PERBAIKAN SISTIM PENYIMPANAN UBlKAYU SEGAR DALAM USAHA MENEKAN TINGKAT KERUSAKAN

PE R B A IK A N
DALAM

SIST IM
U SA H A

PE N Y IM P

M ENEKAN

ANAN

U B lK A Y U SE G A R

T IN G K A T

K E R U SA K A N

Sudirman UmarTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

ABSTRACT


S to ra g e

o f fre s h

cassava

w a s c o n d u c te d

to ry o f B A R IF , fro m A u g u s t
cassava

s to ra g e .

to O c to b e r

in t h e s t o r e h o u s e

o f th e P o s th a rv e s t


L o c a l P e la ih a r i v a r ie t y w a s u s e a n d a r r a n g e d

iz e d d e s ig n

w it h t h r e e

r e p lic a t io n .

sand,

la n d

and

( C la m p

c la m p

m e th o d s


s tra w

w a s th e b e s t.

s to ra g e

to

s lo w ly .

T h e c la m p

s e v e n th

descent

o f s ta rc h

days


T h e t h r e e m e d iu m

m e th o d s )

and

r ic e

o f fre s h

husk.

and

a fte r

c a n to p re s s e d

one


ra n d o m -

s to ra g e

r e s u lt s

show ed

w as ascend

week

dam aged

o ffre s h

in a c o m p le t e

cassava


The

D u r in g s t o r a g e , d is t r u c t io n

o f s to ra g e

m e th o d

L a b o ra -

1 9 8 9 , t o k n o w t h e e f f e c t o f m o is t m e d iu m

s to ra g e

u n t il 7 5 % .

q u ic k ly

a s m o is t
th a t


fro m

d e t e r io r a t io n
D u r in g

th e

in it ia l
occur

s to ra g e

occur

a n d t o a s c e n t t h e f ib r e .

PE N D A H U L U A N
Sasaran


produksi

ubikayu

sebesar

15 juta ton dengan

quota

1,85 juta ton dalam

bentuk bahan kering (gaplek) nam un terdapat kendala dalam ekspor karena m utu gaplek
yang dihasilkan

rendah.

Jum lah

produksi


sebesar

ini penyebaran

w aktu

m erata sepanjang tahun dan biasanya hanya terpusat pada w aktu-w aktu
produksi m enjadi berlim pah
(B arret dan D am ardjati,
Penggunaan
35% dan dipasarkan

danjum lah

ini tidak sem uanya

panen tidak

tertentu sehingga


tersalur ke pabrik pengolahan

1984).

ubikayu

sebagai bahan m akanan

yang dikonsum si

hanya sebesar 30% dalam bentuk

m akanan

langsung

segar/kering

sekitar


(gaplek),

sedangkan 25% dijual ke pabrik serta 10% di eksport, dengan dem ikian untuk m enangani
hal tersebut diatas sering pelaksanaan
B iasanya

ubikayu

am an bila disim pan

dipanen

karena jasad

D ilain pihak pem asaran

secara sekaligus.

pada kadar air antara
renik perusak

50% -60% ,

dan perom bakan

hal ini sangat tidak
fisiologis/kim iaw i.

ubi kayu segar sangat kecil kem ungkinannya

pendapatan petani, karena rendahnya
U bi kayu m erupakan
keadaan segar m em erlukan
dalam bentuk

panen dilakukan

hargajual

dan tingginya

salah satu bahan pangan
penanganan

segar lebih sukar dibanding

yang

teliti

bentuk

biaya angkut.

sum ber
setelah

dapat m enam bah

karbohidrat
dipanen.

yang dalam
Penyim panan

yang telah diolah baik bentuk chips

atau tepung atau yang telah diproses m enjadi bahan produk

yang baru.

D alam

bentuk

Perbaikan sistem penyimpanan ubikayu segar da/am usaha menekan tingkat kerusakan

163

ini lebih m udah dan harganya lebih tinggi sehingga dapat m eningkatkan pendapatan
petani.
U m um nya penyim panan

ubikayu segar belum banyak dilakukan dilihat dari

kebutuhannya juga banyaknya kendala yang dihadapi, nam un kebanyakan dilakukan
dipertanam an dengan m engatur jadw al panen, hal ini akan berpengaruh terhadap kadar
pati dan seratnya.

B ila um ur panen lew at optim um m aka kadar serat akan m eningkat

dan m enjadi berkayu, sedang bila terlalu aw al/m uda kadar pati rendah.
B erdasarkan hal tersebut diatas, m aka perlu dieari sistim penyim panan ubikayu
segar yang sederhana, m urah dan m udah dilaksanakan oleh petani khususnya. B eberapa
penelitian telah dieoba dengan m asing-m asing eara seperti m etoda C lam p (tanah+ jerani),
penggunaan bahan kim ia (B ooth and C oursey) serta serbuk gergaji dalam kotak dan
sekam lem bab.

H asil penelitian U m ar et ai, 1988, m enunjukkan bahw a selam a pe-

nyim panan terjadi kenaikan kadar air, dan kerusakan akibat proses brow ning yang
m eningkat.

Penelitian bertujuan untuk m endapatkan eara penyim panan ubikayu segar

yang baik dan dapat m enekan kerusakan hingga m eneapai um ur sim pan yang m em adai
sehingga dapat m engatur pola penyaluran

um bi kepasaran dengan dem ikian dapat

m eningkatkan nilai tam bah.

BAHAN DAN METODAgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHG
Penelitian dilaksanakan di gudang penyim panan Pasea Panen B alittan B anjarbaru
pad a bulan A gustus-O ktober

1989 sedangkan analisa m utu di laboratorium .

varietas lokal Putih Pelaihari segar dengan um ur optim um (8 bulan).

U bikayu

Penyim panan

dilakukan pada kotak kayu berukuran 40 x 40 x 40 em yang m enggunakan 3 m edia
sim pan yaitu pasir, tanah+ jeram i dan sekam lem bab serta tanpa m edia.

Perendam an

m edia dilakukan selam a satu m alam kem udian ditiriskan selam a 3 jam dan selanjutnya
diukur kadar aim ya.

K adar air m asing-m asing

60,20% dan tanah 46,50% .

m edia adalah pasir 15,25% , sekam

Penelitian ini m enggunakan raneangan aeak lengkap fakto-

rial dengan 3 ulangan. Faktor A adalah m edia sim pan : 1. pasir, 2. tanah+ jeram i, 3 sekam
lernbab dan 4. tanpa m edia sedang faktor B adalah lam a sim pan: 8 taraf (B I-B 8) dengan
interval 1 m inggu.

Param eter yang diam ati (1) Perubahan fisik m eliputi: susut berat,

kadar air, tingkat kerusakan akibat lunak, brow ning dan jam ur.

Pengam atan dilakukan

dengan m em belah um bi arah m em bujur kem udian um bi yang rusak dipisahkan atau
dipotong dan ditim bang baik karena peneoklatan (brow ning), lunak berjam ur dan rusak
total. (2) Perubahan kim ia : kandungan pati, kandungan serat dan (3) U ji organoleptik

164

Sudirman Umar

m eliputi arom a, w am a dan kepulenan sedangkan data pendukung adalah kadar air bahan
dan suhu serta kelem baban lingkungan sim pan.

.

H A SIL D A N PE M B A H A SA N
K adar A ir
H asil percobaan m enunjukkan bahw a selam a penyim panan terjadi kenaikan kadar
air bahan yaitudari 50,86% m enjadi 66,05% pada m inggu kedelapan.
air m asih didukung dengan keadaan lingkungan penyim panan

K enaikan kadar

dan um bi itu sendiri

dim ana selam a penyim panan berlangsung terjadi peningkatan kerusakan fisiologi (lunak) yang m engakibatkan kadar air m enjadi tinggi, baik akibat benturan atau terjatuh
(m em ar).
hari.

Proses pelunakan ini sering terjadi pada um ur penyim panan sekitar 28-35

Susut B erat
H asil analisis m enunjukkan perbedaan susut bahan secara nyata antara perlakuan
m edia sim pan.

Susut bahan m eningkat secara linear dengan w aktu sim pan um bi.

Penyusutan terendah terdapat pada tanah+ jeram i (1,44% ) dan tertinggi bila tidak dilakukan peraw atan khusus dengan m edia (kontrol TSRQPONMLKJIHGFEDCBA
= 24,71 % ).
Selam a penyim panan terjadi penurunan bobot um bi sekitar 1,44 % pada perlakuan
tanah dan jeram i.

Penyusutan pad a perlakuan sekam lem bab dan pasir lebih kecil

dibanding tanpa m edia. Pad a akhir penyim panan (56 hari), susut berat bahan pad a m edia
pasir sebesar 18,13% , sekam lem bab 14,43% sedangkan tanpa m edia sebesar 51,50% .
H al ini erat hubungannya dengan tingkat kerusakan dan keadaan lingkungan tem pat
sim pan.

M akin tinggi kerusakan m akin besar penyusutan bahan karena hilangnya

sejum lah pati akibat proses pelunakan baik secara fisiologi m aupun oleh m ikroba.
K erusakan

U m bi

K erusakan ubikayu segar disebabkan adanya luka w aktu pan en, proses pengangkutan, proses pencoklatan (brow ning), lunak danjam ur.

Pelukaan ini diharapkan selam a

disim pan akan terjadi proses "curing" sehingga tidak m em percepat proses pem busukan
um bi.

M enurut B ooth (1975), bahw a kerusakan ubikayu segar dapat terjadi secara

m ekanis, fisiologis, adanya patogen dan ferm entasi.
H asil penelitian ini m enunjukkan bahw a selam a penyim panan terdapat proses
pelunakan (kepoyoan) terutam a pad a perlakuan tanpa m edia kem udian pad a m edia pasir.

Perbaikan sistem penyimpanan ubikayu segar dalam usaha menekan tingkat kerusakan

165

K erusakan fisik ini diakibatkan karena benturan atau luka sehingga terjadi pelunakan
sekaligus tam pak kecoklatan akibat proses enzim atis dan non-enzim atis yang proses
selanjutnya terjadi deteriorasi yang sangat tinggi, terutam a bila um bi bereaksi dengan
udara langsung.

T ingkat kerusakan setelah penyim panan 8 m inggu sangat tinggi yang

terlihat m eningkatnya dengan tajam pad a m inggu pertam a, selanjutnya laju kerusakan
berkurang m enjadi lebih lam bat dan penam bahan rusak sem akin kecil. K erusakan yang
disebabkan oleh jam ur sam pai pada penyim panan 8 m inggu relatif kecil dan tertinggi
sebesar

1,57% terjadi

pada m inggu

ke-5 pad a m edia pasir, sedang pad a m edia

tanah+ jeram i dan sekam lem bab dibaw ah 0,1 % .

Sem akin lam a disim pan akan terjadi

peningkatan pelunakan dan m engakibatkan sem akin banyak pertum buhan jam ur terutam a pada m edia pasir.

U m um nya jam ur yang banyak tum buh dan berkem bang pada

um bi yang rusak adalah Aspergillus sp. sesuai dengan pendapat B ooth (1975). Pertum buhan jam ur ini akan berkem bang
fisiologis.

dengan baik setelah terjadi pem busukan

K erusakan akan m eningkat tinggi pad a um ur 30-40 hari.

secara

H asil pene!itian

Suism ono dan Setiaw an (1986) m enunjukkan bahw a kerusakan terjadi pada um ur 40-50
hari. U bikayu segar yang disim pan pada m edia tanah+ jeram i, kerusakan (lunak, brow ning danjam ur) dapat ditekan hingga 75% sedang dengan sekam lem bab sekitar 50% .
K andungan P ati dan S erat
Selam a penyim panan terjadi penurunan kadar pati dari 18,56% m enjadi 13,77%
dan berbeda nyata antar perlakuan (T abell), dan nam pak bahw a pati yang disim pan pada
m edia tanah+ jeram i lebih tinggi dibanding m edia lain karena proses penuaan terjadi
secara lam bat dilihat dari serat yang dikandungnya.

A danya bonggol yang tersisa pada

pangkal um bi m enyebabkan tum buh tunas danjuga akar, dengan dem ikian m engakibatkan kadar pati akan m enurun dengan cepat dan kadar seratnya m eningkat.

Penurunan

pati digam barkan pada persam aan regresinya Y TSRQPONMLKJIHGFEDCBA
= 18,71 - 0,58 x , dengan keeratan
hubungan r = 0,968**.

R ata-rata penurunan pati selam a penyim panan 2,87% pada

m edia tanah+ jeram i dan 4,6 ± 0,25% pad a m edia pasir dan sekam sedangkan pada tanpa
m edia tidak diam ati karena terjadi kerusakan total.
K em udian terjadi peningkatan kadar serat selam a um bi disim pan, hal ini karena
terjadi proses fisiologis, denaturasi karbohidrat yang m engakibatkan kadar serat dalam
bahan um bi sem akin m enam pak dan terendah pad a m edia pasir. M akin cepat penurunan
kandungan pati akan m em percepat proses penam pakan serat.
U ji O rganoleptik
H asil uji organoleptik m enunjukkan bahw a rata-rata w am a yang dihasilkan dari
sejak aw al penyim panan hingga 8 m inggu tem yata tidak berbeda. D iduga karena proses

166

Sudirman Umar

penuaan um bi berlangsung

kem bali

perubahan tidak terlalu besar.
gan m edia m em punyai
A rom a um bi sem akin

dan telah terjadi adaptasi

Perubahan

m endekati

dipengaruhi

sem akin hilang, bahkan

perubahan bau akibat proses pem busukan
sem akin lam a disim pan

m edia

sehingga

hanya terjadi pada m edia pasir karena lingkun-

kadar air rendah sehingga
lam a disim pan

dengan

yang terjadi.

oleh proses

enzim atis.

pada m edia pasir tim bul

D em ikian juga kepulenan

um bi,

agak m engeras . TSRQPONM

kenyal dan teksturnya

.,

KESIMPULAN
I.

Susut berat dan kerusakan
penyim panan
proses

akibat dari m eningkatnya

fisiologi.

m udian m enaik
2.

ubikayu sem akin m eningkat

K erusakan

m eningkat

Pada proses fisio\ogis,

Perubahan

karena luka, brow ning, jam ur dan

dengan

cepat pad a m inggu

sem akin lam a ubikayu tersim pan

pertam a

ke-

dicapai pada cara penyim panan
dapat m enekan

terbaik untuk m enyim pan

akan m engakibatkan

m enu-

kadar seratnya.

arom a dan w arna dari hasil uji organoleptik

(tanah+ jeram i)

w aktu

secara lam bat.

runnya kadar pati dan m eningkatnya

3.

kerusakan

dengan bertam bahnya

tidak m enonjol.

ubikayu segar dengan m enggunakan
kerusakan

H asil yang

m etoda C lam p

hingga 75% dan cara ini m erupakan

yang

ubikayu segar.

DAFT AR PUST AKA
B arret,D .M dan D .S D am ardjati, 1984. Peningkatan M utu H asil U bikayu di Indonesia.
Jurnal Penelitian dan Pengem bangan Pertanian vol. 3 N o.2 hal. 40-48
B ooth,R .H ,

1975. C assava Prodction

C olom bia.

U m ar S., Suyono,
U bikayu

System . Storage A nnual R eport

1974. C alifornia-

p.99-111.
S. G am a

Segar.

dan S.H ernaw an,

Sem inar

tanian. Sukam andi.
Suism ono dan Y . Setiaw an,

1988. T eknik

H asil Studi K asus.

1 D esem ber

L atihan

Perbaikan
T ehnik

1986. Perubahan Fisikokim ia
Y ogjakarta

Perbaikan sistem penyimpanan

Panen

Per-

1988.
U bikayu

pan D engan Sekam L em bab. L anjuran Sem inar K eam anan
lahan D an Penyajian.

Penyim panan

Pasca

1-3 Septem ber,

Segar Selam a D isim Pangan D alam Pengo-

hal. 332-343.

ubikayu segar da/am usaha menekan tingkat kerusakan

167

L am piran :
Persiapan m edia

K otak bam bu
(40 x 40 x 40 crrr')

Pan en U bikayu

T im bang berat
setiap m edia

I

(tanah 100% ,sekam 20%
dan pasir 150% dari
berat bahan)

1

L apisi plastik
bagian dalam kotak

U m bi segar

(tebal 0,2 m m )

R endam dalam air

!

sem alam (pasir dan

I

Sortasi um bi utuh

sekam )
T iriskan 3 jam

1

U kur kadar air m edia

- T im bang

L obangi tiap sisi
10 kg/kotak

(2 lobang TSRQPONMLK
f I em )

- U kur kadar air aw al

'- - - - - _ . j_ .

I

--

M asukkan bahan ubikayu kedalam
kotak seeara berlapis-Iapis
(antar lapisan tebal2

em )

1
T utup

deran

Pengam atan

G am bar 1. Skem a penyim panan

168

Sudirman Umar

plastik

setiap m inggu

ubikayu segar pada 3 m edia sim pan B anjarbaru,

1989.

T abell.

Pengaruh m edia
serat, B anjarbaru

M edia

Pasir

sim pan
1989

ubi kayu

segar terhadap

Susut
bahan

K adar

K adar

pati

serat

(%)

(%)

(%)

susut bahan,

rusak, kadar pati, kadar

K erusakan
L unak

B row ning

Jam ur
0,65 a

1\,03 b

15,91 a

5,65 c

32,75 b

7,61 a

T anah+ jeram i

1,44 d

16,65 c

5,81 b

18,53 c

0,70 d

0,02 d

Sekam lem bab

9,08 e

16,19 b

6,02 a

4,90 e

0,19 e

24,71 a

16,23 b

6,04 a

32,86 b
78,45 a

5,97 b

0,33 b

K ontrol
A ngka rata-rata

T abel2.

pada lajur yang sarna yang diikuti hurufyang

Pengaruh
B anjarbaru

U m ur
sim pan
(m inggu)

sarna tidak beda nyata pada taraf5%

lam a sim pan terhadap kadar air, susut bahan rusak,kadar

pati, dan kadar serat,

1989.
Susut
bahan

(%)

K adar

K adar

pati

serat

(%)

K erusakan

(%)

B row ning

L unak

Jam ur
0,00 d

1

1,82 h

18,02 a

2,08 g

0,00 e

21,22 d

2

4,38 g
7,48f

17,47 a

2,29fg

8,73 a

36,17 e

0,00 d

16,89 b

2,36 f

6,82 b

0,18 c

4

8,57 e

16,36 b

5,24 e

6,41 b

37,65bc
41,43bc

0,47 b

5

12,04 d

16,03 b

6,88 d

5,68 be

42,58ab

0,65 a

6

16,62 e

15,65 be

7,47 e

4,77 cd

46,60 a

0,56ab

7

19,95 b

15,08 c

10,19 b

3,08 d

47,75 a

0,24 e

8

21,50 a

13,37 d

10,54 a

3,60 d

42,65ab

0,20 c

3

A ngka rata-rata

pada lajur yang sarna yang diikuti hurufyang

sarna tidak beda nyata pada taraf 5% .

Perbaikan sistem penyimpanan ubikayu segar dalam usaha menekan tingkat kerusakan

169