HUBUNGAN AKUTANSI BIAYA AKUTANSI MANAJEM
HUBUNGAN AKUTANSI BIAYA AKUTANSI MANAJEMEN AKUTANSI
KEUANGAN DENGAN PERENCANAAN ANGGARAN RUMAH SAKIT
OLEH :
FATIMAH AZZAHRA
PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINSTRASI RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
JAKARTA
2015
A. Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
Secara garis besar akuntansi dapat dibagi menjadi dua tipe pokok;
akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan
menghasilkan informasi terutama untuk memenuhi kebutuhan pihak luar,
sedangkan akuntansi manajemen menghasilkan informasi terutama
untuk memenuhi kebutuhan para manajer dan berbagai jenjang organisasi.
Karena perbedaan karakteristik pemakai informasinya, akuntansi keuangan
dan akuntansi manajemen mempunyai perbedaan karaketeristik.
Informasi
yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan mencakup perusahaan secara
keseluruhan, berorientasi pada masa lalu, mempunyai rentang waktu yang
kurang fleksibel, dibatasi oleh prinsip akuntansi yang lazim, ringkas, teliti
sama sekali tidak menyangkut aspek perilaku manusia dalam organisasi dan
bersumber pada ilmu ekonomi.
a. Perbedaan Akuntansi Keuangan dengan Akuntansi Manajemen
Akuntansi Manajemen
Akuntansi Keuangan
Membantu manajer
Mengomunikasikan posisi
mengambil keputusan
keuangan organisasi kepada
untuk memenuhi tujuan
para investor, bank,
organisasi
regulator, dan pihak-pihak
Pemakai utama
Manajer organisasi
luar lainnya
Pemakai eksternal
Fokus dan penekanan
Berorientasi masa depan
Berorientasi masa lalu
(anggaran untuk tahun
(laporan mengenai kinerja
2006 disiapkan pada tahun
tahun 2005 disiapkan pada
Aturan pengukuran dan
2005)
Pengukuran dan laporan
tahun 2006)
Laporan keuangan harus
pelaporan
internal tidak harus dibuat
disajikan sesuai dengan
sesuai dengan GAAP
GAAP dan disahkan oleh
tetapi didasarkan pada
auditor eksternal yang
Rentang waktu dan jenis
analisis biaya-manfaat
Bervariasi, mulai dari
independen
Laporan keuangan tahunan
laporan
informasi per jam hingga
dan kuartalan, terutama
Tujuan informasi
15-20 tahun, berupa
mengenai perusahaan
laporan keuangan dan
secara keseluruhan
laporan nonkeuangan
mengenai produk,
departemen, daerah, dan
strategi
Implikasi perilaku
Dirancang untu
Terutama melaporkan
mempengaruhi perilaku
kejadian-kejadian ekonomi
manajer dan karyawan
tetapi juga memepengaruhi
lainnya
perilaku karena kompensasi
manajer sering didasarkan
pada hasil keuangan yang
dilaporkan
B. Akutansi Biaya
Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan
penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara
tertentu, serta penafsiaran terhadapnya.
Akuntansi biaya menghasilkan informasi biaya untuk memenuhi berbagai
macam tujuan :
1. Untuk tujuan penentuan harga pokok produksi, akuntansi biaya
menyajikan biaya yang telah terjadi di masa lalu.
2. Untuk tujuan pengendalian biaya, akuntansi biaya menyajikan informasi
biaya yang diperkirakan akan terjadi dengan biaya yang sesungguhnya
3.
terjadi, kemudian menyajikan analisis terhadap penyimpangannya.
Untuk tujuan pengambilan keputusan khusus, akuntansi biaya
menyajikan biaya yang relevan dengan keputusan yang akan diambil, dan
biaya yang relevan dengan pengambilan keputusan khusus ini selalu
berhubungan dengan biaya masa yang akan datang.
Biaya merupakan objek yang diproses oleh akuntansi biaya. Dalam arti
luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan
uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan
tertentu.
Akuntan mendefinisikan biaya (cost) sebagai sumber daya yang
dikorbankan (sacrified) atau dilepaskan (forgone) untuk
mencapai tujuan
tertentu. (Horngren, 2008)
Biaya dapat dikelompokkan menjadi berbagai macam kelompok biaya
sesuai dengan kebutuhan pemakai :
1.
2.
3.
4.
pengelompokan menurut objek pengeluaran,
pengelompokan menurut fungsi-fungsi pokok dalam perusahaan
menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai,
menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume
5.
kegiatan
menurut jangka waktu manfaatnya.
Biaya produksi dan biaya non produksi :
Biaya produksi
1) Biaya bahan baku
2) Biaya tenaga kerja
3) Biaya overhead prabik
Biaya non produksi
1) Biaya pemasaran
2) Biaya administrasi dan umum
Biaya Langsung dan Biaya Tak Langsung
Biaya langsung, berkaitan dengan obyek biaya tertentu dan dapat ditelusuri ke
obyek biaya tersebut dengan cara yang layak secara ekonomi (efektif-biaya).
Biaya tak langsung, berkaitan dengan obyek biaya tertentu namun tidak dapat
ditelusuri ke obyek biaya tersebut dengan cara yang layak secara ekonomi
(efektif-biaya).
Biaya Tetap dan Biaya Variabel :
Biaya tetap (fixed cost)
merupakan biaya yang tidak akan berubah secara total selama periode waktu
tertentu, sekalipun terjadi perubahan yang besar atas tingkat aktivitas atau
volume terkait.
Biaya variabel (variable cost)
merupakan biaya secara total berubah seiring dengan perubahan tingkat
aktivitas atau volume yang terkait.
Biaya semifixed dan Biaya semivariable :
Biaya semifixed
Biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan
jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
Biaya semivariable
Biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
Biaya ini mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya berdasar waktu manfaatnya
Pengeluaran modal (capital expenditure)
Biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Pada saat
terjadinya dibebankan sebagai harga pokok aktiva.
Pengeluaran investasi (revenue expenditure)
Biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya
pengeluaran tersebut.
C. Hubungan Akutansi dengan Pembuatan Anggaran Rumah Sakit
Penganggaran adalah proses kegiatan yang menghasilkan anggaran
sebagai suatu hasil kerja (out-put), serta berkaitan dengan pelaksanaan fungsifungsi anggaran, yaitu fungsi pedoman kerja, alat pengkoordinasian kerja dan
pengawasan kerja.
Sebagai pedoman kerja, anggaran memberikan arah serta sekaligus
memberikan target yang harus dicapai oleh kegiatan rumah sakit pada waktu yang
akan datang. Sebagai alat koordinasi, anggaran mengkoordinasikan semua bagian
yang ada di rumah sakit sehingga saling menunjang, saling bekerja sama dengan
baik untuk menuju sasaran yang telah ditetapkan. Demikian juga anggaran
sebagai tolok ukur maupun pembanding untuk menilai realisasi kegiatan rumah
sakit, kelemahan maupun kekuatan yang dimiliki oleh rumah sakit. Hal ini
menunjukkan bahwa anggaran dapat pula berfungsi sebagai alat pengawasan
kerja.
1. Penyajian didapat dari:
Penyajian penghasilan yang berasal dari pendapatan kegiatan usaha (operating
revenues) yaitu semua penghasilan (bruto) yang timbul dari aktivitas utama
Rumah Sakit seperti pelayanan jasa medis dan kesehatan di Unit Rawat Inap,
Rawat Jalan, penunjang medik dan lain-lain
Penyajian penghasilan yang berasal dari penghasilan lain-lain yang merupakan
semua basil yang diperoleh bukan dari aktivitas utama Rumah Sakit seperti
parkir, WC, bunga bank dan lain-lain.
Beban (expenses) yaitu biaya yang secara lansgung telah dimanfaatkan di
dalam kegiatan memperoleh penghasilan dalam suatu periode tertentu.
Terdiri dari :
beban dari kegiatan usaha yaitu beban yang timbul sebagai akibat dari
kegiatan utama Rumah Sakit seperti gaji seluruh karyawan, harga
pokok obat/bahan habis pakai, snack karyawan, sparepart peralatan
medik dan lain-lain.
Beban umum dan administrasi yaitu beban yang timbul bukan
diakibatkan langsung dari kegai tan memperoleh pendapat usaha
Rumah Sakit seperti beban gaji direksi dan karyawan adiministrasi
umum, ATK dan lain-lain
Beban lain-lain adalah semua beban yang itmbul bukan dikarenakan
dari pelaksanaan aktivitas utama Rumah Sakit, seperti beban bunga
dan lain-lain.
2. Bentuk laporan :
- Tunggal (Single step)
Semua penghasilan dikelompokkan
Semua beban dikelompokkan
Selisih penghasilan atas beban adalah SHU
PPH 25 maka didapat SHU bersih.
- Bertahap
Setiap penghasilan ataupun beban diuraikan secara rinci.
3. Perkiraan luar biasa
Yaitu perkiraan yang sifatnya abnormal/luar biasa (extra ordinary), bisa
berupa keuntungan atau kerugian luar biasa, seperti pelunasan hutang, gempa
bumi, kebakaran dan lain-lain.
Contoh laporan sisa hasil usaha terlampir.
4. Neraca
Disebut juga laporan posisi keuangan yang menunjukkan kondisi atau posisi
keuangan suatu enittas pada suatu tanggal tertentu. Yang dimaksud dengan
posisi keuangan adalah : posisi dari aktiva atau harta (assets), kewajiban
(liabilities) dan Modal (Owner's equality).
secara garis besar ada 2 pendekatan :
Pendekatanpembelanjaan
Kewajiban dan Modal pada Neraac menunjukkan sumber-sumber
pembelanjaan suatu entitas. Adapun Harta menunjukkan penggunaan dari
sumber-sumber pembelanjaan tersebut.
Pendekatan sumber daya
Harta menunjukkan jumlah sumber daya yang dimiliki suatu entitas pada
tanggal tertentu. Adapun kewajiban dan Modal pada Neraca menunjukkan
hak/klaim atas harta tersebut. Kewajiban menunjukkan hak/klaim pihak
luar. Sedangkan Modal menunjukkan hak/klaim pemilik.
1) Kegunaan Neraca
Untuk mengetahui :
Laporan sisa hasil usaha Rumah Sakit
Kemampuan melunasi kewajiban jangka pendeknya
Jumlah total harta dan susunannya
Jumlah akumulasi Modal dan sebagainya.
2) Komponen-komponen Neraca
Aktiva/Harta
Aktiva lancar : meliputi Kas dan Bank (tidak termasuk deposito, check
kosong, check mundur dan sebagainya). Kas yang disisihkan untuk
tujuan khusus disajikan terpisah.
Surat berharga : Saham, obligasi dan disajikan di Neraca sebesar
biaya/nilai pasar yang paling rendah.
Piutang (Account Receivables) tagihan kepada pihak lain untuk
melakukan pembayaran jangka pendek, terdiri dari piutang usaha dan
piutang bukan usaha.
Persediaan (Inventory)
Antara lain : persediaan obat, benang medis, bahan laboratorium,
bahan radiologi, alat keperawatan, linen, bahan makanan dan alat- alat
kebersihan disajikan dalam neraca berdasarkan nilai realisasi bersih.
Biaya bayar di muka (Prepaid expenses)
Antara lain : ATK, barang cetakan, tissue, premi asuransi, sewa bayar
di muka, tidak termasuk uang muka pembelian aktiva dan Pajak bayar
di muka.
Investasi : dinyatakan dalam neraca sebesar biaya perolehannya
(termasuk komisi broker, jasa bank dan lain-lain)
Aktiva tetap adalah aktiva berwujud
Yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih
dahulu yang digunakan untuk kegiatan Rumah Sakit dengan masa
manfaat lebih dari satu tahun. Penyajian dalam neraca adalah nilai
perolehannya dikurangi penyusutan.
Aktiva tak berwujud
Merupakan hak istimewa yang diperoleh organisasi usaha untuk
digunakan dalam kegiatannya seperti : hak cipta dan sebagainya.
Aktiva lain-lain misalnya gedung dalam pembangunan.
Uang muka pembelian aktiva tetap, piutang jangka panjang dan
sebagainya.
5. Kewajiban (Liabilitas)
Kewajiban lancar meliputi hutang yang akan dilunasi dalam waktu satu tahun
atau satu siklus normal, seperti : Fee dokter yang belum dibayar, hutang
pembelian obat, ATK dan lain-lain.
Kewajiban tak lancar yaitu hutang yang tidak akan jatuh tempo dalam waktu
setahun, misalnya hutang investor.
6. Modal/Ekuitas
adalah hak residual atas aktiva organisasi setelah dikurangi semua kewajiban.
Terdiri dari Modal dasar, akumulasi sisa hasil usaha dan modal yang berasal
dari sumbangan.
7. Laporan Arus Kas Rumah Sakit
Berisi informasi tentang arus kas/setara kas masuk dan ke luar selama periode
tertentu yang berasal dari aktivitas operasi, investasi yang berjangka pendek
dan pendanaan.
Tujuan untuk menilai kemampuna organisasi Rumah Sakit dalam
menghasilkan kas dan menilai kebutuhan arus kas ke luarnya. Karena dengan
membaca laporan arus kas dapat diketahui :
Jumlah kas yang dihasilkan dalam suatu periode, berapa yang berasal dari
kegiatan operasional, investasi dan pendanaan.
Berapa jumlah kas yang dikeluarkan untuk supplier, karyawan, membayar
bunga, pengembalian pinjaman
Bagaimana kemampuan Rumah Sakit menghasilkan kas dan melunasi
kewajiban-kewajibannya.
Bagaimana terjadinya SHU dengan penerimaan dan pengeluaran kas dan lainlain.
Sumber penerimaan dan pemakaian kas diklasifikasikan sebagai berikut :
Aktivitas operasi
Merupakan penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari kegiatan
usaha/transaksi yang berpengaruh pada sisa hasil usaha.
Ada 2 metode melaporkan arus kas dari aktivitas operasi tetapi yang
akan digunakan adalah metode langsung.
Contoh :
o Sumber Penerimaan Kas
Kas diterima dari pelanggan (pasien) , Kas diterima dari bunga
deposito
o Sumber Pengeluaran Kas
Untuk pembayaran persediaan , Untuk pembayaran fee dokter,
Untuk pembayaran beban operasoinal, beban bunga dan
sebagainya.
Aktivitas investasi
o Sumber penerimaan kas : penjualan aktiva tetap, pelunasan piutang
jangka panjang dan lain-lain.
o Sumber pengeluaran kas : pembelian aktiva tetap, investasi dan
pemberian piutang jangka panjang.
Aktivitas pendanaan
o Sumber penerimaan kas : penambahan modal dasar, penambahan
pinjaman jangka panjang.
o Sumber pengeluaran kas : pelunasan pinjaman jangka panjang,
pembayaran dividen.
KEUANGAN DENGAN PERENCANAAN ANGGARAN RUMAH SAKIT
OLEH :
FATIMAH AZZAHRA
PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINSTRASI RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
JAKARTA
2015
A. Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
Secara garis besar akuntansi dapat dibagi menjadi dua tipe pokok;
akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan
menghasilkan informasi terutama untuk memenuhi kebutuhan pihak luar,
sedangkan akuntansi manajemen menghasilkan informasi terutama
untuk memenuhi kebutuhan para manajer dan berbagai jenjang organisasi.
Karena perbedaan karakteristik pemakai informasinya, akuntansi keuangan
dan akuntansi manajemen mempunyai perbedaan karaketeristik.
Informasi
yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan mencakup perusahaan secara
keseluruhan, berorientasi pada masa lalu, mempunyai rentang waktu yang
kurang fleksibel, dibatasi oleh prinsip akuntansi yang lazim, ringkas, teliti
sama sekali tidak menyangkut aspek perilaku manusia dalam organisasi dan
bersumber pada ilmu ekonomi.
a. Perbedaan Akuntansi Keuangan dengan Akuntansi Manajemen
Akuntansi Manajemen
Akuntansi Keuangan
Membantu manajer
Mengomunikasikan posisi
mengambil keputusan
keuangan organisasi kepada
untuk memenuhi tujuan
para investor, bank,
organisasi
regulator, dan pihak-pihak
Pemakai utama
Manajer organisasi
luar lainnya
Pemakai eksternal
Fokus dan penekanan
Berorientasi masa depan
Berorientasi masa lalu
(anggaran untuk tahun
(laporan mengenai kinerja
2006 disiapkan pada tahun
tahun 2005 disiapkan pada
Aturan pengukuran dan
2005)
Pengukuran dan laporan
tahun 2006)
Laporan keuangan harus
pelaporan
internal tidak harus dibuat
disajikan sesuai dengan
sesuai dengan GAAP
GAAP dan disahkan oleh
tetapi didasarkan pada
auditor eksternal yang
Rentang waktu dan jenis
analisis biaya-manfaat
Bervariasi, mulai dari
independen
Laporan keuangan tahunan
laporan
informasi per jam hingga
dan kuartalan, terutama
Tujuan informasi
15-20 tahun, berupa
mengenai perusahaan
laporan keuangan dan
secara keseluruhan
laporan nonkeuangan
mengenai produk,
departemen, daerah, dan
strategi
Implikasi perilaku
Dirancang untu
Terutama melaporkan
mempengaruhi perilaku
kejadian-kejadian ekonomi
manajer dan karyawan
tetapi juga memepengaruhi
lainnya
perilaku karena kompensasi
manajer sering didasarkan
pada hasil keuangan yang
dilaporkan
B. Akutansi Biaya
Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan
penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara
tertentu, serta penafsiaran terhadapnya.
Akuntansi biaya menghasilkan informasi biaya untuk memenuhi berbagai
macam tujuan :
1. Untuk tujuan penentuan harga pokok produksi, akuntansi biaya
menyajikan biaya yang telah terjadi di masa lalu.
2. Untuk tujuan pengendalian biaya, akuntansi biaya menyajikan informasi
biaya yang diperkirakan akan terjadi dengan biaya yang sesungguhnya
3.
terjadi, kemudian menyajikan analisis terhadap penyimpangannya.
Untuk tujuan pengambilan keputusan khusus, akuntansi biaya
menyajikan biaya yang relevan dengan keputusan yang akan diambil, dan
biaya yang relevan dengan pengambilan keputusan khusus ini selalu
berhubungan dengan biaya masa yang akan datang.
Biaya merupakan objek yang diproses oleh akuntansi biaya. Dalam arti
luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan
uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan
tertentu.
Akuntan mendefinisikan biaya (cost) sebagai sumber daya yang
dikorbankan (sacrified) atau dilepaskan (forgone) untuk
mencapai tujuan
tertentu. (Horngren, 2008)
Biaya dapat dikelompokkan menjadi berbagai macam kelompok biaya
sesuai dengan kebutuhan pemakai :
1.
2.
3.
4.
pengelompokan menurut objek pengeluaran,
pengelompokan menurut fungsi-fungsi pokok dalam perusahaan
menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai,
menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume
5.
kegiatan
menurut jangka waktu manfaatnya.
Biaya produksi dan biaya non produksi :
Biaya produksi
1) Biaya bahan baku
2) Biaya tenaga kerja
3) Biaya overhead prabik
Biaya non produksi
1) Biaya pemasaran
2) Biaya administrasi dan umum
Biaya Langsung dan Biaya Tak Langsung
Biaya langsung, berkaitan dengan obyek biaya tertentu dan dapat ditelusuri ke
obyek biaya tersebut dengan cara yang layak secara ekonomi (efektif-biaya).
Biaya tak langsung, berkaitan dengan obyek biaya tertentu namun tidak dapat
ditelusuri ke obyek biaya tersebut dengan cara yang layak secara ekonomi
(efektif-biaya).
Biaya Tetap dan Biaya Variabel :
Biaya tetap (fixed cost)
merupakan biaya yang tidak akan berubah secara total selama periode waktu
tertentu, sekalipun terjadi perubahan yang besar atas tingkat aktivitas atau
volume terkait.
Biaya variabel (variable cost)
merupakan biaya secara total berubah seiring dengan perubahan tingkat
aktivitas atau volume yang terkait.
Biaya semifixed dan Biaya semivariable :
Biaya semifixed
Biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan
jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
Biaya semivariable
Biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
Biaya ini mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya berdasar waktu manfaatnya
Pengeluaran modal (capital expenditure)
Biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Pada saat
terjadinya dibebankan sebagai harga pokok aktiva.
Pengeluaran investasi (revenue expenditure)
Biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya
pengeluaran tersebut.
C. Hubungan Akutansi dengan Pembuatan Anggaran Rumah Sakit
Penganggaran adalah proses kegiatan yang menghasilkan anggaran
sebagai suatu hasil kerja (out-put), serta berkaitan dengan pelaksanaan fungsifungsi anggaran, yaitu fungsi pedoman kerja, alat pengkoordinasian kerja dan
pengawasan kerja.
Sebagai pedoman kerja, anggaran memberikan arah serta sekaligus
memberikan target yang harus dicapai oleh kegiatan rumah sakit pada waktu yang
akan datang. Sebagai alat koordinasi, anggaran mengkoordinasikan semua bagian
yang ada di rumah sakit sehingga saling menunjang, saling bekerja sama dengan
baik untuk menuju sasaran yang telah ditetapkan. Demikian juga anggaran
sebagai tolok ukur maupun pembanding untuk menilai realisasi kegiatan rumah
sakit, kelemahan maupun kekuatan yang dimiliki oleh rumah sakit. Hal ini
menunjukkan bahwa anggaran dapat pula berfungsi sebagai alat pengawasan
kerja.
1. Penyajian didapat dari:
Penyajian penghasilan yang berasal dari pendapatan kegiatan usaha (operating
revenues) yaitu semua penghasilan (bruto) yang timbul dari aktivitas utama
Rumah Sakit seperti pelayanan jasa medis dan kesehatan di Unit Rawat Inap,
Rawat Jalan, penunjang medik dan lain-lain
Penyajian penghasilan yang berasal dari penghasilan lain-lain yang merupakan
semua basil yang diperoleh bukan dari aktivitas utama Rumah Sakit seperti
parkir, WC, bunga bank dan lain-lain.
Beban (expenses) yaitu biaya yang secara lansgung telah dimanfaatkan di
dalam kegiatan memperoleh penghasilan dalam suatu periode tertentu.
Terdiri dari :
beban dari kegiatan usaha yaitu beban yang timbul sebagai akibat dari
kegiatan utama Rumah Sakit seperti gaji seluruh karyawan, harga
pokok obat/bahan habis pakai, snack karyawan, sparepart peralatan
medik dan lain-lain.
Beban umum dan administrasi yaitu beban yang timbul bukan
diakibatkan langsung dari kegai tan memperoleh pendapat usaha
Rumah Sakit seperti beban gaji direksi dan karyawan adiministrasi
umum, ATK dan lain-lain
Beban lain-lain adalah semua beban yang itmbul bukan dikarenakan
dari pelaksanaan aktivitas utama Rumah Sakit, seperti beban bunga
dan lain-lain.
2. Bentuk laporan :
- Tunggal (Single step)
Semua penghasilan dikelompokkan
Semua beban dikelompokkan
Selisih penghasilan atas beban adalah SHU
PPH 25 maka didapat SHU bersih.
- Bertahap
Setiap penghasilan ataupun beban diuraikan secara rinci.
3. Perkiraan luar biasa
Yaitu perkiraan yang sifatnya abnormal/luar biasa (extra ordinary), bisa
berupa keuntungan atau kerugian luar biasa, seperti pelunasan hutang, gempa
bumi, kebakaran dan lain-lain.
Contoh laporan sisa hasil usaha terlampir.
4. Neraca
Disebut juga laporan posisi keuangan yang menunjukkan kondisi atau posisi
keuangan suatu enittas pada suatu tanggal tertentu. Yang dimaksud dengan
posisi keuangan adalah : posisi dari aktiva atau harta (assets), kewajiban
(liabilities) dan Modal (Owner's equality).
secara garis besar ada 2 pendekatan :
Pendekatanpembelanjaan
Kewajiban dan Modal pada Neraac menunjukkan sumber-sumber
pembelanjaan suatu entitas. Adapun Harta menunjukkan penggunaan dari
sumber-sumber pembelanjaan tersebut.
Pendekatan sumber daya
Harta menunjukkan jumlah sumber daya yang dimiliki suatu entitas pada
tanggal tertentu. Adapun kewajiban dan Modal pada Neraca menunjukkan
hak/klaim atas harta tersebut. Kewajiban menunjukkan hak/klaim pihak
luar. Sedangkan Modal menunjukkan hak/klaim pemilik.
1) Kegunaan Neraca
Untuk mengetahui :
Laporan sisa hasil usaha Rumah Sakit
Kemampuan melunasi kewajiban jangka pendeknya
Jumlah total harta dan susunannya
Jumlah akumulasi Modal dan sebagainya.
2) Komponen-komponen Neraca
Aktiva/Harta
Aktiva lancar : meliputi Kas dan Bank (tidak termasuk deposito, check
kosong, check mundur dan sebagainya). Kas yang disisihkan untuk
tujuan khusus disajikan terpisah.
Surat berharga : Saham, obligasi dan disajikan di Neraca sebesar
biaya/nilai pasar yang paling rendah.
Piutang (Account Receivables) tagihan kepada pihak lain untuk
melakukan pembayaran jangka pendek, terdiri dari piutang usaha dan
piutang bukan usaha.
Persediaan (Inventory)
Antara lain : persediaan obat, benang medis, bahan laboratorium,
bahan radiologi, alat keperawatan, linen, bahan makanan dan alat- alat
kebersihan disajikan dalam neraca berdasarkan nilai realisasi bersih.
Biaya bayar di muka (Prepaid expenses)
Antara lain : ATK, barang cetakan, tissue, premi asuransi, sewa bayar
di muka, tidak termasuk uang muka pembelian aktiva dan Pajak bayar
di muka.
Investasi : dinyatakan dalam neraca sebesar biaya perolehannya
(termasuk komisi broker, jasa bank dan lain-lain)
Aktiva tetap adalah aktiva berwujud
Yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih
dahulu yang digunakan untuk kegiatan Rumah Sakit dengan masa
manfaat lebih dari satu tahun. Penyajian dalam neraca adalah nilai
perolehannya dikurangi penyusutan.
Aktiva tak berwujud
Merupakan hak istimewa yang diperoleh organisasi usaha untuk
digunakan dalam kegiatannya seperti : hak cipta dan sebagainya.
Aktiva lain-lain misalnya gedung dalam pembangunan.
Uang muka pembelian aktiva tetap, piutang jangka panjang dan
sebagainya.
5. Kewajiban (Liabilitas)
Kewajiban lancar meliputi hutang yang akan dilunasi dalam waktu satu tahun
atau satu siklus normal, seperti : Fee dokter yang belum dibayar, hutang
pembelian obat, ATK dan lain-lain.
Kewajiban tak lancar yaitu hutang yang tidak akan jatuh tempo dalam waktu
setahun, misalnya hutang investor.
6. Modal/Ekuitas
adalah hak residual atas aktiva organisasi setelah dikurangi semua kewajiban.
Terdiri dari Modal dasar, akumulasi sisa hasil usaha dan modal yang berasal
dari sumbangan.
7. Laporan Arus Kas Rumah Sakit
Berisi informasi tentang arus kas/setara kas masuk dan ke luar selama periode
tertentu yang berasal dari aktivitas operasi, investasi yang berjangka pendek
dan pendanaan.
Tujuan untuk menilai kemampuna organisasi Rumah Sakit dalam
menghasilkan kas dan menilai kebutuhan arus kas ke luarnya. Karena dengan
membaca laporan arus kas dapat diketahui :
Jumlah kas yang dihasilkan dalam suatu periode, berapa yang berasal dari
kegiatan operasional, investasi dan pendanaan.
Berapa jumlah kas yang dikeluarkan untuk supplier, karyawan, membayar
bunga, pengembalian pinjaman
Bagaimana kemampuan Rumah Sakit menghasilkan kas dan melunasi
kewajiban-kewajibannya.
Bagaimana terjadinya SHU dengan penerimaan dan pengeluaran kas dan lainlain.
Sumber penerimaan dan pemakaian kas diklasifikasikan sebagai berikut :
Aktivitas operasi
Merupakan penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari kegiatan
usaha/transaksi yang berpengaruh pada sisa hasil usaha.
Ada 2 metode melaporkan arus kas dari aktivitas operasi tetapi yang
akan digunakan adalah metode langsung.
Contoh :
o Sumber Penerimaan Kas
Kas diterima dari pelanggan (pasien) , Kas diterima dari bunga
deposito
o Sumber Pengeluaran Kas
Untuk pembayaran persediaan , Untuk pembayaran fee dokter,
Untuk pembayaran beban operasoinal, beban bunga dan
sebagainya.
Aktivitas investasi
o Sumber penerimaan kas : penjualan aktiva tetap, pelunasan piutang
jangka panjang dan lain-lain.
o Sumber pengeluaran kas : pembelian aktiva tetap, investasi dan
pemberian piutang jangka panjang.
Aktivitas pendanaan
o Sumber penerimaan kas : penambahan modal dasar, penambahan
pinjaman jangka panjang.
o Sumber pengeluaran kas : pelunasan pinjaman jangka panjang,
pembayaran dividen.