Membaca Potensi Kaltim Pasca Sumber Daya

Membaca Potensi Kaltim Pasca Sumber Daya Alam Batubara dan MIGAS
Membaca Potensi Kaltim Pasca Sumber Daya Alam Batubara dan MIGAS A.
PENDAHULUAN I. Latar Belakang Kalimantan Timur ( Kaltim ) merupakan provinsi
Indonesia di Pulau Kalimantan bagian ujung timur yang berbatasan dengan Malaysia,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Sulawesi. Luas total Kaltim adalah 245.238 km²
dan populasi sebesar 3.6 juta. Kaltim merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk
terendah keempat di Indonesia. Luas total wilayah 27.267.52 km2(49,138.26 mil²) dengan
wilayah perairan mencapai 10.217 km2 (3,945 mil²) 4,2%, sedangkan struktur demografinya
terdiri dari Jawa (29,55%) , Bugis (18,26%), Banjar (13,94%), Dayak (9,91%), Kutai
(9,21%), Toraja (1,96%), Sunda 1,59%) Madura (1,24%) Tionghoa (1,16%) Lain-lain
(13,18%). ( Wikipedia, 2013 ). Potensi Sumberdaya energi tak terbarukan Kaltim meliputi
minyak bumi sekitar 57 juta barel/tahun, gas bumi sekitar 1,98 Triliun Standar Cubic Feet
(TSCF)/tahun dan batubara sekitar 160 juta ton/tahun. Dari data potensi Sumber daya energi
adalah sebagai berikut : Energi Tak Terbarukan (Unrenewable Energy) a. Batubara : + 90 Th
cadangan Cad : 25,13 Milliar Metric Ton (38 % Nasional) Prod : 120,50 Juta Ton (68,5%
Nasional) b. Gas Bumi : + 20 th cadangan Cad : 24,96 TSCF (24,3 % Nasional) Prod : 1,98
TSCF ( 37,0 % Nasional ) c. Minyak Bumi : + 10 Th cadangan Cad : 765,75 MMSTB (11,0
% Nasional) Prod : 57,0 MMSTB (6,1 % Nasional) d. Gas Metana Batubara : (dalam riset)
Cad. : 108,3 TSCF (23,5 % Nasional) e. Energi Terbarukan (Renewable Energy) Tenaga Air :
Potensi : 5.916,3 MW Terbangun : 0,4 MW f. Biomasa : Potensi : 4.710 MW Terbangun : 160
MW g. Tenaga Surya : Potensi : Tersebar Terbangun : 17. 425 unit (0,87 MW) ( Pemprov

Kaltim, 2012 ) Sedangkan produksi Batubara sampai dengan tahun 2012, seperti table
dibawah ini. PRODUKSI BATUBARA PERUSAHAAN BATUBARA PROVINSI
KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2008 - 2012* Perusahaan Batubara TAHUN 2008 2009
2010 2011 2012 122,866,174.92 130,726,902.91 151,400,139.09 208,066,478.72
220,000,000.00 * Direncanakan Potensi disektor kehutanan yang luasnya mencapai
14.805.582 Ha, terdiri atas hutan lindung sekitar 2,9 juta Ha, hutan produksi sekitar 9,6 juta
Ha dan hutan konservasi sekitar 2,1 juta Ha. Luas wilayah perairan laut yang membentang
dari kab. Nunukan di Utara sampai Kab. Paser mencapai 98.000 km2 dan Perairan umum
(danau, sungai, rawa) mencapai 2.773.937 Ha. ( Adhie, 2007 ) II. Dampak eksploitasi
Batubara dan Migas a. Bagi kesejahteraan rakyat APBD Kaltim 2013 semula Rp 13 T
menjadi Rp 15,14. ( Korankaltim, 2013) meningkat dibandingkan APBD tahun tahun
sebelumnya sekitar. Perekonomian Kalimantan Timur berdasarkan besaran PDRB atas dasar
harga berlaku pada Triwulan III /2012 mencapai Rp 105,6 triliun (dengan migas) atau Rp
69,7 triliun (tanpa migas). Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp
29,8 triliun (dengan migas) atau Rp. 21,1 triliun (tanpa migas). Resources utama Kaltim yang
berupa Batubara dan Migas menyumbang hampir 50% PDRB sedangkan SDA Batubara dan
MIGAS menurut data PEMPROV, 2012 akan habis tidak kurang dari 1 generasi lagi. Potensi
kekayaan alam yang melimpah dan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang
tinggi, tidak menjamin Kaltim bebas dari permasalahan sosial, antara lain: kemiskinan yang
masih tinggi, pengangguran, pelayanan publik yang buruk, Sumberdaya manusia (SDM)

yang rendah, infrastruktur yang belum memadai. Berikut Tabel Jumlah dan Persentase
penduduk miskin KALTIM ( BPS-Kaltim, 2012) Artinya, tingkat kemiskinan di Kaltim
mencapai hampir mencapai 7 persen. Seiring waktu, migrasi penduduk dari luar Kaltim ke
Kaltim juga semakin meningkat. Hal ini juga memicu angka kemiskinan di Kaltim.
Sedangkan pada sektor pelayanan publik, hampir semua kab/kota di Kaltim mengalami kasus
yang sama, mengalami krisis air bersih dan listrik. Kaltim juga memiliki banyak Daerah
Aliran Sungai (DAS), dengan dukungan anggaran yang lebih dari cukup belum mampu

menyediakan kebutuhan dasar masyarakat yang berupa energy listrik dan kebutuhan air
bersih. Hampir setiap tahun, masyarakat mengalami krisis air bersih. Masyarakat
mengalokasikan keuangan rumah tangganya khusus untuk pengadaan air bersih. Krisis
energy listrik. Kaltim yang terkenal sebagai lumbung migas dan batubara ternyata mengalami
krisis listrik. Hampir setiap hari terjadi pemadaman listrik. Hampir satu bulan listrik mati bisa
mencapai 60 persen. Kerugian masyarakat dengan cost produksi meningkat akibat
penggunaan BBM pada genset. Indikator yang muncul berikutnya adalah seringnya terjadi
kebakaran di perumahan perkotaan, hal ini mengindikasikan jaringan energy listrik PLN
masih carut marut belum tertata secara optimal. b. Bagi Keberlanjutan Lingkungan
Penurunan kualitas lingkungan, akibat dari eksploitasi sumberdaya alam secara berlebihan
tanpa memperhitungkan dampak kedepan (seperti : pembabatan hutan dan pengerukan
batubara) juga menjadi ancaman bagi keberlanjutan pembangunan. Setiap tahun saat banjir

semakin luas berdampak apalagi pada saat terjadi pasang di musim penghujan. Padahal dana
taksis untuk menanggulangi dampak banjir bisa lebih dari ratusan milyar rupiah. Pemanfaatan
hutan untuk tambang, mengorbankan Daerah Aliran Sungai di berbagai wilayah di Kutai
Kartanegara. Foto: Hendar Kerusakan yang jelas terlihat yaitu pada Daerah Aliran Sungai
(DAS). Hal ini dikarenakan, semua pengangkutan batubara di Kaltim banyak memanfaatkan
aliran sungai. Akibatnya kualitas air pada DAS menjadi tercemar. Fokus MP3EI ( Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia ) yang memaksimalkan
pertambangan di daerah pedalaman, akan membuat pembukaan lahan baru. Sehingga butuh
kerusakan hutan dan kawasan untuk membuat lahan infrastruktur pengangkutan batubara. Hal
ini dapat dipastikan banyak ekosistem dan lingkungan yang mengalami perubahan dan
kerusakan. Gambar kolam bekas tambang batubara Menurut Mursyid Abdul Rasyid,
Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda, bahwa dari 71.800 Ha luas Samarinda, sebanyak
26.304 Ha merupakan wilayah IUP (36,64 persen). Dari data reklamasi tahun 2010 – 2011,
dari 56 pemegang IUP yang ada di Samarinda luas realisasi bukaan lahan hingga 2011 akhir
seluas 1.763,830 Ha. Sementara luas lahan yang sudah di reklamasi masih hanya 541,160 Ha
(tidak sampai sepertiganya). Untuk lahan yang belum direklamasi (termasuk lubang yang
masih aktif) seluas 1.061,21 Ha. Untuk yang sudah selesai ditambang tapi masih dalam
proses reklamasi seluas 161,452 Ha. Dengan demikian total lahan yang belum direklamasi
seluas 1.222,67 Ha. Bila dilihat dari besarannya, sejak tahun 2010 – 2013, dari jumlah
kewajiban jamrek sebesar Rp 94 miliar, jumlah jamrek yang sudah ditempatkan sebesar Rp

63 miliar dan sisanya sebesar Rp 34 miliar belum ditempatkan. ( Hendar, 2013 ) B.
PRIORITAS APA SETELAH MIGAS DAN BATUBARA? Ketergantungan Perekonomian
Kaltim pada sektor migas dan sumber daya mineral lainnya begitu tinggi. Berikut merupakan
Tabel Perkembangan Ekspor Kaltim periode Januari – September 2012 Data BPS Kaltim,
menunjukkan nilai ekspor Kaltim September tahun 2012 mencapai USD 26,06 miliar atau
mengalami kenaikan 9,25 persen . Kenaikan ekspor September tahun 2012 disebabkan
kenaikan ekspor migas sebesar 12,93 persen yaitu dari USD 11.06 juta. Sementara ekspor
non migas mengalami peningkatan 6,68 persen. Sektor migas masih merupakan primadona
ekspor ke berbagai negara di dunia. Hal ini dapat dilihat dari besarnya peranan sektor migas
terhadap pembentukan nilai ekspor dari tahun ke tahun. Jika hanya , mengandalkan sektor
MIGAS dan Batubara perekonomian Kaltim kedepan akan semakin menurun. Sehingga
Kaltim segera menyusun formulasi kebijakan dan strategi pelaksanaan dalam menghadapi
pasca migas dan batubara. Adapun prioritas formulasi kebijakan dan strategi pelaksanaan
Kaltim setelah membaca potensi yang dimiliki yaitu : 1. Menyiapkan SDM ( Sumber Daya
Manusia ) Pasca MIGAS dan Batubara Berkaca dari Negara Jepang mempunyai area dan
Sumber Daya alam yang sangat terbatas. Daratannya, 80% berupa pegunungan dan tidak
cukup untuk meningkatkan pertanian & peternakan Tetapi, saat ini Jepang menjadi raksasa
ekonomi nomor dua di dunia. Jepang laksana suatu negara “industri terapung” yang besar

sekali, mengimpor bahan baku dari semua negara di dunia dan mengekspor barang jadinya.

Kemudian Negara Swiss tidak mempunyai perkebunan coklat tetapi sebagai negara pembuat
coklat terbaik di dunia. Negara Swiss sangat kecil, hanya 11% daratannya yang bisa ditanami.
Swiss juga mengolah susu dengan kualitas terbaik. (Nestle adalah salah satu perusahaan
makanan terbesar di dunia). Swiss juga tidak mempunyai cukup reputasi dalam keamanan,
integritas, dan ketertiban tetapi saat ini bank-bank di Swiss menjadi bank yang sangat disukai
di dunia. Berdasarkan analisis atas perilaku masyarakat di negara maju, ternyata bahwa
mayoritas penduduknya sehari-harinya mengikuti atau mematuhi prinsip-prinsip dasar
kehidupan sebagai berikut: 1. Etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari 2.
Kejujuran dan integritas 3. Bertanggung jawab 4. Hormat pada aturan & hukum masyarakat
5. Hormat pada hak orang/warga lain 6. Cinta pada pekerjaan 7. Berusaha keras untuk
menabung & investasi 8. Mau bekerja keras 9. Tepat waktu ( boedi dayono, 2004 ) Institusi
pendidikan termasuk Program Beasiswa - beasiswa seperti Kaltim Cemerlang yang
diluncurkan, selain mencetak Sarjana, Master atau Doktor dan Profesor yang ideologis
diharapkan juga dapat menghadirkan kesadaran bersama seluruh komponen masyarakat
khususnya para perumus dan pengambil kebijakan bahwa, migas dan batubara merupakan
sumberdaya yang tidak bisa diperbarui ( unrenewable resources ). Tantangan peningkatan
kuantitas dan kualitas SDM ini terkait bagaimana dapat merubah paradigma bahwa MIGAS
dan Batubara di Kaltim akan habis. Menarik mahasiswa untuk mengambil jurusan Kehutanan
( terkait dengan reboisasi ), Pertanian, Teknologi Pertanian, Lingkungan, Perikanan,
Pariwisata, enterpeuneur untuk ekonomi creative. Jika Mahasiswa yang tertarik di wilayah

KALTIM hanya pada sektor MIGAS dan tambang tentunya ini akan menjadi hal yang ironi.
Karena seperti di Balikpapan dan beberapa kota di KALTIM suatu saat pada kesadaran
kolektif yang sama dipastikan ada moratorium ijin pertambangan akibat dampak yang
ditimbulkan lebih besar dari manfaatnya. 2. Merancang Kaltim sebagai Destinasi Pariwisata
Dunia dan ekonomi kreatif Berkaca dengan Negara tetangga Singapura, yang luasnya
puluhan kali luas KALTIM menata negaranya dengan elok terutama pada bisnis jasa
Pariwista. Bahkan masyarakat Indonesia seringkali membelanjakan uangnya di Singapura
yang mungkin barang yang di jual berasal dari Indonesia sendiri. Adanya Ekonomi creative
yang beririsan dengan sektor pariwisata seperti yang sudah digagas sebagai pilot proyek di
Kota Denpasar, Kota Yogyakarta, Kota Bandung, kota Padang dan Kota Makassar tentunya
dengan beragam budaya Kaltim dan keindahan panoramanya akan menjadi destanasi dunia.
Infrastruktur yang memadai, akses informasi yang akurat termasuk biaya akomodasi dan
transportasi yang pasti merupakan modal yang harus dibenahi selain memasifkan promosi
dalam dan luar negeri. Foto Penulis Festival HUT Kota Bontang 2012 Ekonomi creative
dalam pariwisata tentunya akan membawa dampak yang positif, industry kerajinan,
pertunjukan, festival – festival, travel atau naturepeneur – naturepeneur akan menumbuhkan
gairah perekonomian dan menunjukan kekayaan budaya sekaligus keselarasan menjaga
keindahannya untuk hidup seimbang dengan alam. Berikut merupakan destinasi wisata yang
masih perlu dibenahi lagi dalam hal promosi, perbaikan infrastruktur dan perbaikan
kerusakan alamnya, NO NAMA DESKRIPSI 1 Air Terjun (Jantur Gemuruh) Obyek wisata

air terjun Jantur Gemuruh terletak di desa Mapan. Keistimewaan Air Terjun Jantur Gemuruh
ini terdapat candi peninggalan Hindu yang dikenal dengan batu Begulur. Terdapat juga
lorong-lorong yang dibuat di bawah tanah dengan lapisan batu yang panjangnya 50 meter.
Lokasi ini cocok untuk dijadikan lokasi penelitian pihak kepurbakalaan. 2 Air Terjun Long
Pin Di lokasi ini Anda dapat menikmati pemandangan yang indah sambil berbenah diri
dengan bermandikan air jernih karena di bagian hilir membentuk danau yang indah,
dikelilingi bebatuan alami sehingga menambah keasrian alamnya. 3 Air Terjun Tanah Merah
Terletak sekitar 14 km dari pusat kota Samarinda tepatnya di dusun Purwosari kecamatan
Samarinda Utara. Tempat ini merupakan pilihan tepat bagi wisata keluarga karena dilengkapi

pendopo istirahat, tempat berteduh dengan pohon peneduh di sekitar lokasi, warung, areal
parkir kendaraan yang luas, pentas terbuka dan tempat pemandian. untuk mencapai obyek
wisata tersebut, dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor baik roda dua maupun empat
serta angkutan umum trayek Pasar Segiri - Sungai Siring 4 Bukit Bengkirai A. Selayang
Pandang Bukit Bangkirai merupakah salah satu obyek wisata di Kalimantan Timur yang
menarik untuk dikunjungi. Wisatawan dapat merasakan suasana hutan hujan tropis (tropical
rain forest) yang masih sangat alami. Dalam Bukit Bangkirai juga terdapat banyak binatang
satwa. Bukit Bangkirai yang memiliki luas sekitar 1.500 hektar ini merupakan kawasan hutan
konservasi yang bertujuan untuk mengembangkan monumen hutan alam tropika basah. Hutan
wisata ini dapat dijadikan sebagai media pendidikan alam dan lingkungan, atau bahkan juga

dapat dijadikan sebagai obyek penelitian. Dinamakan Bukit Bangkirai karena di kawasan
hutan wisata ini terdapat banyak pohon Bangkirai yang tumbuh. Bahkan, pohon-pohon
tersebut telah berumur lebih dari 150 tahun dengan ketinggian mencapai 40 hingga 50 meter
dan diameternya 2,3 meter. Bukit Bangkirai diresmikan pada tanggal 14 Maret 1998. B.
Keistimewaan Salah satu keistimewaan Bukit Bangkirai adalah adanya tantangan bagi
wisatawan untuk mencoba berjalan menyusuri canopy bridge (jembatan gantung) yang
tingginya mencapai 30 meter dari pemukaan tanah. Panjang keseluruhan canopy bridge
adalah 64 meter yang menghubungkan 5 pohon Bangkirai. Bagi wisatawan yang mempunyai
masalah dengan ketinggian dapat mencobanya sebagai salah satu terapi alternatif. Dari atas
canopy bridge wisatawan dapat melihat panorama hutan hujan tropis disertai dengan desiran
angin kencang nan sejuk. Jembatan rasanya terus berayun-ayun ketika baru melangkah
separuh jalan. Namun demikian, sesekali mencobanya pasti kita akan merasa senang dan
tertantang. Canopy bridge tersebut merupakan yang pertama di Indonesia, kedua di Asia, dan
kedelapan di dunia. C. Lokasi Bukit Bangkirai terletak di Kecamatan Samboja, Kabupaten
Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. D. Akses Untuk menuju Bukit
Bangkirai wisatawan perlu menempuh jarak sekitar 150 km dari Kota Tenggarong atau
Samarinda. Dari Kota Balikpapan hanya berjarak 58 km. Atau dari ibukota Kecamatan
Samboja hanya berjarak sekitar 20 km. Perjalanan dapat ditempuh dengan jalur darat, baik
kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat. E. Tiket (Dalam proses pengumpulan
data) F. Akomodasi dan Fasilitas Lain Obyek wisata Bukit Bangkirai dilengkapi dengan

sarana dan prasarana yang memadai. Ada gedung pertemuan yang mampu menampung 100
orang, ada restoran dengan sajian menu yang bervariasi, dan penginapan (cottage) dengan
fasilitas AC maupun penginapan jugle cabin, yaitu penginapan alami yang tidak dilengkapi
fasilitas listrik. Pengunjung yang ingin menikmati dapat menghubungi PT Inhutani
Balikpapan di nomor telepon (0542) 736066-734644. (Happy Susanto/wm/01/01-08) 5
Danau Jempang Danau Jempang terletak di Kecamatan Jempang dengan luas kurang lebih
150 km² (15.000 ha). Danau yang ada di Kojo (100 ha), Danau Berambai (30 ha), Danau
Malinau (25 ha), dan Danau Loa Maong (100 ha). Semua danau-danau ini merupakan
penghasil ikan air tawar yang memasok sebagian besar ikan air tawar di Kalimantan Timur. 6
Kawasan Wisata Bukit Bangkirai Kawasan wisata Bukit Bangkirai berlokasi di
jln.Samarinda-Balikpapan Km 38. Untuk mencapai lokasi ini ± 20 km masuk kearah
jln.Samboja-Petung. Dari Balikpapan, kawasan ini berjarak tempuh 90 menit ± 58 km,
sedangkan dari Tenggarong dan Samarinda ± berjarak 150 km. Kawasan wisata Bukit
Bangkirai merupakan obyek wisata petualang yang berada dalam kawasan hutan primer dan
merupakan bagian dari kawasan hutan hujan tropis yang dikelola oleh PT.Inhutani. Selain
suasana pemandangan hutan yang alami dengan berbagai flora dan faunanya, kawasan wisata
Bukit Bangkirai menawarkan atraksi utama yang menjadi kekhasan kawasan wisata ini, yaitu
Jembatan Tajuk (canopy Bridge) yang memiliki ketinggian 30 mtr dari permukaan tanah. 7
Kebun Raya Unmul Samarinda A. Selayang Pandang Kebun Raya Samarinda merupakan
obyek wisata yang unik karena memadukan rekreasi dengan pendidikan seputar alam dan


lingkungan. Luas keseluruhan kebun raya ini adalah 300 hektar. Pada awalnya, kebun raya ini
merupakan areal HPH CV Kayu Mahakam milik Ali Akbar Afloes. Pada tahun 1974,
pemiliknya menyerahkan 300 hektar di kawasan Gunung Kapur kepada Rektor Universitas
Mulawarman ketika itu, R. Sambas Wirakusumah untuk dijadikan sebagai hutan konservasi.
Hal itu ternyata didukung penuh melalui keputusan Gubernur Provinsi Kalimantan Timur dan
Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Timur. Pada tahun 1997, Walikota Samarinda
mendukung program tersebut dengan memfungsikan kebun raya tersebut sebagai hutan
pendidikan dan kebun botani bagi civitas akademik Universitas Mulawarman. Sejak
diresmikan sebagai hutan pendidikan, kawasan tersebut sering digunakan sebagai tempat
kegiatan kemahasiswaan, lokasi penelitian, dan praktik kerja lapangan (PKL) mahasiswa.
Tidak hanya mahasiswa Universitas Mulawarman saja yang hanya diperbolehkan mengakses
kawasan tersebut. Mahasiswa dari luar Universitas Mulawarman atau dari luar negeri juga
diperbolehkan melakukan penelitian di tempat ini. Sejak ditandatanganinya kerja sama antara
Universitas Mulawarman dan Pemerintah Kota Samarinda, kawasan ini berubah nama
menjadi Kebun Raya Samarinda. Dalam perkembangan selanjutnya, 62 hektar dari total luas
300 hektar difungsikan sebagai fasilitas jalan, danau buatan, fasilitas olah raga, dan panggung
hiburan. Kawasan ini juga makin dikembangkan dan difungsikan sebagai obyek wisata dan
rekreasi, seperti adanya kebun binatang, kolam renang, taman burung, taman bunga, perahu
wisata, dan bumi perkemahan. Ketika masuk ke dalam kawasan kebun raya, pengunjung akan

merasakan suasana hutan yang begitu sejuk. Untuk memasuki area utama kebun raya
pengunjung perlu berjalan sepanjang satu kilometer. Selama dalam perjalanan, pengunjung
dapat melihat-lihat dan menikmati pohon-pohon lebat yang sebagiannya telah diberi label
lengkap dengan nama spesiesnya. Meski jalannya beriku-liku dan berbukit-bukit, pengunjung
bisa terhibur dengan kicauan burung dan suara monyet yang saling bersahutan. B.
Keistimewaan Salah satu keistimewaan di kebun raya ini adalah adanya kebun binatang yang
sangat luas. Di kebun binatang terdapat sejumlah orangutan yang memang sengaja dilepas
namun sudah jinak agar pengunjung bisa langsung berinteraksi. Di samping orangutan juga
ada binatang-binatang lainnya, seperti sepasang ular cobra, burung enggang, burung kakatua,
kuda poni, burung cendrawasih, buaya, kancil, dan landak. Hanya saja, pengujung perlu
menaiki anak tangga bukit yang cukup tinggi. Meski demikian, kondisi ini rupanya telah
menjadi daya tarik bagi pengunjung dari berbagai daerah, termasuk dari luar Kalimantan
Timur. Pengunjung juga dapat menikmati danau buatan yang sangat luas. Di obyek wisata ini
pengunjung bisa menyewa perahu dengan beraneka ragam bentuknya. Harga sewanya adalah
Rp. 15.000,00 per 15 menit dengan batas muatan tiga orang dewasa. C. Lokasi Kebun Raya
Samarinda terletak di sebelah utara Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.
D. Akes Pengunjung yang akan menuju lokasi dapat menggunakan jalur darat, baik
kendaraan roda dua maupun roda empat. Jarak dari Kota Samarinda adalah 20 km atau
sekitar 30 menit waktu perjalanan. Sebagai catatan, untuk sampai ke area utama kebun raya,
pengunjung perlu menggunakan kendaraan pribadi karena tidak ada angkutan khusus yang
tersedia, kecuali harus berjalan kaki. E. Tiket Harga tiket masuk adalah Rp. 3.000,00, baik
untuk dewasa maupun juga anak-anak. Harga ini sudah termasuk untuk kendaraan yang
masuk ke dalam kawasan kebun raya. F. Akomodasi dan Fasilitas Lain Ada sejumlah fasilitas
lain yang dapat dinikmati oleh para pengunjung, di antaranya adalah permainan mobil atau
motor remote control khusus untuk anak-anak, areal pemancingan, jalan refleksi, dan
panggung terbuka yang sering digunakan untuk acara-acara konser musik dan lain
sebagainya. (Happy Susanto/wm/06/01-08) by wisatamelayu.com 8 Kersik Luway Letaknya
di Kecamatan Sekolaq Darat, lebih kurang 15 Km dari Desa Melak. Luas area taman ini 50
km². Tiga jenis anggrek yang terdapat di tempat ini antara lain: Anggrek Hitam (Coelogyne
Pandurata), Erya Vania, Erya Florida, (Coelogyne Rocus Soini) dan (Bulpophylum Mututina)
serta beberapa jenis kantung semar. Fasilitas di lokasi terdapat ruang informasi, fasilitas

kebutuhan bagi wisatawan tersedia di Melak. Untuk berkunjung ke tempat ini dapat dicapai
dengan kapal sungai dari Samarinda-Melak, dilanjutkan dengan kendaraan roda empat atau
roda dua. 9 Kesultanan Gunung Tabur Kesultanan Gunung Tabur adalah Kerajaan yang
merupakan hasil pemecahan dari Kesultanan Berau dimana Berau dipecah menjadi dua, yaitu
Sambaliun dan Kesultanan Gunung Tabur pada sekitar tahun1810-an.[1] Kesultanan ini
sekarang terletak dalam wilayah kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau, provinsi
Kalimantan Timur. 10 Muara Wahau Objek dan daya tarik wisata di wilayah ini dicirikan oleh
alam pedalaman hutan dan sungai, dengan budaya sungainya yang masih cukup kental.
Keberadaan gunung batu Kongbeng merupakan salah satu daya tarik lain yang unik di
wilayah ini selain dari desa-desa sepanjang sungai Wahau/Telen. Secara umum terdapat: 1.
Desa Muara Wahau 2. Desa Miau Baru, desa yang masih tetap mempertahankan tradisi
budaya Dayak dalam kehidupan keseharian mereka, seperti berladang dan mencari ikan untuk
kelangsungan hidup. 3. Gunung Kung Beang yang terletak di Desa Pantun, nama Gunung
Kung Beang berasal dari suku Dayak Wehea yang ada di Muara Wahau, berdasarkan
kebenaran sejarah suku Dayak Wehea setempat yang telah lama dan terdahulu menempati dan
hidup di daerah Wahaunama Gunung tersebut Kung Beang bukan Kongbeng. 4. Desa-desa
Sepanjang Sungai Wahau/Telen, seperti: 1. Desa Jukayak 2. Desa Long Segar 3. Desa Long
Noran 4. Desa Batu Ampar 5. Desa Nehas Liah Bing 6. Desa Jak Luay 7. Desa Long Wehea
8. Desa Dea Beq 9. Desa Diak Luy 10. Desa Bea Nehas 5. HULIWA [Hutan Lindung
Wehea]yang terletak diwilayah Desa Nehas Liah Bing beserta 5 Desa Wehea Lainnya, Suku
Dayak Wehea Sepakat menjaga dan melindungi serta melestarikan hutan mereka yang sangat
luas bahkan menjadi hutan lindung terluas di Kutim bahkan di Kaltim maupun seluruh
indonesia dan nomor 3 terbesar didunia yang dibantu TNC 11 Museum Mulawarman
Museum Mulawarman terletak di jalan Pangeran Diponegoro, Kota Tenggarong. Bangunan
museum Mulawarman merupakan bekas Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara yang
dibangun pada tahun 1936. di dalam museum dapat dijumpai beraneka macam keramik kuno,
patung Lembu Suana, koleksi benda bersdejaah peninggalan Kerajaan Kutai Kartanegara,
benda-benda budaya dari daerah Kutai, koleksi mata uang kuno, dan sebagainya. Museum ini
terbuka setiap hari untuk umum, kecuali hari Senin. 12 Museum Mulawarman dan Makam
Raja-Raja Kutai Terletak di Kota Tenggarong lebih kurang 45 km dari Kota Samarinda, dan
110 km dari Kota Balikpapan. Museum ini diresmikan tanggal 25 Nopember 1971 oleh
Gubernur Kalimantan Timur (H.A. Wahab Syahranie), dan diserahkan kepada Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 18 Februari 1976. Terdapat koleksi tua gamelan,
setinggi (singgasana), meriam sapu jagat serta koleksi dari Sultan Bulungan, Sultan Pasir,
Sultan Sambaliung dan Sultan Gunung Tabur. Makam Raja Kutai terletak disamping
museum. 13 Pulau Derawan Pulau Derawan terletak di Kepulauan Derawan, Kec. Kabupaten
Berau, Kalimantan Timur. Satuan morfologi Pulau Derawan adalah dataran pantai
bertopografi datar. Pantai pasir memiliki kemiringan lereng sekitar 7° - 11° dengan lebar 13,5
- 20 Di perairan sekitarnya terdapat taman laut dan terkenal sebagai wisata selam (diving)
dengan kedalaman sekitar lima meter. Terdapat beraneka ragam biota laut di sini, diantaranya
cumi-cumi (cuttlefish), lobster,ikan pipa (ghostpipe fish), gurita (bluering octopus),
nudibranchs, kuda laut (seahorses), belut pita (ribbon eels) dan ikan skorpion
(scorpionfishes). Pada batu karang di kedalaman sepuluh meter, terdapat karang yang dikenal
sebagai "Blue Trigger Wall" karena pada karang dengan panjang 18 meter tersebut banyak
terdapat ikan trigger (red-toothed trigger fishes). Terumbu karang di Kepulauan Derawan
tersebar luas pada seluruh pulau dan gosong yang ada diKepulauan Derawan. Gosong-gosong
yang ada di kepulauan ini diantaranya Gosong Pulau Panjang,Gosong Masimbung, Gosong
Buliulin, Gosong Pinaka, Gosong Tababinga dan Gosong Muaras. 14 Sangkulirang wisata di
zona ini umumnya ditandai dengan ciri alam, yaitu hutan, gua, air panas, sungai, pantai dan
pulau-pulau kecil yang tersebar di Kecamatan Sangkulirang. Garis pantai yang panjang dan

potensi perairan (laut maupun sungai) yang besar menambah daya tarik wilayah ini terlebih
dengan adanya daya tarik yang unik yang berbeda dengan wilayah lainnya, seperti gua, pulau,
pantai, laut dan air panas. Namun seperti juga wilayah lain di Kutai Timur, aksesbilitas
(melalui darat) masih menjadi masalah yang utama untuk wilayah Sangkulirang. Sementara
ini transportasi air / sungai dengan perahu masih mendominasi perangkutan di Sangkulirang.
1. Desa Benua Baru 2. Pulau Birah-Birahan, merupakan tempat bertelur penyu dan tempat
bertelur serta migrasi sejenis burung putih pada saat bulan-bulan angin laut selatan, yaitu
bulan Agustus, September dan Oktober 3. Pantai Jepu-Jepu, Bual-Bual dan Selangkau 4.
Desa Pengadan, dimana sebagian besar penduduknya adalah petani sarang burung walet. Juga
terdapat gua-gua yang sangat menarik untuk dikunjungi, baik karena keindahannya (stalagtit
dan stalagmit) serta terdapat lukisan-lukisan dinding berupa gambar negatif tangan manusia
dan hewan dari Zaman Batu (Stone Age).[15] Di antara gua-gua itu yang dibuka untuk umum
adalah: Gua Ampanas dan Gua Mardua 15 Sungai Kayan Sungai Kayan merupakan sungai
arus deras, dengan grade1/2 atau tingkat kesulitan di atas rata-rata, sehingga berpotensi
sebagai objek wisata arung jeram. Sungai ini melewati lebih dari 20 desa yang memiliki sub
suku yang berbeda namun bahasanya sebagian besar sama.Aktivitas masyarakat di sepanjang
sungai ini adalah berburu dan bertani (bercocok tanam) 16 Sungai Wain Balikpapan Objek
Wisata Sungai Wain Balikpapan 17 Wana Riset Samboja Wana Riset Samboja merupakan
tempat untuk pengawasan dan rehabilitasi hewan langka yang dilindungi, seperti orang utan.
Saat ini populasi orang utan di Kalimantan sudah mulai menurun, sehingga salah satu lokasi
rehabilitasi berada di Wana Riset Samboja. Di lokasi ini dilakukan pengawasan dan
rehabilitasi secara ketat terhadap kelangsungan hidup hewan yang dilindungi tersebut
sebelum akhirnya di lepas kembali di habitat aslinya. Tempat rehabilitasi ini sekaligus juga
menjadi pusat penelitian kehidupan hewan yang dilindungi tersebut. Pengelola Wana Riset
Samboja adalah Loka Litbang Satwa Primata, UPT Departemen Kehutanan Pusat. 18 Zona
Sangatta Secara umum terdapat: 1. Taman Nasional Kutai di dalamnya terdapat pula: a.
Sangkimah, dimana terdapat jembatan (disebut Jembatan Sangkimah) sepanjang lebih kurang
1 kmmenjorok masuk ke tengah hutan hujan tropis dan bermuara pada suatu fosil hidup, yaitu
pohon ulin besar yang diperkirakan berumur sekitar 1000 tahun. b. Mentoko, di kawasan ini
terdapat sebuah pondok penelitian, disebut Pondok Penelitian Mentoko yang didirikan oleh
Akira Suzuki, seorang ahli biologi dari Jepang yang mempelajari kehidupan orang utan di
daerah ini. c. Pantai Teluk Kaba d. Pantai Teluk Lombok dan Teluk Perancis. Foto Penulis :
Keindahan pantai Beras Basah Kota Bontang 2013 3. Meningkatkan produksi Budidaya Non
Kehutanan dan Agroforesty Kawasan Budidaya Non Kehutanan (KBNK) yang dapat
digunakan untuk berbagai kegiatan pembangunan termasuk usaha perkebunan yakni seluas
5,32 juta ha. Dari luasan itu, yang telah dimanfaatkan, khususnya untuk perkebunan sawit,
mencapai 3,146 juta Ha. Artinya masih ada sekitar 2 juta Ha lebih lahan yang bisa digunakan
untuk mengembangkan sektor ini. Selain tanaman sawit, tanaman lain yang potensial untuk
dikembangkan adalah karet, kelapa, kopi, lada, cengkeh, coklat, panili dan lain - lain. Hingga
akhir 2012, jumlah luasan kebun yang telah ditanami sawit mencapai 932.659,69 hektar.
Rincianannya, luas kebun inti mencapai 667.215,60 hektar, kebun plasma seluas 141.224,09
hektar dan kebun rakyat 124.320 hektare. Akhir tahun ini, luasan kebun diprediksikan bisa
mencapai lebih dari 1 juta hektar. Awang menyebutkan pengembangan sektor pertanian juga
dibarengi dengan pengolahan hasil pertanian dalam kawasan ekonomi berbasis pertanian dan
oleokemikal di Maloy, Kutai Timur. Selain itu Sektor Pertanian dari luas areal 2,60 juta Ha
yang terdiri atas lahan sawah seluas 856.194 Ha dan lahan kering seluas 1.743.885 Ha, yang
telah dimanfaatkan baru mencapai 27% untuk lahan persawahan dan 23% lahan kering. Jika
sector peratanian ini bisa ditingkatkan produktifitasnya dengan memanfaatkan luas lahan
yang ada, maka kaltim tidak perlu lagi mendatangkan beras dari luar untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi masyarakat. Mengingat selama ini, sekitar 30 % kebutuhan beras Kaltim

masih dipenuhi oleh daerah luar seperti Jawa dan sulawesi selatan. Bahkan sangat mungkin,
jika ada optimaslisasi produktifitas, daerah ini bisa menjadi salah satu lumbung pangan
nasional. Agroforesty yang dikembangkan disini adalah yang secara benar menerapkan
keseimbangan lingkungan, jika konsep Kaltim Go Green dengan menanam Sawit di hutan
yang ditetapkan sebagai kawasan konservasi, tentunya hal ini menjadi Ironi, Perlu dikaji lagi
peruntukan lahan sawit apakah sesuai dengan master plan kaidah – kaidah keseimbangan
lingkungan atau belum. Kemudian perlu kebijakan penegasan kebijakan yang mengatur pasca
panen. Hasil Produksi Sawit sebaiknya di olah di hulu dan diekspos dalam bentuk minimal ½
jadi sehingga akan memberikan nilai tambah bagi petani atau penduduk yang bekerja di
Sawit. Seperti pada Wilayah yang menjadi cikal bakal Kawasan Ekonomi Khusus Maloy
Trans Kalimantan Economiic Zone ini sudah diproyeksikan sebagai kawasan pengelolaan
hasil pertanian. Penyiapan pembangunan terminal tangki timbun untuk crude palm oil (CPO).
Menggunakan sistem pipanisasi, pembangunan terminal CPO tersebut diyakini tidak akan
mengganggu ekosistem yang berada di perairan Teluk Golok yang berdekatan dengan
kawasan industri tersebut perlu dikaji lagi secara mendalam oleh semua pihak. 4. Budi daya
Perikanan dan kelautan Wilayah pesisir dan laut Propinsi Kalimantan Timur mempunyai
potensi sumber daya alam hayati dan non-hayati yang yang cukup beragam dan berlimpah
sehingga merupakan salah satu sektor yang berpeluang untuk dikembangkan. Kegiatan
perikanan merupakan kegiatan budidaya teperbaharui dan menghasilkan komoditi yang
berskala luas. Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Pemprov Kaltim, hingga kini
tingkat pemanfaatan sumberdaya perikanan laut diprakirakan masih berkisar 40% dari potensi
yang ada, sedang perikanan di perairan umum sekitar 20,40%; budidaya tambak sekitar 36%;
dan budidaya air tawar sekitar 2,64% dari potensi yang ada. Sedangkan potensi sektor
perikanan Kaltim diprakirakan sebesar 339.998 ton; dimana perikanan laut diprakirakan
sebesar 139.200 ton; perairan umum sebesar 69.348 ton; budidaya tambak sekitar 122.450
ton; dan budidaya air tawar sekitar 9.000 ton. Dengan jumlah nelayan dan pembudidaya ikan
sekitar 200 ribu orang, maka sector ini bisa dijadikan sector andalan pembangunan pasca
migas. Sentuhan Ekonomi creative pada sektor perikanan dan kelautan dibutuhkan, misalnya
dengan mengemas ikon makanan khas dari sumberdaya ikan dan laut Kaltim, misalkan dari
rumput laut atau olahan ikan lainnya. C. PENUTUP Kesimpulan dan saran 1. Perlu integritas
dan penegakan hukum terkait pelanggaran – pelanggaran pada proses eksplorasi MIGAS dan
Batubara. 2. Perlu pendekatan kolaboratif dari semua sektor untuk melaksanakan formulasi
kebijakan Kaltim pasca migas dan batubara, tegas tidak setengah – setengah dengan indicator
keberhasilan yang terukur. Daftar Pustaka 1. http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Timur
2. http://www.kamusilmiah.com/sosiologi/potensi-sda-kalimantan-timur-memerlukanlembaga-penelitian-dan-pengembangan/ 3. http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php?
option=com_content&id=419&Itemid=425 4.
http://ilmulingkunganuns.files.wordpress.com/2012/09/2-reklamasi-bentuk-lain-antonius-asetijawan.pdf 5. http://www.korankaltim.com/apbd-kaltim-2013-jadi-rp-1514-t/ 6.
http://www.indonesia.go.id/in/pemerintah-daerah/provinsi-kalimantan-timur/sumber-dayaalam 7. Refleksi Budiono, Jakarta , 2004 8. BPS-KALTIM, Samarinda, 2013