Cara Tune Up Mobil sesuai SOP Hari ini

Cara Tune Up Mobil sesuai SOP
Hari ini adalah tentang :





bagaimana men Tune Up mobil ?
bagaimana urutan men Tune Up mobil ?
alat apa saja yang di butuhkan untuk tune up mobil ?
apakah mobil saya kembali enak di bawa setelah di tune up ?

Semoga saja jawaban dari pertanyan di atas dapat terjawab oleh penjelasan di bawah :
Sebaiknya untuk melakukan Tune UP mobil serahkanlah pada bengkel atau orang yg
sudah ahli, tapi kalo untuk ingin tahu saja silakan baca ulasan di bawah.
cara tune up mesin mobil

LANGKAH KERJA TUNE - UP ENGINE BENSIN 1
1. Pasang perlengkapan servis kendaraan







Fender cover
Grill cover
Steering cover
Floor cover
Seat cover

2. Siapkan peralatan kerja
Tool set

Alat ukur, meliputi : Tune-up tester, Multimeter, Radiator Tester, Radiator cup tester,
Spring scale, kunci momen (torque wrench), hidrometer, feeler gauge dan mistar baja.
Perlengkapan servis lain, meliputi : kompresor, air gun dan kain lap bersih.
3. Pekerjaan saat mesin dingin, meliputi pemeriksaan :








minyak pelumas
sistem pendingin
tali kipas
filter bensin
filter udara
sistem pengapian

4. Pekerjaan saat mesin hidup, meliputi pemeriksaan :




dwell angle
Putaran idle
saat pengapian


5. Pekerjaan setelah mesin dipanaskan, meliputi :






celap katup
kerja karburator
stel putaran idle
kompresi
tes jalan

MINYAK PELUMAS




Tarik batang pengukur, lap ujungnya, dan kembali masukkan.
Tarik kembali dan periksa volume oli (diantara Full dan Low) serta kualitas oli

dengan melihat warna dan kepekatan oli.
Lihat perubahan warna pada oli mesin

SISTEM PENDINGIN


periksa slang radiator














periksa klem
periksa kebocoran sirip-sirip
periksa kran penguras
Tes kebocoran sistem pendingin (menggunakan radiator tester beri tekanan
sampai 1,2 Kg/Cm2)
Pemeriksaan tutup radiator (menggunakan radiator cup tester beri tekanan 0,6 1,2 Kg/Cm2)
Periksa kualitas dan kapasitas air pendingin
Periksa volume tangki cadangan
Periksa tali kipas : secara visual periksa dari kemungkinan retak/aus
Saat mengembalikan tali kipas berilah tekanan 10 Kg dan defleksi tali kipas : 7
- 11 mm (untuk pompa air - alternator) 11 - 14 (untuk engkol - kompresor)
Periksa suara bearing, pompa abnormal
Sirkulasi air pendingin (dilakukan saat mesin panas dan hidup)

SARINGAN BAHAN BAKAR







lepas filter bahan bakar
Perhatikan saluran masuk dan buangnya
Semprotkan udara bertekanan rendah
Urutan penyemprotan : saluran buang - saluran masuk, saluran masuk - saluran
buang, saluran buang - saluran masuk.
Tiup ( dengan mulut ) dari saluran masuk dan buangnya. Apabila ringan :
berarti bersih, apabila berat harus diganti.

SARINGAN UDARA (Air filter)






Lepas klip
Periksa secara visual elemen saringan udara
Semprot elemen saringan udara dengan urutan : dari dalam - keluar, dari luar ke dalam, dari dalam - keluar.
Lap rumah saringan udara.

Pasang, perhatikan tanda panah yang ada pada tutup rumah saringan.

BATERAI




Lepas pole baterai (terminal (-) terlebih dahulu.
Angkat baterai (posisikan tangan dibawah kotak baterai)
Periksa kotak, dari kemungkinan retak, menggelembung.







Periksa volume elektrolit
Periksa lubang penguapan pada tutup, semprot dengan udara bertekanan dari
kompresor

Periksa berat jenis elektrolit, dengan menggunakan hidrometer (kondisi baik
bila pada skala diantara 1,25 - 1,27)
Periksa kondisi dari pole/terminal
Periksa tegangan dengan menggunakan Voltmeter

KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN
A. Busi, periksa :







Insulator
Ulir busi
Keausan elektroda
Gasket Busi
Kondisi elektroda busi
Celah busi


B. Kabel busi, dengan ohmmeter periksa resistance dari kabel (kondisi baik bila
kurang dari 25 KΩ.
C. Distributor










bersihkan tutup distributor dengan lap bersih
Periksa secara visual, dari kemungkinan retak, aus
Bersihkan terminal dalam
Periksa panjang brush
Rotor, bersihkan dengan kain lap
Platina, periksa, bersihkan dan stel

Governor advancer, putar rotor (kondisi baik bila rotor segera kembali ke
tempat semula)
Vacuum advancer (kondisi baik bila diisap ......... dudukan platina bergerak)
Octan selector (posisikan Std/ tengah)

IGNITION COIL



Periksa tahanan primer koil (1,3 - 1,6 Ω)
Periksa tahanan sekunder koil (10,7 - 14,5 KΩ)



Periksa resistor koil (1,5 - 1,9 Ω)

KEKERASAN BAUT KEPALA SILINDER
Pengencangan dengan kunci moment dimulai dari tengah kemudian keluar, seperti
prinsip obat nyamuk bakar.
DATA TUNE-UP SAAT MESIN HIDUP





DWELL ANGLE : 520 ± 60
Saat pengapian ( kijang 5 K = 50 sebelum TMA )
Putaran idle ± 750 rpm

TUNE UP MOTOR BENSIN 2
Tune Up adalah perwatan berkala tanpa adanya penggantian komponen mesin
Pekerjaan yang meliputi pemeriksaan;
















oli mesin
Sistim pendingin
Tali kipas
Saringan udara
Katup pengontrol panas
Baterai
Busi
Kabel tegangan tinggi
Distributor
Celah katup
Karburator
Putaran idle permulaan (Inintial Idle Speed)
Fast idle
Thottle Positioner
Tekannan kompresi

Tujuan melaksanakan Tune Up pada kendaraan bermotor yakni:


Untuk pengontrolan kondisi mesin kendaraan setelah digunakan untuk 10.000
kilometer;



Untuk memeriksa, menyetel dan mengembalikan kondisi motor dari kendaraan
ke keadaan semula

Fungsi Filter Udara:
Udara yang masuk ke mesin mengundang debu dan benda benda lain akan
menyumbat saluran karburator, mempercepat keausan silinder mesin serta
mengotorkan oli. Filter Udara menyaring debu dan kotoran lainnya yang terkandung
di dalam udara yang masuk melalui filter yang didalamnya terdapat alat penyaring
udara, sehingga debu dan kotoran tidak dapat masuk ke dalam karburator dan silinder
mesin. Apabila filter tersumbat kotoran, aliran udara akan terbatas yang
mengakibatkan terganggunya kerja karburator. Filter Udara dibagi menjadi dua yaitu:
filter udara kering dan filter udara basah
Pembersihan atau penggantian saringan udara jenis kering




Lepas saringan udara periksa kondisi saringan udara, jika kotor sekali harus
diganti baru
Ketok saringan beberapa kali agar debu yang menempel terlepas
Semprotkan dengan udara bertekan dari dalam keluar. Kadang-kadang saringan
udara basah oleh oli.

Oli tersebut berasal dari sistim ventilasi karter. Bersihkan sistem tersebut
kemudianlakukan pengontrolan pada permukaan batas oli motor (mungkin terlalu
tinggi) atau juga disebabkan kerapatan cincin-cincintorak, untuk ini buka tutup
pengisi oli pada saat motorhidup. Jika banyak gas yang keluar, bisa juga cincintorak
bocor, akibatnya gas tersebut dapatmembawa oli mesin sampai ke saringan udara.

4. Pasang kembali rumah saringan udara. Pada waktu pemasangan, perhatikan
kedudukan paking-pakingnya.
Pembersihan saringan udara tandon oli (tipe basah).




Lepas saringan udara
Cuci saringan udara dengan bensin
Keluarkan oli dari rumah saaringan udara, bersihkan rumah saaringan udara
dengan bensin dan lap.

Fungsi Tali Kipas
Tali kipas meneruskan tenaga mesin dari puli poros engkol untuk menggerakkan
bagian bagian pembantu mesin yang lain, seperti pompa air, kipas dan alternator.
Biasanya tali kipas baru masih elastis, tetapi elastisitasnya hilang setelah
dipergunakan.
Pemeriksaan secara visual




Periksa tali kipas kemungkinan retak, sudah buruk, terlalu kencang atau aus;
Terdapat oli atau gemuk.
Persinggungan yang tidak sempurna antara tali dan puli.

Pemeriksaan dan penyetelan kekencangan tali kipas
1. Dengan kekuatan tekanan 10 kg, tekan tali pada tempat-tempat yang seharusnya tali
harus menunjukkan kekencangan spesifikasi. Lenturan tali kipas pada tekanan 10 kg
yakni Kipas Alternator 7-11 mm dan Engkol Kompresor AC 11-14 mm.
2. Perhatikan ketegangan sabuk penggerak. Kurang tegang – tali kipas slip – cepat
aus.Terlalu tegang – bantalan pipa air dan alternator menjadi cepat rusak. Jika tali
kipas harus diganti, perhatikan ukurannya. Ukuran sabuk mengikuti normalisasi.Lebar
: 9,5 ; 10,5 ; 11,5 ; 12,5 mm. Panjang : Penatahapannya adalah 25 mm, misal 800,
825,850 mm dst.
3. Beri vet atau cairan khusus pada sabuk lama yang berbunyi
Periksa baterai kemungkinan:





Rumah baterai berkarat;
Hubungan terminal longgar;
Terminal berkarat atau rusak;
Baterai rusak atau bocor.

Pengukuran berat jenis elektrolit



Periksa berat jenis elektrolit dengan hydrometer; Berat jenis berkisar antara
1,25 – 1,27 pada 20oC;
Periksa banyaknya elektrolit pada setiap sel. Jika tidak berada pada ketinggian
yang semestinya, istilah dengan air suling.

Fungsi Oli
Oli dengan sifatnya yang kental dan halus, tidak hanya sekedar mengurangi ausan dan
gesekan pada piston (torak), bantalan dan bagian bagian yang berputar. Oli juga
membantu menahan suhu tinggi, gas bertekanan tinggi maupun membantu
memindahkan panas dari bagian yang bersuhu tinggi ke karter (panci oli) selanjutnya
dipindahkan ke udara luar. Oli mencegah keroposnya bagian yang terbuat dari logam,
merupakan bantalan bagi bagian yang berputar serta menyerap zat zat yang merusak
dari hasil pembakaran didalam mesin. Setelah melakukan tugas tugas ini, maka oli
kehilangan efektifitasnya dan karena itu harus diganti secara periodik.Pemeriksaan
tinggi oli, tinggi oli harus berada pada tanda L dan Jika lebih rendah, periksa
kemungkinanada kebocoran lalu tambah oli hingga tanda F Gunakan oli API service
SE.
Fungsi Penggantian saringan oli
Sementara oli sedang dipakai, karbon yang dihasilkan dari reaksi pembakaran dalam
mesin serta serbuk logam masuk ke dalam oli sehingga oli menjadi kotor. Apabila
kotoran tersebut menumpuk, ia akan menyebabkan bagian bagian yang berputar cepat
aus dan tergores. Karena itulah dipasangkan saringan oli untuk menahan kotoran dan
membuang kotoran tersebut dari oli. Berhubung kotoran yang demikian akan
menumpuk didalam saringan (flter), saringan perlu diganti secara periodik.
Penggantian Saringan Oli (Filter)





Buka saringan oli dengan alat pembuka filter;
Pilih saringan oli dengan mencocokkan ulir saringan dan diameter paking
Kontrol apakah saringan oli lama dilengkapi dengan katup “ by-pass” atau
tidak.
Kontrol perlu tidaknya katup anti balik di dalam saringan oli dengan melihat
posisi pengikatan saringan oli terhadap motor. Jika posisi pengikatan horisontal
atau saringan di bawah, maka saringan oli harus dilengkapi dengan katup anti
balik.

5. Untuk memasang, kencangkan saringan oli dengan tangan.
Fungsi Celah Katup

Agar terdapat operasi mesin yang effisien apabila katup menutup, agar tertutup rapat
sekali dengan dudukannya.
Untuk menjamin keadaan demikian, terdapat celah yang disebut 'celah katup'
(clearance) diantara katup katup dalam keadaan tertutup dan tuas (roker). Dengan
celah ini, katup akan kembali ke dudukannya tanpa ganguan selama mesin bekerja
walaupun terdapat pemuaian dari komponen tertentu.
Cara menyetel celah katup yakni:








Mesin dipanasi dan kemudian dimatikan;
Tempatkan Silinder nomor 1 pada TMA atau titik mati atas atau kompresi
dengan jalan memutar poros engkol;
Kencangkan kembali baut-baut kepala dan baut-baut penguat roker. Momen
pengencangan menunjukkan 1,8 –2,4 kgm;
Stel celah katup dengan jalan celah katup diukur diantara batang aktup dan
lengan loker.Yang disetel hanyakatup yang ditunjuk oleh panah saja. Celah
katup menunjukkan Hisap 0,20 mm dan Buang 0,30 mm;
Putarkan poros engkol (crankshaft) 360o;
Setel katup-katup lain yang ditunjukkan oleh panah.

PEMERIKSAAN KABEL BUSI
Lepaskan steker busi. Jangan ditarik pada kabelnya. Hubungan inti arang kabel mudah
terlepas dari steker kalau kabel ditarik. Periksa tahanan kabel menggunakan
multimeter. Tahanan kabel yakni kurang dari 25 kΩ per kable
.PEMERIKSAAN ADVANCE VACCUM



Lepas tutup distributor;
Lepas slang vaccum yang menuju ke distributor pada karburator. Hisap slang
dengan mulut dan perhatikan plat dudukan kontak pemutus harus bergerak.
Slang vaccum tidak boleh retak atau longgar pada sambungannya

PEMERIKSAAN ADVANCE SENTRIFUGAL



Rotor harus kembali dengan cepat setelah diputar searah putarannya dan
dilepas;
Rotor tidak boleh terlalu longgar.

PEMERIKSAAN KONTAK PEMUTUS




Setel celah kontak pemutus dengan fuler, putar motor dengan tangan sampai
kam; dengan tumit ebonit dalam posisi yang tepat
Pilih fuler yang sesuai dengan besar celah kotak;
Periksa celah kontak dengan fuler yang bersih.

Jika celah tidak baik, stel seperti berikut:





Kendorkan sedikit sekrup-sekrup pada kontak tetap.
Stel besar celah dengan menggerakkan kontak tetap.
Penyetelan dilakukan dengan obeng pada takik penyetel;
Jika penyetelan sudah tepat, keraskan sekrup-sekrup pada kontak tetap;

Putar mesin satu putaran, periksa sekali lagi besarnya celah kontak.
Sebagai petunjuk:
Besar celah kontak untuk mobil biasanya 0,4 –0,5 mm.
Kontak pemutus biasanya diganti baru setiap 20’000 km. Kontak lama dapat dirataka
dengan kikir kontak atau kertasa gosok dan selanjutnya dibersihkan dengan kertas
yang bersih. Tetapi, kalau ketidak-rataan kontak besar, sebaiknya kontak pemutus
diganti baru.
Tes dengan dwell tester
Start motor dan periksa sudut dwel. Jika salah, stel celah kontak sampai mendapatkan
hasil yang baik dan keraskan sekrup-sekrup pada kontak tetap; Pasang kembali,
kontrol sudut dwel sekali lagi selama motor hidup (putaran idle).
Sebagai Petunjuk:



Besarnya sudut dwel untuk motor 4 silinder biasanya 52o – 56o
Sesuaikan pemasangan kabel pengetes dwel dengan merk atau tipe yang
digunaakan

Fungsi Pengapian

Mesin bensin bekerja dengan pembakaran bensin dan campuran udara yang ditekan
setelah langkah hisap serta terbakar oleh bunga api busi. Bunga api yang
menyebabkan letusan disebut "saat pengapian" (ignition time) dan diatur oleh
pembukaan platina dalam distributor.Waktu pengapian harus distel sedemikan rupa
sehingga tidak terlalu cepat dan juga tidak terlalu lambat sebab akan menurunkan
efisiensi mesin.
Penyetelan Pengapian
Setel putaran mesin pada kecepatan idle. Pada motor yang dilengkapi dengan oktan
slektor, posisi oktan selektor harus disetel pada posisi standar. Saat pengapian adalah
8o sebelum TMA atau idling.
Penyetelan saat pengapian cocokkan tanda-tanda waktu dengan memut body
distributor . Saat pengapian 8o sebelum TMA atau idling.

PEMERIKSAAN BUSI
Periksa busi secara visual kemungkinan terdapat hal-hal berikut:





Retak atau kerusakan lain pada ulir dan isolator;
Keausan elektroda;
Gastek rusak atau lapuk;
Elektroda terbakar atau terdapat kotoran yang berlebihan.

Pembersihan Busi




Jangan menggunakan alat pembersih busi lebih lama dari yang diperlukan;
Tiupkan bubuk pembersih dan karbon dengan udara kompresi;
Bersihkan ulir dan permukaan luar isolator

Pengukuran tekanan kompresi





Panaskan mesin;
Buka semua busi;
Lepaskan kabel tegangan tinggi dari koil pengapian agar aliran sekunder
terputus;
Masukkan alat pengukur kompresi ke dalam lubang busi;



Buka trotel gas sepenuhnya dan baca tekanan kompresi sementara mesin
dihidupkan dengan motor stater.

Sebagai petunjuk:
Usahakan agar pengukuran dilakukan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya






Putaran : 250
Tekanan kompresi
STD 11,0 kg/cm2
Limit 9,0 kg/cm2
Perbedaan antara masing-masing silinder 1,0 kg/cm2

PERAWATAN MESIN EFI KM 20.000
1. Langkah awal
Siapkan alat-alat yang akan dipakai untuk tune up dan cek peralatan tersebut, alt yang
di gunakan diantaranya sebagai berikut :









Kunci 10 dan Kunci 14
Kunci busy, hmplas dan sikat kawat
Feeler gauge
Obeng ketok dan lap bersih
Carburraator Cleaner (CC)
Multimetrer
Kompresor (angin)
Engine Analizer

2. Cara Tune Up Engine EFI XENIA pada KM 20.000
Adapun komponen-komponen yang di tune up dalam mesin EFI (Electronic fuel
injection) yaitu sebagai berikut :


Air Cleaner(AC) atau air box

Bersihkan AC menggunakan kompresor (angin) agar AC tetap dalam keadaan bersih,
sehingga udara yang masuk kedalam ruang pembakaran bersama bahan bakar tetap
bersih.



Koil dan Kabel Tegangan

Biasanya didalam mesi EFI (Electronic Fuel Injection) koil dan kabel tegangan sudah
dirangkai menjadi satu komponen. Jadi pemeriksaan koil dan kabel tegangan di cek
secara bersamaan menggunakan multimeter, hal ini dilakukan agar mengetahui koil
masih efisien atau tidak.
Cara pemriksaannya, hubungan multi meter dengan koil dan kabel tegangannya,
ketika multimeter di hubungkan pada koil dan kabel tegangan maka jarum pada
multimeter akan menunjukan angka 50, 50 tersebut menyatakan 50 ampere. Hal
tersebut menujukan bahwa koildan kabel tegangan masih efisien, namun jika jarum
pada multimeter menunjukan kurang atau lebih dari 50, maka koil dan kabel tegangan
menujukan tidak efisien.
3. Busi
Biasanya pada busi tidak hanya di bersihkan tetapi juga bisa di ganti dengan yang
baru tergantung kepada keadaan busi masih bagus atau tidak. Namun biasanya
penggantain busi sering dilakukan pada KM 20.000. jadi jika keaadaan busi masih
bagus bersihkan busi menggunakan hamplas atau sikat kawat. Dan stel celah busi
menggunakan feeler gauge untuk mendapatkan keakuratan.
Cara menunjukan busi bagus atau tidak, hal tersebut dapat diliat dengan kasat mata
jika, yaitu jika elektroda masanya sudah menipis.
4. Trottole Body dan Idle Speed Control (ISC)
Bersihkan trottole body dan ISC menggunakan Carburrator Cleaner dan bersihkan
pembersih yang nmenempel pada Trottole body dan ISC menggunakan lap yang
bersih. Hal ini bertujuan agar ktika bahan bakar dan udara menyatu tidak ada debu
yan terbawa kedalam ruang pembakaran. Dan agar tidak melenceng dalam mengatur
rpm karena Isc berfungsi untuk mengatur rpm.
5. Fuel Filter (FF)
Bersihkan FF dengan menyemprot lubang masuk atau keluar bahan bakar dari FF
menggunakan kompresor (angin). Hal ini dilakukan agar FF berfungsi dengan baik,
sehingga tidak ada penyumbatan dalam FF atau pun terbawa nya debu keruang
pembakran.
6. Oli (pelumas)

Ganti oli yang sudah lama dengan yang baru agar tidak terjadi ke ausan pada mesin,
sehingga langkah kompresi tetap stabil.
Agar mesin tetap nyaman dan tidak cepat aus maka penggantian oli ini harus dilkukan
secara berkala. Sehingga kstbilan dan suhu pada ruang pembakaran tetap terjaga.
7. Uji Emisi
Terakhir lakukan Uji Emisi, untuk melakukan Uji Emisi gunkan alat Egine Analizer.
Hal ini dilakukan auntuk mengetahui proses pembakaran pada mesin, apakah sudah
efisien atau tidak, CO (karbonmonoksida)ideal berkisar di bawah 1 persen.
Jika alat tersebut menunjukan dibawah 1 persen maka CO pada proses pembakaran
masih efisien, namun jika alat tersebut menujukan hasil di atas 1 persen maka proses
pembakaran tersebut sudah tidak efisien, biasanya harus dilakukan service pada
sistem bahan bakar.

.3 Langkah Akhir
Setelah selesai melaksanakan tune up, agar tercipta kesejahteraan, keselamatan, dan
keamanan kerja baik untuk mekanik ataupun peralatan. Maka langkah terakhir yaitu
bereskan (rapihkan) dan simpan kembali alat-alat yang sudah di gunakan ketempat
penympanan.
Demikianlah artikel tentang Cara Tune Up mobil , sendiri atau bengkel ( dgn Baik dan
Benar ), semoga bisa menjadi informasi yang bermanfaat untuk para pembaca setia
blog MECHATRONIK. Jangan lupa untuk di share dan berkomentar. Terimakasih