Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

  ANALISIS KEPUASAN KERJA GURU-GURU SEKOLAH DASAR (SD) KANISIUS KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Oleh: YOANNA MEGA ROSARIA INDAH NIM: 021324018 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  

Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang sebab dari pada-Nyalah harapanku

(Mazmur 62 : 6)

Hidup adalah rangkaian pelajaran yang harus dihayati untuk dimengerti

(Ralph W. Emerson) Cinta tak memberi apapun kecuali dirinya sendiri Cinta tak meminta apapun karena dirinya kebahagiaan Cinta bukan untuk memiliki dan dimiliki Karena cinta adalah keabadian (Kahlil Gibran)

  Persembahan : Jesus Christ Bapak dan D’ Dinda yang telah kembali pulang ke rumah Bapa di Surga Ibu, Mba Via, dan D’ Menik Tercinta

  Almamaterku USD

  

Pernyataan Keaslian Karya

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 25 Agustus 2010 Penulis

  Yoanna Mega Rosaria Indah

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Yoanna Mega Rosaria Indah Nomor Mahasiswa : 021324018

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : Analisis Kepuasan Kerja Guru-Guru Sekolah Dasar (SD) Kanisius Kota Yogyakarta. Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 25 Agustus 2010 Yang menyatakan Yoanna Mega Rosaria Indah

  

ABSTRAK

ANALISIS KEPUASAN KERJA GURU-GURU SEKOLAH DASAR (SD)

KANISIUS KOTA YOGYAKARTA

YOANNA MEGA ROSARIA INDAH

  

Universitas Sanata Dharma

YOGYAKARTA

2010

  Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis apakah ada perbedaan kepuasan kerja antara guru laki-laki dengan perempuan, untuk menguji dan menganalisis apakah ada perbedaan kepuasan kerja antara guru tetap dengan guru tidak tetap, dan untuk menguji dan menganalisis pengaruh umur dan masa kerja terhadap kepuasan kerja.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah Independen Sampel T-test dan Analisis Regresi Linier Berganda.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan kepuasan kerja antara guru laki-laki dan guru perempuan. Guru perempuan mempunyai nilai t 2,822 > t yaitu 1,671 dan guru laki-laki mempunyai nilai t 2,659 >

  hitung tabel hitung

  t yaitu 1,671. Adanya perbedaan kepuasan kerja antara guru tetap dan guru

  tabel

  tidak tetap. Guru tetap mempunyai nilai t 4,724 > t 1.671 dan guru tidak

  hitung tabel tetap mempunyai nilai t 4,885 > t yaitu 1,671. hitung tabel

  Ada pengaruh positif antara umur dan masa kerja terhadap kepuasan kerja. Variabel umur ( : 0,573 dengan sig 0,010) dan variabel masa kerja ( β umur

  β : 0,461 dengan sig 0,017). Pengaruh umur dan masa kerja terhadap

  masa kerja

  kepuasan kerja sebesar 73,1% sedangkan 26,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

  

ABSTRACT

JOB SATISFACTION ANALYSIS OF KANISIUS ELEMENTARY

SCHOOL TEACHERS YOGYAKARTA

YOANNA MEGA ROSARIA INDAH

Sanata Dharma University

YOGYAKARTA

  

2010

  This study aims to examine and analyze : whether there are different job satisfaction between male teachers and female teachers, whether there are different job satisfaction between permanent teachers and unpermanent teachers, and the influence of ages and the length of the services towards job satisfaction .

  This research is a descriptive research. Method of data collection is questionnaire, While the analysis of data is an Independent Samples T-test and Regression Analysis.

  The results shows that there is different job satisfaction between male teachers and female teachers. Female teachers have a value of 2.822 t> 1.671 and ttable, the male teachers have a value of 2.659 t> ttable is 1.671. There is different job satisfaction between permanent teachers and unpermanent teachers. Permanent teachers have a value of 4.724 t> ttable 1671 and unpermanent teachers do not have a value of 4.885 t> ttable namely 1.671.

  There is a positive influence between ages and the length of the services towards job satisfaction. Variable age ( β age: 0.573 with sig .010) and variable (

  β working lives: .461 with a .017 sig). The influence of age and years of service towards job satisfaction is 73.1% while 26.9% is influenced by other variables which is not included in this study.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak memperoleh dukungan, bimbingan dan doa. Semua yang penulis terima sangat mendukung kelancaran penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu perkenankan penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada :

  Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu 1. Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi 2. Universitas Sanata Dharma, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma dan selaku Dosen Pembimbing II yang selama ini dengan sabar memberikan bimbingan, semangat dan dorongan dalam penyusunan skripsi ini. Indra Darmawan, S.E, M.Si selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan 3. Ekonomi Universitas Sanata Dharma dan selaku Dosen Pembimbing I yang selama ini dengan sabar memberikan kelapangan hati membimbing penulis.

  Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si. yang telah memberikan saran dan 4. masukan dalam penyusunan skripsi ini. Bapak Teguh, Bapak Yoni, Bapak P.A Rubiyanto, Ibu Catur, Bapak Heri, 5. Bapak Muhadi, Bapak Markiswo dan Dosen-Dosen yang telah memberi mata kuliah dari awal perkuliahan hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi. Mbak Titin selaku staf Sekretariat PE yang telah banyak membantu penulis 6. dalam segala urusan. Drs. A.I.B. Hartana, SJ selaku Direktur Yayasan Kanisius Cabang 7. Yogyakarta yang telah nengijinkan penulis untuk melakukan penelitian di SD Kanisius Kota Yogyakarta.

  TH. Paimin, Y. Maryono Susanto, Christina Isminarti, AP. Suharyatno, 8. S.Pd, Drs. Ign. Dalijo. HS, Hr. Klidi Atmoko, Tugiyo, S.Pd, A. Tukijo selaku kepala sekolah SD Kanisius Tegalmulyo, SD Kanisius Gowongan, SD Kanisius Pugeran I, SD Kanisius Pugeran II, SD Kanisius Wirobrajan yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut. Para Bapak dan Ibu Guru SD Kanisius Kota Yogyakarta yang telah 9. membantu dalam pengisian Kuesioner.

  10. Bapak dan D’Dinda yang telah memberikan semangat dan doa kepadaku sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Aku percaya walaupun sekarang kita berbeda alam tetapi Bapak dan Dinda akan selalu ada dihatiku. (Aku

  11. Ibu, Mba Via, D’Menik yang telah memberikan dukungan doa, dorongan, dan semangat kepada penulis hingga selesainya skripsi ini.

  12. Yunarto, Aris, Didik, Willy, Kristin dan Retno. Serta teman-teman PE’02 yang selalu mendukungku dari awal kuliah, terima kasih atas kebersamaannya selama ini.

  13. Natalie, sahabatku yang paling baik. Kamu selalu ada di saat aku lagi sedih, susah dan senang. Terima kasih atas perhatian dan bantuannya selama ini.

  14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan doa dan dorongan hingga terselesainya skripsi ini.

  Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu penulis harapkan kritik dan saran yang sifatnya membantu.

  Akhirnya penulis berharap semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

  Yogyakarta, 25 Agustus 2010 Penulis

  Yoanna Mega Rosaria Indah

  

DAFTAR ISI

  Halaman Judul……………………………………………………………………...i Halaman Persetujuan Pembimbing……………………………………………….ii Halaman Pengesahan……………………………………………………………..iii Halaman Motto dan Persembahan………………………………………………..iv Pernyataan Keaslian Karya………………………………………………………..v Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah……………………………………………...vi Abstrak…………………………………………………………………………...vii Abstract……………………………………………………………………….....viii Kata Pengantar……………………………………………………………………ix Daftar Isi…………………………………………………………………………xii Daftar Tabel……………………………………………………………………..xvi Daftar Gambar………………………………………………………………….xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah…………………………………………...1 B. Rumusan Masalah…………………………………………………5 C. Tujuan Penelitian………………………………………………….5 D. Manfaat Penelitian…………………………………………….......6 BAB II LANDASAN TEORI

  1. Definisi Kepuasan Kerja………………………………….......7

  2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja………...9

  3. Teori-Teori Kepuasan Kerja………………………………...12

  4. Pengukuran Kepuasan Kerja………………………………...14

  5. Gejala-Gejala Ketidakpuasan Kerja…………………………15

  6. Penyembuhan Terhadap Ketidakpuasan…………………….16

  B. Penelitian Terdahulu……………………………………………..17

  C. Kerangka Berpikir Dan Hipotesis………………………………..19

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian…………………………………………………..24 B. Lokasi Dan Waktu Penelitian……………………………………24 C. Subjek Dan Objek Penelitian…………………………………….24 D. Populasi Dan Sampel Penelitian…………………………………25 E. Variabel Penelitian……………………………………………….26 F. Data-Data Yang dibutuhkan……………………………………...26 G. Teknik Pengumpulan Data……………………………………….27 H. Definisi Operasional, Pengukuran Variabel dan Indikator………27 I. Teknik Analisis Instrumen……………………………………….29

  1. Pengujian Validitas………………………………………….29

  2. Pengujian Reliabilitas……………………………………….33 J. Teknik Analisis Data……………………………………………..34

  2. Uji Prasyarat Analisis Regresi………………………………35

  a. Uji Normalitas……………………………………….35

  b. Uji Linearitas………………………………………...36

  3. Uji Asumsi Klasik…………………………………………...37

  a. Uji Multikolinieritas…………………………………37

  b. Uji Heteroskedastisitas………………………………38 K. Pengujian Hipotesis………………………………………………38

  BAB IV GAMBARAN UMUM A. Yayasan Kanisius………………………………………………...45

  1. Sejarah Singkat Yayasan Kanisius………………………….45

  2. Visi Yayasan Kanisius………………………………………46

  3. Misi Yayasan Kanisius………………………………………46

  B. SD Kanisius Tegalmulyo………………………………………...47

  C. SD Kanisius Gowongan………………………………………….48

  D. SD Kanisius Gayam……………………………………………...50

  E. SD Kanisius Kota Baru…………………………………………..51

  F. SD Kanisius Notoyudan………………………………………….54

  G. SD Kanisius Pugeran I…………………………………………...56

  H. SD Kanisius Pugeran II…………………………………………..58

  I. SD Kanisius Wirobrajan…………………………………………60

  A. Deskriptif Data…………………………………………………...63

  1. Deskripsi Responden………………………………………...63

  2. Deskripsi Kepuasan Kerja Guru……………………………..66

  B. Analisis Data……………………………………………………..68

  1. Uji Prasyarat Regresi………………………………………...68

  a. Uji Normalitas……………………………………….68

  b. Uji Linieritas…………………………………………70

  2. Uji Asumsi Klasik…………………………………………...71

  a. Uji Multikolinearitas………………………………...71

  b. Uji Heterokedastisitas……………………………….72

  C. Pengujian Hipotesis……………………………………………....73

  D. Pembahasan………………………………………………………79

  BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………………………………………………………84 B. Saran……………………………………………………………...85

DAFTAR PUSTAKA……...……………………………………………………87

lAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Pengukuran Variabel Kepuasan kerja………………………..28Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pengembangan Indikator Kepuasan Kerja………………....28Tabel 3.3 Validitas Kepuasan Kerja……………………………………………..31Tabel 3.4 Reliabilitas…………………………………………………………....33Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………………..63Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur………………………....64Tabel 5.3 Karakteristik Responden berdasarkan Masa Kerja…………………...65Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Kepegawaian…………66Tabel 5.5 Batasan Skor PAP Tipe II…………………………………………….67Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Variabel Kepuasan Kerja……………………….68Tabel 5.7 Uji Normalitas………………………………………………………...69Tabel 5.8 Uji Linieritas Umur…………………………………………………...70Tabel 5.9 Uji Linieritas Masa Kerja……………………………………………..70Tabel 5.10 Uji Multikolinearitas………………………………………………...71Tabel 5.11 Uji Heterokedastisitas……………………………………………….72Tabel 5.12 T-test Jenis Kelamin…………………………………………………73Tabel 5.13 T-test Status Kepegawaian…………………………………………..74Tabel 5.14 Hasil Regresi Berganda……………………………………………...76Tabel 5.15 Hasil Regresi Berganda Dengan 2 Prediktor………………………..77Tabel 5.16 Koefisien Determinasi………………………………………………78

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Jenis Kelamin, Umur, Masa

  Kerja, dan Status Kepegawaian……………………………………23

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pendidikan adalah ilmu dasar bagi profesi pendidikan dan

  keguruan. Ilmu dasar inilah yang membedakan identitas profesi satu dengan profesi yang lainnya. Guru adalah pekerja intelektual, berinteraksi dengan puluhan ragam karakter manusia, bergerak di bidang jasa pendidikan dengan misi mulia yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

  Bagi seorang guru atau pendidik, belajar terus-menerus adalah sesuatu yang mutlak dilakukan. Mutu pendidikan memang bukan tergantung semata pada sarana gedung dan bangunan yang baik saja melainkan pada hal- hal yang juga terkait dengan pembelajaran di sekolah. Agar proses pembelajaran berhasil dan mutu pendidikan meningkat maka diperlukan guru yang memahami dan menghayati profesinya dan tentunya guru yang memiliki wawasan pengetahuan dan keterampilan sehingga dapat membuat proses pembelajaran aktif, menciptakan suasana pembelajaran inovatif, kreatif, dan menyenangkan.

  Pekerjaan guru dan pendidik harus merupakan panggilan hati untuk melayani masyarakat. Semua kemahiran ini perlu dipelajari dengan sungguh-sungguh dan sistematis, secara akademik, tidak bisa secara alamiah, dan semuanya itu harus terinternalisasi dan teraktualisasi dalam perilaku

  Perhatian terhadap guru sekolah dasar tidak boleh lagi sebagai sampingan dan hendaklah menjadi prioritas pembenahan pendidikan dasar.

  Pendidikan bagi para calon guru sekolah dasar hendaklah disiapkan lebih seksama dengan pengenalan secermat mungkin tentang lingkup pendidikan yang akan dihadapinya http://www.indomedia.com/sripo/2003/05/05/0505 opl.htm.

  Pihak sekolah juga memainkan andil yang sangat besar di dalam memacu semangat kaum guru untuk bekerja, dalam hal ini memotivasi, datang ke sekolah sesuai jadwal, masuk ke kelas tepat waktu dan mengajar dengan baik dan benar.

  Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individu. Setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda dipengaruhi oleh sistem-sistem nilai-nilai yang dimiliki masing-masing individu, di antaranya karena perbedaan jenis kelamin laki-laki dan perempuan baik secara psikologis maupun fisiologisnya berbeda. Perbedaan- perbedaan inilah yang dapat menimbulkan perbedaan sikap laki-laki dan perempuan. Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan oleh guru laki-laki maupun guru perempuan. Bila kepuasan kerja terjadi maka pada umumnya tercermin pada perasaan karyawan terhadap pekerjaannya, yang sering diwujudkan dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dapat dihadapi ataupun ditugaskan

  Masa kerja sangat penting sekali dalam penarikan tenaga kerja, sebab nantinya akan berpengaruh terhadap kelangsungan suatu perusahaan atau organisasi. Dengan semakin lama masa kerja tersebut karyawan bisa menggunakan bakat, keahlian maupun keterampilan untuk mendukung berbagai kegiatan di dalam pekerjaannya. Bisa diperkirakan bahwa adanya kecenderungan semakin lama masa kerja seseorang itu bekerja maka akan semakin banyak pula pengalaman yang dimiliki, selain itu karyawan yang bersangkutan memang mempunyai keahlian dan keterampilan kerja yang relatif tinggi. Lain halnya kalau karyawan itu masa kerjanya belum lama akan menunjukkan semakin rendahnya tingkat keahlian dan keterampilan yang dimiliki.

  Suatu perusahaan akan cenderung untuk memilih karyawan yang sudah lama masa kerjanya dari pada karyawan yang belum lama masa kerjanya, sebab bagi mereka yang sudah lama masa kerjanya akan dipandang lebih mampu dalam melaksanakan berbagai kegiatan nantinya. Selain itu produktivitas merosot dengan makin bertambahnya usia seseorang. Usia secara positif berhubungan dengan kinerja bagi para karyawan muda. Para karyawan yang lebih tua bukan kurang produktif tetapi usia dan pengalaman juga memprediksikan kinerja yang lebih baik untuk pekerjaan yang lebih kompleks dari pada pekerjaan biasa dan pengalaman kerja memiliki hubungan yang kuat dengan kinerja dari pada usia.

  Walaupun demikian karyawan-karyawan yang dipilih selain karyawan dapat mempunyai status kepegawaian sesuai dengan pendidikan dan keahlian yang dimilikinya. Sebab nantinya mereka harus bisa mengikuti perkembangan dan perubahan yang akan terjadi. Dengan bekal lamanya masa kerja, kualitas, dan kemampuan kerja seseorang akan bertambah dan berkembang dengan demikian efisiensi dan efektifitas kerja akan meningkat.

  Wujud perhatian sekolah dapat dilakukan dengan cara memberikan penghargaan (reward and punishment) misalnya dengan pemberian honor kelebihan jam mengajar, memprioritaskan pengangkatan pegawai bagi guru kontrak, mendapatkan jaminan layanan kesehatan dan hari tua. Pemberian insentif yang adil juga sangat diperlukan. Sangatlah profesional apabila prioritas pemberian honor, gaji dan promosi diberlakukan berdasarkan beban kerja dan mutu kerja. Dengan adanya kebijakan ini perbaikan pendapatan itu dimaksudkan agar para guru dapat melaksanakan tanggung jawabnya sebagai pendidik generasi mendatang bangsa. Kesejahteraan guru merupakan prioritas utama pemerintah dalam peningkatan alokasi anggaran pendidikan sebesar 20 % sebab guru dinilai sebagai tulang punggung program peningkatan mutu pendidikan nasional secara menyeluruh. Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor penting yang mendukung tercapainya tujuan pengajaran. Tanpa adanya kepuasan kerja guru maka guru akan bekerja tidak seperti apa yang diharapkan, akibatnya tujuan pengajaran yang ditargetkan tidak tercapai dan guru akan merasa cepat bosan, lelah, dan tidak bersemangat dalam bekerja.

  Sekolah sebagai tempat bekerja haruslah mampu menciptakan iklim yang sehat dan kondusif bagi guru di dalam melaksanakan tugasnya. http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0805/22/1104.htm.

  Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Kepuasan Kerja Guru-Guru Sekolah Dasar (SD) Kanisius Kota Yogyakarta”.

B. Rumusan Masalah

  1. Apakah ada perbedaan kepuasan kerja antara guru laki-laki dengan perempuan?

  2. Apakah ada perbedaan kepuasan kerja antara guru tetap dan guru tidak tetap ?

3. Apakah ada pengaruh umur dan masa kerja terhadap kepuasan kerja?

C. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:

  1. Untuk menguji dan menganalisis apakah ada perbedaan kepuasan kerja antara guru laki-laki dengan perempuan.

  2. Untuk menguji dan menganalisis apakah ada perbedaan kepuasan kerja antara guru tetap dan guru tidak tetap.

  3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh umur dan masa kerja terhadap kepuasan kerja .

D. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukan bagi kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja para guru dengan lebih memperhatikan usaha-usaha untuk meningkatkan kepuasan kerja guru- guru di sekolah.

  2. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan penulis tentang kepuasan kerja guru-guru Sekolah Dasar (SD) Kanisius Kota

  Yogyakarta.

  3. Bagi Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu acuan bagi peneliti selanjutnya dalam rangka melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang pengembangan topik ini.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kepuasan Kerja

1. Definisi Kepuasan Kerja

  Karyawan merupakan asset yang mempunyai andil terbesar dalam perusahaan, di mana karyawan menjadi pelaku yang menunjang tercapainya tujuan, mempunyai pikiran, perasaan dan keinginan yang dapat mempengaruhi sikapnya terhadap pekerjaannya. Salah satu sikap karyawan yang menjadi kunci pendorong moral, kedisiplinan, dan prestasi kerja karyawan dalam mewujudkan tujuan perusahaan adalah kepuasan kerja karyawan.

  Menurut Handoko (1993: 143) kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Sedangkan menurut Robbins (1996: 139) kepuasan kerja adalah sikap umum seorang pegawai terhadap pekerjaannya, selisih antara banyak ganjaran yang diterima seorang pegawai dan banyaknya yang mereka yakini seharusnya mereka terima.

  Berbeda dengan pendapat di atas menurut Hasibuan (2002: 202) kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya, sikap ini tercermin melalui moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan.

  Kepuasan kerja dalam pekerjaan merupakan kepuasan kerja yang dirasakan dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan,dan suasana lingkungan kerja yang baik. Karyawan yang lebih menyukai kepuasan kerja jenis ini akan lebih mengutamakan pekerjaannya daripada balas jasa. Kepuasan kerja di luar pekerjaan merupakan kepuasan kerja yang dirasakan di luar pekerjaannya, berupa besarnya balas jasa yang diterima dari hasil kerja.

  Karyawan yang lebih menyukai kepuasan kerja jenis ini akan lebih mengutamakan balas jasa daripada pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pekerjaannya. Sedangkan kepuasan kerja kombinasi dalam dan luar pekerjaan dipahami sebagai kepuasan kerja yang dicerminkan oleh sikap emosional yang seimbang antara balas jasa dengan pelaksanaan pekerjaan. Karyawan yang lebih suka kepuasan kerja jenis ini akan merasa puas apabila ada keseimbangan antara hasil kerja dengan balas jasa. Pengertian akan adanya keseimbangan ini yaitu perasaan adil dan layak yang dirasakan oleh karyawan.

  Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah sikap positif yang menyangkut penyesuaian diri yang sehat dari para karyawan terhadap kondisi dan situasi kerja, termasuk di dalamnya masalah upah, kondisi sosial, kondisi fisik dan

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

  Menurut As’ad (1995: 101) faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah sebagai berikut: a. Faktor kepuasan finansial, yaitu terpenuhinya karyawan terhadap kebutuhan finansial yang diterima untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari sehingga kepuasan kerja bagi karyawan dapat terpenuhi. Hal ini meliputi: sistem, besarnya gaji, jaminan sosial, tunjangan, fasilitas yang diberikan serta promosi.

  b. Faktor kepuasan fisik, yaitu faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja dan kondisi fisik karyawan. Hal ini meliputi: jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja dan jam istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan atau suhu, penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan dan umur.

  c. Faktor kepuasan sosial, yaitu faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial baik antara sesama karyawan dengan atasannya maupun karyawan yang berbeda jenis pekerjaannya. Hal ini meliputi: rekan kerja yang kompak, pimpinan yang adil dan bijaksana, serta pengarahan dan perintah yang wajar.

  d. Faktor kepuasan psikologi, yaitu faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan. Hal ini meliputi: minat, ketentraman dalam bekerja, sikap terhadap kerja, bakat dan ketrampilan.

  Sedangkan menurut Gilmer dalam Rizeni (2004: 20-21) tentang faktor- faktor kepuasan kerja sebagai berikut: a. Kesempatan untuk maju

  Dalam hal ini ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh pengalaman dan peningkatan kemampuan selama bekerja.

  b. Keamanan kerja Faktor ini sering disebut sebagai penunjang kepuasan kerja, baik bagi karyawan pria maupun wanita. Keadaan yang aman sangat mempengaruhi perasaan karyawan selama bekerja.

  c. Gaji Gaji lebih banyak menyebabkan ketidakpuasan, dan jarang orang mengekpresikan kepuasan kerjanya dengan sejumlah uang yang diperolehnya.

  d. Perusahaan dan manajemen Perusahaan dan manajemen yang baik adalah yang mampu memberikan situasi dan kondisi kerja yang stabil. Faktor ini yang menentukan kepuasan kerja karyawan.

  e. Pengawasan Bagi karyawan supervisor dianggap sebagai figur ayah dan sekaligus atasannya. Supervisi yang buruk dapat berakibat absensi dan turn

  over.

  Faktor intrinsik dari pekerjaan f. Atribut yang ada pada pekerjaan mensyaratkan ketrampilan tertentu. Sukar dan mudahnya serta kebanggaan akan tugas akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan.

  Kondisi kerja g. Termasuk disini adalah kondisi tempat, ventilasi, penyinaran, kantin dan tempat parkir.

  Aspek sosial dalam pekerjaan h.

  Merupakan salah satu sikap yang sulit digambarkan tetapi dipandang sebagai faktor yang menunjang puas atau tidak puas dalam pekerjaan. Komunikasi i. Komunikasi yang lancar antar karyawan dengan pihak manajemen banyak dipakai alasan untuk menyukai jabatannya. Dalam hal ini adanya kesediaan pihak atasan untuk mau mendengar, memahami, dan mengakui pendapat ataupun prestasi karyawannya sangat berperan dalam menimbulkan rasa puas terhadap kerja. Fasilitas j. Fasilitas rumah sakit, cuti dan pensiun atau perumahan merupakan standar suatu jabatan dan apabila dapat dipenuhi akan menimbulkan rasa puas.

3. Teori-Teori Kepuasan Kerja

a. Teori Perbedaan (Discrepancy Theory)

  Teori ini berpendapat bahwa mengukur kepuasan dapat dilakukan dengan cara menghitung selisih antara apa yang seharusnya didapatkan dengan kenyataan yang dirasakan pegawai.

  Menurut Locke dalam Rizeni (2004: 8) kepuasan atau ketidakpuasan pegawai bergantung pada perbedaan antara apa yang didapat dengan apa yang diharapkan pegawai. Apabila yang didapat pegawai ternyata lebih besar dari apa yang diharapkan maka pegawai tersebut menjadi puas. Sebaliknya apabila yang didapat pegawai lebih rendah daripada yang diharapkan akan menyebabkan pegawai tidak puas.

  b. Teori Keadilan (Equity Theory)

  Equity Theory beranggapan bahwa orang akan merasa

  puas atau tidak puas tergantung apakah ia merasakan adanya keadilan (Equity) atau tidak atas suatu situasi. Perasaan equity dan inequity atas suatu situasi, diperoleh orang dengan cara membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain yang sekelas, sekantor, seangkatan, maupun yang bekerja ditempat lain.

  c. Teori Dua Faktor (Two Factor Theory) Menurut teori ini motivasi yang ideal dapat merangsang usaha adalah “peluang untuk melaksanakan tugas yang lebih membutuhkan keahlian dan peluang untuk mengembangkan kemampuan” Ada dua faktor yang mempengaruhi timbulnya rasa puas atau tidak puas.

  1) Satisfiers (motivator) adalah faktor-faktor atau situasi yang dibuktikan sebagai sumber kepuasan kerja, dimana hal itu terdiri dari : achievement (prestasi), recognition (pengakuan), work it self (hasil pekerjaan) dan pertanggungjawaban, serta kemajuan.

  2) Dissatisfier adalah faktor-faktor yang terbukti menjadi sumber ketidakpuasan, antara lain : Policy perusahaan dan administrasi, teknik pengawasan, upah, interpersonal relation, kondisi pekerjaan, job security dan status.

  d. Teori Pengharapan (Exectancy Theory) Menurut teori ini motivasi akibat dari suatu hasil yang ingin dicapai oleh seseorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya itu. Artinya apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu dan jalan tampaknya terbuka untuk memperoleh hal yang diinginkan itu tipis, motivasinya pun akan menjadi rendah.

  e. Teori Pemenuhan Kebutuhan (Need Fullfillment Theory) Teori ini menyatakan bahwa kepuasan kerja tergantung pada terpenuhinya kebutuhan karyawan. Karyawan akan merasa puas, kebutuhan karyawan yang terpenuhi, makin puas pula karyawan tersebut. Begitu pula sebaliknya apabila kebutuhan karyawan tidak terpenuhi maka karyawan tersebut merasa tidak puas.

f. Teori Pandangan Kelompok (Social Referency Group Theory)

  Teori ini menjelaskan bahwa kepuasan kerja karyawan tidak hanya bergantung pada pemenuhan kebutuhan saja, namun justru sangat bergantung pada pandangan atau pendapat kelompok yang oleh para karyawan dipandang sebagai sebagai kelompok acuan.

  Apa yang menjadi pendapat atau pandangan kelompok acuan menjadi tolak ukur untuk menilai diri karyawan dan lingkungannya.

  Selanjutnya kepuasan akan dicapai apabila hasil kerja karyawan sesuai dengan minat dan kebutuhan yang diharapkan oleh kelompok acuan.

4. Pengukuran Kepuasan kerja

  Pengukuran kepuasan kerja antara lain dapat dilakukan dengan menggunakan skala indeks deskripsi jabatan, skala kepuasan kerja berdasarkan ekspresi wajah, dan kuesioner kepuasan kerja Minnesota (Mangkunegara, 2001: 126-127).

a) Pengukuran Kepuasan kerja dengan berdasarkan Skala Indeks

  Deskripsi Jabatan Skala pengukuran ini dikembangkan oleh Smith, Kendall, dan Hulin pada tahun 1969. Dalam penggunaannya karyawan ditanya sangat buruk. Skala pengukuran ini mengukur sikap dari lima area yaitu kerja, pengawasan, upah, promosi, dan co-worker. Setiap pertanyaan yang diajukan harus dijawab oleh karyawan dengan cara menandai jawaban ya, tidak atau tidak ada jawaban.

  b) Pengukuran Kepuasan Kerja dengan berdasarkan ekspresi wajah Skala pengukuran ini dikembangkan oleh Kunin pada tahun 1955. Skala ini terdiri dari segi gambar wajah-wajah orang mulai dari sangat gembira, gembira, netral, cemberut, dan sangat cemberut. Karyawan diminta untuk memilih ekspresi wajah yang sesuai dengan kondisi pekerjaan yang dirasakan pada saat itu.

  c) Pengukuran Kepuasan Kerja dengan Kuesioner Minnesota Skala pengukuran kepuasan kerja ini dikembangkan oleh

  Weiss, Dawis, dan England pada tahun 1967. Skala ini terdiri dari pekerjaan yang dirasakan sangat puas, tidak puas, netral, memuaskan, dan sangat memuaskan. Dalam penggunaannya karyawan diminta untuk memilih satu alternatif jawaban yang sesuai dengan kondisi pekerjaannya.

5. Gejala-Gejala Ketidakpuasan Kerja

  Disamping harus mengerti faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, maka perlu juga diketahui beberapa tanda-tanda bahwa seseorang tidak mengalami ketidakpuasan. Hal tersebut antara lain terutama menyangkut pribadi masing-masing, pemakaian barang-barang dinas dengan boros, banyak waktu luang, keteledoran dan ketidakhati- hatian dan ketidaksediaan untuk bekerjasama dengan bawahannya.

  Menurut Siagian (As’ad, 1978: 67) hal-hal yang dapat dilihat bila ketidakpuasan terjadi dikalangan karyawan meliputi hal-hal sebagai berikut: labor turn over (pindahnya pegawai), sering terjadi pertikaian perburuhan (labor disputes), yang dapat mengakibatkan pemogokan, terlalu banyak pegawai yang tidak masuk atau sering terlambat, moral kerja yang rendah berupa kemalasan serta apatisme.

6. Penyembuhan Terhadap Ketidakpuasan

  Jika sumber ketidakpuasan telah ditentukan maka beberapa pendekatan dapat digunakan untuk mengatasi masalahnya. Pendekatan pertama yaitu mengadakan perubahan-perubahan dalam kondisi kerja, pengawasan, kompensasi, atau rancangan pekerjaan yang tentunya tergantung pada faktor pekerjaan mana yang menjadi penyebab ketidakpuasan kerja.

  Pendekatan kedua yaitu memindahkan pekerja ke pekerjaan yang lain untuk mendapatkan pasangan yang lebih baik antara karakteristik pekerja dengan karakteristik pekerjaannya.

  Pendekatan ketiga yaitu termasuk suatu usaha untuk mengubah persepsi atau harapan dari para pekerja yang tidak puas. Pendekatan ini cocok bila para pekerja memiliki kesalahan konsepsi yang didasarkan pada informasi yang tidak memadai atau tidak benar.

B. Penelitian Terdahulu

  Nama Tahun Judul Penelitian Teknik Analisis Hasil Peneliti Data

  1.Kristi 2005 Pengaruh konsep Diri Teknik Korelasi Hasil penelitian ini ana Guru dan Kepuasan Product Moment, menunjukkan bahwa : (1) ada Sherly Kerja Guru terhadap dan Teknik Analisis pengaruh positif dan signifikan Sikap Guru Dalam Korelasi Ganda 2 konsep diri terhadap sikap

  Proses Belajar Prediktor guru dalam proses belajar Mengajar mengajar (r xy =0,807 dan t hitung=7,24 > t table =2,048); (2) ada pengaruh positif dan signifikan kepuasan kerja guru terhadap sikap guru dalam proses belajar mengajar (r =0,608 dan t hitung=4,058 xy > t table=2,048); dan (3) ada pengaruh positif dan signifikan konsep diri guru dan kepuasan kerja guru secara bersama- sama terhadap sikap guru dalam proses belajar mengajar (R=0,843 atau 84,3% dan F hitung > F table = 33,069 > 3,3277).

  2.Indrie 2004 Hubungan Antara Koefisien Korelasi Hasil penelitian ini Hapsari Kepuasan Kerja Product Moment, menunjukkan bahwa: (1) ada Dengan Komitmen dan Uji-t digunakan hubungan positif dan Organisasional Tenaga untuk menguji signifikan antara kepuasan Kerja Langsung Bagian signifikansi korelasi finansial dengan komitmen Finishing organisasional (r =0,46 xy α=5%); (2) ada hubungan positif dan signifikan antara kepuasan fisik dengan komitmen organisasional (r xy =0,547 α=5%); (3) ada hubungan positif dan signifikan antara kepuasan sosial dengan komitmen organisasional (r xy =0,477 α=5% dan t hitung=3,760 > t table=1,677); dan (4) ada hubungan positif dan signifikan antara kepuasan psikologi dengan komitmen organisasional (r =0,471 xy α=5%)

C. Kerangka Berpikir Dan Hipotesis

  Kepuasan kerja nampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.

  Karyawan yang mempunyai kepuasan kerja akan menunjukkan sikap positif dan menyenangkan terhadap pekerjaannya. Sikap positif dapat ditunjukkan dengan kesediaan untuk menerima nilai-nilai yang dianut perusahaan tempat ia berkerja. Nilai-nilai yang dianut oleh karyawan tersebut merupakan aspek yang terdapat dalam sebuah perusahaan yang berkaitan dengan pekerjaan. Sementara itu sikap karyawan untuk bersedia berusaha bagi kepentingan perusahaan juga merupakan sikap positif dan menyenangkan terhadap pekerjaan yang ditunjukkan oleh karyawan yang mempunyai kepuasan kerja. Ketika seorang karyawan melakukan pekerjaannya dengan sebaik mungkin berarti ia telah berusaha untuk kepentingan perusahaan.