Deskripsi tingkat kecerdasan interpersonal siswa di asrama putra-putri SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan kelompok - USD Repository

  

DESKRIPSI TINGKAT KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA

DI ASRAMA PUTRA-PUTRI SMA PANGUDI LUHUR VAN LITH

MUNTILAN TAHUN AJARAN 2006/2007 DAN IMPLIKASINYA

TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KELOMPOK

  

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

  

Oleh:

Thomas Buntoro

NIM : 021114053

  

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

  

DESKRIPSI TINGKAT KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA

DI ASRAMA PUTRA-PUTRI SMA PANGUDI LUHUR VAN LITH

MUNTILAN TAHUN AJARAN 2006/2007 DAN IMPLIKASINYA

TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KELOMPOK

  

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

  

Oleh:

Thomas Buntoro

NIM : 021114053

  

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

  MOTTO

¾ Non Scholae Sed Vitae Discimus: “Belajar tidak hanya demi pengetahuan

belaka, melainkan demi kehidupan.”

¾ “Pengalaman: Guru yang paling brutal. Tapi kita belajar, benar-benar dari

pengalaman.” (C.S. Lewis)

¾ “Ada saat-saat istimewa dalam kehidupan kita. Dan sebagian besar datang

melalui dorongan orang lain.” (George Adams)

  PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan untuk: Bapa dan Ibu (Alm) terkasih

  Kakak-kakakku tercinta Seseorang yang aku sayangi “Theo” Sahabat-sahabat terdekat

  

ABSTRAK

DESKRIPSI TINGKAT KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA

DI ASRAMA PUTRA-PUTRI SMA PANGUDI LUHUR VAN LITH

MUNTILAN TAHUN AJARAN 2006/2007 DAN IMPLIKASINYA

TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KELOMPOK

  

Thomas Buntoro

Universitas Sanata Dharma

2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) tingkat kecerdasan

interpersonal siswa di asrama putra dan asrama putri SMA Pangudi Luhur Van

Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007, (2) ada tidaknya perbedaan yang signifikan

antara siswa di asrama putra dan asrama putri SMA Pangudi Luhur Van Lith

Muntilan tahun ajaran 2006/2007 dalam hal kecerdasan interpersonal, dan (3)

menyusun suatu usulan topik-topik bimbingan yang sesuai untuk meningkatkan

kecerdasan interpersonal siswa di asrama putra dan asrama putri SMA Pangudi

Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007.

  Subjek penelitian ini adalah siswa di asrama putra dan asrama putri SMA

Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007. Pengambilan sampel

dilakukan berdasarkan purposive sample (sampel bertujuan). Pertimbangan

peneliti menggunakan purposive sample, mengingat karena peneliti tidak dapat

mengambil sampel dalam jumlah yang besar dan juga alasan keterbatasan waktu,

tenaga, dan kepentingan tempat penelitian. Subjek yang dipakai sebagai sampel

penelitian adalah subjek kelas X-5, XI IPS1, dan XII IPS2. Jumlah total sampel

penelitian ini adalah 87 siswa, terdiri dari 46 siswa putra dan 41 siswa putri.

  Hasil penelitian adalah: (1) Tingkat kecerdasan interpersonal siswa di

asrama putra SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007

yang memiliki kualifikasi “sangat tinggi” ada 2 siswa (4,35%), kualifikasi

“tinggi” ada 4 siswa (8,69%), kualifikasi “cukup” ada 31 siswa (67,39%),

kualifikasi “rendah” ada 9 siswa (19,57%), dan tidak ada siswa (0%) dengan

kualifikasi “sangat rendah”. Tingkat kecerdasan interpersonal siswa di asrama

putri SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 yang

memiliki kualifikasi “tinggi” ada 12 siswi (29,27%), kualifikasi “cukup” ada 25

siswi (60,97%), kualifikasi “rendah” ada 4 siswi (9,76%), dan tidak ada siswi

(0%) dengan kualifikasi “sangat tinggi” dan “sangat rendah”. Ini menunjukkan

bahwa kecerdasan interpersonal siswa di asrama putra dan asrama putri SMA

Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 belum setinggi yang

diharapkan atau masih kurang dan perlu ditingkatkan, (2) Dalam hal kecerdasan

interpersonal ada perbedaan yang signifikan antara siswa di asrama putra dan

asrama putri SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007, (3)

Peneliti menyusun usulan topik-topik bimbingan kelompok untuk meningkatkan

kecerdasan interpersonal siswa di asrama putra dan asrama putri SMA Pangudi

Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007.

  

ABSTRACT

THE DESCRIPTION ON STUDENTS’ INTERPERSONAL

  

INTELLIGENCE LEVEL AT PANGUDI LUHUR VAN LITH SENIOR

HIGH SCHOOL’S BOYS AND GIRLS DORMITORY, MUNTILAN

ACADEMIC YEAR OF 2006/2007 AND ITS IMPLICATIONS TO THE

PROPOSAL GROUP GUIDANCE TOPICS

  

Thomas Buntoro

Sanata Dharma University

2007

This research aimed at understanding: (1) students’ interpersonal

intelligence level at Pangudi Luhur Van Lith Senior High School’s boys and girls

dormitory, Muntilan academic year of 2006/2007, (2) the presence of significant

differences among students at Pangudi Luhur Van Lith Senior High School’s boys

and girls dormitory, Muntilan academic year of 2006/2007 in the interpersonal

intelligence matter, and (3) developing a proposal on the appropriate guidance

topics to increase the students’ interpersonal intelligence at Pangudi Luhur Van

Lith Senior High School’s boys and girls dormitory, Muntilan academic year of

2006/2007.

  The subjects of this research were students of Pangudi Luhur Van Lith

Senior High School’s boys and girls dormitory, Muntilan academic year of

2006/2007. The sampling procedure was done based upon purposive sample. The

researcher’s consideration to use purposive sample was that the researcher was

unable to take samples in large number as well as time, power, and location

interest limitations. The subjects used as sample of the research were students on

X-5, XI IPS1, and XII IPS2 grades. The total amount of sample of this research were 87 students, consisting of 46 boys and 41 girls.

  The results of the research were: (1) the students’ interpersonal intelligence

level at Pangudi Luhur Van Lith Senior High School’s boys dormitory, Muntilan

academic year of 2006/2007 were “quite high”: 2 students (4,35%), “high”: 4

students (8,69%), “average”: 31 students (67,39%), “low”: 9 students (19,57%),

and “very low”: none (0%). The students’ interpersonal intelligence level at

Pangudi Luhur Van Lith Senior High School’s girls dormitory, Muntilan academic

year of 2006/2007 were “high”: 12 students (29,27%), “average”: 25 students

(60,97%), “low”: 4 students (9,76%), and there were no students (0%) with “quite

high” and “very low” qualifications. This showed that the students’ interpersonal

intelligence level at Pangudi Luhur Van Lith Senior High School’s boys and girls

dormitory, Muntilan academic year of 2006/2007 was not as high as expected or

still less and need to be improved. (2) In the interpersonal intelligence matter, there

were significant differences among students at Pangudi Luhur Van Lith Senior

High School’s boys and girls dormitory, Muntilan academic year of 2006/2007. (3)

The researcher developed a proposal group guidance topics in order to increase the

students’ interpersonal intelligence at Pangudi Luhur Van Lith Senior High

School’s boys and girls dormitory, Muntilan academic year of 2006/2007.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

  Pengalaman yang sungguh sangat berharga dan luar biasa yang penulis

alami dalam penelitian ini tidak lain merupakan wujud kasih Allah. Karunia yang

berasal dari Dia inilah yang senantiasa memberikan kekuatan dalam diri penulis.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak terlepas

dari dukungan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu dalam skripsi ini, penulis

ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si. selaku Ketua Program Studi Bimbingan & Konseling, FKIP USD, yang telah memberikan ijin untuk penelitian skripsi ini.

2. Fajar Santoadi, S.Pd. selaku Sekretaris Program Studi Bimbingan & Konseling, FKIP USD.

  3. Dra. M.J. Retno Priyani, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang dengan penuh kesabaran dan ketulusan hati telah memberikan bimbingan, petunjuk,

saran dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  

4. Dra. C.L. Milburga CB., M.Ed. selaku Dosen Pembimbing II yang dengan

penuh kesabaran membimbing dan memberi masukan-masukan bermanfaat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

  

5. Drs. R.H.Dj. Sinurat, M.A. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan

koreksi dan masukan-masukan yang sangat berarti bagi penulis demi perbaikan skripsi.

  

6. Dosen Prodi Bimbingan & Konseling, FKIP, USD yang telah banyak

memberikan bekal ilmu kepada penulis selama menjalani studi.

  

7. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bantuan

kepada penulis selama menjalani masa studi melalui beasiswa SADHAR.

  

8. Kedua orang tua : Bapa & Ibu (Alm) yang telah mendidik, membimbing,

memberikan dukungan/semangat dan doa kepada penulis selama menjalani

masa studi hingga menyelesaikan skripsi ini.

  

9. Kakak-kakakku di rumah: Mbak Eka - Mas Tri, Mbak Fitri – Mas Budi,

Mbak Emi – Mas Totok, dan Mas Agus yang telah memberikan

dukungan/semangat dan doa kepada penulis selama menjalani masa studi

hingga menyelesaikan skripsi ini.

  

10. Kekasihku “Theodora Purwandari (Ade)” yang telah sepenuh hari memberi

perhatian, semangat, dukungan, cinta, sayang dan doa kepada penulis selama menjalani masa studi hingga menyelesaikan skripsi ini.

  

11. Keponakan-keponakan di rumah: Stephanie, Vendra, Tommy, Tanti, dan

Kiki yang lucu dan manis.

  

12. Budhe dan Pak Dhe di rumah Nanggulan yang telah memberi perhatian dan

dorongan kepada penulis selama menjalani masa studi hingga menyelesaikan skripsi ini.

  

13. Romo Mikael Walidi MSF yang telah memberikan dorongan, perhatian,

dan doa kepada penulis selama menjalani masa studi hingga menyelesaikan skripsi ini.

  

14. Teman-teman angkatan: para Frater tingkat V Wisma Nazareth Banteng

Yogyakarta yang telah memberi dukungan lewat doa kepada penulis selama menjalani masa studi hingga menyelesaikan skripsi ini.

  

15. Br. Albertus Suwarto FIC selaku Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur Van

Lith Muntilan yang telah memberikan ijin tempat penelitian di SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan.

  

16. Bruder Anton FIC dan Bruder Agus Sekti FIC yang telah membantu

penulis dalam memberikan ijin tempat penelitian di SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan.

  

17. Ibu Y. Muji Handayani dan Ibu C. Kistiyarni selaku Guru BK SMA

Pangudi Luhur Van Lith Muntilan yang telah membantu penulis selama melaksanakan uji coba dan penelitian.

  

18. Siswa-siswi SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran

2006/2007.

  19. Teman-teman mahasiswa BK angkatan 2002.

  

20. Teman-teman mahasiswa Unit Kegiatan Pers Mahasiswa (UKPM) NATAS.

  21. Teman-teman kost Jl. Sedah 126 Pringwulung.

  

22. Sahabat-sahabatku: Atok (Alumni Teknik Industri 99 UGM), William

(Alumni BINUS 06), Isma (Alumni STIE YKPN 04), Deny (Psikologi 99

  USD), Swastika Adi (Psikologi 02 USD), Koko (Alumni Sastra Inggris 01 USD), Donald (BK 02 USD), Sugeng (Alumni BK 01 USD).

  

23. Keluarga Bapak Andi Suryo di Jakarta yang telah memberi perhatian dan

dukungan doa kepada penulis selama menjani masa studi hingga menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun sangat

penulis harapkan dari pembaca demi peningkatan dan perbaikan penelitian ini.

Akhirnya, penulis pun berharap kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak.

  Yogyakarta, 6 Januari 2007 Penulis Thomas Buntoro

  DAFTAR ISI Halaman

  HALAMAN JUDUL .............................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iii HALAMAN MOTTO & PERSEMBAHAN .......................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................ v ABSTRAK .............................................................................................. vi ABSTRACT ............................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ............................................................................ viii

DAFTAR ISI .......................................................................................... xii DAFTAR TABEL .................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah .......................................................

  1 B. Rumusan Masalah ................................................................

  8 C. Tujuan ...................................................................................

  8 D. Manfaat .................................................................................

  9 E. Batasan Istilah .......................................................................

  10 BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................

  12 A. Hakikat Kecerdasan Interpersonal ........................................

  12

1. Pengertian Kecerdasan dan Kecerdasan Interpersonal .....

  12

2. Teori FIRO Mengenai Konsep Interpersonal ...................

  15

  3. Pentingnya Kecerdasan Interpersonal ...............................

  16 4. Aspek-Aspek Kecerdasan Interpersonal ...........................

  17 a. Empati ..........................................................................

  18 b. Bersikap Prososial .......................................................

  19 c. Kesadaran Diri .............................................................

  20 d. Pemahaman Situasi Sosial dan Etika Sosial ................

  21 e. Pemecahan Masalah Secara Efektif ............................

  22 f. Berkomunikasi dengan Santun ....................................

  23 g. Mendengarkan Secara Efektif .....................................

  25

  5. Karakteristik Individu yang Memiliki Kecerdasan Interpersonal Tinggi .....................................

  27 B. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Interpersonal 28 1. Persepsi Terhadap Orang Lain .........................................

  28 2. Kemampuan Menampilkan Diri Secara Menarik .............

  28 C. Perbedaan Kecerdasan Interpersonal Berdasarkan Perbedaan Jenis Kelamin ......................................................

  29 1. Biologis .............................................................................

  29 2. Proses Belajar ....................................................................

  30 3. Situasi Sosial .....................................................................

  30 D. Kecerdasan Interpersonal Laki-Laki (Putra) dan Perempuan (Putri) .................................................................

  31 1. Kecerdasan Interpersonal Laki-Laki (Putra) ....................

  31 2. Kecerdasan Interpersonal Perempuan (Putri) ...................

  33

  

E. Pelayanan Bimbingan di Asrama .........................................

  34 1. Pengertian Asrama ...........................................................

  34 2. Peran Pembimbing Asrama ..............................................

  35 3. Pentingnya Pelayanan Bimbingan di Asrama ..................

  36 F. Bimbingan Kelompok ..........................................................

  37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..............................................

  38 A. Jenis Penelitian .....................................................................

  38 B. Subjek Penelitian ..................................................................

  38 C. Instrumen Penelitian .............................................................

  39 1. Alat Pengumpul Data .......................................................

  39 2. Uji Coba Alat ....................................................................

  43 3. Validitas dan Reliabilitas ...................................................

  45 a. Validitas Instrumen ......................................................

  45 b. Reliabilitas Instrumen ..................................................

  48 D. Prosedur Pengumpulan Data ................................................

  49 1. Tahap Persiapan ...............................................................

  49 a. Penyusunan Alat (Kuesioner) ......................................

  49 b. Uji Coba Kuesioner .....................................................

  50 2. Tahap Pelaksanaan ...........................................................

  50 E. Teknik Analisis Data ............................................................

  51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................

  54 A. Kecerdasan Interpersonal Siswa di Asrama Putra dan

Asrama Putri SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan

  Tahun Ajaran 2006/2007 ......................................................

  54 1. Hasil Penelitian ................................................................

  54 2. Pembahasan ......................................................................

  58 B. Perbedaan antara Siswa di Asrama Putra dan Asrama Putri

SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan Tahun Ajaran

2006/2007 dalam Hal Kecerdasan Interpersonal. .................

  63 1. Hasil Penelitian .................................................................

  63 2. Pembahasan ......................................................................

  65 BAB V USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KELOMPOK .........

  68 BAB VI PENUTUP ...............................................................................

  79 A. Ringkasan .............................................................................

  79 B. Kesimpulan ..........................................................................

  82 C. Saran .....................................................................................

  82 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

  84 LAMPIRAN ............................................................................................

  87

  

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1 : Kisi-kisi Kuesioner Penelitian ..................................................... 41

  Tabel 2 : Rekapitulasi Hasil Analisis Validitas Kuesioner Uji Coba ......... 46 Tabel 3 : Reliabilitas Per Aspek Kecerdasan Interpersonal ....................... 49 Tabel 4 : Penggolongan Tingkat Kecerdasan Interpersonal Siswa di Asrama Putra SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan

  Tahun Ajaran 2006/2007 ............................................................. 55 Tabel 5 : Penggolongan Tingkat Kecerdasan Interpersonal Siswa di Asrama Putri SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan Tahun Ajaran 2006/2007 ............................................................. 56

  Tabel 6 : Perhitungan Mean, Standar Deviasi, nilai t Kecerdasan Interpersonal Siswa di Asrama Putra dan Asrama Putri SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan Tahun Ajaran 2006/2007.............................................................. 64

  Tabel 7 : Usulan Topik-Topik Bimbingan Kelompok di Asrama Putra SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan Tahun Ajaran 2006/2007.............................................................. 69 Tabel 8 : Usulan Topik-Topik Bimbingan Kelompok di Asrama Putri SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan Tahun Ajaran 2006/2007 ............................................................. 73

  

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 : Reliabilitas ..........................................................................

  87 Lampiran 2 : Hasil Analisis Uji Validitas Item Per Aspek Kuesioner Uji Coba ............................................................

  94 Lampiran 3 : Kuesioner Penelitian ...........................................................

  96 Lampiran 4 : Perolehan Skor Kecerdasan Interpersonal Siswa di Asrama Putra dan Asrama Putri SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan Tahun Ajaran 2006/2007 ........... 102 Lampiran 5 : Perhitungan untuk Melihat Tingkat

  Kecerdasan Interpersonal ................................................... 112 Lampiran 6 : Kualifikasi Tingkat Kecerdasan Interpersonal Siswa

di Asrama Putra dan Asrama Putri SMA Pangudi Luhur

Van Lith Muntilan Tahun Ajaran 2006/2007 ...................... 113

  Lampiran 7 : Data Uji Beda Kecerdasan Interpersonal Siswa

di Asrama Putra dan Asrama Putri SMA Pangudi Luhur

Van Lith Muntilan Tahun Ajaran 2006/2007 ...................... 115 Lampiran 8 : Hasil Penghitungan Uji Beda .............................................. 116

  Lampiran 9 : Surat Keterangan ................................................................. 118

BAB I PENDAHULUAN Bab ini memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, dan batasan istilah. A. Latar Belakang Pada dasarnya setiap orang menunjukkan reaksi sosial yang berbeda-

  beda ketika berinteraksi dengan orang lain. Ada orang yang mudah bergaul dan mendapat banyak teman. Namun ada pula orang yang malu bergaul.

  Kesulitan orang dalam berinteraksi dengan sesamanya ini terjadi karena adanya penanganan yang kurang optimal pada masa awal usianya.

  Hurlock (1995) menjelaskan bahwa kurangnya kesempatan dan motivasi untuk belajar menjadi sosial dapat dilihat dalam kondisi sejak masa bayi, terutama ketika berusia enam minggu – enam bulan. Masa ini merupakan masa kritis dalam pengembangan sikap yang mempengaruhi pola interaksi sosial kelak.

  Orang yang mengalami kesulitan melakukan sosialisasi di masa awal usianya, umumnya cenderung akan menetap hingga dia dewasa. Bila hal ini tidak tertangani dengan baik maka dia akan terhambat dalam mencapai kesuksesan di masa depan. Karena bagaimanapun juga, ketika orang menginjak dewasa, dia tetap membutuhkan keterampilan sosial untuk menunjang karir di tempatnya berada.

  Orang yang sulit bergaul dan sulit mengembangkan hubungan yang

suportif dengan teman sebayanya, biasanya digambarkan sebagai orang yang

agresif, suka bertindak kasar, dan mementingkan dirinya sendiri. Umumnya

orang ini sering terlibat dalam konflik dan perkelahian. Akibatnya

kehadirannya tidak disukai oleh teman sebayanya.

  Ada juga orang yang malas untuk bergabung dengan teman sebayanya

karena sering mendapat ejekan. Orang ini biasanya menjadi kurang percaya

diri ketika harus bergaul dengan teman sebayanya dan juga tidak mampu

menghadapi konflik dengan teman-temannya. Ini disebabkan karena dia tidak

memiliki keterampilan untuk menghadapi konflik Ketidakmampuan orang dalam bersosialisasi inilah yang pada akhirnya

mempengaruhi proses interaksinya bersama orang lain. Masing-masing

pribadi bersikeras dalam mempertahankan kepentingannya sendiri dan tidak

mempedulikan kepentingan orang lain. Bahkan dalam kondisi tertentu bisa

jadi, orang tidak mau ambil pusing dengan apa yang seharusnya menjadi

kebutuhan dan hak orang lain. Idealnya proses interaksi sosial akan berjalan

dengan baik, bila setiap orang menyadari dan mampu memandang keinginan,

kebutuhan, dan haknya sama dengan keinginan, kebutuhan, dan hak orang

lain.

  Dalam situasi apa pun orang akan dituntut untuk berhubungan dengan

orang lain. Hubungan interpersonal yang diharapkan tentu saja dilandasi oleh

sikap saling menerima, menghargai, dan kerjasama. Mengingat secara kodrat

manusia adalah makhluk sosial, maka orang tidak bisa hidup seorang diri.

  

Orang membutuhkan sesama demi kelangsungan hidupnya. Dalam konteks

inilah orang dapat mengembangkan kecerdasan interpersonal dalam hidupnya.

  Dalam kehidupan manusia, kecerdasan interpersonal yang dimiliki

seseorang berbeda dengan orang lain. Dalam prakteknya, kecerdasan

interpersonal yang dimiliki seseorang tercermin dalam kemampuannya untuk

melakukan hubungan interpersonal, relasi sosial, keterampilan sosial, dan

perilaku sosial dengan sesamanya.

  Banyak kegiatan dalam hidup kita terkait dengan orang lain. Orang yang

gagal mengembangkan kecerdasan interpersonalnya, akan mengalami banyak

hambatan dalam dunia sosialnya. Sebaliknya orang yang mampu

mengembangkan kecerdasan interpersonalnya dengan baik akan memiliki

kematangan sosial dari lingkungan yang ada di sekitarnya. Dengan demikian

dapat dipahami bahwa pada hakikatnya kecerdasan interpersonal merupakan

proses belajar dari pengalaman hidup orang dari interaksinya bersama orang

lain.

  Gardner dalam Multiple Intelligences mengungkapkan bahwa salah satu

kecerdasan yang penting dalam membina hubungan/relasi dengan orang lain

adalah kecerdasan interpersonal. Menurut Gardner orang yang memiliki

kecerdasan interpersonal tinggi akan mampu menjalin komunikasi yang

efektif dengan orang lain, mampu berempati secara baik, dan mampu

mengembangkan hubungan yang harmonis dengan orang lain (Safaria,

2005:25).

  Safaria (2005:23) mengungkapkan hal yang sama dengan Gardner di

atas. Safaria mengartikan kecerdasan interpersonal sebagai kemampuan orang

dalam menciptakan relasi, membangun relasi, dan mempertahankan relasi

sosialnya sehingga kedua belah pihak berada dalam situasi saling

menguntungkan. Tidak ada konflik dan sadar kalau setiap orang juga memiliki

kebutuhan dan hak yang sama.

  Sekolah akan merasa bangga bila para siswanya dapat bersosialisasi

dengan baik di lingkungan sekolahnya. Melalui kecerdasan interpersonal

diharapkan siswa mampu untuk mengaktualisasikan dirinya dalam relasi sosial

antara lain seperti: mampu berempati dengan orang lain, memiliki kepekaan

terhadap perubahan situasi sosial yang ada, mampu memecahkan masalah

yang terjadi dalam relasi sosialnya dengan pendekatan win-win solution, dan

mampu mendengarkan orang lain.

  Dalam kenyataannya kecerdasan interpersonal yang dimiliki siswa masih

rendah, belum tinggi seperti yang diharapkan. Ini mengingat karena siswa

adalah remaja yang dalam masanya dipandang sebagai masa yang bermasalah

dan masa pencarian identitas. Sebagian besar remaja masih belum sepenuhnya

mampu untuk berelasi secara baik karena alasan malu bergaul, minder, tidak

percaya diri, dan takut menghadapi konflik. Oleh karena itu untuk melatih

siswa agar mampu berkembang dalam relasi sosialnya, wajar saja bila ada

beberapa sekolah tertentu yang mewajibkan siswanya untuk tinggal di asrama.

  Asrama SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan adalah asrama yang

diperuntukkan bagi siswa-siswinya. Sesuai kebijakan sekolah, seluruh siswa

  

baik putra maupun putri wajib tinggal di asrama. Untuk asrama putri pihak

yang bertanggungjawab terhadap pembinaan siswa putri adalah para Suster

CB. Sedangkan untuk asrama putra pihak yang bertanggungjawab terhadap

pembinaan siswa putra adalah para Bruder FIC. Mengingat mereka bersekolah

di tempat yang sama, di bawah naungan karya yang dilakukan oleh para

Bruder FIC, sekolah ini memiliki misi: “ Mendampingi kaum muda dengan mendahulukan yang miskin,

melalui pendidikan berasrama. Proses pendidikan tersebut

memadukan unsur-unsur pendidikan formal, informal, dan non formal yang mencakup segi-segi religiositas, humanitas, sosialitas, dan intelektualitas. Pencapaiannya dilakukan dengan cara yang luwes dalam suasana persaudaraan sejati yang saling asih, asah, dan asuh ( Pedoman Umum SMA Pangudi Luhur Van Lith, 2001:3).” Berkaitan dengan keberadaan siswa SMA Pangudi Luhur Van Lith yang

berasrama, maka kegiatan bimbingan tidak hanya dijalankan di sekolah saja,

melainkan juga di asrama. Kegiatan ini dijalankan secara terpadu antara

sekolah dan asrama, dengan tetap menghargai dan menghormati wilayah

bimbingan masing-masing. Hal ini disadari karena subjek bimbingannya

adalah sama yaitu siswa. Kerjasama ini dapat dijalin melalui pertemuan-

pertemuan formal dan informal, yang di dalamnya disampaikan beberapa

informasi dan persoalan nyata dari dua lingkup wilayah bimbingan tersebut.

  Asrama putra dan putri SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan

merupakan salah satu faktor yang turut mempengaruhi perkembangan pribadi

siswa. Di asrama putra dan putri SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan para

siswanya terdiri dari berbagai macam latar belakang seperti keluarga,

ekonomi, budaya, status sosial, dan sebagainya. Idealnya siswa asrama

  

dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya yang

baru yaitu asrama, tempat mereka hidup dan tinggal bersama.

  Kerap tak bisa dipungkiri, banyak permasalahan hidup bersama yang

dihadapi siswa putra maupun putri di asrama. Keberhasilan mereka dalam

membangun kerjasama dengan sesamanya di asrama menjadi penting. Setiap

siswa asrama perlu mempertahankan hubungan interpersonal yang baik di

antara sesamanya. Keberhasilan hidup bersama dalam suatu asrama sangat

ditentukan oleh kemampuan individu dalam menjawab dan mengatasi situasi

permasalahan yang ada. Harapannya para siswa baik siswa asrama putra

maupun asrama putri memiliki kecerdasan interpersonal yang baik.

  Salah satu faktor yang mempengaruhi kecerdasan interpersonal siswa-

siswi asrama adalah jenis kelamin. Di lingkungan keluarga, anak laki-laki

selalu ditanamkan sikap mandiri, tidak manja, tegar, berani tampil sebagai

pemimpin, dan kuat dalam menyelesaikan masalah. Sebaliknya, anak

perempuan ditanamkan sikap mengalah, manja, dan tidak dibiasakan untuk

tampil ke depan.

  Selain itu anak laki-laki mendapat kesempatan yang lebih banyak dalam

ruang lingkup hidupnya baik itu di lingkungan keluarga maupun di

masyarakat. Di lingkungan tersebut itu, anak laki-laki memiliki kesempatan

belajar yang jauh lebih banyak daripada anak perempuan dalam membina dan

mengembangkan hidup sosialnya. Sebaliknya, anak perempuan diidentikkan

dengan orang yang lemah lembut, mudah mendengarkan, sabar, peka terhadap

perasaan (empati), cenderung mengalah, diam, dan pasif.

  Mengamati realita perlakuan terhadap anak laki-laki dan perempuan

seperti yang terurai di atas, peneliti menduga bahwa perlakuan tersebut tidak

berlaku di lingkungan asrama SMA Pangudi Luhur Van Lith. Baik siswa putra

maupun putri memperoleh kesempatan yang sama untuk belajar di sekolah,

mengerjakan tugas-tugas asrama, kegiatan pengembangan minat, dan bakat

mereka.

  Mengingat pentingnya kecerdasan interpersonal ini di lingkungan

asrama baik itu asrama putra maupun asrama putri yang rata-rata adalah

remaja, maka peneliti berpandangan bahwa pengembangan kecerdasan

interpersonal perlu bagi mereka. Oleh karena itu pembimbing asrama perlu

memberikan bimbingan yang dimaksudkan untuk mengembangkan

kecerdasan interpersonal para penghuni asramanya.

  Bimbingan yang dikembangkan di SMA Pangudi Luhur Van Lith

Muntilan, khususnya dalam praktek bimbingan di asrama merupakan suatu

usaha memberi bantuan kepada siswanya untuk mempergunakan secara

efisien dan efektif segala kesempatan yang dimiliki demi perkembangan

dirinya, sehingga siswa dapat menentukan pilihan, menetapkan tujuan dengan

tepat, dan menyusun rencana ke depan dengan lebih konkret.

  Bagi asrama, pengembangan kecerdasan interpersonal ini merupakan

sesuatu yang baru, sehingga diperlukan keberanian untuk memulainya.

  

Kegiatan pembimbingan yang sungguh-sungguh dilakukan secara optimal

dapat memberikan sumbangan yang besar bagi kelangsungan hidup siswa di

  

asrama. Segala macam bentuk kegiatan pembimbingan yang ada, hendaknya

mampu menyentuh aspek kognisi, emosi, dan sosial siswa di asrama.

  Berdasarkan uraian di atas, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian mengenai deskripsi tingkat kecerdasan interpersonal siswa di asrama putra-putri SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan kelompok.

  B. Rumusan Masalah Pertanyaan yang dijawab dalam penelitian ini adalah:

  1. Bagaimana tingkat kecerdasan interpersonal siswa di asrama putra dan asrama putri SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007?

  

2. Dalam hal kecerdasan interpersonal, apakah ada perbedaan yang signifikan

antara siswa di asrama putra dan asrama putri SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007?

  3. Topik-topik bimbingan manakah yang sesuai untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa di asrama putra dan asrama putri SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007?

  C. Tujuan Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Mengetahui tingkat kecerdasan interpersonal siswa di asrama putra dan asrama putri SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007.

  2. Mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara siswa di asrama putra dan asrama putri SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 dalam hal kecerdasan interpersonal.

  3. Menyusun suatu usulan topik-topik bimbingan yang sesuai untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa di asrama putra dan asrama

putri SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007.

D. Manfaat

  1. Teoritis Secara teoritis, penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat kecerdasan interpersonal siswa di asrama putra-putri SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007, sehingga dapat dipakai sebagai dasar penyusunan usulan topik-topik bimbingan kelompok.

  2. Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak:

  a. Kepala asrama dan pengelola asrama SMA Van Lith Muntilan dalam praktek bimbingan dan konseling di masing-masing asrama baik asrama putra maupun asrama putri untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa di asrama. b. Para siswa-siswi SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 dalam memperoleh informasi tentang kecerdasan interpersonal mereka dan diharapkan mereka semakin termotivasi untuk meningkatkan kecerdasan interpersonalnya.

  c. Pembimbing asrama putra dan asrama putri SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan memperoleh informasi yang dapat digunakan dalam meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa di asrama masing- masing.

  d. Peneliti sendiri memperoleh pengalaman dalam memperoleh gambaran tingkat kecerdasan interpersonal siswa di asrama putra dan asrama putri SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007, sehingga dapat dipakai sebagai dasar penyusunan usulan topik-topik bimbingan kelompok.

E. Batasan Istilah

  1. Deskripsi Deskripsi adalah pemaparan atau penggambaran sesuatu dengan kata-kata secara jelas dan terinci (Poerwadarminta, 2003:288).

  2. Tingkat Tingkat dalam pengertian ini menunjuk pada susunan yang berlapis-lapis dari variabel-variabel yang diteliti (Tim Penyusun Kamus, 1991). (Dalam penelitian ini tingkat dikategorikan atas 5 tingkatan, yaitu Sangat Tinggi, Tinggi, Cukup, Rendah, Sangat Rendah).

  3. Kecerdasan Interpersonal Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan individu dalam berempati, bersikap prososial, menemukan kesadaran diri, memahami situasi sosial dan etika sosial, memecahkan masalah secara efektif, berkomunikasi dengan santun, dan mendengarkan secara efektif, seperti yang dimaksudkan dalam butir-butir kuesioner yang digunakan.

  4. Siswa SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan

Dalam hal ini adalah siswa putra dan putri SMA Pangudi Luhur Van Lith

dan tinggal di asrama.

  5. Asrama Putra dan Asrama Putri SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan Asrama adalah tempat tinggal yang diperuntukkan bagi pelajar Sekolah

Menengah Atas, yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu misal jenjang

dan jenis pendidikan yang sedang ditempuh, jenis kelamin, dan agama (Slameto, 1990).

  6. Usulan Topik-Topik Bimbingan Usulan topik-topik bimbingan terbatas pada topik-topik yang tercakup dalam setiap aspek kecerdasan interpersonal yang diusulkan untuk digunakan sebagai acuan pelaksanaan bimbingan kelompok oleh

pembimbing di asrama putra dan asrama putri SMA Pangudi Luhur Van

Lith Muntilan.

  7. Bimbingan Kelompok

Bimbingan kelompok adalah bimbingan yang diberikan kepada lebih dari

satu orang pada waktu yang bersamaan (Winkel, 1997:518).

BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini memuat hakikat kecerdasan interpersonal, faktor yang

  

mempengaruhi kecerdasan interpersonal, perbedaan kecerdasan interpersonal

berdasarkan perbedaan jenis kelamin, kecerdasan interpersonal laki-laki dan

perempuan, pelayanan bimbingan di asrama, dan bimbingan kelompok.

A. Hakikat Kecerdasan Interpersonal

  1. Pengertian Kecerdasan dan Kecerdasan Interpersonal David Wechsler (Safaria, 2005:20) mendefinisikan kecerdasan sebagai totalitas kemampuan individu untuk bertindak dengan tujuan tertentu, berpikir secara rasional, serta menghadapi lingkungannya dengan efektif.

  Alfred Binet dan Theodore Simon (Azwar, 1999:5) mendefinisikan inteligensi/kecerdasan sebagai terdiri atas tiga komponen: (a) kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau mengarahkan tindakan, (b) kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut telah dilaksanakan, dan (c) kemampuan untuk mengkritik diri sendiri atau melakukan autocriticism .

  E.L. Thorndike memformulasikan teori kecerdasan dalam tiga bentuk kemampuan: (a) kemampuan abstraksi yaitu bentuk kemampuan individu untuk bekerja dengan menggunakan gagasan dan simbol-simbol,

  

(b) kemampuan mekanika yaitu kemampuan individu untuk bekerja

dengan menggunakan alat-alat mekanis dan aktivitas gerak, dan (c)

kemampuan sosial yaitu kemampuan untuk menghadapi orang lain di

sekitar dengan cara-cara yang efektif (Safaria, 2005:20).