Konsep Asuhan Dasar Keperawatan Dekubitu

A. Konsep Asuhan Dasar Keperawatan Dekubitus Pada Lansia
1. Pengkajian pada Lansia
a. Pengkajian Fungsional
Pada penyakit dekubitus aktivitas lansia tentu saja mengalami masalah, penjelasan
mengguanakan indeks barthel dan indeks katz.
b. Pengkajian status kognitif
Pada penyakit dekubitus lansia tidak mengalami kesulitan dalam mengingat dan
berkonsentrasi, penjelasan menggunakan Status Mental Lansia (SPMSQ) dan Mini
Mental Status Exam (MMSE).
c. Pengkajian Psikososial
Pada penyakit dekubitus status psikososial lansia tidak mengalami masalah,
penjelasan dengan wawancara.
d. Pengkajian Status Emosional
Pada penyakit dekubitus lansia tidak mudah tersinggung tetapi merasa gelisah,
penjelasan dengan wawancara.
e. Pengkajian Spiritual
Pada penyakit dekubitus status spiritual lansia tidak mengalami masalah, penjelasan
dengan wawancara.
f. Pengkajian Resiko Jatuh : TUGT (Time Up and Go test)
Pada penyakit decubitus, lansia mengalami resiko jatuh, akibat dari imobilisasi
penjelasan dengan wawancara.

g. Pengkajian Depresi menggunakan GDS
Pada penyakit dekubitus lansia mengalami depresi, frustasi, ansietas/kecemasan,
keputusasaan, penjelasan dengan wawancara.
h. Pemeriksaan Fisik Menggunakan Sistem
Pada penyakit dekubitus lansia mengalami masalah seperti nyeri, kerusakan
integritas kulit akibat luka decubitus serta edema, penjelasan dengan wawancara dan
pemeriksaan fisik (infeksi,palpasi,perkusi,auskultasi)
i. APGAR Keluarga
Pada penyakit decubitus lansia tidak mengalami masalah APGAR keluarga,
penjelasan dengan alat skrining.
12

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan kulit atau jaringan, perawatan luka.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia,
ketidak mampuan memasukkan makanan melalui mulut.

3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan mekanis dari jaringan
sekunder akibat tekanan dan gesekan.


4. Kerusakan mobilitas fisik bergubungan dengan nyeri atau tak nyaman, penurunan
kekuatan dan tahanan.

5. Koping individu inefektif berhubungan dengan luka kronis, relaksasi tidak adekuat,
metode koping tidak efektif.

6. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan hilangnya lapisan kulit, kecacatan, nyeri.
7. Kurang Pengetahuan berhubungan dengan kurang terpajannya informasi, salah
interpretasi informasi, tidak mengenal sumber informasi.

8. Resiko tinggi

terhadap infeksi

berhubungan dengan

kerusakan

jaringan


kulit,pemajangan ulkus decubitus terhadap feses/drainase urine dan personal hygiene
yang kurang.

12

C. INTERVENSI
DX
Nyeri akut b.d

TUJUAN DAN KH

INTERVENSI

RASIONAL

Setelah diberikan asuhan 1. Tutup luka sesegera 1. Suhu berubah dan
kerusakan kulit keperawatan selama … x 24 mungkin.
gesekan udara dapat
atau jaringan, jam, diharapkan nyeri pasien

menyebabkan nyeri
perawatan luka. berkurang dengan KH :
hebat pada
1. Klien melaporkan nyeri

pemajanan ujung

berkurang atau terkontrol

kulit.

2. Menunjukkan ekspresi wajah
atau postur tubuh rileks

2.
Tinggikan

2. Untuk menurunkan

ekstremitas yang


pembentukan

terdapat luka secara

edema, menurunkan

periodik.

ketidaknyamanan.
3.

Beri tempat tidur

Peninggian linen

yang dapat diubah

dari luka membantu


ketinggiannya.

menurunkan nyeri.
4. Menurunkan
kekakuan sendi

Ubah posisi dengan

Perubahan

sering dan ROM

lokasi/intensitas

secara pasif maupun

nyeri

aktif sesuai indikasi.


mengindikasikan
terjadinya

Perhatikan lokasi

komplikasi.

nyeri dan intensitas
(skala 0-10).
Berikan tindakan
12

6.
Meningkatkan

kenyamanan seperti

relaksasi,

pijatan pada area


menurunkan

yang tidak

tegangan otot.

sakit,perubahan posisi
dengan sering.
Dorong penggunaan

Memfokuskan

tehnik manajemen

kembali perhatian,

stress. Seperti

meningkatkan


relaksasi

relaksasi dan

progresif,napas

meningkatkan rasa

dalam.

kontrol.

Tingkatkan periode 8. Kekurangan tidur
tidur tanpa gangguan.

meningkatkan
persepsi nyeri.

9. Kolaborasi dalam

pemberian analgesik

9. Untuk mengurangi
rasa nyeri yang ada

sesuai indikasi.
Perubahan
nutrisi

Setelah diberikan asuhan

1. Auskultasi bising

kurang keperawatan selama … x 24

usus.

dari kebutuhan jam, diharapkan kebutuhan
tubuh


menutunkan bising
usus.

b.d nutrisi pasien terpenuhi

anoreksia,
ketidak

1. Immobilitas dapat

dengan KH :

Anjurkan makan

1. Nutrisi adekuat (sesuai

mampuan

dengan kebutuhan)

sedikit tapi sering.

2. Membantu
mencegah distensi
gaster atau

memasukkan 2. Tidak mual dan muntah

ketidaknyamanan

makanan

dan meningkatkan

3. Berat badan stabil

melalui mulut.

pemasukan.

12

Dorong pasien untuk

Kalori dan protein

memandang diet

diperlukan untuk

sebagai pengobatan

mempertahankan

dan untuk membuat

berat badan dan

pilihan makanan /

meningkatkan

minuman tinggi

penyembuhan.

kalori/protein.
4.
Lakukan oral hygiene

Mulut yang bersih

sebelum makan.

dapat meningkatkan
rasa dan nafsu
makan yang baik.

Kolaborasi dengan

Untuk memenuhi

ahli gizi dalam

kebutuhan nutrisi.

pemberian nutrisi.
Kerusakan

Setelah diberikan asuhan

integritas

keperawatan selama … x 24

warna, kedalaman

sirkulasi pada

kulit b.d

jam, diharapkan integritas

luka, jaringan

daerah yang luka.

kerusakan

kulit pasien teratasi dengan

nekrotik dan kondisi

mekanis
jaringan

dari KH :

1. Observasi ukuran,

1. Untuk mengetahui

sekitar luka.

1. Menunjukkan regenerasi

sekunder akibat jaringan.

Pantau/ evaluasi

Demam

tekanan

tanda- tanda vital dan

mengidentifikasikan

perhatikan adanya

adanya infeksi.

gesekan.

dan
2. Menunjukkan penyembuhan
decubitus

demam.

12

Identifikasi derajat

Mengetahui tingkat

perkembangan luka

keparahan pada

tekan (ulkus).

luka.

4. Lakukan perawatan

Mencegah terpajan

luka dengan tehnik

dengan organisme

aseptik dan

infeksius, mencegah

antiseptik.

kontaminasi silang,
menurunkan resiko
infeksi.

a.

Bersihkan jaringan

Mencegah auto

nekrotik.

kontaminasi

Kolaborasi:

Kolaborasi :

Irigasi luka.

a. Membuang jaringan
nekrotik / luka
eksudat untuk
meningkatkan
penyembuhan.

c.

Beri antibiotik

Mencegah atau

oral,topical, dan intra

mengontrol infeksi.

vena sesuai indikasi. c.

Untuk mengetahui

Ambil kultur luka.

pengobatan khusus
infeksi luka.

Kerusakan

Setelah diberikan asuhan

mobilitas

keperawatan selama … x 24

membantu klien

tekanan pada daerah

fisik b.d nyeri

jam, diharapkan kerusakan

mobilisasi.

yang terdapat ulkus.

Atur posisi klien tiap

Penghilangan

2 jam.

tekanan intermiten

atau
nyaman,
penurunan
kekuatan

1. Anjurkan keluarga

1. Menghilangkan

tak mobilitas fisik pasien teratasi
dengan KH :
1. Klien mampu beraktivitas,
dan miring kanan miring kiri
12

memungkinkan

tahanan.

dengan dibantu oleh keluarga
2. Keadaan luka membaik

darah masuk
3.

kembali ke kapiler
yang tertekan.
Bantu klien untuk

3. Mencegah secara

latihan rentang gerak

progresif

secara konsisten yang

untuk mengencangk

diawalai dengan pasif

an jaringan parut

kemudian aktif.

dan meningkatka
pemeliharaan fungsi
otot atau sendi.
4.

Dorong partisipasi 5. Meningkatkan
klien dalam semua

kemandirian dan

aktivitas sesuai

harga diri.

kemampuannya.
5. Buat jadwal latihan
secara teratur.
6. Tingkatkan latihan

Mengurang

ADL melalui

kelelahan dan

fisioterapi,

meningkatkan

hidroterapi, dan

toleransi terhadap

perawatan.

aktivitas.
6.

Kolaborasi dengan

Meningkatkan hasil

fisioterapi

latihan secara
optimal dan
maksimal.
Membantu melatih
pergerakan

12

Koping

Setelah diberikan asuhan

individu inefek

keperawatan selama … x 24

1. Kaji keefektifan

1. Mekanisme adaptif

strategi koping

perlu untuk

luka jam, diharapkan koping klien
kronis, relaksas efektif dengan KH :

dengan

mengubah pola

mengobservasi

hidup seseorang.

i tidak adekuat,1. Menyatakan kesadaran
metode koping kemampuan koping /

perilaku. Misalnya

tidak efektif.

menyatakan perasaan

tif b.d

kekuatan pribadi
2. Mendemonstrasikan metode

kemampuan
dan perhatian.

koping efektif.
Bantu pasien untuk

Pengenalan

mengidentifikasi

terhadap stresor

stresor spesifik dan

adalah langkah

kemungkinan strategi

pertama dalam

untuk mengatasinya.

mengubah respon
seseorang terhadap
stresor.

Beri reinforcement

Dukungan dapat

positif dan support

meningkatkan

mental pada klien.

kepercayaan diri
klien.`

Gangguan citra

Setelah diberikan asuhan

tubuh b.d

keperawatan selama … x 24

hilangnya

jam, diharapkan gangguan

lapisan
kecacatan,
nyeri.

1. Kaji perubahan pada 1. Episode traumatik
pasien.

mengakibatkan
perubahan tiba-tiba.

kulit, citra tubuh pasien teratasi
dengan KH :
1. Menyatakan penerimaan
situasi diri.
2. Memasukan perubahan
dalam konsep diri tanpa
12

Berikan harapan

2. Meningkatkan

dalam parameter

perilaku positif

situasi individu,

individu.

jangan memberikan
keyakinan yang salah.

harga diri negatif.
Kurang

Setelah diberikan asuhan

1. Kaji tingkat

1. Memberikan

Pengetahuan

pemahaman klien dan

kesempatan untuk

b.d

keluarga terhadap

memberikan

proses penyakit.

informasi tambahan

keperawatan selama … x 30
kurang menit, diharapkan pasien dan
terpajannya
keluarga mengetahui tentang
informasi,
salah

penyakitnya dengan KH :

sesuai keperluan.

1. Menyatakan pemahaman

interpretasi

kondisi, prognosis, dan

Beri HE tentang

Meningkatkan

informasi, tidak pengobatan.
mengenal
2. Berpartisipasi dalam

penyakit,

pengetahuan klien

pencegahan, dan

dan keluarga agar

sumber

pengobatannya.

dapat mencegah dan

program pengobatan

informasi.

mengikuti terapi
pengobatan.
3.
Tekankan pentingnya

Nutrisi optimal

melanjutkan

meningkatkan

pemasukan diet tinggi regenerasi jaringan
kalori dan protein.

dan penyembuhan
umum kesehatan.

4.
Identifikasi tanda dan

Deteksi dini

gejala yang

terjadinya

memerlukan evaluasi

komplikasi.

medik seperti
inflamasi, demam,
perubahan
karakteristik nyeri.
Resiko tinggi
terhadap infeks

Setelah diberikan asuhan

1. Observasi tanda vital.
1. Dugaan adanya

keperawatan selama … x 24

i b.d kerusakan jam, diharapkan resiko
jaringan
infeksi klien teratasi dengan
kulit,pemajang
12

Perhatikan demam,
mengigil, berkeringat,
peningkatan nyeri.

infeksi.

an

ulkus

KH :

decubitus

1. Mencapai penyembuhan
terhadap feses/ luka tepat pada waktunya
drainase urine dan bebas dari jaringan

Catat warna kulit,

Hangat, kemerahan,

suhu, kelembaban.

merupakan tanda
awal dari infeksi.

dan

personal eksudat, demam atau
hygiene yang mengigil.

Ganti laken yang

Laken yang kotor

kurang.

sudah kotor dengan

tempat bakteri

yang bersih.

berkembangbiak
sehingga sangat
beresiko untuk
terinfeksi.

Jaga kebersihan diri
pasien.

D. IMPLEMENTASI
( sesuai dengan intervensi )

12

Mengurangi resiko
infeksi.