SIKAP IBU TERHADAP DEMAM PADA BAYI PASKA IMUNISASI DIFTERI PERTUSIS TETANUS (DPT) DI POSYANDU MAWAR

SIKAP IBU TERHADAP DEMAM PADA BAYI PASKA

  

IMUNISASI DIFTERI PERTUSIS TETANUS

(DPT) DI POSYANDU MAWAR

MUHAMMAD ATHO’ILLAH

11001032

  

Subject : Sikap Ibu, demam, paska imunisasi DPT

DESCRIPTION

  Imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi tehadap difteri. Imunisasi ini dapat menimbulkan demam, kemerahan, dan bengkak sedikit di sekitar tempat suntikan. Hal ini dapat menimbulkan rasa cemas kepada ibu bayi.

  Untuk itu peneliti ingin meneliti sikap ibu terhadap demam bayi paska imunisai DPT di Posyandu Mawar.

  Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan tujuan mengetahui sikap ibu terhadap timbulnya demam pada bayi paska imunisasi DPT. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan subjek penelitian sejumlah 35 ibu yang anaknya diimunisasi DPT di Posyandu Mawar. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner dan analisis uji statistik yang digunakan adalah skala likert dengan bantuan komputer SPSS versi 14.00.

  Hasil penelitian menunjukkan ibu yang mempunyai sikap negatif paling besar sebanyak 19 orang (54,28%), sedangkan Untuk ibu yang mempunyai sikap positif paling kecil sebanyak 10 responden (45,7%).

  Setelah di analisa beberapa hal yang menyebabkan sebagian responden memiliki sikap unfavorable (negatif) dikarenakan pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan, media massa dan lembaga pendidikan dan lembaga agama.

  Disarankan upaya pendidikan kesehatan tentang efek samping paska imunisasi dapat ditingkatkan sehingga stereotipe yang dimiliki oleh masyarakat bisa tereduksi. Puskesmas sebagai fungsi promotif dan preventif bisa dilaksanakan secara optimal.

  

ABSTRACT

  DPT vaccine is a 3-in-1 that protect diphtheria. This immunization can cause fever, redness, and little bit swelling around the injection site. It can cause anxiety to the mother baby. To the writer will examine maternal attitudes towards infant fever post DPT vaccine in intregated health post of Mawar.

  This study used a descriptive method in order to know the attitude of the mother towards the baby fever post DPT. The sampling technique used is total sampling with the number of study is 35 mothers have children immunized toward DPT vaccine in the intregated health post Mawar. Measuring instruments used is questionnaires and analysis of statistical test used is the Likert scale with the help of a computer SPSS version 14.00.

  The results showed that mothers have the greatest negative attitudes amount 19 respondents (54.28%), while the mothers who have the least positive attitude amount 10 respondents (45.7%).

  After being analyzed, somethings cause the majority of respondent have unfavorable attitudes (negative) due to personal experience, the influence of other people that are considered important, the influence of culture, media and educational institutions and religious institutions.

  It is suggested to the ways of educational health about side effect post immunization may be increased so that the stereotypes owned by the public can be reduced. The Health center as a function of promotion and prevention can be implemented optimally.

  Keywords : Attitudes mother, fever, post DPT

  Contributor : Rifa’atul L M, Farm-Klin Budi Prasetyo, S.Kep.Ns

  Date : 30 Mei 2014 Type Material : Laporan Penelitian Identifier : Right : Open Document Summary :

LATAR BELAKANG

  Imunisasi atau vaksinasi merupakan cara yang sangat ampuh dalam menjaga beberapa jenis penyakit (Revina, 2011). Setelah imunisasi kadang-kadang terjadi demam, kemerahan dan bengkak sedikit di sekitar tempat suntikan adalah reaksi yang wajar, tidak berbahaya. Imunisasi DPT umumnya menderita demam dalam 24-48 jam setelah mendapatkan imunisasi. Imunisasi Campak akan timbul demam dan kemerahan yang timbul 7-10 hari setelah imunisasi (Wong, 2004). Pemberian vaksin DPT yang mengalami peningkatan suhu tubuh disikapi beragam oleh ibu sang bayi. Ibu menyikapi demam yang dialami bayi dengan cemas, panik, bahkan ikut menangis karena melihat kondisi bayi (Basri, 2008).

  Penelitian yang di lakukan Terapul Tarigan, Chairul Adillah Harahap, Syamsidah Lubis ibu menyikapi demam dengan kompres dengan air dingin sebanyak 46% dan hanya 22% yang menganjurkan kompres dengan air hangat.

  Lokasi yang diajarkan untuk kompres adalah kebanyakan di dahi (57%), dan yang menganjurkan diketiak/ selangkangan (18%), sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Muh Basri (2008) menunjukkan sikap ibu terhadap demam paska imunisasi, sikap ibu yang negatif 30.5 % dalam perawatan anak demam paska imunisasi.

  Studi Pendahuluan yang dilakukan di Posyandu Mawar di wilayah kerja Puskesmas Rejoso tanggal 11 Maret 2014 tercatat jumlah bayi yang sudah mendapatkan Imunisasi DPT sejumlah 15 bayi. dari sejumlah 15 bayi yang sudah mendapat imunisasi DPT didapat 10 bayi yang mengalami demam paska imunisasi DPT.

  Imunisasi Campak akan timbul demam dan kemerahan yang timbul 7-10 hari setelah imunisasi (Wong, 2004). 1-2 hari setelah mendapatkan suntikan DPT, tempat penyuntikan (Sari, 2011). Menurut Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. DR. dr. Sri Rezeki Hadinegoro mencontohkan vaksin DPT yang kerap menyebabkan demam. "Vaksin DPT 40 persen menyebabkan demam. Hal ini dikarenakan adanya toksin dari vaksin pertusis" (Widiyani, 2013). Ketika timbulnya demam ibu bisa memberikan obat penurun panas tiap 4 jam, kompres, pakai baju tipis, minum sering (RSCM, 2011).

  Ibu memegang peranan dalam penanganan awal demam pada bayi paska imunisasi DPT sangat penting. Maka dinilai perlu untuk melihat bagaimana sikap ibu tentang timbulnya demam pada bayi paska imunisasi DPT. Berdasarkan fenomena di atas, maka penulis terdorong untuk mengetahui sikap ibu terhadap demam pada bayi paska imunisasi DPT.

  METODOLOGI

  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau diskriptif tentang suatu keadaan secara objektif (Arikunto, 2010)

HASIL DAN PEMBAHASAN

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa paling besar 20 (57,14%) responden tidak bekerja, 13 (37,14%) respoinden berpendidikan SD, bahwa dari 18 (51,42%) responden berumur 20-35 tahun, dari 19 (54,28%) responden memiliki sikap negatif.

  Sikap Ibu terhadap demam paska imunisasi DPT. Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial (Notoatmodjo, 2006).

  Penyebab dari demam adalah Infeksi virus dan bakteri, Flu dan masuk angin, diare disebabkan bakterial atau diare disebabkan virus, ronkitis akut, infeksi saluran kencing, infeksi saluran pernafasan atas (seperti amandel, radang faring atau radang laring) dan obat-obatan tertentu. Imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi terhadap difteri, pertusis dan tetanus. Difteri adalah suatu infeksi bakteri yang menyerang tenggorokan dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius atau fatal. Imunisasi DPT diberikan dengan cara menyuntikkan vaksin DPT ke otot anak. Biasanya penyuntikkan dilakukan di otot paha (Asri, 2011).

  Setelah imunisasi kadang-kadang terjadi demam, kemerahan dan bengkak sedikit di sekitar tempat suntikan adalah reaksi yang wajar, tidak berbahaya. Imunisasi DPT umumnya menderita demam dalam 24-48 jam setelah mendapatkan imunisasi. Imunisasi Campak akan timbul demam dan kemerahan yang timbul 7-10 hari setelah imunisasi (Wong, 2004). Pemberian vaksin DPT yang mengalami peningkatan suhu tubuh disikapi beragam oleh ibu sang bayi. Ibu menyikapi demam yang dialami bayi dengan cemas, panik, bahkan ikut menangis karena melihat kondisi bayi (Basri, 2008).

  Menurut Kesmas (2012 ) proses pembentukan sikap berlangsung secara bertahap, kemampuan untuk bersikap diperoleh melalui proses belajar. Perubahan sikap bisa berupa penambahan, pengalihan atau modifikasi dari satu atau lebih berubah tetapi komponen yang lain tetap. Pengalaman pribadi merupakan salah satu faktor yang mempengaruh pembentukan sikap, selain faktor kebudayaan orang lain yang dianggap penting, media massa, institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama serta faktor emosi dari diri individu. Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan dan pengalaman. Faktor eksternal meliputi media massa, institusi pendidikan, institusi agama dan masyarakat.

  Berdasarkan Theory of Reasond Action, sikap mempengaruhi perilaku lewat suatu proses pengambilan keputusan yang diteliti dan beralasan dan dampaknya terbatas pada tiga hal, yaitu bahwa perilaku tidak banyak ditentukan oleh sikap umum tetapi oleh sikap spesifik terhadap sesuatu. Kemudian perilaku tidak hanya dipengaruhi oleh sikap spesifik tetapi juga oleh norma-norma subjektif yaitu keyakinan seseorang terhadap yang inginkan orang lain agar ia berprilaku. Selanjutnya bahwa sikap terhadap suatu perilaku bersama norma-norma subjektif membentuk suatu intensi atau niat untuk berperilaku tertentu (Azwar, 2008).

  Hasil Penelitian yang dilakukan pada tanggal 16-23 Mei 2014 di Posyandu Mawar Desa Patuguran Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan menunjukkan bahwa paling besar 19 (54,28%) responden memiliki sikap negatif dan paling kecil 16 (45,71%) responden memiliki sikap positif terhadap kejadian demam pada anaknya yang telah di lakukan pemberian imunisai DPT dari 35 responden. Penelitian yang dilakukan oleh Muh Basri (2008) menunjukkan sikap ibu terhadap demam paska imunisasi, sikap ibu yang negatif 30.5 % dalam perawatan anak demam paska imunisasi.

  Berdasarkan fakta di atas bahwa sikap ibu terhadap kejadian demam pada anaknnya yang telah diberikan imunisasi DPT 2014 di Posyandu Mawar Desa Patuguran Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan adalah negatif dan ini sesuia dengan peneltian yang dilakukan oleh Muh Basri yang mengatakan bahwa sikap ibu terhadap kejadian demam pada anak yang di berikan imunisasi DPT adalah negatif.

  SIMPULAN

  Simpulan dari hasil penelitian sikap ibu terhadap demam pada bayi paska imunisasi DPT di Posyandu Mawar Desa Patuguran Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan yang telah dilaksanakan pada tanggal 16-23 Mei 2014 didapatkan 19 responden memiliki sikap unfavorable (negatif) dan 16 responden memiliki sikap favorable (positif).

  REKOMENDASI

  1. Bagi peneliti selanjutnya

  a. Perlu dilakukan penelitian analitik tentang sikap ibu terhadap kejadian demam pada anak setelah di berikan imunisasi DPT.

  b. Perlu dilakukan penelitian pada semua ibu yang mempuyai anak yang telah dilakukan iminisasi DPT sehinga penelitian ini lebih banyak responden dan menghasilkan penelitian yang valid.

  2. Bagi Respoden Untuk responden diusahakan agar memanfaatkan tenaga kesehatan yang ada di lingkungannya dengan selalu berkomunikasi denga perawat, bidan atau

  3. Bagi Instansi Instansi ikut berperan serta dalam mengatasi sikap negatif ibu terhadap pemberian imunisasi DPT pada anaknya dengan melakukan penyuluhan .

  4. Bagi Tenga Kesehatan Hendaknya tenaga kesehatan melakukan penyuluhan tentang peatalaksanan kejadian demam pada ibu yang memiliki anak yang telah di lakukan imunisasi DPT.

ALAMAT KORESPONDENSI

  E-mail : kusnul_bodhonk@gmail.com No.Hp : 085755667466 Alamat : Dusun Sekarputih RT 05/RW 01,Desa Patuguran Kecamatan

  Rejoso Kabupaten Pasuruan