . K e l e t a k a n n y a d i sebelah t i m u r dolmen Batutameng 2 sej a u h 10 m. B a t u datarnya telah terangkat setinggi
25 c m dari permukaan tanah. R u p a n y a keadaan
tanah d i sekitar dolmen i n i sudah terkikis oleh
erosi yang tinggi. K i r a n y a perlu d i l a k u k a n ekskavasi sehingga dapat diketahui apakah pada bagian
bawah dari dolmen yang sudah terangkat tinggi i n i
masih dapat ditemukan benda-benda lain yang
biasa dipergunakan sebagai bekal k u b u r .
U k u r a n dolmen i n i adalah :
panjang
lebar
tebal
: 195 c m
: 133 cm
: 54 cm (Foto
: 30)
Dolmen i n i sekarang masih dipuja, u n t u k meminta
pertolongan bagi mereka yang beranggapan bahwa
dolmen tersebut
mempunyai
kekuatan gaib.
9
Meskipun keadaan tanah d i sekitar dolmen i n i
sudah terbuka sehingga mudah u n t u k melakukan
pengamatan,
tetapi selama penelitian
belum
berhasil ditemukan temuan l a i n .
Dolmen
Batutameng
no. 4 :
B a h a n dari dolmen i n i r u p a n y a sangat berbeda
dengan yang l a i n . J i k a dolmen-dolmen yang lain
dibuat dari jenis batuan andesit m a k a dolmen ini
dibuat dari jenis batu sabak (bekuan lava). B a t u
atasnya telah bergeser ke arah baratlaut sehingga
kedua tiang batunya yang berada di sebelah t i m u r
dapat dilihat dengan jelas, sedangkan batu penyangga yang lain sudah tidak tampak lagi.
U k u r a n dolmen i n i adalah :
panjang
: 196 c m
lebar
: 155 cm
tebal
: 46 c m (Foto
Dolmen
Batutameng
: 31)
no. 5 :
Terletak d i sebelah t i m u r dolmen B a t u tameng no. 4 pada jarak 5 m . B a t u atasnya disangga oleh 4 buah batu kali yang disusun persegi
empat. B a t u a n n y a termasuk jenis batu andesit,
berukuran :
panjang
: 165 c m
lebar
: 160 c m
tebal
: 60 c m (Foto : 32).
Dolmen
Batutameng
no. 6.
Dolmen i n i terletak 5 m d i sebelah t i m u r
dolmen Batutameng 5. Keadaan dolmennya masih
u t u h dan asli. Baik batu datar maupun penyanggan y a belum bergeser dari tempat aslinya. T i a n g batu
penyangga h a n y a kelihatan 2 buah y a i t u tiangtiang d i bagian barat. Dolmen i n i terletak d i dekat
sebuah pematang sawah kering, dan berorientasi
baratlaut—tenggara.
Adapun u k u r a n dari dolmen i n i adalah :
panjang
: 215 cm
lebar
: 150 c m
tebal
: 40 c m (Foto : 33)
Keadaan batu atasnya tidak begitu rata dan tidak
datar tetapi berlubang-lubang tidak teratur.
Dolmen
Batutameng
no. 7.
D o l m e n i n i terletak d i tengah-tengah sawah
kering yang ditanami padi gogo. A r a h hadap dol10
men membujur t i m u r l a u t - b a r a t d a y a . B a t u atasnya
telah patah menjadi dua. B a t u penyangganya
terdiri dari 4 buah batu kali yang sudah terlepas
dari batu datarnya.
U k u r a n dolmen ini ialah :
panjang
: 165 cm
lebar
: 120 c m
tebal
: 40 c m
Menhir yang berhasil ditemukan di situs i n i hampir
semuanya dalam keadaan rubuh. Batu-batu menhir
r u p a n y a telah d i k e r j a k a n , sehingga penampangnya
membentuk persegi empat. A r a h hadap r u b u h n y a
menhir biasanya baratlaut-tenggara. U n t u k lebih
jelasnya baiklah akan k a m i sebutkan satu persatu
dari menhir-menhir yang berhasil ditemukan di
situs i n i :
Menhir Batutameng
no. 1 :
Menhir i n i terletak 35 c m sebelah barat dolmen Batutameng no. 1 . Keadaannya telah patah
dan rubuh di atas permukaan tanah membujur
baratlaut-tenggara. Menhir i n i dalam keadaan
utuh dan r u p a n y a memang ada kesengajaan didirikan di dekat dolmen. Pendirian menhir i n i dekat
dolmen i n i memang banyak ditemukan d i berbagai
tempat peninggalan tradisi megalitik seperti di
Gunung K i d u l , Matesih dan lain-lain. Menhir yang
ditemukan pada situs Batutameng i n i b u k a n merupakan batu alam tetapi sudah dikerjakan oleh
tangan manusia sehingga mencapai bentuk yang
bulat panjang.
Menhir Batutameng no. 1 i n i m e m p u n y a i u k u r a n
sebagai b e r i k u t :
panjang
: 330 c m
garis tengah
: 45 c m (Foto : 34)
Menhir
Batutameng
no.
2.:
Menhir i n i terletak 4,5 m d i sebelah t i m u r
dolmen Batutameng no. 1 . Seperti juga menhir
yang pertama maka menhir ini sekarang dalam
keadaan r u b u h , membujur ke arah baratlaut—
tenggara. Menhir mempunyai bentuk bulat panjang
terbuat dari batuan andesit dan berukuran :
panjang
garis tengah
: 360 c m
: 45 c m
K e d u a menhir tersebut diduga mempunyai hubungan erat dengan dolmen Batutameng no. 1 dan merupakan satuan dalam fungsinya sebagai
sarana
pemujaan a r w a h nenek moyang. Menhir t e r a k h i r
ini dalam keadaan pecah menjadi dua. (Foto : 25).
Menhir Batutameng
no. 3 :
Seperti juga menhir Batutameng no. 1 dan
no. 2 m a k a menhir Batutameng 3 i n i dalam keadaan r u b u h , terletak 7 m di sebelah t i m u r l a u t menhir
Batutameng no. 2. Menhir i n i dibuat dari batu
andesit. Berbentuk bulat panjang, kedua bagian
ujungnya m e m p u n y a i u k u r a n yang berbeda-beda,
semakin ke atas semakin k e c i l .
U k u r a n menhir tersebut adalah :
panjang
: 165 cm
garis tengah
: 65 c m
Menhir membujur arah timur-barat
Menhir
Batutameng
(Foto
:
36)
no. 4 :
Terletak pada j a r a k 19 m d i sebelah t i m u r l a u t
menhir Batutameng no. 3. K e d u a ujungnya m e m p u n y a i u k u r a n penampang sama dan tergeletak
d i atas tanah membujur arah t i m u r l a u t - b a r a t d a y a .
U k u r a n menhir i n i adalah :
panjang
: 212 c m
garis tengah
: 50 c m (Foto
Menhir Batutameng
: 37).
no. 5 :
Menhir i n i terletak 16 m di t i m u r l a u t menhir
Batutameng no. 4.
Posisi dalam keadaan rebah
di atas tanah m e m p u n y a i arah baratlaut—tenggara.
U k u r a n menhir adalah :
panjang
: 227 c m
garis tengah
: 48 c m
Selain temuan tersebut d i atas masih banyak lagi
temuan yang lain d a r i kompleks Batutameng i n i .
T e m u a n yang penting adalah berbagai bentuk
manik-manik k a c a berwarna coklat, kuning dan
biru muda, serta kereweng berhias dan polos
dalam bentuk bibir, pecahan badan dan cerat.
Pola hias yang paling banyak adalah pola hias
tali yang kasar dan yang halus. T e m u a n kereweng
yang paling b a n y a k terdapat d i selatan situs pada
kebun ketela. Kereweng terdiri dari berbagai
macam w a r n a seperti coklat kehitam-hitaman,
coklat muda dan coklat keabu-abuan dengan k e tebalan yang bervariasi antara 2—51/2 m m . Masih
belum diketahui mengapa temuan baik m a n i k manik maupun kereweng terletak pada daerah
yang justru lebih tinggi dari tempat temuan ± 3 5 m
dari dolmen, juga apakah temuan-temuan tersebutmerupakan bekal kubur atau merupakan indikasi
masyarakat yang pernah menempati daerah i t u .
H.
SITUS PUGUNGRAHARJO :
Penelitian terdahulu mengenai situs i n i telah
dilaporkan dalam Berita Penelitian Arkeologi no.2
tahun 1 9 7 6 yang merupakan survai pendahuluan
dan tidak begitu banyak menemukan data arkeologi
karena w a k t u yang sangat terbatas. Penelitian
saat i n i merupakan penelitian lanjutan yang menghasilkan berbagai macam temuan baru berupa
teras berundak, batu berlubang, batu gores dan
lumpang batu. Oleh karena i t u dalam laporan i n i
perlu d i u r a i k a n kembali tentang situs Pugungraharjo sesuai dengan data baru yang d i t e m u k a n .
Temuan
batu berlubang,
lubang batu, batu bergores dan teras berundak.
T e m u a n batu berlubang yang diduga merupak a n alat upacara ditemukan di sekitar sungai
atau mata air situs Pugungraharjo. D i sebelah barat
dan t i m u r situs juga ditemukan mata air dan batu
berlubang. D i sebelah barat di sebuah mata air
dan d i tepi sungai k e c i l terdapat empat buah batu
berlubang dan sebuah batu bergores. Pada tepi
sungai k e c i l sebelah selatan situs d i t e m u k a n sebuah
batu berlubang dan sebuah lumpang batu. Pada
bagian t i m u r di sebuah mata air ditemukan 10
batu berlubang. T i d a k j a u h d a r i tempat i n i ditem u k a n p u l a 3 buah batu gores dan sebuah lumpang
batu. T e m u a n batu berlubang yang lain terdapat
d i dekat sebuah teras berundak d i sebelah barat.
U n t u k mendapatkan gambaran yang lebih lengkap,
akan diuraikan satu persatu temuan batu berlubang, lumpang batu dan batu bergores tersebut
d i atas.
Batu berlubang
Pugungraharjo
no. 1.
B a t u berlubang i n i terdapat di bagian paling
t i m u r situs y a i t u di dekat mata air. B a t u berlubang
dibuat d a r i bahan batuan kali yang berwarna
hitam abu-abu. D i bagian permukaan yang datar
terdapat 4 buah lubang yang sangat l i c i n yang men u n j u k k a n bekas dipakai. Adapun u k u r a n batunya
adalah :
panjang
lebar
tebal
: 89 c m
: 62 c m
: 44 c m
11
E m p a t buah lubangnya, masing-masing berukuran:
Batu berlubang Pugungraharjo no. 6.
a) , garis tengah
16 c m
D i t e m u k a n di sebelah timur situs, di sebuah
dalam lubang
T cm
mata air. Berukuran : panjang: 66 c m , lebar: 60 c m ,
b ) , garis tengah lubang : 18 c m
dan tebal : 60 c m .
dalam lubang
T c m ( wutsrponmlkjihgedcbaYXWVTSRPNMLHGFEDCBA
Gambar: 4
U k u r a n lubang:
no. l)(Foto:
38).
garis tengah
: 18 c m
c ) , garis tengah lubang : 20 c m
dalam
lubang
: 4 c m (Gambar 4 no. 6).
: 10 c m
dalam lubang
(Foto
42).
d ) , garis tengah lubang
8 cm
8 cm
dalam lubang
Batu berlubang Pugungraharjo no. 7.
Batu berlubang
Pugungraharjo
no. 2:
D i t e m u k a n pada tempat yang sama. Beru k u r a n , panjang: 4G c m , lebar: 40 c m , tebal:
2 6 c m . Terdapat sebuah lubang, yang berukuran:
garis tengah
: 22 c m
dalam lubang
: 8 c m (Gambar:4
no.2)
(Foto:
39)
Batu berlubang
Pugungraharjo
no. 3.
D i t e m u k a n di timur m a t a air. Terbuat dari
bahan batu k a l i . B a t u berlubang berukuran:
panjang: 63 c m , lebar: 46 c m , dan tebal : 32 c m .
Terdapat sebuah lubang yang permukaannya tidak
rata, b e r u k u r a n :
garis tengah
: 1T cm
dalam lubang
: 8 c m (Gambar:
4
no.3)
(Foto : 40)
Batu berlubang
Pugungraharjo
D i t e m u k a n di sebuah mata air. Dibuat dari
bahan batu kali yang berukuran, panjang: 80 c m
dan lebar: T0 c m , tebal; 60 c m . Pada bagian
atasnya terdapat
dua buah bekas mengasah dan
sebuah lubang yang berukuran:
garis tengah
: 18 c m
dalam lubang
: 6 c m (Gambar: 5 no. 7)
(Foto:
43)
no. 4.
Batu berlubang
Pugungraharjo
B a t u berlubang i n i terdapat di sebelah t i m u r
mata air. U k u r a n batu berlubang tersebut adalah,
panjang: 66 c m , lebar: 60 c m dan tebal: 16 c m .
Batu berlubang
Pugungraharjo
5 no.
8)
no. 9.
D i t e m u k a n di sebelah t i m u r m a t a air. Perm u k a a n batunya tidak rata, berukuran, panjang:
60 c m , dan lebar: 36 cm dengan ketebalan: 18 c m .
B a t u berlubang i n i terdapat d i t i m u r mata
air. U k u r a n b a t u : panjang: 50 c m , lebar: 44 c m ,
dan tebal: 34 c m .
Terdapat sebuah lubang yang berukuran:
garis tengah
: 18 c m
dalam lubang
: 10 c m (Gambar: 4 no. 4).
(Foto:
41).
U k u r a n sebuah lubangnya adalah :
garis tengah
: 18 c m
dalam lubang
: 4 c m (Gambar:
Pugungraharjo
no. 5:
D i t e m u k a n d i sebelah t i m u r
keadaan terendam
air, h a n y a
m u n c u l d i permukaan. U k u r a n
adalah panjang: 60 c m , lebar: 30
33 cm.
mata air dalam
sebagian yang
batu berlubang
c m , dan tebal:
Sebuah lubangnya berukuran:
garis tengah
: 26 c m
dalam lubang
: 8 c m (Gambar:
12
4 no.
5).
9).
no.
11.:
T5 cm
60 c m
20 c m (dari permukaan t a nah).
Pada permukaannya yang tidak rata terdapat
4 lubang yang masing-masing berukuran
panjang batu
lebar batu
tebal
a).
b).
c).
garis
garis
garis
garis
garis
garis
garis
garis
tengah
tengah
tengah
tengah
tengah
tengah
tengah
tengah
Batu berlubang
luar lubang
dalam lubang
luar lubang
dalam lubang
luar lubang
dalam lubang
luar lubang
dalam lubang
Pugungraharjo
:
:
:
:
:
:
:
:
no.
9 cm
3 cm
5 cm
2 cm
T cm
3 cm
6 cm
3 c m (Gambar: 5
no. 11).
12.
Terletak tepat di tengah-tengah kolam mata
air sebelah barat. Batu berlubang ini sekarang
dipakai oleh penduduk untuk mencuci. Pada bagian atasnya yang datar ditemukan sebuah lubang
yang l i c i n . U k u r a n batu berlubang adalah:
61 cm
panjang
50 c m
lebar
40
cm
tebal
ukuran lubang :
garis tengah
dalam lubang
Batu
berlubang
9 cm
3 c m (Gambar:
Pugungraharjo
6 no.
12).
no. 13
D i t e m u k a n di sebelah timur mata air. Seperti
batu-batu yang lain m a k a keadaan lubangnya
sangat licin dan jelas m e n u n j u k k a n bekas pemakaia n . U k u r a n batu berlubang tersebut adalah :
panjang: 130 cm dan lebar : T5 c m , sedang tebal:
6 1 cm.
Bsitu berlubang ini ditemukan berdekatan
dengan mata air kecil di bagian barat kompleks
Batu berlubang yang menarik
Pugungraharjo.
adalah batu berlubang dengan 3 buah lubang,
yang diatur berderet. Lubang-lubangnya sangat
licin dan jelas m e n u n j u k k a n hasil k a r y a manusia.
Adapun u k u r a n batu berlubang tersebut adalah
panjang: 53 cm dan lebar: 40 c m .
U k u r a n sebuah lubangnya adalah :
garis tengah
: 18 c m
dalam lubang
: 1 1 c m (Gambar:
U k u r a n lubang tersebut
adalah:
a), garis tengah
Batu berlubang
Batu berlubang
5 no.
Pugungraharjo
B a t u berlubang ini ditemukan di sebelah
barat teras berundak yang terbesar bagian selatan.
B a t u berlubang i n i terdiri dari 4 buah lubang yang
berukuran kecil-kecil. Keadaan lubangnya sangat
halus dan m e n u n j u k k a n hasil k a r y a manusia.
U k u r a n batu berlubang tersebut adalah :
d).
no. 8.
U k u r a n sebuah lubangnya adalah:
garis tengah
: 23 c m
dalam lubang
: 6 c m (Gambar:
(Foto : 44).
Batu berlubang
Pugungraharjo
no. 10
5 no.
10)
di
atas
masing-masing
: 12 c m ,
b) ,
c) ,
garis
garis
garis
garis
garis
tengah
tengah
tengah
tengah
tengah
Batu berlubang
4
13
5,5
12
dalam
luar
dalam
luar
dalam
Pugungraharjo
cm
cm,
cm
cm,
5,5 c m
(Gambar:
6
no.l3)(Foto:45)
no.14.
D i t e m u k a n dalam keadaan miring dan dipergunakan sebagai penguat tanggul sebuah sungai
kecil yang terdapat d i sebelah selatan situs Pugungraharjo. B a t u berlubang i n i m e m p u n y a i permukaan
datar tetapi kasar. D a r i keletakannya menunjukk a n batu berlubang i n i sudah tidak berada pada
tempat aslinya. L u b a n g n y a h a n y a sebuah, kelihatan
sangat halus dan m e n u n j u k k a n bekas pemakaian
secara jelas, adapun u k u r a n batu berlubang tersebut adalah :
panjang batu
64 c m
30 c m
lebar batu
4
5 cm
tebal
garis tengah luar lubang
: 9 cm
garis tengah dalam lubang : 3 cm (Gambar : 6
no. 1 4 ) .
Batu berlubang
Pugungraharjo
no.
15.
Ditemukan pada sebuah parit k e c i l di sebelah
barat situs Pugungraharjo. Keadaan lumpang batun y a sangat halus, dan tampak tanda-tanda pemakaian. Bagian p e r m u k a a n n y a rata, dan dalam
keadaan u t u h .
U k u r a n lumpang batu adalah:
panjang
: 4 1 cm
lebar
: 30 c m
tebal
: 20 c m
garis tengah luar lubang : 10 c m
garis tengah dalam lubang: 3 c m (Gambar: 6
no. 15) (Foto : 46).
Batu
berlubang
Pugungraharjo
no.
16.
B a t u berlubang ini terdapat d i sebuah sungai
kecil
NO. 20
LAPORAN PENELITIAN KEPURBAKALAAN
DAERAH LAMPUNG
JAKARTA
1078
LAPORAN
PENELITIAN
DAERAH
LAMPUNG
NO.
Penyusun
Haris
KEPURBAKALAAN
20
Laporan :
Sukendar
Proyek Penelitian dan Penggalian Purbakala
Departemen P & K.
Copyright
Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional
1979
D A F T A R
I S I
Halaman
L
II.
Dewan Redaksi :
Satyawati Suleiman
Rumbl Mulia
R.P. Soejono
Soejatmi Satan
H asan M. Ambary
—
—
—
—
ketua
wakil ketua
anggota
anggota
anggota
i
A.
UMUM
i
B.
LOKASI DAN SITUASI
i
C.
CERITERA RAKYAT
2
DESKRIPSI TEMUAN
2
A.
SITUS CABANGDUA
2
B.
SITUS BUNGIN
3
C.
SITUS TLAGAMUKMIN
4
D.
SITUS CIPTAGARA
4
E.
SITUS PURAWIWITAN
5
F.
SITUS B A T U B E R A K D I P U R A J A Y A
5
G.
SITUS BATUTAMENG D I P U R A J A Y A
g
H.
SITUS PUGUNGRAHARJO
11
HL
P E R M A S A L A H A NtsonmliedcbaYWUTSRPONMLKJIHGEDCBA
17
IV.
RINGKASAN
ig
SUMMARY
20
LAMPIRAN
21
A.
D A F T A R PETA GAMBAR DAN FOTO
21
B.
PETA
23
C.
GAMBAR-GAMBAR
32
D.
FOTO-FOTO
40
V.
Percetakan Garuda Metropolitan Press - Jakarta.
PENDAHULUAN
L
A.
PENDAHULUAN
U M U M
Penelitian d i daerah i n i berlangsung selama
15 hari y a i t u sejak tanggal 7 Maret s/d 22 Maret
1 9 7 7 . W a k t u penelitian yang singkat, tidak dapat
mencakup seluruh obyek penelitian dengan sempemetaan
purna. B a i k penggambaran maupun
dan pengukuran belum dapat dilaksanakan secara
keseluruhan. Daerah dan situs yang akan diteliti
terlampau luas dibandingkan dengan w a k t u yang
tersedia. T e t a p i walaupun demikian
data-data
yang penting mengenai situs megalitik d i daerah
ini sebagian sudah dapat diketahui. Penelitian
d i l a k u k a n atas kerjasama antara Pusat Penelitian
Purbakala dan Peninggalan Nasional ( P u s . P 3 N )
Bidang Permuseuman, Sejarah dan K e p u r b a k a l a a n ,
K a n t o r Wilayah Departemen
Pendidikan
dan
Kebudayaan Propinsi L a m p u n g .
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh T e a m Pengumpul Data Masterplan dari Lembaga Purbakala
dan Peninggalan Nasional (struktur lama) tahun
1975.
Pada awal tahun 1977 Bidang Permuseuman,
Sejarah dan Kepurbakalaan telah melaksanakan
penelitian dengan melakukan penggambaran t e m u an, serta pengukuran.
Pada bulan Januari 1977, tiga orang mahasiswa
Jurusan Arkeologi
Universitas Indonesia juga
melakukan peninjauan dan pencatatan mengenai
temuan di sana.
B.
LOKASI DAN
SITUASI
Situs megalitik i n i terletak ± 24 k m d i
sebelah barat-laut Sumberjaya atau 84 k m dari
K o t a b u m i d i daerah pegunungan 650 m d i atas
permukaan air laut (Peta : 1). Keadaan udara
sangat sejuk. Permukaan tanah u m u m n y a tertutup
T e a m Pus. P 3 N terdiri dari : wutsrponmlkjihgedcbaYXWVTSRPNMLHGFEDCBA
belukar.
Situs-situs
kepurbakalaan
biasanya
Drs. Haris Sukendar
ditemukan oleh penduduk k e t i k a sedang m e m b u k a
Suroso (penggambaran)
hutan, u n t u k pertanian. Tetapi karena penduduk
Walujo (pemotretan)
banyak yang tidak mengetahui arti dari batu-batu
Sadjiman
tersebut m a k a tidak segera dilaporkan, sehingga
berita-berita mengenai situs baru agak terlambat.
disertai beberapa petugas dari Bidang PermuseumSitus megalitik d i Cabangdua, desa P u r a w i w i t a n
an, Sejarah dan Kepurbakalaan dibawah pimpinan
tidak
semuanya terletak pada tempat terbuka
D r s . Supangat.
tetapi
sebagian ada yang ditemukan d i semakPenelitian kepurbakalaan yang mencakup
semak
sehingga pengamatan yang sempurna tidak
daerah (situs) K e b o n t e b u , T l a g a m u k m i n , Batujagur
dapat d i l a k u k a n . Semua situs megalitik di sini
dan Cabangdua d i l a k u k a n berdasarkan laporan
terletak d i dataran tinggi atau di lereng suatu
dari Bidang P S K K a n w i l Dep. P. dan K . Propinsi
pegunungan. Pada u m u m n y a situs mudah dicapai
L a m p u n g . Selain situs-situs tersebut team mencokarena sudah ada jalan besar yang menghubungkan
ba juga u n t u k mentrasir peninggalan megalitik
situs
i n i dengan daerah lain. U n t u k mencapai
yang terdapat d i Mutaralam dan S u k a n a n t i , K e situs-situs i n i dapat dilakukan dengan berjalan k a k i .
camatan Sumberjaya, Kabupaten K o t a b u m i .
Situs yang terbesar d i kecamatan Sumberjaya
Perhatian terhadap peninggalan kepurbakalaadalah situs Kebontebu yang dapat dikatakan
an d i daerah i n i telah dimulai oleh V a n der Hoop,
merupakan
kompleks dolmen karena b a n y a k n y a
tahun 1932 di dalam "Megalithic Remains in
dolmen-dolmen
yang ditemukan. H a l i n i mengnama-nama
South
S u m a t r a " yang menyebut
ingatkan
kepada
kompleks peti-batu seperti yang
Pulaupanggung, Muaradua, Pagaralam, Batuberak
pernah dijumpai di Gunung K i d u l , Y o g y a k a r t a
dan lain-lain. K h u s u s peninggalan yang terdapat di
( V a n der Hoop, 1 9 3 5 ) atau kompleks kalamba d i
K e b o n t e b u , K e n a l i , Tlagamukmin dan lain-lain
Sulawesi
Tengah ( K a u d e r n , 1 9 3 8 ) . Dapat dikatapernah diteliti oleh F u n k e seorang J e r m a n yang
kan
bahwa
peninggalan
yang berupa dolmen
a k t i f melakukan penelitian sekitar tahun 1 9 5 4 .
d
i
daerah
i
n
i
lebih
menonjol.
B a i k lumpang batu,
D a r i hasil wawancara dengan Pangeran Syafei
batu dakon atau batu bergores serta unsur megalit
sesepuh kampung K e n a l i yang pernah menyertai
yang
lain h a n y a sedikit ditemukan. K o m p l e k s
penelitian tersebut h a l i n i dapat diketahui, tetapi
dolmen
yang lain sampai sekarang baru ditemukan
rupanya hasil penelitiannya i t u tidak dilaporkan.
1
d i beberapa tempat seperti d i Pasemah, Sumsel
( V a n der Hoop, 1 9 3 2 ) dan Besuki, Bondowoso
( V a n Heekeren, 1 9 3 1 ) dan beberapa di Sulawesi
Tengah ( K a u d e r n , 1 9 3 8 ) .
Situs megalitik di Kebontebu merupakan
kompleks terbesar: di sebelah utara terdapat
Gunung Abung, di sebelah barat B u k i t Asahan,
d i sebelah selatan terdapat B u k i t Gelung, dan
di sebelah t i m u r Gunung L e b u a i dan Gunung
Ringgis.
D i kompleks Kebontebu yang mempunyai
orientasi timur-barat, ditemukan beberapa dolmen
dan menhir, berjajar memenuhi areal tanah yang
luasnya sekitar 2 hektar. Situs i n i oleh penduduk
setempat masih dipandang sebagai tempat keramat
dan masih dipuja. Penduduk u m u m n y a beragama
Islam dan bermata pencaharian bertani, mencari
hasil h u t a n , berkebun k o p i , cengkeh dan lain-lain.
C.
CERITERA RAKYAT
Dolmen di situs T l a g a m u k m i n sekarang sudah
diberi rumah kecil (cungkup) oleh penduduk setempat dan digunakan sebagai tempat bersembahyang
bagi K y a i M u k m i n yang dianggap t o k o h besar dan
pendiri kampung i t u . D i k a t a k a n bahwa air sembahyang diperoleh dari telaga yang berada tidak j a u h
dari tempat tersebut. L e b i h lanjut d i k a t a k a n bahwa
i k a n yang terdapat d i telaga tersebut adalah peliharaan K y a i M u k m i n sehingga barangsiapa yang
berani menggangu a k a n mendapat celaka.
Ceritera r a k y a t tentang batu jagur sama
dengan ceritera r a k y a t mengenai batu jagur di
daerah K r a w a n g ( J a w a B a r a t ) . D i k a t a k a n bahwa
batu jagur i n i m e m p u n y a i kekuatan ialah bahwa,
barangsiapa yang m e l a k u k a n pengukuran dengan
tangannya berkali-kali, dan j i k a pengukuran i t u
selalu bertambah panjang m a k a ia akan mendapatk a n keberuntungan dalam h i d u p n y a .
II.
DESKRIPSI TEMUAN
A.
SITUS CABANGDUA
330 m d i sebelah t i m u r . T i d a k j a u h dari situs ini
mengalir sungai kecil yang disebut sungai Abung.
Batu-batu monolit sebagian berada d i tempat
terbuka, tetapi menurut keterangan
penduduk
masih banyak yang tertutup oleh semak belukar.
Pada penelitian i n i berhasil ditemukan puluhan
batu-batu monolit, batu datar, batu gores 2 (dua)
buah dan dolmen 4 (empat) buah. Secara keseluruhan batu-batu yang terdapat d i sana baik dolmen,
batu gores, batu tegak dan lain-lain merupakan
satu konteks yang mempunyai arah hadap timur
barat. B a t u bergores rupanya mempunyai peranan
penting. Beberapa situs megalit yang pernah
diteliti, yang juga m e m i l i k i peninggalan i n i terdapat di Pugungraharjo (lihat halaman belakang),
d i B a n y u u r i p Purworejo (laporan penelitian arkeologi Purworejo, i n press), Sumurpule, T e r j a n ,
Rembang (laporan penelitian di T e r j a n Rembang,
in press) serta di daerah Sulawesi Tengah (laporan
penelitian di daerah Sulawesi Tengah i n press).
B a t u bergores d i Cabangdua merupakan batu gores
terbesar pada dua buah dolmen besar berupa
goresan-goresan yang memenuhi permukaan. Masih
terlalu sulit u n t u k memecahkan peranan batu
bergores dari pendukung megalit i n i . U n t u k i t u
r u p a n y a perlu d i l a k u k a n penelitian pada tempattempat dimana tradisi i n i masih hidup sebagai
bahan perbandingan. R u p a n y a
goresan-goresan
dari tradisi megalitik i n i tidak h a n y a ditemukan di
berbagai tempat di Indonesia tetapi ditemukan
juga d i benua
E r o p a . Menurut keterangan yang
pernah diterima batu-batu bergores semacam i n i
terdapat juga di salah satu lembah di Irian J a y a ,
dipergunakan u n t u k mengasah alat dari besi.
D i sebelah kompleks Cabangdua terdapat
m a k a m baru ( m a k a m pak D j a n u n ) yang
arah
m a k a m n y a tidak utara-selatan seperti m a k a m
Islam tetapi timur-barat sejajar dengan arah batu
megalit. D i dekat m a k a m i n i terdapat sebuah batu
besar yang merupakan sebuah dolmen. Adapun
u k u r a n batu tersebut adalah D o l m e n Cabangdua
no. 1 :
panjang
: 360 c m
lebar
:
190 c m
Situs megalitik di Cabangdua i n i merupakan
tebal
: 8 B cm
kompleks megalitik yang baru ditemukanwutsrponmlkjihgedcbaYXWVTSRPNMLHGFEDCBA
(Peta : 2).
bahan
batu
andesit.
Situs i n i berbentuk memanjang sekitar 173 m.
K o m p l e k s i n i terletak d i sebelah k i r i jalan yang
menghubungkan
Bungin — Airdingin kira-kira
2
Tiang-tiang b a t u n y a h a n y a beberapa yang
hatan, karena tertutup tanah. (Foto : 1).
Pada jarak 1 7 , B m dari Dolmen Cabangdua
no. 1 ke arah barat terdapat sebuah dolmen ( D o l m e n Cabangdua no. 2 ) yang pada p e r m u k a a n n y a
terdapat goresan-goresan
dalam bentuk relief
r e n d a h , yang menggambarkan
garis-garis lurus
d a n lengkung yang tidak teratur arahnya. Sayang
d o l m e n tersebut telah pecah menjadi dua bagian.
A d a p u n u k u r a n dolmen tersebut adalah :
panjang
: 20B c m
lebar
: 12B c m
tebal batu
: 56 c m
tinggi dari permukaan tanah : 40 c m
tiang 4 buah dan dibuat dari batu andesit
(Foto : 2).
Pada j a r a k sekitar 9 m ke arah barat ditemuk a n lagi sebuah dolmen yang lebih k e c i l u k u r a n n y a
( D o l m e n Cabangdua n o . 3 ) .
panjang
: 145 cm
lebar
: 120 cm
tebal batu
: 50 c m
tinggi dari permukaan tanah : 4 5 c m
disangga oleh 4 buah tiang dan dibuat dari
jenis batu yang berlapis-lapis (Foto : 3).
D a r i dolmen Cabangdua no. 3 , 27,5 m ke
arah barat d i t e m u k a n 9 buah batu besar yang
m e r u p a k a n batu a l a m , tetapi dari k e l e t a k a n n y a
y a n g teratur m e n u n j u k k a n tepat arah t i m u r barat.
Selanjutnya pada j a r a k 75 m ke arah barat
dari batu-batu besar i n i ditemukan sebuah batu
bergores yang berbentuk bulat.
T e r n y a t a batu bergores i n i juga merupakan
sebuah dolmen. Sayang, semua tiang-tiangnya tidak
dapat diketahui dengan jelas karena tertutup
t a n a h . Goresan-goresan merupakan bentuk garisgaris lurus dan melengkung, dipahatkan pada
bagian permukaan b a t u . H a m p i r semua permukaann y a penuh dengan goresan. M a k n a dan fungsi
goresan-goresan tersebut belum diketahui secara
Pasti. Menurut pengamatan sementara terdapat
8°resan yang menggambarkan seolah-olah burung
y ^ g terbang dengan kecepatan tinggi (Foto : 4).
Di
samping megalit, team berusaha juga
survai dan mencari temuan lain d i
a t a s permukaan tanah. T e r n y a t a pada sekitar batu
k u g o r e s i n i b a n y a k d i t e m u k a n kereweng yang
k e t a n e k a ragam bentuk dan w a r n a n y a . A d a yang
mehgadakan
keli-
tebal dan ada juga yang tipis dengan variasi w a r n a
antara abu-abu, coklat dan coklat kehitam-hitaman.
Disamping i t u ditemukan juga batu-batu yang
disusun membentuk susunan segi empat panjang
yang diperkirakan merupakan bekas-bekas banguna n , yang m e m p u n y a i arah t i m u r - b a r a t . Pecahanpecahan k e r a m i k C i n a dari bahan seladon dan
" s t o n e w a r e " banyak pula d i t e m u k a n . Sebuah
alat dari batu yang berbentuk bulat berhasil d i t e m u k a n . A d a kemungkinan bahwa batu i n i
merupakan sebuah batu giling, u n t u k melumatkan
sesuatu. K e m u n g k i n a n lain merupakan alat yang
berhubungan dengan upacara religius. Daerah i n i
r u p a n y a merupakan tempat sakral disamping
digunakan sebagai tempat profan. R u p a n y a terdapat kecendrungan b a h w a tempat i n i m e m p u n y a i
peranan penting, h a l i n i antara lain diketahui
dari adanya pecahan-pecahan keramik C i n a yang
diperkirakan berasal dari abad ke 16 — 1 7 .
B.
SITUS BUNGIN
Situs i n i terletak di tengah-tengah kampung
Bungin tepat di tengah-tengah
sebuah pasar.
D i situs i n i terdapat 9 buah menhir yang l e t a k n y a
tidak beraturan. A d a beberapa yang sudah tidak
in situ lagi. Menhir tersebut adalah batu andesit
yang belum dikerjakan oleh tangan manusia.
Menhir-menhir i n i berorientasi arah timurbarat. D a l a m survai di daerah sekelilingnya tern y a t a tidak menghasilkan temuan l a i n , karena
disamping merupakan perkampungan dan pasar
juga terdapat semak-semak yang lebat. Hubungan
antara menhir yang satu dengan yang l a i n n y a
sudah tidak diketahui lagi. Menurut keterangan
Denduduk, dahulu d i sini terdapat banyak menhir
cetapi sebagian besar telah rusak oleh tangantangan j a h i l , dipergunakan u n t u k fondasi atau
pengeras jalan. Adapun u k u r a n menhir Bungin
yang terbesar adalah :
panjang
garis tengah
: 97 c m
: 55 c m (Foto
: 5)
A d a p u n u k u r a n menhir yang terkecil ialah :
panjang
: 55 c m
garis tengah
: 49 c m (Foto : 6).
T e m u a n batu-batu monolit yang lain m e n u n j u k k a n
bantuan lepas yang tidak m e m p u n y a i hubungan
dengan kompleks menhir i n i .
3
C.
SITUS
TLAGAMUKMIN
Dolmen
Tlagamukmin
Batu datar :
no. 3
Situs T l a g a m u k m i n terletak d i lereng sebelah
Dolmen i n i terletak 5,5 m di sebelah utara
selatan suatu b u k i t
10 m sebelah kanan jalan
dolmen induk. Orientasi seperti dolmen Tlagamukyang menghubungkan P u r a w i w i t a n — B u n g i n . Situs
m i n no. 1 y a i t u t i m u r — barat. T i m u r b a t u n y a
i n i tidak dapat ditempuh dengan kendaraan besar
sebagian terlihat, dan sebagian lagi berada d i bawah
karena tidak ada jalan besar terkecuali jalan setat a n a h . T i a n g batu i n i terbuat dari jenis batuan
p a k . U n t u k mencapai daerah i n i harus berjalan k a k i
andesit dan batu atasnya dari jenis batu padas.
selama 7 5 menit. D i situs T l a g a m u k m i n h a n y a
U k u r a n n y a adalah :
terdapat 4 buah dolmen, unsur megalitik yang
panjang
: 220 cm
lain tidak ditemukanwutsrponmlkjihgedcbaYXWVTSRPNMLHGFEDCBA
(Peta : 3).
lebar
: 145 c m (Gambar: 1 no. 3)
(Foto : 9)
Dolmen Tlagamukmin no. 1 :
tebal
:
55 c m .
D o l m e n i n i merupakan dolmen yang sangat
besar, batu atasnya disangga oleh tiang sebanyak
T i d a k j a u h dari dolmen T l a g a m u k m i n no.2 ter8 buah yang tingginya 30 c m d a r i permukaan
dapat sebuah batu besar yang tidak diketahui
tanah. T i a n g batu dibuat dari batu andesit sedang
dengan pasti apakah merupakan dolmen atau
batu atasnya dibuat dari batuan padas yang agak
bukan karena semua tiang-tiang batunya sama
l u n a k . D o l m e n i n d u k yang besar i n i sekarang masih
sekali tidak terlihat. U k u r a n batu t e r s e b u t :
dikeramatkan oleh
penduduk
setempat,
dan
panjang
: 180 c m
dianggap dapat memberikan pertolongan seperti
lebar
: 110 cm
sembuh dari p e n y a k i t , permohonan naik pangkat
tebal dari permukaan tanah : 25 c m .
dan lain-lain. U n t u k keamanan, dolmen i n i diberi
cungkup ( r u m a h k e c i l ) . Seperti juga situs lain d i
D.
SITUS CIPTAGARA
daerah i n i , m a k a situs i n i belum pernah diteliti
D i desa Ciptagara, kelurahan P u r a w i w i t a n
baik oleh arkeolog Indonesia maupun asing.
berhasil ditemukan sebuah menhir besar yang
Dengan demikian diharapkan bahwa dolmen i n i
masih asli dan belum pernah digali sehingga dataterkenal dengan nama " b a t u j a g u r " , sebuah batu
data asli diharapkan dapat dicatat secara keseludatar (altar?) dan 2 buah menhir (Peta : 4).
r u h a n . Dolmen tersebut m e m p u n y a i orientasi
Menhir no. 1
t i m u r — barat. A d a p u n u k u r a n dolmen tersebut
adalah :
Menhir terbesar i n i ditemukan 2V2 k m di
panjang
lebar
: 340 c m
: 2 1 0 c m (Gambar:
tebal
:
Dolmen
Tlagamukmin
1 no. 1)
(Foto : 7)
75 c m .
no. 2.
D o l m e n i n i berbentuk lebih k e c i l dan telah
rusak. B a t u atasnya telah bergeser dan miring
ke arah selatan sekitar 50 c m . Seperti juga dolmen
T l a g a m u k m i n no. 1 maka dolmen i n i dibuat dari
batu padas yang l u n a k . T i a n g batunya h a n y a
kelihatan 2 b u a h , yang lain masih terpendam dalam
tanah. A d a p u n u k u r a n dolmen i n i adalah :
panjang
lebar
: 150 c m
: 140 c m (Gambar:
tebal
:
25 c m .
1 no. 2)
(Foto : 8)
sebelah tenggara P u r a w i w i t a n , dan h a n y a dapat
ditempuh dengan berjalan k a k i . Terletak dalam
keadaan r u b u h , mengarah barat laut—tenggara,
puncak menhir terletak di barat laut. T e r b u a t dari
bahan batuan vulkanis berwarna abu-abu. Penampangnya berbentuk persegi m a k i n ke atas semakin
kecil dan m e n u n j u k k a n tanda-tanda telah dikerj a k a n manusia. B e n t u k dan penampangnya mem i l i k i persamaan dengan menhir-menhir yang
ditemukan d i sekitar kompleks dolmen Kebontebu
(halaman belakang). Menurut penduduk setempat
menhir i n i dahulu digunakan u n t u k menambatkan
kerbau yang akan d i k u r b a n k a n pada pemujaan
arwah nenek moyang.
U k u r a n menhir tersebut adalah :
panjang
lebar
: 430 c m
: 9 3 c m (Foto
Pada jarak 3,35 m ke arah t i m u r laut dari
menhir no. 1 terdapat sebuah batu datar yang
kemungkinan dahulu dipergunakan sebagai altar
dan m e m p u n y a i peranan penting dalam upacara
sebagai tempat sajian. Usaha penggalian u n t u k
mencari tiang-tiang b a t u n y a tidak berhasil, sehingga
sudah dapat dipastikan bahwa batu i n i bukan
merupakan sebuah dolmen. B a t u datar i n i dibuat
dari batuan padas yang l u n a k , kemungkinan u n t u k
memudahkan pemahatan agar dapat dicapai bentuk
yang diinginkan.
U k u r a n batu datar i n i ialah :
panjang
: 2 0 1 cm
lebar
: 169 cm
tebal
: 20 c m
A r a h batu datar i n i adalah 15° utara—selatan.
panjang
lebar
tebal batu atas
: 180 c m
: 128 cm
: 40 c m (Gambar : 2,
Foto : 11)
batu atasnya terangkat setinggi 30 c m dari
permukaan tanah.
Menhir no. 2
Menhir no. 2 i n i terletak 4 m d i sebelah t i m u r
batu altar. Menhir i n i dalam keadaan rubuh dan
bagian ujungnya terpendam dalam tanah.
U k u r a n menhir i n i adalah :
panjang
: 100 c m
lebar
: 37 c m
D i sekeliling menhir tersebut terdapat batu-batu
besar
(monolit)
yang beraturan
mengelilingi
menhir. A d a kemungkinan bahwa batu-batu i n i
merupakan batas dari daerah sakral yang dipergunakan sebagai tempat pemujaan. Survai di k o m pleks i n i tidak berhasil menemukan apa-apa terkecuali kereweng polos yang diragukan k e k u n a annya.
Menhir no. 3
Terletak 8,9 m di sebelah barat menhir no. 1 .
Menhir i n i dalam keadaan r u b u h dan sebagian
ujungnya tertutup oleh tanah. Dibuat dari batu
andesit yang berukuran :
panjang
: 110 c m
lebar/garis tengah : 40 c m
Y a n g menjadi persoalan adalah mengapa menhir
besar i n i terletak pada tempat yang j a u h d i luar
kompleks seperti d i Kebontebu.
E.
: 10)
Purajaya dan P u r a w i w i t a n .
Dolmen i n i merupakan dolmen tunggal, di
mana t i d a k ditemukan unsur-unsur megalit yang
l a i n . T e r l e t a k d i depan r u m a h seorang penduduk
bernama S u t i k n o . Dolmen i n i dibuat dari batuan
andesit, baik batu atasnya maupun batu penyangganya. Orientasinya menghadap barat-laut—tenggara. Penyangga terdiri dari 4 3 buah batu yang d i susun secara melingkar. Menurut keterangan
penduduk hampir saja dolmen i n i dihancurkan
karena t a n a h n y a akan dipergunakan. T e t a p i k e mudian tidak j a d i setelah yang e m p u n y a mendapat
penerangan
bahwa batu-batu
i t u merupakan
peninggalan k u n a yang sangat berguna dan sekaligus dianggap sebagai benda keramat.
A d a p u n u k u r a n dolmen i n i adalah :
SITUS PURAWIWITAN
Terdapat dolmen yang terletak ± 7 3 m d i
sebelah kanan jalan yang menghubungkan kampung
Survai d i sekitar dolmen P u r a w i w i t a n tidak menem u k a n temuan lain karena hampir semua tanah
d i sini dipergunakan sebagai pekarangan atau
halaman r u m a h .
F.
SITUS B A T U B E R A K D I PURAJAYA
Situs Batuberak terletak di atas sebuah b u k i t
kecil desa Kebontebu, kelurahan P u r a w i w i t a n ,
kecamatan Sumberjaya. Situs i n i terletak sekitar
1 1 5 m sebelah k i r i jalan yang menghubungkan
Purajaya dan Bungin. Pada tempat i n i banyak
sekali ditemukan dolmen; sejumlah 2 1 dolmen
yang berukuran besar dan k e c i l , menhir dan batu
datar. T e m p a t i n i masih dianggap keramat oleh
penduduk sekitarnya. Dolmen yang ditemukan d i
situs i n i kebanyakan masih dalam keadaan u t u h .
Tiang-tiang dolmennya banyak yang masih terpendanf dalam tanah, h a n y a sebagian k e c i l yang
kelihatan di atas tanah. A d a sebuah dolmen m i niatur yang telah dipecah-pecah oleh penduduk
dan batu-batunya
dihancurkan serta dibawa
pulang. T e t a p i karena ketakutan m a k a puingpuing dolmen tersebut dikembalikan lagi pada
tempatnya semula dan sekarang terletak d i bagian
barat laut situs Batuberak. C i r i khas dari situs
Batuberak adalah, dolmen maupun menhir disusun
5
sedemikian rupa sehingga membentuk baris (garis)
garis tengah
: 105 mm
lurus, yang secara keseluruhan mempunyai arah
tebal .
: 60 m m
hadap utara—selatanwutsrponmlkjihgedcbaYXWVTSRPNMLHGFEDCBA
(Peta : 5 dan 6). Hampir
dalam lubang
: 40 m m
semua menhir yang terletak d i dekat dolmen
lebar lubang
: 75 m m
telah r u b u h .
dan dibuat dari jenis batuan
agak lunak.(Foto : 12)
Pada situs Batuberak i n i ditemukan banyak
sekali manik-manik yang hampir semuanya dibuat
dari batuan karnelin dan h a n y a beberapa yang
dibuat dari kaca. T e a m telah berhasil m e l a k u k a n
deskripsi temuan manik-manik sejumlah 53 buah
yang berhasil ditemukan oleh pak Rasam k e t i k a
sedang m e l a k u k a n penggarapan tanah u n t u k penanaman palawija. Manik-manik yang dibuat dari
kaca berwarna h i t a m , kehijau-hijauan, k u n i n g dan
p u t i h , sedang yang dibuat d a r i jenis batuan karnelin
biasanya berwarna kemerah-merahan bening dan
sering terdapat urat-urat. Sebuah m a n i k - m a n i k
yang dibuat dari kaca m e m p u n y a i p o l a hias garisgaris lurus memanjang dengan w a r n a merah,
p u t i h , b i r u dan kuning. Manik-manik i n i berbentuk
silinder.
B e n t u k manik-manik adalah :
bentuk bulat berjumlah 30 buah
bentuk b i k o n berjumlah 18 buah
bentuk tong berjumlah
3 buah
Manik-manik yang berhasil ditemukan oleh penduduk d i sekitar kompleks dolmen d i Batuberak
m e n i m b u l k a n masalah. A p a k a h sebabnya m a k a
manik-manik tersebut dapat d i t e m u k a n , sedangkan
penggarapan tanah kemungkinan tidak akan lebih
dari 50 c m . Sedangkan kalau ditinjau lebih dalam
lagi dapat d i k e m u k a k a n bahwa m a n i k - m a n i k
tersebut t e n t u n y a dipergunakan sebagai bekal
k u b u r . J i k a demikian mengapa j u s t r u ditemukan
pada w a k t u menggarap tanah. A p a k a h ada kemungkinan lain bahwa manik-manik tersebut tidak d i pergunakan sebagai bekal k u b u r yang d i i k u t
sertakan dalam penguburan tetapi merupakan
perlengkapan upacara penguburan yang tidak
disertakan dengan mayat. U n t u k menjawab masalah i n i m a k a perlu sekali d i l a k u k a n ekskavasi
terutama pada dolmen-dolmen yang diperkirakan
masih u t u h .
Bersama-sama dengan manik-manik tersebut
ditemukan p u l a sebuah batu giling berbentuk
bulat yang pada bagian dasarnya telah pecah.
A d a p u n u k u r a n batu giling i n i adalah :
6
Dolmen
padas
yang
Pada w a k t u pelaksanaan survai team berhasil
menemukan kereweng polos dan berhias dalam
j u m l a h yang cukup banyak. Pola hias yang berhasil
ditemukan terdiri dari pola hias jala dan pola hias
tali.
Warnanya bervariasi antara coklat kemerahmerahan, abu-abu dan coklat kehitam-hitaman.
Ketebalan dari pecahan kereweng juga bervariasi
dari 2 m m - 12 m m . Kereweng tersebut tersebar
hampir d i seluruh situs. Disamping temuan-temuan
tersebut masih banyak juga ditemukan keramik
C i n a yang biasanya berglasur b i r u . Kereweng
l o k a l dan keramik C i n a banyak ditemukan pada
bagian t i m u r di utara situs Batuberak y a i t u di
sekitar kebun j e r u k dimana sebagian tanahnya
sudah digarap.
Dolmen yang berhasil ditemukan oleh team
peneliti dari
Pusat Penelitian Purbakala dan
Peninggalan Nasional adalah 2 1 buah. R u p a n y a
seluruh dolmen yang ditemukan di sini masih asli
dan belum pernah diteliti secara mendalam (ekskavasi). B a t u a n yang dipergunakan adalah batuan
andesit. Dalam penelitian yang d i l a k u k a n di
sekitar daerah i n i tidak berhasil ditemukan sumber
tempat bahan dolmen tersebut. Masih sangat sulit
diketahui apakah batu-batu monolit yang terdapat
d i situs i n i memang berasal dari tempat tersebut.
Dolmen-dolmen dari situs Batuberak i n i diletakkan
dalam satu garis lurus, dan diatur berjajar arah
utara—selatan. U n t u k lebih jelasnya baiklah diuraik a n satu persatu dari dolmen-dolmen yang berhasil
ditemukan d i daerah i n i .
Dolmen
Batuberak
no. 1:
Dolmen 1 i n i ditemukan pada situs Batuberak
yang paling utara. Permukaan b a t u n y a sangat
datar dan l i c i n . Dibuat dari batu yang berlapislapis. Semua k a k i - k a k i n y a terpendam d i dalam
tanah. Dengan jalan digali tiang-tiang batunya
dapat terlihat. U k u r a n dari dolmen tersebut adalah:
panjang
: 145 cm
lebar
: 112 c m
tebal batu atasnya : 12 c m (Foto
.13)
Batuberak
Dolmen
no. 2 :
D o l m e n i n i terletak sekitar 3 m dari dolmen
Batuberak 1 . Keadaan batu atasnya telah miring
dan h a n y a sebuah tiang yang kelihatan. Jenis
batuan yang dipakai adalah batu andesit.
Dolmen i n i termasuk dolmen k e c i l , yang berukuran:
panjang
: 120 c m
lebar
: 96 c m
tebal
: 23 c m (Foto : 14)
Dolmen
Batuberak
no. 3 :
Dolmen i n i merupakan dolmen k e c i l yang
dibuat dari batu papan. T i a n g b a t u n y a h a n y a 2
buah yang hiasih tampak sedang y a n g lain tidak
kelihatan lagi. Dolmen berukuran:
panjang
: 120 c m
lebar
: 110 c m
T i d a k j a u h dari dolmen i n i ± 7 m disebelah barat
terdapat 4 buah menhir besar yang disusun m e m bentuk persegi panjang.
Menhir i n i b e r u k u r a n :
a) .
b) .
c) .
d) .
Dolmen
130 x 62 x 28 c m
159 x 7 2 x 56 c m
1 2 5 x 8 1 x 55 c m
1 2 9 x 8 4 x 4 0 c m (Foto
Batuberak
no. 4:
Dolmen i n i merupakan dolmen besar yang
terletak 17 m di sebelah selatan dolmen no. 3.
B a h a n n y a batu sedimen, dan disangga oleh 3 buah
batu k a l i . T i a n g batu yang lain tidak terlihat,
adapun dolmen tersebut berukuran :
panjang
lebar
tebal
Dolmen
Batuberak
: 310 c m
: 225 c m
: 50 c m (Foto : 16)
(Gambar : 3 no. 4)
no. 5:
Dolmen Batuberak no. 5 terletak 7 5 c m
berjajar di sebelah selatan dari dolmen Batuberak
no. 4. Pada kanan k i r i dolmen i n i terdapat batubatu k a l i . Dolmen i n i disangga oleh 4 buah tiang
yang berupa batu k a l i . B a t u datar/atasnya terangkat sampai 4,5 c m .
U k u r a n dolmen i n i adalah :
panjang
lebar
tebal
: 200 cm
: 175 cm
: 75 c m (Foto : 17)
(Gambar : 3 no. 5)
no. 6 :
D o l m e n i n i merupakan dolmen besar, dan
sampai sekarang masih dipuja-puja. B a h a n n y a
batu andesit. T i a n g dolmen h a n y a 2 buah yang
terlihat, yang lain masih tertanam dalam tanah.
U k u r a n dolmen i n i adalah :
panjang
: 315 cm
lebar
: 210 c m
tinggi
: 66 c m
(Foto:18)
(Gambar : 3 no. 6)
T i d a k j a u h d a r i dolmen i n i d i t e m u k a n 3
menhir y a i t u :
buah
Menhir Batuberak no. 1 , berukuran :
panjang
: 196 c m
garis tengah
: 77 c m
Menhir Batuberak no. 2 , b e r u k u r a n :
panjang
: 105 c m
garis tengah
: 54 c m
Menhir Batuberak no. 3, berukuran :
panjang
: 290 c m
garis tengah
: 54 c m
Dolmen
: 15).
Batuberak
Batuberak
no. 7 :
T e r l e t a k pada j a r a k 6,55 m d i selatan dolmen
induk ( n o . 6 ) . Jenis batuan andesit berwarna
abu-abu. K a k i dolmen tidak kelihatan seluruhnya.
U k u r a n dolmen adalah :
panjang
lebar
tebal
Dolmen
Batuberak
: 1 5 6 cm
: 145 cm
: 46 c m (dari permukaan
tanah) (Foto : 19)
no. 8:
Dolmen i n i tepat berimpit d i sebelah selatan
dolmen 7. Jenis batuannya berlainan dengan
dolmen-dolmen yang lain karena berupa papan
batu. Permukaannya sangat datar dan rata, berukuran :
panjang
: 280 cm
lebar
: 140 cm
tebal
: 35 c m
E m p a t buah k a k i n y a masih nampak (Foto : 20)
Dolmen
Batuberak
no. 9 :
D o l m e n i n i terletak 6 meter di selatan dolmen
8, membujur arah utara selatan.
U k u r a n dolmen :
7
panjang
: 264 c m
lebar
: 220 cm
tebal
: 75 c m
terangkat kurang lebih 45 c m d i atas permukaan
tanah.wutsrponmlkjihgedcbaYXWVTSRPNMLHGFEDCBA
(Foto : 21)
Dolmen
Batuberak
no. 10 :
Terletak berimpit dengan dolmen 9 d i sebelah
selatan. B a t u penyangga h a n y a kelihatan 2 buah
y a i t u d i bagian t i m u r n y a . Penampangnya berpermukaan datar, dalam posisi miring ke barat.
Terbuat dari bahan batuan andesit.
U k u r a n dolmen:
panjang
lebar
tebal
Dolmen
Batuberak
: 147 c m
: 103 c m
: 37 c m (Foto
buah batu penyangga. Dibuat dari batuan andesit
berada dalam keadaan retak (Foto : 24).
Dolmen
no. 10 :
Terletak berimpit dengan dolmen 9 d i sebelah
selatan. B a t u penyangga h a n y a kelihatan 2 buah
y a i t u d i bagian t i m u r n y a . Penampangnya berpermukaan datar, dalam posisi miring ke barat.
Terbuat dari bahan batuan andesit.
U k u r a n dolmen :
panjang
: 147 c m
lebar
: 103 c m
tebal
: 37 c m (Foto : 22).
no.
13:
Terletak 530 c m di sebelah selatan dolmen
1 2 . Bagian permukaan mengalami pengelupasan
(pecah-pecah). Disangga oleh 4 buah tiang. Pada
bagian bawahnya banyak ditemukan batu-batu
kecil.
U k u r a n dolmen :
panjang
: 240 c m
lebar
: 130 c m
tebal
: 49 c m (Foto:
25)
Dolmen
: 21)
Batuberak
Batuberak
no. 14 :
Terletak pada j a r a k 10,5 m d i selatan dolmen
no. 1 3 . Terbuat dari batuan andesit, permukaan
rata. Berada pada arah utara selatan.
U k u r a n dolmen adalah :
panjang
: 240 cm
lebar
: 189 c m
tebal
: 39 c m (Foto : 26)
D i antara dolmen Batuberak no. 1 3 dan dolmen
Batuberak no. 14 terdapat 3 buah menhir berada
dalam posisi rebah dan arah yang berbeda-beda.
Dolmen
Batuberak
no.
15.
D i sebelah selatan ± 150 c m terdapat sebuah
menhir yang berdiri tetapi sekarang dalam keadaan
miring ke arah utara-selatan.
U k u r a n menhir :
panjang tinggi
: 205 cm
garis tengah
: 76 c m
Terletak pada j a r a k 5 m di sebelah tenggara
dari dolmen Batuberak no. 14 di dekat kebun
k o p i . Tiang-tiang dolmennya sebagian besar tidak
kelihatan.
Dolmen i n i berukuran :
panjang
: 210 c m
lebar
: 160 c m
tebal
: 30 c m
Dolmen
Dolmen
Menhir Batuberak
Batuberak
no. 4
•
no. 11 :
P e r m u k a a n n y a datar tetapi tidak halus.
Disangga oleh : 5 buah batu besar dan k e c i l ,
terletak di sebelah baratdaya dari dolmen no. 10.
U k u r a n dolmen :
panjang
: 250 c m
lebar
: 245 cm
tebal
: 63 c m (Foto : 23)
Dolmen
Batuberak
no. 12 :
Terletak 550 c m d i sebelah selatan dolmen
no. 1 1 . Dolmen i n i dalam keadaan miring ke
selatan. Bagian atasnya rata dan disangga oleh ±3
8
Batuberak
no.
16.
Penelitian dan penggambaran terhadap dolmen no. 16 dan seterusnya belum dapat dilaksanakan karena w a k t u yang sangat mendesak dan situasi
yang tidak memungkinkan u n t u k penelitian lebih
lanjut.
panjang
: 156 c m
lebar
: 140 c m
tebal
: 26 c m
D o l m e n i n i dibuat dari batu andesit berwarna
hitam abu-abu.
Seperti disebutkan di atas, d i situs Batuberak
i n i ditemukan dolmen-dolmen juga batu tegak
( m e n h i r ) yang berjumlah sangat banyak. Menhir
ini ada yang diatur menjadi dua baris ada yang
berdiri sendiri (Foto : 27) dan ada yang mengelompok tidak teratur. Disamping i t u masih ditemukan
menhir yang diatur membentuk segi empat terdiri
dari 4 buah batu. B e n t u k batu tegak semacam i n i
mengingatkan kepada bentuk menhir besar d i
Gunungmegang dan Tegurwangi. ( V a n der H o o p ,
1932).
D i selatan dan utara dari situs Batuberak no.3
terdapat pula semacam umpak-umpak dari batu
yang diatur membentuk segi empat dan empat
persegi panjang. B e n t u k yang segi empat terdiri
dari 4 buah batu sedang bentuk persegi panjang
terdiri dari 8 buah batu umpak. Masih diragukan
apakah
umpak-umpak
i n i merupakan
bekas
bangunan atau b u k a n . U m p a k yang membentuk
segi empat ditemukan di daerah padang Sepe,
Bada (Sul-Teng) k e t i k a team mengadakan penelitian ke sana. ( L a p o r a n penelitian d i Sulawesi
Tengah 1 9 7 8 ) .
G.
SITUS B A T U T A M E N G D I P U R A J A Y A
Situs Batutameng terletak sekitar 3 5 0 m d i
sebelah t i m u r situs Batuberak, pada sebuah b u k i t
k e c i l yang ditumbuhi kebun k o p i . A r e a l B a t u tameng meliputi 1 0 0 m 2 t e r d i r i dari monumenmonumen megalit yang disusun dari batu-batu
monolit. (Peta : 7).
Istilah " b a t u t a m e n g " sendiri sebenarnya m u n c u l
dari gambaran p i k i r a n penduduk setempat bahwa
dolmen-dolmen pada kompleks i n i menyerupai
sebuah tameng. Secara keseluruhan kompleks
megalit mempunyai orientasi timurlaut-baratdaya.
Bangunan induk atau pusat terletak d i ujung baratd a y a . Pada tempat tersebut ditemukan sebuah
dolmen besar yang kemudian k a m i sebut sebagai :
Dolmen
Batutameng
no. 1 :
Dolmen i n i sekarang berada dalam posisi
miring ke t i m u r . B a t u atasnya disangga oleh 5 buah
tiang yang dibuat dari jenis andesit. 150 c m d i
sebelah barat dan 4 5 0 c m t i m u r dolmen terdapat
2 buah menhir dalam keadaan r u b u h .
U k u r a n dolmen no. 1 i n i adalah :
panjang
: 200 c m
lebar
: 175 c m
tebal
: 40 c m (Foto
: 28).
Menhir Batutameng
no.
1.:
Sedang u k u r a n menhir Batutameng no. 1
(di barat) tersebut d i atas masing-masing adalah:
panjang
garis tengah
Menhir Batutameng
berukuran :
panjang
garis tengah
Dolmen
Batutameng
: 330 c m
: 45 c m
no. 2 ( d i t i m u r ) yang lain
: 360 c m
: 45 c m
no. 2 :
D o l m e n i n i terletak tidak j a u h dari dolmen
Batutameng n o . 1 , dibuat dari batu andesit. B a t u
datarnya terlihat disangga oleh 3 buah tiang,
batu penyangga yang lain t i d a k tampak. Orientasi
dolmen i n i adalah b a r a t d a y a - T i m u r l a u t . Keadaann y a masih u t u h . Penelitian yang bersifat ekskavasi
r u p a n y a sangat tepat j i k a diterapkan d i dolmen
i n i , karena erosi tidak begitu b a n y a k mengikis
bagian bawah dolmen, seperti yang terjadi pada
dolmen Batutameng n o . 1 .
Adapun u k u r a n dolmen i n i adalah:
panjang
lebar
tebal
Dolmen
Batutameng
: 250 c m
: 160 c m
: 75 c m (Foto
: 29)
no. 3. :
D o l m e n i n i terletak pada tempat terbuka di
tengah sebuah sawah kering, dengan orientasi
t i m u r barat. Seperti juga dolmen yang lain m a k a
dolmen i n i dibuat dari jenis batuan andesit dan
disangga oleh 4 buah tiang dari batu k a l i . K e l e t a k a n n y a d i sebelah t i m u r dolmen Batutameng 2 sej a u h 10 m. B a t u datarnya telah terangkat setinggi
25 c m dari permukaan tanah. R u p a n y a keadaan
tanah d i sekitar dolmen i n i sudah terkikis oleh
erosi yang tinggi. K i r a n y a perlu d i l a k u k a n ekskavasi sehingga dapat diketahui apakah pada bagian
bawah dari dolmen yang sudah terangkat tinggi i n i
masih dapat ditemukan benda-benda lain yang
biasa dipergunakan sebagai bekal k u b u r .
U k u r a n dolmen i n i adalah :
panjang
lebar
tebal
: 195 c m
: 133 cm
: 54 cm (Foto
: 30)
Dolmen i n i sekarang masih dipuja, u n t u k meminta
pertolongan bagi mereka yang beranggapan bahwa
dolmen tersebut
mempunyai
kekuatan gaib.
9
Meskipun keadaan tanah d i sekitar dolmen i n i
sudah terbuka sehingga mudah u n t u k melakukan
pengamatan,
tetapi selama penelitian
belum
berhasil ditemukan temuan l a i n .
Dolmen
Batutameng
no. 4 :
B a h a n dari dolmen i n i r u p a n y a sangat berbeda
dengan yang l a i n . J i k a dolmen-dolmen yang lain
dibuat dari jenis batuan andesit m a k a dolmen ini
dibuat dari jenis batu sabak (bekuan lava). B a t u
atasnya telah bergeser ke arah baratlaut sehingga
kedua tiang batunya yang berada di sebelah t i m u r
dapat dilihat dengan jelas, sedangkan batu penyangga yang lain sudah tidak tampak lagi.
U k u r a n dolmen i n i adalah :
panjang
: 196 c m
lebar
: 155 cm
tebal
: 46 c m (Foto
Dolmen
Batutameng
: 31)
no. 5 :
Terletak d i sebelah t i m u r dolmen B a t u tameng no. 4 pada jarak 5 m . B a t u atasnya disangga oleh 4 buah batu kali yang disusun persegi
empat. B a t u a n n y a termasuk jenis batu andesit,
berukuran :
panjang
: 165 c m
lebar
: 160 c m
tebal
: 60 c m (Foto : 32).
Dolmen
Batutameng
no. 6.
Dolmen i n i terletak 5 m d i sebelah t i m u r
dolmen Batutameng 5. Keadaan dolmennya masih
u t u h dan asli. Baik batu datar maupun penyanggan y a belum bergeser dari tempat aslinya. T i a n g batu
penyangga h a n y a kelihatan 2 buah y a i t u tiangtiang d i bagian barat. Dolmen i n i terletak d i dekat
sebuah pematang sawah kering, dan berorientasi
baratlaut—tenggara.
Adapun u k u r a n dari dolmen i n i adalah :
panjang
: 215 cm
lebar
: 150 c m
tebal
: 40 c m (Foto : 33)
Keadaan batu atasnya tidak begitu rata dan tidak
datar tetapi berlubang-lubang tidak teratur.
Dolmen
Batutameng
no. 7.
D o l m e n i n i terletak d i tengah-tengah sawah
kering yang ditanami padi gogo. A r a h hadap dol10
men membujur t i m u r l a u t - b a r a t d a y a . B a t u atasnya
telah patah menjadi dua. B a t u penyangganya
terdiri dari 4 buah batu kali yang sudah terlepas
dari batu datarnya.
U k u r a n dolmen ini ialah :
panjang
: 165 cm
lebar
: 120 c m
tebal
: 40 c m
Menhir yang berhasil ditemukan di situs i n i hampir
semuanya dalam keadaan rubuh. Batu-batu menhir
r u p a n y a telah d i k e r j a k a n , sehingga penampangnya
membentuk persegi empat. A r a h hadap r u b u h n y a
menhir biasanya baratlaut-tenggara. U n t u k lebih
jelasnya baiklah akan k a m i sebutkan satu persatu
dari menhir-menhir yang berhasil ditemukan di
situs i n i :
Menhir Batutameng
no. 1 :
Menhir i n i terletak 35 c m sebelah barat dolmen Batutameng no. 1 . Keadaannya telah patah
dan rubuh di atas permukaan tanah membujur
baratlaut-tenggara. Menhir i n i dalam keadaan
utuh dan r u p a n y a memang ada kesengajaan didirikan di dekat dolmen. Pendirian menhir i n i dekat
dolmen i n i memang banyak ditemukan d i berbagai
tempat peninggalan tradisi megalitik seperti di
Gunung K i d u l , Matesih dan lain-lain. Menhir yang
ditemukan pada situs Batutameng i n i b u k a n merupakan batu alam tetapi sudah dikerjakan oleh
tangan manusia sehingga mencapai bentuk yang
bulat panjang.
Menhir Batutameng no. 1 i n i m e m p u n y a i u k u r a n
sebagai b e r i k u t :
panjang
: 330 c m
garis tengah
: 45 c m (Foto : 34)
Menhir
Batutameng
no.
2.:
Menhir i n i terletak 4,5 m d i sebelah t i m u r
dolmen Batutameng no. 1 . Seperti juga menhir
yang pertama maka menhir ini sekarang dalam
keadaan r u b u h , membujur ke arah baratlaut—
tenggara. Menhir mempunyai bentuk bulat panjang
terbuat dari batuan andesit dan berukuran :
panjang
garis tengah
: 360 c m
: 45 c m
K e d u a menhir tersebut diduga mempunyai hubungan erat dengan dolmen Batutameng no. 1 dan merupakan satuan dalam fungsinya sebagai
sarana
pemujaan a r w a h nenek moyang. Menhir t e r a k h i r
ini dalam keadaan pecah menjadi dua. (Foto : 25).
Menhir Batutameng
no. 3 :
Seperti juga menhir Batutameng no. 1 dan
no. 2 m a k a menhir Batutameng 3 i n i dalam keadaan r u b u h , terletak 7 m di sebelah t i m u r l a u t menhir
Batutameng no. 2. Menhir i n i dibuat dari batu
andesit. Berbentuk bulat panjang, kedua bagian
ujungnya m e m p u n y a i u k u r a n yang berbeda-beda,
semakin ke atas semakin k e c i l .
U k u r a n menhir tersebut adalah :
panjang
: 165 cm
garis tengah
: 65 c m
Menhir membujur arah timur-barat
Menhir
Batutameng
(Foto
:
36)
no. 4 :
Terletak pada j a r a k 19 m d i sebelah t i m u r l a u t
menhir Batutameng no. 3. K e d u a ujungnya m e m p u n y a i u k u r a n penampang sama dan tergeletak
d i atas tanah membujur arah t i m u r l a u t - b a r a t d a y a .
U k u r a n menhir i n i adalah :
panjang
: 212 c m
garis tengah
: 50 c m (Foto
Menhir Batutameng
: 37).
no. 5 :
Menhir i n i terletak 16 m di t i m u r l a u t menhir
Batutameng no. 4.
Posisi dalam keadaan rebah
di atas tanah m e m p u n y a i arah baratlaut—tenggara.
U k u r a n menhir adalah :
panjang
: 227 c m
garis tengah
: 48 c m
Selain temuan tersebut d i atas masih banyak lagi
temuan yang lain d a r i kompleks Batutameng i n i .
T e m u a n yang penting adalah berbagai bentuk
manik-manik k a c a berwarna coklat, kuning dan
biru muda, serta kereweng berhias dan polos
dalam bentuk bibir, pecahan badan dan cerat.
Pola hias yang paling banyak adalah pola hias
tali yang kasar dan yang halus. T e m u a n kereweng
yang paling b a n y a k terdapat d i selatan situs pada
kebun ketela. Kereweng terdiri dari berbagai
macam w a r n a seperti coklat kehitam-hitaman,
coklat muda dan coklat keabu-abuan dengan k e tebalan yang bervariasi antara 2—51/2 m m . Masih
belum diketahui mengapa temuan baik m a n i k manik maupun kereweng terletak pada daerah
yang justru lebih tinggi dari tempat temuan ± 3 5 m
dari dolmen, juga apakah temuan-temuan tersebutmerupakan bekal kubur atau merupakan indikasi
masyarakat yang pernah menempati daerah i t u .
H.
SITUS PUGUNGRAHARJO :
Penelitian terdahulu mengenai situs i n i telah
dilaporkan dalam Berita Penelitian Arkeologi no.2
tahun 1 9 7 6 yang merupakan survai pendahuluan
dan tidak begitu banyak menemukan data arkeologi
karena w a k t u yang sangat terbatas. Penelitian
saat i n i merupakan penelitian lanjutan yang menghasilkan berbagai macam temuan baru berupa
teras berundak, batu berlubang, batu gores dan
lumpang batu. Oleh karena i t u dalam laporan i n i
perlu d i u r a i k a n kembali tentang situs Pugungraharjo sesuai dengan data baru yang d i t e m u k a n .
Temuan
batu berlubang,
lubang batu, batu bergores dan teras berundak.
T e m u a n batu berlubang yang diduga merupak a n alat upacara ditemukan di sekitar sungai
atau mata air situs Pugungraharjo. D i sebelah barat
dan t i m u r situs juga ditemukan mata air dan batu
berlubang. D i sebelah barat di sebuah mata air
dan d i tepi sungai k e c i l terdapat empat buah batu
berlubang dan sebuah batu bergores. Pada tepi
sungai k e c i l sebelah selatan situs d i t e m u k a n sebuah
batu berlubang dan sebuah lumpang batu. Pada
bagian t i m u r di sebuah mata air ditemukan 10
batu berlubang. T i d a k j a u h d a r i tempat i n i ditem u k a n p u l a 3 buah batu gores dan sebuah lumpang
batu. T e m u a n batu berlubang yang lain terdapat
d i dekat sebuah teras berundak d i sebelah barat.
U n t u k mendapatkan gambaran yang lebih lengkap,
akan diuraikan satu persatu temuan batu berlubang, lumpang batu dan batu bergores tersebut
d i atas.
Batu berlubang
Pugungraharjo
no. 1.
B a t u berlubang i n i terdapat di bagian paling
t i m u r situs y a i t u di dekat mata air. B a t u berlubang
dibuat d a r i bahan batuan kali yang berwarna
hitam abu-abu. D i bagian permukaan yang datar
terdapat 4 buah lubang yang sangat l i c i n yang men u n j u k k a n bekas dipakai. Adapun u k u r a n batunya
adalah :
panjang
lebar
tebal
: 89 c m
: 62 c m
: 44 c m
11
E m p a t buah lubangnya, masing-masing berukuran:
Batu berlubang Pugungraharjo no. 6.
a) , garis tengah
16 c m
D i t e m u k a n di sebelah timur situs, di sebuah
dalam lubang
T cm
mata air. Berukuran : panjang: 66 c m , lebar: 60 c m ,
b ) , garis tengah lubang : 18 c m
dan tebal : 60 c m .
dalam lubang
T c m ( wutsrponmlkjihgedcbaYXWVTSRPNMLHGFEDCBA
Gambar: 4
U k u r a n lubang:
no. l)(Foto:
38).
garis tengah
: 18 c m
c ) , garis tengah lubang : 20 c m
dalam
lubang
: 4 c m (Gambar 4 no. 6).
: 10 c m
dalam lubang
(Foto
42).
d ) , garis tengah lubang
8 cm
8 cm
dalam lubang
Batu berlubang Pugungraharjo no. 7.
Batu berlubang
Pugungraharjo
no. 2:
D i t e m u k a n pada tempat yang sama. Beru k u r a n , panjang: 4G c m , lebar: 40 c m , tebal:
2 6 c m . Terdapat sebuah lubang, yang berukuran:
garis tengah
: 22 c m
dalam lubang
: 8 c m (Gambar:4
no.2)
(Foto:
39)
Batu berlubang
Pugungraharjo
no. 3.
D i t e m u k a n di timur m a t a air. Terbuat dari
bahan batu k a l i . B a t u berlubang berukuran:
panjang: 63 c m , lebar: 46 c m , dan tebal : 32 c m .
Terdapat sebuah lubang yang permukaannya tidak
rata, b e r u k u r a n :
garis tengah
: 1T cm
dalam lubang
: 8 c m (Gambar:
4
no.3)
(Foto : 40)
Batu berlubang
Pugungraharjo
D i t e m u k a n di sebuah mata air. Dibuat dari
bahan batu kali yang berukuran, panjang: 80 c m
dan lebar: T0 c m , tebal; 60 c m . Pada bagian
atasnya terdapat
dua buah bekas mengasah dan
sebuah lubang yang berukuran:
garis tengah
: 18 c m
dalam lubang
: 6 c m (Gambar: 5 no. 7)
(Foto:
43)
no. 4.
Batu berlubang
Pugungraharjo
B a t u berlubang i n i terdapat di sebelah t i m u r
mata air. U k u r a n batu berlubang tersebut adalah,
panjang: 66 c m , lebar: 60 c m dan tebal: 16 c m .
Batu berlubang
Pugungraharjo
5 no.
8)
no. 9.
D i t e m u k a n di sebelah t i m u r m a t a air. Perm u k a a n batunya tidak rata, berukuran, panjang:
60 c m , dan lebar: 36 cm dengan ketebalan: 18 c m .
B a t u berlubang i n i terdapat d i t i m u r mata
air. U k u r a n b a t u : panjang: 50 c m , lebar: 44 c m ,
dan tebal: 34 c m .
Terdapat sebuah lubang yang berukuran:
garis tengah
: 18 c m
dalam lubang
: 10 c m (Gambar: 4 no. 4).
(Foto:
41).
U k u r a n sebuah lubangnya adalah :
garis tengah
: 18 c m
dalam lubang
: 4 c m (Gambar:
Pugungraharjo
no. 5:
D i t e m u k a n d i sebelah t i m u r
keadaan terendam
air, h a n y a
m u n c u l d i permukaan. U k u r a n
adalah panjang: 60 c m , lebar: 30
33 cm.
mata air dalam
sebagian yang
batu berlubang
c m , dan tebal:
Sebuah lubangnya berukuran:
garis tengah
: 26 c m
dalam lubang
: 8 c m (Gambar:
12
4 no.
5).
9).
no.
11.:
T5 cm
60 c m
20 c m (dari permukaan t a nah).
Pada permukaannya yang tidak rata terdapat
4 lubang yang masing-masing berukuran
panjang batu
lebar batu
tebal
a).
b).
c).
garis
garis
garis
garis
garis
garis
garis
garis
tengah
tengah
tengah
tengah
tengah
tengah
tengah
tengah
Batu berlubang
luar lubang
dalam lubang
luar lubang
dalam lubang
luar lubang
dalam lubang
luar lubang
dalam lubang
Pugungraharjo
:
:
:
:
:
:
:
:
no.
9 cm
3 cm
5 cm
2 cm
T cm
3 cm
6 cm
3 c m (Gambar: 5
no. 11).
12.
Terletak tepat di tengah-tengah kolam mata
air sebelah barat. Batu berlubang ini sekarang
dipakai oleh penduduk untuk mencuci. Pada bagian atasnya yang datar ditemukan sebuah lubang
yang l i c i n . U k u r a n batu berlubang adalah:
61 cm
panjang
50 c m
lebar
40
cm
tebal
ukuran lubang :
garis tengah
dalam lubang
Batu
berlubang
9 cm
3 c m (Gambar:
Pugungraharjo
6 no.
12).
no. 13
D i t e m u k a n di sebelah timur mata air. Seperti
batu-batu yang lain m a k a keadaan lubangnya
sangat licin dan jelas m e n u n j u k k a n bekas pemakaia n . U k u r a n batu berlubang tersebut adalah :
panjang: 130 cm dan lebar : T5 c m , sedang tebal:
6 1 cm.
Bsitu berlubang ini ditemukan berdekatan
dengan mata air kecil di bagian barat kompleks
Batu berlubang yang menarik
Pugungraharjo.
adalah batu berlubang dengan 3 buah lubang,
yang diatur berderet. Lubang-lubangnya sangat
licin dan jelas m e n u n j u k k a n hasil k a r y a manusia.
Adapun u k u r a n batu berlubang tersebut adalah
panjang: 53 cm dan lebar: 40 c m .
U k u r a n sebuah lubangnya adalah :
garis tengah
: 18 c m
dalam lubang
: 1 1 c m (Gambar:
U k u r a n lubang tersebut
adalah:
a), garis tengah
Batu berlubang
Batu berlubang
5 no.
Pugungraharjo
B a t u berlubang ini ditemukan di sebelah
barat teras berundak yang terbesar bagian selatan.
B a t u berlubang i n i terdiri dari 4 buah lubang yang
berukuran kecil-kecil. Keadaan lubangnya sangat
halus dan m e n u n j u k k a n hasil k a r y a manusia.
U k u r a n batu berlubang tersebut adalah :
d).
no. 8.
U k u r a n sebuah lubangnya adalah:
garis tengah
: 23 c m
dalam lubang
: 6 c m (Gambar:
(Foto : 44).
Batu berlubang
Pugungraharjo
no. 10
5 no.
10)
di
atas
masing-masing
: 12 c m ,
b) ,
c) ,
garis
garis
garis
garis
garis
tengah
tengah
tengah
tengah
tengah
Batu berlubang
4
13
5,5
12
dalam
luar
dalam
luar
dalam
Pugungraharjo
cm
cm,
cm
cm,
5,5 c m
(Gambar:
6
no.l3)(Foto:45)
no.14.
D i t e m u k a n dalam keadaan miring dan dipergunakan sebagai penguat tanggul sebuah sungai
kecil yang terdapat d i sebelah selatan situs Pugungraharjo. B a t u berlubang i n i m e m p u n y a i permukaan
datar tetapi kasar. D a r i keletakannya menunjukk a n batu berlubang i n i sudah tidak berada pada
tempat aslinya. L u b a n g n y a h a n y a sebuah, kelihatan
sangat halus dan m e n u n j u k k a n bekas pemakaian
secara jelas, adapun u k u r a n batu berlubang tersebut adalah :
panjang batu
64 c m
30 c m
lebar batu
4
5 cm
tebal
garis tengah luar lubang
: 9 cm
garis tengah dalam lubang : 3 cm (Gambar : 6
no. 1 4 ) .
Batu berlubang
Pugungraharjo
no.
15.
Ditemukan pada sebuah parit k e c i l di sebelah
barat situs Pugungraharjo. Keadaan lumpang batun y a sangat halus, dan tampak tanda-tanda pemakaian. Bagian p e r m u k a a n n y a rata, dan dalam
keadaan u t u h .
U k u r a n lumpang batu adalah:
panjang
: 4 1 cm
lebar
: 30 c m
tebal
: 20 c m
garis tengah luar lubang : 10 c m
garis tengah dalam lubang: 3 c m (Gambar: 6
no. 15) (Foto : 46).
Batu
berlubang
Pugungraharjo
no.
16.
B a t u berlubang ini terdapat d i sebuah sungai
kecil