Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Akses Informasi dan Bimbingan Orangtua terhadap Kemandirian Belajar di Kalangan Siswa Kelas X SMK Kristen Salatiga
LAMPIRAN
SEJARAH SMK KRISTEN SALATIGA
Bertolak dari keputusan Sidang Sinode II Gereja-gereja Kristen
Djawa Tengah (GKDT, nantinya bernama GKJ) 1950 di Purwokerto,
maka pada Sidang Sinode GKDT IV 1952 di Yogyakarta telah dibentuk
Deputat Jajasan Pembangunan Ekonomi yang beranggotakan Pdt. B.
Probowinoto (Direktur Kantor Pusat Sinode), Dr. J. Verkuyl (Pendeta
Utusan Gereformeerde Kerk van Nederland, GKN), dan Supeno
Sastrowidjono dengan tugas mendirikan Jajasan Pembangunan Ekonomi.
Pendiri yayasan ini berkaitan erat dengan upaya untuk mengantisipasi
pengembangan ekonomi gereja-gereja pada khususnya dan pembangunan
ekonomi masyarakat pada umumnya. Realisasinya akan diwujudkan
berupa pemberitahuan Injil di bidang pembangunan ekonomi, sekaligus
berusaha membangun gereja-gereja sekeng. Sinode menetapkan Rp.
100,00 sebagai modal awal yayasan ini. Untuk membantu terlaksananya
tugas ini Sinode memanggil ekonomi zendeling Drs. Hendrik Baas.
Pada tahun 1952 Deputat mendirikan Yayasan dimaksud dengan
nama Jajasan Kemakmuran Redjeki (Akte Notaris Tan A Sioe tertanggal
18 Maret 1954) dengan tujuan jangka pendek “membentuk kader-kader
pembangunan ekonomi jemaat” Di tahun itu juga Jajasan Kemakmuran
Redjeki mendirikan Sekolah Menengah Ekonomi Tingkat Pertama
(SMEP) Kristen sebagai wadah untuk mendidik para pemuda di bidang
ekonomi. Sekolah ini sejak awal diselenggarakan di kompleks yang berada
di Jalan Kotamadya 76 Salatiga.
Aktivitas Jajasan Kemakmuran Redjeki untuk mencapai tujuan jangka
pendeknya itu dilakukan anatara lain dengan:
a. Pendidikan calon Penyuluh Ekonomi Setempat
Program ini akan dicapai dengan memanfaatkan SMEP Kristen
di Salatiga yang keberadaannya sudah berlangsung sejak tahun 1952.
SMEP Kristen Salatiga telah ditetapkan sebagai tempat untuk
mendidik para pemuda dibidang ekonomi. Ternaya kurikulum
pemerintah yang diberlakukan di SMEP Kristen ini dipandang belum
mencukupi untuk tujuan ini. Jalan keluarnya, disamping mata pelajaran
biasa sesuai dengan kurikulum SMEP, diberikan pula mata pelajaran
tambahan yang disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan ekonomi
jemaat, khusunya bagi para murid yang dikirim oleh gereja-gereja.
Dengan demikian, posisi SMEP Kristen ini pada waktu iti sangat
strategs yaitu sebagai lembaga pendidikan untuk menyiapkan tenaga
tranpil-terdidik di bidang pengembangan ekonomi maupun pendirian
Pendidikan Kader Tenaga-tenaga Pembangunan Sosial Ekonomi untuk
gereja-gereja, dan Pusat Pendidikan Rural Development.
b. Pendidikan Calon Tenaga Teknis
Tenaga teknis sangat dibutuhkan untuk memimpin pekerjaanpekerjaan yang diadakan di gereja-gereja setempat sebagai usaha
pengembangan ekonomi gereja. Tenaga teknis ini mestinya terbagi
atas tiga jenis, (1) tenaga teknis di bidang perdagangan, (2) tenaga
teknis di bidang kerajinan, dan (3) enaga teknis di bidang pertanian
dan peternakan. Karena pendidikan tenaga teknis di bidang
perdagangan dapat mengandalkan pada SMEP Kristen, maka tinggal
bidang yang kedua dan ke tiga yang harus dipersiapkan.
Sebagai langkah awal, di SalibPutih Salatiga akan di buka
Kursus Kerajinan dengan daya tanpung 30 ornag setiap angkatan.
Kursus ini diberikan secara Cuma-Cuma, kecuali uang asrama harus
dibayar sebesar Rp.75.- setiap bulan, dengan lama kursus setengah
sampai dua tahun. Melalui kursus ini akan di didik tenaga kerajinan di
bidang perkayuan (bangunan, meubel, mainan anak-anak), besi dan
kaleng, kulit, anyaman, tenun, keramik, sabun dan payung
Demikian juga berkaitan dengan rencana menyelenggarakan
Kursus Pertanian dan Peternakan, di Salatiga akan dibuka kursus
dengan lama kursus sekitar dua tahun.
Karena kecuali SMEP Kristen di Salatiga. Di Surakarta dan
Purworejo juga sudah berdiri SMEP Kristen, dan tidak lama lagi
Temanggung juga akan menyusul; dan jika Purwokerto, Yogyakarta,
dan Semarang juga mempunyai SMEP, maka sudah selayaknya
dipikirkan dibukanya sekolah penghubung antara SMEP dengan
fakultas ekonomi yang kelak juga akan hadir di Jaa Tengah. Hal ini
nanti terpenuhi denga dibukanya Sekolah Menengah Ekonomi Tingkat
Atas (SMEA) Kristen di Salatiga pada tahun 1958. Tepatnya pada
tanggal 1 Agustus 1958.
Dengan menempati lahan yang sama dengan SMEP Kristen,
SMEA Kristen mulai membaktikan dirinya untuk melayani masyarakat
lewat pendidikan J’enjang sekolah menengah kejuruan tingkat atas.
Murid angkatan pertama diterima masuk 35 anak ditempatkan
dalam satu kelas yang terletak di sebelah kanan Rumah Tingkat
(Kantor SMK Kristen sekarang). Bangunan bagi penyelenggaraan
sekolah SMEA Kristen ini terbuat dari kerangka kayu jati, masih
berlantai dari anyaman kawat. SMEA Kristen melayani diawali dengan
kesederhanaan.
Yang patut dibanggakan, SMEA Kristen Salatiga merupakan
SMEA swasta pertama di Jawa. Bahkan di Indonesia. Untuk kota
Salatiga yang relatif kecil, SMEA Kristen juga merupakan SMEA
pertama , berdiri dan diselenggarakan sebelum hadirnya SMEA Negeri
dan SMEA Swasta lainnya.
Setelah berjalan lima tahun. Pada tahun 1965 SMEA Kristen ini
memperoleh ststus subsidi, baik untuk biaya operasional ataupun
tenaga guru dan pegawai. Hal ini juga merupakan suatu prestasi yang
membanggakan pada waktu itu karena jarang- bahkan belum ada –
sekolah swasta yang mendapat subsidi berupa pegawai administrasi
bahkan tenaga pekarya, yang ada adalah subsidi beaya operasional dan
tenaga guru.
Dengan status sebagai sekolah bersubsidi ini SMEA Kristen
Salatiga tampil sebagai alternatif kuat bagi masyarakat yang ingin
menyekolahkan anaknya sebagai pilihan utama. Tidak hanya
masyarakat kota Salatiga, tetapi juga masyarakat lain terutama dari
Kabupaten Semarang di sekitar kota Salatiga.
Walaupun merupakan sekolah swasta. Tidak ada tersirat
perasaan rendah diri baik di kalangan guru ataupun siswa SMEA
Kristen Salatiga. Mereka bangga dengan identitas dan keberadaannya.
Dengan cepat SMEA Kristen Salatiga bertumbuh dan menanjak.
Dari penerimaan murid satu kelas di awal berdirinya (1958) SMEA
Kristen ini sejak Tahun Pengajaran 1994/1995 telah memiliki kelas
sampai 20 kelas. Baru pada Tahun Pengajaran 2002/2003 mulai
mengalami penurunan menjadi 19 kelas, dan terakhir menjadi 15 kelas.
Tetapi semua penerimaan murid setiap tahunnya tetap di atas daya
tampung kelas yang sesungguhnya. Dengan keberadaannya yang
seperti ini maka SMEA Kristen menjadi sekolah swasta yang patut
diperhitungkan keberadaannya.
Kecuali memiliki guru-guru yang berstatus guru subsidi SMEA
Kristen
juga
berhasil
mendapatkan
guru-guru
negeri
yang
diperbantukan pada SMEA Kristen (lewat alih tugas penempatan). Di
samping itu SMEA Kristen ini juga banyak mendapat bantuan tenaaga
pengajar dari Universitas Kristen Satya Wacana maupun para
lulusannya, antara mereka dapat disebutkan yang pernah membantu
SME Kristen Drs. Amin Sujitno. Drs. Richard Gultom, Dedu Ngara,
BA, Mugiyono, BA, Kusworini, BA, dan masih banyak lagi.
Sayang sekali bahwa sekolah ini harus hidup atas dasar swakelola, atas dasar kemampuannya sendiri. Yayasan penyelenggara
yang harusnya bertanggung jawab atas hidup dan mati sekolahsekolahnya, tampaknya belum memiliki kemampuan kelola. Agaknya
Yayasan Kemakmuran Rejeki telalu sibuk dengan tugas-tugas yang
dibebankan di atas pundaknya oleh Sinode GKD. Hal ini terlihat dalam
Sinode XII di Klaten tahun 1971. Di samping itu ucapan terima kasih
atas pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada YKR, Sidang
menganjurkan kepada YKR agar laporan perihal sekolah-sekolah dan
kursus-kursus yang di selenggarakan olehnya dibuat agak terperinci
ditambah rencana yang terperinci pula.
Dalam perjalanan pengabdiannya, Yayasan Kemakmuran Rejeki
ternyata telah menjadi ajang berebut kepemilikan. Dalam sitiasi seperti
itu,-dimanapun kejadian itu terjadi- sekolah binaannya harus berjuang
sendiri untuk mempertahankan kehidupannya, tidak terkecuali SMEA
Kristen Salatiga.
Dengan adanya dukungan dana dari masyarakat (orangtua
murid) penyelenggaraan sekolah dapat terus berjalan dengan hambatan
yang tidak berarti.
Walaupun di kota Salatiga dan sekitarnya akhirnya diramaikan
dengan munculnya beberapa SMK Kelompok Bisnis dan Managemen
(dulunya SMEA ) yang lain seperti SMEA (SMK) Negeri 1 Salatiga,
SMEA (SMK) PGRI 2 Salatiga, SMEA (SMK) Pelita Salatiga, SMK
Diponegoro Salatiga SMK Islam Sudirman, Tingkir. Serta SMK
Kristen Masehi Ambarawa. Namun SMEA (SMK) Kristen Salatiga
tetap merupakan alternatif yang diperhitungkan oleh masyarakat.
Ssampai dengan tahun ke-50 pengabdiannya pada dunia
pendidikan di Kota Salatiga. SMK Kristen Salatiga telah meluluskan
7.304 siswanya yang sebagian besar telah bekerja tersebar di seluruh
Nusantara sebagai PNS, TNI-Polri, guru, dan pegawai swasta. Dari
semua lulusan ini ternyata hanya sekitar 10% yang melanjutkan
pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.Sepuluh tahun terakhi ini
sebagaimana sekolah lain,lulusan SMK Kristen Salatiga sebagian besar
terserap sebagai karyawan pabrik-pabrik
di sekitar kota Salatiga.
Bahkan mengingat ketatnya persaingan bursa tenaga kerja akhir-akhir
ini serta banyaknya lulusan sekolah sejenis yang semakin banyak itu.
Masih ada juga lulusan yang belum mendapat pekerjaan. Suatu
tantangan tersendiri bagi SMK Kristen Salatiga, agar alumniny
memiliki daya saing yang lebih baik di tengah-tengah persaingan para
pencari kerja.
VISI DAN MISI SMK KRISTEN SALATIGA
1. Visi
Menjadi lembaga pendidikan yang menghasilkan sumber daya
manusia sebagai tenaga menengah yang bermoral, berjiwa melayani
dan profesional dalam ikut mewujudkan masyarakat yang damai,
sejahtera, adil dan makmur.
2. Misi
Mengembangkan proses belajar mengajar yang kondusif dan
menghantar siswa untuk memiliki ketrampilan serta kehalian
yang memadai dengan didukung oleh tenaga pendidikan
profesional;
Menyelenggarkan laboratorium yang relevan dengan keahlian
dan ketrampilan tenaga menengah.
NAMA SEKOLAH
: SMK KRISTEN SALATIGA
ALAMAT
: Jl. Tentara Pelajar No. 6 Salatiga
SALATIGA
NO. TELP.
: (0298) 326614
KAB. / KOTA
: SALATIGA
DATA GURU
SMK KRISTEN SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
NO
NAMA
GURU
TEMPAT TANGGAL
LAHIR
T
TMT
GURU MAPEL
L
1
Drs. Thomas
Heriyanto
Semarang,
06 September
1966
20-07-1998 Kepala Sekolah
2
Eko Pambudyo,
S.Pd.
Surakarta,
22 September
1969
17-07-1995 Guru Produktif AP
3
Drs. Tejosulistyo
Surakarta,
22 September
1969
19-08-1996 Bimbingan konseling
4
Dra. Endang
Caturini
Bawen,
24 September
1967
20-07-1992 Guru Produktif PM
5
Anna Budi
Wuriyani, S.Pd
Magelang,
27 Oktober
1963
21-07-1997 Bahasa Inggris
6
Dra. Sri Maryam
Salatiga,
04 Nopember
1957
18-07-1998 Guru Produktif PM
7
Dra. Lestari S.
Winarsih
Salatiga,
31 Januari 1967
20-07-1992 PKN
8
Dra. Yuheti
Kumalasanti
Semarang,
10 Januari 1968
20-07-1992 Guru Produktif Ap
9
Dra. Endang
Pamularsih
Surakarta,
16 Mei 1965
20-07-1992 Guru Produktif PM
10
Dra. Maya
Kartikasari
Salatiga,
23 Desember
1969
20-07-1992 Guru Produktif AP
11
Drs. Albertus
Barsito, S.Pd.
Magelang,
04 Mei 1961
01/03/1994
Bahas Inggris
12
I Wayan Eddy
Sulistyo, S.Pd.
Salatiga,
31 Agustus
1973
03/01/1999
Akutansi, Komputer
13
Satyarini Budiniarti,
S.P.
Salatiga,
19 Januari 1971
26-07-2000 Matematika
14
Tri Astuti, S.S.
Salatiga,
10 Juni 1967
09/10/2001
15
Reni Estiningsih,
S.Pd.
Kab.
Semarang,
18 Maret 1980
17-07-2006 Matematika
16
Dra. Dwi Emmy
Triastuti
Cepu,
05 Januari 1961
21-07-2003 IPS
17
Wiryanto, S.Pd.
Boyolali,
07 Desember
1951
02/02/1999
18
Teguh Suharjo, BA
Klaten,
01 Agustus
1948
22-10-1998 Bahasa Indonesia, Bahasa
Jawa
19
Retno Handayani,
S.Si.
Salatiga,
23 Maret 1986
27-10-2010 Matematika, Fisika, Kimia
(IPA)
20
Mugi Harjono, S.H.
07 September
1968
15-07-2010 Seni Musik, Penjaskes
21
Effisiensi Laila,
S.Th
22
Dyas Bagus
Satyawan
23
Ifan Pandu Ya'azin
18-07-2016 KKPI
24
Yuli Priyatini, S.Pd
01/04/2016
Produktif Akutansi
25
Berti Cintia Dewi
Januari
2017
Akutansi
26
Maria Nensi, S.Pd
11/01/2016
Penjaskes
27
Yohanes Dwi
Asmoro, A. Md
01/02/2016
KKPI
28
Samuel Octavianto
10/09/2017
KKPI
Salatiga,
Kab.
Semarang,
24 Oktober
1989
20 Agustus
1986
Bahasa Inggris
Penjaskes
Oktober
2014
PAK
07/12/2010
KKPI
KARYAWAN
29
MC Wahyu
Handayani
30
Lukas Rustiyono
31
Pasimin
32
Sri Djajanti
33
Abner Priyadji
34
Sugiyono
35
Didik Kariyadi
36
Agnes Yolanda Putri
Salatiga,
15 Januari 1981
15-08-2009 Administrasi
Kab.
Semarang,
02 Juli 1973
08/01/2000
Pekarya
Tuntang,
30 Nopember
1958
09/01/1979
Pekarya
Purwodadi,
09 September
1955
20-08-1990 Tata Usaha / Bendahara
Salatiga,
30 Desember
1962
09/01/2004
Petugas Keamanan
Kab.
Semarang,
16 Juli 1960
02/08/1999
Petugas Keamanan
Salatiga,
22 Juni 1969
08/01/2009
Petugas Keamanan
01/11/2017
Petugas Perpustakaan
Instrumen penelitian kueisioner
NO
VARIABEL
INDIKATOR PERNYATAAN
1.
Pengaruh
akses
informasi
(X1)
adalah ketertarikan
siswa
menggunakan
akses
informasi
untuk memenuhi
tugas.
a. Sarana
memperole
h informasi
b. Alat bantu
untuk
memperole
h informasi
c. Keuntunga
n
akses
informasi
d. Penggunaa
n
Smartphon
e
a. Motivasi
b. Disiplin
c. Bertukar
pendapat
2.
Bimbingan orang
tua (X2) adalah
salah satu cara
memotivasi siswa
dalam
mencapai
kemandirian
belajar yang baik.
Kemandirian
belajar (Y)
SKALA
PENGUK
URAN
2
Ordinal
2
2
4
4.
Dengan
akses
informasi siswa
lebih
mudah
mendapatkan
materi yang di
perlukan.
Akses informasi
lebih
efektif
dalam
mencari
materi.
BUT
IR
a. Mandiri
b. Disiplin
c. Bertanggu
ngjawab
d. Progresif
dan ulet
e. Kreatif
f. Pengendali
an diri
g. Kemantapa
n diri
PENGANTAR
Siswa
lebih
termotivasi dalam
pelajaran.
Siswa
lebih
percaya
diri
dalam
pembelajaran
Siswa
mempunyai
kemandirian
belajar yang baik.
Dengan
akses
informasi
bisa
meningkatkan
kemandirian
belajar siswa.
Dengan adanya
bimbingan orang
tua
dapat
menumbuhkan
percaya diri pada
siswa.
2
4
4
Interval
5
3
2
2
4
4
2
3
Interval
Perihal
: Permohonan Pengisian Angket
Lampiran : Satu Berkas
Dengan Hormat,
Bersama ini saya sampai sampaikan bahwa saya Eva Saliyana Mahasiswi dari
Universitas Kristen Satya Wacana, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program
Studi Pendidikan Ekonomi dengan Nim 162014015, bermaksud mengadakan
penelitian di SMK Kristen Salatiga, penelitian ini dilaksanakan dalam rangka
penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Akses Informasi dan Bimbingan Orangtua
Terhadap Kemandirian Belajar Dikalangan Siswa Kelas X SMK Kristen Salatiga”.
Sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian studi pada program Sarjana.
Angket ini bukan rangka dalam pembelajaran dari atasan atau dari manapun ,
maka adik-adik tidak perlu takut atau ragu-ragu dalam memberikan jawaban yang
sejujurnya. Artinya semua jawaban yang diberikan oleh adik-adik adalah benar, dan
jawaban yang diminta adalah sesuai dengan kondisi yang dirasakan selama ini.
Setiap jawaban yang diberikan merupakan bantuan yang tidak ternilai harganya
bagi penelitian ini, atas perhatian dan bantuannya saya mengucapkan terima kasih.
Hormat Saya
Eva Saliyana
Nama :
No.Abs :
Petunjuk Pengisian
1. Sebelum mengerjakan hendaknya bagian identitas diisi terlebih dahulu.
2. Bacalah pernyataan dengan cermat sebanyak 40 butir sebelum menentukan
pilihan.
3. Pilihlah salah satu jawaban dari 5 (kelima) jawaban yang tersedia yang paling
sesuai dengan kondisi anda saat ini dengan member tanda (√) pada kolom yang
tersedia
4. Apabila ada jawaban yang salah dan anda ingin memperbaiki maka coretlah
dengan dua garis (=) pada alternative jawaban yang anda anggap tidak sesuai
kemudian berilah tanda (√) pada kolom yang anda anggap paling benar.
5. Jawablah semua butir pernyataan berikut ini, jangan sampai ada yang kosong.
Keterangan
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS: Sangat Tidak Setuju
Contoh Pengisian:
Pernyataan: Saya senang sekolah karena mempunyai banyak teman
Jawaban:
SS
√
No
S
KS
TS
STS
Pernyataan
SS S
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
AKSES INFORMASI
Akses informasi sangat membantu dalam proses
kemandirian belajar saya.
Akses informasi memudahkan saya dalam mencari materi
yang dibutuhkan dalam pembelajaran di sekolah.
Akses informasi lebih efektif membantu dalam pencarian
tugas sekolah.
Saya menggunakan Smartphone dengan bijaksana dalam
kaitannya dengan belajar.
Saya membatasi penggunaan Smartphone jika dalam bentuk
hiburan.
Saya merasa sudah ketergantungan terhadap Smartphone.
Akses informasi menguntungkan saya dalam melakukan
berbagai hal.
Saya lebih memilih mengakses informasi dari media masa
daripada bertanya kepada orang lain.
Saya mengakses informasi tidak hanya dari media masa
tetapi juga dari media cetak seperti surat kabar dan majalah.
Saya merasa malas mengerjakan tugas sekolah jika sudah
Jawaban
KS TS
STS
asyik bermain Smartphone.
BIMBINGAN ORANG TUA
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
SS S
Jawaban
KS TS
STS
SS S
Jawaban
KS TS
STS
Bimbingan orang tua memotivasi saya saat pelajaran di
sekolah.
Orang tua selalu mengingatkan saya untuk belajar agar
mendapat nilai yang memuaskan.
Orang tua selalu mengajarkan disiplin dalam segala hal
kepada saya.
Orang tua membatasi saya saat bermain Smartphone/
Gadget.
Saya selalu bercerita dengan orangtua mengenai kegiatan
saya di sekolah.
Saya sering meminta saran kepada orang tua ketika
memiliki masalah saat di sekolah maupun di luar sekolah.
Saya mematuhi aturan yang di berikan oleh orang tua saya.
Saya tidak pernah membantah saat orang tua menasehati
saya.
Saya memiliki komunikasi yang baik dengan orang tua.
Orang tua bisa menjadi teman saat saya menceritakan
berbagai hal atau saat berkeluh kesah.
KEMANDIRIAN BELAJAR
Saya berkerja mandiri saat kegiatan pembelajaran.
Saya tidak membutuhkan bantuan teman/ orang lain saat
belajar.
Saya mengerjakan ulangan/ tes secara mandiri tanpa
mencontek dan bertanya kepada teman.
Saya tidak pernah menunda waktu saat mengerjakan tugas
sekolah.
Saya mampu membuat keputusan sendiri dalam sesuatu hal.
Saya mampu menyelesaikan masalah sendiri serta
bertanggung jawab atas resiko yang akan terjadi.
Saya tidak mudah menyerah bila mengahadapi masalah.
Saya tekun dalam usaha belajar demi mengejar prestasi.
Saya mempunyai usaha dalam mewujudkan harapan saya.
Saya melalukan berbagai cara agar tujuan saya tercapai.
Saya menyukai hal-hal yang menantang.
Saya mempunyai kreatifitas tinggi.
Saya mempunyai ide-ide yang cemerlang.
Saya menyukai hal yang baru.
Saya suka mencoba-coba dan tidak meniru orang lain.
Saya mampu mengendalikan emosi.
Saya mampu mengendalikan tindakan serta ucapan.
Saya menyukai penyelesaian masalah secara damai.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
Saya berpikir dulu sebelum bertindak.
Saya mampu mendisplinkan diri dalam berbagai hal.
Saya mengenal diri sendiri secara mendalam.
Saya dapat menerima diri sendiri.
Saya percaya pada kemampuan diri sendiri.
Saya merasa puas dengan usaha yang saya lakukan secara
mandiri.
Saya tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.
VALIDITAS
total
p1
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
p2
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
p3
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
p4
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
p5
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
p6
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
p7
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
p8
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
p9
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
p10
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
total
Pearson Correlation
.481
**
total2
.000
71
.453
N
.000
p12
71
.523
N
p13
71
N
p14
71
N
p15
71
N
p16
71
N
p17
71
N
p18
71
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
**
N
.000
p19
71
.534
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
**
.000
.521
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
**
.000
.503
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
**
.000
.601
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
**
.000
.604
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
**
.000
.552
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
**
.000
.506
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
**
.000
N
p20
71
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
1
N
total2
71
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
**
Sig. (2-tailed)
N
p11
Pearson Correlation
.641
**
.000
71
.749
**
.000
71
.536
**
.000
71
.483
**
.000
71
.775
**
.000
71
.788
**
.000
71
.680
**
.000
71
.463
**
.000
71
.705
**
.000
71
.754
**
.000
71
1
Sig. (2-tailed)
N
71
RELIABILITAS
X1 AKSES INFORMASI
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.703
10
X2 BIMBINGAN ORANGTUA
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.851
10
RELIABILITAS
Y= KEMANDIRIAN BELAJAR
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.844
20
FOTO DOKUMENTASI
SEJARAH SMK KRISTEN SALATIGA
Bertolak dari keputusan Sidang Sinode II Gereja-gereja Kristen
Djawa Tengah (GKDT, nantinya bernama GKJ) 1950 di Purwokerto,
maka pada Sidang Sinode GKDT IV 1952 di Yogyakarta telah dibentuk
Deputat Jajasan Pembangunan Ekonomi yang beranggotakan Pdt. B.
Probowinoto (Direktur Kantor Pusat Sinode), Dr. J. Verkuyl (Pendeta
Utusan Gereformeerde Kerk van Nederland, GKN), dan Supeno
Sastrowidjono dengan tugas mendirikan Jajasan Pembangunan Ekonomi.
Pendiri yayasan ini berkaitan erat dengan upaya untuk mengantisipasi
pengembangan ekonomi gereja-gereja pada khususnya dan pembangunan
ekonomi masyarakat pada umumnya. Realisasinya akan diwujudkan
berupa pemberitahuan Injil di bidang pembangunan ekonomi, sekaligus
berusaha membangun gereja-gereja sekeng. Sinode menetapkan Rp.
100,00 sebagai modal awal yayasan ini. Untuk membantu terlaksananya
tugas ini Sinode memanggil ekonomi zendeling Drs. Hendrik Baas.
Pada tahun 1952 Deputat mendirikan Yayasan dimaksud dengan
nama Jajasan Kemakmuran Redjeki (Akte Notaris Tan A Sioe tertanggal
18 Maret 1954) dengan tujuan jangka pendek “membentuk kader-kader
pembangunan ekonomi jemaat” Di tahun itu juga Jajasan Kemakmuran
Redjeki mendirikan Sekolah Menengah Ekonomi Tingkat Pertama
(SMEP) Kristen sebagai wadah untuk mendidik para pemuda di bidang
ekonomi. Sekolah ini sejak awal diselenggarakan di kompleks yang berada
di Jalan Kotamadya 76 Salatiga.
Aktivitas Jajasan Kemakmuran Redjeki untuk mencapai tujuan jangka
pendeknya itu dilakukan anatara lain dengan:
a. Pendidikan calon Penyuluh Ekonomi Setempat
Program ini akan dicapai dengan memanfaatkan SMEP Kristen
di Salatiga yang keberadaannya sudah berlangsung sejak tahun 1952.
SMEP Kristen Salatiga telah ditetapkan sebagai tempat untuk
mendidik para pemuda dibidang ekonomi. Ternaya kurikulum
pemerintah yang diberlakukan di SMEP Kristen ini dipandang belum
mencukupi untuk tujuan ini. Jalan keluarnya, disamping mata pelajaran
biasa sesuai dengan kurikulum SMEP, diberikan pula mata pelajaran
tambahan yang disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan ekonomi
jemaat, khusunya bagi para murid yang dikirim oleh gereja-gereja.
Dengan demikian, posisi SMEP Kristen ini pada waktu iti sangat
strategs yaitu sebagai lembaga pendidikan untuk menyiapkan tenaga
tranpil-terdidik di bidang pengembangan ekonomi maupun pendirian
Pendidikan Kader Tenaga-tenaga Pembangunan Sosial Ekonomi untuk
gereja-gereja, dan Pusat Pendidikan Rural Development.
b. Pendidikan Calon Tenaga Teknis
Tenaga teknis sangat dibutuhkan untuk memimpin pekerjaanpekerjaan yang diadakan di gereja-gereja setempat sebagai usaha
pengembangan ekonomi gereja. Tenaga teknis ini mestinya terbagi
atas tiga jenis, (1) tenaga teknis di bidang perdagangan, (2) tenaga
teknis di bidang kerajinan, dan (3) enaga teknis di bidang pertanian
dan peternakan. Karena pendidikan tenaga teknis di bidang
perdagangan dapat mengandalkan pada SMEP Kristen, maka tinggal
bidang yang kedua dan ke tiga yang harus dipersiapkan.
Sebagai langkah awal, di SalibPutih Salatiga akan di buka
Kursus Kerajinan dengan daya tanpung 30 ornag setiap angkatan.
Kursus ini diberikan secara Cuma-Cuma, kecuali uang asrama harus
dibayar sebesar Rp.75.- setiap bulan, dengan lama kursus setengah
sampai dua tahun. Melalui kursus ini akan di didik tenaga kerajinan di
bidang perkayuan (bangunan, meubel, mainan anak-anak), besi dan
kaleng, kulit, anyaman, tenun, keramik, sabun dan payung
Demikian juga berkaitan dengan rencana menyelenggarakan
Kursus Pertanian dan Peternakan, di Salatiga akan dibuka kursus
dengan lama kursus sekitar dua tahun.
Karena kecuali SMEP Kristen di Salatiga. Di Surakarta dan
Purworejo juga sudah berdiri SMEP Kristen, dan tidak lama lagi
Temanggung juga akan menyusul; dan jika Purwokerto, Yogyakarta,
dan Semarang juga mempunyai SMEP, maka sudah selayaknya
dipikirkan dibukanya sekolah penghubung antara SMEP dengan
fakultas ekonomi yang kelak juga akan hadir di Jaa Tengah. Hal ini
nanti terpenuhi denga dibukanya Sekolah Menengah Ekonomi Tingkat
Atas (SMEA) Kristen di Salatiga pada tahun 1958. Tepatnya pada
tanggal 1 Agustus 1958.
Dengan menempati lahan yang sama dengan SMEP Kristen,
SMEA Kristen mulai membaktikan dirinya untuk melayani masyarakat
lewat pendidikan J’enjang sekolah menengah kejuruan tingkat atas.
Murid angkatan pertama diterima masuk 35 anak ditempatkan
dalam satu kelas yang terletak di sebelah kanan Rumah Tingkat
(Kantor SMK Kristen sekarang). Bangunan bagi penyelenggaraan
sekolah SMEA Kristen ini terbuat dari kerangka kayu jati, masih
berlantai dari anyaman kawat. SMEA Kristen melayani diawali dengan
kesederhanaan.
Yang patut dibanggakan, SMEA Kristen Salatiga merupakan
SMEA swasta pertama di Jawa. Bahkan di Indonesia. Untuk kota
Salatiga yang relatif kecil, SMEA Kristen juga merupakan SMEA
pertama , berdiri dan diselenggarakan sebelum hadirnya SMEA Negeri
dan SMEA Swasta lainnya.
Setelah berjalan lima tahun. Pada tahun 1965 SMEA Kristen ini
memperoleh ststus subsidi, baik untuk biaya operasional ataupun
tenaga guru dan pegawai. Hal ini juga merupakan suatu prestasi yang
membanggakan pada waktu itu karena jarang- bahkan belum ada –
sekolah swasta yang mendapat subsidi berupa pegawai administrasi
bahkan tenaga pekarya, yang ada adalah subsidi beaya operasional dan
tenaga guru.
Dengan status sebagai sekolah bersubsidi ini SMEA Kristen
Salatiga tampil sebagai alternatif kuat bagi masyarakat yang ingin
menyekolahkan anaknya sebagai pilihan utama. Tidak hanya
masyarakat kota Salatiga, tetapi juga masyarakat lain terutama dari
Kabupaten Semarang di sekitar kota Salatiga.
Walaupun merupakan sekolah swasta. Tidak ada tersirat
perasaan rendah diri baik di kalangan guru ataupun siswa SMEA
Kristen Salatiga. Mereka bangga dengan identitas dan keberadaannya.
Dengan cepat SMEA Kristen Salatiga bertumbuh dan menanjak.
Dari penerimaan murid satu kelas di awal berdirinya (1958) SMEA
Kristen ini sejak Tahun Pengajaran 1994/1995 telah memiliki kelas
sampai 20 kelas. Baru pada Tahun Pengajaran 2002/2003 mulai
mengalami penurunan menjadi 19 kelas, dan terakhir menjadi 15 kelas.
Tetapi semua penerimaan murid setiap tahunnya tetap di atas daya
tampung kelas yang sesungguhnya. Dengan keberadaannya yang
seperti ini maka SMEA Kristen menjadi sekolah swasta yang patut
diperhitungkan keberadaannya.
Kecuali memiliki guru-guru yang berstatus guru subsidi SMEA
Kristen
juga
berhasil
mendapatkan
guru-guru
negeri
yang
diperbantukan pada SMEA Kristen (lewat alih tugas penempatan). Di
samping itu SMEA Kristen ini juga banyak mendapat bantuan tenaaga
pengajar dari Universitas Kristen Satya Wacana maupun para
lulusannya, antara mereka dapat disebutkan yang pernah membantu
SME Kristen Drs. Amin Sujitno. Drs. Richard Gultom, Dedu Ngara,
BA, Mugiyono, BA, Kusworini, BA, dan masih banyak lagi.
Sayang sekali bahwa sekolah ini harus hidup atas dasar swakelola, atas dasar kemampuannya sendiri. Yayasan penyelenggara
yang harusnya bertanggung jawab atas hidup dan mati sekolahsekolahnya, tampaknya belum memiliki kemampuan kelola. Agaknya
Yayasan Kemakmuran Rejeki telalu sibuk dengan tugas-tugas yang
dibebankan di atas pundaknya oleh Sinode GKD. Hal ini terlihat dalam
Sinode XII di Klaten tahun 1971. Di samping itu ucapan terima kasih
atas pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada YKR, Sidang
menganjurkan kepada YKR agar laporan perihal sekolah-sekolah dan
kursus-kursus yang di selenggarakan olehnya dibuat agak terperinci
ditambah rencana yang terperinci pula.
Dalam perjalanan pengabdiannya, Yayasan Kemakmuran Rejeki
ternyata telah menjadi ajang berebut kepemilikan. Dalam sitiasi seperti
itu,-dimanapun kejadian itu terjadi- sekolah binaannya harus berjuang
sendiri untuk mempertahankan kehidupannya, tidak terkecuali SMEA
Kristen Salatiga.
Dengan adanya dukungan dana dari masyarakat (orangtua
murid) penyelenggaraan sekolah dapat terus berjalan dengan hambatan
yang tidak berarti.
Walaupun di kota Salatiga dan sekitarnya akhirnya diramaikan
dengan munculnya beberapa SMK Kelompok Bisnis dan Managemen
(dulunya SMEA ) yang lain seperti SMEA (SMK) Negeri 1 Salatiga,
SMEA (SMK) PGRI 2 Salatiga, SMEA (SMK) Pelita Salatiga, SMK
Diponegoro Salatiga SMK Islam Sudirman, Tingkir. Serta SMK
Kristen Masehi Ambarawa. Namun SMEA (SMK) Kristen Salatiga
tetap merupakan alternatif yang diperhitungkan oleh masyarakat.
Ssampai dengan tahun ke-50 pengabdiannya pada dunia
pendidikan di Kota Salatiga. SMK Kristen Salatiga telah meluluskan
7.304 siswanya yang sebagian besar telah bekerja tersebar di seluruh
Nusantara sebagai PNS, TNI-Polri, guru, dan pegawai swasta. Dari
semua lulusan ini ternyata hanya sekitar 10% yang melanjutkan
pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.Sepuluh tahun terakhi ini
sebagaimana sekolah lain,lulusan SMK Kristen Salatiga sebagian besar
terserap sebagai karyawan pabrik-pabrik
di sekitar kota Salatiga.
Bahkan mengingat ketatnya persaingan bursa tenaga kerja akhir-akhir
ini serta banyaknya lulusan sekolah sejenis yang semakin banyak itu.
Masih ada juga lulusan yang belum mendapat pekerjaan. Suatu
tantangan tersendiri bagi SMK Kristen Salatiga, agar alumniny
memiliki daya saing yang lebih baik di tengah-tengah persaingan para
pencari kerja.
VISI DAN MISI SMK KRISTEN SALATIGA
1. Visi
Menjadi lembaga pendidikan yang menghasilkan sumber daya
manusia sebagai tenaga menengah yang bermoral, berjiwa melayani
dan profesional dalam ikut mewujudkan masyarakat yang damai,
sejahtera, adil dan makmur.
2. Misi
Mengembangkan proses belajar mengajar yang kondusif dan
menghantar siswa untuk memiliki ketrampilan serta kehalian
yang memadai dengan didukung oleh tenaga pendidikan
profesional;
Menyelenggarkan laboratorium yang relevan dengan keahlian
dan ketrampilan tenaga menengah.
NAMA SEKOLAH
: SMK KRISTEN SALATIGA
ALAMAT
: Jl. Tentara Pelajar No. 6 Salatiga
SALATIGA
NO. TELP.
: (0298) 326614
KAB. / KOTA
: SALATIGA
DATA GURU
SMK KRISTEN SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
NO
NAMA
GURU
TEMPAT TANGGAL
LAHIR
T
TMT
GURU MAPEL
L
1
Drs. Thomas
Heriyanto
Semarang,
06 September
1966
20-07-1998 Kepala Sekolah
2
Eko Pambudyo,
S.Pd.
Surakarta,
22 September
1969
17-07-1995 Guru Produktif AP
3
Drs. Tejosulistyo
Surakarta,
22 September
1969
19-08-1996 Bimbingan konseling
4
Dra. Endang
Caturini
Bawen,
24 September
1967
20-07-1992 Guru Produktif PM
5
Anna Budi
Wuriyani, S.Pd
Magelang,
27 Oktober
1963
21-07-1997 Bahasa Inggris
6
Dra. Sri Maryam
Salatiga,
04 Nopember
1957
18-07-1998 Guru Produktif PM
7
Dra. Lestari S.
Winarsih
Salatiga,
31 Januari 1967
20-07-1992 PKN
8
Dra. Yuheti
Kumalasanti
Semarang,
10 Januari 1968
20-07-1992 Guru Produktif Ap
9
Dra. Endang
Pamularsih
Surakarta,
16 Mei 1965
20-07-1992 Guru Produktif PM
10
Dra. Maya
Kartikasari
Salatiga,
23 Desember
1969
20-07-1992 Guru Produktif AP
11
Drs. Albertus
Barsito, S.Pd.
Magelang,
04 Mei 1961
01/03/1994
Bahas Inggris
12
I Wayan Eddy
Sulistyo, S.Pd.
Salatiga,
31 Agustus
1973
03/01/1999
Akutansi, Komputer
13
Satyarini Budiniarti,
S.P.
Salatiga,
19 Januari 1971
26-07-2000 Matematika
14
Tri Astuti, S.S.
Salatiga,
10 Juni 1967
09/10/2001
15
Reni Estiningsih,
S.Pd.
Kab.
Semarang,
18 Maret 1980
17-07-2006 Matematika
16
Dra. Dwi Emmy
Triastuti
Cepu,
05 Januari 1961
21-07-2003 IPS
17
Wiryanto, S.Pd.
Boyolali,
07 Desember
1951
02/02/1999
18
Teguh Suharjo, BA
Klaten,
01 Agustus
1948
22-10-1998 Bahasa Indonesia, Bahasa
Jawa
19
Retno Handayani,
S.Si.
Salatiga,
23 Maret 1986
27-10-2010 Matematika, Fisika, Kimia
(IPA)
20
Mugi Harjono, S.H.
07 September
1968
15-07-2010 Seni Musik, Penjaskes
21
Effisiensi Laila,
S.Th
22
Dyas Bagus
Satyawan
23
Ifan Pandu Ya'azin
18-07-2016 KKPI
24
Yuli Priyatini, S.Pd
01/04/2016
Produktif Akutansi
25
Berti Cintia Dewi
Januari
2017
Akutansi
26
Maria Nensi, S.Pd
11/01/2016
Penjaskes
27
Yohanes Dwi
Asmoro, A. Md
01/02/2016
KKPI
28
Samuel Octavianto
10/09/2017
KKPI
Salatiga,
Kab.
Semarang,
24 Oktober
1989
20 Agustus
1986
Bahasa Inggris
Penjaskes
Oktober
2014
PAK
07/12/2010
KKPI
KARYAWAN
29
MC Wahyu
Handayani
30
Lukas Rustiyono
31
Pasimin
32
Sri Djajanti
33
Abner Priyadji
34
Sugiyono
35
Didik Kariyadi
36
Agnes Yolanda Putri
Salatiga,
15 Januari 1981
15-08-2009 Administrasi
Kab.
Semarang,
02 Juli 1973
08/01/2000
Pekarya
Tuntang,
30 Nopember
1958
09/01/1979
Pekarya
Purwodadi,
09 September
1955
20-08-1990 Tata Usaha / Bendahara
Salatiga,
30 Desember
1962
09/01/2004
Petugas Keamanan
Kab.
Semarang,
16 Juli 1960
02/08/1999
Petugas Keamanan
Salatiga,
22 Juni 1969
08/01/2009
Petugas Keamanan
01/11/2017
Petugas Perpustakaan
Instrumen penelitian kueisioner
NO
VARIABEL
INDIKATOR PERNYATAAN
1.
Pengaruh
akses
informasi
(X1)
adalah ketertarikan
siswa
menggunakan
akses
informasi
untuk memenuhi
tugas.
a. Sarana
memperole
h informasi
b. Alat bantu
untuk
memperole
h informasi
c. Keuntunga
n
akses
informasi
d. Penggunaa
n
Smartphon
e
a. Motivasi
b. Disiplin
c. Bertukar
pendapat
2.
Bimbingan orang
tua (X2) adalah
salah satu cara
memotivasi siswa
dalam
mencapai
kemandirian
belajar yang baik.
Kemandirian
belajar (Y)
SKALA
PENGUK
URAN
2
Ordinal
2
2
4
4.
Dengan
akses
informasi siswa
lebih
mudah
mendapatkan
materi yang di
perlukan.
Akses informasi
lebih
efektif
dalam
mencari
materi.
BUT
IR
a. Mandiri
b. Disiplin
c. Bertanggu
ngjawab
d. Progresif
dan ulet
e. Kreatif
f. Pengendali
an diri
g. Kemantapa
n diri
PENGANTAR
Siswa
lebih
termotivasi dalam
pelajaran.
Siswa
lebih
percaya
diri
dalam
pembelajaran
Siswa
mempunyai
kemandirian
belajar yang baik.
Dengan
akses
informasi
bisa
meningkatkan
kemandirian
belajar siswa.
Dengan adanya
bimbingan orang
tua
dapat
menumbuhkan
percaya diri pada
siswa.
2
4
4
Interval
5
3
2
2
4
4
2
3
Interval
Perihal
: Permohonan Pengisian Angket
Lampiran : Satu Berkas
Dengan Hormat,
Bersama ini saya sampai sampaikan bahwa saya Eva Saliyana Mahasiswi dari
Universitas Kristen Satya Wacana, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program
Studi Pendidikan Ekonomi dengan Nim 162014015, bermaksud mengadakan
penelitian di SMK Kristen Salatiga, penelitian ini dilaksanakan dalam rangka
penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Akses Informasi dan Bimbingan Orangtua
Terhadap Kemandirian Belajar Dikalangan Siswa Kelas X SMK Kristen Salatiga”.
Sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian studi pada program Sarjana.
Angket ini bukan rangka dalam pembelajaran dari atasan atau dari manapun ,
maka adik-adik tidak perlu takut atau ragu-ragu dalam memberikan jawaban yang
sejujurnya. Artinya semua jawaban yang diberikan oleh adik-adik adalah benar, dan
jawaban yang diminta adalah sesuai dengan kondisi yang dirasakan selama ini.
Setiap jawaban yang diberikan merupakan bantuan yang tidak ternilai harganya
bagi penelitian ini, atas perhatian dan bantuannya saya mengucapkan terima kasih.
Hormat Saya
Eva Saliyana
Nama :
No.Abs :
Petunjuk Pengisian
1. Sebelum mengerjakan hendaknya bagian identitas diisi terlebih dahulu.
2. Bacalah pernyataan dengan cermat sebanyak 40 butir sebelum menentukan
pilihan.
3. Pilihlah salah satu jawaban dari 5 (kelima) jawaban yang tersedia yang paling
sesuai dengan kondisi anda saat ini dengan member tanda (√) pada kolom yang
tersedia
4. Apabila ada jawaban yang salah dan anda ingin memperbaiki maka coretlah
dengan dua garis (=) pada alternative jawaban yang anda anggap tidak sesuai
kemudian berilah tanda (√) pada kolom yang anda anggap paling benar.
5. Jawablah semua butir pernyataan berikut ini, jangan sampai ada yang kosong.
Keterangan
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS: Sangat Tidak Setuju
Contoh Pengisian:
Pernyataan: Saya senang sekolah karena mempunyai banyak teman
Jawaban:
SS
√
No
S
KS
TS
STS
Pernyataan
SS S
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
AKSES INFORMASI
Akses informasi sangat membantu dalam proses
kemandirian belajar saya.
Akses informasi memudahkan saya dalam mencari materi
yang dibutuhkan dalam pembelajaran di sekolah.
Akses informasi lebih efektif membantu dalam pencarian
tugas sekolah.
Saya menggunakan Smartphone dengan bijaksana dalam
kaitannya dengan belajar.
Saya membatasi penggunaan Smartphone jika dalam bentuk
hiburan.
Saya merasa sudah ketergantungan terhadap Smartphone.
Akses informasi menguntungkan saya dalam melakukan
berbagai hal.
Saya lebih memilih mengakses informasi dari media masa
daripada bertanya kepada orang lain.
Saya mengakses informasi tidak hanya dari media masa
tetapi juga dari media cetak seperti surat kabar dan majalah.
Saya merasa malas mengerjakan tugas sekolah jika sudah
Jawaban
KS TS
STS
asyik bermain Smartphone.
BIMBINGAN ORANG TUA
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
SS S
Jawaban
KS TS
STS
SS S
Jawaban
KS TS
STS
Bimbingan orang tua memotivasi saya saat pelajaran di
sekolah.
Orang tua selalu mengingatkan saya untuk belajar agar
mendapat nilai yang memuaskan.
Orang tua selalu mengajarkan disiplin dalam segala hal
kepada saya.
Orang tua membatasi saya saat bermain Smartphone/
Gadget.
Saya selalu bercerita dengan orangtua mengenai kegiatan
saya di sekolah.
Saya sering meminta saran kepada orang tua ketika
memiliki masalah saat di sekolah maupun di luar sekolah.
Saya mematuhi aturan yang di berikan oleh orang tua saya.
Saya tidak pernah membantah saat orang tua menasehati
saya.
Saya memiliki komunikasi yang baik dengan orang tua.
Orang tua bisa menjadi teman saat saya menceritakan
berbagai hal atau saat berkeluh kesah.
KEMANDIRIAN BELAJAR
Saya berkerja mandiri saat kegiatan pembelajaran.
Saya tidak membutuhkan bantuan teman/ orang lain saat
belajar.
Saya mengerjakan ulangan/ tes secara mandiri tanpa
mencontek dan bertanya kepada teman.
Saya tidak pernah menunda waktu saat mengerjakan tugas
sekolah.
Saya mampu membuat keputusan sendiri dalam sesuatu hal.
Saya mampu menyelesaikan masalah sendiri serta
bertanggung jawab atas resiko yang akan terjadi.
Saya tidak mudah menyerah bila mengahadapi masalah.
Saya tekun dalam usaha belajar demi mengejar prestasi.
Saya mempunyai usaha dalam mewujudkan harapan saya.
Saya melalukan berbagai cara agar tujuan saya tercapai.
Saya menyukai hal-hal yang menantang.
Saya mempunyai kreatifitas tinggi.
Saya mempunyai ide-ide yang cemerlang.
Saya menyukai hal yang baru.
Saya suka mencoba-coba dan tidak meniru orang lain.
Saya mampu mengendalikan emosi.
Saya mampu mengendalikan tindakan serta ucapan.
Saya menyukai penyelesaian masalah secara damai.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
Saya berpikir dulu sebelum bertindak.
Saya mampu mendisplinkan diri dalam berbagai hal.
Saya mengenal diri sendiri secara mendalam.
Saya dapat menerima diri sendiri.
Saya percaya pada kemampuan diri sendiri.
Saya merasa puas dengan usaha yang saya lakukan secara
mandiri.
Saya tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.
VALIDITAS
total
p1
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
p2
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
p3
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
p4
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
p5
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
p6
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
p7
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
p8
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
p9
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
p10
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
total
Pearson Correlation
.481
**
total2
.000
71
.453
N
.000
p12
71
.523
N
p13
71
N
p14
71
N
p15
71
N
p16
71
N
p17
71
N
p18
71
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
**
N
.000
p19
71
.534
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
**
.000
.521
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
**
.000
.503
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
**
.000
.601
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
**
.000
.604
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
**
.000
.552
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
**
.000
.506
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
**
.000
N
p20
71
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
1
N
total2
71
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
**
Sig. (2-tailed)
N
p11
Pearson Correlation
.641
**
.000
71
.749
**
.000
71
.536
**
.000
71
.483
**
.000
71
.775
**
.000
71
.788
**
.000
71
.680
**
.000
71
.463
**
.000
71
.705
**
.000
71
.754
**
.000
71
1
Sig. (2-tailed)
N
71
RELIABILITAS
X1 AKSES INFORMASI
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.703
10
X2 BIMBINGAN ORANGTUA
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.851
10
RELIABILITAS
Y= KEMANDIRIAN BELAJAR
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.844
20
FOTO DOKUMENTASI