TINJAUAN UNDANG-UNDANG KOPERASI TERHADAP PRAKTEK SIMPAN PINJAM DI KOPERASI SIMPAN PINJAM BERGILIR “HATI RATU” Desa Lerep Kec. Ungaran Barat Kab. Semarang - Test Repository

  

TINJAUAN UNDANG-UNDANG KOPERASI

TERHADAP PRAKTEK SIMPAN PINJAM DI

KOPERASI SIMPAN PINJAM BERGILIR “HATI

RATU” Desa Lerep Kec. Ungaran Barat Kab. Semarang

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana (S1)

  

Oleh:

SIGIT SEPTIAWAN

NIM 214 11 022

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH

  

FAKULTAS SYARI’AH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi Kepada Yth.

   Dekan

  Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga di Salatiga

  Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Disampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa : Nama : Sigit Septiawan NIM : 214 11 022 Judul :

  TINJAUAN UNDANG-UNDANG KOPERASI TERHADAP PRAKTEK SIMPAN PINJAM DI KOPERASI SIMPAN PINJAM BERGILIR “Hati Ratu”

Desa Lerep Kec. Ungaran Barat Kab. Semarang

  Dapat diajukan kepada Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga untuk diujikan dalam sidang munaqosyah.

  Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

  Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Salatiga, 13 Maret 2017 Pembimbing, Dr. Siti Zumrotun, M.Ag NIP.196701151998032002

KEMENTERIAN AGAMA

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS SYARI’AH

  Jalan Nakula Sadewa V No. 9 Telp.(0298) 3419400 Fax 323433 Salatiga 50722 Website :-mail :adminitrasi@iainsalatiga.ac.id

  

PENGESAHAN

Skripsi Berjudul :

TINJAUAN UNDANGUNDANG KOPERASI TERHADAP PRAKTEK

  

SIMPAN PINJAM DI KOPERASI SIMPAN PINJAM BERGILIR “HATI

RATU” Desa Lerep Kec. Ungaran Barat Kab. Semarang

  Oleh : Sigit Septiawan

  NIM 214 11 022 Telah dipertahankan di depan sidang munaqosyah skripsi Fakultas Syari’ah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada hari rabu, 21 Maret 2018, dan telah dinyatakan memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana (S.H).

  Dewan Sidang Munaqosyah Ketua Sidang : 1.

  Sukron Ma’mun, S.HI., M. Si. Sekretaris Sidang : Dr. Siti Zumrotun, M.Ag 2. Penguji I : Heni Satar Nurhaida, S.H., M.Si.

  3. Penguji II : Farkhani, S.H., S.HI., M.H.

  4. Salatiga, 21 Maret 2018

  Dekan Fakultas Syari’ah Dr. Siti Zumrotun, M.Ag.

  NIP. 19670115 199803 2002

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Sigit Septiawan NIM : 214 11 022 Jurusan :

  S1 Hukum Ekonomi Syari’ah Fakultas :

  Syari’ah Judul : TINJAUAN UNDANG-UNDANG KOPERASI

  TERHADAP PRAKTEK SIMPAN PINJAM DI KOPERASI SIMPAN PINJAM BERGILIR “HATI RATU” Desa Lerep Kec. Ungaran Barat Kab. Semarang

  Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan (Plagiat) dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah (Buku Pedoman IAIN Salatiga).

  Salatiga, 21 Maret 2018 Yang Menyatakan,

SIGIT SEPTIAWAN

  NIM. 214 11 022

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO

  Tebarkanlah banyak benih kebaikan kepada sesama umat manusia karena suatu saat nanti kamu sendirilah yang bakal mengunduh kebaikan dari benih-benih kebaikan yang telah kamu tanam, banyak kebaikan yang kamu lakukan semakin banyak karma baik yang akan menghapirimu dan begitu pula sebaliknya.

  PERSEMBAHAN

  Kupersembahkan karya ilmiah berupa skripsi ini kepada: 1.

  Kedua orang tuaku Bapak Sutanto dan Ibu Muniarti tercinta, yang telah mendoakaanku dan merawatku dari waktu masih didalam kandungan sampai sekarang 2. Kepada adikku Tsania Ajeng Prapmita, semoga kelak menjadi orang yang sukses dan mencapai cita-citanya

  3. Kepada seseorang yang tak pernah berhenti memberikan semangat, dukungan, dan doanya dengan tulus sehingga membuat penulis merasa termotivasi dan bahagia dalam menjalani hidup 4. Kepada teman dan sahabatku yang tak pernah berhenti mengejekku tetapi penulis tau bahwa ejekan kalian adalah rasa perhatian kalian supaya penulis lebih semangat menyelesaikan skripsi dan cepat menyusul wisuda

  5. Kepada para guru dari TK, SD, MTS, SMK, dan Perguruan Tinggi yang penulis sayangi dan hormati dalam memberikan ilmu dan membimbing dengan penuh kesabaran 6. Almamater Tercinta Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga yang penulis banggakan.

KATA PENGANTAR

  Rasa syukur yang dalam penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya Penulisan Skripsi ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan yang diharapkan. Penulis juga bersyukur atas rizki dan kesehatan yang telah diberikan oleh-Nya sehingga penulis dapat menyusun penulisan skripsi ini.

  Sholawat dan salam selalu penulis sanjungkan kepada Nabi, Kekasih,

  

Spirit Perubahan, Rasullah Muhammad SAW beserta segenap keluarga dan para

  sahabat- sahabatnya, syafa’at beliau sangat penulis nantikan di hari pembalasan nanti.

  Penulisan skripsi ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu persyaratan guna mem peroleh gelar Sarjana Syari’ah (S.Sy) dalam ilmu syari’ah, Fakultas

  Syari’ah, Jurusan S1 Hukum Ekonomi Syari’ah yang berjudul: “Tinjauan

  

Undang-Undang Koperasi Terhadap Praktek Simpan Pinjam Di Koperasi

Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu” Desa Lerep Kec. Ungaran Barat Kab.

  Semarang ”. Penulis mengakui bahwa dalam menyusun Penulisan Skripsi ini

  tidak dapat diselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Karena itulah penulis mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya, ungkapan terima kasih kadang tak bisa mewakili kata-kata, namun perlu kiranya penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga

  2. Ibu Dra. Siti Zumrotun, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah di IAIN Salatiga dan Dosen Pembimbing yang selalu meberikan saran, pengarahan dan masukan berkaitan penulisan skripsi sehingga dapat selesai dengan maksimal sesuai yang diharapkan.

  3. Bapak Ilya Muhsin, S.H.i., M.Si, selaku Wakil Dekan Fakultas Syari’ah Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama yang selalu memberikan ilmunya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar dan baik.

  4. Ibu Evi Ariyani, S.H., M.H, selaku Ketua Jurusan S1 Hukum Ekonomi Syari’ah di IAIN Salatiga.

  5. Ibu Lutfiana Zahriani, S.H., M.H, selaku Kepala Lab. Fakultas Syari’ah

  IAIN Salatiga yang memberikan pemahaman, arahan dalam penulisan skripsi sehingga penulisan skripsi ini bisa saya selesaikan.

  6. Mas Muhammad Ikhsan Ma’arief, selaku ketua Koperasi Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu” yang telah berkenan memberikan izin penelitian di Koperasi Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu” serta memberikan informasi berkaitan penulisan skripsi.

  7. Bapak dan Ibu Dosen selaku staf pengajar dan seluruh staf adminitrasi Fakultas Syari’ah yang tidak bisa kami sebut satu persatu yang selalu memberikan ilmunya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa halangan apapun.

  8. Sahabat-sahabatku Siti Nurjanah, Didik, Giman, yang selalu mendukung penulis dalam menyusun skripsi ini.

9. Teman-teman Jurusan S1 Hukum Ekonomi Syari’ah angkatan 2011 di

  IAIN Salatiga yang telah memberikan banyak cerita selama menempuh pendidikan di IAIN Salatiga.

  Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan balasan yang lebih dari yang mereka berikan kepada penulis, agar pula senantiasa mendapatkan maghfiroh, dan dilingkupi rahmat dan cita-Nya. Amiin.

  Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi metodologi, penggunaan bahasa, isi, maupun analisanya, sehingga kritik dan saran yang konstruktif, sangat penulis harapan demi enaknya penulisan skripsi ini dibaca dan dipahami.

  Akhirnya, penulis berharap semoga skrispi ini bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca.

  Salatiga, 21 Maret 2018 Penulis.

  ABSTRAK

  Septiawan, Sigit. 2017. Tinjauan Undang-Undang Koperasi Terhadap Koperasi

Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu”Desa Lerep Kec. Ungaran Barat Kab.

  

Semarang Skripsi. Fakultas Syariah. Jurusan. S1 Hukum Ekonomi Syariah.

  Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Dr. Siti Zumrotun, M.Ag

  Kata Kunci : Undang-Undang Koperasi, Simpan Pinjam Bergilir

  Koperasi Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu” merupakan lembaga keuangan non bank dimana pihak Koperasi Simpan Pinjam melakukan peminjaman kepada anggotanya dilakukan secara bergilir. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :(1) Bagaimana proses peminjaman bergilir di Simp an Pinjam Bergilir “Hati Ratu” Desa Lerep Kec. Ungaran Barat Kab. Semarang? (2) Bagaimana respon anggota terhadap keberadaan Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu” Desa Lerep Kec. Ungaran Barat Kab. Semarang? (3) Bagaimana tinjauan Undang-Undang Koperasi terhadap praktek simpan pinjam bergilir di Koperasi Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu”?

  Temuan penelitian ini menunjukan bahwa :(1) Proses peminjaman di Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu” dilakukan dengan cara bergilir yang bertujuan supaya para anggota dapat secara merata meminjam dana di Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu” (2) Respon masyarakat terhadap Koperasi Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu” mendukung karena mereka merasa dengan adanya simpan pinjam tersebut dapat membantu perekonomian keluarga mereka sehingga dapat berkembang kehidupan mereka karena dana dari simpan pinjam tersebut.

  Namun demikian masih ada masyarakat yang memiliki respon yang rendah terhadap Koperasi Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu” dengan diterapkannya meminjam dana dengan cara begili r (3) Koperasi simpan pinjam bergilir “Hati Ratu” termasuk dalam kategori jenis Koperasi Unit Desa (KUD) berdasarkan lapangan usaha dan ditinjau sesuai Pasal 3 Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

  DAFTAR ISI

  I HALAMAN JUDUL…………………………………………...………... Ii NOTA PEMBIMBING………………………………….......................... Iii PENGESAHAN………………………………..……………………….... Iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN……………………………….

  V MOTO……………………………………………………………………. Vi PERSEMBAHAN………………………………………………………... Vii KATA PENGANTAR……………………………………………………

  X ABSTRAK……………………………………………………………...... Xi DAFTAR ISI…………………………………………………………....... Xiv DAFTAR GAMBAR……………………………………………………..

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah……………………………..............

  B.

  4 Fokus Masalah…….…………………………………….......

  C.

  5 Tujuan Penelitian…………………………………………… D.

  5 Kegunaan Penelitian………………………………………...

  E.

  5 Penegasan Istilah…………………………………………….

  F.

  7 Tinjauan Pustaka…………………………………………….

  G.

  10 Metode Penelitian…………………………………………...

  H.

  15 Sistematika Penulisan……………………………………….

  BAB II KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Sejarah Koperasi Indonesia..………………………………..

  17 1. Periode Penjajahan Belanda....…………………………...

  17 2. Periode Pendudukan Jepang...…………………………...

  19 3. Periode Kemerdekaan..........……………………………..

  20 B. Tinjauan Umum Koperasi..………………………………….

  21

  1. Pengertian Koperasi...............................………………….

  B.

  38

  41 BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG KOPERASI SIMPAN

  PINJAM BERGILIR “HATI RATU” A.

  Profil Koperasi Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu”……..

  1. Sejarah Berdirinya.............................…………………...

  2. Visi dan Misi..................................……………………..

  3. Produk Simpanan di Koperasi Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu”………………….............................................

  4. Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu”................................................……………….

  5. Kegiatan Usaha................................................................

  Proses Simpan Pinjam di Koperasi Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu”….........................................................

  38

  C.

  Respon Anggota Tentang Koperasi Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu”.............................................................

  43

  43

  45

  45

  47

  49

  49

  38

  35

  2. Landasan dan Asas Koperasi..…………………………… 3.

  D.

  Tujuan dan Fungsi Koperasi...............................................

  4. Prinsip Koperasi.................................................................

  5. Bentuk Koperasi................................................................

  6. Jenis Koperasi.....................................................................

  C.

  Tinjauan Badan Hukum.................………………………….

  1. Pengertian Badan Hukum...…………………………........

  2. Macam-Macam Badan Hukum....………………………...

  3. Syarat-Syarat Badan Hukum.................................…….....

  Koperasi Simpan Pinjam.......………………………………..

  33

  1. Pengertian Koperasi Simpan Pinjam...........……………...

  2. Sistem Kerja Koperasi Simpan Pinjam....………………..

  21

  25

  26

  28

  30

  31

  33

  53

  BAB IV ANALISIS PERSPEKTIF HUKUM ISLAM TERHADAP KOPERASI SIMPAN PINJAM BERGILIR “HATI RATU” DI DESA LEREP KEC. UNGARAN BARAT KAB. SEMARANG A. Analisis Proses Peminjaman Bergilir di Koperasi Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu” Desa Lerep Kec. Ungaran

  55 Barat Kab. Semarang………………………....

  B.

  Analisis Undang-Undang Koperasi Terhadap Simpan

  58 Pinjam Bergilir “Hati Ratu”....…………..........………...

  BAB V PENUTUP A.

  61 Kesimpulan………………………………………………..

  B.

  67 Saran……………………………………………………….

  DAFTAR PUSTAKA

  64 ………………………………………………….....

  LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 2.1 : Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu”.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi merupakan salah satu badan usaha yang menjadi tiang

  perekonomian bangsa yang belum memiliki peran sebaik badan usaha lainnya seperti Perseroan Terbatas. Hal tersebut menjadi alasan dibuatnya Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3502 (selanjutnya disebut dengan UU Perkoperasian 2012) dengan pertimbangan untuk mewujudkan kedaulatan politik dan ekonomi melalui pengembangan dan pemberdayaan koperasi yang berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi dalam rangka menciptakan masyarakat yang maju, adil dan makmur. Undang-Undang Perkoperasian ini bertujuan agar koperasi dapat tumbuh kuat, sehat, mandiri dang tangguh dalam menghadapi tantangan ekonomi nasional dan global.

  Selain itu, dalam bagian penjelasan umum UU Perkoperasian 2012 dijelaskan bahwa dalam jangka waktu beberapa dekade ini apabila ditinjau dari segi kuantitas, hasil pembangunan tersebut sengguh membanggakan ditandai dengan jumlah koperasi di Indonesia yang jumlahnya tidak sedikit.

  Namun, jika dipandang dari segi kualitas, masih perlu diperbaiki agar bisa bersaing dengan bentuk badan usaha lain yang banyak berkembang di Indonesia. Sebagian koperasi belum memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional yang mungkin disebabkan peraturan perundang- undangan yang sudah tidak lagi memadai untuk digunakan sebagai instrumen pembanguan koperasi (Jimly, 2006:2).

  Koperasi merupakan salah satu bentuk badan hukum yang sudah lama dikenal di Indonesia. Pelopor pengembangan perkoperasian di Indonesia adalah Bung Hatta, dan sampai saat ini beliau sangat dikenal sebagai bapak koperasi Indonesia. Koperasi merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai tujuan atau kepentingan bersama. Jadi koperasi merupakan bentukan dari sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama. Kelompok orang inilah yang akan menjadi anggota koperasi yang didirikannya. Pembentukan koperasi berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong khususnya untuk membantu para anggotanya yang memerlukan bantuan baik berbentuk barang ataupun pinjaman uang(Kasmir, 2013:254).

  Pengertian simpan pinjam adalah simpanan yang dikumpulkan bersama dan dipinjamkan kepada anggota yang memerlukan pinjaman dalam berbagai usaha dimana anggota mengajukan permohonan tertulis kepada pengurus dengan mencantumkan jumlah uang yang diperlukan, kemudian pengurus mempertimbangkan dan memutuskan permohonan pinjaman sesuai dengan kemampuan koperasi, pada saat itu dimana pengurus berhak menentukan besarnya jumlah pinjaman, syarat-syarat pengembalian, dan bentuk nilai diakses 7 Mei 2017).

  Uang yang di pinjam itu harus mendatangkan keuntungan pula bagi koperasi simpan pinjam, walaupun keuntungan itu tidak menjadi tujuan yang pokok. Badan koperasi simpan pinjam sendiri perlu mengeluarkan ongkos seperti sewa kantor, gaji pegawai, keperluan tulis-menulis, penerangan, dan sebagainya. Segala pengeluaran tersebut ditutup dengan keuntungan yang diperoleh dari jasa meminjamkan uang dan kelebihan ongkos tersebutlah yang akan menjadi keuntungan bersih yang sebagian besar akan dibagikan ke anggotanya. Koperasi simpan pinjam tersebut disambut positif oleh masyarakat karena bagi mereka koperasi simpan pinjam sangat membantu perekonomian mereka meski dilain sisi masyarakat juga mengeluhkan bunga yang diberikan koperasi simpan pinjam kepada masyarakat yang meminjam uang, karena sistem bunganya sangat membingungkan yang sebenernya bunganya hanya 10% dari besaran uang yang di pinjam seperti contoh masyarakat meminjam uang sebesar Rp 100.000 dari koperasi simpan pinjam bergilir

  “Hati Ratu” dan uang yang harus dikembalikan sebesar Rp 110.000 dan apabila sudah jatuh tempo tanggal yang telah disepakati dalam pengembalian uang tersebut belum bisa mengembalikan maka bunga bertambah 10% setiap bulannya, dan apabila masyarakat meminjam uang sebesar Rp 50.000 uang yang seharusnya di kembalikan Rp 55.000 dari bunga 10% yang diberikan itu tidak berlaku karena uang yang harus di bayarkan malah Rp 60.000 kepada koperasi simpan pinjambergilir

  “Hati Ratu” tersebut, meski masyarakat merasa keberatan mau tidak mau harus menerimanya karena terbentur kebutuhan ekonomi dari masyarakat sendiri.

  (Sumber data hasil dari wawancara anggota koperasi simpan pinjam bergilir “Hati Ratu”)

  Dalam praktek di simpan pinjam bergilir “Hatu Ratu” ini apabila anggota yang sudah jatuh tempo pembayaran tidak membayar pihak dari simpan pinjam bergilir

  “Hati Ratu” tersebut tidak lantas memberitahukan agar segera melunasi dengan maksud supaya para anggota yang meminjam memiliki rasa tanggung jawab atas peminjaman yang anggota pinjam namun hal itu malah membuat beban peminjam bertambah apabila anggota yang meminjam dana dari simpan pinjam bergilir

  “Hati Ratu” tersebut lupa akan tanggal jatuh tempo pengembaliannya sehingga bunga dan denda semakin bertambah banyak dan bahkan menjadi memberatkan anggota yang meminjam dana karena harus mengembalikan dana pinjaman tersebut dengan bunga dan denda yang telah menumpuk sehingga malah memberatkan anggota yang meminjam dana tersebut. Untuk itu penulis mengambil judul : “TINJAUAN UNDANG-UNDANG KOPERASI TERHADAP PRAKTEK SIMPAN PINJAM DI KOPERASI SIMPAN PINJAM BERGILIR “HATI RATU” Desa Lerep Kec. Ungaran Barat Kab. Semarang” B.

   Fokus Masalah 1.

  Bagaimana proses peminjaman bergilir di Koperasi Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu”? 2. Bagaimana respon anggota terhadap keberadaan KoperasiSimpan Pinjam

  B ergilir “Hati Ratu”?

  3. Bagaimana tinjauan Undang-Undang Koperasi terhadap praktek simpan pinjam bergilir di Koperasi Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu”?

C. Tujuan Penelitian 1.

  Untuk mengetahui proses peminjaman bergilir di Koperasi Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu”.

2. Untuk mengetahui respon anggota terhadap adanya Koperasi Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu”.

  3. Untuk mengetahui tinjauan Undang-Undang Koperasiterhadap praktek simpan pinjam bergilir di Koperasi Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu”.

  D. Kegunaan Penelitian

  1. Sebagai penambah wawasan tentang sistem peminjaman uang di koperasi simpan pinjam bergilir “Hati Ratu” Desa Lerep Kec. Ungaran Barat.

  2. Untuk mengetahui bagaimana praktek dari simpan pinjam bergilir “Hati Ratu” Desa Lerep Kec. Ungaran Barat dalam pengaruh Hukum Islam.

  E. Penegasan Istilah

  Agar tidak terjadi salah pengertian dalam pemahaman penelitian yang penulis teliti ini, maka di pandang perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang ada hubungannya dengan judul penelitian ini yaitu: 1.

  Koperasi Koperasi secara etimologi atau menurut bahasa berasal dari kata

  “cooperation” dari bahasa Inggris yang berati kerjasama. Akan tetapi tidak semua bentuk usaha bersama disebut koperasi. Bisa saja tiga atau empat orang yang mengangkat barang yang berat bekerja bersama akan tetapi tidak bisa disebut koperasi. Secara umum yang dimaksud dengan koperasi adalah suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang perekonomian, beranggotakan mereka yang berekonomi lemah yang bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan hak, berkewajiban melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan para anggotanya. Koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang berjuang dalam bidang ekonomi dengan menempuh jalan yang tepat dan mantap dengan tujuan membebaskan diri para anggotanya dari kesulitan- kesulitan ekonomi yang umumnya diderita oleh mereka (Kartasaputra, 2001:1).

2. Simpan Pinjam Bergilir

  Simpan Pinjam bergilir disini adalah simpan pinjam yang sistem peminjamannya dilakukan secara bergilir oleh pengurus simpan pinjam kepada anggota simpan pinjam. Dalam simpan pinjam ini setiap anggota dianjurkan untuk meminjam dana dan secara bergilir jadi bagi anggota yang sudah pernah meminjam dianjurkan tidak meminjam dana dulu sebelum semua anggota simpan pinjam meminjam dana dari simpan pinjam tersebut (Sumber data hasil dari wawancara anggota koperasi simpan pinjam bergilir

  “Hati Ratu”).

F. Tinjauan Pustaka

  Penelitian yang berkaitan dengan masalah koperasi simpan pinjam secara umum sebelumnya sudah banyak diteliti. Dari pengamatan penulis belum ada karya ilmiah yang membahas tentang Tinjau Hukum Islam Terhadap Praktek Koperasi Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu” di Desa Lerep Kec. Ungaran Barat Kab. Semarang.

  Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan dan perbandingan bagi peneliti seperti yang sudah pernah meneliti tentang koperasi simpan pinjam seperti skripsi dari Aziz Rustandi (Institut Agama Islam Negri “Sultan Maulana Hasanuddin” Banten) dengan judul “Pengaruh Pendapatan

  Koperasi Mahasiswa Terhadap Kesejahteraan Anggota Ditinjau Dari Ekonomi Islam (Studi di Koperasi Mahasiswa Al- Hikmah IAIN “SMH” Banten). Penelitian tersebut mengkaji tentang sistem Koperasi Al-Hikmah

  dalam mensejahterakan anggotanya, dan untuk mengetahui pengaruh koperasi Al-Hikmah terhadap kesejahteraan anggota ditinjau dari ekonomi Islam.

  Metode yang dilakukan dalam penelitian tersebut adalah dengan menggunakan metode analisis Regresi Linier. Hasil analisis regresi linier sederhana menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variable pendapatan koperasi al-hikmah (SHU).Terhadap kebutuhan anggota besar pengaruh tersebut ditunjukan oleh nilai R2 sebesar 100%. Besar signifikansi hubungan pendapatan koperasi al-hikmah (X) dan kebutuan anggota (Y) didapat persamaan sebagai berikut Y = -1680,067 + 0,222X. artinya konstanta sebesar -1680,067 menyatakan bahwa jika tidak ada pendapatan maka akan mengalami kerugian sebesar Rp. 1680,067 puluh ribu/tahun. Sedangkan koefesien regresi 0,222, menyatakan bahwa setiap ada penambahan (karena tanda +) Rp. 1,- pendapatan koperasi akan meningkatkan kebutuhan anggota sebesar Rp. 222. Dengan persamaan regresi sebesar Y = - 1680,067 + 0,222X, menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pendapatan koperasi al-hikmah terhadap kebutuhan anggota, itu yang artinya pendapatan koperasi al-hikmah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kesejahteraan anggota.

  Ardi Kusuma Wardana (Institut Agama Islam Negri Salatiga) dengan judul

  “Prosedur Pembiayaan Ba’i Bitsaman Ajil (BBA) Pada Koperasi Simpan Pinjam Syariah (KSPS) BMT Rama Salatiga”. Penelitian tersebut

  mengkaji tentang bagaimana alur dan sistem realisasi pembiayaan yang telah dilakukan pada KSPS BMT Rama Salatiga, serta untuk mengetahui kelebihan dari pembiayaan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana melakukan prinsip kehati-hatian dalam merealisir calon nasabah pembiayaan, guna menanggulangi permasalahan yang akan menimbulkan kredit macet. Dari pengamatan di KSPS BMT Rama Salatiga pembiayaan yang paling efektif diterapkan dengan kategori nasabah kebanyakan adalah menggunakan Ba’i Bitsaman Ajil. Simpulan dari penelitian ini bahwa produk Ba’i Bitsaman Ajil sangat cocok dengan kriteria nasabah kebanyakan dan diterapkan dalam pembiayaan di KSPS BMT Rama, maka prosedur-prosedur dalam merealisir pembiayaan faktor penting guna meminimalkan penyebab kredit macet.

  Latifah Subekti (Institut Agama Islam Negri Salatiga) dengan judul

  

“Prosedur Realisasi Pembiayaan Ba’i Bitsaman Ajil (BBA) Pada Koperasi

Simpan Pinjam Syariah (KSPS) BMT Rama Sala tiga”. Penelitian tersebut

  mengkaji tentang prosedur pengajuan permohonan pemberian pembiayaan, langkah-langkah pemberian pembiayaan, serta bagaimana realisasi pembiayaan dan cara pengembaliannya di Koperasi Simpan Pinjam Syariah (KSPS) BMT Rama Salatiga. Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan dan menguraikan data-data yang telah terkumpul yang diperoleh di lapangan.Dari hasil pengamatan data menunjukkan prosedur pembiayaan ysng berhasil diterapkan y aitu pada pembiayaan untuk pembiayaan Bai’ Bitsaman Ajil, sehingga strategi pemasaran pembiayaan yang dijalankan KSPS BMT Rama efektif diterapkan sangat mudah, ringan dan tidak dipersulit. Langkah yang diambil atau ditempuh dengan tahapan-tahapan analisis dan evaluasi yang diperlukan data-data yang riil, dengan penuh kehati-hatian.

  Dari beberapa hasil penelitian yang ada, terlihat bahwa ada kedekatan judul dengan judul penelitian yang penulis lakukan yang membahas tentang koperasi simpan pinjam.Namun penelitian yang penulis lakukan berbeda dengan penelitian yang sudah diteliti oleh peneliti lainnya.Letak perbedaannya ada pada titik tekan yang penulis fokuskan. Penulis menitikberatkan pada bagaimana pelaksanaan simpan pinjam bergilir pada Koperasi Simpan Pinjam Bergilir

  “Hati Ratu”masuk dalam kategori jenis koperasi apa sesuai Undang-Undang Koperasi No 25 Tahun 1992.

G. Metode Penelitian 1.

  Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami keadaan atau fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian dengan cara deskripsi dalam bentuk kata- kata dan bahasa dengan memanfaatkan dengan berbagai metode alamiah.

  Dalampenelitian kualitatif metode yang biasa digunakan adalah wawancara, pengamatan dan pemanfaatan dokumen (Moleong, 2011:6).

  Penelitian ini adalah usaha untuk mengetahui atau mendalami bagaimana Tinjauan Undang-Undang KoperasiTerhadap Praktek Simpan Pinjam Di Koperasi Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu” Desa Lerep Kec. Ungaran Barat Kab. Semarang.

2. Kehadiran Peneliti

  Dalam penelitian yang akan peneliti teliti ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data dilapangan dengan menggunakan alat penelitian aktif dalam mengumpulkan data-data dilapangan. Selain itu alat yang dijadikan untuk pengumpulan data bisa berupa dokumen-dokumen yang menunjang keabsahan hasil penelitian nanti serta alat-alat bantu lain yang dapat mendukung terlaksananya penelitian, seperti kamera dan alat perekam.

  3. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat dimana lokasi penelitian itu akan dilakukan. Dalam penelitian yang akan peneliti teliti adalah di Koperasi

  Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu” Desa Lerep Kec. UngaranBarat Kab. Semarang.

  4. Sumber Data Yaitu kebutuhan peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan.

  Adapun sumber data penelitian berupa: a.

  Sumber Data Primer Adalah sumber data yang langsung didapatkan dari lapangan atau lokasi penelitian.

  1) Informan

  Informan adalah orang yang dapat memberikan informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan penelitian yang akan peneliti diteliti. Dalam penelitian nanti yang menjadi informan adalah pengurus Koperasi

  Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu” Desa Lerep Kec. Ungaran Barat Kab. Semarang.

  2) Dokumen

  Dalam hal dokumen penelitian yang akan peneliti teliti yaitu berupa data-data yang berhubungan dengan Koperasi Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu” Desa Lerep Kec. Ungaran Barat Kab. Semarang, yang diantaranya adalah struktur organisasi dan data-data dari KoperasiSimpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu” Desa Lerep Kec. Ungaran Barat Kab. Semarang.

  b.

  Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dari berbagai bacaan atau hasil penelitian sebelumnya yang bertema sama.

  Jadi sumber data lain yang bisa mendukung penelitian ini adalah dengan telaah pustaka seperti buku-buku, undang-undang, jurnal ataupun hasil penelitian sebelumnya yang meneliti hal serupa.

5. Metode Pengumpulan Data

  Dalam penelitian yang akan peneliti teliti nanti ada tiga metode dalam mengumpulkan data yang diperlukan dalam penyusunan laporan penelitian yaitu sebagai berikut:

  a. Observasi Observasi adalah pengumpulan data dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara langsung dan sistematis terhadap fenomena yang diselidiki (Hadi, 1994:139).Dalam observasi nanti, data yang ingin peneliti telitidiperoleh secara langsung dariKoperasi Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu” Desa Lerep Kec. Ungaran Barat Kab.

  Semarang.

  b. Interview Interview yaitu cara memperoleh keterangan atau data dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung kepada pihak Koperasi

  Simpan Pinjam Bergi lir “Hati Ratu” Desa Lerep Kec. Ungaran Barat

  Kab. Semarang dalam hal ini adalah pengurus diKoperasi Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu” Desa Lerep Kec. Ungaran Barat Kab.

  Semarang.

  c. Dokumentasi Yaitu mengumpulkan, menyusun dan mengelola dukumen penelitian yang dianggap berguna untuk dijadikan bahan keterangan yang berhubungan dengan penelitian nanti.

6. Metode Analisis Data

  Banyaknya data yang diperoleh dari lapangan maka penulis harus mengelompokan data-data tersebut. Mulai dari catatan lapangan, foto- foto, hasil wawancara, hasil pengamatan,serta telaah pustaka.Setelah semua data-data penelitian terkumpul selanjutnya peneliti akan menganalisis semua data-data tersebut dengan menggunakan metode deskripsi kualitatif, menurut (Nana, 2011: 73) penelitian deskripsi kualitatif ditujukan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa manusia, yang lebih memperhatikan mengenai karakteristik, kualitas, keterkaitan antar kegiatan. Dengan analisa data, peneliti dapat menemukan masalah-masalah yang muncul di masyarakat dan mendapatkan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian tersebut.

7. Tahap- Tahap Penelitian

  Dalam penelitian yang akan peneliti teliti nanti akan dilakukan dengan berbagai tahap yaitu: a.

  Tahap sebelum lapangan, yaitu hal-hal yang dilakukan sebelum melakukan penelitian seperti peneliti menentukan topik penelitian, mencari informasi tentang Koperasi Simpan Pinjam Bergilir

  “Hati Ratu” Desa Lerep Kec. Ungaran Barat Kab. Semarang, pembuatan proposal penelitian, menetapkan fokus penelitian dan sebagainya yang harus dipenuhi sebelum melakukan penelitian.

  b.

  Tahap pekerjaan lapangan yaitu peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mencari data-data yang diperlukan seperti wawancara kepada informan, melakukan observasi dan dokumentasi.

  c.

  Tahap analisa data, apabila semua data telah terkumpul dan dirasa cukup maka tahap selanjutnya adalah menganalisa data-data tersebut dan menggambarkan hasil penelitian sehingga bisa memberi arti pada objek yang akan diteliti.

  d.

  Tahap penulisan laporan yaitu apabila semua data telah terkumpul dan dianalisis serta dikonsultasikan kepada pembimbing maka yang dilakukan peneliti selanjutnya adalah menulis hasil penelitian tersebut sesuai dengan pedoman penulisan yang telah ditentukan

H. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan merupakan uraian singkat mengenai hal-hal yang akan dilaporkan secara sistematis, dengan tujuan agar mempermudah dalam memperoleh suatu gambaran secara meyeluruh mengenai analisa Undang-Undang No 25 Tahun 1992 dalam Koperasi Simpan Pinjam Bergilir “Hati Ratu” Desa Lerep Kec. Ungaran Barat Kab. Semarang. Adapun sistematika penulisan proposal meliputi:

  BAB I: Pendahuluan, yang merupakan garis-garis besar pembahasan isi pokok penelitian yang terdiri atas: Latar belakang Masalah, Fokus Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan penelitian, Penegasan Istilah, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan.

  BAB II : Landasan Teori, membahas tentang telaah pustaka yang berisi tentang pengertian koperasi simpan pinjam, jenis-jenis koperasi, sejarah koperasi, landasan hukum koperasi, dan simpan pinjam atau koperasi dalam perspektif Undang-Undang No 25 Tahun 1992.

  BAB III: a. Laporan obyek, membahas tentang gambaran umum dan data-data diskriptif tentang koperasisimpan pinjam bergilirdi Desa Lerep Kec. Ungaran Barat Kab. Semarang. b.

  Hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi prosedur simpan pinjam bergilir di Desa Lerep Kec. Ungaran Barat Kab.

  Semarang.

  c.

  Respon anggota tentang koperasi simpan pinjam bergilir di Desa Lerep Kec. Ungaran Barat Kab. Semarang

  BAB IV: Perspektif Undang-Undang No 25 Tahun 1992 terhadap praktek simpan pinjam bergilir “Hati Ratu” di Desa Lerep Kec. Ungaran Barat Kab. Semarang

  BAB V: Penutup yang merupakan kesimpulan dan saran-saran mengenai persoalan yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya. Kemudian pada bagian akhir dari skripsi adalah daftar pustaka dan lampiran- lampiran.

BAB II KOPERASI SIMPAN PINJAM DALAM UNDANG-UNDANG KOPERASI A. Sejarah Koperasi Indonesia Gerakan koperasi timbul karena adanya inspirasi dari para

  pembaharu sosial pada abad ke-14 di Eropa. Perkembangan koperasi mengalami tiga masa periode, yaitu: a.

  Periode Penjajahan Belanda 1)

  Masa tahun 1896-1908 Masa ini merupakan titik awal dikenalnya koperasi di bumi Indonesia ini. Pada tahun 1896 seorang Pamong Praja bernama R.

  Aria Wiria Atmaja di Purwokerto merintis sebuah Bank Simpanan

  (Hulp Spaarbank) dengan tujuan untuk menolong para pegawai negeri yang terjerat tindakan soal riba dari kaum lintah darat.

  Usahanya ini mendapat bantuan dari seorang Residen Asisten Belanda yang bertugas di Purwokerto bernama E. Sieburgh. Tindakan politik pemerintah penjajah yang merintangi usaha R. Aria Wiria Atmaja pada waktu itu, dapat dibuktikan disini dengan didirikannya Algemene Nallescrediet Bank, Rumah Gadai, Bank Desa (sekarang menjadi BRI), dan sebagainya.

  2) Masa tahun 1908-1927

  Bersamaan dengan lahirnya kebangkitan Nasional, tepatnya antara tahun 1908-1913. Boedi Oetomo mencoba memasukan koperasi Rumah Tangga, Koperasi Toko yang kemudian menjadi Koperasi Konsumsi yang di dalam perkembangannya kemudian menjadi Koperasi Batik.

  Gerakan Boedi Oetomo pada tahun 1908 dengan dibantu oleh Serikat Islam inilah yang melahirkan koperasi pertama kali di Indonesia, bersama dengan lahirnya Gerakan Kebangkiran Nasional.

  Pada tahun 1920 Pemerintah Belanda membentuk suatu Komisi atau Panitia Koperasi atas desakan keras dari para pemuka rakyat. Hasil dari komisi ini melaporkan bahwa koperasi di Indonesia memang perlu dikembangkan. Akhirnya pada tahun 1927 RUU Koperasi yang disesuaikan dengan kondisi Indonesia selesai dibuat dan diundangkan pada tahun itu juga. Maka keluarlah Undang- Undang Koperasi tahun 1927 yang disebut Regeling Indlandsche Coorperative Verenegingen.

  3) Masa tahun 1927-1942

  Dengan keluarnya UU Koperasi tahun 1927 yaitu Regeling koperasi di Indonesia mulai

  Indlandsche Coorperative Verenegingen bangkit lagi.

  Pada tahun 1935 Jawatan Koperasi dipindahkan dari Departemen Dalam Negeri ke Departemen Ekonomi, karena banyak kegiatan di bidang ekonomi pada waktu itu dan dirasakannya bahwa koperasi lebih sesuai berada di bawah Departemen Ekonomi.

  Kemudian pada tahun 1937 dibentuk koperasi-koperasi Simpan Pinjam yang diberi bantuan oleh Pemerintah dengan tujuan untuk memberantas hutang rakyat terutama kaum tani, yang tidak terlepas dari kaum lintah darat.

  Selanjutnya pada tahun 1939 Jawatan Koperasi yang berada di bawah Departemen Ekonomi diperluas ruang lingkupnya menjadi Jawatan Koperasi dan Perdagangan Dalam Negeri. Hal ini disebabkan karena koperasi belum mampu mandiri pada waktu itu. Sehingga perhatian yang diberikan oleh Pemerintah Penjajah tersebut dimaksudkan agar koperasi dapat bangkit dan berkembang serta mampu mengatasi dirinya sendiri.

  b.

  Periode Pendudukan Jepang 1)

  Masa tahun 1942-1945 Sejak bala tentara Jepang mendarat di Indonesia pada tahun