Teori Makroekonomi Perekonomian Terbuka: Konsep Dasar

  31 Teori Makroekonomi Perekonomian Terbuka: Konsep Dasar

  

Terbuka: Konsep Dasar

  • Sebuah perekonomian tertutup adalah

  Perekonomian Terbuka dan Tertutup

  • perekonomian yang tidak berinteraksi dengan perekonomian lain di dunia.

  Tidak ada ekspor (export), tidak ada impor (import), dan

  • tidak ada aliran dana (capital flows).
  • yang berinteraksi secara bebas dengan perekonomian lain di dunia.

  sebuah perekonomian terbuka adalah perekonomian

  

Terbuka: Konsep Dasar

  • Perekonomian Terbuka berinteraksi dengan negara-

  Perekonomian Terbuka

  • negara lain dalam dua cara.

  Membeli dan menjual barang dan jasa dalam pasar

  • barang dunia. Membel dan menjual aset modal di pasar uang dunia.

  • AS adalah perekonomian yang sangat besar dan

  Perekonomian Terbuka

  • terbuka—AS mengimpor dan mengekspor barang dan jasa dalam jumlah yang sangat besar. Selama 4 dekade terakhir, perdagangan
  • internasional dan keuangan menjadi semakin penting.

  Exports adalah barang dan jasa yang diproduksi

  • secara domestik (DN) dan dijual ke asing (LN).

  Imports adalah barang dan jasa yang diproduksi

  • asing (LN) dan dijual di domestik (DN).

  Net exports (NX) adalah nilai ekspor negara

  • dikurangi nilai impor. Net exports juga disebut trade balance (neraca
  • perdagangan).

  A trade deficit (defisit perdagangan) situasi

  • dimana net exports (NX) adalah negatif.

  Imports > Exports

  • A trade surplus (surplus perdagangan) adalah
  • situasi dimana exports (NX) adalah positif.

  Exports > Imports

  • Balanced trade terjadi ketika net exports adalah
  • nol—exports dan imports tepat sama.
  • Selera konsumen terhadap barang domestic dan

  Faktor yang mempengaruhi Net Exports

  • asing. Harga barang di DN dan di LN.
  • Nilai tukar (kurs) dimana masyarakat dapat
  • menggunakan mata uang lokal untuk membeli mata uang asing.
  • Pendapatan konsumen di DN dan di LN.

  Faktor yang mempengaruhi Net Exports

  • Biaya mengangkut barang dari sebuah negara ke
  • >negara lain. Kebiajakan pemerintah tentang international trade.

  Percent of GDP

  5 10 15 1950 1955 1960 1965 1970 1975 1980 1990 1985 2000 1995 Exports Imports Outflow (aliran modal keluar bersih)

  • Net capital outflow adalah pembelian aset asing

  oleh warga lokal dikurangi pembelian aset domestik oleh orang asing.

  • Seorang warga AS membeli saham Toyota corporation dan seorang warga Mexico membeli saham Ford Motor corporation.

Outflow (aliran modal keluar bersih)

  Ketika warga AS membeli saham di Telmex,

  • perusahaan telepon Mexico, maka pembelian tersebut meningkatkan aliran modal keluar bersih AS. Ketika warga Jepang membeli obligasi di yang
  • dikeluarkan pemerintah AS, maka pembelian tersebut mengurangi aliran modal keluar bersih AS.

  Outflow (aliran modal keluar bersih)

  Variabel yang mempengaruhi Net Capital

  • Outflow Suku bunga riil yang dibayar untuk aset asing.
  • Suku bunga riil yang dibayar untuk aset domestik.
  • Keadaan ekonomi dan resiko politik dari memegang
  • aset asing. Kebijakan pemerintah yang mempengaruhi
  • kepemilikan asing atas aset domestik.
Outflow

  Net exports (NX) dan net capital outflow (NCO)

  • terkait sangat erat. Bagi perekonomian secara keseluruhan, NX dan
  • NCO harus seimbang satu dan lainnya,

  sehingga:

  

NCO = NX

Ini benar karena setiap transaksi yang

  • mempengaruhi satu sisi harus juga mempengaruhi sisi lain dalam jumlah yang sama.
terhadap International Flows

  Net exports adalah komponen GDP:

  • Y = C + I + G + NX

  National saving (tabungan pemerintah) adalah

  • pendapatan negara yang tersisa setealah membayar konsumsi saat ini dan pembelian pemerintah:

  Y - C - G = I + NX terhadap International Flows

  National saving (S) sama dengan Y - C - G jadi:

  • S = I + NX atau

  Investasi Net Capital Saving

  • =

  Domestik Outflow S

  I

  =

  NCO

  Percent (a) National Saving and Domestic Investment (as a percentage of GDP) of GDP 20 Domestic investment

  18

  16

  14 12 National saving

  10

1960 1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000

  Percent of GDP 4

  • –4 –3 –2 –1
  • 1 2 3 Net capital outflow (b) Net Capital Outflow (as a percentage of GDP) 1960 1965 1970 1975 1980 1985 1995 1990 2000

    NILAI TUKAR RIIL DAN NOMINAL

      Transaksi internasional dipengaruhi oleh harga

    • internasional. Dua harga internasional yang paling penting
    • adalah nilai tukar nominal dan nilai tukar riil.

      

    nominal exchange rate adalah tingkat dimana

    • seseorang dapat memperdagangkan mata uang sebuah negara untuk mata uang negara lain.
    • Kurs nominal bisa dilihat dalam dua bentuk:

    • Dalam unit mata uang asing per 1 Rp.
    • Dan dalam unit Rp per 1 unit mata uang asing.

    Anggap kurs antara IDR (Rp) dan USD ($)

    • adalah Rp 10.000 untuk 1 dolar.

      1 dollar AS dijual dengan harga Rp 10.000.

    • 1 Rp dijual seharga 1/10.000 (= 0,0001) per 1 dollar
    • AS.

      Appreciation (apresiasi) adalah peningkatan

    • nilai mata uang yang dihitung dari jumlah mata uang asing yang dapat dibelinya.

      Depreciation (depresiasi) adalah penurunan

    • nilai mata uang yang dihitung dari jumlah mata asing yang dapat dibelinya.

      If a dollar buys more foreign currency, there is

    • an appreciation of the dollar. If it buys less there is a depreciation of the
    • dollar.

      The real exchange rate adalah tingkat dimana

    • seseorang dapat memperdagangkan barang dan jasa dari satu negara untuk barang dan jasa dari negara lain.
    • Kurs riil membandingkan harga barang domestik dan barang asing dalam perekonomian domestik.

    • Jika selembar sutra Indonesia lebih mahal 2 kali dari selembar sutra Cina, nilai tukar riil nya adalah 1/2 lembar sutra Indonesia per 1 lembar sutra Cina.
    Nilai tukar riil tergantung pada nila tukar

    • nominal dan harga barang di kedua negara dihitung dalam mata uang lokal.

      Kurs riil adalah kunci penentu dari seberapa

    • banyak sebuah negara mengekspor dan mengimpor.

      N o m i n a l e x c h a n g e r a t e D o m e s t i c p r i c e  R e a l e x c h a n g e r a t e = F o r e i g n p r i c e

      Kurs riil = (kurs nominal x harga lokal) / harga asing

      Depresiasi (kejatuhan) dalam kurs riil Indonesia

    • berarti bahwa barang2 Indonesia menjadi lebih murah secara relatif terhadap barang asing. Ini mendorong konsumen baik di domestik
    • maupun asing untuk membeli lebih banyak lagi barang2 Indonesia dan semakin sedikit membeli barang dari negara lain.

      Hasilnya, ekspor Indonesia meningkat, dan

    • impor Indonesia menurun, dan kedua perubahan ini meningkatkan ekspor Indonesia. Sebaliknya, apresiasi dalam kurs riil Indonesia • berarti bahwa barang2 Indonesia menjadi lebih mahal dibanding barang2 negara lain, jadi ekspor Indonesia akan jatuh.

    POWER PARITY (KEKUATAN DAYA BELI)

      The purchasing-power parity theory adalah

    • teori yang paling mudah dan paling banyak diterima dalam menjelaskan variasi nilai tukar mata uang.

      Purchasing-power parity adalah teori nilai tukar

    • dimana unit sebuah mata uang harus mampu membeli barang dalam jumlah yang sama di semua negara.

      Berdasarkan teori purchasing-power parity, satu

    • unit sembarang mata uang harus mampu membeli barang dalam jumlah yang sama di semua negara.

      Teori purchasing-power parity didasarkan pada

    • prinsip yang disebut dengan the law of one price (hukum satu harga).
    • dijual dengan harga yang sama di semua lokasi.

      Berdasarkan law of one price, sebuah barang harus Jika law of one price tidak benar, akan ada

    • peluang profit yang tidak terpakai/menganggur. Proses pengambilan keuntungan dari perbedaan
    • harga di pasar yang berbeda disebut arbitrage (arbitrase).

      Jika arbitrase terjadi, pada akhirnya harga yang

    • berbeda di dua pasar akan otomatis sama. Berdasarkan teori purchasing-power parity,
    • mata uang harus memiliki purchasing power yang sama di semua negara dan nilai tukar bergerak untuk menjamin hal tersebut.

      Jika purchasing power dari dollar selalu sama

    • di DN dan LN, maka nilai tukar tidak akan berubah. Kurs nominal antara mata uang dua negara
    • harus menggambarkan tingkat perbedaan harga di negara2 tersebut.

      Keika bank sentral mencetak banyak uang,

    • maka uang tersebut akan kehilangan nilai, baik dalam konteks barang dan jasa yang bisa dibelinya maupun dalam konteks jumlah mata uang lain yang bisa dibelinya.

      (Jan. 1921 5 100) Indexes 1,000,000,000,000,000 10,000,000,000

      Money supply 100,000 Price level

      1 .00001 Exchange rate .0000000001 1921 1922 1923 1924 1925 Banyak barang tidak mudah diperdagangkan

    • atau dikapalkan dari satu negara ke negara lain. Barang yang bisa diperdagangkan tidak selalu
    • saling menggantikan secara sempurna ketika barang tersebut diproduksi di negara lain.

    Kesimpulan

      Net exports adalah nilai barang dan jasa DN

    • yang terjual ke LN dikurangi nilai barang dan jasa LN yang terjual di DN. Net capital outflow adalah the pendapatan aset
    • asing oleh warga domestic dikurangi pendapatan aset domestik oleh warga asing.

    Summary

      net capital outflow sebuah perekonomian selalu

    • sama dengan net exports nya. Tabungan sebuah perekonomian dapat
    • digunakan baik untuk membiayai investasi di DN maupun untuk membeli aset di LN.

    Summary

      Kurs nominal adalah harga relatif dari mata

    • uang dari dua negara. Kurs riil adalah harga relatif barang dan jasa
    • dari dua negara.

    Summary

      Ketika kurs nominal berubah sehingga setiap

    • Rp bisa membeli lebih banyak more mata uang asing, Rp dikatakan terapresiasi atau menguat. Ketika kurs nominal berubah sehingga setiap
    • Rp dapat membeli lebih sedikit mata uang asing, Rp dikatakan terdepresiasi atau melemah.

    Summary

      Berdasarkan teori purchasing-power parity, satu

    • unit matauang harus membeli barang dalam jumlah yang sama di semua negara. Kurs nominal antara matauang dua negara
    • harus mencerminkan tingkat harga di kedua negara tsb.