Tantangan Politik and Hubungan Internasi

Tantangan Politik & Hubungan Internasional dalam
Kepemimpinan Joko Widodo & Jusuf Kalla.
Oleh: Shendy Febriano, S.IP
Nama Jokowi bukan hanya populer di dalam negeri. Di dunia
internasional, nama capres yang disebut-sebut didukung dari empat
kekuatan semesta atau empat penjuru mata angin ini juga populer.
Sejak masih menjadi Walikota Solo, capres yang diusung PDI
Perjuangan, Nasional Demokrat (NasDem), Partai Kebangkitan
Bangsa (PKB), dan Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini memang sudah
dikenal di dunia internasional. 1Ketika masa Kampanye pada Pilpres
yang berlangsung di bulan Juni-Juli 2014 sejumlah pihak baik
masyarakat, hingga politisi lain meragukan kemampuan diplomasi
luar negeri calon presiden Joko Widodo (Jokowi). Salah satunya, Juru
bicara tim kampanye calon presiden Prabowo Subianto, Tantowi
Yahya, misalnya pernah memberikan statement bahwa salah satu
kelemahan Jokowi yaitu pada keahlian diplomasi luar negerinya,
dengan kata lain, Jokowi dianggap tidak mempunyai kemampuan
berbahasa asing (Inggris) yang bagus dan tidak memiliki sikap
diplomasi yang tegas dan memadai. Betulkah statement tersebut?
Mari


kita

buktikan

pada

pertengahan

November

2014.

Sepanjang sepekan itu (10-16 November) Presiden Jokowi menjalani
diplomasi gerak cepat/Marathon. Waktu itu bisa dikatakan sebagai
debut perdana diplomasi internasional Jokowi sebagai presiden.
Karena, Salah satu yang disampaikan Joko Widodo (Jokowi) dalam
pidato pertama sebagai Presiden Indonesia adalah soal hubungan
Indonesia dengan negara-negara lain didunia. Jokowi menegaskan,
di bawah kepemimpinannya, Indonesia akan terus aktif dalam setiap
forum internasional.

Konferensi

2

Tingkat

Tinggi

acara

Asia

Pacific

Economic

Cooperation (APEC) di Beijing, Tiongkok merupakan panggung
1 http://www.tempokini.com/2014/05/jejak-jokowi-di-media-internasional/
2 http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5444dd6f534cf/jokowi-siaplanjutkan-kebijakan-politik-luar-negeri-bebas-aktif


perdana Presiden Joko Widodo di kancah internasional. Di depan
para

pemimpin

dunia,

Jokowi

membeberkan

rencananya

mengalihkan subsidi BBM. Sayangnya, apa yang disampaikan Jokowi
ini sama dengan yang disampaikannya saat kampanye pilpres lalu.
Jokowi menjadi primadona di APEC karena banyaknya pemimpin
negara yang ingin bertemu dengannya untuk membahas potensi
dan investasi di Indonesia. Termasuk diantaranya Presiden Amerika
Serikat Barack Obama, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden
Cina Xi Jinping.


3

Di forum multilateral APEC Jokowi dijadwalkan menghadiri
pertemuan puncak APEC pada 11 November, serta mengadakan
pertemuan bilateral dengan sejumlah kepala pemerintahan/negara
anggota APEC guna membicarakan kerja sama bilateral. Di luar itu
Presiden Jokowi mendapat kehormatan luar biasa prestisius, yaitu
menjadi pembicara di forum CEO Summit. Jokowi menyampaikan
visi-misi ekonomi Indonesia 5 tahun ke depan, prospek potensi
investasi ekonomi dan infrastruktur, dan lain sebagainya kepada
petinggi sejumlah perusahaan top dunia. Di forum CEO Summit
hanya ada tiga pemimpin anggota APEC yang diberi kesempatan
berpidato, yakni Presiden Tiongkok Xi Jinping, Presiden AS Barack
Hussein Obama, dan Jokowi. Pemberian penghormatan kepada
Jokowi itu atas kehendak pemerintah Tiongkok selaku tuan rumah.4
Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan bilateral dengan
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Presiden Amerika Serikat
Barack Obama, dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada saat APEC
summit di Tiongkok. Pertemuan Jokowi dengan tiga pemimpin

negara itu

membuktikan dirinya mulai diperhitungkan dunia.

Pertemuan bilateral dengan PM Abe, Presiden Obama, dan Presiden
Putin berlangsung di sela-sela kehadiran Presiden di KTT APEC di
Beijing,

Tiongkok.

Ketiga

pemimpin

negara

itu

memberikan


penegasan akan arti penting Indonesia sebagai mitra strategis di
3 http://m.ekonomi.rimanews.com/bisnis/read/20141111/182142/Pidato-Jokowi-diAPEC-Bergaya-Kampanye-Menuai-Kritik-Pedas
4 http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/debut-internasional-jokowi/

kawasan. Mereka juga menyampaikan keinginan untuk berkontribusi
dalam pembangunan di Indonesia.5
Presiden

Joko

Widodo

akan

menghadiri

tiga

forum


internasional, yakni APEC Economic Leaders' Meeting di Beijing,
ASEAN Summit di Myanmar, dan G-20 Leaders' Summit di Brisbane,
Australia. Apa yang akan dibawa Jokowi dalam forum internasional
perdananya

itu?

Sekretaris

Kabinet

Andi

Widjajanto

mengungkapkan, Jokowi akan mengenalkan konsep poros maritim
dunia kepada kepala negara yang hadir dalam forum tersebut. poros
maritim yang akan disampaikan Jokowi sama dengan apa yang
dikampanyekan pada pemilihan presiden lalu.
Dalam


konsep

poros

maritim

itu

6

terdapat

beberapa

komponen, seperti penguatan budaya maritim, pendayagunaan
sumber daya maritim, kedaulatan pangan di laut yang meletakkan
nelayan sebagai pilar, dan pembangunan infrastrukur maritim atau
tol laut. Diplomasi maritim, terutama untuk selesaikan sengketa
batas wilayah yang belum selesai, yaitu Laut Tiongkok Selatan (LTS),

dan terakhir adalah pembangunan kekuatan pertahanan maritim.
Khusus untuk APEC, Jokowi akan lebih mengedepankan tentang
pembangunan infrastruktur Asia yang merupakan program bersama
antara Pemerintah Tiongkok dan negara-negara ASEAN bersama 10
negara lain.7
Baru pertama kali dilantik sejak 20 Oktober lalu, Presiden
Jokowi sudah memiliki beberapa agenda diplomatik besar, KTT APEC
di Beijing, KTT ASEAN & East Asian Summit di Myanmar, dan KTT G20 di Australia, dan melakukan beberapa kerjasama bilateral
strategis di berbagai bidang seperti ekonomi, perdagangan, dan
investasi dengan Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya. Kita
lihat pidato bapak Jokowi di KTT APEC lalu, yang lebih condong
5
http://nasional.kompas.com/read/2014/11/11/10124771/Jokowi.Diperhitungkan.Du
nia
6http://nasional.kompas.com/read/2014/11/07/18495041/Hadiri.Tiga.Forum.Intern
asional.Jokowi.Akan.Kenalkan.Poros.Maritim.Dunia
7 ibid,

kepada bentuk presentasi singkat, tetapi menarik perhatian banyak
pemimpin negara dan ribuan CEO dunia yang hadir, karena

mempromosikan Indonesia dari sektor-sektor strategis, diantaranya
migas, ekonomi kreatif, investasi, baik ekonomi dan infrastruktur,
serta perdagangan.
Di Indonesia, beragam respons muncul dari pidato pak Jokowi
tersebut, ada yang memuji, mengapresiasi, bahkan ada juga yang
mengkritik. Khususnya anggota dewan di DPR, yang menilai pak
Jokowi sedang menjual barang dalam hal ini aset-aset negara
seperti layaknya salesman, lalu pidato itu justru dinilai juga sebagai
upaya mengambil hak rakyat dan menyerahkan kekayaan alam
yang ada di Negara kita secara murah kepada investor-investor
asing, serta jika dibandingkan kepala negara lain yang lebih
mengedepankan seremonial dan soal kebijakan luar negerinya,
Jokowi justru lebih menekankan pada produk Indonesia, Saya pikir
mengkritisi hal seperti ini sangat tidak pantas dilakukan oleh
sesama politisi karena alasan seperti ini sangat tidak logis, tidak
apresiatif atas upaya yang dilakukan beliau dalam membangun
prospek kerjasama strategis yang baik dengan negara lain untuk
membina hubungan baik kedepannya yang nantinya bisa saja
membangun stigma dan perspektif negatif negara lain terhadap
Indonesia.

Kehadiran Presiden Joko Widodo pada Konferensi Tingkat
Tinggi (KTT) APEC, ASEAN, dan G20 merupakan ujian pertama,
langsung, dan nyata bagi reorientasi politik luar negeri Indonesia
(Polugri) pada 2014-2019. Orientasi polugri pemerintahan Jokowi
tidak lagi menganut thousand friends zero enemies seperti pada
pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Reorientasi polugri
di era pemerintahan Jokowi mengarahkan Indonesia menjadi poros
maritim dunia. Pelaksanaan reorientasi itu tentu saja tidak semudah
membalikkan telapak tangan. Reorientasi lebih diarahkan pada
upaya

mengambil

manfaat

sebesar-besarnya

dari

diplomasi

Indonesia (termasuk pada ketiga KTT itu) bagi kepentingan nasional

Indonesia. Dalam rangka itu, Menteri Luar Negeri Retno Lestari
Priansari Marsudi telah mencanangkan 'diplomasi untuk rakyat'
(diplomacy for people atau people's diplomacy). Diplomasi ini
sebagai komitmen serius Menlu Retno mewujudkan visi dan misi
Presiden Jokowi dalam polugri. Melalui diplomasi untuk rakyat ini,
orientasi diplomasi Jokowi tentu saja diharapkan dapat memberikan
warna berbeda dalam praktek diplomasi ekonomi pada ketiga KTT
itu. 8
Mengapa

thousand

diimplementasikan

di

friend-zero

kepemimpinan

enemy"

Jokowi?

sulit

Menurut

prof

Hikmahanto Juwana, Kebijakan SBY "thousand friend-zero enemy"
seolah

menunjukkan

kepentingan
nasional

dukungan

masyarakat

tergadaikan.

yang

internasional,

SBY

lebih

lebih

banyak

sehingga

outward

untuk

kepentingan

looking.

Padahal

sebenarnya yang diinginkan oleh publik adalah mementingkan
kepentingan

nasional.

Namun

Jokowi

tahu

persis

bahwa

konstituennya adalah rakyat. Jadi kepentingan nasional Indonesia
harus diletakkan di atas kepentingan internasional. Sebenarnya
semua

negara

melakukan

hal

seperti

itu.

Tidak

mungkin

kepentingan internasional diletakkan di atas kepentingan nasional.
Prinsip luar negeri Jokowi adalah semua negara sahabat, sepanjang
tidak merongrong kedaulatan dan kepentingan nasional. Apabila ini
dilanggar, tentu Jokowi akan bertindak dengan tegas.9
Pada KTT APEC, ASEAN, dan G20, Presiden Jokowi memang
berkesempatan menjelaskan visi dan misinya secara jelas dalam
pembangunan ekonomi pada 2014-2019. Pidato Presiden Jokowi
lebih

banyak

merupakan

formalitas

atau

perkenalan

sebagai

'pemain' baru di panggung internasional. Sebaliknya, berbagai
pemimpin dunia akan mengidentifikasi peluang-peluang kerjasama
dengan pemerintahan baru di Indonesia. Identifikasi itu juga
8 http://news.detik.com/read/2014/11/12/221748/2746813/103/2/mengujidiplomasi-jokowi
9 http://www.cnnindonesia.com/internasional/20141021105321-1077140/tantangan-global-menanti-pemerintah-jokowi/

termasuk sejauh mana perubahan dan kesinambungan dalam
orientasi, program, dan sektor kerjasama. Meskipun demikian,
pertemuan bilateral menjadi forum penting bagi Presiden Jokowi
untuk

menegaskan

perubahan

dan

kelangsungan

kerjasama

bilateral selama ini. Melalui kemitraan strategis, hubungan bilateral
dibangun dalam kerangka kerjasama yang lebih bersifat mengikat
dan meliputi beberapa bidang prioritas. 10
Jika kita bekerja dan bertindak bersama, ikatan ekonomi akan
menguntungkan seluruh bangsa. Pesan-pesan ideologis seperti itu
tidak hanya akan memberi sinyal positif kepada pihak di luar negeri,
tetapi juga di dalam negeri sebagai janji bahwa pemerintahan
Jokowi memang berniat melindungi kepentingan Indonesia. CEO
Summit dan KTT CEO APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation)
menjadi saksi sambutan meriah dari para kepala negara dan tokoh
bisnis Asia-Pasifik untuk Presiden Ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi).
Sebagai forum dialog yang menghubungkan pebisnis dengan
kepala- kepala negara di kawasan yang di abad ke-21 ini menjadi
pusat pertumbuhan ekonomi dunia, sambutan meriah tersebut
memunculkan harapan bahwa ini merupakan awal baik bagi
Indonesia.11
Ada beberapa tantangan bagi pemerintahan Jokowi-JK dalam
bidang hubungan luar negeri. Tantangan pertama, pemerintahan
Jokowi harus mempertahankan apa yang telah dicapai di tingkat
regional dan multilateral pada pemerintahan SBY dan Boediono.
Kedua,

yang

harus

dijalankan

dalam

kebijakan

luar

negeri

pemerintahan Jokowi-JK adalah mewujudkan Trisakti. Trisakti yang
mengamanatkan Indonesia berdaulat di bidang politik, berdikari di
lapangan ekonomi, dan berkepribadian secara budaya. Untuk itu
kebijakan luar negeri diarahkan agar Indonesia secara bertahap tapi
pasti demi mengurangi ketergantungan ekonominya, terutama
utang luar negeri, pada negara-negara maju dan lembaga keuangan
10 Ibid,
11 http://nasional.sindonews.com/read/923122/18/kekurangan-pidato-presidenjokowi-di-apec-1415725200

internasional. Ketiga, kebijakan luar negeri Jokowi harus ditujukan
untuk

memperkuat

masalah-masalah

bilateral.

Pemerintahan

Jokowi-JK harus tegas terhadap negara lain. Penanganan masalah
perbatasan dengan negara tetangga harus mendapat prioritas.
Keempat, Jokowi harus mewujudkan janjinya dalam melindungi
warga negara saat menghadapi masalah hukum di luar negeri,
namun tetap harus proporsional.12
Pembayaran diyat oleh negara harus dihentikan karena di
samping menguras APBN, justru menyuburkan mafia diyat. Kelima,
pemerintahan

Jokowi

harus

dapat

mengimplementasikan

ide

diplomat sebagai pemasar produk asal Indonesia. Disini dibutuhkan
upaya untuk mengubah kerangka berpikir para diplomat. Selain
menjalankan
kemampuan

tugas

rutinnya,

menjadikan

para

diplomat

harus

perwakilan

Indonesia

sebagai

punya
unit

perdagangan untuk membantu pelaku usaha dan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) dalam menggarap pasar luar negeri.
Keenam, pemerintahan Jokowi-JK harus berupaya keras untuk
mendukung proses kemerdekaan Palestina. Terakhir, kebijakan luar
negeri harus disinergikan untuk mewujudkan visi Poros Maritim yang
telah dicanangkan oleh Jokowi-JK. Jokowi telah memaparkan visi
maritimnya, sebagai investasi untuk masa depan yang kuat dan
tegas di laut. Kita tidak boleh lagi menolerir illegal fishing,
penyelundupan, pelanggaran batas wilayah, atau pengembalian
pencari suaka tanpa persetujuan kita, maupun pembangunan
mercusuar oleh negara tetangga di wilayah Indonesia. Hal ini yang
tidak terlihat pada pemerintahan SBY. Mungkin karena SBY terlalu
menenggang rasa kepentingan internasional, sehingga kita seolah
dikorbankan dari sisi kedaulatan.13
Saya

setuju

dengan

prof

Hikmahanto

Juwana,

yang

mengatakan Kedatangan para kepala negara pada pelantikan Joko
Widodo kemarin menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara
12 http://www.cnnindonesia.com/internasional/20141021105321-1077140/tantangan-global-menanti-pemerintah-jokowi/
13 ibid,

besar yang patut diperhitungkan. Sekarang, segala tindak tanduk
Jokowi akan menjadi sorotan dunia. Para kepala pemerintahan atau
wakilnya yang menghadiri pengambilan sumpah Jokowi berharap
hubungan bilateral dengan Indonesia semakin kuat. Selain itu,
masyarakat internasional juga menaruh harap, Indonesia di bawah
kepemimpinan Jokowi-JK tidak berkurang perannya di kancah global
jika dibanding pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.14
Ada 14 agenda internasional menanti pak Jokowi, Selain
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC dan G20, Jokowi ditunggu
beberapa KTT ASEAN yang tersebar di berbagai negara, pada
November. Ada 14 pertemuan puncak yang dihadiri nanti. 10 - 14
November akan ada KTT di Beijing. Setelah itu, 12 - 13 November
ada KTT ASEAN di Myanmar, berlanjut KTT ASEAN PBB, KTT ASEAN
India, KTT ASEAN Jepang, Hong-Kong, KTT ASEAN AS. Selain itu,
masih ada KTT ASEAN Australia dan pertemuan EAS (East Asia
Summit) yang dihadiri 18 negara. Selain pertemuan G20 Brisbane
14-20 November di Brisbane, ada juga pertemuan G15 di Sri Lanka.
Kita masyarakat Indonesia dan pak SBY berharap, pak Jokowi bisa
menghadiri pertemuan-pertemuan internasional tersebut.15

14 http://www.cnnindonesia.com/internasional/20141021105321-1077140/tantangan-global-menanti-pemerintah-jokowi/
15
http://nefosnews.com/post/internasional/ini-saran-sby-ke-jokowi-14-agendainternasional-menunggu