DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20062007 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN SKRIPSI
DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII
SMP BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2006/2007
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK
BIMBINGAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun Oleh :
HELENA TETIE
NIM: 021114021
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII
SMP BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2006/2007
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK
BIMBINGAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun Oleh :
HELENA TETIE
NIM: 021114021
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberikan
kekuatan kepadaku” (Filipi 14: 13)
- “Tantangan mungkin mengujimu, janganlah itu menghentikanmu.
Jikalau pertama kali kau tidak berhasil cobalah dengan cara yang lain. Setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya. Tidak ada yang dapat mengalahkan ketekunan di dunia ini. Menyerah adalah kesalahan yang terbesar.” ( No Name)
- “Keberhasilan dapat di capai jika kita sanggup bangun saat terjatuh.
Tuhan punya rencana indah yang tidak kita ketahui” (Penulis) Skripsi ini ku persembahkan untuk
v Yesus Juru Selamatku dan Ibu Maria
v Kedua orang tuaku yang selalu memberikan doa dan semangat kepada
penulisv Abang dan kakakku
v Almamater tempat ku belajar
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : HELENA TETIENomor Mahasiswa : 021114021
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : DESKRIPSI
MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP BOPKRI 2 YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2006/2007 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN
TOPIK-TOPIK BIMBINGANbeserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di Internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupaun
memberikan royalty kepada saya selamA tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis. Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 27 Februari 2008 Yang menyatakan ( Helena Tetie )PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 29 Januari 2008 Penulis Helena Te tie
ABSTRAK
DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP BOPKRI 2
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2006/2007 DAN IMPLIKASINYA
TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN
Helena Tetie
021114021
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai motivasibelajar siswa kelas VII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta, tahun ajaran 2006/2007.
Masalah pertama yang diteliti adalah “Bagaimana deskripsi motivasi belajar siswa
kelas VII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta, tahun ajaran 2006/2007?”. Masalah kedua
adalah “ Topik-topik bimbingan manakah yang sesuai untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa kelas VII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta?”.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Subjek penelitian
adalah siswa kelas VII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta yang berjumlah 56 siswa.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah “kuesioner motivasi belajar siswa”.
Kuesioner tersebut terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang memuat motivasi belajar
intrinsik dan motivasi belajar ekstrinsik. Jumlah seluruh item yang digunakan
sebanyak 84 butir. Teknik analisis data yang digunakan adalah perhitungan
persentase dan tingkat dengan pendistribusiannya berdasarkan rumus Penilaian
Acuan Patokan Tipe I. Tingkat motivasi belajar siswa kelas VII SMP BOPKRI 2
Yoyakarta tahun ajaran 2006/2007 digolongkan menjadi 5 yaitu : sangat tinggi,
tinggi, cukup, rendah, sangat rendah.Hasil penelitian menunjukkan bahwa deskripsi motivasi belajar siswa kelas
VII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta sebagai berikut: (1) 1 siswa memiliki motivasi
belajar sangat tinggi, (2) 17 siswa memiliki motivasi belajar tinggi, (3) 36 siswa
memiliki motivasi belajar cukup, (4) 2 siswa memiliki motivasi belajar rendah, dan
(5) tidak ada siswa yang memiliki motivasi belajar sangat rendah. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut, diusulkan topik-topik bimbingan yang dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa kelas VII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta. Topik-topik tersebut
adalah : Motivasi Belajar, Aktivitas Belajar, Tanggung Jawab, Percaya Diri dan
Pengelolaan Waktu.
ABSTRACT
DESCRIPTION OF VII GRADE STUDENTS’ LEARNING MOTIVATION
IN BOPKRI 2 YOGYAKARTA JUNIOR HIGH SCHOOL
IN ACADEMIC PERIOD OF 2006/2007 AND THE IMPLICATION
TOWARD THE PROPOSAL OF GUIDANCE TOPIC
Helena Tetie
021114021
This research’s purpose was to gain a description on the VII grade students’
learning motivation in BOPKRI 2 Yogyakarta Junior High School, in academic
period of 2006/2007. The first problem which was studied was “How was the
description of VII grade students’ learning motivation in BOPKRI 2 Yogyakarta
Junior High School, in academic period of 2006/2007?” Second problem was “Which
the counselling topics which was appropriate to increase the VII grade students’
learning motivation in BOPKRI 2 Yogyakarta Junior High School?” The type of research used was descriptive research. The subjects in thisresearch were VII grade students in BOPKRI 2 Yogyakarta Junior High School by
the total amount of 56 students. The research instrument used was “questionnaire of
students’ learning motivation”. This questionnaire comprised of the items of
questions which containd both intrinsic and extrinsic learning motivation. The total of
all items used was 84 items. The technique of data analysis used was calculation of
percentage and its level by its distribution based on the formulation of Type I
Standard Reference Evaluation. The level of VII grade students’ learning motivation
in BOPKRI 2 Yogyakarta Junior High School in academic period of 2006/2007 was
classified into 5, i.e.: very high, high, moderate, low, very lo w.The result of this research revealed the description of VII grade students’
learning motivation as follow: (1) 1 student had very high learning motivation, (2) 17
students had high learning motivation, (3) 36 students had moderate learning
motivation, (4) 2 students had low learning motivation, and (5) there was no students
who had very low learning motivation. Based on these result, it was proposed
counselling topics that could increase the VII grade students’ learning motivation in
BOPKRI 2 Yogyakarta Junior High School. These topics were: learning motivation,
learning activities, responsibilities, self-confidence, and time management.KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus, atas rahmat, dan berkatnya yang
melimpah yang telah memberi penulis kesempatan untuk belajar di Universitas
Sanata Dharma, hingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, sebagai
tugas akhir dan memperoleh gelar sarjana. Selama menjalani studi di program
Bimbingan dan Konseling banyak suka dan duka penulis rasakan, dan pengalaman
yang berharga itu tidak dapat dinilai dengan materi apapun. Dengan pengalaman
tersebut untuk mempersiapkan penulis menghadapi masa depan dalam dunia
bimbingan nantinya.Selama penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu kelancaran
penyusunan skripsi. Tanpa bantuan, bimbingan dan kerelaan banyak hambatan yang
penulis hadapi. Pada kesempatan ini, secara khusus penulis menghaturkan terima
kasih kepada:
1. Ibu Dr. M.M Sri Hastuti, M.Si. sebagai Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu Dra. Maria Josepha Retno Priyani, M.Si. sebagai dosen pembimbing yang
telah membimbing dan mendampingi dengan penuh kesabaran, selalu memberikan masukan- masukan yang bermanfaat dan memberikan motivasi kepada penulis segera menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Yulius S.Pd. sebagai Kepala Sekolah SMP BOPKRI 2 Yogyakarta yang
telah memberi ijin kepada penulis untuk penelitian.
4. Ibu Dra. Siswinarni, sebagai Koordinator Bimbingan dan Konseling SMP
BOPKRI 2 Yo gyakarta yang telah membantu penulis saat penelitian di SMP BOPKRI 2 Yogyakarta.
5. Kedua orang tuaku yang selalu memberikan semangat, dukungan, untuk pantang
menyerah serta doa yang senantiasa tulus.
6. Abang dan kakakku, terimakasih atas doa dan dukungan kalian selama ini hingga
dapat menyelesaikan skripsi ini.7. Mas Pras terima kasih atas doa dan dukungannya selama menulis skripsi ini.
8. My best friend Emi, Dora Gultom, Indah, Madi, Didin, Elis, Venan, Ana, Dian,
Anjel, Ndill, Atik, Yala, Nadia, Adven Kriting, Heni Manado terima kasih atas doa dan dukungan kalian semuanya serta kebersamaan kita selama ini, kalian sudah memberikan warna-warni dalam hidupku.
9. Teman-teman Asrama Putri Sanggau Kapuas: Eny, Dora, Wiwik, Calista, Veron,
Ema, Juni, Iir. Terima kasih atas dukungan, canda, tawa, dan kebersamaan kita selama ini serta doanya.
10. Teman-teman angkatan 2002 yang selama lima tahun ini memberikan keceriaan,
kerjasama, dan kebersamaanya.Semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak, khususnya pihak-pihak yang tertarik dengan motivasi belajar. Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN HALAMAN JUDUL………………………………………………………. iHALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………….... ii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….. iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………… iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………….. v
ABSTRAK………………………………………………………………… vi
ABSTRACT ………………………………………………………………….. vii
KATA PENGANTAR…………………………………………………….. viii
DAFTAR ISI………………………………………………………………. x
DAFTAR TABEL………………………………………………………… xii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………. xiii
BAB I : PENDAHULUAN………………………………………………..
1 A. Latar Belakang Masalah………………………………………
1 B. Rumusan Masalah…………………………………………….
3 C. Tujuan Penelitian………………………………………….......
3 D. Manfaat Penelitian……………………………………………
3 E. Definisi Operasional…………………………………………..
4 BAB II : KAJIAN TEORI………………………………………………….
5 A. Motivasi Belajar………………………………………………..
5
1. Pengertian Motivasi………………………………………
5
2. Macam- macam Motivasi……………………………………
7
a. Motivasi Intrinsik…………………………………………
7
b. Motivasi Ekstrinsik………………………………………
9
3. Belajar………………………………………………………
12 4. Motivasi Belajar…………………………………………….
12 B. Bimbingan………………………………………………………
15
2. Program Bimbingan…………………………………………
16 C. Peranan Bimbingan dalam Meningkatkan Motivasi Belajar……
18 BAB III : METODOLOGI PENELITIAN…………………………………
21 A. Jenis Penelitian…………………………………………………
21 B. Subjek Penelitian ………………………………………………
21 C. Alat Pengumpul Data……………………………………..........
22 1. Kuesioner Motivasi Belajar Siswa………………………….
22 2. Uji Coba Kuesioner Motivasi Belajar Siswa……………….
26 3. Menentukan Validitas dan Reliabilitas……………………..
28 a. Validitas………………………………………………….
28
b. Reliabilitas Instrumen……………………………………
32 D. Pengumpulan Data……………………………………………
33 1. Tahap Persiapan……………………………………………..
33
2. Tahap Pelaksanaan…………………………………………
34 E. Teknik Analisis Data……………………………………………
35 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANYA………………
38 A. Hasil Penelitian…………………………………………………
39 B. Pembahasan…………………………………………………….
41 BAB V : USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP BOPKRI 2 YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2006/2007…………………………………….
46 BAB VI : RINGKASAN, KESIMPULAN DAN SARAN………................
49 A. Ringkasan………………………………………………………
49 B. Kesimpulan……………………………………………………..
52 C. Saran-saran……………………………………………………..
52 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 54
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Sebaran Item-Item dan Rincian Kuesioner Motivasi BelajarSiswa Menurut Dua Macam Motivasi ………………………………
24 Tabel 2 : Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Validitas ……………………………
30 Tabel 3 : Rincian Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Untuk
Pengumpulan Data ………………………………………………….
30 Tabel 4 : Jadwal Pengumpulan Data Penelitian ……………………………….
34 Tabel 5 : PAP tipe I ……………………………………………………………
36 Tabel 6 : Penggolongan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII
SMP BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007……………..
39 Tabel 7 : Item Motivasi Belajar Siswa Yang Digunakan Sebagai
Usulan Topik -Topik Bimbingan……………………………………
40 Tabel 8 : Usulan Topik- Topik Bimbingan Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Kelas VII SMP BOPKRI 2 YOGYAKARTA ………………………
47
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Kuesioner Uji Coba …………………………………………………
56
2. Tabulasi Data Uji Coba Kuesioner …………………………………
65 3. Hasil Perhitungan Taraf Validitas ………………………………….
68 4. Metode Belah Dua Gasal-Genap …………………………………..
73 5. Kuesioner Penelitian Siswa ………………………………………..
80 6. Tabulasi Data Kuesioner Penelitian ……………………………….
85
7. Perhitungan Gambaran Motivasi Belajar Siswa ……………………
89
8. Kualifikasi Tingkat Motivasi Belajar ………………………………
91
9. Total Nilai Setiap Item Kuesioner Motivasi Belajar Siswa …………
93
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan oleh setiap orang. Belajar
dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Aktivitas belajar yang dilakukan tidak selamanya dapat berlangsung dengan baik. Belajar bukanlah merupakan kegiatan yang serba mudah bagi setiap siswa, tidak jarang siswa mengalami penurunan motivasi belajar.
Motivasi diperlukan dalam belajar, karena motivasi mampu mendorong siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Siswa akan bersemangat untuk menyelesaikan tugas dan kegiatan belajarnya karena ada motivasi yang kuat dalam dirinya. Keinginan untuk mendapatkan nilai yang tinggi merupakan faktor yang mendukung siswa giat belajar. Keinginan untuk mendapatkan nilai yang tinggi sangat penting untuk diperjuangkan dan dipenuhi oleh siswa. Motivasi sebagai suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk suatu kegiatan nyata untuk mencapai tujuan tertentu.
Motivasi belajar yang tinggi, memungkinkan siswa untuk memperoleh prestasi yang memuaskan. Motivasi berperan dalam pencapaian prestasi yang tinggi dan mempunyai arti yang sangat penting dalam belajar. Fungsi motivasi yang terpenting adalah sebagai pendorong timbulnya aktivitas, sebagai pengarah,
Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan menampakkan minat
yang besar dan perhatian yang penuh terhadap tugas-tugas belajar. Siswa akan
memusatkan perhatiannya terhadap kegiatan belajar, giat membaca buku untuk
meningkatkan prestasinya tanpa mengenal perasaan bosan, apalagi menyerah,
sedangkan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, gejala yang tampak
antara lain: cepat bosan, berusaha menghindar dari kegiatan belajar, kurang minat
untuk membaca, kurang perhatian pada saat pelajaran berlangsung, suka
meninggalkan kelas, mudah putus asa, akibatnya mengalami kesulitan belajar
(Prayitno, 1989).Berdasarkan kenyataan di atas, siswa yang memiliki motivasi belajar
rendah memerlukan perhatian dan dukungan baik dari orang tua maupun dari guru
pembimbing. Dukungan dan perhatian yang diberikan, akan memunculkan
motivasi siswa dalam belajar. Sebagai seorang guru pembimbing, salah satu cara
yang dapat dilakukan adalah dengan memberi layanan bimbingan yang tersusun
dan terencana dalam suatu program bimbingan. Usulan topik-topik bimbingan
hendaknya berdasarkan pada seberapa tinggi motivasi siswa dalam belajar, dan
untuk inilah dibutuhkan penelitian.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas
VII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta. Melalui penelitian ini, akan diperoleh gambaran
mengenai motivasi belajar siswa kelas VII yang dapat digunakan sebagai bahan
untuk mengusulkan topik-topik bimbingan yang sesuai.B. Rumusan Masalah Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui:
1. Bagaimana deskripsi motivasi belajar siswa kelas VII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun ajaran 2006/2007?
2. Topik-topik bimbingan manakah yang sesuai untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Memperoleh gambaran tentang motivasi belajar siswa kelas VII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007.
2. Menyusun topik-topik bimbingan yang sesuai untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini bermanfaat bagi:
1. Guru pembimbing Berdasarkan hasil penelitian tentang motivasi belajar siswa kelas VII, guru pembimbing dapat mengembangkan program bimbingan dan menyusun topik
2. Bagi SMP BOPKRI 2 Yogyakarta Berdasarkan hasil penelitian ini guru pembimbing, wali kelas, dan guru bidang studi dapat bekerja sama dengan orang tua siswa sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
3. Bagi Prodi Bimbingan dan Konseling Berdasarkan hasil penelitian ini Prodi Bimbingan dan Konseling membuka praktek konseling di kampus untuk mahasiswa yang mengalami masalah belajarnya.
4. Bagi peneliti Dapat mengetahui gambaran motivasi belajar siswa kelas VII SMP BOPKRI
2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007.
E. Definisi Operasional
1. Motivasi belajar adalah segala usaha, niat di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan belajar yang dikehendaki siswa, yakni prestasi belajar yang baik, dapat tercapai (Winkel 1996: 150) 2. Siswa dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta.
3. Bimbingan adalah suatu proses bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan
BAB II KAJIAN TEORI A. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata Latin yaitu motivum yang menunjukkan bahwa ada alasan tertentu mengapa sesuatu itu dilakukan. Kata “motif”, diartikan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Motif merupakan suatu kondisi interen. Berawal dari kata “motif”, maka motivasi dapat diartikan sebagai penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan / mendesak. (Winkel, 1996: 151)
Menurut Sardiman (1986: 75) motivasi dapat juga dikatakan sebagai suatu usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang berusaha untuk melakukan sesuatu, dan bila ia tidak menyukainya, maka ia akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu.
Motivasi dapat dirangsang oleh faktor luar tetapi motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai pendorong di dalam diri siswa, dapat menimbulkan kegiatan belajar, dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan belajar yang
Menurut Uno (2006:1) motivasi adalah dorongan dasar yang
menggerakan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri
seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan
dorongan dalam dirinya.Motivasi merupakan faktor psikis dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar dan terungkap lewat tingkah laku. Perana nnya yang khas
dalam hal penumbuhan gairah, perasaan senang, dan semangat untuk belajar.
Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk
melakukan kegiatan belajar. Seorang siswa yang memiliki intelegensi cukup
tinggi, dapat menjadi gagal dalam hal apa saja karena kekurangan motivasi.
Hasil belajar akan optimal, tentu saja membutuhkan keterlibatan guru dalam
memberikan motivasi yang dapat membangkitkan semangat dan kegiatan
siswa untuk belajar (Winkel,1996:174) Berdasarkan teori- teori motivasi yang telah dikemukakan di atas dapatdisimpulkan, motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul oleh adanya
rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginan
untuk mengadakan perubahan tingkah laku tertentu lebih baik dari keadaan
sebelumnya. Dengan sasaran sebagai berikut: (a) Aktivitas ya ng dilakukan
berdasarkan atas pemenuhan kebutuhan, (b) Menentukan arah tujuan yang
hendak dicapai, (c) Menentukan perbuatan yang harus dilakukan.2. Macam-Macam Motivasi
Motivasi dibahas dalam 2 bentuk, yakni motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Kedua motivasi ini ada pada diri subjek dan memberikan arah pada kegiatan subjek.
a. Motivasi Intrinsik
Menurut Djamarah (2002:115) motivasi intrinsik adalah motif- motif yang menjadi aktif atau fungsinya tidak perlu dipengaruhi dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Bila individu telah memiliki motivasi intrinsik selalu yakin dapat menyelesaikan setiap pekerjaan yang dilakukan.
Menurut Prayitno (1989: 10) motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong dari dalam diri individu. Tingkah laku terjadi tanpa dipengaruhi oleh faktor- faktor dari lingkungan. Individu terdorong untuk bertingkah laku ke arah tujuan tertentu tanpa adanya faktor dari luar. Individu yang digerakkan oleh motivasi intrinsik, akan puas kalau kegiatan yang dilakukan telah mencapai hasil. Djamarah (2002: 192) mengemukakan bahwa individu yang melakukan kegiatan yang didorong oleh motivasi intrinsik, kegiatannya untuk mencapai tujuan sehingga dapat memperoleh hasil dari kegiatan tersebut.
Bila individu memiliki motivasi intrinsik dapat terlihat dari
tujuan yang diinginkan. Individu yang memiliki motivasi intrinsik,
menunjukkan keterlibatan dan aktivitas yang tinggi. (Prayitno,
1989:11).Menurut Sardiman (2005: 89-90) bahwa siswa yang memiliki
motivasi intrinsik akan memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan
yang dicapai karena adanya suatu dorongan yang menggerakkan yang
bersumber pada suatu kebutuhan. Menurut Deborah (1992 :67)
motivasi intrinsik memiliki energi yang mendorong tingkah laku
individu berdasarkan kesadaran, sehingga tujuan akan bisa dicapai.
Kesadaran akan tercapainya tujuan juga bertindak sebagai pengarah
individu pada suatu tujuan.Menurut Deborah (1992) motivasi intrinsik diwujudkan adanya
keinginan bertindak yang disebabkan oleh faktor dorongan dan minat,
individu melakukan sesuatu aktivitas tanpa mengharapkan ataupun
meminta pujian. Individu yang memiliki motivasi intrinsik dalam
melakukan sesuatu, bukan berdasarkan pada pengaruh dari luar seperti
hadiah dan pujian. Individu yang memiliki motivasi intrinsik ketika
melakukan suatu pekerjaan akan lebih menyenangkan, daripada
mengerjakan tugas karena alasan ingin menyenangkan orang lain,
ingin memperoleh penghargaan, ataupun karena menghindar dari
hukuman. Misalkan individu yang bekerja di sekolah taman kanak-
sekolah taman kanak-kanak, karena ingin mengabdi di tempat tersebut
walaupun pada saat itu ia ditawari bekerja di tempat lain dengan gaji
yang besar, tetapi ia tetap bekerja di sekolah taman kanak-kanak
karena ia begitu mencintai pekerjaannya dan mencintai anak-anak.
Individu tersebut memiliki motivasi intrinsik, bahwa motivasi intrinsik
tidak dapat digantikan oleh apapun juga.Dari definisi di atas dapat disimpulkan motivasi intrinsik
adalah keinginan bertindak yang disebabkan oleh faktor pendorong
yang lebih kuat dari dalam individu yang terlihat dari ketekunannya,
karena merasa butuh dan ingin mencapai tujuan yang sebenarnya.
b. Motivasi Ekstrinsik
Menurut Prayitno (1989:13) motivasi ekstrinsik adalah
motivasi yang keberadaanya karena pengaruh rangsangan dari luar.
Motivasi ekstrinsik merupakan keinginan dari dalam individu, tetapi
kurang kuat kalau dibandingkan dengan motivasi intrinsik. Misalkan,
individu yang bekerja di perusahaan A dengan gaji yang tidak begitu
besar. Ia mendapat tawaran dari perusahaan B dengan tawaran gaji
yang besar dan disertai dengan fasilitas seperti rumah dan mobil.
Individu tersebut pindah ke perusahaan B karena ia ingin mendapatkan
gaji yang besar dan fasilitas yang diinginkan.Motivasi ekstrinsik adalah motif- motif yang aktif dan
berfungsi karena adanya pengaruh dari luar. Motivasi ekstrinsik karena
adanya ajakan, suruhan, ataupun pujian dari orang lain sehingga
dengan keadaan demikian individu mau melakukan sesuatu.
(Djamarah, 2002: 117) Menurut Prayitno (1989: 14) individu yang bekerja
berdasarkan motivasi ekstrinsik, mereka memerlukan perhatian.
Seringkali jika mereka tidak menerima umpan balik yang baik
berkenaan dengan hasil pekerjaan mereka dan tidak diberi tepat pada
waktunya, maka kerja mereka jadi lamban. Bahwa individu seperti ini
sangat tergantung kepada keharusan-keharusan yang ditentukan untuk
mendorong mereka dalam bekerja atau mengerjakan tugas-tugas.Menurut Winkel (1996: 173) motivasi ekstrinsik merupakan
kegiatan yang dimulai dan diteruskan berdasarkan kebutuhan dan
dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan kegiatan itu
sendiri. Misalnya, siswa rajin untuk melaksanakan tugas piket kelas
yang telah dijadwalkan hanya karena untuk menghindari hukuman
atau ancaman.Motivasi ekstrinsik berfungsi sebagai pendorong, penggerak
sikap yang terimplikasi dalam perbuatan. Motivasi ekstrinsik
merupakan motor penggerak, bila ada siswa kurang memiliki motivasi
intrinsik, maka diperlukan dorongan dari luar, yaitu motivasi
ekstrinsik. (Djamarah 2002: 124).Menurut Prayitno (1989: 16) Disamping itu perlu pula diingat
bahwa motivasi ekstrinsik dapat membantu timbulnya motivasi
intrinsik. Terkadang motivasi ekstrinsik dapat membantu individu
untuk menemukan motivasi intrinsiknya. Awalnya individu
melakukan sesuatu karena hadiah atau pujian, kemudian seiring
berjalannya waktu ia dapat menemukan sesuatu yang berharga bagi
dirinya yang akhirnya dapat menimbulkan motivasi intrinsiknya.Sardiman (2002) menegaskan, bukan berarti motivasi
ekstrinsik tidak baik dan tidak penting. Motivasi ekstrinsik sangat
diperlukan, karena keadaan individu itu dinamis, berubah- ubah
sehingga perlu motivasi ekstrinsik.Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi
ekstrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan oleh faktor
pendorong dari luar individu, hal tersebut diperlukan supaya individu
mau melaksanakan aktifitasnya. Tetapi motivasi ekstrinsik bukan
berarti tidak baik, motivasi ekstrinsik baik diberikan karena setiap
individu itu dinamis, berubah-ubah.3. Belajar Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada proses belajar yang dialami siswa. Belajar adalah aktivitas pokok ya ng dilakukan oleh siswa sebagai pelajar. Selama melakukan kegiatan belajar, tentunya siswa memiliki keinginan agar kegiatan yang dilakukannya itu pada akhirnya akan menghasilkan sesuatu yang berguna bagi dirinya.
Winkel (1996:53) mengartikan belajar sebagai aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap.
4. Motivasi Belajar Djamarah (2002) mengemukakan bahwa siswa yang mempunyai motivasi belajar selalu yakin dapat menyelesaikan setiap pekerjaan yang dilakukan. Dia yakin bahwa belajar bukanlah kegiatan yang sia-sia. Hasilnya pasti akan berguna tidak hanya kini, tetapi juga di hari- hari mendatang. Setiap ulangan yang diberikan oleh gur u bukan dihadapi dengan pesimisme dan hati yang resah gelisah, tetapi dia hadapi dengan tenang dan percaya diri.
Motivasi belajar merupakan faktor psikis dalam diri siswa yang dapat
terungkap lewat sikap dan tingkah laku. Peranannya yang khas adalah
terlihat pada perasaan senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang
memiliki motivasi tinggi akan mempunyai banyak energi untuk
melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar akan optimal kalau ada
motivasi. Kegiatan belajar siswa tidak optimal, tentu saja membutuhkan
keterlibatan guru dalam memberi motivasi yang dapat membangkitkan
semangat belajar (Winkel, 1996:174).Motivasi belajar akan mengarahkan tingkah laku selama jangka waktu
tertentu untuk memperoleh kemampuan berupa ilmu/pengetahuan,
sehingga pada akhirnya menunjukkan hasil, yaitu prestasi baik (Winkel,
1996).Winkel (1996: 150) mengemukakan pengertian motivasi belajar
sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar. Hal ini bertujuan agar
belajar yang dikehendaki siswa yakni prestasi belajar yang baik, dapat
tercapai. Motivasi belajar yang kuat menjadi sebab utama siswa
melakukan aktivitas belajar pada suatu saat tertentu.Lebih lanjut Winkel (1996) menjelaskan motivasi belajar merupakan
faktor psikis. Peranannya yang khas ialah dalam hal semangat belajar,
kegiatan belajar. Motivasi belajar tidak hanya memberikan dorongan
belajar, tetapi juga memberikan arah yang jelas. Soemanto (1984: 193)
memberikan penjelasan mengenai pengertian motivasi belajar, yaitu
dorongan untuk belajar demi tercapainya tujuan yang diharapkan, serta
tingkah laku yang diinginkan.Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian
prestasi. Adanya motivasi belajar akan memberikan hasil belajar yang
baik. Dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan
terutama didasari adanya motivasi, maka siswa akan mendapatkan prestasi
yang baik. (Sardiman, 1986: 85) Dari definisi motivasi belajar di atas, dapat disimpulkan bahwamotivasi belajar adalah usaha yang timbul dari dalam diri siswa,
menyebabkan siswa tergerak melakukan suatu tindakan untuk mencapai
tujuan, yaitu kepandaian atau ilmu dan pada akhirnya menunjukkan
prestasi belajar yang baik.