TINGKAT MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP SANTO ALOYSIUS TURI TAHUN PELAJARAN 20102011 DAN IMPLIKASINYA PADA TOPIK BIMBINGAN BELAJAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TINGKAT MOTIVASI BELAJAR
SISWA KELAS VIII SMP SANTO ALOYSIUS TURI
TAHUN PELAJARAN 2010/2011 DAN IMPLIKASINYA PADA
TOPIK BIMBINGAN BELAJAR
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Suratno
NIM : 041114022
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
S K R I P S I
TINGKAT MOTIVASI BELAJAR
SISWA KELAS VIII SMP SANTO ALOYSIUS TURI
TAHUN PELAJARAN 2010/2011 DAN IMPLIKASINYA PADA
TOPIK BIMBINGAN BELAJAR
Dipersiapkan dan ditulis oleh Suratno NIM : 041114022 Telah disetujui oleh:
Pembimbing
Dra. M.J. Retno Priyani, M.Si. Tanggal 20 Agustus 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
S K R I P S I
TINGKAT MOTIVASI BELAJAR
SISWA KELAS VIII SMP SANTO ALOYSIUS TURI
TAHUN PELAJARAN 2010/2011 DAN IMPLIKASINYA PADA
TOPIK BIMBINGAN BELAJAR
Dipersiapkan dan ditulis oleh: S u r a t n o NIM : 041114022 Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 25 Agustus 2011 dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua Dr. Gendon Barus, M.Si. ..................................
Sekretaris A. Setyandari, S.Pd., S.Psi., Psi., M.A. ..................................Anggota Dra. M.J. Retno Priyani, M.Si. .................................
Anggota Dr. Gendon Barus, M.Si. .................................
Anggota A. Setyandari, S.Pd., S.Psi., Psi., M.A. .................................Yogyakarta, .....................................2011 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan,
Rohandi, Ph.D.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Aku dilahirkan untuk karya yang lebih besar (Santo Aloysius Gonzaga)
Aku belajar bukan untuk diriku sendiri, melainkan untuk mereka yang mau
bekerjasama berkehendak baik.
Kapan lagi kalau bukan saat ini untuk berbuat baik ? Jika besok, maka dunia
keburu kiamat dan kita akan menyesalinya.
Karya tulis sederhana ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus sebagai gembala yang telah menuntun aku ke padang hijau dan air yang tenang.
Kongregasi bruder-bruder CSA Semarang. Para rekan guru dan karyawan di lingkungan SMP Santo Aloysius Turi.
Kedua orang tuaku yang telah membesarkan dan mendidikku. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah Yogyakarta, 20 Agustus 2011Penulis Suratno PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK
TINGKAT MOTIVASI BELAJAR
SISWA KELAS VIII SMP SANTO ALOYSIUS TURI
TAHUN PELAJARAN 2010/2011 DAN IMPLIKASINYA PADA
TOPIK BIMBINGAN BELAJAR
Suratno Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2011 Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat
motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi tahun 2010/2011.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei.Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi
berjumlah 46 siswa. Dalam penelitian ini menggunakan alat dalam bentuk
kuesioner motivasi belajar. Kuesioner motivasi belajar terdiri dari 58 item yang
disusun oleh peneliti. Teknik analisis data yang digunakan adalah Penilaian Acuan
Patokan (PAP) tipe I.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat motivasi belajar siswa
kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi tahun 2010/2011: (1) 3 orang (6,5%)
memiliki kualifikasi tingkat motivasi belajar “sangat tinggi”; (2) 6 orang (13,0%)
memilki kualifikasi “tinggi”; (3) 27 orang (58,7%) memiliki kualifikasi “cukup
tinggi”; (4) 9 orang (19,6%) memiliki kualifikasi “rendah”; (5) 1 orang (2,2%)
memiliki kualifikasi “sangat rendah”Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat motivasi belajar
siswa kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi tahun 2010/2011 bervariasi. Dari hasil
penelitian dapat diusulkan suatu topik bimbingan belajar yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT A STUDY ON THE MOTIVATION LEVEL OF THE EIGHTH
GRADE STUDENTS IN SANTO ALOYSIUS TURI JUNIOR HIGH
SCHOOL IN 2010/2011 ACADEMIC YEAR AND ITS IMPLICATION FOR
THE STUDY GUIDANCE
Suratno Sanata Dharma University Yogyakarta 2011 This study aimed to describe the motivation level of the eighth grade
students in Santo Aloysius Turi junior high school, in 2010/2011 academic year.
This study belongs to a descriptive study using survey methodology.There were 46 eighth grade students in Santo Aloysius Turi junior high
school used as the subject in this study. The instrument used was a quetionnaire
form on study motivation enhance. It consisted of 58 items designed by the
researcher. The data was analized using criterion-referenced measure type I.The results showed that 3 students (6,5%) had a very high level of study
motivation enhance; 6 students (13,0%) had a high level of study motivation
enhance; 27 students (58,7%) had an average level of study motivation enhance; 9
students (19,6%) had a low level of study motivation enhance; and only 1 student
(2,2%) had a very low of study motivation enhance.It is concluded that in general, the eighth grade students in Santo Aloysius
Turi junior high school in 2010/2011 academic year showed a various study
motivation enhance. Based on the findings, it can be proposed certain topics for
study guidance to enhance the students’ level of motivation.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Syukur dan terimakasih kepada Tuhan YME atas cinta, berkat dan
bimbingan-NYA, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi
ini dibuat dalam ragka untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Bimbingan dan Konseling.Proses pembuatan skripsi ini berjalan dengan baik berkat bantuan,
perhatian dan dukungan dari banyak pihak. Pada kesempatan ini disampaikan
ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :1. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.
2. Ibu Dra. M.J. Retno Priyani, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan perhatian, bimbingan, kesabaran, ide-ide, gagasan yang mengarahkan pada selesainya skripsi ini.
3. Ibu A. Setyandari, S.Pd., S.Psi., Psi., M.A., selaku team penguji yang telah menguji karya tulis ini dengan penuh perhatian.
4. Para Guru dan karyawan/wati di SMP Santo Aloysius Turi yang telah memberi dorongan moral dan perhatian secara langsung dan tidak langsung dalam proses penyelesaian skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan karyawan Program Studi Bimbingan dan konseling.
6. Kedua orang tuaku yang dengan setia mendoakan dan memberi inspirasi, semangat dalam mejalankan tugas apapun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Bruder Pius Suyoto, CSA yang telah banyak memberi motivasi dan teladan hidup selama lima tahun dalam mendidik siswa-siswi di sekolah maupun di asrama.
8. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling atas kebersamaan, bantuan dan proses perkuliahan bersama selama empat setengah tahun.
Dengan penuh kesadaran bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,
dengan demikian diharapkan kritik dan saran yang berguna dari siapapun dan
pihak manapun. Akhir kata “tak ada gading yang tak retak”, semoga apa yang
baik dalam skripsi ini dapat dipergunakan dalam membantu orang lain, khususnya
mendidik kaum muda di manapun berada.Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.....................................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................v
ABSTRAK .............................................................................................................vi
ABSTRACT...........................................................................................................vii
KATA PENGANTAR..........................................................................................viii
DAFTAR ISI............................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................1 B. Rumusan Masalah ...................................................................................7 C. Tujuan Penelitian ....................................................................................8 D. Manfaat Penelitian ..................................................................................8 E. Batasan Istilah ........................................................................................9 BAB II KAJIAN TEORI A. Motivasi ................................................................................................111. Motivasi Belajar................................................................................11
2. Fungsi Motivasi Belajar ...................................................................18
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ......................19
4. Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa di Sekolah..........................22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Belajar....................................................................................................24
C. Bimbingan Belajar ................................................................................26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian.....................................................................................28 B. Subjek Penelitian .................................................................................28 C. Instrumen Penelitian ............................................................................28 D. Validitas dan Reliabilitas .....................................................................31 E. Prosedur Penyusunan Alat....................................................................35 F. Teknik Analisi Data .............................................................................36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi tahun pelajaran 2010/2011 ..................................................................38 B. Pembahasan .........................................................................................39
BAB V TOPIK BIMBINGAN SEBAGAI USULAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR........................................43
PENUTUP .............................................................................................................48
A. Kesimpulan ..........................................................................................48 B. Saran ....................................................................................................49DAFTAR PUSTAKA............................................................................................50
LAMPIRAN-LAMPIRANPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk hidup yang mampu merealisasikan gagasan
hidupnya sendiri. Manusia memiliki kegiatan-kegiatan utama yang
menyebabkannya menjadi suatu makhluk yang khas dan lebih unggul
dibandingkan dengan makhluk lain di dunia ini. Manusia dilengkapi dengan
dimensi jiwa yang tidak dapat disamakan dengan dimensi badaniah. Jiwa manusia
lebih dari sekedar prinsip penjiwaan dan struktur badan. Manusia mampu
mengenal, mengerti, dan memiliki kehendak bebas. Kehendak bebas manusia
memungkinkan manusia untuk mencintai, menyesuaikan diri dengan
lingkungannya agar tetap eksis hidup di dunia. Manusia selalu berkembang dan
mengembangkan diri dengan mengubah apa yang dikehendakinya menjadi lebih
baik (Leahy, 1985 : 151).Manusia yang selalu berkembang dipengaruhi oleh kondisi
lingkungannya, maka manusia disebut manusia sebagai makhluk sosial. Manusia
sebagai makhluk sosial, terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun
juga tidak dapat terlepas dari individu yang lain. Secara kodrati manusia selalu
hidup bersama. Hidup bersama antar manusia berlangsung dalam berbagai bentuk
komunikasi dan situasi. Dengan demikian, kegiatan hidup bersama antar manusia
selalu dibarengi dengan proses interaksi atau komunikasi, baik dengan sesama
manusia, alam lingkungan, serta dengan Tuhannya.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Interaksi manusia dengan sesama, alam lingkungan dan Tuhannya
berlangsung dalam jangka waktu tertentu dan terjadi proses interaksi belajar
mengenai kehidupan, baik sengaja maupun tidak sengaja. Keterbatasan manusia
dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan mendorong manusia untuk belajar
melalui sikap mencoba, bertanya, meniru dan melakukan suatu tindakan yang
dianggap mampu memecahkan masalah. Dalam proses belajar, sikap bertanya dan
ada jawaban dari hasil interaksi dengan orang lain sebagai pemecahan masalah
disebut dengan pendidikan.Dalam kehidupan manusia, tidak pernah lepas dari peranan pendidikan.
Pendidikan menyangkut semua aspek kehidupan dunia yang selalu berubah. Di
suatu negara, pendidikan merupakan hal yang penting yang menyangkut
kesejahteraan dan kecerdasan bagi setiap warga negaranya. Di Indonesia
pendidikan mendapat prioritas utama dalam proses mencerdaskan setiap warga
negara yang tercantum dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945 dan diperkuat dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara (UU Sikdiknas, 2003 : 1).Dengan kata lain pendidikan merupakan proses bantuan yang disengaja
oleh pendidik kepada peserta didik, agar peserta didik mampu menjadi manusia
yang dewasa. Peserta didik di sekolah disebut siswa. Dalam pendidikan, bantuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang diberikan oleh pendidik kepada siswa berupa pendampingan, yaitu
mendampingi dan menjaga siswa dalam mempelajari materi-materi pelajaran yang
diberikan di sekolah. Dengan demikian cara pendidik mengarahkan siswa adalah
dengan mendampingi melalui mengajar, melatih, membimbing dengan serius dan
memiliki tujuan yang jelas. Tujuan setiap pendidikan dirumuskan dalam suatu
rencana secara sistematis dan terukur, sehingga tujuan praktis dapat diamati dan
mudah dijangkau setiap peserta didik/siswa dalam jangka waktu tertentu. Hal ini
sering disebut kurikulum. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu (UU Sisdiknas 2003 : 107).Setiap siswa dalam mengikuti proses pendidikan tidak hanya sekedar
menghafal, tetapi harus mengkonstruksikan pengetahuan di dalam pikiran. Ia
belajar dari mengalami, mendengar, mencatat pola-pola bermakna dari
pengalaman atau pengetahuan baru. Setiap siswa menyimpan dalam pikiran setiap
materi pelajaran dalam proses pendidikan di sekolah serta mempraktekkannya
dalam kehidupan sehari-hari.Proses belajar dapat mengubah struktur otak. Perubahan struktur itu
berjalan terus seiring dengan perkembangan organisasi pengetahuan dan
ketrampilan seseorang. Untuk itu perlu dipahami bahwa strategi belajar yang salah
secara terus menerus, akan mempengaruhi struktur otak, yang pada akhirnya mempengaruhi cara seseorang berperilaku (Nurhadi, 2004 : 18). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Setiap siswa masing-masing memiliki motivasi belajar di sekolah.
Motivasi bisa berasal dari luar diri siswa, misalnya disuruh orang tua, merasa
malu dengan teman, sekolahnya dekat dengan rumah, teman sekolah banyak yang
sudah dikenal sebelumnya dan lain sebagainya. Selain itu motivasi siswa juga
dapat berasal dari dalam dirinya, misalnya ingin pintar, ingin diajar guru tertentu.
Motivasi sebagai daya penggerak siswa dalam proses pendidikan di sekolah
sangat penting untuk diperhatikan dalam proses mencapai hasil yang optimal.Kehidupan siswa sebagai peserta didik sangat menarik dibahas, dicermati
dan didampingi oleh pelaku pendidikan yaitu kepala sekolah, guru mata pelajaran,
guru pembimbing, dan tenaga kependidikan. Siswa sebagai peserta didik
membutuhkan bantuan pendidikan yang disebabkan karena kompleksnya
permasalahan-permasalahan kehidupan siswa yang rata-rata masih masa remaja.
Siswa mengalami permasalahan yang kompleks, antara lain permasalahan
motivasi yang dialami dalam proses pendidikan di sekolah. Motivasi belajar siswa
di sekolah merupakan bagian dari permasalahan kehidupan siswa sebagai remaja
yang sedang berkembang. Motivasi belajar siswa di sekolah merupakan salah satu
hal yang sangat menentukan keberhasilan siswa tersebut untuk mencapai hasil
yang optimal. Dengan demikian motivasi belajar siswa di sekolah mendapat
perhatian yang serius dalam proses pendidikan di sekolah agar siswa mampu
mencapai hasil yang optimal tersebut.Paradigma belajar siswa merupakan konsep berpikir dalam membahas
belajar siswa. Berlangsungnya belajar siswa di sekolah terikat dengan program
pendidikan sekolah dan berlangsung dalam proses pengajaran, proses bimbingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan proses pelatihan. Paradigma belajar siswa di sekolah memuat empat unsur
pokok, yaitu :1. Motif belajar siswa.
2. Tujuan belajar siswa.
3. Kegiatan siswa berlatih dan berpraktek dan memecahkan masalah.
4. Hasil belajar siswa. Motivasi belajar siswa merupakan salah satu dari empat unsur pokok
konsep dalam membahas belajar siswa di sekolah (Tanlain, 2000 : 8), sehingga
motivasi belajar menjadi bahan pembahasan pada penjabaran-penjabaran
selanjutnya.Siswa yang dinyatakan diterima sebagai siswa baru pada awal tes masuk,
didasarkan hanya pada hasil tes intelegensi dan nilai rapor pada sekolah
sebelumnya. Dengan demikian siswa tersebut belum diketahui secara pasti
motivasi yang dimilikinya masuk pada sekolah tertentu. Dalam perjalanan
selanjutnya, dalam proses pendidikan di sekolah, siswa tersebut diketahui
prestasinya baik, hal ini berarti siswa tersebut dianggap memiliki intelegensi
tinggi dalam memahami materi pelajaran. Sebaliknya siswa yang memiliki
prestasi kurang baik dianggap memiliki intelegensi kurang baik pula. Secara
spontan guru sebagai pelaku pendidikan mengungkapkan hal demikian sebagai
alasan yang tidak didasarkan pada hasil penelitian. Guru berpatokan pada hasil
tes intelegensi pada tes awal masuk bagi siswa bersangkutan. Sebenarnya faktor
yang mempengaruhi prestasi siswa tidak cukup hanya dilihat dari sisi intelegensi
saja, namun motivasi belajar juga menentukan prestasi belajar siswa di sekolah.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Motivasi belajar yang tinggi tidak kalah penting dibandingkan dengan
intelegensi yang tinggi bagi pencapaian prestasi belajar di sekolah. Motivasi
belajar tinggi jarang mendapat perhatian serius oleh para guru sebagai pelaku
pendidikan di sekolah. Perhatian pada motivasi belajar siswa di sekolah sangat
minim, karena kurang pahamnya guru dalam melakukan pemantauan motivasi
belajar atau metode pengetesan motivasi belajar bagi siswa. Kemampuan yang
sangat minim bagi guru dalam memahami motivasi belajar siswa perlu mendapat
perhatian yang serius bagi setiap lembaga pendidikan, khususnya sekolah.Berangkat dari keprihatinan tersebut, maka perlu mencoba untuk
memperhatikan tingkat motivasi belajar siswa di sekolah, khususnya siswa di
sekolah menengah. Keprihatinan ini merupakan salah satu bentuk perhatian pada
segi motivasi belajar siswa yang berpengaruh pada pencapaian prestasi belajar
siswa di sekolah. Dari hasil pengamatan selama ini di sekolah menengah pertama,
dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa di sekolah sangat penting artinya
dalam pencapaian prestasi belajar dan pembentukan kepribadian yang lain.
Motivasi belajar siswa di sekolah menyangkut banyak segi yang menyangkut
proses pembentukan pribadi siswa menjadi lebih optimal sesuai dengan tujuan
pendidikan.Dalam hal ini menarik untuk dilakukan penelitian mengenai motivasi
belajar siswa di sekolah menengah pertama, yaitu siswa kelas VIII SMP Santo
Aloysius Turi tahun pelajaran 2010/2011. Secara khusus alasan memilih siswa
kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi adalah kecenderungan siswa kelas VIII
sedang mengalami penurunan motivasi belajar yang cukup signifikan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ditandai dengan malasnya mengerjakan PR, buku tertinggal di rumah, alasan-
alasan tidak membawa LKS, tugas kelompok tidak selesai pada waktu yang
ditentukan, dan lain sebagainya. Alasan umum memilih siswa kelas VIII SMP
Santo Aloysius Turi sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas VIII merupakan
siswa yang telah mampu menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan sekolah,
tidak memiliki beban tanggung jawab menghadapi ujian nasional. Sementara
siswa kelas IX lebih berkonsentrasi pada persiapan ujian nasional. Siswa kelas VII
masih dalam proses penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah.Siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar perlu mendapatkan
pendampingan secara serius, sehingga mampu memiliki prestasi belajar yang
memenuhi target ketuntasan pada beberapa mata pelajaran. Sehubungan dengan
hal tersebut akan dikaji tentang Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP
Santo Aloysius Turi Tahun Pelajaran 2010/2011 dan Implikasinya Pada Topik
Bimbingan Belajar.A. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah tingkat motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi tahun pelajaran 2010/2011?
2. Berdasarkan hasil analisis terhadap capaian motivasi belajar, topik bimbingan apa sajakah yang implikatif diusulkan bagi siswa kelas VIII SMP Santo Aloyisus Turi tahun pelajaran 2010/2011?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui tingkat motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi tahun pelajaran 2010/2011.
2. Mengusulkan topik bimbingan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi tahun pelajaran 2010/2011.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis Secara teoritis, penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat motivasi belajar yang dialami oleh siswa kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi tahun pelajaran 2010/2011.
2. Manfaat praktis a) Pihak sekolah.
Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan bagi pengelola sekolah, guru pembimbing dan semua pelaku pendidikan di SMP Santo Aloysius Turi dalam memberikan pendampingan kepada
siswa kelas VIII, baik secara kelompok ataupun secara individu.
b) Subjek penelitian/siswa.
Siswa kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi dapat mengetahui sejauh mana tingkat motivasi belajar di sekolah, sehingga mampu mempertahankan dan meningkatkan motivasi diri menjadi lebih baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c) Bagi peneliti.
Penelitian ini berguna untuk mengembangkan kemampuan, memahami proses pembuatan alat penelitian dan mengembangkan kompetensi yang dimiliki berkaitan dengan profesi penulis sebagai calon konselor/guru pembimbing.
d) Bagi Peneliti Lain Hasil penelitian ini berguna untuk penelitian-penelitian yang lain dan dapat dilanjutkan hasil penelitian ini menjadi lebih sempurna.
D. Batasan Istilah
1. Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah suatu dorongan yang memampukan siswa menekuni materi pelajaran di sekolah, yang menentukan kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah dan tujuan bagi siswa tersebut.
Motivasi merupakan suatu kekuatan yang netral yaitu kekuatan yang kebal terhadap pengaruh faktor-faktor lain, misalnya pengalaman masa lampau, taraf intelegensi, kemampuan fisik, situasi lingkungan, cita-cita hidup dan sebagainya. Dalam suatu motif terdapat dua unsur pokok, yaitu unsur dorongan/kebutuhan dan unsur tujuan. Motivasi belajar (Winkel, 1996 : 27) adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar dan
memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Topik Bimbingan Topik bimbingan merupakan suatu pokok bahasan yang terdiri dari suatu kumpulan materi bimbingan tertentu yang dijadikan bahan pelayanan bimbingan secara terorganisasi dan terkoordinasi dalam satu atau dua kali pertemuan.
3. Siswa SMP Santo Aloysius Turi Yogyakarta.
Siswa SMP Santo Aloysius Turi adalah remaja putra dan putri yang sedang menempuh pendidikan di SMP Santo Aloysius Turi Yogyakarta.
SMP Santo Aloysius Turi dikelola oleh bruder-bruder St. Aloysius Gonzaga di bawah payung hukum Yayasan Bernardus Semarang dan berlokasi di Turi, Donokerto, Turi, Sleman – Yogyakarta (Visi-Misi, 1998 : 3).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN TEORI A. Motivasi
1. Motivasi Belajar Banyak ahli yang membahas dan merumuskan secara jelas pengertian arti “motivasi”. Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berarti menggerakkan. Banyak orang menyebut “motif” untuk menunjuk mengapa seseorang melakukan sesuatu. Kata “motif”, diartikan sebagai daya uapaya untuk mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu. Motivasi dapat dikatakan sebagai faktor penggerak, pendorong perilaku makhluk hidup dalam mencapai suatu tujuan. Pendapat beberapa ilmuwan (Locke, Hume, dan Hobbes dalam Handoko, 1992 : 11) mengatakan bahwa:
“segala perbuatan manusia, entah itu disadari ataupun tidak disadari, entah itu timbul dari kekuatan luar ataupun kekuatan dalam, pada dasarnya mempunyai tujuan yang satu, yaitu mencari hal-hal yang menyenangkan dan menghindari hal-hal yang menyakitkan.”
Pandangan dua akhli (Young dan David Mc Clelland dalam Handoko, 1992 : 12) menunjukkan pokok pemikiran bahwa semua rangsang yang terdapat di lingkungan sekitar kita pada hakikatnya menimbulkan keadaan nikmat atau sakit. Rangsang yang menimbulkan keadaan nikmat/enak menyebabkan seseorang bereaksi mendekati rangsang itu. Reaksi mendekati rangsang itu disebut motivasi; suatu dorongan ingin menikmati sesuatu yang enak. Sebaliknya rangsang yang menimbulkan keadaan tidak enak menimbulkan reaksi menjauh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut Mc. Donald (Sardiman, 2010 : 73), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “rasa/feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian tersebut mengandung tiga unsur penting :
1) Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem “neurophysiological” yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
2) Motivasi ditandai dengan munculnya rasa/”feeling”, afeksi seseorang.
Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah-laku manusia.
3) Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan.
Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.
Dengan ketiga penjelasan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu juga perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut Hull (Handoko, 1992 : 71) motivasi merupakan kesatuan atau kumpulan umum dari energi yang bisa mengaktifkan baik tingkah laku- tingkah laku instingtif maupun tingkah laku-tingkah laku yang dipelajari. Menurut Sri Mulyani (Nasution, 1996) motivasi adalah suatu konstruksi yang potensial dan laten, yang dibentuk oleh pengalaman-pengalaman, yang secara relatif dapat bertahan meskipun kemungkinan berubah masih ada, dan berfungsi menggerakkan serta mengarahkan perilaku ke tujuan tertentu.” Menurut Sumadi Suryabrata (2006 : 70) menguraikan motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas- aktivitas tertentu guna mencapai sesuatu tujuan.
Jucius (Sudarmanto, 2004 : 64-65) menunjukkan apa saja yang diperbuat manusia, yang penting maupun kurang penting, yang berbahaya maupun yang tidak mengandung resiko, selalu ada motivasinya. Ini berarti, apa pun tindakan yang dilakukan seseorang selalu ada motif tertentu sebagai dorongan ia melakukan tindakannya itu. Jadi, setiap kegiatan yang dilakukan individu selalu ada motivasinya.
Nasution (2000 : 58) membedakan antara 'motif' dan 'motivasi'. Motif adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, sedangkan motivasi adalah usaha-usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi, sehingga orang itu mau atau ingin melakukannya. Berdasarkan deskripsi tersebut, 'motivasi' dapat dirumuskan sebagai sesuatu kekuatan atau energi yang menggerakkan tingkah laku seseorang untuk beraktivitas. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sardiman (2001 : 81), disebutkan bahwa motivasi yang ada pada diri siswa memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1) Tekun menghadapi tugas 2) Ulet menghadapi kesulitan 3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah 4) Lebih senang bekerja mandiri 5) Cepat bosan pada tugas-tugas rutin 6) Dapat mempertahankan pendapatnya 7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya. 8) Senang mencari dan memecahkan masalah.
Menurut Hermans (Winkel, 1989 : 21), siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi memiliki rasa tanggungjawab dan berhasrat berprestasi baik, menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut : 1) Kecenderungan mengerjakan tugas-tugas belajar yang menantang, namun tidak berada di atas taraf kemampuannya. 2) Keinginan kuat untuk maju dan mencari taraf keberhasilan yang sedikit di atas taraf yang dicapai sebelumnya.
3) Orientasi pada masa depan. Kegiatan belajar dipandang sebagai jalan menuju pada realisasi cita-cita.
4) Pemilihan teman kerja atas dasar kemampuan teman itu untuk menyelesaikan tugas belajar bersama, bukan atas dasar rasa simpati atau perasaan senang terhadap teman itu. 5) Keuletan dalam belajar walaupun mengahdapi rintangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Motivasi dapat diklasifikasikan menjadi dua : (1) motivasi intrinsik, yaitu motivasi internal yang timbul dari dalam diri pribadi seseorang itu sendiri, seperti sistem nilai yang dianut, harapan, minat, cita-cita, dan aspek lain yang secara internal melekat pada seseorang; dan (2) motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi eksternal yang muncul dari luar diri pribadi seseorang, seperti kondisi lingkungan kelas-sekolah, adanya ganjaran berupa hadiah (reward) bahkan karena merasa takut oleh hukuman (punishment) merupakan salah satu faktor yang oleh kebanyakan orang sering digunakan dalam mempengaruhi motivasi.
Dari berbagai pandangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah daya dorongan individu untuk memenuhi kebutuhannya agar tercapai tujuan yang dikehendaki dan berasal dari dalam diri individu maupun dari luar individu tersebut. Motif belajar siswa menyangkut : a) Aktualisasi diri (Carl Rogers dalam Tanlain, 2006 : 14) menunjukkan bahwa kecenderungan tiap orang untuk mengaktualisasikan dirinya, mendorong dia melakukan kegiatan secara spontan, lepas dari kendali kekuatan luar. Ia mencari situasi bagi pengalaman baru dan mengembangkan gambaran diri yang positif. Aktualisasi diri adalah proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat-sifat dan potensi-potensi psikologis yang unik. Aktualisasi diri akan terbantu dan terhalangi oleh pengalaman belajar, khususnya dalam masa kanak – kanak. Aktualisasi diri akan berubah sejalan dengan perkembangan hidup seseorang. Ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mencapai usia tertentu (adolensi) seseorang akan mengalami pergeseran aktualisasi diri dari fisiologis ke psikologis (Schultz, 1991 : 45).
Diri seseorang merupakan pusat evaluasi. Aktualisasi diri seseorang merupakan ekspresi diri yang ingin diakui keberadaanya oleh orang lain.
Diri yang aktual membutuhkan pengakuan dari pihak lain sebagai yang ada dan diperhitungkan aktivitasnya secara baik. Kebutuhan akan pengakuan diri mendorong setiap orang untuk terus menerus belajar mencari yang baik dan tidak mau meniru atau tidak mudah mengikuti kemauan orang lain. Dirinya adalah orisinil, apa adanya dan mengembangkan potensi diri melalui pengalaman-pengalaman hidup dan baru.
b) Kompetensi (White dalam Tanlain, 2006 : 14) mengungkapkan ada beberapa unsur penting yang perlu untuk diperhatikan, yaitu ability (kemampuan), performance (kinerja), role (peran), dan do something (melakukan sesuatu). Kombinasi unsur-unsur tersebut merupakan hal-hal yang terkait dengan kompetensi yang terwujud dalam perilaku manusia. Perilaku sebagai komponen utama yang menjadi fokus perhatian manusia dalam kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Manusia ingin memiliki keakhlian khusus yang dapat dipergunakan dalam menyesuaikan dengan lingkungannya. Kemampuan khusus merupakan tuntutan yang dipenuhi dalam pergaulan dengan manusia lainnya. Manusia sebagai homo duplex yang berarti tiap orang sebagai individu menampilkan satu kesatuan diri dengan keunikannya dan juga sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pelaku peran-peran sosial bertindak menurut apa yang dituntut oleh kebudayaannya (Zijderveld dalam Tanlain, 2000).
c) Ingin tahu lebih (Maw dan Maw dalam Tanlain, 2006 : 15) menunjukkan bahwa manusia memiliki dorongan ingin tahu lebih untuk bergaul efektif dengan lingkungannya dan mengendalikan lingkungannya. Inilah dasar baginya untuk melakukan kegiatan belajar. Siswa yang ingin tahu lebih dinilai oleh guru lebih cerdas, sebab mereka bertanya dengan kalimat yang tepat, tahu lebih banyak informasi, lebih suka stimulus yang kompleks, sebab di dalamnya memuat banyak informasi. Ingin tahu lebih juga merupakan karakteristik orang yang tidak mudah puas dengan kondisi saat sekarang. Kondisi saat sekarang dirasa menimbulkan pertanyaan- pertanyaan yang perlu mendapat jawaban yang memuaskan. Mereka senang melakukan eksperimen, eksplorasi, dan senang dengan tantangan. Menghadapi masalah yang komplek senantiasa membuat dirinya semakin tekun mencari solusinya.
d) Diri sebagai penyebab menurut beberapa peneliti (Heider, 1958; De Charm, 1971; Weiner, 1972 dalam Tanlain, 2006 : 15) menunjukkan dua kelompok yaitu : 1) Mereka yang melihat diri sebagai penyebab peristiwa yang mereka lakukan. Heider menyatakan bahwa mereka sadar bahwa dirinya menjadi penyebab belajarnya. Mereka merencanakan belajar, mengarahkan belajar dan memutuskan hasil belajar mereka. De Charms menyatakan bahwa siswa yang melihat dirinya sebagai penyebab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
belajarnya menunjukkan tanda-tanda: ia mengetahui tujuan belajar yang akan dicapainya; rajin/giat menentukan sendiri kegiatan belajarnya; memahami kenyataan yang dialaminya dan mengatur sendiri kegiatan belajarnya. Weiner menyatakan bahwa belajar yang sungguh-sungguh dilakukan oleh siswa menandakan bahwa siswa menerima dirinya sebagai penyebab hasil apapun dari kegiatan itu.
2) Mereka cenderung melihat diri mereka ketika belajar sebagai tidak tertolong oleh situasi yang mereka alami. Mereka memandang orang lain sebagai pemicu untuk melakukan kegiatan belajar. Ketidakmampuan menghadapi orang lain menjadikan titik tolak untuk melakukan sesuatu yang disebut kegiatan belajar.
2. Fungsi Motivasi Belajar Ada tiga fungsi motivasi belajar (Sardiman, 2010 : 85) adalah: a. Mendorong manusia untuk berbuat.
Motivasi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi disini merupakan motor penggerak dari kegiatan belajar yang akan dikerjakan orang atau siswa di sekolah. Motivasi belajar sebagai pendorong memungkinkan orang yang akan melakukan belajar tahu tujuan belajar dan cara mencapainya.
b. Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Motivasi disini memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. Arah yang akan dicapai lebih jelas dan mengikuti proses yang saling berkesinambungan.
c. Menyeleksi perbuatan.
Menyeleksi perbuatan merupakan sikap dalam rangka menentukan perbuatan apa yang harus dikerjakan, yang serasi dalam mencapai tujuan.
Penentuan tujuan dilakukan dengan penuh kesadaran dan dengan menyisihkan perubahan-perubahan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006), terdapat beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar siswa, antara lain: a. Cita-cita atau aspirasi siswa.
Keinginan yang tidak terpuaskan dapat memperbesar kemauan dan semangat belajar, dari segi pembelajaran penguatan dengan hadiah atau hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan dan kemauan menjadi cita-cita. Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu sangat lama bahkan sampai sepanjang hayat. Cita-cita seseorang akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan perilaku belajar.
b. Kemampuan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keinginan siswa perlu diikuti dengan kemampuan atau kecakapan untuk mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi siswa untuk melakukan tugas-tugas perkembangan.
c. Kondisi siswa.
Kondisi siswa meliputi kondisi jasmani dan rohani. Seorang siswa yang sedang sakit, lapar, lelah atau marah akan mengganggu perhatiannya dalam belajar.
d. Kondisi lingkungan siswa.