Makalah Psikologi Agama Teori Kebutuhan

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan aliran-aliran behaviorisme dan psikoanalisis yang sangat
pesat di Amerika sangat merisaukan beberapa pakar psikologi di negara itu. Mereka
melihat bahwa kedua aliran itu memandang manusia tidak lebih dari kumpulan
reflex (behaviorisme) atau kumpulan naluri saja (psikoanalisis). Mereka juga
menganggap bahwa kedua aliran itu memandang manusia sebagai mahkluk yang
sudah ditentukan nasibnya (determinisme) yaitu oleh stimulus (behaviorisme) atau
oleh alam ketidaksadaran (psikonalisis) dan yang tak kalah penting, mereka
berkesimpulan bahwa kedua aliran itu menganggap manusia sebagai robot
(behaviorisme) atau sebagai mahkluk yang pesimistik dan penuh masalah
(psikoanalisis).
Apakah orang menghargai kebijaksanaan, kreativitas, pemahaman, dan
persatuan, atau apakah mereka lebih memilih makanan, minuman, dan seks?
Psikologi humanistik tidak bisa menyangkal pentingnya insting dasar, karena
bagaimanapun juga manusia adalah binatang, tetapi manusia lebih dari sekedar
binatang. Oleh karena itu, banyak ahli teori dibidang ini membicarakan mengenai
aspek dasar manusia-biologis, sosial, dan pemenuhan diri atau personal. Bagi
kehidupan seseorang dijauhkan dari hubungan pertemanan atau pemaknaan sama

menyeramkan dan fatalnya dengan tidak mendapatkan makanan.

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

1

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana biografi Abraham Maslow?
2. Bagaimana Konsep Hierarki Kebutuhan menurut Abraham Maslow?
3. Bagaimana Konsep Agama menurut Abraham Maslow?
4. Bagaimana Konsep Humanistik menurut Abraham Maslow?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Lebih mengetahui latar belakang Abraham Maslow, mulai dari
kehidupannya, pendidikannya dan lain sebagainya.
2. Mengetahui Konsep Hierarki kebutuhan manusia yang di simpulkan oleh
Abraham Maslow, sehingga kita lebih jelas tetang kebutuhan-kebutuhan
manusia yang berbeda satu sama lain.
3. Mengetahui Konsep menurut Abraham Maslow mengenai agama.
4. Mengetahui Konsep menurut Abraham Maslow mengenai Humanistik.


Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

2

BAB II
PEMBAHASAN

A. BIOGRAFI ABRAHAM MASLOW
Abraham Maslow adalah seorang psikolog terkenal di bidang psikologi
humanistik, psikologi humanistik kini telah melihat ketenaran menyebar ke
berbagai mata pelajaran kemanusiaan seperti geografi dan demografi. Ia terutama
terkenal dengan Hierarki Kebutuhan-nya. Abraham Harold Maslow lahir pada 1
April 1908 di Brooklyn1, New York. Maslow adalah anak sulung dari tujuh
bersaudara yang lahir dari imigran Yahudi Rusia. Karena orang tua mereka tidak
berpendidikan sendiri, mereka melihat bahwa belajar adalah kunci untuk anak-anak
mereka berhasil di tanah air baru mereka. Dengan demikian semua anak-anak
mereka didorong untuk belajar; Abraham anak tertua didorong sangat keras karena
ia diakui sebagai seorang intelektual di usia muda. Maslow sendiri merasa bahwa
masa kecilnya relatif bahagia, sendirian di lingkungan aneh dia berlindung dan

mempelajari buku-bukunya. Maslow menghabiskan masa kecilnya di Brooklyn.2
Di sekolah, Maslow adalah murid yang cukup cerdas. Dia akhirnya berhasil
mendapatkan tempat di City College of New York. Maslow awalnya belajar hukum
untuk memenuhi keinginan orang tuanya, tapi ia menghadiri kuliah di Universitas
Wisconsin. Di Wisconsin ia berubah minat ke psikologi, menerima gelar BA3 pada
tahun 1930, gelar MA4 pada tahun 1931 dan Ph.D5 pada tahun 1934. Di Wisconsin
ia dibimbing oleh Harry Harlow, seorang psikolog terkenal untuk karyanya pada

1

Brooklyn adalah kota independen sampai konsolidasinya dengan New York City pada 1898 dan
terus mempertahankan budaya yang berbeda, suasana seni independen, dan warisan arsitektur yang
unik. Banyak pemukiman di Brooklyn adalah enklave etnis tempat kelompok dan budaya etnis
tertentu mendominasi. Motto resmi Brooklyn adalah Een Draght Mackt Maght (Di Dalam Kesatuan
ada Kekuatan).
2
Dikutip dari alamat website
http://www.BapakPsikologi,BiografiAbrahamMaslow,BiografiTokohPsikologi,TeoriHierarkiKebu
tuhanMaslow,TeoriKepribadianMaslow,tokohpsikologi.com, pada 20 November 2014.
3

Gelar akademik sarjana (bachelor of Arts).
4
Gelar akademik diberikan kepada lulusan program pendidikan Magister (S-2) Master of Arts.
5
Gelar akademik yang diberikan kepada lulusan program pendidikan S3 (Doctor of Philosophy

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

3

monyet rhesus6 dan perilaku mereka. Maslow mengembangkan penelitiannya
dengan mengamati perilaku dominasi primata dan seksualitas mereka.
Selama ia belajar di Wisconsin, Maslow menikahi sepupunya, Bertha
Goodman, kemudian Maslow mempunyai dua anak perempuan. Setelah
mendapatkan gelar Ph.D, Maslow kembali ke New York pada tahun 1935, dia
melanjutkan studi psikologinya di Universitas Kolombia. Bekerja dengan EL
Thorndike, Maslow terus mengembangkan minatnya pada seksualitas manusia.
Pada tahun 1937 Maslow mengambil sebuah posting mengajar di Brooklyn
College, ia segera menemukan mentor lebih lanjut dalam Alfred Adler dan Erich
Fromm. Adler dan Fromm adalah psikolog terkemuka Eropa. Mereka juga belajar

dari antropolog Ruth Benedict dan psikolog Freudian Max Wertheimer Maslow.
Maslow meskipun belajar dari mencatat perilaku mereka. Pada tahun 1951
Maslow pindah ke Brandeis University, sebuah universitas riset Massachusetts
swasta, ia mengambil perkuliahan pada departemen psikologi. Posisi ini
memungkinkan dia untuk lebih fokus pada karya teoretisnya7. Di Brandeis Maslow
juga menjadi berteman dengan Kurt Goldstein, yang memperkenalkan Maslow
dengan teori Aktualisasi Diri. Maslow tetap di Brandeis sampai 1969, sebelum ia
pindah di Laughlin Institute di California.
Kontribusi utama Maslow dengan psikologi adalah tangga atau piramida
kebutuhan dasar, bukti menunjukkan bahwa ia awalnya datang dengan ide di tahun
1940-an. Menampilkan piramida yang menjabarkan bahwa beberapa kebutuhan
lebih kuat daripada yang lain, mulai dari yang paling mendesak hingga yang paling
canggih. Kelima kategori yaitu kebutuhan fisiologis (seks, tidur, air, makanan, dll),
keamanan (keamanan tubuh, kesehatan, keamanan kerja, dll), Rasa memiliki atau
cinta (persahabatan, keluarga dan keintiman seksual), harga diri (rasa percaya diri,
menghormati orang lain dan dihormati orang lain), dan aktualisasi diri (moralitas,
kreativitas, dll). Teorinya adalah bahwa jika tidak memenuhi syarat dari segmen

6


Monyet rhesus (Macaca mulatta), yang juga disebut Macaque Rhesus, adalah salah satu spesies
monyet Dunia Lama yang paling terkenal.
7
Karya teoritis adalah Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan
diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang
atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan.

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

4

bawah tangga atau piramida akan mencegah seseorang naik ke tingkat berikutnya.
Mereka yang mencapai puncak piramida adalah orang aktualisasi diri. Hirarki
Kebutuhan Maslow menjadi gagasan diterima di bidang psikologi dan antropologi,
serta menyeberang ke bidang kemanusiaan lainnya.8
Maslow tidak melakukan revisi teori dan ini berarti bahwa karya-karya
besar lainnya Motivation and Personality (1954) dan Menuju Psikologi (1962) telah
diabaikan sebagian besar. Maslow juga mengkritik psikologi mainstream untuk
patologi tanpa batas dan tidak melihat individu diri secara otentik. Kemudian tahun

1960-an, Maslow masuk ke masa semi-pensiun dan mulai menghabiskan lebih
banyak waktu di rumahnya di California. Kesehatannya mulai menurun. Pada usia
62 tahun, Maslow meninggal pada 8 Juni 1970 karena serangan-jantung. Maslow
adalah tokoh terkemuka dari psikologi humanistik, yang menjadi kekuatan ketiga
setelah teori Freud dan Behaviorisme9. Salah satu pekerjaan utama, hirarki
kebutuhan, telah memastikan bahwa generasi mahasiswa psikologi dan
kemanusiaan telah menemukan kebutuhan dasar setiap manusia.10
Selain itu Maslow juga disebut sebagai seorang psikolog humanistik.
Humanis tidak percaya bahwa manusia yang mendorong dan ditarik oleh kekuatan
mekanik, salah satu dari rangsangan dan bala bantuan (behaviorisme) atau impuls
naluriah sadar (psikoanalisis). Humanis berfokus pada potensi. Mereka percaya
bahwa manusia berusaha selalu meningkatkan kemampuannya. Manusia mencari
batas-batas kreativitas tertinggi mencapai kesadaran dan kebijaksanaan. Ini telah
diberi label “Orang berfungsi penuh (overusing-people)”, “kepribadian sehat”, atau
sebagai Maslow menyebut tingkat ini, “orang-aktualisasi diri”. Maslow telah
membuat teori hierarki kebutuhan. Semua kebutuhan dasar itu adalah instingtif,
setara dengan naluri pada hewan. Manusia mulai dengan disposisi yang sangat
lemah yang kemudian sepenuhnya sebagai orang tumbuh. Bila seorang berada di
lingkungan yang benar, orang akan tumbuh lurus dan indah, aktualisasi potensi


8

Dikutip dari http://www.biografimaslow-psikologi.com, diunduh pada 20 November 2014.
Behaviorisme atau Aliran Perilaku (juga disebut Perspektif Belajar) adalah filosofi dalam psikologi
yang berdasar pada proposisi bahwa semua yang dilakukan organisme termasuk tindakan, pikiran,
atau perasaan dapat dan harus dianggap sebagai perilaku.
10
Dikutip dari http://www.wikipedia.com, diunduh pada 20 November 2014.
9

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

5

yang telah mereka mewarisi. Jika lingkungan tidak “benar” (dan kebanyakan tidak
ada) mereka tidak akan tumbuh tinggi dan lurus dan indah.11

B. KONSEP HIERARKI KEBUTUHAN ABRAHAM MASLOW
Konsep hierarki kebutuhan dasar ini bermula ketika Maslow melakukan
observasi terhadap perilaku monyet.12 Berdasarkan pengamatannya, didapatkan

kesimpulan bahwa beberapa kebutuhan lebih diutamakan dibandingkan dengan
kebutuhan yang lain. Contohnya jika individu merasa haus, maka individu akan
cenderung untuk mencoba memuaskan dahaga. Individu dapat hidup tanpa
makanan selama berminggu-minggu. Tetapi tanpa air, individu hanya dapat hidup
selama beberapa hari saja karena kebutuhan akan air lebih kuat daripada kebutuhan
akan makan.13 Kebutuhan-kebutuhan ini sering disebut Maslow sebagai kebutuhankebutuhan dasar yang digambarkan sebagai sebuah hierarki atau tangga yang
menggambarkan tingkat kebutuhan.
Terdapat lima tingkat kebutuhan dasar, yaitu: kebutuhan fisiologis,
kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang,
kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Maslow
memberi hipotesis bahwa setelah individu memuaskan kebutuhan pada tingkat
paling bawah, individu akan memuaskan kebutuhan pada tingkat yang berikutnya.
Jika pada tingkat tertinggi tetapi kebutuhan dasar tidak terpuaskan, maka individu
dapat kembali pada tingkat kebutuhan yang sebelumnya.
Menurut Maslow, pemuasan berbagai kebutuhan tersebut didorong oleh dua
kekuatan yakni motivasi kekurangan (deficiency motivation) dan motivasi
perkembangan (growth motivation).14 Motivasi kekurangan bertujuan untuk
mengatasi masalah ketegangan manusia karena berbagai kekurangan yang ada.
Sedangkan motivasi pertumbuhan didasarkan atas kapasitas setiap manusia untuk
tumbuh dan berkembang. Kapasitas tersebut merupakaan pembawaan dari setiap

manusia. Tahapan tertinggi dalam tangga hierarki motivasi manusia dari Abaraham

11

Dikutip dari http://TEORIMASLOW:TeoriHierarkiKebutuhanMaslow, diunduh pada 20
November 2014.
12
Dikutip dari http://kompas.com, diunduh tanggal 15 Nopember 2014.
13
Salah satu contoh kebutuhan yang lebih diutamakan, ini hasil penelitian Abraham Maslow ketika
melakukan observasi terhadap perilaku monyet.
14
Dikutip dari http://kompas.com, diunduh tanggal 15 Nopember 2014.

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

6

Maslow adalah kebutuhan akan aktualisasi diri. Maslow mengatakan bahwa
manusia akan berusaha keras untuk mendapatkan aktualisasi diri mereka, atau

realisasi dari potensi diri manusia seutuhnya, ketika mereka telah meraih kepuasan
dari kebutuhan yang lebih mendasarnya. Maslow juga mengutarakan penjelasannya
sendiri tentang kepribadian manusia yang sehat.
Teori psikodinamika15 cenderung untuk didasarkan pada studi kasus klinis
maka dari itu akan sangat kurang dalam penjelasannya tentang kepribadian yang
sehat. Untuk sampai pada penjelasan ini, Maslow mengkaji tokoh Abaraham
Lincoln dan Eleanor Roosevelt, sekaligus juga gagasan-gagasan kontemporernya
yang dipandang mempunyai kesehatan mental yang sangat luar biasa. Dari segi
fisik, manusia mempunyai indra, merasa lapar, bertumbuh kembang, berkembang
biak, dan sebagainya. Dari segi kejiwaan manusia pun mempunyai kebutuhan citacita, harapan, usaha dan sebagainya. Semua itu pada hakikatnya baik dan
dikembangkan kearah yang lebih baik. Dalam paragdima seperti ini, Maslow
berpendapat bahwa manusia yang sehat jiwanya adalah manusia yang
mengembangkan dirinya sendiri berdasarkan kekuatan-kekuatan dari dalam,
sementara orang-orang yang terganggu jiwanya yang anti social, yang jahat adalah
orang-orang yang terhambat perkembangan dirinya yang frustasi oleh gangguangangguan dari luar.
Teori Maslow yang pernah menjadi presiden American psychological
action (1967-1968), tentang motivasi berawal dari pra-anggapan bahwa manusia
pada dasarnya adalah baik, atau setidak-tidaknya netral, bukan jahat seperti halnya
dengan keadaan fisiknya, kejiwaan manusia mempunyai kebutuhan, kapasitas dan
kecenderungan yang pada prinsipnya tidak ada yang jahat. Karena itu menurut
Maslow, psikoterapi atau konseling bertujuan untuk mengembalikan seseorang ke
jalur pengembangan dirinya sendiri melalui potensi-potensi yang ada dalam dirinya
sendiri juga. Salah satu teori Maslow yang sangat terkenal (dianut dan diterapkan
oleh berbagai cabang psikologi terapan saat ini) adalah teori hierarki kebutuhan.

15
Teori psikodinamika atau tradisi klinis berangkat dari dua asumsi dasar. Pertama, manusia adalah
bagian dari dunia binatang. Kedua, manusia adalah bagian dari sistem energi, dalam bentuk
kelekatan, konflik, dan motivasi. Dikutip dari http://utamitamii.blogspot.com/2012/04/teoripsikodinamika-freud-dan-erikson.html#sthash.iDFZ2Mua.dpuf, diunduh pada 20 November 2014.

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

7

Gambar 2.1, Teori Kebutuhan Abraham Maslow
Berikut kami jelaskan uraian dari kelima tingkat teori Abraham Maslow:


Kebutuhan Fisiologi
Kebutuhan fisiologi merupakan kebutuhan pertama dan utama untuk
mempertahankan hidup dan kehidupan manusia.16 Kebutuhan paling dasar pada
setiap orang adalah kebutuhan fisiologi yakni kebutuhan untuk mempertahankan
hidupnya secara fisik. Kebutuhan-kebutuhan itu seperti kebutuhan akan makanan,
minuman, tempat berteduh, seks, tidur dan oksigen. Kebutuhan-kebutuhan
fisiologis adalah potensi paling dasar dan besar bagi semua pemenuhan kebutuhan
di atasnya. Manusia yang lapar akan selalu termotivasi untuk makan, bukan untuk
mencari teman atau dihargai.17 Manusia akan mengabaikan atau menekan dulu
semua kebutuhan lain sampai kebutuhan fisiologisnya itu terpuaskan. Di
masyarakat yang sudah mapan, kebutuhan untuk memuaskan rasa lapar adalah
sebuah gaya hidup. Mereka biasanya sudah memiliki cukup makanan, tetapi ketika
mereka berkata lapar maka yang sebenarnya mereka pikirkan adalah citarasa
makanan yang hendak dipilih, bukan rasa lapar yang dirasakannya.18 Seseorang

16
Drs. Djoko Purwanto. M.B.A. 2006. Komunikasi Bisnis, edisi 3 . Jakarta: Erlangga (PT Gelora
Aksara Pratama). Hal 28.
17
Howards Friedman, Miriam W Scustack. 2006. Kepribadian Teori Klasik dan Riset Modern.
Jakarta: Erlangga (PT Gelora Aksara Pratama)
18
Prof. Dr. W Sarwono(2000): Aliran-aliran dan tokoh psikologi dalam
http://facultyweb.cortland.edu/~andersmd/maslow/explain.html). diunduh pada 20 November 2014.

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

8

yang sungguh-sungguh lapar tidak akan terlalu peduli dengan rasa, bau, temperatur
ataupun tekstur makanan.19
Kebutuhan fisiologis berbeda dari kebutuhan-kebutuhan lain dalam dua hal.
Pertama, kebutuhan fisiologis adalah satu-satunya kebutuhan yang bisa terpuaskan
sepenuhnya atau minimal bisa diatasi. Manusia dapat merasakan cukup dalam
aktivitas makan sehingga pada titik ini, daya penggerak untuk makan akan hilang.
Bagi seseorang yang baru saja menyelesaikan sebuah santapan besar, dan kemudian
membayangkan sebuah makanan lagi sudah cukup untuk membuatnya mual.
Kedua, yang khas dalam kebutuhan fisiologis adalah hakikat pengulangannya.20
Setelah manusia makan, mereka akhirnya akan menjadi lapar lagi dan akan terus
menerus mencari makanan dan air lagi. Sementara kebutuhan di tingkatan yang
lebih tinggi tidak terus menerus muncul. Sebagai contoh, seseorang yang minimal
terpenuhi sebagian kebutuhan mereka untuk dicintai dan dihargai akan tetap merasa
yakin bahwa mereka dapat mempertahankan pemenuhan terhadap kebutuhan
tersebut tanpa harus mencari-carinya lagi.
Untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia secara kolektif ataupun secara
perseorangan, muncul berbagai kegiatan manusia, baik langsung maupun tidak
langsung memerlukan adanya air. Sebagai contoh untuk memenuhi kebutuhan
pakaian didirikan pabrik tekstil dan industri pakaian, jadi untuk memenuhi
kebutuhan pakaian dan minuman didirikan pabrik makanan, minuman dalam botol
atau kaleng, sari buah, tahu, tempe dan sebagainya, untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan didirikan rumah sakit. Penggunaan air untuk berbagai kegiatan itu
menghasilkan limbah cair karena semua air yang digunakan itu tidak terikut semua
bagian atau bahan yang diproduksi. Air disini sangat dibutuhkan oleh kebutuhan
manusia secara fisiologi karena setiap saat manusia akan membutuhkan air untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.21

19
Drs. Djoko Purwanto. M.B.A. 2006. Komunikasi Bisnis, edisi 3 . Jakarta: Erlangga (PT Gelora
Aksara Pratama). Hal 30.
20
Ibid., Hal 28-29.
21
Suparmin, Pembuangan Tinja Dan Limbah Cair: Suatu Pengantar (Jakarta: EGC, 2001). Hal 14.

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

9

Gambar 2.2, Diagram Pengolahan Air sebagai contoh kebutuhan fisiologis
Selain kebutuhan air yang termasuk kebutuhan fisiologi bagi manusia
adapun kami akan menyajikan sebuah contoh kebutuhan fisiologi dalam bentuk
sholat sunnah yakni sholat, misalnya, seorang pemuda yang berminat menikah, juga
akan merasa gelisah ketika belum mendapatkan jodoh yang sesuai. Dia termotivasi
untuk mencari jodoh yang tepat serta mengumpulkan modal untuk menikah.
Kegelisahan karena takut tidak terpenuhinya salah satu kebutuhan, bisa diobati
dengan menunaikan sholat hajat. Salah satu ibadah yang dianjurkan ketika kita
sedang memiliki kebutuhan yang bersifat duniawi. Upaya pemenuhan itu, selain
mengandalkan potensi manusia sebagai orang muslim harus mengandalkan juga
kekuatan spiritual (ruhani). Insya Allah ketika kita sedang bekerja dan berusaha
semuanya akan dilandasi dengan ketekunan, ulet, dan ikhlas. Sehingga segala yang
kita kerjakan bakal berkualitas dan lebih bermakna. Gelisah karena khawatir tidak
terpenuhinya kebutuhan hidup, wajar terjadi. Dengan adanya kebutuhan juga,
lahirlah motivasi pada manusia. Bisa kita bayangkan apabila manusia tidak
memiliki hasrat, keinginan dan kebutuhan. Tidak akan lahir penemuan-penemuan
yang menakjubkan di bidang fisika, matematika, astronomi dan lain-lain. Bill Gates
merancang software Microsoft bermula dari keinginan atau kebutuhan yang
terpendam dalam dirinya. Menurut Abraham Maslow kebutuhan yang paling
mendasar yakni kebutuhan fisiologis yakni yang berupa kebutuhan hidup misalnya

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

10

kebutuhan sandang, pangan, papan dan kebutuhan biologis lainnya. Seperti buang
air besar, buang air kecil, bernafas dan lain sebagainya.22
Adapun bagi seorang muslim kebutuhan tidak hanya berkaitan dengan
kepuasan material semata. Kita semestinya juga memenuhi kebutuhan spiritual
yakni mengabdikan hidup kepada Allah, sehingga memiliki dorongan hasrat,
pemicu, gairah dan motivasi untuk memanfaatkan sebaik-baiknya rezeki yang
diberikan oleh Allah, itu karena dia memahami penghasilannya merupakan nikmat
yang mesti disyukuri dengan cara beramal kepada yang membutuhkan.23
Kebutuhan fisiologi ini berfungsi untuk memuaskan seseorang yang telah terpenuhi
kebutuhannya. Kebutuhan ini juga dapat membantu untuk mempertahankan
hidup.24


Kebutuhan Akan Rasa Aman
Setelah kebutuhan-kebutuhan fisiologis terpuaskan secukupnya, muncullah
apa yang disebut Maslow sebagai kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman.
Kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman ini diantaranya adalah rasa aman fisik,
stabilitas, ketergantungan, perlindungan dan kebebasan dari daya-daya mengancam
seperti perang, terorisme, penyakit, takut, cemas, bahaya, kerusuhan dan bencana
alam. Kebutuhan akan rasa aman berbeda dari kebutuhan fisiologis karena
kebutuhan ini tidak bisa terpenuhi secara total. Manusia tidak pernah dapat
dilindungi sepenuhnya dari ancaman-ancaman meteor, kebakaran, banjir atau
perilaku berbahaya orang lain. Menurut Maslow, orang-orang yang tidak aman
akan bertingkah laku sama seperti anak-anak yang tidak aman. Mereka akan
bertingkah laku seakan-akan selalu dalam keadaan terancam besar. Seseorang yang
tidak aman memiliki kebutuhan akan keteraturan dan stabilitas secara berlebihan
serta akan berusaha keras menghindari hal-hal yang bersifat asing dan yang tidak
diharapkannya.25

22

Gaidha Halah Ikram. 2009. Sholat Hajat. Bandung: Mizan Media Utama (MMU). Hal. 41-42.
Ibid., Hal 45.
24
Paula J. Christensen & Janet W. Kennay. 2009. Proses Keperawatan: Aplikasi Model Konseptual.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Hal 42.
25
Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep Dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.
Jakarta: Salemba Medika. Hal 3-4.

23

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

11

Karena adanya kebutuhan inilah maka manusia membuat peraturan,
undang-undang, mengembangkan kepercayaan, membuat sistem, asuransi, pensiun
dan sebagainya. Sama halnya dengan basic needs. Jika safety needs ini terlalu lama
dan terlalu banyak tidak terpenuhi, maka pandangan seseorang tentang dunianya
bisa terpengaruh dan pada gilirannya pun perilakunya akan cenderung ke arah yang
makin negatif.
Pada hierarki kebutuhan yang ketiga di sebut kebutuhan akan rasa aman
yaitu orang memerlukan atau membutuhkan suatu keamanan dalam bekerja,
dimana dalam tulisan ini mendapatkan kesesuaian dengan asuransi. Nalarnya
adalah tujuan utama dari asuransi adalah memberikan keamanan bagi pemegang
polis asuransi bahwa ketika sesuatu terjadi maka perusahaan asuransi akan
memberikan bantuan, entah dalam berbagai bentuk. Catatan bahwa pemberian
jaminan tersebut akan disesuaikan dengan jenis polis asuransi yang diikuti. Guna
memperjelas bahwa dalam diri manusia terdapat kebutuhan untuk memiliki
keamanan, dan apabila hal itu tidak dipenuhi akan membuat orang tersebut tidak
puas dan bertendensi berusaha untuk memenuhi kebutuhan akan rasa aman tersebut.
Dan salah satu manifestasi dari kebutuhan akan rasa aman tersebut adalah orang
tersebut menginginkan dirinya memiliki tameng yang dapat dijadikan jaminan
ketika sesuatu yang tak diharapkan menimpa dirinya, seperti kecelakaan, rumah
terbakar, kehilangan aset dan masih banyak lagi. Nah, dalam konteks seperti itulah
peranan asuransi memainkan perannya dengan memberi perlindungan, asalkan
orang tersebut terdaftar sebagai pemegang polis asuransi pada suatu perusahaan
asuransi tertentu.
Hal sebelumnya akan memudahkan dalam memberi jaminan ketika terjadi
suatu masalah yang tidak diharapkan atau tidak terduga. Dan bukan hanya itu saja,
mengikuti asuransi akan sangat membantu dalam membrikan kepuasan hidup
karena orang yang memegang polis asuransi akan merasa aman sehingga ada
pemuasan kebutuhan. Hanya saja hal ini harus dilakukan secara konsisten, karena
jasa asuransi hanya memberi bantuan hanya ketika orang tersebut menjadi anggota.
Oleh karena itu, perlu untuk teratur atau berdisiplin dalam membayar polis asuransi
yang hendak diikuti dan anda pun akan mendapatkan jaminan keamanan.

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

12

Terkait ulasan sebelumnya, tampak bahwa asuransi memainkan peranan
penting dalam memberi perlindungan. Tapi hal itu tidak terjadi seperti
membalikkan telapak tangan karena sebelum mengikuti asuransi pada suatu
perusahaan tertentu, diperlukan upaya untuk menganalisis kredibilitas perusahaan
yang memberi jasa asuransi. Alasannya dilakukannya analisis tersebut yaitu untuk
memastikan bahwa perusahaan pemberi jasa asuransi bukanlah perusahaan yang
tidak konsisten memberi perlindungan kepada pemegang polis asuransinya.
Cara-cara konkrit yang dapat ditempuh dalam menganalisis bagus tidaknya
perusahaan pemberi jasa asuransi adalah dengan melihat track record kinerja dari
perusahaan tersebut, mengikuti informasi-informasi seputar perusahaan tersebut,
mengetahui pengalaman-pengalaman pemegang polis asuransi pada perusahaan
tersebut, mengamati apakah perusahaan tersebut pernah terkena kasus ataukah
tidak, dan masih banyak lagi. dengan demikian, jadikan kepuasan rasa aman
melalui mengikuti asuransi dan tetap kritis ketika menjadi pemegang polis asuransi.
Lebih singkatnya Maslow telah mengungkapkan bahwa orang yang selama tahuntahun awalnya telah tumbuh aman dan kuat, cenderung akan terus aman dan kuat
menghadapi segala bentuk ancaman.26


Kebutuhan Akan Rasa Memiliki Dan Kasih Sayang
Jika kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman telah terpenuhi,
maka muncullah kebutuhan akan cinta, kasih sayang dan rasa memiliki-dimiliki.
Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi dorongan untuk bersahabat, keinginan memiliki
pasangan dan keturunan, kebutuhan untuk dekat pada keluarga dan kebutuhan
antarpribadi seperti kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta. Seseorang yang
kebutuhan cintanya sudah relatif terpenuhi sejak kanak-kanak tidak akan merasa
panik saat menolak cinta. Ia akan memiliki keyakinan besar bahwa dirinya akan
diterima orang-orang yang memang penting bagi dirinya. Ketika ada orang lain
menolak dirinya, ia tidak akan merasa hancur. Bagi Maslow, cinta menyangkut
suatu hubungan sehat dan penuh kasih mesra antara dua orang, termasuk sikap

26

Frank G.Goble. 2006. Mazhab Ketiga Psikologi Humanistik Abraham Maslow. Yogyakarta:
Kanisius. Hal 84.

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

13

saling percaya. Sering kali cinta menjadi rusak jika salah satu pihak merasa takut
jika kelemahan-kelemahan serta kesalahan-kesalahannya.
Maslow juga mengatakan bahwa kebutuhan akan cinta meliputi cinta yang
memberi dan cinta yang menerima. Kita harus memahami cinta, harus mampu
mengajarkannya, menciptakannya dan meramalkannya. Jika tidak, dunia akan
hanyut ke dalam gelombang permusuhan dan kebencian.27 Kebutuhan memiliki dan
dimiliki adalah kebutuhan dasar yang menggambarkan emosi seseorang.
Kebutuhan ini merupakan suatu dorongan dimana seseorang mempunyai keinginan
untuk menjalin hubungan yang bermakna secara efektif atau hubungan emosional
dengan orang lain. Dorongan ini akan semakin menekan seseorang sedemikian
rupa, sehingga ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan
pemenuhan kebutuhan akan cinta kasih dan perasaan memiliki. Kebutuhan akan
mencintai dan dicintai ini sangat besar pengaruhnya terhadap kepribadian seseorang
terutama anak.28
Ada beberapa konsep yang terkandung dalam makna kebutuhan mencintai
dan dicintai yang perlu dipahami, diantaranya adalah:
 Cinta adalah dukungan.
 Cinta adalah ketulusan.

 Cinta adalah perhatian.29
Kesimpulanya, kebutuhan rasa aman atau bisa juga disebut kebutuhan
memiliki dan dimiliki atau mencintai atau dicintai itu mempunyai kesamaan, samasama meliputi kebutuhan perlindungan, keamanan, hukum, kebebasan dari rasa
takut, dan kebebasan kecemasan. Keadaan aman mengarah kepada dua bentuk yaitu
kebutuhan keamanan jiwa dan kebutuhan keamanan harta. Jika tidak terpenuhi akan
timbul rasa cemas, takut dan selalu merasakan dirinya dalam keadaan terancam,
manusia yang tidak terpenuhi kebutuhan akan rasa aman ini selalu bertindak seolaholah selalu menghadapi keadaan darurat.30

27

Dikutip dari http://psikoanalisis.indahpratiwi/2006, diunduh pada 20 November 2014.
Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep Dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.
Jakarta: Salemba Medika. Hal 4-5.
29
Ibid., Hal 6.
30
Lilik Suryi Amon. 2011. Hypnosoulmate: Bagaimana Menemukan Belahan Jiwa?. Jakarta:
Transmedia Pustaka. Hal 2-3.
28

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

14



Kebutuhan Akan Penghargaan
Setelah kebutuhan dicintai dan dimiliki tercukupi, manusia akan bebas
untuk mengejar kebutuhan akan penghargaan. Maslow menemukan bahwa setiap
orang yang memiliki dua kategori mengenai kebutuhan penghargaan, yaitu
kebutuhan yang lebih rendah dan lebih tinggi. Kebutuhan yang rendah adalah
kebutuhan untuk menghormati orang lain, kebutuhan akan status, ketenaran,
kemuliaan, pengakuan, perhatian, reputasi, apresiasi, martabat, bahkan dominasi.
Kebutuhan yang tinggi adalah kebutuhan akan harga diri termasuk perasaan,
keyakinan, kompetensi, prestasi, penguasaan, kemandirian dan kebebasan. Sekali
manusia dapat memenuhi kebutuhan untuk dihargai, mereka sudah siap untuk
memasuki gerbang aktualisasi diri, kebutuhan tertinggi yang ditemukan Maslow.
Ada dua macam kebutuhan akan harga diri. Pertama, adalah kebutuhankebutuhan akan kekuatan, penguasaan, kompetensi, percaya diri dan kemandirian.31
Sedangkan yang kedua adalah kebutuhan akan penghargaan dari orang lain, status,
ketenaran, dominasi, kebanggaan, dianggap penting dan apresiasi dari orang lain.32
Maslow menemukan bahwa setiap orang memiliki dua kategori kebutuhan
akan penghargaan yakni :
1. Harga diri adalah penilaian terhadap hasil yang di capai dengan analisis
sejauh mana memenuhi ideal diri, jika individu selalu sukses maka
cenderung harga dirinya akan tinggi dan jika mengalami kegagalan
harga diri menjadi rendah. Harga diri di peroleh dari diri sendiri dan
orang lain. Harga diri meliputi kebutuhan akan kepercayaan diri,
kompetensi, penguasaan, kecukupan, prestasi, ketidak tergantungan dan
kebebasan. Kebutuhan harga diri meliputi :




Menghargai diri sendiri



Kebebasan yang mandiri



Menghargai orang lain



Preshies
Di kenal dan diakui

31

Sarlito W. Sarwono. 2002. Berkenalan dengan Aliran-aliran dan Tokoh-tokoh Psikologi. Jakarta:
Bulan Bintang. Hal 174-178.
32
Abraham H. Maslow. 1986. Farther Reaches of Human Nature. New York: Orbis Book. Hal 260280 dan 299.

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

15



Penghargaan

2. Penghargaan dari orang lain
Meliputi prestis , pengakuan , penerimaan , perhatian , kedudukan, nama
srta penghargaan, penghargaan dari orang lain sagat di perlukan dalam
kehidupan karena dengan penghargaan itu seseorang akan menjadi lebih
kreatif , mandiri , percaya akan diri sendiri dan juga lebih produktif.
Kebutuhan penghargaan dari orang lain meliputi :




Kekuatan



Rasa cukup



Rasa percaya diri



Pencapaian



Kompetisi

Kemerdekaan

Sebagai contoh :


Seorang pemahat di puji oleh pelanggannya maka ia akan lebih
semangat dalam membuat memproduksi karyanya dalam jumlah



maupun model.
Seorang guru yang mengajar, mengabdi bertahun tahun dan
mendapatkan pengangkatan pegawai negeri oleh pemerintah.

Orang-orang yang terpenuhi kebutuhannya akan harga diri akan tampil
sebagai orang yang percaya diri, tidak tergantung pada orang lain dan selalu siap
untuk berkembang terus untuk selanjutnya meraih kebutuhan yang tertinggi yaitu
aktualisasi diri (self actualization).33


Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri
Tingkatan terakhir dari kebutuhan dasar Maslow adalah aktualisasi diri.
Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang tidak melibatkan keseimbangan,
tetapi melibatkan keinginan yang terus menerus untuk memenuhi potensi. Maslow
melukiskan kebutuhan ini sebagai hasrat untuk semak, ini menjadi diri sepenuh
kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya. Awalnya
33

Abraham Maslow. 2006. On Dominace, Self Esteen and Self Actualization . Ann Kaplan:
Maurice Basset. Hal 153, 168, 170-172, dan 299-342.

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

16

Maslow berasumsi bahwa kebutuhan untuk aktualisasi diri langsung muncul setelah
kebutuhan untuk dihargai terpenuhi. Akan tetapi selama tahun 1960-an, ia
menyadari bahwa banyak anak muda di Brandeis memiliki pemenuhan yang cukup
terhadap kebutuhan-kebutuhan lebih rendah seperti reputasi dan harga diri, tetapi
mereka belum juga bisa mencapai aktualisasi diri.
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang terdapat 17 meta kebutuhan yang
tidak tersusun secara hierarki, melainkan saling mengisi. Jika berbagai meta
kebutuhan tidak terpenuhi maka akan terjadi meta patologi seperti apatisme,
kebosanan, putus asa, tidak punya rasa humor lagi, keterasingan, mementingkan
diri sendiri, kehilangan selera dan sebagainya.34
Meta Kebutuhan
Menurut Maslow, meta kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri terdiri dari:
1.

Kebenaran, dengan meta-patologinya ketidakpercayaan, sinisme, dan

skeptisisme.
2.

Kebaikan, dengan meta-patologinya kebencian, penolakan, kejijikan,

kepercayaan hanya pada dan untuk diri.
3. Keindahan, dengan meta-patologinya kekasaran, kegelisahan, kehilangan selera,
rasa suram.
4. Kesatuan, keparipurnaan, dengan meta-patologinya disintegrasi.
5.

Transendensi-dikotomi, dengan meta-patologinya pikiran hitam/putih,

pandangan salah satu dari dua, pandangan sederhana tentang kehidupan.
6.

Penuh energi; proses, dengan meta-patologinya mati, menjadi robot,

terdeterminasi, kehilangan emosi dan semangat, kekosongan pengalaman.
7. Keunikan, dengan meta-patologinya kehilangan perasaan diri dan individualitas,
anonim.
8. Kesempurnaan, dengan meta-patologinya keputusasaan, tidak bisa bekerja apaapa.
9. Kepastian, dengan meta-patologinya kacau-balau, tidak dapat diramalkan.
10. Penyelesaian; penghabisan, dengan meta-patologinya ketidaklengkapan,
keputusasaan, berhenti berjuang dan menanggulangi.

34

Ibid,.

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

17

11. Keadilan, dengan meta-patologinya kemarahan, sinisme, ketidakpercayaan,
pelanggaran hukum, mementingkan diri sendiri.
12. Tata tertib, dengan meta-patologinya ketidakamanan, ketidakwaspadaan,
ketidakhati-hatian.
13. Kesederhanaan, dengan meta-patologinya terlalu kompleks, kekacauan,
kebingungan, kehilangan orientasi.
14. Kekayaan; keseluruhan; kelengkapan, dengan meta-patologinya depresi,
kegelisahan, kehilangan perhatian pada dunia.
15. Tanpa susah payah; santai; tidak tegang, dengan meta-patologinya kelelahan,
tegangan, kecanggungan, kejanggalan, kekakuan.
16. Bermain; kejenakaan, dengan meta-patologinya keseraman, depresi, kesedihan.
17. Mencukupi diri sendiri; mandiri, dengan meta-patologinya tidak berarti, putus
asa, hidup sia-sia.
Meta Patologi
Jika berbagai meta kebutuhan tidak terpenuhi maka akan terjadi meta patologi
seperti:














Apatisme
Kebosanan
Putus asa
Tidak punya rasa humor lagi
Keterasingan
Mementingkan diri sendiri
Kehilangan selera dan sebagainya

C. TEORI ABRAHAM MASLOW MENGENAI HUMANISTIK
Asumsi dan prinsip dasar teori
Ahli-ahli teori humanistik menunjukkan bahwa tingkah laku individu pada
mulanya di tentukan oleh bagaimana mereka merasakan dirinya sendiri dan dunia
sekitarnya dan individu bukanlah satu-satunya hasil dari lingkungan mereka seperti
yang di katakan oleh ahli teori tingkah laku melainkan langsung dari dalam
(internal), bebas memilih, di motivasi oleh keinginan unuk aktualisasi diri (selfactualization) atau memenuhi potensi keunikan mereka sebagai manusia.

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

18

Abraham Maslow mengatakan bahwa di dalam diri individu ada dua hal:
1.

Suatu usaha yang positif untuk berkembang

2.

Kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu

Maslow mengatakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk
memenuhi kebutuhan yang bersifat hierarki. Bila seseorang telah dapat memenuhi
kebutuhan pertama seperti kebutuhan psikologis, barulah ia dapat menginginkan
kebutuhan yang terletak di atasnya, ialah kebutuhan mendapatkan rasa aman dan
seterusnya
Maslow berfokus pada individu secara keseluruhan, bukan hanya satu aspek
individu, dan menekankan kesehatan dari pada penyakit dan masalah. Teori yang
terkenal dari Maslow yng merupakan salah satu tokoh humanistik adalah teori
tentang hirarki kebutuhan.
Maslow berpendapat bahwa ada hirarki kebutuhan manusia. Kebutuhan
untuk tingkat yang paling rendah yatu tingkat untuk bisa survive atau
mempertahankan hidup dan rasa aman, dan ini adalah kebutuhan kebutuhan yang
paling penting. Tetapi jika manusia secara fisik terpenuhi kebutuhannya dan merasa
aman, mereka akan distimuli untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi, yaitu
kebutuhan untuk memiliki dan dicintai dan kebutuhan akan harga diri dalam
kelompok mereka sendiri. Jika kebutuhan ini terpenuhi orang akan kembali mencari
kebutuhan yan lebih tinggi lagi, pretasi intelektual, penghargaan estetis dan
akhirnya self-actualization.
Maslow mengajikan hipotesis bahwa kebutuhan dasar di tingkat paling
bawah piramida akan mendominasi perilaku individu sampai kebutuhan tersebut di
penuhi, kemudian kebutuhan tingkat selanjutnya menjadi dominan. Maslow
menggunakan istilah aktualisasi diri untuk menjelaskan individu yang telah
mencapai semua kebutuhan hirarki dan mengembangkan potensinya secara
keseluruhan dalam hidup.
Teori Maslow menjelaskan bahwa perbedaan individu terletak pada
motivasinya, yang tidak selalu stabil sepanjang kehidupan. Lingkungan hidup yang
traumatic atau kesehatan yang terganggu dan menyebabkan individu mundur ke
tingkat motivasi yang lebih rendah.

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

19

D. ANALISIS MENGENAI TEORI ABRAHAM MASLOW [KOMPARASI
TERHADAP AYAT SUCI AL-QUR’AN DAN ALKITAB]
Islam memandang bahwa motif-motif individu dalam memenuhi tuntutan
kebutuhannya akan bernilai positif dan produktif apabila mencakup pemenuhan
kebutuhan dasar kemanusiaan secara utuh dan seimbang. Motif-motif dan
kebutuhan-kebutuhan dasar ini biasanya di bawah sadar. Dibentuk dari sebuah
proses interaksi nilai. Motif-motif ini merupakan penyebab tingkah laku.
Kristen juga memiliki pandangan yang tidak jauh beda mengenai teori
kebutuhan Abraham Maslow. Banyak perintah dalam alkitab yang menginginkan
penganutnya untuk mempertahankan kelangsungan hidup serta saling menyayangi
antara sesama pemeluk agama Kristus maupun agama lain.
Allah telah memberikan ciri-ciri khusus pada setiap makhluk sesuai dengan
fungsi-fungsinya. Fungsi fisiologis merupakan sisi penting kehidupan manusia
yang

mengakomodasikan

menggantikan

setiap

kebutuhan-kebutuhan

kekurangan,

dan

fisik,

meluruskan

memenuhi

atau

kegoncangan

atau

ketidakseimbangan.
Pemikiran tentang keseimbangan yang dikemukakan para ilmuwan modern
ini, telah dikupas Al-Qur'an serta Alkitab. Simaklah ayat-ayat berikut:
1. Motivasi-Motivasi Fisiologis dalam Al Qur’an:
Motivasi menjaga diri
Allah SWT menyebutkan pada sebagian ayat Al-Qur'an tentang motivasimotivasi fisiologis terpenting yang berfungsi menjaga individu dan kelangsungan
hidupnya. Misalnya, pangan, sandang, papan dan kesehatan.

           
               
            

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

20

            
    
117. Maka Kami berkata: "Hai Adam, Sesungguhnya ini (iblis) adalah
musuh bagimu dan bagi isterimu, Maka sekali-kali janganlah sampai ia
mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka.
118. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan
telanjang, 119. dan Sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak
(pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya". 120. kemudian syaitan
membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya
tunjukkan kepada kamu pohon khuldi[948] dan kerajaan yang tidak akan binasa?"
121. Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya
aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada
di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia[949] . (QS. Thaha,

20:117-121).
Ayat-ayat tersebut menyiratkan motivasi mencintai kelangsungan hidup
dengan menjaga diri. Motivasi menjaga diri bertugas membantu motivasi
kelangsungan hidup, yaitu dengan memenuhi kebutuhan fisiologis yang berfungsi
menjaga kelangsungan hidup individu.
Motivasi menjaga kelangsungan jenis
Allah SWT menciptakan motivasi-motivasi dasar yang merangsang
manusia menjaga diri. Dia telah menganugerahi manusia berbagai motivasi
fisiologis yang mendorongnya menjalankan dua hal terpenting yang amat
menentukan kelangsungan jenis, yakni motivasi seksual dan rasa keibuan.

          
          

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

21

21. dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan
untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
kaum yang berfikir.

Motivasi Rohani dalam Al Qur’an

            
       
1. Kecelakaanlah bagi Setiap pengumpat lagi pencela, 2. yang
mengumpulkan harta dan menghitung-hitung, 3. Dia mengira bahwa hartanya itu
dapat mengkekalkannya, 4. sekali-kali tidak! Sesungguhnya Dia benar-benar akan
dilemparkan ke dalam Huthamah. (Q.S.Al-Humazah: 1-4)

          
            
             
    
20. ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah
permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara
kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan
yang tanam-tanamannya mengagumkan Para petani; kemudian tanaman itu
menjadi kering dan kamu Lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan
di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

22

Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (Q.S.

Al-Hadid: 20).
Secara terus-menerus, manusia mengadakan pengorganisasian informasiinformasi lama dan memperoleh berbagai informasi dan realitas baru. Inilah
landasan perkembangan pembahasan ilmiah sepanjang sejarah, dan penyebab
terjadinya kemajuan yang terus menerus dalam ilmu pengetahuan, baik ilmu teoritis
ataupun terapan.
Allah sendiri telah memberi dorongan kepada manusia untuk memikirkan
fenomena di alam semesta, mengadakan pengamatan terhadap berbagai gejala
alam, merenungkan keindahan ciptaan-Nya dan mengungkapkan hukum-hukumNya di alam semesta.
Lebih jauh lagi, dalam Al-Qur'an juga diuraikan tentang pentingnya berfikir
dalam kehidupan manusia. Tingginya nilai manusia yang mempergunakan akal
budi dan pemikirannya, dan direndahkannya martabat manusia yang tidak
mempergunakan akal budi dan pemikirannya dan menjadikannya lebih rendah
daripada hewan.

2. Motivasi-motivasi dalam Alkitab:
Motivasi menjaga kelangsungan jenis
...Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: “berkembang biaklah
dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burungburung dibumi bertambah banyak”. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari
kelima... Tuhan Allah berfirman: “tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja.
Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia. “lalu tuhan
allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara.
Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia
menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada setiap mahklukmahkluk yang hidup, demikianlah nanti nama mahkluk itu.... (Kejadian: Allah
menciptakan langit dan bumi serta isinya 1-2)
Motivasi penghargaan diri
Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah
kau letakkan dibawah kakinya: kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

23

binatang-binatang di padang; burung-burung diudara dan ikan-ikan dilaut, dan apa
yang melintasi arus lautan. Ya Tuhan, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu
diseluruh bumi! (Mazmur: manusia hina sebagai mahkluk mulia 8: 7-10)
Motivasi saling memberi kasih sayang
Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah
musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi
mereka yang menganiaya kamu. (Matius: yesus dan hukum taurat 5: 43-44)
Dalam kedua kitab suci diatas dapat kita simpulkan bahwa sebenarnya
setiap agama mengajarkan kebaikan terhadap pemeluknya. Keduanya sama-sama
mendukung teori Abraham Maslow agar dapat memenuhi piramida kebutuhannya.
Dalam ayat-ayat tersebut digambarkan bahwa pemenuhan piramida kebutuhan akan
memberikan dampak positif bagi subjek tersebut. Sedangkan kebutuhan yang tidak
terpenuhi dapat menghalangi pemenuhan kebutuhan diatasnya. Hal tersebut jelas
dapat menimbulkan efek negatif.
Islam dengan jelas menerangkan bahwa teori Abraham Maslow benar
adanya. Namun harus kita ketahui bahwa antara Teori Kebutuhan Abraham Maslow
dan al-Qur’an terpaut jauh penciptaannya. Hampir seribu tiga ratus tahun. Berbeda
dengan Injil yang memang setiap beberapa tahun sekali di revisi, sehingga sulit bagi
kita untuk menguji keotentikannya. Namun kita perlu juga menghargai apa yang
disebutkan Injil serta kitab lainnya. Karena pada intinya, sama saja isi setiap agama
yaitu mengajak kepada kebaikan serta menjauhi keburukan.

Psikologi Agama : Konsep Monumental Abraham Maslow Mengenai Agama dan Humanistik

24

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1.

Abraham Harold Maslow lahir di Brooklyn, New York, 1 April 1908 dan
wafat di California, 8 Juni 1970 pada umur 62 tahun. Beliau berkebangsaan
Amerika. Ia menekuni bidang Psikologi. Ia berasal dari University of
Wisconsin–Madison

2.

Konsep Hierarki kebutuhan Abraham Maslow meliputi Kebutuhan
Fisiologis, Kebutuhan Rasa Aman, Kebutuhan Dicintai dan Disayangi,
Kebutuhan Harga Diri, serta Kebutuhan Aktualisasi Diri

3.

Konsep menurut Abraham Maslow mengenai agama dapat kita simpulkan
bahwa sebenarnya setiap agama mengajarkan kebaikan terhadap
pemeluknya. Semuanya sama-sama mendukung teori Abraham Maslow
agar dapat memenuhi piramida k