REVIEW RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR- JANGKA MEMENENGAH KOTA KUPANG TAHUN 2017-2021
6. 1. KE RANGKA KE LE MBAGAAN elembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi
K melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai operator dari kedua komponen tersebut.
Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen harus
dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu kesatuan.6.1.1. KONDISI KE LE MBAGAAN
Bagian ini menguraikan secara sistematis tentang kondisi eksisting kelembagaan Pemerintah Kota Kupang yang menangani bidang Cipta Karya.
6.1.1.1. Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya
Penataan dan penguatan organisasi merupakan Program ke-3 dari Sembilan Program Reformasi Birokrasi. Keorganisasian yang dimaksud dalam pedoman ini adalah struktur, tugas, dan fungsi pemerintah daerah yang menangani bidang Cipta Karya, yang mencakup :
Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum Kota Kupang dibentuk dengan PP Daerah Kota Kupang No.23 Tahun 2003 sebagai Instansi Teknis Pemerintah Kota Kupang yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas dengan tupoksi sebagai berikut :
Tabel 6.1. Tugas Pokok dan F ungsi DPU Kota Kupang Tugas Pokok Fungsi1. Perumusan kebijaksanaan teknis pembangunan dan pengelolaan, pembinaan umum, pemberian bimbingan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan walikota
2. Melaksanakan pembangunan & pemeliharaan bidang Membantu Walikota dalam melaksanakan kewenangan PU sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Walikota otonomi daerah di bidang permukiman, sarana dan
3. Perencanaan, pengawasan & pengendalian teknis di bidang PU sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan prasarana wilayah Kota Kupang Walikota
4. Pembinaan & bimbingan teknis PU sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Walikota
5. Pengelolaan TU untuk kelancaran tugas & fungsi DPU Kota Kupang Selanjutnya dalam rangka mendekatkan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsi yang di DPU Kota Kupang membawahi Sekretariat dengan empat bidang, UPT dan kelompok jabatan fungsional yang dijabarkan dalam Struktur Organisasi sebagai berikut:
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris
a. Sub Bagian Umum dan kepegawaian
b. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
c. Sub Bagian Keuangan dan perlengkapan
3. Bidang-bidang :
Bidang Pengairan membawahi seksi Survey, Pemetaan & Perencanaan dan seksi Pengendalian sungai, pantai & sumber daya air lainnya serta seksi Pengembangan dan konservasi SDA
Bidang Bina Marga membawahi seksi Survey, pemetaan dan perencanaan,seksi pembangunan dan peningkatan jalan & jembatan serta seksi pemeliharaan jalan dan jembatan Bidang Teknologi dan Jasa Konstruksi membawahi seksi Pembinaan Jasa Konstruksi, seksi Pengawasan dan laboratorium serta peralatan dan perbengkelan.
Bidang Teknik Penyehatan Air Bersih membawahi seksi survey, pemetaan dan perencanaan, seksi Penyehatan Lingkungan dan seksi Air bersih.
4. UPTD
5. Kelompok Jabatan Fungsional Selanjutnya struktur organisasi diatas digambarkan secara skematik dalam bagan struktur organisasi pada gambar 10.3. Jabaran tugas pokok dan fungsi setiap elemen struktur organisasi diatas adalah sebagai berikut :
Tabel 6.2. Tugas Pokok dan Fungsi setiap elemen struktur DPU Kota Kupang No Elemen Struktur Rumusan TugasMerumuskan kebijakan, merencanakan program, mengorganisasikan, mengendalikan, mengkoordinasi, mengararahkan, membina, mengatur, mengawasi dan mengevaluasi
1 Kepala Dinas pelaksanaan kegitan bidang PU serta merumuskan kebijakan teknis di bidang kesekretariatan, pengairan, bina marga, tehnik penyehatan dan air bersih, serta teknologi dan jasa konstruksi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja Merencanakan program, mengkoordinasi, mengarahkan, menyelia, mengatur dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan ketatausahaan serta merumuskan kebijakan teknis di bidang
2 Sekretaris kesekretariatan, perencanaan, ealuasi dan pelaporan, umum dan kepegawaian, keuangan dan perlengkapan, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing, memeriksa, mengecek, mengontrol
Kasubag Perencanaan,
2.1 pelaksanaan kegiatan perencanaan, evaluasi dan pelaporan yang meliputi koordinasi Evaluasi dan Pelaporan pengumpulan dan pengolahan data, penyusunan petunjuk teknis perencanaan dan pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing, memeriksa, mengecek, mengontrol
Kasubag Keungan dan pelaksanaan kegiatan administrasi keuangan dan perlengkapan yang meliputi penyusunan
2.2 Perlengkapan anggaran, pembukuan, pertanggungjawaban, inventarisasi barang dan laporan keuangan dan perlengkapan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing, memeriksa, mengecek, mengontrol
Kasubag Umum & pelaksanaan kegiatan administrasi umum dan kepegawaian yang meliputi petunjuk teknis
2.3 Kepegawaian persuratan dan kearsipan, keprotokoler, pengolahan data kepegawaian dan laporan umum & kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja Menyusun rencana & program, mengkoordinasi mengarahkan, menyelia, mengatur dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengairan serta merumuskan kebijakan teknis di bidang
3 Kabid Pengairan survey, pemetaan & perencanaan, pengendalian sungai, pantai & sumber air lainnya dan pengembangan konservasi SDA berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing, memeriksa, mengecek, mengontrol
Kasie Survey, Pemetaan &
3.1 pelaksanaan kegiatan survey, pemetaan & perencanaan pengairan yang meliputi penyusunan Perencanaan program, petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan, monitoring, evaluasi dan pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing, memeriksa, mengecek, mengontrol
Kasie Pengendalian Sungai,
3.2 pelaksanaan kegiatan pengendalian sungai, pantai dan SDA lainnya yang meliputi Pantai & SDA lainnya penyusunan program, petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan, monitoring, evaluasi dan pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing, memeriksa, mengecek, mengontrol
Kasie Pengembangan &
3.3 pelaksanaan kegiatan pengembangan dan konservasi SDA yang meliputi penyusunan Konservasi SDA program, petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan, monitoring, evaluasi dan pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja Menyusun rencana & program, mengkoordinasi mengarahkan, menyelia, mengatur dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Bina marga serta merumuskan kebijakan teknis di bidang
4 Kabid Bina Marga survey, pemetaan & perencanaan, pembangunan & peningkatan jalan & jembatan, serta pemeliharaan jalan & jembatan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing, memeriksa, mengecek, mengontrol
Kasie Survey, Pemetaan &
4.1 pelaksanaan kegiatan survey, pemetaan & perencanaan yang meliputi penyusunan program, Perencanaan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan, monitoring, evaluasi dan pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja
4.2 Kasie Pembangunan, Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing, memeriksa, mengecek, mengontrol pelaksanaan kegiatan pembangunan peningkatan jalan & jembatan yang meliputi Peningkatan Jalan &
No Elemen Struktur Rumusan Tugas
Jembatan penyusunan program, petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan, monitoring, evaluasi dan pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing, memeriksa, mengecek, mengontrol
Kasie Pemeliharaan Jalan &
4.3 pelaksanaan kegiatan pemeliharaan jalan & jembatan yang meliputi penyusunan program, Jembatan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan, monitoring, evaluasi dan pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja Menyusun rencana & program, mengkoordinasi mengarahkan, menyelia, mengatur dan
Kabid Tehnik Penyehatan & mengevaluasi pelaksanaan kegiatan penyehatan lingkungan & permukiman dan air bersih
5 Air Bersih serta merumuskan kebijakan teknis di bidang survey, pemetaan & perencanaan, penyehatan lingkungan dan air bersih berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing, memeriksa, mengecek, mengontrol
5.1 Kasie Survey, Pemetaan & pelaksanaan kegiatan survey, pemetaan & perencanaan yang meliputi penyusunan program, Perencanaan petunjuk teknis, evaluasi dan pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja
Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing, memeriksa, mengecek, mengontrol Kasie Penyehatan
5.2 pelaksanaan kegiatan penyehatan lingkungan permukiman yang meliputi penyusunan Lingkungan program, petunjuk teknis, evaluasi dan pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing, memeriksa, mengecek, mengontrol
5.3 Kasie Air Bersih pelaksanaan kegiatan penyehatan air bersih yang meliputi penyusunan program, petunjuk teknis, evaluasi dan pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja Menyusun rencana & program, mengkoordinasi mengarahkan, menyelia, mengatur dan
Kabid Teknologi & Jasa
6 mengevaluasi pelaksanaan teknologi & jasa konstruksi serta merumuskan kebijakan teknis di Konstruksi bidang pembinaan jasa konstruksi, pengawasan & laboratorium, peralatan & perbengkelan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing, memeriksa, mengecek, mengontrol
Kasie Pembinaan Jasa
6.1 pelaksanaan pembinaan jasa konstruksi yang meliputi penyusunan program, petunjuk teknis, Konstruksi evaluasi dan pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing, memeriksa, mengecek, mengontrol
Kasie Pengawasan &
6.2 pelaksanaan kegiatan pengawasan dan laboratorium yang meliputi penyusunan program, Laboratorium petunjuk teknis, evaluasi dan pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing, memeriksa, mengecek, mengontrol
Kasie Peralatan &
6.3 pelaksanaan kegiatan pemeliharaan peralatan & perbengkelan yang meliputi penyusunan Perbengkelan program, petunjuk teknis, evaluasi dan pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja
Selain itu organisasi instansi yang menangani urusan bidang CK di Kota Kupang adalah Badan dan Pembangunan Daerah, BLHD, serta Dinas Perencanaan
Kebersihan dan Pertamanan. Adapun gambaran struktur organisasi instansi terkait bidang CK adalah :
1. Badan Perencanaa Pembangunan Daerah (BAPPE DA)
Struktur Organisasi BadanPerencanaan Pembangunan Daerah Kota Kupang berdasarkan Perda No.13 Tahun 2011 adalah sebagai berikut :
1. Kepala Bappeda
2. Sekretariat
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
c. Sub Bagian Program Pengendalian dan Pelaporan
3. Kelompok Jabatan Fungsional
4. Bidang E konomi
a. Sub Bidang E konomi I
b. Sub Bidang E konomi II
5. Bidang Sosial Budaya 1 ) Sub Bidang Sosial Budaya 2 )
Sub Bidang Pemerintahan
6. Bidang Fisik dan Prasarana Komunikasi
a. Sub Bidang Pekerjaan Umum
b. Sub Bidang Perhubungan 7. Bidang Penilitian, Statistik dan Pelaporan
a. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan
b. Sub Bidang Statistik dan Pelaporan
2. Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD)
Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Daerah Kota Kupang berdasarkan Perda No.13 Tahun 2011 Terdiri dari :
1. Kepala
2. Sekretariat
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Keuangan & Perlengkapan
c. Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan
3. Kelompok Jabatan Fungsional
4. Bidang Pemantauan dan Pemulihan
a. Sub Bidang Pemulihan Lingkungan Hidup
b. Sub Bidang Pemantauan dan Pengkajian
5. Bidang Pengawasan Lingkungan
a. Sub Bidang Pengawasan Lingkungan
b. Sub Bidang Perijinan
6. Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan
a. Sub Bidang Teknis AMDAL
b. Sub Bidang Pengendali Dampak Lingkungan
3. Dinas Kebersihan dan Pertamanan
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris
a. Sub Bagian Umum dan kepegawaian
b. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
c. Sub Bagian Keuangan dan perlengkapan
3. Bidang-bidang :
Bidang Pertamanan membawahi seksi Usaha Tanaman Hias, seksi Penataan Taman,dan Seksi Pemeliharaan & Perawatan .
Bidang Pengolahan Sampah membawahi seksi Kebersihan Jalan, seksi Pengumpulan & Pengangkutan serta seksi Pemanfaatan dan Pemusnahan. Bidang Sarana & Prasarana membawahi seksi Pengadaan, seksi Pemanfaatan dan seksi Pemeliharaan & Pergudangan.
4. UPT : a.
IPLT Alak membawahi KTU IPLT Alak
b. TPA Alak membawahi KTU TPA Alak
c. UPTD Perbengkelan membawahi KTU UPTD Perbengkelan Selanjutnya struktur organisasi diatas digambarkan secara skematik dalam bagan struktur organisasi pada gambar terlampir.
6.1.1.2. Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya
Penataan tata laksana merupakan salah satu prioritas program untuk peningkatan kapasitas kelembagaan. Tata laksana organisasi yang dikembangkan adalah menciptakan hubungan kerja antar perangkat daerah dengan menumbuh kembangkan rasa kebersamaan dan kemitraan dalam melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan produktifitas dan kinerja. Secara internal, keorganisasian urusan pemerintah bidang keciptakaryaan mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi. Selanjutnya juga dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi di dalam keorganisasian urusan keciptakaryaan, maupun untuk hubungan kerja lintas dinas/bidang dalam rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi program dan kegiatan secara substansial dan menjamin keselarasan program dan kegiatan antar perangkat daerah. Prinsip-prinsip hubungan kerja yang diuraikan khususnya menyangkut tupoksi dari masing-masing instansi pemerintah bidang keciptakaryaan diuraikan sebagai berikut : Selanjutnya penjabaran peran masing-masing instansi dan hubungan kerja dalam pembangunan bidang Cipta Karya, disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 6.3. Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karyaair lingkungan, pembinaan dan pengamatan kualitas pemukiman, air bersih, pembuangan air limbah dan pembuangan sampah.
< SMA : - orang SMA : 40 orang D3 : 6 orang
Pria : 61 orang Wanita :13 org
Gol II : 42 orang Gol II I : 29 orang
Dinas PU Gol I : - orang
Unit Kerja Golongan Jenis Kelamin Latar Belakang Pendidikan
Tabel 6.4 Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta KaryaDalam kaitannya dengan Reformasi Birokrasi, penataan sistem manajemen SDM aparatur merupakan program ke-5 dari Sembilan Program Reformasi Birokrasi, yang perlu ditingkatkan tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga kualitas. Bagian ini menguraikan kondisi SDM di keorganisasian instansi yang menangani bidang Cipta Karya, yang komposisi pegawai dalam unit kerja sebagai berikut :
Selain itu, guna memperjelas pelaksanaan tugas pada setiap satuan kerja, Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk setiap pelaksanaan tugas, yang dapat dijadikan pedoman bagi pegawai dalam melakukan tugasnya. Namun SOP dari masing-masing instansi terkait belum didata, sehingga belum bisa diuraikan lebih lanjut.
Bidang Pertamanan & Bidang Pengolahan Sampah
Menyusun kebijakan kebersihan tempat-tempat umum dan melaksanakan pembangunan sarana kebersihan, mencegah pencemaran lingkungan melalui pemanfaatan sampah, tinja dan air kotor; menyusun kebijakan pertamanan kota serta memelihara, memantau dan mengendalikan pembangunan sarana prasaran pertamanan, penerangan jalan umum
5 Dinas Kebersihan & Pertamanan
BidangPenyehatan Lingkungan seksi Penyehatan Lingkungan dan seksi penyuluhan
4. Dinas Kesehatan merencanakan langkah-langkah operasional penyusunan pedoman penyuluhan, penyebarluasan informasi kesehatan, pengelolaan perbaikan kualitas lingkungan, penetapan standar pengawasan kualitas
No. Instansi Peran Instansi dalam Pembangunan Bidang CK Unit / Bagian yang Menangani Pembangunan Bidang CK
Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan & Pengelolaan Kualitas
3. BLHD merumuskan kebijakan operasional, melaksanakan pembinaan, evaluasi implementasi program pencegahan dan pengendalian serta pemulihan kualitas lingkungan.
lingkungan Bidang Teknik Penyehatan Air Bersih SeksiPenyehatan Lingkungan dan seksi air bersih
permukiman, air bersih, drainase, sanitasi dan prasarana
3. Melaksanakan pembangunan perumahan, prasarana lingkungan
dan prasarana lingkungan;
prasarana lingkungan permukiman, air bersih, drainase, sanitasi
2. Menyusun konsep kebijakan pembinaan teknis dibidang penataan bangunan kota dan kawasan khusus, pembangunan perumahan,
pengembangan perumahan dan permukiman;
1. Menyusun program atau rencana guna melakukan pengembangan
2. Dinas PU
Bidang Sarana & Prasarana Komunikasi
1. Bappeda Merumuskan kebijaksanaan, program dan kegiatan pembangunan daerah bidang Perencanaan Wilayah meliputi sumber daya alam dan lingkungan hidup, perumahan dan pemukiman
6.1.1.3. Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya
Jenis Latar Belakang Unit Kerja Golongan Kelamin Pendidikan
Gol IV : 3 orang S1 : 17 orang S2 : 9 orang S3 : - orang < SMA : - orang
Gol I : 5 orang SMA : 9 orang
Gol II: 11 orang Pria : 31 orang Bappeda D3 : 3 orang
Gol III: 20 orang Wanita :10 org S1 : 22 orang
Gol IV: 5 orang S2 : 7 orang < SMA : - orang
Gol I : - org; SMA : 7 orang Dinas
Gol II : 2 org; Pria :18 orang D3 : 2 orang Lingkungan
Gol.III : 20;org Wanita :13 org S1 : 19 orang Hidup
Gol IV : 5 org. S2 : 3 orang S3 : - orang
< SMA : 51 orang Gol I : 58 org; SMA : 106 orang
Dinas Gol II : 100 org; Pria : 177 orang D3 : 3 orang
Kebersihan & Gol.III : 24 org Wanita : 9 org S1 : 19 orang
Pertamanan Gol IV : 4 org. S2 : 7 orang
S3 : - orang
6.1.2. Analisis Kelembagaan
Dengan mengacu pada kondisi eksisting kelembagaan perangkat daerah, maka diuraikan analisis
permasalahan kelembagaan Pemerintah Kota Kupang yang menangani bidang Cipta Karya.
6.1.2.1. Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya
Sejak Pemerintah Kota Kupang di beri keleluasaan membentuk Lembaga Daerah Otonom menurut kebutuhannya, muncullah lembaga-lembaga daerah menurut kebutuhan masing- masing daerah. Kemudian Terjadi Penggabungan maupun pemisahan lembaga-lembaga daerah agar sinkron dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban maupun hubungan hierarkhi dengan instansi pada level yang lebih tinggi. Dampak dari hal membuat semakin menguatnya koordinasi, integrasi dan Sinkronisasi dalam pelaksanaan program pembangunan. Keorganisasian perangkat kerja bidang Cipta Karya daerah di Kota Kupang saat ini dapat dikatakan sudah berjalan dengan baik, dimana tugas dan fungsi organisasi ini dikerjakan sesuai pembagian masing-masing tanggungjawab, namun masih ada masalah umum terkait dengan kinerja kelembagaan ini seperti :
1. Secara organisasi, bidang yang menangani keciptakaryaan adalah bidang Tehnik Penyehatan Air Bersih yang membawahi seksi survey, pemetaan & perencanaan, seksi
air bersih dan seksi penyehatan lingkungan, bukan bidang Cipta Karya.
2. Kuantitas dan Kualitas Sumber daya manusia yang ada masih jauh dari kebutuhan riil dalam mengemban tugas pokok dan fungsi dinas / lembaga terkait.
3. Terbatasnya Prasarana dan Sarana pendukung seperti alat transportasi, peralatan kantor, peralatan laboratorium teknis dll .
6.1.2.2. Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya
Dalam ketatalaksanaan kelembagaan bidang cipta karya, Perda Penetapan Organisasi Pemerintah Kota Kupang dapat dikatakan berjalan sesuai dengan tupoksi dari masing-masing dinas. Hal ini sejalan dengan mekanisme hubungan kerja di dalam dan antar instansi terkait bidang CK yang struktural sesuai tupoksi.
Keorganisasian bidang CK di Kota Kupang sudah berjalan sesuai ketentuan dalam PP 41 tahun 2007 dimana Dinas PU terdiri dari 1 sekretariat dan 4 bidang. Namun bila dicermati, maka sektor bidang CK yakni : Pengembangan Permukiman dan Penataan Bangunan dan
Lingkungan belum semuanya tercantum dalam keorganisasian yang dibentuk.
Dalam ketatalaksana perangkat kerja daerah terkait bidang CK masih ditemui permasalahan– permasalahan seperti :
1. Struktur kelembagaan yang ada belum sepenuhnya mengakomodir tugas pokok dan fungsi yang diemban oleh dinas / lembaga terkait.
2. Koordinasi antar instansi/lembaga dipengaruhi oleh faktor-faktor kemampuan sumber daya manusia, serta prasarana pendukungnya. Adanya kesenjangan kemampuan sumber daya manusia antar intansi/lembaga terkait menghambat terjadinya koordinasi. Demikian pula halnya dengan keterbatasan prasarana mengakibatkan koordinasi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
3. Struktur kelembagaan yang ada pada prinsipnya sudah memenuhi standar minimal kelembagaan daerah di Kota Kupang. Yang perlu dikembangkan adalah unit-unit pengelola kegiatan seperti Satuan Kerja (Satker) menurut spesifikasi kegiatannya sehingga pengelolaan kegiatan akan lebih efektif.
6.1.2.3. Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya
Sumber Daya Manusia di bidang cipta karya sangat berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI2JM Bidang Cipta Karya. Namun sampai saat ini SDM yang ada di Kota Kupang khususnya perangkat kerja daerah bidang CK belum memenuhi kebutuhan, baik dari segi jumlah maupun kualitas. Karena terbatasnya tenaga teknis yang ada maka tenaga-tenaga tersebut umumnya melaksanakan tugas rangkap disemua Bidang yang ada.
Disamping kurang terselenggaranya pelatihan-pelatihan teknis yang relevan dengan bidang
tugas para pengelola kegiatan membuat pelaksanaan tugas menjadi tidak optimal.
Selain itu disiplin dan etos kerja yang rendah disertai kurangnya sarana penunjuang menambah terhambatnya kenerja. Akibatnya dampak yang ditimbulkan adalah bahwa produk yang dihasilkannya pun tentunya kurang maksimal.6.1.2.4. Analisis SWOT Kelembagaan
Analisis SWOT Kelembagaan merupakan suatu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) di bidang kelembagaan. Analisis SWOT dimaksudkan untuk menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam matriks SWOT. Strategi yang digunakan adalah bagaimana kekuatan mampu mengambil keuntungan dari peluang yang ada (strategi S-O); bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mencegah keuntungan dari peluang yang ada (strategi W-O); bagaimana kekuatan mampu menghadapi ancaman yang ada (strategi S-T); dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mampu membuat ancaman menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru (strategi W-T).
Berdasarkan informasi yang disusun dari pertanyaan serta analisis tentang keorganisasian, tata laksana dan SDM bidang Cipta Karya pada sub-bab sebelumnya, selanjutnya dapat dirumuskan Matriks Analisis SWOT Kelembagaan. Perumusan strategi bidang kelembagaan berdasarkan Analisis SWOT akan menjadi acuan dalam rencana pengembangan kelembagaan.
Tabel 6.5. Matriks Analisis SWOT Kelembagaan Faktor PELUANG (O) ANCAMAN (T)a. membentuk unit pengelola
a. SDM yang kurang berkualitas
External
b. membuat perangkat hukum
b. kesadaran moral dan etos kerja yg rendah
Faktor
c. menambah PNS
Internal
d. peningkatan sarana & prasarana (SP)
KEKUATAN (S) Strategi SO (Kuadran 1) Strategi ST (Kuadran 2)
a. Penataan unit2 pengelola
a. Jumlah Pegawai a. Perlu adanya komitmen kuat dari semua
b. Penataan kembali personil
b. Sarana + Prasarana PNS dalam bekerja
c. Membentuk perangkat hukum yg mengatur posisi
c. Pendidikan b. Penerapan sistem pembinaan karier kelmbagaan
Ketrampilan (Skill) pegawai yang lebih adil sesuai jenjang
d. Mengadakan SP sesuai analisis kebutuhan karier.
KELEMAHAN (W)
a. kurang SDM yg terampil b. rendahnya koordinasi antar instansi c. Disiplin & etos kerja yg rendah d. Terbatasnya SP, sep : alat kantor, alat laboratorium, transportasi
Strategi WO (Kuadran 3)
6.1.3.2. Rencana Pengembangan Tata Laksana Rencana pengembangan tata laksana, dengan mengacu pada analisis SWOT diatas antara lain diperlukan untuk evaluasi tata laksana, pengembangan standar dan operasi prosedur, serta pembagian kerja dan program yang jelas antar unit dalam instansi ataupun lintas instansi di lingkungan Pemerintah Daerah, khususnya di bidang Cipta Karya. Adapun rencana pengembangan Tata laksana yang diusulkan adalah :
Mengadakan sarana dan prasarana pendukung sesuai dengan analisis kebutuhan yang mendukung peningkatan kinerja.
Membentuk unit-unit pengelola kegiatan sesuai dengan bidang kegiatan yang ada. Membentuk perangkat hukum yang mengatur posisi dan fungsi kelembagaan demi terjaminnya kualitas dan pola kebijaksanaan.
6.1.3.1. Rencana Pengembangan Keorganisasian Rencana pengembangan keorganisasian dalam rangka mendayagunakan dan meningkatkan kapasitas kelembagaan satuan organisasi Pemerintah Daerah Kota Kupang, khususnya
bidang Cipta Karya adalah Optimalisasi Pelaksanaan fungsi Organisasi seperti :
Penataan kembali penempatan personil kerdasarkan kualifikasi kemampuan dan keahliannya disesuaikan dengan bidang tugasnya.Berdasarkan strategi yang dirumuskan dalam analisis SWOT, maka dapat dirumuskan tiga kelompok strategi meliputi strategi pengembangan organisasi, strategi pengembangan tata laksana, dan strategi pengembangan sumber daya manusia. Berdasarkan strategi-strategi tersebut, dapat dikembangkan rencana pengembangan kelembagaan di daerah.
c. Pembenahan dan penyempurnaan sistem insentif dan disentif dalam rangka memotivasi kinerja.
a. Penataan kembali personil berdasarkan klasifikasi kemampuan & keahlian b. Membenahi sistem manajemen dan administrasi Pemerintah menuju sistem yang transparan. Responsif, efesien dan efektip.
Strategi WT (Kuadran 4)
e. Pengadaan kendaraan operasional sesuai dengan kebutuhan f. Pengadaan alat-alat penunjang kegiatan seperti alat ukur digital, peralatan laboratorium teknik (Air, Tanah dan Bahan Bangunan)
d. Menyusun Standard Operating Prosedur (SOP) dan Standard Pelayanan Minimal (SPM) dalam pengelolaan Prasarana dan Srana bidang PU/Cipta Karya
c. Merumuskan pedoman kinerja aparatur
b. Membuat Perda terkait penyelengaraan kegiatan
a. Mengadakan bimtek dan bantek
6.1.3. RE NCANA PE NGE MBANGAN KE LE MBAGAAN
a. Membuat peraturan Daerah yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan ke-Cipta Karya-an.
b. Menyusun Standard Operating Prosedur (SOP) dan Standard Pelayanan Minimal (SPM) dalam pengelolaan Prasarana dan Srana bidang PU/Cipta Karya c. Mengembangkan dan merumuskan moral dan etos kerja sebagai pedoman dalam kinerja aparatur.
d. Membenahi sistem manajemen dan administrasi Pemerintah menuju sistem yang transparan. Responsif, efesien dan efektip.
6.1.3.3. Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
Rencana pengembangan Sumber Daya Manusia, mengacu pada analisis SWOT, antara lain : 1.
Peningkatan Sumber Daya Manusia :
a. Menambah jumlah PNS Dinas Kimpraswil yang berkualifikasi teknis bidang ke- Cipta Karya-an.
b. Melakukan Bimbingan Teknis dan Bantuan teknis dalam rangka transfer of k nowledge baik manajemen pengelolaan prasarana dan Sarana maupun pelatihan-pelatihan teknis bidang PU/Cipta Karya.
c. Penerapan sistem pembinaan karier pegawai yang lebih adil sesuai jenjang karier.
d. Pembenahan dan penyempurnaan sistem insentif dan disentif dalam rangka memotivasi kinerja.
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Kerja
Pengadaan kendaraan operasional sesuai dengan kebutuhan
Pengadaan alat-alat penunjang kegiatan seperti alat ukur digital, peralatan laboratorium teknik (Air, Tanah dan Bahan Bangunan)
Pengadaan Perpustakaan Dinas. Selain itu, rencana pengembangan SDM dilakukan dengan peningkatan jenjang pendidikan serta mendukung pembinaan kapasitas pegawai melalui pelatihan. Sesuai dengan lingkup kegiatan bidang keciptakaryaan, dalam rangka peningkatan kualitas SDM terdapat beberapa pelatihan yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PU yang dapat menjadi referensi dipaparkan pada tabel berikut :
Tabel 6.6. Pelatihan Bidang Cipta KaryaNo Jenis Pelatihan
1 Bimbingan Teknis Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara Pusat, Barat dan Timur serta sertifikasi Pengelola Teknis
2 Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Bangunan Gedung Negara
3 Bimbingan Teknis Pengelolaan Rumah Negara Golongan III
4 Training of Trainers (TOT) Bidang Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan
5 Training of Trainers (TOT) Sosialisasi Peraturan Perundangan-undangan Bangunan Gedung dan Lingkungan
No Jenis Pelatihan
Penataan kembali penempatan personil kerdasarkan kualifikasi kemampuan dan keahliannya disesuaikan dengan bidang tugasnya. Membentuk unit-unit pengelola kegiatan sesuai dengan bidang kegiatan yang ada. Membentuk perangkat hukum yang mengatur posisi dan fungsi kelembagaan demi terjaminnya kualitas dan pola kebijaksanaan. Mengadakan sarana dan prasarana pendukung sesuai dengan analisis kebutuhan yang mendukung peningkatan kinerja.
Penerapan sistem pembinaan karier pegawai yang lebih adil sesuai jenjang karier. Pembenahan dan penyempurnaan sistem insentif dan disentif dalam rangka memotivasi kinerja.
of knowledge baik manajemen pengelolaan prasarana dan Sarana maupun pelatihan-pelatihan teknis bidang PU/Cipta Karya.
1.Peningkatan SDM Menambah jumlah PNS Dinas Kimpraswil yg berkualifikasi teknis Melakukan Bimbingan Teknis dan Bantuan teknis dalam rangka transfer
c. Penataan kembali personil berdasarkan klasifikasi kemampuan & keahlian
b. Perlu adanya komitmen kuat dari semua PNS dalam bekerja
a. Penataan kembali personi
Sumber Daya Manusia
Membenahi sistem manajemen dan administrasi Pemerintah menuju sistem yang transparan. Responsif, efesien dan efektip.
Membuat peraturan Daerah yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan ke-Cipta Karya-an. Menyusun Standard Operating Prosedur (SOP) dan Standard Pelayanan Minimal (SPM) dalam pengelolaan Prasarana dan Srana bidang PU/Cipta Karya Mengembangkan & merumuskan moral dan etos kerja sebagai pedoman dalam kinerja aparatur.
f. Menyusun Standard Operating Prosedur (SOP) dan Standard Pelayanan Minimal (SPM) dalam pengelolaan Prasarana dan Srana bidang PU/Cipta Karya
d. Membuat Perda terkait penyelengaraan kegiatan e. Merumuskan pedoman kinerja aparatur
a. Membentuk perangkat hukum yg mengatur posisi kelmbagaan b. Mengadakan SP sesuai analisis kebutuhan c. Mengadakan bimtek dan bantek
Tatalaksana
c. Pembenahan & penyempurnaan sistem insentif dan disentif dalam rangka memotivasi kinerja.
6 Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa Dit. PBL
b. Membenahi sistem manajemen dan administrasi Pemerintah menuju sistem yang transparan. Responsif, efesien dan efektip.
a. Penataan unit2 pengelola
Tabel .6.7. .Rangkuman Rencana Aksi Pengembangan Kapasitas Kelembagaan ASPEK KELEMBAGAAN STRATEGI RENCANA AKSI Organisasi
17 Diklat Jabatan Fungsional
16 Diklat Pejabat Inti Satker (PIS)
15 Pembinaan Teknis Pemetaan Kompetensi Pegawai
14 Pembinaan Teknis Pengembangan Kompetensi Pegawai
13 Pembinaan Teknis Penerapan Aplikasi SIMAK BMN
12 Pembinaan Teknis Percepatan Proses Hibah/Alih Status Barang Milik Negara
11 Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan Aparatur Negara dalam Tanggap Darurat Bencana
10 Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan Pemeliharaan dan Pengamanan Infrastruktur Publik Bidang Keciptakaryaan
9 Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan dalam Bidang Tata Persuratan
8 Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan dalam Bidang Keprotokolan
7 Peningkatan Kapasitas SDM Dit. PBL bekerjasama dengan Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Kerja Pengadaan kendaraan operasional sesuai dengan kebutuhan Pengadaan alat-alat penunjang kegiatan seperti alat ukur digital, peralatan laboratorium teknik (Air, Tanah dan Bahan Bangunan) Pengadaan Perpustakaan Dinas.
Sub Bagian
Sunpro dan Pelaporan
Sub Bagian
Keuangan dan Perlengkapan
Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian
BIDANG PENGAIRAN BIDANG TEKNOLOGI DAN JASA KONSTRUKSI BIDANG PENYEHATAN AIR BERSIH BIDANG BINA MARGA SEKSI Survey, Pemetaan & Perencanaan SEKSI Pembinaan Jasa Konstruksi SEKSI Survey, Pemetaan & Perencanaan SEKSI Survey, Pemetaan & Perencanaan SEKSI Pengendalian Sungai, Pantai & SDA Lainnya SEKSI Pengawasan & Laboratorium Serta Peralatan & Perlengkapan SEKSI Penyehatan Lingkungan SEKSI Pembangunan dan Peningkatan Jalan & Jembatan SEKRETARIAT KEPALA DINAS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKSI Pengembangan dan Konservasi SDA SEKSI Air Bersih SEKSI Pemeliharaan Jalan & Jembatan
Gambar 6.1. Bagan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota KupangGambar 6.2. Bagan Struktur Organisasi badan Perencanaan Pembangunan Daerah KEPALA BADANKELOMPOK JABATAN
SEKRETARIAT FUNGSIONAL Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian Keuangan dan Program Umum dan Perlengkapan Pengendalian Kepegawaian BIDANG FISIK DAN BIDANG BIDANG BIDANG SOSIAL PRASARANA PENELITIAN, EKONOMI BUDAYA KOMUNIKASI STATISTIK DAN PELAPORAN SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG PENELITIAN DAN EKONOMI 1 SOSIAL BUDAYA PEKERJAAN UMUM PENGEMBANGAN SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG STATISTIK DAN EKONOMI 2 PEMERINTAHAN PERHUBUNGAN PELAPORAN
6.2. KE RANGKA RE GULASI
Kerangka regulasi diarahkan untuk memfasilitasi, mendorong dan mengatur perilaku penyelenggaraan
pembangunan serta masyarakat termasuk swasta. Kerangka regulasi itu dapat berupa undang-undang,
Peraturan Pemrintah, Peraturan Presiden, Instruksi Presiden atau Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat serta regulasi produk kabupaten/kota. Regulasi–regulasi yang sudah ada dan sementara
berlaku di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota, diuraikan pada tabel (terlampir).Meskipun peraturan-peraturan yang dimiliki kota Kupang terkait AM, Sanitasi, Penataan Bangunan dan
kumuh sudah ada, namun belum berjalan maksimal sesuai yang diharapkan. Bahkan aturan-aturan yang
sudah itu belum sepenuhnya menyentuh persoalan-persoalan yang dihadapi seperti : o
Belum ada aturan atau sansksi dari pemerntah terkait pengelolaan air minum, pengelolaan sanitasi
oBelum ada aturan tentang pencegahan bertambahnya kawasan kumuh baru o
Belum ada kebijakan atau kerjasama yang mengikat dunia usaha dalam sistem pengelolaan air minum maupun sanitasi o
Kurang SDM dan partisipasi pemangku kepentingan didalam membuat suatu produk/aturan yang mengikat terkait pengelolaan air minum dan sanitasi. o
Peraturan sudah ada tapi belum dijalankan secara maksimun (Perda BG, IMB dll)
Untuk memecahkan persoalan mendesak dan memperkuat fungsi pengaturan dalam mendukung
pembangunan infrasyruktur bidang Cipta Karya di Kota Kupang, maka perangkat peraturan yang perlu
diusulkan antara lain :Tabel 6.8. Matriks Kebutuhan Regulasi NO REGULASI ARAH REGULASI MATERI REGULASI Penangungjawab/ THNPerda JAKSTARDA Jaktra daerah yg disusun sesuai potensi yg ada di kab/kota, termasuk Penyertaan modal ke PDAM dlm mengelola AM pasca konstruksi PU
Perda Perlindungan Sumber-sumber Air Perlindungan MA+Aset Air Minum & Status Kepemilikan Sumber Air, Infiltrasi Air (Air tanah)
BPSPAM Asosiasi BPSPAM Penanganan Air Minum Perdesaan Program AM dan Sanitasi di Desa yang dimasukan dalam RPJM Desa
Perdes BP SPAM Meningkatkan kemandirian desa dalam pemeliharaan SPAM Kepala Desa dgn unit terkait BPD Tahun 2017
Perda Pendirian PDAM Peningkatan pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat Bupati dgn unit terkait PU & PDAM Tahun 2017
Perda, Perbup, SK Pencegahan dan Penanaganan kawasan kumuh Pengentasan Kawasan Kumuh;
Mengatur Kawasan Permukiman; Peningkatan kualitas permukiman, penceagahan bertambahnya kumuh baru PU dgn unit terkait kesehatan & BLH Tahun 2017
Perbup BG, IMB, TABG, SLF Meningkatkan kepatuhan bangunan di masyarakat Dinas CK & TR dgn unit terkait Lintas Sektor Tahun 2016 Perda/Perbub Peningkatan Pelayanan Sanitasi
Meningkatkan akses sanitasi serta tumbuhnya kesadaran masyarakat ttg Dinas CK dgn unit terkait Lintas
Penangungjawab/ NO REGULASI ARAH REGULASI MATERI REGULASI THN adanya aturan yg mengikat Sektor Tahun 2016/2017 Adanya Organisasi Pengelola Sanitasi Kepala Desa dgn Perdes Organisasi Sanitasi dan pemeliharaan sarana sanitasi unit terkai BPD berkelanjutan Tahun 2017 Pengelolaan sampah dari hilir (pemilahan, pemanfaatan kembali, Perbup
BLHD Pengelolaan Sampah pengangkutan) sampai pada (sampai pemrosesan akhir di TPA (hulu)
Kerangka regulasi yang diusulkan ini mempertimbangkan regulasi yang sudah ada, dan melengkapi
kebutuhan regulasi yang belum diatur, maupun untuk perbaikan bilamana regulasi yang ada belum
optimal dalam mencapai tujuan/sasaran pembangunan.Gambar 6.3. Bagan Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup KEPALA BADANKELOMPOK JABATAN
Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian Penyusunan Umum dan Keuangan dan Kepegawaian Program Dan Perlengkapan Pelaporan
BIDANG PEMANTAUAN DAN BIDANG PENGAWASAN BIDANG PENGENDALIAN
PEMULIHAN LINGKUNGAN DAMPAK LINGKUNGANSub Bidang Pemulihan Sub Bidang Pengawasan Sub Bidang Teknis Amdal Lingkungan Hidup Lingkungan Sub Bidang Pemantauan Dan Sub Bidang Pengendlian
Sub Bidang Perijinan
PengkajianDampak Lingkungan
Gambar 6.4. Bagan Struktur Organisasi DINAS KE BE RSIHAN & PE RTAMANAN
KEPALA DINAS
KELOMPOK JABATAN SEKRETARIAT FUNGSIONAL Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian Sunpro dan Keuangan dan Umum dan Pelaporan Perlengkapan Kepegawaian BIDANG BIDANG SARANA BIDANG PENGOLAHAN & PRASARANA PERTAMANAN SAMPAH SEKSI SEKSI SEKSI Pengadaan UsahaTanaman Kebersihan Jalan HiasSEKSI SEKSI SEKSI
Pemanfaatan Pengumpulan & Penataan Taman Pengangkutan SEKSI SEKSI SEKSI Pemeliharaan & Pemeliharaan & Pemanfaatan & Perguidangan Perawatan Pemusnahan