Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dan Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar

LAMPIRAN

Sejarah SMK Kristen Salatiga
Bertolak dari keputusan Sidang Sinode II Gereja-gereja Kristen
Djawa Tengah (GKDT, nantinya bernama GKJ) 1950 di Purwokerto,
maka pada Sidang Sinode GKDT IV 1952 di Yogyakarta telah dibentuk
Deputat Jajasan Pembangunan Ekonomi yang beranggotakan Pdt. B.
Probowinoto (Direktur Kantor Pusat Sinode), Dr. J. Verkuyl (Pendeta
Utusan Gereformeerde Kerk van Nederland, GKN), dan Supeno
Sastrowidjono dengan tugas mendirikan Jajasan Pembangunan Ekonomi.
Pendiri yayasan ini berkaitan erat dengan upaya untuk mengantisipasi
pengembangan ekonomi gereja-gereja pada khususnya dan pembangunan
ekonomi masyarakat pada umumnya. Realisasinya akan diwujudkan
berupa pemberitahuan Injil di bidang pembangunan ekonomi, sekaligus
berusaha membangun gereja-gereja sekeng. Sinode menetapkan Rp.
100,00 sebagai modal awal yayasan ini. Untuk membantu terlaksananya
tugas ini Sinode memanggil ekonomi zendeling Drs. Hendrik Baas.
Pada tahun 1952 Deputat mendirikan Yayasan dimaksud dengan
nama Jajasan Kemakmuran Redjeki (Akte Notaris Tan A Sioe tertanggal
18 Maret 1954) dengan tujuan jangka pendek “membentuk kader-kader
pembangunan ekonomi jemaat” Di tahun itu juga Jajasan Kemakmuran

Redjeki mendirikan Sekolah Menengah Ekonomi Tingkat Pertama
(SMEP) Kristen sebagai wadah untuk mendidik para pemuda di bidang
ekonomi. Sekolah ini sejak awal diselenggarakan di kompleks yang berada
di Jalan Kotamadya 76 Salatiga.

Aktivitas Jajasan Kemakmuran Redjeki untuk mencapai tujuan jangka
pendeknya itu dilakukan anatara lain dengan:
a. Pendidikan calon Penyuluh Ekonomi Setempat
Program ini akan dicapai dengan memanfaatkan SMEP Kristen
di Salatiga yang keberadaannya sudah berlangsung sejak tahun 1952.
SMEP Kristen Salatiga telah ditetapkan sebagai tempat untuk
mendidik para pemuda dibidang ekonomi. Ternaya kurikulum
pemerintah yang diberlakukan di SMEP Kristen ini dipandang belum
mencukupi untuk tujuan ini. Jalan keluarnya, disamping mata pelajaran
biasa sesuai dengan kurikulum SMEP, diberikan pula mata pelajaran
tambahan yang disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan ekonomi
jemaat, khusunya bagi para murid yang dikirim oleh gereja-gereja.
Dengan demikian, posisi SMEP Kristen ini pada waktu iti sangat
strategs yaitu sebagai lembaga pendidikan untuk menyiapkan tenaga
tranpil-terdidik di bidang pengembangan ekonomi maupun pendirian

Pendidikan Kader Tenaga-tenaga Pembangunan Sosial Ekonomi untuk
gereja-gereja, dan Pusat Pendidikan Rural Development.
b. Pendidikan Calon Tenaga Teknis
Tenaga teknis sangat dibutuhkan untuk memimpin pekerjaanpekerjaan yang diadakan di gereja-gereja setempat sebagai usaha
pengembangan ekonomi gereja. Tenaga teknis ini mestinya terbagi
atas tiga jenis, (1) tenaga teknis di bidang perdagangan, (2) tenaga
teknis di bidang kerajinan, dan (3) enaga teknis di bidang pertanian

dan peternakan. Karena pendidikan tenaga teknis di bidang
perdagangan dapat mengandalkan pada SMEP Kristen, maka tinggal
bidang yang kedua dan ke tiga yang harus dipersiapkan.
Sebagai langkah awal, di SalibPutih Salatiga akan di buka
Kursus Kerajinan dengan daya tanpung 30 ornag setiap angkatan.
Kursus ini diberikan secara Cuma-Cuma, kecuali uang asrama harus
dibayar sebesar Rp.75.- setiap bulan, dengan lama kursus setengah
sampai dua tahun. Melalui kursus ini akan di didik tenaga kerajinan di
bidang perkayuan (bangunan, meubel, mainan anak-anak), besi dan
kaleng, kulit, anyaman, tenun, keramik, sabun dan payung
Demikian juga berkaitan dengan rencana menyelenggarakan
Kursus Pertanian dan Peternakan, di Salatiga akan dibuka kursus

dengan lama kursus sekitar dua tahun.
Karena kecuali SMEP Kristen di Salatiga. Di Surakarta dan
Purworejo juga sudah berdiri SMEP Kristen, dan tidak lama lagi
Temanggung juga akan menyusul; dan jika Purwokerto, Yogyakarta,
dan Semarang juga mempunyai SMEP, maka sudah selayaknya
dipikirkan dibukanya sekolah penghubung antara SMEP dengan
fakultas ekonomi yang kelak juga akan hadir di Jaa Tengah. Hal ini
nanti terpenuhi denga dibukanya Sekolah Menengah Ekonomi Tingkat
Atas (SMEA) Kristen di Salatiga pada tahun 1958. Tepatnya pada
tanggal 1 Agustus 1958.

Dengan menempati lahan yang sama dengan SMEP Kristen,
SMEA Kristen mulai membaktikan dirinya untuk melayani masyarakat
lewat pendidikan J’enjang sekolah menengah kejuruan tingkat atas.
Murid angkatan pertama diterima masuk 35 anak ditempatkan
dalam satu kelas yang terletak di sebelah kanan Rumah Tingkat
(Kantor SMK Kristen sekarang). Bangunan bagi penyelenggaraan
sekolah SMEA Kristen ini terbuat dari kerangka kayu jati, masih
berlantai dari anyaman kawat. SMEA Kristen melayani diawali dengan
kesederhanaan.

Yang patut dibanggakan, SMEA Kristen Salatiga merupakan
SMEA swasta pertama di Jawa. Bahkan di Indonesia. Untuk kota
Salatiga yang relatif kecil, SMEA Kristen juga merupakan SMEA
pertama , berdiri dan diselenggarakan sebelum hadirnya SMEA Negeri
dan SMEA Swasta lainnya.
Setelah berjalan lima tahun. Pada tahun 1965 SMEA Kristen ini
memperoleh ststus subsidi, baik untuk biaya operasional ataupun
tenaga guru dan pegawai. Hal ini juga merupakan suatu prestasi yang
membanggakan pada waktu itu karena jarang- bahkan belum ada –
sekolah swasta yang mendapat subsidi berupa pegawai administrasi
bahkan tenaga pekarya, yang ada adalah subsidi beaya operasional dan
tenaga guru.
Dengan status sebagai sekolah bersubsidi ini SMEA Kristen
Salatiga tampil sebagai alternatif kuat bagi masyarakat yang ingin

menyekolahkan anaknya sebagai pilihan utama. Tidak hanya
masyarakat kota Salatiga, tetapi juga masyarakat lain terutama dari
Kabupaten Semarang di sekitar kota Salatiga.
Walaupun merupakan sekolah swasta. Tidak ada tersirat
perasaan rendah diri baik di kalangan guru ataupun siswa SMEA

Kristen Salatiga. Mereka bangga dengan identitas dan keberadaannya.
Dengan cepat SMEA Kristen Salatiga bertumbuh dan menanjak.
Dari penerimaan murid satu kelas di awal berdirinya (1958) SMEA
Kristen ini sejak Tahun Pengajaran 1994/1995 telah memiliki kelas
sampai 20 kelas. Baru pada Tahun Pengajaran 2002/2003 mulai
mengalami penurunan menjadi 19 kelas, dan terakhir menjadi 15 kelas.
Tetapi semua penerimaan murid setiap tahunnya tetap di atas daya
tampung kelas yang sesungguhnya. Dengan keberadaannya yang
seperti ini maka SMEA Kristen menjadi sekolah swasta yang patut
diperhitungkan keberadaannya.
Kecuali memiliki guru-guru yang berstatus guru subsidi SMEA
Kristen

juga

berhasil

mendapatkan

guru-guru


negeri

yang

diperbantukan pada SMEA Kristen (lewat alih tugas penempatan). Di
samping itu SMEA Kristen ini juga banyak mendapat bantuan tenaaga
pengajar dari Universitas Kristen Satya Wacana maupun para
lulusannya, antara mereka dapat disebutkan yang pernah membantu
SME Kristen Drs. Amin Sujitno. Drs. Richard Gultom, Dedu Ngara,
BA, Mugiyono, BA, Kusworini, BA, dan masih banyak lagi.

Sayang sekali bahwa sekolah ini harus hidup atas dasar swakelola, atas dasar kemampuannya sendiri. Yayasan penyelenggara
yang harusnya bertanggung jawab atas hidup dan mati sekolahsekolahnya, tampaknya belum memiliki kemampuan kelola. Agaknya
Yayasan Kemakmuran Rejeki telalu sibuk dengan tugas-tugas yang
dibebankan di atas pundaknya oleh Sinode GKD. Hal ini terlihat dalam
Sinode XII di Klaten tahun 1971. Di samping itu ucapan terima kasih
atas pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada YKR, Sidang
menganjurkan kepada YKR agar laporan perihal sekolah-sekolah dan
kursus-kursus yang di selenggarakan olehnya dibuat agak terperinci

ditambah rencana yang terperinci pula.
Dalam perjalanan pengabdiannya, Yayasan Kemakmuran Rejeki
ternyata telah menjadi ajang berebut kepemilikan. Dalam sitiasi seperti
itu,-dimanapun kejadian itu terjadi- sekolah binaannya harus berjuang
sendiri untuk mempertahankan kehidupannya, tidak terkecuali SMEA
Kristen Salatiga.
Dengan adanya dukungan dana dari masyarakat (orangtua
murid) penyelenggaraan sekolah dapat terus berjalan dengan hambatan
yang tidak berarti.
Walaupun di kota Salatiga dan sekitarnya akhirnya diramaikan
dengan munculnya beberapa SMK Kelompok Bisnis dan Managemen
(dulunya SMEA ) yang lain seperti SMEA (SMK) Negeri 1 Salatiga,
SMEA (SMK) PGRI 2 Salatiga, SMEA (SMK) Pelita Salatiga, SMK

Diponegoro Salatiga SMK Islam Sudirman, Tingkir. Serta SMK
Kristen Masehi Ambarawa. Namun SMEA (SMK) Kristen Salatiga
tetap merupakan alternatif yang diperhitungkan oleh masyarakat.
Ssampai dengan tahun ke-50 pengabdiannya pada dunia
pendidikan di Kota Salatiga. SMK Kristen Salatiga telah meluluskan
7.304 siswanya yang sebagian besar telah bekerja tersebar di seluruh

Nusantara sebagai PNS, TNI-Polri, guru, dan pegawai swasta. Dari
semua lulusan ini ternyata hanya sekitar 10% yang melanjutkan
pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.Sepuluh tahun terakhi ini
sebagaimana sekolah lain,lulusan SMK Kristen Salatiga sebagian besar
terserap sebagai karyawan pabrik-pabrik

di sekitar kota Salatiga.

Bahkan mengingat ketatnya persaingan bursa tenaga kerja akhir-akhir
ini serta banyaknya lulusan sekolah sejenis yang semakin banyak itu.
Masih ada juga lulusan yang belum mendapat pekerjaan. Suatu
tantangan tersendiri bagi SMK Kristen Salatiga, agar alumniny
memiliki daya saing yang lebih baik di tengah-tengah persaingan para
pencari kerja.
Visi dan Misi SMK Kristen Salatiga
1. Visi
Menjadi lembaga pendidikan yang menghasilkan sumber daya
manusia sebagai tenaga menengah yang bermoral, berjiwa melayani
dan profesional dalam ikut mewujudkan masyarakat yang damai,
sejahtera, adil dan makmur.


2. Misi
 Mengembangkan proses belajar mengajar yang kondusif dan
menghantar siswa untuk memiliki ketrampilan serta kehalian
yang memadai dengan didukung oleh tenaga pendidikan
profesional;
 Menyelenggarkan laboratorium yang relevan dengan keahlian
dan ketrampilan tenaga menengah.

NAMA SEKOLAH

: SMK KRISTEN SALATIGA
: Jl. Tentara Pelajar No. 6 Salatiga

ALAMAT

SALATIGA
: (0298) 326614

NO. TELP.

KAB. / KOTA

: SALATIGA

DATA GURU
SMK KRISTEN SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

NO

NAMA

GURU
1

Drs. Thomas
Heriyanto

2


Eko Pambudyo,
S.Pd.

3

Drs. Tejosulistyo

4

Dra. Endang
Caturini

5

Anna Budi
Wuriyani, S.Pd

6

Dra. Sri Maryam

7

Dra. Lestari S.
Winarsih

TEMPAT TANGGAL
LAHIR
T

TMT

GURU MAPEL

L

Semarang,

06 September
1966

20-07-1998

Kepala Sekolah

Surakarta,

22 September
1969

17-07-1995

Guru Produktif
AP

Surakarta,

22 September
1969

19-08-1996

Bimbingan
konseling

Bawen,

24 September
1967

20-07-1992

Guru Produktif
PM

Magelang,

27 Oktober
1963

21-07-1997

Bahasa Inggris

Salatiga,

04 Nopember
1957

18-07-1998

Guru Produktif
PM

Salatiga,

31 Januari 1967

20-07-1992

PKN

8

Dra. Yuheti
Kumalasanti

9

Dra. Endang
Pamularsih

10

Dra. Maya
Kartikasari

11

Drs. Albertus
Barsito, S.Pd.

12

I Wayan Eddy
Sulistyo, S.Pd.

13

Satyarini Budiniarti,
S.P.

14

Tri Astuti, S.S.

15

Reni Estiningsih,
S.Pd.

16

Dra. Dwi Emmy
Triastuti

17

Semarang,

10 Januari 1968

20-07-1992

Guru Produktif
Ap

Surakarta,

16 Mei 1965

20-07-1992

Guru Produktif
PM

Salatiga,

23 Desember
1969

20-07-1992

Guru Produktif
AP

Magelang,

04 Mei 1961

01/03/1994

Bahas Inggris

Salatiga,

31 Agustus
1973

03/01/1999

Akutansi,
Komputer

Salatiga,

19 Januari 1971

26-07-2000

Matematika

Salatiga,

10 Juni 1967

09/10/2001

Bahasa Inggris

Kab.
Semarang,

18 Maret 1980

17-07-2006

Matematika

Cepu,

05 Januari 1961

21-07-2003

IPS

Boyolali,

07 Desember
1951

02/02/1999

Penjaskes

Klaten,

01 Agustus
1948

22-10-1998

Bahasa Indonesia,
Bahasa Jawa

Salatiga,

23 Maret 1986

27-10-2010

07 September
1968

15-07-2010

Matematika,
Fisika, Kimia
(IPA)
Seni Musik,
Penjaskes

Wiryanto, S.Pd.

18

Teguh Suharjo, BA

19

Retno Handayani,
S.Si.

20

Mugi Harjono, S.H.

21

Effisiensi Laila,
S.Th

22

Dyas Bagus
Satyawan

Salatiga,

24 Oktober
1989

Oktober
2014

PAK

07/12/2010

KKPI

23

Ifan Pandu Ya'azin

24

Yuli Priyatini, S.Pd

18-07-2016

KKPI

01/04/2016

Produktif
Akutansi

Januari 2017 Akutansi
25

Berti Cintia Dewi

26

Maria Nensi, S.Pd

27

Yohanes Dwi
Asmoro, A. Md

28

Kab.
Semarang,

20 Agustus
1986

11/01/2016

Penjaskes

01/02/2016

KKPI

10/09/2017

KKPI

Samuel Octavianto

KARYAWAN
29

MC Wahyu
Handayani

30

Lukas Rustiyono

31

Pasimin

32

Sri Djajanti

33

Abner Priyadji

34

Sugiyono

35

Didik Kariyadi

36

Agnes Yolanda Putri

Salatiga,

15 Januari 1981

15-08-2009

Administrasi

Kab.
Semarang,

02 Juli 1973

08/01/2000

Pekarya

Tuntang,

30 Nopember
1958

09/01/1979

Pekarya

Purwodadi,

09 September
1955

20-08-1990

Tata Usaha /
Bendahara

Salatiga,

30 Desember
1962

09/01/2004

Petugas
Keamanan

Kab.
Semarang,

16 Juli 1960

02/08/1999

Petugas
Keamanan

Salatiga,

22 Juni 1969

08/01/2009

Petugas
Keamanan

01/11/2017

Petugas
Perpustakaan

Instrumen Penelitian
No

Variabel

Indikator

1. Pengaruh pola asuh
orang tua

Pernyataan


a. Komunikasi

Butir

Saya selalu bercerita

(X1)

yang baik antara

dengan

orangtua

adalah keterlibata n

orang tua dan

mengenai

kegiatan

pola asuh orang tua

anak

saya di sekolah

dalam

prestasi

belajar di sekolah.



b. Diberikan
hukuman

dan

Saya sering meminta
saran kepada orang

hadiah

tua ketika memiliki

c. Disiplin

masalah

saat

di

sekolah maupun di
luar sekolah


Saya selalu diberikan
motivasi

untuk

belajar dari orang tua
agar nilai ulangan/tes
bagus


Saya selalu di ajarkan
dispilin oleh orang tua



Saya

tidak

pernah

membantah jika orang
tua menasehati saya


Saya selalu menuruti

8

Skala Pengukuran
Ordinal

kata orang tua


Orang

tua

selalu

memberikan batasan
waktu sampai jam 9
malam untuk main


Saya

sering

melakukan
komunikasi yang baik
dengan orang tua
2. Gaya belajar (X2)

a. gaya belajar

adalah proses
belajar yang

visual
b. gaya belajar

dilakukan anak
pada saat belajar
yang berbeda-beda



c.

siswa belajar dengan

Ordinal

cara melihat


siswa belajar dengan

auditori

cara

gaya belajar

dengan keras

kinestetik

24



dan beraneka

membacanya

siswa belajar dengan
cara menghafal

macam.
3. Prestasi belajar
siswa (Y)

a. kemampuan



siswa

memahami

menerapkan

dengan baik

materi
b. siswa merasa
kurang percaya



Interval

Saya selalu berusaha

Saya

materi

selalu

mempersiapkan
materi yang akan di

8

diri
c. siswa malas

bahas pada hari ini


untuk belajar

Pada

saat

menjelaskan

guru
materi

sejarah

saya

memperhatikan
dengan

sungguh-

sungguh


Saya senang mencari
materi tambahan dari
internet

agar

menambah wawasan
saya


Saya

tidak

membantu

pernah
teman

kesulitan memahami
materi karena saya
tidak yakin dengan
kemampuan saya


Saya

selalu

menghindar,

jika

teman

saya

menanyakan
dengan saya

materi



Menurut saya belajar
tidak penting masa
depan saya



Saya akan belajar jika
materinya

mudah

tidak banyak berfikir

PENGANTAR
rihal

: Permohonan Pengisian Angket

mpiran : Satu Berkas

ngan Hormat,

Bersama ini saya sampai sampaikan bahwa saya ,Ita Lestari Mahasiswa dari Universitas
isten Satya Wacana, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan
Ekonomi dengan Nim 162014003 bermaksud mengadakan penelitian di SMK Kristen
latiga, penelitian ini dilaksanakan dalam rangka penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh
ola Asuh Orang Tua dan Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X di SMK
Kristen Salatiga”. Sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian studi pada program Sarjana.
Angket ini bukan berhubungan dengan pembelajaran, maka adik-adik tidak perlu takut
tau ragu-ragu dalam memberikan jawaban yang sejujurnya. Artinya semua jawaban yang
diberikan oleh adik-adik adalah benar, dan jawaban yang diminta adalah sesuai dengan
kondisi yang dirasakan selama ini.
Setiap jawaban yang diberikan merupakan bantuan yang tidak ternilai harganya bagi
nelitian ini, atas perhatian dan bantuannya saya mengucapkan terima kasih.

Hormat Saya

Ita Lestari

Nama :
No.Abs :
Petunjuk Pengisian
1. Sebelum mengerjakan hendaknya bagian identitas diisi terlebih dahulu.
2. Bacalah pernyataan dengan cermat sebanyak 40 butir sebelum menentukan pilihan.
3. Pilihlah salah satu jawaban dari 5 (kelima) jawaban yang tersedia yang paling sesuai
dengan kondisi anda saat ini dengan member tanda (√) pada kolom yang tersedia
4. Apabila ada jawaban yang salah dan anda ingin memperbaiki maka coretlah dengan dua
garis (=) pada alternative jawaban yang anda anggap tidak sesuai kemudian berilah tanda
(√) pada kolom yang anda anggap paling benar.
5.

Jawablah semua butir pernyataan berikut ini, jangan sampai ada yang kosong.

Keterangan
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
KS : Kurang Setuju
STS: Sangat Tidak Setuju
Contoh Pengisian:
Pernyataan: Saya senang sekolah karena mempunyai banyak teman
Jawaban:
SS


No

S

TS

KS

STS

Pernyataan
SS

1.
2.

3.
4.
5.
6.
7.

POLA ASUH ORANG TUA
Saya selalu bercerita dengan orangtua mengenai
kegiatan saya di sekolah
Saya sering meminta saran kepada orang tua
ketika memiliki masalah saat di sekolah maupun
di luar sekolah
Saya selalu diberikan motivasi untuk belajar dari
orang tua agar nilai ulangan/tes bagus
Saya selalu di ajarkan dispilin oleh orang tua
Saya tidak pernah membantah jika orang tua
menasehati saya
Saya selalu menuruti kata orang tua
Orang tua selalu memberikan batasan waktu
sampai jam 9 malam untuk main

Jawaban
S
TS

KS

STS

8.

Saya sering melakukan komunikasi yang baik
dengan orang tua
GAYA BELAJAR

Jawaban
SS

9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.

28.
29.
30.

GAYA BELAJAR VISUAL
Saya lebih suka belajar dengan melihat gambar
Saya lebih suka mengingat apa yang di lihat
daripada yang saya dengar
Saya selalu mementingkan penampilan baik dalam
hal pakaian maupun prestasi di kelas
Saya menulis dengan rapi dan teratur supaya
semangat untuk belajar di kelas
Saya lebih suka membaca sendiri daripada di
bacakan orang lain
Saya sering mencoret-coret buku dan meja ketika
guru menjelaskan
Saya selalu berbicara cepat dan tepat
Saya merasa tidak terganggu saat suasana kelas
tidak kondusif atau ada keributan
GAYA BELAJAR AUDITORI
Saya selalu berbicara sendiri saat mengerjakan
tugas dari guru
Saya merasa terganggu dengan keributan di kelas
Saya sering menggerakan bibir saat mereka
membaca buku
Saya senang membaca buku dengan keras
Saya merasa kesulitan menulis yang baik
Saya lebih suka belajar dengan cara mendengar
ceramah dari guru
Saya lebih suka belajar dengan cara berbicara
Saya selalu mendengarkan musik saat belajar
GAYA BELAJAR KINESTETIK
Saya selalu berbicara dengan berlahan dan pelan
Saya lebih unggul dalam bercerita daripada
menulis
Saya selalu berorientasi pada fisik dan banyak
bergerak (selalu mengacungkan jari untuk
bertanya pada guru, jika belum menguasai materi)
Saya lebih suka menghafalkan materi pelajaran
dengan cara berjalan
Saya suka belajar melalui praktek
Saya menyukai buku-buku yang berorientasi pada
cerita (misalnya, sejarah)

S

TS

KS

STS

TOTAL

31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.

Saya merasa tulisan saya jelek
Saya suka permainan dan olahraga
PRESTASI BELAJAR
Saya selalu berusaha memahami materi dengan
baik
Saya selalu mempersiapkan materi yang akan di
bahas pada hari ini
Pada saat guru menjelaskan materi sejarah saya
memperhatikan dengan sungguh-sungguh
Saya senang mencari materi tambahan dari
internet agar menambah wawasan saya
Saya selalu membantu teman kesulitan memahami
materi karena saya yakin dengan kemampuan saya
Saya tidak pernah menghindar, jika teman saya
menanyakan materi dengan saya
Menurut saya belajar sangat penting untuk masa
depan
Saya akan belajar jika materinya mudah tidak
banyak berfikir

Reliability Statistics
Pernyataan1

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan2

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan3

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan4

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan5

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan6

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan7

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan8

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

TOTAL

Pearson Correlation

.680

**

.000
42
.688

**

.000
42
.610

**

.000
42
.481

**

.001
42
.616

**

.000
42
.612

**

.000
42
.574

**

.000
42
.549

**

.000
42
1

Sig. (2-tailed)
N

42

Cronbach's

N of

Alpha

Items

.750

8

Correlations
Reliability Statistics

TOTAL
Pearson Correlation

Pernyataan9

Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan10

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan11

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan12

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan13

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan14

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan15

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan16

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan17

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan18

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)

.455

**

Alpha

.002
42
.527

**

.000
42
.502

**

.001
42
.459

**

.002
42
.527

**

.000
42
.684

**

.000
42
.715

**

.000
42
.497

**

.001
42
.467

**

.002
42
.426

Cronbach's

**

.005

.866

N of Items
24

N
Pernyataan19

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan20

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan21

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan22

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan23

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan24

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan25

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan26

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan27

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan28

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan29

Pearson Correlation

42
.519

**

.000
42
-.077
.626
42
.616

**

.000
42
.473

**

.002
42
.495

**

.001
42
.488

**

.001
42
.438

**

.004
42
.551

**

.000
42
.520

**

.000
42
.467

**

.002
42
.631

**

Sig. (2-tailed)
N
Pernyataan30

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan31

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan32

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

TOTAL

Pearson Correlation

.000
42
.549

**

.000
42
.580

**

.000
42
.421

**

.005
42
1

Sig. (2-tailed)
N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2tailed).

42

TOTAL
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
Pernyataan33
Pernyataan34

N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan35

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan36

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan37

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan38

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan39

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

Pernyataan40

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

TOTAL

Pearson Correlation

.660

**

.000
42
.639

**

.000
42
.597

**

.000
42
.503

**

.001
42
.634

**

.000
42
.630

**

.000
42
.573

**

.000
42
.536

**

.000
42
1

Sig. (2-tailed)
N

42

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha

N of Items
.742

8

Dokumen yang terkait

1. LAMPIRAN SURAT IZIN PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Pengembangan Usaha Fanny Cake n’ Bakery Salatiga

0 2 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keputusan Nasabah Menabung di BMT Tumang Cabang Salatiga

0 0 8

BAB II LANDASAN TEORI A. Keputusan Menabung - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keputusan Nasabah Menabung di BMT Tumang Cabang Salatiga

0 4 29

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keputusan Nasabah Menabung di BMT Tumang Cabang Salatiga

0 0 12

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Lokasi dan Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keputusan Nasabah Menabung di BMT Tumang Cabang Salatiga

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keputusan Nasabah Menabung di BMT Tumang Cabang Salatiga

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dan Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar

0 0 8

1.1 Prestasi Belajar 1.1.1 Prestasi - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dan Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar

0 0 17

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dan Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar

0 0 18

1.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1. Hasil Penelitian Pendahuluan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dan Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar

0 0 15