PERCIK. Media Informasi Air Minum dan Pe

Kunjungan

Sirkulasi/Distribusi: Diseminasi Program WASPOLA di Propinsi Gorontalo

40 Anggie Rifki

Pringga Jurang Keruntuhan Bulan

Seputar WASPOLA

Alamat Redaksi: Jl. Cianjur No. 4 Menteng, Jakarta Pusat.

Pelaksanaan Kebijakan Nasional AMPL Berbasis Masyarakat di Daerah 42 Telp. (021) 31904113

44 e-mail: redaksipercik@yahoo.com

Lokakarya Kelompok Kerja WASPOLA

45 redaksi@ampl.or.id

Pertemuan Tim Pengarah WASPOLA

Seputar AMPL

46 Redaksi menerima kiriman

oswar@bappenas.go.id

Orientasi MPA/PHAST

47 tulisan/artikel dari luar. Isi berkaitan

Pokja AMPL Ikuti Nusantara Water 2004

47 dengan air minum dan penyehatan

Pertemuan Perencanaan dan Evaluasi Proyek ProAir

48 lingkungan dan belum pernah

Seminar Teknologi Tepat Guna Pengolahan Limbah Cair

dipublikasikan. Panjang naskah tak

49 dibatasi. Sertakan identitas diri.

Persiapan Proyek ProAir di Kabupaten Alor

50 Redaksi berhak mengeditnya.

Pustaka AMPL

Agenda Agenda

embaca, Percik mulai mena- FOTO: OM paki babak baru yakni bagai-

minum dan penyehatan lingkungan di seluruh Tanah Air. Percik telah menyebar dari Sabang sampai Me- rauke meski dalam jumlah yang ter- batas.

Alhamdulillah, berbagai kala- ngan menyambut hangat kehadiran Percik. Ini dibuktikan dengan ba- nyaknya tanggapan yang datang kepada kami. Bahkan ada beberapa kalangan yang berharap bisa ber- langganan Percik kendati harus membayar –padahal Percik meru- pakan majalah gratis. Ini tentu hal yang membahagiakan kami.

Beberapa waktu lalu kami meng- ikuti Nusantara Water 2004 di Ja- karta Convention Center bersama dengan Program WASPOLA dan Ke-

LESEHAN

lompok Kerja Air Minum dan Pe- Salah satu kekhasan dari Kelompok Kerja AMPL Pusat adalah lesehan dalam beberapa lokakarya. nyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) sebagai induk kami. Langkah itu

utama, pengetahuan kita mengenai merupakan upaya kami untuk ma-

Persoalan sampah sebenarnya

sampah semakin bertambah luas. kin mendekatkan Percik ke tengah-

bukan sekadar persoalan teknis.

Yang tak kalah menarik, ada tengah pemangku kepentingan

Teknologi apa yang cocok dan bera-

reportase mengenai peran perempu- AMPL. Kami akan terus berupaya

pa dana yang dibutuhkan. Sekjen

an dalam mengelola sampah sejak agar majalah ini makin eksis dan

Departemen Permukiman dan Pra-

dari hulu. Berkat keuletannya itu, menjadi rujukan, referensi, dan wa-

sarana Wilayah, Budiman Arief,

kampungnya yang berada di jantung dah komunikasi bagi pihak-pihak

menjelaskan itu. Kuncinya, pena-

kota Jakarta, berubah hijau dan terkait di bidang ini.

nganan sampah harus merupakan

asri. Bahkan kini kampung tersebut Pembaca, pada edisi ini, Percik

langkah yang sistemik. Lebih dari

menjadi salah satu tujuan wisata hadir dengan laporan utama menge-

itu, menarik kiranya pandangan

lingkungan. Banyak orang, baik dari nai sampah. Mengapa ini diangkat?

M. Gempur Adnan, Deputi Menteri

dalam dan luar negeri, yang belajar Sampah merupakan suatu hal yang

Negara Lingkungan Hidup Bidang

dari perempuan tersebut. Dan ber- masih menjadi persoalan di negeri

Peningkatan Kapasitas Pengelolaan

kat usahanya itu pula ia menyabet ini. Isu penyehatan lingkungan tak

Lingkungan Hidup Kewilayahan

berbagai penghargaan. pernah lepas dari sampah. Semua

bahwa itu semua tergantung komit-

Seperti biasanya, Percik tetap orang tahu itu, tapi tak semua orang

men semua pihak. Tanpa ada komit-

menampilkan rubrik-rubrik rutin memiliki kepedulian terhadap ma-

men, jangan diharap persoalan sam-

lainnya. Kami berharap ada ma- salah yang satu ini. Ibarat peribaha-

pah akan tuntas. Dana hanyalah

sukan dan kritik dari para pembaca sa, ‘’Anjing menggonggong, kafilah

masalah nomor kesekian.

demi perbaikan majalah ini ke de- tetap berlalu’’, sampah tak pernah

Percik kali ini juga banyak

memuat artikel-artikel sampah dari

pan.

kunjung usai penanganannya meski

Akhirnya kami berharap Percik banyak pihak berbicara kebersihan

para praktisi dan pegiat sampah.

berguna bagi Anda, para pembaca. dan kesehatan.

Kami berharap dengan banyaknya

artikel yang sesuai dengan laporan

Salam. „

MDGs Kurang Greget

melakukan sosialisasi. Kami pun ikut

hatan Kabupaten Musi Rawas, Prop.

Sumatera Selatan, menuju Indonesia Kami ucapkan selamat atas terbitnya

andil dalam masalah ini dengan memu-

atnya pada Percik edisi 3 yang lalu.

Sehat 2010.

media informasi Percik. Izinkanlah

Apa yang kami lakukan memang belum

kami menyarankan agar Millennium

apa-apa tanpa ada gerakan sosialisasi

Drs. H. Syamsul Anwar, MF, MM

Development Goals (MDGs) disosialisa-

Kepala Dinas Kesehatan sikan terlebih dahulu ke daerah supaya

yang tersistem dari para pemangku ke-

Kabupaten Musi Rawas gregetnya atau gaungnya sampai ke teli- nga masyarakat sehingga masyarakat

pentingan MDGs itu sendiri. (Redaksi)

Kami sangat senang bila para pembaca sendiri terinspirasi dan memiliki tang-

bisa mengambil manfaat dari Percik. Ma- gung jawab moral untuk mewujudkan

Membantu Stakeholder

jalah ini memang diterbitkan untuk menyo- target MDGs.

di Daerah

sialisasikan berbagai kebijakan dan pro- gram air minum dan penyehatan lingkung-

an sekaligus menjadi ajang para pemangku Kantor Bupati Toba Samosir

Natalia Silitonga

Adanya media informasi air minum

kepentingan untuk saling berbagi penga- Bagian Perekonomian-Kasubbag Kimpraswil

dan penyehatan lingkungan (Percik)

laman dan berkomunikasi. (Redaksi) Jl. Pagar Batu No. 1 Balige

akan sangat membantu kami dalam me-

laksanakan interaksi dengan pemangku

Sumatera Utara

kepentingan (stakeholder) di bidang air

Kami menerima ucapan selamat dan

terima kasih dari berbagai pihak yang Saran Anda sangat sesuai dengan

minum agar tercipta suatu kerja sama

tidak bisa kami sebut satu per satu atas harapan kami. Para pemangku kepen-

para pemangku kepentingan dengan

terbit dan dikirimnya Percik. tingan soal ini kini sedang berupaya

program seksi penyehatan air dan

pengamanan limbah di Dinas Kese-

(Redaksi)

„ L O M B A K A R YA T U L I S „

Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

PERSYARATAN

(Pokja AMPL) bekerja sama dengan Departemen

1. Peserta Lomba : Masyarakat Umum Permukiman dan Prasarana Wilayah (Dep. KIMPRASWIL)

2. Panjang tulisan 10-15 halaman folio; 1,5 spasi Menyelenggarakan Lomba Karya Tulis

dan ditulis dalam bahasa Indonesia. Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL)

Naskah digandakan 5 (lima) kali.

3. Tulisan belum pernah dipublikasikan TEMA :

4. Peserta melampirkan foto copy identitas. PENYELENGGARAAN AIR MINUM DAN

5. Karya Tulis diserahkan ke Panitia Lomba PENYEHATAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

Paling Lambat tanggal 28 Oktober 2004

6. Pemenang Karya Tulis akan Diumumkan SUB TEMA :

tanggal 28 November 2004

1) Pemberdayaan Masyarakat dalam

7. Hadiah:

Penyelenggaraan Air Minum dan Penyehatan Pemenang 1 Rp. 5.000.000 Lingkungan

Pemenang 2 Rp. 3.000.000

2) Pendanaan Berbasis Masyarakat dalam Pemenang 3 Rp. 1.500.000 Penyelenggaraan Air Minum dan Penyehatan

Lingkungan Keterangan lebih lanjut silakan hubungi

3) Kelembagaan Pengelolaan Air Minum dan Panitia Lomba Karya Tulis Penyehatan Lingkungan berbasis masyarakat

Jl Cianjur No. 4 Menteng,

4) Peran Wanita dalam Penyelenggaraan Air Minum

Jakarta Pusat

dan Penyehatan Lingkungan

Telp. (021) 31904113

SAMPAH SAMPAH

Masih Jadi ‘Sampah’ Masih Jadi ‘Sampah’

FOTO: MUJIYANTO

Kita tidak pernah lepas dari sampah. Setiap hari ada saja 600 – 830 gram per hari.

Sebagai ilustrasi betapa besarnya tim-

sampah yang harus kita buang. Entah di kantor,

bulan sampah yang dihasilkan, data

di rumah, di manapun kita berada. Tidak heran ketika

beberapa kota besar di Indonesia dapat

kita tidak mengelola dengan baik maka sampah

menjadi rujukan. Kota Jakarta setiap

akan dengan mudah kita temui bertebaran hari menghasilkan timbulan sampah

sebesar 6,2 ribu ton, Kota Bandung sebe-

di sekitar kita.

sar 2,1 ribu ton, Kota Surabaya sebesar 1,7 ribu ton, dan Kota Makassar 0,8 ribu ton (Damanhuri, 2002). Jumlah tersebut

M jadi masalah. Tapi begitu kertas dan Namun berdasar hasil perhitungan rakan kebutuhan lahan untuk TPA di

ungkin bagi sebagian orang

membutuhkan upaya yang tidak sedikit selembar kertas, atau setas

Timbulan sampah

Tidak tersedia data berapa persisnya

dalam penanganannya.

limbah rumah tangga tak

jumlah timbulan sampah di Indonesia.

Berdasarkan data tersebut diperki-

limbah rumah tangga itu berkumpul

Indonesia pada tahun 1995 yaitu seluas dengan sampah sejenis dari banyak

Bappenas sebagaimana tercantum dalam

675 ha, dan meningkat menjadi 1.610 ha orang, persoalan akan timbul, apalagi

Buku Infrastruktur Indonesia, pada

pada tahun 2020. Kondisi ini akan men- di perkotaan yang lahannya terbatas.

tahun 1995 perkiraan timbulan sampah

jadi masalah besar dengan memper- Dan faktanya menunjukkan potensi

di Indonesia mencapai 22,5 juta ton, dan

hatikan semakin terbatasnya lahan timbulan sampah terus meningkat

meningkat lebih dua kali lipat pada tahun

kosong khususnya di perkotaan. Salah seiring dengan pertambahan jumlah

2020 menjadi 53,7 juta ton. Sementara di

satu contoh terkini adalah kesulitan penduduk.

kota besar di Indonesia diperkirakan tim-

bulan sampah per kapita berkisar antara

pemerintah DKI Jakarta dalam menyedi- pemerintah DKI Jakarta dalam menyedi-

mulai dilakukan walaupun masih sampah setelah TPA Bantar

Penanganan Sam pah (%)

dalam skala kecil dan sebagian Gebang tidak dapat dipergunakan

besar dilakukan oleh pemulung. lagi.

Pengomposan pun sudah dila-

50 n 40

kukan namun dalam jumlah yang

Penanganan Sampah

sangat terbatas. Menurut data BPS, pada

rs 30

Sementara itu TPA yang ada tahun 2001 timbulan sampah

p 20

tidak dikelola dengan baik. Masih yang diangkut hanya mencapai

0 terjadi pembakaran sampah 18,03 persen, sementara selebih-

untuk mengurangi timbunan nya ditimbun 10,46 persen, dibu-

Diangkut Ditimbun Dibuat Dibakar Lainnya

sampah, dan tidak terkelolanya at kompos 3,51 persen, dibakar

Kompos

gas metan yang dihasilkan oleh 43,76 persen, dan lainnya

timbunan sampah. Sementara (dibuang ke sungai, pekarangan

Perkotaan Perdesaan Total

dalam Kyoto Protocol yang sudah kosong dan lainnya) 24,24

diratifikasi oleh pemerintah persen. Terlihat bahwa sampah yang

Penyebab rendahnya penerapan sis- Indonesia, pengurangan gas metan men- diangkut masih sangat sedikit, demikian tem sanitary landfill di Indonesia, antara jadi salah satu persyaratan. Masalah lain- pula sampah yang diproses menjadi kom- lain, rendahnya disiplin pengelola dalam nya yang timbul akibat pengelolaan TPA pos, sementara yang dibakar dan dibuang menerapkan prosedur teknis, terbatasnya yang tidak sesuai persyaratan di ke tempat yang tidak seharusnya bahkan anggaran untuk operasi dan pemeli- antaranya timbulnya bau, menurunnya masih mencapai 68 persen. Kondisi ini haraan, sulitnya mendapatkan tanah kualitas air akibat pembuangan sampah menunjukkan masih besarnya potensi penutup, terbatasnya ketersediaan alat ke sungai, merembesnya air lindi dari sampah menjadi sumber pencemaran berat, rendahnya kualitas sumber daya TPA ke air tanah dangkal dan air per- baik udara, maupun air termasuk menja- manusia, dan belum terorganisasikannya mukaan, pencemaran udara serta mere- di pemicu timbulnya penyakit. Di dae- pemulung di lokasi TPA sebagai bagian baknya dioxin yang bersifat karsinogen. rah perkotaan sekalipun, sampah yang terpadu sistem sanitary landfill.

Kesadaran masyarakat akan kebersih- dibakar dan dibuang sembarangan masih

an sudah baik tetapi terbatas hanya pada

mencapai 50,76 persen. Proporsi sampah Karakteristik Sampah

lingkungan halaman rumah saja. Rumah yang ditimbun sendiri masih cukup besar

Karakteristik sampah perkotaan memang bebas dari sampah tetapi sam- mencapai 10,46 persen. Sampah seperti berbeda dengan sampah perdesaan. pah tersebut dibuang tidak pada tempat- plastik dan sejenisnya relatif sulit diurai Secara umum, sampah perkotaan di nya seperti selokan, sungai, dan bahkan sehingga penanganan sampah dengan Indonesia memiliki komposisi 80 persen halaman kosong milik tetangga. Feno- cara menimbun menjadi kurang tepat. sampah organik, dan selebihnya sampah mena NIMBY (Not In My Backyard) sa- Pengomposan juga belum populer di non-organik. Sampah non organik terse- ngat terasa di sini. masyarakat.

Hal ini juga didorong oleh belum Sebagian besar Tempat Pengolahan tik.

but separuhnya merupakan sampah plas-

tersedianya pelayanan persampahan Akhir (TPA) sampah direncanakan meng-

yang memadai.

gunakan sistem sanitary landfill. Namun Isu Utama

Jika dibandingkan dengan kesediaan dalam perjalanan waktu, akhirnya seba-

Cakupan pelayanan pengelolaan per- membayar pelayanan air minum maka gian besar TPA tersebut akhirnya meng- sampahan yang masih rendah khususnya kesediaan membayar pengelolaan sam- gunakan sistem open dumping (70 di perkotaan dapat berdampak pada pah relatif lebih rendah. Ini terjadi kare- persen) dan hanya sebagian kecil yang meningkatnya wabah penyakit menular na masyarakat tidak mengetahui sebe- tetap menggunakan sistem controlled seperti tipus, kolera, muntaber, disentri, narnya seperti apa pengelolaan sampah landfill dan sanitary landfill (30 persen). pes, leptospirosis, salmonelosis, demam itu berlangsung. Beberapa kota yang menerapkan con- gigitan tikus. Selain juga sampah yang

Rendahnya tingkat pengorbanan trolled landfill di antaranya Jakarta, dibuang ke sungai dan saluran pembu- masyarakat untuk memberikan kon- Bandung, Semarang, Surabaya, Padang, angan berpotensi menimbulkan banjir.

tribusinya berbanding terbalik dengan Malang, Yogyakarta, Pontianak, Balik-

Prinsip pengurangan timbulan sam- jumlah timbulan sampah. Kebutuhan papan, Banjarmasin, dan Denpasar.

pah pada dasarnya telah dikenal dan lahan untuk lokasi TPA meningkat. Perlu pah pada dasarnya telah dikenal dan lahan untuk lokasi TPA meningkat. Perlu

Di sisi lain, saat ini belum tersedia kebijakan nasional persampahan yang dapat menjadi payung pengelolaan per- sampahan oleh seluruh pemangku kepentingan. Peraturan-peraturan yang ada ‘tercecer’ di daerah atau instansi sek- toral. Wajar bila hingga kini belum terwu- jud sistem kelembagaan, koordinasi dan integrasi pengelolaan sampah.

Dimulainya era otonomi daerah men- jadikan pengelolaan sampah menjadi kewenangan pemerintah daerah. Namun di lain pihak, masih banyak pemerintah daerah yang menganggap persampahan bukan prioritas. Ini terlihat dari minim- nya alokasi anggaran ke sektor ini.

Kebijakan ke Depan

Penyelesaian persampahan mau tidak mau harus dilakukan secara sistemik dan terintegrasi dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Apalagi pada 2025 telah dicanangkan sebagai tahun zero waste (bebas sampah) dunia. Beberapa langkah yang bisa diambil dalam rangka menuju ke arah itu yakni:

1. Mengurangi volume timbulan sam- pah dengan menggunakan konsep 3R (reduce, reuse, dan recycle).

Metode ini perlu disosialisa- sikan ke tengah-tengah masya- rakat agar mereka mau menggu- nakan kembali dan mendaur ulang sampahnya. Tentu langkah ini perlu dibarengi penyadaran akan pentingnya memilah sam- pah di rumah tangga sehingga memudahkan pengolahan pada tahap berikutnya. Konsep 3R akan makin efektif jika didukung peraturan perundang-undangan yang memberikan penghargaan dan hukuman (reward and pu- nishment) kepada semua pe- mangku kepentingan yang ter- kait, apakah itu pemulung, ma-

syarakat, dan lainnya. Selain itu, peman- faatan sampah sebagai sumber energi (wasre to energy) layak untuk diper- hatikan mengingat hingga kini belum ada pihak yang mempraktekkan langkah ini di Indonesia. Bila sampah telah terman- faatkan sejak dari hulu maka sistem sani- tary landfill tidak memerlukan lahan yang luas dengan biaya besar. Sanitary landfill hanya digunakan untuk mengo- lah residu dari hasil pembakaran insine- rator.

2. Peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha

Langkah mengurangi timbulan sam- pah tidak akan efektif tanpa peran aktif masyarakat. Merekalah penghasil utama sampah dan mereka pula yang merasakan dampak negatifnya bila sampah tak dikelola dengan baik. Kuncinya adalah peningkatan kesadaran dan tanggung jawab dalam pengelolaan sampah. Masyarakat bisa berperan sebagai a) pe- ngelola (mengurangi timbulan sampah dari sumber); b) pengawas (mengawasi tahapan pengelolaan agar berjalan dengan benar); c) pemanfaat (memanfaatkan sampah secara individu, kelompok, atau kerja sama dengan dunia usaha); d) pengolah (mengoperasikan dan memelihara sarana dan prasarana peng- olah sampah); e) penyedia biaya pengelo-

laan (lihat diagram.)

3. Peningkatan peran antarpemerin- tah daerah dalam pengelolaan sampah Persoalan sampah pada dasarnya bukan persoalan individual kota tapi per- soalan regional. Polusi udara, air, dan tanah berdampak pada wilayah yang luas melintasi batas administratif. Oleh kare- na itu penentuan lokasi TPA yang selama ini berdasarkan wilayah administratif men- jadi tidak relevan. Di masa mendatang kon- sep TPA regional dan terpusat (regional solid waste management) perlu dikem- bangkan sebagai upaya bersama dalam mengatasi kesulitan lahan TPA.

4. Pengembangan teknologi baru Kemampuan pelayanan persampahan tergantung pada pilihan teknologi yang tersedia. Penggunaan teknologi yang tepat akan mengoptimalkan pengelolaan persampahan. Oleh karena itu, penggu- naan teknologi baru bisa menjadi alter- natif peningkatan kemampuan pengelo- laan persampahan khususnya di kota besar.

5. Peningkatan kampanye perilaku hidup bersih dan sehat Pengelolaan sampah tak akan berhasil tanpa ada kesadaran masyarakat bahwa lingkungan sehat juga merupakan kebutuhan pokok mereka. Peningkat- an kesadaran ini harus dilakukan secara terus menerus kepada seluruh lapisan masyarakat. Program edukasi di bidang kesehatan perlu ditanam- kan sejak dini kepada siswa sekolah.

Akhirnya, meningkatkan kepe- dulian semua pemangku kepenting- an (stakeholder) di bidang persam- pahan tak bisa ditawar-tawar lagi. Seberapa canggih teknologi, uang banyak, sumber daya bagus, tapi tidak ada perhatian serius dari pe- mangku kepentingan, maka persoal- an sampah akan tetap menjadi ‘sam- pah’. „ OM/MJ

L APORAN UTAMA

Seputar Sampah

FOTO: OSWAR MUNGKASA

Apa itu sampah?

Sampah adalah suatu bahan yang ter- buang atau dibuang dari sumber hasil ak- tifitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis

Bagaimana pengklasifikasian sampah?

z Sampah dapat diklasifikasikan ber- dasar sumbernya yaitu (i) sampah

domestik yang terdiri dari sampah rumah tangga, bongkaran bangunan, sanitasi dan sampah jalanan. Secara umum sam- pah jenis ini berasal dari perumahan dan kompleks perdagangan (ii) sampah berbahaya seperti sampah industri dan sampah rumah sakit yang kemungkinan

Prinsipnya adalah pengurangan sampah mengandung racun. Beberapa sampah

tersebut harus dilakukan sedekat mung- rumah tangga juga termasuk sampah

Sampah organik (tumbuhan,

1-2 minggu

buah dan sejenisnya)

kin dengan sumbernya. Dalam kaitan de- berbahaya seperti baterai, semir sepatu-

Kertas

10-30 hari

ngan pengurangan sampah, maka kita te-

cat, botol obat; (iii) sampah medis 2-5 bulan

lah mengenal prinsip 3R (Reduce, Reuse, z Sampah dapat diklasifikasikan ber-

Baju katun

Kayu

10-15 tahun

Recycle) yang kemudian berkembang dasar bentuknya yaitu (i) sampah anorga-

wool Wool

1 tahun

menjadi 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Re- nik/kering seperti logam, besi, kaleng, bo-

Alumunium, kaleng, dan

100-500 tahun

fuse). Perbedaan mendasar dari prinsip tol yang tidak dapat mengalami pembu-

sejenisnya

3R dan 4R terletak pada penambahan sukan secara alami; (ii) sampah or-

Kantong plastik

1 juta tahun?

prinsip Refuse (kadang disebut juga ganik/basah seperti sampah dapur, res-

Botol gelas

Tidak diketahui

replace) yang memfokuskan pada peng- toran, sisa makanan yang dapat mengala- tergantung pada jenis sampah. Pada gunaan barang yang lebih tahan lama mi pembusukan secara alami; (iii) sam- umumnya sampah organik dapat dihan- dibanding barang sekali pakai. pah berbahaya seperti baterai, jarum sun- curkan dalam jangka waktu singkat, se-

Keuntungan penerapan prinsip 4R di tik bekas.

mentara sampah seperti plastik bahkan antaranya adalah mengurangi efek rumah z Sampah dapat diklasifikasikan diperkirakan baru akan hancur setelah 1 kaca, mengurangi polusi udara dan air, berdasar kemampuan sampah untuk di- juta tahun.

menghemat energi, konservasi sumber hancurkan yaitu (i) biodegradable yaitu

daya, mengurangi kebutuhan lahan untuk sampah yang dapat mengalami pembu- Bagaimana langkah pengurangan TPA, menciptakan lapangan kerja, dan

sukan alami termasuk sampah organik produksi sampah domestik?

mendorong penciptaan teknologi hijau. seperti sampah dapur, sayuran, buah,

Jenis sampah sangat bergantung pada bunga, daun dan kertas; (ii) nonbio-

Produksi sampah dapat dikurangi.

budaya masyarakat. Pada masyarakat degradable yang terdiri dari sampah da-

modern khususnya di kota besar penggu- ur ulang seperti plastik, kertas, gelas;

4R (Refuse, Reuse, Recycle, Reduce)

naan sampah plastik sangat dominan. sampah beracun seperti obat, cat, bate-

1. Refuse. Menggunakan barang

Sebagai ilustrasi, sebagian besar sampah lebih tahan lama dari pada barang rai, semir sepatu; sampah medis seperti yang lebih tahan lama dari

1. Refuse. Menggunakan barang yang

domestik berasal dari kantong plastik jarum suntik.

sekali pakai. pada barang sekali pakai.

2. 2. Reduce. Mengurangi timbulan Reduce. Mengurangi

(kresek) belanja rumah tangga, atau sty-

sampah. timbulan sampah.

rofoam untuk wadah makanan. Semen-

Berapakah waktu yang dibutuhkan

3. 3. Reuse. Menggunakan barang yang Reuse. Menggunakan barang bisa dipergunakan kembali. yang bisa dipergunakan

tara sampah plastik merupakan ancaman

untuk menghancurkan sampah?

terbesar bagi lingkungan karena waktu Lama waktu yang dibutuhkan untuk

4. Recycle. Menggunakan barang yang kembali.

hancurnya mencapai 1 juta tahun (mung- menghancurkan sampah sangat beragam

4. bisa didaur ulang. Recycle. Menggunakan

kin sudah keburu kiamat sebelum sam-

FOTO: MUJIYANTO

bakaran sampah dilakukan sebagai alter- natif terakhir atau lebih difokuskan pada penanganan sampah medis.

(v). Pengomposan. Pengomposan adalah proses biologi yang memung- kinkan organisme kecil mengubah sam- pah organik menjadi pupuk.

Sampai seberapa jauh tanggung jawab produsen?

Jika rumah tangga diberi peran untuk mengurangi timbulan sampah melalui prinsip 4R, maka produsen seharusnya juga diberi tanggungjawab yang jelas. Produsen dapat membantu rumah tangga dalam menerapkan prinsip 4R tersebut. Salah satunya melalui EPR (Extended

pah plastik tersebut hancur). Kondisi ini

Producer Responsibility/Perluasan menyadarkan kita akan semakin pen-

Biaya sanitary landfills relatif jauh lebih

Tanggung jawab Produsen) yang meru- tingnya penerapan prinsip 4R dalam

mahal.

pakan usaha mendorong produsen untuk mengurangi timbulan sampah. Jadi ge-

(iv). Insinerator. Pada cara pengolah-

menggunakan kembali produk dan rakan mengurangi timbulan sampah

an menggunakan insinerator, dilakukan

kemasan yang diproduksinya. Pemberian harus dimulai dari sumbernya yaitu

pembakaran sampah dengan terlebih

insentif bagi produsen menjadi suatu rumah tangga itu sendiri. Oleh karenanya

dahulu memisahkan sampah daur ulang.

keniscayaan. „ OM penerapan prinsip ini sangat tergantung

Sampah yang tidak dapat didaur ulang

kemudian dibakar. Biasanya proses pem-

pada kesadaran masyarakat.

Bagaimana cara pengolahan sampah?

Fakta Sampah di Amerika Serikat

Terdapat paling tidak lima cara yang z Tahun 2001 produksi sampah mencapai 229 juta ton atau sekitar 4,4 pon dikenal secara umum dalam pengolahan

per orang per hari. Meningkat hampir dua kali produksi sampah tahun 1960. sampah yaitu

z Sekitar 30 persen sampah didaur ulang, 15 persen dibakar, dan 56 persen (i). Open dumps. Open dumps me-

dibuang ke TPA

ngacu pada cara pembuangan sampah z Pada tahun 1999, daur ulang dan pengomposan mengurangi 64 juta ton

pada area terbuka tanpa dilakukan proses sampah yang seharusnya dikirim ke TPA. Sekarang ini proses daur ulang dilakukan terhadap 30 persen produksi sampah. Persentase ini meningkat dua

apapun.

kali lipat dibandingkan kondisi 15 tahun yang lalu

(ii). Landfills. Landfills adalah lokasi z Daur ulang baterai mencapai 94 persen, kertas 42 persen, botol plastik 40 pembuangan sampah yang relatif lebih

persen, kaleng minuman ringan dan bir 55 persen

baik dari open dumping. Sampah yang z Jumlah TPA berkurang dari 8.000 lokasi pada 1998 menjadi 1.858 lokasi ada ditutup dengan tanah kemudian

pada 2001 dengan kapasitas yang relatif sama.

dipadatkan. Setelah lokasi penuh maka lokasi landfill akan ditutup tanah tebal

Fakta Sampah Negara Lain

dan kemudian lokasi tersebut biasanya z Amerika Serikat merupakan negara maju penghasil sampah terbesar di dijadikan tempat parkir.

dunia yaitu 4,4 pon sampah per kapita per hari, disusul Kanada 3,75 pon dan (iii). Sanitary landfills. Berbeda de-

Belanda 3 pon. Jerman dan Swedia merupakan negara maju dengan produksi ngan landfills maka sanitary landfills

sampah terendah.

menggunakan material yang kedap air z Amerika Serikat merupakan negara maju dengan proporsi daur ulang sehingga rembesan air dari sampah tidak

terbesar yakni 24 persen, disusul Swiss 23 persen, dan Jepang 20 persen. „ akan mencemari lingkungan sekitar.

Upaya Mengurangi

Emisi Metan dari TPA

FOTO: FANI WEDAHUDITAMA

T nesia. Padahal sebenarnya emisi metan

PA merupakan sumber terbesar emisi metan di Amerika Serikat bahkan mungkin juga di Indo-

dari TPA dapat menjadi salah satu sum- ber energi yang potensial. LFG (Landfill Gas) dihasilkan ketika sampah dihan- curkan di TPA. Gas ini terdiri dari 50 persen metan (CH4), komponen utama gas alam, dan sisanya CO2. Sebagai ilus- trasi per Desember 2003, terdapat 360 proyek energi berbasis LFG di Amerika Serikat dan sekitar 600 TPA yang poten- sial untuk proyek sejenis.

Beberapa keuntungan dari penggu- naan energi LFG adalah (i) akan mengu- rangi bau; (ii) mencegah gas metan ter-

barukan seperti batu bara, gas alam dan lepas ke atmosfir dan mempengaruhi

4 megawatt listrik setara dengan me-

minyak; (iv) menciptakan lapangan kerja, iklim global. Diperkirakan proyek LFG

nanam 60 ribu are hutan setahun atau

penghasilan dan penghematan biaya. akan mencegah sekitar 60-90 persen

mengurangi emisi CO2 dari 45 ribu mobil

Program penggunaan LFG di Amerika metan yang dihasilkan dari proses di

setahun. Energi yang dihasilkan juga

Serikat telah secara signifikan mengu- TPA, tergantung pada jenis teknologi

dapat menggantikan penggunaan batu

rangi emisi metan sebesar 14 juta m 3 ton yang dipergunakan. Metan tersebut

bara dari 1.000 kereta api atau penggu-

setara karbon (MMTCE). Keuntungan diproses menjadi air dan CO2 ketika gas

naan 500 ribu barel minyak; (iii) mengu-

reduksi gas rumah kaca setara dengan diubah menjadi listrik. Untuk sekitar

rangi polusi udara dengan mengurangi

penggunaan bahan bakar yang tidak ter-

penanaman 18 juta are hutan atau me- ngurangi emisi tahunan dari 13 juta

Sampah dan Perubahan Iklim mobil. Sementara 600 TPA yang

berpotensi menghasilkan listrik dari gas

M bahwa sampah dapat mempe- sampah mengurangi emisi gas rumah.

ungkin kita kurang menyadari Bagaimana strategi pengelolaan

metan, ternyata berdasar perhitungan dapat menghasilkan listrik bagi 1 juta

ngaruhi iklim melalui emisi gas rumah rumah kaca?

Terdapat beberapa pilihan proses kaca dengan berbagai cara.

z Pengurangan timbulan sampah

LFG menjadi energi, di antaranya berupa

(i) pembangkit listrik, (ii) penggunaan Bagaimana kaitan sampah dan ngurangi gas metan yang dihasilkan

organik yang diolah di TPA akan me-

langsung untuk menggantikan bentuk

perubahan iklim?

bahan bakar yang ada seperti gas alam, Pertama. Penghancuran sampah di tersebut.

dalam proses penghancuran sampah

batu bara, bensin; (iii) cogeneration, TPA menghasilkan gas metan, yang ber-

merupakan kombinasi panas dan tenaga potensi 21 kali lebih kuat dari gas CO2 yang diolah insinerator akan mengu-

z Pengurangan timbulan sampah

(Combined Heat and Power/CHP) yang dalam menyumbang efek rumah kaca.

menghasilkan listrik dan energi panas. Kedua. Insinerator menghasilkan

rangi emisi gas rumah kaca.

z Barang yang dapat di daur ulang Terlepas dari berbagai keuntungan CO2. Sebagai tambahan, kendaraan biasanya menggunakan lebih sedikit

mengubah LFG menjadi energi tetapi ternyata dalam prosesnya menghasilkan

yang mengangkut sampah juga mem- energi dalam proses pengolahannya emisi NOx yang dapat merusak ozon dan produksi CO2.

sehingga dapat mengurangi emisi. „

membentuk kabut asap. „ OM

Belajarlah Sampah

ke Negeri Cina FOTO: ENDANG SETYANINGRUM

P Olimpiade berikutnya tahun 2008 di Bei- utama bila ditinjau dari sudah tingginya

esta Olimpiade di Athena baru

gai perbandingan Jakarta menghasilkan

saja usai, Negara tirai bambu

sampah 6.000 ton/hari) memiliki pe-

China akan menyambut pesta

layanan yang yang jauh lebih baik, ter-

jing. Menjelang Olimpiade 2008 terse-

cakupan pelayanan (90%) maupun kuali-

but, Cina mulai sibuk berbenah diri mulai

tas pelayanannya. Meskipun tidak dila-

dari penataan infrastruktur kota sampai

kukan pemisahan sampah di sumber,

masalah kebersihan kota. Ini tampak se-

namun transfer station yang ada kota itu

kali di ibukota Cina, Beijing. Kendati se-

memiliki fasilitas pemisahan sampah,

cara hitungan masih lama, pembenahan

sehingga sampah yang dibuang ke TPA

perkotaan dan pembangunan infrastruk-

hanya residu. Selanjutnya sampah or-

tur sudah mulai dilakukan. Maklum, me-

ganik dimanfaatkan sebagai bahan baku

reka tak ingin kota berpenduduk 16 juta

kompos (diproses di instalasi kompos

jiwa itu mengecewakan para atlet, ofisial,

skala kota, kapasitas 200–400 ton/hari)

dan penggembira yang datang dari selu-

dan daur ulang.

ruh penjuru dunia.

Sistem pengumpulan dan pengang-

Dalam rangka event Olimpiade ini,

kutan sampah juga hampir sama dengan

Pemerintah Cina telah mengeluarkan ke-

yang dilakukan di Indonesia, seperti

bijakan khusus untuk meningkatkan ku-

menggunakan gerobak sepeda dan truk

alitas lingkungan perkotaan termasuk pe-

(compactor truck). Namun kualitas dan

ningkatan sistem pengelolaan persam-

efisiensi pengangkutan sampahnya sa-

pahan. Khusus Kota Beijing, Pemerintah

ngat baik karena setiap radius 8 km di-

Kota setempat memformulasikan sebuah

lengkapi dengan transfer station.

kebijakan persampahan yakni (i)

Pemilahan sampah melalui ban berjalan. meningkatkan pelayanan 98 % pada

Metode pembuangan akhir sampah

dilakukan dengan sistem sanitary land-

2007; (ii) daur ulang dan kompos 30 %

fill yang sudah cukup memadai. Tabel di

pada tahun 2007; (3) pemisahan sampah

berat, mobil tangki air, penutupan tanah di sumber sampai dengan 50 % pada

bawah ini menggambarkan jumlah land-

(harian), perkantoran, fasilitas olah raga, tahun 2007; (iv) tahun 2007 pengelolaan

fill, luas dan kapasitas.

dan stok tanah penutup. lokasi landfill harus sesuai dengan ke-

Kendati fasilitas cukup lengkap, namun tentuan standar lingkungan; dan (v) pe-

Tabel 1. Lokasi Landfill di Beijing

hasil proses pengolahan leachate masih ngembangan teknologi pengolahan le-

belum sesuai dengan standar effluent yang chate terus dilakukan untuk mencapai

No Lokasi Landfill

Luas (Ha)

Kapasitas (ton/hari)

berlaku untuk kota Beijing. Tabel berikut standar efluent yang dipersyaratkan.

1 Beishinshu landfill

2 Liulitun landfill

menggambarkan proses dan kualitas efflu-

3 Asuwei landfill

ent dari beberapa landfill yang ada di Beijing

Kondisi Pengelolaan Persampahan 700

4 Anding landfill

dan standar effluent China dan Beijing:

Aspek Teknis

Penanganan persampahan di Beijing

Fasilitas landfill tersebut meliputi

Tabel 2.

pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan

lapisan dasar kedap air, jaringan pe-

Hasil proses pengolahan leachate

di Indonesia. Ini karena komposisi dan

ngumpul leachate, kolam penampungan

karakteristik sampah yang hampir sama. Parameter leachate, pengolahan leachate (oxidation

Tipe

Landfills

Proses Pengolahan kualitas efluent leachate

Pola penanganan sampah dari sumber

ditch), saluran drainase keliling landfill

Leachate COD BOD Amonia

sampai TPA hampir sama, termasuk ti-

dan drainase setiap lapisan, pengumpul- Beishinshu

Diangkut ke sewerage - - -

dak dilakukan proses pemilahan sampah treatment plant an gas (saat ini hanya dibakar melalui

Liulitun

Oxidition Ditch

di sumber. Hanya saja, Beijing dengan

flare), jalan operasi dan keliling landfill, Asuwei

Oxidation Ditch

1,2 – 15 jumlah sampah 9000 ton per hari (seba- - buffer zone, jembatan timbang, alat

Pilot Test RO

Filtrasi dengan reverse osmosis 3 - 17

Membrane

Tabel 3. Standar efluent China dan Beijing

Penutupan tanah akhir dilakukan dengan menggunakan tanah lempung, geo textile, bentonite dan tanah lempung /top soil. Pemanfaatan lahan pasca ope- rasi sebagai lahan terbuka hijau.

Aspek Manajemen

Pengelolaan sampah di Beijing dila- kukan oleh “Dinas Persampahan” (BSW- AD). Lembaga ini memperoleh alokasi dana (dana investasi maupun O/M) ber- asal dari dana Pemerintah kota Beijing dan kontriibusi dari masyarakat berupa tarif.

Tarif ditentukan berdasarkan jumlah anggota keluarga. Untuk keluarga lebih dari tiga orang, setiap orang harus mem- bayar tarif 3 RMB per bulan (atau setara dengan Rp.3000/orang/bulan). Sedang- kan untuk keluarga yang kurang dari tiga orang tarifnya 2 RMB/orang per bulan (Rp. 2000/orang/bulan). Peran serta masyarakat kota Beijing sangat tinggi, na- mun peran swasta dalam pengelolaan sampah masih sangat terbatas.

Pembelajaran Aspek Teknis

Peningkatan pelayanan hampir 100 % pada tahun 2007 menunjukkan komit- men Pemerintah sangat tinggi. Kondisi seperti ini diperlukan untuk kota-kota metropolitan seperti Jakarta Meskipun program 3R belum dilak- sanakan di Beijing, namun proses pemilahan yang dilakukan di transfer station sudah cukup memadai. Kota- kota besar/metropolitan di Indonesia dapat mengembangkan sistem serupa dengan membuat transfer station yang

dilengkapi dengan proses pemilahan Hal lain yang menarik adalah dalam rangka Olimpiade 2008, pemisahan sampah di sumber ditargetkan 50 % pada tahun 2007. Untuk penerapan di Indonesia program 3R harus mulai serius dilaksanakan Proses pengangkutan sangat efisien karena setiap radius 8 km memiliki transfer station, di Indonesia transfer station diperlukan untuk jarak ke TPA > 25 km Proses composting dengan kapasitas besar (200-400 ton/hari) cukup memadai (kualitas kompos baik dan digunakan oleh petani). Untuk pene- rapan di Indonesia, composting skala besar dapat dilakukan tanpa harus menerapkan prinsip benefit system dari segi ekonomi Pembuangan akhir yang dilakukan de- ngan sistem sanitary landfill sangat memadai ditinjau dari ketersediaan fasilitas dan kehandalan operasional. Untuk penerapan di Indonesia perlu kemauan dan kerja keras dalam me- ningkatkan kualitas landfill Penerapan standar kualitas effluent yang lebih ketat di Beijing telah memacu pe- ngembangan teknologi pengolahan lea- chate seperti RO (reverse osmosis) se- mata-mata demi pengamanan kualitas lingkungan terutama sumber-sumber air

Pembakaran sampah dengan insinerator tidak dilakukan di Beijing, karena selain karakter- istik sampah yang tidak layak bakar juga masih menunggu ka- jian kelayakan. Di Indonesia, banyak ditawarkan insinerator kecil yang tidak ramah ling- kungan dan pada umumnya ha- nya menyelesaikan “masalah” dengan “masalah”

Aspek Manajemen

Pemerintah kota Beijing memi- liki komitmen yang tinggi dalam meningkatkan kualitas landfill

(saat ini dalam kondisi sangat baik, ke- cuali masalah effluent) Adanya kesungguhan dan sikap profesio- nal dari petugas di lapangan merupakan modal yang menentukan keberhasilan program kebersihan di Beijing. Di Indo- nesia, SDM yang ditempatkan sebagai “orang kebersihan” pada umumnya mera- sa sebagai “terpinggirkan” Retribusi pengelolaan sampah dengan sis- tem insentif bagi keluarga kecil, di Indone- sia sistem insentif dapat dikembangkan berdasarkan pengurangan volume sampah Penerapan peraturan sudah cukup me- madai, sementara di Indonesia buang sampah sembarangan sah-sah saja, le- bih takut kena tilang lampu merah atau Three In One atau sabuk pengaman Tingkat kesadaran masyarakat sudah sangat tinggi dalam bidang kebersihan. Di Indonesia perlu kesungguhan untuk membangun kesadaran masyarakat, bahkan mungkin perlu dikenalkan me- lalui pendidikan formal sejak dini

Pelajaran-pelajaran di atas bisa diambil oleh para pengambil kebijakan di Indonesia. Apa salahnya kita belajar persampahan ke Cina, negara tirai bambu yang kualitas kebersihan kotanya tidak kalah dengan negara Eropa maupun Jepang? „

Endang Setyaningrum, Staf Direktorat Perkotaan, Ditjen TPTP, Depkimpraswil dan anggota Pokja AMPL

L APORAN UTAMA

Salah satu TPA di Beijing.

FOTO: ENDANG SETYANINGRUM

Program Bangun Praja

Memacu Daerah Peduli Lingkungan

tah daerah yang dulu begitu ber- T semangat berlomba menjaga kebersihan

ak ada Adipura, kebersihan pun TUJUAN DAN SASARAN PROGRAM BANGUN PRAJA diabaikan. Kepedulian pemerin-

dan keindahan kota tak begitu tampak lagi utamanya setelah tahun 1998.

Kota-kota yang dulunya memiliki nilai kebersihan cukup tinggi, mendadak menurun drastis pada evaluasi tahun 2003. Ini terjadi di hampir semua kota di Indonesia baik kota metropolitan, besar, sedang, dan kecil, seperti tergambar dalam tabel 1.

tapi desentralisasi. Setiap daerah bisa

kan bertepatan dengan peringatan Hari

mendayagunakan seluruh kemampuan-

Lingkungan Hidup pada 5 Juni 2002 di

nya dan memobilisasi dukungan dari se-

Denpasar, Bali.

genap segmen masyarakat untuk bersa-

Deputi Menteri Lingkungan Hidup

ma-sama menyadari urgensi dari penye-

Bidang Peningkatan Kapasitas Pengelola-

lamatan kerusakan lingkungan hidup di da-

an Lingkungan Hidup Kewilayahan, M

erah masing-masing, dan menyusun ren-

Gempur Adnan menjelaskan inti Tata

cana yang konkrit untuk pelestarian

Praja Lingkungan adalah penguatan sis-

lingkungan. Hanya saja, untuk bisa mewu-

tem koordinasi sehingga pemerintah bisa

judkan pengelolaan dan pelestarian hidup

mendapatkan respon yang tepat untuk

yang efektif perlu kepemerintahan yang

penyelesaian masalah-masalah lingkung-

baik (good governance). Dari sinilah kemu-

an yang mendesak. Penguatan sistem ini

meliputi mekanisme yang dapat menja- Kenyataan ini menunjukkan bahwa

dian muncul paradigma baru yaitu good en-

min semua pihak yang berkepentingan masalah lingkungan hidup cenderung

vironmental governance yang diterje-

menyampaikan suaranya secara demo- meningkat di berbagai daerah di tanah

mahkan sebagai Tata Praja Lingkungan.

kratis, menjamin adanya prosedur yang air. Ada yang terjadi secara alami, tapi

Inilah yang mendasari lahirnya Pro-

transparan dan adil dalam perencanaan tak sedikit yang disebabkan oleh ulah

gram Bangun Praja, sebuah program dari

dan pelaksanaan rencana, serta adanya manusia, seiring dengan meningkatnya

Kementerian Lingkungan Hidup yang

standar dan kriteria untuk menilai pelak- laju pertumbuhan penduduk dan me-

bertujuan mendorong kemampuan

sanaan yang adil dan transparan. ningkatnya permintaan ruang dan sum-

pemerintah daerah untuk melaksanakan

Beberapa unsur penentu dalam ber daya alam. Kerusakan lingkungan

kepemerintahan yang baik di bidang

Program Bangun Praja agar Tata Praja makin diperparah oleh rendahnya ke-

lingkungan hidup sekaligus untuk me-

Lingkungan tercapai yaitu: kuatan politik yang memiliki sense of

ningkatkan kinerja pemerintah. Program

1. Motivasi kepala daerah environment.

ini juga didukung oleh Program Warga

2. Kompetensi dan komitmen pimpinan Oleh karena itu, perlu ada peningkat-

Madani yang bertujuan memberdayakan

efektivitas institusi (kelembagaan) an kapasitas pengelolaan lingkungan hi-

masyarakat.

3. Kapasitas dan kemampuan sumber dup. Modelnya tentu tak lagi sentralistik,

Program Bangun Praja dimulai pada

tahun 2002. Pencanangannya dilaksana-

daya manusia

4. Adanya kebijakan yang mendukung

Komponen yang dievaluasi yaitu manaje-

melewati batas yang ditentukan, dan

Piagam Adipura bagi kota-kota yang ki- yang jelas

5. Adanya sistem pertanggungjawaban

men, daya tangkap, institusi, hasil (fisik),

dan inovasi. Data itu kemudian disimpan

nerjanya mendekati nilai batas yang

7. Ketersediaan dana

pada data base dan diperbaharui setiap

ditentukan. Pada 7 Juni lalu, 15 kota

menerima Anugerah Adipura, dan 10 ko- Kegiatan program ini tahun 2002-

ada evaluasi setiap tahun. Kebijakan dan

ta meraih Penghargaan Adipura. Pe- 2003 difokuskan pada monitoring dan

program peningkatan kapasitas daerah

nyerahan penghargaan itu dilakukan oleh evaluasi isu-isu lingkungan perkotaan

disusun berdasarkan data yang ada.

presiden di Istana Negara. atau daerah urban meliputi: pengelolaan

Pada tahun kedua (Juni 2003-Mei

Program ini tak berhenti sampai di sampah, pengelolaan ruang terbuka

2004) jumlah peserta Program Bangun

sini. Program ini akan terus berlanjut, hijau, pengelolaan fasilitas publik, dan

Praja bertambah menjadi 133 kota. Dari

tentu dengan berbagai penyesuaian baik pengendalian pencemaran air. Pada

jumlah tersebut, 31 kota masuk nominasi

dalam pemantauan dan evaluasi, serta tahun ini, jumlah yang ikut 59 kota.

sebagai kota terbersih yang akan mem-

kelembagaannya. Tujuannya, terwujud- Setiap daerah didata melalui kuisioner

peroleh penghargaan Adipura. Penghar-

nya tata praja lingkungan. „ (MJ) dan pengamatan langsung di lapangan.

gaan ini terdiri atas Anugerah Adipura

bagi kota-kota yang nilai kinerjanya

M. Gempur Adnan, Deputi Menteri Lingkungan Hidup Bidang Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup Kewilayahan

“Kuncinya, Komitmen Pemerintah Daerah” emua orang sebenarnya tahu ba- Biar kalau daerah itu kotor, pemerintah- S karena masalah di daerah sudah kacau.

gaimana mengatasi masalah sam- nya malu. Kita mendorong agar masalah Kalau semuanya, mereka tidak akan bi- pah. Orang juga tahu hambatan-hambat- sampah dan kota bersih menjadi isu. sa-bisa. annya, seperti kendala teknis, dana, per- Kalau isu ini tidak diangkat maka peme-

Sebenarnya program ini hampir alatan, dan SDM. Tetapi mengapa ma- rintah daerah akan tenang-tenang saja. sama dengan program Adipura dulu. salah ini tak pernah terselesaikan? Bebe- Saat ini kita terus berupaya mengangkat Hanya saja berbeda, mekanismenya. Pa- rapa daerah yang dibantu juga tetap tak isu sampah ke level pengambil keputus-

da bangun praja ada peningkatan kapa- bisa menyelesaikan masalah ini.

an di daerah sampai ke pusat. Kita ber- sitas, tapi tidak pada Adipura. Sistem Lalu apa sebenarnya kata kunci dari harap muncul komitmen daerah dan na- evaluasinya juga berbeda. Kalau Adipura permsalahan sampah itu? Kita sampai sional. Coba kalau presiden teriak, gu- sekali setahun, Bangun Praja tiga kali pada kesimpulan bahwa itu semua ter- bernur teriak, kita bisa mengatasi hal itu. setahun. Semuanya transparan. Jadi se- gantung komitmen pemerintah daerah.

Program ini bersifat sukarela. Ada tiap kota mengetahui perkembangan ko- Punya nggak pemerintah daerah dan dua hal dalam program ini yakni perta- tanya setiap ada pemantauan dan evalu- masyarakat komitmen untuk mengatasi ma mendorong daerah membuat kota- asi. Kota lain pun bisa tahu. Masyarakat sampah? Kalau mereka punya komitmen, nya bersih dan teduh (clean and green pun juga tahu melalui media massa kare- sebenarnya uang itu tak jadi masalah. city). Kedua adalah capacity building. na kita berusaha mengeksposnya. Sampah bisa bersih kalau pemerintah dae- Kita mendorong daerah meningkatkan

Memang kita belum bisa berharap rah punya komitmen. Kalau tidak ada kapasitasnya dalam bidang lingkungan kota-kota yang memperoleh pengharga- komitmen, diberikan apapun maka tak khususnya perkotaan. Kita memberikan an itu benar-benar bersih. Semuanya akan bisa berbuat banyak.

workshop, pelatihan, studi banding dan masih kotor. Tapi kalau kita menunggu, Masalah uang itu sebenarnya ada. sebagainya yang berkaitan dengan cara sampai kapan mereka sampai pada nilai Hanya masalahnya dialokasikan ke arah mengelola kota.

tertentu bersih? Ini kan butuh waktu. yang betul.

Kita berharap, dalam 5 tahun ke Melalui program ini, kita ingin me- dulu, perbaikan fasilitas publik, dan ru- depan lahir 50 kota yang bersih di naikkan komitmen pemerintah daerah. ang terbuka hijau. Kita batasi tiga dulu, Indonesia. „ (MJ)

Visinya untuk sementara sampah

Budiman Arief, Sekjen Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah

‘’Penanganan Sampah Jelek, Tingkat Kesehatan Rendah’’

FOTO: MUJIYANTO

M pahan di Indonesia tidak kunjung usai.

engatasi persoalan sampah bukan hal mudah. Terbukti, hingga kini masalah persam-

Banyak faktor yang mempengaruhi dan faktor-faktor itu saling terkait satu sama lain. Oleh karena itu, pengelolaan sam- pah merupakan sebuah sistem sehingga penanganannya memerlukan sinergi semua pemangku kepentingan.

Begitu intisari perbincangan PERCIK dengan Sekjen Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Budiman Arief, di kantornya beberapa waktu lalu. Berikut petikannya:

Bagaimana kondisi pengelolaan sampah di Indonesia saat ini?

Secara umum, pengelolaan sampah, terutama sampah kota, masih kurang. Walaupun dulu pernah cukup baik pada

aspek teknis. Keempat, aspek hukum. waktu ada program Adipura pada tahun

tor saling mempengaruhi. Tidak ada

Dan kelima, aspek peran serta masyara- 1986-1996, karena waktu itu dibantu

reward maka perhatian berkurang.

Padahal pengelolaan sampah itu meru-

kat.

dengan reward (penghargaan) bagi kota-

Mungkin banyak yang menganggap kota yang bisa menjaga kebersihan.

pakan layanan masyarakat yang sangat

bahwa sampah ini hanya soal teknis, Setelah itu kondisinya menurun. Dan

mendasar. Sampah terkait dengan kese-

padahal tidak. Semua harus saling men- baru saja ada lagi program Bangun Praja

hatan. Kota yang tidak menangani sam-

dukung. Sebagai contoh aspek kelemba- sejak 2002. Tapi gaungnya belum seperti

pah dengan baik, bisa dipastikan tingkat

gaan. Kalau di kota bentuk/derajat insti- Adipura karena pesertanya terbatas.

kesehatannya pun tidak baik sebab sam-

pah merupakan salah satu vektor penya-

tusi itu kelewat rendah maka ini kan su-

kit.

sah. Seorang kepala seksi/sub seksi akan

Mengapa kondisinya menurun?

sulit bertemu walikota karena tingkatnya

Apakah karena tidak ada reward

Bagaimana dengan faktor dana?

terlalu jauh. Makanya dulu ada kesepa-

atau ada faktor lain?

katan, kalau kota besar/metropolitan Memang reward tidak ada. Yang

Kalau kita lihat pengelolaan sampah

maka pengelola sampah harus dinas. Ka- kedua karena ada krisis. Penanganan

secara umum, dan ini sudah kita sam-

lau kota sedang bisa subdinas. Jadi ja- sampah tak lagi menjadi prioritas.

paikan ke seluruh pemerintah kota/kabu-

ngan kelewat rendah. Pemerintah lebih banyak memperhatikan

paten, bahwa ada lima aspek dominan

Pembiayaan juga jangan terlalu ren- soal kemiskinan dan segala macamnya.

dalam pengelolaan sampah. Antara aspek

dah. APBD untuk sampah jangan terlalu Akhirnya penanganan sampah agak ter-

satu dan yang lain saling terkait. Kalau

kecil. Susah. Walaupun sebetulnya, kalau tinggal. Perhatian pemerintah kota/ka-

mau berhasil, maka kelima aspek itu

nanti dikelola dengan bagus, sampah bisa bupaten pun menurun. Saya kira ada fak-

harus diwujudkan. Pertama, aspek insti-

tusi. Kedua, aspek pembiayaan. Ketiga,

menghasilkan retribusi meskipun tidak

100 persen. Paling tidak 70 persen bisa membantu kota-kota yang baru terben- ngelolaan sampah itu. Bagi masyarakat didapatkan dari retribusi. Jadi subsidi tuk, misalnya untuk modal awal kita desa mungkin sampah tak jadi masalah hanya 30 persen saja. Tapi kalau aspek berikan mobil pengangkut sampah. Kalau karena tanahnya luas, tapi tidak dengan pembiayaan tidak dibenahi dan retribusi selanjutnya bagus, kita tambah lagi.

masyarakat kota. Mereka tak bisa lagi tidak ditarik dengan baik, maka akan

mengelola sampah secara individual, tapi membuang uang saja.

Apa rencana pemerintah ke de- harus kolektif. Hanya saja persoalannya,

kebanyakan masyarakat kota kan berasal dibenahi. Perdanya bagaimana, supaya

Dari aspek hukum, peraturan harus pan?

Saya rasa kita akan tetap meneruskan dari desa. Jadi kelakuannya masih kela- jelas. Kalau orang membuang sampah apa yang sudah dilaksanakan. Pengelola- kuan desa. Ini kan susah. Dan kalau sembarangan didiamkan, wah susah. an TPA akan kita perbaiki lagi. Maunya sudah masuk kota tidak ada sistem Sampah itu kan berasal dari manusia, pemda, mereka ingin menerapkan sani- pelayanan yang tidak bayar. maka hukumnya harus ditegakkan.

tary landfill, tapi faktanya hanya open

Bagaimana keterkaitan langkah seenaknya. Ada hitungan-hitungannya. banyak protes. Mestinya open dumping pemerintah dalam penanganan Sistemnya bagaimana, waktu meng- ini sudah ditinggalkan. Meskipun kita sampah dengan MDGs?

Dari aspek teknis juga jangan dumping saja. Ini yang menyebabkan

angkutnya bagaimana, waktu di TPA-nya belum bisa menuju sanitary landfill pe- Saya kira salah satu tujuan dari MDGs bagaimana. Terus dari aspek peran serta nuh. Kita akan memberikan bantuan ke- adalah perbaikan pelayanan sanitasi. masyarakat, itu satu hal yang sangat pen- pada pemda yang kesulitan dalam pena- Sekarang kita sedang menyusun National ting. Kalau masyarakat tidak mendukung nganan TPA.

Action Plan. Kita harus menerjemahkan maka biaya menjadi mahal. Oleh karena

MDGs itu untuk Indonesia. Tujuan itu peran masyarakat harus selalu di-

Bagaimana penanganan terha- MDGs itu bisa dianggap cukup kuanti- tingkatkan. Kelima itu saling terkait.

dap masyarakat?

tatif, tapi juga kualitatif. Bisa saja sampah Semua pemda harus memberikan pe- itu habis, tapi kalau diangkutnya seming-