Gizi, Kesehatan dan Kualitas SDM
PERANAN GIZI DALAM
PEMBANGUNAN
Oleh Denas Symond Gizi, Kesehatan dan Kualitas SDM
Daya tahan rendah Mudah sakit Umur Kematian Harapan Hidup Daya tahan rendah Absensi meningkat
Gizi Pendapatan Produktivitas rendah per kapita
Kurang Pendapatan rendah Tingkat Tumbuh kembang melek huruf otak tidak optimal
Pendahuluan
- Ilmu Gizi : berkembang
- Diperlukan dalam pendidikan Kesehatan • Penting: pengakuan saintifik hub. gizi dengan timbul dan berkembangnya penyakit
- Pendidikan gizi: terapi, konsultasi yang tepat, terarah dan jelas
Makanan dan Penyakit
- Timbulnya penyakit: genetik atau lingkungan?
- Phenylketonurea (PKU): Genetik, tidak adanya enzim fenilalanin hidroksilase
- Hindari makanan mengandung
Makanan dan Penyakit
- Diabetes Mellitus: lingkungan atau genetik?
- Dasar genetik sangat kuat, autosomal dominan
- Lingkungan: gaya hidup, penumpukan lemak
Transisi Epidemiologis
- Negara Berkembang: perubahan sangat cepat, tradisional ke modern
- Tidak berkesempatan beradaptasi
- Beban ganda: penyakit infeksi – penyakit kronis non infeksi
- perubahan dalam konsumsi makanan, aktifitas fisik, komposisi tubuh
BESARAN MASALAH GIZI DAN DAMPAK TERHADAP
Jumlah Masalah gizi
IQ lost Total IQ lost penderita
- - BBLR + 400 ribu/th Potensi IQ 3.5 juta/th
- - - Gizi kurang Gizi buruk 1.5 juta /th 10 – 13 19.5 juta Gangguan 9000 10 – 50 140 juta akibat 10 juta kekurangan Yodium (GAKY)
- - CEBOL -
- - BBLR + 400 ribu/th Potensi IQ - CEBOL Yodium (GAKY) kekurangan 10 juta Gangguan akibat 9000 10 – 50 140 juta
- GONDOK Anemi gizi besi 8.5 juta Masalah gizi Jumlah penderita Dampak
IQ lost 5 – 10 Total IQ lost 40 –- - Usia produktif 51.8 juta MENURUNKAN PRODUKTIVITAS 20 – - BALITA 30% 85 juta sub klinis Kurang Vitamin A 10 juta anak - Merusak sistem kekebalan - Meningkatkan resiko kematian
Pendekatan Pengembangan Program Gizi
Pendekatan life cycle
(mempertimbangkan intergenerational
impact) Strategi penanggulangan masalah gizi mempertimbangkan: faktor geografis dan demografi, kemiskinan, transisi epidemiologi bidang kesehatan dangizi, rendahnya tingkat pendidikan, dll
Pelaksanaan program gizi hendaknya didasarkan pada kajian best practicePendekatan Pengembangan
Program Gizi … lanjutanPengambilan keputusan hendaknya didasarkan pada informasi yang eviden base Mengembangkan capacity building dan meningkatkan kemitraan dengan swasta, LSM dan masyarakat Kebijakan jangka panjang program gizi (fortifikasi, KIE, suplementasi) Preventif, promotif yang proaktif
KEBIJAKAN
- Upaya perbaikan Gizi dilaksanakan bertahap
mengarah pada pemberdayaan gizi keluarga
- Sasaran mencakup seluruh kelompok siklus hidup
- Upaya perbaikan gizi diarahkan utk menanggulangi
masalah gizi kurang, gizi lebih termasuk penyakit degeneratif
• Penanggulangan masalah kurang gizi berfokus pada
perbaikan pola asuh
• Dilaksanakan melalui berbagai institusi masyarakat,
pemerintah
STRATEGI: Pemberdayaan keluarga, diarahkan meningkatkan
pengetahuan, kesadaran serta kemampuan kadarzi serta mampu memanfaatkan sumberdaya yang ada
Peningkatan kualitas pelayanan dengan
meningkatkan cakupan pelayanan dan profesionalisme petugas
Menggunakan peluang desentralisasi Memperkuat kebijakan publik bidang gizi
Memperkuat kemitraan dan kerja sama lintas sektor
Memperkuat litbangPokok Program
- – Pemberdayaan Keluarga melalui:
Identifikasi masalah gizi, perilaku dan potensi
keluarga
Pembentukan kader keluarga
Menggalang potensi pemberdayaan keluarga
Memberikan stimulan sesuai kebutuhan dan
rencana kerja
- – Pendidikan gizi, antara lain kampanye media massa, kurikulum, pelatihan, KIE gizi
- – Pemantauan pertumbuhan balita dan promosi,
lanjutan Pokok Program
…
- – Suplementasi gizi
Jangka pendek, memberikan tambahan gizi secara langsung
Jangka panjang, meningkatkan kemandirian masyarakat
- – Fortifikasi, untuk meningkatkan mutu gizi
makanan (fortifikasi gizi mikro, litbang, standar)
- – Diversifikasi pangan: penganekaragaman
konsumsi dan pemanfaatan pekarangan
- – Surveilans gizi
Peningkatan kualitas data, penguatan institusi, interaksi institusi, jejaring pangan dan gizi,
Pola Pemberian makanan yang terbaik bagi bayi dan anak di bawah 2 tahun a.
Menyusui bayi segera setelah lahir dalam setengah jam pertama b.
Memberikan hanya air susu ibu saja atau ASI eksklusif sejak lahir sampai bayi berumur 6 bulan c. Memberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) setelah umur 6 bulan
1. Mengintensifkan bulan timbang balita di posyandu mencakup 18 juta balita (contoh: Jawa Barat operasi timbang semua balita)
Upaya konkrit yang harus dilakukan:
- - Penimbangan dilakukan di posyandu - Kunjungan rumah untuk balita yang tidak ke posyandu
2. Identifikasi siapa, berapa, dimana balita yang
BGM
Lanjutan…… Upaya konkrit yang harus dilakukan:
4. Konfirmasi balita BGM oleh petugas puskesmas untuk menentukan balita gizi buruk
5. Balita gizi buruk dirujuk dan ditangani sesuai dengan tatalaksana gizi buruk di puskesmas dan di rumah sakit
6. Lakukan penyelidikan epidemiologi gizi pada
Lanjutan…… Upaya konkrit yang harus dilakukan:
7. Koordinasi lintas sektor untuk pencegahan gizi buruk
8. Intensifkan pelaksanaan SKD KLB gizi buruk
9. Sumber dana semua alternatif yang ada (dekonsentrasi, manajemen MP-ASI, APBD, masyarakat, LSM, swasta, dll)
Dana PKPSBBM : Rujukan RS
Kebijakan Operasional Tahun 2011
1. Pencegahan dan penanggulangan gizi buruk diseluruh kab/kota dengan memperhatikan besar dan luasnya masalah.
2. Revitalisasi Posyandu melalui : Peningkatan pemantauan pertumbuhan balita sbg deteksi dini gizi buruk di masyarakat Menyediakan dukungan sarana, prasarana dan biaya operasional posyandu
3 .
Revitalisasi Puskesmas melalui :
- Pelatihan manajemen program gizi bagi
pimpinan dan petugas puskesmas dan
jaringannya- Penyediaan biaya oprasinal puskesmas
untuk pembinaan posyandu, pelacakan
kasus, kerjasama lintas sektor dll- Pemenuhan sarana antropometri dan KIE
- Pelatihan tata laksana gizi buruk bagi
:
4. Intervensi Gizi dan Kesehatan
- Perawatan/pengobatan gratis di RS klas III dan Puskesmas Perawatan bg balita gizi buruk gakin.
- Pemberian Makanan tambahan berupa MPASI anak 6-23 bl PMT pemulihan anak 24-59 bl kepada balita gizi kurang dari gakin.
- Pemberian Suplementasi gizi vitamin A dan tablet Fe
5. Pemberdayaan Keluarga :
- Dibidang Ekonomi • Dibidang Pendidikan • Dibidang Kesehatan • Dibidang Ketahanan Pangan
6. Advokasi dan Pendampingan
- Advokasi DPRD dan LS
- Pendampingan pengelolan program gizi di
7. Peningkatan SKPG :
- Sistem Kewaspadaan Dini dan Penanggulangan KLB Gizi Buruk.
- Penyediaan data gizi dan faktor risiko secara
reguler : Pemantauan Pertumbuhan, Pemantauan Status Giuzi Kecamatan. Pemantauan Konsumsi
- Memfungsikan SKPG sbg dasar
pengambilan keputusan intervensi masalah
DAMPAK KELAINAN GIZI PADA BIDANG EKONOMI:
1.Menurunkan produktivitas kerja (kasus Anemia Gizi pada buruh anak sekolah)
2.Keluarga/Negara mengeluarkan biaya pengobatan yang tinggi untuk mengobati penyakit kelainan gizi DAMPAK KELAINAN GIZI PADA BIDANG PENDIDIKAN
1.Inteleqensi anak bangsa menurun (lost generation) dan tidak produktif untuk negara dan menjadi beban negara
2.Kosentrasi belajar menurun pada anak (kasus Anemia Gizi)
DAMPAK KELAINAN GIZI PADA BIDANG KESEHATAN:1.Anak KEP berdampak pada kekebalan tubuh (rentan penyakit)
GIZI KESEHATAN MASYARAKAT(COMMUNITY
Upaya atau langkah-langkah kegiatan pada masyarakat
yang terorganisir dalam kaitan memperbaiki status gizi
masyarakat. RUANG LINGKUP GIZI KESEHATAN MASYARAKAT:1.Konsumsi Pangan
2.Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan dan status gizi
3.Cara-cara penentuan status gizi
4.Penyakit akibat kelainan gizi
5.Pendekatan kesehatan masyarakat dalam penanggulangan kelainan gizi dalam masyarakat.
STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN GIZI BURUK
SURVEILENS SOSIAL, KESEHATAN, PANGAN DAN GIZI KELUARGA MASYARAKAT DAN LINTAS SEKTOR PELAYANAN KESEHATAN
SELURUH KELUARGA
Intervensi angka panjang pangan menengah/ b. PUGS dan diversifikasi a. ASI EKSLUSIF & MP-ASI Gizi: 1. Penyuluhan/konseling Sehat BB Naik (N) 2. Pemantauan pertumbuhan 3. Pemanfaatan pekarangan
c. Pola asuh ibu & anak anak Emua BB TDK NAIK Penimbangan (D) Suplementasi gizi Konseling BGM, GIZI BURUK, SAKIT Intervensi KELUARGA MISKIN 5. Lumbung Pangan Masyarakat 4. Peningkatan Daya Beli KMS Punya Gizi Kurang Balita (T), Pelayanan Kes Dasar jangka Sehat, BB PMT Pemulihan darurat pendek, - Raskin - PMT balita, ibu hamil 6. Bantuan pangan darurat: naik (N) Konseling 1. PUSKESMAS +
GONDOK Masalah gizi Jumlah Dampak penderita
KURANG GIZI
Dampak Penyebab Makan Penyakit Infeksi Tidak Seimbang langsung
Sanitasi dan Air / Tidak Cukup Pola Asuh Anak Bersih Pelayanan Penyebab
Kesehatan Dasar Tidak langsung Persediaan Pangan Tidak Memadai Tidak Memadai
,
Kurang Pendidikan Pengetahuan dan Keterampilan Kurang pemberdayaan wanita Pokok Masalah , di Masyarakat dan keluarga kurang pemanfaatan sumberdaya masyarakat
Sangat
KONSEP KERJA SKPG
KEGAGALAN dini PRODUKSI Ketersediaan Cukup Pangan di dini Masy kurang KRISIS Kurang Ketersediaan EKONOMI dini Pangan RT kurang Pendapatan
Asupan menurun Zat gizi kurang Daya beli menurun
BESARAN MASALAH GIZI DAN DAMPAK TERHADAP
Masalah gizi Jumlah penderita KECERDASAN DAN PRODUKTIVITAS IQ lost Total IQ lost Gizi buruk 1.5 juta /th 10 – 13 19.5 juta - - Gizi kurang 3.5 juta/th