PROSEDUR PENJUALAN PT. VITAPHARM PROGRAM

PROSEDUR PENJUALAN
PT. VITAPHARM

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menempuh Ujian Skripsi
Pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Islam Nahdlatul Ulama’ Jepara

Disusun Oleh :
Nama : JEFRY ARDHIAN
NIM : 131120000700

PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA’
(UNISNU) JEPARA
2015

1

HALAMAN PENGESAHAN


PROSEDUR PENJUALAN
PT. VITAPHARM
TAHUN 2015

Laporan Kuliah Kerja Lapangan Ini Telah Disetujui Oleh Pembimbing
Pada Hari ............. Tanggal ............. Bulan .................. Tahun 2015
Di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNISNU Jepara

Nama Mahasiswa

: JEFRY ARDHIAN

NIM

: 131120000700

Konsentrasi

:


Program Studi

: Akuntansi

Mengetahui,
Ka. Prodi Akuntansi

Dosen Pembimbing KKL

Ali Sofwan, SE. M.Si

Ali Sofwan, SE. M.Si

NIY. 1 730109 07 047

NIY. 1 730109 07 047

2


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis

sehingga dapat

menyelesaikan penyusunan laporan kuliah kerja lapangan (KKL) yang berjudul
“PROSEDUR PENJUALAN PT. VITAPHARM”.
Penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
dalam penyusunan laporan ini baik secara moril maupun spiritual.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan menyempurnakan
penulisan laporan ini serta bermanfaat bagi penulis, pembaca dan bagi peniliti
selanjutnya.
Tidak banyak hal yang dapat penulis sampaikan, karena kesempurnaan
hanya milik Allah SWT dan segala kekurangan itu pasti milik manusia termasuk
Penulis yang hanya manusia biasa.

Jepara, ............... 2015


Penulis

3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1

Latar Belakang..........................................................................................1

1.2

Rumusan Masalah.....................................................................................2


1.3

Tujuan........................................................................................................2

1.4

Kegunaan Penulisan..................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................3
2.1

Pengertian Penjualan.................................................................................3

2.1.1

Penjualan Tunai..................................................................................4

2.1.2

Penjualan Kredit.................................................................................8


2.2

Prosedur Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai dan Piutang......12

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................16
3.1

Gambaran Umum Perusahaan.................................................................16

3.1

Visi dan Misi PT. Vitapharm...................................................................17

3.2.1

Visi PT. Vitapharm...........................................................................17

3.2.2


Misi PT. Vitapharm..........................................................................17

3.3

Produk PT. Vitapharm.............................................................................18

3.4

Prosedur Penjualan..................................................................................19

3.5

Flowchart Prosedur Penjualan.................................................................20

BAB IV PENUTUP...............................................................................................23
4.1

Kesimpulan..............................................................................................23

4.1


Saran........................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................25

4

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Prosedur penjualan adalah urutan-urutan sejak diterimanya pesanan dari
pembeli pengiriman barang, pembuatan faktur (penagihan) dan pencatatan
penjualan. Prosedur penjualan melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan
dengan maksud agar penjualan yang terjadi dapat diawasi dengan baik.
Penjualan dapat dibagi 2 dalam pelaksanaannya, yaitu:

1.


Penjualan secara tunai

2.

Penjualan secara kredit

Suatu perusahaan harus mempunyai prosedur penjualan yang baik, agar
tidak membuat perusahaan tersebut mengalami masalah yang disebabkan oleh
prosedur penjualan yang tidak tersistem dan asal-asalan.

PT. Vitapharm merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam
bidang perdagangan kosmetik yang didirikan pada tahun 1962. Sampai saat

1

ini, PT. Vitapharm telah melakukan penjualan ke seluruh Indonesia. Hal ini
tak terlepas dari prosedur penjualan yang telah dilakukan oleh PT. Vitapharm.

Sebagai salah satu perusahaan kosmetik yang berpengalaman di
Indonesia, penulis tertatik untuk mengetahui lebih dalam tentang prosedur

penjualan yang telah dilakukan PT. Vitapharm. Selain itu, penulis juga ingin
mengetahui sistem dari prosedur penjualan tersebut. Untuk itu, penulis
tertarik untuk mengangkat judul

“PROSEDUR PENJUALAN PT.

VITAPHARM”.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah yang
akan dibahas dalam Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini adalah prosedur
penjualan seperti apa yang telah dilakukan oleh PT. Vitapharm.
1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui
bagaimana prosedur penjualan yang dilakukan PT. Vitapharm.
1.4 Kegunaan Penulisan

1.


Bagi Penulis

2

Untuk menambah wawasan penulis mengenai bagaimana prosedur
penjualan yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk menjual
produknya.

2.

Bagi Pembaca

Sebagai bahan masukan dan bahan referensi dalam prosedur penjualan.

3.

Bagi Perusahaan
Sebagai tindak lanjut untuk mengetahui apakah prosedur penjualan yang
digunakan sudah baik atau belum.

.

3

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Penjualan

Pengertian penjualan dan pemasaran seringkali dipahami segala sesuatu
yang sama. Sebenarnya kedua hal tersebut adalah sesuatu yang berbeda
walaupun satu sama lain memiliki keterkaitan. Pemasaran dari sudut pandang
sebagai filosofi adalah suatu cara pandang yang menempatkan konsumen
sebagai titik sentral perhatian dalam kegiatan bisnis untuk mendapatkan
keuntungan. Sedangkan dari sudut pandang aktivitas sebagai suatu sistem
keseluruhan dari suatu kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang, jasa, ide
kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi.

IAI dalam SAK No 23 paragraf 2 (2009) menyatakan, “Penjualan
barang meliputi barang yang diproduksi perusahaan untuk dijual dan barang
yang dibeli untuk dijual kembali seperti barang dagang yang dibeli pengecer
atau lainnya.” Definisi penjualan menurut Mulyadi (2008:202), “Penjualan
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau
jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi

4

tersebut dan penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau pemindahan
hak kepemilikan atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli.”

Berdasarkan kedua pernyataan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
penjualan, khususnya penjualan barang merupakan kegiatan menjual barang
yang diproduksi sendiri atau dibeli dari pihak lain untuk dijual kembali
kepada konsumen secara kredit maupun tunai. Jadi secara umum penjualan
pada dasarnya terdiri dari dua jenis yaitu penjualan tunai dan kredit.
Penjualan tunai terjadi apabila penyerahan barang atau jasa segera diikuti
dengan pembayaran dari pembelian, sedangkan penjualan kredit ada tenggang
waktu antara saat penyerahan barang atau jasa dalam penerimaan pembelian.

Dari definisi tersebut dapat di pahami pemasaran memiliki pengertian
yang lebih luas, dan kegiatan pemasaran tersebut dapat di mulai sebelum
produk dan masih tetap berlangsung setelah produk terjual atau sampai ke
tangan konsumen. Sedangkan penjualan merupakan kegiatan yang di mulai
ketika suatu produk telah ada dan selesai setelah terjadi transaksi penjualan.
Jadi penjualan adalah ilmu atau seni mempengaruhi orang lain agar bersedia
membeli barang/jasa yang di tawarkan.

5

2.1.1 Penjualan Tunai

Dalam transaksi penjualan tunai, barang atau jasa baru
diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli jika perusahaan telah
menerima kas dari pembeli. Kegiatan penjualan secara tunai ini
ditangani oleh perusahaan melalui sistem penjualan tunai.

Sistem akuntansi penjualan tunai merupakan unsur kegiatan
yang pokok dan merupakan kegiatan rutin perusahaan. Naik turunnya
transaksi penjualan tunai sangat mempengaruhi penerimaan kas, yang
berhubungan langsung dengan pendapatan perusahaan. Sistem
akuntansi penjualan tunai meliputi jaringan prosedur, bagian-bagian
yang terkait dalam penjualan tunai, dokumen yang digunakan, dan
catatan akuntansi penjualan tunai serta catatan akuntansi penerimaan
kas.

Beberapa fungsi yang terkait dalam prosedur penjualan tunai
antara lain :

1.

Fungsi penjualan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari
pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur

6

tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga
barang ke fungsi kas.

2.

Fungsi kas

Fungsi ini bertanggungjawab sebagai penerima kas dari pembeli.

3.

Fungsi gudang

Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyiapkan barang yang
dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke
fungsi pengiriman.

4.

Fungsi pengiriman

Fungsi ini bertanggungjawab untuk membungkus barang dan
menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada
pembeli.

5.

Fungsi akuntansi

Fungsi ini bertanggungjawab sebagai pencatat transaksi penjualan
dan penerimaan kas dan pembuat laporan penjualan.
7

2.1.1.1 Prosedur yang Membentuk Sistem

a. Prosedur order penjualan

Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order
dari pembeli dan membuat faktur penjualan tunai
untuk

memungkinkan

pembeli

melakukan

pembayaran harga barang ke fungsi kas dan untuk
memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman
menyiapkan barang yang akan diserahkan kepada
pembeli.

b. Prosedur penerimaan kas

Dalam

prosedur

pembayaran

harga

ini,

fungsi

barang

dari

kas

menerima

pembeli

dan

memberikan tanda pembayaran(berupa pita register
kas & cap “lunas” pada faktur penjualan tunai)
kepada pembeli untuk memungkinkan pembeli
tersebut

melakukan

pengambilan

barang

yang

dibelinya dari fungsi pengiriman.

c. Prosedur pembungkusan dan penyerahaan barang

8

Dalam prosedur ini, fungsi pengiriman menyerahkan
barang kepada pembeli.

d. Prosedur pencatatan penjualan tunai

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi melakukan
pencatatan transaksi penjualan tunai dalam jurnal
penjualan dan jurnal penerimaan kas serta mencatat
berkurangnya persediaan barang yang dijual dalam
kertu persediaan.

e. Prosedur penyetoran kas ke bank

Sistem

pengendalian

intern

terhadap

kas

menharuskan penyetoran dengan segera ke bank
semua kas yang diterima pada suatu hari. Dalam
prosedur ini fungsi kas menyatorkan yang diterima
dari penjualan tunai ke bamk dalam jumlah penuh.

f. Prosedur pencatatan penerimaan kas

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat
penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas

9

berdasar bukti setor bank yang diterima dari bank
melalui fungsi kas.

g. Prosedur pencatatan HPP

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi membuat
rekapitulasi HPP berdasarkan dat ayang dicatat dalam
kartu persediaan. Berdasarkan rekapitulasi ini, fungsi
akuntansi membuat bukti memorial sebagai dokumen
sumber untuk pencatatan HPP ke dalam jurnal
umum.

2.1.2 Penjualan Kredit

Penjualan kredit adalah penjualan yang pembayarannya tidak
diterima sekaligus (tidak langsung lunas). Pembayarannya bisa
diterima melalui dua tahap atau lebih. Sedangkan penjualan angsuran
adalah penjualan yang pembayarannya tidak diterima sekaligus
(pembayarannya diterima melalui lebih dari dua tahap).

Menurut Yendrawati (2005:63) banyak orang yang menyamakan
istilah antara penjualan kredit dan penjualan angsuran. Sebenarnya

10

semua penjualan angsuran bisa dikatakan sebagai penjualan kredit.
Tetapi penjualan kredit yang pelunasannya hanya melalui dua tahap
bukan merupakan penjualan angsuran.

Dalam

penjualan

angsuran

membutuhkan

waktu

untuk

pelunasan yang relatif lama, maka ada kemungkinan pembeli tidak
melunasi pembayarannya. Untuk menghindari hal tersebut, biasanya
untuk melindungi penjual supaya tidak mengalami kerugian, maka
saat membeli ada beberapa perjanjian antara lain :

1.

Pada saat membeli disertai dengan meninggalkan jaminan ke
penjual.

2.

Hak

kepemilikan

barang

berpindah

ke

pembeli,

kalau

pembayarannya sudah lunas.
2.1.2.1 Pengertian dan Klasifikasi Piutang

Piutang merupakan hak perusahaan untuk menerima
uang, barang lain atau jasa dari langganannya, atau pihak
lain sebagai kontra prestasi atas barang atau jasa yang
diberikan, sebagai contoh : piutang dagang, adalah hak
perusahaan untuk menerima uang dari langganannya atas
penjualan barang secara kredit. Contoh lain adalah

11

persekot gaji pegawai, adalah hak perusahaan untuk
menerima jasa dari pegawai.

Menurut

Simamora

(2000:

228)



piutang

(receivables) merupakan klaim yang muncul dari
penjualan barang dagangan, penyerahan jasa, pemberian
pinjaman dana, atau jenis transaksi lainnya yang
membentuk suatu hubungan dimana satu pihak berutang
kepada pihak lainnya.”

Piutang dilaporkan pada neraca baik sebagai pos
lancar maupun tidak lancar. Piutang yang diharapkan
akan tertagih atau dilunasi oleh pelanggan dalam jangka
waktu satu tahun atau satu siklus kegiatan usaha normal
akan diklasifikasikan sebagai aktiva lancar,sedangkan
sisanya akan digolongkan sebagai aktiva tidak lancar.

Berdasarkan jangka waktu pembayarannya, piutang
dapat diklasifikasikan menjadi :

a.

Piutang jangka pendek

12

Piutang yang mempunyai saat jatuh tempo kurang
dari satu tahun atau kurang dari siklus operasi
kegiatan perusahaan.

b.

Piutang jangka panjang

piutang yang mempunyai saat jatuh tempo lebih dari
satu tahun, atau lebih dari satu siklus operasi
perusahaan.

Berdasarkan bentuk perjanjiannya, piutang dapat
diklasifikasikan menjadi :

a.

Piutang tidak tertulis

Yaitu piutang yang tidak didukung oleh surat
perjanjian hutang piutang. Piutang jenis ini adalah
jenis

piutang

dagang,

piutang

dagang

harus

diklasifikasikan menurut keadaanya, telah dijual
atau dijaminkan.

b.

Piutang wesel

13

Piutang wesel adalah piutang yang didukung oleh
surat perjanjian
2.1.2.2 Sistem dan Prosedur Penjualan Kredit

Sistem dan prosedur merupakan hal mutlak dan
sangat diperlukan demi kelangsungan perusahaan. Oleh
sebab itu sebelum melangkah lebih jauh ke bagianbagian selanjutnya, sebaiknya kita harus memahami dulu
apa yang dimaksud dengan sistem dan prosedur.

Menurut Mulyadi (2001:15) yang dimaksud dengan
sistem adalah ” Suatu jaringan prosedur yang dibuat
menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan
pokok perusahaan.”

Menurut Yujana (1994: 189) sistem adalah ”suatu
jaringan menyeluruh dalam suatu perusahaanyang terdiri
dari prosedur-prosedur yang terjalin secara serasi sebagai
sarana agar penyelenggaraan suatu perusahaan dapat
berjalan secara efektif dan efisien.”

Lebih lanjut Mulyadi (2001:5) Prosedur adalah
”suatu urutan klerikal, biasanya melibatkan orang dalam

14

satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin
secara seragam transaksi perusahaan secara berulangulang. Kegiatan klerikal (clerical operations) terdiri dari
kegiatan berikut ini yang dilakukan untuk mencatat
informasi dalam formulir, buku jurnal, buku besar :

a.

Menulis

b.

Menggandakan

c.

Menghitung

d.

Memberi kode

e.

Mendaftar

f.

Memilih

g.

Memindah

h.

Membandingkan

15

Seluruh siatem dan prosedur yang ditetapkan oleh
manajemen

digunakan

untuk

mengamankan

harta

perusahaan dari kelalaian/ kesalahan (error), kecurangan
(frauds) ataupun kejahatan (irregularities).

Manajemen

harus

membuat

prosedur-prosedur

untuk melindungi harta perusahaan dari pencurian dan
kerusakan fisik yang mungkin terjadi (Yujana,1994:237).

3.

Jadi dari defenisi di atas kita bisa menyimpulkan bahwa prosedur
penjualan kredit adalah serangkaian kegiatan administrasi yang
dilakukan oleh beberapa orang untuk melaksanakan transaksi
penjualan secara kredit kepada langganan.

2.2 Prosedur Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai dan Piutang

Menurut Mulyadi (2008:456), sistem penerimaan kas dari penjualan
tunai dibagi dalam tiga prosedur sebagai berikut :

1.

Penerimaan Kas dari Over-the Counter Sale

Dalam penjualan tunai ini, pembeli datang ke perusahaan, melakukan
pemilihan barang atau produk yang akan dibeli, melakukan pembayaran
ke kasir, dan kemudian menerima barang yang dibeli. Prosedur-prosedur

16

yang dijalankan dalam penerimaan kas dari Over-the Counter Sale
dengan langkah pembeli memesan barang langsung kepada Wiraniaga
(sales-person) di Bagian Penjualan; Bagian Kas menerima pembayaran
dari pembeli dapat berupa uang tunai, atau kartu kredit; Bagian Penjualan
memerintahkan Bagian pengiriman untuk menyerahkan barang kepada
Pembeli; Bagian Kasa menyetorkan kas yang diterima ke Bank; Bagian
Akuntansi mencatat pendapatan penjualan dalam jurnal penjualan;
Bagian Akuntansi mencatat penerimaan kas dari Penjualan tunai dalam
jurnal penerimaan kas.

2.

Penerimaan Kas dari COS Sales

Cash-On-Delevery Sales (COD Sales) adalah transaksi penjualan yang
melibatkan kantor pos, perusahaan angkutan umum, atau angkutan
sendiri dalam penyerahan dan penerimaan kas dari hasil penjualan. COD
Sales merupakan sarana untuk memperluas daerah pemasaran dan untuk
memberikan jaminan penyerahan barang bagi pembeli serta jaminan
penerimaan kas dari perusahaan penjual.

3.

Penerimaan Kas dari Credit Card Sales

Merupakan salah satu cara pembayaran bagi pembeli dan sarana
pembayaran bagi pembeli, baik dalam Over-the Counter Sales maupun

17

dalam penjualan yang pengiriman barangnya dilaksanakan melalui COS
Sales. Dalam Over-the Counter Sales, pembeli datang ke perusahaan
melakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli, melakukan
pembayaran ke kasir dengan menggunakan kartu kredit. Dalam penjualan
tunai yang melibatkan COS Sales, pembeli tidak perlu datang ke
perusahaan penjual. Pembeli memberikan persetujuan tertulis untuk
penggunaan kartu kredit dalam pembayaran barang.

Sedangkan Menurut Mulyadi (2008:494), sistem penerimaan kas dari
piutang terbagi atas penjelasan sebagai berikut:

1.

Penerimaan kas dari piutang melalui penagihan perusahaan dilaksanakan
dengan prosedur berikut ini :

a.

Bagian piutang memberikan daftar piutang yang sudah saatnya
ditagih kepada bagian penagihan.

b.

Bagian

Penagihan

mengirimkan

penagih

untuk

melakukan

penagihan kepada debitur.

c.

Bagian Penagihan menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan
dari debitur.

18

d.

Bagian Penagihan menyerahkan cek kepada Bagian Kasa.

e.

Bagian Penagihan menyerahkan surat pemberitahuan kepada Bagian
Piutang untuk kepentingan posting ke dalam kartu piutang.

f.

Bagian Kasa mengirim kuitansi tanda penerimaan kas kepada
debitur.

g.

Bagian Kasa menyetorkan cek ke bank untuk melakukan clearing
atas cek tersebut.

2.

Penerimaan kas dari piutang melalui pos dilaksanakan dengan prosedur
berikut ini:

a.

Bagian Penagihan mengirim Faktur Penjualan kepada debitur pada
saat transaksi terjadi.

b.

Debitur mengirim cek atas nama dan surat pemberitahuan melalui
pos.

c.

Bagian Sekretariat menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan
dari debitur. Cek atas nama diserahkan ke Bagian Kasa dan surat

19

pemberitahuan kepada Bagian Piutang untuk diposting ke dalam
Kartu Piutang.

d.

Bagian Kasa mengirim kuitansi kepada debitur sebagai tanda terima
pembayaran dari debitur.

3.

Penerimaan kas dari piutang melalui Lock-box collection plan
dilaksanakan dengan prosedur berikut ini:

a. Bagian Penagihan mengirim Faktur Penjualan kepada debitur pada
saat transaksi terjadi.

b. Debitur melakukan pembayarannya pada saat faktur jatuh tempo
dengan mengirimkan cek dan surat pemberitahuan ke PO Box di
kota terdekat.

c. Bank

membuka

PO

Box,

mengumpulkan

cek

dan

surat

pemberitahuan yang diterima perusahaan. Serta membuat daftar
surat pemberitahuan dan mengurus check clearing.

d. Bagian Kasa menyerahkan daftar surat pemberitahuan ke Bagian
Akuntansi untuk dicatat ke dalam jurnal penerimaan kas.

20

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT. Vitapharm berdiri pada tahun 1962 di Surabaya dan salah satu
pendirinya adalah seorang ahli farmasi bernama Dr. Tio Tiongho. PT.
Vitapharm lahir sebagai perusahaan farmasi dengan nama PT. General
Indonesian Producing Centre. Pada tahun 1964 nama perusahan diganti
menjadi PT. Pabrik Pharmasi Vita. Hingga pada tahun 1998 nama perusahaan
berubah menjadi PT. Vitapharm hingga sekarang.

PT. Vitapharm ini memproduksi produk-produk perawatan dan
kecantikan yang sesuai untuk daerah tropis yang bahan dasarnya siambil dari
kekeayaan alam Indonesia. Untuk meningkatkan kualitas kinerja dan mutu
dari perusahaan, PT. Vitapharm telah mendapatkan sertifikat CPKB (Cara
Pembuatan Kosmetik yang Baik) sebagai bukti dari kualitas produk yang
mereka produksi untuk pembuatan cream, lipstick, dan liquid pada tahun
2008, serta powder dan compact powder pada tahun 2009. Kualitas dari
produk PT. Vitapharm terjamin mutunya karena melewati beberapa tahap
quality control, analisa dan mikrobiologi yang ketat guna mempertahankan
kualitas dari produk.

21

PT. Vitapharm telah menggunakan mesin-mesin dengan teknologi
canggi. PT. Vitapharm mempekerjakan warga sekitar para karyawan PT.
Vitapharm telah melewati masa training sehingga kinerja dan jaminan mereka
dalam bekerja dapat dipertanggungjawabkan. Hingga kini, PT. Vitapharm
telah menyerap 700 (tujuh ratus) tenaga kerja
3.1 Visi dan Misi PT. Vitapharm
3.2.1 Visi PT. Vitapharm

PT. Vitapharm memiliki visi Menjadi perusahaan kosmetik tropis
terkemuka dan produknya dipercaya oleh masyarakat global.
3.2.2 Misi PT. Vitapharm

Misi dari PT. Vitapharm adalah sebagai berikut :

1.

Bekerjasama dengan penelitian dan pengolahan bahan dasar
kosmetik,

sehingga

mampu

menghasilkan

produk-produk

kosmetik yang mempunyai keunggulan kompetitif dan berkhasiat
untuk membagi dampak negatif dari iklim serta mengikuti
perkembangan gaya hidup.

2.

Mengembangkan kemampuan dan motivasi karyawan untuk :

a.

Menghasilkan produk berkualitas
22

b.

Menggalang kemitraan dengan pihak-pihak yang seiring
dengan visi perusahaan

c.

Memelihara kesinambungan usaha.Menyediakan produk jasa
perawatan dan informasi kosmetik yang sesuai, mudah
terjangkau bagi wanita dan mereka yang ingin memiliki
wajah dan kulit tubuh yang terawat baikd. Ikut memelihara
lingkungan dengan mematuhi ketentuan-ketentuan yang
berlaku. (www.vivacosmetic.com)

3.3 Produk PT. Vitapharm

PT. Vitapharm memiliki 4 (empat) brand atau produk, yaitu :

1.

Viva Cosmetics

Viva cosmetics adalah sederet produk pertama yang diluncurkan oleh PT.
Vitapharm sejak awal berdirinya perusahaan ini. Viva Cosmetics
menyediakan produk perawatan dan kecantikan tubuh dari ujung rambut
hingga ujung kaki dan tiap produk tersebut memiliki beberapa macam
jenis yang disesuaikan dengan kondisi fisik penggunanya.

23

2.

Viva Queen

Viva Queen adalah sederet produk perawatan dan kecantikan yang
didesain untuk memenuhi kebutuhan wanita dengan desain elegan dan
mewah. Viva Queen membidik pasar wanita karir.

3.

Red-A

Target utama Red-A adalah para remaja putri yang aktif . Produk yang
ditawarkan disesuaikan dengan kebutuhan remaja dari segi fungsi hingga
pemilihan diferensiasi warna untuk make-up.

4.

Viva White

Viva White merupakan produk pencerah kulit . Produk-produk Viva
White terfokus pada produk untuk mencerahkan kulit namun tetap cocok
untuk daerah tropis. (www.vivacosmetic.com)
3.4 Prosedur Penjualan

PT. Vitapharm memiliki 2 (dua) prosedur penjualan yaitu tunai maupun
kredit, dalam penjualan tunai PT. Vitapharm melayani langsung penjualan
kepada konsumen, bisa pada saat sampling, beauty class, lomba-lomba
tatarias, pelatihan-pelathian, hingga seminar tentang kecantikan untuk

24

menarik minat para konsumen serta meningkatkan penjualan produknya.
Untuk penjualan kredit PT. Vitapharm biasanya lebih kepada pensuplaian
produknya ke toko atau supermarket-supermarket seperti Indomaret,
Alfamart, Carrefour, Hypermart dll yang kemudian dijual secara ecer kepada
konsumen. Untuk penjualan kredit prosedurnya mungkin tidak segampang
pada penjualan tunai.

PT. Vitapharm juga melayani penjualan secara online, prosedur
penjualannya cukup masuk ke web resmi PT. Vitapharm lalu pilih dibagian
produk, disitu akan ada produk-produk dari PT. Vitapharm. Bila ingin
membeli maka kita tinggal klik produk tersebut dan lalu akan keluar
informasi mengenai produk serta harga produk tersebut, setelah itu tinggal
klik buy now, tidak lupa juga sebelum itu hubungi terlebih dahulu customer
service

online

PT.

Vitapharm

untuk

konfirmasi

pembayaran

dan

pengirimannya.

25

3.5 Flowchart Prosedur Penjualan


Penjualan Tunai

Mulai

Pembeli memilih
barang

Bayar

Pemberian
nota belanja

Barang
diterima

Transfer

Pack barang
yang dibeli

Kirim barang
lewat jasa
pengiriman

Selesai

26



Penjualan Kredit

27

Contoh prosedur penjualan yang ada pada flowchart diatas adalah
penjualan tunai dan penjualan kredit, untuk penjualan tunai pertama-tama
pelanggan memilih barang apa yang akan dibeli. Setelah itu pembeli akan
pergi ke bagian kasir untuk melakukan pembayaran, kasir akan memberikan
bukti berupa nota pembelian, setelah itu barang akan diterima oleh pembeli.

Bila pembayara lewat transfer, maka si pembeli akan mentransfer uang
sejumlah harga barang tersebut ditambah dengan biaya kirim, setelah itu
barang akan di pack oleh petugas pembelian dan segera dikirim ke pembeli,
barang pun sampai ketangan pembeli.

Untuk penjualan kredit, pembeli akan diberi bukti piutang. Dan bagian
pembukuan akan mencatat serta mengarsipkan bukti tersebut agar sewaktuwaktu dapat digunakan dalam penagihan.

28

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas, PT. Vitapharm merupakan
perusahaan kosmetik yang mengambil bahan baku dari kekayaan alam
Indonesia.

PT.

konsumennya.

Vitapharm
PT.

telah

Vitapharm

mendapatkan
senantiasi

tempat

berkembang

dihati
dan

para
selalu

mengembangkan produk yang dihasilkan.

Dalam menjual produk baru maupun produk yang sudah ada, PT.
Vitapharm melakukan prosedur penjualan yang hampir sama dengan
kebanyakan perusahaan di Indonesia, yaitu penjualan tunai maupun kredit.
PT. Vitapharm juga senantiasa melihat kondisi konsumennya, sehingga
prosedur penjualan yang dilakukan tidak mempersulit dalam penjualan
produknya.

Dalam hal tersebut, PT. Vitpharm lebih banyak melakukan prosedur
penjualan secara tunai kepada para konsumennya, biasanya bisa pada saat
sampling, beauty class, lomba-lomba tatarias, pelatihan-pelathian, hingga
seminar tentang kecantikan.

29

4.1 Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas, penulis dapat memberikan
saran-saran sebagai berikut :

1. Dalam melakukan prosedur atau sistem penjualan, suatu perusahaan
hendaknya tidak mempersulit konsumennya.

2. Suatu perusahaan yang telah melakukan prosedur penjualan yang baik,
senantiasa memberikan kinerja dan kerjasama yang dapat membangun
kemitraan dengan perusahaan lain serta konsumen mereka. Sehingga
perusahaan akan lebih maju dan berkembang.

30

DAFTAR PUSTAKA



Alma, B. (2006). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:
Alfabeta.



Kotler, P. (2000). Manajemen Pemasaran Edisi Millenium Jilid 1. Jakarta: PT
Prenhalindo.



http://www.scribd.com/doc/98108232/Company-Visit-ReportVitapharm#scribd



https://ranierrens.wordpress.com/author/ranierrens/



http://ciscorpiomuda.mhs.narotama.ac.id/2013/06/27/tugas-manajemenstrategik-analisa-swot-pt-vitapharm/



http://teebriz.blogspot.com/2012/04/siklus-penjualan-tunai-dan-kredit.html



http://webmuhammadiyah.blogspot.com/2014/08/pengertian-penjualan-jenispenjualan.html



https://sanoesi.wordpress.com/2008/10/15/tinjauan-sistem-akuntansipenjualan-kredit/

31



http://gerytrisaputra.blogspot.com/2010/11/sistem-informasi-akuntansipenjualan.html



http://yosipratamaputra.blogspot.com/2012/04/sistem-penjualan-tunai.html



http://www.academia.edu/7513901/BAB_II_PEMBAHASAN_PENGERTIA
N_PENJUALAN



https://evisilviaseptiani.wordpress.com/2014/04/04/pengertian-penjualan-danprosedur-administrasi-penjualan/



http://ondyx.blogspot.com/2013/09/pengertian-penjualan.html

32