PEMANFAATAN AMPAS KOPI SEBAGAI SOLUSI AL

PEMANFAATAN AMPAS KOPI SEBAGAI SOLUSI
ALTERNATIF PERAWATAN KULIT PADA REMAJA
KARYA TULIS
Diajukan untuk memenuhi tugas akhir di SMA Negeri 1 Garut

Disusun Oleh:
Intan Putri Permatasari
131410124
XII IPA 2
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 GARUT
Jalan Merdeka No. 91 Telepon (0262) 233782
2015/2016

LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis yang berjudul “PEMANFAATAN AMPAS KOPI

SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF PERAWATAN KULIT
PADA REMAJA “ telah disetujui dan disahkan oleh :

Penanggung Jawab Program


1

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT., yang
atas karunia dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan karya
tulis ini tepat pada waktunya. Tidak lupa shalawat serta salam tetap
tercurah limpahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW.,
kepada para keluarganya, para sahabatnya, dan sampailah kepada
kita selaku umatnya.
Karya tulis ini disusun dengan tujuan memenuhi tugas akhir di
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Garut pada tahun ajaran
2015/2016, dengan judul “PEMANFAATAN AMPAS KOPI SEBAGAI
SOLUSI ALTERNATIF PERAWATAN KULIT PADA REMAJA”.
Karya tulis ini tidak akan selesai tanpa adanya dukungan,
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. H. Achdiat Kusdani, M.Pd selaku Kepala Sekolah
SMAN 1 Garut.
2. Bapak Asep Suryana,


S.Pd

selaku

penanggungjawab

program.
3. Bapak Iwa Priyatna, S.Pd.I selaku pembimbing dalam
penyusunan karya tulis ini

yang selalu memberikan

petunjuk dan saran dalam penyusunan karya tulis ini.
4. Bapak Ende Sunarya selaku wali kelas dari XII IPA 2
5. Keluarga penulis yang tercinta, yang
selalu memberi
motivasi, dan dukungan baik moril maupun materil.

2


6. Sahabat-sahabat penulis, Alvira Rizqi Utami, Isvi Maulani,
dan Saila Maudi yang tak hentinya memberi dukungan dan
kasih sayang kepada penulis.
7. Teman-teman FRENSCOR91 khususnya Hanum Nurhaliza,
Budiman Dwi Putra, Aditya Darma Priyatna, Nova, Ranty
Gelar Andicke, Nisa Munawar, Novaria Lasher, Rd. Aurelia
Surya, Lufi Karisma, Vingki Vientineu dan Cahya Afdila yang
selalu mendukung, memberi masukan, dan tawa canda
kepada penulis.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu- persatu
yang telah memberikan banyak bantuan kepada penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya akan keterbatasan dan
kekurangan yang dimiliki dalam penulisan karya tulis ini. Oleh karena
itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk perbaikan di
masa yang akan datang.

Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat, khususnya bagi
penulis sendiri dan umumnya bagi para pembaca dan semua pihak
terkait.
Garut, Oktober 2015

Penulis

3

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................v
ABSTRAK..........................................................................................viii
BAB I....................................................................................................1
1.1

Latar Belakang.......................................................................1

1.2

Rumusan dan Pembatasan Masalah.....................................2

1.3


Maksud dan Tujuan Penelitian...............................................3

1.4

Manfaat Penelitian..................................................................3

1.5

Metode Penelitian...................................................................4

1.6 Sistematika Penulisan................................................................4
BAB II...................................................................................................7
2.1 Sejarah Kopi...............................................................................7

4

2.2 Jenis-jenis Kopi..........................................................................9
2.2.1 Kopi Arabika.........................................................................9
2.2.2 Kopi Robusta.....................................................................10
2.2.3 Kopi Liberika......................................................................10

2.2.4 Kopi Excelsa......................................................................11
2.3 Kandungan Nutrisi Kopi...........................................................12
2.3.1 Dicaffeoylquinic Acid..........................................................12
2.3.2 Polifenol.............................................................................12
2.3.3 Flavonoid...........................................................................12
2.3.4 Quinic Acid.........................................................................13
2.3.5 Kafein.................................................................................13
2.3.6 Dimethyl Disulfide..............................................................14
2.3.7 Acetylmethylcarbinol..........................................................14
2.3.8 Putrescine..........................................................................14
2.3.9 Trigonelline.........................................................................14
2.3.10 Niacin...............................................................................14
2.3.11 Air.....................................................................................15
2.3.12 Ethyphenol.......................................................................15
BAB III................................................................................................16
3.1 Alat dan Bahan.........................................................................16

5

3.1.1 Alat.....................................................................................16

3.1.2 Bahan.................................................................................16
3.2 Cara Penggunaan....................................................................16
3.2 Pembahasan............................................................................17
BAB IV...............................................................................................19
4.1 Kesimpulan...............................................................................19
4.2 Saran........................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................21

6

ABSTRAK
Banyak remaja di Indonesia yang mendambakan wajah cantik
dengan menggunakan perawatan kulit yang dapat membersihkan
dan mempercantik wajah secara instan, tetapi ada beberapa zat
kimia berbahaya yang terkandung dalam perawatan kulit tersebut
seperti merkuri, hidrokinon, dan rhodamin B. Oleh karena itu, penulis
tertarik untuk memberi solusi untuk permasalahan tersebut di dalam
karya tulis yang berjudul “Pemanfaatan Ampas Kopi Sebagai
Solusi Alternatif Perawatan Kulit Pada Remaja”.
Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan karya tulis

ini adalah metode studi pustaka, yaitu dengan mengambil data-data
yang terdapat pada buku dan artikel-artikel yang terdapat pada
internet yang menyangkut permasalahan yang di bahas dalam karya
tulis ini.
Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam karya tulis ini
adalah (1) Apa saja manfaat ampas kopi bagi remaja? (2)
Bagaimana cara menggunakan ampas kopi dalam perawatan kulit?
Untuk menjawab permasalahan penggunaan zat kimia
berbahaya yang dipakai oleh banyak remaja, maka penulis
menawarkan sebuah solusi dengan memanfaatkan ampas kopi yang
biasanya dibuang oleh banyak orang sebagai masker.

7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1


Latar Belakang
Wajah yang cantik merupakan dambaan semua wanita,

khususnya para remaja wanita di Indonesia. Berbagai cara bahkan
rela di tempuh oleh para remaja untuk mendapatkan wajah yang
cantik, bersih, dan halus misalnya dengan menggunakan obatobatan,

perawatan

dokter,

juga

operasi

plastik

yang

pasti


memerlukan uang yang tidak sedikit.
Disamping itu, perlu kita ketahui bahwa pada zaman
sekarang, banyak remaja wanita yang ingin mendapatkan kulit cantik
dengan cara instan dan murah. Pada akhirnya mereka melakukan
perawatan kulit dengan obat-obatan yang didalamnya terdapat zat
kimia berbahaya seperti merkuri, hidrokinon, dan rhodamin B.
Bahan-bahan kimia tersebut apabila di gunakan untuk obat
perawatan kulit akan menimbulkan alergi, iritasi, perubahan warna
kulit, dan bintik-bintik hitam pada kulit.
Indonesia terkenal dengan sumber daya alamnya yang
berlimpah, banyak sekali bahan-bahan dari alam Indonesia yang

1

dapat digunakan sebagai produk kecantikan wanita, salah satunya
adalah kopi.
Bagian kopi yang digunakan untuk produk kecantikan adalah
ampasnya. Ampas kopi yang biasanya di buang setelah meminum
kopi, ternyata mempunyai kandungan-kandungan yang baik untuk

kulit seperti zat antioksidan yang cukup tinggi diantaranya flavanoid
dan juga polifenol. Zat-zat tersebut terbukti ampuh dalam mencegah
serangan radikal bebas yang dapat menimbulkan berbagai masalah
kulit seperti kulit kusam, kering, penuaan dini dan masih banyak lagi
masalah kulit lainnya.
Berdasarkan permasalahan diatas penulis tertarik untuk
mengkaji lebih dalam permasalahan tersebut dalam sebuah karya
tulis yang berjudul

“PEMANFAATAN AMPAS KOPI SEBAGAI

SOLUSI ALTERNATIF PERAWATAN KULIT PADA REMAJA “.

1.2

Rumusan dan Pembatasan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah diuraikan dalam latar

belakang, maka dapat dirumuskan permasalahannya adalah sebagai
berikut.
1. Apa saja manfaat ampas kopi bagi kulit remaja?
2. Bagaimana cara menggunakan ampas kopi dalam perawatan
kulit?

2

Sehubungan

dengan

keterbatasan

pengetahuan,

maka

dengan ini penulis membatasi masalah dari tema ini. Adapun
pembatasan masalahnya yaitu penulis hanya memaparkan tentang
manfaat ampas kopi bagi kulit saja. Dengan begitu pembatasan
masalah ini dibuat agar pembaca lebih memahami secara jelas
tentang karya tulis ini.

1.3

Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.
1. Untuk menambah pengetahuan mengenai kopi
2. Untuk mengetahui apa saja kandungan dari kopi dan ampas
kopi
3. Untuk mengetahui berbagai manfaat dari ampas kopi bagi
kecantikan wanita
4. Untuk mengetahui bagaimana cara menggunakan ampas kopi
dalam perawatan kulit.

1.4

Manfaat Penelitian
Penyusunan karya tulis ini diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut.
1. Untuk menambah pengetahuan peneliti khususnya mengenai
manfaat ampas kopi bagi kulit.
2. Sebagai bahan motivasi agar kita dapat merawat kulit dengan
baik dengan memanfaatkan produk alam.

3

1.5

Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan karya tulis

ini adalah metode studi pustaka, yaitu dengan mengambil data-data
yang terdapat pada buku dan artikel-artikel yang terdapat pada
internet yang menyangkut permasalahan yang di bahas dalam karya
tulis ini.

1.6

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan karya tulis ini meliputi
langkah-

langkah sebagai berikut

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

1.2

Rumusan dan Pembatasan Masalah

1.3

Maksud dan Tujuan Penelitian

1.4

Manfaat Penelitian

4

1.5

Metode Penelitian

1.6

Sistematika Penulisan

BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Sejarah Kopi
2.2 Jenis-jenis Kopi
2.2.1 Kopi Arabika
2.2.2 Kopi Robusta
2.2.3 Kopi Liberika
2.2.4 Kopi Excelsa
2.3 Kandungan Nutrisi Kopi
2.3.1 Dicaffeoylquinic Acid
2.3.2 Polifenol
2.3.3 Flavonoid
2.3.4 Quinic Acid
2.3.5 Kafein
2.3.6 Dimethyl Disulfide
2.3.7 Acetylmethylcarbinol
2.3.8 Putrescine
2.3.9 Trigonelline

5

2.3.10 Niacin
2.3.11 Air
2.3.12 Ethyphenol
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
3.1.2 Bahan
3.2 Cara Penggunaan
3.2 Pembahasan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

6

BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Sejarah Kopi
Sejarah kopi dimulai dari Etiopia (Afrika), sekitar abad ke-3.
Seorang penggembala kambing menemukan efek yang ditimbulkan
dari biji kopi pada ternak kambing mereka, yang membuat kambing
tetap terjaga selama beberapa jam. Dari Etiopia, kopi menyebar ke
negara lain di Afrika, kemudian ke Yaman dan Mesir.
Kopi yang disangrai dan dibuat minuman pertama kali
diperkenalkan di negara Arab, sehingga kemudian dijadikan sebagai
salah satu jenis kopi, yaitu Arabika.
Di Indonesia, tanaman kopi dikenal sejak tahun 1696, yang
didatangkan oleh pemerintah Hindia Belanda. Pada awalnya
pemerintah Belanda menanam kopi di sekitar Batavia (Jakarta),
Sukabumi dan Bogor. Kopi juga ditanam di Jawa Timur, Jawa
Tengah, Jawa Barat, Sumatera dan Sulawesi. Ekspor kopi Indonesia
pertama dilakukan tahun 1711 oleh VOC, dan sepuluh tahun
kemudian ekspor kopi terus meningkat hingga 60 ton/tahun.
Indonesia menjadi negara yang mengembangkan perkebunan kopi
pertama di luar Arab dan Etiopia. Selanjutnya, penanaman kopi
meluas ke luar Jawa, seperti di Sumatera, Bali, Sulawesi dan Timor.

7

Jenis kopi yang pertama kali ditanam di Indonesia adalah kopi
Arabika (Coffe arabica). Memasuki abad ke-20 tanaman kopi Arabika
di Indonesia terserang penyakit karat daun (Hemileia vastatrix) yang
hampir

memusnahkan

seluruh

perkebunan

kopi.

Pemerintah

Belanda mendatangkan kopi Liberika, tetapi varietas ini tidak begitu
populer dan juga terserang penyakit karat daun. Didatangkan lagi
jenis kopi Robusta (Coffea canephora) yang mempunyai karakteristik
tahan terhadap penyakit karat daun dan produksinya tinggi. Kopi
Robusta tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah.
Pada abad ke-18 dan 19, Indonesia dikenal sebagai produsen
kopi Arabika, dan pada awal abad ke-20 menjadi produsen kopi
Robusta. Daerah penyebaran dan penghasil kopi utama Indonesia
adalah Sumatera, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Bali, Sulawesi
Selatan dan Irian Jaya.

8

2.2 Jenis-jenis Kopi
Terdapat empat jenis kopi yang terkenal di dunia, yaitu kopi
Arabika, kopi Robusta, kopi Liberika, dan kopi Ekselsa.
2.2.1 Kopi Arabika
Kopi Arabika merupakan jenis kopi yang pertama kali
dibudidayakan di Indonesia. Kopi ini tumbuh sangat baik di daerah
dengan ketinggian 1.000-2.11 m di atas permukaan laut (dpl.).
Semakin tinggi lokasi perkebunan kopi Arabika, cita rasa biji kopi
yang dihasilkan semakin baik. Perakaran tanaman kopi Arabika lebih
dalam dibanding perakaran kopi Robusta.
Perkebunan kopi Arabika terdapat di beberapa daerah, antara
lain Tapanuli Utara, Dairi, Tobasa, Humbang, Mandailing, dan Karo
(Provinsi Sumatera Utara), Provinsi Aceh, Provinsi Lampung,
beberapa Provinsi di Pulau Sulawesi, Jawa dan Bali.
Kopi Arabika memiliki variasi rasa yang beragam. Mulai dari
rasa manis, lembut, hingga rasanya yang kuat dan tajam. Ketika
proses sangrai, aroma yang dikeluarkan oleh jenis kopi ini mirip
dengan blueberry. Namun setelah disangrai, biji kopi Arabika
beraroma buah-buahan dan manis.

9

2.2.2 Kopi Robusta
Kopi Robusta berasal dari kata robust yang artinya kuat,
sesuai dengan gambaran postur (body) atau tingkat kekentalannya
yang kuat.
Tanaman kopi Robusta menghendaki tanah yang gembur dan
kaya bahan organik. Tingkat keasaman tanah yang ideal untuk
tanaman ini sekitar 5,5-6,5. Kopi Robusta dianjurkan dibudidayakan
dibawah naungan pohon lain.
Jenis kopi ini memiliki variasi rasa netral sampai tajam dan
sering dianggap memiliki rasa seperti gandum. Sama halnya dengan
kopi Arabica, ketika disangrai kopi Robusta juga mengeluarkan
aroma wangi. Namun kopi Robusta lebih beraroma seperti kacangkacangan.
2.2.3 Kopi Liberika
Kopi Liberika berasal dari Liberia, Afrika Barat. Kopi ini dapat
tumbuh setinggi 9 meter dari tanah. Jenis kopi ini paling tahan pada
penyakit

Hemelia

vastatrix

dibanding

jenis

lainnya.

Hal

itu

merupakan keunggulan kopi Liberika dari jenis kopi lainnya.

10

Produktivitas jenis kopi ini ada pada kisaran 400-500
kg/ha/tahun. Liberika dapat berbunga sepanjang tahun. Dalam satu
buku bisa berbunga lebih dari satu kali. Di Indonesia, jenis kopi ini
ditanam di daerah Jawa dan Lampung.
Kopi Liberika dikenal pula dengan sebutan ‘kopi nangka’
karena aromanya yang mirip dengan buah nangka.
2.2.4 Kopi Excelsa
Kopi Excelsa merupakan salah satu jenis kopi yang paling
toleran terhadap ketinggian lahan. Kopi ini bisa tumbuh dengan baik
di dataran rendah mulai 0 - 750 meter dpl. Selain itu, kopi Excelsa
juga tahan terhadap suhu tinggi dan kekeringan.
Pohon kopi Excelsa bisa menjulang hingga 20 meter. Kopi
Excelsa memiliki produktivitas rata – rata 800-1.200 kg/ha/tahun.
Kelebihan lain jenis kopi Excelsa adalah bisa tumbuh di lahan
gambut. Di Indonesia, Excelsa ditemukan secara terbatas di daerah
Tanjung Jabung Barat, Jambi.
Kopi Excelsa mempunyai cita rasa dan aroma yang
dikategorikan kuat dan dominan pahit.

11

2.3 Kandungan Nutrisi Kopi
Berikut merupakan kandungan kimiawi yang dapat ditemukan
di dalam kopi.
2.3.1 Dicaffeoylquinic Acid
Zat ini adalah salah satu zat antioksidan yang dapat
menangkal radikal bebas. Meskipun kadar antioksidan didalam biji
kopi tidak sebanyak tumbuhan obat lain, namun kopi adalah salah
satu suplayer antioksidan paling banyak dikonsumsi didunia.
2.3.2 Polifenol
Polifenol (polyphenol) adalah kelompok bahan kimia dengan
lebih dari satu unit fenol per molekul. Polifenol diketahui memiliki sifat
antioksidan yang dapat mencegah radikal bebas. Selain pada kopi,
polifenol juga terdapat pada teh, coklat, anggur merah, minyak
zaitun, dan kacang – kacangan.
2.3.3 Flavonoid
Flavonoid, juga dikenal sebagai bioflavonoid adalah kelas
phytochemical yang hanya bisa disintesis oleh tanaman, termasuk
kopi.

12

Flavonoid
berfungsi

mampu

menetralisir

bertindak

radikal

sebagai

bebas

dan

antioksidan
dengan

dan

demikian

meminimalkan efek kerusakan pada sel dan jaringan tubuh.
2.3.4 Quinic Acid
Rasa asam pada kopi ditentukan pada jumlah zat yang satu
ini. Kadar quinic acid pada kopi terkadang jumlahnya berbeda-beda.
Zat ini digunakan pula dalam ilmu kedokteran sebagai bahan
pembuatan obat flu
2.3.5 Kafein
Kafein ditemukan didalam beberapa biji daun dan buah dari
beberapa tanaman, kopi adalah salah satu tanaman yang memiliki
kandungan kafein yang paling sering dinikmati oleh manusia, kafein
diklasifikasikan sebagai drug dan diakui aman dalam dosis tertentu.
Melebihi dosis yang ditentukan akan menyebabkan ketergantungan.
Dalam konsumsi yang sudah menahun kafein dapat menyebabkan
timbulnya penyakit seperti kanker dan masalah gangguan tidur.

13

2.3.6 Dimethyl Disulfide
Pada biji kopi yang masih hijau atau belum dikeringkan dan di
sangrai, kandungan senyawa ini termasuk senyawa yang banyak.
Zat ini lah yang membuat kotoran manusia berbau, mirip dengan
senyawa sulfur.
2.3.7 Acetylmethylcarbinol
Zat yang satu ini adalah zat yang membuat kopi terasa gurih
di lidah, zat ini banyak ditemukan pula pada mentega.
2.3.8 Putrescine
Zat yang dihasilkan oleh bakteri E.Coli ini adalah bakteri yang
membuat sesuatu menjadi busuk, zat ini adalah hasil dari
pembusukan dari bakteri tersebut.
2.3.9 Trigonelline
Zat yang satu ini adalah zat yang dapat melindungi gigi. Meski
kadang seorang peminum kopi mempunyai gigi yang agak hitam,
namun zat ini yang membuat gigi peminum tidak gampang
berlubang.
2.3.10 Niacin
Zat yang satu ini adalah senyawa yang kurang baik bagi
tubuh, karena senyawa ini dapat menyerap vitamin-vitamin dalam
14

tubuh, sedangkan vitamin sangat dibutuhkan tubuh untuk prosesproses yang ada didalam tubuh. Oleh karenanya meminum kopi
hanya di anjurkan paling banyak 2-3 kali sehari.
2.3.11 Air
Air atau H2O adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
kopi. Kandungan kimiawi kopi yang satu ini adalah bagian yang
penting bagi tubuh, karena 70% tubuh adalah air dan meskipun
kandungan air didalam kopi terkadang tidak digunakan (dilakukan
pengeringan pada biji kopi) namun kandungan air didalam kopi
adalah bagian dari senyawa kimiawi kopi.
2.3.12 Ethyphenol
Zat yang satu ini mungkin asing bagi kita, namun zat ini
merupakan aroma khusus pada kopi. Zat ini mirip dengan tar dan
mengandung pheromone.

15

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
-

Mangkuk

-

3 sendok makan ampas kopi

-

1 gelas kecil susu

3.1.2 Bahan

3.2 Cara Penggunaan
1. Masukkan ampas kopi ke dalam mangkuk.
2. Masukkan susu kedalamnya.
3. Aduk sampai tercampur dan sedikit kental.
4. Pastikan berbentuk pasta dan tidak encer.
5. Oleskan pasta tersebut ke wajah dan leher.
6. Hindarilah bagian sekitar mata dan bibir.
7. Lakukan pijatan yang lembut dan ringan pada kulit.
8. Kemudian biarkan selama 20 menit.
16

9. Saat membersihkan masker, perlahan-lahan pijat
ringan ke kulit kita dan ini akan berfungsi sebagai
exfoliator.
10. Keringkan wajah.
11. Gunakan pelembab saat kulit masih lembab untuk
menjaga kelembaban.
3.2 Pembahasan
Seperti yang telah kita ketahui, kopi mengandung beberapa
zat antioksidan seperti polifenol, flavonoid, dan dicaffeoylquinic acid
yang dapat mencegah radikal bebas, dimana radikal bebas dapat
menyebabkan beberapa permasalahan kulit.
Perlu kita ketahui, radikal bebas yang terbentuk selama
oksidasi berada dalam keadaan yang sangat tidak stabil sehingga
memiliki kecenderungan melepaskan elektron atau menyerap
elektron dari sel.
Setiap kali sebuah elektron dilepaskan atau ditangkap oleh
radikal bebas, maka akan terbentuk radikal bebas yang baru. Radikal
bebas yang baru terbentuk akan terus melakukan hal yang sama.
Dengan cara ini, rantai radikal bebas tercipta.

17

Jika kondisi ini terus terjadi dalam waktu yang lama, sel tubuh
akan menjadi rusak. Antioksidan seperti polifenol, flavonoid, dan
dicaffeoylquinic acid membantu mengubah radikal bebas yang tidak
stabil ke dalam bentuk yang stabil, yang menyebabkan rantai radikal
bebas terhenti. Oleh karena itu, antioksidan dapat mencegah radikal
bebas.
Mengenai penggunaan susu dalam ampas kopi, selain untuk
membuat ampas kopi bertekstur seperti pasta, susu juga mempunyai
kandungan yang baik untuk kulit seperti vitamin D.
Kombinasi

antara

susu

dengan

ampas

kopi

dapat

menghasilkan masker yang mempunyai banyak manfaat seperti
mencerahkan kulit, melembabkan kulit, mengangkat sel – sel kulit
mati, dan mencegah jerawat yang biasanya diderita oleh remaja.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Banyak remaja di Indonesia yang mendambakan kulit bersih
secara

instan

dengan

menggunakan

perawatan

kulit

yang

18

mempunyai kandungan berbahaya seperti merkuri, hidrokinon, dan
rhodamin B.
Namun, tanpa mereka ketahui, ada bahan yang dapat
digunakan untuk perawatan kulit yang aman, mudah didapat dan
murah seperti ampas kopi. Kopi yang digemari oleh banyak orang
ternyata mengandung beberapa antioksidan yang baik bagi kulit
seperti polifenol, flavonoid, dan dicaffeoylquinic acid yang dapat
mencegah radikal bebas.
Oleh karena itu, kopi dapat dijadikan sebagai alternatif
perawatan kulit yang baik dengan cara memanfaatkan ampas kopi
hitam

yang biasanya dibuang oleh banyak orang. Adapun

pengolahan ampas kopi untuk dijadikan sebagai alternatif perawatan
kulit bagi remaja diantaranya dapat dijadikan masker, yang
mempunyai

beberapa

manfaat

seperti

mencerahkan

kulit,

melembabkan kulit, mengangkat sel-sel kulit mati, dan mencegah
jerawat yang biasanya diderita oleh remaja.
Jadi, dengan adanya masker ampas kopi ini, para remaja
tidak perlu menggunakan perawatan kulit yang berbahaya, karena
masker ampas kopi ini mudah diolah, tidak mengeluarkan banyak
biaya, dan tentunya memiliki beberapa manfaat yang baik bagi kulit
remaja.

19

4.2 Saran
1. Bagi para remaja, disarankan untuk memakai bahan –
bahan alami untuk perawatan kulit seperti menggunakan
ampas kopi yang dijadikan sebagai masker wajah yang
alami dan aman bagi kulit.
2. Bagi masyarakat, disarankan untuk mengembangkan
potensi yang berada di lingkungan sekitar, seperti
memanfaatkan ampas kopi yang biasanya dibuang oleh
kebanyakan orang.

DAFTAR PUSTAKA
Rukmana,

H.Rahmat.

Untung

Selangit

dari

Agribisnis

Kopi.

Yogyakarta : Penerbit Andi.
http://ikiopo.com/kosmetik-yang-berbahaya-mengandung-apa-saja.
Diakses pada 20 Oktober 2015.

20

http://manfaat.co/manfaat-masker-kopi-untuk-wajah-dan-caramembuatnya.html. Diakses pada 1 November 2015.
http://alamtani.com/kopi-arabika.html. Diakses pada 10 November
2015.
http://alamtani.com/kopi-robusta.html. Diakses pada 11 November
2015.
http://penikmatkopi.com/arabica-dan-robusta-apa-bedanya/. Diakses
pada 11 November 2015.
http://penikmatkopi.com/liberika-jenis-kopi-beraroma-nangka-khasprovinsi-jambi/. Diakses pada 11 November 2015.
http://alamtani.com/jenis-kopi.html. Diakses pada 11 November
2015.
http://www.hasbihtc.com/10-kandungan-kimiawi-yang-terdapat-padakopi. Diakses pada 16 November 2015.
http://www.amazine.co/18696/tips-antioksidan-8-manfaat-polifenoluntuk-kesehatan/. Diakses pada 23 November 2015.
http://aylacream.com/cara-membuat-masker-kopi.html. Diakses pada
27 November 2015.
http://www.amazine.co/18678/cara-kerja-antioksidan-mencegahradikal-bebas/. Diakses pada 27 November 2015.

21

22