Perkembangan and Kepribadian anak anak lewat

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang Masalah
Setiap mahluk hidup atau organisme didunia ini pasti mengalami sebuah siklus rutin
yang mana disebut dengan perkembangan. Proses tumbuh kembang yang dimaksud bisa
berupa perkembangan secara fisik yang bersifat konkret maupun perkembangan psikis yang
bersifat abstrak. Sedangkan kepribadian menunjuk pada pengaturan sikap-sikap seseorang
untuk berbuat, berpikir, dan merasakan, khususnya apabila dia berhubungan dengan orang
lain atau menanggapi suatu keadaan.
Kepribadian mencakup suatu kebiasaan, sikap, dan sifat yang dimiliki oleh seseorang
apabila berhubungan dengan orang lain. Dan konsep kepribadian merupakan konsep yang
sangat luas, sehingga sulit untuk merumuskan satu definisi yang dapat mencakup
keseluruhannya, namun secara umum yang dimaksud dengan kepribadian adalah sifat hakiki
yang tercermin pada sikap seseorang yang membedakan dengan orang lain.
Jadi perkembangan kepribadian dasarnya berarti meningkatkan dan perawatan
seseorang luar dan dalam diri untuk membawa perubahan positif bagi hidupnya. Setiap
individu memiliki kepribadian yang berbeda yang dapat dikembangkan, dipoles dan
disempurnakan, dan peroses ini termaksud juga dengan meningkatkan kepercayaan diri
seseorang, memperbaiki komunikasi dan kemampuan bahasa berbicara, menambahkan gaya

dan rahmat dengan cara yang terlihat, jadi keseluruhannya bisa juga disebut dengan
penghisappan diri dengan positif, keaktifan, dan perdamaian.

B.

Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah diatas, dapat ditarik rumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan perkembangan ?
2. Apa saja tugas-tugas perkembangan ?
3. Apa hakekat perkembangan ?
4. Apa saja teori proses dan fase perkembangan ?
5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia ?
6. Apa yang dimaksud dengan kepribadian ?
7. Konsep apa saja yang berhubungan dengan kepribadian ?
8. Unsur-unsur apa saja yang ada dalam kepribadian ?
9. Serta bagaimana pembagian kepribadian ?

C.

Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini, diantaranya yaitu :
1

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Untuk mengetahui dari perkembangan itu sendiri !
Untuk mengetahui tugas-tugas perkembangan !
Untuk mengetahui hakekat dari perkembangan !
Untuk mengetahui teori proses dan fase perkembangan !
Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia !
Untuk mengetahui kepribadian !
Untuk mengetahui konsep yang berhubungan dengan kepribadian !

Untuk mengetahui unsur-unsur dalam kepribadian !
Untuk mengetahui pembagian kepribadian !

2

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Perkembangan
Makna dan pengertian perkembangan yang dikemukakan oleh para ahli sangatlah
beragam, tergantung dari konteks dan objek yang diteliti oleh mereka, tapi satu hal yang pasti
perkembangan merupakan suatu dinamika atau peroses pertumbuhan suatu organisme kearah
yang lebih baik.
Secara umum, perkembangan dapat diartikan sebagai suatu peroses yang dialami oleh
setiap individu yang bersifat kualitatif dan berhubungan dengan kematangan seseorang bila
ditinjau dari perubahan progesif dan sistematis dalam dirinya (mahluk hidup). Beberapa ahli
yang telah memberikan pendapat bahwa perkembangan berhubungan dengan psikis mahluk
hidup, diantaranya sebagai berikut :
1) E. B. Harlock, perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai

akibat dari peroses kematangan dan pengalaman dari terdiri atas serangkaian perubahan
yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.
2) Akhmad Sudrajat, perkembangan adalah perubahan yang sistematis, progresif dan
berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayat termaksud dengan
perubahan-perubahan

yang

dialami

individu

menuju

tingkat

kedewasaan

atau


kematangannya.
3) Mc Leod, perkembangan adalah peroses atau tahapan pertumbuhan kearah yang lebih
maju
4) Santrok Yussen, perkembangan sebagai pola perkembangan individu yang berawal pada
konsepsi dan terus berlanjut sepanjang hayat dan bersifat involusi.
5) Dictionary of Psychology dan The Penguin Dictionary of Psychology, perkembangan
adalah tahapan-tahapan perubahan yang progresif dan terjadi dalam rentang kehidupan
manusia dan organisme lain tanpa membedakan aspek-aspek yang terdapat dalam diri
organisme-organisme tersebut.
6) Sedangkan menurut Dr. Siti Aminah Soepalarto, perkembangan adalah suatu peroses yang
berlangsung sejak lahir dan sesudahnya, dimana badan, otak, kemampuan, dan tingkah
lakunya pada usia dini, anak-anak, dan dewasa menjadi lebih kompleks dan berlanjut
dengan kematangan sepanjang hidup.
Berdasarkan pengertian perkembangan menurut para ahli diatas, maka bisa ditarik
benang merahnya perkembangan sebagai “ Perubahan kualitatif pada mutu fungsi organ-organ

3

jasmani sehingga perkembangan berhubungan dengan penyempurnaan fungsi psikologis yang
disandang oleh organ-organ fisik.

Pengertian perkembangan menunjuk pada suatu peroses kearah yang lebih baik atau
sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang lagi. Perkembangan menunjuk ada perubahan yang
bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali (Werner, 1969)
Perkembangan juga berkaitan dengan belajar khususnya, mengenai isi peroses
perkembangan, apa yang berkembang yang berkaitan dengan perilaku belajarnya. Dengan
demikian perkembangan dapat diartikan juga sebagai “ peroses yang kekal dan tetap yang
menuju kearah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan
pertumbuhan, pemasakkan dan belajar, seperti yang dikemukakan oleh Monks yang menyatakan
bahwa “perkembangan psikologis merupkan suatu peroses yang dinamis. Dalam peroses tersebut
sifat individu dan sifat lingkungan menentukan tingkah laku apa yang akan menjadi actual dan
terwujud, (seperti ; 1)

tinggi badan pada diri seseorang, 2)

berkembangnya daya pikir

seseorang, dari masa kanak-kanak menjadi dewasa, dll).
Konsep

perkembangan


yang

dikemukakan

oleh

Werner

(1957) secara umumnya, adalah sebagai berikut :
Perkembangan sejalan dengan prinsip ortho genetic, bahwa perkembangan berlangsung
dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke keadaan dimana diferensiasi,
artikulasi, dan integrasi, meningkat secara bertahap. Peroses diferensiasi ini diartikan sebagai
prinsip totalitas pada diri anak, bahwa dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagianbagiannya menjadi semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan. Pada anak
prasekolah dan taman kanak-kanak tampak adanya diskontinuitas, sedang pada kelompok umur
yang lebih tinggi sampai dengan mahasiswa menunjukkan kontinuitas.
Sedangkan Nagel (1957) perkembangan merupakan dimana terdapat struktur yang
terorganisasikan dan mempunyai fungsi-fungsi tertentu, oleh karena itu bilamana terjadi
perubahan struktur baik dalam organisasi maupun dalam bentuk, akan mengakibatkan perubahan
fungsi. Lanjut Spiker (1996), mengemukakan bahwa ada dua macam pengertian yang harus

dihubungkan dengan perkembangan, yaitu :

i.

Ortogenetik : Yaitu yang berhubungan dengan perkembangan sejak terbentuknya
individu yang baru dan seterusnya sampai dengan dewasa
4

ii. Filogenetik : Perkembangan dari asal usul manusia sampai sekarang ini.
Perkembangan perubahan fungsi sepanjang masa hidupnya menyebabkan
perubahan tingkah laku, dan perubahan ini juga terjadi sejak permulaan adanya
manusia. Jadi perkembangan orthogenetik, mengarah ke suatu tujuan khusus sejalan
dengan perkembangan evolusi yang mengarah kepada kesempurnaan manusia.
Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Schneirla (1957), perkembangan adalah
perubahan-perubahan progesif dalam organisasi organisme, dan organisme ini dilihat sebagai
sistem fungsional dan adaptif sepanjang hidupnya. Perubahan-perubahan progresif ini meliputi
dua faktor, yakni kematangan dan pengalaman.
Rumusan ini lain tentang arti perkembangan yang dikemukakan oleh Libert, Paulus,
serta Straus (Singgih, 1990) yakni mengemukakan bahwa “ perkembangan adalah peroses
perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi

dengan lingkungan ”. jadi perkembangan dapat juga dilukiskan sebagai “ suatu peroses yang
kekal dan tetap yang menuju kearah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi,
berdasarkan peroses pertumbuhan, kematangan, dan belajar (Monks, 1984).
1.

Tugas-Tugas Perkembangan.
Perkembangan merupakan peroses menggambarkan perilaku kehidupan sosial psikologi

manusia pada posisi yang harmonis didalam lingkungan masyarakat yang lebih luas dan
kompleks. Oleh Havighurst perkembangan tersebut dinyatakan

sebagai tugas yang harus

dipelajari, dijalani, dan dikuasai oleh setiap individu dalam perjalanan hidupnya, atau dengan
perkataan lain perjalanan hidup manusia di tandai dengan berbagai tugas perkembangan yang
harus di tempuh. Pada jenjang kehidupan remaja, seseorang telah berada pada posisi yang
kompleks, dimana ia telah banyak menyelesaikan tugas-tugas perkembangan, seperti misal :
(Mengatasi sifat tergantung dengan orang lain, memahami norma pergaulan dengan teman
sebaya atau orang yang lebih dewasa, dan lain-lain).
Dengan demikian para remaja menjalani tugas mempersiapkan diri untuk dapat hidup

dewasa, dalam artian mampu menghadapi dan melewati setiap masalah-masalah yang akan
menghampirinya, atau yang disebut juga dengan bertindak dan bertanggung jawab atas dirinya
sendiri. Oleh karena itu tugas perkembangan pada masa remaja ini dipusatkan pada upaya untuk
menanggulangi sikap dan pola perilaku kekanak-kanakkan.

5

Tugas perkembangan tersebut oleh Havighurst dikaitkan dengan fungsi belajar, karena
pada hakikatnya perkembangan kehidupan manusia dipandang sebagai upaya untuk mempelajari
norma kehidupan dan budaya masyarakat agar ia mampu melakukan penyesuaian diri dengan
baik dan didalam kehidupan nyata. Oleh karena itu, jenis tugas perkembangan remaja pada
dasarnya mencakup segala persiapan diri untuk memasuki jenjang dewasa, yang dimana intinya
bertolak dari tugas perkembangan fisik dan tugas perkembangan sosio-psikologis.
Havighurst (Garisson, 1956) mengemukakan 10 jenis tugas perkembangan khususnya
remaja, diantaranya yaitu :
1)
2)
3)
4)
5)

6)
7)
8)

Mencapai hubungan dengan lawan jenisnya secara lebih memuaskan dan matang.
Mencapai perasaan seks dewasa yang diterima secara sosial
Menerima ke-adab body-nya dan menggunakan secara efektif
Mencapai kebebasan emosional dari orang dewasa
Mencapai kebebasan ekonomi
Memilih dan menyiapkan suatu pekerjaan
Menyiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga
Meengembangkan ketrampilan dan konsep intelektual yang perlu bagi warga negara

9)
10)

yang kompeten
Menginginkan dan mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial
Mencapai suatu perangkat nilai yang digunakan sebagai pedoman tingkah laku
Tugas-tugas tersebut pada dasarnya tidak dapat dipisahkan secara pilah, karena remaja

itu adalah pribadi yang utuh. Dilihat dari perkembangan kehidupan secara menyeluruh,
pertumbuhan dan perkembangan dimasa remaja relatif berjalan secara singkat. Hal ini dapat
bertambah sulit bagi remaja yang sejak masa anak-anak telah memiliki konsep yang
mengagungkan penampilan diri pada waktu dewasa nanti Oleh karena itu, tidak sedikit dan tidak
jarang remaja bertingkah kurang baik, dan kurang tepat.
2.

Hakekat Perkembangan
Coba kita perhatikan segala sesuatu yang berada disekitar kita, baik kehidupan manusia,

binatang, tumbuhan, maupun benda-benda anorganing lainnya pasti kita akan melihat sesuatu hal
yang pasti, yaitu selalu adanya perubahan. Segalanya pasti akan berubah, lambat atau cepat
pertumbuhan maupun perkembangan, menurut sifat dan kodratnya masing-masing. Semuanya
pasti akan berubah, karena tidak satupun hal yang kekal dan abadi, kecuali ketidak abadian itu
sendiri.

6

Hal diatas juga berlaku dalam pertumbuhan remaja, secara psikhopisis. Aspek-aspek
yang berkembang dari kehidupan manusia, yaitu pada hakekatnya manusia adalah mahluk yang
hidup dalam keadaan :
1) Psikhophisis

: Manusia adalah mahluk yang hidup dalam kesatuan dua, secara
jasmaniah, dan rohaniah.
2) Sosio individual : Manusia adalah mahluk yang hidup dalam kesatuan dua, sosial dan
Individual
3) Culturil religious : Manusia adalah mahluk yang hidup dalam kesatuan dua, dicipta oleh
(Maha Pencipta) dan mencipta (kebudayaan)
Semua sifat itu dan semua aspek tersebut berkembang seluruhnya secara simultan selama
mendapat kesempatan dan sejauh masih memungkinkan, menurut irama, variasi, dan isinya
sendiri-sendiri.
3.

Beberapa Teori Peroses dan Fase Perkembangan
3.1 Teori Peroses Perkembangan
1)
Johan Friederischie Herbart
Teori perkembangan yang tertua yang diajukan oleh psikolog Jerman ini,
berpendapat bahwa terjadinya perkembangan adalah oleh karena adanya unsur-unsur
yang berasosiasi, sehingga sesuatu yang semula yang bersifat simple (unsur yang
sedikit) makin lama makin banyak dan kompleks. Herbart berpendapat demikian
karena, bahwa anak baru lahir keadaan jiwanya masih bersih, dan sejak alat indranya
dapat menangkap sesuatu yang datang dari luar, maka alat indra itu mengirimkan
gambar atau tanggapan kedalam jiwanya. Artinya makin banyak tangkapan, makin
banyak pula tanggapan.
2)

GESTALT (Wilh WLM Wundt)
Bahwa peroses perkembangan bukan berlangsung dari sesuatu yang

kompleks, melainkan sesuatu yang bersifat global (menyeluruh tetapi masih samarsamar), makin lama makin dalam keadaan yang jelas, nampak bagian-bagian
keseluruhan itu.
3)

James Mark Baldwin
Peroses perkembangan itu adalah peroses sosialisasi dari sifat individualis,

dalam bentuk imitasi yang berlangsung dengan adaptasi dan seleksi. Adaptasi dan

7

seleksi berlangsung atas dasar hukum efek (Law of Effect) tingkah laku pribadi
seseorang adalah hasil peniruan (imitasi)
4)

Freudism (Sigmund Freud)
Dalam mengemukakan teorinya, ia menggunakan sebagai contoh : “ Pada

masa bayi, manusia belum bermoral kemudian sudah memiliki moral secara
heterogen, dan akhirnya memiliki moral dengan norma yang ditetapkan sendiri secara
autonom ” . Peroses pemilikan moral dari heterogen ke moral autonom ini disebut
dengan internalisasi, sebab norma-norma moral tersebut ditentukan sendiri oleh
manusia dengan menggunakan faktor interennya. Ia menyusun teorinya atas empat
azas, yaitu :
a.
b.
c.
d.
3.2

Azas biologis
Azas ketidak berdayaan
Azas keamanan
Azas eksplorasi

Teori Fase perkembangan Aristoteles
Aristoteles membagi fase-fase tersebut menjadi atas 7 tahun, sehingga dari
masa anak-anaks sampai dewasa, terbagi atas 3 septennia, yaitu :
1) 0 – 7 tahun = Masa kanak-kanak
2) 7 – 14 tahun = Masa anak sekolah
3) 14 – 21 tahun = Masa pubertas
Masa peralihan antara masa anak sekolah sampai masa pubertas, dinamakan
masa pueral. Masa ini berlangsung dari umur 12 sampai umur 14 tahun. Dan sifat-sifat
fase ini adalah, sebagai berikut :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)

Tidak mau diperlakukan sebagai anak lagi
Mulai akan sadar dengan akan dirinya sendiri
Pemberani
Dinamis
Berbicara dan berbuat serba keras
Gemar mengusik dan bertengkar
Ingin selalu dikagumi
Mulai melakukan sosialisasi eksploratif
Ingin mendapatkan penghargaan

Masa pubertas itu berlangsung :

8

a. Masa Pra-pubertas :
 Bagi anak wanita
 Bagi anak laki-laki
b. Masa Pubertas :
 Bagi anak wanita
 Bagi anak laki-laki
c. Masa Adolesen :
 Bagi anak wanita
 Bagi anak laki-laki
4.

: 12 – 13 tahun
: 13 – 14 tahun
: 13 – 18 tahun
: 14 – 18 tahun
: 18 – 21 tahun
: 19 -23 tahun

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Manusia
Secara umum perkembangan manusia selalu dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor

dalam, indogen dan extrogen, exteren dan interen.
K. H. Dewantara, dalam hal ini menggunakan istilah faktor ajar bagi faktor exteren atau
exogen dan istilah dasar untuk faktor indogen atau faktor interen. Pendapat terakhir yang sampai
sekarang ini dapat diterima oleh orang banyak pun masih merupakan suatu teori, yakni teori
yang dikemukakan oleh seorang psikolog jerman bernama William Stern. Dalam hal ini ia
berpendapat bahwa, apabila kedua faktor tersebut masing-masing digambarkan sebagai garis
yang bertemu pada suatu titik dan membentuk sudut tertentu, maka titik itu dapat digambarkan
sebagai pribadi seseorang, garis datar sebagai faktor dasar, dan garis lain sebagai faktor ajar,
maka peribadi orang tersebut akan berkembang melalui garis diagonal yang dapat dibuat dalam
jajaran genjang dari kedua garis tersebut.
Dalam menerima teori itupun kita harus sependapat bahwa :
1) Tiap-tiap orang membawa faktor dasar yang tidak sama
2) Tiap-tiap orang, tidak selalu dalam faktor exteren yang sama pula
3) Tiap-tiap sudut, yang dibentuk oleh kedua garis tersebut pun tidak sama pula
Hal ini dibuktikan dengan suatu contoh, bahwa sekalipun ada dua anak kembar dari
satu telur, yang berkembang dari lingkungan yang sama, namun dengan adanya insident diantara
keduanya membuat yang satu mengalami patah kaki dan satunya lagi normal, maka akan
mengalami peribadi yang berlainan. Yang mengalami patah kaki akan menjadi seorang yang
introvert dalam pertumbuhannya, sedangkan yang satunya lagi yang normal akan menjadi
seorang yang extrovert.
Hal ini terjadi karena yang mengalami patah kaki menjadi seorang remaja, karena
cacatnya merasa rendah diri, kemudian sering menyendiri, mengasingkan diri dari orang banyak,
9

dan lain sebagainya. Sebaliknya yang normal tadi tumbuh menjadi pemuda yang garang, suka
mengembara/ jalan-jalan, dan lain sebagainya.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan diantaranya, yaitu :
1) Faktor Pembawaan : Pada waktu lahir anak membawa kemungkinan untuk
merealisasi potensi yang ada pada anak
2) Faktor Lingkungan : Alam sekitar merupakan tempat manusia hidup, dan
hubungannya dengan alam sekitar tersebut, kita atau orang
disekitar alam tersebut akan menunjukkan reaksi.
3) Kemauan bebas/ Ego : Baru mengambil peranan pada suatu taraf perkembangan
tertentu, bila yang bersangkutan telah mengetahui perbedaan
4) Takdir/ Nasib

antara baik dan buruk
: Masa atau periode, atau kejadian penting yang dialami pada
Suatu ketika, turut menentukan perkembangan hidup seseorang.

10

B.

Kepribadian
Kata “kepribadian” (Personality) sesungguhnya berasal dari kata latin yaitu persona.
Pada mulanya, kata persona ini menunjukkan pada topeng yang biasa digunakan oleh pemain
sandiwara di zaman Romawi dalam memainkan peranan-peranannya. Pada saat itu, setiap
pemain memainkan peranannya masing-masing sesuai dengan topeng yang dikenakannya.
Lambat laun, kata (Personality) berubah menjadi satu istilah yang mengacu pada gambaran
social tertentu yang diterima oleh individu dari kelompok atau masyarakatnya, kemudian
individu tersebut diharapkan bertingkah laku sesuai dengan social (peran) yang diterimanya
(Koswara, 1991:10).
Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang
ditunjukkan oleh seseorang. Beberapa pengertian kepribadian, yang dikemukakan oleh para ahli
diantaranya sebagai berikut :
1) G.W.Allport
Kepribadian adalah suatu organisasi psiko-fisik yang dinamis dalam diri individu,
yang menentukan tingkah laku yang khas (unik) dari orang tersebut.
2) R.B. Cattell
Kepribadian adalah sesuatu yang memungkinkan kita untuk meramalkan apa yang
akan dilakukan oleh seseorang dalam situasi tertentu.
3) A. Adler
Kepribadian adalah gaya hidup individu, atau cara yang khas dari individu tersebut
dalam berespons terhadap masalah-masalah hidup.
4) J.P. Chaplin
Kepribadian adalah integrasi dari sifat-sifat tertentu yang dapat diselidiki dan
dijabarkan, untuk menyatakan kualitas yang unik dari individu.
Dapat disimpulkan pokok-pokok pengertian kepribadian sebagai berikut:


Kepribadian merupakan kesatuan yang kompleks, yang terdiri dari aspek psikis, seperti
inteligensi, sifat, sikap, minat, cita-cita, dan lainnya. Serta aspek fisik, seperti : bentuk
tubuh, kesehatan jasmani, dan lainnya.
11



Kesatuan dari kedua aspek tersebut berinteraksi dengan lingkungannya yang mengalami
perubahan secara terus-menerus, dan terwujudlah pola tingkah laku yang khas atau



unik.
Kepribadian bersifat dinamis, artinya selalu mengalami perubahan, tetapi dalam



perubahan tersebut terdapat pola-pola yang bersifat tetap.
Kepribadian terwujud berkenaan dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh individu.

Sedangkan pengertian kepribadian secara umum adalah sebagai berikut:
( Kepribadian adalah sesuatu yang menggambarkan cirri khas (keunikan) dari seseorang,
yang membedakan orang tersebut dari orang lain ).
Dalam penelitian kepribadian, terdapat berbagai istilah, seperti motif, sifat, dan
temperamen, yang menunjuk kekhasan permanent pada perseorangan (Berry, et al., 1999 :141).
Allport mendefinisikan kepribadian sebagai : “ organisasi-organisasi dinamis dari system-sistem
psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungannya “ .
1.

Konsep Yang Berhubungan Dengan Kepribadian
Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang aspek-aspek kepribadian, yang di
dalamnya mencakup :
 Karakter

: Konsenkuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku atau
konsisten atau tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat

 Temperamen

: Disposisi reaktif seseorang, atau cepat lambatnya mereaksi
Terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.

 Sikap

: Sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau
ambivalen

 Stabilitas Emosi : Kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari
Lingkungan.
 Responsibilitas : Kesiapan untuk menerima resiko dari tindakan atau perbuatan
12

yang dilakukan. Seperti mau menerima resiko secara wajar atau
melarikan diri dari resiko yang dihadapi (tanggung jawab)
 Sosiabilitas

: Disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal.
Seperti sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan
untuk berkomunikasi dengan orang lain.

2.

Unsur Dalam Kepribadian
Unsur-unsur dalam kepribadian ada tiga, meliputi :
1) Pengetahuan
Pengetahuan merupakan unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa orang
yang sadar. Dalam alam sekitar manusia terdapat berbagai hal yang diterimanya melalui
panca indranya, yang masuk keberbagai sel di bagian-bagian tertentu dari otaknya. Dan
di dalam otak tersebutlah, semuanya diperoses menjadi susunan yang dipancarkan oleh
individu ke alam sekitar. Didalam psikologi, hal tersebut dikenal sebagai “ persepsi ”
yaitu : “ Seluruh peroses akal manusia yang sadar ”.
Adakalanya suatu persepsi yang diproyeksikan kembali menjadi
pengambaran

berfokus

tentang

lingkungan

yang

mengandung

suatu

bagian-bagian

penggambaran yang terfokus yang terjadi karena pemusatan secara lebih intensif, didalam
pandangan psikologi biasanya disebut dengan “ Pengamatan”.
2) Perasaan
Selain pengetahuan, alam kesadaran manusia juga mengandung berbagai
macam perasaan, sebaliknya dapat juga digambarkan seorang individu yang melihat suatu
hal yang buruk atau mendengar suara yang tidak menyenangkan. Persepsi-persepsi
seperti itu dapat menimbulkan dalam kesadaranya perasaan negatif.
Perasaan, disamping segala macam pengetahuan agaknya juga mengisi alam
kesadaran manusia setiap saat dalam hidupnya. Perasaan adalah suatu keadaan dalam
kesadaran manusia yang karena pengetahuannya dinilai sebagai keadaan yang positif atau
negatif.
13

3) Dorongan Naluri
Kesadaran manusia mengandung berbagai perasaan lain yang tidak
ditimbulkan karena dipengaruhi oleh pengetahuannya, tetapi karena memang sudah
terkandung di dalam organismenya, khususnya dalam gennya, sebagai naluri. Dan
kemauan yang sudah merupakan naluri disebut“dorongan”.
Ada 7 macam dorongan naluri:
i.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
3.

Dorongan untuk mempertahankan hidup
Dorongan seks
Dorongan untuk berupaya mencari makanan
Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesama manusia
Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya
Dorongan untuk berbakti
Dorongan akan keindahan

Pembagian Kepribadian
Pada dasarnya setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda satu sama lainnya,

penelitian mengenai kepribadian manusia sudah dilakukan oleh para ahli sejak dulu kala.
Seperti halnya Paul Gunadi membagi tipe kepribadian seseorang menjadi empat jenis, yaitu :
1)

Tipe Sanguin
Tipe ini mempunyai banyak kekuatan, bersemangat, mempunyai gairah hidup,
bisa membuat lingkungannya gembira, senang. Tapi kelemahannya adalah cenderung
impulsif, bertindak sesuai emosinya atau keinginannya. Jadi orang dengan kepribadian
sanguin mudah sekali dipengaruhi oleh lingkungannya dan rangsangan-rangsangan dari
luar dirinya. Dia kurang bisa menguasai diri atau penguasaan dirinya lemah. Dalam buku
milik Tim LaHaye, orang-orang sanguin cenderung mudah jatuh ke dalam pencobaan,
karena godaan dari luar bisa begitu memikatnya, dan dia bisa masuk terperosok ke
dalamnya.

2)

Tipe Flegmatik
Tipe ini adalah orang yang cenderung tenang dan dari luar cenderung tidak
beremosi. Dia tidak menampakkan emosi misalnya, sedih atau senang. Jadi naik turun
emosinya tidak nampak dengan jelas. Orang ini cenderung bisa menguasai dirinya dengan
cukup baik dan introspektif sekali, memikirkan ke dalam, bisa melihat, menatap dan
14

memikirkan masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Jadi dia adalah seorang pengamat
yang kuat, penonton yang tajam dan juga seorang pengkritik yang berbobot.
Kelemahannya adalah cenderung mau ambil mudahnya, tidak mau susah. Kelemahannya
ini membuat dia jadi orang yang kurang mau berkorban bagi yang lain. Maka salah satu hal
yang perlu ditingkatkan dalam dirinya adalah kemurahan hati. Karena dia cenderung
menjadi orang yang egois.
3)

Tipe Melankolik
Orang yang melankolik adalah orang yang terobsesi dengan karya yang paling
bagus, yang paling sempurna, mengerti estetika keindahan hidup ini dan perasaannya
sangat kuat, sangat sensitif. Kelemahan orang melankolik adalah orang-orang yang mudah
sekali dikuasai oleh perasaan. Perasaan yang mendasari hidupnya sehari-hari adalah
perasaan yang murung. Tidak mudah bagi orang melankolik itu untuk terangkat, untuk
senang, atau tertawa terbahak-bahak.

4)

Tipe Kolerik
Seorang kolerik berorientasi pada pekerjaan, dan pada tugas. Dia adalah seseorang
yang mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi. Kelebihannya adalah dia bisa
melaksanakan tugas dengan setia dan bertanggung jawab dengan tugas yang diembannya.
Kelemahan orang kolerik adalah kurangnya kemampuan untuk bisa merasakan perasaan
orang lain, belas kasihannya terhadap penderitaan orang lain juga minim, karena
perasaannya kurang bermain.
Lain halnya dengan Paul Gunadi, Eduard Spranger ahli ilmu jiwa dari Jerman, mencoba

mengadakan penyelidikan kepribadian manusia dengan cara lain. Ia mengadakan penggolongan
tipe manusia berdasarkan sikap manusia itu terhadap nilai kebudayaan yang hidup di dalam
masyarakat. Nilai kebudayaan itu di baginya menjadi enam golongan, yaitu : politik, ekonomi,
social, seni, agama, dan teori. Berdasarkan hal tersebut, ia membagi kepribadian manusia
menjadi enam golongan, yaitu :
i.
ii.
iii.
iv.

Manusia politik : Orang bertipe politik ini memiliki sifat suka menguasai orang lain.
Manusia ekonomi : Yakni, suka bekerja dan mencari untung merupakan sifat-sifat yang
paling dominan pada tipe oang ini.
Manusia social
: Orang bertipe social memiliki sifat-sifat suka mengabdi dan
berkorban untuk orang lain.
Manusia seni.

: Jiwa orang yang bertipe ini, selalui dipengaruhi oleh nilai-nilai
15

v.
vi.

Manusia agama.
Manusia teori

keindahan.
: Bagi mereka yang lebih penting dalam hidup ialah mengabdi
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
: Sifat-sifat manusia ini antara lain suka berfikir, berfilsafat, dan
mangabdi pada ilmu.

16

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa, perkembangan dan kepribadian
adalah sesuatu hal yang saling berhubungan didalam diri pribadi masing-masing insan manusia.
Dimana “ Perkembangan menunjuk pada suatu peroses manusia kearah yang lebih
baik atau sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang lagi. Perkembangan menunjuk ada
perubahan yang bersifat stagnan dan tidak dapat diputar kembali. Sedangkan “ Kepribadian
adalah organisasi-organisasi dinamis dari sistem-sistem psikofisik dalam individu yang turut
menentukan cara-caranya yang unik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya “.
Sedangkan perkembangan sosial merupakan, pencapaian kematangan dalam
hubungan sosial. Kemampuan sosial anak merupakan diperoleh dari berbagai kesempatan dan
pengalaman bergaul atau bersosial dengan orang dilingkungannya.

B.

Saran dan Kritik
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis mengharapkan saran serta kritik dari rekan-rekan mahasiswa dan kepada dosen
pembimbing khususnya, yang bersifat membangunan untuk kesempurnaan makalah ini
kedepannya. Dan atas kebijaksanaan para pembaja, penulis mengucapkan terimakasih.

17

DAFTAR PUSTAKA
http://binderedukasi.blogspot.com/2014/03/pertumbuhan-dan-perkembangan-definisi-para-ahli.html
http://farchanbinadnan.blogspot.com/2009/12/perkembangan-dan-kepribadian-psikologi.html
http://ayumarwa.blogspot.com/p/perkembangan-kepribadian-atau-tingkah.html
http://iwak-pithik.blogspot.com/2012/04/pengertian-kepribadian.html

18