Pengaruh Lingkungan Terhadap TAta Kelola (1)

TUGAS PEMERINTAHAN NASIONAL

Oleh:
NAMA

:

MANFRED NABUASA

KELAS

:

IPM 2 B

NO REGIS :

41115116

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA
KUPANG
2016

PEMBAHASAN
A). Analisis lingkungan eksternal
Lingkungan eksternal yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi
lingkungan industri dan lingkungan umum.
A.Kondisi Perekonomian
Faktor ekonomi dapat menentukan
cara, sifat, dan arah perekonomian yang akan atau sedang ditempuh oleh suatu perusahaan.
Perusahaan umumnya akan terlebih dahulu menganalisis kondisi perekonomian yang terjadi,
sebelum mengambil langkah untuk menentukan tindakan yang akan diambil. Perusahaan harus
berhati-hatidalam menentukan kondisi perekonomian yang tepat untuk memulai usaha, merubah
arah usaha, melakukan inovasi, atau merubah posisi bersaing. Kesehatan perekonomian suatu
negara akan mendorong pula kesehatan perekonomian rakyatnya sehingga sangat mempengaruhi
kapabilitasusaha dan kemampuan daya beli.
B.Kondisi Sosial
Memperoleh pencitraan sosial yang baik dari lingkungan sekitar tempat peruahaan berada, akan
memudahkan perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan bisnis yang digeluti.

Selain itu, keamanan berusaha juga merupakan nilai lebih yang diperoleh
perusahaan.Lingkungan sosial yang memicu timbulnya pencitraan yang baik mampu menjadi
salah satu kunci sukses perusahaan.

B) . Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan strategis internal adalah faktor-faktor internal yang dimiliki
berupa

kekuatan

(strongs)

atau

potensi

dan

modal


dasar

dalam

pembangunan sehingga perlu dipahami apa saja yang mempegaruhi
lingkungan dengan dalam sebuah pemerintahan. Adapun faktor-faktor
tersebut diantaranya adalah
1) Dimensi spiritual dan kultural
Pengaruh dimensi spiritual dalam pengembangan tata pemerintahan
sangat berpengaruh dimana proses interaksi kehidupan bermasyarakat tidak
lepas dari peranan structural kehidupan beragama dan budaya dalam
membentuk tata pemerintahan sebuah daerah dimana melihat landasan

perkembangan sesuai mekanisme dan adaptasi harus sesuai penerapan
kebijakan yang akan diterapkan
2) Letak strategis
Setiap daerah mempunyai letak yang berbeda beda berupa lingkungan
yang beraneka ragam sebagai factor penunjang dalam pelaksanaan
sebuah pemerintahan didaerah,sebuah daerah yang berkembang akan

berupaya memperhatikan lingkungan agar dapat digunakan sebagai
salah satu penunjang
3) Perekonomian daerah
Pemerintah dalam melihat perkembangan perekonomian khususnya
disektor ekonomi harus menyesuaikan kemampuan daerahnya dalam
menerapkan sebuah ketentuan, lingkungan yang menunjang berupa
keadaan alam berupa tersedia sumber daya alam (SDA) yang dibutukan
sebagai pendorong dalam pendanaan sumber pembangunan disebuah
daerah.
4) Kondisi keamanan daerah yang kondusif
Salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya pembangunan daerah adalah
terciptanya kondisi keamanan yang kondusif, tanpa sebuah jaminan
keamanan

disebuah

daerah

akan


berdampak

negatif

terhadapa

perkembangan pembangunan sebuah tata pemerintahan
5) Tersedianya Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana dasar yang memadai menjadi slah satu modal dasar
dalam pembangunan. Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan
berupa jalan dan transportasi, listrik, air bersih, telepon, bank, sarana
pendidikan, rumah ibadah dan rumah sakit, merupakan salah satu bentuk
“insentif”, yang memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk
berinvestasi. dan prasarana lebih lengkap.

Penciptaan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa telah
menunjukkan berbagai kemajuan yang ditandai dengan adanya perbaikan
system penyelenggaraan negara dan pemerintahan di pusat maupun daerah
yang lebih kreatif, dinamis dan responsif terhadap berbagai permasalahan
masyarakat. Namun, kondisi tersebut belum sepenuhnya dalam keadaan

ideal dan pemerintah masih dihadapkan
Pada berbagai permasalahan dan kendala terkait dengan aspek: (a)
penerapan tata kepemerintahan yang baik (good publicgovernance/GPG); (b)
sistem

pengawasan

dan

akuntabilitas

pemerintah;

(c)

penataan

kelembagaan dan ketatalaksanaan instansi pemerintah; (d) peningkatan
kapasitas dan sistem manajemen pengelolaan SDM aparatur; dan (e) kualitas
pelayanan publik.

Perlunya Daya dukung lingkungan dalam rangka pemanfaatan yang
terkendali.Kewajiban penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan
secara

konsekuen,

pengaktifan

penegakan

lembaga-lembaga

hukum

lingkungan

pengendali

dampak


secara

konsisten,

lingkungan,

serta

pengelolaan sumber daya alam secara lestari merupakan contoh perwujudan
komitmen pada lingkungan hidup.
Pengaruh faktor lingkungan mempunyai peranan tersendiri dalam
proses terciptanya pembangunan dalam tata pemerintahan yang diharapkan
,

berupa

dampak

postif


maupun

negative

apalbila

tidak

terjadi

keseimbangan yang terjadi dalam aspek lingkungan yang ada disekitarnya,
berupa hubungan yang ideal dalam melihat sebuah perubahan sumber daya
alam terhadap sumber daya manusia agar dapat terkontrol dapat pelaksaan
nya.
Peraturan
lingkungan

perundangan

hidup


sudahcukup

yang

berkaitan

memadai,

dengan

namun

pengelolaan

demikian

didalam

pelaksanaanya,


termasuk

dalam

pengawasan

pelaksanaannyaperlu

mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh.Hal ini sangat terkaitdengan
niat baik pemerintah termasuk pemerintah daerah, masyarakat dan pihakpihak yangberkepentingan untuk mengelola lingkungan hidup dengan
sebaik-baiknya

agar

prinsippembangunan

berkelanjutan

berwawasan

lingkungan dapat terselenggara dengan baik. Oleh karena pembangunan
pada

dasarnya

untuk

kesejahteraan

masyarakat,

maka

aspirasi

dari

masyarakat perlu didengar dan program-program kegiatan pembangunan
betul-betul yang
menyentuh kepentingan masyarakat.

Tata kepemerintahan yang baik merupakan suatu konsepsi tentang
penyelenggaraan dan pengelolaan pemerintahan yang bersih, demokratis,
dan efektif yang berlandaskan pada prinsip-prinsip, antara lain transparan,
akuntabel,

profesional,

efisien

dan

efektif.Upaya

membangun

tata

kepemerintahan yang baik pada hakikatnya merupakan upaya membangun
sistem nilai penyelenggaraan administrasi negara yang menyangkut seluruh
aspek berbangsa dan bernegara sehingga memerlukan waktu yang relatif
lama. Salah satu permasalahan utama yang dihadapi pemerintah dalam
penerapan tata kepemerintahan yang baik (GPG) adalah masih perlu
ditingkatkannya pemahaman, kesadaran, dan kapasitas pelaku khususnya
sumber daya manusia aparatur dalam penerapan prinsipprinsip tata
kepemerintahan yang baik untuk mewujudkan tata pemerintahan yang
bersih dan berwibawa.
Sejalan

dengan

paradigma

pembangunan

berkelajutan

dan

membangun clean anvironmental managemant dan good environmental
governance tang menuntut persyarakat adanya keterbukaan, kestraan,
partisipasi masyarakat , pemberdayaan masyarakat , dan akuntabilitas,

dituntut kesiapan dan profenasionalisme dari semua pihak yang terkait.
kesiapan

dan

profesionalitas

tersebut

antara

lain

ditunjukan

oleh

pemahaman yanag memadahi tentang aspek sosial dalam kerangka
pengelolaan lingkungan hidup dalam arti luas.
dengan dukungan kualitas sumber daya manusia yang profesional,
pengelolaan aspek sosial senantiasa terakomendasi dalam setiap proses
perencanaan

,

pelaksanaan,

pengawasan

dan

evaluasi

pengelolaan

lingkungan hidup.
Begitu banyaknya masalah yang terkait dengnan lingkungan hidup
yang berkaitan dengan pembangunan. Masalah tersebut dapat timbul akibat
proses pembangunan yang kurangmemperhatikan aspek lingkungan hidup.
Di era otonomi ini tampak bahwa ada kecenderungan permasalahan
lingkungan hidup semakin bertambah kompleks, yang seharusnya tidak
demikian halnya.Ada sementara dugaan bahwa kemerosotan lingkungan
hidup tekait dengan pelaksanaan otonomi daerah, di mana daerah ingin
meningkatkan PAD dengan melakukan eksploitasi sumberdaya alam yang
kurang memperhatikan aspek lingkungan hidup dengan semestinya. Dengan
cara seperti ini maka terjadi kemerosotan kualitas lingkungan di mana-mana,
yang diikuti dengan timbulnya bencana alam. Terdapat banyak hal yang
menyebabkan aspek lingkungan hidup menjadi kurang diperhatikan dalam
proses pembangunan, yang bervariasi dari daerah satu dengan daerah yang
lain, dari hal-hal yang bersifat lokal seperti ketersediaan SDM sampai kepada
hal-hal yang berskala lebih luas seperti penerapan teknologi yang tidak
ramah lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA
-

-

Jonny purba BUKU :Pengelolaan lingkungan sosial
Marfai, M.A. 2005. Moralitas Lingkungan,
Yogyakarta

Wahana

Hijau,