SK Bisnis 4 Aspek Teknik dan Produksi

Aspek Teknik dan Produksi
Menurut G.Schroeder :
Perencanaan proses produksi
 Kapasitas produksi
 Ketersediaan bahan baku
 Tenaga kerja sesuai dengan
proses produksi
 Kualitas produk
 Luas produksi dalam skala
ekonomi


Aspek Terpenting
















Produk
Gross Produksi
Mesin dan Peralatan
Lokasi
Lay Out
Bangunan dan Fasilitas
Pembuangan Limbah/Amdal
Bahan Baku dan Bahan Penunjang
SDM
Biaya Produksi
Harga Produk
Operasional


Produk













Jenis dan ukuran Produk
Kegunaan Produk
Kualitas Produk

1.Performance (Unjuk kerja),
2.Features (Keistimewaan),

3.Reliability (Keandalan),
4.Conformance (Kesesuaian),
5.Durability (Daya tahan),
6.Serviceability (Kemampuan pelayanan),
7.Aesthetics (Estetika/Keindahan),
8. Perceived Quality (Kualitas yg dirasakan)
( David Garvin))

1.
2.

3.
4.
5.

Reliability  Kemampuan memberikan
pelayanan sesuai dengan janji
Responsiveness  kesigapan karyawan
Assurance  pengetahuan atas produk
Empathy  perhatian secara individual

kepada pelanggan
Tangibles  penampilan fisik perusahaan

Proses Produksi
Proses produksi ini harus
mempertimbangkan faktor ekonomis,
efisiensi dan efektifitas. Menurut Vicente
Muro (1990) harus mempertimbangkan hal
sbb:
1. Karakteristik dari ketersediaan bahan
baku
2. Pertimbangan kualitas produk akhir
3. Pertimbangan biaya produksi dan
kecukupan dana investasi

Mesin dan Peralatan
Dalam menentukan mesin dan peralatan
yang akan dipakai maka yang harus
dipertimbangkan adalah sbb:
1.

Kapasitas mesin
2.
Kualitas
3.
Spesifikasi umum dan khusus
4.
Harga
5.
Ukuran
6.
Perawatan dan suku cadang
7.
Cara memperoleh
8.
Cara pembayaran
9.
Fasilitas purna jual
10. Suplier/agen/distributor

Contoh Perencanaan Mesin

1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Persiapan Spesifikasi
Persiapan dan pelelangan
Prakualifikasi lelang
Pelaksanaan lelang
Pengumuman pemenang
Perjanjian kontrak
Pemesanan mesin

Penerimaan mesin
Pemasangan mesin
Uji coba
Operasional normal

Lokasi
Pertimbangann lokasi:
1. Akses memperoleh bahan baku
2. Fasilitas
3. Transportasi
4. Ketersediaan tenaga kerja (Ahli,
semi ahli)
Metode penentuan Lokasi :
Kualitatif, Transportasi, Analisa
Biaya

Perencanaan Lokasi
Sejumlah perusahaan di dunia melakukannya
mengingat lokasi untuk operasional sangat
mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya

variabel. Lokasi sangat mempengaruhi resiko dan
keuntungan perusahaan secara keseluruhan.Tujuan
strategi lokasi adalah untuk memaksimumkan
keuntungan lokasi perusahaan. Pilihan-pilihan yang
ada dalam lokasi meliputi :
1. Tidak pindah, tetapi meluaskan fasilitas yang
ada
2. Mempertahankan lokasi yang sekarang, selagi
menambah fasilitas di tempat lain
3. Menutup fasilitas yang ada dan pindah ke
lokasi lain

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOKASI



Secara umum perusahaan dalam
melaksanakan strategi lokasi
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :


1. Produktivitas Tenaga Kerja
2. Nilai Tukar dan Resiko Mata Uang
3. Biaya
4. Sikap Masyarakat
5. Kedekatan dengan Pasar
6. Kedekatan dengan Suplier
7. Kedekatan dengan Pesaing

Keputusan Pemilihan Lokasi
Negara
1.

2.
3.

4.

5.

6.


Resiko politik yang dihadapi, peraturan
yang ada, sikap pemerintah, serta insentif
pemerintah.
Permasalahan budaya dan ekonomi
Lokasi pasar karena produk yang telah
dibuat harus dapat diserap oleh pasar agar
keberlangsungan perusahaan dapat
terjamin.
Ketersediaan tenaga kerja, upah buruh,
produktifitas, karena unsur tenaga kerja
adalah sangat penting bagi perusahaan.
Ketersediaan pasokan, komunikasi dan
energi
Resiko nilai tukar mata uang

Keputusan Pemilihan Lokasi Daerah (Region)

a. Keinginan perusahaan
b. Segi-segi yang menarik dari wilayah

tersebut (budaya, pajak, iklim)
c. Ketersediaan tanaga kerja, upah
serta sikap terhadap serikat kerja
d. Biaya dan ketersediaan pelayanan
umum.
e. Peraturan mengenai lingkungan
hidup.
f. Insentif dari pemerintah.
g. Kedekatan dengan bahan baku dan
konsumen.
h. Biaya tanah dan pendirian bangunan.

Keputusan Lokasi untuk memilih tempat (site)

a.
b.
c.
d.
e.

Ukuran dan biaya lokasi
Sistem transportasi udara, kereta, jalan
bebas maupun jalur laut.
Pembatasan daerah.
Kedekatan dengan jasa / pasokan yang
dibutuhkan.
Permasalahan dampak lingkungan.

Strategi Lokasi Jasa





Sektor riil keputusan lokasi : minimalkan
biaya
Sektor jasa  keputusan lokasi :
maksimalkan pendapatan fokus lokasi
jasa pada penentuan volume dan
pendapatan
Lokasi ditentukan oleh:






Daya beli konsumen pada lokasi yg dipilih
Kecocokan pelayanan jasa dan citra dgn
demografi wilayah konsumen
Persaingan di wilayah tersebut
Keunikan lokasi dan lokasi pesaing

Strategi Lokasi : Jasa Vs Manufaktur
Jasa/Eceran/Profesional
Fokus Pendapatan
Volume /Pendapatan : area lokasi,
daya beli, persaingan, periklanan/
penentuan harga
Mutu fisik : parkir/akses, keamanan/
pencahayaan, penampilan/citra
Penentua biaya : kaliber manajemen,
kebijakan operasi

Teknik Analisis : Model regresi,
Metode Pemeringkatan Faktor,
Analisis Demografi, Analisis Daya
Beli, Metode Pusat Gravitasi

: Asumsi lokasi mrpkan penentu
pendapatan, isu kontak
konsumen yg tinggi sangat
penting, biaya relatif konstan,
fungsi pendapatan penting

Manufaktur
Fokus Biaya
Biaya Terlihat: Biaya transportasi
bahan baku, Biaya pengakutan
barang jadi, Biaya energi dan utilitas,
tenaga kerja, bahan baku, pajak
Biaya Tdk Terlihat dan Biaya Masa
Depan: Sikap thd serikat pekerja,
Mutu hidup, Pengeluaran pendidikan
oleh pemerintah, Mutu pemerintah pusat
dan daerah
Teknik Analisis : Metode
transportasi, Metode pemeringkatan
faktor, Analisis titik-impas lokasi,
Grafik silang

Asumsi : Loaksi mrpkan penentu
biaya, Kebanyakan biaya dapat
diidentifikasi utk setiap lokasi,
Kontak konsumen yg rendah
memungkinkan fokus pada biaya
Biaya tidak terlihat dapat
dievaluasi

Metode Analisis Lokasi
Empat Metode Analisis yg Populer :
 Metode pemeringkatan faktor
 Analisis titik impas lokasi
 Metode pusat gravitasi
 Metode Load Distance

Metode Pemeringkatan Faktor


Metode yg sering digunakan karena mencakup
variasi faktor yang sangat luas



Tahapan analisis :
Mengembangkan daftar faktor-faktor
Menetapkan bobot setiap faktor untuk mencerminkan
seberapa jauh faktor itu penting
Mengembangkan suatu skala untuk setiap faktor
Meminta manajer untuk menentukan skor setiap lokasi untuk
setiap faktor
Mengalikan skor dengan bobot dan menentukan jumlah
totalnya untuk setiap lokasi
Memberikan rekomendasi dengan memilih skor tertinggi

1.
2.

3.
4.

5.

6.

Faktor-Faktor yg Mempengaruhi Lokasi















Biaya tenaga kerja (termasuk upah, pembentukan serikat
pekerja, produktivitas)
Ketersediaan tenaga kerja (termasuk sikap, umur, distribusi,
keahlian)
Jarak lokasi dengan bahan baku dan pemasok
Jarak lokasi dengan pasar
Kebijakan fiskal pemerintah
Peraturan lingkungan hidup
Peralatan dan utilitas
Biaya lokasi : tanah, ekspansi, parkir, dsb
Ketersediaan transportasi (darat, laut, udara)
Kualitas hidup masyarakat (pendidikan, perumahan, dsb.
Kurs valuta asing (tingkat kurs, stabilitas kurs)
Kualitas pemerintah (stabilitas, kejujuran, sikap terhadap bisnis
baru)

Metode Pemeringkatan
Faktor
Contoh
Skor
Faktor

Bobot

LokasiA

Skor Tertimbang

LokasiB

Lokasi A

Lokasi B

Tenaga kerja

0,25

70

60

0,25x70=17,5

0,25x60=15,0

Rasio orang thd mobil

0,05

50

60

0,05x50=12,5

0,05x60= 3,0

Pendapatan per kapita

0,10

85

80

0,10x85= 8,5

0,10x80= 8,0

Struktur pajak

0,39

75

70

0,39x75=29,3

0,39x70=27,3

Pendidikan & kesehatan

0,21

60

70

0,21x60=12,6

0,21x70=14,7

70,4

68,0

TOTAL

1,00

Analisis Titik-Impas Lokasi
Analisis titik-impas lokasi : penggunaan
analisis biaya-volume produksi untuk
membuat perbandingan ekonomis
terhadap alternatif-alternatif lokasi
 Tujuan analisis : mencari lokasi dengan
biaya terendah
 Analisis titik-impas dapat dilakukan baik
dengan pendekatan grafik ataupun
matematik


Analisis Titik Impas Lokasi
Tahapan :
 Tentukan biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap
lokasi
 Plot biaya untuk setiap lokasi, dengan biaya pada garis
vertikal dan volume produksi pada garis horisontal
 Pilih lokasi yang biaya totalnya paling rendah, untuk
setiap volume yang diinginkan
Contoh :
 Sebuah perusahaan manufaktor sedang
mempertimbangkan 3 lokasi untuk pabriknya: A, B dan C
dengan biaya tetap A=$30.000, B=$60.000,
C=$110.000 dan biaya variabel A =$75, B=$45, C=$25.
Harga jual $120 dan volume produksi yang diinginkan
2.000 unit

Analisis Titik Impas Lokasi
$180

A

B

C

Biaya tahunan (ribu US $)

$150

$120

$90

$60

$30

Biaya terendah Biaya terendah Biaya terendah
Lokasi B
Lokasi A
Lokasi C
1000

1.600

2.500

3.000

Volume produksi (unit)

BREAK EVEN ANALYSIS







Tentukan semua biaya yang berkaitan dengan
alternatif lokasi yang dijadikan nominasi baik berupa
biaya tetap maupun biaya variabel
Buat dalam bentuk grafis semua data biaya yang telah
dikumpulkan pada langkah 1 menggunakan gambar
dua dimensi dengan biaya pada sumbu vertikal dan
volume pada sumbu horizontal.
Pilih lokasi yang memiliki biaya total paling rendah
untuk jumlah produksi yang diharapkan.

Sebuah perusahaan yang memproduksi suatu barang mempertimbangkan tiga lokasi untuk didirikan pabrik baru. Studi yang
telah dilakukan menghasilkan data sebagai berikut :
Harga jual = Rp 120.000,- jumlah produksi paling ekonomis =
2.000 unit per tahun.
Biaya Tetap

Biaya
Variabel/Unit

Biaya Total

F

V

TC=F+V

Lokasi

A

Rp 30.000.000

Rp 75.000

30 jt + (75000x2000) =
Rp 180.000.000

B

Rp 60.000.000

Rp 45.000

60 jt + (45000x2000) =
Rp 150.000.000

C

Rp 110.000.000

Rp 25.000

110 jt + (25000x2000) =
Rp 160.000.000

CENTER OF GRAVITATION
METHOD
1.

2.
3.

4.

Langkah menggunakan metode ini adalah
sebagai berikut :
Tetapkan jumlah barang yang dikirim dari
lokasi ke gudang distribusi (yang akan dicari
lokasinya) tiap periode tertentu
Buka peta, tentukan suatu tempat sebagai titik
origin (0,0)
Tempatkan lokasi-lokasi pasar yang dimiliki
perusahaan pada suatu system koordinat
dengan titik origin sebagai dasar.
Tentukan koordinat gudang distribusi dengan
rumus:

Σ dix Qi
Koordinat

x pusat gravitasi =

---------------Σ Qi
Σ diy Qi

Koordinat

y pusat gravitasi =

---------------Σ Qi
Dimana dix = koordinat x lokasi i
diy = koordinat y lokasi i
Qi = Jumlah barang yang
dipindahkan ke
atau dari
lokasi i

Perusahaan retailer mempunyai
empat toko akan menentukan
lokasi gudang distributornya
dengan data sebagai berikut :
Toko

Koordinat

Jumlah barang yg dikirim
Per periode

D

(30,120)

2000 unit

E

(90,110)

1000 unit

F

(130,130)

1000 unit

G

(60,40)

2000 unit

Koordinat gudang distribusi
Koordinat x pusat grafitasi =
(30x2.000)+(90x1.000)+(130x1.000)+(60x2.000)

= 66,7
2.000 + 1.000 + 1.000 + 2.000
Koordinat y pusat grafitasi =
(120x2.000)+(110x1.000)+(130x1.000)+(40x2.000)
= 93,3
2.000 + 1.000 + 1.000 + 2.000

F (130,130)

D (30,120)
120

E (90,110)
X

90

Pusat Grafitasi (66.7 ; 93.3)

60

G (60,40)
30

30

60

Titik asal yang berubah

90

120

Kiswanto, SE, M.Si

A Load-Distance Model Example: Matrix Manufacturing is
considering where to locate its warehouse in order to service its
four Ohio stores located in Cleveland, Cincinnati, Columbus,
Dayton. Two sites are being considered; Mansfield and
Springfield, Ohio. Use the load-distance model to make the
decision.


Calculate the rectilinear distance: dAB  30  10  40  15  45 miles



Multiply by the number of loads between each site and the four cities
© Wiley 2007

Calculating the Load-Distance Score
for Springfield vs. Mansfield
Computing the Load-Distance Score for Springfield
City
Load
Distance
ld
Cleveland
15
20.5
307.5
Columbus
10
4.5
45
Cincinnati
12
7.5
90
Dayton
4
3.5
14
Total
Load-Distance Score(456.5)
Computing the Load-Distance Score for Mansfield
City
Load
Distance
ld
Cleveland
15
8
120
Columbus
10
8
80
Cincinnati
12
20
240
Dayton
4
16
64
Total
Load-Distance Score(504)



The load-distance score for Mansfield is higher than for
Springfield. The warehouse should be located in Springfield.
© Wiley 2007

MODEL TRANSPORTASI

1.
2.
3.
4.

Langkah untuk menggunakan model transportasi adalah sebagai
berikut :
Buat baris untuk masing-masing pemasok dan kolom untuk
masing masing pabrik (tujuan).
Tambahkan baris untuk permintaan dan kolom untuk kapasitas
kemudian isi nilainya
Tiap sel masukkan biaya transportasi per unitnya.
Buatlah penyelesaian dengan system coba-coba dengan
mempertimbangkan data permintaan dan kapasitas.

PERENCANAAN TATA
LETAK (LAY OUT)


Beberapa hal yang dapat membantu
dalam perencanaan Lay Out:
a. Atap cukup tinggi, hal ini akan memudahkan
perusahaan di dalam mengatur penerangan dan
sirkulasi udara.
b. Gang-gang cukup lebar, akan memudahkan arus
barang dan manusia, dan juga memudahkan
perawatan fasilitas perusahaan
c. Daya tahan lantai & bangunan, sangat berguna
apabila perusahaan memilih bangunan berlantai lebih
dari satu (bangunan bertingkat). Penting juga bila
perusahaan menggunakan mesin atau fasilitas lain
yang berat
d. Dudukan mesin yang fleksibel, penting untuk
memudahkan perawatan dan pergantian mesin

Tujuan Perencanaan Tata
Letak
1. Pemanfaatan fasilitas & peralatan dengan
optimal, terutama bagi perusahaan yang tidak
memiliki lahan atau bangunan yang luas
2. Aliran manusia & material menjadi lancar
3. Pemakaian ruang dengan efisien, dalam arti
memudahkan pergerakan bahan dan manusia
4. Memberi ruang gerak yang cukup, untuk
kelancaran dan kenyamanan operasional
perusahaan
5. Biaya investasi & produksi yang rendah,
6. Fleksibilitas untuk perubahan
7. Keselamatan kerja
8. Suasana kerja yang baik
9. Penggunaan tenaga kerja & persediaan yang

Jenis-jenis Tata Letak




Dalam merencanakan tata letak,
perusahaan dapat memilih beberapa tipe
tata letak seperti berikut ini, tentunya
dengan tidak menge-sampingkan tipe dan
karakteristik aktivitas dan operasional
perusahaan masing-masing.
Dengan kata lain, tipe tata letak yang
cocok dan tetap bagi sebuah perusahaan,
belum tentu cocok dan tepat bagi
perusahaan lainnya.

Tata letak proses/tata letak
fungsional



Penyusunan tata letak dimana alat yang sejenis atau memiliki fungsi yang
sama ditempatkan pada bagian yang sama contoh:
- Perusahaan pembuat roti
- Perusahaan mebel
- Bengkel

Tata Letak (Layout) Produk


Tata letak ini Untuk proses produksi standar & masal. Contoh
perusahaan yang menggunakan tata letak produk ini adalah :
a. Perusahaan mie instan
b. Perusahaan pemintalan
c. Perusahaan surat kabar
d. Perusahaan semen
e. Perusahaan minuman, dll.

Layout Kelompok
Contoh: Universitas, Tempat hiburan

Layout Posisi Tetap


Jika dalam layout-layout lain, produk yang bergerak sesuai tahapan
produksinya, maka pada tata letak jenis ini, justru produk tidak
bergerak, bahan baku dan alat produksi-lah yang mendatangi
produk. Contoh: Bengkel Industri pesawat, kapal, kereta, dll



Perusahaan memilih tata letak ini diantaranya adalah :
a. Karakteristik produk yang tak bisa dipindahkan
b. Risiko pemindahan
c. Perlu ketelitian

Perencanaan Layout dengan Metode Line
Balancing
Suatu perusahaan menghasilkan barang melalui suatu departemen
perakitan. Hasil produksi setiap jamnya 10 unit per jam. Data-data
lainnya adalah :

Metode Line Balancing




Langkah 1:
Mencari pekerjaan, dan mendata elemen-elemen kerja yang ada ( lihat
tabel di atas ) dan Mencari waktu setiap elemen kerja ( lihat tabel di atas )
Langkah 2 :
Menyusun precedence diagram

4

9

1

5

6

2

7

10

12

3

8

11

13

Metode Line Balancing


Langkah 3 : Menghitung cyrcle time (c) yakni
waktu maksimum mengerjakan satu unit produk
di suatu work station )
c = (1/r) 3.600 sekon = (1/10) 3.600 sekon
= 360 detik
= 6 menit



Langkah 4 : Menghitung jumlah work station
TM (theoritical minimum) = n = t/c
= 27,6 menit / 6 menit
= 4,6 dibulatkan 5 stations

Metode Line Balancing



Langkah 5 : Mencari alternatif alternatif anggota stations
Langkah 6 : Menghitung waktu komulatif setiap alternatif (lihat tabel)

Metode Line Balancing


Langkah 7 : Menentukan pilihan wark stations, yang waktu komulatifnya
tidak melebihi cyrcle time dan paling mendekati cyrcle time. (lihat tabel)

4

9

1

5

6

2

7

10

12

3

8

11

13

Metode Line Balancing


Langkah 8 : Menghitung tingkat pengangguran dan
tingkat efisiensi










Jumlah pengangguran komulatif tiap station ( i ) =
0 + 0,4 + 0,2 + 1,2 + 0,6 = 2,4 menit
Tingkat pengangguran =
i / (n.c). 100 % = 2,4 / (5 x 6). 100 % = 8 %
Tingkat efisiensi =
t / (n.c). 100 % = 27,6 / (5 x 6). 100 % = 92 %

Jadi, dengan cara ini operasional perusahaan 92% telah
dilakukan secara efisien.
Semakin besar % efisiensi yang dicapai, semakin optimal
perusahaan tersebut.

Lay Out


Lay out merupakan keseluruhan
proses menentukan bentuk
penempatan fasilitas yang dimiliki
perusahaan. Penentuan Lay Out ini
biasanya terdiri dari 2 yaitu Ground
Lay out dan Building Lay Out.

Hal-hal dalam Ground Lay Out

:


Outdoor mesin dan peralatan

Bangunan pabrik, kantor, dan
gudang
 Tempat pengangkutan
 Jalan
 Area lintas
 Area parkir
 Dan tempat vital lainnya


Hal-hal dalam Building Lay

Out:
Indoor mesin dan peralatan
 Area kerja
 Jalan lintas
 Ventilasi dan Pencahayaan


Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam tata Letak:







Adanya konsistensi dengan teknologi
produksi yang digunakan
Adanya jaminan kelancaran arus
barang BB, Barang jadi, dan fasilitas
produksi
Efisiensi dan efektifitas proses
produksi
Minimalisasi biaya produksi
Adanya antisipasi pengembangan dan
rencana lanjut

Bangunan dan Fasilitas
Pertimbangan:
1.
2.
3.

4.
5.

6.
7.
8.

Kegunaan Bangunan
Luasnya kebutuhan bangunan
Ketersediaan lahan
Bahan bangunan yang sesuai
Spesifikasi bangunan dalam arti bahan
dan perlengkapan yang harus ada
Ketersediaan biaya
Kemungkinan pengembangan
Keterkaitan dengan bangunan lain

Amdal


Perencanaan penataan aspek
teknologi dan produksi suatu
perusahaan harus disesuaikan
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang
mengatur tentang pengelolaan
limbah yaitu peraturan tentang
AMDAL dalam hal ini.

Bahan Baku dan Bahan
Penunjang








Kualitas Bahan baku dan bahan penunjang
Kuantitas bahan baku dan bahan penunjang
(terkait dengan ketersediaan bahan baku
dan bahan penunjang dalam jangka
panjang) juga terkait dengan manajemen
persediaan
Transportasi
Sistem persediaan
Biaya-biaya (penyimpanan, modal,
keusangan, pajak, dll)

Tenaga Kerja
Aspek tenaga kerja ini terkait dengan
dukungan efisiensi dan efektifitas
proses produksi.

Ongkos produksi
Ongkos produksi ini terkait dengan
biaya tetap dan biaya variabel
 Biaya tetap : Pembelian mesin,
tanah, gedung, dll
 Biaya variabel : Bahan baku,
transportasi, tenaga kerja, dll


Harga dan Pengoperasian
Harga : penentuan harga harusnya
diperhitungakan dengan
pertimbangan BEP yang ingin
dicapai oleh sebuah perusahaan
 Dalam hal pengoperasian ini adalah
terkait dengan persiapan mesin
sampai pada perusahaan siap
beroperasi secara maksimum


Kaitannya dengan LK
Neraca
Aspek Pasar dan
Pemasaran

Penjualan

xxx

Aset

Kewajiban

Modal
Aspek Teknis dan
Teknologis
-Aspek Manajemen &
SDM
-Aspek Resiko
-Aspek Yuridis / Legal
-Aspek Lingkungan

Biaya

( xxx )

Profit

xxx

Cash Flow
Cash In
Cash Out

Aspek Keuangan
(IRR, NPV, dll)

xxx
( xxx )

Net Cash Flow xxx