REVIEW RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR- JANGKA MENENGAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2017-2021

  2

2.1 WILAYAH ADMINISTRASI

  abupaten Rote Ndao merupakan wilayah yang terdiri dari gugusan pulau-pulau kecil di bagian paling selatan kepulauan Nusantara. Secara astronomis, daerah ini terletak di

  o o o o

  K antara 10 25’ LS sampai 11 00’ LS dan di antara 121 49’ BT sampai 123 26’BT .

  Kabupaten ini memiliki 107 pulau kecil. Delapan di antaranya merupakan pulau-pulau

yang berpenghuni. Wilayah utama kabupaten ini terdapat di pulau Rote, sebagai pulau yang paling besar

di antara 107 pulau yang termasuk wilayah administratif kabupaten Rote Ndao. Delapan pulau kecil lain

yang berpenghuni adalah pulau-pulau Rote, Usu, Ndana, Ndao, , Landu, Nuse, Do’o Pulau lainnya.

Total luas wilayah kabupaten Rote Ndao terdiri dari luas daratan 1.280,10 km2 dan luas lautan 2.376

km2.

Secara geografis Pulau Rote terletak diantara 9’19 LS – 10’57 LS 121’30 BT – 124’11 BT, dengan luas

  2

  

wilayah 1.214,30 km dan terdiri dari 8 kecamatan yaitu Kecamatan Lobalain, Rote Barat Daya, Rote

Timur, Rote Barat, Rote Selatan, Rote Tengah, Pantai Baru dan Rote Barat Laut dimana secara

administrasi Pulau Rote dibatasi oleh : Sebelah Utara : Laut Sawu

  Sebelah Timur : Laut Timor Sebelah Selatan : Samudera Hindia Sebelah Barat : Laut Sawu

Berdasarkan posisi geografis dan kondisi wilayah yang digambarkan di atas, Kabupaten Rote Ndao,

selain memiliki potensi daratan, juga terutama memiliki potensi bahari yang sangat besar. Kabupaten

RPI2-JM

  

Rote Ndao memiliki luas wilayah perairan laut cukup luas, dengan total panjang garis pantai kurang

lebih 330 km. Pulau Rote memiliki sejumlah pantai yang eksotik, beberapa di antaranya merupakan

kawasan surfing terbaik dunia, yakni Pantai Nembrala dan Pantai Boa. Rote Ndao juga mempunyai

wilayah laut yang berbatasan langsung dengan wilayah laut Negara Australia, yang dari sudut pandang

sumber daya dan perdagangan dapat dilihat sebagai potensi, tetapi pada kenyataannya masih memiliki

potensi konflik antara Indonesia dan Australia sehubungan dengan kegiatan melaut dari nelayan Rote

Ndao, dan kegiatan transit imigran gelap dari Asia ke Australia.

Rincian luas daerah kabupaten Rote Ndao menurut pulau. dan Rincian luas wilayah berdasarkan

kecamatan, dapat dilihat dalam berikut :

  3 Baa

  7 Sumber ; Kabupaten Rote Ndao dalam Angka 2016

  82

  10 Landu Leko 194,06 15,16 Landu Leko Rote Ndao 1.280,10 100,00

  1 Eahun

  12

  9 Rote Timur 110,84 8,66

  1 Olafulihaa

  10

  8 Pantai Baru 176,18 13,76

  7 Rote Selatan 73,38 5,73 5 - Daleholu

  1 Feapopi

  6

  6 Rote Tengah 162,50 12,69

  11

Tabel 2.1. Luas Daerah Kabupaten Rote Ndao menurut pulau

  5 Lobalain 145,70 11,38

  1 Busalangga

  12

  4 Rote BaratLaut 172,40 13,47

  3 Rote Barat Daya 114,57 8,95 14 - Battua

  2 Ndao Nuse 14,19 1,11 Ndao Nuse

  1 Rote Barat 100,48 9,08 12 - Delha

  2 Persentase

  No. Kecamatan Luas wilayah Banyaknya Desa Banyaknya Kelurahan Ibu Kota km

Tabel 2.2. Luas Wilayah Kabupaten Rote Ndao dirinci menurut Kecamatan

  Sumber : Rote Ndao dalam Angka 2016

  

Do’o 192 0,15

Pulau-pulau lainnya 24.569 19,19

Jumlah 128.010 100,00

  

Ndana 1.383 1,08

Ndao 863 0,67

Landu 643 0,50

Nuse 566 0,44

  Pulau Luas Daerah (Ha) Persentase (%)

Rote 97.854 76,44

Usu 1.940 1,52

RPI2-JM

  Gambar Peta 2.1. Administrasi Kabupaten Rote NDao

RPI2-JM

2.2. POTENSI WILAYAH KABUPATEN ROTE NDAO

  

Potensi wilayah meliputi kawasan pertanian, kawasan perikanan, kawasan perkebunan, kawasan

peternakan, kawasan pariwisata, kawasan permukiman dan kawasan pertambangan.

1. Pertanian

  Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan terdiri dari kegiatan pertanian yang menghasilkan komoditi padi, jagung, umbi-umbian, kacang-kacangan, sayur-sayuran, buah-buahan dan pertanian bahan makanan lainnya. Sub sektor tanaman pangan merupakan kontributor terbesar terhadap PDRB sektor pertanian.

  Tanaman bahan makanan yang ditanam di Kabupaten Rote Ndao adalah Padi dan Padi Gora, Jagung, Ubi Kayu, Ubi Jalar, Kacang Tanah, Kacang Hijau. Dari berbagai tanaman bahan makanan yang produksi tanaman tertinggi adalah Padi diikuti Padi gora dan jagung. Hal ini menunjukkan bahwa usaha pertanian tanaman pangan yang mendominasi adalah Padi yang tersebar di seluruh kecamatan. Uraian produksi tanaman pangan di Kabupaten Rote Ndao menurut kecamatan disajikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 2.3 .Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Rote Ndao Menurut Komoditi dan Kecamatan Tahun 2015 Komoditi (Ton) Kecamatan Padi sawah & Kacang Kacang Padi Goradan Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar ladang

  Tanah Hijau

  Rote Barat Daya 1.543,5 7.479,0 790,4 135,0 110,5 142,6 15,2 Rote Barat Laut 4.517,2 9.029,80 1.804,4 697,5 403,0 393,3 53,6 Lobalain 9.945,2 8.119,3 158,6 90,0 26,0 59,8 16,0 Rote Tengah 7.935,0 5.478,6 514,8 577,5 97,5 85,1 2,4 Rote Selatan 605,5 334,4 1.079,0 - 105,0 65,0 18,4 Pantai Baru 3.547,5 2.795,0 140,4 217,5 45,5 64,4 - Rote Timur 4.312,9

  • 4.768,7 400,4 97,5 19,5 112,7 Landu Leko 58,8 869,4 421,2 150,0 58,5 - 69,0 Rote Barat 26,6 895,4 530,4 330,0 65,0 154,10 12,0
  • Ndao Nuse 46,8

  

Rote Ndao 31.592,40 39.759,6 5.886,4 2.400,0 890,5 1.099,4 99,2

Sumber ; Kabupaten Rote Ndao dalam Angka 2016

  Kegiatan yang tercakup dalam Sub Sektor Tanaman Perkebunan meliputi kegiatan pertanian yang mengusahakan tanaman perkebunan, baik yang diusahakan oleh perusahaan perkebunan maupun oleh rakyat. Komoditi yang dihasilkan oleh subsektor perkebunan antara lain Kelapa, Kapuk, Pinang, Jambu Mete, dan tanaman perkebunan lain. Populasi tanaman perkebunan yang diusahakan oleh masyarakat didominasi oleh lontar, diikuti tanaman kelapa dan Jambu Mete, yang tersebar diberbagai kecamatan.

  Untuk kelompok komoditi perkebunan, hingga akhir tahun 2015, lontar , kelapa dan jambu mete merupakan komoditi dominan, dengan luas areal budidaya masing-masing 16.622 Ha, 4.650 Ha, dan 1.308 Ha, dengan produksi masing-masing 984 ton, 3.483 ton dan 66 ton. Total luas lahan produksi untuk ketiga jenis tanaman tersebut mencapai 93,2 % dari total luas areal perkebunan di Kabupaten Rote Ndao. Luas tanam dan produksi komoditi perkebunan di Kabupaten Rote Ndao disajikan dalam tabel dibawah ini :

RPI2-JM

Tabel 2.4. Luas Tanam dan Produksi Tanaman Perkebunan Berdasarkan Jenis Komoditi di Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015

  7.821 1.102 694 5.058 3.645 3.286 7.286

Tabel 2.6. Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsinya

  Sumber ; Kabupaten Rote Ndao dalam Angka 2016 Kegiatan yang tercakup dalam subsektor kehutanan meliputi kegiatan penebangan segala jenis kayu, pengambilan daun-daunan, getah-getahan, akar-akaran dan kegiatan perburuan. Jenis hutan yang ada di wilayah ini antara lain hutan produksi tetap, hutan lindung, dan hutan produksi dikonversi. Dalam kegiatan masyarakat di sektor pertanian masih terdapat praktek perladangan yang berpindah-pindah sehingga terdapat wilayah hutan yang dirambah, tanpa memperhitungkan kelestarian dan keberlanjutannya, bahkan hutan lindung sekalipun. Luas kawasan hutan di Kabupaten Rote Ndao menurut jenis disajikan dalam tabel berikut :

  21 685 513 Rote Ndao 61.682 15.293 7.060 45.955 19.874 43.454 83.266

  Ndao Nuse 627 - - 683

  4.621 456 331 4.137 789 3.564 6.325

  Rote Barat

  89 2.345 987 1.219 2.867

  Landu Leko 3.101 145

  Rote Barat Daya 5.487 4.024 869 9.657 5.867 11.327 16.402 Rote Barat Laut 7.598 4.135 2.534 7.986 3.180 7.845 17.565 Lobalain 10.753 2.087 827 3.237 1.783 4.224 1.786 Rote Tengah 9.473 1.808 662 3.393 324 2.211 8.768 Rote Selatan 4.510 567 736 2.134 291 2.915 5.985 Pantai Baru 7.691 969 318 7.325 2.987 6.178 15.769 Rote Timur

  No. Komoditi Luas Tanam (ha) Produksi (ton)

Tabel 2.5. Banyaknya Ternak Besar, Ternak Kecil dan Unggas Kecamatan di Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 Kecamatan Populasi (Ekor) Sapi Kerbau Kuda Kambing Domba Babi Ayam

  

Untuk sub sektor peternakan, populasi ternak besar yang diusahakan oleh masyarakat di Kabupaten

Rote Ndao adalah sapi, kuda dan kerbau yang tersebar di seluruh kecamatan. Di samping ternak

besar masyarakat di Kabupaten Rote Ndao juga mengusahakan ternak kecil dan unggas yaitu

Kambing, Domba, Babi, dan Ayam. Berbagai jenis ternak besar yang diusahakan didominasi oleh

ternak Sapi sedangkan ternak kecil adalah babi dan unggas adalah Ayam. Rincian mengenai

populasi ternak besar, kecil dan unggas menurut kecamatan disajikan dalam berikut :

  

6 Tanaman jarak 419,0 14,0

Sumber ; Kabupaten Rote Ndao dalam Angka 2016

  

5 Lontar 16.622 984,0

  

4 Jambu Mete 1.308,0 66,0

  

3 Pinang 106,0 30,0

  

2 Kapuk 892,0 36,0

  

1 Kelapa 4.650,0 3.483,0

RPI2-JM

  RPI2-JM di Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015

No. Jenis Hutan Luas (Ha) Persentase

  (ha)

  9 Rote Barat 88,0 0,1 88,1

  10 Ndao Nuse 435,0 435,0

  Rote Ndao 3.259 1,2 3.260,2 Sumber ; Kabupaten Rote Ndao dalam Angka 2016

  6

  Sektor pertambangan dan penggalian sebenarnya terdiri dari tiga subsektor, yaitu Pertambangan Minyak dan Gas Bumi (migas), Pertambangan Bukan Migas dan Penggalian. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku sektor pertambangan di kabupaten Rote Ndao pada tahun 2010 memberi kontribusi sebesar 6.691.366.000,- rupiah dan tahun 2011 naik menjadi 7.372.846,- rupiah dan tahun 2012 meningkat lagi menjadi 8.137.647..000,- Jenis barang tambang yang ada di kabupaten Rote Ndao di rinci menurut Kecamatan tertera di tabel berikut :

   Tabel 2.8.Jenis Barang Tambang dirinci menurut Kecamatan tahun 2012

  No Kecamatan Lokasi Jenis Barang Tambang Luas

  1 Rote Barat Daya Oebatu

  7 Rote Timur 773,0 0,4 773,4

  Kalsedon Mangan (Mn)

  25 Besi (Fe) Meoain

  Lempung (Cly) Sebaran Kec.RB &

  RBD 6,599 Besi (Fe) Oebafok Gypsum

  Sebaran RB & RBD 25,410

  Oekupi Gamping Oebatu Gamping

  2 Rote Barat Sedeoen Kalsedon

  8 Landu Leko 156,0 - 156,0

  6 Pantai Baru 199,0 0,1 199,1

  

1 Hutan Lindung 7.652,37 29,67

  Sumber ; Kabupaten Rote Ndao dalam Angka 2016 Sub sektor perikanan dibedakan atas dua kelompok utama yaitu perikanan darat dan perikanan laut.

  

2 Hutan Produksi tetap 9.367,47 36,33

  

3 Hutan Produksi Terbatas - -

  

4 Hutan Rakyat 5.174,0 20,06

  

5 Suaka Margasatwa 2.262,01 8,77

  

6 Taman Buru 1.288,11 5,0

  

7 Hutan Mangrove 43,87 0,17

  

8 Hutan Suaka Alam dan Wisata - -

Rote Ndao 25.787,83 100,00

  Kegiatan dalam Sub Sektor Perikanan meliputi penangkapan, pembenihan, dan pembudidayaan segala sejenis ikan dan biota air lainnya, baik yang berada di air tawar maupun air asin. Jumlah Produksi Perikanan terbesar adalah di kecamatan Rote Timur diikuti Lobalain dan Rote Barat Dayat. Secara lengkap produksi perikanan menurut sektor dan kecamatan disajikan pada tabel berikut: .

  5 Rote Selatan 11,0 - 11,0

Tabel 2.7. Produksi Perikanan menurut Jenis dan Kecamatan tahun 2015

  (ton)

  No Kecamatan Ikan laut Perairan Darat Jumlah

  1 Rote Barat Daya 568,0 - 568

  2 Rote Barat Laut 366,0 - 366

  3 Lobalain 633,0 0.4 633,4

  4 Rote Tengah 30,0 0,2 30,2

2. Pertambangan dan Penggalian

  No Kecamatan Lokasi Jenis Barang Tambang Luas

  (ha) Lempung (Cly)

  Obyek wisata bahari yaitu : Kabupaten Rote Ndao dikenal sebagai Kabupaten kepulauan yang terdiri dari pulau berpenghuni dan tidak berpenghuni. Pulau – pulau yang sangat indah panorama alam, pantai serta taman lautnya dapat dikembangkan menjadi Wisata Bahari Daiving dan lain – lain. Lokasi wisata terdapat di : Pulau Ndana di Kec. Rote Barat Daya adalah sebuah pulau yang sangat indah dengan cagar alamnya, terletak di mulut pantai selancar Bo’a – Nemberala yang dapat dijangkau dengan perahu motor / spedbot + 20 menit. Pulau Ndana dikelilingi oleh pasir putih yang indah serta desiran ombak yang cukup menarik untuk permainan lomba selancar. Di tengah di atas pulau ini memiliki sebuah danau merah yang merupakan salah satu obyek yang

  Kabupaten Rote Ndao memiliki beberapa obyek wisata diantaranya Panorama Alam, Wisata Budaya, Obyek Wisata Bahari, dan Obyek Wisata Sejarah. Obyek wisata bahari yang terkenal adalah pantai Nemberala, Pantai Boa. Potensi-potensi pariwisata tersebut belum dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal untuk peningkatan pendapatan masyarakat. Demikian pula dengan fasilitas pendukungnya seperti hotel, cottage, travel dan sebagainya belum dibangun dan ditata sebagaimana mestinya.

  Sumber ; Kabupaten Rote Ndao dalam Angka 2013

  Gamping Sotimori Gamping

  Faitua Besi (Fe) 888,4 Gypsum

  Bolatena Lempung (Cly) Gypsum

  Gypsum Daiama Kalsedon

  Barit Besi (Fe)

  8 Rote Timur Serubeba

  Besi (Fe) 3.000 Gypsum

  Oebau Lempung (Cly)

  Kalsedon Sirtu

  7 Pantai Baru Sonimanu

  6 Rote Selatan - - -

  Nggodimeda Sirtu Onatali Gamping

  Gypsum Gamping

  Besi (Fe) 3.000 Sirtu

  5 Rote Tengah Maubesi

  Sirtu Helebeik Gamping

  Kuli Besi (Fe) 1.167

  Besi (Fe) 1.167 Suelain Lempung (Cly)

  Kolobolon Kalsedon

  Gypsum Gamping

  Barit Lempung (Cly)

  4 Lobalain Bebalain

  3 Rote Barat Laut Netenaen Lempung

  Oenitas Gamping Besi (Fe) 2.410

  Besi (Fe) 2.410 Nemberala Kalsit

3. Pariwisata

RPI2-JM

  memiliki tingkat keramat yang masih kuat, salah satu pantangan bagi pengunjung perempuan yang datang di lokasi ini tidak dalam menstruasi. Di danau ini juga terdapat pedang keramat yang dahulu dipakai oleh seorang tokoh adat bernama SANGGUANA untuk membasmi musuhnya.

  26 Oemasapoka Sotimori/R.Timur 13 km Laut

  19 Pantai Nemberala Nemberala/R.Barat 2 km Ombak, pasir putih

  20 Pantai Sai Mbueain/R.Barat 10 km Pasir putih

  21 Danau Oehala Sedeoen/R.Barat 2,5 km Danau penuh ikan

  22 Pantai Sanama Oelasin/RBD 28 km Pantai

  23 Pantai Oeseli Oeseli/RBD 37 km Pantai

  24 Pantai Oeblo’u Oebo’u/RBD 32 km Pantai

  25 Laut Mati Sotimori/R.Timur 13 km Laut

  27 Mulut Seribu Daiama/R.Timur 10 km Pulau2 keceil

  Obyek wisata budaya yaitu : Tarian Tradisional. Tarian Kakamusu, Teorenda, Taebenu, Teotona, Lendo Ndao, Kebelai, Musik Sasando dan Musik Gong Obyek wisata budaya terdapat diPantai Nemberala – Bo’a di Kec. Rote pecahannya ke kanan yang Barat Daya, kedua pantai ini sangat dikenal dengan pasir putih yang indah dan menawan serta ombaknya sangat bagus dan menarik dengan 8 kali gulungan merupakan tantangan bagi peselancar dunia. Pemda Rote Ndao bekerjasama dengan organisasi Bali melakukan lomba selancar bertaraf internasional yang dilaksanakan pada bulan September – Oktober setiap tahunnya.

  28 Teluk Fei Mukekuku/R.Timur 12 km Bangkai pesawat terbang

  29 Oesosole Faitua/R.Timur 12 km Laut

  30 Danau Oendui Sotimori/R.Timur 7 km Danau

  31 Gua Intan Inaoe/R.Selatan 25 km Dan Batu putih/intan au

  32 Pantai Masi Dae Inaoe/R.Selatan 26 km Pantai tenang

  33 Gua saina Dodaek/R.Selatan 35 km Gua berbentuk 34rumah

  34 Tanjung Nggolo Dodaek/R.Selatan 35 km Mancing ikan

  Sumber : Kabupaten Rote Ndao 2016

  18 Pantai Bo’a Bo’a/Rote Barat 7,5 km Pantai

  17 Gua Niak Pantai baru Gua

  16 Benteng Raya Lelemah Sonimanu/Pantai baru 13 km Benteng sejarah

  9 Pantai

  Objek wisata di kabupaten Rote Ndao pada tahun 2012 tercatat 35 buah. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel. 2.9. Objek Wisata menurut Lokasi, Jarak dari Pusat Kota Kecamatan dan Daya tarik Objek Wisata di Kab.Rote Ndao, 2015

  NO NAMA OBJEK WISATA LOKASI JARAK DARI PUSAT KOTA KEC JENIS DAYA TARIK

  1 Pemandian Oemau Mokdale/Lobalain 1 km Air

  2 Tangga 300 Kuli/Lobalain 8 km Pantai & wisata alam

  3 Gua Jepang Bebelain/lobalain 15 km Pemandangan alam

  4 Tiang Bendera Bebelain/lobalain 3,5 Pantai

  5 Pantai Dombo Kuli/Lobalain

  6 Batu Termanu Fopo/R.tengah 500 m Pantai, batu yang unik

  15 Pantai Oeledo Oeledo/Pantai Baru 12 km Pantai

  7 Pantai Sosadale Sosadale/R.tengah 5 km Pasir Putih

  8 Danau Peto Peto/R.tengah 10 km Kura-kura

  9 Oeleak Hala/R.tengah 3 km

  10 Batu Ofak Kola/R.tengah

  11 Sanilai Oenitas/R.tengah 4 km Gua, tutup peti mati dari batu

  12 Pantai Nusakdale Pantai Baru 18 km Gelombang/pantai

  13 Letediu Oeledo/Pantai baru 12 km Pemandangan alam

  14 Batu Ndao Tesabela/Pantai baru 8 km Pantai

35 Gunung Ingulai Teboie/R.Selatan 27 km Panorama alam

RPI2-JM

2.3. DEMOGRAFI DAN URBASNISASI

2.3.1. Penduduk

  7 Rote Timur 12.093 14.432 14.903 134,46

  Sumber ; Kabupaten Rote Ndao dalam Angka 2016

  10 Ndao Nuse 3.087 3.658 3.805 268,15

Rote Ndao 119.908 142.106 147.778 115,44

  9 Rote Barat 7.426 8.800 9.151 91,07

  8 Landu Leko 4.540 5.380 5.596 28,84

  

Jumlah penduduk kabupaten Rote Ndao pada tahun 2010 adalah 119.908 jiwa meningkat menjadi

142.106 jiwa di tahun 2014 dan meningkat lagi 147.778 jiwa di tahun 2015 dengan jumlah penduduk

terbesar adalah di kecamatan Lobalain sebagai wilayah kota.

Laju pertumbuhan penduduk periode 2010-2015 adalah 23,24% per tahun dengan kepadatan penduduk

di tahun 2015 adalah 115,44 jiwa/Km².

Kepadatan penduduk teringgi adalah kecamatan Ndao Nuse dengan 268,16 jiwa/Km², diikuti kecamatan

Rote barat Daya dengan 212,32 jiwa/Km² dan kecamatan Lobalain dengan 209,68/Km² . Kepadatan

penduduk terendah adalah di kecamatan Rote tengah dengan 61,11 jiwa/Km².

Lebih jelas mengenai penduduk kabupaten Rote Ndao berdasarkan jenis kelamin dan kepadatan

penduduk disajikan dalam tabel dibawah ini :

Tabel 2.10. Jumlah Penduduk Rote Ndao 2010, 2014, 2015 dan Kepadatan Tahun 2015

  5 Rote Selatan 5.173 6.130 6.375 86,88

  4 Rote Tengah 8.058 9.550 9.931 61,11

  3 Lobalain 24.789 29.376 30.550 209,68

  2 Rote Barat Laut 22.608 26.794 27.864 161,2

  1 Rote Barat Daya 19.737 23.391 24.325 212,32

  No. Kecamatan 2010 2014 2015 Kepadatan penduduk /km² Thn 2015

  6 Pantai Baru 12.397 14.692 15.278 86,72

RPI2-JM

Tabel 2.11. Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2010-2015

  Laju Pertumbuhan Penduduk per tahun (%) No. Kecamatan 2010-2015 2014-2015

  1 Rote Barat Daya 23,25 3,99

  2 Rote Barat Laut 23,25 3,99

  3 Lobalain 23,24 4,0

  4 Rote Tengah 23,24 3,99

  5 Rote Selatan 23,24 4,0

  6 Pantai Baru 23,24 3,99

  7 Rote Timur 23,24 3,26

  8 Landu Leko 23,26 4,01

  9 Rote Barat 23,23 3,99

  10 Ndao Nuse 23,26 4,02

Rote Ndao 23,24 3,99

  Sumber ; Kabupaten Rote Ndao dalam Angka 2016

2.3.2. Penduduk Miskin

  

Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Rote Ndao dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada tahun 2006

Jumlah penduduk miskin mencapai 28.000 jiwa atau 27,43%, dan pada tahun 2012 meningkat menjadi

38.700 jiwa atau 29,09% dan ditahun 2013 meningkat lagi menjadi 39.100 Demikian juga dengan Garis

kemiskinan. Pada tahun 2006 garis kemiskinan tercatat 9107 dan meningkat di tahun 2012 menjadi

22.632. Kemudian di tahun 2013 bertambah lagi menjadi 235.613.

Pada tahun 2011 di Kabupaten Rote Ndao terdapat 14.965 KK miskin dan 6.412 perumahan tidak layak

huni. Di tahun 2012 jumlah fakir miskin meningkat menjadi 16.797 KK, Perumahan tidak layak huni

meningkat menjadi 7.687 unit. Di tahun 2013 jumlah fakir miskin menurun menjadi 14 559 KK namun

perumahan tidak layak huni meningkat menjadi 14 559 unit. Jumlah Fakir Miskin terbesar tahun 2011,

2012 dan 2013 terdapat di Kecamatan Rote Barat Laut.

Rincian tentang tingkat kemiskinan kabupaten Rote Ndao dapat dilihat pada tabel berikut dan rincian

jumlah fakir miskin, perumahan tidak layak huni, kaum jompo dan anak yatim terlantar dapat di lihat

pada tabel berikut :

  

Tabel.2.12. Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Rote Ndao 2006-2014

Garis Kemiskinan Penduduk Miskin

Tahun

  Jumlah (000) Persentase (%) 2006 91.070 28.00 27,43 2007 100.107 30.70 27,83 2008 106.273 30.14 28,26 2009 146.831 38.83 36,58 2010 147.436 37.30 34,09 2011 178.778 39.50 32,81 2012 226.326 38,7 29,09

  2013 235.613 39,1 28,25

  • 2014 - 38,6

  Sumber : Rote Ndao dalam Angka 2012,2013,2014,16

RPI2-JM

  RPI2-JM Tabel.2.13 . Banyaknya Fakir Miskin, Perumahan tidak layak, menurut Kecamatan di Kabupaten Rote Ndao Tahun 2012, 2013 Kecamatan Fakir Miskin (KK)

Prumahan

Tidak Layak

  9 Flores Timur 19 600 8,10 214 010 19,2

  21 Malaka - - - -

  20 Sabu Raijua 25 300 31,02 277 403 24,8

  19 Manggarai Timur 66 100 24,85 245 077 64,7

  18 Nagekeo 16 500 12,08 252 083 16,6

  17 Sumba Tengah 21 300 31,93 272 036 81,0

  16 Sumba Barat Daya 82 700 26,87 216 218 21,3

  15 Manggarai Barat 44 100 18,21 245 425 42,6

  14 Rote Ndao 39 100 28,25 235 613 38,6

  13 Manggarai 65 200 20,96 246 366 63,9

  12 Ngada 16 900 11,19 248 760 16,5

  11 Ende 56 200 21,03 271 888 54,7

  10 Sikka 39 200 12,66 231 250 38,3

  8 Lembata 29 600 23,25 267 510 29,1

  Fakir Miskin (KK) Prumahan Tidak Layak 2012 2013 Rote Barat daya 1.120 429 2 520 2 520

  7 Alor 39 600 20,11 232 406 38,7

  6 Belu 29 300 14,58 252 005 54,5

  5 TTU 51 800 21,59 261 995 50,7

  4 TTS 126 000 27,81 235 956 122,5

  3 Kupang 101 500 20,06 252 934 65,0

  2 Sumba Timur 68 800 28,58 260 247 67,4

  1 Sumba Barat 34 200 28,92 257 372 33,5

  (000) Persentase Garis kemiskinan

  Tahun 2013 Jumlah 2014 (000) NO Kabupaten Jumlah

Tabel 2.14 Jumlah & Persentase Penduduk Miskin Kabupaten/Kota di NTT Tahun 2013 dan 2014

  Sumber : Rote Ndao Dalam Angka 2013,2014

Berdasarkan laporan BPS Kabupaten Rote Ndao memperlihatkan bahwa sampai tahun 2012, persentase

penduduk miskin kabupaten Rote Ndao 29,09% lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata persentase

penduduk miskin di Propinsi NTT yakni 20,46%. Kemudian di tahun 2013 prosentase ini menurun

menjadi 28,25% dengan rata-rata NTT 20,24%. Sedangkan persentase jumlah penduduk miskin NTT

tahun 2008-2012 setiap tahun makin menurun. Di tahun 2014, penduduk miskin Rote Ndao 38.666 jiwa

lebih kecil dibandingkan dengan NTT sebanayk 991.900 Jiwa. Rincian garis kemiskinan, jumlah

penduduk miskin dan persentase penduduk miskin dapat di lihat pada tabel berikut :

  Ndao Nuse 875 537 360 360 Rote Barat 2.619 1.458 748 748 Rote Barat Laut 2.948 749 2 714 2 714 Lobalain 1.908 827 1 917 1 917 Rote Tengah 1.357 569 1 281 1 281 Rote Selatan 472 374 482 482 Pantai baru 2.013 893 2 012 2 012 Rote Timur 2.520 1.113 1 304 1 304 Landu Leko 965 738 1 221 1 221 Jumlah 16.797 7.687 14 559 14 559

  22 Kota Kupang 33 800 9,12 443 022 33,3

2.3.3. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk

  RPI2-JM Nusa Tenggara Timur 2008 1.170,7 25,60 161.639 2009 1021,8 23,41 167.492 2010 1020,6 21,77 193,298 2011 - - - 2012 1.000,3 20,46 222,507 2014 991,9 - - 991.9

  7 Rote Timur 14.903 18.366 22.635 27.895 34.378 42.367 52.214

  2.4.1. Perkembangan PDRB, Potensi Ekonomi dan Pendapatan perkapita Struktur ekonomi Kabupaten Rote Ndao menurut dasar Harga Berlaku Meningkat dari tahunjke tahun. Di tahun 2013 senilai 1.685.608 M, meningkat 11,20% menjadi 1.898.313 M di tahun 2014 dan meningkat lagi 12,25% di tahun 2015 sebesar 2.163.254 M. Sumbangan terbesar didominasi

  Kab.Rote NDao 147.778 182.122 224.447 276.608 340.892 420.115 517.750 Hasil H itungan 2016

  10 Ndao Nuse 3.805 4.689 5.779 7.122 8.777 10.817 13.331

  

9 Rote Barat 9.151 11.287 13.899 17.129 21.109 26.015 32.061

  8 Landu Leko 5.596 6.897 8.499 10.474 12.909 15.909 19.606

  6 Pantai Baru 15.278 18.829 23.204 28.597 35.243 43.434 53.527

  Sumber: Rote Ndao Dalam Angka 2014,206

Seseorang terkategori sebagai penduduk miskin dengan batasan garis kemiskinan yang rendah, akan

tetapi dengan masih ditemukannya jumlah dan persentase penduduk miskin yang relatif banyak

memberikan implikasi bahwa masih sangat rendahnya kemampuan wilayah dan masyarakat di

Kabupaten ini dalam upaya mengatasi permasalahan kemiskinan. Atau dengan kata lain bahwa

percepatan peningkatan pendapatan masyarakat relatif masih rendah dibanding dengan percepatan

peningkatan batas garis kemiskinan.

  5 Rote Selatan 6.375 7.857 9.682 11.933 14.706 18.123 22.335

  

4 Rote Tengah 9.931 12.239 15.083 18.589 22.909 28.233 34.794

  3 Lobalain 30.550 37.650 46.400 57.183 70.472 86.850 107.623

  2 Rote Barat Laut 27.864 34.340 42.320 52.155 64.276 79.214 97.623

  

1 Rote Barat Daya 24.325 29.978 36.945 45.531 56.112 69.153 85.224

Tabel 2.15 Proyeksi Penduduk Kabupaten TTS tahun 2016-2021 No Kecamatan Jumlah Penduduk 2015 (eksisting 2016 2017 2018 2019 2020 2021

  Penduduk Rote Ndao Tahun 2015 berjumlah 147.778 jiwa dan diproyeksikan hingga tahun 2021 menjadi 517.750 jiwa, dengan rata-rata pertumbuhan 23,24% per tahun.

2.4. ISU STRATEGIS SOSIAL, EKONOMI dan LINGKUNGAN

  

oleh sektor Pertanian. Hal ini teridentifikasi dari besaran kontribusi sektor Pertanian terhadap

pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku masih sangat

besar. Pada tahun 2013 sektor ini memberikan sumbangan sebesar 806,085 M dan di tahun 2014

menjadi 904,495M dan di tahun 2013 meningkat menjadi 1.039.388 M. Namun pada tahun yang

sama sektor yang mengalami nilai terendah adalah sektor Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 681,5

M.

  

Sedangkan pertumbuhan PDRB kabupaten Rote Ndao atas Dasar Harga Konstan 2010, juga

didominasi sektor Pertanian, dimana pada tahun 2013 memberikan sumbangan 685.256 M dan

menjadi 715.368 M di tahun 2014 dan meningkat lagi menjadi 743.277M di tahun 2015.

Rincian mengenai sumbangan per-sektor ekonomi terhadap PDRB kabupaten Rote Ndao atas dasar

harga berlaku tahun 2013-2015 dan atas Dasar Konstan 2010, disajikan pada tabel berikut :

  

Tabel 2.16.

PDRB Atas dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (miliar rupiah)

RPI2-JM

  

Tabel 2.17.

PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (miliar rupiah)

  Sumber : Kabupaten Rote Ndao Dalam Angka 2016

Sub sektor dominan ini perlu mendapat perhatian dalam berbagai program pengembangan

pembangunan agar dapat meningkatkan kinerja perekonomian di kabupaten Rote Ndao secara

kuantitas maupun kualitas.

  

Rata-rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten Rote Ndao pada tahun 2013 sampai dengan 2015 sebesar 4,73%.

Laju pertumbuhan ekonomi daerah ini berada dibawah bila dibandingkan dengan laju pertumbuhan Provinsi

NTT yang mencapai 5,16%. Laju Pertumbuhan ekonomi ini sangat dipengaruhi oleh laju pertumbuhan

ekonomi pada sektor-sektor yang memberikan share yang cukup besar dalam pembentukan PDRB.

Pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota se-Provinsi NTT selama kurun waktu 2013-2015 disajikan dalam tabel

berikut :

RPI2-JM

Tabel 2.18. Laju Pertumbuhan PDRB Atas dasar Harga Konstan menurut Kabupaten se Prov.NTT Tahun 2013-2015

  Sumber : Kabupaten Rote Ndao Dalam Angka 2016

2.4.2. KONDISI LINGKUNGAN STRATEGIS

  2.4.2.1. GAMBARAN TOPOGRAFI

Wilayah Kabupaten Rote Ndao memiliki topografi yang relatif datar, berombak, sampai bergelombang.

  

Sebagian besar topografi merupakan daratan, berbukit-bukit dengan tingkat kemiringan rata-rata

  o mencapai 45 dengan ketinggian dari permukaan laut (dpl) 0 - 500 meter.

  

Proporsi dataran tinggi terluas di Kabupaten Rote Ndao terdapat di kecamatan Rote Timur, Rote

Tengah, Rote Selatan dan Pantai Baru, kecamatan-kecamatan ini adalah kecamatan-kecamatan yang

berdampingan.

Keseluruhan topografi pulau Rote melandai dari arah Timur ke barat. Sedangkan kecamatan Rote

Tengah, Rote Selatan, Pantai Baru dan Rote Timur juga mempunyai bagian wilayah yang rendah (0-7)

meter di atas permukaan laut. Dataran rendah yang paling luas terletak di wilayah kecamatan Rote

Tengah, Rote Selatan, Pantai Baru dan Rote Timur mengarah sepanjang pesisir pantai Utara ke bagian

tengah wilayah.

  

Kemiringan lahan di wilayah pulau Rote, khususnya kecamatan Rote Barat dan Rote Timur lebih landai dari

kecamatan lainnya di pulau Rote. Lereng dengan kemiringan lebih dari 40% hanya terdapat di kecamatan Rote

Timur sebesar 0,33% dari luas wilayahnya, Kecamatan Pantai Baru 47,74% dari luas wilayahnya kemiringannya

2 – 15%, 38% berkemiringan 15 - 40%, sedangkan 11,70% dari luas wilayahnya berkemiringan 0 – 2%.

RPI2-JM

  

Kecamatan Rote Tengah merupakan daerah yang berbukit- bukit dan bergunung dilihat dari kemiringan lahan 15%

sampai 40% luas lahannya 49,3 % dari luas lahan secara keseluruhan di kabupaten Rote Ndao. Dan dari luas lahan

yang memiliki kemiringan > 40% terdapat di Kecamatan Rote Tengah dengan persentase luas 70 % dari luas

wilayah secara keseluruhan. Untuk lebih jelasnya tentang kemiringan lahan dan ketinggian diatas permukaan

laut dapat dilihat pada Tabel 4.9

  

Tabel 2.19.Kemiringan Lahan Kabupaten Rote Ndao

0-2% 2-5% 5-8% 8-15% 15-25% 25-40% >40% JUMLAH

20542km² 39913.3km² 15325.5 m² 16716.5 km² 13229.7 km²

  697.5 km² 557.5km² 127805km² Sumber : RTRW Rote Ndao 2011

Tabel 2.20 .Perincian Luas Pulau Rote Menurut Ketinggian Di Atas Permukaan Laut

  Sumber : RTRW Rote Ndao 2011 0 - 100 m 101 - 200 m 201 - 300 m 301 - 400 m 401 - 500 m

  

1 Rote Barat Daya 13,849.0 3,228.0 - - - 17,077.0

  

2 Rote Barat Laut 18,536.5 4,210.0 - - - 22,746.5

  3 Lobalain 13,010.5 1,085.0 75.0 - - 14,170.5

  4 Rote Tengah 4,505.0 9,095.0 6,245.0 3,675.0 70.0 23,590.0

  

5 Pantai Baru 13,518.0 3,725.0 375.0 - - 17,618.0

  

6 Rote Timur 28,368.5 2,305.0 105.0 - - 30,778.5

91,787.5 23,648.0 6,800.0 3,675.0 70.0 125,980.5 KETI NGGI AN TANAH DARI PERMUKAAN AI R LAUT JUMLAH ( Ha) NO. KECAMATAN JUMLAH

RPI2-JM

  2.4.2.2. GAMBARAN GEOHIDROLOGI

Potensi hidrologi kabupaten Rote Ndao relatif terbatas. Sumber mata air yang ada pada umumnya

berasal dari perbukitan dengan debit air menurun pada musim kemarau sehingga kebutuhan air untuk

musim kemarau merupakan kendala untuk wilayah ini.

Jumlah sungai yang berair sepanjang tahun hanya berjumlah 12 buah. Sungai terbesar adalah Sungai

Menggelama, dengan panjang sungai 32 km. Sementara jumlah danau yang berair sepanjang tahun ada

6 buah, dengan total volume 7 (tujuh) juta meter kubik. Selain air permukaan, potensi air tanah juga

sudah diidentifikasi. Pada tahun 2005, terdapat 30 unit sumur bor sudah dibangun di Kabupaten Rote

Ndao, dengan debit bervariasi antara 0,90 dan 343,38 L/detik, dan kedalaman bervariasi antara 2,8 dan

28,4 meter.

  

Banyak terdapat mata air yang tersebar di wilayah Kabupaten yang saat ini dimanfaatkan penduduk

untuk pemenuhan kebutuhan air minum dan irigasi. Ketersediaan air pada mata air ini sangat tergantung

pada kondisi hutan yang memiliki kemampuan sebagai peresap air hujan. Kerusakan hutan baik karena

kegiatan dalam hutan maupun alih fungsi untuk kegiatan lain perlu diantisipasi untuk menjaga pasokan

air serta kualitasnya.

Sumber air pemenuhan kebutuhan air minum yang terdapat di Kabupaten Rote adalah sebagai berikut :

Tabel 2.21. Data Sumber Mata Air Kabupaten Rote Ndao

RPI2-JM

  • Solar cell-nya rusak
  • Baterai-nya tidak berfungsi

  21 Dudikoen Lidabesi / Rote Tengah

  24 Lakamola Lakamola / Rote Timur

  15.27 Air minum Rusak

  23 Sotioe Tolama / Rote Barat Laut

  5.26 Air minum dan pertanian Baik

  22 Leli Onatali / Rote Tengah

  30.80 Air minum dan pertanian Baik

  14.30 Air minum Baik

  25 Daudolu Daudolu / Rote Barat Laut

  20 Bolokama Lenguselu / Rote Selatan

  25.14 Pertanian dan air minum Baik

  19 Soloe Lenguselu / Rote Selatan

  23.35 Air minum Baik

  18 Loedik Bo'a / Rote Barat

  1.87 Pertanian Baik

  3.42 Air minum Baik

  1.50 Air Minum Baik

  3.15 Air minum Rusak

  1.5 Air Minum Baik

  8.47 Air Minum Belum di kelola

  33 Lalukoen Lalukoen/Rote Barat Daya

  10.08 Air Minum Belum di kelola

  32 Meokoen Tesabela/Pantai Baru

  12.7 Air Minum Baik

  31 Fufuno Sonimanu / Pantai Baru

  30 Oehenaan Nggodimeda / Roteng

  26 Elawata Boni / Rote Barat Laut

  3.8 Air Minum Baik

  29 Hanukoen Tuanatuk / Lobalain

  28 Sumur Gali Lembadela Kuli / Lobalain Belum dikelola

  1.30 Belum dikelola

  27 Sumur Gali Ne'e Sanggaoen / Lobalain

  15.68 Air minum Rusak

  17 Noas Temas / Rote Barat Laut

  16 Lalao Lalao / Rote Timur

  8 Oemaspoka Edalode / Pantai Baru

  25.11 Air minum Baik

  2 Tanggaloi Oelunggu / Lobalain Lekik

  57.48 Air minum dan pertanian Belum dikelola Baru diusulkan

  3 Oelalumbu Oetutulu / Rote Barat Laut

  1.30 Pertanian Belum dikelola

  4 Oesamboka Holoama / Lobalain

  30.80 Air minum dan pertanian Rusak

   Pompa yang ada rusak  Tidak dikelola dengan baik

  Kendala pada biaya operasional

  5 Oemina Oenitas / Rote Barat

  7.76 Air minum Belum dikelola

  6 Oelasin Oelasin / Rote Barat Daya

  1.15 Pertanian

  7 Nioen Londalusi / Rote Timur

  92.77 Air minum dan pertanian Baik

  44.75 Air minum Baik Tidak dimanfaatkan oleh masyarakat karena mengandung kadar garam

  1 Oemau Mokdale / Lobalain Mokdale 29. 95 Air minum dan pertanian

  9 Oematalilok Suelai / Lobalain

  66.90 Pertanian Belum dikelola

  10 Oematadale Suelai / Lobalain

  13.93 Pertanian Belum dikelola

  11 Oekode Suelai / Lobalain

  13.10 Pertanian Belum dikelola

  12 Oemata Ina Oematamboli / Lobalain

  11.47 Pertanian dan air minum Belum dikelola

  13 Kaden Suebela / Rote Tengah

  166.67 Pertanian dan air minum

  Rusak

  14 Lualemba Nemberala / Rote Barat

  42.38 Air minum Baik

  15 Oele Daleholu / Rote Selatan

  Rusak Pompa yang ada tidak berfungsi menggerakkan air ke reservoir

  • Pompa hilang Tidak tersedianya biaya operasional
  • Mesin pompa rusak
  • Tidak tersedianya biaya operasional
  • Tidak adanya tenaga untuk menjaga mesin pompa

RPI2-JM NO NAMA MATA AIR LOKASI DEBIT PEMANFAATAN KONDISI FISIK MASALAH DESA DUSUN

  

Di Kabupaten Rote Ndao tidak terdapat wilayah sungai, karena kondisi Kabupaten Rote Ndao sebagai

wilayah kepulauan dan aliran sungai tidak terkait dengan wilayah sungai dengan kabupaten lain

sehingga terlalu kecil untuk membentuk sebuah wilayah sungai.

Namun terdapat beberapa sungai, waduk, embung serta mata air, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

  11 Batulilok I (KecamatanPantai Baru) 17,00

  Irigasi Teknis & Peternakan

  9 Lololik (KecamatanPantai Baru) 9,00

  Maks : Belum diukur Min :

  Irigasi Sederhana

  10 Puan (KecamatanPantai Baru) 18,00

  Maks : Belum diukur Min :

  Irigasi Sederhana & Peternakan

  Maks : Min

  8 Umakapa (KecamatanPantai Baru) 4,50

  : Belum diukur Irigasi Sederhana & Peternakan

  12 Batulilok II (KecamatanPantai Baru) 10,00

  Maks : Min : Belum diukur

  Irigasi Sederhana & Peternakan

  13 Kapadanok (KecamatanPantai Baru) 7,50

  Maks : Min : Belum diukur

  Irigasi Sederhana & Peternakan

  Maks : Belum diukur Min :

  Irigasi Teknis & Peternakan

Tabel 2.22. Daftar Sungai Di Kabupaten Rote Ndao

  Irigasi sederhana

  NO NAMA DAS PANJANG DAS (KM)

  DEBIT AIR (M

  3

  /DTK) PEMANFAATAN

  1 Eahun (Kecamatan Rote Timur) 6,00 Maks : Belum diukur Min :

  Irigasi & Peternakan

  2 Horobesi (Kecamatan Rote Timur) 3,50 Maks : Min : Belum diukur

  3 Batuidu (Kecamatan Rote Timur) 4,50 Maks : Belum diukur Min :

  7 Sua/Oetama (KecamatanPantai Baru) 10,00 Maks : Belum diukur Min :

  Irigasi Sedehana

  4 Leina/Matasio (Kecamatan Rote Timur) 5,00 Maks : Min : Belum diukur

  Irigasi Teknis & Peternakan

  5 Kimadale (Kecamatan Rote Timur) 6,50 Maks : Min : Belum diukur

  Irigasi Sederhana & Peternakan

  6 Fukakdalek (Kecamatan Rote Timur) 2,00 Maks : Belum diukur Min :

  Irigasi Sederhana

RPI2-JM

  • 24 Metina I (Kecamatan Lobalain) 0,80
  • 25 Metina II (Kecamatan Lobalain) 0,70
  • 26 Tulandale (Kecamatan Lobalain) 1,20
  • 27 Oemau (Kecamatan Lobalain) 2,00

  Maks : Belum diukur Min :

  41 Polo (Kecamatan Rote Barat Laut) 5,00

  Irigasi Sederhana

  Maks : Belum diukur Min :

  40 Fatunao (Kecamatan Rote Barat Laut) 7,50

  Irigasi Sederhana

  Maks : Min : Belum diukur

  39 Daudolu (Kecamatan Rote Barat Laut) 7,00

  Irigasi Sederhana

  38 Fulakmoan (Kecamatan Rote Barat Laut) 9,00

  Irigasi Sederhana

  Irigasi Sederhana

  Maks : Belum diukur Min :

  37 Soti (Kecamatan Rote Barat Laut) 6,00

  Irigasi Sederhana

  Maks : Min : Belum diukur

  36 Loeingguhuk (Kecamatan Rote Barat Laut) 8,00

  Irigasi Sederhana

  Maks : Belum diukur Min :

  35 Oebela (Kecamatan Rote Barat Laut) 10,00

  Maks : Min : Belum diukur

  42 Olisaik (Kecamatan Rote Barat Laut) 1,50

  34 Namodale (Kecamatan Lobalain) 4,50 Maks : Min : Belum diukur

  46 Namodale (Kecamatan Rote Barat Daya) 8,00

  Sumber : RTRW Rote Ndao

  Irigasi Sederhana

  Maks : Belum diukur Min :

  48 Lidamanu (Kecamatan Rote Barat Daya) 1,50

  Irigasi Teknis

  Maks : Belum diukur Min :

  47 Lifuhahani (Kecamatan Rote Barat Daya) 2,50

  Irigasi Sederhana

  Maks : Belum diukur Min :

  Irigasi Sederhana

  Maks : Belum diukur Min :

  Maks : Belum diukur Min :

  45 Mberah (Kecamatan Rote Barat Daya) 7,50

  Irigasi Sederhana

  Maks : Min : Belum diukur

  44 Oetefu (Kecamatan Rote Barat Daya) 8,00

  Irigasi Teknis

  Maks : Belum diukur Min :

  43 Tudameda (Kecamatan Rote Barat Daya) 7,00

  Irigasi Sederhana

  Irigasi Sederhana

  Irigasi Sederhana

  NO NAMA DAS PANJANG DAS (KM)

  Maks : Belum diukur Min :

  Irigasi Sederhana & Peternakan