ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) SETIA WARGA DI PASURUAN

(1)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) SETIA WARGA DI PASURUAN

SKRIPSI

Oleh :

Wanda Silvia Supriatna 09610203

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) SETIA WARGA DI PASURUAN

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi

Oleh:

Wanda Silvia Supriatna 09610203

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : “Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Simpan Pinjam SetiaWarga di Pasuruan”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi serta melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, program studi Manajemen pada Universitas Muhammadiyah Malang.

Selama penyusunan skripsi, penulis telah banyak mendapat bimbingan, dorongan serta motivasi dari beberapa pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. H. Muhajir Efendi, MAP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang. 2. Dr. Nazaruddin Malik, SE, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dra. Aniek Rumijati, MM, selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Prof. Bambang Widagdo, M.M selaku dosen pembimbing pertama yang telah memberikan bimbingan baik berupa saran, kritik, arahan dan perbaikan demi selesainya skripsi dengan baik.


(5)

5. Drs. Wiyono, MM selaku dosen pembimbing pertama yang telah memberikan bimbingan baik berupa saran, kritik, arahan dan perbaikan demi selesainya skripsi dengan baik.

6. Drs. Warsono, M.M selaku Dosen Wali Kelas D Manajemen 2009 yang telah memberikan bantuan dan nasehat selama menempuh perkuliahan.

7. Bapak/ Ibu Dosen Manajemen yang telah memberikan pengetahuan selama masa perkuliahan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Pengurus Koperasi Simpan Pinjam Setia Warga yang telah bersedia dan bekerja sama dengan baik dalam membantu penyelesaian skripsi ini.

9. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan baik secara moral maupun

materi serta do’anya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

10.Kepada para sahabat (Om Sangkala, Mbambong, Mbambeng, TanteJum, Yori, Kiki, Mami Pujon, Mad, Galang, Mbing) dan teman-teman BCT blok 4 kav 50 A yang selalu memberikan motivasi dalam pengerjaan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan yang disebabkan keterbatasan peneliti, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Malang, April 2013 Peneliti


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian... 5

E. Manfaat Penelitian... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu ... 7

B. Tinjauan Teori ... 8

1. Kinerja Keuangan... 8

2. Faktor-faktor Penentu Kinerja Keuangan ... 8

3. Kinerja Keuangan Koperasi ... 9

4. Pengukuran Kinerja Keuangan Koperasi ... 10

C. Kerangka Pikir... 16

D. Hipotesis ...17

BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 18

B. Jenis Penelitian ... 18

C. Data dan Sumber Data ... 18

D. Teknik Pengumpulan Data ... 19

E. Definisi Operasional Variabel ... 19

F. Teknik Analisa Data ... 23


(7)

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 30 B. Pembahasan ... 60 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 62 B. Saran ... 63 DAFTAR PUSTAKA


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2 Penetapan predikat tingkat kesehatan koperasi ... 28

Tabel 4. 1 Modal Sendiri ... 31

Tabel 4. 2 Total Asset ... 32

Tabel 4. 3 Pinjaman ... 32

Tabel 4. 4 Cadangan Resiko ... 33

Tabel 4. 5 Beban Operasi Anggota ... 33

Tabel 4. 6 Partisipasi BrutodanPartisipasi Netto ... 34

Tabel 4. 7 Kas+bank ... 34

Tabel 4. 8 SHU Bagian Anggota ... 35

Tabel 4. 9 Dana yang diterima ... 35

Tabel 4. 10 Simpanan pokok+simpanan wajib ... 35

Tabel 4. 11 PEA ... 36

Tabel 4. 34 Perhitungan rasio modal sendiri terhadap total aset ... 48

Tabel 4. 35 Perhitungan rasio modal sendiri terhadap pinjaman yang berisiko ... 48

Tabel 4. 36 Perhitungan rasio kecukupan modal sendiri ... 49

Tabel 4. 37 Perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan ... 49

Tabel 4.38 Perhitungan rasio pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan ... 50

Tabel 4. 39 Perhitungan rasio cadangan resiko terhadap pinjaman bermasalah ... 50

Tabel 4. 40Perhitungan rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan ... 51

Tabel 4. 41 Perhitungan rasio manajemen ... 51

Tabel 4. 42 Perhitungan rasio biaya operasional anggota terhadap pertisipasi bruto ... 53

Tabel 4. 43 Perhitungan rasio beban usaha terhadap SHU kotor ... 53

Tabel 4. 44 Perhitungan rasio efisiensi pelayanan ... 54

Tabel 4. 45Perhitungan rasio kas ... 54

Tabel 4. 46 Perhitungan rasio pinjaman terhadap dana yang diterima ... 55

Tabel 4. 47 Perhitungan rasio rentabilitas asset ... 56

Tabel 4. 48 Perhitungan rasio rentabilitas modal sendiri ... 56

Tabel 4. 49 Perhitungan rasio kemandirian operasional pelayanan ... 57

Tabel 4. 50 Perhitungan rasio partisipasi bruto ... 57

Tabel 4. 51 Perhitungan rasio promosi ekonomi anggota ... 58


(10)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Faizal. 2001. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan: Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang. Malang

Hendra. 2010. Manajemen Perusahaan Koperasi: Penerbit Erlangga. Semarang Husnan, Suad. 2006. Dasar dasar Manajemen Keuangan, Penerbit UPP STIM

YKPN. Yogyakarta

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 penetapan predikat tentang tingkat kesehatan KSP dan USP

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian.

Marcus, Brealey Myers . 2007. Dasar dasar Manajemen Keuangan Perusahaan: Penerbit Erlangga. Jakarta

Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis: Penerbit Salemba Empat.Jakarta S. Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta. Liberty Yogyakarta Sukardi, 2005. Akutansi Manajemen. UPT UNNEES Press. Semarang.


(11)

Wahyudi, Jko. 2006. Analisis Kinerja Keuangan pada KPRI Bangkit Bersama Banyuwangi. Universitas Muhammadiyah Malang

Yulia, Venti. 2008. Analisis Kinerja Keuangan pada KPRI Pemerintah Kabupaten Malang. Universitas Muhammadiyah Malang


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

Perusahaan atau organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu dalam memenuhi kebutuhan anggotanya. Kinerja merupakan tingkat pencapaian hasil dari tujuan yang telah ditetapkan. Keberhasilan dalam mencapai tujuan merupakan prestasi manajemen. Penilaian prestasi atau kinerja dapat diukur sebagai dasar pengambilan keputusan pihak internal maupun eksternal. Peningkatan hasil tersebut berkaitan juga dengan aktivitas pengumpulan dana dan menggunaan dana secara efektif dan efisien. Perbedaaan mendasar dalam pengelolaan keuangan perusahaan atau organisasi adalah peran dari kinerja dan peran keanggotaan dalam perusahaan.

Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan. Untuk menentukan kinerja perlu dilakukan pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja adalah untuk memonitor kinerja bisnis dan mendiagnosa penyebab dari masalah. Fungsi utama dari sistem pengukuran kinerja adalah untuk mengontrol operasi dalam organisasi. Dalam model umpan balik tradisional, para manajer mengatur kinerja dengan monitoring output dan kemudian menyesuaikan input untuk mencapai suatu target dibanding mengendalikan suatu tugas dengan mempertimbangkan semua elemen data yang diperlukan untuk menguraikan status dari sistem.


(13)

2

Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap penyandang dana dan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan atau organisasi. Penilaian kinerja dilakukan pada semua perusahaan, dalam hal ini koperasi juga melakukan penilaian kinerja.

Koperasi merupakan lembaga keuangan non bank yang merupakan badan

usaha berdasarkan asas kekeluargaan. Berdasarkan pada undang-undang nomor

25 tahun 1992 menyatakan bahwa Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut koperasi membutuhkan modal yang untuk menjamin kelancaran usahanya dan koperasi memerlukan modal yang digunakan seoptimal mungkin untuk mensejahterakan anggotanya dengan menghasilkan SHU (sisa hasil usaha) yang maksimal.

Penilaian terhadap kinerja keuangan merupakan salah satu hal yang penting dilakukan oleh koperasi untuk menilai sejauh mana tingkat efisien dan efekvifitas operasional koperasi, kinerja laporan keuangan pada saat sekarang, modal yang


(14)

3

diperlukan, serta hal – hal yang perlu diperbaiki, maka koperasi harus mengetahui kondisi atau tingkat kesehatan yang baik. Koperasi dapat menilai kondisi keuangan dengan melihat laporan neraca keuangan dan laporan laba rugi dari koperasi tersebut.

Objek yang digunakan adalah Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Setia Warga. Seperti tujuan koperasi pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan anggotannya melalui kegiatan operasional seperti pertokoan, pendapatan jasa, dan sebagainya.Pendapatan dari kegiatan operasional tersebut dapat mempengaruhi peningkatan atau penurunan SHU yang akan dibagikan kepada anggota koperasi tersebut. Pada koperasi simpan pinjam (KSP) setia warga pendapatan dan nilai SHU digambarkan sebagai berikut :

Tabel 1 : laporan laba/ rugi perbandingan antara periode 2007 – 2011 pada Koperasi simpan pinjam (KSP) Setia Warga di Pasuruan

keterangan 2007

(Rp) 2008 (Rp) 2009 (Rp) 2010 (Rp) 2011 (Rp) Sisa Hasil

Usaha (SHU) 46.282.842 44.476.987 32.040.665 35.880.000 59.196.482

Biaya Operasi

Koperasi 165.489.099 197.938.633 211.602.157 207.913.330 230.124.455 Pendapatan

dan Lain-lain 215.176.211 218.597.120 229.072.386 314.739.313 359.739.313

Sumber : Data Laporan Laba Rugi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Setia Warga.

Pada tabel 1 dapat dilihat perubahan-perubahan pada posisi keuangan tiap

tahunnya. Pada pembagian SHU tiap tahun mengalami perubahan menurun pada tahun 2008,2009 dan meningkat pada tahun 2010 dan 2011. Berbeda dengan pendapatan yang tiap tahun semakin meningkat, sedangkan biaya operasi pada


(15)

4

koeprasi cenderung meningkat tiap tahunnya meskipun pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar Rp. 207.913.330.

Pendapatan dari koperasi Simpan Pinjam Setia Warga yang cenderung meningkat setiap tahunnya berbeda dengan pembagian nilai SHU yang mengalami kenaikan dan penurunan, padahal dasar pendapatan koperasi berbanding lurus dengan pembagian nilai SHU. Pada dasarnya pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya pendapatan dan jasa usaha masing-masing anggota. (Hendar, 2002 : 18).

Berdasarkan uraian pada latar belakang penulis melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) SETIA WARGA DI PASURUAN “

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka rumussn masalah adalah :

1. Bagaimana kinerja keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Setia Warga ? 2. Apakah pos Biaya-biaya mengalami perubahan pada Koperasi Simpan Pinjam

(KSP) Setia Warga?

3. Apakah yang harus dilakukan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Setia Warga terhadap perubahan nilai pos biaya- biaya ?


(16)

5

C.Batasan Masalah

Agar pokok permasalahan tidak terlalu melebar, maka batasan permasalahan yaitu :

1. Data yang digunakan adalah laporan keuangan pada koperasi simpan pinjam (KSP) setia warga periode 2007 – 2011.

2. Metode yang digunakan adalah Analisis Rasio Keuangan Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah tentang No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang penilaian kesehatan koperasi.

D.Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Setia Warga.

2.Kegunaan Penelitian

1) Bagi Kementerian Koperasi

Hendaknya dapat memperhatikan tingkat kemajuan dan kemunduran koperasi di daerah agar dapat memberikan dana dalam menopang kehidupan masyarakat dan koperasi itu sendiri.

2) Bagi Koperasi

Diharapkan bisa memberikan informasi tentang keadaan keuangan, sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dimasa yang akan datang dan evaluasi keadaan keuangan koperasi.


(17)

6

3)Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi, informasi dan wawasan lebih lanjut tentang analisis kinerja serta tentang metode yang digunakan dalam analisis kinerja keuangan.


(18)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Tinjuan Penelitian terdahulu

Penelitian terdahulu yang dijadikan landasan penulis adalah penelitian yang dilakukan oleh Venti Yulia Anggraeni (2008) dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan KPRI Pemerintah Kabupaten Malang“. Dari hasil penelitian tersebut, menunjukan kinerja dari koperasi tersebut sehat. Penelitian ini menggunakan pendekatan time series dan cross section.

Kedua penelitian yang dilakukan oleh Joko Wahyudi (2006) dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan pada KPRI Bangkit Bersama Banyuwangi”. Dari hasil penilaian klasifikasi koperasi sesuai dengan pedoman klasifikasi koperasi menurut Keputusan Menteri Negeri KUKM No. 129/Kep/M.KUKM/XI/2002, kinerja keuangan koperasi ini dikatakan sangat baik.

Adapun persamaaan dari penelitian terdahulu dan sekarang adalah sama-sama menggunakan pendekatan time series dan cross section menggunakan alat analisis rasio berdasarkan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Sedangkan perbedaan antara peneliti terdahulu dengan peneliti sekarang adalah obyek penelitian. Peneliti terdahulu menggunakan objek penelitian pada koperasi karyawan dan peneliti sekarang pada koperasi simpan pinjam.


(19)

8

B.Tinjuan Teori

1. Kinerja Keuangan

Kinerja yaitu tingkat pencapaian hasil atau dengan kata lain, kinerja merupakan tingkat pencapaian suatu organisasi. Kinerja keuangan berarti suatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, dan kemampuan kerja. (Sukardi, 2005 :223).

Kinerja keuangan suatu koperasi atau badan usaha lain sangat bermanfaat bagi berbagai pihak (stakeholders) seperti investor, kreditur, analis, konsultan keuangan, pialang, pemerintah, dan pihak manajemen sendiri. Laporan keuangan yang berupa neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan modal dari suatu koperasi atau badan usaha lain, nantinya akan dikelola dengan cara menghitung besarnya laporan keuangan tersebut, sehingga menjadi suatu laporan kinerja keuangan yang dapat dengan mudah dibaca dan dipahami oleh manajemen perusahaan.

2. Faktor – faktor Penentu Kinerja Keuangan

Faktor – faktor penentu kinerja keuangan yaitu : ( Munawir , 2007 :31) a) Likuiditas, adalah menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi

kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih.

b) Solvabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu perusahaan


(20)

9

dikatakan solvabel apabila, perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup baik untuk membayar semua hutang-hutangnya. Sebaliknya apabila jumlah aktiva tidak cukup atau lebih kecil daripada jumlah hutangnya, berarti perusahaan tersebut dalam keadaan insolvabel.

c) Rentablitas atau profitabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan demikian rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut.

d) Stabilitas usaha adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutang-hutangnya dan akhirnya membayar kembali hutang-hutang tersebut tepat pada waktunya, serta kemampuan perusahaan untuk membayar deviden secara teratur pada pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan.

3. Kinerja Keuangan Koperasi

Menurut Hendar (2002:198) Kinerja keuangan diperlukan untuk mengukur keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya yaitu meningkatkan kesejahteraan anggotanya serta kemampuan untuk membayar hutang. Laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan laba-rugi dari suatu koperasi atau badan usaha lain, apabila disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran


(21)

10

keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu koperasi atau badan usaha lain selama kurun waktu tertentu.

4. Pengukuran Penilaian Kinerja Koperasi

Pengukuran penilaian kinerja keuangan antara lain adalah dengan melakukan analisis rasio.Rasio keuangan merupakan cara untuk merangkum sejumlah besar data keuangan dan membandingkan kinerja keuangan perusahaan. (Brealey,Myers dan Marcus, 2007 : 72)

Dalam melakukan analisis rasio keuangan, diperlukan perhitungan rasio-rasio keuangan yang mencerminkan aspek-aspek tertentu. Rasio-rasio-rasio keuangan dihitung berdasarkan angka-angka yang ada dalam neraca dan laporan laba rugi.Setiap analisis keuangan merumuskan rasio tertentu yang dianggap mencerminkan aspek tertentu. (Suad Hasan,2006 : 69)

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.14/Per/M.KUKM/XII/2009, tentang pedoman penilaian koperasi menjelaskan penilaian koperasi dengan rasio yaitu :

a. Permodalan

Rasio keuangan ini adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan koperasi ditinjau dari segi permodalannya.

b. Kualitas Aktiva Produktif

Rasio kualitas aktiva produktif ini adalah rasio keuangan yang ada pada keputusan menteri koperasi yang bertujuan untuk mengukur atau menilai


(22)

11

aktiva-aktiva yang ada didalam koperasi yang terbilang produktif dalam menghasilkan suatu hasil usaha.

c. Manajemen

Manajemen adalah suatu rasio dalam keuangan yang digunakan oleh organisasi (dalam hal ini adalah koperasi) untuk menilai seberapa besar kemampuan manajemen dalam mengelola organisasinya terkait dengan bidang usaha yang dijalankannya. Dalam manajemen koperasi terbagi menjadi lima bagian diantaranya adalah manajemen umum, manajemen kelembagaan, manajemen permodalan, manajemen aktiva dan manajemen likuiditas.

d. Efisiensi

Efisiensi adalah suatu rasio keuangan yang ada didalam keputusan menteri negara koperasi yang digunakan untuk mengukur ke efisiensian kinerja yang dilakukan koperasi selama beroperasi.

e. Likuiditas

Rasio likuiditas adalah suatu rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan (koperasi) dalam memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi atau memenuhi kewajiban pada saat ditagih. Pada prinsipnya semakain tinggi rasio likuiditasnya, maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.


(23)

12

f. Kemandirian dan Pertumbuhan

Kemandirian dan pertumbuhan adalah suatu rasio keuangan yang ada didalam keputusan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah yang digunakan untuk menilai kecukupan modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengcover fluktuasi suku bunga dan nilai tukar dibandingkan dengan potensial loss.

g. Jati Diri Koperasi

Jati diri koperasi adalah salah satu rasio keuangan yang digunakan koperasi untuk mengukur keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya yaitu mempromosikan ekonomi anggota.

Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang penilaian koperasi menjelaskan penilaian koperasi dengan rasio, yaitu:

1. Permodalan

Penilaian digunakan untuk menilai kecukupan modal koperasi dalam mengantisipasi resiko yang muncul.

a. Rasio Modal Sendiri terhadap total aset

b. Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman diberikan beresiko


(24)

13

c. Rasio Kecukupan Modal

2. Kualitas Aktiva Produktif

Penilaian yang digunakan untuk menilai kondisi aset koperasi, termasuk antisipasi atas resiko gagal bayar dari pembiayaan yang muncul.

a. Rasio Volume Pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman yang diberikan.

b. Rasio Resiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman yang diberikan.

c. Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah.

d. Rasio Pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan

3. Manajemen

Penilaian yang dimaksudkan untuk menilai kemampuan manajerial pengurus koperasi pengurus koperasi dalam melakukan usaha sesuai dengan prinsip manajemen umum, kecukupan manajemen resiko dan keputusan koperasi terhadap prinsip-prinsip dan nilai-nilai koperasi serta komitmen koperasi.


(25)

14

a. Manajemen umum b. Kelembagaan

c. Manajemen permodalan d. Manajemen aktiva e. Manajemen likuiditas 4. Efisiensi

Penilaian yang digunakan untuk menilai tercapainya tujuan dan sistem tujuan dari pihak yang berkepentingan terhadap koperasi.

a. Rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto.

b. Rasio beban usaha terhadap SHU kotor.

c. Rasio efesiensi pelayanan.

5. Likuiditas

Penilaian yang digunakan untuk menilai koperasi dalam memelihara tingkat likuiditasnya yang memadai termasuk antisipasi atas resiko likuiditas yang mncul.

a. Rasio Kas.


(26)

15

b. Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima.

6. Kemandirian dan Pertumbuhan

Penilaian yang berdasarkan tiga rasio yaitu rasio rentabilitas aset, rentabilitas ekuitas dam kemandirian operasional.

a. Rentabilitas aset

b. Rentabilitas modal sendiri .

c. Kemandirian operasional pelayanan

.

7. Jati diri koperasi

Penilaian aspek jati diri koperasi dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya yaitu mempromosikan ekonmi anggota.

a. Rasio partisipasi bruto.

b. Rasio promosi ekonomi anggota ( PEA )


(27)

16

C.Kerangka Pikir

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil laporan keuangan tahunan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Setia Warga di Pasuruan, sehingga peneliti membutuhkan data laporan keuangan dari tahun ke tahun. Laporan keuangan tersebut akan dianalisis menggunakan analisis ratio, setelah itu hasil dari analisis yang telah dilakukan akan dianalisis tingkat kesehatan dan pertumbuhannya dengan menggunakan alat analisis cross section dan time series berdasarkan Standar Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009. Hasil dari kedua analisis tersebut akan disimpulakan tentang bagaimana kinerja keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Setia Warga di Pasuruan dari tahun ke tahun. Kerangka pikir yang mendasari penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut :


(28)

17

Gambar 1 Kerangka pikir

Sumber : model konsep yang dikembangkan dalam model penelitian D.Hipotesis

Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan tinjauan pustaka maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut: Kinerja keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Setia Kawan adalah sehat.


(1)

f. Kemandirian dan Pertumbuhan

Kemandirian dan pertumbuhan adalah suatu rasio keuangan yang ada didalam keputusan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah yang digunakan untuk menilai kecukupan modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengcover fluktuasi suku bunga dan nilai tukar dibandingkan dengan potensial loss.

g. Jati Diri Koperasi

Jati diri koperasi adalah salah satu rasio keuangan yang digunakan koperasi untuk mengukur keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya yaitu mempromosikan ekonomi anggota.

Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang penilaian koperasi menjelaskan penilaian koperasi dengan rasio, yaitu:

1. Permodalan

Penilaian digunakan untuk menilai kecukupan modal koperasi dalam mengantisipasi resiko yang muncul.

a. Rasio Modal Sendiri terhadap total aset

b. Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman diberikan beresiko


(2)

c. Rasio Kecukupan Modal

2. Kualitas Aktiva Produktif

Penilaian yang digunakan untuk menilai kondisi aset koperasi, termasuk antisipasi atas resiko gagal bayar dari pembiayaan yang muncul.

a. Rasio Volume Pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman yang diberikan.

b. Rasio Resiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman yang diberikan.

c. Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah.

d. Rasio Pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan

3. Manajemen

Penilaian yang dimaksudkan untuk menilai kemampuan manajerial pengurus koperasi pengurus koperasi dalam melakukan usaha sesuai dengan prinsip manajemen umum, kecukupan manajemen resiko dan keputusan koperasi terhadap prinsip-prinsip dan nilai-nilai koperasi serta komitmen koperasi.


(3)

a. Manajemen umum b. Kelembagaan

c. Manajemen permodalan d. Manajemen aktiva e. Manajemen likuiditas 4. Efisiensi

Penilaian yang digunakan untuk menilai tercapainya tujuan dan sistem tujuan dari pihak yang berkepentingan terhadap koperasi.

a. Rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto.

b. Rasio beban usaha terhadap SHU kotor.

c. Rasio efesiensi pelayanan.

5. Likuiditas

Penilaian yang digunakan untuk menilai koperasi dalam memelihara tingkat likuiditasnya yang memadai termasuk antisipasi atas resiko likuiditas yang mncul.

a. Rasio Kas.


(4)

b. Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima.

6. Kemandirian dan Pertumbuhan

Penilaian yang berdasarkan tiga rasio yaitu rasio rentabilitas aset, rentabilitas ekuitas dam kemandirian operasional.

a. Rentabilitas aset

b. Rentabilitas modal sendiri .

c. Kemandirian operasional pelayanan .

7. Jati diri koperasi

Penilaian aspek jati diri koperasi dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya yaitu mempromosikan ekonmi anggota.

a. Rasio partisipasi bruto.

b. Rasio promosi ekonomi anggota ( PEA )


(5)

C.Kerangka Pikir

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil laporan keuangan tahunan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Setia Warga di Pasuruan, sehingga peneliti membutuhkan data laporan keuangan dari tahun ke tahun. Laporan keuangan tersebut akan dianalisis menggunakan analisis ratio, setelah itu hasil dari analisis yang telah dilakukan akan dianalisis tingkat kesehatan dan pertumbuhannya dengan menggunakan alat analisis cross section dan time series berdasarkan Standar Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009. Hasil dari kedua analisis tersebut akan disimpulakan tentang bagaimana kinerja keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Setia Warga di Pasuruan dari tahun ke tahun. Kerangka pikir yang mendasari penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut :


(6)

Gambar 1 Kerangka pikir

Sumber : model konsep yang dikembangkan dalam model penelitian D.Hipotesis

Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan tinjauan pustaka maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut: Kinerja keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Setia Kawan adalah sehat.


Dokumen yang terkait

Studi Komparatif Peran Koperasi Simpan Pinjam Bina Bersama dan BMT Insani Dalam Pengembangan UMK di Kota Padangsidimpuan

1 49 107

Analisis Peranan Koperasi Simpan Pinjam BMT Terhadap Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah Di Kota Padangsidimpuan.

9 105 81

Analisis Perbandingan Koperasi Simpan Pinjam (KOPDIT) Dengan Koperasi Unit Desa (KUD) Di Kabupaten Karo( Studi Kasus : Kopdit Unam Dan Kud Sada Kata )

7 160 53

Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Pada Koperasi Menurut PP No.9 Tahun 1995 (Studi Pada Koperasi Pegawai Negeri Guru SD Kec, Binjai Barat Di Kota Binjai)

0 30 154

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) BINA USAHA UTAMA TAHUN 2012-2014.

0 5 14

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DENGAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH DI KABUPATEN Perbandingan Kinerja Keuangan Koperasi Simpan Pinjam Dengan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Di Kabupaten Sragen (Studi kasus KSP Mandiri, KSP

0 4 14

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DENGAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH Perbandingan Kinerja Keuangan Koperasi Simpan Pinjam Dengan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Di Kabupaten Sragen (Studi kasus KSP Mandiri, KSP Berkah Usaha,

0 3 17

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) ”SAPTA USAHA MULYA” DI BEKONANG.

1 4 6

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SARANA ANEKA JASA Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Simpan Pinjam Sarana Aneka Jasa Di Sukoharjo.

0 0 14

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) CREDIT UNION (CU) BANGUN SEJAHTERA

1 11 9