BAB I PENDAHULUAN - Optimasi Perencanaan Produksi Dengan Goal Programming Di Pt. Agri First Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan produksi adalah suatu kegiatan yang berkenaan dengan

  penentuan apa yang harus diproduksi, berapa banyak diproduksi dan sumber daya apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk yang telah ditetapkan.

  Perencanaan produksi bertujuan untuk menyusun suatu rencana produksi untuk memenuhi permintaan pada waktu yang tepat dengan menggunakan sumber- sumber atau alternatif-alternatif yang tersedia dengan biaya yang minimum untuk keseluruhan produk. Jumlah produksi yang terlalu banyak atau terlalu sedikit tidak menguntungkan perusahaan, untuk itu diperlukan perencanaan produksi yang optimum dengan memperhitungkan data historis permintaan serta kemampuan dan keterbatasan sumber daya perusahaan agar diperoleh biaya yang minimum sehingga dapat memaksimalkan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan.

  PT. Agri First Indonesia Medan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan tepung terigu dengan satuan bag yang berisi 25 kg.

  Perusahaan ini memproduksi sepuluh jenis tepung terigu yang dibagi berdasarkan kegunaannya yaitu AFI Emas, AFI Hitam, AFI Coklat, AFI Biru, AFI Kuning, AFI Merah, AFI Orange, Armada Biru, Armada Orange dan Armada Merah. Selain tepung terigu PT. Agri First Indonesia juga menghasilkan tepung pakan ternak sebagai hasil sampingan pengolahan tepung terigu. Tepung terigu yang dihasilkan disalurkan kepada konsumen dalam dan luar negeri.

  Proses perencanaan produksi pada PT. Agri First Indonesia dilakukan setiap minggu, dimulai dari peramalan permintaan yang dilakukan oleh departemen marketing. Ramalan permintaan kemudian dibawa ke rapat PPIC yang dilakukan pada hari jumat, yang diikuti oleh general manager, manager

  

warehouse , marketing dan produksi. Setelah didapatkan keputusan akhir jumlah

  permintaan pada minggu yang akan datang, maka manager produksi akan melihat jumlah minimal stock required in warehouse dan stock agri. Setelah itu barulah

  

manager produksi menyusun weekly production planning yang berisi jumlah dan

jenis produk yang harus diproduksi dalam satu minggu.

  Dalam produksinya, PT. Agri First Indonesia sering mengalami ketidakmampuan dalam memenuhi permintaan konsumen, beberapa produk mengalami kelebihan produksi dan beberapa produk kehabisan stock disaat permintaan sedang meningkat. Ketidaksesuaian jumlah permintaan dan jumlah produksi selalu berubah-ubah setiap minggunya karena permintaan yang selalu bervariasi tetapi peramalan perusahaan cendrung tetap. Data mengenai ketidaksesuaian produksi dan permintaan untuk minggu 5-11 Desember 2014 dapat dilihat pada Tabel 1.1.

  

Tabel. 1.1 Jumlah Permintaan, Produksi dan Persediaan Produk Tepung

Terigu Periode 5-11 Desember 2014

Marketing Min. Stock Stock

  Produksi Permintaan Selisih Jenis Produk Forecast Warehouse Agri (Bag) (Bag) (Bag) (Bag) (Bag) (Bag)

  • 3281

  AFI Hitam 5000 4000 8281 3281 1719

  451

  AFI Orange 300 500 425

  26

  952

  AFI Cokelat 500 1000 1004 -52

  40 AFI Biru 2500 500 2460 2460

  40

  1135

  AFI Kuning 10000 1500 8865 9936

  64

  3122

  AFI Merah 3000 2000 2735 387

  23518

  Armada Biru 25000 30000 1482 28803 -3803

  260

  Armada Orange 5500 1000 5240 5376 124

  4689

  Armada Merah 15000 10000 10311 15541 -541

  Sumber: Departemen Marketing, Produksi, Warehouse PT. Agri First Indonesia

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa terdapat beberapa produk yang kelebihan

  

stock dan kekurangan stock disaat permintaan sedang tinggi. Tujuan yang ingin

  dicapai perusahaan yaitu meminimalkan kekurangan stock dan kelebihan stock, untuk itu selisih diharapkan mendekati nol dan menjaga minimal stock require in agar selalu tetap. Adanya kelebihan stock Agri akan menyebabkan

  warehouse

  adanya biaya tambahan untuk menjaga kualitas produk yaitu biaya fumigasi yang dilakukan 2 minggu sekali. Sedangkan jika kekurangan stock Agri maka perusahaan terpaksa melakukan lembur dan juga meningkatkan kapasitas produksi untuk minggu depannya. Hal ini menyebabkan tujuan dari perencanaan produksi yang dilakukan seringkali tidak tercapai, untuk itu diperlukan perencanaan produksi yang optimal.

  Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi PT. Agri First Indonesia jumlah produksi yang optimal untuk masing-masing produk yang dihasilkan, memaksimalkan keuntungan dengan memperhatikan kemampuan dan ketersediaan sumber daya yang dimiliki perusahaan dengan menggunakan metode

  goal programming yang dapat mengoptimalkan beberapa tujuan dari perencanaan produksi.

  Goal programming adalah salah satu model matematis yang dipandang

  sesuai digunakan untuk pemecahan masalah-masalah multi tujuan karena melalui variabel deviasinya, Goal Programming dapat memberikan solusi optimal yang merupakan titik temu dari tujuan-tujuan tersebut. Dalam Goal Programming terdapat variabel deviasional dalam fungsi kendala yang digunakan untuk menampung penyimpangan hasil penyelesaian terhadap sasaran yang hendak dicapai yaitu penyimpangan hasil penyelesaian di atas sasaran dan juga di bawah sasaran. Jika penyimpangan di atas sasaran merupakan kondisi yang diinginkan, maka yang diminimumkan adalah penyimpangan di bawah sasaran dan sebaliknya. Artinya, salah satu variabel penyimpangan di dalam tujuan berharga sama dengan nol. Sehingga variabel ini mengubah makna kendala menjadi sasaran untuk mewujudkan sasaran-sasaran yang dikehendaki.

  Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa metode goal programming digunakan sebagai solusi pemecahan masalah dalam pengambilan keputusan multi sasaran. Wiwik Angraeni (2014) meneliti penggunaan goal programming di bidang garmen yang memproduksi berbagai jenis produk. Goal programming digunakan untuk menentukan jumlah kombinasi produk dengan memperhatikan produksi dan memaksimumkan penggunaan mesin. Hasilnya adalah perencanaan produksi yang dapat mencapai tiga tujuan perencanaan produksi yaitu menghasilkan keuntungan yang lebih besar dari target keuntungan hingga 4 kali lipat, biaya produksi lebih kecil dari target biaya produksi yang diharapkan, penggunaan mesin yang masih di bawah target penggunaan mesin sehingga dapat dikatakan proses perencanaan produksi telah optimal karena seluruh variabel deviasi sasaran bernilai 0.

  Suresh Chand Sharma (2012) meneliti mengenai penggunaan goal

  

programming di industri olahan susu. Goal programming digunakan untuk

  memimimasi waste dari produk olahan susu. Goal programming dibutuhkan untuk mencapai beberapa tujuan yaitu memaksimumkan penggunaan bahan baku, mengetahui jumlah produk, memaksimumkan penggunaan mesin, meminimasikan biaya produksi dengan kendala kapasitas mesin pendingin dan kapasitas tenaga kerja, meminimasikan penggunaan air limbah dan meminimasikan penggunaan uap. Hasil minimisasi waste dengan goal programming menunjukkan bahwa tujuan untuk memaksimalkan bahan baku tercapai dan dapat ditingkatkan sebesar 52,36% dan diturunkan sebesar 19,92%, tujuan meminimasi penggunaan uap berada di bawah target, dan tujuan meminimasi penggunaan air limbah melebihi target, dan tujuan lainnya tercapai.

  Donny Prasetya (2013) meneliti mengenai penggunaan fuzzy goal

  

programming untuk mengoptimalkan aggregate production planning pada

  industri peralatan makan dengan serangkaian tujuan yang tidak pasti. Goal menyesuaikan antara kapasitas produksi dengan permintaan konsumen yang bervariasi. Hasil penelitian ini memberikan alokasi produksi yang lebih baik daripada Linear Programming konvensional.

  Dari penelitian diatas didapat bahwa goal programming merupakan metode yang tepat digunakan dalam pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan-tujuan yang bertentangan di dalam batasan-batasan yang komplek dalam perencanaan produksi. Oleh karena itu, penelitian ini akan memakai goal

  

programming dalam proses perencanaan produksi untuk mengetahui jumlah

  kombinasi produk yang akan diproduksi setiap minggunya dengan memperhatikan ketersediaan jam kerja dan bahan baku gandum serta dapat meningkatkan keuntungan perusahaan .

1.2. Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan yang terdapat pada perusahaan adalah ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi permintaan konsumen pada produk tertentu dan adanya kelebihan persediaan produk tertentu yang menyebabkan penambahan biaya pengeluaran seperti biaya fumigasi untuk menjaga kualitas produk dan biaya produksi untuk menambah waktu kerja, keadaan ini menyebabkan proses perencanaan produksi yang dilakukan perusahaan belum optimal, oleh sebab itu diperlukan perencanan produksi yang optimal.

1.3. Tujuan dan Manfaat

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan rencana produksi yang optimal dengan menggunakan Goal Programming, sehingga dapat dijadikan masukan dalam upaya meningkatkan keuntungan perusahaan.

  Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang diperoleh selama kuliah dan meningkatkan wawasan dalam menganalisis dan memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja khususnya dalam hal optimasi perencanaan produksi dengan menggunakan metode Goal

  Programming 2.

  Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi perusahaan dalam membuat kebijakan perencanaan produksi yang optimum bagi perusahaan.

3. Mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri USU.

1.4. Batasan dan Asumsi Penelitian

  Batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data penjualan yang digunakan untuk meramalkan permintaan adalah data penjualan mingguan dari minggu 30 Mei 2014 sampai dengan 1 Januari 2015 atau selama 30 minggu.

2. Produk yang diteliti yaitu produk tepung terigu yang terdiri dari AFI Hitam,

  Armada Orange, dan Armada Merah yang merupakan permintaan rutin untuk setiap minggunya.

  3. Peramalan dilakukan untuk 12 periode mendatang (2 Januari- 26 Maret 2015).

  4. Pengolahan data dengan goal programming menggunakan software LINDO (Linier Interactive Discrete Optimizer).

  5. Perhitungan keuntungan diperoleh dari pengurangan harga jual produk tepung terigu dengan harga pokok produk tepung terigu.

  Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Tidak terjadi perubahan kebijakan produksi selama penelitian 2. Harga bahan baku dan harga jual produk tidak berubah selama masa penelitian 3.

  Setiap mesin yang digunakan selama proses produksi dalam kondisi baik dan tanpa ada gangguan.

  4. Waktu proses yang digunakan adalah waktu proses mixing yaitu waktu pencampuran tepung terigu dari komposisi tepung gandumnya dan waktu proses cleaning dan milling diasumsikan sebagai waktu untuk proses penyiapan bahan baku gandum sebelum proses mixing.

1.5. Sistematika Penulisan Laporan

  Sistematika penulisan tugas sarjana dapat dilihat sebagai berikut :

  Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari penelitian dilakukan, perumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian dan

  Bab II Gambaran Umum, menguraikan gambaran umum perusahaan PT. Agri First Indonesia Medan, ruang lingkup perusahaan, lokasi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga kerja dan jam kerja karyawan, sistem pengupahan, proses produksi, mesin dan peralatan yang digunakan, utilitas, safety and fire protection dan limbah dari PT. Agri First Indonesia.

  Bab III Landasan Teori, berisi teori mengenai perencanaan produksi, optimasi produksi, peramalan, dan goal programming. Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi lokasi penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, kerangka berpikir, defenisi operasional, identifikasi variabel penelitian, instrumen pengumpulan data, populasi, teknik sampling, sumber data, metode pengolahan data, blok diagram prosedur penelitian dan metode pengumpulan data, metode pengolahan data, dan metode analisis & pemecahan masalah.

  Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisi pengumpulan data yaitu, data penjualan produk, harga pokok produk, harga jual produk, data waktu proses pengerjaan produk, data jumlah hari kerja, data pemakaian dan ketersediaan bahan baku. Data penjualan produk yang diperoleh diolah dengan metode peramalan

  

double exponential smoothing satu parameter Brown dan metode peramalan

double exponential smoothing dua parameter Holt dan kemudian dipilih metode

  terbaik dengan error terkecil untuk menentukan metode yang digunakan untuk formulasi optimasi perencanaan produksi dengan goal programming dan penyelesaian goal programming dengan menggunakan software LINDO.

  Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, meliputi analisis hasil peramalan, analisis pencapaian sasaran memaksimalkan volume produksi dan keuntungan, analisis kendala pemakaian jam kerja dan bahan baku, dan analisis perbandingan perencanaan produksi dengan goal programming dan perencanaan produksi aktual perusahaan.

Dokumen yang terkait

BAB II PENGATURAN HUKUM ABORSI TERHADAP KEHAMILAN AKIBAT PERKOSAAN - Tindakan Aborsi Terhadap Kehamilan Akibat Perkosaan Dan Kaitannya Dengan Hak Asasi Manusia

0 5 37

BAB I PENDAHULUAN - Tindakan Aborsi Terhadap Kehamilan Akibat Perkosaan Dan Kaitannya Dengan Hak Asasi Manusia

0 1 25

Tindakan Aborsi Terhadap Kehamilan Akibat Perkosaan Dan Kaitannya Dengan Hak Asasi Manusia

0 0 10

BAB II PENGATURAN PENGHIMPUNAN DANA MASYARAKAT OLEH INDUSTRI JASA KEUANGAN A. Ruang Lingkup Industri Jasa Keuangan Bank - Tanggung Jawab Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pencegahan Dan Penghimpunan Dana Ilegal Di Masyarakat

0 0 44

BAB I PENDAHULUAN B. Latar Belakang - Tanggung Jawab Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pencegahan Dan Penghimpunan Dana Ilegal Di Masyarakat

0 0 18

Tinjauan Yuridis Perjanjian Kerjasama Pt.Indonesia Asahan Aluminium Dengan Pt.Putra Tanjung Lestari Dalam Pengandaan Tenaga Keeja Outsourcing Setelah Pt.Inalum Bumn

0 1 34

B. Pendidikan terakhir responden : 1. Tidak sekolah Tidak tamat SD - Determinan Pemanfaatan Pelayanan KB MKJP di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Langkat Tahun 2015

0 0 32

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Determinan Pemanfaatan Pelayanan KB MKJP di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Langkat Tahun 2015

0 0 32

BAB I PENDAHULUAN - Determinan Pemanfaatan Pelayanan KB MKJP di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura Langkat Tahun 2015

0 0 11

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Optimasi Perencanaan Produksi Dengan Goal Programming Di Pt. Agri First Indonesia

0 0 26