PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENIGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN KEGIATAN EKONOMI.

(1)

PENERAPAN METODE SIMULASI

UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA

PADA PEMBELAJARAN IPS

POKOK BAHASAN KEGIATAN EKONOMI

(Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada kelas IV SD Negeri 4 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/ 2014)

SKRIPSI

diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

Muhammad Fikri Abdillah 1003453

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

==========================================================

PENERAPAN METODE SIMULASI

UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

POKOK BAHASAN MATERI KEGIATAN EKONOMI

(Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada kelas IV SD Negeri 4 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/ 2014)

Oleh

Muhammad Fikri Abdillah 1003453

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Muhammad Fikri Abdillah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN MUHAMMAD FIKRI ABDILLAH

1003453

PENERAPAN METODE SIMULASI

UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

POKOK BAHASAN KEGIATAN EKONOMI

(Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada kelas IV SD Negeri 4 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/ 2014)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: Pembimbing I

Dr. Babang Robandi, M.Pd NIP. 19610814 198603 1 001

Pembimbing II

Dr. Eded Tarmedi, M.Pd NIP. 19580105 198002 1 002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Drs. Nana Djumhana, M. Pd NIP: 19590508 198403 1 002


(4)

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Penerapan Metode Simulasi untuk Menigkatkan

Keaktifan Siswa pada Pembelajaran IPS Pokok Bahasan Kegiatan Ekonomi” ini

dilatarbelakangi oleh fakta yang menyatakan rendahnya keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS di kelas IV SDN 4 Cibogo Kecamata Lembang Kabupaten Bandung Barat yang berjumlah 36 siswa. Selama lima kali pengamatan terhadap pembelajaran IPS yang telah dilakukan terlihat hanya 3 orang siswa yang aktif bertanya dan menanggapi pertanyaan guru. Ketidak aktifan siswa tersebut disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah karena pelaksanaan pembelajaran yang monoton dengan penggunaan metode pembelajaran yang tidak bervariatif. Fakta tersebut dibuktikan dengan data awal yang menyebutkan bahwa dalam proses pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah/ dikte saja sehingga siswa menjadi bosan dan tidak antusias mengikuti pembelajaran. Selain itu siswa juga sangat jarang diberi kesempatan untuk bertanya atau menanggapi pembelajaran. Berdasarkan fakta tersebut maka peneliti berupaya untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajara IPS dengan penerapan metode simulasi dalam Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan selama dua siklus. Adapun tindakan pada setiap siklusnya meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi sesuai dengan rancangan siklus PTK yang dikembangkan oleh kemmis dan tagart. Sedangkan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: (1) lembar observasi, (2) pedoman wawancara, (3) catatan lapangan, dan (4) Tes tertulis. Setelah dilakukan semua siklus dalam penelitian, diketahui bahwa telah terjadi peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran yakni sebesar 22,22%, data tersebut diperoleh dari perbandingan keaktifan siswa dalam pembelajaran di siklus I yakni sebesar 55,56% dan meningkat di siklus II menjadi 77,78%. Peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran tersebut mengiringi peningkatan kegiatan guru dalam pembelajaran yang sebelumnya 95% di siklus I menjadi 100% di siklus II. Selain itu, peningkatan tersebut juga diiringi dengan peningkatan nilai rara-rata kelas pada tes belajar yankni dengan perolehan rata-rata nilai kelas sebesar 76,67 di siklus I dan meningkat menjadi 81,94 di siklus II. Berdasarkan data hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bawa penerapan metode simulasi dapat meningkatkan keaktifan siswa pada pembelajaran IPS pokok bahasan kegiatan ekonomi di kelas IV SDN 4 Cibogo. Kata kunci: Metode simulasi, keaktifan siswa, peningkatan.


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMAKASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ...1 DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. B. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. C. Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined. D. Manfaat Penelitian... Error! Bookmark not defined. E. Hipotesis Tindakan... Error! Bookmark not defined. F. Definisi Operasional... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. A. Pembelajaran IPS di SD ... Error! Bookmark not defined. 1. Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 2. Pembelajaran IPS... Error! Bookmark not defined. B. Keaktifan Belajar... Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian Keaktifan Belajar... Error! Bookmark not defined. 2. Indikator Keaktifan Belajar ... Error! Bookmark not defined. 3. Klasifikasi Keaktifan Belajar ... Error! Bookmark not defined. 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar .Error! Bookmark

not defined.

C. Metode Pembelajaran Simulasi ... Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian Metode Simulasi ... Error! Bookmark not defined. 2. Tujuan Metode Simulasi... Error! Bookmark not defined. 3. Prosedur Pelaksanaan Metode Simulasi .. Error! Bookmark not defined.


(6)

D. Pokok Bahasan Kegiatan Ekonomi ... Error! Bookmark not defined. 1. Peta Konsep Kegiatan Ekonomi ... Error! Bookmark not defined. 2. Pengertian Kegiatan Ekonomi ... Error! Bookmark not defined. 3. Jenis-Jenis Kegiatan Ekonomi... Error! Bookmark not defined. E. Penelitian Relevan ... Error! Bookmark not defined. F. Kerangka Berpikir ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. A. Jenis dan Pendekatan Penelitian... Error! Bookmark not defined. B. Seting dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined. C. Subjek dan Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Tempat dan Waktu Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Prosedur Penelitian... Error! Bookmark not defined. F. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. G. Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined. H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not

defined.

A. Deskripsi Data Awal Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Deskripsi Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Deskripsi Siklus I ... Error! Bookmark not defined. 2. Deskripsi Siklus II ... Error! Bookmark not defined. C. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

1. Pelaksanaan Pembelajaran IPS Pokok Bahasan Kegiatan Ekonomi

dengan Penerapan Metode Simulasi ... Error! Bookmark not defined. 2. Peningkatan Keaktifan siswa pada pembelajaran IPS pokok bahasan kegiatan ekonomi dengan penerapan Metode Simulasi. Error! Bookmark not

defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. A. Simpulan... Error! Bookmark not defined. B. Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN-LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.


(7)

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. A.1 Lembar Observasi ... Error! Bookmark not defined. A.2 Pedoman Wawancara ... Error! Bookmark not defined. A.3 Catatan Lapangan... Error! Bookmark not defined. A.4 Lembar Soal Tes ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN B INSTRUMEN PEMBELAJARAN ... Error! Bookmark not

defined.

B.1 Siklus I... Error! Bookmark not defined. B.2 Siklus II ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN C ADMINISTRASI PENELITIAN... Error! Bookmark not

defined.

C.1 Surat Keputusan Izin Penelitian (UPI) ... Error! Bookmark not defined. C.2 Surat Pengangkatan Dosen Pembimbing . Error! Bookmark not defined. C.3 Surat Keterangan dan Izin Penelitan dari Kabupaten Bandung Barat

... Error! Bookmark not defined. C.4 Surat Keterangan dan Izin Penelitian dari SDN 4 Cibogo ... Error!

Bookmark not defined.

LAMPIRAN D HASIL PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. D.1 Siklus I ... Error! Bookmark not defined. D.2 Siklus II ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN E DOKUMENTASI ... Error! Bookmark not defined. E.1 Siklus I ... Error! Bookmark not defined. E.2 Siklus II... Error! Bookmark not defined. E.3 Kartu Bimbingan Skripsi ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... Error! Bookmark not defined.


(8)

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu perbuatan yang disengaja untuk menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik. Dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan sebagainya (Supriatna dkk, 2010, hlm. 5). Pendidikan juga sering diartikan sebagai usaha sadar dan terencana yang dilakukan oleh orang dewasa kepada orang yang belum dewasa agar menjadi dewasa dan mampu mengembangkan semua potensi positif yang dimilikinya.

Salah satu ciri kedewasaan seseorang ialah orang tersebut mampu menganalisis, memahami, serta menemukan pemecahan terhadap setiap masalah disekitarnya. Tingkat kedewasaan juga sering dikaitkan dengan kemampuan sosial yang dimiliki orang tersebut karena pada hakikatnya manusia diciptakan sebagai mahluk sosial yang harus mampu hidup berdampingan serta mencipkan peradaban yang terus berkembang kearah yang lebih baik.

Menurut United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization

(UNESCO) (dalam Santoso, 2013, hlm. 1), Pendidikan yang efektif pada abad ini

harus diorientasikan pada empat pilar yaitu, „(1) learning to know (belajar untuk tahu), (2) learning to do (belajar untuk berbuat sesuat), (3) learning to be (belajar untuk menjadi sesuatu dimasa depan), dan (4) learning to live together (belajar untuk mampu hidup bersama dimasa depan)‟. Keempatnya dapat diuraikan bahwa dalam proses pendidikan terdapat berbagai kegiatan pembelajaran yang mengarahkan peserta didik untuk memperoleh pengetahuan tentang sesuatu, menerapkan serta mengaplikasikan apa yang diketahuinya tersebut guna menjadikan dirinya sebagai seseorang yang lebih baik dalam kehidupan sosial bersama orang lain.

Pada dasarnya setiap kegiatan pembelajaran yang dilaksananakan khusnya disekolah harus mampu memfasilitasi segala kebutuhan siswa untuk berkembang dan menjadi lebih dewasa serta membantu siswa mendapatkan pemahaman secara


(9)

utuh sehingga terjadi perubahan prilaku dan bertambahnya keterampilan siswa, tidak hanya sekedar alih informasi dan pengetahuan kedalam benak siswa saja.

Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar dan bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sosial siswa secara khusus adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial atau Social Studies (SS) merupakan bentuk penyederhanaan adaptasi, seleksi, dan modifikasi dari disiplin akademis ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis-psikologis untuk tujuan institusional pendidikan dasar dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional (Somantri, 2001, hlm. 44). Ilmu pengetahuan sosial dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis siswa terhadap kondisi sosial dimasyarakat serta mengembangkan keterampilan siswa dalam menghadapi setiap permasalahan yang terjadi di masyarakat.

Menurut National Council for the Social Studies (NCSS) dalam jurnalnya pada penelitian mengenai A Vision of Powerful Teaching and Learning in the Social

Studies: Building Social Understanding and Civic Efficacy yang ditulis oleh Stahl

(2008, hlm. 2), bahwa salah satu ciri pembelajaran IPS yang terbaik (powerful) adalah pembelajaran IPS yang diselengkarakan secara aktif (Social studies

teaching and learning are powerful when they are active). Pembelajaran IPS yang

aktif mengharapkan adanya kemampuan berfikir reflektif dan membuat keputusan (decision making) selama pembelajaran. Siswa mengembangkan pemahaman baru melalui sebuah proses pembelajaran aktif dengan mengkonstruk pengetahuan sosial yang penting. Guru mengawali kegiatan dengan memberikan bimbingan melalui modeling, penjelasan, untuk membangun pengetahuan siswa menjadi independen dan menjadi pembelajar yang memiliki kebijakan sendiri. Pembelajaran IPS ini menekankan pada kegiatan otentik yang mampu mengembangkan ketemapilan tertentu.

Pada kenyataannya pendidikan IPS yang diselenggarakan di sekolah dasar sering dianggap sebagai pembelajaran untuk mentransfer pengetahuan yang bersifat hafalan saja, seperti menghafal nama negara, tanggal bersejarah, nama tokoh, mata uang, pengertian koperasi, arti lambing koperasi, jenis kegiatan


(10)

3

ekonomi, dan lain sebagainya. Pembelajarannya pun sering didominasi dengan metode ceramah atau dikte saja sehingga siswa hanya memindahkan tuliasan yang ada dibuku paket kedalam buku catatan tanpa memahami maksud dan nilai pembelajaran secara utuh. Pada akhirnya pembelajaran menjadi tidak menarik, kurang diminati, bahkan perubahan sikap dan bertambahnya keterampilan siswa sebagai hasil belajarpun menjadi tidak tercapai. Seperti pada pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri 4 Cibogo, Pembelajaran IPS yang dilaksanankan hanya terbatas pada hafalan mengenai konsep dan definisi atau materi yang ada dibuku, dengan penggunaan metode dialektika (ceramah) atau verbalisme saja sehingga pembelajaran tersebut menjadi kurang diminati dan difahami oleh siswa, dan pada akhirnya berdampak pada rendahnya pencapaian hasil belajar.

Data hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di kelas IV SD Negeri 4 Cibogo dapat diketahui bahwa metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran IPS masih sangat konvensional dengan media yang terbatas dan seadannya bahkan seringkali pembelajaran dilaksanakan tanpa menggunakan media. Dampaknya minat dan motivasi terhadap pembelajaran IPS menjadi sangat rendah sehingga siswa menjadi pasif dalam pembelajaran. Hal tersebut dibuktikan dengan data hasil observasi yang dilakukan di kelas IV SD Negeri 4 Cibogo yang menunjukan bahwa dari total 37 siswa, hanya terlihat sekitar 3 orang yang aktif dalam pembelajran seperti sering bertanya, menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru atau temannya, merespon stimulus yang diberikan guru serta membantu temannya yang masih kesulitan. Data tersebut diperkuat dengan data hasil Ujian Semester 1 mata pelajaran IPS dikelas 4 semester 1 SD Negeri 4 Cibogo tahun ajaran 2013/2014 yang menunjukan bahwa dari total jumlah siswa sebanyak 37 orang hanya 3 siswa diantaranya yang memperoleh nilai 75 sampai 90, 14 orang siswa memperoleh nilai antara 60 sampai 75, dan sisanya memperoleh nilai dibawah Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) atau 20 siswa memperoleh nilai dibawah 60. Fakta tersebut membuktikan bahwa penggunaan metode dalam pembelajaran sangat berpengaruh terhadap minat dan antusiasme siswa sehingga berdampak pada tingkat keaktifan belajar siswa dan hasil belajarnya.


(11)

Berdasar pada pemahaman dan fakta diatas, maka dibutuhkan suatu metode tertentu yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajran IPS di Kelas IV SD Negeri 4 Cibogo khususnya pada beberapa topik bahasan yang berisi konsep dan ketrampilan tertentu seperti pada topik bahasan Kegiatan Ekonomi.

Dewasa ini telah berkembang berbagai Metode, Media, Model dan Prinsip pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan Keaktifan siswa dalam proses pembelajran seperti Model Pembelajaran CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), Model pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) dan Model Pembelajaran Kontekstual atau Contexstual teaching

and learning (CTL) yang didalamnya menggabungkan berbagai metode

pembelajran yang menstimulus siswa untuk lebih aktif seperti metode Tanya jawab, metode diskusi, Metode Simulasi dan Metode Percobaan/ Eksperimen.

Merujuk pada hasil observasi di kelas IV SD Negeri 4 Cibogo yang menunjukan bahwa ketidak aktifan siswa dalam proses pembelajaran IPS tersebut disebabkan karena pembelajaran yang hanya menggunakan metode ceramah dan dikte saja, maka dibutuhkan Metode pembelajaran lain yang dapat melibatkan siswa secara langsung (baik fisik maupun mental) dalam proses pembelajaran, sehingga siswa menjadi termotivasi untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Oleh karena itu penulis berpendapat bahwa metode simulasilah yang paling tepat digunakan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran IPS pokok bahasan kegiatan ekonomi di kelas IV semester 2 SD Negeri 4 Cibogo.

Pembelajaran dengan Metode “Simulasi” merupakan pembelajaran yang diadabtasi dari metode role playing (bermain peran) yakni sejenis permainan gerak yang didalamnya ada tujuan, aturan dan melibatkan unsur senang (Jill

Hadfield, 1986).

Pada pembelajaran dengan metode simulasi, siswa akan dikondisikan untuk melaksanakan rangkaian kegiatan tertentu yang biasanya terjadi diluar kelas, namun kegiatan tersebut akan dilaksanakan didalam kelas dengan seting yang dibuat senatural mungkin dan mirip dengan aslinya. Tujuannya adalah agar siswa


(12)

5

terdorong untuk lebih aktif dan lebih mudah memahami konsep yang dipelajari pada pembelajaran tersebut.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis berupaya memperbaiki dan meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS khususnya dalam pokok bahasan Kegiatan Ekonomi di Kelas IV semester 2 SDN 4 Cibogo dengan mengadakan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul:

“PENERAPAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN

KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN KEGIATAN EKONOMI”.

B.Rumusan Masalah

Dari Latar Belakang Masalah diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan menjadi objek penelitian, diantaranya:

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPS pokok bahasan kegiatan ekonomi dengan penerapan metode simulasi di kelas 4 semester 2 SD Negeri 4 Cibogo. 2. Bagaimana peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS pokok

bahasan kegiatan ekonomi, denagn penerapan metode simulasi di kelas IV SD Negeri 4 Cibogo.

C.Tujuan Penelitian

Tujuan Umum dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan siswa pada pembelajaran IPS pokok bahasan kegiatan ekonomi melalu penerapan metode Simulasi di Kelas IV semester 2 SD Negeri 4 Cibogo.

Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk:

1. Memperoleh deskripsi pelaksanaan pembelajaran IPS pokok bahasan kegiatan ekonomi dengan menerapkan metode simulasi di kelas 4 semester 2 SD Negeri 4 Cibogo.

2. Mengetahui peningkatan keaktifan siswa melalui penerapan metode simulasi pada pembelajaran IPS topik bahasan kegiatan ekonomi di kelas 4 semeter 2 SD Negeri 4 Cibogo.


(13)

D.Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

a. Menambah wawasan keilmuan Peneliti khususnya dibidang yang sedang ditekuni yakni dibidang Pendidikan.

b. Memberikan Gambaran umum mengenai pelaksanaan pembelajaran IPS di sekolah dasar.

c. Memberikan informasi kepada peneliti mengenai pengaruh penerapan metode simulasi terhadap tingkat keaktifan siswa pada pembelajaran IPS. d. Meningkatkan Minat dan Motivasi Peneliti agar terus melaksanakan

penelitian demi kemajuan keilmuan. 2. Bagi Siswa

a. Agar pembelajaran yang diselenggarakan lebih aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan sehingga proses belajar siswa menjadi lebih efektif dengan hasil yang optimal.

b. Meningkatkan Motivasi Belajar siswa khusus nya dalam Pembelajaran IPS. c. Meningkatkan pemahaman siswa mengenai konsep kegiatan ekonomi. 3. Bagi Guru

a. Menambah wawasan keilmuan khusunya dalam hal teknik pembelajaran. b. Menambah opsi model pembelajaran baru bagi guru dalam pembelajaran

IPS khusunya pada Topik Bahasan Kegiatan Ekonomi.

c. Mengubah paradigma Guru yang beranggapan Bahwa pembelajaran IPS hanya berisi hafalan Saja.

d. Menjadi inspirasi dalam pelasanaan pembelajaran IPS khususnya agar lebih menarik, menyenangkan serta lebih bermakna dengan hasil belajar yang lebih real.

e. Memotivasi Guru untuk mengembangkan berbagai model pembelajaran menjadi lebih baik.


(14)

7

4. Bagi Sekolah

a. Meningkatkan prestasi sekolah.

b. Meningkatkan mutu dan kinerja sekolah melalui profesionalisme guru. c. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah melalui

peningkatan prestasi belajar siswa.

d. Mendorong sekolah mengembangkan berbagai metode bagi guru dalam pelaksanan pembelajaran.

a. Memotivasi sekolah agar memiliki koperasi dan kantin sekolah sebagai salah satu sempel kegiatan ekonomi yang ada di lingkungan sekolah.

E.Hipotesis Tindakan

Dalam penelitian ini hipotesis tindakan yang digunakan dapat diuraikan sebagai berikut, “Penerapan metode simulasi dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas IV SD Negeri 4 Cibogo dalam pembelajaran IPS pokok bahasan Kegiatan Ekonomi”.

F. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yang berbeda, diantaranya: 1) Metode simulasi sebagai variable bebas dan 2) Keaktifan siswa sebagai variable terikat. Untuk lebih mengarahkan peneliti dalam pengumpulan data dan agar tidak terjadi kekeliruan dalam menafsirkan berbagai istilah dalam penelitian ini, maka dibutuhkan batasan oprasional dalam penelitian, meliputi:

1. Metode Simulasi

Metode Simulasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran yang diadopsi dari model role playing, dimana dalam pembelajaran dengan metode ini siswa akan dikondisikan untuk melaksanakan serangkaian kegiatan simulasi/ bermain peran menirukan suatu kegiatan tertentu dengan seting yang dibuat senatural mungkin dan mirip dengan aslinya. Tujuannya agar siswa lebih aktif dan terlibat langsung dalam proses memahami konsep dan keterampilan dalam pembelajaran tersebut. Batasan metode simulasi tersebut membawa kegiatan belajar mengajar ke arah 1) terlibatnya siswa secara langsung maupun tidak langsung dalam situasi tertentu; 2) terlihatnya peniruan terhadap


(15)

sutau poroses baik melalui peralatan maupun tanpa peralatan yang dimaksudkan untuk membuat situasi tiruan; 3) perilaku pura-pura yang ada pada diri siswa.

2. Keaktifan Siswa

Keaktifan siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala bentuk kegiatan dan respon siswa berupa kegiatan fisik dan mental selama proses pembelajaran berlangsung seperti seberapa sering siswa bertanya, menjawab pertanyaan guru, merespon stimulus yang guru berikan, tampil kedepan kelas untuk unjuk kerja, membantu temannya yang masih kesulitan, serta berbagai aktifitas yang menunjukan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, yang mencakup kegiatan : (1) turut serta dalam melaksanakan kegiatan belajar; (2) terlibat dalam pemecahan masalah; (3) bertanya kepada siswa lain/ kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya; (4) berusaha mencari berbagai informasi yang diperoleh untuk mencari pemecahan masalah; 5) melaksanakan diskusi kelompok; (6) menilai kemampuan diri dan hasil yang diperoleh; (7) melatih diri dalam memecahkan memecahkan soal atau masalah sejenis; dan (8) menggunakan/ Menerapkan hasil yang diperolehnya dalam menyelesaikan tugas/ persoalan yang dihadapinya (melakukan unjuk kerja). 3. Pembelajaran IPS Pokok Bahasan Kegiatan Ekonomi

Pembelajaran IPS yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Pembelajara IPS mengenai pokok bahasan Kegiatan Ekonomi di kelas IV semester 2 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2009 dengan Standar Kompetensi: 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi, dan Kompetensi dasar: 2.1 Mengenal aktifitas ekonomi dan sumber daya alam yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya. Pembelajaran IPS yang dimaksud tersebut bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahama, dan kemampuan analisis siswa terhadap kondisi sosial ekonomi dimasyarakat serta mengembangkan keterampilan siswa dalam menghadapi setiap permasalahan yang terjadi di masyarakat.


(16)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A.Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan adalah Penelitian Guru Individual. Maksudnya dalam penelitian ini guru sekaligus berperan sebagai peneliti dan dibantu oleh beberapa orang sebagai observer tambahan. Dalam PTK jenis ini guru memusatkan diri pada sebuah studi masalah atau isu dalam sebuah ruang kelas tertentu yang ia tangani sendiri. Meskipun seorang guru dapat terlibat langsung dalam PTK, dukungan dari para pendidik yang memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman disekolah atau wilayah bersifat sangat penting demi keberhasilan PTK. Sumber data dari PTK ini nantinya didapat dari hasil pengamatan terhadap segala bentuk respon yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung serta hasil refleksi dan diskusi antara guru dengan para observer yang membantu.

Model PTK yang digunakan Dalam penelitian ini menggunakan model Spiral yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam beberapa siklus. Setiap siklusnya meliputi beberapa tahapan, diantaranya : perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation) dan refleksi (reflection) dalam suatu spiral yang saling terkait. Model penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Taggart tersebut dapat dilihat seperti pada terlihat pada gambar 3.1.

Adapun langkah-langkah pada model spiral menurut Kemmis dan Taggart dapat diuraikan sebagai berikut:

1. perencanaan tindakan (planning) yaitu rencana tindakan apa yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan tingkah laku dan sikap sosial sebagai solusi.

2. pelaksanaan tindakan (acting) yaitu apa yang akan dilaksanakan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan


(17)

3. pengamatan (observing) yaitu mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksakan, untuk kemudian dijadikan sebagai acuan pada tahap perencanaan di siklus berikutnya.

4. refleksi (reflecting) yaitu mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan.

Selanjutnya, pendekatan penelitian yang digunakan dalam PTK ini merupakan kombinasi antara pendekatan kualitatif dengan acuan sekala kualitas dan pendekatan kuantitaif dengan statistika sederhana.

Gambar 3.1

Model/ Desain Penelitian Tindakan Kelas diadaptasi dari Kemmis dan Mc Taggart

Identifikasi

Rumusan

Perencanaan

Siklus I Observasi

Pelaksanaan

Refleksi

Kesimpulan Perencanaan

Siklus 2 Observasi

Pelaksanaan


(18)

27

B.Seting dan Sumber Data

Seting dalam penelitian ini adalah setting kelas dan kelompok, maksudnya pelaksanaan penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas.

Sumber data utama dalam penelitian ini adalah hasil observasi selama pelaksanaan tindakan di kelas, catatan lapangan, hasil wawancara dengan peserta didik dan guru, serta hasil tes sebegai data pendukung ditambah data hasil pekerjaan siswa dan data tambahan berupa catatan tangan, dokumentasi foto dan video.

C.Subjek dan Objek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas IV SD Negeri 4 Cibogo yang berjumlah 36 Orang. Sedangkan obyek penelitiannya adalah keseluruhan proses pembelajaran dengan Pelaksanaan metode Simulasi dalam pembelajaran IPS di kelas IV Semester 2 SD Negeri 4 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

D.Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2013/2014 di Kelas IV Semeter 2 SD Negeri 4 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Waktu pelaksanaan penelitian ialah sekitar 4 bulan terhitung dari bulan Maret hingga Juni 2014.

E.Prosedur Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini pada awalnya dirancang untuk dilaksanakan dalam 2 siklus. Masing-masing siklus dirancang untuk dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan (@2x35 menit), sedangkan siklus II dirancang untuk dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan (4x35 menit). Setiap siklus dijalankan dalam 4 tahap, yaitu perencanaan (Planing), pelaksanaan (Acting), pengamatan (Observing), dan refleksi (Reflecting).


(19)

Siklus I

1. Tahap Perencanaan

a. Mengajukan permohonan izin penelitian kepada Kepala Sekolah, dalam hal ini permhonan izin diajukan kepada kepala sekolah SD Negeri 4 Cibogo. b. Menetapkan pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu

pokok bahasan Kegiatan Ekonomi pada mata pelajaran IPS di kelas 4 semester 2.

c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPS dengan menerapkan pendekatan koperatif dan kontekstual yang didalamnya menggunakan Metode Simulasi.

d. Menyiapkan media pembelajaran yang sesuai.

e. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) atau Lembar Kerja Kelompok (LKK).

f. Menyiapkan Instrumen penelitian berupa lembar observasi kegiatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode simulasi dan lembar observasi keaktifan siswa serta lembar soal test untuk mengetahui hasil belajar siswa.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Memberikan lembar observasi kepada observer untuk diisi.

b. Melaksanakan pembelajaran IPS dengan menerapkan Metode Simulasi. c. Melakukan tes siklus I untuk mendapatkan data mengenai pemahaman

siswa mengenai Kegiatan Ekonomi setelah dilakukan pembelajaran menggunakan metode simulasi.

d. Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar yang terjadi oleh pengamat pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi (dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

e. Melakukan diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi dan merefleksikan hasil pengamatan pada lembar observasi.


(20)

29

a. Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran IPS dengan menerapkan Metode Simulasi.

b. Observer mengisi lembar observasi.

c. Tahap pengamatan ini dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung.

4. Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi, peneliti melakukan analisis dan kajian terhadap semua data yang dikumpulkan dari penelitian tindakan pada siklus I. Setelah hasil belajar siswa dan pengamatan observer telah dikaji, selanjutnya pada siklus II, peneliti mengulang kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I. Temuan pada tahap refleksi pada siklus I digunakan untuk memperbaiki RPP dan pembelajaran pada siklus II.

Siklus II

1. Tahap Perencanaan

a. Menginventarisir kekuatan dan kelemahan pada siklus I untuk dijadikan bahan perbaikan pada pelaksanaan siklus II.

b. Menetapkan sub materi yang lebih komplek dari materi siklus I.

c. Membuat rencana pembelajaran dengan memperhatikan refleksi pada siklus I.

d. Menyiapkan media, alat peraga dan sumber pembelajaran.

e. Merancang kegiatan yang lebih variatif dalam Lembar Kerja Kelompok (LKK).

f. Menyiapkan instrumen tes siklus II.

g. Menyiapkan lembar pengamatan siswa dan guru dalam pembelajaran. 2. Tahap Pelaksanaan

a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaikan pada siklus I serta bobot materi yang lebih kompleks. Diharapkan pada siklus II ini siswa sudah lebih aktif dalam proses pembelajaran setra mampu menguasai Konsep mengenai Kegiatan Ekonomi melalu pembelajaran dengan metode simulasi pada pembelajaran sebelumnya (pada siklus I).


(21)

b. Melakukan tes siklus II untuk mendapatkan data pemahaman siswa

mengenai konsep “Kegiatan ekonomi dan sumber daya di lingkungannya”

pada siklus II.

c. Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar siswa sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi.

d. Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi data hasil pengamatan pada lembar observasi.

3. Tahap Pengamatan

Kegiatan pengamatan pada sikus II relatif sama dengan siklus I yaitu:

a. Mencatat dan merekam aktivitas belajar siswa oleh pengamat melalui lembar observasi.

b. Peneliti menyesuaikan apakah kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini sudah sesuai dengan yang diharapkan.

4. Tahap Refleksi

Hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti, untuk mendapatkan suatu simpulan. Diharapkan setelah akhir siklus II ini, tingkat / kualitas keaktifan siswa pada pembelajran IPS Pokok Bahasan Kegiatan Ekonomi mengalami peningkatan. Apabila perubahan yang terjadi belum sesuai dengan yang diharapkan maka penelitian akan dilanjutkan ke siklus berkutnya.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi bertujuan untuk mengamati proses pelaksanaan Metode Simulasi dalam Pembelajaran IPS Pokok Bahasan Kegiatan ekonomi di kelas IV semester 2 SD Negeri 4 Cibogo dan sejauh mana pengaruh metode tersebut terhadap tingkat keaktifan siswa serta untuk mengamati setiap perilaku peserta didik yang tampak pada saat proses pembelajaran berlangsung.


(22)

31

Adapun prosedur observasi dalam penelitian ini tergolong kedalam jenis observasi tefokus maksudnya, observasi dilakukan secara spesifik dan diarahkan kepada aspek tindakan tertentu yang muncul dari berbagai respon/ tindakan guru dan siswa (Kusumah dan Dwitagama, 2010, hlm. 71).

Dalam penelitian ini observasi terfokus pada kegiatan guru dalam pembelajaran menggunakan metode simulasi dan keaktifan siswa dalam pembelajaran.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan tanya jawab secara langsung terhadap subjek penelitian. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang pelaksanaan pembelajaran IPS Pokok Bahasan Kegiatan Ekonomi dengan penerapan metode simulasi dan hambatan yang dihadapi selama pembelajaran berlangsung.

Melalui teknik wawancara diharapkan dapat diketahui permasalahan yang dialami siswa selama proses pembelajaran serta tanggapan siswa dan observer terhadap proses pembelajaran. Hasil wawancara tersebut juga akn menjadi bagian dari catatan lapangan peneliti.

3. Tes

Tes dilaksanakan pada akhir pembelajaran dari setiap siklus. Dengan memberikan soal kepada peserta didik untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap materi yang dipelajari sebagai data hasil belajar yang nantinya akan dijadikan data pendukung dalam penelitian ini.

4. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan tes. Dokumentasi dilakukan untuk melihat catatan-catatan atau arsip-arsip yang dilakukan dalam penelitian. Dokumen-dokumen tersebut antara lain berupa arsip RPP, hasil observasi, hasil pekerjan peserta didik yang dapat memberi informasi data, tugas, dan hasil tes. Selain itu dokumen digunakan untuk memberikan gambaran secara visual mengenai kegiatan peserta didik. Dokumen berupa foto-foto yang diambil selama proses pembelajaran berlangsung.


(23)

G.Instrumen Penelitian

Berikut uraian mengenai instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini: 1. Lembar observasi

Lembar observasi berupa catatan penting yang digunakan untuk mengobservasi hal-hal yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran, seperti keterlaksanaan RPP dan keterlaksanaan rencana tindakan. Lembar observasi ini juga digunakan untuk mengobservasi aktivitas peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, aktivitas guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan metode yang diterapkan, kemampuan peserta didik dalam memahami materi pelajaran IPS yang dilaksanakan, dan kejadian-kejadian spesifik lainnya dalam kegiatan pembelajaran. Hasil observasi ini juga difungsikan sebagai sarana untuk melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran. Data hasil observasi ini digunakan sebagai data pokok dalam penelitian.

Ada dua jenis lembear observasi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: a) lembar observasi kegiatan guru dalam pelaksanaan metode simulasi.

Lembar observasi ini berfungsi sebagai instrumen untuk mengukur tingkat ketercapaian pelaksanaan metode simulasi dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Bentuk lembar observasi kegiatan guru dalam pelaksanaan metode simulasi lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran A.1.1.

b) lembar observasi keaktifan siswa dalam pembelajaran.

Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran. Indikator keaktifan siswa yang digunakan dalam lembar observasi ini sesuai dengan indikator yang ditertulis pada definisi oprasional penelitian. adapun lebih jelasnya bentuk lembar observasi keaktifan siswa dalam pembelajaran tersebut dapat dilihat pada lampiran A.1.2.

2. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara disusun untuk menelusuri lebih lanjut tentang hal-hal yang tidak dapat diketahui melalui observasi. Selain itu juga pedoman wawancara digunakan untuk mempermudah peneliti melakukan tanya jawab tentang bagaimana respon peserta didik dan guru terhadap pelaksanaan pembelajaran.


(24)

33

Lebih jelasnya, bentuk pedoman wawancara yang digunakan sebagai instrumen pengumpul data dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran A.2.

3. Catatan Lapangan

Catatan Lapangan merupakan sumber informasi yang sangat penting. Pembuatan catatan lapangan bersama mitra pengamat (observer) berdasarkan hasil observasi berbagai aspek pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, hubungan interaksi antar guru dan peserta didik, interaksi peserta didik dengan peserta didik. Aspek perencanaan, pelaksanaan, diskusi, dan refleksi dituangkan secara diskriptif dalam catatan lapangan.

4. Tes Tertulis

Tes tulis yang digunakan adalah post-tset atau berupa tes tertulis dengan soal-soal yang dikerjakan oleh setiap siswa secara individual setelah kegiatan inti pembelajaran telah selesai dilaksanakan. tes tertulis ini dilakukan untuk mengetahui pemahaman siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran pada setiap siklus. Hasil Tes ini digunakan sebagai data pendukung yang mengungkapkan hasil belajar pada penelitian ini.

H.Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menelaah semua data yang diperoleh melalui hasil observasi, Tes, wawancara dan catatan lapangan. Jenis data atau informasi yang direkam selama observasi dan monitoring dapat berupa data kuantitatif dan kualitatif tergantung dari objek yang diamati.

Analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

1. Reduksi data adalah proses penyederhanaan data yang dilakukan melalui seleksi, pengelompokan, dan pengorganisasian data mentah menjadi sebuah informasi bermakna.

2. Paparan data merupakan suatu upaya menampilkan data secara jelas dan mudah dipahami dalam bentuk paparan naratif, tabel, grafik, atau perwujudan lainnya yang dapat memberikan gambaran jelas tentang proses dan hasil tindakan lainnya.


(25)

3. Penyimpulan atau interpretasi data merupakan pengambilan intisari dari sajian data yang telah terorganisasikan dalam bentuk pernyataan atau kalimat singkat, padat dan bermakna. (Takari, 2008 hlm. 29)

Untuk pengolahan data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes sebagai hasil belajar, analisis data dilakukan dengan menggunakan statistika sederhana, sebagai berikut :

a. Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran Menggunakan Metode Simulasi

b. Persentase Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran

Sebelum mementukan persentasi terlebih dahulu sudah dilakukan pengolahan data dalam 2 tahapan, yaitu: (1) penentuan setiap kualitas indikator yang diperoleh siswa, dan (2) pengkategorian keaktifan siswa. Untuk lebih jelasnya, tahapan tersebut telah tercantum dalam lembar observasi keaktifan siswa yang dapat dilihat pada lampiran A.1.2.

=

Keterangan : KKP = Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran L = Jumlah langkah yang terlaksana

Ln = Jumlah seluruh langkah pembelajaran

��

=

��

Keterangan : KSP = Persentase keaktifan siswa dalam pembelajaran A = Jumlah siswa dalam kategori Aktif


(26)

35

c. Pengolahan data hasil Tes

Tes tertulis dilakukan setiap siklus, untuk mengetahui rata-rata hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan menerapkan metode simulasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata hasil belajar siswa adalah:

Nilai yang diperoleh siswa pada saat melaksanakan test kemudian dikonversikan terhadap KKM yang dibuat guru untuk menentukan bahwa siswa tersebut mencapai kriteria tuntas atau belum.

=

Keterangan : � : Nilai rata-rata kelas

�: Total nilai yang diperoleh siswa


(27)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan bahwa:

1. Pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan metode simulasi untuk meningkatkan keaktifan siswa pada pembelajaran IPS pokok bahasan kegiatan ekonomi di kelas 4 semester 2 SD Negeri 4 Cibogo dilaksanakan dalam enam kegiatan pokok, yaitu: a) membuka pelajaran, b) menjelaskan tujuan dan target pembelajaran, c) memberi petunjuk pelaksanaan simulasi dari materi yang akan dipelajari, d) membagikan alat dan bahan simulasi, e) melaksanakan kegiatan simulasi dan f) evaluasi dan refleksi kegiatan simulasi. Keenam kegiatan pokok tersebut berada pada kegiatan awal, kegiatan inti, serta kegiatan akhir pada setiap pembelajaran. Disamping itu agar penerapan metode simulasi berlangsung dengan baik maka guru harus memperhatikan beberapa hal seperti: a) kesiapan guru, b) kesiapan siswa c) ketersediaan waktu dan d) kesiapan sarana/ prasarana dalam pelaksanaan metode simulasi tersebut. Selanjutnya dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode simulasi, RPP yang dibuat juga harus dilengkapi dengan skenario/ alur cerita kegiatan simulasi dan denah seting tempat yang dipakai untuk kegiatan simulasi tersebut. Selain itu pelaksanaan simulasi juga harus dilengkapi dengan berbagai media/ atribut pendukung agar kegiatan simulasi yang dilaksanakan menjadi lebih menarik, menyenangkan dan terkesan lebih nyata, dengan demikian pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan metode simulasi akan berjalan dengan optimal sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran tersebut.

2. Peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS pokok bahasan kegiatan ekonomi dengan penerapan metode simulasi disebabkan karena berbagai perbaikan yang meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran pada setiap siklusnya. Mulai dari perbaikan langkah pembelajaran dalam RPP, perbaikan


(28)

81

teknik pengkondisian kelas dan pembagian kelompok, perbaikan skenario kegiatan simulasi yang digunakan, perbaikan dalam hal seting tempat simulasi hingga, hingga perbaiakan pada media pembelajaran yang digunakan serta atribut pendukung simulasi dalam pembelajaran tersebut. Perbaikan proses pembelajaran tersebut sekaligus meningkatkan keaktifan siswa pada pembelajaran di siklus I hingga siklus II. Dalam penelitian ini, peningkatan keaktifan siswa yang terjadi adalah sebesar 22,22%. Peningkatan tersebut dilihat dari jumlah siswa yang berada dalam kategori aktif di siklus I sebesar 55,56% dan meningkat di siklus II menjadi 77,78%. Peningkatan jumlah siswa yang aktif tersebut tentu disebabkan karna pencapaian kualitas setiap indikator keaktifan siswa yang terus meningkat dari siklus I hingga siklus II.

B.Rekomendasi

Berikut beberapa rekomendasi yang perlu diperhatikan agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran ataupun penelitian kedepannya menjadi lebih baik:

1. Bagi Guru,

Guru hendaknya lebih kreatif dan inovatif dalam pelaksanaan pembelajaran agar siswa lebih termotivasi dan antusias untuk mengikuti pembelajaran sehingga pembelajaranpun menjadi lebih aktif. Dalam pembelajaran menggunakan metode simulasi, sebaiknya guru lebih bijak dalam memilih strategi yang tepat untuk pengkondisian kelas, mengingat pada pembelajaran dengan penerapan metode simulasi banyak sekali aktifitas yang harus dilakukan baik oleh siswa ataupun guru. Selain itu, hendaknya guru lebih memperhatikan kesiapan waktu dan sarana sebelum melaksanakan pembelajaran dengan penerapan metode simulasi.

2. Bagi Peneliti

Peneliti yang akan menjadikan metode simulasi ataupun keaktifan siswa sebagai variabel penelitian sebaiknya mengkaji secara mendalam terori tentang variabel tersebut terlebih dalulu serta melakukan analisis yang kritis terhadap subjek dan objek penelitian sebelum melaksanakan berbagai tindakan,


(29)

mengingat kondisi dilapangan terkadang tidak sesuai dengan teori yang dipelajari.


(30)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. (1991) Teknik Belajar yang Efektif. Jakarta: Rineka Cipta.

Dani. (2013) Role Playing Sebagai Salah Satu Model Pembelajaran Inovatif

Bahasa dan Sastra. [Online]. Tersedia di:

http://pojokpakdani.wordpress.com/2013/01/14/role-playing-sebagai-salah-satu-model-pembelajaran-inovatif-bahasa-dan-sastra/. (13 November 2013).

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 TentangSistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 TentangSistem Pendidikan Nasional. [Online]. Tersedia di:

alamatan. (Diakses 13 Desember 2013).

Depdiknas. (2005) Kumpulan Metode Pembelajaran/ Pendampingan. Jakarta: Balai Pustaka.

Destiyani, R. (2013). Penerapan Metode Simulasi untuk Meningkatkan Keaktifan

Belajar Siswa pada Konsep Cahaya (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Tamanbaru 1 kec. Citangkil Kota Cilegon). Skripsi pada program studi

PGSD UPI Kampus Serang. [Online]. Tersedia di: http://repository.upi.edu/6201/. (Diakses 23 Maret 2014).

Dimyati dan Mudjiono. (2002) Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah dan Zain. (2006) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Fatimah, S. (2010). Penerapan Metode Simulasi untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN Kemiri Kecamattan Puspo Kabupaten Pasuruan. Skripsi pada program PGSD Universitas Negeri

Malang. [Online]. Tersedia di:

http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=47693. (Diakses 23 Maret 2014).

Haryanto. 2010. Pengertian Motivasi Belajar. [Online]. Tersedia: http://belajarpsikologi.com/pengertian- motivasi-belajar/. (13 November 2013). Heny Pujianti Retno, Yuliati Umi. 2008. Cerdas Pengetahuan Sosial: untuk

SD/MI kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Depertemen Pendidikan nasional.

Husni, J. 2011. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning). [Online]. Tersedia di: http://jumridahusni.blogspot.com/2011/06/pendekatan-pembelajaran-kooperatif.html. (30 Maret 2014).


(31)

Isti-Dwi, I. (2012) Penerapan Metode Pembelajaran Snowball Drilling untuk

Meningkatkan Keaktifan Belajar IPS Siswa VIII A SMP N I Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Skripsi pada program studi Pendidikan IPS Perpustakaan Universitas

Negeri Yogyakarta. [Online]. Tersedia di: http://eprints.uny.ac.id/8613/. (Diakses 30 Maret 2014).

Kusumah, W. & Dwitagama, D. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks.

Rusmiani, R. (2009). Penerapan Metode Simulasi untuk Meningkatkan Hasil

Belajar IPS Siswa Kelas III SDN Ngadiwono II Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan. Skripsi pada program PGSD Universitas Negeri Malang. [Online].

Tersedia di: http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=39791. (Diakses 23 Maret 2014).

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan

Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta.

Sagala, S. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta. Santoso. (2013) Empat Pilar Utama Pendidikan Menurut UNESCO. [Online]. Tersedia di: http://dc253.4shared.com/doc/yt036bgu/preview.html. (Diakses 13 November 2013).

Sapriya (2009). Pendidikan IPS: Konsep dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sari, Candra Novita. 2013. Pengertian, Tujuan, dan Prinsip-Prinsip Ekonomi dan

Koperasi. [Online]. Tersedia:

http://candranopitasari.blogspot.com/2013/01/pengertian-tujuan-dan-prinsip-prinsip_12.html. (13 November 2013).

Somantri, N. (2001) Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosadakarya.

Subhan, A. (2010). Penerapan Metode Simulasi untuk Meningkatkan Aktivitas

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV MI Hubbul Wathon Pandaan Pasuruan. Skripsi pada program PGSD Universitas Negeri Malang.

[Online]. Tersedia di:

http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=46944. (Diakses 23 Maret 2014).

Sudirman. (1998) Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Sudjana, N. (2004) Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Supriatna, N., Mulyani, S., dan Rokhayati, A. (2010) Pendidikan IPS SD. Bandung: UPI PRESS.


(32)

84

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI PRESS.

Warsita, B. (2008) Pembelajaran Teknologi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Wikipedia. 2013. Simulasi. [Online]. Tersedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/Simulasi (Diakses 13 November 2013).

Wulandari, Desi. 2012. Definisi Pendekatan Pembelajaran Menurut Para Ahli. [Online]. Tersedia: http://mtk2012unindra.blogspot.com/2012/10/definisi-pendekatan-pembelajaran.html. (Diakses 13 November 2013).


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan bahwa:

1. Pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan metode simulasi untuk

meningkatkan keaktifan siswa pada pembelajaran IPS pokok bahasan kegiatan ekonomi di kelas 4 semester 2 SD Negeri 4 Cibogo dilaksanakan dalam enam kegiatan pokok, yaitu: a) membuka pelajaran, b) menjelaskan tujuan dan target pembelajaran, c) memberi petunjuk pelaksanaan simulasi dari materi yang akan dipelajari, d) membagikan alat dan bahan simulasi, e) melaksanakan kegiatan simulasi dan f) evaluasi dan refleksi kegiatan simulasi. Keenam kegiatan pokok tersebut berada pada kegiatan awal, kegiatan inti, serta kegiatan akhir pada

setiap pembelajaran. Disamping itu agar penerapan metode simulasi

berlangsung dengan baik maka guru harus memperhatikan beberapa hal seperti: a) kesiapan guru, b) kesiapan siswa c) ketersediaan waktu dan d) kesiapan sarana/ prasarana dalam pelaksanaan metode simulasi tersebut. Selanjutnya dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode simulasi, RPP yang dibuat juga harus dilengkapi dengan skenario/ alur cerita kegiatan simulasi dan denah seting tempat yang dipakai untuk kegiatan simulasi tersebut. Selain itu pelaksanaan simulasi juga harus dilengkapi dengan berbagai media/ atribut pendukung agar kegiatan simulasi yang dilaksanakan menjadi lebih menarik, menyenangkan dan terkesan lebih nyata, dengan demikian pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan metode simulasi akan berjalan

dengan optimal sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam

pembelajaran tersebut.

2. Peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS pokok bahasan kegiatan

ekonomi dengan penerapan metode simulasi disebabkan karena berbagai perbaikan yang meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran pada setiap


(2)

teknik pengkondisian kelas dan pembagian kelompok, perbaikan skenario kegiatan simulasi yang digunakan, perbaikan dalam hal seting tempat simulasi hingga, hingga perbaiakan pada media pembelajaran yang digunakan serta atribut pendukung simulasi dalam pembelajaran tersebut. Perbaikan proses

pembelajaran tersebut sekaligus meningkatkan keaktifan siswa pada

pembelajaran di siklus I hingga siklus II. Dalam penelitian ini, peningkatan keaktifan siswa yang terjadi adalah sebesar 22,22%. Peningkatan tersebut dilihat dari jumlah siswa yang berada dalam kategori aktif di siklus I sebesar 55,56% dan meningkat di siklus II menjadi 77,78%. Peningkatan jumlah siswa yang aktif tersebut tentu disebabkan karna pencapaian kualitas setiap indikator keaktifan siswa yang terus meningkat dari siklus I hingga siklus II.

B.Rekomendasi

Berikut beberapa rekomendasi yang perlu diperhatikan agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran ataupun penelitian kedepannya menjadi lebih baik:

1. Bagi Guru,

Guru hendaknya lebih kreatif dan inovatif dalam pelaksanaan pembelajaran agar siswa lebih termotivasi dan antusias untuk mengikuti pembelajaran

sehingga pembelajaranpun menjadi lebih aktif. Dalam pembelajaran

menggunakan metode simulasi, sebaiknya guru lebih bijak dalam memilih strategi yang tepat untuk pengkondisian kelas, mengingat pada pembelajaran dengan penerapan metode simulasi banyak sekali aktifitas yang harus dilakukan baik oleh siswa ataupun guru. Selain itu, hendaknya guru lebih

memperhatikan kesiapan waktu dan sarana sebelum melaksanakan

pembelajaran dengan penerapan metode simulasi.

2. Bagi Peneliti

Peneliti yang akan menjadikan metode simulasi ataupun keaktifan siswa sebagai variabel penelitian sebaiknya mengkaji secara mendalam terori tentang variabel tersebut terlebih dalulu serta melakukan analisis yang kritis terhadap subjek dan objek penelitian sebelum melaksanakan berbagai tindakan,


(3)

82

mengingat kondisi dilapangan terkadang tidak sesuai dengan teori yang dipelajari.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. (1991) Teknik Belajar yang Efektif. Jakarta: Rineka Cipta.

Dani. (2013) Role Playing Sebagai Salah Satu Model Pembelajaran Inovatif

Bahasa dan Sastra. [Online]. Tersedia di: http://pojokpakdani.wordpress.com/2013/01/14/role-playing-sebagai-salah-satu-model-pembelajaran-inovatif-bahasa-dan-sastra/. (13 November 2013).

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 TentangSistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 TentangSistem Pendidikan Nasional. [Online]. Tersedia di:

alamatan. (Diakses 13 Desember 2013).

Depdiknas. (2005) Kumpulan Metode Pembelajaran/ Pendampingan. Jakarta: Balai Pustaka.

Destiyani, R. (2013). Penerapan Metode Simulasi untuk Meningkatkan Keaktifan

Belajar Siswa pada Konsep Cahaya (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Tamanbaru 1 kec. Citangkil Kota Cilegon). Skripsi pada program studi

PGSD UPI Kampus Serang. [Online]. Tersedia di: http://repository.upi.edu/6201/. (Diakses 23 Maret 2014).

Dimyati dan Mudjiono. (2002) Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah dan Zain. (2006) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Fatimah, S. (2010). Penerapan Metode Simulasi untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN Kemiri Kecamattan Puspo Kabupaten Pasuruan. Skripsi pada program PGSD Universitas Negeri

Malang. [Online]. Tersedia di:

http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=47693. (Diakses 23 Maret

2014).

Haryanto. 2010. Pengertian Motivasi Belajar. [Online]. Tersedia:

http://belajarpsikologi.com/pengertian- motivasi-belajar/. (13 November 2013). Heny Pujianti Retno, Yuliati Umi. 2008. Cerdas Pengetahuan Sosial: untuk

SD/MI kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Depertemen Pendidikan nasional.

Husni, J. 2011. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning).

[Online]. Tersedia di:


(5)

83

Isti-Dwi, I. (2012) Penerapan Metode Pembelajaran Snowball Drilling untuk

Meningkatkan Keaktifan Belajar IPS Siswa VIII A SMP N I Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Skripsi pada program studi Pendidikan IPS Perpustakaan Universitas

Negeri Yogyakarta. [Online]. Tersedia di: http://eprints.uny.ac.id/8613/. (Diakses 30 Maret 2014).

Kusumah, W. & Dwitagama, D. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks.

Rusmiani, R. (2009). Penerapan Metode Simulasi untuk Meningkatkan Hasil

Belajar IPS Siswa Kelas III SDN Ngadiwono II Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan. Skripsi pada program PGSD Universitas Negeri Malang. [Online].

Tersedia di: http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=39791.

(Diakses 23 Maret 2014).

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan

Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta.

Sagala, S. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta. Santoso. (2013) Empat Pilar Utama Pendidikan Menurut UNESCO. [Online]. Tersedia di: http://dc253.4shared.com/doc/yt036bgu/preview.html. (Diakses 13 November 2013).

Sapriya (2009). Pendidikan IPS: Konsep dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sari, Candra Novita. 2013. Pengertian, Tujuan, dan Prinsip-Prinsip Ekonomi dan

Koperasi. [Online]. Tersedia:

http://candranopitasari.blogspot.com/2013/01/pengertian-tujuan-dan-prinsip-prinsip_12.html. (13 November 2013).

Somantri, N. (2001) Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosadakarya.

Subhan, A. (2010). Penerapan Metode Simulasi untuk Meningkatkan Aktivitas

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV MI Hubbul Wathon Pandaan Pasuruan. Skripsi pada program PGSD Universitas Negeri Malang.

[Online]. Tersedia di:

http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=46944. (Diakses 23 Maret

2014).

Sudirman. (1998) Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Sudjana, N. (2004) Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(6)

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI PRESS.

Warsita, B. (2008) Pembelajaran Teknologi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Wikipedia. 2013. Simulasi. [Online]. Tersedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/Simulasi (Diakses 13 November 2013).

Wulandari, Desi. 2012. Definisi Pendekatan Pembelajaran Menurut Para Ahli.

[Online]. Tersedia:


Dokumen yang terkait

Penggunaan model quantum teaching melalui metode permainan dan simulasi pada pembelajaran fisika pokok bahasan gerak lurus ditinjau dari keaktifan siswa

0 5 69

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI Penerapan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Keaktifan Dalam Pembelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X I Sekolah Menengah

0 2 15

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI Penerapan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Keaktifan Dalam Pembelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X I Sekolah Menengah Atas

0 1 15

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DALAM Penerapan Strategi Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Dalam Pokok Bahasan Jurnal Khusus Pada Siswa Kelas

0 2 16

PENERAPAN METODE OPEN ENDED AND REDIRECTION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK Penerapan Metode Open Ended and Redirection Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Hi

2 5 14

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN SIMULASI KEGIATAN EKONOMI JUAL BELI UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Pembelajaran Kontekstual Dengan Simulasi Kegiatan Ekonomi Jual Beli Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Aritmatika Sosial ( Ptk Pembelajaran Matema

0 0 19

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA POKOK BAHASAN GAYA.

1 3 29

Penerapan Metode Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Kelas VA Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan Kegiatan Ekonomi di SDN Kepatihan 06 Jember

0 0 5

Penerapan Strategi Pembelajaran Peer Lesson untuk Peningkatan Keaktifan Siswa SMP Pokok Bahasan Lingkaran

0 0 5

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN KALOR UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIIB SMPK SANTO STANISLAUS 2 SURABAYA SKRIPSI

0 0 20