Aku tidak tahu jalan pintas menuju impia
Siapapun tidak tahu jalan pintas menuju impian, bukan hanya aku tapi aku yakin semua orang
pernah melewati masa-masa penuh kebingungan seperti yang sedang kualami. Walaupun impian
hanya kugatung sejengkal dari tempat yang bisa kugapai, tetap saja untuk menggapai yang hanya
sejengkal itu aku tidak memiliki cara. Buntu. Aku selalu hanya duduk diam dengan pikiran yang
berlarian sibuk menjahit keinginan hingga menjadi imajinasi, yang pasti semua seperti apa yang
dikatan para pembicara dalam seminar-seminar yang pernah kuikuti bahwa semua itu pada dasarnya
berproses untuk bisa menjadi sesuatu, berusaha dan tidak gampang puas adalah salah satu salah
satu cara, katanya. Jadi, atau bisa jadi membentuk imajinasi seperti kebiasaan tanpa sadarku itu juga
sebuah proses yang mau tidak mau harus aku lalui bukan?
Suara kendaraan berlalu-lalang terdengar jelas, memicu debu bergelung-gelung didepan sana,
tetapi satu perempuan tetap tidak bergeming di kursi platik yang ia duduki sejak 30 menit yang lalu.
Tidak berminat menyapu debu yang seenaknya memenuhi emperan toko, menunggu datangnya
hembusan angin yang disebabkan oleh kendaraan lewat lalu membawanya terbang lebih jauh, atau
membawa debu lebih banyak. Entah apa yang sedang diresahkan air mukanya tidak bisa ditebak.
Sesekali ia menghembuskan nafas berat, seperti udara yang ia hirup berpegangan erat pada dinding
paru-parunya, enggan keluar lagi membuat sang pemilik sesak.
pernah melewati masa-masa penuh kebingungan seperti yang sedang kualami. Walaupun impian
hanya kugatung sejengkal dari tempat yang bisa kugapai, tetap saja untuk menggapai yang hanya
sejengkal itu aku tidak memiliki cara. Buntu. Aku selalu hanya duduk diam dengan pikiran yang
berlarian sibuk menjahit keinginan hingga menjadi imajinasi, yang pasti semua seperti apa yang
dikatan para pembicara dalam seminar-seminar yang pernah kuikuti bahwa semua itu pada dasarnya
berproses untuk bisa menjadi sesuatu, berusaha dan tidak gampang puas adalah salah satu salah
satu cara, katanya. Jadi, atau bisa jadi membentuk imajinasi seperti kebiasaan tanpa sadarku itu juga
sebuah proses yang mau tidak mau harus aku lalui bukan?
Suara kendaraan berlalu-lalang terdengar jelas, memicu debu bergelung-gelung didepan sana,
tetapi satu perempuan tetap tidak bergeming di kursi platik yang ia duduki sejak 30 menit yang lalu.
Tidak berminat menyapu debu yang seenaknya memenuhi emperan toko, menunggu datangnya
hembusan angin yang disebabkan oleh kendaraan lewat lalu membawanya terbang lebih jauh, atau
membawa debu lebih banyak. Entah apa yang sedang diresahkan air mukanya tidak bisa ditebak.
Sesekali ia menghembuskan nafas berat, seperti udara yang ia hirup berpegangan erat pada dinding
paru-parunya, enggan keluar lagi membuat sang pemilik sesak.