Statuta Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai (Booklet)
STATUTA
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
(UPTT)
BANGKINANG, MARET 2016
BAB XVII KETENTUAN PENUTUP
Pasal 93
(1) Perubahan Statuta hanya dapat dilakukan oleh senat UPTT (2) Statuta ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Bangkinang - Riau Pada Tanggal : 5 Maret 2017 Yayasan Pahlawan Tuanku Tambusai
Prof. Dr.H.Amir Luthfi
KEPUTUSAN
BAB XVI KETENTUAN PERALIHAN
YAYASAN PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI RIAU
Pasal 92
NOMOR: 20 /UM/YPTT/III/2017
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam statuta ini tetapi sudah ada ketentuan di
TENTANG
STATUTA UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
dalam Peraturan Pemerintah tentang Pendidikan Tinggi, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyelenggaraan PTS dinyatakan tetap berlaku dan
KETUA YAYASAN PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
menjadi pedoman operasional.
Menimbang : (2) Hal-hal yang belum diatur dalam statuta ini masih memerlukan rincian lebih
a. bahwa dalam rangka memberikan pedoman dalam pengelolaan
lanjut diatur dalam peraturan pelaksanaan.
dan penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi di
lingkungan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, perlu menetapkan Statuta Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai;
b. bahwa untuk menunjang pengembangan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, dipandang perlu menyesuaikan Statuta dengan dinamika pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan
tinggi;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu
menetapkan Peraturan Yayasan Pahlawan Tuanku Tambusai
Riau tentang Statuta Univeritas Pahlawan Tuanku Tambusai.
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang tenaga kesehatan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang
Pendidikan Tinggi
Bagian Ketiga
5. Keputusan
Menteri
Kesehatan Nomor
127/Menkes/SK/XI/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja AKUNTABILITAS DAN PENGAWASAN
Pasal 90
Departemen Kesehatan
6. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 234/U/2000 (1) Akuntabilitas publik UPTT terdiri atas akuntabilitas akademik dan
tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi akuntabilitas non-akademik;
7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,
(2) Akuntabilitas publik wajib diwujudkan paling sedikit dengan: Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen
a. memberikan pelayanan pendidikan yang sekurangkurangnya memenuhi
8. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
Pendidikan Nasional
b. menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi berdasarkan praktik-
9. Peraturan menteri Pendidikan dan kebudayaan RI nomor 95 praktik terbaikdan dapat dipertanggungjawabkan;
tahun 2014 tentang Pendirian, perubahan, dan pembubaran
c. menyusun laporan keuangan UPTT tepat waktu, sesuai standar akuntansi Perguruan Tinggi negeri serta Pendirian, perubahan, dan
yang berlaku, serta diaudit oleh akuntan publik; dan pencabutan izin perguruan tinggi swasta
10. Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan akuntabel.
d. melakukan pelaporan lainnya secara transparan, tepat waktu, dan
Tinggi
11. Permendikbud Nomor 139 tahun 2014 tentang pedoman Statuta
Pasal 91
& Organisasi Perguruan Tinggi
(1) Laporan keuangan tahunan UPTT diaudit oleh akuntan publik. (2) Laporan keuangan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
MEMUTUSKAN
merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan tahunan UPTT.
MENETAPKAN : PERATURAN PENGURUS YAYASAN PAHLAWAN
(3) Laporan keuangan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
TUANKU TAMBUSAI RIAU NOMOR 20/UM/YPT/III
diumumkan kepada publik.
STATUTA UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
TENTANG
(4) Administrasi dan pengurusan audit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan tanggungjawab Rektor.
Pasal 1
Pasal 89
1. Statuta Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai merupakan pedoman (1) Tujuan sistem pengendalian dan pengawasan internal UPTT adalah: dasar bagi penyelenggaraan kegiatan fungsional Universitas Pahlawan
a. menjamin pengelolaan keuangan dan aset yang akuntabel; Tuanku Tambusai, yang dipakai sebagai rujukan dalam pengembangan
b. menjamin efisiensi pendayagunaan sumberdaya; dan peraturan umum, peraturan akademik, dan prosedur operasional yang
berlaku di Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai.
c. menjamin akurasi data dan informasi sumberdaya untuk pengambilan
2. Statuta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran
keputusan.
Peraturan yayasan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan yayasan.
(2) Sistem pengendalian dan pengawasan internal UPTT dilaksanakan dengan berpedoman pada prinsip taat asas, akuntabilitas, transparansi, objektivitas, jujur dan pembinaan.
Pasal 2
(3) Ruang lingkup sistem pengendalian internal UPTT meliputi bidang akademik
1. Dengan berlakunya peraturan Yayasan ini, maka Statuta Universitas
dan non akademik.
Pahlawan Tuanku Tambusai Tahun 2016 dinyatakan tidak berlaku.
2. Pada saat berlaku peraturan ini, maka segala peraturan yang tidak (4) Ruang lingkup sistem pengawasan internal UPTT terdiri atas: bertentangan dengan peraturan ini, dinyatakan masih berlaku.
a. bidang keuangan;
3. Hal-hal yang belum diatur dalam statuta ini akan diatur dalam peraturan
b. bidang aset; dan
tersendiri sesuai dengan isi Statuta ini dan perundang-undangan yang berlaku.
c. bidang kepegawaian. (5) Sistem pengendalian dan pengawasan internal dimaksudkan untuk membantu Pimpinan UPTT dalam melakukan pengawasan independen
Pasal 3
terhadap proses penyelenggaraan kegiatan UPTT, serta memberikan
1. Perubahan terhadap peraturan ini menjadi kewenangan Senat Universitas konsultasi, rekomendasi, dan usulan perbaikan yang berkelanjutan. atas persetujuan Yayasan Pahlawan Tuanku Tambusai Riau.
2. Perubahan terhadap peraturan ini diusulkan oleh anggota Senat Universitas (6) Sistem pengendalian dan pengawasan internal meliputi koordinasi melalui rapat senat.
pelaksanaan audit yang dilakukan oleh auditor lainnya.
3. Perubahan terhadap peraturan ini minimal dihadiri oleh 2/3 anggota Senat (7) Penerapan sistem pengendalian dan pengawasan internal dikoordinasikan Universitas.
4. Usul perubahan terhadap peraturan ini minimal diajukan oleh 1/3 dari
oleh Satuan Pengawasan Internal UPTT.
anggota Senat Universitas. (8) Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pengendalian dan pengawasan internal UPTT dan mekanisme penerapannya diatur dengan Peraturan Rektor.
BAB XV SISTEM PENJAMIN MUTU INTERNAL
Pasal 4
BAGIAN PERTAMA
1. Semua Peraturan Universitas dan Peraturan Rektor untuk melaksanakan
Pasal 87
peraturan ini harus ditetapkan paling lambat 6 (enam) bulan terhitung sejak peraturan ini berlaku;
UMUM
2. Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
(1) UPTT menerapkan sistem penjaminan mutu internal sebagai upaya peningkatan mutu UPTT secara berkelanjutan.
Ditetapkan di : Bangkinang (2) Sistem penjaminan mutu internal diterapkan melalui penetapan standar
Pada Tanggal : 5 Maret 2017 mutu, pelaksanaan standar mutu, evaluasi capaian mutu, dan peningkatan
Ketua Umum Yayasan Pahlawan
standar mutu.
Tuanku Tambusai
(3) Penerapan sistem penjaminan mutu internal dikoordinasikan oleh Satuan
Penjaminan Mutu.
PROF. DR. H. AMIR LUTHFI
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem penjaminan mutu internal dan organisasi Satuan Penjaminan Mutu diatur dengan Peraturan Rektor.
BAGIAN KEDUA
Sistem Pengendalian dan Pengawasan Internal
Pasal 88
Sistem pengendalian dan pengawasan internal UPTT merupakan proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai UPTT untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundangundangan.
STATUTA
(3) Pengelolaan Badan Pengelola Usaha dan Dana Lestari dilakukan secara
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI terpisah dan tidak mengganggu kegiatan akademik maupun non akademik
UPTT.
(4) Unit usaha dapat berbentuk unit usaha berbadan hukum atau jenis usaha
PEMBUKAAN
lainnya yang sepenuhnya atau sebagian sahamnya dimiliki UPTT.
A. Latar Belakang (5) Kekayaan UPTT yang dapat diinvestasikan pada unit usaha paling banyak
Pembangunan nasional sebagai upaya memajukan kesejahteraan
25% (dua puluh lima persen) dari kekayaan UPTT.
umum mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia menuju terwujudnya (6) Dana Lestari adalah harta yang sepenuhnya dimiliki dan dikuasai UPTT yang
masyarakat adil dan makmur secara merata memerlukan peningkatan berasal dari donasi tidak terikat atau terikat penggunaannya, baik dari
kualitas sumberdaya manusia. Dalam kaitan itu aspek pendidikan Pemerintah, pemerintah daerah, lembaga atau perorangan, nasional atau
merupakan wahana yang amat vital dan strategis dalam rangka internasional, maupun yang berasal dari UPTT sendiri.
menyiapkan sumberdaya manusia yang handal bagi pembangunan (7) Ketentuan lebih lanjut mengenai Badan Pengelola Usaha dan Dana Lestari
seluruh masyarakat Indonesia yang selaras, serasi dan seimbang antara
diatur dengan Peraturan Rektor
kepentingan kehidupan pribadi dan masyarakat, kehidupan jasmani dan
rohani, dan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Indonesia telah meletakkan tujuan pendidikan nasional, yaitu
meningkatkan kualiatas manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian,
mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos
kerja, profesional, bertanggung jawab, berproduktif serta sehat jasmani
dan rohani.
Mengingat pentingnya peranan pendidikan dalam mewujudkan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dalam segala
bidang termasuk bidang kesehatan, ilmu pendidikan, sains teknologi dan
hukum.
pengelolaan yang mengacu kepada sistem perencanaan dan pengelolaan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai dapat memainkan peranan kekayaan UPTT.
yang penting dalam usaha meningkatkan harkat dan martabat bangsa. (2) Sistem perencanaan dan pengelolaan kekayaan UPTT sebagaimana
Peranan lembaga pendidikan ini di masa yang akan datang akan dimaksud dalam ayat (1) wajib mendukung pencapaian dan peningkatan
bertambah penting terutama dalam upaya mewujudkan manusia dan mutu akademik.
masyarakat yang Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan (3) Kekayaan dan pendapatan UPTT digunakan secara langsung atau tidak
Yang Maha Esa, berkualitas dan mandiri dengan menguasai berbagai ilmu langsung untuk:
pengetahuan dan teknologi serta seni sehingga mampu membangun
a. Penyelenggaraan kegiatan Tridharma UPTT; dan dirinya dan masyarakat sekelilingnya serta dapat menjalankan tugas dan
b. Penggunaan lain yang sah. bertanggung jawab terhadap suksesnya pembangunan bangsa. (4) Penggunaan lain sebagaimana dimaksud pada Ayat (3) huruf b tidak boleh
Peranan yang semakin penting itu timbul sebagai akibat dari gerak bertentangan dengan Visi dan Misi UPTT sebagai lembaga pendidikan tinggi
pembangunan yang menghasilkan berbagai perubahan dan keberhasilan dan sisa hasil kegiatannya digunakan untuk mendukung kegiatan
khususnya dalam masalah spritual, etika dan moral. Disamping itu sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a;
tuntutan globalisasi ikut menuntut peranan Universitas Pahlawan Tuanku (5) Rektor dapat melimpahkan wewenang pengelolaan kekayaan UPTT yang
Tambusaiterutama dalam menyiapkan sumberdaya manusia yang dimaksud dalam ayat (3) kepada pemimpin unit kerja di lingkungan UPTT
sanggup berkompetisi dalam berbagai bidang kehidupan pada satu sisi dengan mempertimbangkan aspek efektivitas dan efisiensi manajemen
dan yang berkemampuan menahan hempasan budaya asing yang tidak UPTT.
kondusif dan bertentangan dengan nilai-nilai agama, moral dan etika pada (6) Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem perencanaan dan pengelolaan
sisi yang lain.
kekayaan UPTT diatur dengan Peraturan Yayasan. Pembangunan dan pembinaan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai sebagai lembaga pendidikan tinggi haruslah diarahkan sebagai
„ centre of excellence „ untuk menyumbangkan, menyebarluarkan, dan (1) Badan Pengelola Usaha dan Dana Lestari adalah satuan pendukung UPTT
Pasal 86
menerapkan integritas ilmu demi kepentingan pembangunan bangsa dan yang mengelola unit usaha yang dimiliki oleh UPTT dan dana lestari.
negara.
(2) Pimpinan Badan Pengelola Usaha dan Dana Lestari diangkat dan Atas dasar pemikiran tersebut maka kedudukan Universitas diberhentikan oleh Rektor.
Pahlawan Tuanku Tambusai sebagai lembaga pendidikan tinggi haruslah jelas sehingga peran dan fungsinya dapat diwujudkan. Oleh karena itu statuta Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai merupakan hal yang Pahlawan Tuanku Tambusai sebagai lembaga pendidikan tinggi haruslah jelas sehingga peran dan fungsinya dapat diwujudkan. Oleh karena itu statuta Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai merupakan hal yang
yang sudah ditetapkan (15) UPTT menyelenggarakan pembukuan terpadu berdasarkan peraturan tata
B. Tujuan
buku
Statuta Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai disusun dengan (16) Pertimbangan penggunaan keuangan antara program studi yang satu tujuan :
dengan yang lainnya diatur dengan keputusan Rektor UPTT setelah
a. Menggambarkan kedudukan kelembagaan Universitas Pahlawan
mendapat persetujuan Yayasan
Tuanku Tambusai dan strukturnya.
b. Menggambarkan fungsinya sebagai lembaga pendidikan tinggi
c. Menggambarkan perannya dalam menjalankan Tri-Dharma Perguruan
(1) Kekayaan UPTT terdiri atas:
Tinggi yang meliputi pendidikan, pengajaran, penelitian dan
a. Benda tetap,
pengabdian kepada masyarakat.
b. Benda bergerak;
c. Kekayaan intelektual; yang terbukti sah sebagai milik UPTT.
C. Dasar Hukum (2) Kekayaan intelektual sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri Sebagai dasar yuridis dalam menyusun statuta Universitas
atas hak paten, hak cipta, dan hak kekayaan intelektual lain, baik dimiliki Pahlawan Tuanku Tambusai ini dalam rangka memperjelas kedudukan,
seluruh maupun sebagian oleh UPTT;
peran dan fungsinya sebagai lembaga pendidikan tinggi antara lain : (3) UPTT dapat mengusahakan dan memperoleh harta kekayaan dari
12. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Pemerintah atau pemerintah daerah, masyarakat, ataupun sumber lain yang
13. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
sah.
Nasional (4) Tata cara perolehan dan penggunaan kekayaan diatur lebih lanjut dengan
14. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang tenaga
Peraturan Yayasan.
kesehatan
Pasal 82
15. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan (1) Kekayaan dan pendapatan UPTT dikelola secara mandiri dan terintegrasi Tinggi
oleh Rektor dengan memperhatikan prinsip efektivitas, efisiensi,
16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 127/Menkes/SK/XI/2001 transparansi, dan akuntabilitas dalam suatu sistem, tata cara, dan prosedur tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan
(4) Sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) adalah sumbangan yang
17. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 234/U/2000 dikenakan kepada mahasiswa wajib bayar untuk digunakan bagi keperluan
tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi penyelenggaraan dan pembinaan pendidikan UPTT
18. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 102 Tahun 2001 (5) Besarnya pungutan sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) bagi
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan mahasiswa UPTT ditetapkan oleh Rektor setelah mendapat persetujuan
Organisasi dan Tata Kerja Departemen
19. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar (6) Besarnya biaya : seleksi ujian masuk, penggunaan jasa perpustakaan,
dari Yayasan dan sesuai dengan ketentuan
Pendidikan Nasional
20. Peraturan menteri Pendidikan dan kebudayaan RI nomor 95 tahun sarjana ditetapkan oleh Rektor UPTT setelah mendapat persetujuan dari
praktikum, praktek kerja lapangan, ujian penelitian, skripsi, dan wisuda
2014 tentang Pendirian, perubahan, dan pembubaran Perguruan Yayasan
Tinggi negeri serta Pendirian, perubahan, dan pencabutan izin (7) Penerimaan dan penggunaan dana yang diperoleh dari pihak luar daerah
perguruan tinggi swasta
21. Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan Tinggi (8) Otonomi dalam bidang keuangan mencakup kewenangan UPTT untuk
diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan
22. Permendikbud Nomor 139 tahun 2014 tentang pedoman Statuta & menerima, menyimpan dan menggunakan dana yang berasal secara
Organisasi Perguruan Tinggi
langsung dari mahasiswa (9) Rencana anggaran pendapatan dan belanja UPTT baik yang berasal dari dana mahasiswa maupun dari pemerintah disusun secara terpadu dilaporkan kepada Yayasan
(10) Penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja UPTT dilakukan oleh Rektor dan diajukan kepada Yayasan untuk mendapat persetujuan (11) Keuangan yang berasal dari dana mahasiswa sebagaimana tersebut pada ayat (3) diatur oleh Rektor (12) Pengelolaan keuangan tersebut diselenggarakan menurut peraturan dan perundang-undangan (13) Hasil pungutan dana dari mahasiswa disetor ke rekening resmi UPTT pada salah satu bank pemerintah/swasta
BAB I KETENTUAN UMUM
BAB XIV KEUANGAN DAN KEKAYAAN
Pasal 1
BAGIAN PERTAMA
(1) Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan
Pasal 80
bangsa Indonesia, berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
KEUANGAN
(2) Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai yang selanjutnya dalam statuta ini disebut UPTT adalah perguruan tinggi yang terdiri atas sejumlah fakultas
(1) Keuangan UPTT diperoleh dari sumber keuangan mahasiswa, masyarakat, yang menyelenggrakan pendidikan akademik dan/atau profesional,
pemerintahan daerah, dan perusahaan baik dari dalam maupun luar tersusun atas dasar keseluruhan dan kesatuan ilmu pengetahuan Fakultas
daerah
Ilmu Kesehatan meliputi : DIII Keperawatan, SI Keperawatan, DIII kebidanan, (2) Penggunaan dana yang berasal dari pemerintah daerah dan perusahaan DIV Bidan Pendidik, SI Kesehatan Masyarakat, dan SI Ilmu Gizi dan Profesi
baik dalam bentuk anggaran rutin maupun anggaran pembangunan, dan Ners; Fakultas Sains dan Teknologi meliputi: Prodi S1 Teknik Informatika, S1
lainnya diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan Teknik Sipil, dan S1 Teknik Industri. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(3) Dana yang diperoleh dari mahasiswa adalah perolehan dana yang berasal meliputi: SI Pendidikan Guru SD, SI Pendidikan Guru PAUD, SI Pendidikan
dari sumber-sumber berikut :
Matematika, SI Pendidikan Bahasa Inggris dan S1 Pendidikan Jasmani;
a. Sumbangan pembinaan pendidikan (SPP)
b. Biaya : seleksi ujian masuk, penggunaan jasa perpustakaan, (3) Statuta UPTT adalah pedoman penyelenggaraan kegiatan yang dipakai
Fakultas Hukum: Prodi S1 Ilmu Hukum.
praktikum, Praktek Kerja Lapangan, Ujian Penelitian, skripsi dan sebagai acuan untuk menyelenggarakan kegiatan fungsional sesuai dengan
wisuda sarjana
tujuan UPTT, berisi dasar yang dipakai sebagai rujukan pengembangan
c. Hasil kontrak kerja yang sesuai dengan peran dan fungsi UPTT peraturan umum, peraturan akademik dan prosedur operasional yang
d. Hasil usaha dan penjualan produk yang diperoleh dari penyeleggaraan berlaku di UPTT.
UPTT
(4) Yayasan adalah Yayasan Pahlawan Tuanku Tambusai yang didirikan oleh
e. Sumbangan dan hibah dari perorangan, lembaga pemerintah, atau masyarakat dengan tujuan untuk menunjang usaha tersedianya sumber
lembaga non pemerintah
daya dalam penyelenggaraan Tri Darma, yang dikelola secara profesional
f. Pungutan lainnya yang mendukung pelaksanaan Tri Dharma dan terbuka.
Perguruan Tinggi
(5) Pendidikan akademik adalah pendidikan sarjana dan pasca sarjana yang
g. Penerimaaan dari masyarakat lainnya yang tidak mengikat diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
tempat ibadah, tempat bermain, dan ruang/tempat lain yang diperlukan (6) Pendidikan profesi adalah pendidikan yang diselenggarakan setelah untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan
program sarjana, yang diarahkan terutama pada kesiapan menerapkan (3) Sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
keahlian tertentu.
harus memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi (7) Pendidikan vokasi adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu. (8) Rektor adalah organ UPTT yang memimpin penyelenggaraan dan
pengelolaan UPTT (9) Senat Akademik yang selanjutnya disingkat SA adalah organ UPTT yang menjalankan fungsi menyusun, merumuskan, dan menetapkan kebijakan, pemberian pertimbangan dan melakukan pengawasan di bidang akademik
(10) Fakultas adalah himpunan sumber daya pendukung yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan akademik, vokasi, atau profesi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni.
(11) Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.
(12) Dekan adalah Pemimpin Fakultas di lingkungan UPTT yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pendidikan di masing-masing fakultas.
(13) Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
(14) Mahasiswa UPTT adalah anggota sivitas akademika diposisikan sebagai insan dewasa yang memiliki kesadaran sendiri dalam mengembangkan (14) Mahasiswa UPTT adalah anggota sivitas akademika diposisikan sebagai insan dewasa yang memiliki kesadaran sendiri dalam mengembangkan
Pasal 78
(15) Kurikulum adalah seperangkat rencana maupun pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan
(1) UPTT memiliki otonomi dalam pengelolaan sarana dan prasarana. penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
(2) Pengelolaan sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belajar mengajar di UPTT.
meliputi perencanaan, pengadaan, pencatatan, pendayagunaan, (16) Alumni adalah lulusan UPTT baik program gelar maupun non gelar.
pengawasan, dan penghapusan.
(17) Civitas akademika merupakan komunitas yang memiliki tradisi ilmiah (3) Semua sarana dan prasarana yang dimiliki UPTT, baik yang berada di dalam dengan mengembangkan budaya akademik.
kampus maupun di tempat lain, berada di bawah tanggung jawab dan (18) Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri
pengawasan Rektor.
dan diangkat dengan tugas utama untuk menunjang penyelenggaraan UPTT. (4) Mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, dan pihak-pihak lain dapat (19) Tenaga penunjang akademik adalah pegawai tetap yayasan Pahlawan
memanfaatkan sarana dan prasarana UPTT secara bertanggungjawab Tuanku Tambusai Riau dengan tugas utama memberikan pelayanan
dengan mengikuti ketentuan dan peraturan tentang pendayagunaan sarana administrasi umum, akademik, dan kemahasiswaan.
dan prasarana UPTT.
(20) Wisuda adalah acara seremonial akademik yang menandai berakhirnya (5) Sistem pengelolaan, prosedur pendayagunaan, sistem akuntasi dan studi mahasiswa sehingga berhak memperoleh ijazah dan memakai gelar
pelaporan sarana dan prasarana diatur lebih lanjut dengan Peraturan kesarjanaan pada masing-masing tingkat kesarjanaan.
Rektor.
Pasal 79
(1) UPTT memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan
(2) UPTT memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang kantin, instalasi konseling, tempat olahraga,
BAB XII PENGAWASAN DAN AKREDITASI BAB II VISI, MISI, TUJUAN, DAN CIRI KHAS PTS
Pasal 77
Pasal 2
(1) Pengawasan penyelenggaraan pendidikan di UPTT dilakukan untuk
VISI
penjaminan mutu sebagai bentuk akuntanbilitas penyelenggara pendidikan. Unggul dalam Kualitas dan kewirausahaan di Asia Tenggara tahun 2037 (2) Evaluasi diri dilakukan sebagai upaya untuk mengarah kepada standar minimal penyelenggaraan perguruan tinggi dan sebagai tolak ukur terhadap
Pasal 3
pencapaian visi, misi, tujuan, dan strategi yang telah ditetapkan.
MISI
(3) Evaluasi akademik penyelenggaraan program studi di UPTT dilakukan setiap
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran untuk menghasilkan lulusan akhir semester.
yang memiliki daya saing, kreativitas, profesional dan jiwa kewirausahaan (4) Akreditasi sebagai bentuk pengakuan masyarakat dilakukan dengan
2. Menyelenggarakan penelitian yang inovatif dan responsif terhadap mengikutsertakan program studi dan institusi dalam akreditasi yang
pengembangan ilmu pengetahuandan penyelesaian masalah diselenggarakan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dalam penerapan ilmu (5) Untuk meningkatkan dan mengembangkan mutu akademik di UPTT
pengetahuan dan keahlian di masyarakat
dibentuk unit Peningkatan dan Pengendalian Mutu Akademik (Quality
4. Menanamkan nilai-nilai religius, integritas, kerjasama, humanis, dan Assurance Office).
bermartabat.
5. Melaksanakan tata kelola organisasi yang kredibel, transparan, akuntabel, adil, efektif, bermutu danberbasis teknologi informasi.
6. Menjalin kerja sama di berbagai bidang dengan instansi pemerintah, dunia usaha dan industri di tingkat lokal, nasional dan internasional.
Pasal 4 TUJUAN
(1) Menghasilkan lulusan yang cerdas, religius, berakhlak mulia, mandiri, dan mampu
berkembang secara profesional. (2) Menghasilkan karya ilmiah dan karya kreatif yang unggul dan menjadi rujukan dalam ilmu kependidikan, ilmu kesehatan, teknologi, dan hukum.
(3) Menghasilkan karya pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan (2) Bentuk kerjasama yang dilakukan universitas dapat berujud kerjasama ilmu kependidikan, ilmu kesehatan, teknologi, dan ilmu hukum untuk
manajemen, program kembaran, program pemindahan kredit, tukar- mewujudkan masyarakat yang mandiri, produktif, dan sejahtera
menukar dosen atau mahasiswa, pemanfaatan sumberdaya dalam (4) Menghasilkan kinerja institusi yang efektif dan efisien untuk menjamin
pelaksanaan akademik, penelitian, penerbitan karya ilmiah, pelatihan, pertumbuhan kualitas pelaksanaan tridharma perguruan tinggi yang
pengembangan studi kesenian, dan kerjasama lain yang dipandang perlu. berkelanjutan
(3) Tata cara dan bentuk kerjasama secara terinci diatur dalam ketentuan (5) Memperluas dan meningkatkan jaringan kerjasama yang saling
tersendiri.
menguntungkan dengan berbagai lembaga pemerintah/swasta di dalam dan luar negeri;
Pasal 5 CIRI KHAS
Sesuai dengan namanya, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai memiliki ciri khas menjadikan kreativitas, profesionalitas, dan jiwa kewirausahaan dalam penyelenggaraan pendidikan, pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan penerapan tata kelola.
BAGIAN KEDUA
BAB III IDENTITAS
Pasal 74
Pasal 6
TUJUAN KERJASAMA
Nama dan Tempat
Kerjasama dilakukan dengan tujuan untuk : (1) Universitas ini bernama Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai (UPTT) (1) Mengembangkan terealisasinya visi dan misi UPTT.
adalah perguruan tinggi swasta dibawah Yayasan Pahlawan Tuanku (2) Meningkatkan dan pengembangan kinerja UPTT dalam rangka memelihara,
Tambusai Riau yang terletak di Kabupaten Kampar - Provinsi Riau; Jl. Tuanku membina, memberdayakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan,
Tambusai No. 23 Bangkinang Kampar – Riau Kode Pos 28412 Telp (0762) teknologi, dan seni.
21677, Fax. (0762) 21677
(3) Meningkatkan tersedianya sumberdaya insani yang bermutu dalam (2) UPTT yang mendapat izin operasional dari Kemenristek Dikti tanggal 20 kerangka pengembangan kualitas dan wawasan akademik.
Januari 2017 dengan nomor perundangan 97/KP/I/2017 merupakan (4) Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya secara lebih efektif dan efisien.
peningkatan dan penggabungan dari STIKes Tuanku Tambusai yang didirikan (5) Meningkatkan kelancaran alih ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi.
pada 19 Juni 2006, dengan keputusan surat dikti No 105/D/O/2006 dan (6) Memberikan manfaat bagi pengembangan daerah dan kehidupan
STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau yang didirikan pada tanggal 29 masyarakat.
Februari 2012 dengan surat keputusan Dikti no 60/E/0/2012.
Pasal 7
BAGIAN KETIGA
LAMBANG, HIMNE, BENDERA
Pasal 75
A. LAMBANG
UPTT memiliki lambang sebagaimana tertulis di bawah ini: (1) Kerjasama yang dilakukan pihak UPTT dapat berupa:
Bentuk Kerjasama
a. Manajemen perguruan tinggi.
b. Kegiatan pendidikan dan pengajaran.
c. Kegiatan penelitian.
d. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
e. Kegiatan praktek kerja lapangan
f. Penerbitan.
g. Kegiatan lain.
Lambang UP yang terdiri dari unsur :
BAB X KERJASAMA
1. Tulisan UP yang membentang / mengikat Globe memiliki arti: bahwa
BAGIAN PERTAMA
UP diharapkan mampu berprestasi sampai kancah internasional
2. Sayap “tut wuri handayani“ yang merupakan sayap garuda yang
Pasal 71
memberikan gambaran sifat gagah perkasa, berani, mandiri POKOK-POKOK KERJASAMA mengarungi angkasa luas. Sayap garuda masing-masing lima, yang
(1) UPTT dapat menjalin kerja sama kemitraan dengan pemerintah, instansi berarti “satu kata dengan perbuatan Pancasialis“
pendidikan swasta, dunia usaha, alumni, dan masyarakat pada umumnya
3. Buku merupakan sumber energi bagi segala ilmu yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
(2) UPTT dapat menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi dan atau lembaga
4. Bambu runcing melambangkan semangat kepahlawanan, perjuangan,
lain baik dalam negeri maupun luar negeri.
dan pantang menyerah. (3) Kerjasama yang dilakukan bersifat kelembagaan dan rektor sebagai
5. Bambu runcing yang berjumlah 3 menunjukkan bahwa UP memgang teguh tri dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan
penanggung jawab.
pengabdian masyarakat. (4) Kerjasama yang dilakukan bersifat saling menguntungkan, tidak
6. Warna dasar lambang UP memiliki arti percaya diri dan intelligence. bertentangan dengan kepentingan nasional, dan peraturan perundangan
7. Warna putih pada sayap tut wuri handayani dan buku berarti suci, bersih tanpa pamrih.
yang berlaku.
B. HIMNE
Pasal 72
UPTT memiliki lambang sebagaimana tertulis di bawah ini: (1) Pembiayaan kerjasama yang dilakukan universitas dengan perguruan tinggi atau lembaga lain dapat berupa hibah (bantuan murni), pinjaman, dan pembiayaan bersama sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
(2) Kerjasama dalam bentuk pembiayaan hibah atau pembiayaan bersama dikenakan institusional fee tertentu yang diatur tersendiri.
Pasal 73
(1) Semua pihak kerjasama harus mendapat persetujuan rektor UPTT dan
Yayasan. (2) Penanggung jawab pelaksana kegiatan kerjasama menyampaikan laporan kepada rector dalam bentuk laporan kemajuan kerjasama per semester dan
akhir jika kerjasama berakhir.
BAGIAN KETIGA
Pasal 70 ALUMNI
(1) Alumni UPTT adalah mereka yang pernah menjalani program pendidikan yang diselenggarakan oleh UPTT dengan masa pendidikan minimum yang diatur dengan Peraturan Rektor.
(2) Alumni merupakan bagian dari warga UPTT yang ikut bertanggung jawab menjaga nama baik UPTT dan aktif berperan serta dalam memajukan UPTT. (3) Hubungan antara UPTT dan alumni diselenggarakan berdasarkan asas saling menghormati, kemitraan, dan kekeluargaan. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai kealumnian diatur dengan Peraturan
Rektor.
C. BENDERA
(1) Bendera universitas
a. Bendera universitas berbentuk segi empat panjang, yang lebarnya dua pertiga dari panjangnya;
b. Bendera universitas berwarna dasar merah marun, gabungan warna merah dan hitam. Sehingga warna merah marun melambangkan kemandirian, keberanian, semangat yang tinggi dalam melaksanakan pembangunan nasional.
c. Ditengah-tengah bendera Universitas terpampang lambang UP (2) Bendera Fakultas berbentuk segi empat panjang yang lebarnya dua pertiga dari panjangnya. Di tengah-tengah bendera fakultas terdapat lambang UPTT Di bawah lambang UPTT terdapat tulisan nama masing- masing fakultas Warna dasar bendera fakultas adalah:
a. Fakultas Ilmu Kesehatan berwarna Putih
b. Fakultas Hukum berwarna orange
c. Fakultas Sains dan Teknologi berwarna biru tua
d. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan berwarna hijau
Pasal 8
BAGIAN KEDUA
Pasal 68 ORGANISASI KEMAHASISWAAN (1) Busana akademik di lingkungan UPTT terdiri atas toga jabatan, toga
BUSANA AKADEMIK
(1) Organisasi kemahasiswaan adalah wahana dan sarana pengembangan diri wisudawan serta pakaian seragam mahasiswa.
mahasiswa ke arah perluasan wawasan untuk dapat meningkatkan (2) Toga jabatan adalah jubah yang dikenakan oleh Rektor, Pembantu Rektor,
penalaran, minat, bakat, dan kesejahteraan mahasiswa; Dekan fakultas,Guru Besar dan Anggota Senat lainnya.
(2) Organisasi kemahasiswaan tingkat universitas;
(3) Toga jabatan dikenakan pada upacara akademi, yakni upacara dies natalis, (3) Dewan Perwakilan Mahasiswa UPTT (DPM - UPTT). wisuda, pengukuhan guru besar dan promosi kehormatan
a. Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat fakultas UPTT (BEM Fakultas UPTT). (4) Toga jabatan terbuat dari kain yang berwarna hitam, berukuran besar
b. Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat Universitas (BEM – UPTT) sampai kebawah lutut dengan bentuk lengan panjang melebar kearah
c. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
pergelangan tangan, pada pergelangan tangan dilapisi bahan bludru (4) Kegiatan kemahasiswaan tingkat universitas ditekankan pada berwarna hijau selebar 12 cm, pada bagian atas lengan sebelah luar dan
pengembangan penalaran dan keilmuan, minat dan kegemaran serta pada bagian punggung toga terdapat lipatan (plooi) hijau tua untuk Toga
kesejahteraan mahasiswa.
Rektor dan pembantu rektor, kuning emas untuk ketua prodi dan guru besar dan anggota senat lainnya disesuaikan dengan warna prodi masing-masing
Pasal 68
(5) Toga jabatan dilengkapi dengan topi jabatan dan kalung jabatan (1) Organisasi kemahasiswaan tingkat fakultas di UPTT:
a. Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (DPM-F). berbentuk segi lima sisi masing-masing 20 cm, ditengahnya terdapat
a. Topi jabatan adalah penutup kepala terbuat dari bahan berwarna hitam,
b. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEM-F).
hiasan kucir lilitan benang berwarna sesuai dengan leher/garis pembuka (2) Kegiatan kemahasiswaan tingkat fakultas ditekankan pada pengembangan toga
penalaran dan keilmuan.
b. Kalung jabatan Rektor dikenakan diatas toga jabatan, berbentuk
Pasal 69
rangkaian lambang UPTT terbuat dari logam tipis berwarna kuning emas (1) Organisasi kemahasiswaan tingkat program studi adalah Himpunan
c. Kalung jabatan pembantu Rektor, Dekan Fakultas terbuat dari bahan
Mahasiswa Program Studi (HMPS).
yang sama tetapi dalam ukuran yang lebih kecil dan berwarna putih (2) Kegiatan Kemahasiswaan tingkat program studi ditekankan pada perak
pengembangan profesi keilmuan.
BAB IX MAHASISWA DAN ALUMNI
d. Kalung jabatan guru besar terbuat dari pita selebar 10 cm berwarna
Pasal 66
lambang fakultas
e. Kedua ujung pita kalung jabatan dipertemukan dengan lambang UPTT (1) Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan mengikuti pendidikan di
MAHASISWA
yang terbuat dari logam tipis garis tengah 10 cm berwarna kuning emas UPTT.
(6) Toga wisudawan adalah jubah yang dikenakan pada upacara wisuda oleh (2) Prosedur, mekanisme, dan syarat menjadi mahasiswa ditetapkan dengan
para wisudawan yang telah menyelesaikan studi lingkungan UPTT Surat Keputusan Rektor UPTT.
(7) Toga wisudawan terbuat dari kain berwarna hitam, ukuran besar dan (3) Warga negara asing dapat menjadi mahasiswa setelah memenuhi
panjang sampai kebawah lutut, punggung toga bagian belakang wisudawan persyaratan dan prosedur yang telah ditetapkan pemerintah.
berbentuk segi empat
(4) Mahasiswa menjadi bagian dari masyarakat akademik UPTT yang bersama (8) Toga wisudawan terbuat dari kain berwarna hitam, ukuran besar dan komponen lainnya melaksanakan Tridharma.
panjang sampai kebawah lutut, punggung toga bagian belakang wisudawan (5) Mahasiswa ikut menjaga nilai-nilai akademik, menggerakkan perubahan
berbentuk segi empat
dalam kehidupan bermasyarakat, dan meneruskan perjuangan bangsa. (9) Kelengkapan toga wisudawan adalah topi yang bentuk, ukuran dan (6) Ketentuan lebih lanjut mengenai status mahasiswa diatur dengan Peraturan
warnanya sama dengan topi jabatan pada masing-masing fakultas Rektor UPTT.
Pasal 9
UPACARA AKADEMIK UNIVERSITAS (1) Setiap mahasiswa mempunyai hak yang sama untukmendapatkan
Pasal 67
Upacara akademik universitas terdiri dari:
pelayanan pendidikan serta fasilitas pendukung untuk menjamin kelancaran
a. Sidang senat terbuka dalam rangka hari jadi UPTT. proses pembelajaran.
b. Sidang senat terbuka dalam rangka wisuda diploma, sarjana, dan pasca (2) Setiap mahasiswa wajib mematuhi semua norma-norma pendidikan,
sarjana Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai. peraturan dan ketentuan yang berlaku di UPTT;
c. Sidang senat terbuka dalam rangka promosi doktor. (3) Ketentuan lebih lanjut tentang hak, kewajiban dan tanggung jawab
d. Sidang senat terbuka dalam rangka pengukuhan guru besar. mahasiswa diatur dengan PeraturanRektor.
BAB IV PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN (3) Ketentuan dan tata cara pemberian penghargaan dan sanksi diatur dalam
BAGIAN PERTAMA
peraturan tersendiri oleh pihak UPTT.
Pasal 11 PENDIDIKAN
Pasal 65
(1) Pendidikan yang diselenggarakan oleh UPTT merupakan jenis pendidikan (1) UPTT harus membangun dan mengembangkan sistem kepegawaian yang akademik yang terdiri atas program sarjana
meliputi:
(2) Selain menyelenggarakan pendidikan akademik sebagaimana dimaksud
a. manajemen kepegawaian yang meliputi:
pada ayat (1), UPTT dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi, dan
1. jenis dan jumlah pekerjaan;
pendidikan profesi.
2. ukuran kinerja untuk setiap jenis pekerjaan;
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan pendidikan vokasi dan
3. prosedur penilaian kinerja;
pendidikan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan
4. prosedur penerimaan, pengangkatan, pembinaan, penjenjangan dan Peraturan SA.
karir, serta pemberhentian pegawai.
5. kelembagaan kepegawaian berupa unit atau nama lain yang
Pasal 12
menjalankan manajemen kepegawaian.
(1) Pendidikan diselenggarakan dengan kurikulum yang dikembangkan (2) Sistem kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bersifat terbuka, berdasarkan tujuan pendidikan UPTT, tujuan program studi, lingkup
tidak membedakan suku, agama, ras dan golongan, dan berdasarkan kinerja. keilmuan program studi, kompetensi, tantangan lokal, regional dan global,
(3) UPTT wajib memberikan penghasilan Pegawai UPTT sesuai dengan serta sekurang-kurangnya memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja berdasarkan kemampuan keuangan (2) Kurikulum ditinjau secara berkala dan komprehensif sesuai kebutuhan serta
UPTT.
perkembangan keilmuan dan keprofesian di tingkat nasional, regional, dan (4) Ketentuan lebih lanjut tentang sistem kepegawaian diatur dengan Peraturan internasional.
Rektor.
(3) Ketentuan tentang pengembangan dan peninjauan kurikulum, tahun akademik serta syarat kelulusan dari suatu program studi diatur dengan Peraturan Senat Akademik.
(3) Prosedur, mekanisme, dan tata cara pengangkatan penunjang akademik
Pasal 13
ditetapkan dengan keputusan Bersama Rektor dan Yayasan. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar resmi yang digunakan dalam kegiatan penyelenggaraan Tridharma dan sistem administrasi di UPTT dengan
BAGIAN KEEMPAT
penambahaan penggunaan bahasa asing sebagai penunjang kemajuan ilmu
Pasal 62
pengetahuan dan teknologi.
TENAGA ADMINISTRASI
(1) Tenaga administrasi adalah tenaga yang diangkat untuk melaksanakan
Pasal 14
pelayanan teknis dan administrasi. (1) UPTT menerima mahasiswa berkewarganegaraan Indonesia dan/atau asing (2) Tenaga administrasi terdiri dari tenaga administrasi tetap, reguler, kontrak,
sebagai peserta didik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- dan harian lepas.
undangan;
(3) Prosedur, mekanisme, dan tata cara rekruitmen tenaga administrasi tetap (2) Ketentuan mengenai norma penyelenggaraan seleksi penerimaan ditetapkan dengan keputusan Bersama Rektor dan Yayasan.
mahasiswa baru diatur dengan Peraturan Rektor setelah mendapat pertimbangan Senat Akademik SA.
BAGIAN KELIMA
Pasal 63 HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 15
(1) Tenaga edukatif dan tenaga administrative di UPTT mempunyai hak dan (1) UPTT memberikan ijazah kepada para lulusan dari program studi yang kewajiban sesuai dengan fungsinya masing-masing.
diselenggarakan oleh UPTT sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- (2) Hak dan kewajiban sebagai tenaga edukatif dan tenaga administrative diatur
undangan.
dalam peraturan tersendiri. (2) Lulusan UPTT berhak menggunakan gelar akademik, vokasi, atau profesi
Pasal 64
yang diberikan oleh UPTT.
PENGHARGAAN DAN SANKSI (3) UPTT dapat mencabut gelar dan ijasah yang telah diberikan. (1) Universitas berhak memberikan penghargaan dan sanksi terhadap tenaga
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis, bentuk, serta norma pemberian dan edukatif dan tenaga administrasif.
pencabutan gelar dan ijazah diatur dengan Peraturan SA. (2) Pemberian penghargaan dan sanksi terhadap tenaga edukatif dan tenaga administrative dikeluarkan oleh pihak UPTT.
Pasal 16
(6) Dosen emiritur adalah dosen yang pensiunan yang diangkat oleh Yayasan
EVALUASI HASIL STUDI
selama jangka waktu tertentu.
(1) Penilaian terhadap kegiatan, kemajuan dan kemampuan mahasiswa (7) Dosen luar biasa adalah dosen yang diangkat oleh rektor sebagai tenaga dilakukan secara berkala dengan peraturan akademik.
tidak tetap.
(2) Ujian dapat diselenggarakan melalui ujian-ujian dalam semester, ujian akhir (8) Dosen tamu adalah seseorang yang diundang untuk mengajar bidang-bidang program studi, ujian skripsi pada akhir program sarjana, ujian tesis pada
keilmuan tertentu.
akhir program magister, dan ujian disertasi pada akhir program doktor. (3) Penilaian hasil belajar dilambangkan dengan huruf A, B, C, D dan E yang
PASAL 60
bobotnya berkisar antara 4,00 dan 0,00. (1) Pengangkatan dosen didasarkan atas urgensi kebutuhan, kemampuan (4) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana tersebut dalam ayat (2) dan ayat (3)
finansial, dan prospek program studi yang ada di UPTT. diatur dengan keputusan Rektor atas pertimbangan Senat Institusi
(2) Prosedur, mekanisme, dan tata cara rekruitmen dosen ditetapkan dengan
Keputusan Bersama Rektor dan Yayasan.
(3) Calon dosen yang dinyatakan lulus seleksi diangkat sebagai dosen kontrak NILAI HASIL BELAJAR, INDEKS PRESTASI DAN PREDIKET KELULUSAN
Pasal 17
dan dengan pertimbangan tertentu dapat diperpanjang kontraknya atau (1) Nilai hasil belajar dalam suatu mata kuliah atau kegiatan pada program
ditetapkan sebagai dosen kontrak.
sarjana dan program pascasarjana dinyatakan dalam bentuk Nilai Angka, (4) Guru Besar atau tenaga yang dimiliki keahlian istimewa/khusus yang telah Nilai Huruf dan Nilai Bobot / Tafsiran sebagai berikut :
purna tugas/tidak terikat dengan instansi lain dapat dipertimbangkan untuk Nilai Angka
Nilai Huruf
diangkat menjadi dosen tidak tetap (emiritus).
BAGIAN KETIGA
TENAGA PENUNJANG AKADEMIK 1,9-2,1
2,2-2,5
C+
(1) Tenaga penunjang akademik adalah tenaga yang dengan keahliannya 1,6-1,8
C-
1,3-1,5
diangkat untuk membantu kelancaran kegiatan akademik. 1,0-1,2
D+
(2) Tenaga penunjang akademik terdiri dari tenaga pengajar, peneliti, 0,0-0,9
pengembang bidang pendidikan, medis, pustakawan, pranata komputer, laboran, dan teknisi laboratorium.
(2) Indeks Prestasi dan Predikat Kelulusan untuk Program Sarjana (SI) adalah DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
BAB VIII
sebagai berikut:
Pasal 58
Indeks Prestasi
Prediket kelulusan
Lulus dengan pujian (Cumlaude) (1) Pegawai UPTT terdiri atas:
3,50-4,00
3,00-3,49
Sangat memuaskan
a. Dosen; dan
2,50-2,99
Memuaskan
b. Tenaga kependidikan.
2,00-2,49
Cukup
Gagal/Tidak Lulus (2) Status pegawai UPTT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
0,00-1,99
a. Pegawai tetap; (3) Indeks Prestasi tersebut pada ayat (2) dan ayat (3) adalah hasil penilaian
b. Bukan pegawai tetap.
secara kumulatif dari satu jenjang program studi
(3) Pegawai UPTT dengan status sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b harus membuat perjanjian kerja dengan Rektor UPTT.
Pasal 18 GELAR AKADEMIK
BAGIAN PERTAMA
Gelar akademik dan profesional mengikuti ketentuan yang diatur Menteri
Pasal 59
Pendidikan Nasional yang berlaku
DOSEN
Pasal 19
(1) Dosen adalah seorang yang berdasarkan pendidikan dan keahliannya
UPACARA AKADEMIK
diangkat dengan tugas utama melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. (1) Upacara akademik yang diselenggarakan oleh UPTT diadakan dalam Rapat (2) Dosen UPTT berdasarkan statusnya dikelompokkan menjadi dosen tetap,
Senat Terbuka yang dipimpin oleh Rektor.
dan dosen tidak tetap. (2) Upacara akademik sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini meliputi : (3) Dosen tetap adalah dosen yang diangkat oleh Yayasan yang ditugaskan
a. Peringatan hari jadi UPTT
sebagai tenaga tetap di UPTT.
b. Hari wisuda
(4) Dosen tidak tetap terdiri dari dosen kontrak, dosen emeritus, dosen luar
c. Upacara pengukuhan jabatan guru besar
d. Upacara penganugerahan gelar Doktor Kehormatan/Doktor Honoriscausa (5) Dosen kontrak adalah yang diangkat oleh Yayasan dalam jangka waktu 1
biasa, dan dosen tamu.
(3) Penyelenggaraan upacara akademik ditetapkan oleh Rektor UPTT (dua) tahun.
(4) Upacara-upacara resmi lainnya, antara lain :
a. Upacara pelantikan Rektor dan pembantu Rektor a. Upacara pelantikan Rektor dan pembantu Rektor
Pasal 55
c. Upacara penganugerahan penghargaan (1) Biro Administrasi Keuangan (BKU) adalah unit penyelenggara pelayanan
d. Upacara peringatan hari-hari besar teknis dan administrasi keuangan seluruh unsur di lingkungan universitas.
e. Upacara pembukaan dan penutupan perkuliahan (2) Dalam menjalankan tugas dan fungsinya BKU berada di bawah koordinasi
f. Upacara penerimaan tamu-tamu penting UPTT
Wakil Rektor Bidang Administrasi dan Keuangan.
(5) Upacara-upacara akademik yang dilaksanakan pada UPTT seperti dimaksud ayat 2 pasal ini diselenggarakan dengan tata cara yang sesuai dengan
Pasal 56
martabat keilmuan dan kepribadian bangsa Indonesia
(1) Fungsi dan tugas pokok BKU:
(6) Tata cara dan atribut upacara-upacara akademik ditetapkan oleh Rektor
a. Penyelenggara penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja UPTT dengan persetujuan senat
Universitas.
b. Penyelenggara Pembukuan Universitas.
BAGIAN KEDUA
c. Penyelenggara penyusunan pertanggungjawaban keuangan universitas.
Pasal 20
d. Penyelenggara perhitungan anggaran universitas.
e. Penyelenggara pengelolaan perbendaharaan universitas. (1) UPTT menyelenggarakan penelitian secara terpadu dengan misi pendidikan
PENELITIAN
(2) Struktur, mekanisme, tata kerja, dan rincian tugas BKU diatur dengan dan misi pengabdian kepada masyarakat.
ketentuan tersendiri.
(2) Penelitian dapat dilakukan oleh perorangan atau kelompok yang
BAGIAN KESEMBILAN
dikoordinasikan oleh departemen, fakultas, pusat penelitian, atau lembaga
Pasal 57
penelitian sesuai dengan mandatnya. UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) (3) Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikembangkan baik secara
(1) UPT terdiri dari perpustakaan, laboratorium yang dikoordinasi universitas, mandiri oleh UPTT maupun melalui kerja sama dengan lembaga, badan
pusat komputer, kandang percobaan, poliklinik, biro konsultasi, apotek, usaha, kerja sama nasional, dan/atau internasional sesuai dengan ketentuan
penerbitan, dan unit-unit lain sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan. peraturan perundang-undangan
(2) UPT dipimpin oleh seorang kepala dibantu oleh tenaga teknis laboratorium. (4) Penelitian yang bersifat interdisiplin ilmu atau multidisiplin ilmu dapat
(3) Kepala UPT diangkat dan diperhentikan oleh rektor. diselenggarakan oleh lembaga penelitian yang berkoordinasi dengan
(4) Kepala UPT bertanggungjawab kepada rektor.