LAPORAN MAGANG TATA CARA PENATAUSAHAAN A

LAPORAN MAGANG
TATA CARA PENATAUSAHAAN ALAT KETERANGAN
PADA SEKSI PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI (PDI)
DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA WONOSARI
(KPP PRATAMA WONOSARI)
Disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Ahli Madya
Dosen Pembimbing :
1. Siti Muslihah, S.E., M.Sc.
2. Aris Budi Santoso, S.E., M.M.

OLEH :
RINA KUSUMAWATI
13/344938/SV/03452

PROGRAM STUDI AKUNTANSI
DEPARTEMEN EKONOMIKA DAN BISNIS
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2016

1


HALAMAN PERSETUJUAN
Nama

: Rina Kusumawati

NIM

: 13/344938/SV/03452

Program Studi : Akuntansi
Judul

: Tata Cara Penatausahaan Alat Keterangan pada Seksi
Pengolahan Data dan Informasi (PDI) di Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Wonosari (KPP Pratama Wonosari)

2

UNIVERSITAS GADJAH MADA

DEPARTEMEN EKONOMIKA DAN BISNIS, SEKOLAH VOKASI
PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG

Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan pelaksanaan magang
dengan judul :
Tata Cara Penatausahaan Alat Keterangan pada Seksi Pengolahan
Data dan Informasi (PDI) di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Wonosari (KPP Pratama Wonosari)
Adalah hasil karya saya sendiri.
Dengan ini saya menyatakan bahwa dengan sesungguhnya tidak
terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau
simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari
penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan
atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau
yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada
penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja ataupun
tidak, sengan ini saya menyatakan menarik laporan magang yang saya
ajukan sebagai tulisan saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa

saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain

3

seolah-olah adalah hasil pemikiran saya sendiri, berarti saya bersedia untuk
melepaskan semua hak yang telah diberikan oleh Universitas Gadjah Mada.

4

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan pelaksanaan magang dan penyusunan
laporan pelaksanaan magang dengan judul “Tata Cara Penatausahaan Alat
Keterangan pada Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI) di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Wonosari (KPP Pratama Wonosari)” tepat pada
waktunya. Penyusunan laporan pelaksanaan magang ini tidak terlepas dari
bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dra. Sumirah, M.Si., Ak., CA. selaku Ketua Prodi Akuntasi
2. Siti Muslihah, S.E., M.Sc. selaku dosen pembimbing magang yang

telah

memberikan

masukan

dan

perbaikan

dalam

proses

penyusunan
3. Aris Budi Santoso, S.E., M.M. selaku dosen pembimbing lapangan
4. Seluruh Pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wonosari
5. Keluarga, teman, dan seluruh pihak yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu
Semoga laporan magang ini dapat memberikan manfaat bagi para

pembaca. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang nantinya akan
dijadikan evaluasi untuk penyusunan laporan selanjutnya.
Yogyakarta,

Maret 2016

Penulis

5

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................v
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
DAFTAR TABEL.................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1

Latar Belakang Magang............................................................................1


1.2

Tujuan Magang..........................................................................................2

1.3

Manfaat Magang........................................................................................3

BAB II PELAKSANAAN MAGANG....................................................................4
2.1

Profil Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wonosari....................................4

2.2

Struktur Organisasi....................................................................................5

2.3

Visi dan Misi.............................................................................................6


2.4

Tugas dan Fungsi.......................................................................................7

2.5

Bentuk Kegiatan Magang........................................................................10

BAB III PEMBAHASAN......................................................................................16
3.1

Tata Cara Penatausahaan Alat Keterangan..............................................16

3.1.1

Dasar Hukum...................................................................................17

3.1.2


Surat Edaran Terkait.........................................................................17

3.1.3

Pihak yang Terkait............................................................................21

3.1.4

Formulir yang Digunakan................................................................22

3.1.5

Dokumen yang Dihasilkan...............................................................23

3.1.6

Prosedur Kerja..................................................................................23

3.1.7


Bagan Alur atau Flowchart..............................................................25

3.2

Kendala yang Dihadapi...........................................................................27

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................29
4.1

Kesimpulan..............................................................................................29

4.2

Saran........................................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................ix
LAMPIRAN.............................................................................................................x

6


DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi KPP Pratama Wonosari..........................................6
Gambar 2. Form Alat Keterangan..........................................................................16
Gambar 3. Tata Cara Penatausahaan Alket dari Instansi Lain...............................25
Gambar 4. Tata Cara Penatausahaan Alket dari KPP Sendiri................................26

7

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Sektor Usaha Dominan dalam Penerimaan Pajak.......................................5

8

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Magang
Tingkat kemajuan suatu daerah salah satunya dapat dilihat melalui
besarnyapenerimaan di sector pajak. Semakin maju suatu daerah, industri

rumahan dan perusahaan akan berkembang dengan baik sehingga
pendapatan yang hasilkan juga akan tinggi. Pendapatan yang tinggi akan
berdampak baik terhadap penerimaan pajak, karena pajak merupakan
kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, hal ini sesuai dengan
Undang-undang No. 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan Sebagaimana Telah Diubah dengan Undang-undang Nomor 16
Tahun 2009 Bab I Pasal 1 (1) . Pajak yang dibayarkan ke Negara akan
dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk dana untuk pembangunan
daerah antara lain berupa jalan, sekolah, tempat ibadah. Setiap tahunnnya
target penerimaan pajak terus ditingkatkan. Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Wonosari sebagai salah satu instansi vertical Direktorat Jenderal Pajak yang
berada dibawah naungan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak
Daerah Istimewa Yogyakarta bertanggungjawab mengamankan penerimaan
pajak dan mencapai target penerimaan pajak diwilayah Gunungkidul.

9

Penerimaan untuk tahun pajak yang berakhir tahun ini, wilayah
Gunungkidul ditargetkan terbesar ke-4 di Provinsi D.I.Y.
Berdasarkan hal tersebut timbul ketertarikan mahasiswa untuk
melakukan kegiatan magang di kantor pajak. Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Wonosari dipilih penulis sebagi tempat magang. Penulis ingin
mengetahui prosedur pembayaran pajak dan pengolahan data pajak yang
telah diterima dari wajib pajak serta mencoba terlibat secara langsung proses
kerja di KPP Pratama Wonosari. Selain itu, penulis juga ingin mengetahui
tentang wajib pajak yang ada di daerah Gunungkidul apakah sudah patuh
dan peduli akan pajak yang nantinya juga akan digunakan untuk
pembangunan di Gunungkidul. Alasan lainnya, penulis juga ingin
mengetahui seberapa besar potensi penerimaan pajak yang ada didaerah
Gunungkidul.
Kegiatan magang dilakukan selama dua bulan, diharapkan penulis
mampu mendapatkan ilmu dan pengalaman baru di dunia kerja nyata yang
nantinya dapat diterapkan di dunia kerja yang sesungguhnya. Dengan
kegiatan magang ini semoga penulis dapat membantu kegiatan dan
pekerjaan yang ada di KPP Pratama Wonosari. Serta mampu membantu KPP
Pratama Wonosari dalam merealisasikan target penerimaan pajak tahun ini
melalui bantuan tenaga kerja.
1.2

Tujuan Magang
Berdasarkan latar belakang tersebut, kegiatan magang yang dilaksanakan
mempunyai tujuan untuk mengetahui Tata Cara Penatausahaan Alat

10

Keterangan di Seksi Pengolahan Data Informasi pada KPP Pratama
Wonosari
1.3

Manfaat Magang
Berdasarkan tujuan tersebut, diharapkan penulis mampu mendeskripsikan
Tata Cara Penatausahaan Alat Keterangan di Seksi Pengolahan Data
Informasi pada KPP Pratama Wonosari

11

BAB II
PELAKSANAAN MAGANG
2.1

Profil Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wonosari
Kantor Pelayanan Pajak berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
Pasal 52 Nomor 62/PMK.01/2009 adalah instansi vertical Direktorat
Jenderal Pajak yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung
kepada Kepala Kantor Wilayah. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wonosari
(KPP Pratama Wonosari) terletak di Jalan K.H. Agus Salim No.170B,
Ledoksari, Kepek, Wonosari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta
dan berada dibawah naungan Kantor Wilyarah Direktorat Jenderal Pajak
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Wonosari dari 18
Kecamatan yang berada di Gunungkidul sampai dengan 31 Desember 2015
berjumlah 44.621 Wajib Pajak, dengan rincian: 2.076 Wajib Pajak
Bendaharawan, 1.824 Wajib Pajak Badan, 3.983 Wajib Pajak Orang Pribadi
dan 36.735 Wajib Pajak Karyawan. Pada tahun anggaran 2012, 2013, 2014
dan 2015 realisasi penerimaan pajak di KPP Pratama Wonosari sebesar
106,03%, 81,70%, 100,26%, dan 85,11% dari target yang telah ditetapkan.
Sector usaha yang paling dominan dalam penerimaan pajak KPP Pratama
Wonosari untuk tahun 2012, 2013, 2014, dan 2015 sebagai berikut :

Tabel 1. Sektor Usaha Dominan dalam Penerimaan Pajak
Kategori

Sektor/Kelompok

Peranan (%)

O
F
K
G

2.2

KLU Dominan
2012
2013
2014
Administrasi
36,10
37,94
43,78
pemerintahan
dan
jaminan sosial wajib
Konstruksi
13,77
12,69
14,20
Jasa keuangan dan 16,71
18,67
10,22
asuransi
Perdagangan
besar 9,01
9,05
8,51
dan eceran, reparasi &
perawatan mobil dan
sepeda motor
Sumber : Dokumen KPP Pratama Wonosari

2015
42,94
16,66
9,40
9,30

Struktur Organisasi
Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wonosari membawahi 1
Subbagian Umum, 7 Seksi dan 1 Kelompok Tim Fungsional Pajak. Jumlah
pegawai KPP Pratama Wonosari adalah 72 pegawai dengan rincian 1 Kepala
Kantor, 8 Kepala Seksi, 1 Kepala Subbagian, 1 Operator Console,26
Account Representative yang terbagi menjadi 3 Seksi Pengawasan dan
konsultasi, 1 Bendaharawan,3 Pemeriksa Pajak, 2 Juru Sita Pajak Negara,
29 Pelaksana yang terbagi pada Subbagian Umum dan 6 Seksi.

Gambar 1. Struktur Organisasi KPP Pratama Wonosari
Sumber : Dokumen KPP Pratama Wonosari
2.3

Visi dan Misi
a. Visi Pelayanan
Menjadi kantor pelayanan pajak unggul yang menyelenggarakan system
pelayanan kekinian, efisien dan dipercaya masyarakat dengan tetap
berlandaskan pada nilai-nilai organisasi Direktorat Jenderal Pajak.

b. Misi Pelayanan
Melayani wajib pajak sesuai dengan ketentuan Undang-undang
Perpajakan guna mewujudkan visi dan misi Direktorat Jenderal Pajak.
2.4

Tugas dan Fungsi
KPP Pratama Wonosari mempunyai tugas melaksanankan penyuluhan,
pelayanan, dan pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak
Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Tidak
Langsung Lainnya dalam wilayah Kabupaten Gunungkidul.
Berdasarkan

Peraturan

Perundang-undangan

Pasal

58

Nomor

62/PMK.01/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertical
Direktorat Jenderal Pajak, KPP Pratama Wonosari menyelenggarakan fungsi
:
a. Pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data, pengamatan potensi
perpajakan, penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan
subjek pajak,
b. Penetapan dan penerbitan produk hokum perpajakan,
c. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan
pengolahan surat pemberitahuan, serta surat lainnya,
d. Penyuluhan perpajakan,
e. Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak,
f. Pelaksanaan ekstensifikasi,
g. Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak,
h. Pelaksanaan pemeriksaan pajak,

i. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak,
j. Pelaksanaan konsultasi pajak,
k. Pelaksanaan intensifikasi,
l. Pembetulan ketetapan pajak,
Untuk menjalankan tugas dan fungsi diatas, berdasarkan pasal 61
Nomor 62/PMK.01/2009 KPP Pratama Wonosari membagi tugas dan fungsi
menjadi lebih spesifik untuk setiap seksi yang ada yaitu :
1. Sub

Bagian

Umum

mempunyai

tugas

melakukan

urusan

kepegawaian, keuangan, tata usaha, dan rumah tangga.
2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan
pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data, penyajian informasi
perpajakan, perekaman dokumen perpajakan, urusan tata usaha
penerimaan perpajakan, pengalokasian Pajak Bumi dan Bangunan,
pelayanan dukungan teknis computer, pemantauan aplikasi e-SPT
dan e-Filing, pelaksanaan i-SISMIOP dan SIG, serta penyiapan
laporan kinerja.
3. Seksi Pelayanan mempunyai tugas melakukan penetapan dan
penerbitan produk hokum perpajakan, pengadministrasian dokumen
dan

berkas

perpajakan,

Pemberitahuan,

serta

penerimaan

penerimaan

dan

surat

pengolahan

lainnya,

Surat

penyuluhan

perpajakan, pelaksanaan registrasi Wajib Pajak, serta melakukan
kerjasama perpajakan.

4. Seksi Penagihan mempunyai tugas melakukan urusan penatausahaan
piutang pajak, penundaan dan angsuran tunggakan pajak, penagihan
aktif, usulan penghapusan piutang pajak, serta penyimpanan
dokumen-dokumen penagihan.
5. Seksi Pemeriksaan mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana
pemeriksaan,

pengawasan

pelaksanaan

aturan

pemeriksaan,

penerbitan dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak serta
administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.
6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan mempunyai tugas melakukan
pengamatan potensi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak,
pembentukan dan pemuktahiran basis data nilai objek pajak dalam
menunjang ekstensifikasi.
7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, Seksi Pengawasan dan
Konsultasi II, dan Seksi Pengawasan dan Konsultasi III masingmasing mempunyai tugas melakukan pengawasan kepatuhan
kewajiban perpajakan Wajib Pajak, bimbingan atau himbauan kepada
Wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan, penyusunan profil
Wajib Pajak, analisis kinerja Wajib Pajak, rekonsiliasi data Wajib
Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi, usulan pembetulan
ketetapan pajak, usulan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan dan
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, serta melakukan
evaluasi hasil banding.

2.5

Bentuk Kegiatan Magang
Pelaksanaan kegiatan magang dilakukan selama dua bulan yaitu sejak
tanggal 11 Januari 2016 sampai dengan tanggal 11 Maret 2016. Mata kuliah
magang merupakan syarat wajib yang harus di laksanakan mahasiswa.
Kegiatan magang di laksanakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Wonosari. Dalam pelaksanaan kegiatan magang Penulis ditempatkan pada
Seksi Pelayanan selama 2 minggu, Seksi Pengolahan Data dan Informasi
(PDI) selama 3 minggu, Subbagian Umum selama 2 minggu, dan Seksi
Pengawas dan Konsultasi III selama 2 minggu.
2.1.1 Kegiatan Magang pada Seksi Pelayanan
Kegiatan magang dilakukan Penulis pada seksi pelayanan
dimulai tanggal 11 Januari 2016 sampai dengan tanggal 22 Januari
2016. Kegiatan yang dilakukan di Seksi Pelayanan adalah melakukan
setting buku petunjuk pengisian formulir Surat Pemberitahuan (SPT)
Orang Pribadi dan Badan di Ruang Arsip. Penulis juga melakukan
input Surat Keterangan Terdaftar Wajib Pajak Orang Pribadi dan/atau
Badan, memasangkan Surat tagihan Pajak kemudian memasukkannya
kedalam amplop sampai dengan pengiriman ke Subbagian umum yang
nantinya akan dikirim kepada Wajib Pajak, input surat masuk sampai
dengan disposisi kepada masing-masing Pegawai di Seksi Pelayan,
dan melakukan proses input pengiriman surat-surat dinas sampai
dengan pengiriman ke Subbagian Umum. Selain itu, Penulis juga
melakukan proses input Laporan Pengawasan Arus Dokumen (LPAD)

ke dalam Syi’ar di Ruang Arsip. Syi’ar (Sistem Informasi Arsip)
merupakan aplikasi perekaman berkas Wajib Pajak yang terkoneksi
antar Seksi Pelayanan dan Seksi Penagihan sehingga memudahkan
pencarian berkas Wajib Pajak yang akan dibutuhkan. Setiap pagi
dihari Jumat di laksanakan senam bersama seluruh pegawai KPP
Pratama Wonosari yang dimulai pukul 07.30-08.00 WIB dilanjutkan
dengan makan pagi bersama. Kegiatan dilanjutkan kembali pukul
09.00 WIB setelah selesai berganti pakaian kerja. Selanjutnya penulis
di pindah ke Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI).
2.1.2 Kegiatan Magang pada Seksi PDI
Penulis ditempatkan di seksi PDI dimulai tanggal 25 Januari
2016 sampai dengan tanggal 12 Februari 2016. Di seksi PDI penulis
melakukan perekaman SPT Masa,PPN PUT (Pemungutan Bendahara),
dan Penatausahaan Alat Keterangan. Perekaman Surat Pemberitahuan
(SPT)

adalah

serangkaian

kegiatan

yang

dilakukan

untuk

memasukkan semua unsur SPT Masa ke dalam basis data perpajakan
dengan cara antara lain merekam, memindahkan data/informasi digital
dari media elektronik/jaringan komunikasi data ke Sistem Informasi
Perpajakan di Direktorat Jenderal Pajak. Perekaman SPT Masa
dilakukan pada jenis pajak PPh Pasal 21, Pasal 23/26, Pasal 4 (2) dan
PPN PUT (Pemungutan Bendahara). Perekaman dilakukan setelah
proses penelitian SPT Masa dan PPN PUT yang dilakukan di Seksi
Pelayanan selesai. Proses perekaman SPT Masa dan PPN PUT dimulai

dari memasukkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan masa pajak
dari setiap SPT Masa yang diterima dari Seksi Pelayanan. Setelah itu
masuk pada form induk dari SPT Masa dan PPN PUT tersebut,
kemudian memasukkan data yang ada di SPT cetak atau terlampir ke
dalam system untuk SPT tersebut. Form induk berisi jenis pajak yang
dibayarkan dan dilaporkan oleh Wajib Pajak serta jumlah dan jenis
lampiran yang disertakan dalam SPT yang sampaikan. Lampiran yang
berada di dalam SPT Masa system adalah daftar bukti potong, bukti
potong, Surat Setoran Pajak (SSP), dan form validasi. Perbedaan
perekaman untuk setiap PPh terletak pada isi dari setiap form baik
form induk ataupun lampiran, untuk menu formnya sama.
Apabila semua berkas SPT Masa dan PPN PUT baik induk
maupun lampiran telah selesai direkam maka langkah selanjutnya
yang dilakukan adalah validasi. Validasi merupakan langkah untuk
menampilkan hasil perekaman apakah sudah balance atau unbalance.
Jika hasil yang ditampilkan unbalance maka harus diteliti dan
diperiksa kembali berdasarkan keterangan penyebab unbalance.
Setelah diketahui penyebabnya kemudian dilakukan koreksi baik itu
kesalahan input nominal angka atau lampiran-lampiran yang ada. Jika
koreksi ulang telah dilakukan hingga validasi kembali diperoleh hasih
balance, maka selanjutnya dilakukan konfirmasi selesai.Namun,
apabila koreksi ulang tetap diperoleh validasi dengan hasil unbalance
maka pada sudut kanan SPT Masa atau PPN PUT diberi catatan

unbalance pada lembar Laporan Pengawasan Arus Dokumen (LPAD).
Jika proses perekaman selesai maka pada lembar LPAD pada kolom
tanggal perekaman SPT di isi tanggal selesai perekaman saat itu serta
ditandatangani oleh perekam. Kendala yang dialami adalah beberapa
wajib pajak kurang lengkap dalam melampirkan daftar bukti potong,
bukti potong, dan Surat Setoran Pajak (SSP). Hal ini membuat proses
perekaman tidak berjalan cepat. Sedangkan SPT Masa dan PPN PUT
yang belum direkam masih banyak.
Selain proses perekaman SPT Masa dan PPN PUT, penulis
melakukan input surat masuk dan surat keluar untuk Seksi PDI sampai
dengan disposisi kepada masing-masing Pegawai di Seksi PDI, dan
input Nota Dinas di Seksi PDI kepada Seksi lainnya dan Sekretaris.
Serta, penulis juga melakukan Penatausahaan Alat Keterangan.
Selanjutnya, penulis dipindahkan ke Subbagian Umum.
2.1.3 Kegiatan Magang di Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal
Kegiatan magang dilakukan Penulis pada Subbagian Umum
dimulai tanggal 15 Februari 2016 sampai dengan tanggal 26 Februari
2016. Di Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal (Subbagian
Umum & KI), penulis melakukan kegiatan scan dokumen-dokumen
dari seluruh Seksi serta Subbagian Umum dan KI. Proses scan
dilakukan setelah semua dokumen dari seluruh Seksi dan Subbagian
umum dan KI ditandatangani oleh Kepala Kantor KPP Pratama
Wonosari. Setelah ditandatangani seluruh dokumen tersebut di input

oleh Sekretaris yang kemudian diberi nomor registrasi masuk. Setelah
mekanisme tersebut selesai kemudian dokumen dilimpahkan ke
Subagian Umum dan KI bagian scanner dan dilakukan proses scan.
Setelah seluruh dokumen selesai di scan dan/atau di gandakan,
dokumen-dokumen tersebut diberikan kepada masing-masing Seksi
yang berkaitan. Penyerahan dari Subbagian Umum dan penerimaan
dari masing-masing Seksi yang berkaitan di tandai dengan
penandatanganan buku surat keluar. Selain melakukan scan dokumen,
penulis juga melakukan pendistribusian surat masuk untuk masingmasing Seksi dan Subbagian Umum sendiri yang berasal dari
Sekretaris. Serta penulis juga melakukan input surat masuk dan surat
keluar untuk Subbagian Umum dan KI sampai dengan disposisi
kepada masing-masing Pegawai di Subbagian Umum dan KI.
Selanjutnya, penulis di pindah ke Seksi Pengawas dan Konsultasi III.
2.1.4 Kegiatan Magang di Seksi Pengawas dan Konsultasi III
Kegiatan magang dilakukan Penulis pada Seksi Pengawas dan
Konsultasi III dimulai tanggal 29 Februari 2016 sampai dengan
tanggal 11 Maret 2016. Pada Seksi Pengawas dan Konsultasi inilah
seluruh Account Representative (AR) berada, yang terbagi ke dalam
Seksi Pengawas dan Konsultasi I, Seksi Pengawas dan Konsultasi II,
Seksi Pengawas dan Konsultasi III. Berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 79/PMK.01/2015 tentang
Account Representative pada Kantor Pelayanan Pajak Pasal 1 ayat 1

bahwa Account Representative adalah pegawai yang diangkat dan
ditetapkan sebagai Account Representative pada kantor pelayanan
pajak. Account Representative (AR) dibagi menjadi dua yaitu AR
yang menjalankan fungsi pelayanan dan konsultasi Wajib Pajak serta
AR yang menjalankan fungsi pengawasan dan penggalian potensi
Wajib Pajak. Pada tanggal 29 Februari 2016, di Seksi ini penulis turut
melaksanakan kunjungan bersama dengan seluruh pegawai di Seksi
Pengawas dan Konsultasi III. Pelaksanaan kunjungan ke Desa Wisata
Jelok yang terletak di Jelok, Beji, Patuk, Gunungkidul, DIY. Tujuan
pelaksanaan kunjungan ini adalah untuk melihat langsung potensi
Wajib Pajak yang nantinya akan di analisis kinerjanya. Selain
kunjungan, penulis melakukan input surat masuk sampai dengan
disposisi kepada masing-masing pegawai di seksi tersebut dan input
surat keluar serta pemberian nomor pada Seksi Pengawas dan
Konsultasi III diantaranya Nota Dinas, Laporan, Surat Pengantar,
Surat Tugas, Surat dan Surat Himbauan kepada Wajib Pajak untuk
yang akan dikirimkan ke bagian Sekretaris untuk nantinya akan diteliti
dan ditandatangani Kepala Kantor KPP Pratama Wonosari atau Nota
Dinas yang akan diteruskan ke seksi lain. Selain itu, penulis juga
membantu AR di Seksi tersebut dengan melakukan upload aktivitas
AR selain penggalian potensi Wajib Pajak berupa korespondensi pada
system input data online Direktorat Jenderal pajak yang disebut
Approweb.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1

Tata Cara Penatausahaan Alat Keterangan
Alat Keterangan adalah informasi berupa hasil pemecahan data
gabungan menjadi data tunggal, hasil penyalinan informasi yang dapat
dimanfaatkan sebagai data tunggal, atau hasil kegiatan pemeriksaan, di luar
struktur standar basis data. Perekaman hanya dapat dilakukan oleh pegawai
tetap yang telah memiliki username dan password untuk masuk ke dalam
SIDJP online. Untuk membantu tugas perekaman dan penatausahaan Alat
Keterangan, username dan password dapat digunakan lebih dari satu orang.
Dalam Alat Keterangan terdapat tiga poin utama yaitu poin Wajib
Pajak, Data, dan Sumber. Berikut ini adalah form Alat Keterangan yang
telah selesai direkam

Gambar 2. Form Alat Keterangan

Prosedur operasi ini menguraikan Tata Cara Penatausahaan Alat
Keterangan baik yang datang dari instansi lain (eksternal) maupun dari
dalam KPP sendiri (internal) serta pengiriman Alket ke unit kerja lain.
3.1.1 Dasar Hukum
Dasar hokum yang melandasi adalah Peraturan Menteri Keuangan
Pasal 61 Ayat 2 Nomor 62/PMK.01/2009 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertical Direktorat Jenderal Pajak. Berdasarkan PMK
ini disebutkan bahwa, Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI)
mempunyai fungsi dan wewenang datam Tata Cara Pemrosesan dan
Penatausahaan

Dokumen

Masuk

di

Seksi

PDI,

Tata

Cara

Penatausahaan Alat Keterangan, Tata Cara Peminjaman Berkas
Data/Alat Keterangan oleh Seksi PDI Kepada Seksi Terkait, Tata Cara
Penyusunan Rencana Penerimaan Pajak Berdasarkan Potensi Pajak,
Perkembangan Ekonomi dan Keuangan, Tata Cara Pembentukan Bank
Data, Tata Cara Pemanfaatan Bank Data, Tata Cara Pembuatan dan
Penyampaian Surat Perhitungan Kirim ke Kantor Pelayanan Pajak
Lain, dan Tata Cara Pengolahan SPT dari Seksi Pelayanan. Sesuai
dengan fungsi dan wewenang tersebut, salah satu kegiatan yang
dilakukan di Seksi PDI pada KPP Pratama Wonosari adalah
melakukan Penatausahaan Alat Keterangan.
3.1.2 Surat Edaran Terkait
Berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Nomor SE04/PJ.9.2001 tentang Pemrosesan Data Alat Keterangan, berisi:

a. Penerimaan Data
1) Penerimaan Data Berbentuk Lembar Dokumen
a) Menerima Data Alat Keterangan bersamaan dengan media
konfirmasi data master file
b) Melakukan load data konfirmasi yang berisi data konfirmasi
master file lokal dan data alat keterangan
c) Melakukan pengecekan basil load data konfirmasi dengan
surat pengantar
d) Mengirim surat pengantar dan hasil load data Alat
Keterangan ke petugas pengolah data di Seksi PDI
b. Pengolahan Data
1) Pengolahan Data yang Diterima dalam Bentuk Lembar
Dokumen
Dilakukan sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak
Nomor : KEP-394/PJ/1992 tanggal 19 Agustus 1992 tentang
Pedoman Tatausaha Pengolahan Data (PTUPD 1992) di
lingkungan Direktorat Jenderal Pajak
2) Pengolahan Data yang Diterima Melalui Transfer oleh Petugas
Pengolah Data di Seksi PDI
a) Menerima surat pengantar dan hasil load data Alat
Keterangan dari Operator Console
b) Melakukan identifikasi data Alat Keterangan meliputi
pencocokan NPWP, nama, dan alamat WP berdasarkan surat

pengantar yang diterima dengan NPWP, nama, dan alamat
master file local
c. Pengiriman Data Oleh Petugas Pengolah Data di Seksi PDI
1) Untuk KPP Non VSAT
a) Pengiriman Data ke Kanwil DJP
Dilakukan sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak
Nomor : KEP-394/PJ/1992 tanggal 19 Agustus 1992 tentang
Pedoman Tata Usaha Pengolahan Data (PTUPD 1992) di
lingkungan Direktorat Jenderal Pajak
b) Pengiriman Data ke KPP
Melakukan pengiriman data ke KPP lain melalui menu
Pengiriman Data dan Pengiriman data Alat Keterangan
dilakukan bersamaan dengan transfer data tanggal 5 dan 20
setiap bulan
2) Untuk KPP VSAT
Pengiriman dan penarikan data dilakukan dengan menjalankan.
Menu Transfer Data Alat Keterangan
d. Penyimpanan Data Oleh Pelaksana di Seksi PDI
1) Mencetak Daftar Register Identitas Data (Reg ID) per surat
pengantar
2) Menempelkan Daftar Reg ID pada surat pengantar
3) Menyimpan dokumen asli per nomor agenda pada surat
pengantar

e. Permintaan Data oleh Pelaksana di Seksi PDI
1) Dalam Hal Fisik Data berada di KPP sendiri
a) Menerima daftar permintaan data dari Unit Pengguna Data
b) Mencari fisik data ke tempat penyimpanan data berdasarkan
nomor Register Identifikasi Data. Dalam hal fisik data yang
diminta adalah dokumen asli, petugas membuat fotokopi
dokumen tersebut untuk menggantikan fisik dokumen asli
pada tempat penyimpanan data
c) Menyerahkan fisik data ke Unit Pengguna Data
2) Dalam Hal Fisik Data berada di Unit Pengolahan Data Lain
a) Membuat surat permintaan data, untuk ditandatangani Kepala
Seksi PDI
b) Mengirim surat permintaan data yang dilampiri daftar NPWP,
Nama, dan Register ID, melalui faksimili ke Unit Pengolah
Data yang bersangkutan
c) Menerima fisik dokumen dan surat pengantar pengiriman
data dari Unit Pengolah Data lain
d) Membuat daftar register identifikasi data untuk digabung
dengan surat pengantar pengiriman data
e) Menyerahkan fisik data ke Unit Pengguna Data setelah
dicatat di buku register peminjaman data

3.1.3 Pihak yang Terkait
1. Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Ketika KPP yang bersangkutan menerima Alat Keterangan
dari Instansi lain, Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama
bertugas meneliti, memberi disposisi, dan meneruskan kepada
Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi untuk segera
diproses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Kepala Seksi PDI
Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi bertugas
meneliti, memberi disposisi, dan menugaskan Pelaksanan Seksi
Pengolahan Data dan Informasi untuk memproses Alat Keterangan
lebih lanjut. Hingga akhirnya meneliti dan approval Alket serta,
menandatangani tanda terima pada Surat Pengantar Pemberitahuan
Penerimaan Data Alat Keterangan dan Surat Pengantar Pengiriman
Data Alat Keterangan, kemudian mengembalikannya kepada
Pelaksana Seksi PDI.
3. Pelaksana Seksi PDI
Pelaksana seksi PDI bertugas meneliti Alat Keterangan dari
Kepala seksi PDI. Apabila Alat Keterangan berasal dari KPP lain,
Pelaksana seksi PDI kemudian merekam, memvalidasi dalam
system aplikasi computer, dan mengisi kolom tanda terima pada
Surat Pengantar Pemberitahuan Penerimaan Data Alat Keterangan
tersebut dan menyampaikan kepada Kepala Seksi hingga

penerimaan kembali Alket dan proses pengarsipan. Kemudian,
untuk Alat Keterangan yang berasal dari KPP sendiri Pelaksana
seksi PDI memisahkan tugas berdasarkan tujuan Alket nantinya.
Pada Alket untuk KPP Sendiri, Pelaksana seksi PDI merekam dan
memvalidasi

dalam

Sistem Aplikasi

Komputer,

kemudian

mengarsipkan Alket tersebut. Namun, jika Alket untuk KPP lain
Pelaksana seksi PDI membuat Surat Pengantar Pengiriman Data
Alat Keterangan untuk di tandatangani Kepala PDI hingga
penyampaian Alket beserta Surat Pengantarnya ke Subbagian
Umum untuk dikirim ke KPP terkait.
4. Seksi Terkait
Seksi terkait dalam hal ini yaitu Seksi Ekstensifikasi, Seksi
Pengawas dan Konsultasi I, Seksi Pengawas dan Konsultasi II,
Seksi Pengawas dan Konsultasi III bertugas mengirimkan Alat
Keterangan kepada Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi
yang nantinya akan diproses sesuai ketentuan.
5. Unit Kerja Lain
Unit kerja lain adalah instansi lain yang mengirimkan surat
berupa Alat Keterangan (Alket). Hal ini berkaitan dengan prosedur
kerja Alat Keterangan dari Instansi Lain.
3.1.4 Formulir yang Digunakan
1. Surat Pengantar Pemberitahuan Penerimaan Data
2. Surat Pengantar Pengiriman Alat Keterangan dari seksi terkait

3.1.5 Dokumen yang Dihasilkan
Dokumen yang dihasilkan setelah proses penatausahaan Alat
Keterangna berupa Surat Pengantar Pengiriman Alat Keterangan ke
unit kerja terkait lainnya.
3.1.6 Prosedur Kerja
3.1.6.1 Alat Keterangan dari Instansi Lain
a). Kepala KPP Pratama Wonosari menerima surat berupa Alat
Keterangan (Alket) dari instansi lain, meneliti, memberi
disposisi dan meneruskan kepada Kepala Seksi PDI
b). Kepala Seksi PDI meneliti, memberi disposisi dan menugaskan
Pelaksana Seksi PDI untuk memproses lebih lanjut
c). Pelaksana Seksi PDI meneliti Alket dan melakukan langkahlangkah sebagai berikut :
1). Merekam dan memvalidasi dalam Sistem Aplikasi Komputer
2). Mengisi

kolom

tanda

terima

pada

Surat

Pengantar

Pemberitahuan Penerimaan Data Alat Keterangan tersebut
dan menyampaikan kepada Kepala Seksi
d). Kepala Seksi PDI meneliti

dan approval Alket

serta

menandatangani kolom tanda terima pada Surat Pengantar
Pemberitahuan Penerimaan Data Alat Keterangan, kemudian
mengembalikannya kepada Pelaksana Seksi PDI
e). Pelaksana Seksi PDI menerima Alket kemudian mengarsipkan
f). Proses selesai

3.1.6.2 Alat Keterangan dari Instansi Sendiri
a). Seksi terkait mengirimkan Alat Keterangan kepada Kepala
Seksi PDI
b). Kepala Seksi PDI meneliti, memisahkan Alket untuk KKP lain
atau untuk KPP sendiri
c). Kepala Seksi PDI memberi disposisi dan menugaskan Pelaksana
untuk memproses lebih lanjut
d). Pelaksana meneliti Alket dan melakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
1). Alat Keterangan untuk KPP sendiri
Merekam

dan

memvalidasi

dalam

Sistem

Aplikasi

Komputer, kemudian mengarsipkan Alket tersebut
2). Alat Keterangan untuk KPP lain
Membuat Surat Pengantar Pengiriman Data Alket
e). Kepala Seksi PDI meneliti dan menandatangani Surat Pengantar
Pengiriman

Data

Alat

Keterangan,

kemudian

mengembalikannya kepada Pelaksana Seksi PDI
f). Pelaksana Seksi PDI menyampaikan Alket beserta Surat
Pengantarnya ke Subbagian Umum untuk dikirim ke KPP
terkait melalui SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di KPP
g). Proses selesai.

3.1.7 Bagan Alur atau Flowchart
Berikut ini adalah bagan alur atau flowchart Tata Cara
penatausahaan Alat Keterangan baik dari Instansi lain maupun dari
KPP sendiri yang terjadi pada Seksi Pengolahan Data dan Informasi di
KPP Pratama Wonosari

Sumber : Data diolah
Gambar 3. Tata Cara Penatausahaan Alket dari Instansi Lain

Sumber : Data diolah
Gambar 4. Tata Cara Penatausahaan Alket dari KPP Sendiri

3.2

Kendala yang Dihadapi
Terkait dengan pajak saat ini system pembayaran dan pelaporan pajak
menggunakan Self Assessment System. System ini merupakan system
pembayaran dan pelaporan pajak yang didasarkan pada kesadaran
masyarakat sendiri akan kewajiban membayar pajak kepada negara serta
menggiatkan akan pentingnya pajak dengan membayar dan melaporkan
pajak tepat pada waktunya. Namun, beberapa Wajib Pajak kurang mampu
memanfaatkan system ini. Salah satunya dari Wajib Pajak Orang Pribadi dan
Notaris/Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). Sehingga diperlukan
penatausahaan Alat Keterangan. Terdapat beberapa sumber data yang
digunakan untuk perekaman dan penatausahaan alat keterangan, diantaranya
data yang berasal dari Kantor Wilayah DJP D.I.Yogyakarta serta data yang
berasal dari Notaris/Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). Data yang berasal
dari Notaris/PPAT merupakan pelaporan pajak final atas jual beli maupun
pengalihan hak atas tanah dan bangunan serta kredit yang telah dibuat.
Namun, beberapa Notaris/PPAT membuat laporan bulanan PPAT yang tidak
sesuai, hal ini menyulitkan penginputan dan penatausahaan Alket di Seksi
PDI. Agar data dapat diproses seharusnya, Notaris/PPAT membuat laporan
bulanan PPAT yang sesuai dengan data penjualan, pembelian, pengalihan,
dan kredit yang dilakukan seseorang. Data tersebut harus dilengkapi alamat
Wajib Pajak dan nilai rupiah yang jelas beserta nomor akta atau nomor
agunan. Sedangkan data yang berasal dari Kanwil DJP DIY berupa
informasi mengenai pinjaman yang diterima Wajib Pajak dari suatu instansi

bank maupun perusahaan dengan jaminan/agunan berupa tanah, bangunan,
atau kendaraan serta nilai rupiah, nomor akta, dan alamat agunan yang jelas.
Kendala yang dialami selama proses Penatausahaan Alket di Seksi
PDI diantaranya adalah data yang dilampirkan dari seksi terkait kurang
lengkap atau terdapat nilai rupiah yang tidak sama pada satu Wajib Pajak.
Sehingga data belum dapat segera diproses. Selain itu, computer yang
digunakan untuk proses input juga sering error, sehingga menghambat
proses perekaman. Apabila computer dapat bekerja dengan baik, dalam satu
hari kerja mampu melakukan perekaman dan penatausahaan alket kurang
lebih 80 lembar Alket. Padahal jumlah Alket yang harus direkam dan
dilakukan penatausahaan berjumlah kurang lebih 50.000 data. Sedangkan
jumlah pegawai yang ada di Seksi PDI dirasa sangat kurang. Pada Seksi PDI
hanya terdapat empat orang pegawai yang terdiri dari Kepala Seksi, dua
orang pelaksana, dan satu orang operating consule. Untuk melaksanakan
prosedur kerja yang sedemikian banyak bisa jadi jumlah yang hendak
dicapai tidak dapat diselesaikan dengan segera . Karena, operating consule
yang berada di Seksi PDI memiliki tugas tersendiri terkait teknologi
informasi yang beradadi KPP Pratama Wonosari. Sedangkan, masingmasing pelaksana memiliki tugas berbeda dimana satu orang bertugas
melakukan perekaman SPT Masa PPh Pasal 21/25, Pasal 22, Pasal 23/26,
Pasal 4 Ayat 2, dan PPN PUT sedangkan satu pelaksana lainnya melakukan
perekaman dan penatausahaan Alket.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN
4.1

Kesimpulan
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wonosari berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan Pasal 52 Nomor 62/PMK.01/2009 adalah instansi
vertical

Direktorat

Jenderal

Pajak

yang

berada

dibawah

dan

bertanggungjawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah DJP D.I.Y. KPP
Pratama Wonosari bertugas mengamankan penerimaan pajak dan mencapai
target penerimaan pajak diwilayah Gunungkidul yaitu terbesar ke empat di
lingkungan KANWIL DJP D.I.Y.
Seksi Pengolahan Data dan Informasi merupakan salah satu dari tujuh
Seksi yang berada di KPP Pratama Wonosari. Salah satu kegiatan yang
dilakukan di Seksi PDI pada KPP Pratama Wonosari adalah melakukan
Penatausahaan Alat Keterangan. Alat Keterangan adalah informasi berupa
hasil pemecahan data gabungan menjadi data tunggal, hasil penyalinan
informasi yang dapat dimanfaatkan sebagai data tunggal, atau hasil kegiatan
pemeriksaan, di luar struktur standar basis data. Penatausahaan Alat
Keterangan telah diatur dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor
SE-04/PJ.9/2001 tentang Pemrosesan Alat Keterangan.
Kendala yang dihadapi oleh Seksi PDI adalah kurangnya jumlah
pegawai untuk menjalankan semua prosedur kerja yang ada di Seksi PDI.
Selain itu, computer yang digunakan juga sering error, sehingga
menghambat proses bekerja. Solusi yang bisa dilakukan diantaranya
menambah jumlah pegawai di Seksi tersebut. Penambahan dapat dilakukan

dengan cara memindahkan beberapa pegawai di Seksi lain ke Seksi PDI
atau dengan menempatkan lebih banyak pegawai On the Job Training (OJT)
di Seksi PDI.
4.2

Saran
Berikut adalah saran yang sebaiknya dilakukan mahasiswa dan instansi
sebelum pelaksanaan magang
1. Hendaknya mempersiapkan diri lebih awal agar mampu menghadapi
dunia kerja ditempat magang dengan baik
2. Hendaknya mempelajari SOP tempat magang agar benar-benar
mengetahui budaya kerja yang diterapkan
3. Bagi instansi sebaiknya memberikan arahan terlebih dahulu terhadap
peserta magang saat pertama kami masuk maupun saat penenpatan pada
seksi yang berbeda

DAFTAR PUSTAKA
Dokumen KPP Pratama Wonosari
Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 Bab I Pasal 1 (1) tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan
Peraturan Menteri Keuangan Pasal 52, 58, dan 61 Nomor 62/PMK.01/2009
tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertical Direktorat Jenderal Pajak
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
Pemrosesan Alat Keterangan

Nomor SE-04/PJ.9/2001 tentang

LAMPIRAN