Analisis Hubungan Faktor Fisik dan Fakto

[Type the document title]
ARTIKEL PENELITIAN

Analisis Hubungan Faktor Fisik
dan Faktor Lain Di Lingkungan Kerja dengan
Tension Type Headache
Raymond Liem
Sub departemen Kedokteran Okupasi, Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

Abstrak

pekerjaan yang membutuhkan posisi duduk

Latar belakang : Tension Type Headache

dalam

merupakan salah satu jenis sensasi nyeri

komputer seperti pegawai administrasi.


pada daerah kepala akibat kontraksi terus

Metode

:Penelitian

ini

menerus otot- otot kepala dan tengkuk (M.

metode

penelitian

deskriptif

splenius

kapitis,


maseter,

M.

M.

jangka

lama

di

depan

layar

menggunakan
dengan

temporalis,


M.

pendekatan cross sectional melalui proses

sternokleidomastoid,

M.

walk through survey. Data yang digunakan

trapezius, M. servikalis posterior, dan M.

berupa kebiasaan responden, dan data

levator skapula). Prevalensi nyeri kepala di

faktor-faktor

USA menunjukkan


orang

Headache, seperti posisi saat bekerja, lama

(16,54%) atau 45 juta orang menderita

bekerja, waktu istirahat. Data pengukuran

sakit kepala kronik. Penyakit ini 88%

adanya kecenderungan merasakan nyeri

dijumpai pada wanita dan 66% pada laki-

kepala saat aktivitas kerja tapi dapat

laki dan sekitar 60% serangan sakit kepala

sembuh kembali setelah beristirahat selama


jenis ini terjadi pada usia lebih dari 20

beberapa hari. Sampel dalam penelitian ini

tahun. Tension headache disebabkan oleh

adalah pasien dengan diagnosis Tension

kontraksi terus menerus otot pada bahu,

Type Headache yang masih berlangsung

leher, kulit kepala, dan rahang. Penyebab

saat

yang paling umum yaitu aktivitas yang

sampel


menyebabkan kepala tertahan pada satu

pekerjaan yang dilakukan, didapatkan hasil

posisi dalam waktu yang lama seperti

1 pekerja dari 6 pekerja, mengeluh nyeri

mengetik atau pekerjaan komputer lainnya,

kepala.

1

dari

6

dan menggunakan mikroskop, posisi tidur

yang

buruk,

serta

pekerjaan

yang

berlebihan. Hal ini dihubungkan dengan
[Type text]

Page 1

pencetus

melakukan
penelitian


Tension

pekerjaan.

Type

Distribusi

berdasarkan

jenis

[Type the document title]
Hasil : Beberapa faktor diketahui menjadi

62,7 %. Pada penelitian di Amerika,

risiko terhadap terjadinya Tension Type

tension headache merupakan penyakit


Headache pada pekerja, seperti posisi

nyeri kepala primer. Penyakit ini 88%

duduk saat bekerja, lama bekerja, waktu

dijumpai pada wanita dan 66% pada laki-

istirahat yang kurang, dan lain-lain.

laki dan sekitar 60% serangan sakit kepala
jenis ini terjadi pada usia lebih dari 20

Kesimpulan : Posisi duduk menetap di

tahun.

depan layar komputer dalam jangka waktu


Tension

lama, dikarenakan jumlah customer yang

kontraksi terus menerus otot pada bahu,

banyak serta waktu bekerja lebih dari 7

leher, kulit kepala, dan rahang.

jam dengan waktu istirahat hanya 60

berhubungan dengan stress, depresi, atau

menit, dan tidak adanya sistem shift dalam

cemas,

bekerja


mendapatkan tidur yang cukup, terlambat

mempunyai

hubungan

yang

headache

kerja

disebabkan

oleh
Hal ini

berlebihan,

tidak

signifikan dengan terjadinya keluhan nyeri

makan, dan

penggunaan alcohol serta

kepala akibat Tension Type Headache

obat-obatan juga dapat memicu keluhan

Kata Kunci :Faktor fisik, faktor ergonomis,

ini. Adapun penyebab yang paling umum

faktor psikososial, Tension Type Headache

yaitu aktivitas yang menyebabkan kepala
tertahan pada satu posisi dalam waktu yang

Latar Belakang :

lama seperti mengetik atau pekerjaan

Tension Type Headache merupakan salah

komputer

satu jenis sensasi nyeri pada daerah kepala

mikroskop, posisi tidur yang buruk, serta

akibat kontraksi terus menerus otot- otot

pekerjaan yang berlebihan. Klasifikasi

kepala dan tengkuk (M. splenius kapitis,

TTH adalah Tension Type Headache

M.

episodik

temporalis,

M.

maseter,

M.

lainnya,

dan

dan

menggunakan

TensionType

Headache

sternokleidomastoid, M. trapezius, M.

kronik. Tension Type Headache episodik,

servikalis

levator

apabila frekuensi serangan tidak mencapai

skapula). Prevalensi nyeri kepala di USA

15 hari setiap bulan. Tension Type

menunjukkan 1 dari 6 orang (16,54%) atau

Headache

45 juta orang menderita sakit kepala

berlangsung selama 30 menit – 7 hari.

kronik.

headache

Tension Type Headache kronik (CTTH)

merupakan tipe yang paling umum terjadi

apabila frekuensi serangan lebih dari 15

dan

hari setiap bulan dan berlangsung lebih

posterior,

Tipe

dan

tension

berdampak

pada

M.

type

menurunnya

konsentrasi belajar dan bekerja sebanyak
[Type text]

dari 6 bulan.
Page 2

episodik

(ETTH)

dapat

[Type the document title]
Patofisiologi TTH masih belum jelas

supraspinal decending pain inhibit activity,

diketahui. Pada beberapa literature dan

(5) kelainan fungsi filter nyeri di batang

hasil

beberapa

otak sehingga menyebabkan kesalahan

dengan

interpretasi info pada otak yang diartikan

terjadinya TTH sebagai berikut : (1)

sebagai nyeri, (6) terdapat hubungan jalur

disfungsi sistem saraf pusat yang lebih

serotonergik dan monoaminergik pada

berperan daripada sistem saraf perifer

batang otak dan hipotalamus dengan

dimana disfungsi sistem saraf perifer lebih

terjadinya TTH. Defisiensi kadar serotonin

mengarah pada ETTH sedangkan disfungsi

dan

sistem

kepada

abnormal serotonin platelet, penurunan

CTTH, (2) disfungsi saraf perifer meliputi

beta endorfin di CSF dan penekanan

kontraksi

eksteroseptif

penelitian

keadaan

yang

saraf
otot

disebutkan
berhubungan

pusat
yang

mengarah

involunter

dan

noradrenalin

di otak,

pada

dan juga

otot

temporal

permanen tanpa disertai iskemia otot, (3)

danmaseter, (7) faktor psikogenik (stres

transmisi nyeri TTH melalui nukleus

mental) dan keadaan non-physiological

trigeminoservikalis pars kaudalis yang

motorstress

akan mensensitasi second order neuron

melepaskan

pada nukleus trigeminaldan kornu dorsalis

menstimulasi perifer dan aktivasi struktur

(aktivasi

persepsi nyeri supraspinal lalu modulasi

molekul

meningkatkan

input

NO)

sehingga

nosiseptif

pada

pada
zat

TTH
iritatif

sehingga
yang

akan

nyeri sentral. Depresi dan ansietas akan

jaringan perikranial dan miofasial lalu akan

meningkatkan

terjadi regulasi mekanisme perifer yang

mempertahankan sensitisasi sentral pada

akan

otot

jalur transmisi nyeri, (8) aktifasi NOS

perikranial. Hal ini akan meningkatkan

( Nitric Oxide Synthetase) dan NOpada

pelepasan neurotransmitter pada jaringan

kornu dorsalis.

miofasial,

Untuk

meningkatkan

(4)

aktivitas

hiperflesibilitas

neuron

frekuensi

mendiagnosis

TTH

Tension

dengan

Type

sentral nosiseptif pada nukleus trigeminal,

Headache harus memenuhi syarat yaitu

talamus, dan korteks serebri yang diikuti

sekurang - kurangnya dua dari berikut ini :

hipesensitifitas

(limbik)

(1) adanya sensasi tertekan/terjepit, (2)

terhadap nosiseptif. Nilai ambang deteksi

intensitas ringan - sedang, (3) lokasi

nyeri (tekanan, elektrik, dan termal) akan

bilateral, (4) tidak diperburuk aktivitas.

menurun di sefalik dan ekstrasefalik.

Selain itu, tidak dijumpai mual muntah,

Selain itu,terdapat juga penurunan

tidak ada salah satu dari fotofobia dan

supraspinal

fonofobia. Gejala klinis dapat berupa nyeri
[Type text]

Page 3

[Type the document title]
ringan-

sedang–berat,

ditekan

atau

diikat,

tumpul
tidak

seperti

through survey. Data yang digunakan

berdenyut,

berupa kebiasaan responden, dan data

menyeluruh, nyeri lebih hebat pada daerah

faktor-faktor

kulit kepala, oksipital, dan belakang leher,

digunakan berupa kebiasaan responden,

terjadi spontan, diperburuk oleh stress,

dan data faktor-faktor pencetus Tension

insomnia, kelelahan kronis, iritabilitas,

Type Headache, seperti aktivitas/pekerjaan

gangguan konsentrasi, kadang vertigo, dan

yang mengharuskan pekerja berada pada

rasa tidak nyaman pada bagian leher,

posisi yang menetap dalam jangka waktu

rahang serta temporomandibular. Tidak ada

lama.

uji spesifik untuk mendiagnosis TTH dan

kecenderungan merasakan nyeri dan rasa

pada saat dilakukan pemeriksaa neurologik

tidak nyaman selama melakukan aktivitas

tidak ditemukan kelainan apapun. TTH

kerja pada kepala dan leher bagian

biasanya tidak memerlukan pemeriksaan

belakang, tapi dapat sembuh kembali

darah, rontgen, CT scan kepala maupun

setelah

MRI.

Pengobatan

farmakologis

dan

terdiri

pencetus

Data

Data

pengukuran

beristirahat.
ini

adalah

yang

adanya

Sampel

dalam

pasien

dengan

dari

non

penelitian

farmakologis.

Non

diagnosis Tension Type Headache yang

farmakologis dapat dilakukan relaksasi

masih

berupa massage, bedrest, dan/ atau latihan

pekerjaan. Distribusi sampel penelitian

biofeedback.

berdasarkan

Pengobatan

farmakologi

berlangsung
jenis

saat

melakukan

pekerjaan

yang

adalah simpel analgesia dan/atau mucles

dilakukan, didapatkan hasil 1 pekerja dari

relaxants. Ibuprofen dan naproxen sodium

6 pekerja, mengeluh nyeri kepala, Akan

merupakan

tetapi penelitian pada studi cross sectional

obat

yang

efektif

untuk

kebanyakan orang. Jika pengobatan simpel

terdapat

analgesia

kurangnya jumlah kasus yang didapatkan,

(asetaminofen,

aspirin,

beberapa

berat-

butalbital

(dalam

ditentukan karena keterbatasan sarana

bentuk kombinasi seperti Fiorinal) yang

pemeriksaan, dan kurangnya waktu yang

akan menambah efektifitas pengobatan.

didapatkan untuk melanjutkan survey.

kafein

kasus

yang

yaitu

ibuprofen, dll.) gagal maka dapat ditambah
dan

ringannya

kelemahan

sulit

Selain itu, penelitian dengan studi ini tidak
METODE
Penelitian

menggambarkan
ini

menggunakan

metode

sectional

[Type text]

melalui

proses

penyakit,

insiden, maupun prognosis penyakit.

penelitian deskriptif dengan pendekatan
cross

perjalanan

Bahan yang digunakan pada survei

walk

ini adalah checklist yang di buat. Checklist
Page 4

[Type the document title]
ini dibuat berdasarkan informasi yang

Bahaya apa dan dalam situasi yang

diperlukan daripada tujuan survei ini

bagaimana

dilakukan. Pada survei ini, informasi yang

merupakan

diperlukan adalah ada tidaknya faktor

penyelenggaraan kegiatan Walk Through

hazard, alat kerja apa yang digunakan, alat

Survey. Mengenal bahaya, sumber bahaya

pelindung

dan lamanya paparan bahaya terhadap

diri

yang

digunakan,

ketersediaan obat p3k di tempat kerja,

bahaya

dapat

sebagai

timbul,

hasil

dari

pekerja.

keluhan atau penyakit yang dialami pekerja

Pihak

okupasi

kesehatan

dapat

dan upaya pengetahuan mengenai K3

kemudian merekomendasikan monitoring

kepada karyawan konveksi.

survey untuk memperoleh kadar kuantitas

Peralatan yang diperlukan untuk

eksposur atau kesehatan okupasi mengenai

melakukan walk through survey antara

risk assessment.

lain:






Walk
Alat

tulis

menulis:

Through

Survey

ini

adalah

Berfungsi

bertujuan

untuk

memahami

sebagai media untuk pencatatan

produksi,

denah

tempat

selama survey jalan sepintas.

lingkungannya secara umum. Selain itu,

Kamera digital: Berfungsi sebagai

mendengarkan pandangan pekerja dan

alat untuk memotret kegiatan dan

pengawas

tentang

lingkungan pekerja konveksi.

pekerjaan

dan

Check List: Berfungsi sebagai alat

mengantisipasi

untuk mendapatkan data primer

bahaya yang ada dan mungkin akan timbul

mengenai

di tempat kerja atau pada petugas dan

survey jalan

sepintas

kerja

K3,

dan

memahami

tugas-tugas
dan

proses

pekerja,

mengenal

potensi

menginventarisir upaya-upaya K3 yang

yang dilakukan.
Cara survey yang dilakukan adalah dengan

telah dilakukan mencakup kebijakan K3,

menggunakan

upaya pengendalian, pemenuhan peraturan

Walk

Through

Survey.

perundangan dan sebagainya.

Teknik Walk Through Survey juga dikenali

Survey

sebagai Occupational Health Hazards.

dilakukan

di

SPBU

Untuk melakukan survei ini, dapat dimulai

Tamalenrea, dengan jadwal survey selama

dengan mengetahui tentang manejemen

1 hari (24 Mei 2016 ), yaitu :

perencanaan

yang

benar,

berdiskusi

tentang tujuan melakukan survey, dan

No

menerima

.

keluhan-keluhan

baru

yang

releven.
[Type text]

Page 5

Tanggal

Kegiatan

[Type the document title]

1.

2.

3.

23-24
Mei 2016

25

Mei

-

Melapor ke bagian

Dalam studi yang dilakukan oleh

K3 RS Ibnu Sina
Pengarahan kegiatan
Walk through survey
Pembuatan laporan

Chen pada tahun 2009 menyatakan bahwa

-

walk through survey

fakor fisik. Secara psikis, nyeri kepala ini

-

2016
26

Pembuatan

penyebab dari nyeri kepala tegang otot
disebabkan oleh faktor psikis maupun
dapat timbul akibat reaksi tubuh terhadap

status

stress, kecemasan, depresi maupun konflik

okupasi dan artikel
Mei

2016

-

Presentasi

emosional. Sedangkan secara fisik, posisi
kepala yang menetap yang mengakibatkan

laporan

kontraksi otot-otot kepala dan leher dalam

walk through survey

jangka waktu lama (jenis pekerjaan), tidur
yang kurang, kesalahan dalam posisi tidur

HASIL

dan kelelahan juga dapat menyebabkan

Pada penelitian ini diambil sampel

nyeri kepala tegang otot ini. Selain itu,

dalam salah satu bagian pekerjaan di

posisi

bengkel dan dari perhitungan sampel

kontraksi otot kepala dan leher yang

didapatkan sampel sebanyak 1 dari 8

dilakukan bersamaan dengan kegiatan

pekerja (total jumlah pekerja).

yang membutuhkan peningkatan fungsi

Dari rencana waktu yang telah
ditetapkan,

terkumpul

data

tertentu

yang

menyebabkan

mata dalam jangka waktu lama misalnya

yang

membaca dapat pula menimbulkan nyeri

didapatkan dari check list yang dibuat.

kepala jenis ini.

Dari hasil check list diperoleh 1 pekerja

Di mana pada saat kita duduk lama

laki-laki, mengeluh nyeri kepala, dalam

di depan layar, banyak otot-otot kepala,

jangka waktu 4 tahun. Dan sisanya

leher dan bahu yang bekerja secara ekstra.

mengeluh penyakit yang berbeda, yang

Kontraksi otot leher yang secara berlebihan

juga berhubungan dengan pekerjaan.

sehingga dapat menimbulkan ketegangan

Faktor yang dominan berpengaruh

otot, jika hal ini dibiarkan dalam jangka

dalam Tension Type Headache berupa

waktu yang lama dapat menyebabkan

aktivitas/pekerjaan

mengharuskan

myofascial pain. Apalagi dengan kontraksi

pekerja berada pada posisi yang menetap

otot sekitar mata yang terus menerus

dalam jangka waktu lama yaitu duduk

melihat layar komputer, lama kelamaan

mengetik di depan komputer.

akan

yang

menimbulkan

nyeri

akibat

ketegangan otot yang biasa disebut tension
[Type text]

Page 6

[Type the document title]
type headache. Wolf menyimpulkan dari

dikerjakan secara terus menerus dan

hasil penelitiannya bahwa kontraksi otot

berulang-ulang dalam pekerjaan tanpa

dan vasokonstriksi akibat mekanik maupun

pengganti dalam jangka waktu lama

hormonal

yang

menyebabkan banyak otot-otot kepala,

terjadi terus menerus akan menginduksi

leher dan bahu yang bekerja secara ekstra.

terjadinya nyeri tegang kepala atau tension

Kontraksi otot leher yang secara berlebihan

type headache (TTH).

sehingga dapat menimbulkan ketegangan

secara

bersama-sama

Berdasarkan

data

telah

otot. Apalagi dengan kontraksi otot sekitar

didapatkan, ditemukan berbagai faktor

mata yang terus menerus melihat layar

yang mempengaruhi terjadinya keluhan,

komputer,

yaitu faktor ergonomis dan psikososial

menimbulkan nyeri akibat ketegangan otot

menjadi lebih dominan. Didukung dari

yang disebut

penelitian lain yang dilakukan menyatakan

Sehingga dapat dijadikan evaluasi untuk

bahwa terdapat beberapa faktor risiko

memperbaiki kondisi atau lingkungan kerja

terjadinya tension type headache pada

yang terkait. Dimulai dari edukasi dari

pegawai

pihak yang terkait mengenai tension type

bengkel

administrasi

yang

sebagai

terkait

pegawai

dengan

faktor

headache

lama

kelamaan

akan

tension type headache.

sendiri.

Sebab

melakukan

ergonomis saat bekerja meliputi posisi saat

pekerjaan fisik dalam jangka waktu lama

bekerja yaitu duduk menetap di depan

tanpa

layar komputer dalam jangka waktu lama,

relaksasi akan menyebabkan ketegangan

menatap layar komputer dalam jangka

otot di daerah kepala dan leher yang

waktu lama, dan pekerjaan berulang yaitu

berlebihan sehingga

mengetik di depan komputer.

Adapun

kepala yang dapat mengganggu kualitas

faktor psikososial yang dapat memicu

kerja. Memperpanjang waktu kerja lebih

terjadinya tension type headache terkait

dari kemampuan lama kerja tidak disertai

pekerjaan yaitu waktu bekerja lebih dari 7

efisiensi, efektivitas dan produktivitas yang

jam dengan waktu istirahat hanya 60

optimal,

menit, dan tidak adanya sistem shift dalam

penurunan kualitas dan hasil kerja serta

bekerja.

bekerja

Type

adanya

Headache

untuk

pekerja

yang

terjadinya

aktifitasnya duduk menetap di depan layar

kesehatan,

komputer dalam jangka waktu lama yang

ketidakpuasan.

[Type text]

Page 7

biasanya

dengan

berkepanjangan

istirahat

untuk

menyebabkan nyeri

bahkan

Tingginya angka kejadian Tension
pada

waktu

terlihat

waktu

timbul

kecenderungan

kelelahan,

penyakit,

yang
gangguan

kecelakaan

dan

[Type the document title]
Akhirnya kami berasumsi bahwa
DISKUSI

bila terdapat gejala keluhan nyeri kepala

Penelitian
terlepas

tidak

pada responden dengan hasil survey dan

adapun

penyakit akibat kerja tidak menunjukkan

dari penelitian ini adalah

nilai yang berarti , maka tidak menutup

dari

keterbatasan

ini

tentunya

keterbatasan,

checklist yang dibuat hanya menentukan

kemungkinan

hubungan penyakit akibat kerja, tapi tidak

pasien juga karena kontribusi dari faktor

dapat

individu dan faktor lingkungan lain, selain

menentukan

ringannya

insidens,

penyakit,

dan

berat

prognosis

keluhan

yang

dirasakan

lingkungan tempat kerja.

penyakit. Demikian pula untuk survey

Penelitian

ini

juga

tidak

menilai faktor psikososial akibat kerja,

mengklasifikan berat ringannya penyakit ,

diagnosisnya hanya bersifat subjektif, tidak

berdasarkan keluhan dari pekerja, juga

dapat diketahui kapan stressor muncul.

tidak dapat menentukan penatalaksanaan

Keterbatasan lainnya adalah tidak

yang

tepat

untuk

mencegah

atau

dilakukan pemeriksaan yang menyeluruh

mengurangi keluhan yang dirasakan atau

terhadap

akan dirasakan nanti di masa yang akan

seluruh

keterbatasan

sarana

responden,

karena

pemeriksaan,

dan

datang.

keterbatasaan waktu penelitian, karena
untuk menganalisa faktor terjadinya kasus

KESIMPULAN

penyakit dengan keluhan nyeri kepala

Tension Type Headache merupakan

perlu diketahui riwayat penyakit terdahulu

salah satu jenis sensasi nyeri pada daerah

dan riwayat pekerjaan di tempat lain yang

kepala akibat kontraksi terus menerus otot-

mungkin berhubungan dengan keluhan

otot kepala dan tengkuk (M. splenius

yang dirasakan sekarang.

kapitis, M. temporalis, M. maseter, M.

Selain itu checklist yang hanya

sternokleidomastoid, M. trapezius, M.

terfokus pada faktor penyebab penyakit

servikalis

akibat kerja, tidak memenuhi semua poin-

skapula). TTH disebabkan oleh kontraksi

poin yang diperlukan untuk mendiagnosis

terus menerus otot pada bahu, leher, kulit

penyakit dari keluhan yang dirasakan.Perlu

kepala, dan rahang. Hal ini berhubungan

penelitian yang lebih mendalam dan

dengan stress, depresi, atau cemas, kerja

pemeriksaan yang lebih lengkap untuk

berlebihan, tidak mendapatkan tidur yang

dapat menilai secara keseluruhan penyebab

cukup, terlambat makan, dan penggunaan

dari keluhan yang dirasakan oleh pekerja.

alcohol serta obat-obatan juga dpaat

[Type text]

Page 8

posterior,

dan

M.

levator

[Type the document title]
memicu keluhan ini. Adapun penyebab

relaxants. Ibuprofen dan naproxen sodium

yang paling umum yaitu aktivitas yang

merupakan

menyebabkan kepala tertahan pada satu

untuk kebanyakan orang. Jika pengobatan

posisi dalam waktu yang lama seperti

simple analgesia (asetaminofen, aspirin,

mengetik atau pekerjaan komputer lainnya,

ibuprofen, dll.) gagal maka dapat ditambah

dan menggunakan mikroskop, posisi tidur

butalbital

yang

bentuk kombinasi seperti Fiorinal) yang

buruk,

serta

pekerjaan

yang

berlebihan.

(dalam

Konsensus Nasional penanganan Nyeri

menetap di depan layar komputer dalam
lama,

menatap

Kepala di Indonesia. PERDOSSI.

layar

2. Dewanto,

komputer dalam jangka waktu lama, dan

Praktis

depan komputer, waktu bekerja lebih dari 7

3. Sjahrir,

menit, dan tidak adanya sistem shift dalam

Laksana

Hasan.
II

2005.

Konsensus

Diagnostik

dan
Kepala.

PERDOSSI.
4. Wismita, Luh Gde Eka, Putra, I

Selain menurunkan kualitas hidup,

Nyoman Adi, and Nurmawan, Putu

pasien dengan TTH cenderung memiliki

Sutha.

produktivitas yang tidak optimal, bahkan

Kombinasi

Microwave

Diathermy (MWD), Ultrasound (US)

biasanya terlihat penurunan kualitas dan

dan Stretching Sama Baik dengan

hasil kerja serta bekerja dengan waktu

dan

Tata

Penatalaksanaan Nyeri

type

headache.

yang berkepanjangan.
Pengobatan terdiri

Diagnosis

Nasional

bekerja. Rutinitas pekerja tersebut dapat
tension

W.J.Suwono;

Penyakit Saraf. Jakarta : EGC.

jam dengan waktu istirahat hanya 60

terjadinya

George;

B.Riyanto; Y.Turana. 2009. Panduan

pekerjaan berulang yaitu mengetik di

farmakologis

kafein

1. Sjahrir, Hasan; Samino; Wenda, Ali.

dimana posisi saat bekerja yaitu duduk

menginduksi

dan

efektif

Daftar Pustaka :

pekerjaan pegawai administrasi di bengkel

waktu

yang

akan menambah efektifitas pengobatan.

Kondisi ini, dihubungkan dengan

jangka

obat

Kombinasi

dari

non

(MWD),

farmakologis.

Non

Myofascial

Microwave
Ultrasound
Release
Penurunan

Diathermy
(US)

Dan

Technique

farmakologis dapat dilakukan relaksasi

terhadap

Tension

Type

berupa massage, bedrest, dan/ atau latihan

Headache (TTH). Bali : FK Undana.

farmakologi

5. Kantor, Daniel. Signs and symptoms:

adalah simpel analgesia dan/atau mucles

Headache. 2006. University of Florida

biofeedback.

[Type text]

Pengobatan

Page 9

[Type the document title]
Health Science Center, Jacksonville :
VeriMed Healthcare Network.
6. Jasmin, Luc. 2012. Tension Type
Headache. University of California.
San Francisco : VeriMed Healthcare
Network.

[Type text]

Page 10

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65