REVIEW RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR- JANGKA MENENGAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017-2021
2
2.1 WILAYAH ADMINISTRASI
abupaten Rote Ndao merupakan wilayah yang terdiri dari gugusan pulau-pulau kecil di bagian paling selatan kepulauan Nusantara. Secara astronomis, daerah ini terletak di
o o o o
K antara 10 25’ LS sampai 11 00’ LS dan di antara 121 49’ BT sampai 123 26’BT .
Kabupaten ini memiliki 107 pulau kecil. Delapan di antaranya merupakan pulau-pulau
yang berpenghuni. Wilayah utama kabupaten ini terdapat di pulau Rote, sebagai pulau yang paling besar
di antara 107 pulau yang termasuk wilayah administratif kabupaten Rote Ndao. Delapan pulau kecil lain
yang berpenghuni adalah pulau-pulau Rote, Usu, Ndana, Ndao, , Landu, Nuse, Do’o Pulau lainnya.
Total luas wilayah kabupaten Rote Ndao terdiri dari luas daratan 1.280,10 km2 dan luas lautan 2.376
km2.Secara geografis Pulau Rote terletak diantara 9’19 LS – 10’57 LS 121’30 BT – 124’11 BT, dengan luas
2
wilayah 1.214,30 km dan terdiri dari 8 kecamatan yaitu Kecamatan Lobalain, Rote Barat Daya, Rote
Timur, Rote Barat, Rote Selatan, Rote Tengah, Pantai Baru dan Rote Barat Laut dimana secara
administrasi Pulau Rote dibatasi oleh : Sebelah Utara : Laut SawuSebelah Timur : Laut Timor Sebelah Selatan : Samudera Hindia Sebelah Barat : Laut Sawu
Berdasarkan posisi geografis dan kondisi wilayah yang digambarkan di atas, Kabupaten Rote Ndao,
selain memiliki potensi daratan, juga terutama memiliki potensi bahari yang sangat besar. Kabupaten
RPI2-JM
Rote Ndao memiliki luas wilayah perairan laut cukup luas, dengan total panjang garis pantai kurang
lebih 330 km. Pulau Rote memiliki sejumlah pantai yang eksotik, beberapa di antaranya merupakan
kawasan surfing terbaik dunia, yakni Pantai Nembrala dan Pantai Boa. Rote Ndao juga mempunyai
wilayah laut yang berbatasan langsung dengan wilayah laut Negara Australia, yang dari sudut pandang
sumber daya dan perdagangan dapat dilihat sebagai potensi, tetapi pada kenyataannya masih memiliki
potensi konflik antara Indonesia dan Australia sehubungan dengan kegiatan melaut dari nelayan Rote
Ndao, dan kegiatan transit imigran gelap dari Asia ke Australia.Rincian luas daerah kabupaten Rote Ndao menurut pulau. dan Rincian luas wilayah berdasarkan
kecamatan, dapat dilihat dalam berikut :3 Baa
7 Sumber ; Kabupaten Rote Ndao dalam Angka 2016
82
10 Landu Leko 194,06 15,16 Landu Leko Rote Ndao 1.280,10 100,00
1 Eahun
12
9 Rote Timur 110,84 8,66
1 Olafulihaa
10
8 Pantai Baru 176,18 13,76
7 Rote Selatan 73,38 5,73 5 - Daleholu
1 Feapopi
6
6 Rote Tengah 162,50 12,69
11
Tabel 2.1. Luas Daerah Kabupaten Rote Ndao menurut pulau5 Lobalain 145,70 11,38
1 Busalangga
12
4 Rote BaratLaut 172,40 13,47
3 Rote Barat Daya 114,57 8,95 14 - Battua
2 Ndao Nuse 14,19 1,11 Ndao Nuse
1 Rote Barat 100,48 9,08 12 - Delha
2 Persentase
No. Kecamatan Luas wilayah Banyaknya Desa Banyaknya Kelurahan Ibu Kota km
Tabel 2.2. Luas Wilayah Kabupaten Rote Ndao dirinci menurut KecamatanSumber : Rote Ndao dalam Angka 2016
Do’o 192 0,15
Pulau-pulau lainnya 24.569 19,19Jumlah 128.010 100,00
Ndana 1.383 1,08
Ndao 863 0,67
Landu 643 0,50
Nuse 566 0,44
Pulau Luas Daerah (Ha) Persentase (%)
Rote 97.854 76,44
Usu 1.940 1,52
RPI2-JM
Gambar Peta 2.1. Administrasi Kabupaten Rote NDao
RPI2-JM
2.2. POTENSI WILAYAH KABUPATEN ROTE NDAO
Potensi wilayah meliputi kawasan pertanian, kawasan perikanan, kawasan perkebunan, kawasan
peternakan, kawasan pariwisata, kawasan permukiman dan kawasan pertambangan.1. Pertanian
Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan terdiri dari kegiatan pertanian yang menghasilkan komoditi padi, jagung, umbi-umbian, kacang-kacangan, sayur-sayuran, buah-buahan dan pertanian bahan makanan lainnya. Sub sektor tanaman pangan merupakan kontributor terbesar terhadap PDRB sektor pertanian.
Tanaman bahan makanan yang ditanam di Kabupaten Rote Ndao adalah Padi dan Padi Gora, Jagung, Ubi Kayu, Ubi Jalar, Kacang Tanah, Kacang Hijau. Dari berbagai tanaman bahan makanan yang produksi tanaman tertinggi adalah Padi diikuti Padi gora dan jagung. Hal ini menunjukkan bahwa usaha pertanian tanaman pangan yang mendominasi adalah Padi yang tersebar di seluruh kecamatan. Uraian produksi tanaman pangan di Kabupaten Rote Ndao menurut kecamatan disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 2.3 .Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Rote Ndao Menurut Komoditi dan Kecamatan Tahun 2015 Komoditi (Ton) Kecamatan Padi sawah & Kacang Kacang Padi Goradan Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar ladangTanah Hijau
Rote Barat Daya 1.543,5 7.479,0 790,4 135,0 110,5 142,6 15,2 Rote Barat Laut 4.517,2 9.029,80 1.804,4 697,5 403,0 393,3 53,6 Lobalain 9.945,2 8.119,3 158,6 90,0 26,0 59,8 16,0 Rote Tengah 7.935,0 5.478,6 514,8 577,5 97,5 85,1 2,4 Rote Selatan 605,5 334,4 1.079,0 - 105,0 65,0 18,4 Pantai Baru 3.547,5 2.795,0 140,4 217,5 45,5 64,4 - Rote Timur 4.312,9
- 4.768,7 400,4 97,5 19,5 112,7 Landu Leko 58,8 869,4 421,2 150,0 58,5 - 69,0 Rote Barat 26,6 895,4 530,4 330,0 65,0 154,10 12,0
- Ndao Nuse 46,8
Rote Ndao 31.592,40 39.759,6 5.886,4 2.400,0 890,5 1.099,4 99,2
Sumber ; Kabupaten Rote Ndao dalam Angka 2016Kegiatan yang tercakup dalam Sub Sektor Tanaman Perkebunan meliputi kegiatan pertanian yang mengusahakan tanaman perkebunan, baik yang diusahakan oleh perusahaan perkebunan maupun oleh rakyat. Komoditi yang dihasilkan oleh subsektor perkebunan antara lain Kelapa, Kapuk, Pinang, Jambu Mete, dan tanaman perkebunan lain. Populasi tanaman perkebunan yang diusahakan oleh masyarakat didominasi oleh lontar, diikuti tanaman kelapa dan Jambu Mete, yang tersebar diberbagai kecamatan.
Untuk kelompok komoditi perkebunan, hingga akhir tahun 2015, lontar , kelapa dan jambu mete merupakan komoditi dominan, dengan luas areal budidaya masing-masing 16.622 Ha, 4.650 Ha, dan 1.308 Ha, dengan produksi masing-masing 984 ton, 3.483 ton dan 66 ton. Total luas lahan produksi untuk ketiga jenis tanaman tersebut mencapai 93,2 % dari total luas areal perkebunan di Kabupaten Rote Ndao. Luas tanam dan produksi komoditi perkebunan di Kabupaten Rote Ndao disajikan dalam tabel dibawah ini :
RPI2-JM
Tabel 2.4. Luas Tanam dan Produksi Tanaman Perkebunan Berdasarkan Jenis Komoditi di Kabupaten Rote Ndao Tahun 20157.821 1.102 694 5.058 3.645 3.286 7.286
Tabel 2.6. Luas Kawasan Hutan Menurut FungsinyaSumber ; Kabupaten Rote Ndao dalam Angka 2016 Kegiatan yang tercakup dalam subsektor kehutanan meliputi kegiatan penebangan segala jenis kayu, pengambilan daun-daunan, getah-getahan, akar-akaran dan kegiatan perburuan. Jenis hutan yang ada di wilayah ini antara lain hutan produksi tetap, hutan lindung, dan hutan produksi dikonversi. Dalam kegiatan masyarakat di sektor pertanian masih terdapat praktek perladangan yang berpindah-pindah sehingga terdapat wilayah hutan yang dirambah, tanpa memperhitungkan kelestarian dan keberlanjutannya, bahkan hutan lindung sekalipun. Luas kawasan hutan di Kabupaten Rote Ndao menurut jenis disajikan dalam tabel berikut :
21 685 513 Rote Ndao 61.682 15.293 7.060 45.955 19.874 43.454 83.266
Ndao Nuse 627 - - 683
4.621 456 331 4.137 789 3.564 6.325
Rote Barat
89 2.345 987 1.219 2.867
Landu Leko 3.101 145
Rote Barat Daya 5.487 4.024 869 9.657 5.867 11.327 16.402 Rote Barat Laut 7.598 4.135 2.534 7.986 3.180 7.845 17.565 Lobalain 10.753 2.087 827 3.237 1.783 4.224 1.786 Rote Tengah 9.473 1.808 662 3.393 324 2.211 8.768 Rote Selatan 4.510 567 736 2.134 291 2.915 5.985 Pantai Baru 7.691 969 318 7.325 2.987 6.178 15.769 Rote Timur
No. Komoditi Luas Tanam (ha) Produksi (ton)
Tabel 2.5. Banyaknya Ternak Besar, Ternak Kecil dan Unggas Kecamatan di Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 Kecamatan Populasi (Ekor) Sapi Kerbau Kuda Kambing Domba Babi Ayam
Untuk sub sektor peternakan, populasi ternak besar yang diusahakan oleh masyarakat di Kabupaten
Rote Ndao adalah sapi, kuda dan kerbau yang tersebar di seluruh kecamatan. Di samping ternak
besar masyarakat di Kabupaten Rote Ndao juga mengusahakan ternak kecil dan unggas yaitu
Kambing, Domba, Babi, dan Ayam. Berbagai jenis ternak besar yang diusahakan didominasi oleh
ternak Sapi sedangkan ternak kecil adalah babi dan unggas adalah Ayam. Rincian mengenai
populasi ternak besar, kecil dan unggas menurut kecamatan disajikan dalam berikut :
6 Tanaman jarak 419,0 14,0
Sumber ; Kabupaten Rote Ndao dalam Angka 2016
5 Lontar 16.622 984,0
4 Jambu Mete 1.308,0 66,0
3 Pinang 106,0 30,0
2 Kapuk 892,0 36,0
1 Kelapa 4.650,0 3.483,0
RPI2-JM
RPI2-JM di Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015
No. Jenis Hutan Luas (Ha) Persentase
(ha)
9 Rote Barat 88,0 0,1 88,1
10 Ndao Nuse 435,0 435,0
Rote Ndao 3.259 1,2 3.260,2 Sumber ; Kabupaten Rote Ndao dalam Angka 2016
6
Sektor pertambangan dan penggalian sebenarnya terdiri dari tiga subsektor, yaitu Pertambangan Minyak dan Gas Bumi (migas), Pertambangan Bukan Migas dan Penggalian. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku sektor pertambangan di kabupaten Rote Ndao pada tahun 2010 memberi kontribusi sebesar 6.691.366.000,- rupiah dan tahun 2011 naik menjadi 7.372.846,- rupiah dan tahun 2012 meningkat lagi menjadi 8.137.647..000,- Jenis barang tambang yang ada di kabupaten Rote Ndao di rinci menurut Kecamatan tertera di tabel berikut :
Tabel 2.8.Jenis Barang Tambang dirinci menurut Kecamatan tahun 2012
No Kecamatan Lokasi Jenis Barang Tambang Luas
1 Rote Barat Daya Oebatu
7 Rote Timur 773,0 0,4 773,4
Kalsedon Mangan (Mn)
25 Besi (Fe) Meoain
Lempung (Cly) Sebaran Kec.RB &
RBD 6,599 Besi (Fe) Oebafok Gypsum
Sebaran RB & RBD 25,410
Oekupi Gamping Oebatu Gamping
2 Rote Barat Sedeoen Kalsedon
8 Landu Leko 156,0 - 156,0
6 Pantai Baru 199,0 0,1 199,1
1 Hutan Lindung 7.652,37 29,67
Sumber ; Kabupaten Rote Ndao dalam Angka 2016 Sub sektor perikanan dibedakan atas dua kelompok utama yaitu perikanan darat dan perikanan laut.
2 Hutan Produksi tetap 9.367,47 36,33
3 Hutan Produksi Terbatas - -
4 Hutan Rakyat 5.174,0 20,06
5 Suaka Margasatwa 2.262,01 8,77
6 Taman Buru 1.288,11 5,0
7 Hutan Mangrove 43,87 0,17
8 Hutan Suaka Alam dan Wisata - -
Rote Ndao 25.787,83 100,00Kegiatan dalam Sub Sektor Perikanan meliputi penangkapan, pembenihan, dan pembudidayaan segala sejenis ikan dan biota air lainnya, baik yang berada di air tawar maupun air asin. Jumlah Produksi Perikanan terbesar adalah di kecamatan Rote Timur diikuti Lobalain dan Rote Barat Dayat. Secara lengkap produksi perikanan menurut sektor dan kecamatan disajikan pada tabel berikut: .
5 Rote Selatan 11,0 - 11,0
Tabel 2.7. Produksi Perikanan menurut Jenis dan Kecamatan tahun 2015(ton)
No Kecamatan Ikan laut Perairan Darat Jumlah
1 Rote Barat Daya 568,0 - 568
2 Rote Barat Laut 366,0 - 366
3 Lobalain 633,0 0.4 633,4
4 Rote Tengah 30,0 0,2 30,2
2. Pertambangan dan Penggalian
No Kecamatan Lokasi Jenis Barang Tambang Luas
(ha) Lempung (Cly)
Obyek wisata bahari yaitu : Kabupaten Rote Ndao dikenal sebagai Kabupaten kepulauan yang terdiri dari pulau berpenghuni dan tidak berpenghuni. Pulau – pulau yang sangat indah panorama alam, pantai serta taman lautnya dapat dikembangkan menjadi Wisata Bahari Daiving dan lain – lain. Lokasi wisata terdapat di : Pulau Ndana di Kec. Rote Barat Daya adalah sebuah pulau yang sangat indah dengan cagar alamnya, terletak di mulut pantai selancar Bo’a – Nemberala yang dapat dijangkau dengan perahu motor / spedbot + 20 menit. Pulau Ndana dikelilingi oleh pasir putih yang indah serta desiran ombak yang cukup menarik untuk permainan lomba selancar. Di tengah di atas pulau ini memiliki sebuah danau merah yang merupakan salah satu obyek yang
Kabupaten Rote Ndao memiliki beberapa obyek wisata diantaranya Panorama Alam, Wisata Budaya, Obyek Wisata Bahari, dan Obyek Wisata Sejarah. Obyek wisata bahari yang terkenal adalah pantai Nemberala, Pantai Boa. Potensi-potensi pariwisata tersebut belum dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal untuk peningkatan pendapatan masyarakat. Demikian pula dengan fasilitas pendukungnya seperti hotel, cottage, travel dan sebagainya belum dibangun dan ditata sebagaimana mestinya.
Sumber ; Kabupaten Rote Ndao dalam Angka 2013
Gamping Sotimori Gamping
Faitua Besi (Fe) 888,4 Gypsum
Bolatena Lempung (Cly) Gypsum
Gypsum Daiama Kalsedon
Barit Besi (Fe)
8 Rote Timur Serubeba
Besi (Fe) 3.000 Gypsum
Oebau Lempung (Cly)
Kalsedon Sirtu
7 Pantai Baru Sonimanu
6 Rote Selatan - - -
Nggodimeda Sirtu Onatali Gamping
Gypsum Gamping
Besi (Fe) 3.000 Sirtu
5 Rote Tengah Maubesi
Sirtu Helebeik Gamping
Kuli Besi (Fe) 1.167
Besi (Fe) 1.167 Suelain Lempung (Cly)
Kolobolon Kalsedon
Gypsum Gamping
Barit Lempung (Cly)
4 Lobalain Bebalain
3 Rote Barat Laut Netenaen Lempung
Oenitas Gamping Besi (Fe) 2.410
Besi (Fe) 2.410 Nemberala Kalsit
3. Pariwisata
RPI2-JM
memiliki tingkat keramat yang masih kuat, salah satu pantangan bagi pengunjung perempuan yang datang di lokasi ini tidak dalam menstruasi. Di danau ini juga terdapat pedang keramat yang dahulu dipakai oleh seorang tokoh adat bernama SANGGUANA untuk membasmi musuhnya.
26 Oemasapoka Sotimori/R.Timur 13 km Laut
19 Pantai Nemberala Nemberala/R.Barat 2 km Ombak, pasir putih
20 Pantai Sai Mbueain/R.Barat 10 km Pasir putih
21 Danau Oehala Sedeoen/R.Barat 2,5 km Danau penuh ikan
22 Pantai Sanama Oelasin/RBD 28 km Pantai
23 Pantai Oeseli Oeseli/RBD 37 km Pantai
24 Pantai Oeblo’u Oebo’u/RBD 32 km Pantai
25 Laut Mati Sotimori/R.Timur 13 km Laut
27 Mulut Seribu Daiama/R.Timur 10 km Pulau2 keceil
Obyek wisata budaya yaitu : Tarian Tradisional. Tarian Kakamusu, Teorenda, Taebenu, Teotona, Lendo Ndao, Kebelai, Musik Sasando dan Musik Gong Obyek wisata budaya terdapat diPantai Nemberala – Bo’a di Kec. Rote pecahannya ke kanan yang Barat Daya, kedua pantai ini sangat dikenal dengan pasir putih yang indah dan menawan serta ombaknya sangat bagus dan menarik dengan 8 kali gulungan merupakan tantangan bagi peselancar dunia. Pemda Rote Ndao bekerjasama dengan organisasi Bali melakukan lomba selancar bertaraf internasional yang dilaksanakan pada bulan September – Oktober setiap tahunnya.
28 Teluk Fei Mukekuku/R.Timur 12 km Bangkai pesawat terbang
29 Oesosole Faitua/R.Timur 12 km Laut
30 Danau Oendui Sotimori/R.Timur 7 km Danau
31 Gua Intan Inaoe/R.Selatan 25 km Dan Batu putih/intan au
32 Pantai Masi Dae Inaoe/R.Selatan 26 km Pantai tenang
33 Gua saina Dodaek/R.Selatan 35 km Gua berbentuk 34rumah
34 Tanjung Nggolo Dodaek/R.Selatan 35 km Mancing ikan
Sumber : Kabupaten Rote Ndao 2016
18 Pantai Bo’a Bo’a/Rote Barat 7,5 km Pantai
17 Gua Niak Pantai baru Gua
16 Benteng Raya Lelemah Sonimanu/Pantai baru 13 km Benteng sejarah
9 Pantai
Objek wisata di kabupaten Rote Ndao pada tahun 2012 tercatat 35 buah. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel. 2.9. Objek Wisata menurut Lokasi, Jarak dari Pusat Kota Kecamatan dan Daya tarik Objek Wisata di Kab.Rote Ndao, 2015
NO NAMA OBJEK WISATA LOKASI JARAK DARI PUSAT KOTA KEC JENIS DAYA TARIK
1 Pemandian Oemau Mokdale/Lobalain 1 km Air
2 Tangga 300 Kuli/Lobalain 8 km Pantai & wisata alam
3 Gua Jepang Bebelain/lobalain 15 km Pemandangan alam
4 Tiang Bendera Bebelain/lobalain 3,5 Pantai
5 Pantai Dombo Kuli/Lobalain
6 Batu Termanu Fopo/R.tengah 500 m Pantai, batu yang unik
15 Pantai Oeledo Oeledo/Pantai Baru 12 km Pantai
7 Pantai Sosadale Sosadale/R.tengah 5 km Pasir Putih
8 Danau Peto Peto/R.tengah 10 km Kura-kura
9 Oeleak Hala/R.tengah 3 km
10 Batu Ofak Kola/R.tengah
11 Sanilai Oenitas/R.tengah 4 km Gua, tutup peti mati dari batu
12 Pantai Nusakdale Pantai Baru 18 km Gelombang/pantai
13 Letediu Oeledo/Pantai baru 12 km Pemandangan alam
14 Batu Ndao Tesabela/Pantai baru 8 km Pantai
35 Gunung Ingulai Teboie/R.Selatan 27 km Panorama alam
RPI2-JM
2.3. DEMOGRAFI DAN URBASNISASI
2.3.1. Penduduk
7 Rote Timur 12.093 14.432 14.903 134,46
Sumber ; Kabupaten Rote Ndao dalam Angka 2016
10 Ndao Nuse 3.087 3.658 3.805 268,15
Rote Ndao 119.908 142.106 147.778 115,44
9 Rote Barat 7.426 8.800 9.151 91,07
8 Landu Leko 4.540 5.380 5.596 28,84
Jumlah penduduk kabupaten Rote Ndao pada tahun 2010 adalah 119.908 jiwa meningkat menjadi
142.106 jiwa di tahun 2014 dan meningkat lagi 147.778 jiwa di tahun 2015 dengan jumlah penduduk
terbesar adalah di kecamatan Lobalain sebagai wilayah kota.Laju pertumbuhan penduduk periode 2010-2015 adalah 23,24% per tahun dengan kepadatan penduduk
di tahun 2015 adalah 115,44 jiwa/Km².Kepadatan penduduk teringgi adalah kecamatan Ndao Nuse dengan 268,16 jiwa/Km², diikuti kecamatan
Rote barat Daya dengan 212,32 jiwa/Km² dan kecamatan Lobalain dengan 209,68/Km² . Kepadatan
penduduk terendah adalah di kecamatan Rote tengah dengan 61,11 jiwa/Km².Lebih jelas mengenai penduduk kabupaten Rote Ndao berdasarkan jenis kelamin dan kepadatan
penduduk disajikan dalam tabel dibawah ini :Tabel 2.10. Jumlah Penduduk Rote Ndao 2010, 2014, 2015 dan Kepadatan Tahun 20155 Rote Selatan 5.173 6.130 6.375 86,88
4 Rote Tengah 8.058 9.550 9.931 61,11
3 Lobalain 24.789 29.376 30.550 209,68
2 Rote Barat Laut 22.608 26.794 27.864 161,2
1 Rote Barat Daya 19.737 23.391 24.325 212,32
No. Kecamatan 2010 2014 2015 Kepadatan penduduk /km² Thn 2015
6 Pantai Baru 12.397 14.692 15.278 86,72
RPI2-JM
Tabel 2.11. Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2010-2015Laju Pertumbuhan Penduduk per tahun (%) No. Kecamatan 2010-2015 2014-2015
1 Rote Barat Daya 23,25 3,99
2 Rote Barat Laut 23,25 3,99
3 Lobalain 23,24 4,0
4 Rote Tengah 23,24 3,99
5 Rote Selatan 23,24 4,0
6 Pantai Baru 23,24 3,99
7 Rote Timur 23,24 3,26
8 Landu Leko 23,26 4,01
9 Rote Barat 23,23 3,99
10 Ndao Nuse 23,26 4,02
Rote Ndao 23,24 3,99
Sumber ; Kabupaten Rote Ndao dalam Angka 2016
2.3.2. Penduduk Miskin
Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Rote Ndao dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada tahun 2006
Jumlah penduduk miskin mencapai 28.000 jiwa atau 27,43%, dan pada tahun 2012 meningkat menjadi
38.700 jiwa atau 29,09% dan ditahun 2013 meningkat lagi menjadi 39.100 Demikian juga dengan Garis
kemiskinan. Pada tahun 2006 garis kemiskinan tercatat 9107 dan meningkat di tahun 2012 menjadi
22.632. Kemudian di tahun 2013 bertambah lagi menjadi 235.613.Pada tahun 2011 di Kabupaten Rote Ndao terdapat 14.965 KK miskin dan 6.412 perumahan tidak layak
huni. Di tahun 2012 jumlah fakir miskin meningkat menjadi 16.797 KK, Perumahan tidak layak huni
meningkat menjadi 7.687 unit. Di tahun 2013 jumlah fakir miskin menurun menjadi 14 559 KK namun
perumahan tidak layak huni meningkat menjadi 14 559 unit. Jumlah Fakir Miskin terbesar tahun 2011,
2012 dan 2013 terdapat di Kecamatan Rote Barat Laut.Rincian tentang tingkat kemiskinan kabupaten Rote Ndao dapat dilihat pada tabel berikut dan rincian
jumlah fakir miskin, perumahan tidak layak huni, kaum jompo dan anak yatim terlantar dapat di lihat
pada tabel berikut :
Tabel.2.12. Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Rote Ndao 2006-2014
Garis Kemiskinan Penduduk Miskin
TahunJumlah (000) Persentase (%) 2006 91.070 28.00 27,43 2007 100.107 30.70 27,83 2008 106.273 30.14 28,26 2009 146.831 38.83 36,58 2010 147.436 37.30 34,09 2011 178.778 39.50 32,81 2012 226.326 38,7 29,09
2013 235.613 39,1 28,25
- 2014 - 38,6
Sumber : Rote Ndao dalam Angka 2012,2013,2014,16
RPI2-JM
RPI2-JM Tabel.2.13 . Banyaknya Fakir Miskin, Perumahan tidak layak, menurut Kecamatan di Kabupaten Rote Ndao Tahun 2012, 2013 Kecamatan Fakir Miskin (KK)
Prumahan
Tidak Layak
9 Flores Timur 19 600 8,10 214 010 19,2
21 Malaka - - - -
20 Sabu Raijua 25 300 31,02 277 403 24,8
19 Manggarai Timur 66 100 24,85 245 077 64,7
18 Nagekeo 16 500 12,08 252 083 16,6
17 Sumba Tengah 21 300 31,93 272 036 81,0
16 Sumba Barat Daya 82 700 26,87 216 218 21,3
15 Manggarai Barat 44 100 18,21 245 425 42,6
14 Rote Ndao 39 100 28,25 235 613 38,6
13 Manggarai 65 200 20,96 246 366 63,9
12 Ngada 16 900 11,19 248 760 16,5
11 Ende 56 200 21,03 271 888 54,7
10 Sikka 39 200 12,66 231 250 38,3
8 Lembata 29 600 23,25 267 510 29,1
Fakir Miskin (KK) Prumahan Tidak Layak 2012 2013 Rote Barat daya 1.120 429 2 520 2 520
7 Alor 39 600 20,11 232 406 38,7
6 Belu 29 300 14,58 252 005 54,5
5 TTU 51 800 21,59 261 995 50,7
4 TTS 126 000 27,81 235 956 122,5
3 Kupang 101 500 20,06 252 934 65,0
2 Sumba Timur 68 800 28,58 260 247 67,4
1 Sumba Barat 34 200 28,92 257 372 33,5
(000) Persentase Garis kemiskinan
Tahun 2013 Jumlah 2014 (000) NO Kabupaten Jumlah
Tabel 2.14 Jumlah & Persentase Penduduk Miskin Kabupaten/Kota di NTT Tahun 2013 dan 2014Sumber : Rote Ndao Dalam Angka 2013,2014
Berdasarkan laporan BPS Kabupaten Rote Ndao memperlihatkan bahwa sampai tahun 2012, persentase
penduduk miskin kabupaten Rote Ndao 29,09% lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata persentase
penduduk miskin di Propinsi NTT yakni 20,46%. Kemudian di tahun 2013 prosentase ini menurun
menjadi 28,25% dengan rata-rata NTT 20,24%. Sedangkan persentase jumlah penduduk miskin NTT
tahun 2008-2012 setiap tahun makin menurun. Di tahun 2014, penduduk miskin Rote Ndao 38.666 jiwa
lebih kecil dibandingkan dengan NTT sebanayk 991.900 Jiwa. Rincian garis kemiskinan, jumlah
penduduk miskin dan persentase penduduk miskin dapat di lihat pada tabel berikut :Ndao Nuse 875 537 360 360 Rote Barat 2.619 1.458 748 748 Rote Barat Laut 2.948 749 2 714 2 714 Lobalain 1.908 827 1 917 1 917 Rote Tengah 1.357 569 1 281 1 281 Rote Selatan 472 374 482 482 Pantai baru 2.013 893 2 012 2 012 Rote Timur 2.520 1.113 1 304 1 304 Landu Leko 965 738 1 221 1 221 Jumlah 16.797 7.687 14 559 14 559
22 Kota Kupang 33 800 9,12 443 022 33,3
2.3.3. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk
RPI2-JM Nusa Tenggara Timur 2008 1.170,7 25,60 161.639 2009 1021,8 23,41 167.492 2010 1020,6 21,77 193,298 2011 - - - 2012 1.000,3 20,46 222,507 2014 991,9 - - 991.9
7 Rote Timur 14.903 18.366 22.635 27.895 34.378 42.367 52.214
2.4.1. Perkembangan PDRB, Potensi Ekonomi dan Pendapatan perkapita Struktur ekonomi Kabupaten Rote Ndao menurut dasar Harga Berlaku Meningkat dari tahunjke tahun. Di tahun 2013 senilai 1.685.608 M, meningkat 11,20% menjadi 1.898.313 M di tahun 2014 dan meningkat lagi 12,25% di tahun 2015 sebesar 2.163.254 M. Sumbangan terbesar didominasi
Kab.Rote NDao 147.778 182.122 224.447 276.608 340.892 420.115 517.750 Hasil H itungan 2016
10 Ndao Nuse 3.805 4.689 5.779 7.122 8.777 10.817 13.331
9 Rote Barat 9.151 11.287 13.899 17.129 21.109 26.015 32.061
8 Landu Leko 5.596 6.897 8.499 10.474 12.909 15.909 19.606
6 Pantai Baru 15.278 18.829 23.204 28.597 35.243 43.434 53.527
Sumber: Rote Ndao Dalam Angka 2014,206
Seseorang terkategori sebagai penduduk miskin dengan batasan garis kemiskinan yang rendah, akan
tetapi dengan masih ditemukannya jumlah dan persentase penduduk miskin yang relatif banyak
memberikan implikasi bahwa masih sangat rendahnya kemampuan wilayah dan masyarakat di
Kabupaten ini dalam upaya mengatasi permasalahan kemiskinan. Atau dengan kata lain bahwa
percepatan peningkatan pendapatan masyarakat relatif masih rendah dibanding dengan percepatan
peningkatan batas garis kemiskinan.5 Rote Selatan 6.375 7.857 9.682 11.933 14.706 18.123 22.335
4 Rote Tengah 9.931 12.239 15.083 18.589 22.909 28.233 34.794
3 Lobalain 30.550 37.650 46.400 57.183 70.472 86.850 107.623
2 Rote Barat Laut 27.864 34.340 42.320 52.155 64.276 79.214 97.623
1 Rote Barat Daya 24.325 29.978 36.945 45.531 56.112 69.153 85.224
Tabel 2.15 Proyeksi Penduduk Kabupaten TTS tahun 2016-2021 No Kecamatan Jumlah Penduduk 2015 (eksisting 2016 2017 2018 2019 2020 2021Penduduk Rote Ndao Tahun 2015 berjumlah 147.778 jiwa dan diproyeksikan hingga tahun 2021 menjadi 517.750 jiwa, dengan rata-rata pertumbuhan 23,24% per tahun.
2.4. ISU STRATEGIS SOSIAL, EKONOMI dan LINGKUNGAN
oleh sektor Pertanian. Hal ini teridentifikasi dari besaran kontribusi sektor Pertanian terhadap
pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku masih sangat
besar. Pada tahun 2013 sektor ini memberikan sumbangan sebesar 806,085 M dan di tahun 2014
menjadi 904,495M dan di tahun 2013 meningkat menjadi 1.039.388 M. Namun pada tahun yang
sama sektor yang mengalami nilai terendah adalah sektor Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 681,5
M.
Sedangkan pertumbuhan PDRB kabupaten Rote Ndao atas Dasar Harga Konstan 2010, juga
didominasi sektor Pertanian, dimana pada tahun 2013 memberikan sumbangan 685.256 M dan
menjadi 715.368 M di tahun 2014 dan meningkat lagi menjadi 743.277M di tahun 2015.Rincian mengenai sumbangan per-sektor ekonomi terhadap PDRB kabupaten Rote Ndao atas dasar
harga berlaku tahun 2013-2015 dan atas Dasar Konstan 2010, disajikan pada tabel berikut :
Tabel 2.16.
PDRB Atas dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (miliar rupiah)
RPI2-JM
Tabel 2.17.
PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (miliar rupiah)
Sumber : Kabupaten Rote Ndao Dalam Angka 2016
Sub sektor dominan ini perlu mendapat perhatian dalam berbagai program pengembangan
pembangunan agar dapat meningkatkan kinerja perekonomian di kabupaten Rote Ndao secara
kuantitas maupun kualitas.
Rata-rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten Rote Ndao pada tahun 2013 sampai dengan 2015 sebesar 4,73%.
Laju pertumbuhan ekonomi daerah ini berada dibawah bila dibandingkan dengan laju pertumbuhan Provinsi
NTT yang mencapai 5,16%. Laju Pertumbuhan ekonomi ini sangat dipengaruhi oleh laju pertumbuhan
ekonomi pada sektor-sektor yang memberikan share yang cukup besar dalam pembentukan PDRB.
Pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota se-Provinsi NTT selama kurun waktu 2013-2015 disajikan dalam tabel
berikut :RPI2-JM
Tabel 2.18. Laju Pertumbuhan PDRB Atas dasar Harga Konstan menurut Kabupaten se Prov.NTT Tahun 2013-2015Sumber : Kabupaten Rote Ndao Dalam Angka 2016
2.4.2. KONDISI LINGKUNGAN STRATEGIS
2.4.2.1. GAMBARAN TOPOGRAFI
Wilayah Kabupaten Rote Ndao memiliki topografi yang relatif datar, berombak, sampai bergelombang.
Sebagian besar topografi merupakan daratan, berbukit-bukit dengan tingkat kemiringan rata-rata
o mencapai 45 dengan ketinggian dari permukaan laut (dpl) 0 - 500 meter.
Proporsi dataran tinggi terluas di Kabupaten Rote Ndao terdapat di kecamatan Rote Timur, Rote
Tengah, Rote Selatan dan Pantai Baru, kecamatan-kecamatan ini adalah kecamatan-kecamatan yang
berdampingan.Keseluruhan topografi pulau Rote melandai dari arah Timur ke barat. Sedangkan kecamatan Rote
Tengah, Rote Selatan, Pantai Baru dan Rote Timur juga mempunyai bagian wilayah yang rendah (0-7)
meter di atas permukaan laut. Dataran rendah yang paling luas terletak di wilayah kecamatan Rote
Tengah, Rote Selatan, Pantai Baru dan Rote Timur mengarah sepanjang pesisir pantai Utara ke bagian
tengah wilayah.
Kemiringan lahan di wilayah pulau Rote, khususnya kecamatan Rote Barat dan Rote Timur lebih landai dari
kecamatan lainnya di pulau Rote. Lereng dengan kemiringan lebih dari 40% hanya terdapat di kecamatan Rote
Timur sebesar 0,33% dari luas wilayahnya, Kecamatan Pantai Baru 47,74% dari luas wilayahnya kemiringannya
2 – 15%, 38% berkemiringan 15 - 40%, sedangkan 11,70% dari luas wilayahnya berkemiringan 0 – 2%.RPI2-JM
Kecamatan Rote Tengah merupakan daerah yang berbukit- bukit dan bergunung dilihat dari kemiringan lahan 15%
sampai 40% luas lahannya 49,3 % dari luas lahan secara keseluruhan di kabupaten Rote Ndao. Dan dari luas lahan
yang memiliki kemiringan > 40% terdapat di Kecamatan Rote Tengah dengan persentase luas 70 % dari luas
wilayah secara keseluruhan. Untuk lebih jelasnya tentang kemiringan lahan dan ketinggian diatas permukaan
laut dapat dilihat pada Tabel 4.9
Tabel 2.19.Kemiringan Lahan Kabupaten Rote Ndao
0-2% 2-5% 5-8% 8-15% 15-25% 25-40% >40% JUMLAH
20542km² 39913.3km² 15325.5 m² 16716.5 km² 13229.7 km²697.5 km² 557.5km² 127805km² Sumber : RTRW Rote Ndao 2011
Tabel 2.20 .Perincian Luas Pulau Rote Menurut Ketinggian Di Atas Permukaan LautSumber : RTRW Rote Ndao 2011 0 - 100 m 101 - 200 m 201 - 300 m 301 - 400 m 401 - 500 m
1 Rote Barat Daya 13,849.0 3,228.0 - - - 17,077.0
2 Rote Barat Laut 18,536.5 4,210.0 - - - 22,746.5
3 Lobalain 13,010.5 1,085.0 75.0 - - 14,170.5
4 Rote Tengah 4,505.0 9,095.0 6,245.0 3,675.0 70.0 23,590.0
5 Pantai Baru 13,518.0 3,725.0 375.0 - - 17,618.0
6 Rote Timur 28,368.5 2,305.0 105.0 - - 30,778.5
91,787.5 23,648.0 6,800.0 3,675.0 70.0 125,980.5 KETI NGGI AN TANAH DARI PERMUKAAN AI R LAUT JUMLAH ( Ha) NO. KECAMATAN JUMLAHRPI2-JM
2.4.2.2. GAMBARAN GEOHIDROLOGI
Potensi hidrologi kabupaten Rote Ndao relatif terbatas. Sumber mata air yang ada pada umumnya
berasal dari perbukitan dengan debit air menurun pada musim kemarau sehingga kebutuhan air untuk
musim kemarau merupakan kendala untuk wilayah ini.Jumlah sungai yang berair sepanjang tahun hanya berjumlah 12 buah. Sungai terbesar adalah Sungai
Menggelama, dengan panjang sungai 32 km. Sementara jumlah danau yang berair sepanjang tahun ada
6 buah, dengan total volume 7 (tujuh) juta meter kubik. Selain air permukaan, potensi air tanah juga
sudah diidentifikasi. Pada tahun 2005, terdapat 30 unit sumur bor sudah dibangun di Kabupaten Rote
Ndao, dengan debit bervariasi antara 0,90 dan 343,38 L/detik, dan kedalaman bervariasi antara 2,8 dan
28,4 meter.
Banyak terdapat mata air yang tersebar di wilayah Kabupaten yang saat ini dimanfaatkan penduduk
untuk pemenuhan kebutuhan air minum dan irigasi. Ketersediaan air pada mata air ini sangat tergantung
pada kondisi hutan yang memiliki kemampuan sebagai peresap air hujan. Kerusakan hutan baik karena
kegiatan dalam hutan maupun alih fungsi untuk kegiatan lain perlu diantisipasi untuk menjaga pasokan
air serta kualitasnya.Sumber air pemenuhan kebutuhan air minum yang terdapat di Kabupaten Rote adalah sebagai berikut :
Tabel 2.21. Data Sumber Mata Air Kabupaten Rote NdaoRPI2-JM
- Solar cell-nya rusak
- Baterai-nya tidak berfungsi
21 Dudikoen Lidabesi / Rote Tengah
24 Lakamola Lakamola / Rote Timur
15.27 Air minum Rusak
23 Sotioe Tolama / Rote Barat Laut
5.26 Air minum dan pertanian Baik
22 Leli Onatali / Rote Tengah
30.80 Air minum dan pertanian Baik
14.30 Air minum Baik
25 Daudolu Daudolu / Rote Barat Laut
20 Bolokama Lenguselu / Rote Selatan
25.14 Pertanian dan air minum Baik
19 Soloe Lenguselu / Rote Selatan
23.35 Air minum Baik
18 Loedik Bo'a / Rote Barat
1.87 Pertanian Baik
3.42 Air minum Baik
1.50 Air Minum Baik
3.15 Air minum Rusak
1.5 Air Minum Baik
8.47 Air Minum Belum di kelola
33 Lalukoen Lalukoen/Rote Barat Daya
10.08 Air Minum Belum di kelola
32 Meokoen Tesabela/Pantai Baru
12.7 Air Minum Baik
31 Fufuno Sonimanu / Pantai Baru
30 Oehenaan Nggodimeda / Roteng
26 Elawata Boni / Rote Barat Laut
3.8 Air Minum Baik
29 Hanukoen Tuanatuk / Lobalain
28 Sumur Gali Lembadela Kuli / Lobalain Belum dikelola
1.30 Belum dikelola
27 Sumur Gali Ne'e Sanggaoen / Lobalain
15.68 Air minum Rusak
17 Noas Temas / Rote Barat Laut
16 Lalao Lalao / Rote Timur
8 Oemaspoka Edalode / Pantai Baru
25.11 Air minum Baik
2 Tanggaloi Oelunggu / Lobalain Lekik
57.48 Air minum dan pertanian Belum dikelola Baru diusulkan
3 Oelalumbu Oetutulu / Rote Barat Laut
1.30 Pertanian Belum dikelola
4 Oesamboka Holoama / Lobalain
30.80 Air minum dan pertanian Rusak
Pompa yang ada rusak Tidak dikelola dengan baik
Kendala pada biaya operasional
5 Oemina Oenitas / Rote Barat
7.76 Air minum Belum dikelola
6 Oelasin Oelasin / Rote Barat Daya
1.15 Pertanian
7 Nioen Londalusi / Rote Timur
92.77 Air minum dan pertanian Baik
44.75 Air minum Baik Tidak dimanfaatkan oleh masyarakat karena mengandung kadar garam
1 Oemau Mokdale / Lobalain Mokdale 29. 95 Air minum dan pertanian
9 Oematalilok Suelai / Lobalain
66.90 Pertanian Belum dikelola
10 Oematadale Suelai / Lobalain
13.93 Pertanian Belum dikelola
11 Oekode Suelai / Lobalain
13.10 Pertanian Belum dikelola
12 Oemata Ina Oematamboli / Lobalain
11.47 Pertanian dan air minum Belum dikelola
13 Kaden Suebela / Rote Tengah
166.67 Pertanian dan air minum
Rusak
14 Lualemba Nemberala / Rote Barat
42.38 Air minum Baik
15 Oele Daleholu / Rote Selatan
Rusak Pompa yang ada tidak berfungsi menggerakkan air ke reservoir
- Pompa hilang Tidak tersedianya biaya operasional
- Mesin pompa rusak
- Tidak tersedianya biaya operasional
- Tidak adanya tenaga untuk menjaga mesin pompa
RPI2-JM NO NAMA MATA AIR LOKASI DEBIT PEMANFAATAN KONDISI FISIK MASALAH DESA DUSUN
Di Kabupaten Rote Ndao tidak terdapat wilayah sungai, karena kondisi Kabupaten Rote Ndao sebagai
wilayah kepulauan dan aliran sungai tidak terkait dengan wilayah sungai dengan kabupaten lain
sehingga terlalu kecil untuk membentuk sebuah wilayah sungai.Namun terdapat beberapa sungai, waduk, embung serta mata air, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:11 Batulilok I (KecamatanPantai Baru) 17,00
Irigasi Teknis & Peternakan
9 Lololik (KecamatanPantai Baru) 9,00
Maks : Belum diukur Min :
Irigasi Sederhana
10 Puan (KecamatanPantai Baru) 18,00
Maks : Belum diukur Min :
Irigasi Sederhana & Peternakan
Maks : Min
8 Umakapa (KecamatanPantai Baru) 4,50
: Belum diukur Irigasi Sederhana & Peternakan
12 Batulilok II (KecamatanPantai Baru) 10,00
Maks : Min : Belum diukur
Irigasi Sederhana & Peternakan
13 Kapadanok (KecamatanPantai Baru) 7,50
Maks : Min : Belum diukur
Irigasi Sederhana & Peternakan
Maks : Belum diukur Min :
Irigasi Teknis & Peternakan
Tabel 2.22. Daftar Sungai Di Kabupaten Rote NdaoIrigasi sederhana
NO NAMA DAS PANJANG DAS (KM)
DEBIT AIR (M
3
/DTK) PEMANFAATAN
1 Eahun (Kecamatan Rote Timur) 6,00 Maks : Belum diukur Min :
Irigasi & Peternakan
2 Horobesi (Kecamatan Rote Timur) 3,50 Maks : Min : Belum diukur
3 Batuidu (Kecamatan Rote Timur) 4,50 Maks : Belum diukur Min :
7 Sua/Oetama (KecamatanPantai Baru) 10,00 Maks : Belum diukur Min :
Irigasi Sedehana
4 Leina/Matasio (Kecamatan Rote Timur) 5,00 Maks : Min : Belum diukur
Irigasi Teknis & Peternakan
5 Kimadale (Kecamatan Rote Timur) 6,50 Maks : Min : Belum diukur
Irigasi Sederhana & Peternakan
6 Fukakdalek (Kecamatan Rote Timur) 2,00 Maks : Belum diukur Min :
Irigasi Sederhana
RPI2-JM
- 24 Metina I (Kecamatan Lobalain) 0,80
- 25 Metina II (Kecamatan Lobalain) 0,70
- 26 Tulandale (Kecamatan Lobalain) 1,20
- 27 Oemau (Kecamatan Lobalain) 2,00
Maks : Belum diukur Min :
41 Polo (Kecamatan Rote Barat Laut) 5,00
Irigasi Sederhana
Maks : Belum diukur Min :
40 Fatunao (Kecamatan Rote Barat Laut) 7,50
Irigasi Sederhana
Maks : Min : Belum diukur
39 Daudolu (Kecamatan Rote Barat Laut) 7,00
Irigasi Sederhana
38 Fulakmoan (Kecamatan Rote Barat Laut) 9,00
Irigasi Sederhana
Irigasi Sederhana
Maks : Belum diukur Min :
37 Soti (Kecamatan Rote Barat Laut) 6,00
Irigasi Sederhana
Maks : Min : Belum diukur
36 Loeingguhuk (Kecamatan Rote Barat Laut) 8,00
Irigasi Sederhana
Maks : Belum diukur Min :
35 Oebela (Kecamatan Rote Barat Laut) 10,00
Maks : Min : Belum diukur
42 Olisaik (Kecamatan Rote Barat Laut) 1,50
34 Namodale (Kecamatan Lobalain) 4,50 Maks : Min : Belum diukur
46 Namodale (Kecamatan Rote Barat Daya) 8,00
Sumber : RTRW Rote Ndao
Irigasi Sederhana
Maks : Belum diukur Min :
48 Lidamanu (Kecamatan Rote Barat Daya) 1,50
Irigasi Teknis
Maks : Belum diukur Min :
47 Lifuhahani (Kecamatan Rote Barat Daya) 2,50
Irigasi Sederhana
Maks : Belum diukur Min :
Irigasi Sederhana
Maks : Belum diukur Min :
Maks : Belum diukur Min :
45 Mberah (Kecamatan Rote Barat Daya) 7,50
Irigasi Sederhana
Maks : Min : Belum diukur
44 Oetefu (Kecamatan Rote Barat Daya) 8,00
Irigasi Teknis
Maks : Belum diukur Min :
43 Tudameda (Kecamatan Rote Barat Daya) 7,00
Irigasi Sederhana
Irigasi Sederhana
Irigasi Sederhana
NO NAMA DAS PANJANG DAS (KM)
Maks : Belum diukur Min :
Irigasi Sederhana & Peternakan