STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH OLEH DINAS KEBERSIHAN PERTAMANAN DAN PEMAKAMAN (DKPP) DI KABUPATEN TANGERANG - FISIP Untirta Repository
STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH OLEH
DINAS KEBERSIHAN PERTAMANAN DAN
PEMAKAMAN (DKPP)
DI KABUPATEN TANGERANG
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen PublikProgram Studi Ilmu Administrasi Negara
Oleh Syaiful Bahri
6661092945
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG MEI 2015
ABSTRAK
Syaiful Bahri. 6661092945. Strategi Pengelolaan Sampah Oleh Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) di Kanupaten Tangerang. Program Study Ilmu Administrasi Negara. Dosen Pembimbing I: H. Oman Supriadi, Drs. M.Si.
Dosen Pembimbing II: Juliannes Cadith, S.Sos.,M.Si.
Kata Kunci: Strategi, Pengelolaan Sampah di Kabupaten Tangerang
Pengomposan untuk Pengelolaan sampah hanya terdapat dilima daerah yaitu terdiri dari Balaraja, Cisoka, Puri Anggrek, Perumahan Panca Wiratma Sakti (PWS) dan Panongan. Namun terdapat masalah Pengoperasian Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten masih terkendala lahan. Sehingga tahap revitalisasi TPA belum sepenuhnya rampung, sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kabupaten Tangerang masih kurang mendukung untuk pengoperasian pelaksanaan pengelolaan sampah, tidak adanya pengembangan pengelolaan sampah untuk memanfaatkan sampah dalam upaya mengurangi beban TPA Jatiwaringin. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui strategi pengelolaan sampah di TPA Kabupaten Tangerang, dan untuk mengetahui upaya apa yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman diBidang Kebersihan dalam Pengelolaan Sampah di Kabupaten Tangerang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif data diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi serta menggunakan teknik analisis data menurut Miles dan Hubesman. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi dan member check. Penelitian ini meneliti tentang strategi maka peneliti menggunakan pendekatan Analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian yang mengenai strategi pengelolaan sampah oleh Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang maka peneliti menyimpulkan bahwa strategi pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang masih banyak kekurangan terutama dalam meminimalisir sampah yang ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
ABSTRACT
Saiful Bahri. 6661092945. Waste Management Strategy by the Department of
Health Parks and Cemeteries (DHPC) in Tangerang district. Study Program of
Public Administration. Supervisor I: H. Oman Supriya, Drs. M.Sc. Supervisor II:
Juliannes Cadith, S. Sos., M.Si.Keywords: Strategy, Waste Management in Tangerang district
Composting for waste management is only found in five areas, which consists of
Balaraja, Cisoka, Puri Anggrek, Housing Panca Wiratma Sakti (PWS) and
Panongan. But there are problems Operation Final Disposal in Tangerang
district, Banten Province is still constrained by land. So the stage is not yet fully
completed the landfill revitalization, infrastructure and facilities owned by the
Department of Health, Parks and Cemeteries (DHPC) Tangerang Regency is still
lacking support for the operation of the implementation of waste management, the
absence of waste management development in an effort to utilize waste landfill
reduces Jatiwaringin burden. Purpose of this study was to determine the waste
management strategy in Tangerang district, and to know what efforts were made
by the Department of Health Parks and Cemeteries in Tangerang district. This
study used a qualitative method. Data was obtained through interviews,
observation, and documentation as well as the use of data analysis techniques
according to Miles and Hubesman. Test the validity of the data used triangulation
and member checklth Sector in Waste Management in Tangerang district. This
study examines the strategy the researchers used a SWOT analysis approach.
Based on the results of research on waste management strategy by the
Department of Health Parks and Cemeteries Tangerang Regency, the researchers
concluded that the waste management strategy undertaken by the Department of
Health Parks and Cemeteries Tangerang regency still lack, especially in
minimizing waste in the final disposal.KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala Rahmat , Karunia dan Hidayah-Nya yang senantiasa tercurah, maka Penulis dapat menyelesaikan penulisan skri psi ini dengan judul “ Strategi
Pengelolaan Sampah Oleh Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) di Kabupaten Tangerang ” yang merupakan syarat akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial pada fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan spesialisasi Ilmu Administrasi Negara pada Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, terutama pembimbing skripsi yang memberikan pengarahan serta kerendahan hati kiranya dalam menyelesaikan skripsi ini tidak akan terwujud. Untuk itu perkenankan dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat., M.Pd, Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
2. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S,sos., M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
4. Ibu Mia Dwiana, S.Sos., M.Ikom.,Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
5. Bapak Gandung Ismanto, S,sos.,M.M., Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
6. Ibu Rahmawati, S.sos., M.Si., Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Dan juga merupakan dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam proses pembuatan skripsi
7. Ibu Ipah Ema Jumiati, S.IP., M.Si., Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
8. Bapak Oman Supriadi, Drs. M.Si., Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini
9. Bapak Juliannes Cadith, S.Sos., M.Si., Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini
10. Bapak Abdul Hamid, M.Si., Dosen Pembimbing Akademik Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
11. Ibu Titi Stiawati S.Sos., M.Si., Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan bagi peneliti untuk perbaikan penelitian
12. Ibu Rina Yulianti, M.Si., Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan bagi peneliti untuk perbaikan penelitian
13. Drs. H. Achmad Taufik, M.Si sebagai Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kabupaten Tangerang
14. Fachrul Rozi,S.Sos, MM sebagai Bidang Kebersihan
15. Drs. Sudarman. Sebagai Bidang Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah
16. Humphrey R. Lewakabessy, SE sebagai Seksi Sarana dan Prasarana Kebersihan
17. H. Agus Dwi Widodo, S.Kom, MM sebagai Bagian Perencanaan
18. Supiyani,Spd sebagai Kepala UPT TPA Jatiwaringin
19. Endang Setiawan,SP sebagai Kasubag TU UPT TPA Jatiwaringin
20. Kedua orang tuaku, Bapak dan Ibu yang selalu memberikan dorongan dan bantuan serta motivasi yang tinggi baik moril maupun materil dan nasehat yang sangat bermanfaat atas dukungan kalian semuanya
21. Eka Tiara Wirahayu Pertiwi dan Lucky Akbar yang sudah memberikan dukungan dan semangat serta bantuan dalam mencari data
22. Teman-teman seperjuangan dalam menyelesaikan skripsi dan teman Asep Hidayat, Iwan Hermawan, Ibnu Saputra, Septian E.P, Indri Sutopo, Karyadi, Randi Apriandi Hasan, Ricky N.R.S, Syandi Negara, teman yang tidak bisa di sebutkan satu persatu terima kasih
23. Teman-teman para Komunitas Pendaki Gunung yang tidak bisa di sebutkan satu persatu, teman-teman para Akademisi Bundo
24. Teman-teman ANE F 2009, terima kasih atas solidaritas dan kenangan selama di dalam perkuliahan.
Penulis berdoa semoga Allah SWT senantiasa membalas jasa serta amal budi luhur tersebut berupa pahala yang melimpah. Penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini dikarenakan saran dan kritik dari para pembaca yang bersifat membangun demi usaha perbaikan skripsi ini dan nantinya akan penulis terima dengan hati yang tulus demi pengembangan penulisan dan karya ilmiah selanjutnya.
Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi almamater beserta para pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Amin…
Serang, Mei 2015 Syaiful Bahri
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR i ………………………………………………… DAFTAR ISI v …………………………………………………………… DAFTAR TABEL ix ……………………………………………………. DAFTAR GAMBAR x ………………………………………………… DAFTAR LAMPIRAN xi ………………………………………………BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1 …………………………………………………….
1.2 Identifikasi Masalah 13 ……………………………………………….
1.3 Batasan Masalah 13 dan Rumusan Masalah…………………………..
1.4 Tujuan Penelitian …...…………………………………………….… 13
1.5 Manfaat Penelitian ……,,,…...……………………………………... 14
1.6 Sistematik Penulisan
15 ……………………………………...……
BAB II DESKRIPSI TEORI DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN
2.1 Deskripsi Teori .20
…………………………………………………
2.1.1 Konsep Organisasi dan Manajemen
20 ……………………..
2.1.2 Pengertian Manajemen
22 ……………………….…………..
2.1.3 Asas Manajemen 24 ……….……………………….…….….
2.1.4 Tujuan Manajemen 29 ……………………………..…..........
2.1.5 Pengertian Strategi 34 ………………...........……….…..........
2.1.6 Pengertian Manajemen Strategi
36 ……….....................…….
2.1.7 Model Manajemen Strategi
37 …………...………….………
2.1.8 Analisis SWOT 41 ………...………………………………..
2.1.9 Pengertian Sampah Pada
43 ………………………………...
2.1.10 Pengolahan Sampah
43 …………......................…………… 2.1.11 Jenis-Jenis Sampah.....................
57 ………………………..
2.2 Penelitian Terdahulu 47 ……………………………………………..
2.3 Kerangka Berfikir 49 ………………………………………………..
2.4 Asumsi Dasar Penelitian
52 …………………………………………
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian.
53 ………………………………………… 3.2 Fokus Penelitian.....
54 …………………………………….……....
3.3 Lokasi Penelitian 54 ………………………………………………..
3.4 Variabel Penelitian 55 ……………………………………………..
3.5 Instrumen Penelitian 57 ………………………………………….....
3.6 Informan Penelitian.......................................................................
61 3.7 Teknik analisis data.....................................................................
64 3.8 Tempat dan Waktu Penelitian......................................................
71
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian............................................................
72 4.1.1 Deskripsi Wilayah Kabupaten Tangerang...........................
72 4.1.2 Gambaran Umum DKPP Kabupaten Tangerang................
73 4.1.3 Gambaran Umum TPA Jatiwaringin..................................
86 4.2 Informan Penelitian........................................................................
88 4.3 Deskripsi Analisis Data................................................................
90 4.4 Pembahasan Hasil Penelitian........................................................
92
4.5 Hasil Penelitian………………………………….........................
133
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan................................................................................... 135
5.2 Saran.............................................................................................. 136
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel I.1 Perhitungan Asumsi Volume Sampah Tahun 2014...............................7
Tabel 1.2 Sarana dan Prasaran Tahun 2013..........................................................9Tabel 1.3 Grand Design Kabupaten Tangerang Tahun 2014...............................10Tabel 3.1 Definisi Oprasional Penelitian……………………………………….56
Tabel 3.2 Data Informan......................................................................................62Tabel 3.3 Pedoman Wawancara………………………………………………....63Tabel 3.4 Jadwal Kegiatan Penelitian...................................................................71Tabel 4.1 Susunan Kepegawaian DKPP Kabupaten Tangerang...........................80Tabel 4.2 data kendaraan bidang kebersihan........................................................96Tabel 4.3 Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2014.....................................................122Tabel 4.4 Indek Pembangunan Manusia Tahun 2208-2012...............................131Tabel 4.5 Matrik SWOT Analisis........................................................................133
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Elemen-elemen Dasar dari Proses Manajemen Strategis ................... 37Gambar 2.2 Matriks SWOT ................................................................................... 42Gambar 2.7 Alur Kerangka Berfikir ...................................................................... 51Gambar 3.2 Analisis Data menurut Miles dan Huberman............................ ......... 64Gambar 4.1 Struktur Organisasi DKPP Kabupaen Tangerang....................... ....... 79Gambar 4.2 Struktur Organisasi Kantor UPT TPA Jatiwaringin.............................87Gambar 4.3 Hasil Sanitary Lanfill............................................................................97Gambar 4.4 Sitem Open Dumping...........................................................................97Gambar 4.5 Proses Pemilihan Sampah...................................................................100Gambar 4.6 Proses Penggilingan Sampah..............................................................101Gambar 4.7 Proses Fermentasi...............................................................................101Gambar 4.8 Tempat Pembuangan Sementara........................................................111Gambar 4.9 Pengecekan Kendaraan Yang Masuk ke TPA..................................114Gambar 4.10 Kegiatan Memilah Sampah.............................................................118DAFTAR LAMPIRAN
1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengolahan Sampah
2. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 6 Tahun 2012 Tentang Pengolahan Sampah dan Lumpur Tinja
3. Dokumentasi foto kondisi TPA
4. Dokumentasi foto Wawancara 5.
Member chek 6. Catatan Bimbingan Skripsi.
7. Surat Penelitian Kesbangpol.
8. Daftar Riwayat Hidup
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kemajuan tekonologi yang sangat pesat menyebabkan kemajuan di segala bidang, dan sekaligus menimbulkan dampak yang tidak diinginkan.
Dampak kemajuan kemajuan teknologi yang sangat menonjol ini menjadi dampak global, sehingga dewasa ini menjadi perhatian semua negara di dunia.
Dampak lingkungan hidup yang sudah mengglobal ini tidak semata-mata akibat kemajuan teknologi yang pesat, tetapi akibat ulah manusianya. Di Indonesia sampah merupakan benda yang dipandang sebelah mata oleh masyarakat, seiring bertambahnya penduduk yang berurbanisasi dari tahun ke tahun, sehingga kebutuhan barang rumah tangga semakin besar, dan menimbulkan dampak buruk seperti sampah. Sampah seolah-olah tidak memiliki manfaat apapun dan dianggap sebagai sumber bencana alam seperti banjir, wabah dan lain sebagainya.
Pemecahan terhadap persoalan krisis lingkungan yang kini melanda seluruh dunia tidak hanya terletak pada segi teknis atau ekonomis. Persepsi seorang individu terhadap alam sering kali memperngaruhi tindakan- tindakannya. Imaji yang merupakan citra manusia tentang alam, akan langsung berpengaruh pada perbuatan-perbuatan, kepercayaan tingkah laku sosial, dan kehidupan pribadi manusia. Maka, cara kita hidup sebenarnya merupakan cara pandang kita terhadap dunia (worid view). Pendapat R.D.Laing, seperti yang dikutip oleh Frijof Cafra dalam The Web and Life (London, 1996), menyatakan bahwa. “kita telah menghancurkan dunia ini secara teori sebelum kita menghancurkannya dalam praktek”. Oleh sebab itu, diperlukan perubahan cara pandang, sikap dan perilaku semua manusia terhadap lingkungan, bumi kita, dan alam.
Dengan mengenal dan memahami benar lingkungan hidup serta memahami pula etika lingkungan yang tidak superior terhadap alam dan tidak bersifat antropocentrik, maka diharapkan kita akan mampu mengelola kehidupan kita dalam lingkungan hidup yang rumit seperti sekarang ini. Bila hal ini terwujud akan tercipta keharmonisan atau keserasian hubungan dengan Tuhan Yang Maha Pencipta, dengan makhluk hidup/sesama manusia, dengan lingkungan hidup yang makin indah, menyenangkan, aman dan nyaman.
Kegiatan manusia sadar lingkungan perlu ditingkatkan. Masalah utama yang menonjol adalah hubungan antara manusia dalam mencari kehidupaan maupun dalam meneruskan keturunannya, dapat menimbulkan masalah kelestarian sumber daya yaitu kerusakan yang timbul akibat ulah manusia itu.
Penggunaan teknologi yang kurang terkendali justru akan lebih memperparah rusaknya lingkungan. Ruang lingkup lingkungan sangat luas, dari langit atau udara, dari kutub utara sampai kutub selatan, puncak gunung, kota, desa lembah, sungai, lautan, air laut, dasar laut. Karena itu kesadaran lingkungan menjadi makin penting dan pendidikan kependudukan dan lingkungan bagi setiap orang baik nasional maupun internasional, justru menjadi mutlak karena manusia dan lingkungan itu merupakan dua unsur pokok yang saling menentukan, dalam arti manusia hidup dari lingkungan dan jika rusak maka manusia yang celaka.
Pemerintah Kabupaten Tangerang terkesan lambat menangani masalah sampah yang kerap menggunung dikawasan Pasar Curug. Sampah pasar kerap dibiarkan hingga menggunung dan memakan bahu jalan serta mebusuk sebelum diangkut 16 April 2014). Hal senada dikatakan oleh salah satu warga berharap Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat lebih sigap mengantisipasi permasalahan sampah di Pasar Curug sebab jika dibiarkan persoalan sampah akan terus menumpuk. Pantauan Banten Hits, serakan sampah di kawasan Pasar Curug ini bukan hanya disatu titik saja di belakang pasar, akan tetapi menyebar disepanjang jalan. Gambaran umum Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (mengacu pada Perda Nomor 8 Tahun 2010). Dinas kebersihan, pertamanan dan pemakaman mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengarahkan mengawasi dan mengendalikan dibidang kebersihan pertamanan dan pemakaman sesuai kebijakan daerah. Dengan visi dan misi, mewujudkan Kabupaten Tangerang yang bersih tertata, hijau, indah dan terang benderang. Adapun misi misi Kabupaten Tangerang yaitu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam penataan penanggulangan kebersihan, pertamanan, pemakaman serta penerangan jalan umum (PJU), dan meningkatkan peran serta masyarakat/swasta dalam pengelolaan persampahan, pertamanan, pemakaman, serta penerangan jalan umum.
Dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Kebijakan Pemerintah Mengatasi Permasalahan Penduduk Tentang Pengelolaan Sampah, sudah menjadi tanggung jawab pemerintah termasuk masalah pembiayaanya.
Sedangkan manusia hidup di dunia menentukan lingkungannya atau ditentukan oleh lingkungannya. Alam secara fisik dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia dalam mengupayakan kehidupan yang lebih baik dan sehat menjadi tidak baik dan tidak sehat dan dapat pula sebaliknya, apabila pemanfaatannya tidak sesuai dengan kemampuan situasinya.
Langkah-langkah mengatasi masalah yang dihadapi oleh pemerintah, dan masyarakat dalam menangani sampah terkait penanganan sampah serta pelaksanaan yang belum maksimal terhadap regulasi-regulasi mengenai penanganan sampah. Dalam hal ini perlu adanya sebuah komitmen yang kuat dan terobosan yang bersifat kreatif-inovatif dari semua pihak untuk mengoptimalkan perangkat regulasi mengenai penanganan dan pembangunan sampah yang berwawasan lingkungan serta merubah paradigma yang sudah tidak mempunyai relevansi dalam konteks membangun kesadaran pemerintah terkait, dan masyarakat dalam menghadapi problematika sampah di negeri ini.
Adapun hasil pengamatan (observation) peneliti di lapangan yang dapat disimpulkan terkait dengan permasalahan sampah yang di fokuskan pada pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatiwaringin berada di Desa Jatiwaringin Kecamataan Mauk Kabupaten Tangerang. Keberadaanya yang sudah hampir lima belas tahun ternyata semakin memperparah keadaan lingkungan di sekitar. Adapun masalah-masalah yang peneliti temukan dilapangan pada observasi awal terkait Stategi Pengolahan Sampah Dinas Kebersihan, Pertamanan Dan Pemakaman Kabupaten Tangerang diantanya adalah:
Pertama, Adapun kondisi umum Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Jatiwaringin Kabupaten Tangerang dengan Luas lahan Tempat pembuangan Akhir (TPA) Jatiwaringin sebesar 12 Ha, jarak centroid sampah ke TPA 18 Km, dengan jumlah timbulan sampah semakin tinggi serta terbatasnya lahan Tempat Pembuangan Sampah (TPA) dengan metode yang digunakan open
dumping , yaitu, pembuangan sampah dilakukan begitu saja di lahan terbuka
tanpa upaya dilakukan pemadatan atau penutupan dengan tanah, jadi sampah hanya dibiarkan begitu saja menunggu secara otomatis dengan sendirinya, tanpa adanya penanganan lebih lanjut.
Dengan semakin meningkatnya sampah yang dihasilkan perharinya mencapai 4.258 m ³/hari dengan Luas 12 Ha, maka kondisi TPA (Tempat
Pembuangan Akhir) terlihat seperti bukit-bukit yang menghasilkan bau yang sangat busuk. Teknik pengelolahannya pun hanya menggunakan teknik open
dumping. Hal ini dapat menyebabkan warga dengan tegas warga yang
ekonominya menengah keatas menolak keberadaan TPA Jatiwaringin untuk terus berada dilingkungannya. Keberadaan TPA Jatiwaringin sangat mengganggu ketentraman warga, khususnya Desa Jatiwaringin, juga beberapa desa lainnya, yaitu Desa Buaranjati, Desa Gintung, dan Desa Rajeg Mulya hampir tiga kecamatan karena berada tidak jauh dari kawasan Tempat Pembuangan Sampah (TPA) tersebut.
Siteplan Tempat Pembuangan Akhir Jatiwaringin Kabupaten
Tangerang, kondisi penimbunan sampah yang semakin menumpuk, hal ini disebabkan adanya indikasi pengelolaan sampah yang hanya diangkut kelokasi saja, kemudian hanya ditumpuk saja (open dumping), tanpa ada pengelolaan yang baik dan benar dengan pengelolaan lebih ramah lingkungan. Akibatnya, bau busuk sampah yang menyengat dan juga kerumunan lalat, sudah masuk kerumah warga yang ada di sekitar lingkungan TPA tersebut, hal ini sangat berpengaruh bagi kesehatan warga disekitarnya. Yang lebih berbahaya, rembesan air sampah (Lindi) yang mencemari bagian dalam tanah sehingga mencemari sumur warga yang digunakan menjadi konsumsi warga sekitar. Adapun pengomposan untuk pengelolaan sampah hanya terdapat di 5 daerah terdapat dan 5 mesin bantuan dari Pemerintah Kabupaten Tangerang yang sudah berjalan yaitu terdiri dari daerah Balaraja, Cisoka, Puri Anggrek, Perumahan Panca Wiratama Sakti (PWS), dan Panongan. Pencemaran lingkungan baik pencemaran Udara, pencemaran Air, juga pencemaran Tanah yang timbul akan sangat merugikan bagi kehidupan warga untuk sekarang dan masa yang akan datang.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) ini di bangun sekitar tahun 90an, sampah yang datang dari penjuru Kabupaten Tangerang hanya di tumpuk- tumpuk saja tidak ada pengelolaan sama sekali, sehingga menyebabkan udara di sekitar TPA sangat bau busuk dan mengganggu pernapasan, tanpa ada konpensasi sama sekali untuk warga sekitar.
Alur penanganan sampah yang diharapkan pemerintah Kabupaten Tangerang dalam mengimplentasikan pengelolaannya sampah dari rumah tangga diangkut oleh motor gerobak sampah ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) dan diolah kembali di Tempat Pengelolaan Sampah terpadu (TPST) sisa sampah yang tidak bisa diolah di tempat Pengelolaan Sampah Tepadu (TPST) bisa diolah di TPST diangkut Truk sampah ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) setelah itu sisa sampah dari TPST diolah kembali di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Alur penanganan sampah yang diharapkanpun belum berjalan secara efektif.
7 Curug 166.353 1,5 250
12 PasarKemis 236.754 1,5 355
96
11 Cisauk 64.128 1,5
10 Pagedangan 95.464 1,5 143
9 Legok 97.655 1,5 146
8 Kelapa Dua 182.611 1,5 274
6 Panongan 96.454 1,5 145
Tabel 1.1 Perhitungan Asumsi Volume Sampah Tahun 2014 No Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa) Volume Produksi Sampah (Liter/Orang/Hari) Volume Timbulan Sampah (m5 Cikupa 225.246 1,5 338
4 Cisoka 78.567 1,5 118
3 Tigaraksa 118.674 1,5 178
60
2 Jambe 40.094 1,5
1 Solear 73.753 1,5 111
3 /Hari)
13 Sindang jaya 76.872 1,5 115
14 Balaraja 111.288 1,5 167
61
(DKPP) Kabupaten Tangerang masih kurang mendukung untuk pengoperasian pelaksanaan pengelolaan sampah. Pada saat ini penanganan permasalahan sampah di wilayah Kabupaten Tangerang belum bisa berjalan dengan baik. Hal ini disebabkan luas wilayah pelayanan dengan semakin besarnya jumlah timbulan sampah yang tinggi sertasarana dan prasarana pendukung kebersihan, seperti alat berat dan kendaraan operasional dalam pengangkutan sampah.
Kedua, Permasalahan Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman
(Sumber : DKPP Kabupaten Tangerang)
Total Keseluruhan 2.838.620 4.258
29 Kosambi 131.747 1,5 198
27 Teluknaga 138.467 1,5 208
27 Pakuhaji 103.321 1,5 155
26 Sepatan Timur 82.451 1,5 124
25 Sepatan 92.446 1,5 139
23 Rajeg 133.696 1,5 201
80
23 Sukadiri 53.548 1,5
22 Kemiri 40.384 1,5
15 Jayanti 63.333 1,5
21 Mauk 77.306 1,5 116
53
20 Mekar Baru 35.012 1,5
83
19 Kronjo 55.030 1,5
72
18 Gunung Kaler 48.036 1,5
91
17 Kresek 60.509 1,5
89
16 Sukamulya 59.421 1,5
95
Kurangnya jumlah armada pengangkut sampah dapat menyebabkan semakin kondisinya kurang memadai dan kendaraan pendukungnya dalam mengangkut sampah, adapun jumlah kendaraaan pengangkutan sampah sampai dengan tahun 2013 adalah 141 unit (Tahun pembuatan mulai Tahun 2001-2013), dengan rincian sebagai berikut:
Tabel I.2 Sarana dan Prasaran Tahun 2014 Bidang UPT UPT UPT No Sarana dan Prasarana kebersihan Curug Balaraja Sepatan
1 Dumtruck 17 unit 28 unit 7 unit 25 unit
2 Armroll 7 unit 14 unit 3 unit 2 unit
3 Compector
- 4 unit
4 Pickup operasional 5 unit - - -
- 5 Kecamatan(Truk Angkut) 29 unit - -
(Sumber : DKPP kabupaten Tangerang) Luas daerah pelayanan sampah sebesar 66.623 Km2. Perhitungan asumsi volume sampah yang ada di Kabupaten Tangerang dengan total 29 kecamatan dan jumlah penduduk mencapai 2.838.620 jiwa, hal ini menyebabkan semakin tingginya volume sampah yang perharinya mencapai 4.258m
³/hari dari seluruh kecamatan yang berada di Kabupaten Tangerang (sumber: Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang). Dengan jumlah sampah semakin banyak Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) pun semakin menumpuk seperti bukit, sistem yang digunakan dalam pengelolaan sampah di TPA hanya dengan proses pembakaran, hal ini dapat menyebabkan masyarakat yang tinggal di Jatiwaringin, mereka sangat prihatin sekaligus kecewa dengan keberadaaan TPA jatiwaringin. Karena bau busuk sampah dan kerumunan lalat yang masuk kerumah dan menemani makanan siang warga desa tesebut.
Kabupaten Tangerang mempunyai program unggulan dalam pengelolaan sampah yaitu program unggulan Gemah Ripah dengan programnya yaitu, Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan adapun kegiatannya adalah penyediaan sarana dan prasarana pengolaan persampahan, indikatornya jumlah sampah yang ditangani sebelum penambahan armada mencapai volume sampah 4.258m
³/hari dengan lokus 6 kecamatan yaitu Curug, Cikupa, Balaraja, Kelapa Dua, Kosambi, Mauk. Penambahan armada (Truck,Armroll masing-masing 6 unit) terdapat perubahan yang signifikan dalam mempengaruhi jumlah volume sampah yaitu menjadi 4.630m
³/hari di kecamatan tersebut. Dengan jumlah anggaran Rp. 5.000.000.000,00. Dengan target kinerja tahun 2014. Hal ini dapat di lihat pada tabel 1.3 sebagai berikut:
Tabel 1.3 Grand Design Kabupaten Tangerang Tahun 2014PROGRAM UNGGULAN : Gemah Ripah PROGRAM : Pengembangan kinerja pengelolaan sampah KEGIATAN : Penyediaan Prasarana dan Sarana PengelolaanPersampahan No Indikator Target Kinerja Tahun2014 Jumlah
Anggaran Volume Lokus
1
2 Jumlah sampah yang ditangan sebelum penambahan armada Jumlah sampah yang tertangani setelah penambahan armada (Truck dan Armroll masing- masing 6 unit)
4.258m3/hari 4.630m3/hari
6 Kecamata n Curug, Cikupa, Balaraja, Kelapa Dua, Kosambi, Mauk Rp.
5.000.000.000,00
Ketiga, masalah dalam pengelolaan sampah tidak adanya
pengembangan pengelolaan sampah untuk memanfaatkan sampah dalam upaya mengurangi beban TPA Jatiwaringin serta masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Salah satu persoalan yang dihadapi manusaia di kota-kota besar adalah masalah sampah. Pencemaran timbul disebabkan oleh adanya peningkatan aktivitas/kegiatan manusia yang beraneka ragam. Banyak masyarakat yang membuang sampah dan sedikit masyarakat yang mengelola sampah menjadi nilai guna.Belum adanya Bank sampah untuk mengurangi beban TPA, serta belum rampungnya program program 3R (reduce, reuse, recycle) yang kurangnya sosialisasi dari Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP). Hal ini dapat menyebkan sampah yang menumpuk di pinggir jalan serta pasar-pasar tradisional serta di setiap TPST. Sejalan dengan perkembangan teknologi serta kepadatan penduduk yang semakin meningkat. Permasalahan sampah di Kabupaten Tangerang belum mendapatkan pengelolaan maksimal. Hal ini dikarenakan secara insfrastruktur dan manajemen, sampah belum ditangani sesuai dengan konsep dari pembangunan yang berkelanjutan. Dimana proses penangannya adalah dengan melakukan pemisahan sampah basah untuk makanan ternak, pemisahan sampah anorganik untuk dijual kembali, dan sisanya berupa residu dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Padahal, jika sampah dikelola dengan teknologi yang tepat, maka sampah dapat dijadikan aset daerah yang menguntungkan. Sampah dan banjir adalah permasalahan yang cukup sulit diperbaiki dengan semakin meningkatnya Urbanisasi.
Permasalahan sampah yang difokuskan pada masalah pengelolaan sampah oleh DKKP Kabupaten Tangerang. Pada pasal 3 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan bahwa pengelolaan sampah diselenggarakan berdasarkan asas tanggung jawab, asas berkelanjutan, asas, manfaat, asas keadilan, asas kesadaran, asas kebersamaan, asas keselamatan, asas keamanan, dan hak asasi nilai ekonomi.
Dalam Undang-undang tersebut sudah jelas memberi tugas dan wewenang kepada pemerintah dan pemerintah daerah agar menjamin terselenggaranya pelaksanaan pengeloaan sampah yang baik dan berwawasan lingkungan. Oleh karena itu seharusnya pihak DKKP selaku dinas yang bertanggung jawab, dalam mengimplementasikan pengelolaan sampah dinas yang terkait dapat melakukan aturan secara sistematis dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Tangerang.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah diuraikan di atas, dan melihat dari visi Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKKP) Kabupaten Tangerang, Mewujudkan Kabupaten Tangerang yang bersih, tertata, hijau, indah dan terang benderang. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Strategi Pengelolaan Sampah Oleh
Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) di Kabupaten
Tangerang”.1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian dapat mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Pengoperasian Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten masih terkendala masalah lahan.
Sehingga tahap revitalisasi TPA belum sepenuhnya rampung.
2. Sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman (DKPP) Kabupaten Tangerang masih kurang mendukung untuk pengoperasian pelaksanaan pengelolaan sampah.
3. Tidak adanya pengembangan pengelolaan sampah untuk memanfaatkan sampah dalam upaya mengurangi beban TPA Jatiwaringin.
1.3. Batasan dan Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah diuraikan dalam bahasan sebelumnya, maka peneliti akan membatasi masalah dalam penelitian ini mengenai Strategi Pengelolaaan Sampah di Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang. Kemudian mengacu pada latar belakang yang telah disampaikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana strategi pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Dinas di Bidang Kebersihan di Kabupaten Tangerang.
1.4.Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini mempunyai tujuan yang ingin dicapai yaitu :
1. Untuk mengetahui strategi pengelolaan sampah di TPA Kabupaten Tangerang.
2. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh Dinas kebersihan Pertamanan dan Pemakaman dibidang kebersihan dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Tangerang.
1.5.Manfaat penelitian 1.5.1. Secara Teoritis
1. Menambah informasi tentang bagaimana upaya pihak Pemda Tangerang dalam strategi pengelolaan pengelolaan sampah agar tidak menimbulkan masalah kepada warganya.
2. Sebagai bahan pembelajaran bagi peneliti untuk melakukan penelitian-penelitian lebih dalam lagi mengenai penanggulangan masalah sampah menuju Kabupaten Tangerang yang cerdas dan bersih.
1.5.2. Secara Praktis
1. Bagi pemerintah daerah setempat, diharapkan nantinya dapat dijadikan sebuah penilaiian yang logis dan bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah untuk mengeluarakan Perda pelanggaran perda pelanggaran membuang sampah disembarang tempat menuju Kabupaten Tangerang yang cerdas dan bersih.
2. Bagi masyarakat, diharapkan nantinya dapat membuka ruang kesadaran mereka tentang pola hidup sehat, dengan membuang sampah pada tempatnya demi menjaga keindahan, kebersihan dan kenyamanan warga yang bermukim di daerah Kabupaten Tangerang.
1.6.Sistematika penulisan
BAB I PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Masalah Latar belakang masalah menggambarkan ruang ligkup dan kedudukan
permasalah yang akan di teliti dalam bentuk uraiian secara deduktif, dari ruang lingkup yang paling umum hingga menukik ke masalah yang lebih spesifik, yang relevan dengan judul skripsi.
1.2 Identifikasi Masalah dan Pembatasan Maslah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah akan memperjelas aspek permaslahan yang muncul dan berkaitan dengan variabel yang akan di teliti. Identifikasi masalah dapat diajukan dalam bentuk pernyataan atau pernyataan.
1.2.2 Batasan Masalah
Batasan masalah akan lebih mempersempit masalah yang akan diteliti, sehingga objek penelitian, subjek penelitian, lokus penelitian, hingga periode penelitian secara jelas termuat.
1.3 Perumusan Masalah
Bagian ini peneiti mengidentifikasi masalah secara implisit secara tepat atas aspek yang akan diteliti seperti terdapat dalam latar belakang masalah dan pembatasan masalah.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian akan mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan dilaksanakannya penelitian terhadap permasalahan yang sudah dirumuskan sebelumnya.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian akan menjelaskan manfaat teoritis dan praktis dari diadakannya penelitian ini.
1.6 Sistematika Penulisan
Sitematika penulisan menjelaskan tentang isi bab per bab secara singkat dan jelas.
BAB II DESKRIPSI TEORI
2.1 Deskripsi Teori
Deskripsi teori memuat kajian terhadap sejumlah teori yang relevan dengan permasalahan dan variabel penelitian sehingga akan memperoleh konsep penelitian yang jelas.
2.2 Peneliti Terdahulu
Peneliti terdahulu adalah kajian penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang dapat diambil dari berbagai sumber ilmiah, baik Skripsi, Tesis, Disertasi atau Jurnal penelitian. Jumlah jurnal yang digunakan minimal 2 jurnal.
2.3 Kerangka Berpikir
Sub bab ini menggambarkan alur pikiran peneliti sebagai kelanjutan dari deskripsi teori.
2.4 Asumsi Dasar penelitian
Asumsi Dasar Penelitian menjelaskan tentang pemikiran awal peneliti terhadap sesuatu masalah atau kajian yang diteliti. Biasanya untuk memperjelas maksud peneliti. Peneliti menggunakan persentase dalam asumsi dasar. Dirumuskan berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian Sub ini menjelaskan metode yang dipergunakan dalam penelitian.
3.2. Instrumen Penelitian
Sub bab instrumen penelitian menjelaskan tentang proses penyusunan dan jenis alat pengumpul data yang digunakan.
3.3. Informan penelitian
Dalam sub bab ini menjelaskan informan penelitian yang mana akan memberikan berbagai macam informan yang dibutuhkan.
3.4. Teknik dan Pengelolaan dan Analisis Data
Menjelaskan teknik analisa beserta rasionalitas yang sesuai dengan sifat data yang diteliti.
3.5. Tempat dan Waktu Menjelaskan tentang tempat dan waktu penelitian dilaksanakan.
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Obyek Penelitian Penjelasan mengenai objek penelitian yang meliputi alokasi penelitian
secara jelas, struktur organisasi dari populasi atau sampel (dalam penelitian ini menggunakan istilah informan) yang telah ditentukan serta hal lain yang berhubungan dengan obyek penelitian.
4.2. Dekripsi Data
Menjelaskan data penelitian dengan mengunakan teori yang sesuai dengan kondisi di lapangan.
4.3. Deskripsi Data