Spesifik untuk berbagai macam bagian fungsional dari perusahaan,
Strategi Supply Chain
Strategi Perusahaan
Strategi adalah proses dimana rencana di formulasikan untuk memposisikan perusahaan guna mencapai tujuannya.
Strategi dimulai dengan pernyataan yang jelas mengenai tujuan perusahaan.
Formula strategi dimulai dengan mendefinisikan strategi korporasi dengan melibatkan:
a. Dengan menggunakan kebutuhan, kekuatan dan kelemahan dari 4 komponen utama:
- pelanggan
- pemasok
- pesaing
- perusahaan itu sendiri
b. Melihat kedepan; dimana strategi yang bertentangan dengan Intuisi, yang tidak pernah terdengar dan tidak lazim dipertimbangkan
Strategi perusahaan dikonversikan menjadi strategi yang lebih
Spesifik untuk berbagai macam bagian fungsional dari perusahaan,
Seperti logistik.Tinjauan Rencana Strategik Perusahaan terhadap Rencana StrategikFungsional
- Ekonomi • Regulasi • Teknologi • Persaingan Faktor Eksternal Rencana strategik korporasi Pemasaran Keuangan Manufacturing Logistik
- Mengurangi biaya
- Mengurangi investasi
- Meningkatkan layanan pelanggan
- Strategik - Taktikal - Operasional
- Tingkat layanan pelanggan
- Fasilitas lokasi
- Keputusan persediaan
- Keputusan transportasi
- Jika tidak evaluasi ulang dalam kurun waktu 5 tahun.
- Jika biaya berubah secara tiba-tiba, terutama transportasi & persediaan - Jika pasar telah bergeser.
- Jika distribusi ekonomi sekarang menunjukkan pergerseran.
- Jika terjadi terjadi pergeseran dalam kebijakan logistik, seperti harga, pelayanan pelanggan, atau tingkat investasi.
- Strategik
- Taktikal
- Operasional
- Kapan Merencanakan - Permintaan - Pelayanan Pelanggan - Karakteristik Produk - Biaya Logistik - Kebijaksanaan Harga - Pedoman Formulasi Strategi - Konsep Biaya Total
- Rantai suplai
- Persediaan barang jadi
- Kuantitas pembelian yg ekonomis
- Pengiriman dalam jumlah besar
- Proses pemesanan dlm jumlah tertentu
- Kapasitas yg berlebih
- yg responsif Pertukaran yg cepat
- Waktu tempuh yg pendek
- Proses yg fleksibel
- Sarana transportasi yg memadai
- Proses pemesanan tunggal
- Segmentasi pelanggan berdasarkan kebutuhan layanan
- Perhatikan sinyal akan kebutuhan pasar dan rencanakan sesuai dengan kebutuhannya
- Kembangkan strategi teknologi rantai suplai
- Buat jaringan logistik
- Pembedaan produk mendekati kebutuhan pelanggan
- Siapkan sumber secara strategik
- – rentang performa
- Adopsi pengukuran saluran
- Aliran Dana
- Aliran dana adalah jumlah uang yang bergerak selama
sebuah strategi direncakan hingga strategi tersebut dijalankan.
- Penghematan
- Penghematan berkaitan dengan perubahan pada seluruh
biaya relevan yang berkaitan dengan strategi yang diterapkan - Tingkat Pengembalian Investasi (ROI)
- ROI adalah rasio penghematan tahunan akibat strategi yang
dijalankan terhadap biaya investasi yang dikeluarkan untuk
strategi tersebut.
Rencana strategi fungsional Sumber: William Copacino and Donald B. Rosenfield , “Anallytical Tools for Straregic Planning, Internasional Journal of Physical Distribution and Materials Management, Vol. 15, No. 3 (1985), p. 48) Definisi Strategi Supply Chain
O Setiap perusahaan yang ingin menang atau bertahan dalam persaingan
harus memiliki strategi yang tepat. Strategi akan mengarahkan jalannya organisasi ke tujuan jangka panjang yang ingin dicapai.
O Strategi diperlukan oleh satu unit operasi dalam sebuah perusahaan,
oleh sebuah perusahaan secara keseluruhan, maupun oleh sebuah supply chain.
O Istilah yang digunakan yaitu Operation Strategy untuk menggambarkan
strategi operasi suatu perusahaan, bukan hanya yang bergerak pada sector manufaktur, tetapi juga untuk sector jasa dan organisasi lainnya.
O Strategi pada hakekatnya bukanlah sebuah keputusan atau aksi tunggal
melainkan adalah kumpulan berbagai keputusan dan aksi yang dilakukan
Definisi Strategi Supply Chain
O Berbagai keputusan dan aksi ini dilakukan untuk mencapai tujuan jangka
panjang yang telah ditentukan.
O Dalam konteks Supply Chain, keputusan ini bisa berupa pendirian pabrik
baru, penambahan kapasitas produksi, perancangan produk baru, pengalihan tanggungjawab pengelolaan persediaan ke supplier, pengurangan jumlah supplier, pemberlakuan system pengendalian kualitas yang baru dsb.
O Operation Strategy di definisikan sebagai bagian dari Strategi keputusan
dan tindakan yang menentukan aturan, tujuan dan aktifitas dari suatu operasi.
O Strategi operasi pada hakekatnya adalah rekonsiliasi antara kebutuhan
pasar dengan sumber daya suatu organisasi, yang mana dalam konteks
Definisi Strategi Supply Chain O Strategi Supply Chain di definisikan sebagai kumpulan
kegiatan dan aksi strategis di sepanjang supply chain yang menciptakan rekonsiliasi antara apa yang dibutuhkan pelanggan akhir dengan kemampuan sumber daya yang ada pada supply chain tersebut.
Tujuan dari strategi logistik:
Strategi Logistik/
Rantai suplai
Tingkatan perencanaan logistik :
4 area permasalahan perencanaan rantai suplai
Kapan harus membuat rencana? - Jika saat ini sedang tidak ada jaringan distribusi.
Tujuan Strategis pada Supply Chain O Strategi tidak bisa dilepaskan dari tujuan jangka panjang.
Keputusan-keputusan jangka pendek dan di lingkungan local mestinya harus mendukung organisasi atau supply chain kea rah tujuan-tujuan strategis tersebut.
O Untuk bisa memenangkan persaingan pasar maka supply chain harus bisa
menyediakan produk yang : murah, berkualitas, tepat waktu dan bervariasi.
O Keempat tujuan tersebut sangat penting di mata pelanggan.
Meskipun perlu disadari bahwa tingkat kepentingan untuk masing- masing tujuan tersebut berbeda untuk tiap jenis produk dan segmen pelanggan.
O Dalam konteks operasi supply chain, tujuan-tujuan tsb bisa dicapai
apabila memiliki kemampuan untuk : beroperasi secara effisien, menciptakan kualitas, cepat, fleksibel, dan inovatif.
O Masing2 aspirasi pelanggan tersebut bisa didukung oleh satu atau
beberapa kemampuan strategis suatu supply chain. Misalnya aspirasi untuk mendapatkan produk murah tidak hanya didukung oleh kemampuan supply chain untuk beroperasi secara effisien, tetapi juga oleh
Tujuan Strategis pada Supply Chain Aspirasi pelanggan Kemampuan SC
1.Beroperasi secara effisien
1.Murah
2.Menciptakan kualitas
2.Berkualitas
3.Cepat
3.Tepat Waktu
4.Fleksibel
4.Bervariasi
5.Inovatif Aspirasi Pelanggan dan Kemampuan Strategis Supply Chain
Pengambilan Keputusan Strategik, Taktikal dan Operasional
Tingkat strategik memiliki rentang waktu yang panjang, di atas 1 tahun
Tingkat taktikal memiliki rentang waktu yang menengah, di bawah 1 tahun.
Tingkat operasional memiliki renrang waktu yang pendek, biasanya dibuat tiap jam atau tiap hari.
Bidang Keputusan Strategik Taktikal Operasional Transportasi
Pemilihan moda Penyewaan per- Alatan musiman Pengiriman
Persediaan Lokasi, kebijakan pengendalian Tingkat perediaan pengaman Pengisian pesanan
Pemprosesan pesanan Rancangan sistem pencatatan pemprosesan dan pengiriman pesanan
Pemprosesan pesanan, pengisian pesanan terlambat
Pembelian Pengembangan hubungan pememasok- pemasok Kontrak, pembe- lian di depan Ekspedisi pergudangan
Penanganan pemilihan Peralatan, rancangan tata letak Utilisasi ruang Pengambilan pesanan
Pengisian persediaan Lokasi fasilitas Jumlah, ukuran dan lokasi gudang
Pengambilan Keputusan Strategik, Taktikal dan Operasional
Konseptualisasi Persoalan Logistik/
Rantai Suplai6 konsep untuk Formulasi Strategi Logistik
Konsep total biaya Mempertukarkan biaya yang bertentangan pada titik optimum
Pembedaan distribusi Tidak semua produk harus diberikan layanan yang sama
Strategi bauran Strategi bauran memiliki biaya yang lebih rendah daripada strategi murni atau strategi tunggal.
Penundaan Tunda formasi untuk produk akhir selama mungkin, sampai pesanan pelanggan diterima.
Konsolidasi pengkapalan Pengiriman barang berukuran kecil mempunyai proporsi biaya lebih tinggi daripada ukuran besar
Standardisasi produk Hindari variasi produk karena akan menambah persediaan
Konflik biaya dalam Logistik
Total cost rs
Cost of transportation Inventory cost
Cost, in dolla service (includes storage and intransit
Rail Truck Air Transportation service (greater speed and dependability)
Memilih Strategi Rantai Suplai yg Tepat
Jenis rantai Karaktersitik rancangan saluran suplai
Produksi yg ekonomis yg efisien
Supply-to-
stock
Rantai suplai
Supply-to-
order
Tujuh prinsip manajemen rantai suplai
Karakteristik Produk dan Pasar
OTingkat kepentingan dari empat aspirasi pasar tidak sama untuk O tiap produk dan tiap segmen pasar. Produk dibuat untuk mencerminkan aspirasi pasar yang berbeda.
Produk sendiri (Marshal Fisher) dibagi menjadi dua kategori yaitu O produk fungsional dan produk inovatif.
Produk Fungsional adalah dengan konfigurasi standar dan siklus
hidup panjang, sedangkan produk inovatif memiliki banyak variasi
dan tiap produk hanya akan bertahan sebentar di pasar dan akan digantikan oleh variasi yang lain. Karakteristik Produk dan Pasar Perbedaan Karakteristik Produk Fungsional dan Inovatif Aspek Fungsional Inovatif
Pendek, antara 3 bulan s/d 1 Siklus hidup Panjang, bisa lebih dari 2 tahun tahun Variasi per Kategori Sedikit Banyak Volume per SKU Tinggi Rendah
Sangat sulit, kesalahan ramalan Peramalan permintaan Relatif mudah, akurasi tinggi tinggi Tingkat kekurangan produk (stockout rate)
Hanya 1-2% Bisa 10-40% Kelebihan persediaan di akhir Jarang karena musim jual musim jual sangat panjang Sering terjadi Biaya penurunan harga jual (markdown) Mendekati 0% 10-25% Margin keuntungan per unit yang terjual dengan harga
Rendah Tinggi normal Strategi Supply Chain : Effisiensi atau Responsif O Karakteristik yang berbeda antara produk fungsional dan inovatif menyebabkan keduanya membutuhkan strategi supply chain yang berbeda.
Untuk produk fungsional berfokus pada upaya utk meminimumkan ongkos- ongkos fisik sepanjang supply chain.
O Sebaliknya, pendekatan untuk menciptakan efisiensi tidak akan cocok untuk produk-produk inovatif.
O Produk inovatif lebih kea rah responsive, dimana bisa berarti melakukan
riset pasar dengan lebih baik sehingga bisa menangkap apa yang diinginkan, meningkatkan kemampuan inovasi sehingga bisa memunculkan produk-produk baru yang memang disukai pelanggan.
O Menciptakan kesesuaian antara karakteristik produk (atau pasar)
dengan strategi supply chain akan menyebabkan supply chain bertahan atau unggul di pasaran. Kesesuaian tsb atau juga disebut strategic fit.
O Dimana sebenarnya area strategic fit sendiri ada di tengah-tengah untuk
menunjukkan bahwa tidak semua produk ada pada kategori murni fungsional atau inovatif.
Kesesuaian Antara Strategi Supply Chain dengan O Kebijakan Taktis
Strategi Suply Chain harus tercermin pada kebijakan atau keputusan taktis supply chain. Kebijakan dan keputusan mengenai di mana fasilitas lokasi akan didirikan, bagaimana cara mengatur dan mengendalikan system produksi, bagaimana kebijakan-kebijakan tentang persediaan dan transportasi, supplier yang bagaimana yang harus dipilih, dan kebijakan mengenai pengembangan produk harus sinergi dengan strategi supply chain Kesesuaian Antara Strategi Supply Chain dengan
Kebijakan Taktis
Strategi Supply Chain Lokasi Sistem Persediaan Transportasi Pasokan Pengembangan
Fasilitas produk Produksi
Kesesuaian Antara Strategi Supply Chain dengan Kebijakan Taktis
Keputusan taktis Effisien Responsif
Lokasi Fasilitas Tempatkan pabrik di daerah yang ongkos tenaga kerjanya murah Cari lokasi yang dekat pasar, punya akses tenaga trampil dan teknologi yang memadai
Sistem Produksi Tingkat utilitas sistem produksi harus Tinggi Sistem produksi harus fleksibel dan ada kapasitas ekstra
Persediaan Perlu upaya meminimalisasi tingkat Persediaan Diperlukan persediaan pengaman yang cukup di lokasi yang tepat
Transportasi Pengiriman di subkontakkan ke pihak Ketiga Diperlukan transportasi cepat Pasokan Pilih supplier dengan harga dan kualitas sebagai kriteria utama Pilih supplier berdasarkan kecepatan, fleksibilitas, dan kualitas Pengembangan
Produk Fokus ke minimalisasi Gunakan modular design dan tunda differensiasi produk sebisa mungkin
Decoupling Point pada Supply Chain O Pengertian DP
Keputusan di mana aktivitas produksi bisa dilakukan tanpa menunggu permintaan definitive dari pelanggan merupakan keputusan yang sangat penting bagi suatu supply chain dan akan secara langsung berpengaruh terhadap kemampuannya untuk menciptakan efisiensi fisik maupun kecepatannya untuk merespon pasar.
O Produk-produk yang relative standar seperti kertas, pensil, bisa dibuat oleh pabrik hanya dengan berdasarkan ramalan.
O Produk-produk fungsional seperti ini bisa disimpan untuk dijual pada bulan berikutnya.
O Sebaliknya produksi seperti pesawat terbang, kapal, harus
menunggu pesanan dari pelanggan karena kebutuhan dan permintaan sangat sulit untuk diramalkan.
Pengertian DP O Walaupun demikian, tidak berarti suatu pesawat atau kapal baru akan mulai dibuat dari nol begitu ada permintaan dari pelanggan.
O Banyak komponen dan modul-modul yang sudah bisa dibuat
terlebih dahulu biasanya adalah komponen standar yang tetap akan dibutuhkan tanpa tergantung pada jenis pesawat atau kapal yang dibuat.
O Titik temu sampai dimana suatu kegiatan bisa dilakukan atas dasar
ramalan dan dari mana kegiatan harus ditunda sampai ada permintaan yang pasti dinamakan Decoupling Point (DP) atau istilah lain Order Penetration Point (OPP).
Perbedaan posisi DP/OPP pada Supply Chain
O Biasanya proses produksi secara umum diklasifikasikan
menjadi empat bagian utama yaitu perancangan produk, fabrikasi komponen, perakitan menj produk akhir, dan pengiriman.
O DP/OPP bisa diposisikan di salah satu dari empat proses
umum tersebut.
O Dalam penggunaannya di empat bagian utama tersebut
dikenal system produksi berikut Make To Stock (MTS), Assembly To Order (ATO), Make To Order (MTO), dan Engineer To Order (ETO).
Perbedaan posisi DP/OPP
pada Supply ChainPostponement : Menggeser posisi DP/OPP ke Hilir O Posisi DP/OPP bisa diubah maju/mundur pada suatu supply chain tergantung pada arah strategi yang ditetapkan.
O Menggeser DP ke arah hulu akan bisa menciptakan produk-
produk dengan variasi yang lebih fundamental, mengurangi ketergantungan terhadap ramalan permintaan, mengurangi persediaan barang setengah jadi, dan mengurangi ke usangan persediaan.
O Sebaliknya mengubah posisi maju (ke hilir) berarti memperbanyak
proses-proses standar dalam supply chain dan membatasi proses spesifik (customized) hanya pada langkah-langkah terakhir.
O Hal ini bisa meningkatkan effisiensi dan mengurangi waktu tunggu
Postponement : Menggeser
posisi DP/OPP ke Hilir O Strategi yang terkait dalam penggeseran DP/OPP adalah postponement.O Postponement pada dasarnya menunda differesiansi produk sampai ada pesanan dari pelanggan.
O Strategi ini sangat penting terutama untuk menangani
produk- produk inovatif dimana bisa mengurangi suatu produk menumpuk menjadi berlebih maupun resiko kekurangan pada produk jenis lain. Mengelola DP/OPP yang
Berbeda pada Suatu Supply
Chain O Banyak perusahaan yang memproduksi produk dengan focus operasi yang berbeda-beda.O Pada situasi seperti ini, kegiatan supply chain akan memiliki focus yang berbeda.
O Manager supply chain harus bisa membedakan
bagaimana mengelola masing-masing system produksi tersebut dan ukuran kinerja apa yang perlu diukur dan dimonitor.
Pengukuran unjuk kerja Strategi
Ringkasan O Strategi Supply Chain bisa didefinisikan sebagai kumpulan
kegiatan dan aksi strategis di sepanjang supply chain yang menciptakan rekonsiliasi antara apa yang dibutuhkan pelanggan akhir dengan kemampuan sumber daya yang ada pada supply chain tersebut. Strategi ini sangat penting untuk menciptakan daya saing di pasaran
O Erat kaitannya dengan strategi supply chain adalah tujuan strategis yang
harus dicapai. Tujuan strategis ini harus mempertemukan aspirasi pelanggan dan kemampuan supply chain. Dari sisi pasar, tujuan strategis yang harus dicapai adalah menydiakan produk yang murah, berkualitas, tepat waktu, dan bervariasi. Tujuan strategis tersebut bisa diwujudkan kalau internal supply chain memiliki kemampuan untuk menciptakan efisiensi, kualitas, kecepatan, fleksibilitas, dan kemampuan berinovasi
Ringkasan O Untuk menciptakan strategi yang tepat, supply chain harus
memahami karateristik produk dan pasar yang baik. Ada dua klasifikasi umum karakteristik produk pada supply chain yaitu produk fungsional dan produk inovatif O Strategi supply chain untuk kedua produk tersebut tidak sama.
Produk fungsional lebih tepat didukung oleh strategi efisiensi fisik, sedangkan produk inovatif didukung oleh supply chain yang responsive terhadap kebutuhan pasar
O Strategi supply chain harus didukung oleh kebijakan atau keputusan
taktis yang terkait. Keputusan atau kebijakan itu meliputi lokasi fasilitas, system produksi, persediaan, transportasi, pasokan dan pengembangan produk
Ringkasan O Erat kaitannya dengan strategi supply chain adalah penempatan
decoupling point. DP adalah titik temu antara kegiatan yang disetir oleh permintaan pelanggan dan kegiatan yang dilakukan atas dasar ramalan.
Fokus supply chain di sebelah hulu dan sebelah hilir tidaklah sama. Efisiensi fisik lebih tepat untuk kegiatan di hulu, sedangkan fleksibilitas, inovasi dan kecepatan respon penting pada kegiatan-kegiatan sebelah hilir
O Menggeser posisi DP ke hilir dan hulu perlu dilakukan untuk menyesuaikan supply chain dengan perubahan karakteristik pasar.
Perubahan ini akan berpengaruh pada kecepatan respon maupun efisiensi fisik disepanjang supply chain
O Klasifikasi system produksi atau supply chain berdasarkan make to stock,
assembly to order, make to order, dan engineer to order dibuat berdasarkan