Prodi DIII Keperawatan Pekalongan VISI M

Mata Kuliah:KEPERAWATAN ANAK

MODUL PEMBELAJARAN

KEPERAWATAN ANAK:
SISTEM PERNAPASAN
(BRONKIOLITIS)
Tim Penyusun :
Kelompok 4
1. Deni Kinasih
P1337420316002
2. Bardan Maula F P
P1337420316031
3. Animatur Rosyi
P1337420316032
4. Suhalimah
P1337420316054

Prodi DIII Keperawatan
Pekalongan
2 Reguler A


VISI DAN MISI PRODI
DIII KEPERAWATAN
PEKALONGAN

1

Mata Kuliah:KEPERAWATAN ANAK

VISI:
M e n j a d i k an
Prodi
K e p e r a w a t an
Pekalongan
ya n g m e n g h a s i l k a n t e n a g a
k e p e r a w a t a n u n g g u l d a l a m k ep e r a w a t an g a w a t
d a r u r a t b e r b a s i s k e a r i f a n l o ka l d a n d i a k u i
internasional 2025

MISI:

1. Meaksanakan
sesuai

tri

dharma

perkembangan

masyarakat

berdasarkan

perguruan
dan

tinggi

kebutuhan


sistem

penjamin

mutu poltekkes kemenkes semarang
2. Melaksanakan, mengembangkan pengelolaan
program studi secara terus menerus dalam
menghasilkan

lulusan

yang

berkualitas,

berdaya saing tingi dan berbudi pekerti luhur
3. Menghasilkan lulusan D III Keperawatn yang
kompeten

yang


unggul

dalam

pengelolaan

keparawatan kegawat daruratan
4. Mengembangkan
lulusan,

baik

jejaring

dengan

pengguna

berskala


lokal,

regional,

nasional maupun internasional.

SASARAN MUTU:
Sarmut I
a. Terwujudnya
sesuai

penyelenggaraan

standar

pelayanan

pendidikan
pendidikan


(standar ISO 9001:2008)
2

Mata Kuliah:KEPERAWATAN ANAK

b. Terselenggaranya pengembangan SDM
Sarmut II
a. Terlaksananya kegiatan penelitian kesehatan
oleh setiap dosen minimal sekali dalam satu
tahun
b. Keikutsertaan
penelitian

kegiatan

baik

tingkat


proceeding

nasional

minimal

setahun sekali
c. Terselenggaranya sosialisasi hasil penelitian
dan implementasinya kepada mahasiswa dan
masyarakat
d. Tersusunnya

roadmap

penelitian

program

studi
Sarmut III

a. Tersusunnya

rencana

program

pengabdian

kepada masyarakat
b. Terlaksananya

kegiatan

pengabdian

kepada

masyarakat minimal sekali setiap semester
c. Terbangunnya kerjasama lintas program dan
sektoral


dalam

program

pemerintah

untuk

pembangunan kesehatan masyarakat
d. Mengadakan pelatihan workshop terkait hasil
penelitian

pada

kegiatan

pengabdian

masyarakat

Sarmut IV

3

Mata Kuliah:KEPERAWATAN ANAK

a. Terciptanya

kegiatan

pembelajaran

dengan

aman, tertib, bebas dari suasana keributan /
kebisingan
b. Meningkatnya motivasi belajar mahasiswa di
lingkungan kampus
c. Berjalannya
dapat


kegiatan

meng-akomodir

kemahasiswaan
terhadap

yang

kreativitas

mahasiswa
d. Tersedianya

sistem

keamanan

dan

keselamatan bagi seluruh civitas akademika
e. Terciptanya pegaulan sosial akademik yang
menyenangkan

bagi

seluruh

civitas

akademik.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Kuasa, Modul Pembelajaran Keperawatan Anak telah
4

Mata Kuliah:KEPERAWATAN ANAK

dapat diselesaikan. Modul pembelajaran ini disusun untuk memfasilitasi
pebelajar dalam membantu dan mengarahkan belajar mahasiswa
sehingga memiliki kemampuan internal untuk belajar secara mandiri.
Modul pembelajaran ini akan mengkondisikan mahasiswa belajar
secara mandiri karena dikemas secara interaktif yang didalamnya tersedia
alat ukur (soal-soal latihan dan tugas uji kompetensi dan sekaligus berfeedback langsung terhadap kesalahan yang dijawabkan mahasiswa dan
mampu mengoreksi secara cepat berkenaan seberapa tinggi keberhasilan
mahasiswa dalam mempelajari unit materi tertentu.
Ucapan terima kasih dan penghargaan disampaikan kepada semua
pihak yang terlibat dalam penyusunan modul ini. Akhirnya, penulis
berharap modul pembelajaran ini dapat digunakan untuk mendukung
belajar mahasiswa secara optimal dan bagi semua pihak yang
membutuhkan.

Pekalongan, 22 Agustus 2017
Penulis

DAFTAR ISI
Visi & Misi Poltekkes Kemenkes Semarang……………..
K a t a P e n g a n t ar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Daftar Isi ................................................................
Tinjauan Umum Mata kuliah………………………………..
5

Mata Kuliah:KEPERAWATAN ANAK

Materi Inti Modul ……………………............................
Modul Materi : Bronkhiolitis
Deskripsi singkat.................................................
Tujuan/Kompetensi................................... ...........
I n d i k a t or b e l a j a r . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Kegiatan Pembelajaran.........................................
Uraian Materi......................................................
Pokok Bahasan & Sub Pokok Bahasan
Latihan ...............................................................
Rangkuman .......................... ..............................
Tes Fomatif ............................................. ..........
D a f t a r r ef e r e n s i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Senerai/Glosary........................................................

TINJAUAN UMUM MK
Keperawatan anak adalah keyakinan atau pandangan dimiliki
perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan pada anak yang
berfokus pada keluarga (family centered care), pencegahan terhadap
trauma (atraumatic care) dan manajemen kasus. Tujuan keperawatan
anak Mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan serta tingkat
kesehatan yang dapat dicapai oleh setiap anak dalam sistem keluarga.
6

Mata Kuliah:KEPERAWATAN ANAK

Keperawatan anak berfokus pada keluarga, setiap anggota
keluarga berhak untuk menampilkan kemampuan dan mengembangkan
kemampuannya dalam keluarga untuk memenuhi kebutuhan anak dan
keluarga.
- Memperkokoh (Empowerment) : Interaksi perawat – keluarga untuk
mempertahankan atau mendapatkan kontrol positif pada keluarga
dalam pengambilan keputusan untuk anak dan keluarga.
- Atraumatic care : Tindakan perawatan terapeutik untuk meminimalkan
distress fisik dan psikologik yang dialami anak dan keluarga dalam
sistem pelayanan kesehatan
- Distress fisik : kurang tidur, immobilisasi, gangguan rangsang sensori
(nyeri).
- Distress psikologis : ansietas, takut, marah, kecewa, malu sedih.
- Primary care Perawatan fungsional perawatan primer
- Masalah : Pengaturan jadwal
- Perawat – anak : memberikan intervensi suportif yang konsistent bagi
anak dan berfokus pada keluarga sebagai bagian dari perencanaan
dan implementasi tindakan perawatan.
Prinsip utama dari keperawatan anak adalah Mencegah atau
meminimalkan perpisahan anak dari keluarga, meningkatkan kontrol diri,
mencegah atau meminimalkan cedera tubuh.
Peran, fungsi perawat dan Tugas perawat adalah seperangkat
tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai
kedudukannya dalam, suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan
sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah
bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial
tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21).
Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan
aktifitas perawat dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan
formalnya yang diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk
menjalankan tugas dan tanggung keperawatan secara professional sesuai
dengan kode etik professional. Dimana setiap peran yang dinyatakan
sebagai ciri terpisah demi untuk kejelasan.

7

Mata Kuliah:KEPERAWATAN ANAK

MATERI INTI
MODUL
Bronkiolitis adalah infeksi saluran napas yang menyebabkan
terjadinya radang dan penyumbatan di dalam bronkiolus atau saluran
pernapasan kecil di dalam paru-paru. Kondisi ini umumnya dialami oleh
bayi sampai anak-anak usia dua tahun ke bawah. Pada awalnya, seorang
anak yang terkena bronkiolitis akan terlihat seperti sedang sakit pilek
biasa dengan gejala batuk ringan dan hidung meler. Beberapa hari
kemudian, gejala akan berkembang. Anak akan sering mengalami batuk
kering disertai mengi dan demam. Selain itu, dia akan menjadi susah
makan.
Sejumlah virus bisa menyebabkan penyakit bronkiolitis, termasuk
virus flu dan pilek. Namun jenis virus yang paling sering menyebabkan
kondisi ini (terutama pada anak-anak yang masih berusia kurang dari dua
tahun) adalah respiratory syncytial virus (RSV). Anak-anak biasanya
tertular virus ketika berada di dekat penderita dan terpapar oleh percikan
liur dari batuk atau bersin penderita. Selain itu, penularan juga bisa terjadi
lewat perantara, misalnya mainan. Ketika barang-barang yang sudah
terkontaminasi virus dipegang anak-anak dan tangan mereka menyentuh
mulut atau hidung, maka kemungkinan besar akan terjadi penularan.

MODUL MATERI
BRONKHIOLITIS

DESKRIPSI SINGKAT
8

Mata Kuliah:KEPERAWATAN ANAK

Modul ini memberikan kemampuan dan pengarahan kepada
mahasiswa untuk mempraktekkan dan memahami Keperawatan Anak
pada Bronkiolitis.

TUJUAN PEMBELAJARAN



Tujuan umum :
Setelah memplajai modul asuhan keperawatan trimester II diharapkan mahasiswa
dapat memahami dan dapat melaksanakan asuhan keperawatan trimester II
Tujuan khusus :
Setelah memplajai modul asuhan persalinan II ( Intranatal) diharapkan mahasiswa
dapat:
.

TUJUAN PEMBELAJARAN



Tujuan umum :
Setelah mengikuti modul ini peserta didik dipersiapkan untuk
mempunyai ketrampilan di dalam mendiagnosis dan tatalaksana
bronkiolitis pada anak melalui pembahasan pengalaman klinis dengan
didahului serangkaian kegiatan berupa pre-test, diskusi, role play, dan
berbagai penelusuran sumber pengetahuan.

Tujuan khusus :
Setelah mengikuti modul ini peserta didik akan memiliki
kemampuan untuk :
1. Memahami faktor risiko dan patofisiologi terjadinya bronkiolitis pada
anak
2. Menegakkan diagnosis bronkiolitis melalui anamnesis dan
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
3. Menatalaksana medis bronkiolitis pada anak
4. Mencegah, mendiagnosis, dan tata laksana komplikasi bronkiolitis
pada anak
9

Mata Kuliah:KEPERAWATAN ANAK

Indikator Pembelajaran
:
1.

Kompetensi Dasar
Menjelaskan konsep
dasar penyakit
Bronkiolitis

Indikator
a. Menjelaskan pengertian Bronkiolitis
b. Menjelaskan Etiologi Bronkiolitis
c. Menjelaskan Patofisiologi
Bronkiolitis
d. Menggambarka Patway
Keperawatan Bronkiolitis
e. Menjelaskan tandadan gejala
Bronkiolitis
f. Membuat pengkajian keperawatan
Bronkiolitis
g. Mendiagnose kepetawatan
Bronkiolitis
h. Membuat tujuan dan intervensi
keperawatan Bronkiolitis
i. Melaksanakan Implementasi
keperawatan Bronkiolitis
j. Melaksanakan Evaluasi
Keperawatan Bronkiolitis



Kegiatan pembelajaran



Pada modul ini, mahasiswa akan melakukan kegiatan dalam
pembelajaran yaitu :
1. Mempelajari tujuan Keperawatan Anak pada Bronkiolitis.
2. Melakukan praktek dan memahami Prosedur Keperawatan Anak
pada Bronkiolitis .
3. Merangkum dan mengevaluasi tindakan Keperawatan Anak pada
Bronkiolitis.

10

Mata Kuliah:KEPERAWATAN ANAK

URAIAN MATERI
A. PENGERTIAN
Bronkiolitis adalah penyakit virus pada saluran pernafasan
bawah yang ditandai dengan peradangan bronkioli yang lebih kecil
ditandai edema membran mukosa yang melapisi dinding bronkioli,
ditambah infiltrasi sel dan produksi mukus meningkat, yang
menimbulkan obtruksi jalan nafas (Keperawatan Pediatri, 2002)
Bronkiolitis adalah penyakit obstruktif akibat inflamasi akut pada
saluran nafas kecil (Bronkiolus), terjadi pada anak berusia kurang dari
2 tahun dengan insiden tertinggi sekitar usia 6 bulan (Mansjoer, 2000).
Bronkiolitis akut adalah suatu sindrom obtruksi bronkiolus yang
sering diderita bayi atau anak berumur kurang dari 2 tahun, paling
sering pada usia 6 bulan (Ngastiyah, 1997)
Dari ketiga pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa
pengertian bronkiolitis adalah penyakit infeksi saluran pemafasan
yang ditandai oleh obtruksi inflamasi saluran nafas kecil (Bronkiolus),
Sering mengenai anak usia dibawah 2 tahun.
B. ETIOLOGI
Bronkiolitis pada anak-anak sebagian besar disebabkan oleh
Respiratory Syncitial Virus (RSV) 50% sampai 90%. Penyebab lain
adalah parainfluenza virus, mikroplasma, adenovirus dan beberapa
virus lain (Mansjoer, 2000).
C. PATOFISIOLOGI
Bronkiolitis biasanya didahului oleh suatu infeksi saluran nafas
bagian atas yang disebabkan virus, parainfluenza, dan bakteri.
Bronkiolitis akut ditandai obstruksi bronkiole yang disebabkan oleh
edema, penimbunan lendir serta debris- jebris seluler. Karena tahanan
terhadap aliran udara di dalam tabung berbanding terbalik dengan
pangkat tiga dari tabung tersebut, maka penebalan kecil yang pada
dinding brokiolus pada bayi akan mengakibatkan pengaruh besar atas
aliran udara. Tekanan udara pada lintasan udara kecil akan meningkat
baik selama fase inspirasi maupun selama fase ekspirasi, karena jari11

Mata Kuliah:KEPERAWATAN ANAK

jari suatu saluran nafas mengecil selama ekspirasi, maka obstruksi
pernafasan akan mengakibatkan terperangkapnyaudara serta
pengisian udara yang berlebihan. Proses patologis yang terjadi akan
mengganggu pertukaran gas normal di dalam paru-paru. Ventilasi
yang semakin menurun pada alveolus akan mengakibatkan terjadinya
hipoksemia dini. Retensi karbon dioksida (hiperkapnia) biasanya tidak
terjadi kecuali pada penderita yang terserang
3 hebat. Pada
umumnya semakin tinggi pernafasan, maka semakin rendah tekanan
oksigen arteri. Hiperkapnia biasanya tidak dijumpai hingga kecepatan
pernafasan melebihi 60 x / menit yang kemudian meningkat sesuai
dengan takipne yang terjadi, (Behrman, 1994).
D. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinik dari bronkiolitis akut biasanya didahului oleh
infeksi saluran nafas bagian atas, disertai dengan batuk pilek
beberapa hari, biasanya disertai kenaikan suhu atau hanya subfebris.
Anak mulai menderita sesak nafas. makin lama makin berat,
pernafasan dangkal dan cepat, disertai serangan batuk. Terlihat juga
pernafasan cuping hidung disertai retraksi interkostal dan
suprasternal, anak menjadi gelisah dan sianotik. Pada pemeriksaan
terdapat suara perkusi hipersonor, ekspirium memenjang disertai
dengan mengi (Wheezing). Ronchi nyaring halus kadang-kadang
terdengar pada akhir ekpirasi atau permulaan ekpirasi. Pada keadaan
yang berat sekali, suara pernafasan tidak terdengar karena
kemungk:inan obtruksi hampir total. Foto rontgen menunjukkan paruparu dalam keadaan hipererasi dan diameter antero posterior
membesar pada foto lateral. Pada sepertiga pasien ditemukan bercak
di sebabkan atelektasis atau radang. Pada pemeriksaan laboratorium
ditemukan gambaran darah tepi dalam batas normal, kimia darah
menunjukkan gambaran asidosis respiratorik maupun metabolik.
Usapan nasofaring menunjukkan flora bakteri normal. Bila menjumpai
pasien atau bayi anak di bawah umur 2 tahun yang menunjukkan
gejala pasien asma, harus hati-hati karena dapat terjadi pada pasien
dengan bronkiolitis akut. Bedanya, pasien asma akan memberikan
respon terhadap bronkodilator, sedangkan pasien brokiolitis akut tidak.

12

Mata Kuliah:KEPERAWATAN ANAK

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang untuk bronkiolitis adalah :
1. Pemeriksaan darah menunjukkan leukositosis dengan predominan
polimorfonuklear atau dapat ditemukan
leukopenia yang
menandakan prognosis buruk, dapat ditemukan anemia ringan atau
sedang.
2. Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan gambaran darah tepi
dalam batas normal, kimia darah menunjukkan gambaran asidosis
respiratorik maupun metabolik. Usapan nasofaring menunjukkan
flora bakteri normal.
3. Pemeriksaan radiologis : Foto dada anterior posterior, hiperinflasi
paru, pada foto lateral, diameter anteroposterior membesar dan
terlihat bercak honsolidasi ,yang tersebar.
4. Analisa gas darah : Hiperkarbia sebagai tanda air trapping,
asidosis metabolik, atau respiratorik ( Raharjoe, 1994).
F. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Oksigen 1 – 2 L / menit
2. IVFD dextrose 10 %; Na Cl 0,9 % = 3 : 1 + KCl 10 mq / 500 ml
cairan
3. Jika sesak tidak terlalu hebat, dapat dimulai makanan enteral
bertahap melalui selang nasogastrik dengan feading drip.
4. Jika sekresi lendir berlebih dapat diberikan inhalasi dengan salin
normal dan beta agonis untuk memperbaiki transpor mukosilier.
5. Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit.
6. Antibiotik sesuai hasil biakan atau berikan :
a. Untuk kasus bronkiolitis community base :
1) Ampicillin 100 mg / Kg BB / hari dalam 4 hari pemberian.
2) Chloramfenikol 75 mg / Kg BB / hari dalam 4 kali pemberian
b. Untuk kasus bronkiolitis hospital base :
1) Cefotaxim 100 mg / Kg BB / hari dalam 2 hari pemberian.
2) Amikasin 10 - 15 mg / Kg BB / hari dalam 2 kali pemberian
(Mansjoer, 2000)

13

Mata Kuliah:KEPERAWATAN ANAK

G. PATHWAY

hilal- setyawan.blogspot.com

14

Mata Kuliah:KEPERAWATAN ANAK

H. FOKUS INTERVENSI
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan terjadinya
obstruksi, inflamasi, peningkatan sekresi dan nyeri (Wong, 2003)
Tujuan :
- Memelihara jalan nafas yang baik
- Pengeluaran sekret secara adekuat
Intervensi :
a. Berikan posisi yang sesuai untuk memperlancar pengeluaran
sekret
b. Lakukan cuction pada saluran nafas bila diperlukan
c. Posisikan badan terlentang dengan kepala agak terangkat 30°
d. Bantu anak mengeluarkan sputum
e. Lakukan fisioterapi dada
f. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat antibiotik
2. Cemas berhubungan dengan kesulitan bernafas, prosedur yang
belum dikenal dan lingkungan yang tidak nyaman (Wong, 2003).
Tujuan : Cemas berkurang sampai dengan hilang
Intervensi :
a. Jelaskan prosedur tindakan yang belum dipahami oleh orang tua
dan anak
b. Berikan suasana dan lingkungan yang tenang
c. Berikan terapi bermain sesuai umur
d. Berikan aktivitas sesuai kemampuan dan kondisi klien
e. Hindari tindakan yang membuat anak tambah cemas
3. Resiko tinggi gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
asupan O2 yang tidak adekuat (Carpenito, 2000).
Tujuan : - Frekuensi pernafasan efektif
- Adanya perbaikan pertukaran gas pada paru
Intervensi :
a. Kaji pola dan status nafas
b. Observasi tanda-tanda vital
c. Beri lingkungan yang aman dan nyaman
d. Diskusikan adanya penyebab
e. Ajarkan tehnik nafas dalam

15

Mata Kuliah:KEPERAWATAN ANAK

4. Hipertermi berhubungan dengan peradangan bronkiolus (Carpenito,
1999).
Tujuan : Gangguan pengaturan suhu tubuh tidak terjadi.
Intervensi :
a. Kaji faktor penyebab
b. Pantau tanda-tanda vital
c. Pantau adanya takikardi, takipnea
d. Pertahankan cairan parenteral sesuai indikasi
e. Kolaborasi pemberian antipireti
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi
(Carpenito, 1999).
Tujuan : - Tidak terjadi kesalahpahaman
- Keluarga mengerti penyakit pada anaknya.
Intervensi :
a. Kaji tingkat pengetahuan dan pemahaman keluarga.
b. Jelaskan setiap melakukan prosedur tindakan.
c. Lakukan hubungan saling percaya.
d. Beri penyuluhan keluarga tentang penyakit anaknya.
e. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.
f. Minta pada keluarga untuk mengulang kembali penjelasan
perawat.
g. Beri reinforcement positif.

16

Mata Kuliah:KEPERAWATAN ANAK

LATIHAN
SOAL :
1. Apa yang dimaksud dengan bronkiolitis ?
2. Apa saja yang dapat menyebabkan bronkiolitis ?
3. Apa saja dan jelaskan pemeriksaan penunjang yang dapat
dilakukan pada bronkiolitis ?
JAWABAN :
1. Bronkiolitis adalah penyakit infeksi saluran pemafasan yang
ditandai oleh obtruksi inflamasi saluran nafas kecil (Bronkiolus),
Sering mengenai anak usia dibawah 2 tahun.
2. Bronkiolitis pada anak-anak sebagian besar disebabkan oleh
Respiratory Syncitial Virus (RSV) 50% sampai 90%. Penyebab lain
adalah parainfluenza virus, mikroplasma, adenovirus dan beberapa
virus lain (Mansjoer, 2000).
3. Pemeriksaan Penunjang :
a. Pemeriksaan darah menunjukkan leukositosis dengan
predominan polimorfonuklear atau dapat ditemukan leukopenia
yang menandakan prognosis buruk, dapat ditemukan anemia
ringan atau sedang.
b. Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan gambaran darah
tepi dalam batas normal, kimia darah menunjukkan gambaran
asidosis respiratorik maupun metabolik. Usapan nasofaring
menunjukkan flora bakteri normal.
c. Pemeriksaan radiologis : Foto dada anterior posterior,
hiperinflasi paru, pada foto lateral, diameter anteroposterior
membesar dan terlihat bercak honsolidasi ,yang tersebar.
d. Analisa gas darah : Hiperkarbia sebagai tanda air trapping,
asidosis metabolik, atau respiratorik ( Raharjoe, 1994).

17

Mata Kuliah:KEPERAWATAN ANAK

RANGKUMAN
Bronkiolitis adalah penyakit infeksi saluran pemafasan yang
ditandai oleh obtruksi infla.masi saluran nafas kecil (Bronkiolus), Sering
mengenai anak usia dibawah 2 tahun.
Bronkiolitis pada anak-anak sebagian besar disebabkan oleh
Respiratory Syncitial Virus (RSV) 50% sampai 90%. Penyebab lain
adalah parainfluenza virus, mikroplasma, adenovirus dan beberapa virus
lain (Mansjoer, 2000).
Manifestasi klinik dari bronkiolitis akut biasanya didahului oleh
infeksi saluran nafas bagian atas, disertai dengan batuk pilek beberapa
hari, biasanya disertai kenaikan suhu atau hanya subfebris.
Bronkiolitis biasanya didahului oleh suatu infeksi saluran nafas
bagian atas yang disebabkan virus, parainfluenza, dan bakteri.
Pemeriksaan penunjang untuk bronkiolitis adalah :
1. Pemeriksaan darah
2. Pada pemeriksaan laboratorium
3. Pemeriksaan radiologis
4. Analisa gas darah

18

Mata Kuliah:KEPERAWATAN ANAK

TES
FORMATIF
Setelah anda membaca seluruh materi, selanjutnya kerjakan soal berikut
ini.
Petunjuk Soal : Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan
tanda silang (X) pada salah satu option jawaban yang benar pada lembar
jawaban yang telah disediakan!
1. Penyebab tersering bronkiolitis:
a. Respiratory synctivial virus
b. Rhinovirus
c. Pneumococcus
d. Staphylococcus
e. H. Influenza
2. Faktor predisposisi terjadinya bronkiolitis:
a. BBLR
b. Prematuritas
c. Penyakit Jantung bawaan
d. Jenis kelamin laki-laki
e. Semua benar
3. Temuan klinis bayi yang mengalami bronkiolitis:
a. Inspiratory effort, ronki, infiltrat luas, hipoksemia
b. Inspiratory effort, wheezing, infiltrat luas, hipoksemia
c. Expiratory effort, wheezing, emfisematous, hiperkapnia
d. Expiratory effort, ronki, hiperaerasi, asidodis metabolik
e. BSSD
4. Tata laksana yang utama pada bronkiolitis:
a. inhalasi
b. oksigenasi
c. antibiotik
d. steroid
e. semua benar

19

Mata Kuliah:KEPERAWATAN ANAK

5. Apa pemeriksaan penunjang pada penyakit Bronkiolitis? Kecuali
a. Pemeriksaan darah
b. Pada pemeriksaan laboratorium
c. Pemeriksaan radiologis
d. Pemeriksaan kepala
e. Analisa gas darah
Kunci jawaban :
1. A
2. E
3. C
4. B
5. D

20

Mata Kuliah:KEPERAWATAN ANAK

DAFTAR PUSTAKA
http://spesialis1.ika.fk.unair.ac.id/ Bronkiolitis. Diakses pada tanggal 16
Agustus 2017 Pukul 21.00
http://eprints.ums.ac.id/ Bronkiolitis. Diakses pada tanggal 16 Agustus
2017 Pukul 21.20
http://www.alodokter.com/ Bronkiolitis. Diakses pada tanggal 16
Agustus 2017 Pukul 21.30

21

Mata Kuliah:KEPERAWATAN ANAK

A.
B.
C.

GLOSARIUM/SENARAI

Agonis: Sekelompok otot yang menghasilkan gerakan tubuh ke arah
tertentu.
Amikasin: salah satu obat antibiotik aminoglikosida yang memiliki fungsi
membunuh dan menghambat perkembangan bakteri penyebab infeks
Ampicillin: alah satu jenis antibiotik golongan penisilin yang digunakan
untuk mengatasi infeksi berbagai jenis bakteri, seperti infeksi pada saluran
pernapasan, saluran kemih, dan telinga.
Antipiretik: obat yang berkhasiat menurunkan suhu tubuh, dari suhu yang
tinggi mejadi kembali normal.
Asidosis: kondisi dimana kadar pH darah lebih rendah dari nilai normal
yang berarti bahwa memiliki sifat asam, sedangkan alkalosis adalah
kebalikannya.
Cefotaxim: alah satu obat antibiotik sefalosporin yang berfungsi untuk
membunuh bakteri yang memicu infeksi.
Chloramfenikol: merupakan suatu golongan antibiotik yang menghambat
pertumbuhan bakteri.
Cuping: bagian yang tidak bertulang pd daun telinga dan hidung.
Hiperkapnia: kondisi dimana kadar karbon dioksida dalam tubuh
meningkat
Hipoksemia: yaitu rendahnya pasokan oksigen pada pembuluh darah
bersih (pembuluh arteri)
Infiltrasi: bocornya cairan atau obat-obatan ke jaringan, yang dapat
menyebabkan pembengkakan.
Inflamasi: upaya tubuh untuk perlindungan diri
Leukopenia: penyakit berkurangnya jumlah sel darah putih dalam darah
yaitu kurang dari atau sama dengan 5.000 /mm3.
Nasogastrik: proses medis yaitu memasukkan selang plastik
( selang nasogastrik, NGT) melalui hidung, melewati tenggorokan dan
terus sampai ke dalam lambung.
Obtruksi: penyempitan dari anastomosis atau segmen dari saluran
pencernaan yang menghalangi perlintasan normal bahan makanan atau
limbah.
22

Mata Kuliah:KEPERAWATAN ANAK

Polimorfonuklear: el darah putih dengan multilobed inti dan sitoplasmik
butiran.
Prognosis: yang digunakan dalam menyampaikan suatu tindakan untuk
memprediksi perjalanan penyakit yang didasarkan pada informasi
diagnosis yang tersedia.
Respiratorik: keadaan turunnya pH darah yang disebabkan oleh proses
abnormal pada paru-paru.
Respiratory Syncitial Virus (RSV) : virus yang menyebabkan infeksi
paru-paru dan saluran pernapasan.
Retraksi: Gejala penyakit infeksi saluran napas pneumonia.
Sianotik: salah satu bentuk PJB (penyakit jantung bawaan) yang disertai
dengan sianosis.
Takipne: Suatu kondisi yang mengambarkan pernapasan yang cepat dan
dangkal karena ketidakseimbangan antara karbon dioksida dan oksigen di
dalam tubuh.
Transpor mukosilier: Merupakan sistem yang bekerja secara aktif dan
simultan tergantung pada gerakan silia untuk mendorong gumpalan
mukus dan benda asing yang terperangkap masuk saat menghirup udara
melalui sistem pengangkutan di saluran pernafasan atas dan bawah
hingga ke saluran pencernaan.

23