SISTEM INFORMASI PARKIR MENGGUNAKAN SENSOR INFRA MERAH TERKENDALI MIKROKONTROLER AT89C51
SISTEM INFORMASI PARKIR MENGGUNAKAN SENSOR INFRA MERAH TERKENDALI MIKROKONTROLER AT89C51 Rahmaniah, Agus Setiyo Budi Nugroho, Budi Rahmani ABSTRAK Sistem perparkiran yang konvensional khususnya di pusat-pusat perbelanjaan seringkali memerlukan penanganan ekstra di lapangan. Petugas harus selalu berkomunikasi untuk menentukan keadaan lokasi parkir yang sudah terisi dan masih kosong. Belum adanya sistem informasi parkir yang dapat memberikan informasi tentang keadaan lokasi parkir yang sudah terisi dan yang masih kosong itulah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian ini. Pembuatan sistem informasi ini dilakukan dengan melakukan perancangan sistem menggunakan mikrokontroler sebagai pengendali utama. Untuk tiap-tiap lokasi parkir mobil, dipasangi sensor infra merah yang akan memberikan informasi apakah dilokasi itu terdapat kendaraan/mobil atau tidak. Dari hasil pengolahan keluaran sensor tadi akan diberikan informasi berupa display yang akan menunjukkan keadaan jumlah kapasitas tempat parkir yang sudah terisi dan sisanya. Pada penelitian ini jumlah kapasitas tempat parkir yang dijadikan sampel adalah prototipe tempat parkir dengan kapasitas 5 tempat. Penelitian ini telah menghasilkan suatu prototipe tempat parkir yang dilengkapi oleh sistem informasi tentang jumlah tempat parkir yang terisi dan yang tersisa. Prototipe ini dapat dipasang ditempat-tempat parkir pada pusat-pusat perbelanjaan yang memerlukan. Pada keadaan di lapangan perlu juga kiranya dipertimbangkan untuk melakukan penertiban penempatan kendaraan khususnya mobil di lajur-lajur yang sudah disediakan. Hal ini untuk menghindari kesalahan sensor, sehingga mengakibatkan kesalahan pemberian informasi pada display.
Kata Kunci: Sistem Informasi Parkir, Mikrokontroler
I. PENDAHULUAN Di Indonesia, peran teknologi dan A.
informasi tidak kalah pentingnya
Latar Belakang Masalah Pada kehidupan saat ini, zaman dibandingkan dengan negara lain.
sudah semakin maju dan perkembangan Indonesia terus berusaha meningkatkan teknologi semakin pesat. Manusia selalu kemajuan di bidang teknologi dan meningkatkan daya guna teknologi dan informasi, karena itu masyarakat berusaha informasi agar dapat digunakan untuk untuk mengunakan manfaat positif dari kemudahan dalam pekerjaan di segala teknologi dan informasi agar dapat bidang. Peningkatan teknologi dan membantu dalam segala bidang informasi tersebut juga didukung dengan pekerjaan. Seperti halnya sistem parkir, mudahnya mendapatkan alat-alat dalam membantu kemudahan dan elektronika yang dibutuhkan, sehingga ketelitian dalam pekerjaan sistem parkir alat-alat tersebut diharapkan dapat juga dapat digunakan bantuan komputer. digunakan untuk kemudahan kerja dan Dalam penelitian ini, dibuat sistem dapat lebih dipelajari dan dikembangkan informasi parkir dengan menggunakan lebih jauh lagi. sensor dengan dikontrol oleh mikrokontroler AT89C51.
Informasi yang diberikan sistem kepada user adalah jumlah mobil yang sudah masuk di area parkir, posisi dan kapasitas sekat parkir yang masih bisa ditempati pada area parkir. Sensor diletakkan pada setiap sekat yang akan ditempati oleh mobil. Sensor yang sudah diatur ukurannya sesuai dengan ukuran mobil akan segera mendeteksi jika ada mobil yang masuk ke dalamnya, dan akan diteruskan kepada driver (pengkondisi sinyal) sehingga akan tampil pada display jumlah sekat yang sudah terisi oleh mobil dan sisa sekat (ruang) parkir yang masih tersisa atau belum ditempati oleh mobil beserta posisi sekatnya. Jika display menunjukkan jumlah bilangan penuh parkir, itu berarti bahwa ruang parkir sudah penuh dan tidak ada lagi mobil yang dapat masuk pada tempat parkir tersebut.
Programmer and Evaluation Board (PEB51) sebagai rangkaian Stand Alone bagi Mikrokontroller AT89C51
Tujuan Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan pada kampus Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer (STMIK) Banjarbaru di Banjarmasin E.
D. Ruang Lingkup Penelitian
9. Informasi yang diberikan oleh sistem adalah jumlah sekat yang sudah terisi mobil, posisi sekat pertama yang belum diisi oleh mobil, dan kapasitas sekat yang masih belum diisi mobil.
8. Sensor yang digunakan adalah sensor Infra Merah dan hanya menggunakan 5 pasang sensor sehingga maksimal yang dapat dibaca sensor hanya 5 buah sekat parkir.
7. Software pemrograman yang dipakai adalah Berin Assembly Downloader.
6. Sistem Operasi komputer yang digunakan pada penelitian ini adalah sistem operasi Windows 98 dan DOS dengan prosesor Intel Pentium 3.00 GHz.
5. Mikrokontroller yang digunakan adalah Mikrokontroler tipe AT89C51 dari Atmel
4. Alat ini akan menggunakan AT89C51
B. Perumusan Masalah
3. Sistem hanya memberikan informasi parkir dalam satu kawasan tempat parkir, di mana daerah parkir hanya dalam satu tingkat / satu daerah.
2. Daerah parkir hanya untuk mobil saja, adapun truk / mobil barang tidak dapat masuk ke dalamnya.
1. Area parkir adalah miniatur untuk 5 buah mobil mainan.
Penelitian tentang Sistem Informasi Parkir Menggunakan Sensor Infra Merah Berbasis Mikrokontroler AT89C51 ini membatasi pada masalah-masalah:
C. Batasan Masalah
3. Mampukah sistem memberikan informasi yang jelas kepada user ?
2. Bagaimana membuat rangkaian elektronika yang tepat agar dapat mendukung pembuatan sistem parkir ?
1. Bagaimana membuat sistem informasi parkir dengan menggunakan sensor infra merah dengan dikontrol mikrokontroler AT89C51 ?
Penelitian mengenai Sistem Informasi Parkir Menggunakan Sensor Infra Merah Berbasis Mikrokontroler AT89C51 ini merumuskan berbagai permasalahan sebagai berikut :
Penelitian ini bertujuan untuk: Menghasilkan suatu alat yang dapat memberikan informasi tentang sistem parkir dengan menggunakan sensor terkontrol AT89C51.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :
1. Dapat digunakan oleh instansi- instansi ataupun perusahaan- perusahaan yang membutuhkan sistem parkir yang teratur.
2. Agar mahasiswa lain dapat mengembangkan penelitian ini sebagai dasar untuk memajukan dunia teknologi khususnya pengembangan pada dunia mikrokontroler sehingga setiap orang dapat mengenal, mempelajari, menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Memberikan kemudahan dalam mendapatkan informasi tentang kawasan parkir.
4. Dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang penggunaan teknologi mikrokontroler dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Mikrokontroler AT89C51
Sudah sejak lama mikroprosesor yang berbentuk Integrated Circuit (IC) dikenal dan dipakai dikalangan praktisi elektronika pada rangkaian pengendali yang mereka buat. Banyak jenis mikroprosesor yang populer dan dipakai di Indonesia, misalnya mikroprosesor keluaran Zilog ataupun dari Intel.
- Kompatibel dengan keluarga MCs-51 yang lain.
- Flash PEROM 4K Bytes dengan 1000 kali kemampuan dihapus atau ditulis kembali.
- Frekuensi kerja (eksternal crystal) antara 1 – 24 MHz.
- 128 bytes Internal RAM.
- 32 Line I/O yaitu port 0, port 1, port2, dan port 3.
- Dua buah Timer/Counter 16 bit.
- Lima buah sumber interupsi.
- Port serial yang dapat deprogram.
- Pemakaian daya operasional yang rendah.
- Tiga level penguncian memori program.
Seiring dengan perkembangan teknologi, hadirlah apa yang dikenal sebagai mikrokontroller. Mikrokontroler merupakan perpaduan antara teknologi mikroprosesor dengan teknologi mikrokomputer. Pada awal kemunculannya, mikrokontroller tidaklah sepopuler sekarang ini. Hal tersebut dikarenakan harganya yang mahal dan perlu perhatian ataupun konsentrasi khusus dalam mempelajari dan menggunakannya. Namun sekarang ini mikrokontroler sudah menjadi suatu hal yang umum dan biasa dipakai dikalangan para praktisi elektronika dan juga komputer.
Tidak seperti sistem komputer, mikrokontroler tidak bisa digunakan untuk menangani berbagai macam program aplikasi seperti pengolah kata, angka dan lain sebagainya. Mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja, karena hanya satu program yang bisa disimpan. Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROMnya (Putra- Agfianto E., 2002:1). Pada komputer, kapasitas RAMnya jauh lebih besar dari ROM karena program-program aplikasi disimpan pada RAM pada saat ia dijalankan dan rutin-rutin antar mukanya disimpan dalam ROM yang kapasitasnya kecil. Sedangkan pada mikrokontroler, kapasitas ROM jauh lebih besar dari RAM karena program aplikasi atau program kendali yang dijalankan disimpan didalamnya dan RAM hanya digunakan sebagai penyimpan sementara.
Fitur-fitur yang dimiliki oleh mikrokontroler AT89C51 ini antara lain: Mikrokontroler AT89C51 mempunyai 40 kaki, 32 kaki diantaranya adalah kaki untuk keperluan port paralel. Satu port paralel terdiri dari 8 kaki dengan demikian 32 kaki tersebut membentuk 4 buah port paralel, yang masing-masing dikenal sebagai port 0, port 1, port 2, dan port 3. Nomor dari masing-masing jalur (kaki) dari port paralel mulai dari 0 sampai 7, jalur (kaki) pertama port 0 sebut sebagai P0.0 dan jalur terakhir untuk port 3 adalah P3.7. Perhatikan gambar diagram pin AT89C51 berikut ini
Gambar 1. Susunan kaki-kaki pada AT89C51 Gambar 2. Blok Diagram MCS-51
37
12
13
14
15
16
17
39
38
36
10
35
34
33
32 RST
XTAL2
XTAL1 PSEN ALE/PROG EA/VPP P1.0 P1.1 P1.2 P1.3 P1.4 P1.5 P1.6 P1.7
P2.0/A8 P2.1/A9 P2.2/A10 P2.3/A11 P2.4/A12 P2.5/A13 P2.6/A14 P2.7/A15
P3.0/RXD P3.1/TXD P3.2/INTO P3.3/INT1
P3.4/TO P3.5/T1 P3.6/WR P3.7/RD
11
28
U2 AT89C51
4
9
18
19
29
30
31
1
2
3
5
27
6
7
8
21
22
23
24
25
26
P0.0/AD0 P0.1/AD1 P0.2/AD2 P0.3/AD3 P0.4/AD4 P0.5/AD5 P0.6/AD6 P0.7/AD7 Adapu AT89C
1. Vc
adalah terlet program ke angkutan. ni penghapu lisan data k secara elekt dah dalam tesan progra lat atau rang angkutan.
M merupakan
ROM (Ultra
a ’ r r u n e a i n e a i n n n
) a a e i . e n i . n r i r r n m m
h y
n
a 2.
G Violet Eras Only Memo
Bedanya a pengisian p yang bersa PEROM in juga penul dilakukan s mempermu dan penget dibuat ke a yang bersa UV-EPROM bantuan si menghapus sebelumnya program ke teknik khu menulis pro dalam AT89
Pewaktua
Semu keluarga 5 AT89C51 yang dapat bagi chip y memfungsik hanya m komponen dan dua bua
Gambar 3. M sable Progr ory) yang ad
M yang inar ultra memori ya a dan unt e chip pun usus dan ti ogram ke F 9C51.
Catatan, ada ati selama eksternal. ore Enable ntuk memori cess Enable. bungkan ke roler akan dari memori ngga FFFFh. dihubungkan krokontroler a internal. sasi memori krokontroler krokontroler dibedakan ori program mori program
an CPU
ua m 51 dari Atm memiliki o digunakan yang bersang kannya, m memerlukan berupa satu ah kapasitor
Mikrokontr ramable Re
da sebelumny tak dari ca e chip RO
Pada Fla usan data d kedalam ch trik. Hal pemrogram am yang tel gkaian kend
Tidak sepe memerluk violet unt ang telah a tuk penulis n memerluk idak semud
Flash PERO mikrokontrol mel termas
on-chip clo
sebagai clo gkutan. Unt mikrokontrol tambah u buah kris keramik.
roler AT89C ead ya.
ara OM ash dan hip ini man lah dali erti kan tuk ada san kan dah
OM ler uk ock ock tuk ler han tal
ROM (Flash Read Only
ALE atau menghasilkan gancing byte mat selama ernal. Kaki gai masukan ogram pulse selama ada operasi ulsa dengan kristal dan i pewaktuan n (clocking)
2. GN
= dress Latch ulsa-pulsa u ndah (low engakses m i juga berfu ulsa program put) atau mrograman ormal, ALE u 1/6 dari apat digunak ming) atau ngkaian eks ulsa yang ngaksesan m
3. RS sel be ya
4. A Ad pu ren me ini pu inp pe no laj da (tim ran pu pe
5. PS me pro
6. EA EA gro me ek Se ke me
Beriku dan pe AT89C 1.
O
A m da ad
Pr M
te un fungsi-f C51 tersebut cc = Suplai t
ND = Groun ST = Masu lama 2 siklu kerja akan ang bersangk
ALE/
PROG
SEN = Pr erupakan sin ogram ekste
Kondisi ‘1’ ama osilator krokontroler
A / Vpp = E A harus se ound, jika engeksekusi ksternal lokas elain dari itu,
Vcc engakses pro ut ini menge ewaktuan CP
C51:
Organisasi M
Pada AT89C51, menjadi dua an memori d dalah berupa
rogramable Memory). Fla
erobosan da fungsi kaki t adalah: tegangan nd atau penta ukan reset. us mesin sela mereset mik kutan. keluaran h Enable m untuk meng byte) alam emori ekste ungsi sebag m (the pro
PROG flash. Pa akan berpu frekuensi kan sebagai pendekatan sternal. C dilompa memori data rogram Sto nyal baca un rnal. External Acc elalu dihub mikrokontr program d si 0000h hin , EA harus d agar mik ogram secara enai Organis
PU pada mik
Memori
mik memori yaitu memo data. Mem a Flash PER
Erasable
ash PEROM ari UV-EPR i(pin) pada anahan
C51
C. Se ensor Infram merah benda, foto t b transistor ak kan tidak akt tif,
Rangkaia an sensor i infra merah h s sehingga tra ansistor akan n aktif kare ena me enggunakan foto transis stor dan led d ada arus me a engalir ke ba asis transisto or. inf fra merah. F Foto transisto or akan aktif f Dengan tran D nsistor dalam m keadaan o on, ap abila terken na cahaya da ari led infra a m maka arus m mengalir da ari kolektor ke me erah. Antara a Led dan fo oto transistor r e emitor s ehingga menyebabk kan dip pisahkan ole eh jarak. Ja uh dekatnya a t transistor on n dan output tnya berlogi ika jar rak mempen ngaruhi besa ar intensitas s ‘0’ serta Led d menyala. cah haya yang g diterima oleh foto o tra ansistor. A Apabila anta ara Led dan n fot to transistor r tidak terh halang oleh h be nda, maka fo foto transisto or akan aktif.
f. Tr ransistor ak kan tidak a aktif karena a tid dak ada arus yang meng galir ke basis s tra ansistor. Ka arena transis stor tersebut t tid dak aktif, ma aka tidak ad da arus yang g me engalir dar i kolektor ke emitor r seh hingga me enyebabkan transistor r tid dak aktif da an outputny ya berlogika a
Gambar 4. Sensor Infr fra Merah
‘1’ ’ dan Led p padam. Ap pabila antara a Le ed dan foto t transistor ter rhalang oleh h
III. M METODO OLOGI PE ENELITIA AN
A. empat Penel litian Te Penelitia an ini dilaks anakan di ST TMIK Banja arbaru dan te empat tingga al penulis.
B. In strumen Pe enelitian
Adapun instrumen atau alat p pengukur da alam peneli itian ini ial ah multitest ter ma anual dan mu ultitester dig gital.
C. De esain
1. Blok Diag gram
TX Rangkaia Rangkai R d i k l
TX Rangkaia Rangkai R d i k l
Display TX Sistem seven
Rangkaia Rangkai segment R Pengontrolan d i k l TX
Mikrokontroller Rangkaia Rangkai R d i k l
TX Rangkaia Rangkai R d i k l
Gambar 5. Blok Diagram Sistem
Sensor infra merah dengan mikrokontroler akan dimasukkan posisi Tx dan Rx yang terpisah diatur kode-kode program pada programmer sedemikian hingga sensor tersebut agar dapat menjalankan sistem dan masih dapat mengirim dan menerima mengetahui kebenaran dan kesalahan cahaya, saat ada atau tidaknya mobil. jalannya program pada sistem yang Pada situasi awal yaitu sekat dalam dibuat. Mikrokontroler dihubungkan keadaan kosong pada kondisi ini data dengan Display Seven Segmen untuk yang diterima adalah 1 karena tidak menampilkan output dari system, ada mobil sehingga IR Led Tx dan Rx dimana sistem keseluruhan akan (Photo Transistor) tidak tertutup. menampilkan informasi jumlah mobil Sensor segera mendeteksi saat sekat yang sudah masuk dan kapasitas dalam kawasan parkir dimasuki oleh mobil yang masih dapat memasuki mobil, maka antara IR Led Tx dengan tempat parkir. Photo Transistor akan tertutup oleh mobil sehingga Photo Transistor tidak menerima cahaya dari IR Led Tx dan
2. Desain Hardware
pada kondisi ini data yang diterima Dalam rangkaian adalah 0. Sensor akan mengirim elektronika yang akan dibuat sinyal ke driver, pada driver sinyal terdapat rangkaian yang utama. akan dikondisikan dengan Adapun desain rangkaian tersebut menggunakan komponen Transistor adalah sebagai berikut : 9014 sehingga tegangan dan arus
a. Rangkaian driver Infra Merah dapat diatur. Kemudian dari driver beserta rangkaian kopel akan mengirim kepada rangkaian kopel dalam hal ini akan dikondisikan lagi melalui komponen lain yaitu optocoupler jenis TLP 621 dan beberapa buah resistor. Kemudian output dari rangkaian akan disambungkan kepada port 3 mikrokontroler AT89C51, yang pada
1 2 3 4 POT2 1 3 2 D11 1 3 R11 2 OPT2 R8 R9 R10 PTR2 R12 TR2 TTR2 R7 U6 AT89C51 9 18 19 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 21 22 23 24 25 26 27 28 10 11 12 13 14 15 16 17 39 38 37 36 35 34 33 32 RST XTAL2 XTAL1 PSEN ALE/PROG EA/VPP P1.0 P1.1 P1.2 P1.3 P1.4 P1.5 P1.6 P1.7 P2.0/A8 P2.1/A9 P2.2/A10 P2.3/A11 P2.4/A12 P2.5/A13 P2.6/A14 P2.7/A15 P3.0/RXD P3.1/TXD P3.2/INTO P3.3/INT1 P3.4/TO P3.5/T1 P3.6/WR P3.7/RD P0.0/AD0 P0.1/AD1 P0.2/AD2 P0.3/AD3 P0.4/AD4 P0.5/AD5 P0.6/AD6 P0.7/AD7 Gambar 6. Rangkaian Driver Infra Merah
VCC
b. Rangkaian Driver Display Seven Segment
- C3 C1 Y 1 C2 1 3 2 1 3 2 1 3 AT89C51 2 U6 9 18 19 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 21 22 23 24 25 26 27 28 10 11 12 13 14 15 16 17 39 38 37 36 35 34 33 32 RST XTAL2 XTAL1 PSEN ALE/PROG EA/VPP P1.0 P1.1 P1.2 P1.3 P1.4 P1.5 P1.6 P1.7 P2.0/A8 P2.1/A9 P2.2/A10 P2.3/A11 P2.4/A12 P2.5/A13 P2.6/A14 P2.7/A15 P3.0/RXD P3.1/TXD P3.2/INTO P3.3/INT1 P3.4/TO P3.5/T1 P3.6/WR P3.7/RD P0.0/AD0 P0.1/AD1 P0.2/AD2 P0.3/AD3 P0.4/AD4 P0.5/AD5 P0.6/AD6 P0.7/AD7 vcc R47 vcc R31 R38 +5v R39 R42 TR6 TR12 TR9 R45
Gambar 7. Rangkaian Driver Display Seven Segment
3. Desain Software
A. Desain Flowchart secara umum
a. Flowchart utama:
Gambar 8. Flow chart program
mulai Jumlah = 0Posisi = 1 Kapasitas = 5 x = 1 Ada mobil
Jumlah = jumlah + 1
Kapasitas = kapasitas -1
x = x + 1
x > 5x = 1
1 Posisi = x
2 No
Yes No Yes
Baca sensor ke x
2
1 Baca sensor ke x
No Mobil keluar Yes
Jumlah = jumlah – 1 Posisi = x Kapasitas = kapasitas + 1 x = x + 1
No x > 5 Yes Tampilkan Jumlah
Tampilkan x Tampilkan Kapasitas Gambar 9. Flow chart program lanjutan
D. Teknik Pengumpulan Data Pada rangkaian driver
a. Rangkaian Driver sensor infra sensor infra merah ini untuk merah
mengumpulkan data dilakukan 1 langkah sebagai berikut : TTR
1. Kondisikan multitester pada R6 kondisi voltmeter.
C
2. Letakkan probe merah pada
VC
kaki anoda led infra merah dan probe hitam pada ground.
3. Lakukan langkah 1 dan 2 pada
Gambar 10. Rangkaian Driver saat kondisi antara IR led Tx Sensor dan Photo transistor ada mobil dan tidak ada mobil.
b. Rangkaian Driver Photo Transistor Gambar 11. Rangkaian Driver Photo Transistor
merah
R5 2 PTR1 TTR1 TR1 R4
3
1
2
3
1
VCC PORT 3.0 POT1
VCC TTR1 R6
Gambar 12. Rangkaian Driver Sensor
Langkah yang dilakukan pada pengumpulan data untuk rangkaian driver sensor infra merah adalah untuk mengetahui besar tegangan yang dihasilkan pada rangkaian driver sensor infra merah tersebut. Besar tegangan yang diukur yaitu pada saat kondisi IR led Tx dan photo transistor tertutup yaitu ada mobil pada sekat parkir dan pada saat kondisi IR led Tx dan photo transistor terbuka yaitu tidak ada mobil yang parkir pada sekat parkir.
1. Rangkaian driver sensor infra
Pada rangkaian driver photo transistor untuk mengumpulkan data dilakukan langkah sebagai berikut :
E. Teknik Analisa Data
6. Lakukan langkah 1 dan 2 pada saat kondisi antara IR led Tx dan Photo transistor ada mobil dan tidak ada mobil.
5. Letakkan probe merah pada kaki emitter optocoupler TLP 621 dan probe hitam pada ground.
4. Letakkan probe merah pada kaki collector optocoupler TLP 621 dan probe hitam pada ground.
3. Letakkan probe merah pada kaki katoda optocoupler TLP 621 dan probe hitam pada ground.
2. Letakkan probe merah pada kaki anoda optocoupler TLP 621 dan probe hitam pada ground.
1. Kondisikan multitester pada kondisi voltmeter.
Pada rangkaian kopel untuk mengumpulkan data dilakukan langkah sebagai berikut :
3. Lakukan langkah 1 dan 2 pada saat kondisi antara IR led Tx dan Photo transistor ada mobil dan tidak ada mobil.
2. Letakkan probe merah pada vcc dan probe hitam pada kaki 3 transistor (TR1).
1. Kondisikan multitester pada kondisi voltmeter.
c. Rangkaian Kopel
2. Rangkaian driver photo transistor parkir. Tegangan diukur pada kaki- Langkah yang dilakukan pada kaki optocoupler yaitu pada anoda, pengumpulan data untuk rangkaian katoda, collector dan emitter. driver photo transistor adalah untuk mengetahui besar tegangan yang dihasilkan pada rangkaian driver photo
IV. HASIL PENELITIAN DAN
transistor tersebut. Besar tegangan
PEMBAHASAN
yang diukur yaitu pada saat kondisi IR led Tx dan photo transistor tertutup
A. Deskripsi Dari Hasil Penelitian
yaitu ada mobil pada sekat parkir dan Pada hasil penelitian akan dilakukan pada saat kondisi IR led Tx dan photo pengujian dan penggambaran dari transistor terbuka yaitu tidak ada rangkaian elektronika. Data pengujian mobil yang parkir pada sekat parkir. yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : a. Pengujian terhadap rangkaian sensor
VCC inframerah.
3
b. Pengujian terhadap rangkaian driver sensor.
POT1
2 R4 c. Pengujian terhadap rangkaian kopel.
d. Pengujian port pada mikrokontroler AT89C51.
1
e. Pengujian port pada display seven R5
3 segment.
PORT 3.0 TTR1 PTR1
2 TR1 Berikut adalah rincian dari pengujian :
a. Pengujian terhadap rangkaian driver sensor inframerah
1 Tabel 1. Pengujian Rangkaian Driver Sensor Gambar 13. Rangkaian Driver Photo Transistor
Tegangan Dioda Kondisi
Anoda Katoda
3. Rangkaian Kopel Tidak ada mobil 1.3 v 0 v
Langkah yang dilakukan pada Ada mobil 1.3 v 0 v pengumpulan data untuk rangkaian kopel adalah untuk mengetahui besar tegangan yang dihasilkan pada b. Pengujian terhadap rangkaian rangkaian kopel tersebut. Besar driver Photo Transistor tegangan yang diukur yaitu pada saat kondisi IR led Tx dan photo transistor tertutup yaitu ada mobil pada sekat parkir dan pada saat kondisi IR led Tx dan photo transistor terbuka yaitu tidak ada mobil yang parkir pada sekat
Tabel 2. Pengujian terhadap
Berikut ini adalah hasil
Rangkaian Driver Photo Transistor
pengujiannya : Kondisi antara
IR Led TX Data Tegangan dengan Photo diterima transistor
Ada mobil 0 v Tidak ada 1 4.5 v mobil c. Pengujian terhadap rangkaian kopel
Tabel 3. Pengujian terhadap Rangkaian Kopel
Kondisi Optocoupler TLP 621
IR Led TX terhada
Ano Kato Colect Emitt p Photo da da or er
Transist or Ada
1.18
0.04 0.24 v 0 v mobil v v
Tidak 4.5 v ada 4.5 v 4.5 v 0 v mobil
d. Pengujian port pada mikrokontroler AT89C51 beserta Display seven segment
Pengujian yang dilakukan pada mikrokontroler ini dengan sebelumnya melakukan download program Ra11a.H51 pada mikrokontroler AT89C51 yang hasilnya hampir sama dengan pengecekannya akan tetapi pada pengujian port 3 sudah dikoneksikan dengan rangkaian sensor , pada pengujian mikrokontroler ini sekaligus ditampilkan hasil pengujian pada display seven segmen karena output program ditampilkan pada display seven segment tersebut.
Tabel 4. Pengujian Mikrokontroler AT89C51 dan Display Seven Segment Sekat ( sensor ) Display Posisi yang
5 4 3 2 1 Jumlah kosong Kapasitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada 0 1 5 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada 1 2 4 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada Tidak ada 1 1 4 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada Ada 2 3 3
Tidak ada Tidak ada Ada Tidak ada Tidak ada 1 1 4 Tidak ada Tidak ada Ada Tidak ada Ada 2 2 3 Tidak ada Tidak ada Ada Ada Tidak ada 2 1 3 Tidak ada Tidak ada Ada Ada Ada
3 4 2 L Tidak ada Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
1 1 4 Tidak ada Ada Tidak ada Tidak ada Ada 2 2 3 Tidak ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada 2 1 3
Tidak ada Ada Tidak ada Ada Ada 3 3 2
I Tidak ada Ada Ada Tidak ada Tidak ada 2 1 3 Tidak ada Ada Ada Tidak ada Ada 3 2 2 Tidak ada Ada Ada Ada Tidak ada 3 1 2 Tidak ada Ada Ada Ada Ada 4 5 1
B Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada 1 1 4 Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada 2 2 3 Ada Tidak ada Tidak ada Ada Tidak ada 2 1 3 Ada Tidak ada Tidak ada Ada Ada
3 3 2 O
Ada Tidak ada Ada Tidak ada Tidak ada 2 1 3 Ada Tidak ada Ada Tidak ada Ada 3 2 2 Ada Tidak ada Ada Ada Tidak ada 3 1 2
M Ada Tidak ada Ada Ada Ada 4 4 1 Ada Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
2 1 3 Ada Ada Tidak ada Tidak ada Ada 3 2 2 Ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada 3 1 2 Ada Ada Tidak ada Ada Ada 4 3 1
Ada Ada Ada Tidak ada Tidak ada 3 1 2 Tidak ada Ada Ada Tidak ada Ada 3 2 2
Ada Ada Ada Ada Tidak ada 4 1 1 Ada Ada Ada Ada Ada 5 F (FULL)
V. SIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan maka dapat disimpulkan beberapa hal, antara lain:
1. Telah berhasil dibuat rangkaian sensor inframerah yang kemudian terhubung pada port 3 mikrokontroler AT89C51 yang telah berfungsi dengan benar dimana 5 buah rangkaian sensor digunakan untuk 5 buah sekat parkir yang ada pada kawasan parkir.
2. Sistem telah memberikan informasi kepada user yaitu tentang banyaknya jumlah mobil yang ada atau yang masuk di kawasan parkir dan juga informasi tentang kapasitas yang masih bisa dimasuki oleh mobil di kawasan parkir tersebut.
Daftar Pustaka Putra, Agfianto Eko, 2002, Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55, Penerbit Gava Media,
Yogyakarta Rahmani, Budi, 2006, Sistem Kopel Menggunakan Optocoupler TLP-621 Sebagai
Pengeman Komunikasi Data Paralel antara Mikrokontrole AT89C51 dengan PC (Personal Computer), Jurnal Progresif Vol. 2 No.1, STMIK Banjarbaru
Rahmani, Budi, 2007, Desain Sistem Pengendali Robot Berbasis Mikrokontroler AT89C51
sebagai Media Pembelajaran Robot Otomatis Beroda, Jurnal Progresif Vol. 3 No.1,
STMIK Banjarbaru Rahmani, Budi, 2008, Aplikasi Robot Cerdas Pemadam Api, Artikel Pemaparan Hasil
Penelitian Dosen Muda dan SKW Ditjen Dikti 2008, Banjarmasin Setiawan, Rachmad, 2006, Microcontroller MCs-51, Graha Ilmu, Yogyakarta
PENULIS:
1. Rahmaniah, S.Kom Lulusan STMIK Banjarbaru 2008 2. Agus S.B.N. , M.Kom.
Dosen Politeknik Negeri Banjarmasin 3. Budi Rahmani, S.Pd. Dosen Kopertis Wil. XI Kalimantan Dpk. pada STMIK Banjarbaru
Halaman ini sengaja dikosongkan