P E N G A R U H M O D E L P E M B E L A J A R A N WEBBED U N T U K M E N I N G K A T K A N P E N G U A S A A N K O N S E P SISWA K E L A S V I I I PADA M A T E R I F O T O S I N T E S I S DI SMP N E G E R I 16 P A L E M B A N G

P E N G A R U H M O D E L P E M B E L A J A R A N WEBBED
UNTUK MENINGKATKAN
PENGUASAAN K O N S E P SISWA K E L A S V H I PADA M A T E R I F O T O S I N T E S I S
DI SMP N E G E R I 16 P A L E M B A N G

SKRIPSI

OLEH
NANIK ARDIYANTI
NIM 342012085

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
F A K U L T A S K E G U R U A N DAN I L M U P E N D I D I K A N
P R O G R A M STUDI PENDIDIKAN B I O L O G I
F E B R U A R I 2017

P E N G A R U H M O D E L P E M B E L A J A R A N WEBBED
UNTUK MENINGKATKAN
PENGUASAAN K O N S E P SISWA K E L A S V I I I PADA M A T E R I F O T O S I N T E S I S
DI S M P N E G E R I 16 P A L E M B A N G


SKRIPSI

Diajuluii kepada
Universitas Muhammadiyah Palembang
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan program Sarjana Pendidikan

Oleh
Nanik Ardiyanti
NIM 342012085

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
F A K U L T A S K E G U R U A N DAN I L M U PENDIDIKAN
P R O G R A M STUDI PENDIDIKAN B I O L O G I
Februari 2017

i

Skripsi oleh Nanik Ardiyanti ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji


Palembang, 15 Februari 2017
Pembimbing I ,

Palembang, 16 Februari 2017
Pembimbing I I ,

11

J

Skripsi oleh Nanik Ardiyanti telah dipertahankan di depan dewan penguji
pada tanggal 23 Februari 2017

Dewan Penguji:

Dr. Sri Wardhan , M.Si., Anggota

Mengetahui

Mengesahkan


Ketua Program Studi

Dekan

iii

Jlda dm cam mct^dlam Bidup, yaitu menjalitnatya dengan BfrgaiSandjec^t^an atau
nui^aCamnya dengan 6iasa-$iasa sofa ('Einstein)
q)engan Cantunan doa sytdur BfBasSmt ASoA SWT %}tpersem6afikfin Sigrya
BfcdlittBfpada:
AyaBanda SuSada dan iBunda ^urwanmgsiB tersayang yang senantiasa
mendoaBgitfy,mencintai dan menyayangi f{u sepaiy'ang masa seBagai
tanda syukjer Bg atas segaJa pengtnBana mu serta restu mu semoga
menjatR CangBflB awaf dan titd{^ terang untuB. masa depan Bg BfktB^
nanti
SaudtttuBg tersayang t tabel. Hal ini berarti HO ditolak dan terjadi
penerimaan

Ha.


Sehingga

dapat

disimpulkan bahwa

model

Webbed

dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi cahaya di SMP Negeri 8 Banda Aceh.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis sangat tertarik untuk menelitii
tentang judul "Pengaruh Model Pembelajaran WC/J/JC^/terhadap Hasil Belajar Biologi
pada Siswa kelas V I I di SMP Negeri 16 Palembang" pada Standar Kompetensi 2.

3


Memahami

sistem

dalam

kehidupan

tumbuhan.

Kompetensi

dasar

5.1

Mendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada tumbuhan
hijau. dengan materi pokok "Fotosintesis".

B. Perumusan Masalah

Pennasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan adalah apakah terdapat
pengaruh model pembelajaran webbed untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa
kelas VIII pada materi fotosintesis di SMP Negeri 16 Palembang?

C . Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian mi adalah untuk mengetahui penguasaan konsep
belajai' Biologi siswa dengan menggunakan model pembelajaran webbed pada materi
fotosintesis di SMP Negeri 16 Palembang.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis

dalam

penelitian

ini adalah

diduga

ada


pengaruh

model

pembelajaran webbed untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa kolas VIII pada
materi fotosintesis di SMP Negeri 16 Palembang.

E . Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian yang di lakukan di harapkan memberikan manfaat bagi :
1)

Bagi Peneliti
Menjadi masukan dalam mengembangkan penelitian di masa mendatang dan
dapat memberikan pengalaman dalam penggunaan strategi pembelajaran yang
lebih tepat dan aktif.

4

Bagi Guru


2)

Penelitian ini di harapkan dapat di jadikan sebagai informasi dan bahan
masukan dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan hasil belajar.
Bagi Sekolah

3)

Sebagai

bahan

pertimbangan

yang

positif

bagi


pelaksanaan

proses

pembelajaran.
Siswa

4)

Memberikan masukan bagi siswa dalam meningkatkan hasil belajamya.
Bagi Akademik

5)

Untuk memberikan sumbangan bahan bacaan di pcrpustakaan Universitas
Muhammadiyah palembang.
F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
1. Ruang Lingkup Masalah
a. Objek penelitian adalah siswa kelas V I I I . l berjumlah 28 siswa sebagai kelas

eksperimen dan siswa kelas VIII.4 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 28
siswa.
b.

Pengajaran dilakukan di SMP Negeri 16 Palembang tahun ajaran 2016/2017.

2. Keterbatasan Penelitian
a. Metode penelitian yang digunakan metode eksperimen semu.
b.

Penelitian ini di laksanakan di SMP Negeri 16 Palembang.

b.

Objek penelitian ini adalah siswa kelas V I I I SMP Negeri 16 Palembang yang
terdiri dari sepuluh kelas.

5

c.


Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran wchbed
untuk kelas V i l l i dan VIIH menggunakan model pembelajaran Konvensional
sebagai kelas Kontrol.

d. Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pada materi sistem ekskresi.
e. Pengambilan data benipa nilai siswa diperoleh dari tes awal dan tes akhir.

BAB U
KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Model Pembelajaran Terpadu
1. Pengertian Model
Menumt Annurrahman (2012:146), model adalah suatu yang memberikan arali
untuk persiapan dan impiementasi pembelajaran.
Menurut
mengadakan

Sudjana

(2010:76), model ialah yang digunakan guru dalam

hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya proses belajar

mengajar.
Menurut Aqib (2013:13), model diartikan sebagai prosedur sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model merupakan
pengajaran

dengan

tujuan,

dengan

kematangan

siswa,

balian bantu

dengan

kemampuan guru, dengan keadaan sosial, dengan pilihan, organisasi, dan penilaian
bahan.
2. Pembelajaran
Pembelajaran

adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-imsur

manusiawi, matrial, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi
mencapai tujuan pembelajaran (Hamalik, 2005:57).
Menunit Dimyati dan Mujiono (2009:12), pembelajaran merupakan hal yang
dialami oleh siswa, sesuai respon

terhadap

diprogramkan

pembelajaran

oleh

guru.

Tujuan

segala acara pembelajaran
dalam

dirumuskan oleh guru berdasarkan pertimbangan tertentu.

6

desain

yang

instruksional

7

Menurut

Sagala

(2010:62), pembelajaran

adalah

kegiatan

guru

secara

terprogram dalam desain instniksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif,
yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar
dapat terjadi proses perolehan ilmu pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat,
serta pembentukan sikap dan kepercayaan peserta didik.
3. Pengertian Model Pembelajaran Terpadu
Menurut

Trianto (2013:43), terdapat

tiga kemimgkinan variasi model

pembelajaran terpadu yang berkenaan dengan pendidikan yang dilaksanakan dalam
suasana pendidikan progressif yaitu kurikulum terpadu (integrated curriculum),

hari

terpadu (integrated day), dan pembelajaran terpadu (integrated learning). Kurikulum
terpadu adalah kegiatan menata keterpaduan berbagai nicteri mata pelajaran melalui
suatu tema lintas bisa membentuk suatu keseluruhan bennakna sehingga batas antara
bidang studi tidaklah ketat atau boleh dikatakan tidak ada. Hari terpadu berupa
perancangan kegiatan siswa dari sutii kelas pada hari tertentu untuk mempeiajari atau
atau mengerjakan berbagai kegiatan sesuai dengan minat mereka, Sementara itu,
pembelajaran terpadu menunjuk pada kegiatan belajar yang terorganisasi secara lebih
berstruktur yang tertolak pada tema-tema tertentu atau pelajaran tertentu sebagai titik
pusatnya (center core/center of interest).

8

Menurut

(zain, 2010:3), model

pembelajaran

kegiatan kedalam semua bidang pengembangan,

dengan

menintegrasikan

meliputi aspek kognitif, sosial

emosional, baliasa, moral, dan nilai-nilai agama, dan seni.
Menurut sabri (2010:49), model pembelajaran terpadu merupakan suatu
pendekatan yang berotientasi pada kebutulian perkembangan anak. Pendekatan ini
berangkat dari teori pembelajaran yang menolak proses latilian/hafalan {dril!) sebagai
dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual anak teori pembelajaran ini
dimolori oleh para tokoli Psikolog Gcstalt (termasuk teori Piaget) yang menekankan
bahwa pembelajaran

haruslali bcrmakna dan menekankan pentingnya program

pembelajaran yang berorientasi pada kebiituhan perkembangan anak. Pendukung
utama

pembelajaran

terpadu

muncul dari

kalangan

konstruktivisme, seperti

vygotskay. Kalangan ini menganjurkan dengan kuat bahwa seseorang belajar secara
aktif membangun kebcrmaknaan dari pengalaman yang dipcrolehnya secara mclckat.
Kalangan konstruktivis juga menganjurkan baliwa pembentukan pengetahuan dan
keterampilan seseorang terjadi secara dinamis dan tergantung dengan pembuatan
kaitan, merasakan pola-pola, keterliubungan-keterluibungan dari pengalaman yang
dilaluinya.
Berdasarkan dari uraian di atas dapat ditarik kesimpuan baiiwn pembelajaraan
terpadu

merupakan

menyesuaikan
Appropiate
menolak

dengan

Practical).
drill-system

intelektual anak.

pendekatan
tingkat

belajar

mengajar

perkembangan

yang

anak

memperhatikan

didik

dan

(Developmenially

Pendekatan yang berangkat arti teori pembelajaran yang
sebagai

dasar

pembentukan

pengetahuan

dan

struktur

9

B. Model Pembelajaran Webbed
1. Pengertian Model Pembelajaran Webbed
Menurut Trianto (2013:43), model pembelajaran webhed (model jaring labalaba)

adalah

pembelajaran

terpadu

yang

menggunakan

pendekatan

tematik.

Pengembangan pendekatan ini dimulai dengan menentukan tema tertentu. Tema bisa
ditetapkan dengan negosiasi dengan siswa, tetapi dapat pula dengan cara diskusi
sesama guru. Setelah tema tersebut disepakati, dikembangkan sub-sub tema ini
dikembangkan aktifitas belajar yang hams dilakukan siswa. Jadi model webbed atau
jaring laba-laba terimplementasi melalui pendekatan tematik sebagai pemandu bahan
dan keguatan pembelajaran. Pendekatan

ini adalali model pembelajaran

yang

digunakan untuk mengajarkan tema tertentu yang cendemng dapat disampaikan
melalui beberapa bidang studi lainnya, dalam hubungan ini tema dapat inengikat
kegiatan pembelajaran, baik dalam mata pelajaran maupun lintas mata pelajaran.
Sedangkan, menumt Rusman (2010:249), pembelajaran yang pengembangannya
dimulai

dengan

menentukan tema

tertentu yang menjadi tema

sentral bagi

keterhubiingan sebagai bidang study.
Menurut Sukardi (20013:150), model pembelajaran webhed (jaring laba-laba)
adalah model pemadu bahan dalam kegiatan pembelajaran yang memiliki kctcrkaitan
materi yang secara metodologis dapat dipadukan dengan memilih dan memilali
tema/pokok bahasan yang kemudian tema tersebut disebarkan ke dalam berbagai
mata pelajaran. Dalam hubungan ini tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran baik
dalam mata pelajaran tertentu (intra bidang studi) maupun lintas pelajaran (antar
bidang studi). Contoh pembelajarannya model Webbed menurut Windarti (2007:31)

10

pada judul

"Model

Webhed dalatn pembelajaran

IPA terpadu di Madrasyah

Tsanawiyah" yaitu, tema yang dipilih adalali Sistem Pernapasan yang merupakan
materi kajian dari biologi di Mts. Sclanjutnya, tema tersebut dibagi menjadi tiga sub
tema, yaitu: Proses pernapasan

manusia,

yang dikaitkan

dengan

mckanisme

pemapasan (biologi), hukum Boyle (fisika), unsur kimia dalam pernapasan (kimia)
dan manusia diciptakan dengan sempurna (agama islam).
Contoh:

G a m b a r 2.1 Peta K o n s e p model

Webhed s u b

tema " P e r n a p a s a n M a n u s i a "

Materi pemafasan manusia sebagai materi pokok dikaitkan dengan materi
tekanan udara pada pelajaran fisika, materi fungsi pemafasan pada pelajaran biologi,
materi unsur senyawa pada mata pelajaran kimia, dan materi manusia ciptaan Allah pada
mata pelajaran agama. Hal ini sejalan dengan pendapat Soetopo (2013:85) yang
menyatakan model pembelajaran webhed menyajikan pendekatan tematik untuk
mengintegrasikan

mata

pelajaran,

Mata pelajaran

menggunakan

tema untuk

menyelidiki kesesuaian konsep, topik, dan ide-ide. Karakteristik pendekatan tema ini
untuk mengembangkan kunkiiium dimulai dengan satu tema misalnya "transportasi",
"penyelidikan", dan Iain-lain. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat

11

disimpulkan bahwa

model pembelajaran

wchhed adalah pembelajaran

yang

pengembangannya dimulai dengan menentukan satu tema yang subur dijaring labalaba untuk isi kurikulum dan mata pelajaran.
2. Karakteristik Model Pembelajaran Webbed
Menumt Trianto (2013:45), adapun karakteristik model pembelajaran webbed
berikut ini:
a. Berpusat pada siswa
Pendekatan
sedangkan

ini lebih
guru

lebih

banyak

menempatkan

banyak

bcrperan

siswa

sebagai

sebagai

objek

belajar,

fasilitator

yaitu

dengan

memberikan kemudalian-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas
belajar.
b. Memberi pengalaman langsung
Dengan pengalaman langsung, siswa dihadapkan kepada pembahasan tema-tema
yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
c. Pemisahan mata pelajaran yang tidak begitu jelas
Fokus pembelajaran diarahkan pembahasan-pemahasan tema-tema yang paling
dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
d. Menyajikan konsep dari beberapa mata pelajaran
Menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses
pembelajaran. Dengan demikian
tersebut

secara iituh,

siswa mampu memahami

Hal ini diperlukan untuk

memecahkan masalah yang di hadapi sehari-hari.

membantu

konsep-konsep
siswa dalam

12

e.

Bersifat Fleksibel.
Guru dapat mengakailkan balian ajar dari suatu mata pelajaran dengan mata
pelajaran lain, bahkan mengkaitkan mata pelajaran dengan kehidupan siswa dan
keadaan lingkungan sekolah dimana pun mereka berada.

f.

Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat siswa.

g. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain yang menyenangkan.

3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Webbed
a.

Kelebihan Model Pembelajaran Webbed
Kelebihan dari model pembelajaran webbed (jaring laba-laba) seperti di

kemukakan Trianto (2013:45), meliputi:
1) Penyeleksian tema sesuai dengan minat akan memotivasi anak untuk belajar;
2) Labih mudali dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman;
3) Memudahkan perencanaan;
4) Pendekatan tematik dapat memotivasi siswa dan;
5) Memberikan kemudahan bagi anak didik dalam melihat kegiatan-kegiatan dan ideide berbeda yang terkait.
b. Kekurangan Model Pembelajaran Webbed
Selain kelebihan yang dimiliki, model pembelajaran webbed juga memiliki
beberapa kakurangan seperti dikemukakan Trianto (2013 :45), meliputi:
1) Sulit dalam menyeleksi tema;
2) Cenderung merumuskan tema yang dangkal dan;

13

3) Dalam pembelajaran, giiai lebih memusatkan perhatian pada kegiatan dari pada
pengembangan konsep.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bcberapa kelebihan dari model
jaring laba-laba ini adalah

1) model ini juga memudahkan anak untuk melihat

berbagai kegiatan atau berbagai gagasan yang berbeda, namun saling terkait dalam
satu tema; 2) Model jaring laba-laba relatif inudah dilakukan para gum, termasuk
guru pemula; 3) Model ini mempermudah perencanaan kerja tini karena semua
anggota tim sebagai pengembang dapat bekerja sama untuk mengembangkan semua
bidang/aspek pengembangan melalui satu tema saja sehingga tidak terjadi ketumpang
tindihan dalam materi pembelajaran.; 4) Pendekatan tematik memberikan kejelasan
'payung' yang akan memotivasi anak maupun guru; 5) Ada kekuatan motivasi yang
berasal dari proses penentuan tema yang diminati oleh anak-anak.
kelemahan model janng laba-laba adalah

Sedangkan

1) Cukup sulit dalam memilih dan

menentukan tema; 2) Guru cenderung merumuskan tenia yang dangkal, kurang
dieksplorasi atau digali lebih dalam; 3) Guru tetap harus dapat memenuhi misi
kurikulum baku.; dan 4) Sering kali guru lebih memperhatikan kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan dari pada pengembangan konsep (Trianto, 2013:45).
4. Langkah-langkah dalam Penerapan Model Pembelajaran Webhed
Langkah-langkah yang di tempuh dalam model pembelajaran webhed (jaring
laba-laba) yang dikemukakan Trianto (2013:45), sebagai berikut:
a.

Guru menyiapkan tema utama dan tema lain yang telah dipilih dari beberapa
standar kompetensi bidang studi.

14

b. Guru menjelaskan tema-tema yang sehingga materinya lebih luas.
c.

Siswa belajar mandiri atau kelompok belajar dalam penentuan tema yang sesuai
dengan kemampuan.

d. Guru memilih konsep atau informasi yang bisa inendorong belajar siswa dengan
pertimbangan lain yang memang sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran
terpadu.
C . Media Lembar Kegiatan Siswa ( L K S )
Menurut Majid (1998: 176-177) dalam Hidayat (2016:65), Lembar kegiatan
siswa (LKS) adalah lembaran berisi tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa sebagai
rangkaian dalam proses pembelajaran di kelas yang terdiri atas petunjuk untuk
menyelesaikan tugas dan tugas itu sendiri. Tugas-tugas tersebut dapat digunakan
siswa untuk mengembangkan kompetensi yang dimilikinya sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ditetapkan oleh guru.
Selain itu, LKS juga membantu kegiatan belajar siswa dengan langkahlangkah kegiatan mnut. Hal ini sesuai dengan pendapat Surachman (1998:46) dalam
Hidayat (2016:65) menyebutkan LKS sebagai jenis hand out yang diniaksudkan
membantu siswa belajar secara terarah [Guided Activities heamings).

Penggunaan

baiian ajar LKS membuat kegiatan beiajar menjadi lebih efektif dan efesien.
D. Pengaruh Model Pembelajaran fLe6/i^d Terhadap Hasil Belajar Siswa
Model webhed

ini menekankan

pada penerapan konsep

belajar sambil

melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karcna itu guru perlu mengemas atau
merancang pengalaman belajar yang berkesan agar belajar siswa lebih bermakna.
Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsiir-unsur konseptual menjadikan

15

proses pembelajaran lebih efektif. Selain itu dengan penerapan pembelajaran terpadu
model webbed yang

menggunakan

pendekatan

tematik disckolah, akan

sangat

membantu siswa, karena sesuai dengan tahap perkembangan siswa yang masih
melihat segala sesuatu dengan satu kesatuan.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Tanjung dan Nasution {2015} dengan
judul "Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Webbed Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di Kelas V I I SMP Negeri 1 Air Putih
Batubara". Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Berdasarkan data penelitian
diperoleh hasil uji t diperoleh thitung > ttabel = 4,93 > 1,67, sehingga Ha diterima
dan Ho ditolak. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer diperoleh bahwa
aktivitas siswa di kelas eksperimen inengalami peningkatan yang positif. Pada
pertemuan I nilai rata-rata sebesar 53,54, pertemuan I I ^^1,87, dan pertemuan ke 111
=67,50. Hasil uji t dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh menggunakan model
pembelajaran terpadu model Webbed terhadap hasil belajar siswa di kelas VII SMP N
1 Air Putih Tahun Pembelajaran 2013/2014.
Sclanjutnya, hasil penelitian Dewi, Thina Maya (2004) dengan

judul

"Pengaruh Pembelajaran Terpadu Model Webbed Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas
V I I I SMP Negeri 8 Banda Aceh" menunjukkan bahwa berdasarkan hasil penelitian
ini, diketahui bahwa motivasi siswa 32,22 % sangat baik, 59,17 % baik dan 6,82 %
kurang baik. Aktivitas siswa 86 % baik dan 14 % kurang baik, dengan rata-rata
reliabilitas keaktivan siswa sebesar 82.15 %. Sedangkan
siswa secara

individu

dan

klasikal

kctuntasan

hasil

belajar

sebesar 86% dengan standar ketuntasan 75

%. Berdasarkan analisis data penelitian dapat disimpulkan, tercapainya keaktivan

16

siswa, motivasi siswa dan ketuntasan hasil belajar dalam penelitian ini kualitas
pembelajaran
meningkatkan.

pada

penggunaan

model

webbed

dalam

pembelajaran

Biologi

BAB III
METODE PENELITIAN

A.Rancangan Penelitian
P e n e l i t i a n i n i m e r u p a k a n s a l a h satu p e n e l i t i a n k u a n l i l a t i f y a n g

menggunakan

m e t o d e q u a s i e k s p e r i m e n ( e k s p e r i m e n s e m u ) d e n g a n d e s a i n g r o u p tes a w a l d a n
akhir. A d a p u n kelas y a n g akan

webhed

model pembelajaran
model

di tcliti yaitu

dan kelas

Vin4

memilih

kelas

sebagai kelas

tes

Villi

menggunakan

kontrol

menggunakan

k o n v e s i o n a l d i m a n a p a d a m a s i n g - m a s i n g k e l a s d i l a k u k a n tes a w a l d a n

tes

akhir d a l a m proses pembelajaran.

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian
Tes awal

Perlakuan

Tes Akhir

X

O2

0,
Keterangan:
Eksperimen
01

: Tes a w a l

X

: Penerapan model pembelajaran webbed pada materi Fotosintesis d i siswa kelas V I I I SMP
Negeri 16 Palembang.
: Tes akhir

02

B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi d a l a m penelitian i n i adalah, y a n g dapat dilihat pada tabel b e r i k u t i n i

Tabel

3,2

Data

Siswa

Kelas V I I I

SMP

Negeri

16

Palembang

Tahun

Ajaran

2016/2017
No

Kelas

Siswa
Putra

Putri

~

Jumlah

1

Kelas V i l l i

11

19

28

2

Kelas V I I I , 2

18

3

Kelas V I I I 3

4

Kelas V I I I 4

5

Kelas V U I 5

6

Kelas VI1I.6

12
11
n
14
13

14
15

28
28
28
28
28

7

Kelas VI1I.7

13

15

28

17

17
16

18

Tabel 3.2 Lanjutan
~ " 8

Kelas VUI.8



jy

\4

28
28

9

Kelas V I I l . 9

17

11

10

Kelas V I I I . I O

17

10

28
280

JUMLAH
Sumber: SMP Negen 16 Palembang tahun ajaran 2016/2017)

2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang ditcliti (Arikunto,
2010:109). Adapun teknik dari Pengambilan sampel adalah simple random sampling
(sampel

acak sederhana), karena

pengambilan

anggota

sampel

dari populasi

dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu
(Sugiyono, 2012: 82). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa Kelas V i l l i
berjumlah

28

orang

pembelajaran webbed

siswa

sebagai

Kelas

Eksperimen

menggunakan

yang
model

dan V I I L menggunakan model pembelajaran konvesional.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.2
Tabel 3.3 Sampel Penelitian.

No

Banyak Siswa

Kelas

1.

vnii

Laki-Laki
12

2,

vni.4

13

Jumlah

Perempuan
16

28

15

28

C . Instrumen Penelitian
Dalam penelitian dipergunakan instrumen sebagai alat untuk mengetahui hasil
belajar siswa. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti
membuat soal tes awal dan tes akhir berupa pilihan ganda scbanyak 20 soal pilihan
ganda dengan 5 pilihan yakni: A, B, C, D, dan E dengan durasi waktu selama 20
menit, yang mencakup pokok bahasan fotosintesis.

19

Rumusan penilaian sebagai berikut:
.. .
Nilai=

Jawaban Benar
^ , • „ ,
Jumlah Soal

xlOO

Sumber: Modifikasr dari Hibbart K M (1995 27) Jalam Saputri (201 2)

Nilai tes awal dan tes akhir digunakan untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh model pembelajaran webhed

pada materi bahasan struktur dan fungsi sel

penyusun jaringan pada sistem ekskresi hewan kelas V I I I di SMP Negeri 16
Palembang.

D. Pengumpulan Data
Sebeium melakukan pengolahan data langkah yang harus ditempuh adalah
melakukan pengumpulan data dengan melakukan metode tes. Adapun jenis tes yang
digunakan yaitu tes bentuk pilihan ganda setelah proses belajar mengajar berakhir.
Soal tes berjumlah 20 soal pilihan ganda.
Untuk pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti
memberikan dua kali tes, yaitu tes awal dan tes akhir. Tes awal diberikan scbclum
memulai proses pembelajaran dan tes akhir diberikan sesudah proses pembelajaran
dengan

menggunakan

model

pembelajaran

webhed

dengan

pokok

bahasan

fotosintesis.
Berikut ini ditampilkan skanario model pembelajaran webbed

dapat dilihat

pada Tabel 3.4 menunjukkan pertemuan pertama dan Tabel 3.5

menunjukkan

pertemuan kedua.

20

Tabel 3.4 Skenario Pertcmuan Pertama Kegiatan pembelajaran Menggunakan
Model Pembelajaran Webbed
KEGIATAN PEMBELA.IARAN
Kegiatan Siswa
Kegiatan G u r u
a. Introduksi (3 Menit)
a. Introduksi (3 Menit)
Menyimak penjelasan guru dan bertanya j i k a
Guru meniperkenalkan diri terlebih dahulu
ada ingin ditanyakan.
dan
menginformasikan
materi
pelajaran
tentang Fotosintesis kepada siswa dengan
mengunakan model pembelajaran wehbed.
b. Kegiatan Awal (22 Menit)\
b Kegiatan Awal (22 Menit)
1) Memberikan tes awal kepada siswa
1) Mengerjakan tes awal yang diberikan guru
2) Membenkan K D unluk pembelajaran hari
2) Menyimak
dan
menulis
tujuan
ini,
pembelajaran
3) Memberilahukan tujuan pembelajara
c. Kegiatan Inti
c, Kegiatan Inti
Eksplorasi (10 Menit)
Eksplorasi (10 Menit)
1) Menyiapkan materi pembelajaran terlebih
1) Menggali pengetahuan
siswa
tentang
dahulu
materi Fotosintesis Misalnya apa yang
dimaksud dengan fotosintesis
2) Menyimak dengan membaca catatan yang
diberikan guru.
2) Memotivasi
Apakah
kalian tahu dimana
proses
fotosintesis pada tumbuhan itu terjadi?
Untuk apa tumbuhan melakukan proses
fotosintesis?
3) Menyampaikan informasi yang bermanfaat
dan tujuan
Elaborasi (25 Menit)
1) Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok yang terdiri atas 4 orang
2) Guru menyiapkan tema utama yaitu
fotosintesis
dan menjelaskan
tentang
proses fotosintesis
3) Guru menjelaskan materi
4) Guru
mengarahkan
siswa
untuk
mendiskusikan secara bersama tentang
fotosintesis dan
tema utama yaitu
disebarkan
ke dalam berbagai
mata
pelajaran sesuai dengan kemampuan.
5)

6)

7)

Guru menyuruh Peserta didik secara
bergantian mempresentasikan hasil diskusi
secara bergantian,
Guru mengajak peserta didik bersamasama membahas tentang hasil diskusi yang
telah dipresentasikan
oleh kelompok
masing-masing.
Guru
menyuruh
siswa
untuk
menyimpulkan
maten
yang
telah
didiskusikan

Konfirmasi (20 Menit)
1) Memberikan kesempatan kepada peserta

Elaborasi (25 Menit)
1) Ikut aktifdaiam kegiatan pembelajaran
2) Peserta didik menuliskan opininya pada
sebuah kertas mengenai materi gejala alam
biotik
3) Berdasarkan
penjelasan
guru,
siswa
termotivasi untuk mengajukan pertanyaan,
misalnya; apa saja bagian daun yang
berperan dalam fotosintesis''
4)
5)
6)

7)

Siswa melakukan diskusi mengenai materi
tentang fotosintesis
Peserta
didik
secara
bergantian
mempresentasikan hasii diskusi
Peserta didik bersama-sama membahas
tentang
hasii
diskusi
yang
telah
dipresentasikan oleh kelompok masingmasing
Peserta didik menyimpulkan materi yang
telah didiskusikan.

Konfirmasi (20 Menit)
1) Bertanya kepada guru j i k a masih ada yang

21

Tabel 3.4 l.anjutan
didik unluk bertanya jika ada yang
mengaiami kesulitan tentang maten yang
telah dibahas
2) Guru membenkan pujian atau apresiasi
kepada siswa yang telat aktif dengan
memberikan nilai tambahan, dengan tujuan
agar peserta didik
yang tain bisa
termotivasi untuk lebih aktif pada saat
proses pembelajaran
d. Kegiatan Penutup (10 Menit)
1) Gum bersama-sama dengan peserta didik
membuat kesimpulan pelajaran
2) Gum membenkan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran.
3) Memberi tes akhir
4) Gum menutup pelajaran dan mengucapkan
salam.
Sumber: ModifikasI Peneliti 2016

Tabel 3.5

3)

kurangjelas
Mampu
menguraikan
mengenai fotosintesis.

pemahamannya

d. Kegiatan Penutup (10 Menit)
1) Bersama
gum
membuat
kesimpulan
pelajaran
2) Bertanya jika ada materi yang kurang
dimengerti.
3) Mengerjakan tes akhir yang diberikan oleh
gum.

Skenario Pertemuan Kedua Kegiatan pembelajaran Menggunakan
Model Pembelajaran Webbed
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan G u r u
a. Introduksi (3 Menit)
Gum memperkenalkan diri terlebih dahulu
dan
menginformasikan
materi
pelajaran
tentang Fotosintesis kepada siswa dengan
mengunakan model pembelajaran webbed.

Kegiatan Siswa
a. Introduksi (3 Menit)
Menyimak penjelasan gum dan bertanya j i k a
ada ingin ditanyakan.

b. Kegiatan Awal (22 Menit)
b. Kegiatan Awal (22 Menit)\
1) Memberikan tes awal kepada siswa
1) Mengerjakan tes awal yang diberikan guru
2) Memberikan K D untuk pembelajaran hari
2) Menyimak
dan
menulis
tujuan
ini.
pembelajaran.
3) Membentahukan tujuan pembelajara
c. Kegiatan Inti
c. Kegiatan Inti
Eksplorasi (10 Menit)
Eksplorasi (10 Menit)
1) Menggali pengetahuan siswa
tentang
1) Menyiapkan materi pembelajaran terlebih
materi Fotosintesis. Misalnya salah satu
dahulu.
cin makhluk hidup adalah memerlukan
2) Menyimak dengan membaca catatan yang
nutnsi (makanan). Tumbuhan memiliki
dibenkan guru.
kemampuan untuk membuat
makanan
sendiri dengan mensintesis zat anorganik
menjadi zat organik
Apakah kalian
ketahui jika
tumbuhan
tidak
dapat
membuat makanan sendiri''
2)

3)

Memotivasi
Faktor-faktor apakah yang berpengaruh
pada proses fotosintesis ?
Menyampaikan informasi yang bennanfaat
dan tujuan

22

Tabel 3.5 Lanjutan
Elaborasi (25 Menit)
1) Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok yang terdiri atas 4 orang
2) Guru menjelaskan materi
mengarahkan
siswa
untuk
3) Guru
mendiskusikan secara bersama melalui
L K S yang telah diberikan
4) Guru menyuruh Peserta didik melakukan
percobaan
atau
praktikum
tetang
fotosintesis.
5)

6)

Guru mengajak peserta didik bersamasama membahas tentang hasil percobaan
yang telah dilakukan oleh kelompok
masing-masing.
Guru
menyuruh
siswa
untuk
menyimpulkan hasil praktikum yang telah
dilakukan

Konfirmasi (20 Menit)
1) Memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk bertanya jika ada yang
mengaiami kesulitan tentang materi yang
telah dibahas,
2) Guru memberikan pujian atau apresiasi
kepada siswa yang telat aktif dengan
memberikan nilai tambahan, dengan tujuan
agar peserta didik
yang lain
bisa
termotivasi untuk lebih aktif pada saat
proses pembelajaran.
d, Kegiatan Penutup (10 Menit)
1) Guru bersama-sama dengan peserta didik
membuat kesimpulan pelajaran.
2) Guru membenkan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran
3) Memberi tes akhir
4) Guru menutup pelajaran dan mengucapkan
salam
Sumber: ModifikasI Peneliti 2016

Elaborasi (25 Menit)
1) Ikut aktifdaiam kegiatan pembelajaran
Peserta didik menuliskan opininya pada
sebuah kertas mengenai materi fotosintesis,
2) Berdasarkan
penjelasan
guru,
siswa
termobvasi uiituk mengajukan pertanyaan,
misalnya: apa saja bagian daun yang
berperan dalam fotosintesis''
3)
4)
5)
6)

Siswa melakukan diskusi mengenai materi
tentang fotosintesis,
Peserta
didik
secara
berkelompok
melakukan percobaan
Peserta didik membahas percobaan dengan
setiap kelompok masing-masing
Peserta didik menyimpulkan hasil praktikum
yang telah dilakukan

Konfirmasi (20 Menit)
1) Bertanya kepada guru jika masih ada yang
kurang jelas,
2) Mampu
menguraikan
pemahamannya
mengenai fotosintesis.

Kegiatan Penutup (10 Menit)
1) Bersama
guru
membuat
kesimpulan
pelajaran
2) Bertanya jika ada materi yang kurang
dimengerti
3) Mengerjakan tes akhir yang diberikan oleh
guru

E . Analisis Data
Untuk melihat hasil pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
webbed
dengan

dengan membandingkan nilai uji t tes

akhir

antara kelas eksperimen

kelas kontrol. Program yang digunakan untuk menganalisis data hasil

pengajaran adalah program Windows SPSS {Statistik Product and
versi 22,0.

ServiceSolution)

BAB I V
HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Ilasil Penelitian
Penelitian dilakukan di Siswa Kclas V I I I SMP Negcri 16 Palembang Tabun
Ajaran 2016/2017 . Pada bab ini dipaparkan tentang deskripsi data hasii penelitian tes
awal dan tes akhir yang meliputi, distribusi frekuensi dan perliitingan harga t setelah
data dan nilai siswa terkumpul dengan menggunakan program SPSS versi 22.0.
Untuk menganalisis data hasil penelitian dilakukan dengan 2 cara yaitu perhitungan
tes awal dan perhitungan tes akhir.

1. Distribusi Frekuensi Tes Awal yang Menggunakan Model Pembelajaran
Webbed
Kelas V I I I . l (kclas eksperimen) dengan menggunakan model pembelajaran
webhed untuk menentukan hasii belajar siswa, peneliti terlebih dahulu memberikan
tes awal kepada siswa sebclum menyampaikan materi pelajaran. Proses Ics awal yang
berlangsung di kelas dilakukan sebeium menerapkan model pembelajaran webhed.
Distribusi frekuensi nilai tes awal siswa kelas V I I I . I SMP Negeri 16 Palembang
dengan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran webbed pada materi
Fotosintesis dapat dilihat pada tabel 4.4.

23

24

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Tes Awal Kelas V I I I . l yang Menggunakan Model
Pembelajaran Webbed d\ SMP Negeri 16 Palembang Tahun Ajaran 2016/2017

Nilai
30,00
40,00
45,00
50,00
55,00
60,00
65,00
70,00
Total

Frekuensi
1
2
2
8
2
7
3
3
28

Persentase Kumulalif
3,6
10,7
17,9
46.4
53.6
78,6
89.3
100,0

Presentase
3,6
7,1
7,1
28.6
7.1
25,0
10,7
10,7
100,0

Tabel 4.1 di atas dapat disajikan dalam bentuk histogram seperti pada
gambar 4. 1 di bawah ini
T«» A f d M o d » l Pinb»l«j»t«n W»bbed

—I
mno

I
— I — ^ - i — •-r~'
• 1 "
»(«
«in
Koo
Mm
na>
T « * Awil M»d*l P*n(bil«|>nn Wabbtd

1—
mm

Gambar 4.1 Frekuensi Tes Awal Kclas V I I I . l yang Menggunakan Model
Pembelajaran Webbed di S M P Negeri 16 Palembang Tahun
Ajaran 2016/2017
Pada histogram Gambar 4.1 di atas terlihat bahwa siswa yang mendapat nilai
tertinggi

70

sebanyak

3 orang

dengan

persentase

10,7%, siswa

terbanyak

mendapatkan nilai 50 sebanyak 8 orang dengan persentase 28,6%, sedangkan siswa
yang mendapat nilai terendah 30 sebanyak I orang dengan persentase 3.6%, dari
seluruh siswa dengan nilai rata-rata kelas 54,8214 dengan standar deviasi 9,85846.

25

2.

Distribusi Frekunsi Tes Akhir yang Menggunakan Model Pembelajaran
Webbed
Setelah melakukan tes awal pada kelas V I I I . l peneliti juga melakukan tes

akhir untuk mengukur hasil belajar

siswa setelah

diberikan materi pelajaran

fotosintesis dengan menggunakan model pembelajaran wchbed. Distribusi frekuensi
nilai tes akhir siswa kelas V I I I . l

SMP Negeri 16 Palembang dengan proses

pembelajaran menggunakan model pembelajaran webbed. Pada materi fotosintesis
dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Data Distribusi Frekuensi Tes Akhir Kelas V I I I . l yang Menggunakan
Model Pembelajaran Webbed di SMP Negeri 16 Palembang Tahun
Ajaran 2016/2017
Nilai
70.00
75,00
80.00
85,00
90.00
95,00
100,00
Total

Frekuensi
2
6
6
6
4
2
2
28

Presentase
7,1
21,4
21,4
21,4
14,3
7,1
7,1
100,0

Persentase Kumulatif
7.1
28,6
50.0
71,4
85.7
92,9
100.0

Tabel 4.5 di atas dapat disajikan dalam bentuk histogram seperti pada
gambar 4. 2 di bawah ini
Til M M WaM rtnbmmn

WWMd

Gambar 4.2 Frekuensi Tes Akhir Kelas V I I I . l yang Menggunakan Model
Pembelajaran Webbed di S M P Negeri 16 Palembang Tahun
Ajaran 2016/2017

26

Dari histogram Gambar 4 2 di atas diketahui bahwa siswa yang mendapat
nilai tertinggi 100 scbanyak 2 orang dengan persentase 7,1%, dan siswa yang
mendapat nilai terendah 70 scbanyak 6 orang dengan persentase 7 , 1 % dari seluruh
siswa dengan nilai rata-rata kelas 83,2143 dengan standar deviasi 8,30153

3. Distribusi Frekuensi Tes Awal yang menggunakan Model Pembelajaran
Konvensional
Pada kelas VIII.4 untuk menentukan hasil belajar siswa, peneliti terlebih
dahulu memberikan tes awal kepada siswa sebclum menyampaikan materi pelajaran.
Distribusi frekuensi nilai tes awal siswa kelas VIII.4 SMP Negeri 16 Palembang
dengan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional pada
materi fotosintesis dapat dilihat pada label 4.3.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tes Awal Kelas VIII,4 yang Menggunakan
Model Pembelajaran Konvensional di SMP Negeri 16 Palembang Tahun
Ajaran 2016/2017

Nilai
30,00
35,00
40,00
45,00
50,00
55,00
60,00
65,00

Frekuensi
8
6
4
6
1
1
1
1

Presentase
28.6
21,4
14,3
21,4
3,6
3,6
3,6
3^6

Total

28

100.0

Persentase KumulaUr
28,6
50.0
64,3
85,7
89,3
92,9
96,4
100,0

Tabel 4.3 di atas dapat disajikan dalam bentuk histogram scpcrti pada
gambar 4. 3 di bawali ini

27

/

/

/ \

1
Tai MM UMat Paii*ali(v>n kanvtniltnal

Gambar 4.3 Frekuensi

Dokumen yang terkait

E F E K T I V I T A S A B U S E K A M D A N Z E O L I T S E R T A P E N G U R A N G A N P U P U K N P K T E R H A D A P P R O D U K S I G A N D U M I N D O N E S I A P A D A ME D I A P A S I R A N

0 3 14

E F E K T I V I T A S A B U S E K A M D A N Z E O L I T S E R T A P E N G U R A N G A N P U P U K N P K T E R H A D A P P R O D U K S I G A N D U M I N D O N E S I A P A D A ME D I A P A S I R A N

0 3 14

E N I N G K A T A N H A S I L B E L A J A R M E N U L I S K A L I M A T E F E K T I F D A L A M P A R A G R A F A R G U M E N T A S I M E L A L U I K E G I A T A N P E E R C O R R E C T I O N P A D A S I S W A K E L A S X 1 S M A N E G E R I R A M B I P U

0 2 17

E V A L U A S I P E L A K S A N A A N P E N D I S T R I B U S I A N P R O G R A M B E R A S M I S K I N ( R A S K I N ) T A H U N 2 0 1 1 D I D E S A G E N T E N G K U L O N K E C A M A T A N G E N T E N G K A B U P A T E N B A N Y U W A N G I

0 9 21

E V A L U A S I T E R H A D A P P E L A K S A N A A N R U JU K A N B E R JE N JA N G K A S U S K E G A WA T D A R U T A N M A T E R N A L D A N N E O N A T A L P A D A P R O G R A M JA M P E R S A L D I P U S K E S M A S K E N C O N G T A H U N 2012

0 2 19

H U B U N G A N A N T A R A P R O F E S I O N A L I S M E P E G A W A I D E N G A N K U A L I T A S P E L A Y A N A N P E N E R B I T A N K T P D A N K K D I K A N T O R K E C A M A T A N G A M B I R A N K A B U P A T E N B A N Y U W A N G I

0 6 22

I D E N T I F I K A S I P E N G A R U H L O K A S I U S A H A T E R H A D A P T I N G K A T K E B E R H A S I L A N U S A H A M I N I M A R K E T W A R A L A B A D I K A B U P A T E N J E M B E R D E N G A N S I S T E M I N F O R M A S I G E O G R A F I S

0 3 19

R E S P O N TA N A M A N C A B E M E R A H T E R H A D A P P U P U K N K M A J E M U K YA N G D I A P L I K A S I K A N S E C A R A L A N G S U N G M E L A L U I TA N A M A N

0 0 10

U K A L I R E P A P U A S A N I M N T B I D E U G N E D H A R A D R E B M A M E D N A T A M A C E K I R A S G N U N U G N A H A R U L E K R A S A K A M A T O K I N I C O P A R

0 0 78

P E N E R A P A N S I S T E M AKUNTANSI UTAMA UNTUK M E N Y A J I K A N L A P O R A N K E U A N G A N B E R D A S A R K A N STANDAR AKUNTANSI K E U A N G A N E N T I T A S TANPA A K U N T A B I L I T A S P U B L I K PADA K O P E R A S I PIONIR D E S A M E

0 1 95