MINAT SISWA UNTUK MENGIKUTI PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII SMA Pangudi Luhur St.Yosef Surakarta Th Ajaran 20072008 Skripsi
MINAT SISWA UNTUK MENGIKUTI PROGRAM BIMBINGAN
BELAJAR DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA
DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII SMA Pangudi Luhur St.Yosef
Surakarta Th Ajaran 2007/2008
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh:
Vinsensa Gerosa Santati NIM : 021334009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini untuk : Bapak Ibu yang selalu memberikan doa dan
☺
dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini Mba’ Nian, Mba’ Tyas dan adikku Patrick
☺
thanks ya buat semangat dan bantuannya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
☺ Mas ku “Wawan Setyawan N.D.”, thanks
buat kasih sayang, kesabaran dan perhatian yang besar untuk ku selama ini
MOTTO
♥ Buah dari kesabaran adalah segala sesuatu yang merupakan impian
untuk bisa diraih nantinya, akhirnya pasti akan memperoleh hasil yang sempurna♥ Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak
karena penyelamatan-Mu. Aku mau menyanyi untuk Tuhan, karena Ia telah berbuat baik kepadaku (Mzm 13: 6)♥ Ora Et Labora “ Belajar dan Berdoa”
ABSTRAK
MINAT SISWA UNTUK MENGIKUTI PROGRAM BIMBINGAN
BELAJAR DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA
DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
Studi Kasus : Siswa kelas XII SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta Vinsensa Gerosa Santati
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2008 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua dan prestasi belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta pada bulan September – Oktober 2007.
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII yang berjumlah 233 siswa. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 141 siswa. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik simple random sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Teknik analisis data yang digunakan adalah Kruskal- Wallis (H test) dan Uji-T.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Ada perbedaan minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua (H hitung tingkat pendidikan ayah = 18,020; H hitung tingkat pendidikan ibu = 20,535). 2) Ada perbedaan minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar ditinjau dari tingkat pendapatan orang tua (H hitung tingkat pendapatan ayah = 36,458; H hitung tingkat pendapatan ibu = 36,305; H hitung tingkat pendapatan sampingan orang tua = 15,635). 3) Ada perbedaan minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua (H hitung jenis pekerjaan ayah = 13,610; H hitung jenis pekerjaan ibu = 24,951). 4) Ada perbedaan minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar ditinjau dari prestasi belajar siswa, rata-rata hitung atau means = 5,568 dengan probabilitas = 0,000 < α = 0,05.
ABSTRACT
STUDENTS’ INTEREST TO FOLLOW
LEARNING GUIDANCE PROGRAM PERCEIVED FROM PARENTS’
SOCIAL AND ECONOMIC STATUS
AND STUDENTS’ ACHIEVEMENT
thA Case Study : at the 12 Grade students of Pangudi Luhur Santo Yosef Senior High School Surakarta Vinsensa Gerosa Santati
University of Sanata Dharma Yogyakarta
2008 The objective of this study is to find out the differences of the students’ interest to follow learning guidance program perceived from parents’ social and economic status and students’ achievement. This study was conducted at Pangudi
Luhur Santo Yosef Senior High School Surakarta from September to October
2007. thThe population of this study are 233 students of the 12 grade and 141 of them were the samples. The technique of taking the samples was simple random sampling. The data analysis techniques were Kruskal-Wallis (H test) and T-test.
The result of the study shows that 1) There are differences of the students’ interest to follow the learning guidance program perceived from parents’ level of education (H grade father level of education = 18,020; H grade mother level of education = 20,535). 2) There are differences of the students’ interest to follow the learning guidance program perceived from parents’ level of income (H grade father level of incomes = 36,458; H grade mother level of incomes = 36,305; H grade parents’ level of side incomes = 15,635). 3) There are differences of the students’ interest to follow the learning guidance program perceived from parents’ professions (H grade father professions = 13,610; H grade mother professions = 24,951). 4) There are differences of the students’ interest to follow the learning guidance program perceived from students’ achievement, with means = 5,568 and probabilities = 0,000 < α = 0,05.
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Bapa di Surga atas berkat dan kasih- Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul Minat Siswa Untuk Mengikuti Program Bimbingan Belajar Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Prestasi Belajar Siswa di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta.
Tujuan skripsi ini diajukan adalah untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Banyak pihak yang telah memberi kasih dan perhatian untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, sehingga pada kesempatan ini penulis hendak menyampaikan ungkapan terima kasih dan penghormatan kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi.
4. Bapak S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberi pengarahan dan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
5. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., selaku dosen tamu yang telah memberikan saya masukan dalam penulisan skripsi.
6. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA., selaku dosen tamu yang telah memberikan saya masukan dalam penulisan skripsi.
7. Bapak Joko Wicoyo yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Bruder Agustinus Mujiya, S.Pd., selaku kepala sekolah SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian.
9. Ibu Dra. Pe.Agustin Setyaningsing, selaku pengajar bimbingan konseling di SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta yang telah memberikan informasi dan data-data yang diperlukan untuk menyusun skripsi ini.
10. Bapak – Ibu guru maupun segenap karyawan SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta yang telah memberikan informasi tambahan untuk menyusun skripsi ini.
11. Bapak, Ibu, Kakak-kakakku beserta adik yang selalu memberikan doa restu, kasih sayang, dukungan dan perhatian yang melimpah.
12. Mas Wawan “My Love” untuk semua bantuan, perhatian, pengertian dan begitu banyak kasih yang diberikan untukku.
13. Sahabat-sahabatku seperjuangan PAK A”02, buat Ninoex, Emi, Wiwie, Erni dan semua teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan semangat dan dukungannya.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan dan dorongan kepada penulis baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Kasih berkenan memberikan berkat dan selalu melindungi semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulisan skripsi. Akhir kata, penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna, namun penulis tetap berharap semoga karya ini memberi manfaat bagi pembaca.
Penulis Vinsensa Gerosa Santati
DAFTAR ISI Hal
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAHUNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viiiABSTRACT .................................................................................................... ix
KATAPENGANTAR..................................................................................... x
DAFTAR ISI................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah...........................................................1 B. Batasan Masalah ......................................................................
3 C. Rumusan Masalah ....................................................................
3 D. Tujuan Penelitian .....................................................................
4 E. Manfaat Penelitian ...................................................................
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 5 A. Tinjauan Teoritik......................................................................
5
2. Faktor-faktor yang membedakan minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar ...............................
6 a. status sosial ekonomi orang tua....................................
7 1) tingkat pendidikan orang tua..................................
7 2) tingkat pendapatan orang tua .................................
9 3) jenis pekerjaan orang tua........................................
10 b. prestasi belajar..............................................................
13 1) pengertian belajar ...................................................
13 2) prestasi belajar........................................................
14 B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan.....................................
16 C. Kerangka Berpikir....................................................................
17 D. Hipotesis Penelitian..................................................................
22 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 23 A. Jenis Penelitian.........................................................................
23 B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................
23 C. Populasi dan Sampel ................................................................
23 D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ..................................
24 E. Teknik Pengumpulan Data.......................................................
28 F. Uji Instrumen Penelitian ..........................................................
30 G. Uji Prasyarat Analisis...............................................................
36 H. Pengujian Hipotesis Penelitian.................................................
36 BAB IV HASIL TEMUAN LAPANGAN................................................. 43 A. Gambaran Umum Sekolah ........................................................
43 1. Data Kelembagaan SMA Pangudi Luhur St.Yosef............
43 2. Sejarah SMA Pangudi Luhur St. Yosef .............................
46 3. Visi dan Misi SMA Pangudi Luhur St.Yosef ....................
48 4. Struktur Organisasi SMA Pangudi Luhur St.Yosef ...........
49 5. Sumber Daya Manusia .......................................................
51
6. Siswa .................................................................................. 53
a. Keadaan Gedung ..........................................................
54 b. Sarana / prasarana ........................................................
55 c. Kegiatan Ekstrakurikuler .............................................
56 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................. 58 A. Deskripsi Data..........................................................................
58 B. Analisa Data .............................................................................
72 1. Uji Prasyarat Analisis.........................................................
72 2. Pengujian Hipotesis Penelitian...........................................
73 C. Pembahasan.............................................................................. 83
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN .......................................................................................... 95 A. Kesimpulan .............................................................................. 95 B. Keterbatasan Penelitian............................................................
97 C. Saran......................................................................................... 97
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 100
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 102
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner ........................................................................ 29Tabel 3.2 Hasil Pengujian Validitas Variabel Tingkat Pendidikan Orang Tua 31Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas Variabel Tingkat Pendapatan Orang Tua 31Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Jenis Pekerjaan Orang Tua .... 31Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Minat Siswa untuk MengikutiProgrm Bimbingan Belajar ............................................................ 32
Tabel 3.6 Hasil Pengujian Reliabilitas ........................................................... 34Tabel 4.1 Pembagian Tugas Mengajar SMA Pangudi Luhur Santo YosefSurakarta Tahun Pelajaran 2007/ 2008 ......................................... 52
Tabel 4.2 Jumlah Seluruh Siswa SMA Pangudi Luhur Santo Yosef ............. 53Tabel 5.1 Komposisi Responden Menurut Tingkat Pendidikan Orang Tua .. 58Tabel 5.2 Penilaian dan Pengkategorian Tingkat Pendidikan Orang Tua...... 59Tabel 5.3 Komposisi Responden Menurut Tingkat Pendapatan Orang Tua.. 60Tabel 5.4 Penilaian dan Pengkategorian Tingkat Pendapatan Orang Tua ..... 61Tabel 5.5 Komposisi Responden Menurut Jenis Pekerjaan Orang Tua......... 62Tabel 5.6 Penilaian dan Pengkategorian Jenis Pekerjaan Orang Tua ............ 63Tabel 5.7 Tabel Distribusi Frekuensi ............................................................. 65Tabel 5.8 Tabel Perhitungan Mean ................................................................ 68Tabel 5.9 Tabel Perhitungan Standar Deviasi................................................ 68Tabel 5.10 Penilaian dan Pengkategorian Prestasi Belajar Siswa.................... 70Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Minat Siswa Mengikuti Bimbingan Belajar . 71Tabel 5.12 Penilaian dan Pengkategorian Minat Siswa Mengikuti BimbinganBelajar ............................................................................................ 71
Tabel 5.13 Hasil Pengujian Normalitas ........................................................... 72Tabel Chi Kuadrat ............................................................................................ 137 Tabel r ........................................................................................................ 138
DAFTAR LAMPIRAN
Hal Surat Ijin Penelitian.......................................................................................... 102 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................................... 103 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ................................................................ 104 Lampiran 2 Data Mentah untuk Uji Validitas dan Reliabilitas; Tingkat
Pendidikan Orang Tua ............................................................. 109 Lampiran 3 Data Jenis Pekerjaan Orang Tua .............................................. 111 Lampiran 4 Data Tingkat Pendapatan Orang Tua ....................................... 113 Lampiran 5 Data Minat Siswa Mengikuti Program Bimbingan Belajar ..... 115 Lampiran 6 Data Induk Variabel Minat Siswa untuk Mengikuti Program
Bimbingan Belajar ................................................................... 119 Lampiran 7 Data Variabel Tingkat Pendidikan Orang Tua......................... 123 Lampiran 8 Data Variabel Jenis Pekerjaan Orang Tua ............................... 125 Lampiran 9 Data Variabel Tingkat Pendapatan Orang Tua ........................ 126 Lampiran 10 Data Variabel Prestasi Belajar Siswa....................................... 127 Lampiran 11 Perhitungan Uji Normalitas...................................................... 128 Lampiran 12 Perhitungan Tingkat Pendidikan Orang Tua (ayah)................. 129 Lampiran 13 Perhitungan Tingkat Pendidikan Orang Tua (ibu) ................... 130 Lampiran 14 Perhitungan Tingkat Pendapatan Orang Tua (ayah) ................ 131 Lampiran 15 Perhitungan Tingkat Pendapatan Orang Tua (ibu)................... 132 Lampiran 16 Perhitungan Tingkat Pendapatan Sampingan Orang Tua ........ 133 Lampiran 17 Perhitungan Jenis Pekerjaan Orang Tua (ayah) ....................... 134 Lampiran 18 Perhitungan Jenis Pekerjaan Orang Tua (ibu).......................... 135 Lampiran 19 Perhitungan Prestasi Belajar Siswa.......................................... 136
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak sekali bermunculan media-media belajar bagi siswa
yang berperan dan mendukung dalam program pendidikan yang berada di luar sekolah. Salah satu media pembelajaran yang saat ini sedang menjamur adalah bimbingan belajar atau sering disebut bimbel. Bimbel sendiri tidak jauh berbeda dengan pembelajaran yang berada di sekolah. Hanya saja dalam bimbel biasanya lebih difokuskan pada mata pelajaran yang penting-penting saja atau mata pelajaran yang akan menjadi bahan ujian akhir nasional saja.
Selain itu murid dalam bimbel lebih sedikit, sehingga murid dapat lebih terfokus, dan guru atau tutor yang mendampingi atau membimbing lebih mudah mengetahui kemampuan muridnya.
Mengikuti bimbel menjadi salah satu kebutuhan siswa untuk menunjang pengetahuan yang didapatkan dari sekolah. Pasalnya penjelasan dari guru di sekolah saja tidak cukup untuk memahami semua mata pelajaran. Kebanyakan pelajar sekarang lebih memilih untuk belajar lebih mendalami berbagai mata pelajaran ditempat lembaga bimbingan belajar yang telah banyak disediakan. Namun, apakah bagi siswa yang kurang mampu baik dilihat dari kondisi perekonomian orangtuanya maupun prestasi belajarnya dapat mengikuti program bimbingan belajar, karena banyak faktor yang mempengaruhi minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar ini.
Dalam memperoleh pendidikan sangat memerlukan biaya yang tidak kecil jumlahnya. Biaya pendidikan yang sangat tinggi kadang menjadi kendala bagi mereka yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Sering sekali ada anak yang ingin sekali mengikuti program bimbingan belajar tetapi terbentur dengan ekonomi si orang tua, alhasil harapannya atau keinginannya untuk mengikuti program bimbingan belajar tidak terwujud. Tetapi bagi orang tua yang mampu secara finansial, mereka akan menuruti keinginan anaknya untuk memasukkannya ke lembaga bimbingan belajar dengan harapan prestasi dari anaknya dapat meningkat dan berhasil untuk masuk perguruan tinggi yang bermutu.
Sedangkan bagi siswa yang ingin lebih meningkatkan prestasi belajarnya, mereka mencari lembaga bimbingan belajar yang dianggap paling baik untuk memecahkan masalahnya yaitu kesulitan dalam proses belajarnya di sekolah. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa minat siswa untuk mengikuti bimbingan belajar dipengaruhi oleh banyak faktor. Dalam penelitian ini dipilih hanya 2 faktor saja yang mempengaruhi minat siswa yaitu status sosial ekonomi orang tua dan prestasi belajar siswa.
Dipilihnya status sosial ekonomi orang tua didasarkan pada pertimbangan bahwa faktor yang paling berpengaruh dari luar diri siswa adalah berasal dari orang tua siswa tersebut. Adanya perbedaan antara status sosial ekonomi orang tua yang satu dengan yang lainnya diperkirakan akan menimbulkan perbedaan pula dalam pola berpikir atau kepribadian di diri siswa, sehingga munculnya minat pada seorang anak untuk menentukan pilihannya dalam mengikuti bimbingan belajar atau tidak akan dipengaruhi oleh status sosial ekonomi orangtuanya.
Dipilihnya prestasi belajar siswa didasarkan pada pertimbangan bahwa dengan adanya prestasi belajar siswa selama ini dijadikan sebagai alat seleksi untuk masuk ke dalam sebuah perguruan tinggi negeri, sehingga prestasi belajar siswa diperkirakan akan ikut terpengaruh dalam pembentukan minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar.
B. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan membahas mengenai minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua (tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan orang tua dan jenis pekerjaan orang tua) dan prestasi belajar siswa.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaan minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua?
2. Apakah ada perbedaan minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar ditinjau dari tingkat pendapatan orang tua?
3. Apakah ada perbedaan minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua?
4. Apakah ada perbedaan minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar ditinjau dari prestasi belajar siswa?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua.
2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar ditinjau dari tingkat pendapatan orang tua.
3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua.
4. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar ditinjau dari prestasi belajar siswa.
Manfaat Penelitian E.
1. Bagi Siswa Dapat memberikan dorongan atau motivasi agar siswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya di sekolah.
2. Bagi Lembaga Bimbingan Belajar Untuk lebih meningkatkan proses kegiatan belajarnya agar dapat menarik lebih banyak lagi siswa yang ingin mengikuti program bimbingan belajar agar prestasi belajarnya lebih meningkat.
3. Bagi Peneliti Memperoleh pengalaman serta menerapkannya ke dalam keadaan yang sebenarnya yaitu pengetahuan yang pernah didapatkan di bangku kuliah.
4. Bagi Universitas Dapat dijadikan sumber bacaan tambahan bagi para peneliti untuk memperbanyak tambahan bahan referensi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritik
1. Minat Belajar Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan suatu pilihan seseorang. Minat juga merupakan salah satu faktor penting untuk kemajuan dan keberhasilan seseorang. Jika seseorang cenderung mengerjakan sesuatu dengan disertai minat maka hasil yang akan diperoleh akan lebih baik dibanding dengan mereka yang tanpa disertai minat. Minat juga dapat diartikan sebagai kecenderungan subyek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu (Winkel, 1987: 105).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1976: 150) bahwa minat berarti perhatian, kesukaan (kecenderungan hati) dan keinginan kepada sesuatu. Minat juga merupakan suatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian terhadap suatu objek disertai dengan adanya kecenderungan untuk berhubungan secara aktif dengan subyek tersebut (Bimo 1977: 38).
Seseorang yang mempunyai minat yang tinggi kemungkinan akan memperoleh hasil yang maksimal tetapi tidak dapat disangkal juga seseorang yang mempunyai minat yang tinggi pun dapat memperoleh hasil yang kurang maksimal karena faktor-faktor sebagai berikut: a. Sebab internal (dari dalam diri) 1) Psikologis, misalnya: kecerdasan, minat.
2) Biologis, misalnya: kesehatan, cacat tubuh.
b. Sebab eksternal (dari luar diri) 1) Keluarga, misalnya: orang tua, lingkungan rumah.
2) Faktor sekolah, misalnya: masyarakat, lingkungan sekitar.
Atas dasar beberapa pengertian yang telah ada dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu ketertarikan pada suatu obyek tertentu dan merasa senang terhadap objek tersebut. Dalam hal minat untuk mengikuti program bimbingan belajar dapat diartikan sebagai kecenderungan hati untuk tertarik terhadap suatu program bimbingan belajar agar memperoleh hasil yang maksimal dalam prestasi belajarnya dan dapat melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi lagi.
2. Faktor-faktor yang membedakan minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar Faktor-faktor yang membedakan minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar sebenarnya terdapat banyak faktor yang berperan disana misalnya saja faktor teman sepermainan/ sebaya, bakat dari dirinya sendiri, prestasi belajarnya, kondisi perekonomian orang tuanya/ status sosial orang tuanya. Tetapi penulis hanya akan membatasi pembahasan terhadap dua faktor saja yang berperan yaitu status sosial ekonomi orang tua dan prestasi belajar. Alasan penulis hanya membatasi pada dua faktor tersebut adalah bahwa status sosial ekonomi orang tua mempunyai peran yang begitu besar karena segala hal yang menyangkut kebutuhan seorang anak menjadi kewajiban orang tua untuk bisa memenuhinya. Status sosial ekonomi orang tua yang meliputi tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan jenis pekerjaan orang tua menjadi syarat bagi seorang anak, dimana anak itu bisa mengembangkan pengetahuannya dan mempunyai minat untuk bisa mengikuti program bimbingan belajar atau tidak. Sedangkan untuk prestasi belajar siswa, penulis menduga bahwa seorang anak yang kemampuan dalam hal prestasi belajarnya kurang baik dimungkinkan mereka akan mempunyai minat untuk mengikuti program bimbingan belajar untuk meningkatkan hasil belajarnya maupun bisa lolos dalam memasuki perguruan tinggi favorit.
a. Status sosial ekonomi orang tua 1) Tingkat pendidikan orang tua
Orang tua yang sering kita sebut sebagai bapak ibu adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap seluruh anggota keluarganya di dalam suatu rumah tangga. Tingkat pendidikan orang tua disini dimaksudkan sebagai tingkat pendidikan formal orang tua yang telah dicapainya. Dalam hal ini adalah tingkat pendidikan formal yaitu SD, SLTP, SMU/SMK, Akademi maupun Perguruan Tinggi.
Menurut W.S. Winkel (1987: 19) Pendidikan adalah bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada orang yang belum dewasa, agar dia mencapai kedewasaan. Bantuan yang diberikan oleh pendidik itu berupa pendampingan, yang menjaga agar anak didik belajar hal-hal yang positif sehingga sungguh- sungguh menunjang perkembangannya.
Pendidikan tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak saja tetapi orang dewasa juga berhak mengenyam pengetahuan. Setiap orang yang telah mendapatkan pendidikan pastilah akan berkembang kemampuan berpikirnya, tingkah lakunya berubah menjadi lebih dewasa dan kemampuan intelektualnya, dan kecakapannya sebagai manusia yang bertanggung jawab dan berguna bagi individu itu sendiri dalam kehidupannya maupun bagi masyarakat, bangsa dan negara. Segala pengetahuan dapat diperoleh melalui pendidikan formal maupun di luar pendidikan formal.
Pendidikan yang diperoleh semakin baik atau tinggi maka makin mampu pula seseorang menghadapi kehidupan dalam masyarakat karena dapat memenuhi kebutuhannya sendiri secara nyata. Oleh karena itu pendidikan sangatlah diperlukan terutama untuk mencapai masa depan yang lebih baik melalui potensi yang ada pada masing-masing individu.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa melalui pendidikan seseorang dapat memperoleh pengalaman, pengetahuan dan mampu menerima hal-hal yang baru dimana semuanya itu akan memberikan dampak kesejahteraan pada orang itu sendiri. Dengan pendidikan yang telah diraihnya seseorang akan dengan mudah memperoleh pekerjaan yang layak dan sesuai dengan tingkat pendidikannya. Alhasil para orang tua pun mampu untuk membiayai kebutuhan hidup keluarganya baik untuk pendidikan anak-anaknya ataupun kebutuhan rumah tangganya. 2) Tingkat pendapatan orang tua
Pengertian pendapatan sangat erat hubungannya dengan penghasilan, bahkan kebanyakan orang menyamakan kedua pengertian tersebut. Menurut San S. Hutabarat (1978: 92) pengertian pendapatan dan penghasilan dibedakan, yakni sebagai berikut:
a) Penghasilan adalah setiap hasil yang diperoleh dari kegiatan usaha tertentu, misalnya gaji yang diperoleh dari bekerja.
b) Pendapatan adalah suatu hasil yang diperoleh dalam jangka waktu tertentu, misalnya bunga simpanan di bank.
Sedangkan menurut Gilarso (1992: 63) pengertian penghasilan dan pendapatan tidak dibedakan yakni segala bentuk balas-karya yang diperoleh sebagai imbalan atau balas-jasa atas sumbangan seseorang terhadap proses produksi. Pendapatan keluarga dapat bersumber pada usaha sendiri, bekerja pada orang lain maupun hasil dari milik sendiri.
Besarnya jumlah pengeluaran menurut Gilarso (1992: 65) tergantung pada banyak faktor seperti: a) Besarnya jumlah pendapatan
b) Besarnya keluarga (jumlah anggota keluarga dan umurnya)
c) Tingkat harga kebutuhan hidup
d) Tingkat pendidikan keluarga
e) Lingkungan sosial ekonomi keluarga
f) Kebijaksanaan mengelola dan mengendalikan keuangan keluarga 3) Jenis pekerjaan orang tua
Yang dimaksud jenis pekerjaan adalah bentuk kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu penghasilan. Jenis pekerjaan antara orang yang satu dengan yang lainnya tentunya berbeda tergantung dari tingkat pendidikannya.
Jenis pekerjaan seseorang dibedakan menjadi dua (Biro Pengembangan Sosial Budaya, hal.12) yakni:
a) Pekerjaan Pokok Pekerjaan pokok adalah jenis pekerjaan yang dimiliki seseorang sebagai sumber utama dari penghasilan, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Jika pekerjaan pokok ini tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup rumah tangga sehari-hari maka seseorang berusaha untuk mencari pekerjaan sampingan guna mencari penghasilan tambahan. b) Pekerjaan Sampingan atau Sambilan Pekerjaan sampingan atau sambilan adalah pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan oleh seseorang sebagai pekerjaan tambahan untuk memperoleh penghasilan tambahan guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Pekerjaan sampingan ini sifatnya hanya melengkapi pekerjaan pokok dan jenis pekerjaan ini berbeda antara masing-masing orang.
Jenis pekerjaan seseorang sering menjadi kendala terhadap status sosial ekonomi orang yang bersangkutan karena terpengaruh dengan adanya jumlah penghasilan yang didapat dan menjadikannya status kekayaan seseorang. Orang tua dengan jenis pekerjaan yang menghasilkan penghasilan yang cukup atau besar kemungkinan besar menginginkan anaknya untuk mengikuti bimbingan belajar karena tidak adanya kesulitan dalam hal biaya tetapi bagi orang tua siswa yang hanya menghasilkan penghasilan yang pas-pasan untuk berpikir dua kali untuk memasukkan anaknya ke lembaga bimbingan belajar.
Dapat diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar. Jenis pekerjaan orang tua menjadi salah satu faktor dalam minat siswa untuk mengikuti bimbingan belajar yakni orang tua yang mempunyai penghasilan cukup atau besar biasanya mampu untuk memasukkan anaknya ke lembaga bimbingan belajar dan sebaliknya orang tua yang jenis pekerjaannya rendah sulit untuk memasukkan anaknya ke lembaga bimbingan belajar.
Jenis pekerjaan orang tua yaitu bidang pekerjaan pokok yang ditekuni orang tua (kepala keluarga) tiap harinya berdasarkan penggolongan dari Spillane, S.J (1982: 14) yang dimodifikasi dengan keadaan sekarang, yaitu: a) Golongan A, misal: meninggal dunia (janda/ duda), pensiun, tidak punya pekerjaan tetap.
b) Golongan B, misal: buruh nelayan, buruh tani, petani kecil, penebang kayu.
c) Golongan C, misal: buruh tidak tetap, petani penyewa, tukang/ penarik becak.
d) Golongan D, misal: pembantu, penjual keliling, tukang cuci.
e) Golongan E, misal: seniman, buruh tetap, montir, pandai besi/ emas/ perak, penjahit, penjaga pabrik, sopir bus/colt, tukang kayu, tukang listrik,tukang mesin.
f) Golongan F, misal: mandor, pedagang, pegawai kantor, pegawai sipil ABRI, pemilik perusahaan/ toko/ pabrik/ perikanan, pemilik bus/ colt, penggarap tanah, pengawas keamanan, petani pemilik tanah, peternak, tuan tanah.
g) Golongan G, misal: ABRI (Tamtama s/d Bintara), guru SD, kepala bagian kantor pos (cabang), manager perusahaan kecil, pamong praja, pegawai badan hukum, pegawai negeri (golongan Ia s/d Id), supervisor/ pengawas.
h) Golongan H, misal: guru (SLTP, SLTA), juru rawat, pekerja sosial, kepala sekolah, kontraktor kecil, pegawai negeri (golongan IIa s/d IId), perwira ABRI (Letnan II, Letnan I dan Kapten), wartawan. i) Golongan I, misal: ahli hukum, ahli tanah/ahli ukur tanah, apoteker, arsitek, dokter, dosen/ guru besar, gubernur, insinyur, kepala kantor pos (pusat), kontraktor besar, manager perusahaan, menteri, pegawai negeri (golongan IIIa keatas), pengarang, peneliti, penerbang, perwira ABRI (Mayor s/d Jenderal), walikota/ bupati.
Selanjutnya untuk menentukan jenis pekerjaan orang tua (kepala keluarga) dapat dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu: a) Golongan Atas yaitu golongan G, H, I.
b) Golongan Menengah yaitu golongan D, E, F.
c) Golongan Rendah yaitu golongan A, B, C.
b. Prestasi belajar 1) Pengertian belajar
Ada beberapa pendapat mengenai definisi dari belajar:
a) Menurut Drs.Oemar Hamalik (1992:12) definisi belajar adalah:
Mengalami dan senantiasa mengadakan reorganisasi pengalaman penggunaan, pemahaman dan berlangsung secara keseluruhan.
b) Menurut WS.Winkel (1987: 36) belajar adalah: Suatu aktivitas mental/ psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan nilai-sikap.
Seseorang yang telah mengalami proses belajar pastilah mengalami perubahan yang relatif konstan dan berbekas. Proses belajar di lembaga bimbingan belajar tidak jauh berbeda dengan proses belajar di sekolah formal. Tujuan kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan adalah:
a) Mengetahui suatu pengetahuan, kecakapan atau konsep yang sebelumnya belum diketahui.
b) Mengajarkan kepada seseorang sesuatu yang sebelumnya tidak dapat berbuat, baik tingkah laku maupun ketrampilan.
c) Mengkombinasikan dua pengetahuan ke dalam suatu pengertian baru, baik pengetahuan, ketrampilan maupun tingkah laku.
d) Memahami atau menerapkan pengetahuan yang telah diperolehnya.
2) Prestasi belajar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar sering dikaitkan dengan tes hasil belajar atau tes prestasi.
Prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa selama mengalami proses belajar di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh melalui tes dari sejumlah mata pelajaran. Keberhasilan siswa selama proses belajar di sekolah akan tampak dalam prestasi belajar yang diraihnya. Jadi secara umum prestasi belajar adalah hasil tertinggi yang dicapai seseorang dalam bidang tertentu.
Setiap orang yang mengalami proses belajar maka ia akan memperoleh hasil yang diinginkan. Hasil adalah perubahan dalam diri si pelajar, dimana ia dapat mengetahui sesuatu yang sebelumnya tidak ia ketahui. Tetapi setiap orang yang melalui proses belajar mempunyai hasil yang berbeda-beda. Keberhasilan siswa dalam kegiatan belajarnya di sekolah dapat diketahui melalui prestasi belajar yang diraihnya. Prestasi belajar siswa ini dapat diketahui dari hasil evaluasi hasil belajarnya. Evaluasi menurut Nana Sudjana (1990: 20) adalah suatu usaha penilaian terhadap suatu hal, bisa dari segi tujuan yang ingin dicapai, gagasan, cara kerja dan metode pemecahannya.
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian sebelumnya yang juga meneliti tentang perbedaan status sosial ekonomi orang tua dan prestasi belajar terhadap minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar telah memperoleh hasil yang sama namun ada pula yang cenderung memperlihatkan suatu perbedaan.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa variabel status sosial ekonomi direpresentasikan dengan variabel tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan. Penelitian yang dilakukan Wahyu Yuniarti (2002) dengan judul
“Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan Prestasi Belajar Dengan Minat Siswi Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi” menunjukkan hasil bahwa terhadap hubungan positif yang signifikan antara status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dengan minat siswi melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Dewi Widyaningrum (2001) dengan judul “Minat Siswa Mengikuti Bimbingan Belajar PIKSE Ditinjau dari Segi Karakteristik Sosial Ekonomi Orang Tua dan Prestasi Belajar Siswa” menunjukkan hasil bahwa status sosial ekonomi orang tua mempengaruhi minat siswa mengikuti bimbingan belajar PIKSE tetapi prestasi belajar siswa tidak mempengaruhi minat siswa mengikuti bimbingan belajar PIKSE. Penelitian yang dilakukan oleh Elisabet Ratri Nawang Sari (2005) dengan judul “Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Ditinjau dari Prestasi Belajar, Motivasi Belajar dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua” menunjukkan hasil bahwa semakin tinggi prestasi belajar, motivasi belajar dan status sosial ekonomi orang tua maka semakin tinggi pula minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Dan terakhir penelitian yang dilakukan oleh Tri Ismiati (2006) dengan judul “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan Prestasi Siswa Terhadap Minat Siswa Untuk Mengikuti Program Bimbingan Belajar” menunjukkan hasil bahwa semakin tinggi status sosial ekonomi orang tua dan prestasi siswa maka semakin tinggi pula minat siswa mengikuti program bimbingan belajar.
Dari keempat penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi orang tua yang meliputi tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, jenis pekerjaan orang tua dan prestasi siswa merupakan faktor yang membedakan minat siswa dalam mengikuti bimbingan belajar maupun dalam melanjutkan studi. Dalam penelitian sebelumnya ada pula yang menunjukkan hasil bahwa faktor prestasi belajar siswa tidak membedakan minat siswa mengikuti bimbingan belajar, hal ini dimungkinkan karena faktor lingkungan pergaulan siswa yang tidak berminat mengikuti bimbingan belajar yang dimungkinkan karena prestasi akademiknya yang tidak terlalu baik dan masa bodoh terhadap nilai akademiknya.
C. Kerangka Berpikir
1. Perbedaan minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua.
Pendidikan yang dicapai oleh orang tua mencerminkan kemampuan, ketrampilan dan pengetahuan yang dimilikinya. Setiap orang tua memiliki tingkat pendidikan yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Setiap anak yang orang tuanya berbeda tingkat pendidikannya pastilah akan menentukan kemampuannya dalam hal minatnya mengikuti program bimbingan belajar. Tingkat pendidikan orang tua akan mencerminkan cakrawala pengetahuan pendidikan yang diperolehnya, yang pada gilirannya akan menentukan kemampuan dalam mendidik anak.
Tingkat pendidikan orang tua bisa membedakan minat siswa untuk mengikuti bimbingan belajar dengan anggapan bahwa orang tua yang pendidikannya tinggi ingin selalu berusaha menambah ilmu dan kemampuannya. Orang tua yang selalu menimba ilmu inilah yang menjadikan teladan bagi anaknya untuk selalu giat dalam belajarnya agar prestasi akademiknya baik. Siswa yang memiliki orang tua yang pendidikannya tinggi dapat memberi pengaruh yang besar bagi proses belajarnya karena pengetahuan yang luas yang dimiliki orangtuanya dapat membuat siswa untuk bersemangat meneladani orangtuanya. Sebaliknya, orang tua yang memiliki pendidikan rendah kemungkinan pengalaman belajarnya hanya sedikit sehingga pengaruh terhadap anaknya menjadi sangat terbatas. Cita-cita bagi orang tua yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi mengharapkan agar anaknya kelak dapat meneruskan cita-citanya atau paling tidak juga mempunyai pendidikan yang tinggi pula.
2. Perbedaan minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar ditinjau dari tingkat pendapatan orang tua.
Kehidupan sebuah keluarga mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi dan berusaha untuk semaksimal mungkin dapat tercukupi.
Sebuah keluarga yang orangtuanya mempunyai penghasilan yang terbilang cukup atau besar akan dengan mudah memenuhi kebutuhan yang diinginkan, termasuk kebutuhan akan pendidikan anak-anaknya. Bagi keluarga yang tingkat pendapatannya rendah akan mengalami kekurangan yang sering dikatakan dengan status sosial yang ekonominya rendah. Untuk membangun bangsa yang maju dibutuhkan manusia yang cerdas yakni melalui pendidikan yang tinggi dan tentunya berbagai fasilitas yang mendukung, karena dengan jaman globalisasi seperti sekarang ini mau tidak mau pendidikan adalah kunci untuk meraih keberhasilan. Disini peran orang tua pun ikut mengambil andil dalam membantu anak-anaknya untuk dapat berhasil dalam meraih cita-citanya. Para orang tua pun bekerja keras untuk menyekolahkan anak-anaknya agar memperoleh pendidikan yang baik, dengan pendapatan yang besar diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan pendidikan.
Dari uraian di atas, peneliti beranggapan bahwa anak yang berasal dari keluarga yang cukup mampu yakni dengan mempunyai pendapatan yang tinggi maka seorang anak akan mempunyai minat yang tinggi atau lebih besar untuk mengikuti program bimbingan belajar. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa orang tua dengan pendapatan yang tinggi akan dengan mudah memenuhi apa yang dibutuhkan oleh seorang siswa atau anak. Siswa ini pun akan dengan lebih luas mengembangkan dirinya melalui kegiatan di luar sekolah yakni dengan mengikuti program bimbingan belajar. Dengan berbagai macam fasilitas yang disediakan orang tua dari buku-buku sampai dengan peralatan modern seperti komputer dapat mendukung proses belajarnya. Sebaliknya bagi orang tua yang mempunyai pendapatan rendah maka kemungkinan besar anak atau siswa dapat terhambat minatnya untuk mengembangkan pengetahuannya dengan tidak mengikuti program bimbingan belajar.
3. Perbedaan minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua.
Jenis pekerjaan yang ditekuni oleh orang tua merupakan hasil yang diperoleh dari pendidikannya pada masa mereka bersekolah yakni jika sebagian orang tua hanya menempuh pendidikan sampai dibangku sekolah dasar dimungkinkan jenis pekerjaannya tergolong dalam pekerjaan kelas bawah, misalnya hanya sebagai sopir, petani ataupun pembantu rumah tangga. Sebaliknya dengan pendidikan yang ditempuh hingga sampai perguruan tinggi dimungkinkan jenis pekerjaannya tergolong kelas atas, misalnya saja pengusaha, guru ataupun dokter. Alhasil jenis pekerjaan orang tua yang ditekuni akan memberikan perbedaan terhadap minat siswa untuk mengikuti program bimbingan belajar.