Makalah Belajar dan Pembelajaran KETERAM
Makalah Belajar dan Pembelajaran
KETERAMPILAN BERTANYA
Nama
: 1. Munita Amalia Ad’ha (1301145063)
2. Ria Ratul Fauziah (1301145088)
Nama dosen
: Gufron Amirullah
Kelas
: 3B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena
hanya dengan rahmat, hidayah, kasih sayang dan barokah-Nya, penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “KETERAMPILAN BERTANYA” ini. Shalawat serta salam tidak lupa
penulis panjatkan kepada junjungan kita, Rasullullah Muhammad SAW sebagai pembawa
revolusioner sejati, beserta keluarga, para sahabat dan umatnya sampaihari kiamat.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan pembelajaran di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah PROF.DR.HAMKA
Jakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari peran
dan sumbangsih pemikiran serta intervensi dari banyak pihak. Kerena itu dalam kesempatan ini,
penulis ingin menyampaikan terimakasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada semua
pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan makalah ini yang tidak dapat
kami sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan.
Semoga tulisan ini bermanfaat. Amin
Jakarta, 6 September 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Daftar isi
Kata pengantar
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II KETERAMPILAN BERTANYA
2.1 Pengertian Keterampilan bertanya
2.2 Teknik keterampilan bertanya
2.3 Pentingnya keterampilan bertanya
2.4 Jenis-jenis keterampilan bertanya
2.5 Hal-hal yang perlu dihindari
2.6 Kelebihan dan kelemahan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PEMBUKAAN
A. Latar belakang
Pendidikan merupakan suatu proses untuk memperoleh pengetahuan dan memperbaiki
masa depan. Dalam kamus bahasa Indonesia pendidikan yang berasal dari kata “didik”, Lalu
kata ini mendapat awalan kata “me” sehingga menjadi “mendidik” artinya memelihara dan
memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran,
tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Dalam pendidikan
dibutuhkannya tenaga pendidik sebagai akses untuk menyalurkan dan membantu peserta
didik dalam proses pembelajaran. Seorang pendidik dituntut untuk benar-benar professional
bukan hanya sekedar mengajar dan menguasai kelas saja, namun jauh dari itu pendidik harus
memiliki ilmu pengetahuan dan skill yang banyak sehingga dapat menyampaikan ilmu yang
diajarkan kepada peserta didik.
Pada kenyataannya masih banyak pendidik yang hanya sekedarnya saja dan tidak
mempunyai keterampilan dalam mengajar sehingga hasilnya tidak maksimal. Oleh karena
itu seorang pendidik harus memiliki keterampilan khusus dalam mengajar. Ada banyak
sekali keterampilan dalam mengajar, salah satunya adalah keterampilan bertanya yang akan
di bahas dalam makalah ini.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan keterampilan bertanya?
2. Bagaimanakah teknik yang benar dalam keterampilan bertanya?
3. Mengapa keterampilan bertanya menjadi faktor penting dalam proses pembelajaran?
4. Apa saja jenis-jenis pertanyaan yang diajukan oleh pendidik kepada peserta didik?
5. Apakah kelebihan dan kelemahan dari keterampilan bertanya?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari keterampilan bertanya.
2. Untuk mengetahui teknik yang benar dalam keterampilan bertanya.
3. Untuk mengetahui mengapa keterampilan bertanya menjadi faktor penting dalam
pembelajaran.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis pertanyaan pendidik kepada peserta didik.
BAB II
KETERAMPILAN BERTANYA
A. Pengertian Keterampilan Bertanya
Menurut kamus bahasa Indonesia “bertanya” berasal dari kata “tanya” yang berarti
permintaan keterangan. Sedangkan kata “terampil” memiliki arti cakap dalam
penyelesaian tugas ataupun mampu dan cekatan. Dengan demikian keterampilan bertanya
secara sederhana dapat diartikan dengan kecakapan atau kemampuan seseorang dalam
meminta keterangan atau penjelasan dari orang lain atau pihak yang menjadi lawan bicara
Keterampilan bertanya merupakan kemampuan seorang guru dalam bentuk ucapan
atau pertanyaan sebagai stimulus untuk memunculkan atau menumbuhkan keaktifan dan
respon dari peserta didik. Keterampilan ini berhubungan dengan cara memperoleh umpan
balik atau feedback. Pengajar yang berbicara terus menerus akan menciptakan arus
hubungan satu arah saja. Disitu tidak terjadi apa yang disebut komunikasi dan proses
belajar tidak akan berjalan lengkap. Lebih-lebih dalam hal seperti itu sukar diketahui
apakah murid mengerti apa yang diuraikan oleh pengajar. Mungkin pengajar mengajar
terlalu cepat, tetapi mungkin pula bahan pelajaran yang disampaikan telah diketahui oleh
murid.
1
Proses pembelajaran yang dilakukan peserta didik diawali dengan proses bertanya.
Proses bertanya sebenarnya merupakan proses berpikir yang dilakukan peserta didik
dalam rangka memecahkan masalah dalam proses pembelajaran.
B. Teknik yang benar dalam keterampilan bertanya.
Dalam proses pembelajaran, seorang guru harus mempunyai teknik-teknik yang
benar agar pertanyaan yang diajukan mencapai sasaran. Pertanyaan yang ditanyakan
guru kepada muridnya sering tidak dapat dijawab oleh muridnya bukan karena murid
tidak mampu menjawab tetapi hanya karena gurunya kurang menguasai dalam
menyusun pertanyaan. Suatu pertanyaan yang baik mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Kalimatnya singkat dan jelas
2. Tujuannya jelas, tidak terlalu umum dan luas
3. Setiap pertanyaan hanya untuk satu masalah
4. Mendorong anak untuk berfikir
5. Jawaban yang diharapkan bukan sekedar iya atau tidak
6. Bahasa dalam pertanyaan dikenal baik oleh siswa2
1 AD. Rooijakkers, mengajar dengan sukses, (Jakarta: PT.Grasindo, 1991)h.52
2 Sardiman a.m, interaksi dan motivasi belajar mengajar, (Jakarta:PT.RajaGrafindo Persada, 1986)hh214-215
Dengan demikian hendaknya bahasa dan kalimat yang digunakan hendaknya dapat
dimengerti oleh siswa, sehingga maksud pertanyaan dapat dipahami. Untuk itu perlu
dikembangkan pertanyaan yang bersifat menerapkan, analisis, sintesis, interpretasi,
pengungkapan sebab akibat, meramal dan berpikir.
Beberapa teknik dalam menyampaikan pertanyaan di depan kelas sebagai berikut:
1. Mula-mula tunjukkan pertanyaan kepada seluruh kelas agar semua siswa turut
berfikir dan merumuskan jawaban dalam hati masing-masing. Sehingga perlu
diperhitungkan:
a. suara cukup keras untuk didengar seluruh siswa
b. pertanyaan yang diajukan dengan ucapan yang jelas dan tidak terlalu cepat
2.
3.
4.
5.
Berilah kesempatan kepada seluruh siswa untuk menjawab.
Berilah waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir sebelum menjawab.
Suasana dalam bertanya-menjawab hendaknya jangan tegang.
Apabila ada siswa yang tidak dapat menjawab, alihkan pertanyaan kepada siswa
yang lain agar siswa tersebut tidak menjadi malu.
6. Pertanyaan yang diajukan hendaknya mengenai pokok-pokok yang penting yang
harus dimengerti oleh siswa sesuai dengan tujuan intruksional yang telah
ditetapkan sebelumnya.
7. Untuk menarik perhatian kelas dan melatih disiplin, satu dua pertanyaan dapat
ditujukan kepada siswa yang tidak memperhatikan.3
C. Pentingnya keterampilan bertanya
Pertanyaan dalam interaksi belajar mengajar adalah penting karena dapat menjadi
perangsang yang mendorong siswa untuk giat berfikir dan belajar, membangkitkan
pengertian baru. Guru dapat menyelidiki penguasaan siswa, mendorong pengetahuan
dalam situasi lain, mengarahkan dan menarik perhatian siswa, mengubah pendirian,
kepercayaan atau prasangka yang keliru.4
Dalam proses pembelajaran, kegiatan bertanya berguna untuk :
3 Op.cit.,hh.215-217
4 Op.cit.,h.214
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Menggali informasi
Mengecek pemahaman siswa
Membangkitkan respons para siswa
Mengetahui sejauhmana keingintahuan siswa
Mengetahui hal hal yang sudah diketahui siswa
Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru
Membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa
Menyegarkan kembali pengetahuan siswa
Adapun Tanya jawab yang diajukan guru ialah agar siswa belajar, yaitu
memperoleh penegetahuan dan peningkatan kemampuan berpikir, baik berupa kalimat
tanya atau perintah yang menuntut respon siswa. Dalam tanya jawab dikelas, pengajar
dapat memberikan umpan balik secara langsung. Pertanyaan yang diajukan oleh pengajar,
memaksa murid untuk menunjukkan, sejauh mana ia telah mengerti hal yang
diajarkan.karena ia harus mencari dan menyusun jawaban, maka ia mengetahui sejauh
mana dirinya telah mengerti bahan yang bersangkutan.
D. Jenis-jenis pertanyaan
1. Pertanyaan langsung, yaitu pertanyaan yang ditunjukkan kepada salah satu peserta
didik.
2. Pertanyaan umum dan terbuka, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada seluruh
kelas.
3. Pertanyaan retorik, yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban.
4. Pertanyaan faktual, yaitu pertanyaan untuk menggali fakta dan informasi.
5. Pertanyaan yang diarahkan kembali, yaitu pertanyaan yang dikembalikan kepada
peserta didik atas pertanyaan peserta didik lain.
6. Pertanyaan memimpin, yaitu pertanyaan yang jawabannya tersimpul dalam
pertanyaan itu sendiri.
Pada dasarnya pertanyaan yang diajukan oleh pengajar dapat digolongkan dalam
dua jenis yaitu pertanyaan tingkat tinggi dan pertanyaan tingkat rendah.
a. Pertanyaan tingkat rendah
Pertanyaan tingkat rendah adalah pertanyaan yang menyangkut fakta,
pengetahuan sederhana dan penerapan pengertian. Beberapa contoh
pertanyaan tingkat rendah:
“Ada beberapa macam penyakit kaki yang saya jelaskan minggu lalu?”
“Kapan Alfert Nobel hidup?”.
b. Pertanyaan tingkat tinggi
Pertanyaan tingkat tinggi adalah pertanyaan yang menuntut pemikiran abstrak.
jenis pertanyaan yang tidak akan dapat dijawab bilamana murid sama sekali
belum mengerti bahan pelajaran. Beberapa contoh pertanyaan tingkat tinggi:
“Mengapa banjir dikatakan sebagai salah satu akibat dari penggundulan
hutan ?”.
“Mengapa pemerintah melarang penggunaan DDT?”
“Apa faedah dari usaha pengendalian industry kertas?
Seringkali pertanyaan jenis terakhir ini dimulai dengan kata “terangkan…”,
sebagai suatu ajakan untuk berpikir secara teratrur. Menghadapi pertanyaan
tingkat tinggi, sebelumnya murid harus telah mencapai taraf berfikir abstrak.
Sudah pasti bahwa pada tingat perguruan tinggi pengajar harus dapat memaksa
muridnya sampai ketaraf berfikir abstrak.5
E. Hal-hal yang perlu dihindari dalam keterampilan bertanya
Hal-hal yang perlu di hindari seorang pengajar dalam mengajukan kepada para
pendidik:
1. Mengulangi pertanyaan sendiri
2. Mengulangi jawaban siswa peserta didik
3. Menjawab pertanyaan sendiri
4. Pertanyaan yang memancing jawaban serentak
5. Mengajukan pertanyaan ganda
6. Menentukan siswa tertentu untuk menjawab
5 Ad.Rooijakkers, mengajar dengan sukses, (Jakarta: PT.Grasindo: 1991)hh.66-67
F. Kelebihan dan kelemahan keterampilan bertanya
Beberapa keuntungan dan kelemahan dalam proses keterampilan bertanya seorang
guru di dalam kelas dalam proses belajar mengajar.
Kelebihan :
a. Seberapa jauh mata pelajaran dapat diterima atau dipahami oleh siswa
b. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun sedang
ribut atau yang mengantuk kembali tegar dan akan hilang.
c. Sikap siswa terhadap beberapa aspek yan sedang dipelajari.
d. Mempererat hubungan keilmuan antara guru dan siswa.
e. Mengembangkan keberanian dan ketempilan siswa dalam menjawab dan
mengemukakan pendapat.6
Kelemahan:
a. Waktu sering banyak terbuang terutama apabila siswa tidak dapat menjawab.
b. Siswa merasa takut menjawab dan berpendapat, apalagi jika guru kurang
mendorong siswa untuk berani menjawab dan suasana dalam keadaan yang
tegang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
6 Loc.cit.,h.207
Keterampilan bertanya adalah keterampilan yang wajib dimiliki oleh setiap
pendidik. Keterampilan bertanya merupakan kemampuan seorang guru dalam
bentuk ucapan atau pertanyaan sebagai stimulus untuk memunculkan atau
menumbuhkan keaktifan dan respon dari peserta didik. Keterampilan bertanya
mempunyai beberapa teknik-teknik. Keterampilan bertanya berguna untuk :
1)Menggali informasi , 2) Mengecek pemahaman siswa, 3) Membangkitkan
respons para siswa, 4) Mengetahui sejauhmana keingintahuan siswa, 5) Mengetahui
hal hal yang sudah diketahui siswa, 6) Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu
yang dikehendaki guru, 7) Membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa,
8) Menyegarkan kembali pengetahuan siswa. Keterampilan bertanya digolongkan
menjadi pertanyaan tingkat tinggi dan pertanyaan tingkat rendah.
Adapun hal-hal yang perlu dihindari seorang pendidik dalam terampil untu
betranya kepada pendidik, yaitu 1) Mengulangi pertanyaan sendiri, 2) Mengulangi
jawaban siswa peserta didik, 3) Menjawab pertanyaan sendiri, 4) Pertanyaan yang
memancing jawaban serentak, 5) Mengajukan pertanyaan ganda, 6) Menentukan
siswa tertentu untuk menjawab. Keterampilan bertanya juga memiliki kelebihan
dan kelemahan yaitu, seberapa jauh mata pelajaran dapat diterima atau dipahami
oleh siswa dan mengembangkan keberanian dan ketempilan siswa dalam menjawab
dan mengemukakan pendapat. Sedangkan kelemahannya yaitu waktu sering banyak
terbuang terutama apabila siswa tidak dapat menjawab.
B. Saran
Dari pembahasan yang telah dijelaskan, penulis menyarankan kepada pembaca
yang berprofesi sebagai guru dan calon guru agar dapat menguasai keterampilan
bertanya ini karena keterampilan ini merupakan satu komponen penting didalam
memotivasi minat belajar pendidik.
DAFTAR PUSTAKA
Rooijakkers,Ad. 1991. Mengajar dengan Sukses. Jakarta: PT.Grasindo
A.M.Sardiman. 1986. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada
Popham,james. 1981. Bagaimana mengajar secara sistematis. Yogyakarta: Kanisius
KETERAMPILAN BERTANYA
Nama
: 1. Munita Amalia Ad’ha (1301145063)
2. Ria Ratul Fauziah (1301145088)
Nama dosen
: Gufron Amirullah
Kelas
: 3B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena
hanya dengan rahmat, hidayah, kasih sayang dan barokah-Nya, penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “KETERAMPILAN BERTANYA” ini. Shalawat serta salam tidak lupa
penulis panjatkan kepada junjungan kita, Rasullullah Muhammad SAW sebagai pembawa
revolusioner sejati, beserta keluarga, para sahabat dan umatnya sampaihari kiamat.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan pembelajaran di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah PROF.DR.HAMKA
Jakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari peran
dan sumbangsih pemikiran serta intervensi dari banyak pihak. Kerena itu dalam kesempatan ini,
penulis ingin menyampaikan terimakasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada semua
pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan makalah ini yang tidak dapat
kami sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan.
Semoga tulisan ini bermanfaat. Amin
Jakarta, 6 September 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Daftar isi
Kata pengantar
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II KETERAMPILAN BERTANYA
2.1 Pengertian Keterampilan bertanya
2.2 Teknik keterampilan bertanya
2.3 Pentingnya keterampilan bertanya
2.4 Jenis-jenis keterampilan bertanya
2.5 Hal-hal yang perlu dihindari
2.6 Kelebihan dan kelemahan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PEMBUKAAN
A. Latar belakang
Pendidikan merupakan suatu proses untuk memperoleh pengetahuan dan memperbaiki
masa depan. Dalam kamus bahasa Indonesia pendidikan yang berasal dari kata “didik”, Lalu
kata ini mendapat awalan kata “me” sehingga menjadi “mendidik” artinya memelihara dan
memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran,
tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Dalam pendidikan
dibutuhkannya tenaga pendidik sebagai akses untuk menyalurkan dan membantu peserta
didik dalam proses pembelajaran. Seorang pendidik dituntut untuk benar-benar professional
bukan hanya sekedar mengajar dan menguasai kelas saja, namun jauh dari itu pendidik harus
memiliki ilmu pengetahuan dan skill yang banyak sehingga dapat menyampaikan ilmu yang
diajarkan kepada peserta didik.
Pada kenyataannya masih banyak pendidik yang hanya sekedarnya saja dan tidak
mempunyai keterampilan dalam mengajar sehingga hasilnya tidak maksimal. Oleh karena
itu seorang pendidik harus memiliki keterampilan khusus dalam mengajar. Ada banyak
sekali keterampilan dalam mengajar, salah satunya adalah keterampilan bertanya yang akan
di bahas dalam makalah ini.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan keterampilan bertanya?
2. Bagaimanakah teknik yang benar dalam keterampilan bertanya?
3. Mengapa keterampilan bertanya menjadi faktor penting dalam proses pembelajaran?
4. Apa saja jenis-jenis pertanyaan yang diajukan oleh pendidik kepada peserta didik?
5. Apakah kelebihan dan kelemahan dari keterampilan bertanya?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari keterampilan bertanya.
2. Untuk mengetahui teknik yang benar dalam keterampilan bertanya.
3. Untuk mengetahui mengapa keterampilan bertanya menjadi faktor penting dalam
pembelajaran.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis pertanyaan pendidik kepada peserta didik.
BAB II
KETERAMPILAN BERTANYA
A. Pengertian Keterampilan Bertanya
Menurut kamus bahasa Indonesia “bertanya” berasal dari kata “tanya” yang berarti
permintaan keterangan. Sedangkan kata “terampil” memiliki arti cakap dalam
penyelesaian tugas ataupun mampu dan cekatan. Dengan demikian keterampilan bertanya
secara sederhana dapat diartikan dengan kecakapan atau kemampuan seseorang dalam
meminta keterangan atau penjelasan dari orang lain atau pihak yang menjadi lawan bicara
Keterampilan bertanya merupakan kemampuan seorang guru dalam bentuk ucapan
atau pertanyaan sebagai stimulus untuk memunculkan atau menumbuhkan keaktifan dan
respon dari peserta didik. Keterampilan ini berhubungan dengan cara memperoleh umpan
balik atau feedback. Pengajar yang berbicara terus menerus akan menciptakan arus
hubungan satu arah saja. Disitu tidak terjadi apa yang disebut komunikasi dan proses
belajar tidak akan berjalan lengkap. Lebih-lebih dalam hal seperti itu sukar diketahui
apakah murid mengerti apa yang diuraikan oleh pengajar. Mungkin pengajar mengajar
terlalu cepat, tetapi mungkin pula bahan pelajaran yang disampaikan telah diketahui oleh
murid.
1
Proses pembelajaran yang dilakukan peserta didik diawali dengan proses bertanya.
Proses bertanya sebenarnya merupakan proses berpikir yang dilakukan peserta didik
dalam rangka memecahkan masalah dalam proses pembelajaran.
B. Teknik yang benar dalam keterampilan bertanya.
Dalam proses pembelajaran, seorang guru harus mempunyai teknik-teknik yang
benar agar pertanyaan yang diajukan mencapai sasaran. Pertanyaan yang ditanyakan
guru kepada muridnya sering tidak dapat dijawab oleh muridnya bukan karena murid
tidak mampu menjawab tetapi hanya karena gurunya kurang menguasai dalam
menyusun pertanyaan. Suatu pertanyaan yang baik mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Kalimatnya singkat dan jelas
2. Tujuannya jelas, tidak terlalu umum dan luas
3. Setiap pertanyaan hanya untuk satu masalah
4. Mendorong anak untuk berfikir
5. Jawaban yang diharapkan bukan sekedar iya atau tidak
6. Bahasa dalam pertanyaan dikenal baik oleh siswa2
1 AD. Rooijakkers, mengajar dengan sukses, (Jakarta: PT.Grasindo, 1991)h.52
2 Sardiman a.m, interaksi dan motivasi belajar mengajar, (Jakarta:PT.RajaGrafindo Persada, 1986)hh214-215
Dengan demikian hendaknya bahasa dan kalimat yang digunakan hendaknya dapat
dimengerti oleh siswa, sehingga maksud pertanyaan dapat dipahami. Untuk itu perlu
dikembangkan pertanyaan yang bersifat menerapkan, analisis, sintesis, interpretasi,
pengungkapan sebab akibat, meramal dan berpikir.
Beberapa teknik dalam menyampaikan pertanyaan di depan kelas sebagai berikut:
1. Mula-mula tunjukkan pertanyaan kepada seluruh kelas agar semua siswa turut
berfikir dan merumuskan jawaban dalam hati masing-masing. Sehingga perlu
diperhitungkan:
a. suara cukup keras untuk didengar seluruh siswa
b. pertanyaan yang diajukan dengan ucapan yang jelas dan tidak terlalu cepat
2.
3.
4.
5.
Berilah kesempatan kepada seluruh siswa untuk menjawab.
Berilah waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir sebelum menjawab.
Suasana dalam bertanya-menjawab hendaknya jangan tegang.
Apabila ada siswa yang tidak dapat menjawab, alihkan pertanyaan kepada siswa
yang lain agar siswa tersebut tidak menjadi malu.
6. Pertanyaan yang diajukan hendaknya mengenai pokok-pokok yang penting yang
harus dimengerti oleh siswa sesuai dengan tujuan intruksional yang telah
ditetapkan sebelumnya.
7. Untuk menarik perhatian kelas dan melatih disiplin, satu dua pertanyaan dapat
ditujukan kepada siswa yang tidak memperhatikan.3
C. Pentingnya keterampilan bertanya
Pertanyaan dalam interaksi belajar mengajar adalah penting karena dapat menjadi
perangsang yang mendorong siswa untuk giat berfikir dan belajar, membangkitkan
pengertian baru. Guru dapat menyelidiki penguasaan siswa, mendorong pengetahuan
dalam situasi lain, mengarahkan dan menarik perhatian siswa, mengubah pendirian,
kepercayaan atau prasangka yang keliru.4
Dalam proses pembelajaran, kegiatan bertanya berguna untuk :
3 Op.cit.,hh.215-217
4 Op.cit.,h.214
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Menggali informasi
Mengecek pemahaman siswa
Membangkitkan respons para siswa
Mengetahui sejauhmana keingintahuan siswa
Mengetahui hal hal yang sudah diketahui siswa
Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru
Membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa
Menyegarkan kembali pengetahuan siswa
Adapun Tanya jawab yang diajukan guru ialah agar siswa belajar, yaitu
memperoleh penegetahuan dan peningkatan kemampuan berpikir, baik berupa kalimat
tanya atau perintah yang menuntut respon siswa. Dalam tanya jawab dikelas, pengajar
dapat memberikan umpan balik secara langsung. Pertanyaan yang diajukan oleh pengajar,
memaksa murid untuk menunjukkan, sejauh mana ia telah mengerti hal yang
diajarkan.karena ia harus mencari dan menyusun jawaban, maka ia mengetahui sejauh
mana dirinya telah mengerti bahan yang bersangkutan.
D. Jenis-jenis pertanyaan
1. Pertanyaan langsung, yaitu pertanyaan yang ditunjukkan kepada salah satu peserta
didik.
2. Pertanyaan umum dan terbuka, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada seluruh
kelas.
3. Pertanyaan retorik, yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban.
4. Pertanyaan faktual, yaitu pertanyaan untuk menggali fakta dan informasi.
5. Pertanyaan yang diarahkan kembali, yaitu pertanyaan yang dikembalikan kepada
peserta didik atas pertanyaan peserta didik lain.
6. Pertanyaan memimpin, yaitu pertanyaan yang jawabannya tersimpul dalam
pertanyaan itu sendiri.
Pada dasarnya pertanyaan yang diajukan oleh pengajar dapat digolongkan dalam
dua jenis yaitu pertanyaan tingkat tinggi dan pertanyaan tingkat rendah.
a. Pertanyaan tingkat rendah
Pertanyaan tingkat rendah adalah pertanyaan yang menyangkut fakta,
pengetahuan sederhana dan penerapan pengertian. Beberapa contoh
pertanyaan tingkat rendah:
“Ada beberapa macam penyakit kaki yang saya jelaskan minggu lalu?”
“Kapan Alfert Nobel hidup?”.
b. Pertanyaan tingkat tinggi
Pertanyaan tingkat tinggi adalah pertanyaan yang menuntut pemikiran abstrak.
jenis pertanyaan yang tidak akan dapat dijawab bilamana murid sama sekali
belum mengerti bahan pelajaran. Beberapa contoh pertanyaan tingkat tinggi:
“Mengapa banjir dikatakan sebagai salah satu akibat dari penggundulan
hutan ?”.
“Mengapa pemerintah melarang penggunaan DDT?”
“Apa faedah dari usaha pengendalian industry kertas?
Seringkali pertanyaan jenis terakhir ini dimulai dengan kata “terangkan…”,
sebagai suatu ajakan untuk berpikir secara teratrur. Menghadapi pertanyaan
tingkat tinggi, sebelumnya murid harus telah mencapai taraf berfikir abstrak.
Sudah pasti bahwa pada tingat perguruan tinggi pengajar harus dapat memaksa
muridnya sampai ketaraf berfikir abstrak.5
E. Hal-hal yang perlu dihindari dalam keterampilan bertanya
Hal-hal yang perlu di hindari seorang pengajar dalam mengajukan kepada para
pendidik:
1. Mengulangi pertanyaan sendiri
2. Mengulangi jawaban siswa peserta didik
3. Menjawab pertanyaan sendiri
4. Pertanyaan yang memancing jawaban serentak
5. Mengajukan pertanyaan ganda
6. Menentukan siswa tertentu untuk menjawab
5 Ad.Rooijakkers, mengajar dengan sukses, (Jakarta: PT.Grasindo: 1991)hh.66-67
F. Kelebihan dan kelemahan keterampilan bertanya
Beberapa keuntungan dan kelemahan dalam proses keterampilan bertanya seorang
guru di dalam kelas dalam proses belajar mengajar.
Kelebihan :
a. Seberapa jauh mata pelajaran dapat diterima atau dipahami oleh siswa
b. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun sedang
ribut atau yang mengantuk kembali tegar dan akan hilang.
c. Sikap siswa terhadap beberapa aspek yan sedang dipelajari.
d. Mempererat hubungan keilmuan antara guru dan siswa.
e. Mengembangkan keberanian dan ketempilan siswa dalam menjawab dan
mengemukakan pendapat.6
Kelemahan:
a. Waktu sering banyak terbuang terutama apabila siswa tidak dapat menjawab.
b. Siswa merasa takut menjawab dan berpendapat, apalagi jika guru kurang
mendorong siswa untuk berani menjawab dan suasana dalam keadaan yang
tegang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
6 Loc.cit.,h.207
Keterampilan bertanya adalah keterampilan yang wajib dimiliki oleh setiap
pendidik. Keterampilan bertanya merupakan kemampuan seorang guru dalam
bentuk ucapan atau pertanyaan sebagai stimulus untuk memunculkan atau
menumbuhkan keaktifan dan respon dari peserta didik. Keterampilan bertanya
mempunyai beberapa teknik-teknik. Keterampilan bertanya berguna untuk :
1)Menggali informasi , 2) Mengecek pemahaman siswa, 3) Membangkitkan
respons para siswa, 4) Mengetahui sejauhmana keingintahuan siswa, 5) Mengetahui
hal hal yang sudah diketahui siswa, 6) Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu
yang dikehendaki guru, 7) Membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa,
8) Menyegarkan kembali pengetahuan siswa. Keterampilan bertanya digolongkan
menjadi pertanyaan tingkat tinggi dan pertanyaan tingkat rendah.
Adapun hal-hal yang perlu dihindari seorang pendidik dalam terampil untu
betranya kepada pendidik, yaitu 1) Mengulangi pertanyaan sendiri, 2) Mengulangi
jawaban siswa peserta didik, 3) Menjawab pertanyaan sendiri, 4) Pertanyaan yang
memancing jawaban serentak, 5) Mengajukan pertanyaan ganda, 6) Menentukan
siswa tertentu untuk menjawab. Keterampilan bertanya juga memiliki kelebihan
dan kelemahan yaitu, seberapa jauh mata pelajaran dapat diterima atau dipahami
oleh siswa dan mengembangkan keberanian dan ketempilan siswa dalam menjawab
dan mengemukakan pendapat. Sedangkan kelemahannya yaitu waktu sering banyak
terbuang terutama apabila siswa tidak dapat menjawab.
B. Saran
Dari pembahasan yang telah dijelaskan, penulis menyarankan kepada pembaca
yang berprofesi sebagai guru dan calon guru agar dapat menguasai keterampilan
bertanya ini karena keterampilan ini merupakan satu komponen penting didalam
memotivasi minat belajar pendidik.
DAFTAR PUSTAKA
Rooijakkers,Ad. 1991. Mengajar dengan Sukses. Jakarta: PT.Grasindo
A.M.Sardiman. 1986. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada
Popham,james. 1981. Bagaimana mengajar secara sistematis. Yogyakarta: Kanisius