Journal of Islamic Communication and Broadcasting

   Journal of Islamic Communication and Broadcasting www.journal.stai-alfatah.ac.id PKJICA

  Volume I Nomor 1 Bulan Mei 2018 Hal. 35-51 2614-5243 dan e-ISSN: 2614-7114 p-ISSN:

  ==================================================== PENGARUH EFEKTIVITAS KOMUNIKASI GURU AGAMA DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK SISWA SMA NEGERI 1 CILEUNGSI- BOGOR

  Nidiya Fitriyah Udi Wahyudi

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-FATAH BOGOR

  Email

  Email: abuazzam3615@gmail.com Abstrak:

  

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana dan seberapa besar pengaruh efektivitas

komunikasi guru agama Islam dalam kegiatan belajar mengajar terhadap pembinaan akhlak siswa kelas XI di di SMA Negeri 1 Cileungsi Bogor tahun akademik 2017. Metode penelitian

yang digunakan adalah kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 320 siswa. Peneliti

mengambil sampel dengan teknik simple random sampling. Dengan taraf signifikasi 5% menurut Tabel Isaac dan Michael dari n=320 maka sampel yang diambil sebanyak 167 siswa.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode angket dan dokumentasi. Untuk

teknik analisis data, peneliti menggunakan analisis regresi sederhana.Pengujian hipotesis

menggunakan analisis regresi linear sederhana, dengan persamaa garis Ŷ= 9,335+ 0,833X.

Hasil analisis varians regresinya diperoleh nilai = 244.799 sedangkan = 3,90.

Karena > maka persamaan garis tersebut menunjukkan hasil signifikan.

Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi menunjukkan nilai R Square sebesar 0.597 yang berarti bahwa pengaruh efektivitas komunikasi guru agama dapat menjelaskan atau

memberikan sumbangan relatif sebesar 59.7% terhadap pembinaan akhlak pada siswa kelas XI

SMA Negeri 1 Cileungsi Bogor tahun akademik 2017. Dari hasil penelitian dapat diambil

kesimpuan bahwa efektivitas komunikasi guru agama Islam dalam kegiatan belajar mengajar

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pembinaan akhlak siswa kelas XI

SMAN 1 Cileungsi Bogor sebesar 59,7% dengan interpretasi nilai korelasinya sedang.

  Kata Kunci: Efektivitas Komunikasi, Guru Agama Islam, Pembinaan Akhlak (Received:28-02-2018; Reviewed: 03-03-2018; Revised:10-04-2018; Accepted:13-04-2018; Published:01-05-2018)

  ©2018

  • –PKJICA Program STAI Al-Fatah Bogor. Ini adalah artikel dengan akses terbuka dengan licenci CCBY-NC-4.0

  PENDAHULUAN

  Penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, yang kemudian menjadi salah satu referensi pada penelitan ini. Skripsi dari Lukman Haqi yang berjudul

  “Pengaruh Komunikasi antara Guru dengan Siswa Terhadap Motivasi Belajar S iswa Kelas V MI Matholi’ul Huda 02 Troso Jepara Tahun Pelajaran

  2015 ”, skripsi ini sama-sama membahas mengenai pengaruh komunikasi antara guru dengan siswa, hanya saja penelitian penulis lebih berfokus pada efektivitas komunikasi antara guru agama Islam dan siswa. Selanjutnya penelitian dari Shochibul Hujjah yang berjudul “Pola Komunikasi Guru Agama Dalam Pembinaan Akhlak Siswa SMK Negeri

  1 Pasuruan” pada 2011. Kesamaan dari penelitian tersbeut yakni sama-sama mengenai komunikasi guru agama dan peminaan akhak, namun berbeda dari metode penelitian yang digunakan, penulis sendiri menggunakan metode kuantitatif.

  Perlu diketahui, proses belajar dan mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan (guru) melalui saluran atau media tertentu ke penerima pesan (siswa).

  Sekolah merupakan salah satu institusi pendidikan yang mempunyai peran penting untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan mencetak generasi-genarasi yang berakhlakul karimah. Maka dari itu, komunikasi yang dilakukan oleh seorang guru harus baik, sehingga akan tercapainya keefektifan belajar. Kurangnya komunikasi akan menghambat perkembangan kepribadian siswa. Ketika komunikasi yang terjalin kurang, hal tersebut tentu akan berdampak pada diri siswa. Baik atau tidaknya tergantung pada kemampuan komunikasi guru yang dilakukan kepada peserta didik.

  Guru dan siswa merupakan dua komponen yang tidak bisa dipisahkan. satu sama lain memili peran penting. Bisa dianalogikan seperti teori simbiosis mutualisme, yaitu peran yang saling menguntungkan satu dengan yang lain. Jika hanya satu komponen saja yang aktif, tentu tidak akan menghasilkan dampak yang maksimal. Sebagai timbal balik kemampuan komunikasi yang baik dari guru, siswa sebagai peserta didik hendaknya juga memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik kepada guru.

  Dengan adanya interaksi yang komunikatif antara guru dan siswa tentu akan menimbulkan dampak yang positif salah satunya siswa memiliki akhlak yang baik dan mengiuti setiap aturan yang berlaku di sekolah, sehingga siswa dapat mengaplikasikannya tidak hanya disekolah, tetapi di lingkungan luarpun ia tetap dapat menjaga akhlaknya. Seorang gurupun bukan hanya mengetahui masalah-masalah siswanya, tetapi juga dapat mengkomunikasikan pengetahuan yang dimilikinya kepada siswa dengan cara yang baik.

  Menurut Deddy Mulyana (2011, p.117-118), komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan para pesertanya (orang-orang yang sedang berkomunikasi).

  Sebagaimana menurut Steward L Tubbs dikutip oleh Jalaludin Rahmat (2000,p.13-16) mengemukakan bahwa komunikasi dapat dikatakan efektif apabila terdapat lima indikasi, yaitu menimbulkan:

  1. Pegertian 2.

  Kesenangan 3. Mempengaruhi Sikap 4. Hubungan Sosial Makin Baik 5. Dan Tindakan.

  Sementara itu, menurut Azmi (2006,p.54) menjelaskan, pembinaan akhlak adalah proses, perbuatan, cara membina, pembaharuan, penyempurnaan, usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Adapun ciri-ciri akhlak islam menurut Yunahar Ilyas (2004,p.12-14) yaitu: 1.

  Akhlak Rabbani, jaran akhlak islam yang bersumber dari wahyu ilahi yang bermaktub dalam Al-Quran dan Sunnah.

  2. Akhlak Manusiawi, ajaran akhlak dalam islam sejalan dan memenuhi fitrah manusia.

  3. Akhlak Universal, Ajaran akhlak yang sesuai dengan kemanusiaan yang universal dan mencakup segala aspek hidup manusia baik yang dimensinya vertikal maupun horizontal. Seperti tidak menyekutukan Allah, durhaka kepada orang tua.

  4. Akhlak Keseimbangan, menurut pandangan Islam memiliki dua kekuatan dalam diri, yaitu kekuatan baik pada hati nurani dan akalnya, kekuatan buruk pada hawa nafsunya.

  5. Akhlak Realitas, ajaran akhlak dalam islam yang memperhatikan kenyataan hidup manusia.

  Dalam kegiatan pendidikan pada umumnya dan dalam proses kegiatan belajar pada khususnya, komunikasi merupakan satu faktor utama sebagai penentu tercapainya sebuah tujuan pendidikan, dengan kata lain, komunikasi merupakan media dalam rangka mencapai tujuan sebuah pendidikan, tentunya pendidikan yang dapat mencetak generasi yang berakhlak mulia. Seorang guru dituntut pula untuk dapat bekerja sama dengan siswanya, sehingga pesan atau materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik.

  Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Cileungsi merupakan salah satu lembaga yang mempunyai peran penting dan berfungsi sebagai media dalam mengembangkan bakat-bakat siswa dalam proses belajar dan berbagai macam ekstrakulikuler. Selama proses belajar mengajar itu berlangsung, terdapat banyak pelajaran yang dikembangkan, khususnya pendidikan agama Islam sebagai pelajaran yang mampu mencetak siswa yang berakhlak. Akan tetapi peneliti hanya terfokus pada pendidikan agama Islam.

  Zaman sekarang ini, perlu ditekankan nilai-nilai akhlak, dengan mengoptimalkan peran guru agama dalam membina akhlak anak didiknya yang sesuai dengan ciri-ciri akhlak dalam Islami. Dengan latar belakang tersebut peneliti terdorong untuk menelusuri Pengaruh Komunikasi Guru Agama Islam Terhadap Pembinaan Akhlak Siswa SMA Negeri 1 Cileungsi.

  Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh efektivitas komunikasi guru agama Islam dalam

  Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terhadap pembinaan akhlak siswa kelas XI SMA Negeri 1 Cileungsi Bogor.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh efektivitas komunikasi guru agama

  Islam dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berpengaruh terhadap pembinaan akhlak siswa kelas XI SMA Negeri 1 Cileungsi Bogor.

  METODE

  Populasi dalam penelitian ini yakni siswa kelas XI SMAN 1 Cileungsi tahun ajaran 2017/2018. Sugiyono (2013,p.82) menjelaskan, Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk diambil menjadi anggota sampel.

  Peneliti mengambil teknik simple random sampling karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut, serta populasi yang bersifat homogen.

  Dari total 320 siswa kelas XI SMAN 1 Cileugsi tahun ajaran 2017/2018 yang terdiri dari 9 kelas, peneliti mengambil sampel berdasarkan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan dari Isaac dan Michael, dengan tingkat kesalahan 5%, maka didapat sampel sebanyak 167 siswa.

  Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013,p.14) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan utuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambian sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

  Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data secara statistik (Metode penelitian kuantitatif) dengan menggunakan program SPSS singkatan dari Statistical Product Service Solution for Windows versi 20.

  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuesioner dan dokumentasi. Metode kuesioner penelitian ini berupa pertanyaan tertulis yang disebar kepada responden yaitu siswa kelas XI SMAN 1 Cileungsi, Bogor. Angket tersebut merupakan data primer yang akan digunakan untuk menjawab masalah penelitian. Sedangkan metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang bersifat variabel dan tertulis dari SMAN 1 Cileungsi sebagai objek penelitian, seperti sejarah pendirian, struktur organisasi, sarana dan prasarana.

  Penelitian ini terdiri dari duat tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksnaan penelitian. Tahap prapenelitian diawali dengan memerikan surat izin penelitian kepada SMAN 1 Cileungsi, kemudian melakukan observasi dengan melihat lokasi penelitian. Selanjutnya menentukan populasi dan sampel penelitian, membuat instrumen tes penelitian, melakukan validasi instrumen.

  Pada tahap pelaksanaan penelitian, diawali dengan menyebarkan kuesioner kepada siswa kelas XI SMA N 1 Cieungsi, Bogor, dan melakukan dokumentasi untuk penelitian. Setelah itu melakukan pengolahan data angket, dilanjutkan dengan melakukan uji validitas, reliabilitas, normalitas, heteroskedastisitas, dan linearitas. Kemudian selanjutnya melakukan analisis regresi sederhana dengan uji t, uji F. Langkah selanjutnya adalah analisis koefisien determinasi untuk megetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel X (Efektivitas komuikasi guru Agama Islam) terhadap (Pembinaan akhlak siswa) Y.

  Setelah melakukan semua tahapan tersebut, maka dibuatlah pembahasan dari setiap analisis yang dilakukan yang kemudian ditarik menjadi kesimpulan hasil penelitian.

  HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Dekripsi Data Responden

  Data sampel yang diambil sebanyak 167 responden, diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin Perempuan dan laki-laki. Setelah dihitung menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 20, maka hasilnya terdiri atas laki-laki sebanyak 58 orang dengan persentase 34,7%, sedangkan perempuan sebanyak 109 orang dengan persentase 65,3%.

  Adapun hasil dari perhitungan tersebut sebagaimana dalam tabel 4.2 Jenis Kelamin

  Valid Cumulative Frequency Percent

  Percent Percent Laki-laki

  58

  34.7

  34.7

  34.7 Valid Perempuan 109

  65.3 65.3 100.0 Total 167 100.0 100.0

  Tabel 1. Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 2. Deskripsi Data Variabel X dan Y Statistics Komunikasi Akhlak

Valid 167 167

  N Missing Mean

  46.52

  48.11 Median

  47.00

  48.00 Mode

  47

  49 Std. Deviation 3.517 3.793 Skewness -.056 -.068 Std. Error of Skewness .188 .188 Kurtosis -.264 -.527 Std. Error of Kurtosis .374 .374 Range

  17

  17 Minimum

  37

  39 Maximum

  54

  56 Tabel 2. Deskripsi Hasil data Statistik Skor untuk variabel X (efektivitas komunikasi) yang diperoleh dari para responden (siswa) mempunyai rata-rata 46,52 dengan simpangan baku 3,517 dan median sebesar 47,00. Skor minimum 37 dan skor maksimum 54. Untuk mengetahui efektivitas komunikasi guru agama dengan siswa, digunakan analisis kuantitatif deskriptif. Menurut Suharsimi Arikunto (1990;355) berikut perhitungannya: a.

  Rumus Presentase Kategori Efektivitas Komunikasi Guru Agama Islam dengan Siswa Efektivitas komunikasi guru agama dengan siswa =

  × 100% Keterangan: n = Skor yang diperoleh N = Jumlah skor tertinggi (15 x 4 ) = 60 b. Pedoman Kategori Efektivitas Komunikasi Guru Agama Islam dengan

  Siswa 1)

  Kategori “Baik” apabila (75% - 100%) 2)

  Kategori “Cukup” apabila (50% - 74,9%) 3)

  Kategori “Kurang” apabila (25% - 49,9%) 4)

  Kategori “Sangat Kurang” apabila (0 – 24,9%) c. Hasil Perhitungan menggunakan rumus presentase kategori Efektivitas

  Komunikasi Guru Agama Islam terhadap Siswa Hasil perhitungan persentase efektivitas komunikasi menunjukkan nilai rata-rata responden sebesar 46,52 maka persentase yang diperoleh adalah

  77,53% yang berarti bahwa hasil angket variabel efektivitas komunikasi guru agama terhadap siswa adalah baik.

  Sedangkan variabel Y (pembinaan akhlak) dari para responden (siswa) mempunyai rata-rata 48,11 dengan simpangan baku 3,793 dan median sebesar 48,00. Skor minimum 39 dan skor maksimum 56. Hasil perhitungan persentase pembinaan akhlak menunjukkan nilai rata-rata responden sebesar 48,11 maka persentase yang diperoleh adalah 80,6% yang berarti bahwa hasil angket variabel pembinaan akhlak siswa adalah baik.

3. Pengujian Persyaratan Analisis Data a. Uji Validitas

  Hasil anlisis perhitungan validitas butir-butir instrument dikonsultasikan dengan harga kritik r product moment, dengan taraf kesalahan 5%. Jika harga

  > maka instrument-instrumen tersebut dikatakan valid, sebaliknya jika

  < maka instrument-instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.

  b.

   Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat konsistensi jawaban tetap

atau konsisten untuk diujikan kapan saja intrumen tersebut disajikan.Uji Reliabilitas ini menggunakan hasil perhitungan dan pengujian yang dilakukan dengan bantuan komputer melalui program aplikasi SPSS ver.20 serta dilengkapi dengan analisis dan interpretasinya.

c. Uji Normalitas

  

Perhitungan dilakukan dengan bantuan program aplikasi komputer SPSS

  20. Menurut ketentuan pada program tersebut maka kriteria dari normalitas data adalah “jika p value (sig) > 0,05 maka H diterima”, yang artinya data pada sampel tersebut berdistribusi normal. Nilai p value (sig) adalah bilangan yang tertera pada kolom sig dalam tabel hasil atau output perhitungan pengujian normalitas oleh program SPSS. Dalam hal ini digunakan metode Kolmogorov-Smirnov. Hasil perhitungan dapat dilihat pada table berikut.

Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Pengujian Normalitas

  

Untuk memperkuat hasil pengujian tersebut maka akan ditampilkan Grafik

Normal P-P Plot Galat Baku di bawah ini.

d. Uji Linearitas

  

Pengujian linieritas dalam penelitian ini digunakan hipotesis sebagai berikut

: garis regresi hubungan antara variabel X dan variabel Y linier : garis regresi hubungan antara variabel X dan variabel Y tidak linier

Perhitungan dilakukan dengan bantuan program aplikasi komputer SPSS

  20, yang menurut ketentuan pada program tersebut maka kriteria dari normalitas data adalah “jika Sig. > 0,05 maka H diterima”, yang artinya bahwa garis regresi tersebut linier. Nilai Sig. adalah bilangan yang tertera pada kolom Sig. baris Deviation form Linierity dalam tabel ANOVA hasil perhitungan pengujian linieritas garis regresi oleh program SPSS.

  Dari tabel di atas terlihat bahwa pada kolom Sig. baris deviation from

linieritas adalah 0,662 lebih besar dari 0,05 sehingga H diterima artinya bahwa garis

regresi antara varibel X dan variabel Y tersebut adalah linier.

e. Uji Heteroskedastisitas

  Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Santoso, 2001: 208). Artinya kesalahan atau residual yang diamati tidak memiliki varians yang konstan. Deteksi adanya heteroskedastisitas apabila titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur dan terdapat heteroskedastisitas,. Sedangkan jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

  Gambar 2. Grafik Scatter Hasil Uji Heteroskedastisitas 4. Pengujian Hipotesis a. Analisis Reggresi Sederhana (Koefisien Korelasi dan Determinasi) Koefisien korelasi linear sederhana adalah angka indeks yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Perhitungan statistik dalam analisis linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan bantuan program computer SPSS versi 20 for windows. Hasil pengolahan data tersebut menunjukkan bahwa:

  b. Uji t

Uji t dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel

independen (efektivitas komunikasi) dalam menerangkan variabel dependen

  (peminaan akhlak). Hasil uji t pada penelitian ini terlihat pada tabel di bawah ini.

  c. Uji F

Menurut Dwi Priyanto (2009,p.81) uji F digunakan untuk mengetahui apakah

variabel independen (X) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Berikut merupakan hasil perhitungan uji F dengan menggunakan SPSS versi 20.

Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Pengujian Signifikansi Koefisien

  

Regresi Pengaruh Variabel (X) terhadap variabel (Y) dengan Uji F

5.

   Pengaruh Berdasarkan Klasifikasi Responden

Dari hasil perhitungan di atas menunjukkan pengaruh efektivitas komunikasi guru

agama Islam dalam kegiatan belajar mengajar terhadap pembinaan akhlak siswa kelas XI

  SMAN 1 Cileungsi sebesar 59,7%. Berikut merupakan tabel pengaruh berdasarkan klasifikasi responden berdasarkan jenis kelamin, dengan n=167.

Tabel 4.12 Pengaruh Berdasarkan Klasifikasi Responden Jumlah Persentase No Jenis Kelamin Responden Pengaruh

  1 Laki-laki 58 39,0%

2 Perempuan 109 20,7% B.

   PEMBAHASAN

Berdasarkan perhitungan skor angket efektivitas komunikasi guru agama dengan

siswa dapat diketahui rata-rata persentase efektivitas komunikasi antara guru dengan siswa yaitu 77.53% yang menunjukkan bahwa komunikasi antara guru dengan siswa memiliki kategori “baik”.

  

Sedangkan pada perhitungan skor angket pembinaan akhlak siswa dapat diketahui

rata-rata pembinaan akhlak siswa yaitu 80.16% yang menunjukkan bahwa pembinaan akhlak siswa kelas XII memiliki kategori “baik”.

  

Pada Uji Reliabilitas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha dari tiap-tiap

variable lebih besar dari 0,60 yang berarti bahwa angket yang merupakan indikator- indikator darii variable tersebut adalah reliabel. Hal tersebut terlihat dari hasil pengujian yang telah dilakukan sebagai berikut: variable Efektivitas Komunikasi (X) nilai Cronbach Alpha sebesar 0,667 dan Pembinaan Akhlak Siswa (Y) sebesar 0,692.

  Uji Validitas menunjukkan bahwa nilai r hitung dari masing-masing variabel lebih besar dari sebesar 0,1519 dan tingkat signifikasi dari masing-masing variabel kurang dari 0,05. harga maka instrument-instrumen tersebut dikatakan valid.

  > Sedangkan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier sederhana, diperoleh garis regresi Y= 9,335+ 0,833X dengan nilai konstanta = 9,335 menunjukkan bahwa jika efektivitas komunikasi guru agama terhadap siswa tidak baik, maka akan sulit melakukan pembinaan akhlak kepada siswa. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 0,773 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif variabel bebas X (efektivitas komunikasi guru agama) terhadap variabel terikat Y (Pembinaan akhlak siswa).

  Setelah dilakukan pengujian linieritas garis regresi dengan menggunakan program SPSS diperoleh bahwa garis regresi tersebut linier. Dari pengujian hipotesis, yang menggunakan uji t dan uji F dilakukan dengan program SPSS. Pada Uji t diperoleh Dari hasil tersebut nilai = 3,756 dengan tingkat sigifikasi 0,000. Nilai = 1.654,

  ℎ maka yang berarti kedua variabel memiliki pengaruh positif.

  > ℎ

  Sementara itu, pada Uji F diperoleh bahwa koefisien regresi tersebut signifikan, hitung tabel yaitu ditunjukkan oleh nilai Sig = 0.000 dan F = 244.799 sedangkan F = 3,90. hitung tabel Karena nilai Sig < 0,05 dan F > F atau regresi tersebut signifikan, yang berarti benar adanya pengaruh positif variabel bebas X (efektivitas komunikasi guru agama) terhadap variabel terikat Y (Pembinaan akhlak siswa).

  Dari deskripsi data setelah dilakukan analisis korelasi diperoleh koefisien korelasi sebesar 0.773 dan koefisien determinasi sebesar 59.7%, setelah dilakukan pengujian dengan program SPSS terbukti bahwa koefisien korelasi tersebut signifikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh variabel bebas X (Efektivitas komunikasi guru) terhadap variabel terikat Y (Pembinaan akhlak siswa).

  Berdasarkan kategori pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi, dengan hasil koefisien korelasi sebesar 59.7% menunjukkan bahwa pengaruh efektivitas komunikasi guru agama Islam terhadap pembinaan akhlak pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Cileungsi Bogor interpretasi korelasinya adalah sedang.

  Sedangkan pengaruh berdasarkan klasifikasi responden sesuai jenis kelamin, pengaruh dari laki-laki dengan responden sebanyak 58 memiliki pengaruh 20,7%, sedangkan dari perempuan dengan jumlah responden 109 memiliki pengaruh 30,9%.

SIMPULAN DAN SARAN

  

Dengan melihat hasil penelitian yang telah dibahas, maka dapat di Tarik

kesimpulan besaran pengaruh efektivitas komunikasi guru agama Islam sebagai berikut:

  1. Variabel efektivitas komunikasi guru agama mempunyai peran yang signifikan

terhadap pembinaan akhlak siswa kelas XI SMA Negeri 1 Cileungsi, yang berarti

efektivitas komunikasi guru agama Islam memiliki andil dalam mempengaruhi

pembinaan akhlak pada siswa kelas XI SMA N 1 Cileungsi tahun akademik 2017.

  2. Melalui perhitungan koefisien determinasi menunjukkan nilai besarnya pengaruh

efektivitas komunikasi guru agama Islam terhadap pembinaan akhlak pada siswa

kelas XI SMA Negeri 1 Cileungsi Bogor tahun akademik 2017, hasilnya

menyatakan bahwa interpretasi korelasinya adalah sedang.

  Setelah peneliti melakukan penelitian dan pengamatan mengenai pengaruh efektivitask komunikasi guru agama Islam terhadap pembinaan akhlak siswa kelas XI SMA Negeri 1 Cileungsi, maka peneliti ingin menyampaikan beberapa saran dengan harapan dapat menjadi acuan dalam meningkatkan efektivitas komunikasi yang lebih baik, yaitu:

  1. Bagi guru PAI SMA Negeri 1 Cileungsi diharapkan terus senantiasa meningkatkan

komunikasi yang efektif antara guru dan siswa, khususnya guru Agama Islam agar

pembinaan akhlak siswa terus semakin baik.

  2. Bagi SMA Negeri 1 Cileungsi, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk

mengevaluasi efektivitas komunikasi guru agama dalam proses pembinaan akhlak

siswa guna menjadi lebih baik lagi.

  3. Bagi peneliti yang akan melakukan analisis lebih lanjut mengenai faktor-faktor

yang mempengaruhi efektivitas komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar

diharapkan bisa meneliti faktor yang lebih spesifik.

  BIODATA Nidiya Fitriyah lahir di Tasikmalaya, 17 Oktober 1995. Menyelesaikan studi S1 di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah pada 2017. Kemudian menjalankan profesi sebagai wartawan di Mi'raj News Agency (MINA) pada 2014- sekarang, sebagai penulis di Majalah Tsaqofah (2013- sekarang), Sekertaris Ikatan Alumni STAI Al-Fatah angkatan 2013 (2017- sekarang).

  BIODATA Udi Wahyudi adalah dosen senior pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam STAI Al-Fatah Bogor, beliau menyelesaikan pendidikan sarjana Hukum Islam dari Fakultas Syariah STAI Tasikmalaya, dan menyelesaikan magister Manajemen Pendidikan Islam Universitas Islam Jakarta. Belai sering mengisi seminar dan kajian Islam di seluruh Indonesia dan Luar Negeri. Sekarang sedang melanjutkan pendidikan Doktoral di bidang Pendididkan berbais Alqur’an di Institut PTIQ, Jakarta.

DAFTAR RUJUKAN

  Arikunto, Suharsimi. (1990). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Azmi, Muhammad. (2006). Pembinaan Akhlak Anak Usia Pra Sekolah. Yogyakarta: Belukar Ilyas, Yunahar. (2007). Kuliah Akhlaq. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

  Mulyana, Deddy. (2011). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung:PT Remaja Rosdakarya. Rakhmat, Jalaludin. (2000). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Santoso, Singgih. (2001). SPSS versi 10: Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: Eex Media Komputindo. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Bandung: Penerbit Alfa Beta. Priyanto, Dwi. (2009). Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: Mediakom.