The Visionary Hero and The Superleadership,

PROFIL PEMIMPIN ABAD MILENIUM

Pertemuan ke-6

Kepemimpinan Abad Milenium,
The Strongman, The Transactor,
The Visionary Hero and The
Superleadership,
Super Leadership melalui Struktur
Organisasi dan Sistem Sumber
Daya Manusia
Disampaikan pada Pertemuan Keenam

Y-2-K atau MILENIUM
Ungkapan Y-2-K adalah kependekan dari ungkapan bahasa Inggris
"year two kilo". Ungkapan itu digunakan untuk menyebut [tahun]
"2000". Tahun 2000 adalah tahun terakhir masa waktu seribu
tahun kedua, yaitu tahun 1901-2000. Masa waktu seribu tahun
berikutnya adalah waktu tahun seribu ketiga, yaitu tahun 20013000. Masa waktu yang lamanya 1000 tahun itu dalam bahasa
Inggris disebut dengan istilah "millenium", yang diserap ke dalam
bahasa Indonesia dengan penyesuaian ejaan menjadi milenium.

Milenium I dimulai dari awal tahun Tahun Masehi, yaitu tahun 1.
Masa waktu milenium I, II, dan III itu jelas terlihat pada tabel
berikut.

MILENIU
M

MASA WAKTU

MULAI

SAMPAI
(dengan)

I

1000 Tahun

1 Januari 1


31 Desember
1000

II

1000 Tahun

1 Januari 1001

31 Desember
2000

III

1000 Tahun

1 Januari 2001 31 Desember
3000

KEPEMIMPINAN ABAD MILENIUM


TANTANGAN ABAD KE -21
Daerah tak dikenal dan bentangan masa
depan yang sulit dipetakan
Perubahan linear yang dapat diramalkan
telah usang
Diganti teori kekacauan
Kehidupan merupakan pertemuan
dimana satu peristiwa dapat mengubah
peristiwa lain secara tak terduga,
bahkan dapat menghancurkan
Perubahaan terjadi secara tidak linear,
diskontinu, dan sulit diramalkan

Kehidupan bukanlah rangkaian peristiwa
yang saling terkait dan susul menyusul.
Gejolak perubahan yang cepat,
mengakibatkan kesementaraan menjadi
hakiki dari kegiatan usaha di masa depan.
Kegiatan bisnis menghadapi berbagai

kondisi paradoksal yang penuh
ketidakpastian
Organisasi di seluruh dunia didorong
faktor eksternal yang memaksa untuk
berubah drastis.

John P. Kottler mengutarakan empat
penyebab
utama
organisasi berubah :

yang

memaksa

Perubahan Teknologi;
Integrasi ekonomi Internasional;
Kejenuhan pasar di negara maju
Jatuhnya rezim komunis dan sosialis


Kegagalan melakukan perubahan besar :
Membiarkan rasa puas diri yang berlebihan
Gagal membentuk tim pengarah perubahan
yang kuat
Menganggap remeh kekuatan visi
Visi tidak dikomunikasikan dengan baik
Membiarkan rintangan yang menghadang
pencapaian visi
Gagal mendapatkan kemenangan jangka pendek
Terlalu cepat menyatakan kemenangan akhir
Gagal membakukan perubahan ke dalam budaya
organisasi

BEBERAPA KEKUATAN YANG
MEMBENTUK
ORGANISASI ABAD KE - 21
Perubahan teknologi yang eksplosif disebabkan
1.

terobosan simultan saling memperkuat dibidang bahan

baku, genetika, ilmu pengetahuan, informasi,
teknologi ruang angkasa, otomatisasi, dan
instrumentasi

2.

Dominasi perekonomian dan industri didasarkan
informasi, pengetahuan, pendidikan dan Jasa

3.

Globalisasi bisnis, politik, budaya, dan kepedulian
terhadap lingkungan hidup

4.

Restrukturisasi perekonomian nasional mengakomodasi
persaingan internasional yang ketat dan transaksi
gradual dominasi militer kepada dominasi ekonomi
dalam persoalan global


5.

Erosi kepercayaan diri pada semua lembaga, termasuk
pemerintah, keluarga dan agama, dan pencarian
kepuasan dan nilai diri dalam pekerjaan dan aktivitas
yang mendasar

6.

Tekanan ekonomi tinggi diakibatkan beban hutang
berat, persaingan global, sistem perbankan rentan, dan
biaya yang besar untuk proyek infrastruktur dan
pemulihan lingkungan hidup

7.

Peralihan demografs dan sosial budaya yang
mengakibatkan diversitas dan pragmentasi nilai, gaya
hidup dan selera


8.

Kekayaan relatif dalam materi digabung dengan
kelangkaan “baru” (misal : keamanan pekerjaan dan
waktu orang tua untuk anak-anaknya) dan
meningkatnya resiko persoalan terhadap kriminal dan
polusi lingkungan.

BAGAIMANAKAH PERSPEKTIF
KEPEMIMPINAN MASA KINI ?
Akhir
abad ke-20
membawa simbol
khusus. Kita hidup pada satu sejarah
perputaran era teknologi. Lebih dari dua
dekade yang lalu reformasi informasi
menghasilkan komputer dan software, juga
internet. Umat manusia menjadi benarbenar “dihubungkan” dan hidup menjadi
tidak akan sama.

Melalui
Superleadership
bagaimana
seseorang dapat memengaruhi orang lain ?
Bagimana
revolusi
teknologi
akan
mengubah sifat kepemimpinan ?

LEADERSHIP PADA ABAD KE-21

Bentuk Leadership yang berbeda yaitu
seseorang yang menekankan
pemberdayakan orang lain.
Kita menyebut bentuk Leadership ini
sebagai Superleadership, yaitu
memimpin orang lain untuk memimpin
diri mereka sendiri.


BAGAIMANA KITA MEMIMPIN PARA
PEKERJA YANG BERPENGETAHUAN ?
Kita perlu meyakini bahwa kontrol yang
paling utama adalah datang dari dalam
esensi diri Leadership.
Bagaimana
mengoptimalkan
potensi
sumberdaya manusia dengan tidak
mengabaikan self-leadership dari dalam.
Pemimpin yang paling efektif pada era
globalisasi ini akan menjadi seorang
superleader,
yaitu
seseorang
yang
memimpin orang lain untuk memimpin
diri mereka sendiri di era transformasi

PERTIMBANGAN STRATEGI BAGI

SEORANG SUPERLEADER
Lebih
banyak
berbicara.

mendengarkan

dan

lebih

sedikit

Lebih banyak bertanya dan memberi sedikit jawaban
Membantu
belajar
konsekuensi

dari

kesalahan,

tidak

takut

Memberikan pemecahan masalah dengan orang lain
daripada menyelesaikan masalah untuk orang lain
Berbagi informasi daripada menyimpannya
Memberikan kreativitas bukan memberikan persesuaian
Membentuk Teamwork dan kolaborasi bukan kompetisi
desktruktif,
Membantu
ketidaktergantungan
dan
ketidaktergantungan bukan ketergantungan

saling

Mengembangkan komitmen self-leader, bukan
pengikut yang tunduk
Memimpin orang lain untuk memimpin diri
mereka sendiri, bukan dibawah kontrol orang
lain.
Membangun
struktur
organisasi
yang
mendukung self-leaderhip, seperti team selfmanaging, team-virtual, dan team
yang
berjarak.
Membangun sistem informasi melalui intranet
dan internet, yang mendukung self-leadership.
Membangun budaya self-leading di seluruh
organisasi.

ORGANISASI ABAD KE-21
Organisasi
Bisnis
enterprise industri
pengetahuan.

Bergerak dengan jelas dari model
menuju model enterprise berbasis

The Industrial Enterprise

The Knowledge-Based Enterprise

Sifat :
 Berskala Ekonomi
 Standarisasi kerja
 Standarisasi penekanan kerja
 Modal fnansial
 Korporasi HQ sebagai
pengontrol operasional
 Struktur hierarki piramida
 Karyawan dipandang sebagai
biaya
 Secara internal terfokus pada
perintah top-down
 Berorientasi pada individu
 Informasi berdasar pada “need
to know”
 Kebijakan vertikal
 Penekanan pada stabilitas
 Penekanan pada kepemimpinan
vertikal

Sifat :
 Unit bisnis yang lebih kecil
 Customized kerja
 Fleksibel, keterampilan
berdasar pada jenis kerja
 Modal sumber daya manusia
 Korporasi HQ sebagai penasihat
dan penjaga
 Struktur datar
 Karyawan sebagai investasi
 Distribusi perintah internal dan
eksternal
 Berorientasi pada tim
 Sistem informasi distribusi dan
terbuka
 Distribusi kebijakan
 Penekanan pada perubahan
 Penekanan pada pemberdayaan
self-leadership

Model Enterprise

PEMIMPIN ABAD MILENIUM
Bagaimana seorang pemimpin dapat
mengembangkan self-leadership yang
dibutuhkan
untuk
menjalankan
organisasi pada abad ke-21 ?
Model
Leadership
yang
baru
sebagai
superleadership
yang
dimulai
dengan
gagasan bagaimana memimpin individu untuk
menjadi pemimpin bagi diri mereka sendiri,
bergerak ke gagasan untuk memimpin tim
dan kemudian mengusulkan gagasan untuk
mengembangkan budaya total self-leadership
melalui organisasi.

PEMIMPIN ABAD MILENIUM
Apakah
Self-Leadership
Superleadership itu ?

dan

Self-Leadership adalah perluasan strategi
yang difokuskan pada perilaku pola pikir dan
perasaan
yang
digunakan
untuk
mempengaruhi atas diri sendiri.
Self-Leadership adalah apa yang orang
lakukan untuk memimpin mereka sendiri. Dan
beberapa hal Self-Leadership
juga dapat
dianggap sebagai bentuk dari kepengikutan
atau mungkin lebih tepatnya Leadership
fokus pada diri sendiri.

PEMIMPIN ABAD MILENIUM
Mengembangkan setiap orang menjadi SelfLeadership yang efektif adalah tantangan yang
menarik dan berat.
Pemimpin
yang
melakukan
ini
disebut
Superleader.
Suatu istilah yang digunakan manajer dan
eksekutif yang bertanggung jawab memimpin
orang lain, khususnya karyawan langsung mereka.
Lebih spesifk, seorang Superleader
adalah
seseorang yang memimpin orang lain untuk
memimpin diri mereka sendiri. Superleader
mendesain dan meletakan sistem yang diikuti dan
mengajar karyawan untuk menjadi self-leader
Superleader bertanya. Apa yang dapat aku
lakukan untuk memimpin orang lain agar mereka
memimpin diri mereka sendiri ?

THE STRONGMAN
Ia menggunakan kekuasaan posisinya untuk
memengaruhi orang lain yang sebagian besar
takut. Jika pekerjaan tidak ditunjukan dengan
perintah, bentuk hukuman akan diberikan
untuk yang bersalah. Sebagian besar perilaku
umum tipe pemimpin ini adalah intruksi,
perintah,
menetapkan
tujuan,
ancaman,
intimidasi, dan teguran.
Kepemimpinan strongman dapat menciptakan
repons dalam jangka pendek. Sedangkan
akibat
jangka
panjangnya
dapat
menghancurkan, khususnya ketika kreativitas
sangat diperlukan untuk mencapai kesuksesan.

THE TRANSACTOR
Pandangan kedua mengenai Leadership adalah Transactor.
Pemimpin
tipe ini memengaruhi melalui kemudahan
penghargaan dalam pertukaran pemenuhan kebutuhan
para pengikutnya. Para pengikut transactor menanamkan
pandangan pada kerja mereka bahwa “saya akan
mengerjakan apa yang ia inginkan sepanjang ada
penghargaan”
Kepemimpinan
transactor
adalah
klasik,
tipe
kepemimpinan dengan waktu mempunyai honor juga
diketemukan pada perusahaan di tingkat dunia.
Kepemimpinan transactor masih banyak dipraktikan pada
saat ini dan dikombinasikan dengan kepemimpinan
Visionary Hero serta sedikit tipe kepemimpinan Strongman
sehingga masih dapat efektif dalam jangka pendek .
Pada waktu dan tempat yang tepat, kepemimpinan
transactor menunjukan kegunaan.

THE VISIONARY HERO
Pandangan terbaru yang sangat populer tentang
Leadership adalah Pemimpin Karismatik dan Menarik
yang memberikan inspirasi serta motivasi kepada orang
lain. Kita menyebut tipe ini Visionary Hero. Tipe ini diberi
ciri oleh kemampuan untuk menciptakan motivasi tinggi
dan menyerap visi masa depan. Pemimpin ini mempunyai
kapasitas untuk memberi energi kepada orang lain agar
mengejar visi.
Kepemimpinan Visionary Hero utamanya adalah proses
mempengaruhi dari atas ke bawah. Pemimpin adalah
sumber utama kebijakan dan perintah dan cenderung
menguasai
sorot
utama
sementara
pengikutnya
menghilang menuju bayangan.
Kekuatan
pemimpin
berdasar
pada
kemampuan
menimbulkan komitmen pada pengikutnya terhadap visi
pemimpin.

THE SUPERLEADERSHIP
Pandangan keempat
tentang Leadership
adalah Superleadership,
seseorang
yang
memimpin orang lain untuk memimpin diri
mereka sendiri. Superleadership juga dikenal
sebagai pemimpin empowering (pemberdaya).
Dengan tipe ini fokus utama ada pada para
pengikutnya. Pemimpin menjadi “super”
mempunyain kekuatan dan kebijakan dari
orang-orang dengan membantu medorong
kemampuan
pengikut
yang
mengelilingi
mereka. Kekuatan superleader berlipat-lipat
karena adanya kekuatan orang lain.

THE SUPERLEADERSHIP
Superleader mendorong pengikutnya untuk
berinisiatif,
bertanggung
jawab
sendiri,
percaya diri, merencanakan tujuan sendiri,
berpikir secara positif, dan mampu mengatasi
permasalahan.
Superleader memberi semangat pada orang
lain untuk bertanggung jawab daripada
memberi perintah. Satu bagian penting dari
superleadership
dalam
menghadapi
tantangan abad-21 adalah mengharuskan
para pengikutnya untuk berpengetahuan dan
perlu informasi untuk melatih kepemimpinan
mereka sendiri.

TIPE LEADERSHIP YANG
TERBAIK
Kita mengakui bahwa setiap tipe mempunyai
keunggulan masing-masing. Sebagai catatan
bahwa keempat tipe leadership tersebut dapat
berguna dalam mempengaruhi orang lain. Namun
hanya
Superleadership
yang
mempunyai
perspektif jangka panjang yang berkonsentrasi
mengembangkan pengikutnya. Karena memimpin
orang lain untuk memimpin diri mereka sendiri.
Allah berfrman :
“Kami jadikan diantara mereka itu pemimpinpemimpin
yang memberi petunjuk dengan
perintah Kami ketika mereka sabar dan adalah
mereka meyakini ayat-ayat kami. (QS Al-Sajdah
(32):24)

TANTANGAN
SUPERLEADERSHIP
Dalam Superleadership, putaran penting
dalam proses leadership adalah bahwa
para
pengikut
dianggap
menjadi
pemimpin-pemimpin. Jika para pengikut
memimpin diri mereka sendiri, apakah
pemimpin tersebut betul-betul memimpin
secara keseluruhan ? Jawabannya adalah
“ya”;
Pemimpin memimpin para pengikutnya
untuk sedapat mungkin menjadi pemimpin
yang terbaik bagi dirinya sendiri.

TANTANGAN
SUPERLEADERSHIP

Prakiraan Outcome Tipe Leadership
PERKIRAAN OUTCOME DARI EMPAT TIPE LEADERSHIP

Strongman :
 Pemenuhan jangka pendek
 Pembelajaran jangka pendek
 Fleksibilitas rendah
 Ketidakpuasan
 Pergantian tinggi
 Pemberontakan jangka panjang
 Inovasi rendah
 Kerelaan

Visiorary Hero :
 Prestasi tinggi
 Antusiasme
 Komitmen jangka panjang
 Keterlibatan emosional
 Kesulitan dengan ketidakhadiran
pemimpin karena tergantung
atau pergantian jika pemimpin
menginggalkan tempat
 Permasalahan jika visi pemimpin
tidak benar atau tidak etis

Transactor :
 Prestasi bagus stabil
 Kepuasan dengan dibayar
 Pergantian rendah
 Inovasi rendah
 Perhitungan, melayani sendiri,
perspektif
 Kerelaan

Superleadership :
 Prestasi tinggi sangat panjang
 Kebingungan/frustasi jangka
pendek
 Percaya diri pengikut tinggi
 Pengembangan pengikut tinggi
 Fleksibilitas sangat tinggi
 Mampu bekerja dalam
ketidakhadiran pemimpin
 Kerja tim

SUPERLEADERSHIP DALAM
PRAKTIK
Bagaimana
kita
melaksanakan
superleadership ?
Pendekatan
yang
dilakukan
superleadership termasuk dalam
tiga strategi umum yaitu :
Strategi Interpersonal
Strategi Team dan
Strategi Organisasional

SUPERLEADERSHIP DALAM
PRAKTIK
Pemberdayaan dapat diimplementasikan melalui
strategi interpersonal dan strategi tim. Tim dapat
betul-betul
berguna
sebagai
alat
untuk
meningkatkan self-leadership. Sedangkan organisasi
dapat diubah untuk meningkatkan pemberdayaan
dan self-leadership kepada orang lain. Esensi dari
superleadership
adalah tantangan memimpin
pengikut untuk menemukan potensi yang ada dalam
mereka. Saling menolong, memberikan motivasi
untuk melakukan yang terbaik dan memajukan
organisasi. Dalam surah Al-Maidah : 2
“Dan
tolong-menolonglah
kamu
dalam
(mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan
tolong-menolong
dalam
berbuat
dosa
dan
pelanggaran” (QS Al-Maidah [5]:2)