351375522 ppt REFERENSI BERITA pptx

REFERENSI BERITA
PRESTASI
OLEH
Indri Dwi Yolandasari
(D97216054)
PGMI/2C
UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

Liputan6.com, Jakarta Usai sudah semarak
Olimpiade Rio de Janeiro 2016 yang
berlangsung 5-21 Agustus 2016. Indonesia
berhasil meraih 3 medali setelah
mengirimkan 28 atlet untuk berlaga di 7
cabang olahraga. Hal paling
menggembirakan adalah perolehan medali
emas di cabang Bulutangkis oleh tim ganda
campuran andalan Indonesia,
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir.
Bulutangkis Indonesia mempersembahkan
medali emas tersebut tepat pada hari
peringatan kemerdekaan, 17 Agustus.

Koleksi medali Indonesia sejak pertama kali
mengikuti olimpiade hingga sekarang
mencapai 30 medali, 7 medali emas semua
dipersembahkan dari cabang
olarhaga bulutangkis. Koleksi medali
tersebut kedua tertinggi untuk wilayah
ASEAN, posisi pertama ditempati Thailand
dengan 30 medali namun dengan 9 medali
emas.

Liputan6.com, Jakarta Tak hanya kaya akan
keindahan alam, Indonesia juga kaya akan
sumber daya manusia yang mengagumkan. Tidak
bisa dilihat sebelah mata, salah satu generasi
muda indonesia. bahkan berhasil bergabung
dengan pusat penelitian sains terbesar di dunia.
Mahasiswa Teknik Komputer Fakultas Teknik
Universitas Indonesia (FTUI) I Made Sanadhi
Sutandi berhasil mewakili Indonesia untuk
berpartisipasi dalam kegiatan “OpenLab Summer

Research Program 2016” di CERN - salah satu
Pusat Riset Komputasi & Partikel Fisika terbesar di
dunia.
• Sanadhi (21) berhasil menggungguli 1.461
mahasiswa lainnya dari seluruh dunia ini, akan
terlibat secara langsung dalam proyek
pengembangan sistem IT selama delapan minggu
mulai dari 20 Juni hingga 21 Agustus 2016 di
Jenewa, Swiss.
CERN (Conseil Européen pour la Recherche
Nucléaire) atau dalam bahasa Indonesia berarti
Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir telah
memberikan sumbangsih dan kontribusi nyata
terhadap ilmu pengetahuan, diantaranya teknologi
www (web) yang saat ini sudah menjadi bagian
besar dalam kehidupan manusia.

Selain itu, CERN juga berkontribusi pada
penemuan partikel Higgs Boson yang
mendapatkan hadiah Nobel Fisika tahun 2013

serta penemuan Super Symmetry dan QuarkGluon Plasma yang menunjukkan fenomena
pembentukan alam semesta.
Sanadhi, menurut informasi yang diterima
Liputan6.com, Selasa (19/4/2016) mengatakan,
“Pencapaian ini merupakan peluang emas karena
saya dapat belajar langsung dengan para pakar di
bidang teknologi serta melihat dan merasakan
langsung teknologi dan inovasi yang ada diseluruh
dunia. Saya yakin dan mantap untuk menyerap
ilmu dan membangun network sebanyakbanyaknya saat bekerja disana agar ilmu
pengetahuan ataupun hardskill dan softskill saya
dapat teruji dengan baik."
• Lebih lanjut, Sanadhi mengungkapkan selama
kegiatan berlangsung, ia akan memperoleh
sejumlah topik perkuliahan serta dilibatkan
langsung pada proyek penelitian bersama dengan
peneliti CERN. Hal ini dilakukan untuk mendalami
domain keilmuan yang menjadi kebutuhan utama
pada infrastruktur IT seperti Data Acquisition,
Computing Platforms, Data Storage Architectures,

Compute Provisioning and Management, Networks
and Communication dan Data Analytics. Indonesia
bangga memiliki generasi muda berprestasi.

• Liputan6.com, Malang - Minyak olahan berbahan baku
larva serangga yang dihasilkan empat mahasiswa
Universitas Brawijaya UB) Malang diakui internasional.
Minyak itu mampu menembus urutan kedua kompetisi
pangan dunia di Zurich, Swiss awal April lalu.
Empat mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UB
Malang, Jawa Timur, itu meraih sukses di Zurich, Swiss pada
1-2 April 2016. Keempatnya adalah adalah Musyaroh (TIP
2013), Mushab (TIP 2012), Anik Haryanti (TIP 2013) serta
Mohammad Ifdhol (TIP 2012).
"Topik yang mereka paparkan adalah minyak olahan larva
serangga sebagai pengganti minyak kelapa sawit. Minyak
olahan ini diberi nama 'Biteback Insect Mineral Oil'," kata
Juru Bicara FTP UB, Dyah Susanthy, di Malang, dikutip
Antara, Selasa (5/3).
Atas capaian di kompetisi pangan dunia Thought for Food

itu para mahasiswa jurusan Teknologi Industri Pertanian
(TIP) ini berhak membawa pulang hadiah uang tunai
sebesar 5.000 dolar AS sebagai investasi awal untuk
melanjutkan programnya.
Salah seorang penemu minyak olahan karva serangga
tersebut, Musyaroh, menjelaskan Biteback merupakan
salah satu produk yang dibuat untuk mengatasi masalah
pangan pada 2050. Biteback selain sebagai pengganti
minyak kelapa sawit juga bisa mengantasi anemia serta
kekurangan zat besi.
Faktanya, minyak kelapa sawit menimbulkan kebakaran
hutan dan polusi udara. Selain itu kebutuhan lahan makin
menyempit dan besarnya ongkos produksi. Berbeda dengan
Biteback yang merupakan hasil olahan larva serangga.

Menurut dia, serangga relatif lebih murah dan mudah
didapat, bahkan kandungan nutrisi serangga juga lebih
tinggi. Berdasarkan penelitian larva serangga kaya akan zat
besi, omega-3, dan omega-6 yang sangat bagus untuk
anemia.

Serangga yang dipakai untuk bahan baku Biteback adalah
kumbang mealworm. Daur hidup yang cukup cepat
sehingga budi dayanya tidak mahal dan lama, sebab hanya
membutuhkan waktu 30 hari.
Pada saat itu, katanya, larvanya sudah bisa menghasilkan
minyak. 31 ton larva bisa menghasilkan 21 persen minyak
goreng siap pakai. Selain itu, minyak gorengnya juga tidak
jenis jenuh, sehingga lebih baik bagi kesehatan.
"Harapan kami, Biteback ini bisa kami kembangkan lebih
sempurna dan ke depannya bisa dipruduksi secara massal,"
ujar Musyaroh.
Dalam kompetisi pangan dunia (Thought for Food
Challenge) tersebut adalah tim KULISHA dari University of
Michigan, AS, yang menjadi juara pertama dan mendapat
grand prize senilai 10.000 dolar AS.
TFC adalah kompetisi rencana usaha tentang bagaimana
mengatasi masalah pangan dunia di tahun 2050. Pada
tahun ini bertema "Develop Breakthrough Ideas to feed 9
billion people".
TFF diselenggarakan sejak 2011. finalis lainnya adalah tim

dari Universitas Indonesia (UI). Ada delapan tim yang maju
sebagai finalis setelah menyisihkan 416 tim dari 105
negara. Finalis lain dari Amerika Serikat, Brazil, India,
Uganda, Kenya, Inggris Raya dan Prancis.

Liputan6.com, Jakarta - Penyandang autisme
sering digambarkan larut dalam dunianya sendiri
dan cenderung antisosial. Gambaran itu
dipatahkan sebuah grup band beranggota 4 anak
muda penyandang autisme, yang mampu
bekerjasama dengan baik.
Tiga tahun sudah mereka sukses menghibur
pecinta musik tanah air, dan baru saja
meraih penghargaan internasional.
Band I'm Star asal Jakarta ini pernah tampil di
Anan Autistic Talent gala 2015 Hongkong. Lagu All
Of Me dari Michael Buble dimainkan dengan apik
dan merdu oleh band beranggotakan para
penyandang autisme ini.
Dengan lantang, Arya sang vokalis,

memperkenalkan satu persatu personel bandnya.
Di akhir acara mereka pun meraih penghargaan
most Touching voice award group dan excellent
performance terpilih dari 82 peserta lain asal
Taiwan, Hongkong, India, Jepang, China dan
Singapore.
Perjalanan I'm Star diawali dengan pertemanan
keyboardist Abhysma dengan Ervitha yang kini
mahir memainkan drum. Abhy juga teman kecil
Arya sang vokalis yang bersuara merdu bak Frank
Sinatra.

Bersama Shinta yang piawai bermain bass, 4 remaja ini
kemudian membuat band di 9 April 2012. I'm Star adalah
salah satu band pertama di Indonesia dengan personel yang
selurunya penyandang autisme.
Musik yang awalnya menjadi terapi bagi mereka, akhirnya
justru mengasah bakat terpendam. Sedikitnya 4 alat musik
dikuasai tiap personel I'm Star.
Hingga kini puluhan panggung sudah dipentaskan. Beragam

penghargaan juga sudah mereka raih.
Meski begitu perjalanan band I'm Star bukannya tanpa
halangan. Di tahun 2012 Arya sempat menjalani operasi
kista di rahang dan 2014 band sempat vakum saat Ervita
menjalani operasi kanker payudara.
Dengan latihan rutin setiap minggu dan latihan tambahan
jika ada pertunjukan beragam kemajuan dirasakan para
orangtua. Kualitas bermusik para penyandang autisme ini
memang tak main-main, I'm Star pun sampai diundang ke
istana.
Hambatan berkomunikasi tak menyurutkan prestasi I'm Star.
Tahun 2013 sebuah film berbahasa Inggris dibuat untuk
lebih mengenalkan dinamika kehidupan remaja autisme
kepada masyarakat. Film yang diperankan para personel I'm
Star ini kemudian mendulang prestasi diberbagai festival
internasional.
Jika mendapat stimulasi dan arahan yang tepat, penyandang
autisme bisa berprestasi. Kini I'm Star memiliki harapan
untuk membuat album sendiri dan berkolaborasi dengan
musisi tanah air seperti Erwin Gutawa dan Adhie MS.


Jakarta, Aktual.com — Musa Laode Abu Hanafi, Hafidz cilik
asal Indonesia ini berhasil mengharumkan nama Indonesia di
pentas ‘Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) Internasional’ di
Sharm El-Sheikh Mesir pada 10-14 April 2016 lalu.
Musa merupakan Hafidz cilik asal Bangka, yang berhasil
melenggang ke final MTQ Internasional di Mesir 2016. Pada
babak final, Musa berhasil menjadi juara ketiga.
Keberhasilan Musa, yang menjadi wakil Indonesia di ajang
lomba menghafal Alquran di Mesir tersebut dikabarkan oleh
ayah Musa, Laode Abu Hanafi (Hanifa, dalam bahasa Arab,
red), beberapa jam lalu melalui akun Facebook-nya berikut
dengan foto Musa bersama dengan para juara.
“Asli putra daerah yang mengharumkan Indonesia pada MTQ
Internasional di Mesir 2016. Melalui Batik Khas Nusantara
dan Juara 3 Hafizh Quran kelas 30 Juz. Laode Musa,” kata ayah
Musa, yang dilansir Aktual.com dari akun Facebooknya.
• Untuk diketahui, dalam rangka memenuhi undangan
Kementerian Wakaf Mesir, Pemerintah RI melalui
Kementerian Agama mengutus Musa La Ode Abu Hanafi (7

tahun 10 bulan) didampingi oleh orang tuanya, La Ode Abu
Hanafi untuk mengikuti ‘MHQ Internasional’ di Sharm ElSheikh Mesir.
• Musa menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang menyertai
pertandingan Hifz Al-Quran 30 juz kategori kanak-kanak.
Musa juga merupakan peserta paling kecil dan paling muda
kerana peserta lain berusia di atas sepuluh tahun.
Seperti banyak peserta lainnya, Musa diminta untuk
menjawab enam soal, yang berjaya dilalui Musa dengan
tenang, tanpa ada salah maupun lupa.
Ini berbeda dengan peserta lain yang rata-rata mengalami
lupa, malah diingat dan dibetulkan juri.

Kelancaran bacaan dan ketenangan Musa dalam membawa
ayat-ayat suci Al Quran yang dinyatakan membuatkan Ketua
Juri, Sheikh Helmy Gamal, yang juga wakil Ketua Persatuan
Quran Mesir dan hadirin terharu hingga menitikkan air mata.
Di luar panggung, Musa terus diserbu hadirin untuk berfoto dan
mencium kepalanya sebagai tanda takzim mengikut budaya
masyarakat Arab.
Tidak mau ketinggalan, juri dan panitia dari Kementerian Wakaf
Mesir juga turut meminta Musa bergambar dengan mereka.
Perkara ini mereka tidak lakukan bersama peserta MTQ yang
lain.
Meskipun usia Musa masih belia dan lidahnya masih pelat dan
belum dapat menyebut huruf “R” dengan sempurna, Musa
dinilai sudah menjadi juara di hati juri dan penonton, meskipun
di atas kertas dia hanya mendapat tempat ketiga.
• Di dalam Majelis penutup, Menteri Wakaf Mesir, Prof Dr
Mohamed Mokhtar Gomaa memanggil Musa dan ayahnya, Abu
Hanafi.
• Mohamed Mokhtar mewakili Kerajaan Mesir mengundang
Musa dan Hanafi ke negara itu sekali lagi, pada sambutan
malam ‘Lailatul Qadar’ yang diadakan pada bulan Ramadan
akan datang. Beliau menyatakan, Presiden Mesir akan memberi
penghargaan khas kepada Musa.
Kerajaan Mesir akan menanggung tiket dan kemudahan
sepanjang mereka berada di Mesir. Menteri itu turut
menyampaikan rasa takjubnya kepada Musa yang berusia
paling muda dan tidak fasih berbahasa Arab, namun hebat
dalam menghafal Al Quran secara sempurna.
Tentu untuk menghafal 30 juz (atau 6.666 ayat Al Quran), Musa
harus berlatih keras. Ada proses, waktu, cara dan usaha
maksimum yang dilakukan. Dan, sudah tentu ia menuntut
kesabaran dan ketekunan ibu dan ayahnya.

Sang ayah, La Ode Abu Hanafi yang berprofesi sebagai petani
harus sabar melatih Musa. Selain itu, ibu Musa, Yulianti, Alumni
Pondok Pesantrean Al-Fatah, Muhajirun, Negararatu, Natar,
Lampung Selatang, hanya suri teladan di rumah.
Mereka tinggal di Bangka Barat, Bangka Belitung,
Indonesia.Menariknya, ayah dan ibu Musa bukan Hafiz dan
Hafizah.





Prestasi Musa
Berdasarkan catatan laman Wikipedia, Musa lebih dikenal dengan
Musa Hafiz, di samping seorang penghafal Al Quran, ia juga
menghafal beberapa Hadis penting “Al-Arba’in An-Nawawi”.
Musa pernah menjadi juara pertama dalam program Hafiz
Indonesia 2014 di RCTI. Dia ketika itu menjadi perhatian kerana
walau baru berusia lima tahun namun sudah mampu menghafal
29 juz.
Musa juga pernah dihantar mengikuti pertandingan Hafazan
peringkat antarabangsa di Jeddah, Arab Saudi di tahun yang sama.
Menjadi peserta termuda, menduduki tangga ke-12 daripada 25
peserta yang bertanding. Musa mendapat markah Mumtaz iaitu
90.83 daripada 100 nilai penuh.
Selepas pertandingan itu, Musa meningkatkan Hafazannya
menjadi 30 juz.
Pada 2014, Musa mendapat penghargaan dari Museum Rekor
Indonesia (MURI) sebagai Hafiz Al-Quran 30 Juz termuda di Tanah
Air.

• Pada 2014, Musa mendapat penghargaan
dari Museum Rekor Indonesia (MURI)
sebagai Hafiz Al-Quran 30 Juz termuda di
Tanah Air.
• Biografi Musa
Musa lebih dikenal dengan Musa Hafizh
cilik (lahir di Bangka, 2008; umur 8 tahun)
merupakan seorang penghafal Alquran
(Hafidz) dari Indonesia.[1] Selain menghafal
Alquran ia juga menghafalkan matan-matan
hadis penting, seperti Arbain Nawawi dan
lainnya.
• Nama : La Ode Musa
Lahir : Juli 2008
• Prestasinya :
1. Juara 1 dan Peserta terbaik STQ 30 Juz
tingkat Kabupaten dan Propinsi Bangka
Belitung 2014 dan 2015.
2. Juara Umum STQ 30 Juz tingkat
Kabupaten dan Propinsi Bangka Belitung
2014 dan 2015.
3. Pemegang rekor MURI sebagai Hafidz
termuda di Indonesia.
4. Memiliki Sanad. (dbs).

• Jakarta, Aktual.com — Sejumlah mahasiswa Universitas Indonesia
(UI) menorehkan prestasi internasional dengan menjadi yang
terbaik se-Asia dalam lomba mobil hemat bahan bakar pada ajang
‘Shell Eco Marathon (SEM) Asia’, pada 3-6 Maret 2016 di kota
Manila, Filipina.
• “Dua mobil hasil karya mahasiswa UI tersebut berhasil menjadi yang
terbaik se-Asia pada kategori mobil Urban Concept Gasoline dan
kategori mobil Prototype Gasoline,” demikian kata Kepala Humas
dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Universitas Indonesia, Rifelly
Dewi Astuti, kepada wartawan di kampus UI Depok, Selasa (08/03).
• Dalam ajang ‘SEM Asia 2016’, tidak kurang 117 tim dari 17 negara di
Asia, Timur Tengah dan Australia yang mengikuti kompetisi ini.
Sedangkan perwakilan dari Indonesia terdiri atas utusan dari
Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
Universitas Sebelas Maret Solo, Institut Teknologi Bandung dan UI.
• “Kompetisi ini ditujukan untuk merancang dan membangun
kendaraan yang paling hemat energi dimana pemenangnya adalah
kendaraan yang dapat bergerak jarak terjauh dengan menggunakan
bahan bakar atau energi paling sedikit,” jelasnya.
• Mobil dengan mengusung Urban Concept Gasoline merupakan hasil
karya mahasiswa UI yang tergabung dalam Tim Sadewa yang
kembali berhasil memecahkan rekor Asia dengan pencapaian satu
liter bensin untuk 275 kilometer melalui mobil bernama Kalabia Evo
5.
• Mobil beroda empat ini menggunakan material carbon fiber
composis dan memiliki berat 75 kg. Adapun Tim Sadewa terdiri atas
tujuh mahasiswa UI yaitu Alfian Ibnu (T.Mesin 2013); Fatahillah
Putra (T.Mesin 2012) ; Andre Widianto (T.Mesin 2013) ; Reisa Adityo
(T.Mesin 2013) ; Andro Cohen (T.Mesin 2014) ; Jefri Alonso (T.Mesin
2013) dan Aldino Jazmi (T.Elektro 2012).
• Selain unggul pada kategori Urban Concept, mobil bernama Keris
RVII karya tim Nakoela berhasil menjuarai kompetisi mobil hemat
pada kategori Prototype Gasoline dengan jarak tempuh 792 km/l.
• Keris RVII yang memiliki berat 40 kilogram ini menggunakan material
carbon fiber, honeycomb dan alumunium. Dalam mendesain,
membangun, memilih komponen dan material mobil, Keris RVII
telah melalui perhitungan matang dan disimulasikan melalui
software.

Tim Nakoela terdiri atas tujuh mahasiswa UI yaitu Diatri
Mika (T.Metalurgi&Material 2013) ; Willy Chandra (T.Mesin
2012) ; Wirangga Pradipta (T.Mesin 2013) ; Dhedhe Rodat
(T.Mesin 2013) ; Musthada Murayid (.Metalurgi dan
Material 2013) ; Immanuel Santoclin (T.Mesin 2014) dan
Guardio Orlando (T.Elektro 2014).
Kategori urban concept lebih memerhatikan desain
kendaraan konvensional roda empat yang hemat bahan
bakar, sesuai dengan kebutuhan pengemudi saat ini.
Sedangkan Kategori prototype memperlombakan
kendaraan berbentuk futuristik yang bertujuan untuk
memaksimalkan efisiensi bahan bakar melalui elemen
desain yang inovatif. Keduanya dirancang untuk tujuan
yang sama, menempuh jarak terjauh dengan satu liter
bahan bakar.
• Sementara itu Ketua Kontingen Willy Chandra (Teknik
Mesin FTUI 2012) mengatakan sangat bangga dapat
mengharumnkan nama Indonesia pada ajang bergengsi ini
dan dapat belajar banyak dari seluruh peserta dari negara
lainnya di Asia.
• Ke depannya, kami bersama UI-SMV akan terus
mengembangkan disain mobil menjadi lebih aerodinamis
dan irit bahan bakar. Lebih lanjut, Willy menambahkan
keunggulan mobil hemat kami ada pada nilai aerodinamis
yang sangat baik sehingga mampu mengurangi energi yang
terbuang akibat gesekan-gesekan serta penerapan ecodriving yang tepat.
Dikatakannya baik tim Sadewa maupun Nakoela adalah
bagian dari UI SupermileageVehicle (UI-SMV) yang
merupakan sebuah perkumpulan otomotif bentukan
mahasiswa UI lintas fakultas dengan moto “We design,
build and race the best vehicles with the best efficiency”.

Jakarta, Aktual.com — Pianis jazz belia dari
Indonesia, Joey Alexander (12 tahun), masuk dalam
daftar calon penerima penghargaan bergengsi
dunia industri musik di Amerika Serikat, Grammy
ke-58, yang diumumkan pada Senin (7/12) waktu
setempat oleh panitia di situs Grammy.
Melalui albumnya yang berjudul “My Favorite
Things”, Joey dinominasikan dalam dua – dari lima
– penghargaan kategori musik jazz yang
diperebutkan, yaitu untuk “Best Jazz Instrumental
Album” (My Favorite Things) dan “Best Improvised
Jazz Solo” (untuk lagu “Giant Steps” dalam album
My Favorite Things).
• Untuk Grammy ke-58, National Academy of
Recording Arts and Sciences akan memberikan
penghargaan kepada para pemenang 83 kategori
dari berbagai aliran musik, termasuk jazz, pop, rock,
RnB, country dan alternatif.
• Nama-nama besar yang bersaing dalam pencalonan
peraih Grammy kali ini, termasuk Taylor Swift,
Kendrick Lamar, Ed Sheeran, Kelly Clarkson, Maroon
5, Nicky Minaj, Ricky Martin, Bjork, Ellie Goulding
dan John Legend.
Penganugerahan penghargaan Grammy ke-58 akan
diselenggarakan pada 15 Februari 2016 di Staples
Center, Los Angeles, Amerika Serikat. Acara malam
anugerah tersebut akan disiarkan secara langsung
oleh stasiun televisi CBS.

“My Favorite Things” adalah album pertama
Joey dan dikeluarkan pada Mei 2015, saat ia
berusia 11 tahun. Album berisi sembilan lagu
itu diproduksi oleh pemenang Grammy, Jason
Olaine, melalui perusahaan rekaman yang
berbasis di New York, Motma Music. Pada 30
Mei 2015, album tersebut bertengger di urutan
ke-174 tangga lagu Billboard 200.
Anak Ajaib Joey dilihat banyak pihak sebagai
anak ajaib di bidang musik jazz dan
keajaibannya itu telah diulas di banyak media
Amerika, termasuk surat kabar The New York
Times dan Daily Telegraph, televisi CNN, WCBS
dan NBC News serta majalah musik Down Beat.
• Bocah kelahiran Bali pada 26 Juni, 2003 itu
belajar memainkan musik jazz secara otodidak,
mulai usia enam tahun.
• Pada usia ke-9 tahun, ia memenangi
penghargaan Grand Prix pada kompetisi musik
jazz semua umur Master-Jam Fest di Odessa,
Ukraine. Kompetisi itu sendiri diikuti oleh 43
musisi dari 17 negara.
• Joey pertama kali muncul di muka publik ketika
ia diundang oleh UNESCO pada Desember 2011
di Jakarta untuk bermain piano tunggal di
depan Herbie Hancock, musisi jazz legendaris
Amerika. Satu tahun kemudian, Joey tampil
bersama band-nya di Java Jazz Festival.

Keajaiban Joey dilirik oleh Wynton
Marsalis, musisi jazz berpengaruh di
Amerika yang juga merupakan direktur
lembaga pertunjukan prestisius di New
York, Jazz at Lincoln Center.
Wynton mengundang Joey – yang saat itu
berusia 10 tahun-pada Mei 2014 untuk
tampil dalam pertunjukan musik yang
digelar di gedung Jazz at Lincoln Center.
Permainan Joey pada acara itu disambut
dengan kekaguman publik dan The New
York Times menyebut penampilan Joey
sebagai “sensasi semalam” sementara
Down Beat menyebutnya sebagai anak
ajaib.
• Sejak itu, Joey kerap diundang untuk
tampil di berbagai panggung bergengsi,
termasuk Montreal International Jazz
Festival, Copenhagen Jazz Festival, New
Port Jazz Festival, Rochester Jazz Festival,
Apollo Theater dan Arthur Ashe Learning
Center.
Sejak 2014, Joey dan keluarganya
bermukim di New York City.

Jakarta, Aktual.com — Tim SMA Labschool
Cibubur, Jakarta Timur yang mewakili Indonesia,
sukses meraih juara dalam ajang ‘International
Folklore Festival 2015’ yang diselenggarakan di
kota Saint Petersburg, Rusia, 13-18 November
2015.
Kepala Sekolah SMA Labschool Cibubur, Buang
Raharjo di Jakarta, Kamis (19/11), mengemukakan
mewakili keluarga besar sekolah, para orangtua
siswa dan semua pemangku kepentingan,
menyampaikan ungkapan syukur, dan bangga atas
prestasi yang diraih murid-muridnya pada
kompetisi ini yang juga menambah daftar prestasi
yang pernah diraih siswa-siswi SMA Labschool
Cibubur di bidang seni tari dan musik tradisi,
khususnya di tingkat internasional.
• “Semoga capaian ini dapat menginspirasi temanteman mereka untuk terus mencintai dan bangga
akan akar budaya bangsa Indonesia, serta
memotivasi siswa seluruh Indonesia unuk
berprestasi dengan membawa kekayaan tradisi
dan budaya bangsa kita di kancah internasional
lainnya,” ujarnya.
• Ketua Tim dan pimpinan rombongan Nadira
Anissa dalam keterangan tertulis mengatakan
timnya berhasil meraih medali dan piala emas
kategori “Mixed Folk Ensamble” usia di bawah 17
tahun pada Kejuaraan ‘Folklore Internasional
Interfolk 2015’.

‘Festival Interfolk’ sendiri dibagi menjadi dua bagian,
yaitu ‘cultural exchange festival’ dan kompetisi.
“Untuk penampilan festival, grup tari dan musik SMA
Labschool Cibubur yang terdiri dari 22 orang pelajar
dan 5 orang pendamping ini menampilkan dua nomor
tarian tradisional Nusantara yang berasal dari daerah
Tapanuli, Sumatera Utara, dan tarian Betawi,”
tuturnya.
Khusus untuk babak kompetisi, para pelajar SMA
Labschool Cibubur ini menampilkan tarian Ratoh
Duek yang berasal dari Gayo Lues, Aceh, yang
membawa mereka tembus ke babak Final Grand Prix
yang dilaksanakan pada Selasa (17/11) waktu
setempat atau Rabu (18/11) dini hari WIB di
Ballrooom Hotel Saint Petersburg, Rusia.
• Gerakan seragam dan serempak ini berhasil memukau
15 orang dewan juri yan merupakan pakar folklore
dunia dan juga penonton yang turut menyaksikan
langsung.
• Nadira menyatakan, selain meraih medali dan piala
emas untuk kategori mixed folkensamble (gabungan
tari, music dan lagu) di bawah usia 17 tahun, para
siswa SMA Labschool yang tergabung dalam grup
Sthira Caranadara itu juga meraih beberapa
penghargaan lainnya.
Sejumlah penghargaan yang mereka raih yaitu
“Judges Special Award for Best Technical
Performance”, “EAFF Award for High Quality
Presentation”, dan “President World Association of
Performing Arts & Caucasian Association

of International Festival (W.A.P.A & C.A.I.F) Award for Most
Outstanding Performer”, sekaligus memperoleh “Golden Ticket”
untuk mengikuti “The 3rd International Performing Arts
Competition 2016” yang akan diselenggarakan di Yerevan,
Armenia.
Irina Lysenkova, Ketua Panitia Interfolk 2015 menyampaikan
apresiasi yang setinggi-tingginya kepada grup Sthira Caranadara
SMA Labschool Cibubur karena walaupun di usia yang masih
nisbi muda namun telah mampu menampilkan komposisi yang
sedemikian bagus dan rumit, sehingga mendapat apresiasi yang
luar biasa dari para dewan juri.
Ucapan senada juga diutarakan oleh Kaloyan Nikolov, Presiden
World Association of Folklore Festival (WAFF).
Sementara itu, Aldea Karinta salah satu siswa SMA Labschool
Cibubur mengakui sebelum berangkat ke Rusia, timnya
mendapatkan pelatihan rutin dan super intensif selama 3 bulan
dibawah bimbingan Tim Artistik Gantari Gita Khatulistiwa (GGK)
pimpinan Gilang Mokodompit.
• “Kami senang sekali bisa mengalahkan para peserta dari
berbagai negara yang terdiri dari pelajar hingga penari
profesional, setelah mendapat pelatihan dari Pak Gilang,” ujar
Karin sapaan akrab Aldea Karinta.
• Merespon hal itu, Arif Mujahidin, salah satu orangtua siswa
rombongan tim SMA Labschool Cibubur mengaku sangat
bangga dengan pencapaian anak-anak yang masih muda tapi
telah mampu menunjukan potensi diri.
“Kami bangga dengan capaian prestasi anak-anak,” ucap Arif
yang juga orang tua dari Karin.
Rencananya Kamis (19/11) ia akan turut serta menjemput
rombongan tersebut yang kembali dari Rusia di Bandara
Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Banten.

Jakarta, Aktual.com — Nadya Shafiana Rahma (11) tidak
pernah membayangkan sebelumnya bakal bisa berkunjung
ke Frankfurt, Jerman, dan bukunya ikut dipamerkan dalam
pameran buku terbesar dunia ‘Frankfurt Book Fair
(Buchmesse) 2015’.
“Senang banget bisa ikut dalam pameran ‘Frankfurt Book
Fair’,” ujar Nadya Shafiana Rahma, putri kedua pasangan
Nurul Huda dan Siti Jumaroh di Frankfurt, Jerman, Kamis
(15/10).
Nadya mulai menulis sejak usia lima tahun. Dia mengakui
tidak mengira bukunya bisa dipamerkan di pameran
‘Frankfurt Book Fair’ dan bahkan diminta untuk
menceritakan pengalamannya di hadapan pengunjung
pameran buku dimana Indonesia menjadi ‘Guest of
Honour’.
• Nadya yang telah menerbitkan lima buku merupakan
penulis cilik yang cukup produktif tampil dalam acara “Fun
and Share: Learning to write with Nadya” yang diadakan di
Paviliun Indonesia dalam acara ‘Frankfurt Book Fair’ yang
berlangsung hingga 18 Oktober mendatang.
• “Senang dan juga deg-degan juga,” demikian ujar Nadya
yang datang didampingi sang ayah Nuful Huda, Dosen di
salah satu perguruan tinggi di Cirebon yang dalam acara
berbagi pengalaman, Nadya memberikan hadiah
pembatas buku berupa wayang dan poster bagi penanya.
Siswa SD Negeri Glagah, Yogyakarta itu mengatakan
awalnya ia menuliskan pengalaman sehari-hari lalu naskah
cerita kehidupannya berupa cerita pendek pun dikirimkan
ke koran.

Nadya mengakui ide seluruh bukunya
diperoleh dari pengalaman nya sehari hari
baik di sekolah atau di rumah dan juga di
jalan serta dari teman-temannya.
Remaja yang gemar membaca, menulis,
melukis dan berenang serta bermain alat
musik yang sering mengunjungi pameran
meraih berbagai penghargaan dan juara
menulis, menyanyi dan juga melukis baik di
tingkat provinsi maupun nasional.
Koleksi cerita pendek Nadya diterbitkan
dalam seri “Kecil-kecil punya karya,” yang
diterbitkan penerbit Mizan di Bandung dan
akhirnya Nadya membuat menjadi novel
yang diterjemahkan “My life My Heaven”,
“Pengalaman Meraih Bahagia”, “Juiceme
salah tangkap” dan “Juiceme Kakek
Misterius,” sedangkan Si Hati Putih
merupakan kumpulan cerpen.
Nadya bercita cita menjadi seorang penulis
yang andal tetapi juga ingin menjadi
disainer dan ilustrator. Ia berharap bisa
menjadi penulis di tingkat nasional.

Jakarta, Aktual.com — Indonesia memperoleh satu
medali emas dan dua perunggu ‘Olimpiade Geografi
Internasional ke-12’ yang diikuti ratusan peserta
kompetisi dari 41 negara di Tver Oblast dan Moskow,
Rusia.
Medali emas diraih Andito Jeremia Adhyatma dari
SMA 8 Jakarta, dan dua perunggu diraih Asri
Hadiyanti Giastuti dari SMA 1 Bogor serta Melinda
Gularso SMAK 7 Penabur, demikian Tim Olimpiade
Geografi Indonesia, seperti rilis yang diterima
Aktual.com, Minggu (24/8) waktu setempat (atau
Senin pagi WIB).
• Empat peserta Indonesia dibimbing oleh Dr Samsul
Bachri dari ITB dan Prof Dr Junun Sartohadi dari UGM,
serta observer Titiek Suparwati, Wiwin Ambarwulan
dan Sri Lestari Munajati dari Badan Informasi
Geospasial serta orang tua peserta Sri Ratnaningsih.
• Olimpiade Geografi Internasional 2015
diselenggarakan International Geography Union (IGU)
dan dilaksanakan oleh Olympiad Task Force di bawah
Kementerian Pendidikan dan Sains Federasi Rusia
bekerja sama dengan Geographical Society Rusia dan
Tver State University serta Lomonosov Moscow State
University.
Kegiatan itu merupakan kompetisi geografi tahunan
dunia untuk pemuda berusia 16 sampai 19 tahun.
Mereka adalah yang terbaik, dipilih dari ribuan siswa.

Keberhasilan tim Idonesia tidak lepas dari
bantuan dan dukungan Direktorat
Pembinaan SMA Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah
Kemdikbud Fakultas Imu dan Teknologi
Kebumian ITB, Fakultas Geografi UGM dan
Badan Informasi Geospasial (BIG), dan juga
KBRI di Moskow.
Samsul Bahri mengatakan Indonesia
dirancanakanmenjadi tuan rumah
Olimpiade Geografi Internasional (iGeo)
2017, yang diselenggarakan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dengan
dukungan dari Badan Informasi Geospasial
dan beberapa universitas di antaranya ITB,
UGM, UPI dan UI.
‘IGeo tahun 2015’ dihadiri Titiek Suparwati
(Sekretaris Utama BIG), Wiwin
Ambarwulan (Kepala Pusat Penelitian,
Promosi dan Kerja Sama BIG) dan Sri
Lestari Munajati (Kabid Promosi dan Kerja
Sama BIG) sebagai observer iGeo 2015 dan
juga sebagai peserta IGU 2015 di Rusia.

Dokumen yang terkait

RESPON MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM SIARAN BERITA BONTANG HARI INI (BHI) DI LNGTV Studi Pada Warga RT.04 Kelurahan Gunung Telihan Kecamatan Bontang Barat Kalimantan Timur

1 33 2

PENGARUH DAYA TARIK BERITA METRO XIN WEN TERHADAP INTENSITAS ETNIK TIONGHOA MENONTON METRO XIN WEN Studi pada Masyarakat Etnik Tionghoa di Pecinan Malang

1 28 2

PENGGUNAAN STANDART OPERATIONAL PROCEDURE (SOP)PRODUKSI SIARAN PADA PROSES PRODUKSI BERITA RADIO( Studi Pada Proses Produksi Berita Citra Sore Di Radio Citra Protiga FM Malang

1 37 2

MANAJEMEN BERITA TELEVISI PADA MEDIA NUSANTARA CITRA (MNC) NEWS CENTER BIRO SURABAYA (Studi Pada Pengelola Berita Lokal di RCTI, TPI, dan Global TV

2 40 2

KONSTRUKSI BERITA MENJELANG PEMILU PRESIDEN TAHUN 2009 (Analisis Framing Pada Headline Koran Kompas Edisi 2 juni - 6 juli 2009)

1 104 3

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

KONSTRUKSI BERITA MAJALAH ELEKTRONIK TENTANG KPK VS POLRI (Analisis Framing di Majalah Elektronik Detik Edisi 165, 26 Januari – 1 Februari 2015)

1 40 16

i PESAN SOSIAL DALAM PORTAL BERITA (Analisis Isi Dalam MediaMahasiswa.com Periode Januari-Maret 2015)

0 36 22

KONSTRUKSI BERITA KONFLIK AHMADIYAH DALAM SURAT KABAR (Analisis Framing Pada Pemberitaan Surat Kabar Jawa Pos Edisi 7-11 Februari 2011)

1 39 52

PENGGUNAAN BAHASA JURNALISTIK PADA TERAS BERITA HEADLINE HARIAN UMUM GALAMEDIA

8 75 43