RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum L.) DENGAN PENAMBAHAN PUPUK ORGANIK BAYAM (Amaranthus sp L.) SERTA PENGAJARANNYA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PALEMBANG -

RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN T O M A T {Lycopersicum esculentum L . )
DENGAN PENAMBAHAN PUPUK O R G A N I K B A Y A M {Amaranthus sp L . ) S E R T A
PENGAJARANNYA DI MADRASAH A L I Y A H N E G E R I 1 P A L E M B A N G

SKRIPSI

Diajukan Kepada
Universitas Muhammadiyah Palembang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program sarjana pendidikan

Oleh
Resi Wulandari
NIM 342011023

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH P A L E M B A N G
F A K U L T A S KEGURUAN DAN I L M U PENDHIIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN B I O L O G I
November 2015

i


Skripsi o\ 'i Resi Wulandari ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji

Palembang. 16 November 2015
PembimbingI,

Palembang, 16 November 2015
Pembimbing II,

Hendra, SJPd., M.Si.

ii

Skripsi oleh Resi Wulandari ini telah dipertahankan di depan penguji
Pada tanggal 16 November 2015

Dewan Penguji:

^


Sesuatuyang Mum pemah dtfyrjafyn ligdang terasa mustalHi topi iiita afyn merasayalipt
jify lista teCa& SerHasiCdan melalip^nya dengan SaikJjOrtam, ersarian. Udara yang sangat dingin dan embun beku
dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman tomat menjadi jelek, bahkan mungkin mati.
Petumbuhan tanaman tomat akan baik bila udara sejuk dan suhu pada malam hari antara
lO^C - 20^C dan pada siang hari antara 18*^C - 29°C. Suhu yang terlalu tinggi
menyebabkan banyak buah rusak terkena sengalan matahari. Suhu dibawah 4*^C
menyebabkan pertumbuhan terhambat, sedangkan pada suhu 0*^C tanaman tomat tidak
dapat hidup.
b. Keadaan Tanah
Tanaman tomat dapat ditanam di segala jenis tanah, mulai tanah pasir sampai tanah
lempung berpasir yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organik serta unsur
hara dan mudah merembeskan air. Selain itu akar tanaman tomat rentan terhadaf:
kekurangan oksigen, oleh karena itu air tidak boleh tergenang. Tanah dengan derajat
keasaman (pH) berkisar 5,5-7,0 sangat cocok untuk budidaya tomat.
c. Suhu
Suhu rata-rata harian yang optimal untuk pertumbuhan tanaman tomat berkisar
antara 18 °C - 25''C pada siang hari, dan lO^C - 20*'C pada malam hari. Perbedaan suhu
yang besar antara siang hari dan malam hari berpengaruh buruk terhadap pertumbuhan

15


dan hasil tanaman. Kelembapan udara yang tinggi juga merupakan

penghambat

pertumbuhan tanaman akibat banyaknya gangguan hama dan penyakit. Selain dapat
menghambat persarian, buahnya juga menjadi peka terhadap penyakit busuk ujung buah.
Tetapi jika kelembapan udaranya rendah, proses pembentukan buah menjadi terhambat.

E . Manfaat dan Kandungan Gizi Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum L.)
Tomat sebagai satu komoditas pertanian sangat bermanfaat bagi tubuh karena
mangandung vitamin dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan.
Buah tomat juga mengandung zat pembangun jaringan tubuh manusia dan zat yang
dapat meningkatkan energi untuk bergerak, berpikir dan lain-lain. Zat-zat tersebut
adalah karbohidrat, protein lemak dan kalori.
Sebagai sumber vitamin, buah tomat sangat baik untuk mencegah dan
mengobati berbagai macam penyakit seperti sariawan karena kekurangan vitamin C,
xeropthalmia pada mata akibat kekurangan vitamin A , beri-beh, radang syaraf,
lemahnya otot-otot, dermatitis, bibir menjadi merah dan radang lidah akibat
kekurangan vitamin B. sebagai sumber mineral, buah tomat dapat bermanfaat untuk

pembentukan tulang dan gigi (zat kapur dan fosfor), sedangkan zat besi (Fe) yang
terkandung di dalam buah tomat dapat berfungsi untuk pembentukan sel darah merah
atau hemoglobin. Buah tomat juga mengandung serat yang berfungsi memperlancar
proses pencemaan makanan di dalam perut, membantu memudahkan buang kotoran.
Selain itu tomat mengandung zat "Postasium" yang sangat bermanfaat untuk
menurunkan gejala tekanan darah tinggi (Cahyono Bambang, 1998).

16

Kandungan zat-zat gizi yang terdapat pada buah tomat secara terperinci dapat
dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Kandungan Nilai Gizi dan Kalori dalam Buah Tomat per 100 g
Bahan Makanan

Jenis Zat
No
1
Kalori (kal)
2
Protein (g)

3
Lemak (g)
4
Karbohidrat (g)
Vitamin A (si)
5
6
Vitamin B (mg)
7
Vitamin C (mg)
8
Kalsium (mg)
Fosfor (mg)
9
Besi (mg)
10
11
Air(g)
Sumber: Pracaya, 1998


Sari Air Tomat
15
1
0,2
3,5
600
0,05
10
7
15
0,4
94

Tomat Muda
23
2
0,7
3,5
320
0,07

30
5
27
0,5
93

Tomat Masak
20
1
0,3
4,2
1.500
0,06
40
5
26
0,5
94

F . Pupuk Organik/Kompos

Secara umum, pupuk merupakan suatu bahan yang digunakan untuk menambah
hara tanah dan menambah kesuburan tanah sehingga tanaman yang ditanam pada
media tersebut dapat memperoleh cukup hara guna memenuhi kebutuhan untuk
tumbuh dan berkembang secara optimal. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal
dari bahan-bahan organik yang ramah terhadap lingkungan, seperti tumbuhan, hewan,
ataupun limbah organik lainnya. Pembuatan

kompos pada hakikatnya ialah

menumpukkan bahan-bahan organik dan membiarkannya terurai menjadi bahanbahan yang mempunyai perbandingan C/N yang rendah sebelum digunakan sebagai
pupuk (Sutejo MuIyani,2002:I32).
Menurut Nugraha (2010) pupuk organik merupakan sisa tanaman, hewan dan
sampah orgamk lainnya yang biasa ditambahkan kedalam tanah sebagai sumber hara

17

tanaman dan juga untuk memperbaiki sifat fisik tanah. Pupuk organik ini tidak
mengandimg unsur hara dalam jumlah yang besar namun penambahan bahan organik
kedalam tanah dapat menurunkan defisiensi Nitrogen pada tanaman. Pupuk organik
mengandungan hara makro dan mikro rendah sehingga perlu diberikan dalam jumlah

banyak. Manfaat utama pupuk organik adalah dapat memperbaiki kesuburan kimia,
fisik dan biologis tanah. Beberapa peran pupuk organik di dalam tanah antara lain
adalah:
1. Memperbaiki struktur tanah, pengoiahan tanah menjadi lebih mudah karena tanah
menjadi lebih ringan dan gembur.
2. Pupuk organik mengandung unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan oleh
tanaman.
3. Mikrobia-mikrobia yang terdapat dalam pupuk organik membantu meningkatkan
kesuburan tanah melalui pengikatan Nitrogen, dan juga membantu dalam proses
mineralisasi senyawa-senyawa kimia dalam tanah.
4. Pupuk organik juga mengandung hormon-hormon dan zat antibiotik yang penting
bagi pertumbuhan tanaman (Guadalupe, 2000 dalam Wsp, 2010).
Manfaat Pupuk Organik Menurut Musnamar (2003, dalam Sentana Suhanvaji,
2010) pupuk organik mempunyai berbagai manfaat, antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan kesuburan tanah
Pupuk organik mengandimg unsur hara makro (N, P, K) dan mikro (Ca, Mg, Fe,
Mn, Bo, S, Zn dan Co) yang dapat memperbaiki struktur dan porositas tanah.
Bahan organik dapat bereaksi dengan ion logam membentuk senyawa kompleks


18

sehingga ion-ion logam yang bersifat racun terhadap tanaman atau menghambat
penyediaan unsur hara misalnya AI, Fe dan Mn dapat berkurang.
2. Memperbaiki kondisi kimia, fisika dan biologi tanah
Kehadiran pupuk organik akan menyebabkan terjadinya sistem pengikatan dan
pelepasan ion dalam tanah sehingga dapat mendukung pertumbuhan tanaman.
Pupuk organik merangsang mikroorganisme tanah yang menguntungkan, misal
rhizobium, mikoriza dan bakteri.
3. Aman bagi manusia dan lingkungan
Pemakaian pupuk organik tidak menimbulkan residu pada hasil panen sehingga
tidak membahayakan manusia dan lingkungan.
4. Meningkatkan produksi pertanian
Berbagai penelitian menunjukkan pengaruh positif kompos terhadap pertumbuhan
dan produksi pertanian. Kompos dapat meningkatkan produksi jagung, mentimun,
kobis, wortel, cabe dan semangka.
5. Mengendalikan penyakit-penyakit tertentu
Penyakit busuk akar pada tanaman bunga yang disebabkan oleh Phytophthora sp
dapat diberantas dengan kompos yang mempunyai C/N rasio tinggi seefektif
dengan penggunaan fungisida. Kompos juga menghambat penyakit Fusarium sp.

Tidak dapat dipungkiri bahwa pupuk organik mampu meningkatkan produksi
pertanian, tetapi juga dapat menimbulkan dampak negatif bila diterapkan secara
berlebihan dan terus menerus, apalagi bila bahan bakunya mengandung bahan-bahan
berbahaya seperti logam berat dan asam-asam organik (Sentana,2010).

19

G. Bayam (Amaranthus sp L . )
Bayam teiah lama dikenal sebagai sayuran yang kaya gizi dan manfaat. konon,
sayuran yang berasal dari Amerika selatan ini sangat baik dikonsumsi oleh ibu-ibu
melahirkan karena dapat mempercepat pemulihan kesehatan dan juga memperbanyak
air susu. Bayam dapat tumbuh sepanjang tahun pada ketinggian sampai dengan 1000
m dpi dengan pengairan secukupnya.
Bayam yang dikenal dengan nama ilmiah A maranthus sp L. Banyak
dipromosikan sebagai sayuran daun sumber

gizi bagi penduduk di Negara

berkembang. Tanaman bayam kini dikenal diseluruh penjuru dunia, menurut
penelusurannya bayam berasal dari daerah Amerika tropika. Daun bayam biasanya
dimanfaatkan sebagai sayuran hijau yang dapat diolah menjadi berbagai jenis
masakan. Di dalam daun bayam terdapat cukup banyak kandungan protein, mineral
kalsium, zat besi dan vitamin (Kanisius, 1994).
Sayur bayam dapat membantu mengatasi berbagai macam penyakit. Misalnya
mengobati eksim, asma, tmtuk perawatan kulit muka, kulit kepala dan rambut,
menurunkan kadar kolesterol, serta mencegah sakit pada gusi. Tetapi manfaat yang
besar adalah untuk mengobati rasa lesu, letih, dan kurang bergairah sebagai tanda
kurang darah atau anemia. Akar bayam merah dapat digunakan sebagai obat
penyembuh sakit disentri. Daun dan bunga bayam duri berkhasiat untuk mengobati
penyakit asma dan eksim. Bahkan sampai batas tertentu, bayam dapat mengatasi
berbagai jenis penyakit dalam (Bandini, 2001).
Bayam mengandung gizi yang tinggi dan komposisinya lengkap (Bandini Yusni
dan Aziz Nurudin, 1998:3) yang dapat dilihat pada Tabel 2.2 di bawah ini.

20

Tabel 2.2 Kandungan Komposisi Zat Gizi Bayam
Zat Gizi
Kalori (kal)
Karbohidrat (g)
Lemak (g)
Protein (g)
Kalsium (mg)
Fosfor (mg)
Besi (mg)
Vitamin A (SI)
Vitamin B l (mg)
Vitamin C (mg)
Air(g)
Sumber: Bandini, 2001

Bayam Hijau
36
6.5
0.5
3,5
267
67
3,9
6090
0.08
80
86,9

H. Pengaruh Pemberian Pupuk Kompos Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Tomat (Lycopersicum Esculentum L.)
Berdasarkan

hasil penelitian terdahulu. oleh Santi (2006) yang berjudul

"Pengaruh Pemberian Pupuk Kompos Terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat
(Lycopersicum

Esculentum Arill)" Pengunaan kompos sebagai sumber nutrisi

tanaman merupakan salah satu program bebas bahan kimia, walaupun kompos
tergolong miskin unsur hara jika dibandingkan dengan pupuk kimia. Namun, karena
bahan-bahan penyusun kompos cukup melimpah maka potensi kompos sebagai
penyedia unsur hara kemungkinan dapat menggantikan posisi pupuk kimia, meskipun
dosis pemberian kompos menjadi lebih besar dari pada pupuk kimia,sebagai
penyetaraan terhadap dosis pupuk kimia (Santi, 2006).
Dalam penelitian ini, pemupukan dengan menggunakan pupuk kompos dengan
dosis 0 gram, 150 gram, 250 gram, 500 gram 750 gram menunjukan hasil yang tidak
berbeda nyata karena diperoleh F Hitung = 9,69 > 2,76 ( F Tabel 1% ), artinya

21

terdapat perbedaan yang signifikan (nyata) antar perlakuan. Dilanjutkan uji BNT
perlakuan C memberikan pengaruh yang terbaik.
Dari hasil analisis varian (ANAVA) pada tinggi tanaman tomat (Lycopersicum
esculentum Mill.), menunjukkan F Hitung = 12,14 lebih besar dari F Tabel 5% (2,76)
dan 1% (4,18). Ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antar perlakuan.
Berdasarkan hasil pengamatan dan pencatatan data pertumbuhan tinggi tanaman
tomat

(Lycopersicum

esculentum L.), diketahui bahwa perbedaan perlakuan

(penambahan pupuk kompos) juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman tomat
(Lycopersicum

esculentum L.). ini disebabkan pada setiap perlakuan memiliki

perbedaan kadar unsur hara khususnya unsur NPK.
Menurut Santi (2006), kompos yang sudah jadi dan siap digunakan untuk
memupuk tanaman mengandung sebagian besar dari 3 golongan unsur hara antara
Iain: Unsur hara makro primer yaitu unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah
banyak, seperti Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Yang kedua mengandung
unsur hara makro sekunder sedang yaitu unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah
kecil, seperti Sulfur/Belerang (S), Kalsium (Ca), dan Magnesium (Mg). Dan unsur
yang ketiga adalah unsur hara mikro yaitu unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah
sedikit, seperti Besi (Fe), Tembaga (Cu), Seng (Zn), Klor (CI), Boron (B), Mangan
(Mn), dan Molibdenum (Mo). Unsur-unsur tersebut sangat dibutuhkan tanaman
dalam pertumbuhannya . Besamya kandungan NPK dalam kompos berpengaruh pada
pertumbuhan tanaman tomat, hal ini terlihat pada hasil pengamatan baik pada tinggi
tomat (Santi, 2006).

22

Nitrogen, Fosfor dan Kalium adalah unsur-unsur ini terambil oleh tanaman
dalam jumlah yang besar daripada unsur-unsur penting lain. Untuk meningkatkan
hasil tanaman telah lama dilaksanakan praktek baku untuk menambah ketiga unsur
makro tersebut kedalam tanah dalam bentuk pupuk. Namun, pengambilan terus
menerus hasil tanaman dari dalam tanah yang hanya diberi pupuk nitrogen, posfor
dan kalium akan mengakibatkan penurunan jumlah unsur esensial yang diperlukan
hanya dalam jumlah kecil (Loveless, A.R.,1999).

I. Pengajarannya disekolah Menengah Atas
Metode Pembelajaran Mind mapping adalah sebuah system berpikir yang
bekerja sesuai dengan cara kerja alami otak manusia dan mampu membuka dan
memanfaatkan seluruh potensi dan kapasitas otak manusia sehingga menjamin
tingkat kreativitas dan kemampuan berpikir yang lebih tinggi bagi penggunaannya.
Mind mapping juga merupakan rute yang hebat bagi ingatan, memungkinkan kita
menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dapat
dilibatkan sejak awal. Ini berarti mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih
bias diandalkan daripada menggunakan

teknik mencatat

tradisional (Buzan,

2006.dalam Silaban Ramlan, dkk, 2012).
Dalam bidang pendidikan, mind mapping mempunyai kegunaan yang sangat
besar, terutama untuk belajar dan mengajar. Untuk keperluan belajar, mind map
sangat bermanfaat pada saat kita meringkas, mencatat dan mengkaji ulang. Untuk
keperluan mengajar, mind mapping sangat bagus diterapkan pada saat guru mencatat,
mempersiapkan materi pengajaran dan managemen waktu pengajaran. Penggunaan

23

mind mapping imtuk keperluan belajar dan mengajar akan sangat membantu proses
belajar dan mengajar itu sendiri (Silaban Ramlan, dkk, 2012).
Menurut Silaban Ramlan dkk, (2012) Dalam dunia pembelajaran, mind
mapping mempunyai beberapa keunggulan dan kebaikan yaitu: (1) Ide permasaiahan
didefenisikan dengan sangat jelas; (2) Membuat kita lebih mampu berkonsentrasi
pada permasaiahan yang sedang kita hadapi; (3) Pada saat bersamaan kita dapat
melihat gambaran keseluruhan permasaiahan sekaligus detail permasaiahan (4) Ada
hubungan antar informasi yang jelas sehingga setiap informasi terasosiasi satu dengan
laiimya dan (5) Unik sehingga mambantu memperkuat daya ingat kita.
Model

pembelajaran

Mind

Mapping

sangat

baik

digunakan

untuk

pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternative jawaban. Dipergunakan
dalam kerja kelompok.
Langkah-langkah pembelajarannya menurut Tugiono, 2013:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
3. Untuk mengetahui daya scrap siswa, bentuklah kelompok.
4. Menugaskan salah satu siswa dari berpasangan itu menceritakan materi yang baru
diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan
kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya.
5. Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya
dengan teman kelompoknya di depan teman yang lain.
6. Guru menjelaskan kembali materi yang kiranya belum dipahami siswa.
7. Kesimpulan/penutup

24

Ada beberapa kelebihan saat menggunakan teknik Mind Mapping ini, yaitu:
1. Caiu uu cepat
2. Teknik ini dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang muncul.
3. Proses menggambar diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain.
4. Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk menulis.
Kekurangan model pembelajaran Mind Mapping yaitu:
1. Hanya siswa yang aktif yang terlibat
2. Tidak sepenuhnya murid yang belajar.
Penelitian dalam hal ini menggunakan soal-soal yang dibuat berupa pilihan
ganda sebanyak 20 soal. Bentuk pilihan ganda dapat dipakai untuk menguji
pengusaan dan pemahaman, sampai pada tingkat berpikir tinggi, seperti aplikasi,
abalisis dan evaluasi.

BAB III

A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri
dari 6 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga didapatkan 24 polybag, pola penempatan
dan pengoiahan data dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Perlakuan dan Ulangan tentang Respon Pertumbuhan Tanaman
Tomat (Lycopersicum esculentum L.) dengan Penambahan Kompos
Bayam (Amaranthus sp L . ) serta Pengajarannya di Madrasah
Aliyah Negeri 1 Palembang
Perlakuan
Po
PI

P:
P3
P4

;

r

^

Pol
Pll

Po2
Pi2

P21
P31
P41
P51

Jumlah

P22
P32
P42

Po3
Pi3
P23
P33
P43

Po4
Pi4
P24
P34
P44

P52

P53

P54

Keterangan:
Po. = 2 kg tanah (tanpa kompos bayam)
Pi: = 2 kg tanah + 500 gram kompos bayam
p2: = 2 kg tanah + 750 gram kompos bayam
P3 = 2 kg tanah + 1000 gram kompos bayam
P4 = 2 kg tanah + 1250 gram kompos bayam
Ps: = 2 kg tanah + 1500 gram kompos bayam
Menurut Santi (2006) bahwa konsentrasi 750 gram merupakan konsentrasi yang
paling baik bagi pertumbuhan tanaman tomat (Lycopersicum esculentum L.), oleh
karena itu peneliti memulai penelitian dari 500 gram pupuk organik bayam berakhir
di 1500 gram terhadap tanaman tomat (Lycopersicum esculentum L . ) .

25

26

Adapun cara penempatan polybag pada penelitian dapat dilihat pada Gambar
3.1 dibawah ini.

Pol

P,.l

P2.I

P3.I

P4.I

P5.I

Po2

P|.2

P2.2

P3.2

P4.2

P5.2

Po3

Pi.3

P2,3

P3.3

P4.3

P5.3

Po4

PL4

P24

P34

P44

P54

Gambar 3.1 Denah Penempatan Perlakuan Masing-masing Polybag

B. Subjek Penelitian
a. Bibit tomat yang telah disemai sampai berumur 20 hari.
b. Siswa kelas X I I semester 1 Madrasah Aliyah Negeri 1 Palembang tahun ajaran
2015/2016 sebanyak 1 kelas.

C. Instrumen Penelitian
1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah polybag, timbangan,
penggaris, label kertas, kamera, alat tulis, ember.
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih tomat, pupuk kompos
bayam, tanah kebun, dan air.

27

D. Pengumpulan Data
1. Pengumpulan Data Penelitian
Tempat penelitian eksperimen dilakukan di halaman perkarangan rumah Bapak
Wancik di Plaju selama 1 bulan dan penerapan hasil penelitian diterapkan di kelas
X I I Madrasah Aliyah Negeri 1 Palembang.
a. Cara Kerja
a) Pembuatan Kompos Sampah Bayam
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembuatan kompos bayam
adalah:
1. Sampah bayam yang sudah disiapkan, kemudian dipotong sampai berbentuk
kecii-kecil.

Semakin

kecil

pemotongan

akan

semakin

baik,

karena

berpengaruh pada cepatnya proses pembusukan.
2. Masukan sampah bayam tersebut kedalam ember^ak yang sudah dilubangi.
Lubang-iubang tersebut berfungsi agar oksigen dapat masuk karena oksigen
adalah faktor penting dalam proses penguraian sampah.
3. Pembuatan kompos bisa sekaligus atau selapis demi selapis misalnya setiap 2
hari ditambah sampah baru, setiap 7 hari diaduk.
4. Pengomposan selesai jika campuran manjadi kehitaman dan tidak berbau
sampah. Pada minggu ke-1 dan ke-2 mikroba mulai bekerja menguraikan
membuat kompos sampai suhu kembali normal, kompos sudah jadi.
5. Untuk mempercepat pengomposan dapat ditambahkan Bioktivator seperti
EM4 (Effective Microorganisme) yang dapat dibeli di toko pertanian.

28

6. Setelah semua tercampur, aduk sampai rata, tutup wadah dan letakkan
ditempat yang tidak terkena sinar matahari langstmg.
b) Persiapan Media Penyemaian
1. Siapkan benih tomat yang sudah direndam selama 10 menit
2. Siapkan tanah kebun yang sudah digemburkan, lalu masukan kedalam
baskom^ak untuk menghemat lokasi penyemaian.
3. Diamkan tanah selama 1 hari dan jangan lupa siram supaya tanah menjadi
lembab.
c) Penyemaian
1. Taburkan benih tomat kedalam wadah media penyemaian yang berupa tanah
kebun.
2. Tutupi wadah penyemaian di tempat yang terlindungi dari sinar matahari
langsung.
3. Biarkan selama 20 hari. Jaga kelembapan persemaian siram dengan cara
menyiramnya ketika tanah mulai mengering (biasannya sore hari). Dalam
waktu 5-7 hari biji mulai berkecambah.
4. Setelah 20 hari benih yang sudah tumbuh siap ditanam.
d) Persiapan Media Penanaman
1. Siapkan tanah yang sudah digemburkan kemudian campur tanah dengan pupuk
kompos sesuai dengan tiap perlakuan.
2. Masukan campuran tanah dan kompos ke dalam polybag
3. Media didiamkan selama 1 hari dan disiram supaya tetap lembab.

29

e) Proses Penanaman
1. Buatlali lubang dengan kedalani 3 cm menggunakan jaii teluiijak saja
2. Pindahkan bibit semaian ke tempat penanaman permanen berupa polybag saat
tingginya telah mencapai 7-10 cm atau sekitar 20 hari setelah benih disebar.
Pemindahan ini dilakukan pada sore hari supaya bibit tidak layu.
3. Lakukan penyiraman 2 kali sehari (pagi dan sore).
4. Tanaman diukur pada saat berumur 30 hari setelah tanam, pengukuran meliputi
tinggi tanaman, jumlah helai daun dan dibandingkan pada setiap perlakuan
pemberian pupuk kompos.
f) Parameter yang diukur
a. Jumlah Daun (helai)
Jumlah helai daun diukur dengan cara menghitung jumlah keseluruhan daim yang
muncul (yang telah sempuma) dan tidak termasuk yang telah gugur, Perhitungan
jumlah daun dilakukan pada umur satu minggu setelah tanam dan umur 30 hari
setelah penanaman, dengan menghitung data awal penelitian dikurang data akhir
penelitian.
b. Tinggi Tanaman (cm)
Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan cara mengukur dari permukaan
tanah atau Jeher akar sampai titik tumbuh tanaman menggunakan mistar pengukur.
Pengukuran dilakukan pada umur satu minggu setelah tanam dan umur 30 hari
setelah penanaman, dengan menghitung data awal penelitian dikurang data akhir
penelitian.

30

2. Pengumpulan Data Pengajaran
a. Persiapan Pengajaran
Pengumpulan data pengajaran dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri 1
Palembang tahun ajaran 2015/2016 pada materi yang berhubungan dengan hasil
penelitian yang telah dilakukan yaitu tentang uji kualitas pembuatan kompos
berbahan dasar bayam, pada pokok bahasan yang akan diajarkan dengan materi
pertumbuhan dan perkembangan.
Dalam pelaksanaan penelitian pengajaran ini, dilakukan tes awal dan tes akhir.
Tes awal adalah kegiatan penelitian yang dilakukan pada awal atau pada waktu
memulai pelajaran. Sedangkan tes akhir dilakukan setelah siswa mengikuti pelajaran,
tujuannya untuk melihat dan menilai kemampuan dan daya serap siswa menilai
materi pelajaran pertumbuhan dan perkembangan serta untuk mendapatkan hasil data
dari siswa. Evaluasi dilakukan secara tertulis dengan tipe soal pilihan ganda yang
terdiri dari 20 soal pilihan ganda dalam waktu 20 menit.

b. Proses Pembelajaran
Pengajaran dilaksanakan di Mandrasah Aliyah Negeri 1 Palembang kelas XII
semester 1 tahun ajaran 2015/2016, langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran
adalah:
1. Sebelum pelaksanaan penerapan pengajaran hasil penelitian, terlebih dahulu
peneliti

menyiapkan perangkat

Pembelajaran (RPP).

pembelajaran

yaitu

Rencana

Pelaksanaan

31

2. Mengarahkan siswa untuk menjawab soal-soal pada tes awal, siswa diberi waktu
20 menit untuk menjawab soal-soal tersebut.
3. Guru menyampaikan materi sebagai pengantar sesuai dengan RPP dengan
menggunakan model Mind Mapping.
4. Guru membentuk kelompok untuk mengetahui daya scrap siswa, tiap kelompok
menceritakan materi yang baru diterima oleh siswa dan siswa diminta membuat
kesimpilan/rangkuman.
5. Setelah materi dijelaskan maka dilakukan tes akhir. Siswa diberi waktu 20 menit
untuk menjawab soal

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPOSISI PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

0 3 1

PENGARUH TAKARAN BAHAN ORGANIK DAN PUPUK NPK (16:16:16) PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

1 17 131

PENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK (16:16:16) DAN PUPUK PELENGKAP CAIR PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill. )

0 7 24

PENGARUH PEMBERIAN JENIS KOMPOS DAUN DAN PUPUK NPK MAJEMUK (15:15:15) PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill )

5 49 97

PENGARUH KOMBINASI BOKASHI PUPUK KANDANG AYAM, SAPI, DAN PUPUK NPK (15:15:15) PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

11 51 50

PENGARUH PEMBERIAN BOKASHI PUKAN KAMBING, KUDA DAN PUPUK NPK (15:15:15) PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill)

0 15 54

EFEK PROTEKTIF JUS BUAH TOMAT UNGU (Lycopersicum esculentum L. Var Indigo Rose) DAN TOMAT MERAH (Lycopersicum esculentum L.) TERHADAP KUALITAS SPERMA MENCIT YANG DIINDUKSI ASPIRIN

0 0 8

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAYAM MERAH (Amaranthus gangeticus) TERHADAP PEMBERIAN LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT DAN PUPUK UREA

0 0 10

23 RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN FERMENTASI URIN SAPI

0 1 7

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MELON (Cucumis melo L.) DI TANAH ULTISOL DENGAN PENAMBAHAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) KULIT NENAS SKRIPSI

0 0 16