Penyingkapan Diri (Self Disclosure) Orangtua Tunggal dengan Anak (Studi Fenomenologi Penyingkapan Diri (Self Disclosure) Ibu Tunggal dengan Remaja Perempuan di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan)

BIODATA INFORMAN

  Informan. 1 Nama : H. L Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal Lahir :8 Februari 1965 Profesi : Guru SD Agama : Islam Suku : Minang (Padang) Status pernikahan : Meninggal 3 tahun lalu Jumlah Anak : 3 orang anak Rincian jenis kel. Anak : 2 laki-laki 1 perempuan Rincian usia anak : Sulung 22 tahun, kedua 20 tahun, bungsu 17 tahun Hobi : Membaca, bernyanyi Ciri-ciri fisik : Berbadan gemuk dan memiliki kulit putih bersih dengan tahilalat di pipi kirinya. Sehari-hari beliau selalu mengenakan hijab, tampil trendy dan fashionable .

QUESIONER PENELITIAN 1.

  Apakah ibu sering membicarakan berbagai hal kepada anak?

  "Kalau saya lumayan sering ngomong-ngomong sama anak saya.Walaupun saya bekerja full time tapi selalu saya sempatkan untuk ngobrol dengan anak." 2.

  Pada awal pembicaraan, apakah ibu langsung kepada pokok pembahasan yang ingin dibicarakan kepada anak?

  “Saya coba untuk berbasa basi dulu sih biasanya, kayak nanyain soal sekolah, temannya atau hal lain yang lebih ringan. Nah setelah itu saya coba untuk mengajak bicara serius.

3. Bagaimana ibu menunjukkan berbagai perasaan kepada anak?

  "Tergantung juga sih nak. Kadang saya kalo udah capek saya sering lepas kontrol, suka marah-marah gitu. Cemanalah faktor umur juga, saya gampang capek." 4.

  Jika ibu memulai suatu pembicaraan bagaimana respon dari anak?

  "Setelah saya perhatikan respon dari anak saya ini bermacam- macam, sesuai denga apa yang saya sampaikan dan sesuai mood anak saya, biasalah emosinya masih naik turun. Kadang enak diajak ngobrol kadang juga susah. Sejauh ini dia selalu merespon apa yang saya bicarakan. Karena dia mengetahui benar bagaimana status saya sekarang sebagai orangtua tunggal buatnya." 5.

  Dalam melakukan pembicaraan tentang suatu hal yang kontroversi apakah anak dapat menerimanya?

  " Alhamdulillah sampai saat ini anak saya masih bisa terima kalo ada hal-hal sekira bertentangan.Misalnya seperti masalah keuangan.Nah disitu anak saya minta beli kereta karena jarak sekolah dan rumah yang lumayan jauh.Jadi saya kasih pengertian lah saat itu juga kalo saya belum bisa langsung membelikannya. Dan dia bisa mengerti dengan apa yang saya sampaikan.

6. Apakah ada batasan tentang hal-hal yang ingin ibu bicarakan kepada anak?

  "Batasan sih kayaknya gak ada ya, palingan hal yang sensitif yang kami bicarakan soal keuangan keluarga aja. Selebihnya gak ada, karena saya selalu menceritakannya kepada anak. Ada pun hanya beberapa aja yang saya kira itu bersifat sangat privacy, karena

gimana pun juga saya tidak mau memberatkan anak saya."

7.

  Bagaimana cara ibu dalam berbagi informasi pribadi kepada anak?

  "Membagikan informasi dengan anak saya hanya dengan ngobrol aja sih, itu yang sering kami lakukan. Misalnya di waktu luang disitu saya manfaatkan untuk curhat." 8.

  Apakah dalam setiap permasalahan yang ibu hadapi selalu berdiskusi dengan anak?

  "Oh kalau itu pasti, saya selalu melakukan diskusi dengan anak saya. Apapun itu, jadi saya berusaha terbuka dengan dia nak." 9.

  Saat ibu melakukan penyingkapan diri, bagaimana tanggapan atau respon yang ibu terima dari anak?

  "Respon yang saya terima selalu baik nak, karena dari awal saya sudah membiasakan terbuka dengan anak saya. Walaupun dia anak saya paling kecil tapi dia cukup dewasa untuk saya jadikan teman curhat saya di rumah, apalagi dia anak perempuan saya satu-satu nya. Abang nya dua lagi sudah besar-besar dan saya juga kurang begitu terbuka dengan mereka." 10.

  Apakah yang menjadi kendala ibu dalam menerima tanggapan anak terhadap suatu hal yang dibicarakan?

  "Kendala kayaknya gak ada ya nak.Karena selama ini saya ajak curhat dia lancar-lancar aja.Benar-benar paham bagaimana

situasi dan kondisi keluarga semenjak ayahnya meninggal."

11.

  Bagaimana ibu mengatasi gejolak emosi yang sedang ibu alami ketika berlangsungnya proses komunikasi dengan anak?

  

"Kalau dalam situasi seperti itu saya memilih untuk diam, saya

takut jika emosi saya sedang naik dan saya berbicara dengan anak

maka akan memberikan efek yang gak baik buat dia. Setelah saya

sudah agak merasa lebih tenang lalu saya ajak bicara lagi anak

saya."

BIODATA INFORMAN

  Informan 2 Nama : L. S Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal Lahir : 20 September 1977 Profesi : Pedagang Agama : Kristen Protestan Suku : Batak toba Status pernikahan : Bercerai 1 tahun lalu Jlh Anak : 4 orang anak Rincian jenis kel. Anak : 2 laki-laki 2 perempuan Rincian usia anak : Sulung 19tahun, kedua 15 tahun, ketiga 13 tahun, bungsu 10 tahun Hobi : Memasak Ciri-ciri fisik : Memiliki ciri fisik yaitu tinggi badan sekitar 16 cm, memilikiwarna kulit sawo matang dan berambut pendek. Badan kecildan tidak begitu gemuk.

QUESIONER PENELITIAN 1.

  Apakah ibu sering membicarakan berbagai hal kepada anak?

  "Gimana ya dek, aku di rumah pas malam aja. Pagi sampe sore aku jualan.Anak ku paginya sekolah sampe sore bahkan malam baru nyampe di rumah.Soalnya dia les tambahan juga diluar.Ketemu untuk ngobrol cuma sebentar aja.Cuma malamlah itupun gak lama." 2.

  Pada awal pembicaraan, apakah ibu langsung kepada pokok pembahasan yang ingin dibicarakan kepada anak?

  “Aku jarang nomong sama anak aku, apalagi aku sibuk terus dek.Ditambah anak aku juga banyak. Paling sekedar aja aku ngobrol dengan dia. Cemanalah aku di rumah kadang udah capek siap itu tidur, pagi-pagi aku sebentar ketemu dia kan sekolah. Ya gitulah setiap hari”.

3. Bagaimana ibu menunjukkan berbagai perasaan kepada anak?

  "Perasaan yang saya tunjukkan cuma sekedarnya aja.Aku gak mau dia nanti jadi kepikiran dan mengganggu sekolahnya terutama.Jadi kalo pun aku punya suatu perasaan aku gak langsung menunjukkannya." 4.

  Jika ibu memulai suatu pembicaraan bagaimana respon dari anak?

  "Kadang aku gak dapat respon dari dia, ya kalo ngobrol cuma sekedar aja.Jadi gak ada respon yang lebih dari dia." 5.

  Dalam melakukan pembicaraan tentang suatu hal yang kontroversi apakah anak dapat menerimanya?

  "Waktu aku minta ijin untuk nikah lagi sama dia, awalnya dia menolak.Setelah aku kasih penjelasan akhirnya dia ngerti juga.Dan aku diberi ijin untuk menikah lagi.Selebihnya gak ada kayaknya itu aja paling selisih paham dengan dia dek." 6.

  Apakah ada batasan tentang hal-hal yang ingin ibu bicarakan kepada anak?

  " Kalo batasan ada ya, gak semuanya aku ceritain ke anak. Ada beberapa hal yang aku simpan sendiri. Jadi anak tidak tauapa yang terjadi. Kalo pun ada hanya dikit aja diberitahukan." 7.

  Bagaimana cara ibu dalam berbagi informasi pribadi kepada anak?

  "Waktu untuk untuk ngobrol dengan dia terbatas, karena aku jarang di rumah. Selain berjualan, saya juga buat usaha sampingan lainnya. Ya gunanya untuk menambah penghasilan keluarga terutama.Kalau pun anak aku libur ya cuma itu waktu yang dimanfaat untuk ngobrol walaupun cuma obrolan singkat.Obrolan yang kami lakukan juga gak banyak.kadang dia pergi sama kawan-kawannya. Yaudahlah terbatas kali waktu untuk kami berbincang-bincang dek." 8.

  Apakah dalam setiap permasalahan yang ibu hadapi selalu berdiskusi dengan anak?

  " Enggak dek. Karena waktu kami buat ketemu itu dikit ya aku jarang berdiskusi dengan dia. Apalagi aku gak mau memberatkan masalahku sama anak ku." 9.

  Saat ibu melakukan penyingkapan diri, bagaimana tanggapan atau respon yang ibu terima dari anak?

  " Kalo untuk itu aku kurang dapat respon dari dia dek.Karena memang waktu kami itu sangat terbatas. Jadi karena sikap dia yang kayak gitu akupun gak bisa sering-sering curhat sama dia." 10.

  Apakah yang menjadi kendala ibu dalam menerima tanggapan anak terhadap suatu hal yang dibicarakan?

  "Apa yaaa, kayaknya pengetahuan dia masih kurang dengan apa yang aku ceritakan dek.Dia belum dewasa untuk dijadikan kawan curhat di rumah.Paling itu aja kendalanya selain waktu kami yang terbatas." 11.

  Bagaimana ibu mengatasi gejolak emosi yang sedang ibu alami ketika berlangsungnya proses komunikasi dengan anak?

  

" Kalo udah kayak gitu aku menutupinya aja. Sebisa mungkin aku

usahakan gakngomong kasar ke dia. Kasian juga nanti dia kena

imbas dari emosi aku."

BIODATA INFORMAN

  Informan 3

  Nama : W. Y Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal Lahir : 22Januari1974 Profesi : Guru SMA Agama : Islam Suku : Melayu Status pernikahan : Bercerai 3 tahun lalu Jlh Anak : 3 orang anak Rincian jenis kel. Anak : 2 laki-laki 1 perempuan Rincian usia anak : Sulung 16 tahun, kedua 12 tahun, bungsu 8 tahun Hobi : Memasak, travelling Ciri-ciri fisik : Memiliki tinggi badan sekitar 170 cm,bibiryang

  Tipis dengan deretan gigi geligi yang rapi, berhidung bangir dan berkulit putih langsat serta memiliki bola mata berwarna coklat. Terdapat tahi lalat didekat pelipis mata sebelah kanan.

QUESIONER PENELITIAN 1.

  Apakah ibu sering membicarakan berbagai hal kepada anak?

  "Saya memanfaatkan waktu libur untuk ngobrol dengan anak.Karena saya mengajar full senin sampai jumat. Sabtu saya tetap ngajar tapi pulang cepat, nah disitulah saya manfaatkan dengan anak. Quality time istilahnya hahaha" 2.

  Pada awal pembicaraan, apakah ibu langsung kepada pokok pembahasan yang ingin dibicarakan kepada anak?

  “Kalau untuk memulai pembicaraan saya gak langsung ya ke inti permasalahan, biasanya saya ajak ngobrol yang lain dulu, nah setelah itu baru saya mulai berbicara serius dengan anak. Jadi dia gak ngerasa kaget.Dengan gitu hal yang ingin saya sampaikan pun dapat diterima baik oleh anak saya”.

3. Bagaimana ibu menunjukkan berbagai perasaan kepada anak?

  "Pertama saya lihat gimana keadaan mood anak saya. Sejauh ini saya selalu terus terang dengan apa yang saya rasakan, terlebih anak saya juga perempuan jadi kalongobrol lebih enak aja. Mau perasaan gimana pun saya tunjukkan sama dia. Apalagi anak saya ini termasuk sangat dekat sama saya dibanding sama yang lain. " 4.

  Jika ibu memulai suatu pembicaraan bagaimana respon dari anak?

  "Anak saya selalu memberikan respon yang baik saat saya ajak dia untuk ngobrol. Jadi kami udah kayak berkawan, enak untuk sharing. Apalagi kan kita sama-sama perempuan. Keterbukaan saya sama dia pun jadi sejalan karena sedikit banyaknya dia udah tau gimana posisi saya sekarang." 5.

  Dalam melakukan pembicaraan tentang suatu hal yang kontroversi apakah anak dapat menerimanya?

  "Anak saya ini termasuk anak yang gampang untuk diajak berkompromi, jadi kalo ada apa-apa yang sekiranya dia gak setuju tapi setelah saya kasih tau ya dia ngerti juga dan bisa nerimanya kembali. Apalagi dia anak pertama, dia termasuk yang paling dekat dengan saya setelah saya bercerai dengan suami 3 tahun lalu."

6. Apakah ada batasan tentang hal-hal yang ingin ibu bicarakan kepada anak?

  "Kalau menurut saya batasanya gak ada ya, saya selalu berusaha terbuka dalam hal apapun dengan anak saya. Contohnya saja masalah pekerjaan dan keuangan di keluarga kami. Apalagi dia anak pertama, saya berusaha mengajarkan agar dia bisa belajar dewasa dengan memahami kondisi keluarga terutama kondisi saya." 7.

  Bagaimana cara ibu dalam berbagi informasi pribadi kepada anak?

  "Biasanya saya manfaatkan waktu luang kami berdua, anak saya juga lagi santai nah saya juga. Dengan gitu kami mau ngobrol intensif pun jadi enak, gak terganggu satu sama lain. Kami mulai sharing masalah yang sederhana misalnya membicarakan sekolah, nah setelah itu saya mulai ajak ngobrol, disitulah saya membagikan informasi dengannya. intinya cuma sharing aja, ngobrol face to face.

  8. Apakah dalam setiap permasalahan yang ibu hadapi selalu berdiskusi dengan anak?

  "Iya nak kami selalu berdiskusi dalam hal apapun, mau obrolan yang santai atau obrolan yang serius sekali pun. Karena saya berusaha apa adanya dengan anak saya, yang penting dia bisa memahami bagaimana status mama nya sekarang. Dan dia pun menerima kalau saya ajak diskusi atau curhat." 9.

  Saat ibu melakukan penyingkapan diri, bagaimana tanggapan atau respon yang ibu terima dari anak?

  "Sejauh ini respon yang saya dapat baik ya nak.Karena saya sudah merasa sangat dekat dengan dia. Jadi mau cerita hal bagaimana pun saya nyantai aja.Tidak perlu merasa sungkan atau canggung. Mungkin karena saya juga belum begitu tua jadi dia nganggap saya kayak kawannya sendiri hehe." 10.

  Apakah yang menjadi kendala ibu dalam menerima tanggapan anak terhadap suatu hal yang dibicarakan?

  "Untuk kendala gak ada nak.Anak saya ini sudah lumayan dewasa untuk mengetahui bagaimana kondisi mama nya."

  11. Bagaimana ibu mengatasi gejolak emosi yang sedang ibu alami ketika berlangsungnya proses komunikasi dengan anak?

  "Sebisa mungkin saya kontrol dan tahan.Biar jangan sampe keluar kata-kata bernada kasar.Kadang gak tega juga liat anak saya kalo saya ngomong keras gitu. Maklum dia anak paling kecil, walaupun dia udah bisa mengerti bagaimana kondisi saya sekarang."

  Daftar Pertanyaan Wawancara Penyingkapan Diri ( Self Disclosure) Orangtua Tunggal dengan Anak

  (Studi Fenomenologi Penyingkapan Diri ( Self Disclosure) Ibu Tunggal dengan Remaja Perempuan di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan

  Isu Utama Sub Isu Pertanyaan DeVito (1997: 62) bahwa keterbukaan diri ialah membagikan informasi pribadi meliputi pikiran, perasaan, pendapat pribadi dan juga informasi yang disembunyikan pada orang lain.

  Basa basi Apakah ibu sering membicarakan berbagai hal kepada anak?

  Pada awal pembicaraan, apakah ibu langsung kepada pokok pembahasan yang ingin dibicarakan kepada anak?

  Sapaan Bagaimana ibu menunjukkan berbagai perasaan kepada anak?

  Jika ibu memulai suatu pembicaraan bagaimana respon dari anak? Dalam melakukan pembicaraan tentang suatu hal

  Mempengaruhi yang kontroversi apakah anak dapat menerimanya?

  Apakah ada batasan tentang hal-hal yang ingin ibu bicarakan kepada anak?

  Bagaimana cara ibu Membagikan dalam berbagi informasi pribadi informasi pribadi kepada anak?

  Apakah dalam setiap permasalahan yang ibu hadapi selalu berdiskusi dengan anak? Menurut Johnson (dalam Supratiknya:

  1995: 14) self

  disclosure adalah

  pengungkapan reaksi atau Saat ibu melakukan tanggapan individu penyingkapan diri, terhadap situasi bagaimana yang sedang Tanggapan individu tanggapan atau dihadapinya serta respon yang ibu memberikan terima dari anak? informasi tentang masa lalu yang relevan atau berguna untuk memahami tanggapan individu tersebut.

  Apakah yang menjadi kendala ibu dalam menerima tanggapan anak terhadap suatu hal yang dibicarakan?

  Saat terjadi perbedaan pendapat Sikap suportif apakah anak dapat menerimanya?

  Bagaimana cara ibu dalam mengatasi perbedaan pendapat kepada anak?

  Bagaimana ibu mengekspresikan Mengekspresikan perasaan yang perasaan sedang dialami kepada anak?

  Bagaimana ibu mengatasi gejolak emosi yang sedang ibu alami ketika berlangsungnya proses komunikasi dengan anak?

  Hasil Wawancara Penyingkapan Diri ( Self

  Disclosure) Orangtua Tunggal dengan Anak (Studi Fenomenologi Penyingkapan

  Diri ( Self Disclosure) Ibu tunggal dengan Remaja Perempuan di Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan

  Pertanyaan Jawaban Narasumber

  1 Jawaban Narasumber 2 Jawaban Narasumber

  3 Apakah ibu sering membicarakan berbagai hal kepada anak?

  "Kalau saya lumayan sering ngomong-

  ngomong sama anak

  saya. Walaupun saya bekerja full time tapi selalu saya sempatkan untuk ngobrol dengan anak."

  "Gimana ya dek, aku di rumah pas malam aja. Pagi sampe sore aku jualan. Anak ku paginya sekolah sampe sore bahkan malam baru nyampe di rumah.

  Soalnya dia les tambahan juga diluar. Ketemu untuk ngobrol cuma sebentar aja.

  Cuma malamlah itupun gak lama." "Saya memanfaatkan waktu libur untuk

  ngobrol dengan anak.

  Karena saya mengajar

  full senin sampai

  jumat. Sabtu saya tetap ngajar tapi pulang cepat, nah disitulah saya manfaatkan dengan anak. Quality time istilahnya hahaha" Pada awal pembicaraan, apakah ibu langsung kepada pokok pembahasan yang ingin dibicarakan kepada anak?

  Saya coba untuk berbasa basi dulu sih biasanya, kayak nanyain soal sekolah, temannya atau hal lain yang lebih ringan. Nah setelah itu saya coba untuk mengajak bicara serius.

  capek ."

  kalo ngobrol lebih

  "Pertama saya lihat gimana keadaan mood anak saya. Sejauh ini saya selalu terus terang dengan apa yang saya rasakan, terlebih anak saya juga perempuan jadi

  Jadi kalo pun aku punya suatu perasaan aku gak langsung menunjukkannya."

  kepikiran dan mengganggu sekolahnya terutama.

  gak mau dia nanti jadi

  "Perasaan yang saya tunjukkan cuma sekedarnya aja. Aku

  faktor umur juga, saya gampang

  Aku jarang nomong sama anak aku, apalagi aku sibuk terus dek.

  gitu . Cemanalah

  sering lepas kontrol, suka marah-marah

  kalo udah capek saya

  "Tergantung juga sih nak. Kadang saya

  Bagaimana ibu menunjukkan berbagai perasaan kepada anak?

  Kalau untuk memulai pembicaraan saya gak langsung ya ke inti permasalahan, biasanya saya ajak ngobrol yang lain dulu, nah setelah itu baru saya mulai berbicara serius dengan anak. Jadi dia gak ngerasa kaget. Dengan gitu hal yang ingin saya sampaikan pun dapat diterima baik oleh anak saya.

  Ditambah anak aku juga banyak. Paling sekedar aja aku ngobrol dengan dia. Cemanalah aku di rumah kadang udah capek siap itu tidur, pagi-pagi aku sebentar ketemu dia kan sekolah. Ya gitulah setiap hari.

  enak aja. Mau perasaan gimana pun saya tunjukkan sama dia. Apalagi anak saya ini termasuk sangat dekat sama saya dibanding sama yang lain. " Jika ibu memulai suatu pembicaraan bagaimana respon dari anak?

  "Setelah saya perhatikan respon dari anak saya ini bermacam-macam, sesuai denga apa yang saya sampaikan dan sesuai mood anak saya, biasalah emosinya masih naik turun. Kadang enak diajak ngobrol kadang juga susah. Sejauh ini dia selalu merespon apa yang saya bicarakan.

  Karena dia mengetahui benar bagaimana status saya sekarang sebagai orangtua tunggal buatnya."

  "Kadang aku gak dapat respon dari dia, ya

  kalo ngobrol

  cuma sekedar aja. Jadi gak ada respon yang lebih dari dia."

  "Anak saya selalu memberikan respon yang baik saat saya ajak dia untuk

  ngobrol . Jadi kami udah kayak berkawan,

  enak untuk sharing.

  Apalagi kan kita sama-sama perempuan. Keterbukaan saya sama dia pun jadi sejalan karena sedikit banyaknya dia udah tau gimana posisi saya sekarang." Dalam melakukan pembicaraan tentang suatu hal yang kontroversi apakah anak dapat menerimanya?

  "Alhamdulillah sampai saat ini anak saya masih bisa terima kalo ada hal- hal sekira bertentangan. Misalnya seperti masalah keuangan. Nah disitu anak saya minta beli kereta karena jarak sekolah dan rumah yang lumayan jauh. Jadi saya kasih pengertian lah saat itu juga kalo saya belum bisa langsung membelikannya. Dan dia bisa mengerti dengan apa yang saya sampaikan.

  "Waktu aku minta ijin untuk nikah lagi sama dia, awalnya dia menolak. Setelah aku kasih penjelasan akhirnya dia ngerti juga. Dan aku diberi ijin untuk menikah lagi. Selebihnya gak ada kayaknya itu aja paling selisih paham dengan dia dek."

  "Anak saya ini termasuk anak yang gampang untuk diajak berkompromi, jadi

  kalo ada apa-apa yang

  sekiranya dia gak setuju tapi setelah saya kasih tau ya dia ngerti juga dan bisa

  nerimanya kembali.

  Apalagi dia anak pertama, dia termasuk yang paling dekat dengan saya setelah saya bercerai dengan suami 3 tahun lalu."

  "Alhamdulillah sampai saat ini anak saya masih bisa terima kalo ada hal-hal sekira bertentangan.

  aja . Selebihnya gak

  ceritain ke anak. Ada beberapa hal yang aku simpan sendiri. Jadi anak tidak tau apa yang terjadi. Kalo pun ada hanya dikit aja diberitahukan."

  gak semuanya aku

  "Kalo batasan ada ya,

  gimana pun juga saya tidak mau memberatkan anak saya."

  privacy , karena

  ada, karena saya selalu menceritakannya kepada anak. Ada pun hanya beberapa aja yang saya kira itu bersifat sangat

  sensitif yang kami bicarakan soal keuangan keluarga

  Misalnya seperti masalah keuangan.

  kayaknya gak ada ya, palingan hal yang

  "Batasan sih

  Dan dia bisa mengerti dengan apa yang saya sampaikan.

  bisa langsung membelikannya.

  kalo saya belum

  Nah disitu anak saya minta beli kereta karena jarak sekolah dan rumah yang lumayan jauh. Jadi saya kasih pengertian lah saat itu juga

  "Kalau menurut saya batasanya gak ada ya, saya selalu berusaha terbuka dalam hal apapun dengan anak saya. Contohnya saja masalah pekerjaan dan keuangan di keluarga kami. Apalagi dia anak pertama, saya berusaha mengajarkan agar dia bisa belajar dewasa dengan memahami kondisi keluarga terutama kondisi saya." Bagaimana cara ibu dalam berbagi informasi pribadi kepada anak?

  "Membagikan informasi dengan anak saya hanya dengan ngobrol aja sih, itu yang sering kami lakukan.

  Misalnya di waktu luang disitu saya manfaatkan untuk curhat."

  "Waktu untuk untuk

  ngobrol dengan dia

  terbatas, karena aku jarang di rumah. Selain berjualan, saya juga buat usaha sampingan lainnya. Ya gunanya untuk menambah penghasilan keluarga terutama. Kalau pun anak aku libur ya cuma itu waktu yang dimanfaat untuk

  ngobrol walaupun cuma obrolan singkat.

  Obrolan yang kami lakukan juga gak banyak. kadang dia pergi sama kawan- kawannya. Yaudahlah terbatas kali waktu untuk kami berbincang-bincang dek."

  "Biasanya saya manfaatkan waktu luang kami berdua, anak saya juga lagi santai nah saya juga.

  Dengan gitu kami mau ngobrol intensif pun jadi enak, gak terganggu satu sama lain. Kami mulai sharing masalah yang sederhana misalnya membicarakan sekolah, nah setelah itu saya mulai ajak

  ngobrol , disitulah

  saya membagikan informasi dengannya. intinya cuma sharing aja, ngobrol face to

  face . Apakah dalam setiap permasalahan yang ibu hadapi selalu berdiskusi dengan anak?

  "Oh kalau itu pasti, saya selalu melakukan diskusi dengan anak saya. Apapun itu, jadi saya berusaha terbuka dengan dia nak."

  "Enggak dek. Karena waktu kami buat ketemu itu dikit ya aku jarang berdiskusi dengan dia. Apalagi aku gak mau memberatkan masalahku sama anak ku."

  "Iya nak kami selalu berdiskusi dalam hal apapun, mau obrolan yang santai atau obrolan yang serius sekali pun. Karena saya berusaha apa adanya dengan anak saya, yang penting dia bisa memahami bagaimana status mama nya sekarang.

  Dan dia pun menerima kalau saya ajak diskusi atau curhat."

  Saat ibu melakukan penyingkapan diri, bagaimana tanggapan atau respon yang ibu terima dari anak?

  "Respon yang saya terima selalu baik

  nak , karena dari awal

  saya sudah membiasakan terbuka dengan anak saya. Walaupun dia anak saya paling kecil tapi dia cukup dewasa untuk saya jadikan teman curhat saya di rumah, apalagi dia anak perempuan saya satu-satu nya. Abang nya dua lagi sudah besar-besar dan saya juga kurang begitu terbuka dengan mereka."

  "Kalo untuk itu aku kurang dapat respon dari dia dek. Karena memang waktu kami itu sangat terbatas. Jadi karena sikap dia yang

  kayak gitu akupun gak

  bisa sering-sering curhat sama dia." "Sejauh ini respon yang saya dapat baik ya nak. Karena saya sudah merasa sangat dekat dengan dia. Jadi mau cerita hal bagaimana pun saya

  nyantai aja. Tidak

  perlu merasa sungkan atau canggung.

  Mungkin karena saya juga belum begitu tua jadi dia nganggap saya kayak kawannya sendiri hehe."

  "Apa yaaa, kayaknya "Kendala kayaknya pengetahuan dia masih

  gak ada ya nak.

  Apakah yang kurang dengan apa "Untuk kendala gak Karena selama ini menjadi kendala yang aku ceritakan ada nak. Anak saya ini saya ajak curhat dia ibu dalam dek . Dia belum dewasa sudah lumayan lancar-lancar aja. menerima untuk dijadikan kawan dewasa untuk

  Benar-benar paham tanggapan anak curhat di rumah. mengetahui bagaimana situasi terhadap suatu hal Paling itu aja bagaimana kondisi dan kondisi keluarga yang dibicarakan? kendalanya selain mama nya." semenjak ayahnya waktu kami yang meninggal." terbatas."

  "Kalau dalam situasi "Sebisa mungkin saya seperti itu saya kontrol dan tahan. memilih untuk diam, Biar jangan sampe saya takut jika emosi "Kalo udah kayak gitu keluar kata-kata

  Bagaimana ibu saya sedang naik dan aku menutupinya aja. bernada kasar. mengatasi gejolak saya berbicara Sebisa mungkin aku Kadang gak tega juga emosi yang sedang dengan anak maka usahakan gak liat anak saya kalo ibu alami ketika akan memberikan ngomong kasar ke dia. saya ngomong keras berlangsungnya efek yang gak baik Kasian juga nanti dia gitu. Maklum dia anak proses komunikasi buat dia. Setelah saya kena imbas dari emosi paling kecil, walaupun dengan anak? sudah agak merasa aku." dia udah bisa lebih tenang lalu saya mengerti bagaimana ajak bicara lagi anak kondisi saya saya." sekarang."

  

BIODATA PENELITI

Data Pribadi Nama : NurulAiniPutri NIM : 110904008 Departemen : IlmuKomunikasiFakultasIlmuSosialdan IlmuPolitik

Program Studi : HubunganMasyarakat (HUMAS) / Public

   Relations NamaPanggilan : Uul / Nunu Tempat / TanggalLahir : Medan, 23 Agustus 1992 Alamat : Jln. Cokelat 1 No. 24 PerumnasSimalingkar Medan JenisKelamin : Perempuan Status : BelumMenikah Agama : Islam Hobi : Travelling, Fotografi, Kuliner Email No. Hp : 089 666 2000 84 Nama Orang Tua Ayah : (Alm) Sujito Ibu : Juminem RiwayatPendidikan MIS AmalShaleh Tahun 1999 SMPSwastaBudi Murni 2 Medan Tahun 2005 SMA Negeri 4 Medan Tahun2008 Universitas Sumatera Utara Tahun 2011

  DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Jl. Dr. A. Sofyan No. 1 Telp. (061) 8217168 No. Tgl. Pertemuan Pembahasan Paraf Pembimbing 1.

  1 Desember 2014 Penyerahan draft BAB I, II dan III 2.

  17 Februari 2015 Penyerahan draft kuisioner wawancara

  3.

  26 Februari 2015 Diskusi perbaikan dan pemantapan pedoman wawancara

  4.

  2 Maret 2015 Penyempurnaan pedoman wawancara dan dibenarkan untuk turun ke lapangan 5.

4 Mei 2015 Penyerahan BAB IV dan revisi

BAB I, II, dan III 6.

  18 Mei 2015 Mendiskusikan Hasil Pembahasan dan Memperbaiki BAB IV

  7.

  10 Juni 2015 Penyerahan Bab Secara Keseluruhan

  8.

  16 Juni 2015 Diskusi Teraakhir untuk Persiapann Ujian Sidang

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Suhu Vulkanisasi dan Komposisi Bentonite Clay yang Dimodifikasi dengan Alkanolamida dari Bahan Baku RBDPKO Pada Produk Lateks Karet Alam

0 0 5

Pengaruh Suhu Vulkanisasi dan Komposisi Bentonite Clay yang Dimodifikasi dengan Alkanolamida dari Bahan Baku RBDPKO Pada Produk Lateks Karet Alam

0 0 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teoritis 2.1.1. Konsep Nilai Wajar - Pengaruh Penerapan Konsep Nilai Wajar Dalam Memprediksi Arus Kas Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

0 1 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Sosial - Modal Sosial Sistem Bagi Hasil Dalam Beternak Sapi Pada Masyarakat Desa Purwosari Atas, Kecamatan Dolok Batu Naggar, Kabupaten Simalungun

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Modal Sosial Sistem Bagi Hasil Dalam Beternak Sapi Pada Masyarakat Desa Purwosari Atas, Kecamatan Dolok Batu Naggar, Kabupaten Simalungun

0 0 8

MODAL SOSIAL SISTEM BAGI HASIL DALAM BETERNAK SAPI PADA MASYARAKAT DESA PURWOSARI ATAS, KECAMATAN DOLOK BATU NANGGAR KABUPATEN SIMALUNGUN Studi kasus : Sistem Gaduh Sapi Pada Masyarakat Desa Purwosari Atas, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalung

0 0 9

Pengaruh Pemekaran Kecamatan Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi Pada Kecamatan Pamatang Sidamanik Kabupaten Simalungun)

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Pemekaran Kecamatan Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi Pada Kecamatan Pamatang Sidamanik Kabupaten Simalungun)

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang - Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Camat Teluk Nibung Kota TanjungBalai

0 0 29

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Camat Teluk Nibung Kota TanjungBalai

0 2 15