PENGARUH SIKAP TERHADAP IKLAN DAN SOCIAL MEDIA PADA BRAND IMAGE, BRAND ATTITUDE DAN MINAT BELI KONSUMEN
PENGARUH SIKAP TERHADAP IKLAN DAN SOCIAL MEDIA PADA
WALL’S MAGNUM DI KOTA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh :
Ria Utami Zuliadhani
NIM: 092214090
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2013
PENGARUH SIKAP TERHADAP IKLAN DAN SOCIAL MEDIA PADA
WALL’S MAGNUM DI KOTA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh :
Ria Utami Zuliadhani
NIM: 092214090
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2013
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya,hidupdi tepi jalan dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas
dengan buah.~a b sibli Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna.
~Einstein PERSEMBAHAN Penuh syukur kupersembahkan Skripsi ini untuk:
Allah SWT penuntunku, Mama dan Papaku tercinta, Adik-
adikku dan Orang terdekatku yang tersayang serta
Almameterku Universitas Sanata Dharma.
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Ria Utami Zuliadhani NIM : 092214090Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudulPengaruh Sikap Terhadap Iklan Dan Social Media Pada Brand Image, Brand Attitude, dan Minat Beli Konsumen Wall
’s Magnum di Kota Yogyakarta
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu
meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis.Demikian surat pernyataan ini yang saya buat degan sebenarnya . Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal, 30 Agustus 2013 Yang menyatakan, Ria Utami Zuliadhani
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi
dengan judul :PENGARUH SIKAP TERHADAP IKLAN DAN SOCIAL MEDIA PADA BRAND
IMAGE , BRAND ATTITUDE DAN MINAT BELI KONSUMEN WALL’S
MAGNUM DI KOTA YOGYAKARTA
Dan diajukan untuk diuji pada tanggal 29 Agustus 2013 adalah hasil karya saya.
Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau
sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam
bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau
pemikiran dari penulis lain saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau
tidak terdapat sebagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya
ambil dari tulisan orang lain tanpa memberi pengakuan (disebutkan dalam referensi)
pada penulis aslinya.Yogyakarta, 30 Agustus 2013 Penulis Ria Utami Zuliadhani
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan tuntunan-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang
berjudul Pengaruh Sikap Terhadap Iklan dan Social Media pada Brand Image,
Brand Attitude dan Minat Beli K onsumen Wall’s Magnum di Kota Yogyakarta.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat uji sarjana untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.Selama proses penyelesaian skripsi ini, penulis mendapatkan begitu banyak
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:1. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
3. Ike Janita Dewi, S.E., M.B.A., Ph.D selaku Dosen Pembimbing I yang meluangkan waktu dan dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan, arahan, dorongan dan semangat mulai dari pengajuan proposal, penelitian hingga penyusunan skripsi ini selesai.
4. Dra. Diah Utari BR. M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
5. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi serta Semua staff Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu sehingga penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.
6. Papa tercinta Alm, Mama Yulia yang senantiasa memberikan doa, restu, perhatian, dorongan dan semangat untuk terus berjuang menyelesaikan skripsi ini.
7. Adikku tersayang: Ayu, Argi, dan Bryan
8. Astha Ginawan yang selalu memberi perhatian, motivasi dan bimbingan skripsinya
9. Sahabatku Nana, Tika, Ganis makasih cerita dan supportnya disaat galau
10. Teman-teman yang ikut membantu dalam menyebarkan kuesioner dan bantuannya: Agustin, Cido, Cristian, Natalis.
11. Teman-teman manajemen 2009, kalian luar biasa
12. Berbagai pihak yang telah berkenaan membantu kelancaran penelitian ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekuarangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 30 Agustus 2013 Penulis Ria Utami Zuliadhani NIM 092214090
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................... iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................. v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xii
ABSTRAK ........................................................................................................... xiii
ABSTRACT ......................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................
5 1.3 Batasan Masalah .............................................................................
5 1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................
5 1.5 Manfaat Penelitian ...........................................................................
6
BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS .............
36 3.2 Subjek dan Objek Penelitian ............................................................
43 3.10 Teknik Analisis Data .....................................................................
43 3.9 Uji Instrumen Penelitian ..................................................................
42 3.8 Skala Pengukuran ............................................................................
41 3.7 Metode Pengumpulan Data ..............................................................
39 3.6 Operasionalisasi Variabel ...............................................................
38 3.5 Variabel Penelitian ..........................................................................
37 3.4 Teknik Pengambilan Sampel ..........................................................
36 3.3 Populasi dan Sampel ........................................................................
36 3.1 Jenis Penelitian ................................................................................
7 2.1 Integrated Marketing Communication (IMC) .................................
32 BAB III METODE PENELITIAN........................................................................
31 2.8 Relasi ...............................................................................................
25 2.7 Minat beli .........................................................................................
20 2.6 Sikap ................................................................................................
18 2.5 Brand image .....................................................................................
13 2.4 Sosial Media.....................................................................................
8 2.3 Periklanan ........................................................................................
7 2.2 Konsep IMC .....................................................................................
46
BAB IV GAMBARAN UMUM .........................................................................
51 1. Gambaran Umum PT Unilever Indonesia Tbk ................................
51
2. Gambaran Umum Wall’s Magnum .................................................. 61 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..........................................
69 5.1 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian ...........................................
69 5.2 Karakteristik Responden ...............................................................
72 5.3 Hasil Data Deskriptif ....................................................................
74 5.4 Uji Asumsi Klasik .........................................................................
77 5.5 Uji Hipotesis I................................................................................
81 5.5 Uji Hipotesis II ..............................................................................
84 5.6 Uji Hipotesis III .............................................................................
87
5.7 Pembahasan ....................................................................................
90 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................
95 6.1 Kesimpulan ...................................................................................
95 6.2 Saran ..............................................................................................
96 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
98 LAMPIRAN .......................................................................................................... 101
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas …………………………………………………… 70Tabel 5.2 Hasil Uji Reliabilitas ………………………………………………… 71Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……………….. 72Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia …………………………. 72Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang saku …………………... 73Tabel 5.6 Hasil Statistik Deskriprif Instrumen Penelitian Sikap Terhadap Iklan 74Tabel 5.7 Hasil Statistik Deskriprif Instrumen Penelitian Sikap Terhadap SocialMedia Twitter ………………………………………………………… 75
Tabel 5.8 Hasil Statistik Deskriprif Instrumen Penelitian Brand Image ………. 75Tabel 5.9 Hasil Statistik Deskriprif Instrumen Penelitian Brand Attitude …….. 76Tabel 6.0 Hasil Statistik Deskriprif Instrumen Penelitian Minat Beli …………. 76Tabel 6.1.Hasil Uji Normalitas One Sample Kolmogorov Smirnov …………… 77
Tabel 6.2. Uji Multikolenieritas ……………………………………………........ 79Tabel 6.3. Uji Heterokedastisitas ……………………………………………….. 80Tabel 6.4. Hasil Uji Regresi Pertama …………………………………………… 81Tabel 6.5. Hasil Uji Regresi Kedua ……………………………………………. 86Tabel 6.6. Hasil Uji Regresi Ketiga ……………………………………………. 88
DAFTAR GAMBAR
Grafik 1. Uji Normalitas Model I ……………………………………………… 110 Grafik 2. Uji Heteroskedatisitas Model I ……………………………………… 111 Grafik 3. Uji Normalitas Model II …………………………………………….. 113 Grafik 4. Uji Heteroskedatisitas Model II ……………………………………. 114 Grafik 5. Uji Normalitas Model III ……………………………………………. 116 Grafik 6. Uji Heteroskedatisitas Model III …………………………………….. 117
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.Kuesioner .......................................................................................... . 101
Lampiran 2. Karakteristik Responden................................................................... 103
Lampiran 3. Hasil Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 104
Lampiran 4. Deskriptif dan Hasil Uji Regresi ...................................................... 107
Lampiran 5.Rekapitulasi Data Penelitian .............................................................. 119
ABSTRAK
PENGARUH SIKAP TERHADAP IKLAN DAN SOCIAL MEDIA PADA
BRAND IMAGE, BRAND ATTITUDE, DAN MINAT BELI KONSUMEN
WALL’S MAGNUM DI KOTA YOGYAKARTA
Ria Utami Zuliadhani
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana 1) pengaruh sikap terhadap
iklan dan social media pada brand image, 2) pengaruh brand image terhadap brand
attitude dan 3) pengaruh brand attitude terhadap minat beli konsumen es krim
Wall’s Magnum.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen
es krim Wall’s Magnum yang berada di kota Yogyakarta. Sampel yang diambilsebanyak 100 responden dengan menggunakan teknik Purposif sampling. Teknik
analis data yang digunakan adalah Regresi berganda dan Regresi sederhana.
Data hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap terhadap iklan berpengaruh
positif pada brand image, sikap terhadap social media tidak berpengaruh positif
pada brand image, brand image berpengaruh poitif pada brand attitude, dan brand
attitude berpengaruh positif pada minat beli.
ABSTRACT
INFLUENCE ATTITUDE TOWARD ADVERTISEMENTS AND SOCIAL
MEDIA ON BRAND IMAGE, BRAND ATTITUDE, AND THE BUYING
INTEREST OF CONSUMERS WALL’S MAGNUM IN YOGYAKARTA
Ria Utami Zuliadhani
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2013
This research is aimed at knowing 1) The influence of attitude on advertisement and
social media towards brand image, 2) The influence of brand image towards brand
attitude, 3) The influence of brand attitude towards buying interst of Wall’s Magnum ice cream consumers.Data collection method used in the research is by distributing quesionnaires.
Population in this research is the Wall’s Magnum ice cream consumers residing in the
Yogyakarta. Sample of 100 respondents was taken by using Purposive Sampling
technique used is Multiple Regression Analysis and Simple Regression Analysis.Result of this research shows that attitude toward advertising had a positive influence
on brand image, attitude toward social media did not have positive influence on brand
image, the brand image had positive influence on brand attitude, and brand attitude
had positive influence on buying interest.BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penelitian ini meneliti tentang salah satu produk yang fenomenal di Indonesia yaitu Wall’s Magnum. Magnum adalah produk es krim Walls yang bernaung di
bawah perusahaan multinasional unilever yang dimiliki oleh perusahaan Unilever
Inggris/Belanda, dan dijual sebagai bagian dari garis Heartbrand produk di sebagian
besar negara (dijual dengan brand Wall's di Inggris dan lainnya). Indonesia adalah
salah satu negara tujuan distribusi Magnum menyusul beberapa negara di Amerika,
Australia, dan Eropa. Selama beberapa tahun terakhir, beragam varian es krim
produksi PT Unilever ini telah berhasil menguasai pasar Indonesia. Permintaan yang
cukup tinggi dari masyarakat ini diimbangi dengan banyaknya outlet yang
disediakan, mulai dari Sabang sampai Merauke (Tribunjogja, 17 september 2012). Es
krim magnum telah memenuhi cita rasa yang unik, dan memiliki latar belakang yang
menimbulkan reaksi positif sehingga produk ini menjadi pembicaraan setiap orang.
Bila kita cermati Yogyakarta merupakan kota yang identik dengan para pendatang.
Hal ini mendorong produk-produk kuliner dapat dipasarkan dengan mudah.
Dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa pendatang yang menuntut ilmu di
Yogyakarta, disamping itu pula banyak kuliner yang merupakan lokasi paling ramai
dikunjungi di Yogyakarta.Untuk menjadi sebuah brand yang fenomenal tentunya diperlukan pemasaran
yang baik. Magnum, dengan fenomena brand image-nya melakukan beberapa metode
pembentukan brand image dengan komunikasi pemasaran.Integrated marketing communication menurut America Association of Advertising Agencies adalah “konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang
mengakui nilai tambah suatu rencana yang komprehensif. Rencana ini mengevaluasi
peran strategis berbagai bidang komunikasi misalnya iklan umum, serta
menggabungkan bidang-bidang lain untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan
pengaruh maksimum melalui integrasi pesan-pesan yang saling berlainan secara
mulus”.Dalam beberapa dekade terakhir, pemasar telah menyempurnakan seni
pemasaran massal dengan menjual produk standar tinggi kepada massa pelanggan.
Dalam prosesnya, para pemasar mengembangkan teknik komunikasi media massa
yang efektif untuk mendukung strategi pemasaran massal ini. Perusahaan besar secara
rutin menginvestasikan jutaan atau bahkan miliaran dolar dalam bentuk iklan televisi,
majalah, atau media periklanan massal lain, menjangkau puluhan juta pelanggan
dengan satu iklan.Salah satu elemen komunikasi pemasaran yang menarik pada es krim
magnum adalah advertising. Advertising merupakan salah satu bentuk promosi yang
paling dikenal dan paling banyak dibahas orang. Hal ini kemungkinan karena daya
jangkaunya yang luas dan dibuktikan bahwa pada semester I 2012, iklan di televisi
masih menjadi primadona perusahaan pengiklan. Iklan televisi berkontribusi sebesar
68 persen dari total belanja iklan, 30 persen oleh iklan koran dan media cetak, dan
sisanya radio (Tempobisnis, 19 November 2012).Pemanfaatan berbagai situs jejaring social seperti facebook, twitter, dan web
sebagai media komunikasi juga digunakan untuk memanfaatkan komunikasi
pemasaran. Berbeda dengan konsep pemasaran secara langsung atau media offline
seperti menyebar brosur, memasang spanduk, iklan di televisi, atau radio. Aktivitas
pemasaran online didukung oleh perkembangan internet, sehingga konsumen dapat
mencari produk yang diinginkan hanya dengan membuka iklan yang dipasarkan
melalui media facebook, twitter dan web. Social media adalah tempat banyak pembeli
(pengguna internet) berkumpul sehingga penjual bisa memasarkan produknya di situs
tersebut. Semakin berkembangnya web serta situs jejaring sosial seperti facebook dan
twitter, membuat banyaknya pemasang iklan yang hijrah ke iklan online. Apalagi
setelah adanya situs-situs jejaring sosial yang banyak diminati dan secara intense
dikunjungi oleh para anggotanya. Salah satunya adalah twitter yang sedang marak
digunakan oleh hampir masyarakat global dari berbagai kalangan (Wiguna, 2009).Dalam metode pemasaran (advertising), produk juga tidak lepas dari brand
image , brand image yang baik akan membentuk asumsi yang baik di benak
konsumen. Terence A. Shimp menambahkan, brand image merupakan jenis asosiasi
yang muncul di benak konsumen ketika mengingat sebuah brand tertentu. Asosiasi
tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu
yang dikaitkan dengan suatu brand, yang dapat dikonseptualisasikan berdasarkan; 1)
Jenis, 2) Dukungan, 3) Kekuatan dan 4) Keunikan. Aspek penting pada brand image
ini adalah gambaran mental yang dimiliki konsumen terhadap produk (Shimp, 2003).
Salah satu ukuran dalam melihat efek iklan adalah pengaruh iklan pada sikap
(attitude affectife) konsumen. Janben (2001), mendukung pernyataan ini bahwa faktor
krusial yang menjadikan suatu iklan sukses salah satunya adalah brand attitude.
Sikap (attitude) adalah suatu mental dan syaraf sehubungan dengan kesiapan untuk
menanggapi, diorganisasi melalui pengalaman dan memiliki pengaruh yang
mengarahkan dan atau dinamis terhadap perilaku (Gordon Allport dalam Nugroho J.
Setiadi, 2003).Berdasarkan kasus tersebut, penulis ingin membuktikan seberapa kuat pengaruh komunikasi pemasaran dan branding terhadap Wall’s Magnum. Maka dari itu, penulis akan melakukan penelitian dengan judul
“PENGARUH SIKAP
TERHADAP IKLAN DAN SOCIAL MEDIA PADA BRAND IMAGE, BRAND
ATTITUDEDAN MINAT BELI KONSUMEN WALL’S MAGNUM DI KOTA YOGYAKARTA”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah sikap terhadap iklan dan sikap terhadap social media sebagai strategi komunikasi pemasaran berpengaruh pada brand image Magnum?
2. Apakah brand image berpengaruh pada brand attitude terhadap Magnum?
3. Apakah brand attitude berpengaruh pada minat beli konsumen?
1.3 Batasan Masalah Penelitian ini akan meneliti mengenai Integrated Marketing Communication, khususnya pengaruh iklan, social media dan branding pada produk Wall’s Magnum.
Responden pada penelitian ini adalah para pelajar dan orang-orang yang mengetahui
Wall’s Magnum di Kota Yogyakarta (DIY).1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh sikap terhadap iklan dan sikap terhadap social media sebagai strategi komunikasi pemasaran pada brand image Magnum.
2. Untuk mengetahui pengaruh brand image terhadap brand attitude Magnum.
3. Untuk mengetahui pengaruh brand attitude terhadap minat beli konsumen.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Unilever: Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk mengembangkan komunikasi pemasaran yang lebih efektif khususnya dengan integrated marketing communication untuk mempengaruhi minat beli konsumen.
2. Bagi Perusahaan lain: Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi agar dapat menentukan komunikasi pemasaran yang tepat.
BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Bab ini akan mendiskusikan kerangka pemikiran yang menjadi landasan perumusan hipotesis.
2.1 Integrated Marketing Communication (IMC)
Integrated Marketing Communication adalah konsep perencanaan komunikasi
pemasaran yang mengakui nilai tambah suatu rencana yang komprehensif. Rencana
ini mengevaluasi peran strategis berbagai bidang komunikasi misalnya iklan umum,
tanggapan langsung, promosi penjualan dan hubungan masyarakat, serta
menggabungkan bidang-bidang lain untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan
pengaruh maksimum melalui integrasi pesan-pesan yang saling berlainan secara
mulus (Belch dan Belch, 2009).IMC adalah suatu proses pengembangan dan implementasi berbagai bentuk
program komunikasi persuasive kepada pelanggan dan implementasi berbagai bentuk
program komunikasi persuasive kepada pelanggan dan calon pelanggan secara
berkelanjutan. Tujuan IMC tersebut adalah mempengaruhi atau memberikan efek
langsung kepada perilaku khalayak sasaran yang dimilikinya. IMC menganggap jalur
yang potensial untuk menyampaikan pesan di masa mendatang adalah seluruh sumber
yang dapat menghubungkan pelanggan atau calon pelanggan dengan produk atau jasa
dari suatu merek atau perusahaan (Shimp, 2000).8
IMC membentuk identitas merek yang kuat di pasar dengan mengikat
bersama dan memperkuat semua citra dan pesan, komunikasi pemasaran terpadu
berarti bahwa semua pesan, positioning, citra dan identitas perusahaan
dikoordinasikan melalui semua bentuk komunikasi pemasaran (Kotler dan Amstrong,
2004).2.2 Konsep IMC
Komunikasi Pemasaran Terpadu adalah sebuah konsep pemasaran dengan menerapkan enam strategi pemasaran secara bersama, yaitu:
2.2.1 Iklan (advertising)
Periklanan (advertising) merupakan segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi non-pribadi dalam bentuk gagasan, barang, atau jasa. Tujuan periklanan adalah tugas komunikasi tertentu yang harus dilakukan dengan audiens sasaran tertentu selama periode waktu tertentu. Tujuan periklanan dapat digolongkan menurut keperluan utamanya, apakah member informasi, membujuk, atau mengingatkan (Kotler dan Amstrong, 2001) Periklanan dapat disajikan dalam berbagai bentuk dan media sebagai berikut: media cetak seperti; surat kabar, majalah, brosur dan leaflet seta melaui media elektronik seperti: media audio dan media audiovisual; serta media outdoor; billboard, signboard, umbul-umbul dan sticker (Rangkuti,
9
2.2.2 Pemasaran Langsung (Direct Marketing) Penggunaan surat, telephone, faximile, e-mail dan alat penghubung non personal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.
Para pemasar langsung berkomunikasi secara langsung dengan para pelanggan, sering berdasarkan satu lawan satu, dan interaktif. Dengan menggunakan basis data yang rinci, mereka merancang tawaran dan komunikasi pemasaran yang mampu menanggapi kebutuhan-kebutuhan segmen yang sudah didefinisikan secara sempit atau bahkan para pembeli individu. Lebih dari sekedar mengembangkan merek dan citra, mereka bisaanya mencari tanggapan pelanggan yang langsung segera, dan dapat diukur (Kotler dan Amstrong, 2004).
2.2.3 Promosi Penjualan (Sales Promotion) Promosi merupakan salah satu cara yang dibuthkan perusahaan dalam meningkatkan volume penjualan. Promosi berasal dari kata promote dalam bahasa Inggris yang diartikan sebagai mengembangkan atau meningkatkan. Promosi mencakup semua alat-alat bauran pemasaran (marketing mix) yang peran utamanya adalah lebih mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk (Rangkuti, 2009). Promosi penjualan secara umum dapat dibedakan menjadi dua bagian bagian: yaitu promosi penjualan yang
10 berorientasi kepada pelanggan (pull strategy). Promosi penjualan yang berorientasi kepada konsumen ditujukan kepada pengguna akhir suatu barang atau jasa yang mencakup: pemberian kupon, pemberian sampel produk, porongan harga, undian berhadiah, kontes dan sebagainya. Instrument promosi semacam ini dapat menarik minat konsumen untuk membeli sehingga meningkatkan penjualan perusahaan dalam jangka pendek.
Promosi penjualan yang yang berorientasi kepada perdagangan ditujukan kepada pihak-pihak yang menjadi perantara pemasaran, seperti pemberian bantuan dana promosi, pengaturan atau penyesuaian harga produk, kompetisi penjualan, pameran dagang dan sebagainya yang semuanya bertujuan untuk mendorong pedagang untuk mempersiapkan stok dan mempromosikan produk bersangkutan.
Adapun tujuan sales promotion adalah: a) Meningkatkan pelanggan yang ingin mencoba dan melakukan pembelian.
b) Meningkatkan frekuensi konsumsi dan jumlah pembelian.
c) Meningkatkan penawaran untuk bersaing.
d) Meningkatkan “Cross Selling” atau sejenis produk yang dibeli.
e) Meningkatkan penggunaan merek
f) Meningkatkan citra merek dan memperkuat hubungan jangka panjang dengan pelanggan (Morrisan, 2010).
11
2.2.4 Penjualan Personal (Personal Selling) Personal selling merupakan alat promosi yang berbeda dari periklanan
Karena penjualan perseorangan menggunakan orang atau individu dalam pelaksanaanya. Dengan demikian, komunikasi yang dilakukan orang secara individu dapat lebih fleksibel. Hal ini adalah karena terjadi interaksi personal langsung antara seorang pembeli. Alat komunikasi umum yang digunakan pada personal selling adalah presentasi penjualan, pertemuan penjualan, program intensif dan sampel wiraniaga (Rangkuti, 2009).
2.2.5 Pemasaran Interaktif Sejak memasuki abad ke-21 kita menyaksikan perubahan yang paling dinamis sekaligus revolusioner sepanjang sejarah pemasaran. Perubahan ini didorong oleh kemajuan teknologi komunikasi yang memungkinkan dilakukannya komunikasi secara interaktif melalui media massa, dalam hal ini yang utama internet. Media interaktif memungkinkan terjadinya arus informasi timbal balik yang memungkinkan pengguna dapat berpartisipasi dan memodifikasi bentuk dan isi informasi pada saat itu juga. Selain berfungsi sebagai media promosi, internet juga dipandang sebagai suatu instrument komunikasi pemasaran yang bersifat mandiri (Morrisan, 2010).
12
2.2.6 Hubungan Masyarakat (Public Relations)
Salah satu kegiatan yang dilakukan humas adalah publisitas yakni kegiatan upaya suatu organisasi agar kegiatannya diberitakan di media massa.
Kata publisitas berasal dari bahasa Inggris publicity memiliki pengertian informasi yang berasal dari sumber luar yang digunakan media massa karena informasi itu memiliki nilai berita.
Kegunaan Komunikasi Pemasaran menurut Prisgunanto (2006):
a) Kegunaan langsung (Direct Benefit) Komunikasi pemasaran memiliki kegunaan agar dari hasil transfer pesan dan persuasi tersebut tercipta gambaran yang mengarah kepada hasrat atau keinginan beli atau menggunakan produk dan jasa yang ditawarkan.
Artinya, upaya mengarahkan langsung kepada kepuasan untuk membeli adalah dasar pemikiran dari kegunaan pemasaran. Memang pandangan ini masih kuno dan klasik sekali, tetapi demikianlah pada kenyataanya walau dimodifikasi seperti apapun juga akan bermuara sedemikian.
b) Kegunaan Tidak Langsung (Indirect Benefit) Dalam kegunaan tidak langsung, melakukan komunikasi pemasaran merupakan keinginan untuk mendapatkan suatu tambahan yang dapat dicapai oleh perusahaan, selain mengarahkan sikap pembelian. Jadi, jelas bahwa alas an perusahaan merancang strategi pemasaran tidak hanya „melulu‟ karena perubahan sikap beli pelanggan, tetapi juga membina hubungan antara
13 menggunakan nilai apa saja yang membuat pelanggan memilih produk mereka dari sisi hubungan masyarakat.
2.3 Periklanan
2.3.1 Pengertian Iklan
AMA (American Marketing Association) mendefinisikan iklan sebagai semua bentuk bayaran untuk mempresentasikan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara non personal oleh sponsor yang jelas.
Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian.
Suatu iklan mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a) Public presentation Iklan memungkinkan setiap orang menerima pesan yang sama tentang produk yang diiklankan.
b) Pervasiveness Pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk memantapkan penerimaan informasi.
14 c) Amplified Expressiveness
Iklan mampu mendramatisasi perusahaan dari produknya melalui gambar
dan suara untuk menggugah dan mempengaruhi perasaan khalayak.
d) Impersonality Iklan tidak bersifat memaksa khalayak untuk memperhatikan dan menanggapinya, karena merupakan komunikasi yang monolog (satu arah).
Klasifikasi iklan berdasarkan aspek tujuan: 1) Pioneering advertising (informative advertising), yaitu iklan yang berupaya menciptakan permintaan awal (primary demand), misalnya iklan permen untuk senam wajah (sebelum terpikirkan bagi sebagian besar masyarakat untuk melakukan senam wajah melalui makan permen).
2) Competitive advertising (persuasive advertising), yaitu iklan yang berupaya mengembangkan pilihan pada merek tertentu. Ada satu bentuk iklan yang yang secara terang-terangan menunjukkan kelebihan/keunggulan produk merek tertentu dibandingkan produk merek lain (merek pesaing). Bentuk iklan seperti ini bisaa disebut comparative advertising .
3) Reminder advertising, yaitu iklan yang berupaya melekatkan nama atau merek produk tertentu di benak khalayak. Reinforcement advertising merupakan suatu bentuk reminder advertising yang
15
2.3.2 Peran dan Fungsi Iklan
Menurut Shimp (2003) fungsi-fungsi iklan adalah sebagai berikut:
a) Memberikan informasi (informing) Iklan membuat konsumen sadar akan merek-merek baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek serta memfasilitasi penciptaan citra merek positif. Iklan merupakan bentuk komunikasi yang berkemampuan menjangkau masyarakat luas dengan biaya yang relative rendah. Iklan akan memfasilitasi pengenalan produk, meningkatkan kesadaran dibenak konsumen serta mengajarkan manfaat-manfaat baru dari merek tertentu.
b) Membujuk (persuading) Iklan yang efektif akan mampu membujuk pelanggan untuk mencoba produk yang diiklankan. Persuasi dalam hal ini adalah mempengaruhi permintaan primer yaitu menciptakan permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Iklan yang dibuat harus mampu membujuk konsumen untuk memilih merek tertentu, menganjurkan untuk membeli produk tertentu, membujuk konsumen untuk menerima produk yang diiklankan dan harus bisa membujuk konsumen untuk membeli sekarang juga produk yang diiklankan.
16 c) Mengingatkan (Reminding) Iklan dapat menjaga merek dari suatu produk tertentu agar tetap segar dalam ingatan konsumen. Ketika konsumen membutuhkan suatu produk yang diiklankan maka konsumen akan membeli produk yang dibutuhkan tersebut. Iklan ini dapat mengingatkan konsumen terhadap merek yang mungkin tidak akan dipilih, serta mampu mempengaruhi pengalihan merek (brand switching).
d) Memberikan nilai tambah (Adding value) Iklan berfungsi memberikan nilai tambah bagi perusahaan akan tiga hal yang mendasar yaitu: terjadinya inovasi, penyempurnaan kualitas dan perubahan persepsi konsumen.
e) Membantu/mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan (Assisting) Iklan dari perusahaan dapat memberikan informasi pendahuluan kepada wiraniaga sebelum melakukan kontak dengan konsumen. Dalam hal ini iklan digunakan sebagai alat komunikasi untuk promosi-promosi penjualan seperti kupon-kupon dan undian.
Iklan juga dapat meningkatkan hasil komunikasi pemasaran lainnya. Para konsumen dapat mengetahui kemasan-kemasan produk di toko dan lebih mudah mengenali produk setelah melihat iklan produk tersebut di media iklan seperti televisi.
17 Berdasarkan pembahasan diatas, periklanan merupakan salah satu cara dalam pemasaran untuk mempromosikan barang atau jasa. Periklanan merupakan sarana bagi komunikasi pemasaran dalam mengembangkan produk atau jasa agar produk yang diiklankan dapat dikenal khalayak.
2.3.4 Sikap Terhadap Iklan
Sikap merupakan respon yang konsisten baik itu respon positif maupun negatif terhadap suatu obyek sebagai hasil dari proses belajar (Sciffman dan Kanuk, 2007). Dalam memperhatikan iklan, konsumen pastinya juga memiliki sikap yang positif dan negatif, bisa dilihat dari pengaruh iklan terhadap pembelian produk yang diiklankan. Menurut survey yang dilakukan Ghozali (2007), bahwa anak muda paling mudah terpengaruh terhadap iklan. Hal ini menunjukkan mahasiswa sebagai bagian dari anak muda memiliki sikap yang positif terhadap iklan. Dengan demikian, membuktikan bahwa iklan mampu mensugesti dan membentuk opini
konsumen sehingga konsumen memiliki sikap yang positif terhadap iklan.
18
2.4 Social media