REVIEW RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR- JANGKA MEMENENGAH KOTA KUPANG TAHUN 2016-2020

1.1 LATAR BELAKANG

  enyelenggaraan infrastruktur Bidang Cipta Karya, sesuai dengan amanat Undang- Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,

  P

  Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, merupakan tanggung jawab bersama, antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, serta Pemerintah Kabupaten/Kota, yang diselenggarakan bersama dengan masyarakat dan dunia usaha. Pemerintah Pusat berperan dalam pengaturan, pembinaan, dan pengawasan, sedangkan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota memiliki peran yang lebih besar dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. Dengan kerjasama berbagai stakeholders pembangunan Bidang Cipta Karya, diharapkan 3

  

(tiga) strategic goals Kementerian Pekerjaan Umum dapat tercapai, yaitu (i) meningkatkan

  pertumbuhan ekonomi kota dan desa, (ii) meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta (iii) meningkatkan kualitas lingkungan. Dalam rangka pengembangan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, mengembangkan konsep perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang terintegrasi berupa Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur

  

Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya , sebagai upaya mewujudkan keterpaduan

  pembangunan di kabupaten/kota. RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota melalui fasilitasi Pemerintah Provinsi yang mengintegrasikan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, baik kebijakan spasial maupun sektoral. Melalui perencanaan yang rasional dan inklusif, keterpaduan pembangunan Bidang Cipta Karya dapat terwujud, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, kelembagaan, dan kemampuan keuangan daerah.

  

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang

Cipta Karya

  merupakan dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, dan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, masyarakat, dan dunia usaha dengan mengacu pada rencana tata ruang dan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten kota, untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman

  yang layak huni dan berkelanjutan .

  RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun dengan mengintegrasikan berbagai dokumen perencanaan spasial maupun sektoral, mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun sebagai dokumen teknis operasional pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai dengan dokumen rencana yang ada, dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas Daerah.

  1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

  Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) bidang PU/Cipta Karya dimaksudkan untuk mewujudkan kemandirian Kota Kupang dalam penyelenggaraan infrastruktur Permukiman yang berkelanjutan baik di kota maupun di desa.

  Tujuan penyusunan RPI2-JM bidang PU/Cipta Karya Kota Kupang adalah sebagai dokumen acuan dalam perencanaan, pemrogaman dan penganggaran pembangunan infrasruktur Bidang Cipta Karya. RPI2-JM memuat rencana program dan investasi dalam jangka waktu lima tahun yang mencakup multi sektor, multi sumber pendanaan dan multi stakeholders.

  1.3. PRINSIP PENYUSUNAN RPI2JM

  Prinsip dasar penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya meliputi :

  Multi Tahun

  , M ewuj u dkan p en yus un an r en can a i n vest asi review RPI2-JM dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yakni tahun 2016-2020.

  Multi Sektor

  , Penyusunan review RPI2-JM mencakup 4 sektor dalam lingkup bidang Cipta Karya yakni sektor pengembangan kawasan permukiman, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pelayanan persampahan, pengembangan sistem pelayanan air limbah, pengembangan sistem pematusan kota/drainase, peningkatan kualitas kawasan kumuh dan peremajaan permukiman, penanganan kawasan kumuh, pengembangan kawasan dan ruang terbuka hijau, serta penanggulangan kebakaran dan penataan bangunan gedung.

  Multi Sumber Pendanaan

  , yaitu memadukan sumber pendanaan pemerintah, sumber pendanaan swasta, dan masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah dapat terdiri dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/kota. Sedangkan dana swasta dapat berupa Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan

  

Coorporate Social Responsibility (CSR). Masyarakat pun dapat berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat,

misalnya dalam bentuk barang dan jasa.

  

Multi Stakeholder , yaitu melibatkan Masyarakat, Pemerintah, dan Swasta sebagai pelaku

pembangunan dalam proses penyusunan RPI2-JM maupun pada saat pelaksanaan program.

Partisipatif, yaitu memperhatikan kebutuhan dan kemampuan daerah (kabupaten/ kota dan provinsi)

sesuai karakteristik setempat (bottom-up).

  Dengan 5 prinsip dasar ini, diharapkan dapat mewujudkan pembangunan yang efektif dan efisien, serta mendorong kemandirian daerah untuk menyusun program yang layak dan handal sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. RPI2-JM ini juga bersifat dinamis, dimana setiap tahunnya diperlukan review terhadap program-program pembangunan yang tercantum di dalam dokumen RPI2-JM, sehingga dihasilkan rencana pembangunan infrastruktur yang mutakhir sesuai perkembangan kebutuhan daerah.

1.4. MEKANISME PENYUSUNAN RPI2JM

1.4.1. Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM

  Penyusunan RPI2-JM bidang Cipta Karya Kota Kupang pada dasarnya melibatkan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah Kota Kupang. Pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen Cipta Karya, bertindak sebagai pembina. Sedangkan, pemerintah provinsi berperan sebagai fasilitator, dan pemerintah kabupaten/kota merupakan penyusun dari dokumen RPI2-JM Bidang

  Cipta Karya dengan bantuan teknis dari Tim Konsultan. Tim Konsultan ini memberikan bantuan teknis dalam penyusunan RPI2-JM dengan dukungan tenaga ahli yang berkompeten dalam bidangnya. Selanjutnya dalam kaitan dengan implementasi bantuan teknis tersebut Tim Konsultan berkewajiban untuk berkoordinasi dengan Satgas Provinsi melalui Satker Randal selaku pemberi tugas. Selain itu, Tim Konsultan juga wajib untuk berkoordinasi dengan Satgas Kota melalui Kepala Dinas Pekerjaan Umum atau Kabid Bidang Cipta Karya serta Bappeda kota yang bersangkutan.

  Lebih lanjut mengenai mekanisme dan prosedur penyusunan RPI2-JM ini disajikan pada gambar 1.1.

  Sumber : Dit. Bina Program, DJCK 2012-diolah kembali oleh Tim Konsultan

Gambar 1.1 Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

  Peran Satgas RPI2-JM/Randal kota pada dasarnya adalah sebagai perumus dokumen RPI2-JM yang didampingi oleh tim ahli konsultan. Pembentukan Satgas Penyusunan RPI2-JM kota ini ditetapkan oleh Keputusan Walikota. Dengan melibatkan seluruh stakeholder pada penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, Pembangunan infrastruktur Bidang Cipta karya dapat berjalan dengan efisien dan efektif dalam rangka mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.

1.4.2. Langkah Penyusunan RPI2-JM

  Dalam penyusunannya, RPI2-JM Bidang Cipta Karya harus mengacu pada dokumen perencanaan yang ada, baik dokumen pembangunan nasional, perencanaan sektoral, maupun perencanaan spasial. Gambar 1.2 memaparkan langkah-langkah penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya.

  Sumber : Dit. Bina Program, DJCK 2014

Gambar 1.2 Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

  Dari Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa seluruh anggota Satgas, baik di tingkat Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten/Kota memiliki peran penting dalam penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya. Prinsip bottom up planning cukup kental pada penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya ini, agar rencana yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan infrastruktur Bidang Cipta Karya di daerah, dengan tetap mengacu pada kebijakan nasional.

1.4.3. Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

  Kelayakan suatu dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya dinilai untuk meningkatkan kualitas substansi dokumen tersebut. Penilaian kelayakan tersebut menggunakan metode skoring, dimana masing-masing kriteria kelayakan telah ditetapkan bobot/nilainya. Indikator Penilaian Dokumen RPI2-JM dinilai dari beberapa kriteria yaitu:

a. Kelengkapan Dokumen

  Penilaian kelengkapan dokumen dilihat dari legalisasi dokumen RPI2-JM oleh Walikota, dan outline dokumen yang sesuai dengan buku pedoman penyusunan RPI2-JM.

  b. Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota dan Kawasan Penilaian terhadap kelayakan rencana dilihat dari keterpaduan strategi yang tertuang pada dokumen perencanaan pembangunan nasional (RPJPN, RPJMN, peraturan perundangan Bidang Cipta Karya), perencanaan spasial (RTRWN, RTR Pulau, RTRWP, RTRW KSN, dan RTRW Kota), dan perencanaan pengembangan kawasan khusus (MP3EI dan KEK).

  c. Kelayakan Program Penilaian terhadap kelayakan program dalam rencana program investasi sektor pengembangan permukiman, rencana program investasi sektor PBL, rencana program investasi sektor PLP, rencana program investasi sektor SPAM.

  d. Kelayakan Lingkungan dan Sosial Penilaian terkait aspek perlindungan sosial dan lingkungan dalam pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya.

  e. Kelayakan Pendanaan Penilaian kelayakan dan kesesuaian anggaran untuk program/ kegiatan RPI2-JM serta pemanfaatan multi sumber pendanaan.

  f. Kelayakan Kelembagaan Penilaian kelayakan kelembagaan dilihat dari kesiapan kelembagaan untuk menyusun dan mengelola implementasi RPI2- JM di daerah.

  g.

  Matriks Program Penilaian kelayakan kegiatan dilihat dari penetapan prioritas program dan matriks program berdasarkan entitas yang tertuang dalam RPI2-JM Bidang Cipta Karya.

  Tabel 1.1, memaparkan cara penilaian kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya secara kuantitatif.

Tabel 1.1. Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya KRITERIA No

INDIKATOR PENILAIAN NILAI MAX KELENGKAPAN DOKUMEN (9,5)

ARAHAN KEBIJAKAN (4)

PROFIL KABUPATEN/KOTA (2)

  5 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

  3 Topografi 0,3

  4 Geohidrologi 0,3

  5 Geologi 0,3

  6 Klimatologi 0,3

  7 Sosial dan Ekonomi 0,3

  F KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERKOTAAN

  1 Arahan RTRW Kabupaten/Kota 3,0

  2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2,0

  3 Perda Bangunan Gedung (BG) 2,0

  6 Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM)

  1,0

  1 Geografi dan Administratif Wilayah 0,3

  1,0

  7 Strategi Sanitasi Kota (SSK) 1,0

  8 Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP) Kabupaten/Kota

  1,0

  9 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK)

  1,0

  10 Integrasi Strategi Pembangunan Kab/Kota dan Sektor

  2,5

  2 Demografi 0,2

  E PROFIL KOTA

  A LEGALISASI

  10 Aspek Kelembagaan 0,5

  1 Persetujuan Bupati/Walikota 2,0

  2 Persetujuan dari Kadis PU Provinsi 2,0 B OUTLINE DOKUMEN

  1 Pendahuluan 0,5

  2 Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya 0,5

  3 Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya 0,5

  4 Profil Kabupaten/Kota 0,5

  5 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kab./Kota 0,5

  6 Aspek Teknis Per Sektor (AM, PLP, Bangkim, PBL) 0,5

  7 Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas 0,5

  8 Aspek Perlindungan Lingkungan dan Sosial 0,5

  9 Aspek Pembiayaan 0,5

  11 Matriks Rencana Program dan Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya

  5 Arahan MP3EI/KEK 0,5

  0,5

  C ARAHAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA

  1 Amanat Pembangunan Nasional Terkait Bidang Cipta Karya 0,5

  2 Amanat Peraturan Perundangan Pembangunan Terkait Bidang Cipta Karya

  0,5

  3 Amanat Internasional Bidang Cipta Karya 0,5 D ARAHAN STRATEGIS NASIONAL BIDANG CIPTA KARYA UNTUK

  KABUPATEN/KOTA

  1 Arahan RTRW Nasional 0,5

  2 Arahan RTRW Pulau 0,5

  3 Arahan RTRW Provinsi 0,5

  4 Arahan RTR Kawasan Strategis Nasional 0,5

KELAYAKAN RENCANA (14,5)

KELAYAKAN PROGRAM (46)

  G RENCANA PROGRAM

  2,0

  L PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL

  1 Analisis Perlindungan Lingkungan (KLHS, Amdal, UKL-UPL dan SPPLH)

  3,0

  2 Analisis Perlindungan Sosial 3,0

  KELAYAKAN PEMBIAYAAN (6)

  M ASPEK PEMBIAYAAN

  1 Profil Perkembangan APBD Kabupaten/Kota

  1,0

  2 Profil Perkembangan Investasi Bidang Cipta Karya (APBN, APBD Prov, APBD Kab./Kota, Swasta, Masyarakat)

  1,0

  3 Proyeksi Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya

  2,0

  4 Strategi peningkatan Investasi bidang Cipta Karya

  1 Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas Regional, Kab/Kota, Kawasan, dan Lingkungan/Komunitas

  KELAYAKAN KELEMBAGAAN (6)

  N ASPEK KELEMBAGAAN

  1 Kondisi Eksisting (organisasi, tata- laksana, dan SDM) 2,0

  2 Analisis Permasalahan (organisasi, tata- laksana, dan SDM) 2,0

  3 Rencana Pengembangan Kelembagaan 2,0

  O MATRIKS RENCANA TERPADU DAN PROGRAM

  INVESTASI

  INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM) BIDANG CIPTA KARYA BERDASARKAN ENTITAS

  1 Telah memuat Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya untuk Jangka Menengah (lima tahun)

  3,0

  2 Telah memuat informasi keterpaduan pembangunan berdasarkan entitas wilayah dan sumber pembiayaannya 3,0

  4,0

  2,0 K KETERPADUAN PROGRAM

  INVESTASI SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

  INVESTASI SEKTOR PPLP

  1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan 1,0

  2 Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman 2,0

  3 Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor Pengembangan Permukiman

  2,0

  4 Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan 2,0 H RENCANA PROGRAM

  INVESTASI SEKTOR PBL

  1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan 1,0

  2 Analisis Kebutuhan Sektor PBL 2,0

  3 Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan

  2,0

  4 Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan 2,0

  I RENCANA PROGRAM

  1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan (Air Limbah, Persampahan, Drainase)

  4 Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan

  3,0

  2 Analisis Kebutuhan Sektor Pengembangan PLP (Air Limbah, Persampahan, Drainase)

  6,0

  3 Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor Pengembangan PLP (Air Limbah, Persampahan, Drainase)

  6,0

  4 Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan Sektor Pengembangan PLP (Air Limbah, Persampahan, Drainase)

  6,0 J RENCANA PROGRAM

  INVESTASI SEKTOR AIR MINUM

  1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan

  1,0

  2 Analisis Kebutuhan Sektor Air Minum 2,0

  3 Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor Air Minum

  2,0

KELAYAKAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL (6)

MATRIKS PROGRAM (6)

1.5. SISTEMATIKA PENULISAN

  Secara substansi muatan RPI2-JM Bidang Cipta Karya terdiri 11 (sebelas) bab yaitu:

  Bab 1 Pendahuluan Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, prinsip penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, serta mekanisme penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya. Bab 2 Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Pada bagian ini berisikan arahan konsep perencanaan Bidang Cipta Karya, antara lain amanat pembangunan nasional (RPJPN, RPJMN, MP3EI, dan Direktif Presiden), amanat peraturan perundangan terkait Pembangunan Bidang Cipta Karya, serta amanat internasional.

  Bab 3 Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya Bagian ini berisikan arahan RTRW Nasional (PP No. 26 Tahun 2008), RTRW Pulau, RTRW Provinsi, serta RTRW Kawasan Strategis Nasional (KSN). Indikasi program Bidang Cipta Karya pada RTRW Nasional, RTRW Pulau, RTR Perbatasan Negara, RTRW Provinsi, maupun RTRW KSN yang terkait dengan Kota Kupang. Bab 4 Profil Kota Kupang Pada bab ini berisikan penjelasan profil umum Kota Kupang seperti batas administrasi wilayah, demografi, geografi, topografi, geohidrologi, geologi, klimatologi, serta kondisi sosial dan ekonomi wilayah

Bab 5 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Kupang Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai kebijakan dan strategi dokumen rencana seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

  (RPJMD), Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), Rencana Induk Sistem PAM (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten (RTBL KSK), serta penjelasan mengenai Keterpaduan Strategi dan Rencana Pembangunan pada skala Kabupaten maupun kawasan.

  Bab 6 Aspek Teknis Per Sektor Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai rencana program investasi infrastruktur Bidang Cipta Karya seperti rencana pengembangan permukiman, rencana penataan bangunan dan lingkungan (PBL), rencana pengembangan sistem penyediaan air minum, dan rencana penyehatan lingkungan permukiman (PLP). Pada setiap sektor ini menguraikan isu strategis, kondisi eksisting, permasalahan, dan tantangan daerah, analisis kebutuhan, serta usulan program dan pembiayaan masing-masing sektor.

  Bab 7 Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas Bagian ini merupakan pengelompokan dari usulan aspek teknis per sektor pada Bab 6 menjadi usulan berdasarkan entitas regional, kabupaten/kota, kawasan, dan lingkungan. Bab 8 Aspek Lingkungan dan Sosial Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai gambaran umum dan kondisi eksisting lingkungan, analisis perlindungan lingkungan dan sosial seperti Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), AMDAL, UKL – UPL, dan SPPLH, serta perlindungan sosial pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pasca pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya.

  Bab 9 Aspek Pembiayaan Bab ini berisikan penjelasan mengenai Profil APBD Kota Kupang, profil investasi dan proyeksi investasi dalam pembangunan Bidang Cipta Karya, serta strategi peningkatan investasi bidang Cipta Karya.

  Bab 10 Aspek Kelembagaan Kota Kupang Bab ini berisikan penjelasan mengenai aspek kelembagaan Cipta Karya di daerah yang fokus kepada aspek keorganisasian, aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusia. Dari ketiga aspek tersebut dijelaskan kondisi eksisting, analisis permasalahan dan rencana pengembangannya.

  Bab 11 Matriks Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Pada bab ini berisikan matriks program investasi RPI2-JM Kota Kupang..

Gambar 1.3. Peta Wilayah Nusa Tenggara Timur

  L0kasi Pekerjaan Kota Kupang