METODE POE (PREDICTION – OBSERVATION - EXPLANATION) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN, KONSEP, DAN KEAKTIFAN SISWA PADA POKOK BAHASAN ZAT DAN WUJUDNYA DI SMPN 2 PARINDU SANGGAU KALIMANTAN BARAT Skripsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

METODE POE ( PREDICTION – OBSERVATION - EXPLANATION)

PADA PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MENINGKATKAN

PEMAHAMAN, KONSEP, DAN KEAKTIFAN SISWA PADA POKOK

BAHASAN ZAT DAN WUJUDNYA DI SMPN 2 PARINDU SANGGAU

  

KALIMANTAN BARAT

Skripsi

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Fisika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  ! "#

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK Meitarita, Yulista Librolva. 2011. Metode POE (Prediction – - Observation Explanation) Pada Pembelajaran Fisika Dalam

  

Meningkatkan Pemahaman, Konsep, Dan Keaktifan Siswa Pada Pokok

Bahasan Zat Dan Wujudnya Di SMPN 2 Parindu Sanggau Kalimanan

Barat. Program Studi Pendidikan Fisika. Jurusan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana pemahaman siswa mengenai materi zat dan wujudnya, (2) Apakah pembelajaran fisika dengan metode POE dapat mengembangkan konsep siswa, (3) Apakah pembelajaran fisika dengan metode POE dapat membuat siswa aktif.

  Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Parindu Sanggau Kalimantan Barat selama bulan Oktober 2010. Subyek penelitian adalah siswa – siswi SMPN

  2 Parindu kelas VIIA yang berjumlah 25 orang dan kelas VIIB yang berjumlah 25 orang. Kelas VIIA dipilih sebagai kelas eksperimen yaitu kelas dengan menggunakan metode POE dan kelas VIIB dipilih sebagai kelas kontrol yaitu kelas dengan menggunakan metode ceramah.

  Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang terdiri dari pretest dan posttest, instrument pengamatan keaktifan, dan wawancara. Pretest dan posttest

   digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa

  dan pengembangan konsep siswa. Pengambilan data keaktifan melalui pengamatan yang dilakukan oleh 2 pengamat. Wawancara ditujukan kepada seluruh siswa dan lakukan setelah pembelajaran selesai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT Meitarita, Yulista Librolva. 2011. POE (Prediction – Observation –

  

Explanation) Method in Physics Learning to Improve Comprehension,

Concept, and Student Active Participation on the Topic of Matters and

Their Shapes in SMPN 2 (State Senior High School No 2) Parindu, Sanggau,

West Kalimantan. Physics Education Study Program, Mathematics and

Natural Sciences Department, Teacher Training and Education Faculty,

Sanata Dharma University Yogyakarta.

  This study aimed to investigate whether (1) Student comprehended the topic of Matters and Their Shapes; (2) Physics learning using the POE method improved students’ concept; and (3) Physics learning using the POE method improved student active participation.

  The study was conducted in SMPN 2 Parindu, Sanggau, West Kalimantan, in October 2010. The subjects were 50 students, consisted of 25 students of Class VIIA as the experiment group and 25 students of Class VIIB as the control group. The experiment group was taught using the POE method, while the control group was taught using the lecturing method.

  Instruments used were written tests, comprising the pre-test and the post- test, student participation observation instrument, and interview. The pre-test and the post-test were used to assess student comprehension and improvement of student concept. Student participation data was collected through observation by two observers. Interview was given to all students after learning sessions.

  The following conclusions were drawn: (1) Comprehension on Matters PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR

  Puji syukur bagi Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan rahmat, kasih, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul METODE POE ( PREDICTION – OBSERVATION - EXPLANATION) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN, KONSEP, DAN KEAKTIFAN SISWA PADA POKOK BAHASAN ZAT DAN WUJUDNYA DI SMPN 2 PARINDU SANGGAU KALIMANTAN BARAT. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Romo Dr. Paulus Suparno, S.J., M.S.T selaku dosen pembimbing yang telah membimbing, mengarahkan, memberi saran dan kritik selama proses penulisan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL…………………………………………………….. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………… ii HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………… iii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN………………………….. iv HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………………… v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………… vi ASBTRAK………………………………………………………………. vii

  ABSTRACT................................................................................................. viii

  KATA PENGANTAR…………………………………………………… ix DAFTAR ISI…………………………………………………………….. xi DAFTAR GAMBAR……………………………………………………. xiv DAFTAR TABEL ………………………………………………...…….. xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Hakekat Belajar dan Mengajar……………………………………. 6

  1. Pengertian Belajar…………………………………………… 6

  2. Pengertian Mengajar………………………………………… 8

  C. Hasil Belajar…………………………………………………….... 9

  D. Pembelajaran Aktif………………………………………………. 10

  E. Pemahaman Siswa……………………………………………….. 11

  F. Pengembangan Konsep…………………………………………... 12

  G. Metode POE……………………………………………………... 13

  1. Pengertian POE…………………………………………….... 13

  2. Tujuan POE……………………………………………….…. 15

  3. Keuntungan dan Kelemahan Metode POE…………….……. 15

  H. Ringkasan Materi dan Wujudnya………………………………… 16

  1. Wujud Zat…………………………………………………… 16

  2. Massa Jenis……………………………………………….….. 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  F. Instrument……………………………………………….……….. 31

  1. Pretest dan Posttest……………………………….…………. 31

  2. Wawancara…………………………………….…………….. 33

  3. Pengamatan………………………………………………….. 33

  G. Analisis Data……………………………………………………... 34

  1. Pretest dan Posttest……………………………………….…. 34

  2. Wawancara…………………………………………….……. 40

  3. Pengamatan………………………………………………..... 40

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Penelitian……………………………………………... 43 B. Deskripsi Kelas………………………………………………….

  47 C. Data……………………………………………………………..

  48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………………………………………………………. 78 B. Keterbatasan Penelitian…………………………………….. …… 78 C. Saran……………………………………………………………… 79 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 80

  DAFTAR GAMBAR Gambar 1: Molekul Zat……………………………………………….

  18 Gambar 2: Perubahan Wujud Zat…………………………………….

  19 Gambar 3: Meniskus Cekung dan Meniskus Cembung………………

  24 Gambar 4: Siswa mengerjakan pretest………………………………..

  44 Gambar 5: Siswa memprediksi………………………………………..

  45 Gambar 6: Siswa mengamati percobaan………………………………

  45 Gambar 7: Siswa mencoba percobaan………………………………...

  46 Gambar 8: Siswa menjelaskan hasil pengamatan……………………..

  46 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 1: Perubahan Bentuk Volume dari Zat…………………………..

  17 Tabel 2: Keadaan Molekul Zat………………………………………….

  18 Tabel 3: Contoh Massa Jenis Berbagai Zat…………………………….

  27 Tabel 4: Kisi – Kisi Pretest dan Posttest……………………………….

  32 Tabel 5: Distribusi Aspek – Aspek Pengamatan……………………….

  34 Tabel 6: Pemberian Skor Untuk Masing – Masing Kriteria……………

  35 Tabel 7: Lembar Pengamatan…………………………………………..

  41 Tabel 8: Interval Skor Keaktifan……………………………………….

  42 Tabel 9: Data Pretest dan Posttest……………………………………..

  48 Tabel 10:Data Pretest dan Posttest…………………………………….

  51 Tabel 11: Data Pretest Kelas Ekspreimen dan Kelas Kontrol…………

  53 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1: Surat Ijin Penelitian……………………………………...

  84 Lampiran 2: Surat Keterangan dari Kepala SMP 2 Parindu…………..

  85 Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran……………………..

  86 Lampiran 4: Soal Pretest dan Posttest…………………………………

  99 Lampiran 5: Pedoman Jawaban Pretest dan Posttest…………………. 103 Lampiran 6: Hasil Pretest dan Posttest … …………………………… 106 Lampiran 7: Lembar Pengamatan……………….……………………. 114 Lampiran 8: Hasil Pengamatan………………………………………... 115 Lampiran 9: Data Konsep……………………………………………... 121 Lampiran 10: Perubahan Konsep……………………………………… 153 Lampiran 11: Jawaban Siswa……………………………………….… 163 Lampiran 12: Hasil Wawancara………………………………………. 171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar tidak hanya diartikan sebagai penambahan ilmu pengetahuan pada siswa tetapi juga menekankan perubahan pada individu yang belajar. Menurut Lester D. Crow & Alice Crow dalam Kunandar (2007: 319) belajar

  adalah perubahan individu dalam kebiasaan, pengetahuan, dan sikap. Menurut definisi ini seseorang mengalami proses belajar kalau ada perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa, dari kurang baik menjadi baik. Proses belajar mengajar tidak dilakukan secara tradisional yaitu dengan memindahkan pengetahuan dari guru kepada siswa melainkan kegiatan menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sebagai ilmu empiris dan (2) guru tidak memiliki empati terhadap fisika itu sendiri.

  Fisika terdiri dari dua aspek penting, yaitu aspek produk fisika dan aspek proses fisika. Aspek produk fisika berupa bangunan sistematis pengetahuan yang terdiri atas fakta, konsep, prinsip, model, hukum dan teori, sedangkan aspek proses fisika berupa metode ilmiah yang terdiri atas penemuan dan perumusan masalah, perumusan hipotesis, merancang dan melaksanakan eksperimen, menganalisis data, dan menarik kesimpulan (Suparno, 2001: 105). Pembelajaran yang ada sekarang justru menitikberatkan pada aspek produk fisika yaitu pada hasilnya saja dan kurang memperhatikan proses fisika. Dalam pembelajaran fisika itu sendiri yang terpenting adalah pemahaman siswa terhadap proses suatu masalah. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya minat dari siswa terhadap proses fisika.

  Pembelajaran yang efektif akan terlaksana dengan baik jika ada minat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pengumpulan data, mencerna, memikirkan, menganalisis data, dan membuat kesimpulan. Dengan siswa terlibat langsung berarti siswa sudah masuk ke dalam proses fisika yang dapat membuat siswa aktif dan dapat mengubah pandangan buruk terhadap fisika.

  Dalam belajar fisika yang terpenting adalah siswa yang aktif dan guru memiliki peran sebagai fasilitator saja. Salah satu metode yang menekankan pada keaktifan siswa adalah metode POE ( prediction, observation, and

  explanation) yang menekankan pada tiga langkah yaitu memprediksi,

  mengobservasi, dan menjelaskan. Di setiap langkah-langkah dalam POE ini dapat dilihat keterlibatan siswa.

  Penelitian mengenai metode ini sudah banyak dilakukan, contohnya di Australia (David Palmer, 1995) yang meneliti tentang teknik POE. Di Indonesia sendiri sudah ada penelitian mengenai metode ini (Isnaini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  fisika. Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran karena dipandang lebih praktis dan efisien dalam hal waktu, padahal untuk materi-materi tertentu kurang efektif menggunakan metode ceramah.

B. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah :

  1. Untuk mengetahui pemahaman siswa kelas VII SMPN 2 Parindu pada pokok bahasan zat dan wujudnya melalui metode POE.

  2. Untuk mengetahui apakah pembelajaran fisika dengan metode POE dapat mengembangkan konsep siswa kelas VII SMPN 2 Parindu pada pokok bahasan zat dan wujudnya.

  3. Untuk mengetahui apakah metode POE pada pokok bahasan zat dan wujudnya dapat membuat siswa kelas VII SMPN 2 Parindu aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II DASAR TEORI A. Hakekat Fisika Sebagian orang memahami sains terdiri dari fisika, biologi, dan kimia. Sains dapat diartikan berbeda menurut sudut pandang yang digunakan. Sebagian orang memandang sains sebagai kumpulan informasi ilmiah,

  sedangkan para ilmuwan memandang sains sebagai sebuah cara (metoda) untuk menguji dugaan (hipotesis), dan para ahli filsafat memandang sains sebagai cara bertanya tentang kebenaran dari segala sesuatu yang diketahui (Sutrisno, 2006). Menurut Fisher dalam Suparno (2001:105) sains adalah bangunan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode yang berdasarkan observasi.

  Fisika merupakan bagian dari sains. Karena fisika merupakan bagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Aspek proses fisika Aspek proses fisika berupa metode ilmiah yang terdiri atas penemuan dan perumusan masalah, perumusan hipotesis, merancang dan melaksanakan eksperimen, menganalisis data, dan menarik kesimpulan.

  3. Aspek sikap Dari aspek produk fisika dan aspek proses fisika tampak bahwa semuanya itu memerlukan proses mental dan sikap yang berasal dari pemikiran. Pemikiran para ilmuwan fisika menggambarkan rasa ingin tahu dan rasa penasaran yang disertai rasa percaya diri, sikap objektif, jujur, terbuka, dan mau mendengarkan pendapat orang lain. Ini yang kemudian memaknai hakekat fisika dalam aspek sikap.

  Dari aspek-aspek di atas dapat dilihat bahwa fisika tidak hanya menekankan pada produknya saja tetapi juga pada prosesnya. Siswa akan lebih mengerti jika siswa memahami proses suatu peristiwa dan terlibat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dalam segala aspek kehidupannya. Pada hakekatnya belajar adalah suatu proses perubahan yang terus menerus pada diri manusia (Agoes Soejanto, 1979: 12).

  Menurut Lester D. Crow & Alice Crow dalam Kunandar (2007: 319) belajar adalah perubahan individu dalam kebiasaan, pengetahuan, dan sikap. Menurut filsafat konstruktivisme dalam Suparno (2001: 105), belajar merupakan proses aktif dari siswa untuk membangun sendiri pengetahuannya melalui interaksi dengan lingkungannya.

  Menurut Piaget (dalam Akhmad Sudrajat, 2008), belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Piaget membedakan empat taraf perkembangan kognitif seseorang: (1) taraf sensori-motor, (2) praoperasional, (3) taraf operasional konkret, dan (3) taraf operasional formal (Suparno, 1997: 34). Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Pengertian Mengajar

  Mengajar bukanlah memindahkan pengetahuan dari guru kepada siswa melainkan kegiatan menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan pengetahuannya. Mengajar adalah tindakan guru untuk mengembangkan pengetahuan dari siswa.

  Menurut Usman dalam Rastodio (2009), mengajar pada prinsipnya adalah membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar atau mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan terjadinya proses belajar. Pengertian ini mengandung makna bahwa guru dituntut untuk dapat berperan sebagai organisator kegiatan belajar siswa dan juga hendaknya mampu memanfaatkan lingkungan, baik ada di kelas maupun yang ada di luar kelas, yang menunjang terhadap kegiatan belajar mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kemampuan mengajar secara efisien. Dalam hal ini guru dituntut untuk selalu siap mengadaptasikan berbagai teknik mengajar terhadap siswa yang memiliki berbagai macam tipe belajar serta berbeda bakat, kemampuan dan kebutuhannya. (3) Pengertian kualitatif. Mengajar diartikan sebagai

  the facilitation of learning, yaitu upaya membantu

  memudahkan kegiatan belajar siswa mencari makna dan pemahamannya sendiri.

C. Hasil Belajar

  Bloom dan teman-temannya mengategorikan tujuan pengajaran dari yang sederhana ke kompleks atau dari fakta ke konsep yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif terdiri dari pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi (Djiwandono, 2006: 210).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menyelesaikan sesuatu yang kompleks ke bagian yang lebih sederhana sehingga struktur oraganisasi dapat dimengerti. Sintesis meliputi kemampuan untuk meletakkan bagian bersama-sama ke dalam bentuk keseluruhan yang baru. Bagian-bagian ini dihubungkan satu sama lain sehingga tercipta suatu bentuk baru. Evaluasi meliputi kemampuan untuk mempertimbangkan nilai bersama dengan pertanggungjawaban berdasarkan kriteria tertentu.

  Kemampuan ini dinyatakan dalam memberikan penilaian terhadap sesuatu (Djiwandono, 2006: 213).

D. Pembelajaran Aktif

  Siswa mendengarkan dan menyimak apa yang disampaikan oleh guru tidak cukup dipandang sebagai siswa yang aktif. Siswa juga harus teibat dalam membaca, menulis, berdiskusi, dan memecahkan soal. Siswa harus dibawa ke dalam proses proses berpikir yang lebih lanjut, yaitu analisis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  aktif siswa harus mendapatkan pengalaman melakukan ( do) sesuatu dan mengamati ( observe) sesuatu dan melakukan diskusi dengan diri sendiri dan dengan siswa lain tentang apa yang diperoleh dari pengalaman tersebut.

E. Pemahaman Siswa

  Salah satu aspek yang paling ditonjolkan dalam suatu pembelajaran adalah pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan. Menurut Kartika Budi dalam “Sumbangan Pikiran terhadap pendidikan Matematika dan

  Fisika”(1987: 233), pemahaman merupakan salah satu aspek dalam ranah kognitif dari tujuan kegiatan belajar mengajar.

  Menurut Sanjaya dalam Dwi Ariyanto (2009: 19), pembelajaran yang meningkatkan pemahaman atau kemampuan berpikir mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :

  1. Proses pembelajaran menekankan kepada proses mental siswa secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berpikir siswa, dan dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.

  3. Proses pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman merupakan model pembelajaran yang menyandarkan kepada kedua sisi yang penting yaitu sisi proses dan hasil belajar. Proses belajar diarahkan untuk meningkatkan kemampuan belajar, sedangkan hasil belajar diarahkan untuk membangun pengetahuan atau penguasaan materi pembelajaran.

F. Pengembangan Konsep

  Menurut Hellen Hefferman dalam Sund (1973) yang dikutip oleh Kartika Budi, mendefinisikan konsep sebagai gambaran mental mengenai sesuatu (1987: 234). Gambaran mental itu diperoleh melalui generalisasi dari contoh-contoh, data-data peristiwa-peristiwa khusus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Menurut Suparno (2004: 95), cara membantu siswa menambah konsep atau pengetahuan mereka tentang bahan fisika, antara lain :

  1. Memberikan informasi baru yang belum pernah diketahui oleh siswa

  2. Siswa diberi bahan baru dan diajak untuk mempelajari sendiri bahan itu sehingga konsepnya bertambah

  3. Siswa diberi kesempatan untuk mencari bahan-bahan baru yang telah disediakan, baik dari buku maupun multimedia fisika.

  Menurut Posner dkk yang dikutip Suparno (Suparno, 2004: 87), dalam pembelajaran ada dua proses yang disebut asimilasi dan akomodasi. Dalam proses asimilasi, siswa menggunakan konsep-konsep yang telah ada untuk menghadapi gejala baru dengan suatu perubahan kecil yang berupa penyesuaian. Dalam proses akomodasi, siswa harus mengganti atau mengubah konsep-konsep pokok mereka yang lama karena tidak cocok lagi dengan persoalan yang baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  disertai dengan alasan-alasan, pertimbangan, dan perhitungan secara ilmiah. Guru tidak membatasi prediksi yang dibuat siswa. Semakin banyak prediksi yang dibuat siswa semakin baik agar guru mengetahui konsep awal siswa tentang masalah yang diajukan.

  2) Observasi Pada tahap observasi siswa dihadapkan pada situasi yang konkrit melalui percobaan-percobaan. Semua siswa melakukan pengamatan yang ditunjukkan dengan demonstrasi yang dilakukan oleh guru dan mencatat hasil maupun hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang diajukan baik yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi tetapi juga dengan perhitungan seperti angka-angka. Tahap ini adalah yang terpenting karena pada tahap ini dibuktikan kebenaran dari masalah yang diajukan.

  3) Penjelasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Tujuan POE

  Secara umum, POE digunakan untuk melatih siswa mengaplikasikan berbagai konsep yang sudah diperoleh ke dalam situasi konkrit. Bagi guru, POE berguna untuk melihat bagaimana proses berpikir siswa dan bagaimana siswa menerapkan konsep-konsep yang dimiliki ke dalam situasi yang konkrit dalam tiap tahap POE. Situasi konkrit dan keterlibatan siswa diharapkan mampu membangkitkan minat siswa terhadap fisika karena tidak semata-mata berupa pengetahuan abstrak.

  3. Keuntungan dan Kelemahan Metode POE

  Setiap metode dalam pembelajaran mempunyai keuntungan dan kelemahannya.

  Keuntungan metode POE:

  1. Menggali konsep-konsep awal siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Menyebabkan materi pelajaran tertinggal karena jika masalah sulit memakan waktu yang tidak sedikit

  3. Membutuhkan waktu yang cukup banyak.

H. Ringkasan Materi Zat dan wujudnya

  Materi tentang zat dan wujudnya diambil dari buku IPA Fisika karangan Marthen Kanginan.

1. Wujud Zat

  Zat didefinisikan sebagai sesuatu yang memiiki massa dan menempati ruang. Pada prinsipnya ada tiga jenis wujd zat, yaitu padat, cair, dan gas.

a. Sifat Zat Berkaitan dengan Volume dan Bentuknya

  Sebuah pulpen diletakkan di dalam gelas dan kemudian diletakkan di atas meja, baik volume maupun bentuknya tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Perubahan bentuk volume dari zat dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini :

  Tabel 1. Perubahan Bentuk Volume dari Zat

  Wujud Volume zat Bentuk zat Contoh zat Padat Tetap Tetap Batu, kayu, gelas Cair Tetap Berubah-ubah Air, sirup,raksa Gas Berubah Berubah-ubah Oksigen,nitrogen,hidrogen

  Zat terdiri dari bagian-bagian yang sangat kecil disebut partikel. Partikel-partikel yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat oleh mata secara langsung disebut molekul dan atom. Molekul adalah bagian terkecil dari zat yang masih menunjukkan sifat-sifat zat tersebut. Atom adalah bagian terkecil dari zat yang sudah tidak menunjukkan sifat-sifat zat tersebut. Keadaan molekul setiap zat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Tabel 2. Keadaan Molekul Zat

  Keadaan molekul Padat Cair Gas Getaran molekul Letak molekul Gaya tarik-menarik Ruang antar molekul

  Tidak bebas Berdekatan Sangat kuat Kecil

  Agak bebas Agak renggang Kurang kuat Agak besar

  Sangat bebas Sangat jauh Sangat lemah Sangat besar

  Pada gambar 1 di bawah ini dapat dilihat keadaan molekul zat

  Gambar 1. Molekul Zat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Wujud zat dapat berubah. Berikut diagaram perubahan wujud zat (gambar 2) :

  Gambar 2. Perubahan Wujud Zat

  Gas Cair

  Padat

  M en g u ap M en g em b u n

  M en ca ir

  M em b ek u M en y u b li m m D ep o si si

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  membeku dapat diketahui dengan memasukkan air ke dalam kulkas. Lama-kelamaan air berubah menjadi es batu.

  c) Menguap Menguap merupakan perubahan wujud dari zat cair menjadi gas.

  Contoh peristiwa ini adalah saat menjemur pakaian. Awalnya, pakaian itu basah karena mengandung banyak air. Namun, lama- kelamaan air akan hilang dari pakaian dan cucian menjadi kering. Air tersebut hilang karena telah menguap.

  d) Mengembun Mengembun merupakan kebalikan dari menguap. Mengembun adalah perubahan wujud dari gas menjadi cair. Peristiwa mengembun terjadi bila udara mengenai benda yang dingin.

  e) Menyublim Menyublim menyatakan perubahan wujud dari padat menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kaca lampu semprong dan knalpot. Pada peristiwa ini, asap (gas) menempel di bagian dalam kaca dan knalpot.

b. Teori Partikel Gas

  Partikel adalah bagian terkecil zat yang masih memiliki sifat zat tersebut. Seorang pakar Biologi, Robert Brown, mengamati gerak partikel gas dan zat cair. Ia mengamati bahwa partikel-partikel itu bergerak random (sembarang) dengan kelajuan tetap. Gerak tersebut dinamakan gerak Brown.

  a) Zat padat Dalam zat padat, partikel-partikel saling berdekatan dalam suatu susunan yang teratur, dan diikat cukup kuat oleh gaya tarik- menarik antarpartikel tersebut. Partikel-partikel dapat bergetar dan berputar di tempatnya tetapi tidak bebas untuk mengubah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menarik yang mengikat partikel-partikel zat cair tidak sekuat seperti pada partikel-partikel zat padat. Gaya ini mengikat partikel-partikel zat cair tetap pada kelompoknya, tetapi zat cair mengalir untuk mengikuti bentuk sesuai wadahnya.

  c) Gas Dalam gas, jarak antarpartikel sangat berjauhan sehingga gaya tarik-menarik dapat diabaikan. Partikel-partikel bebas untuk bergerak dalam wadahnya. Partikel-partikel bergerak sangat cepat dan bertumbukan satu sama lain dan juga bertumbukan dengan dinding wadahnya.

c. Kohesi dan Adhesi

  Ada dua jenis gaya tarik-menarik antarpartikel, yaitu kohesi dan adhesi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Adhesi adalah hanya tarik-menarik antara partikel-partikel zat yang tidak sejenis. Contohnya : a) Tinta dapat menempel di kertas

  b) Kapur/tinta dapat menempel di papan tulis

  c) Semen dapat melekatkan batu dengan pasir

  d) Cat dapat menempel pada tembok Kohesi pada zat padat lebih kuat dibanding kohesi pada zat cair. Kohesi pada zat cair lebih kuat dibanding kohesi pada gas.

  Karena kohesinya paling kuat, maka zat padat sulit berubah dan sulit ditembus. Sebaliknya, kohesi pada gas paling lemah sehingga gas mudah berubah bentuk dan mudah ditembus. Hal ini sesuai dengan pengalaman kita sehari-hari. Kita sulit dan bahkan tidak sanggup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Gambar 3. Meniskus Cekung dan Meniskus Cembung

  Pada gambar diatas (sebelah kiri) tampak permukaan air dalam tabung reaksi adalah cekung, disebut meniskus cekung dan pada gambar (sebelah kanan) tampak permukaan raksa dalam tabung reaksi adalah cembung, disebut meniskus cembung. Ini terjadi karena adanya kohesi dan adhesi.

  Untuk air dalam tabung reaksi, kohesi antarpartikel air lebih kecil daripada adhesi antarpartikel air dan kaca. Sebagai akibatnya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

d. Kapilaritas

  Kapilaritas adalah meresapnya zat cair melalui celah-celah sempit atau pipa rambut yang disering disebut sebagai pipa kapiler.

  Gejala ini disebabkan karena adanya gaya adhesi atau kohesi antara zat cair dan dinding celah tersebut. Zat cair yang dapat membasahi dinding kaca pipa kapiler memiliki gaya adhesi antara pipa kapiler dengan dinding pipa kapiler lebih besar. Sedangkan zat cair yang tidak membasahi dinding kaca pipa kapiler memilki gaya kohesi yang lebih besar. Hal ini akan mempengaruhi tinggi rendahnya permukaan zat cair pada pipa kapiler. Contoh kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari:

  a) Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor

  b) Naiknya minyak tanah melalui sumbu pada lampu tempel

  c) Naiknya air tanah sampai ke daun melalui pembuluh tapis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mengambil bentuk dengan permukaan sesempit mungkin dan inilah yang disebut dengan tegangan permukaan.

2. Massa Jenis Massa jenis didefinisikan sebagai massa benda per satuan volume.

  Dapat ditulis sebagai berikut : =

  3 Dengan ρ = massa jenis (kg/m )

3 V= volume (m )

  m = massa (kg) Satuan massa jenis dapat ditentukan dari definisi massa jenis.

  =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

I. Hubungan Teor

  Dalam penelitian

  1. Membuat tre metode POE

  2. Membuat in siswa dan un pembelajaran

  3. Menganalisis

  Tabel 3. Contoh Massa Jenis Berbagai Zat ori dengan Langkah Penelitian

  ian ini, teori digunakan sebagai dasar untuk : treatment penelitian yaitu model pembelajaran E pada pokok bahasan zat dan wujudnya. instrument penelitian yaitu untuk mengetahui untuk mengetahui apakah konsep siswa berkem ran fisika dengan metode POE. isis data yang diperoleh kemudian memperoleh n fisika dengan hui pemahaman embang melalui eh bukti apakah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian gabungan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data berupa skor atau angka, lalu menggunakan analisis dengan statistik (Suparno, 2007: 135). Kesimpulan terhadap pemahaman yang dilihat dari hasil pretest dan posttest

  siswa disimpulkan dengan skor atau angka. Penelitian kualitatif karena penelitian berupa uraian. Untuk melihat konsep siswa berkembang atau tidak disimpulkan secara kualitatif. Hasil pengamatan terhadap keaktifan siswa berupa angka dan uraian disimpulkan secara kuantitatif dan kualitatf.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Sampel Penelitian Sampel penelitian adalah siswa SMP 2 Parindu kelas VII. Dari semua kelas VII diambil dua kelas. Kelas pertama sebagai kelas eksperimen dan kelas kedua sebagai kelas kontrol.

D. Rancangan Penelitian

  1. Peneliti mengajar di dua kelas, yaitu kelas eksperimen yang belajar dengan metode POE, dan kelas kontrol yang belajar dengan metode ceramah.

  2. Peneliti memberikan pretest untuk melihat pemahaman dan konsep awal siswa tentang materi zat dan wujudnya pada kelas eksperimen. Pada kelas kontrol, peneliti juga memberikan pretest untuk melihat pemahaman siswa tentang materi zat dan wujudnya. Soal pretest berbentuk uraian.

  3. Pada saat pembelajaran berlangsung di kelas eksperimen, peneliti yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Peneliti melihat bagaimana pemahaman siswa tentang materi zat dan wujudnya setelah diajarkan dengan metode POE dan ceramah apakah meningkat atau tidak. Pemahaman siswa dilihat dari hasil skor pretest dan posttest kemudian dianalisis secara kuantitatif.

  6. Peneliti melihat bagaimana konsep siswa di kelas ekperimen apakah berkembang atau tidak setelah diajarkan dengan metode POE. Hasil ini dianalisis secara kualitatif.

  7. Peneliti mewawancarai siswa pada kelas eksperimen.

E. Treatment

  Treatment adalah perlakuan peneliti kepada subjek yang mau diteliti agar nantinya mendapatkan data yang diinginkan (Suparno, 2007: 51). Dalam penelitian ini, perlakuan khusus yang peneliti lakukan yaitu mengajar dengan metode POE. Treatment yang akan diberikan disusun sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Siswa mengambil kesimpulan dari observasi dan memberikan penjelasan di depan kelas. Hasil observasi dibandingkan dengan prediksi awal siswa.

  6. Peneliti menjelaskan kesimpulan yang benar apabila kesimpulan siswa kurang sesuai atau tidak tepat.

  Pengajaran dengan metode POE dapat dilihat di RPP pada lampiran 3 halaman 86.

F. Instrument

  Instrument adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian (Suparno, 2007: 56). Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk test dan non test. Bentuk test meliputi pretest dan posttest dan bentuk non test meliputi wawancara dan lembar pengamatan.

1. Pretest dan Posttest

  Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pretest dan posttest sebanyak

  Tabel 4. Kisi-Kisi Pretest dan Posttest Pemahaman

  Materi Kriteria Soal No. Soal Zat dan Wujudnya

  Pengetahuan Jenis-jenis zat

  1 Definisi adhesi dan kohesi

  4 Pemahaman Perubahan wujud zat dan contohnya

  2 Sifat partikel zat padat, caiar, dan gas

  3 Contoh kapilaritas

  5 Penerapan Menghitung massa jenis zat

  6 Analisis Menghitung massa jenis zat padat yang bentuknya beraturan

  7 Menghitung massa jenis zat padat yang bentuknya tidak

  8 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Wawancara

  Disamping melakukan pretest dan posttest, peneliti juga mewawancarai seluruh siswa untuk melihat pengembangan konsep mereka. Wawancara dilakukan untuk meneliti konsep siswa apakah berkembang atau tidak dengan metode POE.

  3. Pengamatan

  Lembar pengamatan berguna untuk mengukur keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan metode POE. Aspek-aspek pengamatan meliputi :

  1. Siswa mengemukakan prediksi dan alasan dari masalah yang diajukan

  2. Siswa mengamati percobaan dengan sungguh-sungguh

  3. Siswa menjawab pertanyaan

  4. Siswa mengajukan pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Tabel 5. Distribusi Aspek-Aspek Pengamatan

  Aspek yang diamati Sangat Aktif Cukup Kurang Tidak aktif aktif aktif Siswa mengemukakan prediksi Siswa mengamati percobaan Siswa menjawab pertanyaan Siswa mengajukan pertanyaan Siswa memberikan pendapat/ide Siswa mencatat hasil pengamatan Siswa menjelaskan hasil pengamatan Siswa mengambil kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Tabel 6. Pemberian skor untuk masing-masing kriteria

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MEDIA PERAGA VISUAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MODEL CTL PADA SISWA SMA NEGERI 2 WONOSOBO POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN

8 119 125

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA DI KELAS VII SEMESTER 1 SMP NEGERI 2 GALANG T.P. 2013/2014.

0 2 18

PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENIGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN KEGIATAN EKONOMI.

0 3 32

(ABSTRAK) EFEKTIVITAS MEDIA PERAGA VISUAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MODEL CTL PADA SISWA SMA NEGERI 2 WONOSOBO POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN.

0 0 2

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN SCIENTIFIC DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN INKUIRI TERBIMBING DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA KELAS VII SMP ISLAM AL-HADI.

0 0 19

PENGEMBANGAN METODE DISKUSI FOTO KEJADIAN FISIKA DALAM PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR PADA SISWA SMA

0 0 3

PENGEMBANGAN METODE DISKUSI FOTO KEJADIAN FISIKA DALAM PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR PADA SISWA SMA

0 0 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICTION, OBSERVATION AND EXPLANATION) TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS ILMIAH SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 BANYUMAS

0 0 14

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR DI KELAS X IPA SMA “X” KOTA MOJOKERTO SKRIPSI

0 0 21

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN KALOR UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIIB SMPK SANTO STANISLAUS 2 SURABAYA SKRIPSI

0 0 20