MENGEMBANGKAN BUDAYA MELALUI SEKOLAH SEN

MAKALAH OBSERVASI PENDIDIKAN SENI TARI
DI SMK NEGERI 8 SURAKARTA

DISUSUN OLEH :
NAMA : RETNO KIRANA SARI
NIM

: 2501416097

JURUSAN SENDRATASIK
PRODI PENDIDIKAN SENI TARI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMESTER 1 TAHUN 2016

MENGEMBANGKAN BUDAYA MELALUI SEKOLAH SENI
Oleh : Retno Kirana Sari
NIM : 2501416097

PENDAHULUAN
Budaya merupakan suatu pola yang sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Kebudayaan memiliki beberapa macam ragamnya, serta dari berbagai daerah yang ada di

Indonesia. Budaya disini dapat didapatkan dari lingkungan dan perkembangan sejarah. Dan
berkembangnya budaya dapat dipelajari melalui berbagai media termasuk mempelajari budaya di
lingkungan sekolah khusus seni seperti SMK N 8 Surakarta. Sekolah tersebut merupakan sekolah
yang menumbuh kembangkan potensi siswa supaya menjadi siswa yang mengerti akan
kebudayaan dan lebih menyukai kesenian terutama pada seni tari serta pengertian tentang
wawasan pendidikan seni. SMK N 8 Surakarta merupakan sekolah yang berpijak pada seni
tradisi. Walaupun ada beberapa materi pembelajaran yang diberikan seperti tari klasik, tari
kreasi, maupun koreografi, siswa juga di anjurkan untuk mempelajari tari dari daerah lain, tetapi
siswa tetap tidak meninggalkan tari tradisi.
Ketertarikan mengunjungi serta melakukan mengamatan pada sekolah dan
pembelajaran disekolah tersebut, disebabkan karena apakah siswa itu banyak yang menyukai
kesenian dan melestarikan kebudayaaan terutama pada bidang seni, serta cara mengembangkan
didunia masyatakat. Ternyata SMK N 8 Surakarta membantu siswa –siswanya untuk lebih
mengembangkan, mempelajari, dan memahami apa arti dari pendidikan seni dan seni tari itu
sendiri. Strategi pembelajaran yang diterapkan di sekolah tampak masih lebih mengutamakan
pengembangan intelektual daripada pemupukan kreativitas siswa (Munandar 1983: 84-85).
Pendekatan ekspresi bebas merancang kegitan pembelajarannya dengan menggunakan model
emerging curriculum yaitu kegiatan pembelajaran yang tidak dirancang sebelumnya tetapi
berkembang sesuai dengan keinginan siswa. Pendekatan ekspresi bebas merupakan srtategi
pembelajaran yang melibatkan siswa dalam memecahkan masalah secara bersama-sama,

pendekatan disiplin ilmu adalah strategi pembelajaran dengan menggunakan ilmu sebagai
kerangka berfikir, penekatan multikultural merupakan strategi pembelajaran yang mengenalkan
siswa dengan berbagai macam seni budaya dari berbagai daerah (Eni Kusumastuti).

PEMBAHASAN

SMK N 8 Surakarta adalah sekolah yang berbasis tentang kesenian terutama
dibidang seni tari. SMK N 8 Surakarta bertempat di Jln Sangihe Kepatihan Wetan, Jebres, Kota
Surakarta. Sekolah ini memiliki beberapa jurusan untuk mengembangkan kemampun siswa yang
terdiri dari seni karawitan, seni pedhalangan, seni musik, dan seni tari. Seperti halnya yang
dikatakan oleh Dra. Rully Trihapsari, bahwa sekolah ini mengajarkan siswa untuk lebih
menyukai kesenian dan mempelajari berbagai tari di Jawa maupun tari dari daerah yang lain.
Dra. Rully Trihapsari merupakan seorang pembimbing yang berprofesi sebagai guru seni tari di
SMK N 8 Surakarta. Beliau mengajarkan materi pada siswa dipelajaran koreografi. Ibu Rully
juga mengajarkan teori-teori tentang arti dari seni tari, sebab siswa ridak hanya mengetahui
dalam praktek saja, tetapi siswa juga dipandu tentang pentingya teori pengetahuan seni.
SMK N 8 Surakarta merupakan jembatan pelestari seni budaya yang berkarakter,
profesionalitas, dan berwawasan lingkungan. Sekolah ini terkhususnya dalam bidang seni tari
memiliki bahan pengajaran dan pembelajaran atau materi sesuai dengan tingkatan kelas. Kelas X
diberi bahan ajar penyesuaian diri selama 1 tahun, seperti materi olah tubuh yang berfungsi

sebagai membentuk tubuh siswa menjadi lebih lentur atau fleksibel, serta menjadikan tubuh
siswa cepat beradaptasi pada tari tarian yang bervolume besar, seperti pengolahan pada kaki dan
tangan. Olah tubuh memiliki beberapa macam pengolahan seperti kelincahan, kecepatan,
kedisiplinan, keseimbangan, dan pernafasan, semua materi harus dilakukan oleh sisa secara
bertahap. Serta kelas X mendapatkan tari dasar misalnya, tari rantaya putri, tari rantaya alus, dan
tari rantaya gagah, materi tersebut diajarkan pada siswa agar tata cara atau bentuk dasar sebelum
menginjak pada tari bentuk. Setelah siswa melalui serangkaian pembentukan tubuh melalui olah
tubuh.
Siswa diajarkan materi tentang tari bentuk misalnya, tari kresi, tari klasik, dan tari
tradisi, ada juga materi tentang pengolahan kreatifitas. Materi tersebut diajarkan di kelas XI,
siswa juga mendapatkan pembelajaran yang meliputi kreatifitas, disiplin, seta ajang untuk
berapresiasi seperti mempelajari materi koreografi. Koreografi disini merupakan pembelajaran
yang membebaskan siswa unruk lebih berkembang dan mengasah kreatifitas masing-masing.
Cara pengajaran yang dilakukan seorang guru meliputi, memberi contoh pada anak, cara tersebut
bertujuan agar siswa diajarkan untuk lebih tanggap dalam melakukan gerakan dan dituntun untuk
cepat menghafal materi, yang selanjutnya guru memberikan kesempatan siswa untuk
berkreatifitas dalam mengolah gerakan, jadi siswa dapat melihat referensi atau video tari-tari
yang sudah ada. Untuk materi kelas XII diajarakan tari alus berpasangan, seperti tari Karno
Tinanding, tari gagah seperti, tari Minakjingga Ranggalawe, dan tari putri diajarkan Tari
Bedhaya Pangkur.


Kelas XII setelah melalui ujian tari-tarian tersebut, masih terdapat ujian yang disebut
Prakerin. Prakerin disini yang dimaksud adalah kerja lapangan, cara pengajarannya yaitu guru
yang mengajar didatangkan langsung dari ISI, ada beberapa tarian yang diajarkan seperti tari
Adaninggar Kelaswara, Tari Ngremo, Tari Jejer, serta Dramatari. Setelah mengajarkan materi
tersebut siswa bisa melakukan pertunjukan dengan tarian yang sudah di ajarkan oleh guru
tersebut, itu termasuk nilai ujian yang dilakukan oleh siswa. Sedangkan untuk Dramatari, dosen
meberikn sinopsis atau cerita pada siswa kemudian adanya pembagian tokoh dan rampak sesuai
dengan cerita dan dialog yang sudah di beriknan pada sang guru. Tujuan dari Tugas Prakerin
yang dijalani, supaya siswa diajarkan untuk percaya diri diatas panggung, serta tidak ada rasa
grogi atau ragu. Tugas terakhir yang harus dijalani siswa kelas XII adanya TA (Tugas Akhir).
Cara pengjaran yang dilakukan guru membagi sisa kedalam kelompok besar yang terdiri dari 13
sampai 14 anak untuk membuat suatu cerita yang diinginkan sang anak atau siswa. Jika siswa
sudah mendapatkan cerita dan sinopsis, siswa dapat berkonsultasi pada guru pembimbing,
apakah cerita yang akan disajikan tepat atau tidak, jika sudah tepat siswa dapat membagi tokoh,
rampak serta pembuatan dialog. Proses ini bertujuan untuk berkerja sama antara satu dengan
yang lainya, membuat siswa agar lebih berkretifitas, mengeksplor atau mencari gerak yang
sesuai dengan latar pada cerita. Tugas Akhir ini setelah sudah selesai dapat dipertunjukan di
gedung ataupun di auditorium sekolah, karena SMK NEGERI 8 SURAKARTA memiliki gedung
yang dapat digunakan sebagai pertujukan apapun.

Ada beberapa sekolah yang menggunakan kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan) da nada yang menggukan kurikulum 2013. Sedangkan unruk sekolah SMK
N 8 Surakarta ini menggunakan kurikulum 2013 disebabkan kurikulum ini terkandung dalam
materi produkrif, serta memiliki netde meliputi diskusi, Tanya jawab antara siswa dengan guru,
dan tata cara pembelajaran teori pendidikan seni. Guru ataupun pembimbing memiliki beberapa
media untuk pembelajaran misalnya, guru memberikan materi secara langsung ataupun juga
dapat siswa melihat video untuk media pembelajarannya. Setelah adanya proses belajar
mengajar, guru mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan, tentang kekurangan serta memberi
arahan agar siswa paham dan dapat mengukut kemampuan dalam belajar menari. Sekolah ini
memiliki fasilitas terkhusunya Seni Tari, seperti kelas praktek atau ruang berkaca, tape atau
speker, ruang kostum, joglo atau pendopo biasanya dipakai untuk latihan ataupun tempat untuk
pertunjukan, Open Stage (OP), Gedung Auditorium, ruang gamelan, dan ruang teori.
SMK N 8 Surakarta selain pelestari budaya yang berpijak pada tari tradisi tidak menutup
kemungkinan serta melihat perkembangan didunia seni, serta tidak meninggalkan tar tradisi, dan
tidak tertinggal oleh jaman. Guru merupakan media mengajar, membimbing, dan mendidik siswa
agar dapat mengerti tentang materi dalam pendidikan seni tari. Tidak hanya dalam praktek saja
tetapi dalam pentingnya pendidikan seni untuk para siswa.

LAMPIRAN FOTO


PENUTUP

Seperti yang sudah dicantumkan diatas bahwasanya sekolah seni termasuk SMK N 8
Surakarta merupakan sekolah yang mengedepankan budaya kesenian tradisi maupun nontradisi.
Guru ataupun pembimbing diharapkan dapat mendidik siswa agar lebih berkreatif dan inovatif.
Pendidikan seni memang penting untuk siswa yang menuntut ilmu di bidang kesenian,
dikarenakan pendidikan seni sebagai panduan dan pedoman untuk membuat budaya di Indonesia
lebih berkembang dan maju, ikut melestarikan dan menumbuhkembangkan potensi siswa agar
lebih mencintai budaya sendiri melalui sekolah seni

SARAN
Sebagai pengamat sekolah yang saya kunjungi, merupakan sekolah yang sudah
berkembang, karena siswa dan guru memiliki pedoman yang sama untuk melestarikan budaya
melalui sekolah seni, tetapi walaupun seperti itu sekolah juga harus lebih mengedepankan materi
pada wawasan pendidikan seni itu sendiri. Karena memang pendidikan seni amat sangat penting
untuk pengajaran pada siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Trihapsari Rully. Narasumber. SMK N 8 Surakarta. 2016

Kusumastuti, Eny PENDIDIKAN SENI TARI MELALUI PENDEKATAN EKSPRESI BEBAS,
DISIPLIN ILMU, DAN MULTIKULTURAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS
SISWA