HUBUNGAN MUTU PELAYANAN PENDAFTARAN DENG

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN PENDAFTARAN DENGAN
KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT
PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR
Hendri Nofiana1, Sri Sugiarsi2
Mahasiswa APIKES Mitra Husada1, Dosen APIKES Mitra Husada Karanganyar2

ABSTRAK
Berdasarkan hasil survei pendahuluan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar
menunjukkan bahwa sebesar 4 responden (40%) menyatakan puas dan 6 responden (60%)
menyatakan tidak puas terhadap mutu pelayanan pasien dari 10 responden. Tujuan penelitian
adalah untuk mengetahui hubungan kepuasan pasien rawat jalan dengan mutu pelayanan
pendaftaran di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar.
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik
sampel yang digunakan yaitu quota sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner
dengan jumlah sampel 54 responden yaitu pasien rawat jalan yang berkunjung di Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Karanganyar pada bulan April 2012. Uji statistik dengan mengunakan chi
square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang merasa puas dan menilai mutu pelayanan
pendaftaran dalam kategori baik sebanyak 22 responden (48,1%), responden yang merasa puas dan
menilai mutu pelayanan pendaftaran dalam kategori cukup sebanyak 26 responden (48,1%),
reponden yang merasa tidak puas dan menilai mutu pelayanan pendaftaran dalam kategori baik

sebanyak 1 responden (1,9%), reponden yang merasa tidak puas dan menilai mutu pelayanan
pendaftaran dalam kategori cukup sebanyak 3 responden (5,5%), responden yang merasa tidak
puas dan menilai mutu pelayanan pendaftaran dalam kategori kurang sebanyak 2 responden
(3,7%). Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai signifikan p sebesar 0,000 < 0,05 dan X²
hitung (17,082) ≥ X² tabel (5,591).
Simpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara mutu pelayanan
pendaftaran dengan kepuasan pasien di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Rumah
sakit disarankan mempertahankan pelayanan yang sudah baik untuk menjadi yang lebih baik lagi
dalam hal keramahan petugas, kesinambungan pelayanan, kejelasan informasi karena hal tersebut
adalah suatu pelayanan kesehatan yang sangat penting.
Kata kunci
Kepustakaan

: Mutu Pelayanan, Kepuasan Pasien.
: 10 (1997-2010)
Pelayanan yang baik dari suatu rumah

Latar Belakang Masalah
Berdasarkan UU RI No 36 th 2009


sakit akan membuktikan bahwa rumah sakit

bahwa kesehatan merupakan hak asasi

tersebut bermutu baik. Salah satu indikator

manusia dan salah satu unsur kesejahteraan

keberhasilan pelayanan kesehatan di rumah

yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-

sakit adalah kepuasan pasien. Kepuasan

cita bangsa Indonesia. Tujuan pelayanan

merupakan fungsi dari kesan kinerja dan

kesehatan


derajat

harapan, pasien baru akan merasa puas

kesehatan masyarakat yang memuaskan

apabila kinerja layanan kesehatan yang

harapan dan kebutuhan masyarakat, melalui

diperolehnya sama atau melebihi harapannya

pelayanan

dan sebaliknya, ketidakpuasan atau perasaan

pelayanan.

90


adalah

yang

tercapainya

efektif

oleh

pemberi

kecewa pasien akan muncul apabila kinerja

Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO., MARET 2011, Hal 90-106

layanan kesehatan yang diperolehnya itu

Tujuan


tidak sesuai dengan harapannya (Pohan,

hubungan

2002).

dengan kepuasan pasien di rumah sakit PKU

Mutu pelayanan menjadi pemicu bagi
profesi

kesehatan

untuk

meningkatkan

penelitian
mutu


adalah

mengetahui

pelayanan

pendaftaran

Muhammadiyah Karanganyar, mengetahui
gambaran

mutu

pelayanan

pendaftaran

pelayanannya. Pelayanan profesional dalam

pasien rawat jalan, mengetahui gambaran


pendaftaran

kepuasan pasien rawat jalan, menganalisis

dapat

dilakukan

melalui;

kemampuan petugas dalam memberikan

hubungan

mutu

pelayanan

pendaftaran


informasi, kecepatan dan ketepatan waktu

dengan kepuasan pasien rawat jalan.

layanan, ketanggapan dan keandalan.
Pelayanan kesehatan bermutu yaitu

TINJAUAN PUSTAKA

yang memenuhi kebutuhan dan keinginan

A.

Mutu Pelayanan

pasien agar pasien merasa puas terhadap

1.


Pengertian Mutu Pelayanan

pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit

Mutu pelayanan kesehatan

dengan melakukan pelayanan prima. Melalui

suatu

pelayanan prima, rumah sakit diharapkan

pelayanan

akan menghasilkan keunggulan kompetitif

individu maupun untuk populasi sesuai

(competitive advantage) dengan pelayanan


dengan keluaran (outcome) kesehatan

bermutu dan efisien.

yang diharapkan dan sesuai dengan

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Karanganyar
memberikan
bermutu,

telah
pelayanan

namun

dalam

kearah


kesehatan

peningkatan
baik

untuk

pengetahuan profesional terkini.

mengupayakan
kesehatan

langkah

adalah

Mutu pelayanan adalah kinerja yang

yang

menunjukkan

perjalanannya

kesempurnaan

mendapat keluhan dari pasien.

pada

tingkat

pelayanan

kesehatan

yang disatu pihak dapat menimbulkan

Berdasarkan hasil survei pendahuluan

kepuasan pada setiap pasien sesuai

di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

dengan

Karanganyar menunjukkan bahwa dari 10

penduduk, serta dipihak lain tata cara

responden yang menyatakan puas terhadap

penyelenggaraannya

mutu pelayanan pendaftaran sebanyak 4

standart kode etik profesi yang telah

responden (40%) dan tidak puas sebanyak 6

ditetapkan (Depkes RI, 2006).

responden (60%). Oleh karena itu, peneliti
tertarik

melakukan

kepuasan

rata-rata

sesuai

dengan

Pelayanan kesehatan yang bermutu

penelitian

Pelayanan kesehatan bermutu adalah

Pelayanan

pelayanan

Pendaftaran Dengan Kepuasan Pasien Di

pelayanan

Rumah

meningkatkan

mengenai

untuk

2.

tingkat

“Hubungan
Sakit

Karanganyar”.

PKU

Mutu

Muhammadiyah

yang

memenuhi

kesehatan
derajat

tujuan
untuk

kesehatan

masyarakat yang memuaskan harapan
dan

kebutuhan

Hubungan Mutu Pelayanan Pendaftaran ...( Hendri N, Sri Sugiarsi)

derajat

masyarakat

91

(consumer

melalui

satisfaction),

B.

Unsur-Unsur Yang Mempengaruhi

pelayanan yang efektif oleh pemberi

Kualitas Pelayanan

pelayanan yang memuaskan harapan

Donabedian

dan

kebutuhan

pemberi

pelayanan

memperkenalkan

tiga

kategori pendekatan mutu yaitu struktur,

(provider satisfaction), pada institusi

proses dan keluaran sebagai indikator mutu.

pelayanan yang diselenggarakan secara

1.

efisien

(institutional

Struktur

adalah

(input)

seluruh

kelengkapan yang diperlukan dalam

satisfaction).

Interaksi ketiga pihak utama pelayanan

pelayanan kesehatan yang meliputi:

kesehatan yang serasi, selaras dan

a. Sumber

seimbang,

merupakan paduan dari

daya

material,

seperti

fasilitas peralatan dan dana

kepuasan tiga pihak, dan ini merupakan

b. Sumber

pelayanan kesehatan yang memuaskan

daya

manusia,

seperti

jumlah dan kualifikasi tenaga

(satisfactory healty care) (Wijono,

c. Struktur organisasi dan prosedur

1999).

operasional baku.

Berbagai fakta menunjukkan adanya

2.

Proses adalah seluruh kegiatan yang

masalah serius dalam mutu pelayanan

betul-betul

kesehatan

memberikan dan menerima pelayanan

di

disebabkan

Indonesia.

karena

Hal

belum

ini

adanya

kesehatan

dilakukan

yang

dalam

meliputi

kegiatan

sistem pengendali mutu yang terbaik

tenaga medis dalam upaya penegakan

yang dapat diterapkan. Pemahaman

diagnosis dan dalam memberikan saran

secara lebih mendalam tentang good

serta

governance

merupakan

salah

satu

menerapkan

pengobatan serta kegiatan atau upaya

upaya terhadap perwujudan pelayanan

pasien

kesehatan yang lebih bermutu.

mendapatkan

Upaya

peningkatan

aksioma

yang

individunya,

mutu

lemah
pada

penatalaksanaan

dalam

mencari

pelayanan

dan

kesehatan.

adalah

Secara ringkas dapat dikemukakan

capaian

yang dimaksud dengan proses meliputi:
a. Mutu

umumnya

pelayanan

teknis

dan

pelayanan klinis

mencerminkan kegagalan sistem atau
ketidakmampuan dari suatu organisasi

b. Mutu dari interaksi pasien dan

memandang dan mengimprovisasikan

pemberi jasa pelayanan (provider)

sistem

jaminan

mutu.

c. Ketepatan pelayanan

Gagasan

peningkatan kualitas mutu merupakan

3.

Keluaran adalah seluruh akibat dari

tantangan di dalam suatu organisasi

pelayanan kesehatan terhadap status

pelayanan kesehatan.

kesehatan

pasien

dan

masyarakat

termasuk peningkatan dari pengetahuan
pasien dan perubahan dari perilaku
pasien

92

yang

berpengaruh

terhadap

Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO., MARET 2011, Hal 90-106

status kesehatan juga derajat kepuasan

keyakinan kepada konsumen. Dimensi

pasien terhadap pelayanan kesehatan.

kepastian meliputi kemampuan tenaga

Dimensi Mutu Pelayanan

kerja atas pengetahuan terhadap produk

Menurut Parasuraman dimensi mutu

meliputi kemampuan karyawan atas

difokuskan menjadi 5 dimensi (ukuran)

pengetahuan terhadap produk secara

kualitas jasa/pelayanan, yaitu:

tepat,

1.

perhatian

C.

Tangible (berwujud)

dalam

memberikan

dari fasilitas, peralatan, karyawan dan

memanfaatkan jasa yang ditawarkan

alat-alat komunikasi.

dan kemampuan di dalam menanamkan

Realibility (keandalan)

kepercayaan konsumen terhadap jasa

dimensi

yang

konsumen.

Dimensi

keandalan

didefinisikan

sebagai

kemampuan

keamanan

didalam

yang ditawarkan.

mengukur

Dimensi kepastian atau jaminan ini

keandalan suatu pelayanan jasa kepada

merupakan gabungan dari aspek-aspek:
a. Kompetensi (competence)

untuk memberikan jasa yang dijanjikan

Yaitu ketrampilan dan pengetahuan

dengan terpercaya dan akurat.

yang dimiliki oleh para tenaga kerja

Responsiveness (cepat tanggap)

untuk melakukan pelayanan.
b. Kesopanan (coutesy)

Yaitu kemauan untuk membantu
dan memberikan jasa dengan cepat

Yang

kepada

perhatian dan sikap para tenaga

konsumen

yang

meliputi

konsumen.
Kecepatan

meliputi

keramahan,

kerja.

kesiapan tenaga kerja dalam melayani

4.

kesopanan

(berwujud) meliputi penampilan fisik

Yaitu

3.

dan

keramah-tamahan,

memberi pelayanan, ketrampilan dalam

Yaitu pelayanan yang dapat dilihat

2.

kualitas

c. Kredibilitas (credibility)
tenaga

kerja

dalam

Yang

meliputi

hal-hal

yang

menangani transaksi dan penanganan

berhubungan dengan kepercayaan

atas keluhan konsumen. Dimensi daya

kepada

tanggap

merupakan

reputasi, prestasi dan sebagainya.

bersifat

paling

dimensi

dinamis.

Hal

yang
ini

penyedia

jasa

seperti

d. Keamanan (security)

dipengaruhi oleh faktor perkembangan

Yang

teknologi. Salah satu contoh aspek

berhubungan dengan kemampuan

daya tanggap dalam pelayanan adalah

tenaga kerja untuk memberikan rasa

kecepatan.

aman pada konsumen.

Assurance (kepastian)

5.

meliputi

hal-hal

yang

Empaty (empati)

Yaitu dimensi kualitas pelayanan

Merupakan kesediaan untuk peduli

yang berhubungan dengan kemampuan

dan memberikan perhatian pribadi

dalam menanamkan kepercayaan dan

kepada pengguna jasa. Pelayanan yang

Hubungan Mutu Pelayanan Pendaftaran ...( Hendri N, Sri Sugiarsi)

93

empatik

sangat

sentuhan/perasaan
empati

pribadi.

adalah

memberikan

Dimensi

yang cukup dan bermutu akan lebih

yang

menjamin, memberikan kepuasan

untuk

pada tenaga medis dan paramedik

dimensi

peluang

menciptakan

b. Peralatan kedokteran, obat-obatan

memerlukan

besar

pelayanan

pelaksana pelayanan

yang

“surprise” yaitu sesuatu yang tidak
diharapkan

pengguna

jasa

c. Metode

terapi

yang

sesuai dalam upaya pengobatan

tetapi

tersebut

ternyata diberikan oleh penyedia jasa.
Dimensi empati ini merupakan

akan

lebih

menjamin,

memberikan keberhasilan
d. Ruang operasi atau ruang lingkup

penggabungan dari aspek:
a. Akses (acces) meliputi kemudahan
memanfaatkan

diagnosis,

jasa

yang

memenuhi

syarat,

steril,

terang, tenang akan lebih menjamin

yang

keberhasilan pertolongan

ditawarkan penyedia jasa.

e. Didukung

b. Komunikasi (communication), yaitu

dengan

penyampaian

pemberian

informasi

merupakan kemampuan melakukan

atau

komunikasi untuk menyampaikan

sebelumnya

informasi kepada konsumen atau

pasien, hak-hak dokter dan hak-hak

memperoleh

paramedik

masukan

dari

c. Pemahaman

lebih

menunjang

the

customer),

memberikan kepuasan tersendiri

mengetahui

dan

memahami

kebutuhan

dan

keinginan

keberhasilan

dan

f. Pencatatan dan pelaporan medik
yang

memenuhi

bermanfaat

konsumen.

syarat

untuk

selain
evaluasi

pelaporan juga menjamin keadilan
Wijono

kegiatan
dapat

akan

konsumen

meliputi usaha penyedia jasa untuk

kesehatan

kewajiban

pada

(understanding

pelaksanaan

hak-hak

beserta

masing-masing

konsumen.

Menurut

tentang

jasa

bermutu,

Agar

hasil

dan kepuasan pasien maupan dokter

pelayanan
yang

g. Memberikan

perlu

informasi

memberitahukan

dan

sebelumnya

dipersiapkan adalah berkaitan dengan input-

(informed consent) hal-hal yang

input sumber daya yang bermutu pula antara

berkaitan

lain:

pertolongan atau tindakan medik
a. Tenaga medis, paramedik yang
pintar,

terlatih,

sehat

baik akan sangat mempengaruhi
hasilnya

lebih menyenangkan pasien
D.

Penilaian Mutu
Dalam

upaya

meningkatkan

mutu

pelayanan kesehatan dasar (PKD) atau
menyelesaikan

94

upaya

yang akan dilaksanakan tentu akan

dan

bertanggungjawab serta bermoral

dengan

masalah-masalah

mutu,

Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO., MARET 2011, Hal 90-106

dengan program QA, dilakukan dengan

jenis

pendekatan sistem, artinya memperhatikan

bersangkutan

proses manajemen mutu sejak input, proses,

standar dan prosedur pelayanan

output dan outcome melalui penilaian mutu

medis yang sesuai, berdasarkan

pelayanan.

kesepakatan

1. Input atau Struktur

penyakit

yang
berdasarkan

profesi

yang

bersangkutan.

Meliputi jumlah, distribusi, dan

b. Perizinan (Licencure)

kualifikasi dari tenaga profesional,

Suatu

peralatan dan geografi dari rumah

melakukan kegiatan teretentu

sakit dan fasilitas lain, termasuk

dan

asuransi kesehatan.

melindungi

Struktur
tidak

mempengaruhi

langsung

baik

secara
tidaknya

pelayanan atau kinerjanya, karena
struktur sebagai alat penilai mutu

pernyataan

dimaksudkan
masyarakat

praktek-praktek
bertanggung

boleh

untuk
dari

yang

tidak

jawab

atau

merugikan.
c. Sertifikasi (Certification)

pelayanan kesehatan adalah tidak

Bahwa tenaga

tajam dan bersifat umum. Karena

paramedis

tidak dapat memberikan gambaran

memenuhi syarat atau mampu

yang

dan

jelas

atau

spesifik

pengaruhnya terhadap kinerja.
Beberapa

kegiatan

QA

medis atau

tersebut

diizinkan

telah

untuk

melakukan tindakan medis/
yang

pelayanan medis sebagaimana

berhubungan dengan Input atau

dimaksudkan

struktur adalah berkaitan dengan

pemberian

mutu:

ijazah tersebut.

a. Standar dan prosedur (standard

dalam
sertifikat

atau

2. Proses

operating procedure) pelayanan

Mutu proses diketahui dari hasil

medis.

pengamatan langsung atau review

Supaya

diketahui

pelayanan

medis

dilaksanakan

apakah
yang

sesungguhnya

dari catatan dan informasi yang
merupakan

terjadi.

berdasarkan

Proses

prosedur
professional

pelayanan
(bukan

dan
medis
menurut

yang

cermat tentang yang lebih kurang

adalah bermutu, tentu diukur
standar

rekonstruksi

adalah

obyek

utama

penilaian, maka dasar penetapan
mutu

adalah

ukuran sendiri).

karakter-karakter

Oleh karenanya setiap jenis

pelayanan

hubungan
dari
medis

antara
proses
dan

pelayanan medis sesuai dengan

Hubungan Mutu Pelayanan Pendaftaran ...( Hendri N, Sri Sugiarsi)

95

konsekuensinya

terhadap

dasarnya penilaian hasil ini untuk

kesehatan.

menjawab pertanyaan apakah hasil

Menjaga mutu pelayanan kesehatan

dari

pada

dikerjakan telah

sisi

kesehatan,

proses

pelayanan

berhubungan

secara

pelayanan

standar

langsung dengan praktek medis

pasien.

1.

pemeriksaan

fisik,

pemeriksaan

penunjang

lainnya

yang
dengan

sebagaimana

seharusnya.
E. Kepuasan Pasien

anamnese,

sesuai

hasil

dokter atau para medis dengan
Sejak

medis

Pengertian Kepuasan
Kepuasan pasien adalah suatu tingkat

seperti

perasaan pasien yang timbul sebagai

laboratorium, radiology, diagnosa,

akibat dari kinerja layanan kesehatan

terapiu,

yang

perawatan

dan

atau

diperolehnya

setelah

pasien

konsultasi lanjutan serta rujukan,

membandingkannya

dengan

yang

apakah telah mengacu pada standar

diharapkan. Kepuasan pasien menjadi

dan prosedur pelayanan medis yang

bagian yang integral dan menyeluruh

ditetapkan

professional.

dari kegiatan jaminan mutu pelayanan

Kepatuhan para tenaga medis atau

kesehatan. Artinya, pengukuran tingkat

para medis dalam memberikan

kepuasan

pelayanan mengacu kepada standar

kegiatan yang tidak dapat dipisahkan

dan

dari

secara

prosedur

tersebut

mempengaruhi

mutu

sangat

pelayanan

kesehatan terhadap pasien.

harus

pengukuran

mutu

menjadi

pelayanan

kesehatan. Konsekuensi dari pola pikir
yang

3. Output atau Outcome

pasien

demikian

adalah

dimensi

kepuasan pasien menjadi salah satu

Output dalam hal ini adalah hasil

dimensi mutu pelayanan kesehatan

pelaksanaan pelayanan medis oleh

yang penting (Pohan, 2002).

petugas

kesehatan

a. Mendapat

dengan

standar,

telah
dan

sesuai

Outcome

menyeluruh,

informasi
artinya

yang
mendapat

adalah umpan balik yang dihasilkan

informasi tentang nama penyakit,

dari hasil pelayanan.

bagaimana merawatnya di rumah,

Outcome secara tidak langsung

dan informasi tanda-tanda bahaya

dapat

digunakan

sebagai

untuk segera membawanya kembali

pendekatan

untuk

manilai

berobat.

pelayanan

kesehatan.

Hasil

b. Mendapat jawaban yang dimengerti

pelayanan tidak bermutu apabila

terhadap pertanyaan pasien, artinya

berbeda atau tidak seperti yang

apakah pasien mengerti jawaban

diharapkan atau tidak sesuai dengan

yang

diberikan

oleh

petugas

standar hasil yang ditetapkan. Pada

96

Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO., MARET 2011, Hal 90-106

kesehatan terhadap pertanyaan yang
diajukannya.

2. Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

kepuasan pasien

c. Memberikan kesempatan bertanya,

Dalam

mengevaluasi

kepuasan

artinya apakah petugas kesehatan

terhadap jasa pelayanan yang diterima

memberikan kesempatan kepada

mengacu pada beberapa faktor, antara

pasien untuk bertanya.

lain:

d. Penggunaan bahasa daerah, apakah

a. Kualitas produk atau jasa hasil

petugas kesehatan menggunakan

evaluasi

bahasa

Pasien akan merasa puas bila

daerah

dalam

melayani

pasien.

mereka menunjukkan produk atau

e. Kesinambungan pelayanan, artinya

jasa yang digunakan berkualitas.

pasien mendapat pelayanan yang

Persepsi konsumen terhdap kualitas

lengkap tanpa harus berhenti atau

produk atau jasa dipengaruhi oleh

mengulangi prosedur diagnose.

dua hal yaitu kenyamanan kualitas

f. Waktu tunggu, yaitu waktu yang

produk

atau

diperlukan sebelum kontak dengan

sesungguhnya

petugas kesehtan, bukan dengan

dalam

petugas kartu atau rekam medik.

sakit.

g. Tersedianya toilet, artinya apakah
puskesmas terdapat

jasa
dan

yang

komunikasi

mempromosikan

rumah

b. Kualitas pelayanan

toilet yang

c. Memegang peranan penting dalam

dapat digunakan oleh pasien dan

industri jasa. Pelanggan dalam hal

airnya tersedia.

ini pasien akan merasa puas jika

h. Biaya pelayanan, seluruh biaya
yang

dikeluarkan

pasien

jika

berobat ke rumah sakit.

mereka

memperoleh

pelayanan

yang baik atau sesuai dengan yang
diharapkan

i. Tersedianya tempat duduk atau
bangku untuk pasien pada ruang

d. Faktor emosional
e. Faktor

emosional

pasien

yang

tunggu. Masing-masing aspek yang

merasa bangga dan yakin bahwa

berpengaruh

orang

terhadap

kepuasan

lain

kagum

terhadap

pasien akan dianalisis berdasarkan

konsumen bila dalam hal ini pasien

penilaian pasien tentang tingkat

melihat rumah sakit yang sudah

harapan terhadap aspek tersebut

mempunyai

serta bagaimana penilaian pasien

sakit mahal‟‟, cenderung memiliki

terhadap aspek kepuasan pasien

tingkat kepuasan yang lebih tinggi.

pandangan

„‟rumah

tersebut yang diperolehnya sewaktu
meminta pertolongan di Rumah
Sakit.

Hubungan Mutu Pelayanan Pendaftaran ...( Hendri N, Sri Sugiarsi)

97

3. Aspek-aspek

yang

mempengaruhi

rawat jalan dan

merupakan salah satu

kepuasan pasien

bagian unit pencatatan data identitas pasien

Ada empat aspek yang dapat diukur yaitu

di rumah sakit. Bagian TPPRJ bertanggung

kenyamanan, hubungan pelangan dengan

jawab dalam mengatur penerimaan dan

petugas, kompetensi petugas dan biaya:

pendaftaran pasien yang akan rawat jalan

a. Kenyamanan, aspek ini dijabarkan

(Shofari, 2002).

dalam

pertanyaan

tentang

lokasi

1.

Tugas pokok TPPRJ dalam pelayanan

rumah sakit, kebersihan, kenyamanan

rekam medis :

ruangan, makanan dan minuman,

a. Menerima pendaftaran pasien yang

peralatan

ruangan,

penerangan,
pembuangan

tata

letak,

kebersihan

wc,

sampah,

akan berobat di rawat jalan.
b. Melakukan pencatatan pendaftaran
(registrasi).

kesegaran

c. Menyediakan

ruangan dll.

formulir-formulir

b. Hubungan pelanggan dengan petugas

rekam medis dalam folder dokumen

rumah sakit, dapat dijabarkan dengan

rekam medis bagi pasien yang baru

pertanyaan

pertama kali berobat (pasien baru)

yang

menyangkut

keramahan, informasi yang diberikan,

dan

sejauh mana tingkat komunikasi,

berikutnya (pasien lama).

Poliklinik

c. Kompetensi teknis petugas, dapat

kecepatan

dalam
pelayanan

keterampilan
teknologi,

dalam

penggunaan

pengalaman

keberanian

dapat

pertanyaan
kejelasan

mengambil

kewajaran
komponen

keringanan

sesuai

dengan

informasi

tentang

yang bersangkutan.
2.

2. Fungsi TPPRJ dalam Pelayanan
rekam medis :
a. Pencatat

dijabarkan

yang

pelayanan-pelayanan di rumah sakit

petugas

identitas

ke

formulir

dalam

rekam medis rawat jalan, data dasar

biaya,

pasien, KIB, KIUP,

biaya-biaya,

tingkat masyarakat yang berobat, ada
tidaknya

e. Memberi

pendaftaran,

keputusan, dsb.
d. Biaya,

berkunjung

keluhannya.

pertanyaan

medis, gelar medis yang dimiliki,
terkenal,

yang

d. Mengarahkan pasien ke URJ atau

responsi, support.

dijabarkan

pasien

masyarakat

miskin.
F. Tempat Pendaftaran Pasien Rawat
Jalan (TPPRJ)
Tempat Pendaftaran Pasien Rawat jalan

dan buku

register pendaftaran pasien rawat
jalan.
b. Pemberi dan pencatat nomor rekam
medis sesuai dengan kebijakan
penomoran yang ditetapkan.
c. Penyedia dokumen rekam medis
baru untuk pasien baru.

(TPPRJ) sebagai pusat informasi pasien

98

Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO., MARET 2011, Hal 90-106

d. Penyedia dokumen rekam medis

7) Menerima SHRJ dan berkas

lama untuk pasien lama melalui

rekam medis pasien yang selesai

bagian Filling.

pelayanan.

e. Penyimpan dan pengguna KIUP.
f. Pendistribusi

dokumen

rekam

medis untuk pelayanan rawat jaaln.
g. Penyedia

informasi

jumlah

kunjungan pasien rawat jalan.
3.

b. Penerimaan pasien lama di TPPRJ
1) Meminta KIB dari pasien atau
keluarganya

(pasien

pernah

berobat)
2) Mencatat nomor rekam medis

Penerimaan pasien baru dan lama di

dari

TPPRJ sebagai berikut :

peminjaman) untuk meminjam

a. Penerimaan pasien baru

berkas rekam medis lama pasien

KIB

ke

Tracer

(slip

1) Membuat formulir KIB, KIUP,

ke bagian filling. Apabila tidak

formulir rawat jalan baru sesuai

membawa KIB maka dicarikan

kasus

dan

nomor rekam medis pasien di

penggunaan

KIUP, setelah KIUP ditemukan

penyakit

mencatat
formulir

setiap
pada

penggunaan

pasien

buku

catatan

formulir

rawat

jalan.

kemudian

dicarikan berkas

rekam medis kunjungan pasien
yang lalu dicari di bagian

2) Menulis nomor rekam medis
baru pada formulir KIB, KIUP,

filling.
3) Menerima berkas rekam medis

formulir rekam medis rawat

dari

jalan berdasarkan buku catatan

menandatangani buku ekspedisi

penggunaan nomor rekam medis

filling.

rawat

jalan

pengendalian

dengan

filling

atau

buku

4) Menambahkan formulir rekam

nomor

rekam

medis rawat jalan yang telah

medis bagi pasien rawat jalan.
3) Mencatat identitas pasien pada

habis sesuai kasus penyakit dan
mencatat

setiap

penggunan

buku register pendaftaran pasien

formulir pada buku pencatatan

rawat jalan.

penggunaan

4) Menyerahkan formuilr KIB baru
kepada pasien.

rawat

jalan.
5) Mencatat pada buku register

5) Mengisi buku ekspedisi TPPRJ.
6) Mendistribusikan

formulir

dan

6) Menyerahkan kembali KIB pada

berkas rekam medis ke unit

pasien dengan berpesan jika

rawat

kelak berobat lagi, KIB harap

jalan

pasien

pendaftaran pasien rawat jalan.

dengan

menggunakan buku ekspedisi

dibawa.

TPPRJ.

Hubungan Mutu Pelayanan Pendaftaran ...( Hendri N, Sri Sugiarsi)

99

pengumpulan data yang memenuhi

7) Mengisi buku ekspedisi TPPRJ
sebagai

bukti

serah

syarat sebagai berikut :

terima

a. Ketelitian

berkas rekam medis.
8) Mendistribusikan berkas rekam

Data yang dikumpulkan sama atau

medis dan pasien ke Unit Rawat

mendekati angka atau nilai sumber

Jalan

data yang sama.

dengan

menggunakan

b. Ketepatan

buku ekspedisi TPPRJ.

Stabilitas dan konsistensi data yang

G. Statistik dan Parameter
Statistik
menyimpulkan
ukuran

yang

adalah

ukuran

yang

karakter

sampel

sedang

menyimpulkan

dikumpulkan sama dengan data
yang

ada,

bila

dilakukan

pengukuran kembali hasilnya harus

karakter

sama dengan hasil yang pertama.

populasi disebut parameter. Metode statistik

c. Penyajian Data

parametrik adalah metode analisis data yang
mengunakan asumsi, bahwa sampel harus

Data

berdistribusi normal yang diambil secara

populasi

random,dan datanya berskala interval dan

keperluan laporan atau penelitian

rasio. Sedangkan metode statistik parametrik

perlu ditata, diatur, diolah, dan

tidak memerlukan persyaratan tersebut.

disajikan dalam bentuk yang mudah

1.

Jenis data

dipahami.

a. Data dikotomi atau data nominal

umumnya dapat berbentuk tabel

data

diskrit.

Data

ini

dikumpulkan

atau

sampel,

Penyajian

data

dari
untuk

pada

atau daftar dan grafik atau diagram

Data dikotomi atau nominal disebut
pula

yang

H. Kerangka Konsep

digunakan untuk mengkatagorikan
Mutu pelayanan

data atas dasar kriteria yang jelas

Kepua
san
pasien

dan tegas dan bersifat diskrit.
b. Data Ordinal
Adalah data yang sudah diurutkan
dari jenjang paling atas sampai
bawah atau sebaliknya. Disebut
juga

data

berurutan,

data

1.
2.
3.
4.
5.

Dimensi mutu
Tangibles (bukti langsung)
Reliability (keandalan)
Responsiveness(cepat tanggap)
Assurance (kepastian)
Empaty ( empati)

berjenjang, data bertingkat.
2.

Karateristik Data
Suatu

data

statistik

seharusnya

I.

Hipotesis

mempunyai karakter yang sama atau

Ada hubungan mutu pelayanan petugas

hampir sama dengan ciri sumber data.

pendaftaran dengan kepuasan pasien

Hal tersebut diawali dengan teknik

rawat jalan di rumah sakit

PKU

Muhammadiyah Karanganyar.

100

Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO., MARET 2011, Hal 90-106

Variabel

METODE PENELITIAN
A.

Jenis

Penelitian

dan

Rancangan

Penelitian
Jenis penelitian adalah observasional
analitik yaitu penelitian yang dilakukan
untuk mencari hubungan antar variabel
bebas dan terikat

yang analisisnya untuk

menentukan ada tidaknya hubungan variabel
yang kemudian dilanjutkan sampai pada
taraf pengambilan kesimpulan yang berlaku
secara umum dan sudah memiliki hipotesis
(Arikunto, 2010).
Rancangan penelitian yang digunakan
adalah

Cross

Sectional

yaitu

Definisi
Skala
Operasional
Mutu
Kemampuan rumahNominal
Pelayanansakit
dalamdengan kriteria
memberikan
Baik, 76-100%
pelayanan
yangCukup,
56sesuai
dengan75%,Kurang,
harapan pasien, yang<
56%
diukur berdasarkan(Nursalam,
indikator:
2008)
a. Kemampuan
memberikan
informasi
b. Kesinambungan
pelayanan
c. Kecepatan
petugas
pendaftaran
dalam
memberikan
pelayanan

variabel

dependen dan independen diobservasi hanya

C.

Populasi dan Sampel

sekali pada saat yang sama (Arief, 2008).

1.

Populasi

B.

Variabel

Penelitian

dan

Definisi

Operasional

Populasi

merupakan

wilayah

generalisasi yang terdiri dari obyek/ subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik

Tabel 1. Variabel dan Definisi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Operasional

dipelajari

Variabel

kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi

Definisi
Skala
Operasional
Kepuasan Perasaan senang atauNominal
pasien
kecewa
seseorangdengan kriteria
yang dialami setelah1. Puas jika
membandingkan
skor > 50
antara
pelayanan %
yang diterima dengan2. Tidak puas
harapan-harapannya,
jika skor
yang diukur dengan 50 %
mengunakan
indikator:
a. Mendapat
informasi yang
jelas
b. Kecepatan
petugas
dalam
memberikan
pelayanan
c. Kesinambungan
pelayanan

dan

kemudian

ditarik

dalam penelitian ini yaitu pasien rawat jalan
yang berkunjung ke Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Karanganyar .
2.

Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi
merupakan hasil pemilihan subjek dari
populasi untuk memperoleh karakteristik
populasi tersebut.
Pengambilan sampel yang digunakan
dengan jenis teknik quota sampling, teknik
untuk menentukan sampel dari populasi
yang diinginkan (Sugiyono, 2010).
Sampel

yang

digunakan

dalam

penelitian ini adalah pasien rawat jalan yang

Hubungan Mutu Pelayanan Pendaftaran ...( Hendri N, Sri Sugiarsi)

101

berkunjung

ke

Rumah

Sakit

PKU

dalam 2 kategori yaitu puas dan tidak puas.

Muhammadiyah Karanganyar sejumlah 54

Dari hasil penyebaran kuesioner dapat

responden.

disajikan dalam gambar berikut :
48

HASIL PENELITIAN DAN

50

PEMBAHASAN

40

A.

Hasil Penelitian

30

1.

Gambaran

Mutu

Pelayanan

6

20

Pendaftaran

10

Dalam penelitian ini mutu pelayanan

0
Puas

pendaftaran dikategorikan dalam 3 kategori
yaitu baik, cukup dan kurang. Dari hasil
penyebaran kuesioner dapat disajikan dalam

Tidak Puas

Gambar 2. Kepuasan Pasien Rawat Jalan
di Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah
Karanganyar

gambar berikut :
Berdasarkan gambar 4.2 menunjukkan
bahwa responden yang merasa puas dengan

29
30

mutu

23

pelayanan

berjumlah

20

responden yang merasa tidak puas berjumlah

15

6 responden (11,1%).
3.

2

5

responden

pendaftaran

25

10

48

petugas

(88,9%)

dan

Distribusi Mutu Pelayanan Pendaftaran
dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan

0
Baik

Cukup

di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Kurang

Karangnayar.

Gambar 1. Mutu Pelayanan Pendaftaran di
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Karanganyar

30

26

22

20
Berdasarkan gambar 1 menunjukkan
bahwa responden yang berpendapat mutu
pelayanan

pendaftaran

termasuk

dalam

kategori baik berjumlah 23 responden

10

3

1

0 2

0
Baik

Cukup

kurang

(42,6%), kategori cukup berjumlah 29

Kepuasan Pasien Rawat Jalan Puas

responden (53,7%), dan kategori kurang

Kepuasan Pasien Rawat Jalan Tidak puas

berjumlah 2 responden (3,7%).
2.

Kepuasan Pasien Rawat Jalan
Hasil data yang diperoleh tentang

Ganbar 3. Distribusi Mutu Pelayanan
Pendaftaran dengan Kepuasan Pasien
Rawat
Jalan di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Karanganyar

kepuasan pasien rawat jalan dikategorikan

102

Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.2, MARET 2011, Hal 90-106

Berdasarkan gambar 3 diperoleh hasil

kepuasan pasien rawat jalan di rumah sakit

bahwa responden yang merasa puas dengan

PKU Muhammadiyah Karanganyar.

mutu pelayanan pendaftaran yang baik

B.

Pembahasan

berjumlah

1.

Gambaran

22

responden

(40,8%).

Mutu

Pelayanan

Responden yang merasa puas dengan mutu

Pendaftaran

pelayanan

Gambaran mutu pelayanan pendaftaran

pendaftaran

yang

cukup

berjumlah 26 responden (48,1%). Reponden

dalam

yang merasa tidak puas dengan mutu

kecepatan petugas pendaftaran dalam

pelayanan pendaftaran yang baik sebanyak 1

melayani

responden (1,9%), reponden yang merasa

kemampuan

tidak

memberikan pelayanan, memberi tahu

puas

pendaftaran

dengan
yang

mutu

cukup

pelayanan

sebanyak

3

poli

penelitian

ini

transaksi

meliputi:

pendaftaran,

petugas

yang

pendaftaran

dituju,

kemampuan

responden (5,5%) dan responden yang

komunikasi

merasa tidak puas dengan mutu pelayanan

melakukan

pendaftaran

menjaga kesinambungan pelayanan,

yang

kurang

sebanyak

2

yang

baik

pelayanan,

dalam

kemampuan

responden (3,7%).

kemampuan

4.

Analisis Data

secara jelas dan tepat.

Hasil uji statistik hubungan mutu

Responden yang berpendapat mutu

pelayanan pendaftaran dengan kepuasan

pelayanan pendaftaran termasuk dalam

pasien di rumah sakit PKU Muhammadiyah

kategori baik berjumlah 23 responden

Karanganyar

(42,6%), kategori cukup berjumlah 29

dengan

menggunakan

uji

memberikan

informasi

statistik chi square menggunakan program

responden

SPSS version 16 for windows diperoleh

kurang berjumlah 2 responden (3,7%).

nilai signifikan p sebesar 0,000 dan X²

Mutu pelayanan pendaftaran terendah

hitung 17,082 yang kemudian dibandingkan

terdapat pada item pernyataan nomor 1

dengan X² tabel dengan taraf signifikan 5%

tentang kecepatan petugas pendaftaran

dan df=2 maka diperoleh X² tabel 5,591.

dalam melayani transaksi pendaftaran.

Kriteria

pengambilan

kesimpulan

(53,7%),

Kurangnya

dan

kecepatan

kategori

petugas

dilakukan dengan aturan H0 ditolak apabila

pendaftaran dalam melayani transaksi

assymptom sign < 0,05 dan X hitung ≥ X

pendaftaran

2

2

dapat

mempengaruhi

tabel. Dimana nilai signifikan p < 0,05 dan

tingkat kepuasan pasien terhadap mutu

X² hitung lebih besar dari X² tabel (17,082

pelayanan pendaftaran.

≥ 5,591) maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Mutu pelayanan pendaftaran paling

Berdasarkan

diatas

baik terdapat pada item pernyataan

diketahui bahwa terdapat hubungan antara

nomor 7 dimana kedatangan petugas

mutu

tepat waktu, hal ini akan berpengaruh

hasil

pelayanan

uji

statistik

pendaftaran

dengan

pada kepuasan pasien dalam pelayanan

Hubungan Mutu Pelayanan Pendaftaran ...( Hendri N, Sri Sugiarsi)

103

2.

kesehatan terutama pada pendaftaran

nomor 9 tentang petugas memberikan

pasien.

satu nomor kepada pasien selama

Gambaran Kepuasan Pasien Rawat

kunjungan dengan skor total 164.
3.

Jalan
Responden yang merasa puas dengan

dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan

mutu pelayanan pendaftaran di rumah

Mutu pelayanan menjadi pemicu bagi

sakit

profesi kesehatan untuk meningkatkan

PKU

Muhammadiyah
ada

pelayanannya. Pelayanan profesional

petugas

dalam pendaftaran dapat dilakukan

tepat

waktu,

melalui; kemampuan petugas dalam

cepat

dalam

memberikan informasi, kecepatan dan

pasien,

ketepatan waktu layanan, ketanggapan

pelayanan pendaftaran pasien baru

dan keandalan. Pelayanan kesehatan

maupun lama dilayani dengan cepat,

bermutu

pencarian berkas rekam medis oleh

kebutuhan dan keinginan pasien agar

petugas dilayani dengan cepat, petugas

pasien merasa puas terhadap pelayanan

pendaftaran

yang

Karanganyar
beberapa

petugas

dikarenakan

faktor

pendaftaran

seperti

datang

pendaftaran

menulis

104

Distribusi Mutu Pelayanan Pendaftaran

data

identitas

memberikan

informasi

yaitu

yang

diberikan

memenuhi

oleh

rumah

sakit

tentang macam-macam poli yang ada

dengan melakukan pelayanan prima.

di rumah sakit, petugas memberikan

Melalui pelayanan prima, rumah sakit

syarat-syarat

pendaftaran

diharapkan

dengan tepat, petugas pendaftaran

keunggulan

memberikan informasi tidak berbelit-

advantage) dengan pelayanan bermutu

belit

pendaftaran

dan efisien. Sebaliknya, ketidakpuasan

memberikan informasi tentang dokter

atau perasaan kecewa pasien akan

praktik yang ada di rumah sakit.

muncul

Responden yang merasa puas dengan

kesehatan yang diperolehnya itu tidak

mutu pelayanan petugas pendaftaran

sesuai dengan harapannya.

berjumlah 48 responden (88,9%) dan

Berdasarkan

responden yang merasa tidak puas

kuesioner

berjumlah 6 responden (11,1%).

diperoleh mayoritas responden

Tingkat kepuasan pasien terendah

merasa puas dengan mutu pelayanan

terdapat pada item pernyataan nomor 7

pendaftaran yang baik berjumlah 22

tentang pelayanan pendaftaran pasien

responden (40,8%). Responden yang

baru maupun lama dilayani dengan

merasa puas dengan mutu pelayanan

cepat dengan total skor 126.

pendaftaran yang cukup berjumlah 26

Sedangkan tingkat kepuasan pasien

responden (48,1%). Reponden yang

tertinggi terdapat pada item pernyataan

merasa

dan

informasi

petugas

akan

menghasilkan

kompetitif

apabila

kinerja

hasil
kepada

tidak

(competitive

puas

layanan

penyebaran
54

responden

dengan

yang

mutu

Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO., MARET 2011, Hal 90-106

pelayanan

pendaftaran

sebanyak

1

yang

responden

baik

(1,9%),

reponden yang merasa tidak puas

4.

KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1.

Responden yang berpendapat bahwa

dengan mutu pelayanan pendaftaran

mutu pelayanan pendaftaran di rumah

yang cukup sebanyak 3 responden

sakit

(5,5%) dan responden yang merasa

Karanganyar termasuk termasuk dalam

tidak puas dengan mutu pelayanan

kategori baik berjumlah 23 responden

pendaftaran yang kurang sebanyak 2

(42,6%), kategori cukup berjumlah 29

responden (3,7%).

responden

Analisis Data

kurang berjumlah 2 responden (3,7%).

Hasil uji statistik hubungan mutu
pelayanan

pendaftaran

2.

PKU

Muhammadiyah

(53,7%),

dan

kategori

Responden yang merasa puas dengan

dengan

mutu pelayanan petugas pendaftaran

kepuasan pasien di rumah sakit PKU

berjumlah 48 responden (88,9%) dan

Muhammadiyah Karanganyar dengan

responden yang merasa tidak puas

menggunakan uji statistik chi square

berjumlah 6 responden (11,1%).

menggunakan program SPSS version
16

3.

for windows diperoleh nilai

Responden yang merasa puas dengan
mutu

pelayanan

pendaftaran

yang

signifikan p sebesar 0,000 dan X²

cukup

hitung

(48,1%). Reponden yang merasa tidak

17,082

yang

kemudian

berjumlah

26

responden

dibandingkan dengan X² tabel dengan

puas

taraf signifikan 5% dan df=2 maka

pendaftaran yang baik sebanyak 1

diperoleh X² tabel 5,591.

responden

Kriteria

pengambilan

kesimpulan

merasa

dilakukan dengan aturan H0 ditolak
apabila assymptom sign < 0,05 dan X
hitung ≥ X

2

dengan

mutu

(1,9%),

tidak

puas

pelayanan

reponden

yang

dengan

mutu

pelayanan pendaftaran yang cukup

2

sebanyak 3 responden (5,5%) dan

tabel. Dimana nilai

responden yang merasa tidak puas

signifikan p < 0,05 dan X² hitung lebih

dengan mutu pelayanan pendaftaran

besar dari X² tabel (17,082 ≥ 5,591)

yang kurang sebanyak 2 responden

maka Ha diterima dan Ho ditolak.

(3,7%).

Berdasarkan hasil uji statistik diatas

4.

Terdapat

hubungan

antara

mutu

diketahui bahwa terdapat hubungan

pelayanan

antara mutu pelayanan pendaftaran

kepuasan pasien rawat jalan dengan

dengan kepuasan pasien rawat jalan di

nilai signifikan p = 0,000 dan X2 hitung

rumah sakit PKU Muhammadiyah

= 17,082.

pendaftaran

dengan

Karanganyar.

Hubungan Mutu Pelayanan Pendaftaran ...( Hendri N, Sri Sugiarsi)

105

B. Saran
1.

Sebaiknya

Rumah

Sakit

mutu

pelayanan

hal

keramahan

keterampilan,

kecepatan

mempertahankan
pendaftaran
petugas,

dalam

pelayanan, dan kejelasan informasi
agar merasa puas, senang terhadap
pelayanan yang sudah diberikan oleh

Pohan I. 2002. Jaminan Mutu Pelayanan
Kesehatan. Jakarta: Buku Kedokteran
ECG.

Shofari B. 2002. Pengelolaan Sistem Rekam
Medik 01. Perhimpunan Perekam
Medik dan Informasi Kesehatan
Indonesia. Semarang

petugas.
2.

Sebaiknya Rumah Sakit menyediakan
leaflet, brosur, dan informasi yang
menampilkan profil rumah sakit sarana

Santoso S. 2005. Menggunakan SPSS dan
Excel untuk Mengetahui Hubungan
Mutu Pelayanan dan Kepuasan
Pasien. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, Kelompok Gramedia

dan prasarana agar mutu pelayanan
pendaftaran lebih meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono P. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan (pendekatan kuantitatif,
kualitatif, dan R&D. Bandung:
alfabeta

Arief TQ. 2008. Metodologi Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan CSGF
(community of self help group forum
). Klaten: LPP UNS & UNS Press

Wijono Dj. 1999. Manajemen Mutu
Pelayanan Kesehatan. Teori, Strategi dan
Aplikasi Volume 1. Surabaya: A

Arikunto S.2010. Prosedur penelitian Edisi
Revisi. Jakarta: Rineka Cipta

DepKes RI. 1997. Pedoman Pengelolaan
Rekam Medis Rumah Sakit Di
Indonesia. Revisi 1, Direktorat
Jenderal Pelayanan Medik

DepKes RI. 2006. Pedoman Pengelolaan
Rekam Medis Rumah Sakit Di
Indonesia. Revisi 1I, Direktorat
Jenderal Pelayanan Medik

Hatta

G. 2008. Pedoman Manajemen
Informasi Kesehatan Di Sarana
Pelayanan Kesehatan. Universitas
Indonesia. Jakarta

Notoatmodjo S. 2005. Metodologi Penelitian
Kesehatan Edisi Revisi. Jakarta:
Rineka Cipta

106

Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO., MARET 2011, Hal 90-106